Viagra Print

7
TUGAS FARMAKOLOGI VIAGRA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Blok Reproduksi Oleh : Istiqomah 115070201111030 Nur Khosiyah 115070201111032 Ratih Kumalasari 115070201111034 Siti Roslinda R 115070206111002 Amin Ayu B 115070207111004 JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transcript of Viagra Print

Page 1: Viagra Print

TUGAS FARMAKOLOGI

VIAGRA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Blok Reproduksi

Oleh :

Istiqomah 115070201111030

Nur Khosiyah 115070201111032

Ratih Kumalasari 115070201111034

Siti Roslinda R 115070206111002

Amin Ayu B 115070207111004

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Viagra Print

A. Sildenafil Sitrat atau Viagra

Adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi. Sildenafil sitrat

diakui oleh food and drug dengan keberhasilan sekitar 60 – 70% tergantung pada penyebab .

Pada pasien diabetes, angka keberhasilan sekitar 50%. Walaupun obat oral ini sangat mudah

penggunaannya, namun perlu diingat bahwa pemakaiannya perlu memperoleh pertimbangan

dan pengawasan yang ketat. Karena dapat memberikan efek samping yang tidak terduga dan

membahayakan. Oleh sebab itu maka pengawasan secara teratur masih tetap diperlukan untuk

menghindari kemungkinan terjadinya adverse events yang mungkin saja terjadi selama

penggunaan.

B. Mekanisme ereksi

C. Mekanisme kerja sidenafil

Merupakan penghambat selektif terhadap enzim fosfodiesterase tipe 5 yang spesifik

terhadap cGMP (PDE5). Selama proses perangsangan seksual dibebaskan NO dalam corpus

cavernosum ( jaringan ereksi penis ) yang meningkatkan jumlah cGMP.

Peningkatan cGMP menghasilkan pelemasan secara perlahan otot yang ada dalam corpus

cavernosum yang memungkinkan aliran darah ke dalam corpus cavernosum tersebut dan

terjadinya ereksi. Keberadaan PDE5 akan merusak cGMP. Dengan menghambat fungsi dari

PDE5, maka sildenafil memperlama aktivitas cGMP dan memungkinkan ereksi terjadi pada saat

diberikannya rangsangan seksual.

Sildenafil sitrat bekerja selektif terhadap PDE 5 dibandingkan terhadap PDE yang lain.

Dengan demikian, efek utamanya adalah terhadap korpus kavernosus di penis, namun karena

Page 3: Viagra Print

PDE5 juga terdapat pada pembuluh darah maka pengaruh sildenafil terhadap pembuluh darah

juga tidak bisa diabaikan.

Biasanya sildenafil sitrat mulai bekerja satu jam setelah dikonsumsi dan ereksi akan terjadi

sebagai respon bila terdapat stimulasi seksual. Dosis yang digunakan 25 – 100 mg dengan dosis

maksimal 100mg dianjurkan hanya untuk penggunaan sekali sehari. Terdapat beberapa faktor

yang dapat meningkatkan kadar sildenafil plasma yaitu : umur 65 tahun, gangguan hati seperti

sirosis, gangguan ginjal berat (kreatinin klirens < 30ml / menit), obat-obatan (eritromisin,

ketokonazol, itrakonazol). Oleh karena itu, pada pasien di atas tersebut disarankan hanya

diberikan dosis 25 mg bila memerlukan penggunaan sildenafil.

D. Farmakokinetik

Absorpsi dan distribusi

Viagra diabsorpsi secara cepat. Tmax tercapai antara 30 sampai 120 menit (median 60

menit) pada kondisi puasa. Pada kondisi dimana pasien mengkonsumsi makanan berlemak

tinggi kecepatan absorpsi menurun dengan rata-rata penundaan Tmax 60 menit dan penurunan

Cmax sebesar 29%. Volume distribusi tunak 105 L yang menunjukkan distribusi sampai ke

jaringan. Fraksi sildenafil dan metabolit N-desmetil sildenafil yang terikat protein plasma sekitar

96%. Ikatan protein tidak tergantung konsentrasi obat. Hasil pengukuran pada cairan semen

menunjukkan kurang dari 0,001% dari dosis yang diberikan yang masuk ke semen pasien

Metabolisme dan ekskresi

Sildenafil diketahui mengalami metabolisme oleh isoenzym mikrosomal hati yaitu CYP 3A4

(jalur utama) and CYP 2C9 (jalur minor). Metabolit utama berasal dari proses N-desmetilasi

sildenafil dan juga hasil metabolisme lebih lanjut senyawa tersebut. Metabolit ini memiliki

selektivitas terhadap fosfodiesterase yang mirip dengan sildenafil dan uji in vitro menunjukkan

bahwa potensi terhadap PDE5 berkisar 50% dibandingkan sildenafil.. Konsentrasi metabolit

dalam plasma mencapai 40% dari yang terukur sehingga metabolit menyumbang sekitar 20%

dari efek farmakologi total sildenafil. Sesudah diberikan secara oral maupun intravena sildenafil

sebagian besar diekskresi melalui feses (80%) dan sejumlah kecil ke dalam urine (13%).

Farmakokinetik Pada Populasi Khusus Lansia:

Pada probandus yang lebih tua (di atas 65 tahun) klirens sildenafil mengalami penurunan

dengan konsentrasi obat bebas dalam plasma 40% lebih besar dibandingkan yang terukur pada

probandus sehat yang lebih muda (18-45 tahun)

Gagal Ginjal

Pada probandus dengan gagal ginjal ringan (CLcr = 50-80 mL/min) dan gagal ginjal sedang

(CLcr = 30-49 mL/min) farmakokinetik sildenafil 50 mg pada pemberian dosis oral tunggal

Page 4: Viagra Print

ternyata tidak berubah. Hasil perbandingan menggunakan AUC maupun Cmax antara pasien

yang mengalami gagal ginjal berat (CLcr = <30 mL/min) terhadap pasien yang tidak mengalami

gagal ginjal dengan usia sebanding menunjukkan penurunan klirens sildenafil.

Kerusakan Hati

Pada probandus dengan sirosis hati (Child-Pugh A and B), klirens sildenafil menurun yang

ditunjukkan peningkatan AUC (84%) dan Cmax (47%) yang dibandingkan dengan probandus

sehat berusia sama. Pada usia lebih dari 65 tahun dimana terjadi komplikasi kerusakan hati dan

gagal ginjal berat, kadar sildenafil plasma meningkat. Dosis oral awal 25 mg (terkecil) harus

diberikan untuk golongan pasien ini.

E. Efek samping sildenafil

Sampai sekarang efek samping yang dilaporkan adalah efek yang berhubungan dengan kerja

sildenafil sebagai penghambat dari PDE 5 di berbagai jaringan yaitu berupa:

1. efek vasodilatasi : sakit kepala, flushing, rhinitis, dizziness, hipotensi dan hipotensi postural.

2. efek pada saluran cerna : dispepsi dan rasa panas di epigastrium.

3. efek gangguan visual : penglihatan berwarna hijau kebiru-biruan, silau, dan penglihatan

kabur. Gejala ini berlangsung selama beberapa jam (1-5 jam) terutama terjadi pada dosis

tinggi, karena itu para dokter mata menganjurkan dosis tidak melebihi 50 mg. Gangguan

visus ini terjadi karena selektivitas sildenafil terhadap PDE 5 hanya berbeda 10 kali dibanding

PDE 6 yang banyak terdapat di mata, oleh karena itu pengggunaan sildenafil pada pasien

laki-laki yang menderita retinitis pigmentosa harus dipertimbangkan dengan berhati-hati.

4. gangguan terhadap otot rangka seperti mialgia, terutama didapati pada multiple daily dose,

tetapi belum diketahui mengapa efek ini timbul.

Terdapat laporan mengenai efek kardiovaskular seperti serangan jantung dan kematian

mendadak, tetapi belum diketahui apakah hal tersebut berkaitan langsung dengan sildenafil,

aktivitas seksual, penyakit yang menyertai pasien sebelumnya, atau kombinasi dari faktor-faktor

tersebut. Aktivitas seksual pada pasien dengan penyakit jantung juga merupakan resiko

potensial tersendiri. Aktivitas tersebut meningkatkan beban jantung, sehingga risiko infark

miokard meningkat 2,5 kali pada dua jam setelahnya, disamping itu juga meningkatkan aritmia

jantung. Studi yang dilakukan oleh Holter menyatakan bahwa 31 % laki-laki dengan penyakit

jantung koroner mengalami iskemia selama koitus (7 persen gejala iskemia dan 24 persen silent

iskemia). Pasien dengan terapi nitrat merupakan kontraindikasi untuk pemakaian sildenafil,

karena diketahui bahwa sildenafil mempunyai efek potensiasi hipotensi dengan senyawa nitrat.

Shah dkk menyatakan, bahwa pengukuran serum testoteron dan prolaktin perlu dilakukan pada

laki-laki dengan disfungsi ereksi. Pada pria dengan defisiensi testoteron, maka terapi testoteron

Page 5: Viagra Print

akan meningkatkan libido. Demikian pula pada pria dengan hiperprolaktinemia, ternyata

pendekatanterapi dapat memperbaiki fungsi seksual. Oleh sebab itu maka dianjurkan untuk

mengoreksi dahulu abnormalitas endokrin, sebelum menambahkan sildenafil bilamana

diperlukan sebagai terapi inisial.

F. Kontraindikasi pemakaian sildenafil

Kontraindikasi absolut dari pemakaian sildenafil adalah pasien yang menggunakan semua

bentuk nitrat. Preparat nitrat tidak boleh dikonsumsi selama 24 jam penggunaannya. Mild

angina yang berulang terjadi setelah pemakaian sildenafil adalah kontraindikasi absolut lainnya,

dan pasien sebaiknya disarankan untuk beralih pada preparat non nitrat anti ischemic heart

diseaseseperti penghambat beta. Sama juga halnya jika unstable angina yang dijumpai pada

pemakaian sildenafil, maka hanya obat penghambat beta, Ca channel blocker,narkotik, heparin,

dan aspirin yang boleh digunakan. Kontraindikasi lainnya adalah pada pasien yang baru saja

mengalami stroke atau infark miokardial, tekanan darah kurang dari 90/55 mmHg, volume

darah yang rendah, penyakit degeneratif retina, gagal jantung, dan kondisi atau obat-obatan

yang dapat menyebabkan waktu paruh sildenafil menjadi panjang.

Page 6: Viagra Print

REFERENSI

Sildenafil dalam penatalaksanaan disfungsi ereksi. Lie T Merijanti Susanto. Bagian Histologi Fakultas

Kedokteran Universitas Trisakti

Schimtz. Gery. 2008. Farmakologi dan toksikologi/ Gery Schimtz. Hans Lepper, Michael Heidrich; ahli

bahasa, Luki Setiadi, Amalia Hanif – Ed 3 – Jakarta : EGC