VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana...

34
72 VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL 6.1. Faktor Strategis Internal Faktor-faktor strategis internal merupakan faktor-faktor yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan yang berasal dari dalam lembaga Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dalam mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Faktor-faktor strategis internal tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner serta masukan dari beberapa responden. Berikut adalah faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan kelemahan) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dalam mengembangkan sistem agribisnis ikan hias di Kecamatan Cibinong : 6.1.1. Faktor Kekuatan Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategis internal yang berasal dari lingkup internal lembaga Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dalam mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Faktor-faktor kekuatan internal tersebut harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh Disnakkan dalam upaya mengembangkan ikan hias air tawar sebagai komoditas unggulan dari Kecamatan Cibinong. Pencanangan komoditas unggulan ini berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor Nomor 7 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 dan Peraturan Bupati (Perbup) Bogor Nomor 84 tahun 2009 tentang Revitalisasi Pertanian dan Pembangunan Perdesaan. Dalam Perda dan Perbup tersebut diterangkan bahwa pengembangan komoditas ikan hias berada di wilayah Kecamatan Cibinong yang sekaligus menyiratkan bahwa ikan hias air tawar menjadi ikon Kecamatan Cibinong. Oleh karena itu, Disnakkan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang strategis dalam bidang peternakan dan perikanan bertanggung jawab dan berwenang untuk membantu Bupati Kabupaten Bogor dalam mewujudkan visi dan misi sesuai dengan Perda tersebut. Faktor-faktor kekuatan Disnakkan tersebut terdiri dari: 1. Anggaran Program Pengembangan Ikan Hias Air Tawar Disnakkan Disnakkan Kabupaten Bogor merupakan lembaga pemerintah daerah yang kegiatan operasional dan kinerjanya ditunjang oleh anggaran

Transcript of VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana...

Page 1: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

72

VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

6.1. Faktor Strategis Internal

Faktor-faktor strategis internal merupakan faktor-faktor yang dapat menjadi

kekuatan dan kelemahan yang berasal dari dalam lembaga Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Bogor dalam mengembangkan sistem agribisnis ikan hias

air tawar di Kecamatan Cibinong. Faktor-faktor strategis internal tersebut

diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner serta masukan dari beberapa

responden. Berikut adalah faktor-faktor strategis internal (kekuatan dan

kelemahan) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dalam

mengembangkan sistem agribisnis ikan hias di Kecamatan Cibinong :

6.1.1. Faktor Kekuatan

Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategis internal yang

berasal dari lingkup internal lembaga Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Bogor dalam mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong. Faktor-faktor kekuatan internal tersebut harus dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh Disnakkan dalam upaya mengembangkan ikan hias air

tawar sebagai komoditas unggulan dari Kecamatan Cibinong. Pencanangan

komoditas unggulan ini berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bogor

Nomor 7 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Kabupaten Bogor tahun 2008-2013 dan Peraturan Bupati (Perbup) Bogor Nomor

84 tahun 2009 tentang Revitalisasi Pertanian dan Pembangunan Perdesaan.

Dalam Perda dan Perbup tersebut diterangkan bahwa pengembangan komoditas

ikan hias berada di wilayah Kecamatan Cibinong yang sekaligus menyiratkan

bahwa ikan hias air tawar menjadi ikon Kecamatan Cibinong. Oleh karena itu,

Disnakkan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang strategis dalam

bidang peternakan dan perikanan bertanggung jawab dan berwenang untuk

membantu Bupati Kabupaten Bogor dalam mewujudkan visi dan misi sesuai

dengan Perda tersebut. Faktor-faktor kekuatan Disnakkan tersebut terdiri dari:

1. Anggaran Program Pengembangan Ikan Hias Air Tawar Disnakkan

Disnakkan Kabupaten Bogor merupakan lembaga pemerintah

daerah yang kegiatan operasional dan kinerjanya ditunjang oleh anggaran

Page 2: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

73

yang berasal dari Anggaran, Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD)

Kabupaten Bogor. Anggaran ini digunakan oleh Disnakkan untuk

membiayai kegiatan operasional dan program yang telah direncanakan

sebelumnya. Kegiatan operasional digunakan untuk internal Disnakkan

yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan

administrasi Disnakkan. Sedangkan program merupakan rencana kerja

yang akan dilakukan berkaitan dengan visi, misi, tugas pokok, dan fungsi

yang menjadi kewajiban sekaligus kewenangan Disnakkan di bidang

peternakan dan perikanan.

Anggaran program pada tahun 2009 di bidang perikanan sebesar

Rp 1.934.622.000. Anggaran ini terbagi ke dalam tiga program utama,

yaitu : (1) program pengembangan budidaya perikanan sebesar Rp

1.198.507.000, (2) program pengembangan sistem penyuluhan sebesar Rp

113.854.000, dan (3) program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran

produksi perikanan sebesar 622.261.000. Jumlah anggaran untuk program

di bidang perikanan ditambah dengan kegiatan pelayanan kesehatan ikan

pada program Kesmavet dan penyakit ikan sebesar Rp 166.697.000. Total

anggaran untuk program dan kegiatan perikanan sebesar Rp

2.101.319.000, atau sekitar 18,24 persen dari keseluruhan anggaran untuk

Disnakkan pada tahun 2009 (Rp 11.520.691.000).

Program beserta anggaran Disnakkan di bidang perikanan dibagi

ke dalam tiga kelompok komoditas perikanan, yaitu ikan konsumsi, ikan

hias, dan pembenihan ikan. Namun, program dan anggaran tersebut

digunakan secara bersama oleh Disnakkan Kabupaten Bogor untuk ketiga

komoditas ikan tersebut atau dengan kata lain setiap komoditas ikan baik

ikan konsumsi, ikan hias air tawar, maupun pembenihan ikan mendapat

anggaran sekitar 30 persen dari anggaran perikanan yang tersedia.

Komoditas ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong mendapatkan porsi

sebesar 45 persen dari 30 persen anggaran untuk ikan hias air tawar. Salah

satu contoh dari anggaran yang ditujukan untuk pengembangan ikan hias

air tawar di Kecamatan Cibinong adalah pembuatan Depo pemasaran ikan

Page 3: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

74

hias air tawar di Kecamatan Cibinong yang menelan dana sekitar Rp

175.000.000.

Dengan anggaran yang relatif besar dan cukup ini Disnakkan

harus mampu untuk memanfaatkan anggaran secara efektif dan efisien

untuk mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar terutama di

Kecamatan Cibinong. Tentunya ini menjadi kekuatan dari Disnakkan

untuk merancang dan merencanakan program dan anggaran yang cukup

disertai dengan berbagai pertimbangan dan prioritas untuk mewujudkan

komoditas ikan hias air tawar sebagai komoditas unggulan di Kecamatan

Cibinong.

2. Program Pengembangan Produksi Ikan Hias Air Tawar.

Peningkatan produksi ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong

ditopang oleh program peningkatan budidaya perikanan. Program

pengembangan dan peningkatan produksi ikan ini menjadi salah satu

keunggulan Disnakkan. Keunggulan program ini terlihat dari pencapaian

produksi ikan hias air tawar di Kabupaten Bogor yang melampaui target

yang telah ditetapkan oleh Disnakkan sendiri. Program ini terdiri dari

beberapa kegiatan pokok, seperti pengembangan bibit ikan unggul,

pemberdayaan sumber daya lokal, pembinaan dan pengembangan

perikanan, pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan,

restocking ikan di perairan setu, dan optimalisasi perikanan di perairan

umum. Program ini penting untuk pengembangan sistem agribisnis ikan

hias di Kecamatan Cibinong karena produksi ikan hias air tawar di

kecamatan ini telah mengalami penurunan produksi. Produksi ikan hias

air tawar di Kecamatan Cibinong telah mengalami penurunan produksi

dari 397,43 ribu ekor di tahun 2008 menjadi hanya sebesar 376,89 ribu

ekor. Dengan demikian, program ini harus menjadi kekuatan penggerak

produksi ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

3. Kerjasama dengan Stakeholders Ikan Hias Air Tawar

Dalam pengembangan ikan hias di Kecamatan Cibinong,

Disnakkan Kabupaten Bogor perlu bekerjasama dengan para pemangku

kepentingan atau stakeholders demi terwujudnya sistem agribisnis ikan

Page 4: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

75

hias air tawar di Kecamatan Cibinong yang memiliki nilai tambah bagi

pelakunya. Hal ini dikarenakan terdapat banyak pelaku yang terlibat

dalam sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Disnakkan Kabupaten Bogor telah bekerjasama secara baik dengan

pihak Kecamatan Cibinong. Hal ini dikarenakan peran dari Kecamatan

Cibinong sebagai pihak yang memiliki wewenang dalam pemerintahan dan

administrasi di tingkat Kecamatan. Oleh karena itu, setiap perumusan dan

perencanaan program-program yang memiliki objek dalam lingkup

wilayah Kecamatan Cibinong, Disnakkan selalu berkoordinasi dan

bekerjasama untuk menjaring komunikasi dan aspirasi pelaku usaha ikan

hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Para pedagang (broker dan supplier) dan eksportir ikan hias air

tawar juga bekerjasama dengan Disnakkan Kabupaten Bogor terutama

untuk mengetahui data dan perkembangan kegiatan perdagangan dan

ekspor ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Disnakkan selalu

mengajak kepada pedagang dan eksportir agar membuka pasar bagi ikan

hias air tawar dari Kecamatan Cibinong. Selain itu, Disnakkan juga

mengajak kepada pelaku usaha tersebut agar melakukan kemitraan dan

bantuan lainnya seperti permodalan dan benih ikan untuk diusahakan oleh

petani. Kegiatan ini dilakukan oleh Disnakkan dalam temu pelaku usaha

di bidang perikanan yang dilakukan minimal satu tahun sekali.

Dengan Himbudias dan kelompok tani-kelompok tani ikan hias air

tawar Kecamatan Cibinong, Disnakkan Kabupaten Bogor melakukan

hubungan yang cukup erat. Setiap ada kebijakan dan kegiatan dari

Disnakkan, ketua Himbudias dan perwakilan dari kelompok tani tersebut

selalu diundang oleh Disnakkan. Hal ini terjadi ketika ada bantuan

permodalan, benih ikan hias air tawar, akuarium, penyuluhan, dan

pembuatan depo pemasaran ikan hias air tawar. Kedekatan ini

memberikan keuntungan bagi Disnakkan karena dapat mengetahui secara

langsung kondisi yang terjadi di tingkat petani sehingga dapat menyusun

strategi dan kebijakan yang tepat untuk memajukan sistem agribisnis ikan

hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Page 5: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

76

Permasalahan permodalan yang telah menjadi permasalahan klasik

di tingkat petani telah diantisipasi oleh Disnakkan Kabupaten Bogor

dengan melakukan hubungan dengan Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor

untuk mengajukan alokasi permodalan untuk bidang perikanan sebesar Rp

300.000.000,- setiap tahunnya melalui program Gerakan Masyarakat

mandiri (GMM). Program GMM merupakan program bantuan

permodalan dengan sistem bergulir. Program GMM bertujuan untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat miskin melalui peningkatan usaha

kecil produktif, meningkatkan kemampuan masyarakat miskin untuk lebih

berdaya dan mandiri, serta meningkatkan partisipasi dan keterlibatan

masyarakat miskin dalam proses pengambilan keputusan dan dapat

memanfaatkan kegiatannya untuk keluarga dan lingkungan. Sasaran

program GMM adalah kelompok masyarakat miskin yang masih produktif

dan kelompok usaha kecil dan menengah. Persyaratan dari program ini

relatif mudah dan dapat dibantu oleh kelompok tani untuk membuat

proposal pengajuan. Adapun plafon kreditnya antara lain : (1) pinjaman

individu atau perorangan sebesar Rp 2.000.000-5.000.000, (2) Rp 500.000-

2.000.000 untuk setiap orang dengan jumlah anggota delapan hingga 20

orang. Suku bunga kredit yang ditetapkan adalah sebesar 0,67 persen per

bulan atau 8 persen per tahun tanpa denda bunga. Jangka waktu pinjaman

maksimal satu tahun dan dimungkinkan untuk diperpanjang dua kali

periode.

Disnakkan melakukan kerjasama dengan Pusat Pengembangan

dan Pemasaran (Raiser) Ikan Hias yang berada di bawah Kementerian

Kelautan dan Perikanan dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan

serta mengadakan temu bisnis antara petani dengan eksportir ikan hias.

Pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan petani untuk menghasilkan ikan hias air tawar yang

berkualitas sehingga dapat diserap oleh pasar luar negeri. Dalam

pendidikan dan pelatihan tersebut Disnakkan memberikan proporsi petani

dan pedagang ikan hias air tawar dari Kecamatan Cibinong lebih besar bila

dibandingkan dengan kecamatan lainnya.

Page 6: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

77

Disnakkan juga bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB)

sebagai institusi pendidikan di bidang pertanian terbesar di Indonesia

dalam program Praktek Kerja Lapang (PKL) atau Gladikarya. Dalam

program tersebut, pihak IPB mengirimkan mahasiswanya untuk terjun

lapang ke petani dan daerah untuk mengetahui segala macam

permasalahan yang ada untuk kemudian dicari dan dianalisis solusi yang

tepat untuk menyelesaikannya. Pada tahun 2009 dan 2010 terdapat dua

kelompok Gladikarya dari mahasiswa IPB yang mengkaji ikan hias air

tawar di Kecamatan Cibinong. Dengan demikian, Disnakkan berharap

agar mahasiswa tersebut dapat membantu untuk merumuskan strategi,

kebijakan,program, dan kegiatan yang tepat untuk mengembangkan

komoditas ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

4. Koordinasi Internal Disnakkan

Koordinasi menjadi salah satu hal yang penting dalam sebuah

lembaga atau organisasi pemerintah. Koordinasi yang baik akan

membantu lembaga atau organisasi tersebut untuk mewujudkan visi dan

misi yang diharapkan. Disnakkan Kabupaten Bogor dalam memajukan

bidang perikanan khususnya ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong

memiliki kekuatan yang berasal dari internal lembaga atau organisasi.

Kekuatan tersebut tercermin dari struktur organisasi Disnakkan

yang ada. Disnakkan Kabupaten Bogor dipimpin oleh seorang Kepala

Dinas yang memiliki tugas untuk membantu Bupati Kabupaten Bogor

dalam memajukan sektor peternakan dan perikanan. Kepala Dinas dibantu

oleh sekretariat dalam hal administrasi kepegawaian, pencatatan

pelaporan dan program serta keuangan. Sebagai pelaksana teknis, Kepala

Dinas dibantu oleh pembagian organisasi yang terdiri dari Bidang, Seksi,

dan Kelompok Jabatan Fungsional.

Dalam penyusunan rencana strategis maupun teknis di bidang

perikanan, Kepala Dinas memiliki koordinasi yang baik dengan Kepala

Bidang Bina Usaha, Kepala Bidang Produksi Perikanan, Kepala Bidang

Kesehatan Hewan dan Ikan, UPT, dan Beberapa Pejabat Fungsional

Disnakkan. Koordinasi dengan bidang-bidang tersebut yang membawahi

Page 7: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

78

beberapa seksi menjadikan program-program yang dibuat dapat tertuju

kepada subsistem-subsistem dalam sistem agribisnis ikan hias air tawar di

Kecamatan Cibinong.

Pengembangan sistem hulu dan hilir seperti ketersediaan pakan,

obat-obatan, sarana prasarana (akuarium, Depo, dan jalan) dan

permodalan merupakan hasil koordinasi dengan Bidang Bina Usaha yang

telah mengidentifikasi berbagai permasalahan dalam segi usaha ikan hias

air tawar dan pengembangannya. Oleh karena itu, melalui koordinasi

perencanaan rencana kerja dinas, maka Bidang Bina Usaha menjiwai

Program Pengembangan Sistem Penyuluh Perikanan dan Program

Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan.

Bidang Produksi Perikanan Disnakkan Kabupaten Bogor

mendalami permasalahan peningkatan produksi ikan khususnya ikan hias

air tawar. Dalam hal ini Bidang Produksi Perikanan menyelami

permasalahan di tingkat budidaya perikanan. Oleh karena itu, Bidang

Produksi Perikanan menjiwai program Pengembangan Budidaya Perikanan

dan Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan.

Dari segi pencegahan dan penanggulangan penyakit ikan, Bidang

Kesehatan Hewan dan Ikan memegang peranan yang sentral. Bidang ini

mendasari Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dan

Ikan. Program ini berusaha menjaga agar masyarakat veteriner aman dari

berjangkitnya penyakit hewan dan ikan yang merugikan pelaku usaha.

Program-program dalam bidang perikanan tersebut tidak hanya

bergantung pada kemampuan salah satu bidang dalam struktur organisasi

Disnakkan saja, akan tetapi merupakan suatu kolaborasi antar bidang di

dalam struktur organisasi Disnakkan yang penting sehingga program yang

dicanangkan tersebut dapat berjalan sesuai dengan sasaran dan tujuan.

Namun, tetap dalam setiap program tersebut terdapat salah satu bidang

yang lebih menonjol atau memiliki peran yang lebih penting.

Program-program yang dilaksanakan tersebut akan dijalankan

secara teknis oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan

perpanjangan tangan dari organisasi Disnakkan Kabupaten Bogor. Selain

Page 8: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

79

itu, Jabatan Fungsional juga dapat menambah masukan, ide, kritikan, dan

bantuannya untuk setiap program yang dijalankan oleh Disnakkan.

Kolaborasi antar Bagian, Seksi, Jabatan Fungsional, dan UPT juga

dalam bentuk pertukaran data peternakan maupun perikanan khususnya

ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Data yang ada kemudian

dibagi dan dikaji oleh masing-masing struktur organisasi tersebut untuk

kemudian menjadi landasan dan dasar untuk tahap pengambilan kebijakan,

sasaran, program, dan kegiatan.

Secara keseluruhan, koordinasi antar elemen dalam struktur

organisasi Disnakkan Kabupaten Bogor telah bekerja dengan baik sesuai

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Dinas Daerah. Koordinasi antar lembaga internal yang baik

ini menjadi kekuatan bagi Disnakkan Kabupaten Bogor dalam memajukan

sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

5. Perencanaan Strategi, Kebijakan, dan Program Disnakkan

Aspek perencanaan merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan dari strategi, kebijakan, dan program yang dihasilkan oleh

Disnakkan. Sedangkan strategi, kebijakan, dan program didasari oleh visi,

misi, fungsi, dan tugas pokok yang diemban oleh Disnakkan.

Semua aspek tersebut dituangkan dalam Rencana dan Strategi

Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) yang dalam hal ini SKPD

tersebut adalah Disnakkan. Renstra-SKPD berpedoman kepada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Bogor dari

tahun 2009-2013. RPJM Kabupaten Bogor ini disusun setelah dilantiknya

Bupati Kabupaten Bogor yang baru.

Kepala Disnakkan Kabupaten Bogor menyiapkan rancangan

Renstra Disnakkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Disnakkan.

Renstra Disnakkan mendasari penyusunan Rencana Kerja Disnakkan

untuk setiap satu tahun. Secara garis besar, setiap perencanaan dalam

proses pembangunan selalu terdapat empat tahapan, antara lain : (1) tahap

penyusunan rencana, (2) tahap penetapan rencana, (3) tahap pengendalian

pelaksanaan rencana, dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana.

Page 9: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

80

Perencanaan pembangunan peternakan dan perikanan oleh

Disnakkan Kabupaten Bogor didasari oleh lima pendekatan, yaitu (1)

pendekatan politik, (2) pendekatan teknokratik, (3) pendekatan partisipatif,

(4) pendekatan atas-bawah (top-down), dan (5) pendekata bawah-atas

(bottom-up). Pendekatan politik mempengaruhi recana pembangunan

yang dilakukan Disnakkan karena masyarakat mendukung program-

program dari Bupati dalam bidang peternakan dan perikanan khususnya

ikan hias. Pendekatan teknokratik didasarkan pada metode dan kerangka

berpikir ilmiah yang berasal dari Disnakkan sendiri. Pendekatan

partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang

berkepentingan (stakeholders) perikanan khususnya ikan hias air tawar

melalui proses temu usaha dan petani untuk menjaring aspirasi. Di lain

pihak, pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dilaksanakan menurut

jenjang pemerintahan. Rencana ini diselaraskan melalui musyawarah yang

dilaksanakan baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota,

kecamatan, dan desa. Musyawarah ini disebut Musyawarah Rencana

Pembangunan (Musrenbang). Masyarakat Kecamatan Cibinong

mengajukan aspirasi kepada Disnakkan melalui temu usaha dan pengajuan

program dalam Musrenbang tingkat desa sepanjang bulan Januari dan

tingkat kecamatan sepanjang bulan Februari.

Kegiatan temu usaha dijadikan sebagai kegiatan Disnakkan untuk

menjaring berbagai aspirasi, masukan, serta permasalahan yang ditemui

dalam sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Kegiatan ini menjadi cirri khas bagi Disnakkan dalam proses perencanaan

bila dibandingkan dengan lembaga-lembaga pemerintah lainnya yang

hanya mendasari kegiatan perencanaan tersebut melalui proses atau

kegiatan formal saja.

6.1.2. Faktor Kelemahan

Faktor kelemahan adalah faktor-faktor yang dapat menjadi kendala dari

dalam internal lembaga dan organisasi Disnakkan dalam upaya untuk

mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Faktor-faktor tersebut antara lain :

Page 10: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

81

1. Keadaan Sumber Daya Manusia (SDM) Disnakkan

Disnakkan Kabupaten Bogor dalam upaya mengembangkan sistem

agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong mengalami

kekurangan SDM kepegawaian. Kekurangan SDM ini terjadi baik dalam

hal kuantitas atau jumlah SDM maupun dalam hal kualitas SDM yang

mencakup keahlian dalam bidang perikanan.

Untuk penanganan aspek teknis, Disnakkan memiliki UPTD

Disnakkan yang merupakan kepanjangan tangan dari Disnakkan di

berbagai wilayah. UPTD wilayah Cibinong yang membawahi Kecamatan

Cibinong, Babakan Madang, Sukaraja, Bojong Gede, dan Tajur Halang.

Dalam UPTD tersebut, pegawai atau SDM yang bekerja setiap hari hanya

berjumlah tiga sampai empat orang. Dari ketiga atau keempat pegawai

tersebut yang memiliki dasar pendidikan di bidang perikanan hanya sekitar

satu orang. Oleh karena itu, pelayanan Disnakkan melalui UPTD wilayah

Cibinong belum berperan signifikan untuk membantu perkembangan

sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

UPTD Disnakkan dibantu oleh penyuluh pertanian, peternakan,

dan perikanan dalam setiap kegiatannya. Akan tetapi, penyuluh tersebut

hanya berjumlah satu orang. Padahal seorang penyuluh tersebut harus

bekerja dalam lingkup wilayah sekitar tiga kecamatan bahkan di beberapa

wilayah di Kabupaten Bogor dapat mencapai lima kecamatan. Di lain

pihak, keadaan yang ideal untuk mengembangkan potensi ikan hias air

tawar di Kecamatan Cibinong adalah satu orang penyuluh menangani satu

desa di satu kecamatan.

Keadaan ini juga terjadi di dalam kantor Disnakkan Kabupaten

Bogor. Sebagian besar pegawai masih tamatan SLTA atau sederajat (53

orang). Tamatan strata satu berjumlah 43 orang, strata dua berjumlah 19

orang, tamatan SLTP atau sederajat berjumlah tujuh orang, dan tamatan

SD berjumlah tiga orang. Dari seluruh pegawai yang dimiliki, hanya

sekitar 30 persen pegawai yang memiliki dasar pengetahuan di bidang

perikanan.

Page 11: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

82

2. Kondisi Sarana dan Prasarana Disnakkan

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Disnakkan yang

berhubungan dengan bidang perikanan masih relatif sedikit jumlahnya.

Tercatat hanya Balai Benih Ikan sebanyak dua unit yang berada di

Cibening dan Cibitung, Pasar Benih Ikan sebanyak satu unit yang berada

di Ciseeng, Pasar Ikan Higienis sebanyak satu unit yang terdapat di

Sukaraja, Kantor Pusat Kesehatan Hewan dan Ikan sebanyak satu unit di

Ciomas, Depo penjualan ikan hias air tawar sebanyak satu unit di

Cibinong, dan dua kolam demplot ikan di Cibinong.

Dari beberapa fasilitas di bidang perikanan tersebut, hanya Pasar

Benih Ikan, Kantor Pusat Kesehatan Hewan dan Ikan, Depo penjualan

ikan hias, dan dua kolam demplot yang berhubungan dengan ikan hias air

tawar. Praktis hanya Depo penjualan ikan hias air tawar dan dua kolam

demplot yang terdapat di Kecamatan Cibinong. Oleh karena itu, sarana

dan prasarana yang dimiliki Disnakkan untuk mengembangkan sistem

agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong masih perlu

ditingkatkan lagi.

3. Kegiatan Promosi Ikan Hias Air Tawar Disnakkan

Kecamatan Cibinong sebagai sentra ikan hias air tawar di

Kabupaten Bogor baru dicanangkan dalam Renstra Disnakkan, Peraturan

Bupati, dan RPJM Kabupaten Bogor pada tahun 2009. Dengan demikian,

komoditas ikan hias air tawar yang menjadi unggulan di Kecamatan

Cibinong merupakan komoditas yang menjadi sasaran program dan

kegiatan Disnakkan. Oleh karena itu, perlu kegiatan promosi yang cukup

intens untuk memperkenalkan ikan hias air tawar sebagai produk unggulan

ikan hias.

Pada tahun 2009, kegiatan promosi ikan hias air tawar di

Kecamatan Cibinong yang dilakukan oleh Disnakkan baru tiga kali

dilaksanakan. Ketiga kegiatan promosi tersebut terjadi dalam acara Hari

Jadi Kabupaten dan Kota Bogor, Pameran memperingati Hari Pemuda, dan

Pameran di Tingkat Provinsi Jawa Barat. Sedangkan pada tahun 2010,

baru satu acara saja yang dimanfaatkan untuk mempromosikan ikan hias

Page 12: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

83

air tawar di Kecamatan Cibinong yaitu pada acara Hari Jadi Kabupaten

dan Kota Bogor pada bulan Juni.

Kegiatan promosi ini penting untuk ditingkatkan agar masyarakat

Kabupaten Bogor khususnya masyarakat Kecamatan Cibinong mengetahui

bahwa ikan hias air tawar merupakan produk perikanan unggulan di

daerahnya. Apabila hal ini terwujud, maka sistem agribisnis ikan hias air

tawar di Kecamatan Cibinong dapat bekerja secara sinergis dan maksimal

untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha agribisnis ikan hias air

tawar.

4. Ketersediaan Data dan Informasi Perikanan

Data dan informasi perikanan merupakan suatu hal yang penting

bagi Disnakkan dalam pengambilan keputusan. Data dan informasi yang

lengkap dapat membantu Disnakkan untuk menetapkan strategi, sasaran,

kebijakan, program, dan kegiatan yang langsung menyentuh

permasalahan.

Disnakkan Kabupaten Bogor setiap tahun mengeluarkan Buku Data

Perikanan yang memuat data dan informasi mengenai bidang perikanan di

Kabupaten Bogor. Namun, data tersebut masih terlihat kurang karena unit

data masih banyak yang belum memiliki jumlah atau tidak miliki data.

Contohnya, untuk jenis-jenis ikan hias air tawar yang dihasilkan masih

banyak yang belum terdeteksi.

Kekurang lengkapan data yang tersedia disebabkan oleh proses

pencatatan perikanan yang belum maksimal. Setiap bagian di dalam

organisasi Disnakkan memiliki beberapa tugas dan salah satunya adalah

pengumpulan dan pengolahan data Disnakkan. Namun, karena belum

terbangunnya sebuah kesadaran akan pentingnya data yang lengkap dan

relevan membuat data yang dimiliki tersebut belum lengkap dan belum

termanfaatkan dengan baik. Hal ini menuntut Disnakkan untuk melakukan

penekanan pada program dan kegiatan pencatatan dan survei bidang

perikanan khususnya ikan hias air tawar.

Page 13: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

84

6.2. Faktor Strategis Eksternal

Faktor strategis eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar

Disnakkan Kabupaten Bogor yang mempengaruhi pengembangan sistem

agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Berdasarkan wawancara,

pengisian kuesioner, dan analisis terhadap usaha Disnakkan Kabupaten Bogor

dalam mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong, didapatkan faktor-faktor strategis eksternal yang menjadi peluang dan

ancaman Disnakkan Kabupaten Bogor dalam mengembangkan sistem agribisnis

ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong, yaitu sebagai berikut :

6.2.1. Faktor Peluang

Faktor peluang merupakan bagian dari faktor strategis eksternal yang

mendukung dan dapat dimanfaatkan oleh Disnakkan untuk mengembangkan

sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Peluang tersebut

terdiri dari :

1. Adanya Kelompok Tani dan Himbudias

Petani, broker, dan supplier ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong merupakan anggota dari beberapa kelompok tani pembudidaya

ikan hias. Tercatat terdapat enam kelompok tani pembudidaya ikan hias

air tawar yang terdapat di Kecamatan Cibinong, yaitu : (1) kelompok tani

Jantung Harapan yang berkedudukan di Kelurahan Pabuaran memiliki tiga

anggota, (2) kelompok tani Mina Kencana yang berkedudukan di

Kelurahan Harapan Jaya memiliki 11 anggota, (3) kelompok tani Cahaya

Mandiri di Kecamatan Pakansari memiliki 20 anggota, (4) kelompok tani

Pondok Lobster di Kelurahan Ciriung memiliki 14 anggota, (5) kelompok

tani Mitra Sejati di Kelurahan Nanggewer terdiri dari sepuluh anggota,

serta (6) kelompok tani Bina Tani di Kelurahan Pondok Rajeg terdiri dari

sepuluh anggota.

Kelompok tani pembudidaya ikan hias air tawar memberikan

beberapa manfaat bagi pembudidaya, broker, dan supplier. Manfaat-

manfaat yang dirasakan oleh petani, broker, dan supplier yaitu sebagai

sarana untuk bertukar pikiran dan pengetahuan tentang informasi ikan

hias, sebagai sarana mempererat relasi bisnis dan pemasaran antar anggota,

Page 14: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

85

sarana untuk Disnakkan memberikan bantuan sarana dan permodalan

untuk anggota, dan sebagai sarana untuk membantu antar sesama anggota

yang mengalami kesulitan dan permasalahan.

Keenam kelompok tani pembudidaya ikan hias air tawar di

Kecamatan Cibinong tersebut tergabung dalam Himpunan Pembudidaya

Ikan Hias (Himbudias) yang terbentuk tahun 2008. Himbudias ini

merupakan sarana koordinasi dan relasi antar kelompok tani. Himbudias

juga menjadi koordinator bagi kelompok tani-kelompok tani yang ada

dalam bekerjasama dengan Disnakkan. Hal ini terjadi apabila Disnakkan

Kabupaten Bogor memberikan bantuan sarana seperti akuarium,

permodalan benih ikan hias, dan kegiatan-kegiatan promosi yang mengikut

sertakan petani ikan hias. Dengan demikian, kelompok tani dan

Himbudias menjadi dua lembaga yang penting bagi Disnakkan untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi sebuah program dan kegiatan.

2. Kondisi Perdagangan Ikan Hias Dunia

Kondisi sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong Kabupaten Bogor terpengaruh oleh kondisi perdagangan ikan

hias dunia. Hal ini dikarenakan sebagian besar atau sekitar 62 persen dari

376,89 ribu ekor ikan hias air tawar yang dihasilkan di Kecamatan

Cibinong diserap oleh eksportir. Di wilayah Kecamatan Cibinong terdapat

dua eksportir ikan hias. Kedua eksportir tersebut adalah CV. Maju

Aquarium dan PT. Sunny Indopramita. CV. Maju Aquarium adalah

entitas bisnis milik Bapak Yap Kiat Bun yang beralamat di lingkungan 03

Citatah Rt 01 Rw 09 Kecamatan Cibinong. Luas lahan yang dimiliki

seluas 2.200 meter persegi dengan kapasitas produksi 500 juta ekor ikan

hias per tahun. Sedangkan PT. Sunny Indopramita beralamat di jalan Bina

Citra Rt 4 Rw 5 Kelurahan Tengah, Kecamatan Cibinong. Lahan yang

dimiliki mencapai 804,5 meter persegi dengan kapasitas produksi

mencapai 3,5 juta ekor ikan hias per tahun. Pemilik perusahaan ini adalah

Bapak Sumarjo Wongso. Kedua eksportir ikan hias tersebut mendapatkan

pasokan ikan hias baik ikan hias air tawar maupun air laut yang berasal

dari wilayah Kecamatan Cibinong dan luar Kecamatan Cibinong atau

Page 15: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

86

nasional. Pangsa pasar ikan hias kedua eksportir tersebut adalah Amerika

Serikat, Singapura, Uni Eropa, Jepang, dan Timur-Tengah.

Secara makro, tren nilai ekspor Indonesia untuk komoditas ikan

hias air tawar mulai mengalami peningkatan pada tahun 2008 setelah

mengalami penurunan dari tahun 2006 hingga 2007. Pada tahun 2008,

nilai ekspor ikan hias air tawar Indonesia mencapai US$ 2.852.226. Tabel

2 menggambarkan nilai ekspor ikan hias dan tanaman hias Indonesia dari

tahun 2005 hingga tahun 2008.

Jenis ikan hias yang diperdagangkan di dunia diperkirakan

mencapai 8.000 jenis, sementara potensi ikan hias Indonesia yang

teridentifikasi mencapai 4.500 jenis dan yang baru diekspor baru sekitar

300 hingga 500 jenis serta yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat

baru sekitar 50 jenis. Pangsa pasar ikan hias terbesar adalah ikan hias air

tawar tropis yaitu sekitar 80 hingga 90 persen.

Menurut WTO, pada tahun 2004 saja nilai perdagangan ikan hias

dunia mencapai US$ 4,5 triliun dengan pertumbuhan rata-rata sekitar

delapan persen per tahun. Di lain pihak, nilai impor ikan hias dunia

meningkat dari US$ 50 juta menjadi US$ 250 juta selama dua dasawarsa.

Menurut Ornamental Aquatic Trade Association (OATA), pada tahun

2004 sekitar sepuluh juta ikan hias diimpor per tahun dari seluruh dunia.

Sejumlah negara Asia menjadi pemasok terbesar (sekitar 60 persen)

ikan hias dunia. Di lain pihak, pada tahun 2005 , negara-negara Eropa

menguasai pangsa pasar sebesar 21 persen, sedangkan Amerika Serikat

sekitar sepuluh persen dan Amerika Utara sebesar empat persen. Diantara

negara-negara Asia, Indonesia menempati peringkat ketiga sebagai negara

pengekspor ikan hias sebesar 7,5 persen, sedangkan Malaysia menempati

posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 7,9 persen. Singapura

menduduki peringkat pertama dengan pangsa pasar sebesar 22,8 persen.

Jenis ikan hias air tawar Indonesia yang menjadi primadona di

pasar dunia antara lain Botia, Neon Tetra, Kardinal Tetra, Discus, Arwana,

Mas Koki, Koi, Cupang, Balck Ghost, Silver Dollar, Maanfish, dan ikan

hias Chichlid. Sebagian besar ikan hias air tawar yang laku di pasaran

Page 16: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

87

dunia tersebut dibudidayakan oleh petani ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong. Dengan besarnya potensi dan peluang komoditas ikan hias air

tawar Indonesia membuat Disnakkan semakin memperhatikan aspek

pemasaran produksi perikanan. Disnakkan berusaha membuat program

dan kegiatan yang memfasilitasi petani ikan hias air tawar untuk menjual

ikan hias air tawar yang dihasilkan tersebut ke pasar internasional.

Program dan kegiatan fasilitas tersebut memanfaatkan jaringan kerjasama

Disnakkan dengan berbagai lembaga baik itu lembaga swasta seperti

eksportir maupun lembaga pemerintah seperti Raiser.

Dengan adanya jenis-jenis ikan hias air tawar yang menjadi

komoditas unggulan membuat Disnakkan lebih memfokuskan untuk

mengembangkan jenis-jenis ikan hias air tawar tersebut untuk

diperkenalkan dan dipromosikan kepada petani dan pedagang melalui

kegiatan penyuluhan dan promosi.

3. Teknologi dan Teknik Budidaya

Perkembangan teknologi yang semakin tak terbendung

memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap input, teknik

pembudidayaan, dan pengolahan dan pemasaran ikan hias air tawar.

Perkembangan teknologi yang mempengaruhi input dalam kegiatan

budidaya ikan hias adalah pada pembuatan pakan ikan hias air tawar yang

semakin beragam dengan berbagai tambahan nutrisi di dalamnya. Dengan

adanya tambahan nutrisi seperti berbagai vitamin membuat ikan menjadi

semakin sehat dan warna yang menjadi salah satu parameter kualitas

menjadi semakin terlihat. Pemberian pakan yang meningkatkan kualitas

ikan ini dapat dilihat dari warna ikan Koi, Arwana, dan Cupang.

Selain pakan, perkembangan teknologi juga mempengaruhi alat-

alat kelengkapan pembudidayaan ikan hias seperti akuarium, pompa air,

dan hiasan akuarium lainnya. Dengan perkembangan teknologi, bentuk

dan ukuran akuarium dapat disesuaikan dengan luas ruangan, selera, dan

aspek seni. Perkembangan pada pompa air membuat akuarium tahan lama

dan air di dalam akuarium tetap segar sehingga ikan hias air tawar akan

tahan dan nyaman berada di akuarium. Hiasan akuarium yang bermacam-

Page 17: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

88

macam bentuknya dapat disesuaikan dengan selera yang diinginkan oleh

para konsumen ikan hias air tawar.

Aspek budidaya juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.

Pemijahan yang dilakukan dengan teknik yang benar dan didukung oleh

teknologi dapat membuat telur yang dihasilkan menjadi lebih banyak.

Perkembangan teknologi dapat meningkatkan jumlah telur yang menetas.

Teknik budidaya yang berkembang untuk meningkatkan kuantitas dan

kualitas ikan hias air tawar yang dilakukan oleh petani menjadi salah satu

informasi penting yang didapat dari kelompok tani. Obat-obatan menjadi

salah satu input dalam budidaya ikan hias air tawar yang perkembangan

teknologinya sangat cepat. Hal ini terlihat ketikan Methylen Blue yang

biasanya menjadi obat yang manjur ketika ikan hias air tawar tersebut

terserang penyakit, kini mulai dilarang penggunaannya secara luas.

Perkembangan-perkembangan teknologi dalam aspek budidaya ikan hias

membuat Disnakkan memiliki banyak pilihan untuk melaksanakan

program dan kegiatan penyuluhan perikanan khususnya ikan hias.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu

faktor yang menentukan dan membantu Disnakkan untuk mengembangkan

sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Dengan

semakin berkembangnya bidang teknologi informasi seperti media

internet, berbagai majalah, serta sistem pengolahan data membuat

Disnakkan memiliki berbagai referensi dan metode yang dapat

memudahkan untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya sehari-hari.

Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi informasi, Disnakkan

akan dapat melakukan perencanaan program dan kegiatan yang lebih

terorganisir dan dapat membantu untuk menetapkan keputusan-keputusan

yang lebih efektif dan efisien.

4. Dukungan Pemerintah Pusat

Pemerintah pusat selalu mendukung pengembangan pertanian

khususnya perikanan yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dukungan pemerintah pusat di bidang perikanan dilakukan oleh

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Untuk mengembangkan

Page 18: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

89

potensi ikan hias air tawar yang ada di Indonesia khususnya Kabupaten

Bogor, KKP bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) mendirikan Pusat Pengembangan dan Pemasaran (Raiser) Ikan Hias

yang berada di Kecamatan Cibinong. Raiser yang didirikan pada tanggal

24 Maret 2004 diharapkan dapat berfungsi sebagai: (1) pusat

pengembangan industri ikan hias, (2) penyeragaman ukuran dan

peningkatan mutu, (3) pusat pemasaran ikan hias, (4) penyangga stok, (5)

sarana edukasi dan riset, dan (6) pusat Informasi.

Raiser ikan hias di Cibinong merupakan pilot project yang

dilengkapi dengan beberapa fasilitas seperti karantina, fasilitas sortir

(grading), penyeragaman ukuran (raising), sistem pengairan yang

dilengkapi dengan reservoar, aerasi dan filtrasi, sistem sanitasi dan

hygiene, bak tanaman hias, kolam, dan fasilitas pendukung lainnya.

Fasilitas tersebut dibangun untuk mendukung bisnis ikan hias yang

diharapkan mampu memfasilitasi sekitar 3.000 pembudidaya, 100 suplier,

60 eksportir ikan hias di kawasan Jabotabek. Lahan raiser Cibinong ini

dialokasikan oleh LIPI seluas 17,6 Hektar dan pada tahap I baru dibangun

seluas lima Hektar.

Raiser memiliki Rencana Kerja yang akan dilaksanakan pada tahun

2010, antara lain : keikutsertaan dalam pameran ikan hias internasional,

pelatihan pembudidaya ikan hias, pelatihan eksportir dan supplier, temu

bisnis ikan hias, seminar ikan hias, pameran dan kontes ikan hias,

pembuatan direktori ikan hias, dan Optimalisasi Raiser. Selain itu, hal-hal

yang telah dilaksanakan oleh Raiser selama tahun 2008-2009, yaitu :

penyelesaian kerjasama dengan pihak swasta, memfasilitasi pavilion

Indonesia dalam pameran ikan hias internasional, pelatihan pembudidaya

ikan hias, temu bisnis eksportir dan pembudidaya, pelatihan staf Raiser,

amandemen perjanjian kerjasama antara Ditjen P2HP dengan LIPI tentang

pengelolaan Raiser ikan hias, penyusunan naskah akademis kelembagaan

Raiser ikan hias, peningkatan sarana dan prasarana Riser, dan pameran dan

bursa ikan hias.

Page 19: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

90

Selain membentuk Raiser, KKP juga melakukan program-program

untuk memajukan sektor ikan hias. Program-program tersebut dibagi

menjadi dua kelompok, yaitu program hulu dan program hilir. Adapun

program hulu KKP antara lain : (1) fasilitasi dan asistensi bagi pelaku

usaha ikan hias, (2) membangun pangkalan data ikan hias dari tiap

kabupaten dan kota, (3) mendorong pembentukan sub Riser ikan hias di

daerah, (4) memfasilitasi promosi ikan hias di dalam negeri melalui

berbagai kegiatan, dan (5) membangun jaringan ikan hias nasional berbasis

provinsi. Sedangkan program hilir, antara lain : (1) mendorong promosi

ikan hias baik di pasar internasional maupun pasar domestik, (2)

membangun kerjasama kelembagaan dengan berbagai organisasi

internasional, (3) menjalin kerjasama dengan seluruh perwakilan RI di

negara tujuan ekspor, dan (4) menjalin kerjasama dengan maskapai

penerbangan nasional untuk mendukung kegiatan ekspor ikan hias.

Pembentukan Raiser dan adanya beberapa program dari KKP

membuat Disnakkan memiliki peluang untuk bekerjasama. Kerjasama ini

dapat dilakukan dalam bentuk pelatihan bersama dengan bantuan Raiser

untuk meningkatkan pengetahuan bagi petani. Selain itu, program-

program KKP juga dapat menjadi peluang bagi Disnakkan untuk mendapat

tambahan pijakan kebijakan dan pendanaan program.

5. Kondisi Infrastruktur

Ketersediaan dan kondisi infrastruktur dapat menunjang kemajuan

suatu daerah. Oleh karena itu, Disnakkan dalam mengembangkan sistem

agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong, infrastruktur

menjadi sebuah faktor yang membantu dalam program dan kegiatan untuk

mewujudkan Kecamatan Cibinong sebagai sentra ikan hias air tawar.

Sarana jalan, pengairan, jembatan, transportasi, dan fasilitas umum lainnya

dapat membantu kondisi tersebut.

Jalan yang ada di Kecamatan Cibinong tersebar di 12 desa atau

kelurahan. Jalan tersebut terdiri dari jalan aspal sepanjang 77 kilometer,

jalan kerikil sepanjang 59 kilometer, serta jalan tanah sepanjang 51

kilometer. Di lain pihak, sebagian besar jembatan yang ada di Kecamatan

Page 20: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

91

Cibinong merupakan jembatan yang terbuat dari beton sebanyak 57 unit

jembatan. Sedangkan jembatan besi dan jembatan bambu masing-masing

berjumlah 13 dan 10 unit jembatan. Kondisi jalan dan jembatan tersebut

relatif baik dan masih berfungsi sehingga sangat memudahkan mobilitas

bagi Disnakkan untuk melakukan kegiatan operasionalnya dengan cakupan

wilayah yang luas di Kecamatan Cibinong.

Prasarana pengairan yang dimiliki oleh Kecamatan Cibinong

berupa 10.378 buah pompa air. Selain itu, terdapat 11 buah sungai dan 16

buah situ yang menjadi sumber air bagi daerah-daerah di Kecamatan

Cibinong. Air yang berasal dari sungai dan situ tersebut apabila

digunakan untuk budidaya ikan hias air tawar harus dilakukan pngendapan

dan pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi

cemaran biologis dan kimiawi.

Infrastruktur transportasi di Kecamatan Cibinong relatif lengkap.

Alat transportasi yang dimiliki adalah 10 buah bus, 22 buah metromini

atau mikrolet, 166 buah angkot, 7.416 buah ojek yang tersebar di setiap

desa atau kelurahan dan 8.713 buah sepeda. Infrastruktur transportasi

beserta jalan dan jembatan dapat mempermudah proses distribusi dan

pemasaran ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Sarana perekonomian yang ada terdiri dari 14 buah koperasi,

sebuah pasar permanen, 1.825 buah toko, kios, warung, dan empat buah

bank. Sarana telekomunikasi juga tersedia secara lengkap dan

beranekaragam yang terdiri dari 141 buah telepon umum, dua buah kantor

telekomunikasi (Telkom), dan 309 buah warung telekomunikasi. Selain

itu, di setiap kelurahan dan desa juga minimal terdapat dua buah warung

internet.

Dengan kondisi infrastruktur yang relatif lengkap di Kecamatan

Cibinong memang tidak lepas dari peran dan posisi Kecamatan Cibinong

yang menjadi Ibukota Kabupaten Bogor. Selain itu, salah satu sebab yang

lain adalah perkembangan Kabupaten Bogor yang diarahkan untuk pusat

perkotaan dan pemerintahan. Kondisi infrastruktur yang lengkap ini harus

Page 21: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

92

Broker Supplier Eksportir

Supplier

Broker

Broker

Eksportir

Konsumen luar negeri/ Importir

Konsumen dalam negeri/ Hobbies

Pengecer/ toko

Petani Ikan Hias

Konsumen luar negeri/ Importir

Supplier

Konsumen dalam negeri/ Hobbies

Eksportir Konsumen luar negeri/ Importir

Konsumen dalam negeri/ Hobbies

Konsumen dalam negeri/ Hobbies

Saluran 1

Saluran 2

Saluran 4

Saluran 5

Saluran 6

Saluran 7

Saluran 3

menjadi peluang bagi para pembudidaya dan pebisnis ikan hias air tawar

untuk memajukan usahanya.

6. Saluran dan Sarana Pemasaran

Ikan hias air tawar yang dihasilkan oleh petani pembudidaya akan

tidak memiliki nilai tambah jika tidak dipasarkan. Oleh karena itu, saluran

dan saran pemasaran sangat penting untuk diperhatikan oleh Disnakkan.

Saluran pemasaran ini dapat menjadi sebuah bahan analisis tersendiri bagi

Disnakkan. Bahan analisis tersebut dapat memudahkan Disnakkan untuk

memfasilitas dan memberikan anjuran kepada petani untuk memasarkan

ikan hias air tawar yang dihasilkan. Saluran pemasaran menggambarkan

proses penyaluran ikan hias air tawar dari petani sebagai produsen sampai

ke tangan konsumen akhir. Terdapat beberapa lembaga yang terlibat

dalam saluran pemasaran ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong yaitu

petani ikan hias air tawar, broker, supplier, dan eksportir. Gambar 6

menggambarkan beberapa saluran pemasaran ikan hias air tawar yang ada

di Kecamatan Cibinong.

Page 22: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

93

Gambar 6. Saluran Pemasaran Ikan Hias Air Tawar di Kecamatan Cibinong Tahun 2009

Pada saluran pertama, Petani ikan hias air tawar menjual ikan

hiasnya ke broker di tingkat desa dan luar desa kemudian broker

menjualnya kepada supplier. Dari supplier, ikan hias air tawar tersebut

dijual ke eksportir yang kemudian akan dikirim ke konsumen luar negeri

(importir) sesuai pesanan. Saluran pertama memiliki rantai pemasaran

yang paling panjang dibandingkan dengan rantai pemasaran yang lain.

Pada saluran kedua, petani ikan hias air tawar menjual langsung

ikan hiasnya kepada supplier tanpa melalui broker. Kemudian, supplier

menjualnya ke eksportir yang akan menjual ikan hias air tawar tersebut ke

importir atau konsumen di luar negeri.

Pada saluran ketiga, petani pembudidaya ikan hias yang berskala

besar menjual ikan hias air tawarnya langsung kepada eksportir yang

kemudia eksportir tersebut menjualnya kembali ke konsumen luar negeri

atau importir. Pada saluran ini, supplier dapat berperan sebagai petani

pembudidaya karena selain menjadi pemasok ikan hias air tawar ke

eksportir, supplier juga membudidayakan ikan hias air tawar tersebut.

Pada saluran keempat hingga ketujuh, yang menjadi konsumen

akhir adalah konsumen dalam negeri. Pada saluran keempat, peran

perantara perdagangan seperti broker dan supplier sangat dominan.

Supplier yang menjadi pedagang terakhir yang akan menjual ikan hias air

tawar kepada konsumen dalam negeri. Berbeda dengan saluran keempat,

pada saluran kelima tidak dijumpai peran dari supplier yang menjual ke

konsumen luar negeri. Peran supplier tersebut digantikan oleh broker.

Peran pedagang eceran terlihat pada saluran keenam. Pada saluran ini,

petani pembudidaya ikan hias air tawar memasarkan ikan hiasnya ke

pengecer. Kemudian pengecer memasarkannya ke konsumen akhir dalam

negeri.

Pemasaran langsung oleh petani pembudidaya ikan hias air tawar

ke konsumen akhir dalam negeri tedapat pada saluran ketujuh. Hal ini

biasanya terjadi untuk petani ikan Cupang. Petani ikan Cupang biasanya

Page 23: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

94

langsung didatangi oleh anak-anak yang menjadi konsumen akhir. Hal ini

dikarenakan ikan Cupang yang langsung dibeli dari petani memiliki harga

yang relatif murah bila dibandingkan dengan dibeli melalui pedagang

eceran.

Sarana pemasaran ikan hias air tawar yang terdapat di Kecamatan

Cibinong antara lain Depo pemasaran ikan hias air tawar, Raiser, dan

pameran-pameran pada saat peringatan hari jadi Bogor. Depo pemasaran

ikan hias air tawar didirikan oleh Disnakkan Kabupaten Bogor dari tahun

2009 yang kemudian dibuka pada tahun 2010. Pengurusan dan

pemeliharaan Depo tersebut kemudian diserahkan kepada Himbudias.

Depo tersebut memiliki fasilitas sumber air yang berasal dari air tanah dan

lima toko yang diisi oleh masing-masing kelompok tani ikan hias air

tawar.

Pada tahun 2009 hingga awal 2010, Raiser mengadakan bursa ikan

hias yang diisi oleh anggota Himbudias. Bursa tersebut terdiri dari

delapan stan ikan hias air tawar yang diisi oleh masing-masing kelompok

tani. Semua fasilitas stan tersebut telah disediakan oleh pihak Raiser

seperti akuarium, rak, pompa air, dan tenda stan.

Selain Depo dan Raiser, petani dan pedagang ikan hias air tawar di

Kecamatan Cibinong juga dapat memanfaatkan pameran-pameran yang

diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor. Pameran-pameran tersebut

diadakan untuk memperingati hari-hari besar di wilayah Kabupaten Bogor

seperti Hari Jadi Bogor, Hari Pemuda, dan peresmian-peresmian lainnya.

Sarana-sarana pemasaran tersebut dapat dimanfaatkan oleh Disnakkan

sebagai media atau tempat untuk mengumpulkan petani dan pedagang ikan

hias air tawar dalam program dan kegiatan penyuluhan serta bimbingan

usahatani. Selain itu, sarana pemasaran juga dapat menjadi saluran bagi

Disnakkan untuk menjaring aspirasi dari para stakeholders ikan hias air

tawar di Kecamatan Cibinong.

7. Kondisi Agroklimat dan Geografis Wilayah

Kondisi iklim dan cuaca yang memiliki pengaruh terhadap kegiatan

pertanian dan perikanan sering disebut sebagai faktor agroklimat. Begitu

Page 24: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

95

pula dengan usaha pembudidayaan ikan hias air tawar juga dipengaruhi

oleh kondisi agroklimat di suatu wilayah. Kondisi agroklimat yang

mempengaruhi kegiatan budidaya ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong terdiri dari suhu, curah hujan, keasaman air (pH), dan topografi

wilayah. Dengan pengaruh terhadap kegiatan budidaya tersebut, membuat

kondisi agroklimat mempengaruhi Disnakkan dalam menentukan

komoditas dan metode dalam kegiatan penyuluhan di Kecamatan

Cibinong.

Kecamatan Cibinong memiliki suhu maksimum mencapai 31o C

dan suhu minimum sebesar 22oC dengan curah hujan mencapai 2.150

sampai dengan 2.650 mm per tahun. Dengan suhu dan curah hujan

tahunan tersebut, Kecamatan Cibinong sesuai untuk membudidayakan

sebagian besar ikan hias air tawar seperti Cupang, Neon Tetra, Kardinal

Tetra, Mas Koki, Maanvis, Silver Dollar, Discuss, Oscar, Black Ghost,

dan Plati Pedang.

Sedangkan untuk kondisi air yang meliputi keasaman dan

kesadahan, beberapa desa atau kelurahan yang ada di Kecamatan Cibinong

memiliki perbedaan. Perbedaan ini menyebabkan terdapat beberapa ikan

hias air tawar yang cocok untuk dibudidayakan atau menjadi ciri khas di

kelurahan atau desa tertentu. Salah satu contohnya adalah petani ikan hias

air tawar di Kelurahan Harapan Jaya hanya cocok atau sesuai apabila

membudidayakan ikan hias jenis Chiclyd seperti Discuss, Oscar, Black

Ghost, dan Silver Dollar. Hal ini dikarenakan ikan-ikan jenis tersebut

sesuai dengan air memiliki pH relatif lebih rendah (5,5-6) dan kesadahan

lebih dari angka 15. Kondisi ini berbeda dengan yang terjadi di Kelurahan

Ciriung dan Pabuaran. Kedua Kelurahan tersebut memiliki air dengan pH

yang relatif tinggi (7-8) dan kesadahan yang rendah sehingga ikan air

tawar yang cocok untuk dibudidayakan dan dipijahkan di kedua wilayah

tersebut adalah ikan jenis Tetra.

Sebagian besar atau mencapai 75 persen wilayah Kecamatan

Cibinong terdiri dari daratan sampai berombak. Hal ini menjadi faktor

yang menguntungkan untuk membudidayakan ikan hias air tawar di kolam

Page 25: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

96

dan empang karena sering ditemui mata air-mata air yang sangat bagus

untuk sumber air kolam atau empang tersebut. Dengan demikian, kondisi

agroklimat Kecamatan Cibinong sudah sesuai untuk budidaya ikan hias air

tawar. Hal ini membuat Disnakkan lebih mudah dalam menerapkan dan

menjalankan program serta kegiatan penyuluhan perikanan kepada petani.

Secara geografis, wilayah Kecamatan Cibinong tergolong sebagai

Kecamatan yang strategis. Hal ini dikarenakan selain Kecamatan

Cibinong ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, akan

tetapi juga dikarenakan letak Kecamatan Cibinong yang relatif dekat

dengan Jakarta yaitu hanya mencapai 3,7 persen. Jarak yang dekat dengan

wilayah Jakarta ini menguntungkan karena kedudukan Kota Jakarta yang

menjadi pusat perdagangan nasional dan menjadi pintu keluar untuk

kegiatan ekspor dan impor.

Selain itu, Kecamatan Cibinong juga dibelah oleh Jalan Raya

Jakarta-Bogor yang menjadi jalur penghubung utama antara Jakarta-

Bandung melewati jalur puncak dan juga dilewati oleh Jalan Tol Jakarta-

Bogor-Ciawi (Jagorawi) dengan 2 jalur pintu masuk Tol. Kedua akses

jalan ini menjadi faktor yang menguntungkan karena dapat mempercepat

proses distribusi dan pemasaran ikan hias air tawar. Faktor geografis

Kecamatan Cibinong tersebut dapat mendukung kegiatan operasional

Disnakkan serta pelaksanaan program-program Disnakkan terutama

program-program yang memfasilitasi petani untuk meningkatkan

pemasarannnya.

8. Kemitraan Petani, Pedagang, dan Eksportir

Kemitraan menjadi hal yang penting bagi majunya sebuah usaha.

Seorang pengusaha tidak bisa bekerja dan berusaha sendiri melainkan

harus bekerjasama dengan pihak lain. Oleh karena itu, kemitraan menjadi

salah satu aspek yang mempengaruhi perkembangan sistem agribisnis ikan

hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Lembaga-lembaga pemasaran yang

terdapat dalam beberapa saluran pemasaran yang ada di Kecamatan

Cibinong telah melakukan proses kemitraan bisnis.

Page 26: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

97

Kemitraan yang terjadi sebagian besar berupa kemitraan

pemasaran. Kemitraan tersebut terjadi antara pembudidaya ikan hias air

tawar, pedagang (eceran, broker, dan supplier) serta eksportir. Ikan hias

air tawar yang dihasilkan oleh pembudidaya dijual ke broker dan eksportir.

Keadaan ini terjadi di kelompok tani Cahaya Mandiri dimana sebagian

besar pembudidaya bekerjasama dan bermitra dengan broker, dan supplier

yang notabene sama-sama menjadi anggota kelompok tani tersebut. Setiap

ikan hias air tawar yang dihasilkan selalu dijual kepada broker dan

supplier tersebut. Kemudian supplier tersebut menjual hias air tawar

kepada eksportir. Sebelumnya, supplier tersebut telah mendapatkan order

atau pesanan dari eksportir tiap bulannya. Kelompok tani Cahaya Mandiri

memiliki seorang broker dan supplier yang memasok dua eksportir ikan

hias air tawar di Kecamatan Cibinong.

Selain itu, antar supplier yang terdapat di tiap kelompok tani saling

bekerjasama untuk memenuhi kuota ikan hias air tawar yang ditetapkan

oleh eksportir. Keadaan ini dapat difasilitasi dengan terbentuknya

kelompok tani-kelompok tani dan Himbudias. Himbudias menjadi sarana

bertemunya pelaku-pelaku bisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong. Kemitraan-kemitraan yang telah terbentuk tersebut

memudahkan Disnakkan untuk lebih memfasilitasi petani untuk

meningkatkan produksinya dengan tetap memperhatikan aspek permintaan

dari pasar dan kerjsama yang ada.

9. Otonomi Daerah

Dengan adanya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999, pemerintah

daerah mempunyai wewenang penuh untuk berperan lebih besar dalam

kegiatan pembangunan di daerahnya masing-masing. Hal ini menjadi

peluang bagi Dinas Peternakan dan Perikanan untuk mewujudkan visi dan

misi pembangunan pertanian di Kabupaten Bogor khususnya

pembangunan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong. Peran Disnakkan Kabupaten Bogor semakin signifikan untuk

membantu Bupati dalam mewujudkan pembangunan peternakan dan

perikanan. Peran yang cukup signifikan untuk pembangunan sektor

Page 27: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

98

peternakan dan perikanan diperkuat dengan adanya Peraturan Daerah

Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2008. Perda ini memberikan

gambaran mengenai struktur organisasi, tugas, fungsi, dan wewenang

Disnakkan Kabupaten Bogor. Perda ini merupakan salah satu keluaran

dari sistem otonomi daerah.

6.2.2. Faktor Ancaman

Faktor ancaman merupakan faktor yang menjadi penghambat Disnakkan

untuk mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong. Faktor-faktor tersebut berasal dari luar lembaga atau institusi

Disnakkan sendiri. Faktor tersebut harus dihindari dan diusahakan upaya

penanggulangannya secara baik agar mencapai tujuan yang diharapkan. Faktor-

faktor yang menjadi hambatan Disnakkan Kabupaten Bogor dalam

mengembangkan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong

terdiri dari :

1. Keterbatasan Anggaran Program GMM Kabupaten Bogor

Program GMM (Gerakan Masyarakan Mandiri) merupakan salah

satu program yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor

untuk memfasilitasi petani dalam pemenuhan kebutuhan modal usaha

melalui Disnakkan. Program GMM tersebut merupakan program kredit

lunak dan bergulir. Dana program GMM berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah yang disisihkan untuk meningkatkan skala

usaha bagi usaha kecil dan mikro masyarakat. Plafon pengajuan kredit

dapat secara individu sebesar Rp 2.000.000 hingga Rp 5.000.000 atau

secara kolektif melalui kelompok dengan plafon yang sama.

Anggaran program GMM untuk sektor perikanan mencapai Rp 300

juta, namun dengan angka tunggakan pinjaman yang mencapai 70 persen

dari jumlah pengajuan kredit menyebabkan Anggaran untuk program

GMM di bidang perikanan dapat berkurang. Hal ini menjadi faktor

ancaman bagi Disnakkan karena program GMM dari Kabupaten Bogor

tersebut menjadi tulang punggung bagi pelaksanaan program dan kegiatan

fasilitas permodalan Disnakkan. Dengan berkurangnya Anggaran tersebut

Page 28: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

99

menyebabkan Program Disnakkan menjadi kurang efektif untuk

dilaksanakan.

2. Ketersediaan Lahan dan Pengairan

Ketersediaan lahan dan pengairan menjadi salah satu faktor yang

menjadi penghambat berkembangnya sektor agribisnis ikan hias air tawar

di Kecamatan Cibinong. Walaupun dalam pengusahaan ikan hias air tawar

tidak memerlukan banyak lahan, namun tetap saja ketersediaan lahan

menjadi faktor yang menentukan perkembangan usaha ikan hias air tawar.

Keterbatasan lahan ini menyebabkan Disnakkan harus merencanakan

kembali program dan kegiatan untuk meningkatkan Produktifitas ikan hias

air tawar di tingkat petani. Selain itu, keterbatasan lahan dan pengairan ini

menjadi faktor penghambat bagi Disnakkan untuk mendirikan sarana dan

prasarana perikanan baru di Kecamatan Cibinong.

Kecamatan Cibinong memiliki luas lahan sebesar 1.750,943 hektar,

namun hanya sekitar 1,5 hektar saja yang dimanfaatkan untuk usaha

pembudidayaan ikan hias air tawar. Hal ini berbeda dengan sektor

pertanian dan hortikultura yang memiliki luas lahan sekitar 163,93 hektar.

Padahal usaha pembudidayaan ikan hias air tawar terdiri dari 70 Rumah

Tangga Perikanan (RTP). Dengan demikian, untuk setiap RTP hanya

mendapatkan luas lahan untuk kegiatan budidaya ikan hias air tawar

sebesar 241,29 m2 atau sama dengan luas pekarangan rumah.

Luas lahan yang masih kecil untuk usaha pembudidayaan ikan hias

air tawar tersebut dikarenakan perkembangan Kecamatan Cibinong yang

menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, pusat perkotaan, industri

dan perumahan. Pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor terkonsentrasi di

Kelurahan Tengah dan Kelurahan Pakansari. Pusat perkotaan dan

perdagangan sebagian besar berada di Kelurahan Ciriung, Pabuaran, dan

Cirimekar. Lahan untuk industri sebagian besar terpusat di Kelurahan

Nanggewer dan Nanggewer Mekar.

Perkembangan perumahan menjadi salah satu faktor penyebab

semakin tergerusnya ketersediaan lahan yang akan digunakan untuk usaha

pembudidayaan ikan hias air tawar dan pelaksanaan program dan kegiatan

Page 29: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

100

peningkatan sarana dan prasarana Disnakkan . Tergusurnya lahan untuk

bidang perikanan terlihat di Kelurahan Harapan Jaya. Di kelurahan

tersebut sedang dibangun sebuah perumahan masyarakat kelas atas dengan

membeli lahan yang berasal dari petani pembudidaya ikan hias air tawar

dan ikan konsumsi. Hal ini juga terjadi di beberapa kelurahan di

Kecamatan Cibinong. Pusat pemukiman dan perumahan di Kecamatan

Cibinong sebagian besar terkonsentrasi di Kelurahan Harapan Jaya,

Ciriung, Pabuaran, Pakansari, dan Sukahati.

Tak berbeda jauh dengan kondisi lahan, kondisi pengairan di

Kecamatan Cibinong juga tergolong cukup memprihatinkan. Hal ini

terjadi karena sebagian besar pengairan yang berasal dari air sungai dan

situ yang ada di Kecamatan Cibinong mengandung cemaran. Cemaran

tersebut dapat menimbulkan penyakit yang menyerang ikan khususnya

ikan hias air tawar. Kondisi terserangnya ikan hias air tawar di Kelurahan

harapan Jaya oleh penyakit Jamur Jarum membuktikan hal tersebut. Hal

ini menjadi faktor ancaman bagi Disnakkan karena dapat menjadi sumber

peningkatan Anggaran untuk alokasi obat-obatan. Di lain pihak, Anggaran

yang dimiliki oleh Disnakkan terbatas.

3. Kondisi Perekonomian Daerah dan Nasional

Perkembangan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong tak lepas dari pengaruh perkembangan ekonomi di Kabupaten

Bogor dan nasional. Perkembangan ekonomi Kabupaten Bogor dan

nasional yang fluktuatif dapat menjadi sebuah ancaman dan sekaligus

tantangan bagi Disnakkan Kabupaten Bogor dalam memajukan sistem

agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan Cibinong. Hal ini dikarenakan

perekonomian di Kabupaten Bogor dicanangkan ditopang oleh bidang

pertanian, peternakan, perikanan, dan usaha kecil perdagangan.

Kondisi perekonomian di Kabupaten Bogor dapat dilihat pada

kondisi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Nilai PDRB tahun

2009 atas dasar harga berlaku lebih tinggi 11,69 persen dibandingkan

tahun 2008, yaitu mencapai Rp 65,21 triliun, yang dikontribusikan oleh

sektor primer sebesar 5,58 persen, sektor sekunder 68,78 persen dan sektor

Page 30: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

101

tersier sebesar 25,64 persen dari total PDRB, sedangkan PDRB atas dasar

harga konstan naik 4,05 persen dari tahun 2008, yaitu Rp 29,72 triliun

menjadi Rp 30,92 triliun. Dengan pertumbuhan PDRB tersebut ternyata

sektor primer yang mencakup sektor pertanian dan perikanan hanya paling

kecil kontribusinya bila dibandingkan dengan sektor sekunder dan sektor

tersier. Padahal sektor perikanan primer mendominasi pelaku ekonomi

perikanan khususnya ikan hias air tawar.

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Bogor tersebut menggambarkan

pertumbuhan ekonomi. Namun, pertumbuhan ekonomi akan berarti

peningkatan kesejahteraan apabila tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut

lebih besar dari tingkat inflasi di setiap tahun yang sama. Hal ini terjadi

pada tahun 2007 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten

Bogor mencapai 6,04 persen. Namun, laju inflasi tingkat Jawa Barat

menjelang tahun 2008 mencapai 11,11 persen. Tingkat inflasi ini lebih

tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata inflasi nasional selama tahun

2008 yang mencapai 11,06 persen. Dengan demikian, secara relatif

tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor mengalami penurunan.

Apabila tingkat kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bogor khususnya

Kecamatan Cibinong mengalami penurunan, maka daya beli masyarakat

dan kemampuan permodalan masyarakat untuk memulai sebuah usaha

juga mengalami penurunan.

Perkembangan sistem agribisnis ikan hias air tawar di Kecamatan

Cibinong juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian nasional.

Perekonomian nasional pada awal tahun 2008 hingga tahun 2009

mengalami tekanan yang cukup signifikan. Hal ini terlihat pada ekspor

barang baik komoditas minyak dan gas (migas) maupun komoditas non

minyak dan gas (non migas) yang mengalami penurunan pada tahun 2009.

Pada tahun 2009, ekspor barang tercatat US$ 119,5 miliar, atau mengalami

pertumbuhan negatif sebesar 14,4 persen dibandingkan dengan tahun

2008. Ekspor migas mengalami kontraksi 35,5 persen dibandingkan

dengan tahun 2008 sehingga menjadi US$ 20,5 miliar.

Page 31: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

102

Penurunan kinerja ekspor nonmigas, selain merupakan dampak

kontraksi kegiatan ekonomi global, juga sebagai akibat turunnya harga

komoditas ekspor nonmigas Indonesia. Perkembangan tahun 2009

menunjukkan turunnya harga berbagai komoditas ekspor nonmigas

Indonesia, dengan penurunan terbesar terjadi pada harga komoditas

pertanian sebesar 24 persen. Akan tetapi, berbeda dengan komoditas

pertanian yang lain, ekspor komoditas ikan hias air tawar Indonesia pada

tahun 2008 mengalami peningkatan menjadi US$ 2.852.226 bila

dibandingkan dengan tahun 2007 yang tercatat sebesar US$ 1.917.161.

Padahal pada tahun 2008 terjadi merupakan awal terjadinya krisis ekonomi

global. Di lain pihak, ekspor ikan hias air tawar Indonesia mengalami

penurunan dari tahun 2005 hingga 2007. Padahal pada rentang waktu

tersebut belum terjadi krisis ekonomi global. Hal ini menandakan bahwa

ekspor ikan hias air tawar masih bersifat fluktuatif.

Selain berdampak dari segi ekspor ikan hias air tawar, kondisi

perekonomian yang masih tertekan akibat krisis ekonomi global juga

berpengaruh terhadap likuiditas keuangan yang semakin ketat. Ketatnya

likuiditas keuangan menyebabkan lembaga-lembaga keuangan

menurunkan ekspansi pengucuran kredit untuk sektor usaha. Selama tahun

2009, pertambahan kredit (termasuk penerusan kredit) hanya mencapai

Rp117,2 triliun (8,7 persen year on year) menjadi Rp1.470,8 triliun, jauh

lebih rendah dari pertambahan kredit di periode yang sama pada tahun

2008 yang mencapai Rp326,2 triliun (31,2 persen, year on year). Selain

kontraksi pada penurunan kredit, lembaga-lembaga keuangan juga masih

menahan suku bunga kreditnya dan menaikkan persepsi risiko usaha.

Keadaan-keadaan tersebut tentunya semakin memberatkan Disnakkan

untuk melakukan kerjasama fasilitas permodalan dengan lembaga-lembaga

keuangan bagi petani ikan hias air tawar.

4. Kondisi Keamanan dan Ketertiban

Salah satu aspek yang tidak dapat dilupakan peranannya dalam

menjaga stabilitas Disnakkan dalam membangun sistem agribisinis ikan

hias air tawar di Kecamatan Cibinong adalah kondisi keamanan dan

Page 32: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

103

ketertiban baik di tingkat nasional maupun daerah. Hal ini dikarenakan

keamanan dan ketertiban masyarakat yang mantap dapat menciptakan

stabilitas daerah dan lembaga pemerintahan dalam melaksanakan tugas

dan fungsi untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman dan

tentram.

Kondisi geografis dari Kecamatan Cibinong yang terletak dekat

dengan wilayah Ibukota Jakarta menyebabkan kondisi keamanan dan

ketertiban yang terjadi di Ibukota dapat mempengaruhi kondisi di

Kecamatan Cibinong. Padahal Ibukota Jakarta merupakan wilayah yang

memiliki pergolakan dan dinamika kemasyarakatan yang cukup tinggi.

Pergolakan dan gangguan kemasyarakatan tersebut lebih sering

disebabkan oleh kondisi politik daerah dan nasional.

Selain disebabkan oleh faktor eksternal wilayah Kecamatan

Cibinong, gangguan keamanan dan ketertiban di Kecamatan Cibinong juga

dapat timbul dari internal wilayah Kecamatan Cibinong sendiri. Hal ini

dikarenakan Kecamatan Cibinong merupakan Ibukota Kabupaten Bogor

sekaligus sebagai pusat pemerintahan dan politik di Kabupaten Bogor.

Hal ini tentunya dapat memperbesar peluang terjadinya gangguan

keamanan dan ketertiban.

5. Kualitas Ikan Hias

Faktor-faktor yang menjadi parameter kualitas ikan hias air tawar

yang dihasilkan oleh petani pembudidaya antara lain warna ikan, bentuk

tubuh ikan, ukuran tubuh ikan, dan kesehatan ikan. Parameter-parameter

tersebut menjadi persyaratan bagi ikan hias air tawar yang akan diekspor

ke luar negeri. Hal inilah yang menyebabkan para eksportir ikan hias air

tawar hanya memiliki beberapa supplier. Supplier-supplier tersebut

merupakan pihak yang mendapatkan kepercayaan dari eksportir karena

selalu memasok ikan hias air tawar dengan kualitas dan kuantitas yang

diminta oleh eksportir.

Sebagian besar ikan hias air tawar yang dihasilkan oleh petani

pembudidaya di Kecamatan Cibinong belum memiliki kualitas yang baik.

Hal ini dikarenakan ikan hias air tawar yang dihasilkan belum memiliki

Page 33: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

104

ukuran tubuh yang seragam seperti diminta oleh eksportir. Ikan hias air

tawar tersebut belum memiliki warna yang menarik karena pakan dan

teknik pembudidayaan yang dilakukan oleh sebagian petani tersebut belum

optimal dan masih menggunakan teknologi yang sangat sederhana.

Sebagian teknologi dan teknik yang dimiliki oleh petani merupakan

teknologi dan teknik secara turun temurun, bahkan sering dijumpai petani

yang menggunakan teknik pembudidayaan untuk ikan konsumsi dan

kemudian diterapkan untuk ikan hias air tawar. Padahal terdapat

perbedaan-perbeadaan pada teknik pembudidayaan untuk kedua komoditas

tersebut. Selain itu, sebagian besar petani pembudidaya di Kecamatan

Cibinong belum mampu untuk melakukan proses grading dan sortasi

untuk menentukan keseragaman ukuran ikan hias air tawar yang akan

dijual. Kondisi ini menyebabkan proses grading dan sortasi tersebut

diambil alih oleh broker dan supplier. Kondisi kesehatan ikan hias air

tawar juga menjadi perhatian bagi broker, supplier,dan eksportir dalam

membeli ikan hias air tawar yang dihasilkan oleh petani pembudidaya di

Kecamatan Cibinong. Apabila ditemukan ikan hias air tawar yang

terserang penyakit ikan di suatu kolam, maka broker dan supplier tidak

mau untuk membeli ikan hias air tawar di kolam tersebut walaupun hanya

beberapa ikan di kolam tersebut yang terserang penyakit.

Kualitas ikan hias air tawar yang dihasilkan oleh petani

pembudidaya di Kecamatan Cibinong dapat mempengaruhi harga jual

ikan. Apabila ikan hias air tawar yang dihasilkan oleh petani

pembudidaya relatif rendah, maka broker dan supplier dapat menekan

harga ikan hias tersebut. Di lain pihak, jika ikan hias air tawar yang

dihasilkan relatif tinggi dan sesuai dengan yang diharapkan oleh broker

dan supplier, maka petani akan mendapatkan keuntungan dari naiknya

harga jual ikan hias tersebut.

Kualitas ikan hias air tawar yang masih rendah tersebut menjadi

faktor ancaman bagi Disnakkan untuk melakukan kegiatan promosi ikan

hias air tawar sebagai komoditas unggulan di Kecamatan Cibinong. Hal

ini dikarenakan komoditas ikan hias air tawar tidak dapat menjadi

Page 34: VI ANALISIS FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL · yang hanya berhubungan dengan sarana dan prasarana serta urusan ... pengadaan sarana prasarana pengembangan perikanan, ... Kesehatan Hewan

105

komoditas unggulan dari Kecamatan Cibinong bila ikan hias air tawar

yang dihasilkan memiliki mutu yang rendah. Oleh karena itu, Disnakkan

menghadapai sebuah tantangan untuk menjalankan program dan kegiatan

penyuluhan dan bimbingan usahatani tersebut.