VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

18
 MEKANIKA FLUIDA PERCOBAAN III : VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE I. TUJUAN PERCOBAAN Mahasiswa dapat mempelajari kehilangan tekanan pada pipa venturi, diafra gma ( P8- P9 ) dan Valve (P3-P4), (P4-P5) dan (P5-P6).  II. ALAT YANG DIGUNAKAN Seperangkat alat dynamic of fluids III.  DASAR TEORI 1. Venturi Meter  Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa  pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa  bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Z at cair dialirkan melalui pipa yang  penampangnya lebih besar lalu akan mengalir mela lui pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit, dengan demikian maka akan terjadi perubahan kecepatan. Apabila kecepatan aliran yang melalui penampang lebih besar adalah v 1  dan kecepatan aliran yang melalui pipa sempit adalah v 2 , maka kecepatan yang lewat pipa sempit akan memiliki laju yang lebih besar (v 1 < v 2 ). Dengan cara demikian tekanan yang ada pada  bagian pipa lebih sempit akan menj adi lebih kecil daripada t ekanan pada bagian pipa yang berpenampang lebih besar. Lihat gambar di bawah ini.  Gambar Venturimeter

description

Mahasiswa dapat mempelajari kehilangan tekanan pada pipa venturi, diafragma ( P8- P9 ) dan Valve (P3-P4), (P4-P5) dan (P5-P6).

Transcript of VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    1/18

    MEKANIKA FLUIDA

    PERCOBAAN III : VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    Mahasiswa dapat mempelajari kehilangan tekanan pada pipa venturi, diafragma ( P8-

    P9 ) dan Valve (P3-P4), (P4-P5) dan (P5-P6).

    II. ALAT YANG DIGUNAKAN

    Seperangkat alat dynamic of fluids

    III. DASAR TEORI

    1. Venturi Meter

    Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian

    tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa

    pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan

    dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi

    memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa

    bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang

    penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang

    yang lebih sempit, dengan demikian maka akan terjadi perubahan kecepatan. Apabila

    kecepatan aliran yang melalui penampang lebih besar adalah v1dan kecepatan aliran

    yang melalui pipa sempit adalah v2, maka kecepatan yang lewat pipa sempit akan

    memiliki laju yang lebih besar (v1 < v2). Dengan cara demikian tekanan yang ada pada

    bagian pipa lebih sempit akan menjadi lebih kecil daripada tekanan pada bagian pipa

    yang berpenampang lebih besar. Lihat gambar di bawah ini.

    Gambar Venturimeter

    http://2.bp.blogspot.com/-ZbnaxSiouBk/URI7I9WlErI/AAAAAAAAAOE/K6qEHLrAeK4/s1600/ventri.jpg
  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    2/18

    Dalam aliran seperti yang digambarkan di atas akan berlaku Hukum Bernoulli

    sebagaiberikut:

    P1+ gh1+ v21= P2+ gh2+ v

    22

    pipa dalam keadaan mendatar h1= h2

    gh1+ gh2

    sehingga:

    P1+ v2

    1= P2+ v22

    di sini v1> v2maka p2< p1

    akibatnyaP1P2= (v2

    2- v2

    1)

    padahal : P1= Pb+gha

    P2= Pb=ghb

    selanjutnya didapat:

    P1P2=g (ha- hb)

    Apabila ha - hb = h yakni selisih tinggi antara permukaan zat cair bagian kiri dan

    kanan, maka akan didapat:

    P1P2=gh

    Dengan mengetahui selisih tinggi permukaan zat cair pada pipa pengendalli

    akan dapat diketahui perubahan tekanannya yang selanjutnya perubahan kecepatan

    dapat juga diketahui. Oleh sebab itu pipa venturi ini akan sangat berguna untuk

    pengaturan aliran bensin dalam sistem pengapian pada kendaraan bermotor

    2. Orifice Meter

    Orifice merupakan salah satu komponen dari perangkat primer (primary

    device) untuk mengukur aliran dengan menggunakan prinsip mengubah kecepatan

    aliran, riilnya yaitu mengubah luasan yang dilalui aliran fluida tersebut (orifice).Orifice adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur laju aliran

    volum atau massa fluida di dalam saluran yang tertutup (pipa) berdasarkan prinsip

    beda tekanan. Alat ini berupa plat tipis dengan gagang yang diapit diantara flens pipa.

    Fungsi dari gagang orifice adalah untuk memudahkan dalam proses pemasangan dan

    penggantian. Orifice termasuk alat ukur laju aliran dengan metode rintangan aliran

    (Obstruction Device). Karena geometrinya sederhana, biayanya rendah dan mudah

    dipasang atau diganti.

    Orifice Plate(Sebuah plat lubang) adalah pelat tipis dengan lubang di tengah.

    Hal ini biasanya ditempatkan dalam pipa aliran fluida di mana. Ketika cairan

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    3/18

    mencapai pelat orifice, dengan lubang di tengah, cairan dipaksa untuk berkumpul

    untuk pergi melalui lubang kecil, titik konvergensi maksimum sebenarnya terjadi tak

    lama hilir orifice fisik, pada titik kava disebut contracta (lihat gambar sebelah kanan).

    Seperti tidak demikian, kecepatan dan perubahan tekanan. Di luar contracta vena,

    cairan mengembang dan kecepatan dan tekanan perubahan sekali lagi. Dengan

    mengukur perbedaan tekanan fluida antara bagian pipa normal dan di vena contracta,

    tingkat aliran volumetrik dan massa dapat diperoleh dari persamaan Bernoulli.

    Gambar : Plate Orifice

    Perubahan kecepatan setelah melalui orifice plate tersebut berkaitan dengan

    perubahan tekanan (differential pressure). Perubahan tekanan ini yang kemudian

    diukur (di tapping) dan kemudian diasosiakan dengan laju aliran. Dalam kaitannya

    dengan Orifice dan pengukuran aliran, umumnya yang diukur adalah differential

    pressure.

    Dan dalam pemasangan dengan sistem orifice dapat digambarkan sebagai berikut:

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    4/18

    Oriface plate terbuat dari plate tipis stainless steel, pada bagian tengahnya

    dilubangi dengan ukuran yang telah dihitung besarnya, kemudian dipasang pada pipa

    alir untuk memberikan beda tekanan. Orifice dapat dipakai untuk semua fluida yang

    bersih dan gas, tetapi tidak umum dipakai untuk fuida yang mengandung solid/kotoran.

    Pelat Orifice yang paling sering digunakan untuk pengukuran kontinyu cairan

    di dalam pipa. Pelat Orifice juga digunakan dalam beberapa sistem sungai kecil untuk

    mengukur aliran sungai di mana lokasi aliran sungai melewati gorong-gorong atau

    saluran. Dalam lingkungan alam pelat orifice besar digunakan untuk mengontrol aliran

    bendungan banjir. dalam struktur sebuah bendungan, pelat orifice ditempatkan di

    seberang sungai dan dalam operasi normal, air mengalir melalui pelat orifice sebagai

    lubang substansial besar dari aliran normal cross. Namun ketika banjir, naik laju aliran

    banjir keluar pelat orifice yang kemudian hanya dapat melewati aliran yang ditentukan

    oleh dimensi fisik lubang tersebut. Arus ini kemudian muncul kembali di belakang

    bendungan yang rendah dalam reservoir sementara, yang perlahan dibuang melalui

    mulut lubang ketika banjir reda. Perbandingan antara diameter orifice dengan laju

    aliran dapat diperlihatkan dengan tabel dan grafik berikut:

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    5/18

    Jenis-Jenis Plate Orifice:

    Concentric Orifice

    Concentric Orifice merupakan jenis orifice yang paling banyak digunakan.

    Profil lubang orifice ini mempuyai takik (bevel) dengan kemiringan 45 pada tepi

    bagian downstream(lihat gambar di bawah). Hal ini akan mengurangi jarak tempuh

    dari aliran tersebut mengalami perbedaan tekanan melintang. Setelah aliran melewati

    orifice akan terjadi penurunan tekanan dan kemudian mencoba kembali ke tekanan

    semula tetapi terjadi sedikit tekanan yang hilang permanen (permanent pressure loss)

    sehingga perbedaan tekanan upstream dan downstream tidak terlalu besar.

    Perbandingan diameter orifice dan diameter dalam pipa dilambangkan dengan .

    Orifice jenis ini memiliki ketentuan untuk nilai yaitu antara 0.2-0.7 karena

    akurasinya akan berkurang untuk nilai diluar batas tersebut. Letak lubang penghalang

    konsentris dengan penampang pipa. Digunakan untuk mengukur volume gas, liquid

    dan steam dalam jumlah yang besar.

    Counter Bore Orifice

    Counter bore orifice pada prinsipnya sama dengan concentric Orifice.

    Perbedaanya terdapat pada profil lubangnya, orifice ini tidak mempuyai takik (bevel)

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    6/18

    tapi diameter lubangya lebih besar pada bagian downstream daripada diameter lubang

    pada bagian upstream

    Eccentric Orifice

    Eccentric orifice mempunyai profil lubang yang sama dengan concentric

    orifice. Akan tetapi, pada eccentric orifice lubang tidak terletak tepat di tengah.

    Diameter takik (bevel) bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari

    pipa (lihat gambar di bawah). Titik pusat lubang penghalang tidak satu garis pusat

    dengan pusat penampang pipa. Pemasangan lubang yang tidak konsentris ini

    dimaksud untuk mengurangi masalah jika fluida yang diukur membawa berbagai

    benda padat (solid).

    Quadrant Bore Orifice

    Quadrant bore orifice digunakan untuk mengukur aliran fluida dengan

    viscositas tinggi dan direkomendasikan untuk bilangan Reynold di bawah 10000.

    Profil dari lubang Quadrant bore orifice dapat dilihat pada gambar di bawah. Radius

    R merupakan fungsi dari . Ketebalan orifice sebanding dengan kuadran radius R.

    Segmental Orifice

    Segmental orifice didesain untuk fluida dengan kandungan sedimen yang

    tinggi. Profil dari lubang segmental orifice dapat dilihat pada gambar di bawah.

    Diameter D bagian bawah hampir lurus (98%) dengan diameter dalam dari pipa.

    H merupakan tinggi dari lingkaran lubang. Rasio merupakan diameter lubang D

    dibagi dengan diameter dalam dari pipa. Segmental orifice merupakan jenis orifice

    yang paling sulit dalam proses manufaktur,diperlukan proses finishing secara manual.

    Segmental orifice plates digunakan terutama pada service yang sama dengan eccentric

    orifices, sehingga kelebihan dan kekurangan adalah kurang lebih sama

    Restriction OrificeTujuan dari instalasi Restriction orifice adalah untuk menghasilkan presure

    drop yang besar. Restriction orifice biasanya ditunjukkan dengan RO atau FO.

    Restriction orifice dapat menghasilkan pressure drop sampai 50 % untuk fluida gas.

    Profil lubang Restriction orifice berbeda dengan orifice yang lain (lihat gambar di

    bawah). Profil lubangnya lurus sehingga tekanan yang hilang secara pemanen cukup

    besar akibatnya perbedaan tekanan upstream dan tekanan downstream cukup

    mencolok.

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    7/18

    3. Needle Valve

    Needle valve didasarkan atas globe valve. Konstruksi bahan biasanya

    perunggu, stainless steel, kuningan dan campuran-campuran lainnya. Ujungnya

    biasanya dimasukkan benang ke dalam lobang jarum.

    4. Ball Valve

    Ball Valve pada dasarnya adalah suatu bagian jalur dalam suatu ruang. Posisi

    buka dan tutup memerlukan 90o putaran. Ada 2 jenis ball valve, fixed ball dan

    Floating Ball.

    Dan ada 2 jenis jalur pada ball valve, full bore dan reduced bore.

    Valve adalah suatu alat yang digunakan untuk mengontrol aliran dengan cara

    menghidupkan dan mematikan.

    Usage ( Fungsi ) Ball Valve:

    1. Flow control/pengendalian Aliran

    2. Pressure control/pengendali tekanan

    3. Shut off

    4.

    Cocok untuk high pressure dan temperatures/tekanan dan suhu yang tinggiAdvantages/kelebihan ball valve:

    1. A very low pressure drop/kehilangan tekanan sangat rendah

    2. Low leakage/cukup jarang bocor

    3.

    Small in size dan ball valve tidak begitu berat jika dibandingkan dengan valve lain

    yang sejenis

    4. Mudah dibuka dan tidak mudah terkontaminasi.

    Disadvantages/kekurangan ball valve :

    1. Seat bisa rusak karena adanya gesekan antara ball dengan seat;

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    8/18

    2. Pembukaan handle yang cepat bisa menimbulkan water hammer/palu air pada

    system sehingga terjadi tekanan yang besar yang bisa merusak sistem/sambungan

    dan dinding pipa;

    IV. PROSEDUR KERJA

    1.

    Menutup katup pembuangan yang terletak di bawah tangki.

    2. Mengisi air yang dalam tangki.

    3. Menghubungkan steker listrik ke stop kontak.

    4.

    Memutar pasokan listrik saklar utama dalam posisin horizontal.

    5. Lampu indikator akan menyala.

    6.

    Menghubungkan konektor ke pipa yang digunakan konektor (+) pada up stream dan

    konektor (-) pada down stream.

    7. Menghilangkan udara yang ada dalam selang dengan cara membuka dua katup

    buangan dan kemudian tutup.

    8.

    Untuk mendapatkan beda tekan sama dengan nol dilakukan :

    a. Menutup valve yang ada di atas tangki.

    b. Untuk mendapatkan beda tekan nol laju alir dibuat nol, indikator menunjukan

    misal x bar, nilai ini sama dengan 0 atmosper.

    c. Harga x bar digunakan untuk faktor pengurangan setiap pengukuran.

    9. Membuka valve dan menentukan laju alir yang digunakan.

    V. DATA PENGAMATAN

    1. Valve P4-P5

    Pembacaan secara manual dimulai dari angka 8

    Laju Alir Volume (L/hr) 500 1000 1500

    Kehilangan

    Tekanan

    Digital (mmbar) 947 216 851

    Manual (mmH2O)Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    2. Valve P5-P6

    Pembacaan secara manual dimulai dari angka 8

    Laju Alir Volume (L/hr) 500 1000 1500

    Kehilangan

    Tekanan

    Digital (mmbar) -1 -4 -8

    Manual (mmH2O) TidakterbacaTidak

    terbacaTidak

    terbaca

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    9/18

    3. Diafragma P8-P9

    Pembacaan secara manual dimulai dari angka 8

    Laju Alir Volume (L/hr) 500 1000 1500

    Kehilangan

    Tekanan

    Digital (mmbar) -4 -3 -1

    Manual (mmH2O)Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    4. Venturi

    Pembacaan secara manual dimulai dari angka 8

    Laju Alir Volume (L/hr) 500 1000 1500

    Kehilangan

    Tekanan

    Digital (mmbar) -3 -1 3

    Manual (mmH2O)Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    VI. PERHITUNGAN

    A. Venturi

    d : 13,9 mm = 0,0139 m

    D : 26,7 mm = 0,0267 m

    Densitas air 290C : 995,945 Kg/ m3

    1. Laju alir 500 L/ hr

    - Laju Alir 500 L/hr

    -

    Kehilangan Tekanan P

    =

    ( )

    =

    = 19,544P = 381,9 Pa

    Konversi dalam milibar

    -

    Koefisien gesekan

    K == = 7,06x10-6

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    10/18

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = -3 mbar

    2. Laju alir 1000 L/ hr

    - Laju Alir 1000 L/hr

    - Kehilangan Tekanan P

    = ( )=

    = 38,238P = 1462,1 Pa

    Konversi dalam milibar

    - Koefisien gesekan

    K == = 7,06x10-6

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = -1 mbar

    3. Laju alir 1500 L/ hr

    - Laju Alir 1500 L/hr

    - Kehilangan Tekanan P

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    11/18

    =

    (

    )

    =

    = 58,916P = 3471 Pa

    Konversi dalam milibar

    - Koefisien gesekan

    K = = = 7,06x10-6

    -

    Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = -3 mbar

    B. Diafragma (P8-P9)

    d : 17,24 mm = 0,01724 m

    D : 26,7 mm = 0,0267 m

    Densitas air 290C : 995,945 Kg/ m3

    1. Laju alir 500 L/ hr

    -

    Laju Alir 500 L/hr

    -

    Kehilangan Tekanan P

    = ( )

    =

    = 11,99P = 143,76 Pa

    Konversi dalam milibar

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    12/18

    - Koefisien gesekan

    K == = 1,15x10-5

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = -4 mbar

    2. Laju alir 1000 L/ hr

    - Laju Alir 1000 L/hr

    -

    Kehilangan Tekanan P

    = ( )

    =

    = 23,47P = 550,84 Pa

    Konversi dalam milibar

    - Koefisien gesekan

    K == = 1,15x10-5

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = -1 mbar

    3. Laju alir 1500 L/ hr

    - Laju Alir 1500 L/hr

    -

    Kehilangan Tekanan P

    =

    ( )

    =

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    13/18

    = 36,16P = 1307,54 Pa

    Konversi dalam milibar

    - Koefisien gesekan

    K == = 1,15x10-5

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    -

    Secara Praktek Menggunakan Digital P = -1 mbar

    C.Plug Valve P4-P5

    Diameter pipa : 26,8 mm = 0,0268 m

    Densitas air 290C : 995,945 Kg/ m3

    Pada literatur nilai kLuntuk plug valve : 2,5

    Secara Teori Menggunakan Perhitungan

    1.

    Laju alir 500 L/ hr- Laju Alir 500 L/hr

    - Kecepatan Aliran Fluida Air

    - Kehilangan Tekanan pada minor losses

    hL = kL

    = = 0,0076

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = 947mbar

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    14/18

    2. Laju alir 1000 L/ hr

    - Laju Alir 1000 L/hr

    - Kecepatan Aliran Fluida Air

    - Kehilangan Tekanan pada minor losses

    hL = kL

    = = 0,029

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    -

    Secara Praktek Menggunakan Digital P = 216mbar

    3. Laju alir 1500 L/ hr

    -

    Laju Alir 1500 L/hr

    -

    Kecepatan Aliran Fluida Air

    - Kehilangan Tekanan pada minor losses

    hL = kL = = 0,069

    -

    Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    - Secara Praktek Menggunakan Digital P = 851mbar

    D.Needle Valve P4-P5

    Diameter pipa : 26,8 mm = 0,0268 m

    Densitas air 290C : 995,945 Kg/ m3

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    15/18

    Pada literatur nilai kLuntuk needle valve : 5,6

    Secara Teori Menggunakan Perhitungan

    1.

    Laju alir 500 L/ hr

    - Laju Alir 500 L/hr

    - Kecepatan Aliran Fluida Air

    - Kehilangan Tekanan pada minor losses

    hL = kL

    = = 0,017

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    -

    Secara Praktek Menggunakan Digital P = -1 mbar

    2. Laju alir 1000 L/ hr

    -

    Laju Alir 1000 L/hr

    -

    Kecepatan Aliran Fluida Air

    - Kehilangan Tekanan pada minor losses

    hL = kL

    = = 0,065

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    -

    Secara Praktek Menggunakan Digital P = -4 mbar

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    16/18

    3. Laju alir 1500 L/ hr

    - Laju Alir 1500 L/hr

    - Kecepatan Aliran Fluida Air

    - Kehilangan Tekanan pada minor losses

    hL = kL

    = = 0,156

    - Secara Manual Menggunakan Manometer H2O Tidak Terbaca

    -

    Secara Praktek Menggunakan Digital P = -8 mbar

    TABEL HASIL PERHITUNGAN

    A. Venturi

    Laju alir volume (L/hr) 500 1000 1500

    Nilai Pengukuran

    Kehilangan Tekanan (mbar) -3 -1 3

    Kehilangan Tekanan (mmH2O) Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Nilai Perhitungan

    Laju alir volume (m /s) 0,000138 0,00027 0,000416

    Kehilangan Tekanan (Pa) 381,9 1462,1 3471

    Kehilangan tekanan kuadrat 145847,61 2137736,41 12047841

    B. Diafragma P8-P9

    Laju alir volume (L/hr) 500 1000 1500

    Nilai Pengukuran

    Kehilangan Tekanan (mbar) -4 -3 -1

    Kehilangan Tekanan (mmH2O) Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Nilai Perhitungan

    Laju alir volume (m /s) 0,000138 0,00027 0,000416

    Kehilangan Tekanan (Pa) 143,76 550,84 1307,54

    Kehilangan tekanan kuadrat 20666,94 303424,7 1709660,85

    C. Kehilangan Tekanan pada Valve bukaan penuh

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    17/18

    Laju alir volume (L/hr) 500 1000 1500

    Nilai Pengukuran

    Plug

    Valve

    Kehilangan Tekanan (mbar) 947 216 851

    Kehilangan Tekanan (mmH2O) Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Needle

    Valve

    Kehilangan Tekanan (mbar) -1 -4 -8

    Kehilangan Tekanan (mmH2O) Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Tidak

    terbaca

    Nilai Perhitungan

    Plug Valve 0,0076 0,029 0,069

    Needle Valve 0,017 0,065 0,156

    VII.

    ANALISA PERCOBAANPraktikum kali ini yaitu Penurunan Tekananpada Venturi, Diafragma dan Valve.

    Tujuan praktikum ini ialah mempelajari kehilangan tekanan dalam peralatan pengukur

    dan pengatur laju alir tersebut. Kehilangan tekanan merupakan kehilangan energi (Head

    losses) akibat gesekan fluida terhadap venturi, diafragma, plug valve dan needle valve.

    Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran kehilangan tekanan secara digital dan

    manual. Secara digital menggunakan detector valve dan mengubahnya dalam bentuk

    sinyal listrik lalu terbaca secara digital nilai dari penurunan tekanannya. Kemudian

    pengukuran penurunan tekanan secara manual menggunakan manometer H2O, penurunan

    tekanannya dapat diketahui dengan hubungan selisih P2- P1.

    Pada praktikum ini menggunakan laju alir yang bervariasi yaitu 500, 1000, dan

    1500 (l/hr). Setelah melakukan praktikum ini, dapat dianalisa bahwa kehilangan tekanan

    akan menjadi semakin besar apabila laju alir/debit juga semakin besar walaupun dalam

    variasi laju alir tersebut nilai koefisien geseknya sama tetapi akibat besarnya laju alir

    maka penurunan tekanannya semakin besar karena semakin besar laju alir fluida maka

    semakin besar gaya gesek yang terjadi antara fluida dan venturi meter, dimana fluida

    melewati upstream dengan penampang yang kecil dan keluar ke downstream dengan

    penampang yang besar. Kemudian pada diafragma juga terjadi hubungan sebanding

    antara laju alir dan penurunan tekanan. Nilai penurunan tekanan yang terjadi dalam

    venturi lebih besar dibandingkan dengan penurunan tekanan pada diafragma. Hal tersebut

    dikarenakan pada diafragma aliran fluidanya hanya mengalir melalui piringan diafragma

    yang memiliki diameter yang kecil tetapi kemudian akan mengalir seperti biasa berbeda

    halnya dengan venturi yaitu terjadi dua kali perubahan luas penampang yang

    menyebabkan naik dan turunnya tekanan sehingga membuat kehilangan tekanan yang

  • 5/19/2018 VENTURI, DIAFRAGMA dan VALVE

    18/18

    jauh lebih besar. Pada peralatan pengatur laju alir fluida valve, yaitu plug valve dan

    needle valve juga terjadi penurunan tekanan yang disebabkan penutupan dan pembukaan

    plug atau needle saat pengaturan laju alir tekanan hingga terjadi gesekan fluida saat

    ditutup atau dibukanya impeller.

    VIII. KESIMPULAN

    Setelah melakukan prektikum dapat disimpulkan bahwa :

    Kehilangan tekanan dalam suatu aliran fluida dalam pipa dapat disebabkan oleh

    adanya alat ukur laju alir fluida (venturi dan diafragma) dan alat pengatur laju alir

    fluida (plug valve dan needle valve).

    Semakin besar laju alir fluida/ debit maka semakin besar kehilangan tekanannya hal

    ini dikarenakan semakin besar laju alir fluida maka gesekannya akan semakin besar.

    Penurunan tekanan pada venturimeter lebih besar dibandingkan pada diafragma hal

    ini dikarenakan adanya hambatan yang lebih banyak pada venturimeter berupa dua

    kali perubahan luas penampang sementara pada diafragma hanya terdapat sekali

    hambatan yang berakibat pada besarnya gaya gesek dan berakibat pada penurunan

    tekanan.

    Penurunan tekanan yang terjadi pada valve disebabkan oleh adanya buka dan tutup

    impeller sehingga terjadi gesekan antara impeller dan fluida.

    IX. DAFTAR PUSTAKA

    Lestari, Sutini Pujiastuti. 2014.Penuntun Praktikum Pengendalian Proses.

    Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya. Hal. 71-82

    http://niarahmawati2012.blogspot.com/2013/10/laporan-mekanika-fluida-major

    losses.html