Lap kopling diafragma

12
LAPORAN PRAKTEK SISTEM PEMINDAH TENAGA KOPLING PEGAS DIAPHRAGMA Disusun oleh : Nurhayat : 10504241029 Rizki Anjarsari : 10504241032 Akhmad zaenul B : 10504241033 M Khafid : 09504241000 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK

Transcript of Lap kopling diafragma

Page 1: Lap kopling diafragma

LAPORAN PRAKTEK SISTEM PEMINDAH TENAGA

KOPLING PEGAS DIAPHRAGMA

Disusun oleh :

Nurhayat : 10504241029

Rizki Anjarsari : 10504241032

Akhmad zaenul B : 10504241033

M Khafid : 09504241000

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2012

Page 2: Lap kopling diafragma

FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SISTEM PEMINDAH TENAGASemester V Kopling Diafragma 100 menit

No.JST/OTO/OTO321.01 8 halaman

I. KOMPETENSI

Memelihara, memperbaiki dan overhoul system pemindah tenaga pada

kendaraan ringan.

II. SUB KOMPETENSI

1. Mengidentifikasi system kopling pegas diaphragm dan komponen-

komponennya.

2. Melepas dan memasang system kopling pegas diaphragm dengan cara

yang benar.

3. Menjelaskan cara kerja kopling pegas diaphragm dan komponen-

komponennya.

4. Melakukan pemeriksaan, pengukuran dan mengidentifikasi gangguan

serta cara mengatasinya.

III. ALAT DAN BAHAN

1. Unit kopling diafragma

2. Tool box set, center clutch dan kunci momen

3. Penggaris siku , straight edge , feller gauge, spring tester, meja perata,

DTI dan jangka sorong

IV. KESELAMATAN KERJA

1. Penggunaaan alat sesuai dengan fungsinya

2. Saat melepas unit kopling dari fly wheel gunakan center clutch obeng

untuk menahan plat kopling agar tidak jatuh

Page 3: Lap kopling diafragma

3. Kembalikan alat dan benda kerja dalam keadaan bersih

4. Bekerja dengan hati-hati dan teliti

V. LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2. Melakukan pembongkaran unit kopling dengan langkah yang efektif ,

efisien , dan sitematik

3. Melakukan pemeriksaan dengan pengamatan dan pengukuran pada

komponen-komponen kopling yang sudah dilepas ( plat penekanan, fly

wheel, plat kopling, pegas, tuas penekan , bantalan pembebas )

4. Mendiskusikan mengenai kondisi komponen , kemungkinan penyebab

kerusakan , kemungkinan perbaikan serta kemungkinan akibat jika

kerusakan terjadi dan dibiarkan

5. Melakukan pemasangan kembali terhadap terhadap komponen-

komponen yang dibongkar secara efektif dan efisien

6. Mendiskusikan inovasi usaha apa yang bisa dikembangkan setelah anda

mengetahui tentang system kopling plat dengan pegas coil

7. Mengembalikan alat dan bahan serta bersihkan tempat kerja

VI. DASAR TEORI

Kopling adalah unit kendaraan yang berguna untuk meneruskan dan

memutuskan putaran dari mesin ke transmisi. Kopling berada di antara

mesin dan transaxle manual (transmisi manual). Dalam kerjanya, kopling ini

memindahkan tenaga mesin secara bertahap ke sistem pemindah tenaga,

sehingga kendaraan dapat dijalankan dengan lembut, dan memindah posisi

roda gigi transmisi dengan halus sesuai dengan kondisi pengendaraan.

Kopling pegas diaphragma adalah unit kopling dengan pegas

penekannya berbentuk diaphragma. Kopling diafragma juga termasuk

kopling tunggal kering. Ditinjau dari konstruksinya tipe ini sangat sederhana

Page 4: Lap kopling diafragma

dan tekanannya lebih merata dan kuat, meskipun kopling sudah tipis(aus).

Kopling ini tidak mempunyai komponen seperti kopling tipe pegas spiral,

dimana mempunyai mekanik pemindah seperti tuas pembebas, pen pemutar,

dan sebagainya tetapi cukup dengan pegas diafragma. Jadi, pegas diafragma

dapat menggerakkan pelat penekan untuk menghubungklan dan

memutuskan kopling dengan mesinnya.

Gambar 01. Kopling Diafragma

Kopling diafragma terdiri atas pelat penekan (preassure plate), tutup

kolping (clutch cover), pena poros putar pegas diafragma dan rakitan plat

kopling (driven plate). Pedal kopling terhubung ke shift block melalui poros

kopling dan shift fork. Pelat kopling dipasang antara roda gila (flywheel) dan

pelat tekanan (preassure plate).

1. Plat penekan (preassure plate)

Pelat tekanan terdiri atas tutup kopling, pelat penekan dengan

pegas diafragma. Mengoperasikan pedal kopling menyebabkan pelat

penekan bergerak ke arah aksikal untuk mengaktifkan dan menon-

aktifkan kopling.

2. Plat kopling (driven plate)

Pelat kopling terdiri atas pelat dan racing. Pelat terdiri atas tengah

kopling (clutch center), pelat bantalan (cushioning plate) dan pegas

torsi. Facing dipaku keling pada kedua sisi dari pelat bantalan. Pelat

Page 5: Lap kopling diafragma

bantalan memberikan umur yang lebih panjang dengan memperkecil

keausan dan getaran pada permukaan singgung kopling.

Tekanan pegas diafragma menjepit pelat kopling melalui roda gila

(flywheel) dan pelat tekanan untuk memberikan gesekan yang perlu untuk

mengaktifkan kopling. Menekan pedal kopling menggerakkan shift fork ke

shift block. Shift block menekan terlepasnya bearing melawan diafragma

untuk mengatasi gaya pegas diafragma dan memisahkan pelat kopling dari

roda gila (flywheel) dan pelat tekanan untuk membebaskan kolping.

VII. DATA PENGAMATAN

Nama komponen Hasil pemeriksaanRelease bearing Kocak dan berputar kasarRubber spring kocak

Kampas koplingKetebalan : 7,65 mmKedalaman paku keling : 1,5 mm

Plat penekan Kerataan : 0,15 mmPoros input transmisi BaikClutch cover BaikPegas diafragma Terdapat cekungan dengan kedalaman : 0.15 mmGarpu penekan Baik

VIII.ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Fungsi komponen kopling

Nama Komponen FungsiClutch release mechanism

Memungkinkan pengendara mengkopling dengan pedal kaki.

Pressure Plate Plat yang ditekan dengan spring (per) memberi gaya plat kopling melawan roda gila (flywheel).

Clutch disc Piringan gesek yang dipasangkan ke poros input transmisi. Memuat permukaan gesek (kasar) antara roda gila dengan plat penekan.

Flywheel Memberikan suatu permukaan gesek (kasar) pada plat kopling.

Pilot bearing Mendukung/menyangga bagian ujung depan dari poros input transmisi.

Page 6: Lap kopling diafragma

Dari hasil pengukuran dan pengamatan pada komponen kopling

difragma pada waktu praktek dapat diketahui bahwa komponen kopling

diafragma dalam kondisi kurang baik.

1. Kampas kopling

Setelah melakukan pengamatan dan pengukuran diketahui bahwa

kampas kopling dalam kondisi yng kurang baik. Bagian sisi pad ada yang

cuil dan sudah aus. Penggunaan kampas kopling seperti ini akan

menyebabkan gangguan pada system pemidah tenaga yaitu tidak

tersalurkannya tenaga mesin secara maksimal karena terjadi slip kopling.

Gambar 02. Kampas kopling

2. Pegas Diapraghma

Keausan yang tidak merata ditemukan pada pegas. Keausan ini

terjadi bisa disebabkan karena bearing penekan yang sudah kocak atau

pilot bearing yang juga telah kocak. Keausan yang tidak merata pada

pegas diafragma akan menyebabkan bunyi yang aneh(berisik) ketika

pegas diafragma ditekan oleh bearing penekan saat akan melepas

hubungan antara pad dengan plat pada roda gila.

Page 7: Lap kopling diafragma

3. Flywheel

Hasil dari pengukran yang dilakukan diketahui bahwa permukaan

flywheel tidak rata. Ketidakrataan ini terjadi kemungkinan bear

disebabkan karena kocaknya pilot bearing karena saat dilakukan

pemeriksaan ternyata pilot bearing juga mengalami kekocakan.

Gambar 03. Flywheel

4. Garpu Penekan

Masih baik,tetapi jika terjadi kerusakan akan berakibat pada

sulitnya perpindahan gigi transmisi dan tenaga yang di gunakan untuk

menekan pedal kopling lebih besar.

Gambar 04. Garpu penekan

Cara Kerja kopling diafragma

Kerja kopling pada saat pedal kopling diinjak , maka pedal akan

menarik mekanisme kopling untuk menggerakkan release fork, dan

diteruskan dengan menekan release bearing. Release bearing menggerakkan

Page 8: Lap kopling diafragma

diafragma spring untuk bergerak maju dan menarik pressure plate bergerak

mundur, sehingga kampas kopling tidak tertekan lagi ke flywheel atau roda

gila.

Kerja kopling pada saat pedal kopling tidak diinjak. Pressure plate

akan menekan plat kopling ke flywheel. Sehingga plat kopling ikut berputar

dengan flyhweel , yang kemudian diteruskan untuk memutarkan input shaft

transmisi. Gaya tekan pressure plate didapat dari gaya pegas oleh diafragma

spring.

IX. KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum overhoul system pemindah tenaga

kopling difragma maka kami dapat menyimpulkan beberapa poin yaitu :

1. Kopling berfungsi sebagai penghubung dan pemutus melepaskan tenaga

dari mesin ke transmisi.

2. Tekanan yang dihasilkan plat penekan dengan pegas diafragma lebih

besar dan merata.

3. Tenaga yang dibutuhkan untuk melepaskan pedal kopling cukup kecil.

4. Tekanan plat penekan selalu normal pada perubahan tebal kanvas

Page 9: Lap kopling diafragma

DAFTAR PUSTAKA

Nazar Syah Purba. (2011). “Kopling”. Diambil tanggal 24 September 2012

dari http://nazar-otomotif.blogspot.com/2011/03/kopling.html

Melik K. (2010). “Sistem Kopling” Diambil tanggal 24 September 2012 dari

http://partonomenil.blogspot.com/2010/01/sistem-kopling.html

Sunarto Zulkifli. (2009). “Kopling dan Transaxle” Diambil tanggal 24

September 2012 dari

http://belajartoyotaotomotif.blogspot.com/2009/09/kopling-dan-

transaxle.html

anonim. (2012) “Cara Kerja Kopling” Diambil tanggal 24 September 2012

dari http:// coilku.com/cara-kerja-kopling-mobil.html

anonim. ((2012). “Fungsi Komponen Kopling Mobil”. Diambil tanggal 24

September 2012 dari http://tips-otoqita.blogspot.com/2012/08/fungsi-

komponen-kopling-mobil.html