Vegetatif State Za

13
Vegetative State VEGETATIF STATE PENDAHULUAN Untuk hidup, seorang manusia memerlukan sinergisme fungsi fungsi tiga organ sekaligus. Yaitu otak (beserta batang otak), paru-paru dan jantung. Jantung memiliki system pacu tersendiri yang tidak tergantung pada organ lainnya, yaitu nodus sinoatrial (SA node). Jantung dan paru bekerja sinergis. Jika paru-paru mengalami gangguan, otomatis aliran darah jantung kanan akan terganggu. Demikian juga kalau jantung gagal memompa darah keluar darinya, maka paru-paru yang akan terkena bendungan. Sedangkan otak hanya berperan pada pengaturan fungsi pernapasan seseorang terletak di batang otak. 1 Ada beberapa macam istilah meninggal (mati) secara medis, yaitu: 1 Page 1 Fitria Roza-FK Unbrah KKS SMF Neurology RSU dr. Pirngadi Medan

Transcript of Vegetatif State Za

Page 1: Vegetatif State Za

VEGETATIF STATE

PENDAHULUAN

Untuk hidup, seorang manusia memerlukan sinergisme fungsi fungsi tiga organ

sekaligus. Yaitu otak (beserta batang otak), paru-paru dan jantung. Jantung memiliki system

pacu tersendiri yang tidak tergantung pada organ lainnya, yaitu nodus sinoatrial (SA node).

Jantung dan paru bekerja sinergis. Jika paru-paru mengalami gangguan, otomatis aliran darah

jantung kanan akan terganggu. Demikian juga kalau jantung gagal memompa darah keluar

darinya, maka paru-paru yang akan terkena bendungan. Sedangkan otak hanya berperan pada

pengaturan fungsi pernapasan seseorang terletak di batang otak.1

Ada beberapa macam istilah meninggal (mati) secara medis, yaitu:1

Mati biologis adalah kondisi dimana sel-sel tubuhmengalami kerusakan yang

irreversible. Dalam kondisi seperti ini seseorang tidak mungkin dapat hidup kembali.

Mati jantung adalah kondisi dimana jantung seseorang tidak berdetak meskipun sudah

dialkukan resusitasi jantung paru selama 30 menit, yang ditandai dengan tidak adanya

kompleks QRS pada EKG.

Page 1Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 2: Vegetatif State Za

Mati social adalah kondisi dimana fungsi otak seseorang mengalami kerusakan cukup

berat yang menyebabkan tidak mungkin berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Mati otak adalah kondisi kerusakan sebagian atau seluruh otak yang menyebabkan

gangguan fungsional. Defenisi ini agak tercampur dengan mati social. Mati otak sendiri

dapat dibagi atas tiga macam yaitu: mati serebral atau mati kortikal, mati batang otak,

atau mati seluruh otak (brain death)

Brain death (menurut American Academy of Neurology) adalah hilangnya seluruh

fungsi otak dan batang otak secara irreversible, tanpa diikuti hilangnya fungsi sirkulasi

jantung. Dengan kata lain fungsi jantungnya dan paru-parunya masih baik-baik saja.

Kondisi ini sama dengan mati batang otak: dimana masalah utamanya adalh pusat

pernapasan dibatang otak ikut mengalamik kerusakan. Orang seperti ini dapat terus hidup

dengan mesin ventilator, untuk menggantikan fungsi pernapasannya. Jika mesin

ventilator dicabut, otomatis paru gagal bernapas dan jantung pelan-pelan akan gagal

berfungsi, sehingga orang itu akan meninggal.

Mati serebra; atau mati kortikal adalah kondisi kerusakan berat pada serebrum

(otak besar), namun batang otak tidak mengalami gangguan. Pasien masih dapat bernapas

dengan spontan dan fungsi vegetative lainnya masih baik. Karena itu mati serebral ini

menyebabkan seseorang berada dalan vegetative state. Fungsi biologisnya sebagai

Page 2Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 3: Vegetatif State Za

manusia masih baik, namun otak secara umum tidak berfungsi lagi. Vegetative state yang

berlangsung 3 bulan atau lebih dianggap persisten (persistent vegetative state).

Seseorang dengan persistent vegetative state sangat mungkin untuk sadar apabila

sebelumnya dia mengalami koma, namun pekuang pemulihan fungsi otaknya seperti

sediakala sangat kecil.

DEFENISI

Vegetative state pertama kali dijelaskan pada 1940 oleh Ernst Kretschmer yang

menyebutkan sindrom appalic. Keadaan vegetatve state berhubungan dengan ketentuan

hukun yang berlaku. Vegetative state adalah kematian pada serebrum atau otak besar,

tetapi tidak disertai kematian batang otak sehingga fungsi biologisnya seperti

kardiorespirasi, reflex bekerja namun otaknya tidak berfungsi lagi sehingga fungsi

kognitifnya tidak ada lagi.2,3,4

ETIOLOGI

Ada tiga penyebab vegestative state yaitu:2

Cedera otak

Gangguan metabolic dan degenerative pada otak

Kelainan bawaan yang berat pada sistem saraf pusat

Beberapa penyakit yang memiliki resiko terjadinya vegetative state menurut

Lippincott, Williams dan Wilkins adalah :2

Page 3Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 4: Vegetatif State Za

Bakteri, virus, atau infeksi jamur, termasuk meningitis.

Peningkatan tekanan intrakranial, seperti tumor atau abses

Gangguan tekanan intravascular yang menyebabkan perdarahan

intrakranial atau stroke.

Iskemik hipoksia (hipotensi, serangan jantung, aritmia)

Racun sepertia uremia, etanol, atropin, opiat, timah

Trauma : geger otak

Kejang baik status epileptikus nonkonvulsif dan postkonvulsif state

Ketidakseimbangan elektrolit ysng melibstksn hiponatremi, hipernatremi,

hipomagnesemia, hipoglikemia, hiperkalcemia, dan hipocalsemia.

Encephalomyelitis akut

Gangguan endokrin seperti insufiensi adrenal dan gangguan tiroid

Penyakit degeneratif dan metabolik termasuk gangguan urea, sindrom

reye, dan penyakit mitokondria

Infeksi siskemik dan sepsis

Hepatik ensephalopaty

Psikogenik

KETENTUAN HUKUM

Page 4Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 5: Vegetatif State Za

Berbeda dengan kematian otak, vegetative state persiten tidak diakui dengan undang-

undang sebagai mati dalam sistem hukum. Di AS dan Inggris, pengadilan membutuhkan petisi

sebelum pemutusan mendukung kehidupan yang menunjukkan bahwa pemulihan fungsi kognitif

diatas keadaan vegetative state dinilai sebagai mungkin oleh pendapat medis otoritatif.

Hukum vegetative state masih abu-abu jadi sebagian berpendapat jika tidak ada

pemulihan kognitif pada vegetative state persisten diizinkan untuk mengakhiri kehidupannya.2

KLASIFIKASI

Vegetative state dibagi menjadi 3 bagian yaitu:2

1. Vegetative state

Vegetative state berbeda dengan koma. Koma adalah yaitu kondisi penurunan kesadaran

yang paling dalam. Pasien koma tidak mengalami gagguan pernapasan spontan, fungsi

jantung, maupun fungsi paru sehingga ia terlihat seperti tidur namun tidak dapat

dibangunkan dengan ransangan apapun. Vegetative state keadaan terbangun dari koma

tetapi tidak sadar sepenuhnya, keadaan pasien vegetative dapat membuka kelopak mata

mereka dan kadang-kadang menunjukkan siklus tidur bangun, tapi tidak sepenuhnya

fungsi kognitif aktif.

2. Vegetative state persisten

Page 5Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 6: Vegetatif State Za

Merupakan keadaan vegetative state yang berjalan 3 bulan. Di amerika serikat pada

vegetative persisten boleh dilakukan terminasi kehidupan. Tetapi di inggris kehidupan

pasien masih dipertahankan selama 12 bulan, sesuai dengan rekomendasi oleh Royal

College of Physicians.

3. Vegetative state permanen

Merupakan keadaan vegetative state yang berlangsung selama 12 bulan.

GEJALA KLINIS

Pasien dalam keadaan vegetative persisten biasanya dianggap unconsciousand. Mereka

tidak tanggap terhadap ransangan eksternal, kecuali ransangan rasa sakit. Tidak seperti koma,

dimana mata pasien tertutup, pasien dalam keadaan vegetative sering membuka mata mereka.

Mereka mungkin mengalami siklus tidur-bangun, atau dalam keadaan selalu terjaga. Mereka

mungkin menunjukkan beberapa perilaku yang dapat ditafsirkan sebagai timbul dari keadaan

parsial, seperti grinding gigi, menelan, tersenyum, mengeluarkan airmata, mendengus,

mengerang, atau berteriak tanpa stimulus eksternal yang jelas.2,3,4,5,6

DIAGNOSA

Banyak terjadi misdiagnosis pada vegetative state terutama vegetative state resisten.

Pada keadaan vegetative persisten fungsi residu kognitif dapat tetap terdeteksi. Dalam beberapa

tahun terakhir, sejumlah penelitian telah menunjukkan peran penting neuroimaging fungsional

Page 6Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 7: Vegetatif State Za

dalam identifikasi fungsi kognitif residu dalam keadaan vegetative persisten: teknologi ini bisa

menilai aktifitas otak yang bisa mengetahui apakah terjadi kerusakan otak yang berat.

Para peneliti telah mulai menggunaka studi neuroimaging fungsional untuk mempelajari

rahasia pengolahan kognitif pada pasien dengan diagnosis klinis vegetative state persisiten.

Aktivasi dalam menganggapi rangsangan sensori dengan tomografi emisi positron (PET),

Magnetic Resonance Imaging fungsional (fMRI), dan electrophysiological dapat memberikan

informasi tentang keberadaan, derajat, dan lokasi dari setiap fungsi otak sisa.2

pENGOBATAN

Tidak ada pengobatan khusus, tetapi perawatan suportif harus mencakuuo sebagai

berikut:3

Mencegah komplikasi sistemik karena immobilisasi (misalnya pneumonia, ISK, penyakit

tromboemboli)

Memberikan gizi yang baik

Mencegah dekubitus karena pasien tidak bergerak

Memberikan terapi fisik untuk mencegah kontaktur ekstremitas

Sekarang dilakukan tentang farmakologi terutama menggunakan mengaktifkan zat seperti

antidepresan trisiklik atau methylphenidate. Telah dilaporkan pada obat dopaminergik,

khususnya amantadine menunjukkan hasil yang memuaskan. Saat ini sidang pertama

amntadine versus plasebo sedang berjalan, hasilnya belum dipublikasikan.

Page 7Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 8: Vegetatif State Za

PROGNOSIS

Prognosis bervariasi sesuai penyebab dan durasi dari vegetative state. Prognosis akan

lebih baik jika penyebabnya adalah kondisi metabolik reversible daripada jika penyebabnya

adalah kematian saraf karena hipoksia luas dan iskemia atau cedera lain. Selain itu, pasien yang

lebih muda dapat memulihkan fungsi motorik lebih dari pasien yang lebih tua.

Pemulihan dari keadaan vegetative tidak mungkin setelah 1 bulan jika kerusakan otak

nontraumatic dan setelah 12 bulan. Sebagian besar pasien dalam keadaan vegetative persisten

mati dalam waktu 6 bulan akibat kerusakan otak. Penyebabnya biasanya infeksi paru, ISK, atau

kegagalan beberapa organ, atau mungkin kematian mendadak dan penyebab tidak diketahui.

Untuk harapan hidup sebagian besar sisanya, sekitar 2-5 tahun, beberapa pasien hidup selama

beberapa dekade.3

DAFTAR RUJUKAN

1. Perbandingan: Death, Comatose, and Vegetative State. 2009. Available from

URL:www.wordpress.com

Page 8Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan

Page 9: Vegetatif State Za

2. Persistent Vegetative State. 2010. Available from URL:www.wikipedia.com

3. Vegetative state. 2008. Available from URL:www.merck.com

4. Persistent Vegetative State. 2010. Available from URL:www.lumryx.com

5. Barin fungtion in the vegetative state. 2002. Available from

URL:www.actalneurol.com/pdf

6. Medicolegal neurology, spesial issues. 2009. Available from URL:www.medicine.com

Page 9Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan