Vegetatif State Za
-
Upload
fuji-seprinur-hidayat -
Category
Documents
-
view
75 -
download
0
Transcript of Vegetatif State Za
VEGETATIF STATE
PENDAHULUAN
Untuk hidup, seorang manusia memerlukan sinergisme fungsi fungsi tiga organ
sekaligus. Yaitu otak (beserta batang otak), paru-paru dan jantung. Jantung memiliki system
pacu tersendiri yang tidak tergantung pada organ lainnya, yaitu nodus sinoatrial (SA node).
Jantung dan paru bekerja sinergis. Jika paru-paru mengalami gangguan, otomatis aliran darah
jantung kanan akan terganggu. Demikian juga kalau jantung gagal memompa darah keluar
darinya, maka paru-paru yang akan terkena bendungan. Sedangkan otak hanya berperan pada
pengaturan fungsi pernapasan seseorang terletak di batang otak.1
Ada beberapa macam istilah meninggal (mati) secara medis, yaitu:1
Mati biologis adalah kondisi dimana sel-sel tubuhmengalami kerusakan yang
irreversible. Dalam kondisi seperti ini seseorang tidak mungkin dapat hidup kembali.
Mati jantung adalah kondisi dimana jantung seseorang tidak berdetak meskipun sudah
dialkukan resusitasi jantung paru selama 30 menit, yang ditandai dengan tidak adanya
kompleks QRS pada EKG.
Page 1Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
Mati social adalah kondisi dimana fungsi otak seseorang mengalami kerusakan cukup
berat yang menyebabkan tidak mungkin berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mati otak adalah kondisi kerusakan sebagian atau seluruh otak yang menyebabkan
gangguan fungsional. Defenisi ini agak tercampur dengan mati social. Mati otak sendiri
dapat dibagi atas tiga macam yaitu: mati serebral atau mati kortikal, mati batang otak,
atau mati seluruh otak (brain death)
Brain death (menurut American Academy of Neurology) adalah hilangnya seluruh
fungsi otak dan batang otak secara irreversible, tanpa diikuti hilangnya fungsi sirkulasi
jantung. Dengan kata lain fungsi jantungnya dan paru-parunya masih baik-baik saja.
Kondisi ini sama dengan mati batang otak: dimana masalah utamanya adalh pusat
pernapasan dibatang otak ikut mengalamik kerusakan. Orang seperti ini dapat terus hidup
dengan mesin ventilator, untuk menggantikan fungsi pernapasannya. Jika mesin
ventilator dicabut, otomatis paru gagal bernapas dan jantung pelan-pelan akan gagal
berfungsi, sehingga orang itu akan meninggal.
Mati serebra; atau mati kortikal adalah kondisi kerusakan berat pada serebrum
(otak besar), namun batang otak tidak mengalami gangguan. Pasien masih dapat bernapas
dengan spontan dan fungsi vegetative lainnya masih baik. Karena itu mati serebral ini
menyebabkan seseorang berada dalan vegetative state. Fungsi biologisnya sebagai
Page 2Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
manusia masih baik, namun otak secara umum tidak berfungsi lagi. Vegetative state yang
berlangsung 3 bulan atau lebih dianggap persisten (persistent vegetative state).
Seseorang dengan persistent vegetative state sangat mungkin untuk sadar apabila
sebelumnya dia mengalami koma, namun pekuang pemulihan fungsi otaknya seperti
sediakala sangat kecil.
DEFENISI
Vegetative state pertama kali dijelaskan pada 1940 oleh Ernst Kretschmer yang
menyebutkan sindrom appalic. Keadaan vegetatve state berhubungan dengan ketentuan
hukun yang berlaku. Vegetative state adalah kematian pada serebrum atau otak besar,
tetapi tidak disertai kematian batang otak sehingga fungsi biologisnya seperti
kardiorespirasi, reflex bekerja namun otaknya tidak berfungsi lagi sehingga fungsi
kognitifnya tidak ada lagi.2,3,4
ETIOLOGI
Ada tiga penyebab vegestative state yaitu:2
Cedera otak
Gangguan metabolic dan degenerative pada otak
Kelainan bawaan yang berat pada sistem saraf pusat
Beberapa penyakit yang memiliki resiko terjadinya vegetative state menurut
Lippincott, Williams dan Wilkins adalah :2
Page 3Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
Bakteri, virus, atau infeksi jamur, termasuk meningitis.
Peningkatan tekanan intrakranial, seperti tumor atau abses
Gangguan tekanan intravascular yang menyebabkan perdarahan
intrakranial atau stroke.
Iskemik hipoksia (hipotensi, serangan jantung, aritmia)
Racun sepertia uremia, etanol, atropin, opiat, timah
Trauma : geger otak
Kejang baik status epileptikus nonkonvulsif dan postkonvulsif state
Ketidakseimbangan elektrolit ysng melibstksn hiponatremi, hipernatremi,
hipomagnesemia, hipoglikemia, hiperkalcemia, dan hipocalsemia.
Encephalomyelitis akut
Gangguan endokrin seperti insufiensi adrenal dan gangguan tiroid
Penyakit degeneratif dan metabolik termasuk gangguan urea, sindrom
reye, dan penyakit mitokondria
Infeksi siskemik dan sepsis
Hepatik ensephalopaty
Psikogenik
KETENTUAN HUKUM
Page 4Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
Berbeda dengan kematian otak, vegetative state persiten tidak diakui dengan undang-
undang sebagai mati dalam sistem hukum. Di AS dan Inggris, pengadilan membutuhkan petisi
sebelum pemutusan mendukung kehidupan yang menunjukkan bahwa pemulihan fungsi kognitif
diatas keadaan vegetative state dinilai sebagai mungkin oleh pendapat medis otoritatif.
Hukum vegetative state masih abu-abu jadi sebagian berpendapat jika tidak ada
pemulihan kognitif pada vegetative state persisten diizinkan untuk mengakhiri kehidupannya.2
KLASIFIKASI
Vegetative state dibagi menjadi 3 bagian yaitu:2
1. Vegetative state
Vegetative state berbeda dengan koma. Koma adalah yaitu kondisi penurunan kesadaran
yang paling dalam. Pasien koma tidak mengalami gagguan pernapasan spontan, fungsi
jantung, maupun fungsi paru sehingga ia terlihat seperti tidur namun tidak dapat
dibangunkan dengan ransangan apapun. Vegetative state keadaan terbangun dari koma
tetapi tidak sadar sepenuhnya, keadaan pasien vegetative dapat membuka kelopak mata
mereka dan kadang-kadang menunjukkan siklus tidur bangun, tapi tidak sepenuhnya
fungsi kognitif aktif.
2. Vegetative state persisten
Page 5Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
Merupakan keadaan vegetative state yang berjalan 3 bulan. Di amerika serikat pada
vegetative persisten boleh dilakukan terminasi kehidupan. Tetapi di inggris kehidupan
pasien masih dipertahankan selama 12 bulan, sesuai dengan rekomendasi oleh Royal
College of Physicians.
3. Vegetative state permanen
Merupakan keadaan vegetative state yang berlangsung selama 12 bulan.
GEJALA KLINIS
Pasien dalam keadaan vegetative persisten biasanya dianggap unconsciousand. Mereka
tidak tanggap terhadap ransangan eksternal, kecuali ransangan rasa sakit. Tidak seperti koma,
dimana mata pasien tertutup, pasien dalam keadaan vegetative sering membuka mata mereka.
Mereka mungkin mengalami siklus tidur-bangun, atau dalam keadaan selalu terjaga. Mereka
mungkin menunjukkan beberapa perilaku yang dapat ditafsirkan sebagai timbul dari keadaan
parsial, seperti grinding gigi, menelan, tersenyum, mengeluarkan airmata, mendengus,
mengerang, atau berteriak tanpa stimulus eksternal yang jelas.2,3,4,5,6
DIAGNOSA
Banyak terjadi misdiagnosis pada vegetative state terutama vegetative state resisten.
Pada keadaan vegetative persisten fungsi residu kognitif dapat tetap terdeteksi. Dalam beberapa
tahun terakhir, sejumlah penelitian telah menunjukkan peran penting neuroimaging fungsional
Page 6Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
dalam identifikasi fungsi kognitif residu dalam keadaan vegetative persisten: teknologi ini bisa
menilai aktifitas otak yang bisa mengetahui apakah terjadi kerusakan otak yang berat.
Para peneliti telah mulai menggunaka studi neuroimaging fungsional untuk mempelajari
rahasia pengolahan kognitif pada pasien dengan diagnosis klinis vegetative state persisiten.
Aktivasi dalam menganggapi rangsangan sensori dengan tomografi emisi positron (PET),
Magnetic Resonance Imaging fungsional (fMRI), dan electrophysiological dapat memberikan
informasi tentang keberadaan, derajat, dan lokasi dari setiap fungsi otak sisa.2
pENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus, tetapi perawatan suportif harus mencakuuo sebagai
berikut:3
Mencegah komplikasi sistemik karena immobilisasi (misalnya pneumonia, ISK, penyakit
tromboemboli)
Memberikan gizi yang baik
Mencegah dekubitus karena pasien tidak bergerak
Memberikan terapi fisik untuk mencegah kontaktur ekstremitas
Sekarang dilakukan tentang farmakologi terutama menggunakan mengaktifkan zat seperti
antidepresan trisiklik atau methylphenidate. Telah dilaporkan pada obat dopaminergik,
khususnya amantadine menunjukkan hasil yang memuaskan. Saat ini sidang pertama
amntadine versus plasebo sedang berjalan, hasilnya belum dipublikasikan.
Page 7Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
PROGNOSIS
Prognosis bervariasi sesuai penyebab dan durasi dari vegetative state. Prognosis akan
lebih baik jika penyebabnya adalah kondisi metabolik reversible daripada jika penyebabnya
adalah kematian saraf karena hipoksia luas dan iskemia atau cedera lain. Selain itu, pasien yang
lebih muda dapat memulihkan fungsi motorik lebih dari pasien yang lebih tua.
Pemulihan dari keadaan vegetative tidak mungkin setelah 1 bulan jika kerusakan otak
nontraumatic dan setelah 12 bulan. Sebagian besar pasien dalam keadaan vegetative persisten
mati dalam waktu 6 bulan akibat kerusakan otak. Penyebabnya biasanya infeksi paru, ISK, atau
kegagalan beberapa organ, atau mungkin kematian mendadak dan penyebab tidak diketahui.
Untuk harapan hidup sebagian besar sisanya, sekitar 2-5 tahun, beberapa pasien hidup selama
beberapa dekade.3
DAFTAR RUJUKAN
1. Perbandingan: Death, Comatose, and Vegetative State. 2009. Available from
URL:www.wordpress.com
Page 8Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan
2. Persistent Vegetative State. 2010. Available from URL:www.wikipedia.com
3. Vegetative state. 2008. Available from URL:www.merck.com
4. Persistent Vegetative State. 2010. Available from URL:www.lumryx.com
5. Barin fungtion in the vegetative state. 2002. Available from
URL:www.actalneurol.com/pdf
6. Medicolegal neurology, spesial issues. 2009. Available from URL:www.medicine.com
Page 9Fitria Roza-FK UnbrahKKS SMF NeurologyRSU dr. Pirngadi Medan