Variasi Diurnal Tekanan Intra Okular
-
Upload
romi-mauliza-fauzi -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Variasi Diurnal Tekanan Intra Okular
-
8/13/2019 Variasi Diurnal Tekanan Intra Okular
1/1
Variasi Diurnal Tekanan Intra Okular: Perannya dalam
Pengelolaan Pasien GlaukomaBy RSCM Kirana on 19 June 2013 inilmiah
0
Tekanan intraokular (TIO) mengalami fluktuasi dalam satu hari. Fluktuasi ini disebut juga variasi diurnal TIO. Banyak
faktor yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi, antara lain tekanan darah (sistolik/diastolik), kadar kortisol, osmolaritas
darah, posisi tubuh dan aktivitas sehari-hari. Pada mata normal variasi diurnal TIO antara 2 6 mmHg, sedangkan pada
penderita glaukoma variasi tersebut umumnya lebih dari 6 mmHg, bahkan pada penderita glaukoma pseudoeksfoliasi
didapatkan perbedaan hingga 50 mmHg. Beberapa penelitian membuktikan bahwa fluktuasi TIO yang lebih dari 6 mmHg
sangat mendukung ke arah diagnosis glaukoma.
Variasi diurnal TIO akan mempengaruhi penanganan penderita glaukoma. Selama ini telah diketahui bahwa puncak TIO
terjadi pada pagi hari (sekitar jam 7 9 pagi). Namun satu penelitian yang dilakukan oleh Sihota dkk mendapatkan bahwa
pada penderita glaukoma kronik sudut tertutup primer peningkatan terjadi pada siang hari (jam 1 siang), glaukoma sudut
terbuka primer pagi hari (jam 7 pagi) dan mata normal malam hari (jam 7 malam).
Adanya variasi diurnal TIO mempengaruhi penanganan pasien baik dalam hal penegakan diagnosis maupun terapi yang
dilakukan. Pengetahuan akan variasi diurnal membuat seorang dokter mata memahami perlunya pemeriksaan serial pada
waktu yang berbeda untuk menegakkan diagnosis glaukoma sudut terbuka primer, normal tension glaucoma atau low
tension glaucoma. Penegakan diagnosis tersebut akan mengubah langkah selanjutnya dalam menangani pasien, karena
pada low tensiondan normal tension glaucomafaktor vaskular merupakan faktor dominan dalam patogenesis. Selain itu,
dalam pemilihan obat-obatan akan diperhitungkan obat-obatan yang dapat melindungi pasien dalam siklus 24 jam. Hal ini
tentu saja akan terkait dengan farmakokinetik dan farmakodinamik obat yang digunakan.
Progresivitas adalah salah satu karakteristik glaukoma. Tekanan intraokular merupakan salah satu faktor resiko yang dapat
diintervensi dalam pengelolaan pasien glaukoma untuk menghambat progresivitas. Banyak faktor resiko lain yang juga dapat
menyebabkan berlanjutnya kerusakan papil saraf optik, misalnya kelainan vaskular dan kerentanan sel sel ganglion mata.
Namun, faktor resiko tersebut hingga saat ini belum dapat ditangani dengan baik karena terkait dengan faktor sistemik,
sangat individual dan sulit menilai secara obyektif keberhasilan penanganannya.
Progresivitas yang terus berjalan meskipun TIO terkontrol saat diperiksa menimbulkan beberapa pertanyaan yang harus
dijawab. Yang pertama apakah terapi yang diberikan sudah melindungi pasien dalam jangka waktu 24 jam? Untuk
menjawab pertanyaan ini harus dilakukan pemeriksaan TIO dalam waktu yang berbeda, terutama ditekankan pada waktu
waktu puncak peningkatan TIO misalnya pagi dan sore hari.
Bila jawaban yang pertama adalah sudah terlindungi 24 jam maka akan berlanjut ke pertanyaan adakah faktor lain yang
mempengaruhi? Misalnya kelainan sistemik seperti diabetes, kelainan vaskular, hipertensi dan lain-lain. Oleh karena itu,
menangani glaukoma tidak hanya menangani kelainan pada mata namun juga keadaan sistemik yang mendasarinya. Untuk
mengatasi masalah terakhir, digunakan rumus target pressureyang memperhitungkan target TIO yang ingin dicapai dengan
memperhatikan faktor resiko yang ada, baik berupa kelainan sistemik, kelainan okular maupun riwayat keluarga dengan
glaukoma
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman akan variasi diurnal TIO akan sangat bermanfaat dalam
penanganan pasien glaukoma secara keseluruhan.
Wallohualambisshawab.
http://mata-fkui-rscm.org/category/ilmiah/http://mata-fkui-rscm.org/category/ilmiah/http://mata-fkui-rscm.org/category/ilmiah/http://mata-fkui-rscm.org/category/ilmiah/