Tekanan Intra Kranial.doc

download Tekanan Intra Kranial.doc

of 13

Transcript of Tekanan Intra Kranial.doc

PENGKAJIAN TANDA-TANDA PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL

O

L

E

H

KELOMPOK 3

1. Denny Alfiansyah

2. Asni Hasibuan

3. Astro Fandi Julianus

4. Ivan Aditya Simamora

5. Lenny Fransiska Simbolon

6. Rojuli Sahat Sinaga

7. Titik Puspitasari

Dosen Pembimbing : Edriyani Sinaga

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

MEDAN 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini.Namun berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengkajian Tanda-tanda Tekanan Intra Kranial.

Dengan adanya makalah ini, di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Kami juga tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan doa.Medan, 12 Februari 2015

Kelompok IIIBAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Otak berada didalam rongga tengkorak,yang dilindungi oleh selaput durameter. Struktur tulang tengkorak yang kaku dan keras serta selaput durameter yang tidak elastis mengurangi kemungkinan pengembangan jaringan otak dalam keadaan tertentu. Di dalam rongga tengkorak yang kaku terdapat jaringan otak,darah dan pembuluh darah serta cairan serebrospinalis.

Tekanan intrakranial merupakan jumlah total dari tekanan yang mewakili volume jaringan otak, volume darah intrakranial dan cairan serebrospinalis. Apabila volume dari salah satu faktor tadi meningkat dantidak dapat dikompensasi oleh kedua faktor yang lain, maka terjadilah tekanan tinggi intrakranial.

Tekanan tinggi intrakranial secara klasik ditandai dengan suatu trias, yaitu nyeri kepala, muntah-muntah dan papil edem. Dalam hal ini foto polos kepala dapat membantu untuk menentukan ada tidaknya tekanan tinggi intrakranial.

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Tanda Gejala Dan Pengkajian Peningkatan TIK1.Tingkat kesadaran:gelisah, iritabilitas (peka terhadap rangsangan) , perubahan personality (perubahan keperibadian) , bingung sedang, agitasi (keresahan atau kegelisahan), penurunan GCS (GCS kurang dari 8).

Caranya :Ukur GCS pasien dengan melemparkan beberapa pertanyaan untuk menilai GCS pasien.

BayiResponAnak/Dewasa

Buka Mata

Spontan4Spontan

Terhadap perintah atau suara3Terhadap perintah

Terhadap nyeri2Terhadap nyeri

Tidak ada respon1Tidak ada respon

Respon Verbal

Bergumam atau mengoceh5Terorientasi

Menangis lemah4Bingung

Menangis karena nyeri3Kata-kata yang tidak teratur

Merintih karena nyeri2Tidak dapat dimengerti

Tidak ada1Tidak ada

Respon Motorik

Spontan6Mematuhi perintah

Penarikan karena sentuhan5Melokalisasi nyeri

Penarikan karena nyeri4Penarikan karena nyeri

Fleksi abnormal3Fleksi abnormal

Ekstensi abnormal2Ekstensi abnormal

Tidak ada respon1Tidak ada respon

2. Pupil : ptosis (penurunan kelopak mata bagian atas) , lambatnya reaktifity, perubahan unilateral (hanya memengaruhi salah satu sisi tubuh) ukuran pupil karena tekanan nervus okulomotor (N.III N.Okulomotoris). Pemeriksaan pupil meliputi, rekasi terhadap cahaya , bentuk pupil (pupil oval bukti awal peningkatan TIK), akomodasi pupil (Black&Hawks, 2005).

Caranya : Pada keadaan normal bila seseorang melihat ke depan maka batas kelopak mata atas akan memotong iris pada titik yang sama secara bilateral. Ptosis dicurigai bila salah satu kelopak mata memotong iris lebih rendah dari pada mata yang lain. Diperiksa bersama dengan menilai kemampuan pergerakan bola mata kesegala arah , diameter pupil , reflek cahaya dan reflek akomodasi, pasien diminta untuk melihat dan mengikuti gerakan jari atau ballpoint ke arah medial, atas, dan bawah, sekaligus ditanyakan adanya penglihatan ganda (diplopia). 3. Mata :blurred vision (penurunan ketajaman penglihatan karena penekanan pada nervus yang mengontrol pergerakan mata ( N II/optik,IV/okulomotor,VI/abdusens).

Caranya :Suruh pasien untuk melihat gambar atau pun melihat seseorang, biasanya akan mengalami pandangan kabur.

4. Motorik :pronatot drift (merupakan indikator kelumpuhan/ kelemahan) , penurunan kekuatan menggenggam, kontralateral hemiparese (Kelumpuhan pada sisi tubuh yang berlawanan).

Caranya : Pronator drift : Minta pasien untuk untuk ekstensi antebrachiumdan anterofleksi seperti membawa nampan (supinasi). Minta pasien untuk memejamkan mata dan bertahan dalam posisi tersibut selama 10 hitungan. Normal mampu bertahan. Bila ada kelemahan ekstremitas superior, mata akan pronasi (pronator drift) dan jatuh. 5. Sakit kepala dan muntah : sakit kepala dengan mual atau muntah,sakit kepala jika tegang, sakit kepala spesifik pada waku posisi supine, pagi hari (pada waktu bangun tidur), dan ketika membungkuk. Juga lonjakan tekanan intrakranium sejenak karena batuk, mengejan. Muntah tersebut dapat bersifat proyektil (muntah menyemprot) akibat adanya penekanan pada medulla atau sekitarnya.

6. Kejang :Kejang umum/fokal dapat terjadi pada 20-50% kasus tumor otak, dan merupakan gejala permulaan pada lesi supratentorial pada anak sebanyak 15%. Frekwensi kejang akan meningkat sesuai dengan pertumbuhan tumor. Pada tumor di fossa posterior kejang hanya terlihat pada stadium yang lebih lanjut. Schmidt dan Wilder (1968) mengemukakan bahwa gejala kejang lebih sering pada tumor yang letaknya dekat korteks serebri dan jarang ditemukan bila tumor terletak dibagian yang lebih dalam dari himisfer, batang otak dan difossa posterior. Kejang mungkin atau tidak mungkin terjadi tergantung penyebab.7. Papil edema (nervus optikus / N. II) : Papil edema juga merupakan salah satu gejala dari tekanan tinggi intrakranial. Karena tekanan tinggi intrakranial akan menyebabkan oklusi vena sentralis retina, sehingga terjadilah edem papil. Barley dan kawan-kawan, mengemukakan bahwa papil edem ditemukan pada 80% anak dengan tumor otak.

8. Perubahan tanda vital, perubahan tanda vital mungkin tanda akhir dari peningkatan TIK. Pada peningkatan TIK, frekwensi nadi dan pernafasan menurun dan tekanan darah serta suhu meningkat. Tanda tanda spesifik yang diobservasi termasuk adanya tekanan tinggi pada arteri, bradikardi dan respirasi tidak teratur.DAFTAR PUSTAKA

Japardi Iskandar, Tekanan Tinggi Intrakranial, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Sunardi, Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial, Valsavamaneuver & Pengikatan