Vaksinasi Hepatitis
-
Upload
delvina-ginting -
Category
Documents
-
view
12 -
download
1
description
Transcript of Vaksinasi Hepatitis
VAKSINASI HEPATITIS
DESKRIPSI
Vaksin Hepatitis B rekombinan mengandung antigen virus Hepatitis B, HBsAg, yang tidak
menginfeksi yang dihasilkan dari biakan sel ragi dengan teknologi rekayasa DNA. Vaksin Hepatitis
B rekombinan berbentuk suspensi steril berwarna keputihan dalam prefill injection device, yang
dikemas dalam aluminum foil pouch, and vial.
KOMPOSISIo Tiap 1,0 mL mengandung 20 mcg HBsAg yang teradsorpsi pada 0,5 mg Al3+.o Tiap 0,5 mL mengandung 10 mcg HBsAg yang teradsorbsi pada 0,25 mg Al3+.o Seluruh formulasi mengandung 0,01 w/v% thimerosal yang ditambahkan sebagai pengawet.
INDIKASI
Vaksin Hepatitis B rekombinan diindikasi- kan untuk imunisasi aktif pada semua usia, untuk
mencegah infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis B, tetapi tidak dapat mencegah infeksi
yang disebabkan oleh virus Hepatitis A, Hepatitis C atau virus lain yang dapat menginfeksi hati.
Vaksinasi direkomendasikan pada orang yang beresiko tinggi terkena infeksi virus Hepatitis B di-
antaranya :
o Petugas kesehatan
Ahli bedah mulut, dokter gigi, dokter ahli bedah, perawat gigi, ahli kebersihan gigi, petugas
paramedis yang kontak dengan pasien, staf unit hemodialisis, hematologi dan onkologi,
petugas laboratorium yang menangani darah dan sampel klinis lain, petugas pemakaman
dan kamar mayat, petu- gas bank darah dan fraksinasi plasma, ahli siropodis, petugas
kebersihan yang menangani pembuangan, petu- gas keadaan darurat dan pertolongan
pertama, petugas ambulan.o Pasien
Pasien yang sering menerima transfusi darah seperti pada unit hemodialisis dan onkologi,
penderita talasemia, sickle cell anemia, sirosis dan hemofilia.o Petugas Lembaga
Orang yang sering kontak dekat dengan kelompok beresiko tinggi: nara- pidana dan petugas
penjara, petugas di lembaga untuk penderita gangguan mentalo Orang yang beresiko tinggi karena aktivitas seksualnyaOrang yang berhubungan seks
secara berganti-ganti pasangan, orang yang terkena penyakit kelamin, homoseks, pekerja
seks komersialo Ketergantungan obat yang menggunakan alat suntiko Orang yang bepergian ke daerah endemisitas tinggio Keluarga yang kontak dekat dengan penderita Hepatitis B akut atau kroniko Bayi yang lahir dari ibu pengidap (carrier)
POSOLOGI
Vaksin Hepatitis B rekombinan disuntikkan secara intramuskular, pada orang dewasa dan anak
di bagian otot deltoid, sedangkan pada bayi di bagian anterolateral paha.
Kecuali pada orang dengan kecenderungan pendarahan berat (seperti hemofilia), vaksin diberikan
secara subkutan.
JADWAL PEMBERIAN
Lihat Tabel 1
Ket: *untuk jadwal alternatif 2 dan 3 direkomendasikan untuk melakukan booster (vaksinasi
ulangan) satu tahun kemudian.
Volume vaksin pada tiap dosis diberikan pada Tabel 2 .
BOOSTER (VAKSINASI ULANGAN)o Dosis ulang diperlukan setiap 5 tahun setelah vaksinasi primer.o Vaksin Hepatitis B rekombinan dapat diberikan bersamaaan dengan imunoglobulin Hepatitis
B pada tempat penyuntikan yang terpisah (pada bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg
positif )
EFEK SAMPING
Reaksi lokal yang umumnya sering dilaporkan adalah rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di
sekitar tempat penyuntikan.
Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya berkurang dalam 2 hari setelah vaksinasi. Keluhan
sistemik seperti demam, sakit kepala, mual, pusing dan rasa lelah belum dapat dibuktikan karena
pemberian vaksin.
KONTRAINDIKASIo Hipersensitif terhadap komponen vaksin.o Vaksin Hepatitis B Rekombinan sebaiknya tidak diberikan pada orang yang terinfeksi demam
berat.o Adanya infeksi trivial bukan sebagai kontra indikasi
PERINGATAN & PERHATIANo Tidak direkomendasikan pada wanita hamil, meskipun efek antigen terhadap janin belum
diketahui, kecuali dapat dipertimbangkan pada yang beresiko tinggi.o Vaksin Hepatitis B rekombinan jangan diberikan pada daerah gluteal, atau intra-dermal,
karena tidak akan memberikan respon yang optimal dan dapat merusak saraf gluteal atau
intradermal.o Vaksin Hepatitis B rekombinan jangan diberikan secara intravena.o Vaksinasi ulangan diperlukan pada pasien dialisis dan defisiensi sistem kekebalan.o Perhatikan petunjuk pemakaian vaksin (halaman 17)
INTERAKSI OBAT
Tidak ada interaksi obat
PENYIMPANANo Vaksin Hepatitis B rekombinan dapat disimpan sampai 26 bulan setelah tanggal produksi
pada suhu antara +2°C s/d +8°Co JANGAN DIBEKUKAN.
KEMASANo Dus : 10 pouch @ 1 Prefilled injection device (Uniject) @ 1 mLo Dus : 10 pouch @ 1 Prefilled injection device (Uniject) @ 0,5 mLo Dus : 100 pouch @ 1 Prefilled injection de- vice (Uniject) @ 0,5 mLo Dus : 1 vial @ 1 dosis @ 1 mL Dus : 10 vial@1 dosis @ 1 mL Dus : 1 vial @ 2,5 mL
HBV®:
Pencegahan Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis CPosted by Penyakit Hepatitis
Hepatitis memiliki banyak tipe, untuk mencegah penyakit hepatitis agar
tidak menjangkit dan berkembang semakin parah perlu dilakukan upaya
pencegahan yang lebih signifikan. Setiap tipe hepatitis memiliki
pencegahan tersendiri dengan cara yang berbeda dari setiap tipe hepatitis.
Berikut ini akan diberikan beberapa ulasan upaya pencegahan yang
dapat dilakukan untuk menangani masalah penyakit hepatitis
dengan beragam tipe, diantaranya :
1. Upaya pencegahan untuk Hepatitis A (HAV)
Penyakit hepatitis dapat menghinggap siapa saja tidak memandang segi
usia atau faktor ekonomi. Hepatitis dapat menyerang mulai dari balita,
anak-anak hingga orang dewasa. Untuk hepatitis A bila menyerang anak-
anak mulai dari 1-18 tahun dapat dilakukan vaksinasi dengan pemberian
dosis vaksin 2 atau 3 tetes dosis vaksin sesuai dengan standar pengobatan.
Sedangkan untuk orang dewasa dengan pemberian vaksinasi yang lebih
besar dengan jangka waktu pemberian vaksin 6-12 bulan setelah dosis
pertama vaksin.
Dengan pemberian vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan yang efektif
dapat bertahan 15-20 tahun atau lebih. Pemberian vaksin bertujuan
mencegah sebelum terjadinya infeksi dari virus hepatitis A dan memberikan
perlindungan terhadap virus sedini mungkin 2-4 minggu setelah vaksinasi.
Pemberian vaksinasi untuk hepatitis A, diberikan kepada :
1. Mereka yang menggunakan obat-obat terlarang (psikotropika/narkoba)
dengan menggunakan jarum suntik.
2. Mereka yang bekerja sebagai pramusaji, terutama mereka yang memiliki
makanan yang kurang mendapatkan perhatian akan keamanan dan
kebersihan dari makanan itu sendiri.
3. Orang yang tinggal dalam satu pondok atau asrama yang setiap harinya
berkontak langsung. Mungkin diantara penghuni pondok asrama memiliki
riwayat penyakit hepatitis A.
4. Balita dan anak-anak yang mungkin tinggal dalam lingkungan yang
memiliki tingkat resiko yang lebih tinggi akan hepatitis.
5. Seseorang yang suka melakukan oral seks/anal.
6. Seseorang yang teridentifikasi penyakit hati kronis.
Menjaga kebersihan terhadap diri pribadi dan lingkungan sekitar tempat
tinggal merupakan upaya awal yang sangat penting sebagai proses
pencegahan lebih dini sebelum terjangkit atau mengalami resiko yang lebih
tinggi terhadap serangan penyakit hepatitis. Selalu menjaga kebersihan
dengan mengawali langkah yang mudah salah satunya dengan cara
membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh
sesuatu.
Namun bagi mereka yang suka berpergian ke luar negeri yang mungkin di
negara tersebut memiliki sanitasi yang kurang baik sebagai pencegahan tak
ada salahnya untuk melakukan vaksinasi minimal 2 bulan sebelum
melakukan perjalanan ke luar negeri. Akan tetapi bagi mereka yang sudah
teridentifikasi terkena virus hepatitis A (HAV), globulin imun (IG) harus
diberikan sesegera mungkin dengan pemberian vaksin minimal 2 minggu
setelah teridentifikasi virus hepatitis A.
Gambar : Contoh alur pemberian vaksinasi dan dosis vaksin pada
bayi mulai dari usia 0-6 bulan
2. Upaya pencegahan untuk Hepatitis B (HBV)
Pemberian vaksinasi ini juga dinilai sangat optimal dan efektif bagi mereka
yang teridentifikasi hepatitis B dan dapat membantu memberikan
perlindungan kurang lebih selama 15 tahun. Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit menuturkan bahwa semua bayi yang baru lahir dan
mereka yang sudah berusia sampai dengan 18 tahun dan dewasa
diwajibkan untuk diberikan vaksin sebagai upaya perlindungan dan
pencegahan terhadap resiko infeksi divaksinasi. Dengan pemberian 3
suntikan pada jangka waktu 6-12 bulan wajib memberikan perlindungan
penuh.
Semua anak, para remaja dan orang dewasa pun serta mereka yang aktif
secara seksual perlu diberikan vaksinasi. Terutama bagi mereka yang
bekerja langsung menangani darah atau produk darah seperti pendonor
atau pekerja laboratoruim setiap harinya harus diberikan vaksin. Mereka
yang menggunakan obat terlarang dengan menggunakan jarum suntik juga
sangat dilarang untuk saling bergantian atau menggunakan jarum suntik
yang sama, sedotan kokain atau jenis lainnya.
3. Upaya pencegahan Hepatitis C (HCV)
Tidak ada vaksin untuk mencegah virus dari hepatitis C ini . Pemberian
vaksin pada hepatitis A dan B tidak memberikan sistem imunitas atau
kekebalan terhadap virus hepatitis C. Hanya saja upaya preventif untuk
mencegah dan mengobati virus hepatitis C ini yang mungkin dapat
dilakukan adalah sama halnya dengan pemberian vaksin yang sama seperti
hepatitis B.