v3 Isi Atresia Choanal

download v3 Isi Atresia Choanal

of 12

Transcript of v3 Isi Atresia Choanal

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    1/12

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Atresia choanal kongenital pertama kali dijelaskan oleh Joh-ann Roderer pada tahun

    1755 dalam evaluasi klinis dari bayi yang baru lahir dengan obstruksi choanal total. Otto

    bagaimanapun adalah yang pertama untuk menjelaskan kepada Roderer pada tahun 1!"#.

    $ada tahun 1!5% &mmert melaporkan keberhasilan operasi pertama untuk memperbaiki

    atresia choanal kongenital pada anak laki-laki 7 tahun yang telah dilakukan menggunakan

    trocar transnasal " tahun sebelumnya.1'"%

    (ingkat rata-rata terjadinya atresia choanal adalah #!' kasus per 1#.### orang.

    Atresia )nilateral terjadi lebih sering di sisi kanan. Rasio antara kasus atresia unilateral dan

    untuk kasus bilateral adalah '*1. +edikit peningkatan risiko atresia choanal terjadi pada anak

    kembar. )sia ibu atau paritas tidak terlalu signi,ikan meningkatkan ,rekuensi terjadinya

    atresia choanal. Anomali kromosom ditemukan pada dari bayi dengan atresia choanal.

    /ima persen pasien memiliki sindrom monogenik.5

    Atresia choanal disebabkan oleh kegagalan resorpsi dari membran bucco-,aring

    selama perkembangan embrionic. Atresia dapat berupa atresia membran atau atresia tulang

    tetapi dalam banyak kasus biasanya berupa gabungan keduanya."%

    0etika atresia terjadi

    bilateral bayi yang baru lahir dapat memiliki distres pernapasan yang parah dan sianosis ini

    berkurang saat pasien menangis. Atresia choanal bilateral dikelola dengan pernapasan

    oro,aringeal. &ndoskopi nasal yang ,leksibel dan (-+can dapat membantu untuk

    mengkon,irmasi diagnosis. $embedahan adalah pengobatan de,initi, dengan dua pendekatan

    utama yaitu transnasal atau transpalatal. Rute transnasal saat ini merupakan prosedur yang

    paling disukai dan dapat dilakukan secara minimal invasi, dengan instrumentasi endoskopi.

    2ni adalah prosedur yang aman dan cepat bahkan pada anak-anak yang sangat muda tanpakomplikasi dan tingkat keberhasilannya yang tinggi. $enggunaan sistem navigasi untuk

    perencanaan bedah dan bimbingan intraoperati, dan tenaga instrumentasi yang handal dapat

    meningkatkan hasil pengobatan. $endekatan transpalatal lebih invasi, dan sering gagal."%7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    1

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    2/12

    2.1. Definisi

    Atresia choanal adalah kegagalan perkembangan rongga hidung untuk berhubungan

    dengan naso,aring. Atresia choanal adalah anomali kongenital yang relati, jarang dan terjadi

    pada sekitar 1 di antara 5.### sampai dengan !.### kelahiran hidup dengan Ratio 3anita

    dibanding pria '*1.7

    Atresia choanal dapat dikaitkan dengan anomali kongenital lainnya sampai dengan

    5# sedangkan sisanya memiliki anomali tersendiri. Anomali kongenital yang paling

    umum yang terkait adalah 4AR& syndrome 6 coloboma 4 heart disease A

    atresia dari choanae R retardation mental and perkembangan genital hipoplasia &

    ear de,ormity or dea,ness. Anomali lain yang dikaitkan dengan atresia choanal termasuk

    polydactyli cacat hidung-aurikularis dan palatal sindrom rou8on sindrom 9o3n sindrom

    (reacher-ollins sindrom 9ieorge craniosynostosis microencephaly meningocele

    meningoencephalocele 3ajah asimetris hipoplasia dari orbita dan mid,ace bibir sumbing

    dan hipertelorisme."5!

    )mumnya 5 sampai 75 dari pasien dengan atresia choanal adalah unilateral

    sedangkan sisanya adalah bilateral. +ekitar "# atresia choanal murni tipe tulang

    sedangkan 7# adalah campuran tulang-membran. $lat atresia biasanya berlokasi di depan

    ujung posterior dari septum hidung. $ada cacat anatomi termasuk rongga hidung sempit

    obstruksi tulang lateral oleh plat pterygoideus lateral obstruksi medial yang disebabkan oleh

    penebalan vomer dan obstruksi membran. Atresia choanal posterior yang didapat jarang

    terjadi. 4al ini biasanya disebabkan oleh cedera misalnya rhinopharyngeal setelah

    adenoidektomi radioterapi untuk karsinoma naso,aring tuberkulosis atau si,ilis epipharyn:

    atau kadang-kadang oleh sebab-sebab yang tidak diketahui.'

    2

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    3/12

    ambar '.1 ;aso,aring bagian posterior dengan ( dan endoskopi. $ersisten dari membran buccopharyngeal dari ,oregut.

    '> $ersisten dari membran nasobuccal dari 4ochstetter - teori yang paling umum diterima.

    "> $ersisten abnormal atau lokasi perlekatan mesodermal di 3ilayah choanal.

    %> 0esalahan arah aliran mesodermal sekunder untuk ,aktor genetik lokal yang lebih baik

    menjelaskan teori populer membran nasobuccal persisten.Ada beberapa teori mengenai embriogenesis dari atresia choanal tetapi umumnya

    dianggap sekunder karena persisten baik membran nasobuccal dari 4ochstetter atau

    membran buccopharyngeal dari ,oregut. ?embran ini biasanya pecah antara minggu kelima

    dan keenam kehamilan untuk menghasilkan choanae. 0egagalan membran yang pecah ini

    menyebabkan atresia dari choanae. (eori lain adalah abnormal yang persisten dari

    mesoderm menyebabkan perlengketan di 3ilayah hidung-choana atau kesalahan migrasi sel

    mesodermal sekunder untuk ,aktor lokal. +elain itu cacat dalam 3ilayah proses hidung dan

    palatal sekitar membran nasobuccal mungkin memainkan peran dalam terjadinya atresia

    choanal.!

    2.!. Etioloi dan Patofisioloi

    Rongga hidung memanjang ke arah posterior selama perkembangan di ba3ah

    pengaruh ,usi posterior yang dipengaruhi oleh proses palatal. $enipisan membran terjadi

    yang memisahkan rongga hidung dari rongga mulut. $ada hari ke-"! perkembangan

    embriogenesis membran lapisan ke-' yang terdiri dari hidung dan mulut epitel pecah dan

    3

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    4/12

    membentuk choanae 6nares posterior>. 0egagalan pecahnya epitel ini menyebabkan

    terjadinya atresia choanal. $ada tahun '##! dikaitkan dengan terjadinya

    atresia choanal.1#11

    2.". #anifestasi Klini$

    +ejak anak yang baru lahir dengan gangguan pernapasan terjadi pada pasien dengan

    atresia choanal bilateral segera setelah lahir. ?ereka memberikan gejala sianosis dan hilang

    pada saat menangis. Obstruksi jalan napas selama makan tapi menghilang dengan menangis

    menunjukkan bah3a jalan napas oral utuh sementara saluran udara hidung terganggu.

    4ilangnya gangguan pernapasan setelah menangis dapat menunda diagnosis. agal

    perna,asan mungkin terjadi dan kesulitan makan dapat menyebabkan gagal pertumbuhan

    dan perkembangan. 0ebanyakan pasien dengan atresia choanal bilateral terdeteksi dalam

    bulan pertama kehidupan. ;amun dapat didiagnosis pada orang de3asa dengan jangka

    panjang dengan sumbatan hidung bilateral dan Rhinorrhea.1'

    1.

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    5/12

    +indrom 4AR& * 0omponen dari sindrom ini adalah * oloboma 4* 4eart disease A*

    Atresia hoanal R* Retarded pertumbuhan dan perkembangan * enital Anomali &* &ar

    anomali @ tuli.

    5= dari pasien dengan sindrom 4AR& memiliki atresia choanal bilateral. +isanya

    memiliki atresia choanal unilateral.

    '75 dari semua pasien dengan multiple anomali kongenital @ dengan atresia choanal

    bilateral.

    ambar '.' ambaran obstruksi nasal unilateral dan mucus discharge yang persisten. ;asal

    &ndoscopy 6 0 degree telescope> memperlihatkan atresia choanal sisi hidung 6A lubang

    nasal normal 6> dan hoana 69>

    2.%. Dianosis

    1. Anamnesa151

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    6/12

    0esulitan bernapas saat pertama kelahiran yang dapat mengakibatkan sianosis 63arna

    kebiruan> kecuali bayi yang menangis

    0etidakmampuan untuk pera3at dan bernapas pada saat yang sama

    0etidakmampuan untuk dile3ati kateter melalui setiap sisi hidung ke tenggorokan

    $enyumbatan satu sisi hidung yang $ersistent

    '. $emeriksaan isik

    (ergantung dari level obstruksi dari kateter yang dipasang untuk diagnosis. 0egagalan

    untuk untuk mele3ati lubang nares dengan kateter palstik B -!. 0egagalan untuk mele3ati

    septum nasi sampai 55 cm dari alar rim adalah diagnosa dari atresia choanal. ?etode lain

    untuk mendeteksi atresia choanal adalah kegagalan unruk mele3ati so,t metal probes.

    ". $emeriksaan penunjang

    a. Rhinography

    Rhinography adalah prosedur yang melibatkan pemberian pe3arna radioakti, ke

    dalam rongga hidung.

    ambar '." ambaran Rhinography dari atresia choanal1'

    b. omputed (omography 6 (-+can>

    ( scan merupakan prosedur radiogra,i pilihan dalam evaluasi atresia choanal. )ntuk

    hasil yang baik suction harus dilakukan untuk membersihkan lendir yang dan pemberian

    dekongestan topikal. (ujuan dari ( scan yang diuraikan sebagai berikut*117

    0on,irmasi diagnosis atresia choanal 6unilateral atau bilateral>

    0emungkinan obstruksi pada sisi nasal yang lain

    ?enggambarkan kelainan di rongga hidung dan naso,aring

    6

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    7/12

    ?enentukan jenis dari atresia choanal yaitu tipe tulang atresia membran atau campuran

    ?engevaluasi atresia choanal 6lebar tulang vomer dan jarak choanal airspace>

    ambar '.% ambaran ( +can dari Atresia hoanal'

    2.&. Dianosis Bandin1'

    9eviasi septum nasi

    9islokasi septum nasi

    +eptal hematoma

    ?ucosal s3elling

    (urbinate hypertrophy

    &ncephalocele

    ;asal dermoid

    4amartoma

    hordoma

    (eratoma

    2.(. Penatala$sanaan

    $engelolaan pada pasien dengan atesia choanal bervariasi dan tergantung pada usia

    jenis atresia dan kondisi umum pasien. 0arena bayi le3at bernapas hidung bilateral

    choanal atresia adalah situasi yang mengancam nya3a karena jika tidak segera didiagnosa

    dapat menyebabkan as,iksia berat dan kematian segera setelah lahir. Obstruksi jalan napas

    dari atresia choanal bilateral biasanya ditunjukkan segera setelah melahirkan. 2ntubasi

    endotrakeal biasanya tidak diperlukan kecuali bayi membutuhkan ventilasi mekanis. Jika

    ada gangguan pernapasan yang berat dan saluran napas tidak dapat dilakukan intubasi

    endotrakeal tindakan tracheotomi darurat harus dilakukan sampai evaluasi lebih lanjut dan

    pengobatan dapat dilakukan. ;amun demikian koreksi bedah biasanya diperlukan pada

    a3al kehidupan.

    7

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    8/12

    $endekatan secara bedah pada atresia kongenital merupakan salah satu tantangan

    dalam bidang (4(. Ada banyak metode untuk memperbaiki kondisi ini tetapi yang paling

    sering digunakan adalah transseptal transpalatal dan pendekatan transnasal endoskopi.

    aktor-,aktor yang mempengaruhi jenis tindakan bedah yang dipilih dan tingkat

    keberhasilan termasuk usia pasien ukuran naso,aring ketebalan dari atresia bilateral vs

    atresia unilateral dan penggunaan stenting pasca operasi.71%1=

    $engobatan dapat dibagi dalam dua jenis

    1. ?anajemen a3al emergensi

    $ada kasus emergensi dimana terdapat obstruksi total jalan napas tindakan untuk

    membebaskan jalan napas pada bayi baru lahir dengan atresia choanal bilateral harus segera

    dilakukan. (indakan yang dapat dilakukan adalah dengan jalan pernapasan le3at mulut 6oral airway > Mc Govern nipple intubasi dan selang orogastric. (rakeostomi diperlukan

    bila sindrom 4AR& didapatkan pada pasien tersebut.

    '. ?anajemen de,initi, elekti,

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    9/12

    ambar '.5 6A>. $ada hoane kanan terdapat obstruksi total terlihat pada telescope 7#

    degree. 6. ( +can memperlihatkan atresia membrane pada sisi kanan.6>. $rosedur

    (ransnasal dilakukan menggunakan crescent kni,e pada garis in,erior dari choane.69>.Area

    yang atresia sudah dipindahkan sampai menjadi area yang lebar

    0euntungan utama dari prosedur transnasal adalah minimal invasi, cepat

    6menghindari kebutuhan untuk anestesi yang berkepanjangan> kurang traumatis dengan

    kehilangan darah minimal dan menyediakan visualisasi yang sangat baik dan kemampuan

    untuk melakukan operasi yang tepat pada pasien dari segala usia. 0erugian adalah terbatas

    pada visualisasi 6risiko cedera pada arteri sphenopalatina atau dasar tengkorak> bahkan

    dengan mikroskop terutama pada bayi baru lahir atau kasus dengan septum hidung

    menyimpang turbinates besar atau ukuran kecil dari rongga hidung dan ketidakmampuan

    secara memadai untuk memindahkan septum tulang vomer untuk mencegah restenosis.

    ?eskipun setiap operasi pada hidung atau septum memba3a risiko penghambatanpertumbuhan 3ajah belum dilaporkan dengan pendekatan transnasal. 0oreksi perbaikan

    transnasal dianjurkan dengan keuntungan kehilangan darah yang minimal dan tanpa

    kelainan pertumbuhan 3ajah atau kelainan oklusal.15

    $enggunanaan stent setelah prosedur Operasi transnasal maupun transpalatal pada

    kasus atresia choanal unilateral maupun bilateral masih dalam perdebatan. $ada beberapa

    penelitian disebutkan bah3a stent post operati, atresia choanal tidak memberikan hasil yang

    lebih baik terutama pada kasus atresia choanal unilateral.1

    9

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    10/12

    Restenosis tanpa pengunaan stent dapat dicegah dengan menggunakan ?itomycin

    yang merupakan agen anti proli,erative yang menghambat pertumbuhan ,ibroblast dan

    proli,erasi ?itomycin dapat mencegah jaringan scar dan granulasi. (api penggunaan

    ?itomycin harus diperhatikan karena dapat menyebabkan karsinogenik."

    BAB III

    KESI#PULAN

    Atresia choanal adalah kelainan kongenital yang jarang ditemukan dimana terjadi

    kegagalan dari pembentukan kanal dari membran buconasal. Atresia hoanal dapat berupa

    unilateral maupun bilateral. 9an ada tiga bentuk atresia choanal berupa tipe tulang

    membrane dan gabungan keduanya.

  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    11/12

    1. &lsheri, A Osman C Abdelmoghny A ?ahrous A '#1' &ndonasal Repair o, hoanal

    Atresia 9oes +tenting have a better outcomeDEgyptian Journal of Ear, Nose, Throat

    and allied science Eol 1"* 1"-17

    '. /ii F ai Ghang / 4an F Hei F '#11

    !. +attar A +ultana ( '#11 hoanal atresia'angladesh J #torhinolaryngol 1761>* 5=-

    1

    =. Ahmed A '#11 )nilateral ?embranous o, hoanal Atresia !$ Journal of Radiology

    1#. * "1-"

    (* (e3,ik (./ ?eyers A.9 '#11 Choanal $tresia + iagnose* 9iakses dari*

    http://emedicine.medscape.com/article/872409-wor!p#a0722

    11

    http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview%23a0102http://emedicine.medscape.com/article/872409-workup%23a0722http://emedicine.medscape.com/article/872409-workup%23a0722http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview%23a0102
  • 7/25/2019 v3 Isi Atresia Choanal

    12/12

    (1* (e3,ik (./ ?eyers A.9 '#11 Choanal $tresia + clinical presentation* 9iakses dari*

    http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview#a0112(2* (e3,ik (./ ?eyers A.9 '#11 Choanal $tresia + ifferential iagnose* 9iakses dari*

    http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview#a0112(3* (e3,ik (./ ?eyers A.9 '#11 Choanal $tresia + %anage%ent* 9iakses dari*

    http://emedicine.medscape.com/article/872409-treatment#showall

    12

    http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview%23a0112http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview%23a0112http://emedicine.medscape.com/article/872409-treatment%23showallhttp://emedicine.medscape.com/article/872409-overview%23a0112http://emedicine.medscape.com/article/872409-overview%23a0112http://emedicine.medscape.com/article/872409-treatment%23showall