UTS Psikologi Manajemen

10

Click here to load reader

description

latihan psikologi manajemen

Transcript of UTS Psikologi Manajemen

Page 1: UTS Psikologi Manajemen

NAMA : AAISYAHNIM : 120543432980OFF : BJawaban UTS !1. A. Pengertian kurikulum menurut para ahli adalah sebagai berikut:a. Kurikulum : jantungnya pendidikan. Mengacu pada kegiatan pendidikan yang berbentuk

interaksi akademik. Interaksi akademik merupakan jiwa dari pendidikan dan kurikulum merupakan desain dari interaksi tersebut.

b. Kurikulum : rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan bagi siswa.

c. Kurikulum : seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (SISDIKNAS, no 2 tahun 2003).

d. Kurikulum : perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja.

e. Kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan kebudayaan, sosial, olahraga, dan kesenian yangdisediakan oleh sekolah bagi murid murid didalam dan diluar sekolah dengan maksud menolongnya untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan tujuan pendidikan.

B. Komponen KurikulumUntuk mengetahui pendapat para ahli mengenai komponen kurikulum berikut

Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: komponen tujuan, komponen isi/materi komponen media (sarana dan prasarana), komponen strategi, komponen proses belajar mengajar.

Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: Objective (tujuan), Knowledges (isi atau materi), School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah), Evaluation (penilaian).

Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: Tujuan, Isi dan struktur kurikulum, Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), Evaluasi.C. Kaitan Kurikulum dan Instruksional

Instruksional adalah : kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan sebuah kegiatan. Pengembangan sistem intruksional ialah proses menciptakan situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan perilaku pengembangan sistem ini memerlukan pemantauan interaksi siswa. Pengembangan senantiasa didasarkan pada pengalaman. Pengamatan yang sesama dan percobaan yang terkendali.

Karena didalam tahapan pengembangan instruksional melibatkan proses perencanaan, identifikasi masalah belajar, pemecahan masalah belajar, proses sistematis untuk meningkatkan kualitas kegiatan termasuk strategi yang digunakan serta evaluasi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan. Maka jika dikaitkan dengan kurikulum adalah keduanya saling berkaitan satu sama lain. Instruksional merupakan bagian daripada kurikulum. Untuk mencapau tujuan kurikulum maka dibutuhkan desain instruksional agar menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.........., 2013. Kurikulum. (Online). http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. Diakses pada

tangal 1 Maret 2015.

Page 2: UTS Psikologi Manajemen

2. A. Definisi Desain atau Perencanaan menurut para ahli:Cunningham(1982) mengemukakan bahwa perencanaan adalah menyeleksi dan

menghubungkan pengetahuan,fakta, imajinasi-imajinasi, dan asumsi-asumsi untuk masa depan dengan tujuan menvisualisasikan dan memformulasi hasil yang diinginkan, kegiatan dan perilaku yang akan digunakan dalam penyelesaian. Perencanaan ini menekankan pada penyeleksian dan menghubungkan kepentingan yag akan datang searta usaha untuk mencapainya

Steller(1983) mengungkapkan bahwa perencanaan adalah hubungan antara yang sekarang dengan bagaimana  seharusnya yang berhubungan dengan  kebutuhan, menentukan tujuan, prioritas, program, dan alokasi sumber. Perencanaan disini menekankan kepada usaha mengisi kesenjangan keadaan sekarang dengan keadaan yang akan datang sesuai dengan yang diharapkan dengan menghilangkan jarak antara keduanya.

Pembelajaran (Degeng 1989) merupakan suatu disiplin ilmu yang menaruh perhatian pada perbaikan kualitas pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran deskriptif

Sedangkan desain pembelajaran adalah kisi-kisi dari penerapan teori belajar dan pembalajaran untuk memfasilitasi proses belajar seseorang (Reigeluth, 1983). Desain pembelajaran juga diartikan sebagai proses merumuskan tujuan, strategi, teknik, dan media.B. Hakikat Pembelajaran Pembelajaran memiliki hakikatnya perencanaan atau perancangan (desain) sebgai

upaya untuk membelajarkan siswa Siswa dirancang berinteraksi tidak hanya dengan guru, tetapi dengan keseluruhan

sumber belajar untuk mencapai tujuan belajar Pembelajaran fokus perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, bukan “apa

yang dipelajari siswa”C. Variabel PengajaranInstructional conditions are defined as factors that influence the effects of methods and

are therefore important for prescribing methods. Kondisi pengajaran didefinisikan sebagai faktor yang mempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pengajaran. Dan menurut Merill dan Reigeluth ada tiga variable kondisi pembelajaran yaitu : tujuan dan karakteristik bidang studi, kendala dan karakteristik bidang studi, dan karekteristik siswa.

Instructional methods are the different ways to achieve different outcomes under different conditions. Metode pengajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pengajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda. Ilmu pengajaran (pembelajaran) memusatkan bidang kajiannya pada upaya memperbaiki kualitas pengajaran. Titik awal upaya ini diletakkan pada perbaikan proses pengajaran, atau pada variabel metode pengajaran. Manipulasi variabel ini dalam interaksinya dengan variabel kondisi pengajaran akan menentukan kualitas pengajaran, atau lebih khusus kualitas hasil pengajaran. Variabel metode pengajaran diklasifikasikan lebih lanjut menjadi tiga jenis, yaitu: Organizational strategy (strategi pengorganisasian), Delivery strategy (strategi penyampaian), Management strategy (strategi pengelolaan).

Instructional outcomes are the various effects that provide a measure of the value of alternative methods under different conditions. Hasil pengajaran adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan metode pengajaran di bawah kondisi yang berbeda. Hasil pengajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Keefektifan (effectiveness), Efisiensi (efficiency), Daya tarik (appel).

Suwandi, D. 2012. Taksonomi Variabel Pengajaran. (Online). http://dodiswandi.blogspot.com/2012/06/taksonomi-variabel-pengajaranpembelajar.html. Diakses 1 Maret 2015.

Page 3: UTS Psikologi Manajemen

3. A. Karakteristik SistemDalam kamus Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, sistem adalah perangkat unsur

yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Istilah sistem secara umum berarti  benda, peristiwa, kejadian atau cara yang terorganisasi yang terdiri atas bagian – bagian yang lebih kecil dan seluruh bagian tersebut secara bersama – sama berfungsi untuk mencapai tujuan tertentu. Definisi ini menunjukkan bahwa suatu benda atau peristiwa baru disebut sistem bila memenuhi empat karakteristik / kriteria secara serentak, yaitu : Dapat dibagi menjadi bagian – bagian yang lebih kecil Setiap  bagian tersebut mempunyai fungsi tersendiri Seluruh bagian itu melakukan fungsi secara bersama Fungsi bersama yang dilakukan mempunyai tujuan tertentuB. Kegiatan Instruksional disebut sebagai sistem karena :

Karena kegiatan Instruksional adalah suatu set peristiwa yang mempengaruhi siswa sehingga terjadi proses belajar, yang didalamnya memenuhi kriteria untuk disebut sebagai suatu sistem : Terdiri dari bagian – bagian kecil, antara lain : Pengajar, Siswa,  media belajar dan

lainnya. Setiap bagian mempunyai fungsi sendiri, Pengajar mempunyai fungsi sebagai

narasumber sekaligus mediator, siswa sebagai objek sekaligus pelaku daalam belajar, dan fungsi komponen lainnya.

 Setiap bagian harus melakukan fungsi secara bersama, misalnya tidak dapat disebut kegiatan instruksional bila yang melakukan fungsinya hanya pengajar.

Didalam kegiatan instruksional haruslah terencana secara sistematik dan mempunyai tujua  yang ingin dicapai.Kegiatan instruksional merupakan komposisi bagian – bagian dan fungsi masing –

masing untuk mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan sebelumnya. Apabila salah satu bagian didalamnya tidak berfungsi dengan baik, tujuan instruksional yangb telah ditetapkan tidak dapat dicapai dengan baik pula.

C. Tahap MengidentifikasiLangkah – langkanhnya :

Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum Melakukan analisis instruksional Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa

Tahap MengembangkanLangkah – langkahnya : Menulis tujuan instruksional khusus Menulis tes acuan patokan Menyusun strategi instruksional Mengembangkan bahan instruksional

Tahap mengevaluasi dan merevisiYaitu menyusun desain dan melaksankan evaluasi formatif  yang termasuk didalamnya kegiatan merevisi.

Heri, 2011. Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Desain Pembelajaran. (Online). http://herizt.blogspot.com/2011/03/ujian-tengah-semester-mata-kuliah.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015.

Page 4: UTS Psikologi Manajemen

4. A. Urgensi, Kedudukan, dan Fungsi Desain InstruksionalPengembangan sistem instruksional adalah proses secara sistematis dan logis untuk

mempelajari masalah-masalah pembelajaran, agar mendapatkan pemecahan yang teruji validitasnya dan praktis bisa dilaksanakan. Pendekatan sistem dalam pendidikan dapat mencakup beberapa daerah bidang garapan. Misalnya pendekatan sistem kurikulum, sistem pembelajaran, sistem implementasi, sistem implementasi dan sebagainya.

Desain sistem instruksional ialah pendekatan secara sistematis dalam pengembangan dan perencanaan sarana serta alat untuk mencapai kebutuhan dan tujuan instruksional. Desain sistem instruksional meliputi untuk perencanaan, pengembangan, implementasi, dan evaluasi instruksional.

Desain instruksional adalah suatu bentuk perencanaan pendidikan dalam ukuran mikro (kelas). Desain instruksional merupakan bagian yang esensial dalam proses belajar mengajar, bahkan lebih dipertegas lagi bahwa desain instruksional adalah jantung dari proses pembelajaran. Dasar pikiran dan alasan serta teknik yang digunakan dalam desain instruksional adalah menentukan bagaimana belajar dan apa yang dipelajari.

Desain instruksional merupakan sebuah upaya meningkatkan hasil belajar dengan menggunakan pendekatan sistem instruksional. Pendekatan sistem dalam instruksional lebih produktif untuk semua tujuan instruksional di mana setiap komponen bekerja dan berfungsi untuk mencapai tujuan instruksional. Komponen seperti instruktur, peserta didik, materi, kegiatan instruksional, sistem penyajian materi dan kinerja lingkungan belajar saling berinteraksi dan bekerjasama untuk mewujudkan hasil yang dikehendaki.

Kebutuhan akan perencanaan muncul sebagai akibat semakin insentif dankompleksnya permasalahan yang muncul  dalam masyarakat modern. Suatumasalah terjadi apabila suatu aktivitas atau kejadian menyimpang dariyang seharusnya terjadi. Untuk mengatasi desain instruksional yangsaat ini masih belum memadai maka berikut ini usulan format aktifitasdesain instruksional dengan dipandang dari berbagai segi antara lain :

a. Dari segi umum, desain instruksional adalah suatu penelitian,pengembanganteori dan teknik, penggambaran rencana pada tingkat lokal,regional maupun nasional dan global.

b. Dari segi fisik, desain instruksional adalah perencanaan jangkapanjang, jangka menengah dan jangk pendek.

c. Dari segi sosial, desain instruksional adalah tinjauan yangmerefleksikan orang, perencanaan kurikulum, strategi instruksional.

d. Dari segi administrasi, adalah kontrol pengembangan.Ada beberapa tokoh yang mengemukakan manfaat dan tujuan mempelajari desain

intruksional. Menurut Ralph W.Tyler, semua rancangan pengajaran atau kurikulum harus mampu menjawab pertanyaan mata pelajaran apa yang diajarkan, apakah siswa perlu mempelajari mata pelajaran terserbut, bagaimana pengalaman belajar diorganisaikan, bagaimana agar efektivitas kurikulum dihargai.

Menurut Gafur, keuntungan adanya perencanaan yang sistematis adalah kita mampu menganalisis, mengidentifikasi masalah, dan memecahkan masalah sesuai dengan yang kita inginkan.

Lain halnya dengan Helmut Nolker dan Eberhard Schoenfeldt, kedua pakar tersebut berpendapat tindakan pendidikan yang terencana dengan baik mengandung manfaat :

1. Kebutuhan keuangan, personal, dan material dapat dikalkulasi2. Daya gunanya dapat dimonitor3. Penyesuaian yang diperlukan dapat dilakukan dengan cepat4. Ketransparanan rencana pendidikan memberikan kesempatan untuk didiskusikan.

Page 5: UTS Psikologi Manajemen

Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manfaat dan tujuan menggunakan dan mempelajari desain instruksional adalah :

1. Mampu melihat, mengamati, menganalisis, dan memprediksi program secara keseluruhan

2. Dapat mengetahui mengapa suatu mata pelajaran diberikan, apakeuntungan anak didik mempelajari materi pelajaran yang dipilih guru, dan bagaimana mengorganisasikan pengalaman belajar

3. Kita dapat melihat apakah proses belajar mengajar cukup efektif dan efisien.

Algazali, 2012. Makalah desain Instruksional. (Online). https://groups.google.com/forum/#!topic/stai-smq-bangko/-mH2cr4Xs9o. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015.

5. Komponen desain pembelajaranEsensi desain pembelajaran hanyalah mencakup empat komponen, yaitu : peserta didik,

tujuan, metode, evaluasi.(Kemp, Morrison dan Ross, 1994)a. Peserta didik

Dalam menentukan desain pembelajaran dan mata pelajaran yang akan disampaikan perlu diketahui bahwa yang sebenarnya dilakukan oleh para desainer adalah menciptakan situasi belajar yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan peserta didik merasa nyaman dan termotivasi dalam proses belajarnya.

Peserta didik sebelum dan selama belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai factor baik fisik maupun mental, misalnya kelelahan, mengantuk, bosan, dan jenuh. Hal ini akan mengurangi kosentrasi peserta didik dan sudah tentu akan terjadi reduksi dalam penyerapan materi yang juga mempengaruhi daya tangkap untuk memahami materi.

Hal-hal lain yang dapat mempengaruhi mutu belajar peserta didik adalah tampilan materi ajar dan gaya penyampaian guru dalam menyampaikan materi.b. Tujuan

Setiap rumusan tujuan pembelajaran selalu dikembangkan berdasarkan kompetesi atau kinerja yang harus dimiliki oleh peserta didik jika ia selesai belajar. Seandainya tujuan pembelajaran atau kompetensi dinilai sebagai sesuatu yang rumit, maka tujuan pembelajaran tersebut dirinci menjadi subkompetensi yang dapat mudah dicapai. Dilain pihak desain pembelajaran memadukan kebutuhan peserta didik dengan kompetensi yang harus dikuasai dengan persyaratan tertentu dalam kondisi yang sudah ditetapkan.c. Metode

Metode terkait dengan stratei pembelajaran yang sebaiknya dirancng agar proses belajar berjalan mulus. Metode adalah cara-cara atau teknik yang dianggap jitu untuk menyampaikan materi ajar. Dalam desain pembelajaran langkah ini sangat penting karena metode inilah yang menentukan situasi belajar yang sesungguhnya. Di lain pihak kepiawaian seorang desainer pembelajaran juga terlihat dalam cara menentukan metode. Pada konsep ini meode adalah komponen strategi pembelajaran yang sederhana.d. Evaluasi

Konsep ini menganggap menilai hasil belajar peserta didik sangat penting. Indikator keberhasilan pencapaian suatu tujuan belajar dapat diamati dari penilaian hasil belajar. Seringkali penilaian dilakukan dengan cara menjawab soal-soal objektif. Penilaian juga dapat dilakukan dengan format non soal, yaitu dengan instrument pengamatan, wawancara, kuesioner dan sebagainya.

Taufiq. 2012. Pengertian, Komponen, dan Desain Pembelajaran. (Online). http://www.taufiqslow.com/2012/01/pengertian-komponen-dan-desain.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2015.