Usut PNS - ftp.unpad.ac.id fileke Singapura. “Tanggal 23 Mei saya dipang-gil ke Cikeas oleh Pak...

1
ARYO BHAWONO M ANTAN Benda- hara Umum Partai Demokrat Muhammad Na- zaruddin kembali membuat kejutan. Jika sebelumnya keju- tan disampaikannya di media massa, kali ini Nazar mengung- kapkannya di ruang sidang. Salah satu kejutan itu ialah ia mengaku dipanggil oleh Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yu- dhoyono ke kediaman pribadi di Puri Cikeas sebelum kabur ke Singapura. “Tanggal 23 Mei saya dipang- gil ke Cikeas oleh Pak SBY dan pengurus Demokrat. Kemudian saya berangkat ke Singapura,” kata Nazaruddin dalam persi- dangan kasus dugaan suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games Jakabaring, Palembang, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, kemarin. Nazar disidang sebagai ter- dakwa untuk pertama kalinya. Ia menyayangkan mengapa fakta pertemuan Cikeas dilom- pati oleh penyidik. Nazar mem- protes mengapa pertanyaan pe- nyidik langsung ke soal keper- giannya ke Singapura. “Jelas ada yang ingin ditutup- tutupi,” keluh Nazar tanpa ditanggapi majelis hakim yang diketuai Darwati Ningsih. Dia mengatakan itu tanpa ada pertanyaan dari hakim atau jaksa. Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai peristiwa itu, Nazar memilih bungkam. Nazaruddin meninggalkan Indonesia menuju Singapura pada 23 Mei 2011. Kepergian tersebut ia lakukan hanya satu hari sebelum KPK meminta Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencegah yang bersangkutan bepergian ke luar negeri pada 24 Mei. Marzuki membenarkan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie membenarkan bahwa Naza- ruddin memang dipanggil ke Cikeas pada 23 Mei itu. Namun, ia membantah ada koordinasi dengan Nazar sebelum yang bersangkutan ke Singapura dengan alasan berobat. “Bukan koordinasi. Waktu dia mau dipecat, dia dipanggil ke Cikeas oleh dewan kehorma- tan. Bukan pamit. Dia dipanggil untuk dikasih tahu melang- gar begini, begini, begini, lalu dipecat dari pengurus,” kata Marzuki di Gedung DPR. Seluruh jajaran pengurus partai serta Sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, yang sekarang menjabat Men- teri Hukum dan HAM, lanjut Marzuki, hadir dalam pemang- gilan itu. “Itu resmi.” Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyebut per- temuan Nazaruddin dengan Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono merupakan hal lum- rah dalam konteks sesama kader Demokrat. Namun, ia menegaskan bahwa Presiden ti- dak mengetahui rencana pelari- an Nazaruddin ke Singapura hingga Kolombia. Dalam sidang tersebut, Naza- ruddin juga menyatakan tidak mengerti mengenai dakwaan jaksa yang dibacakan Wiradana. “Saya tidak mengerti yang diba- cakan jaksa penuntut karena semenjak saya ditahan, saya tidak pernah ditanyai mengenai persoalan yang didakwakan ini,” kata Nazaruddin. Jaksa menanggapi dengan menyebut bahwa surat dakwa- an disusun berdasarkan sejum- lah alat bukti, bukan hanya ke- terangan terdakwa. “Itu semua hanya rekayasa,” tegas Nazar. Nazar didakwa menerima 5 lembar cek senilai Rp4,67 mi- liar sebagai imbalan mengupa- yakan PT DGI Tbk menjadi pemenang dalam mendapatkan proyek Wisma Atlet. (*/X-7) [email protected] Berita terkait hlm 3 TREN penularan HIV/AIDS (human immunodeciency virus/ acquired immune deciency syn- drome) kini tidak lagi didomina- si kalangan remaja/pemuda, te- tapi tenaga kerja nonprofesional (pekerja). Adapun posisi kedua ditempati kalangan ibu rumah tangga yang tertular lewat pasangan (suami) mereka. Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nafsiah Mboi dan Sekjen Komisi Penanggu- langan AIDS Provinsi (KPAP) Jakarta Rohana Manggala, ke- marin, di Jakarta. Peningkatan risiko penularan baru HIV/AIDS di lingkungan kerja itu, kata Nafsiah, meliputi sektor pertambangan, per- kebunan, perhubungan, dan konstruksi yang berlokasi di daerah-daerah terpencil. “Mere- ka umumnya berhubungan seks tanpa kondom.” Menurutnya, peningkatan kasus HIV di kalangan pe- kerja tergambar dari hasil pe- metaan KPAN di sejumlah areal perkebunan yang disertai pertumbuhan industri seks. Berdasarkan data Kementeri- an Kesehatan 2006, jumlah laki-laki pekerja yang menjadi pelanggan pekerja seks komer- sial mencapai 3.241.244 orang. Sekitar 60% di antara mereka telah menikah. Kepala Subdirektorat Penga- wasan Norma Kesehatan Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dedi Adi Gumelar mengakui belakangan ini mun- cul kecenderungan banyaknya industri hiburan yang me- nempel di sejumlah kawasan industri. “Sayangnya, kondisi itu tidak diimbangi dengan peningkatan akses informasi dan pelayanan terkait HIV/AIDS kepada pe- kerja,” ujarnya. Jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia dilaporkan terus meningkat. Namun, tingkat ke- matiannya menurun dari 3,7% pada 2010 menjadi 1,0% di 2011. (Tlc/Ssr/LD/YK/X-8) Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) MOBIL SERBAGUNA BEREBUT PESONA Baik produk maupun fitur baru bakal lebih banyak diluncurkan untuk meramaikan persaingan di segmen MPV. Fokus Otomotif, Hlm 24-25 MI/SUMARYANTO FOTO-FOTO: DOK TAM, ADM, NMI, DAN HPM ILUSTRASI: FREDY KAMIS, 1 DESEMBER 2011 | NO.11218 | TAHUN XLII | 32 HALAMAN EDITORIAL POLA penggunaan anggaran belanja negara dari tahun ke tahun tidak berubah banyak, yaitu rendah- nya penyerapan, terutama pada pos belanja modal, dan belanja-belanja dadakan yang menjamur di akhir tahun. Pada belanja modal, sampai dengan akhir Septem- ber baru terserap 32% dari jatah Rp140 triliun. Artinya, tiga bulan terakhir menjelang akhir tahun, masih 76% anggaran yang tidak terpakai. Padahal, sebagaimana diketahui, belanja modal menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan. Angka ini setidaknya menjelaskan beberapa hal. Pertama, mengonrmasi bahwa porsi belanja tetap, terutama belanja pegawai mendominasi APBN. Ke- dua, juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang sektor konsumsi. Investasi tetap lemah. Padahal, jika belanja modal dikebut setara de- ngan belanja tetap, ang- ka pertumbuhan yang diproyeksi 6,7% bisa dilampaui. Para analis mematok angka di atas 7% bahkan 8%. Angka pertumbuhan ini mema- dai untuk menyerap angkatan kerja. Pemerintah memiliki banyak penjelasan ten- tang penyerapan ang- garan yang timpang itu. Dari sistem pencairan dana yang umumnya dikebut di akhir tahun, sampai rendahnya kapasitas perencanaan proyek di tingkat daerah. Dari sistem anggaran berbasis input, sampai sistem berbasis kinerja. Fakta yang menarik, sesungguhnya tidak semata pada ketimpangan angka penyerapan. Kelihaian menciptakan belanja siluman juga marak di akhir tahun. Banyak belanja dikebut di akhir tahun sekadar menghabiskan duit. Penelusuran Media Indonesia di kawasan Puncak, Jawa Barat, pekan lalu menunjukkan hal menarik. Hampir semua hotel memajang spanduk seminar, diskusi, pelatihan dari berbagai institusi pusat dan daerah. Ini ialah modus lama pemborosan anggaran di akhir tahun. Seminar, diskusi, termasuk studi ban- ding, ialah proyek-proyek siluman yang sah menurut prosedur administratif, tapi rendah kegunaannya. Proyek siluman dan penyerapan anggaran yang amat lamban, menjadi ironis bagi Indonesia yang selalu mengeluh kekurangan uang dan karena itu terus saja meminjam dari luar negeri. Susah uang, tetapi tidak mampu menggunakannya. Ketika dipacu kecepatan dan ketepatan penggunaan, yang dikebut justru proyek-proyek siluman di akhir tahun berupa seminar, diskusi, simposium, dan studi banding. Banyak hambatan yang tidak terjelaskan di balik buruknya penyerapan anggaran dan kebut-kebutan proyek siluman di akhir tahun. Pejabat daerah me- ngeluh bahwa pencairan uang proyek masih ter- pusat di Jakarta. Inilah yang menyebabkan banyak pejabat daerah mondar-mandir ke Jakarta dan pada gilirannya menyuburkan maa anggaran yang saling menguntungkan. Reformasi birokrasi menyangkut etos pelayanan dan peningkatan kapasitas perencanaan terutama di lembaga-lembaga daerah menjadi penting. Mentalitas proyek di kalangan pejabat mesti disingkirkan bersa- maan dengan reformasi birokrasi yang nyata. Tidak cuma omong. Belanja Siluman di Akhir Tahun Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Mentalitas proyek di kalangan pejabat mesti disingkirkan bersamaan dengan reformasi birokrasi yang nyata. Tidak cuma omong.” JARINGAN internet nirkabel (wireless delity/wi-) berpotensi meru- sak kualitas sperma. Demikian kesimpulan penelitian di Cor- doba, Argentina, dan Virginia, AS. Peneliti menguji hal itu dengan mengamati sampel sperma 29 pria sehat dan rata-rata berusia 34 tahun. Setiap sampel diletakkan da- lam piring laboratorium. Sebagian dari piring itu kemudian ditempatkan di bawah laptop yang tersambung dengan jaringan wi-selama 4 jam. Laptop-laptop itu diatur tetap mengunduh informasi dari jaringan selama percobaan. Hasilnya, sperma yang diletakkan di bawah laptop mengalami kerusakan DNA jika dibandingkan de- ngan sperma yang diletakkan di tempat lain yang tidak terkoneksi wi-. Suhu ruangan itu dibuat konstan yakni 25 derajat celsius. (Reuters/DK/X-5) Kualitas Sperma dan Wi-fi PAUSE INSTITUSI penegak hukum terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak segera menindaklanjuti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transak- si Keuangan (PPATK) tentang banyaknya rekening gendut yang dimiliki oleh para pegawai negeri sipil (PNS) muda. Sekjen Transparency Interna- tional Indonesia (TII) Teten Masduki menilai uang dalam re- kening itu merupakan kumpul- an hasil korupsi. Bukan peng- hasilan resmi sebagai aparat negara. “Itu pasti hasil suap. Apalagi (PNS) masih muda. Ja- rang orang kaya mau jadi PNS,” tegas Teten, kemarin. Menurut Teten, KPK harus proaktif, tidak hanya menunggu laporan resmi dari PPATK. “Ini ujian proses hukum. Keterlaluan kalau PNS kelas teri saja tidak bisa ditangkap,” tandasnya. Teten menduga kuat para PNS pemilik rekening gendut itu berasal dari Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai. Hal itu di- dasarkan atas informasi yang ia terima dari kalangan perbankan swasta. “Sosok terpidana kasus maa pajak Gayus Tambunan hanyalah contoh kecil.” Pakar hukum pidana pencu- cian uang Yenti Garnasih me- nandaskan para PNS bereke- ning gendut ini bisa dikenai pasal pencucian uang ataupun pembuktian terbalik. Kasus pejabat pajak Bahasyim Assie, katanya, bisa dijadikan rujukan keberhasilan. Menkeu Agus Martowardojo menyatakan PNS yang terbukti melakukan tindakan pidana harus ditindak tegas. Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengakui KPK menung- gu PPATK menyerahkan data rekening gendut PNS muda itu. Dengan data itu, katanya, KPK bisa mengkaji ada tidaknya tin- dak pidana korupsi. Hal yang sama juga dikemukakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Mardiasmo dan Kadiv Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution. Sebelumnya, PPATK meng- ungkapkan temuan rekening gendut para PNS bernilai puluh- an miliar hingga ratusan miliar rupiah. (ML/*/X-9) Pekerja dan Ibu Rumah Tangga kian Rentan Tertular HIV Itu pasti hasil suap. Apalagi (PNS) masih muda. Jarang orang kaya mau jadi PNS.” Teten Masduki Sekjen Transparency International Indonesia Usut Rekening Gendut PNS Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie membenarkan bahwa Nazaruddin dipanggil ke Cikeas pada 23 Mei. Nazaruddin ke Cikeas sebelum Kabur Nazaruddin ke Cikeas sebelum Kabur SENO MI/SUSANTO JALANI SIDANG: Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin. MOBIL SERBAGUNA BEREBUT PESONA Baik produk maupun fitur baru bakal lebih banyak diluncurkan untuk meramaikan persaingan di segmen MPV. Fokus Otomotif, Hlm 24-25 M MI/S M M M MI M M M MI/S MI/S I/S I MI/S MI/ MI/ MI/ / MI/S MI/S /S / /S S /S /S S S S S S S M MI MI M MI M MI/ MI M MI I/S MI/ /S /S S S S S M M M MI/S MI/S M /S I/ /S S S S S S M M M M MI/ MI/ / / / / / / / MI/S S S S S M MI/ M MI/ MI M MI/S M / / / / / MI/ MI/S S S S S MI/S MI/ M M M M MI/ MI/ / MI/ MI/S /S S M M M M MI/ MI/ M MI I MI/ /S S /S MI/ M M MI M M MI/ I/ / I/ / / /S S S S M M M M M M M M MI/ /S S /S M MI M M M M M M M M MI I/ / /S M M M M M / / /S S S M MI/ MI/ M M MI/ I/ / /S S M M / MI/ / / MI/ /S S MI M M MI/ / / / / /S MI/ / /S U U U U U U U U U U U U UMAR UMA UMA AR A AR U U U U U U U U U UMAR U U U U U U U U U U U U U U U U U YANT A A AN A A ANT YANT YANT T ANT NT T ANT NT ANT T T T T NT ANT T T NT ANT ANT NT N ANT NT T ANT ANT NT ANT NT N AN NT ANT N N N NT N N YAN YANT ANT ANT T T NT T T NT ANT ANT NT T T T T NT ANT NT N N N N NT N NT ANT ANT A ANT ANT T NT ANT ANT A T T T T Y YANT YANT YA A A ANT N T TO O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O FOTO-FOTO: DOK TAM, ADM, NMI, DAN HPM ILUSTRASI: FREDY KA MI S

Transcript of Usut PNS - ftp.unpad.ac.id fileke Singapura. “Tanggal 23 Mei saya dipang-gil ke Cikeas oleh Pak...

ARYO BHAWONO

MANTAN Benda-h a r a U m u m Partai Demokrat Mu hammad Na-

za ruddin kembali membuat ke jutan. Jika sebelumnya keju-tan disampaikannya di media massa, kali ini Nazar mengung-kapkannya di ruang sidang.

Salah satu kejutan itu ialah ia mengaku dipanggil oleh Ke tua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yu-dho yono ke kediaman pribadi di Puri Cikeas sebelum kabur ke Singapura.

“Tanggal 23 Mei saya dipang-gil ke Cikeas oleh Pak SBY dan

pengurus Demokrat. Kemudian saya berangkat ke Singapura,” kata Nazaruddin dalam persi-dangan kasus dugaan suap pem bangunan Wisma Atlet SEA Games Jakabaring, Palembang, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, kemarin.

Nazar disidang sebagai ter-dakwa untuk pertama kalinya. Ia menyayangkan mengapa fak ta pertemuan Cikeas dilom-pati oleh penyidik. Nazar mem-protes mengapa pertanyaan pe-nyi dik langsung ke soal keper-giannya ke Singapura.

“Jelas ada yang ingin ditutup-tu tupi,” keluh Nazar tan pa di tang gapi majelis ha kim yang diketuai Darwati Ningsih.

Dia mengatakan itu tanpa ada pertanyaan dari hakim atau jaksa. Namun, saat ditanya lebih lan jut mengenai peristiwa itu, Na zar memilih bungkam.

Nazaruddin meninggalkan In donesia menuju Singapura pa da 23 Mei 2011. Kepergian ter sebut ia lakukan hanya satu hari sebelum KPK meminta Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM mencegah

yang bersangkutan bepergian ke luar negeri pada 24 Mei.

Marzuki membenarkanWakil Ketua Dewan Pembina

Partai Demokrat Marzuki Alie membenarkan bahwa Naza-ruddin memang dipanggil ke Cikeas pada 23 Mei itu. Namun, ia membantah ada koordinasi dengan Nazar sebelum yang bersangkutan ke Singapura dengan alasan berobat.

“Bukan koordinasi. Waktu dia mau dipecat, dia dipanggil ke Cikeas oleh dewan kehorma-tan. Bukan pamit. Dia dipanggil untuk dikasih tahu melang-gar begini, begini, begini, lalu dipecat dari pengurus,” kata Marzuki di Gedung DPR.

Seluruh jajaran pengurus partai serta Sekretaris Dewan Kehormatan Amir Syamsuddin, yang sekarang menjabat Men-teri Hukum dan HAM, lanjut Marzuki, hadir dalam pemang-gilan itu. “Itu resmi.”

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menyebut per-temuan Nazaruddin dengan Presiden Susilo Bambang Yu-

dho yono merupakan hal lum-rah dalam konteks sesama kader Demokrat. Namun, ia me negaskan bahwa Presiden ti-dak mengetahui rencana pelari-an Nazaruddin ke Singapura hingga Kolombia.

Dalam sidang tersebut, Naza-ruddin juga menyatakan tidak mengerti mengenai dakwaan jaksa yang dibacakan Wiradana. “Saya tidak mengerti yang diba-ca kan jaksa penuntut karena se menjak saya ditahan, saya tidak pernah ditanyai menge nai persoalan yang didakwakan ini,” kata Nazaruddin.

Jaksa menanggapi dengan menyebut bahwa surat dakwa-an disusun berdasarkan sejum-lah alat bukti, bukan hanya ke-ter angan terdakwa. “Itu semua hanya rekayasa,” tegas Nazar.

Nazar didakwa menerima 5 lembar cek senilai Rp4,67 mi-liar sebagai imbalan mengupa-yakan PT DGI Tbk menjadi pemenang dalam mendapatkan proyek Wisma Atlet. (*/X-7)

[email protected] terkait hlm 3

TREN penularan HIV/AIDS (human immunodefi ciency virus/acquired immune defi ciency syn-drome) kini tidak lagi didomina-si kalangan remaja/pemuda, te-tapi tenaga kerja nonprofesional (pekerja). Adapun posisi kedua ditempati kalangan ibu rumah tangga yang tertular lewat pasangan (suami) mereka.

Hal itu dikatakan Sekretaris Komisi Pe nang gulangan AIDS Nasio nal (KPAN) Nafsiah Mboi dan Sek jen Komisi Penanggu-langan AIDS Provinsi (KPAP) Jakarta Rohana Manggala, ke-marin, di Jakarta.

Peningkatan risiko penularan baru HIV/AIDS di lingkungan ker ja itu, kata Nafsiah, meli puti sektor pertambangan, per-ke bunan, perhubungan, dan kons truksi yang berlokasi di

daerah-daerah terpencil. “Mere-ka umumnya berhu bungan seks tanpa kondom.”

Menurutnya, peningkat an ka sus HIV di kalangan pe-ker ja tergambar dari hasil pe-

metaan KPAN di se jumlah areal perkebunan yang disertai per tumbuhan industri seks.

Berdasarkan data Kementeri-an Kesehatan 2006, jumlah laki-laki pekerja yang menjadi pelanggan pekerja seks komer-

sial mencapai 3.241.244 orang. Sekitar 60% di antara mereka telah menikah.

Kepala Subdirektorat Penga-wasan Norma Kesehatan Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dedi Adi Gumelar mengakui belakangan ini mun-cul kece n de rungan banyaknya industri hi buran yang me-nem pel di se jumlah kawasan in dustri.

“Sayangnya, kondisi itu tidak di imbangi dengan peningkatan akses informasi dan pelayanan terkait HIV/AIDS kepada pe-kerja,” ujarnya.

Jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia dilaporkan terus me ningkat. Namun, tingkat ke-matiannya me nurun dari 3,7% pada 2010 men jadi 1,0% di 2011. (Tlc/Ssr/LD/YK/X-8)

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

MOBIL SERBAGUNA BEREBUT PESONA

Baik produk maupun fitur baru bakal lebih banyak diluncurkan untuk meramaikan

persaingan di segmen MPV.Fokus Otomotif, Hlm 24-25

MI/SUMARYANTO

FOTO-FOTO: DOK TAM, ADM, NMI, DAN HPM ILUSTRASI: FREDY

K AMIS, 1 DESEMBER 2011 | NO.11218 | TAHUN XLI I | 32 HALAMAN

EDITORIAL

POLA penggunaan anggaran belanja negara dari tahun ke tahun tidak berubah banyak, yaitu rendah-nya penyerapan, terutama pada pos belanja modal, dan belanja-belanja dadakan yang menjamur di akhir tahun.

Pada belanja modal, sampai dengan akhir Septem-ber baru terserap 32% dari jatah Rp140 triliun. Artinya, tiga bulan terakhir menjelang akhir tahun, masih 76% anggaran yang tidak terpakai. Padahal, sebagaimana diketahui, belanja modal menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan.

Angka ini setidaknya menjelaskan beberapa hal. Pertama, mengonfi rmasi bahwa porsi belanja tetap, terutama belanja pegawai mendominasi APBN. Ke-dua, juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia ditopang sektor konsumsi. Investasi tetap lemah.

Padahal, jika belanja modal dikebut setara de-ngan belanja tetap, ang-ka pertumbuhan yang diproyeksi 6,7% bisa di lampaui. Para analis me matok angka di atas 7% bahkan 8%. Angka pertumbuhan ini mema-dai untuk menyerap ang k atan kerja.

Pemerintah memiliki banyak penjelasan ten-tang penyerapan ang-garan yang timpang itu. Dari sistem pencairan dana yang umumnya dikebut di akhir tahun, sampai rendahnya kapasitas perencanaan proyek di tingkat daerah. Dari sistem anggaran berbasis input, sampai sistem berbasis kinerja.

Fakta yang menarik, sesungguhnya tidak semata pada ketimpangan angka penyerapan. Kelihaian menciptakan belanja siluman juga marak di akhir tahun. Banyak belanja dikebut di akhir tahun sekadar menghabiskan duit.

Penelusuran Media Indonesia di kawasan Puncak, Jawa Barat, pekan lalu menunjukkan hal menarik. Hampir semua hotel memajang spanduk seminar, diskusi, pelatihan dari berbagai institusi pusat dan daerah.

Ini ialah modus lama pemborosan anggaran di akhir tahun. Seminar, diskusi, termasuk studi ban-ding, ialah proyek-proyek siluman yang sah menurut prosedur administratif, tapi rendah kegunaannya.

Proyek siluman dan penyerapan anggaran yang amat lamban, menjadi ironis bagi Indonesia yang selalu mengeluh kekurangan uang dan karena itu terus saja meminjam dari luar negeri. Susah uang, tetapi tidak mampu menggunakannya. Ketika dipacu kecepatan dan ketepatan penggunaan, yang dikebut justru proyek-proyek siluman di akhir tahun berupa seminar, diskusi, simposium, dan studi banding.

Banyak hambatan yang tidak terjelaskan di balik buruknya penyerapan anggaran dan kebut-kebutan proyek siluman di akhir tahun. Pejabat daerah me-nge luh bahwa pencairan uang proyek masih ter-pusat di Jakarta. Inilah yang menyebabkan banyak pejabat daerah mondar-mandir ke Jakarta dan pada gilirannya menyuburkan mafi a anggaran yang saling menguntungkan.

Reformasi birokrasi menyangkut etos pelayanan dan peningkatan kapasitas perencanaan terutama di lembaga-lembaga daerah menjadi penting. Mentalitas proyek di kalangan pejabat mesti disingkirkan bersa-maan dengan reformasi birokrasi yang nyata. Tidak cuma omong.

Belanja Silumandi Akhir Tahun

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Mentalitas proyek di

kalangan pejabat mesti disingkirkan bersamaan dengan reformasi birokrasi yang nyata. Tidak cuma omong.”

JARINGAN internet nirkabel (wireless fi delity/wi-fi ) berpotensi meru-sak kualitas sperma. Demikian kesimpulan penelitian di Cor-doba, Argentina, dan Virginia, AS. Peneliti menguji hal itu dengan mengamati sampel sperma 29 pria sehat dan rata-rata berusia 34 tahun.

Setiap sampel diletakkan da-lam piring laboratorium. Sebagian dari piring itu kemudian ditempatkan di bawah laptop yang tersambung dengan jaringan wi-fi selama 4 jam. Laptop-laptop itu diatur tetap mengunduh informasi dari jaringan selama percobaan.

Hasilnya, sperma yang diletakkan di bawah laptop meng alami kerusakan DNA jika dibandingkan de-ngan sperma yang diletakkan di tempat lain yang tidak terkoneksi wi-fi . Suhu ruangan itu dibuat konstan yakni 25 derajat celsius. (Reuters/DK/X-5)

Kualitas Sperma dan Wi-fi PAUSE

INSTITUSI penegak hukum terutama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) didesak segera menindaklanjuti temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transak-si Keuangan (PPATK) tentang banyaknya rekening gendut yang dimiliki oleh para pegawai negeri sipil (PNS) muda.

Sekjen Transparency Interna-tional Indonesia (TII) Teten Masduki menilai uang dalam re-kening itu merupakan kumpul-an hasil korupsi. Bukan peng-ha silan resmi sebagai aparat negara. “Itu pasti hasil suap. Apalagi (PNS) masih muda. Ja-rang orang kaya mau jadi PNS,” te gas Teten, kemarin.

Menurut Teten, KPK harus proaktif, tidak hanya menunggu laporan resmi dari PPATK. “Ini ujian proses hukum. Keterlaluan kalau PNS kelas teri saja tidak bisa ditangkap,” tandasnya.

Teten menduga kuat para PNS pemilik rekening gendut

itu berasal dari Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai. Hal itu di-dasarkan atas informasi yang ia terima dari kalangan perbankan swasta. “Sosok terpidana kasus mafi a pajak Gayus Tambunan hanyalah contoh kecil.”

Pakar hukum pidana pencu-cian uang Yenti Garnasih me-nandaskan para PNS bereke-ning gendut ini bisa dikenai pa sal pencucian uang ataupun pembuktian terbalik. Kasus pejabat pajak Bahasyim Assifi e, katanya, bisa dijadikan rujukan keberhasilan.

Menkeu Agus Martowardojo menyatakan PNS yang terbukti melakukan tindakan pidana harus ditindak tegas.

Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengakui KPK menung-gu PPATK menyerahkan data rekening gendut PNS muda itu. Dengan data itu, katanya, KPK bisa mengkaji ada tidaknya tin-dak pidana korupsi. Hal yang sama juga dikemukakan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Mardiasmo dan Kadiv Humas Polri Irjen Saud Usman Nasution.

Sebelumnya, PPATK meng-ungkapkan temuan rekening gendut para PNS bernilai puluh-an miliar hingga ratusan miliar rupiah. (ML/*/X-9)

Pekerja dan Ibu Rumah Tangga kian Rentan Tertular HIV

Itu pasti hasil suap. Apalagi (PNS)

masih muda. Jarang orang kaya mau jadi PNS.”

Teten MasdukiSekjen Transparency International Indonesia

Usut Rekening Gendut PNS

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui e-mail:

[email protected] mediaindonesia.com

Facebook: Harian Umum Media Indonesia

Twitter: @MIdotcom

Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Marzuki Alie membenarkan bahwa Nazaruddin dipanggil ke Cikeas pada 23 Mei.

Nazaruddin ke Cikeas sebelum Kabur

Nazaruddin ke Cikeas sebelum Kabur

SENO

MI/SUSANTO

JALANI SIDANG: Terdakwa kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor, Jakarta, kemarin.

MOBIL SERBAGUNA BEREBUT PESONA

Baik produk maupun fitur baru bakal lebih banyak diluncurkan untuk meramaikan

persaingan di segmen MPV.Fokus Otomotif, Hlm 24-25

MMI/SMMMMIMMMMI/SMI/SI/SIMI/SMI/MI/MI//MI/SMI/S/S//SS/SMI/SSSSSSSMMIMIMMIMMI/MIMMII/SMI//S/SSSSSMMMMI/SMI/SMI/S/SI//SSSSSSMMMMMI/MI////////MI/SSSSSMMI/MMI/MIMMI/SM /////MI/MI/SSSSSMI/SMI/MMMMMI/MI//MI/MI/S/SSMMMMMI/MI/MMIIMI//SS/SMI/MMMIMMMI/I//I////SSSSMMMMMMMMMI//SS/SMMIMI/MMMMMMMMII///SMMMMM ///SSSMMI/MI/MMMI/I///SSMM /MI///MI//SSMIMMMI//////SMI///SSUUUUUUUUUUUUUMARUMAUMAARAARUUUUUUUUUUMARUUUUUUUUUUUUUUUUUMARYANTAAANAAANTYANTYANTTANTNTTANTNTANTTTTTNTANTTTNTANTANTNTNANTNTTANTANTNTANTNTNANNTANTNNNNTNNYANYANTANTYANTYANTTNTTTNTANTYANTNTTTTTNTYANTNTNNNNNTNANTYANTYANTNTAANTYANTTANTANTANTANTYANTTTYYANTYANTYAAAANTNNTYANTOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

FOTO-FOTO: DOK TAM, ADM, NMI, DAN HPM ILUSTRASI: FREDY

K AMIS