Usus Besar (Intestinum Crassum) Doc

5
2.1. Usus Besar dan rectum 2.1.1. Anatomi dan histologi normal Panjang usus besar (kolon dan rectum) 1.500cm, yang terdiri dari sekum, kolon asenden, kolon tranversum, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum. Dinding usus besar mempunyai tiga lapis yaitu lapisan mukosa (bagian dalam), yang berfungsi untuk mencernakan dan absorpsi makanan, lapisan muskularis (bagian tengah) yang berfungsi untuk menolak makanan ke bagian bawah, dan lapisan serosa (bagian luar), bagian ini sangat licin sehingga dinding usus tidak berlengketan satu sama lain di dalam rongga abdomen.1,3,5 Berbeda dengan mukosa usus halus, pada mukosa kolon tidak dijumpai villi dan kelenjar biasanya lurus-lurus dan teratur. Permukaan mukosa terdiri dari pelapis epitel tipe absortif (kolumnar) diselang seling sel goblet. Pelapis epitel kripta terdiri dari sel goblet. Pada lamina propria secara sporadik terdapat nodul jaringan limfoid. Sel berfungsi mengabsorpsi air, lebih dominan pada kolon bagian proksimal (asendens dan tranversum), sedangkan sel goblet lebih banyak dijumpai pada kolon desenden. Lamina propria lebih seluler (sel plasma, limfosit dan eosinofil) pada bagian proksimal dibanding dengan distal dan rektum. Pada bagian distal kolon, sel plasma hanya ada dibawah epitel permukaan. Sel paneth bisa ditemukan pada sekum dan kolon asenden. Pada anus terdapat sfingter anal internal (otot polos) dan sfingter anal eksternal (otot rangka) yang mengitari anus.(20-24)

description

bagaimana kerja usus

Transcript of Usus Besar (Intestinum Crassum) Doc

Page 1: Usus Besar (Intestinum Crassum) Doc

2.1. Usus Besar dan rectum

2.1.1. Anatomi dan histologi normal

Panjang usus besar (kolon dan rectum) 1.500cm, yang terdiri dari

sekum, kolon asenden, kolon tranversum, kolon desenden, kolon

sigmoid dan rektum. Dinding usus besar mempunyai tiga lapis yaitu

lapisan mukosa (bagian dalam), yang berfungsi untuk mencernakan

dan absorpsi makanan, lapisan muskularis (bagian tengah) yang

berfungsi untuk menolak makanan ke bagian bawah, dan lapisan

serosa (bagian luar), bagian ini sangat licin sehingga dinding usus

tidak berlengketan satu sama lain di dalam rongga abdomen.1,3,5

Berbeda dengan mukosa usus halus, pada mukosa kolon tidak

dijumpai villi dan kelenjar biasanya lurus-lurus dan teratur. Permukaan

mukosa terdiri dari pelapis epitel tipe absortif (kolumnar) diselang

seling sel goblet. Pelapis epitel kripta terdiri dari sel goblet. Pada

lamina propria secara sporadik terdapat nodul jaringan limfoid. Sel

berfungsi mengabsorpsi air, lebih dominan pada kolon bagian

proksimal (asendens dan tranversum), sedangkan sel goblet lebih

banyak dijumpai pada kolon desenden. Lamina propria lebih seluler

(sel plasma, limfosit dan eosinofil) pada bagian proksimal dibanding

dengan distal dan rektum. Pada bagian distal kolon, sel plasma hanya

ada dibawah epitel permukaan. Sel paneth bisa ditemukan pada

sekum dan kolon asenden. Pada anus terdapat sfingter anal internal

(otot polos) dan sfingter anal eksternal (otot rangka) yang mengitari

anus.(20-24)

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Usus Besar (Intestinum Crassum) Doc

1. Anatomi Usus Besar

Usus besar merupakan bidang perluasan dari ileocecal ke anus. Usus besar terdiri dari cecum, colon, rectum, dan lubang anus. Selama dalam colon, chyme diubah menjadi feces. Penyerapan air dan garam, pengsekresian mucus dan aktivitas dari mikroorganisme yang termasuk dalam pembentukan feces, dimana colon menyimpan sampai feces dikeluarkan melalui proses defekasi. Kira-kira 1500 ml dari chyme masuk ke cecum setiap hari, tapi lebih dari 90% dari volume direabsorbsi dan hanya tertinggal 80-150 ml dari feces yang dikeluarkan secara normal melalui defekasi.

Cecum merupakan tempat bertemunya usus halus dan usus besar pada ileocecal. Cecum panjangnya kira-kira 6 cm mulai dari ileocecal membentuk kantung tersembunyi. Berdekatan dengan cecum adalah saluran tersembunyi yang kecil kira-kira panjangnya 9 cm disebut appendix (umbai cacing). Dinding dari appendix terdiri beberapa nodul limpatik.

Colon kira-kira panjangnya 1,5-1,8 m dan terdiri dari 4 bagian, yaitu colon ascending, colon transversal, colon descending dan colon sigmoid. Colon ascending membujur dari cecum dan berakhir pada fleksur kolik kanan (fleksur hepatik) dekat pinggir bawah kanan dari hati. Colon transversal membentang dari fleksur kolik kanan ke fleksur kolik kiri (fleksur limpa), dan colon descending membentang dari fleksur kolik kiri ke pembukaan atas dari pelvis yang sebenarnya, dimana tempat tersebut menjadi colon sigmoid. Colon sigmoid membentuk saluran S yang membentang sampai pelvis dan berakhir di rectum.

Lapisan otot cirkular dari colon lengkap, tapi lapisan otot longitudinal tidak lengkap. Lapisan longitudinal tidak membungkus seluruh dinding usus tapi membentuk tiga berkas otot, yaitu taniae coli, yang terdapat di sepanjang colon. Kontraksi dari tanie coli menyebabkan suatu kantung yang disebut haustra yang terbentuk di sepanjang colon terlihat seperti sebuah lukukan. Jaringan ikat yang berrukuran kecil dan berisi lemak disebut epiploik appendage yang melekat di sepanjang permukaan kolon bagian luar. seperti terlihat pada gambar. Barisan mukosal dari usus besar terdiri dari epitel lajur sederhana. Epitel ini tidak membentuk suatu lipatan-lipatan atau vili seperti pada usus halus tapi memiliki sejumlah kelenjar tubuler yang disebut crypts. Crypts mirip dengan kelenjar usus yang ada di usus halus, dengan tiga jenis sel yang termasuk sel absropsi, sel goblet dan sel granular. Perbedaan utama adalah pada sel goblet usus besar menonjol dan dua jenis sel lain jumlahnya berkurang banyak.

Rektum itu lurus, pipa berotot yang berawal dari pangkal sigmoid kolon dan berakhir pada lubang anus. Deretan membran selaput lendir adalah epitelium lajur yang sederhana, dan berlapis otot yang relatif tebal dibandingkan waktu alat

Page 3: Usus Besar (Intestinum Crassum) Doc

pencernaan.beristirahat Bagian terakhir dari alat pencernaan yang panjangnya 2-3 cm adalah lubang anus. Lubang anus berawal dari pangkal rektum dan berakhir pada anus. Lapisan otot halus dari lubang anus lebih tebal daripada rektum dan berbentuk internal anal spincter bagian ujung atas dari lubang anus. Otot rangka membentuk external anal spincter pada bagian ujung bawah dari lubang anus. Jaringan Epitel pada bagian atas dari lubang anus adalah lajur yang sederhana dan yang di bagian bawah tersusun squamous.

2.      Fungsi Usus Besar

Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending).

Adapu fungsi dari Usus Besar yaitu sebagai berikut :

menyimpan dan eliminasi sisa makanan, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, dengan cara menyerap air mendegradasi bakteri.

6. Intestinum crassum (usus besar)

Usus besar (Kolon) adalah organ bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri". Letak usus besar (large intestine) dalam sistem pencernaan manusia. Fungsi usus besar yaitu1.Menyimpan dan eliminasi sisa makanan.2.Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara menyerap air.3.Mendegradasi bakteri.usus besar dapat dibagi menjadi enam bagian, yaitu sekum, kolon asenden, kolon transversus, kolon desenden, sigmoid, dan rektum. Karakteristik utama pada sekum, kolon, dan rektum yaitu tidak membentuk vili seperti usus halus, memiliki kelenjar yang panjang dan berbentuk tubuli sederhana, tidak memiliki sel granuler asidofilik (sel Panneth), dan memiliki jumlah nodul limfatik yang banyak.usus besar mengandung kripta Lieberkuhn yang lebih panjang dan lebih lurus pada tunika mukosa dibandingkan dengan usus halus. Epitel usus besar berbentuk silinder dan mengandung banyak sel Goblet dibandingkan usus halus. Lamina propria usus besar terdiri atas jaringan ikat retikuler dan nodulus limfatikus.

Page 4: Usus Besar (Intestinum Crassum) Doc

Seperti pada usus halus, tunika muskularis mukosa pada usus besar terdiri atas lapisan sirkular sebelah dalam dan lapisan longitudinal sebelah luar. Tunika mukosa terdiri atas jaringan ikat longgar, lemak, dan pleksus Meissner. Di sebelah luar tunika mukosa terdapat tunika muskularis eksterna dan tunika serosa. Tunika serosa ini terdiri atas mesotelium dan jaringan ikat subserosa.Suplai pembuluh darah untuk usus besar berasal dari arteri mesenterica inferior dan superior. Pembagian suplai darah usus besar yaitu sebagai berikut:1.Sekum, kolon asenden, dan kolon transversus proksimal disuplai oleh cabang dari arteri mesenterica superior.2.Kolon transversus distalis, kolon desenden, kolon sigmoid dan rektum bagian atas disuplai oleh cabang dari arteri mesenterica inferior.3.Sisa rektum disuplai oleh arteri rektalis tengah dan inferior yang merupakan cabang dari arteri iliaca interna dan arteri pudenda interna.

Peradangan pada usus besar disebut kolitis. Indikator terjadinya peradangan pada usus yaitu vili usus menjadi lebih panjang, dinding usus menebal, dan jumlah jaringan limfatik menjadi lebih banyak. Pada peradangan akut terjadi edema di lamina propia disertai infiltrasi leukosit dalam jumlah yang ringan dan didominasi neutrofil. Selain itu, ruang antar vili dan kripta menjadi lebih lebar. Infeksikronisinfiltrasi sel radang didominasi limfosit dan sel plasma, serta penyebaran kripta menjadi lebih lebar karena berisi leukosit dan sel debris. Dalam beberapa kasus, dapat terjadi inflamasi akut dan kronis secara bersamaan disertai nekrosa, trombosis, dan mineralisasi