Askep obstruksi usus
-
Upload
snowman-saputra -
Category
Documents
-
view
6.720 -
download
8
Transcript of Askep obstruksi usus
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN OBSTRUKSI USUS
ADRI AKHYANI, Skep.,Ns.
PENGERTIAN
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001).
Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001).
Obstruksi usus merupakan suatu blok saluran usus yang menghambat pasase cairan, flatus dan makanan dapat secara mekanis atau fungsional (Tucker, 1998).
ETIOLOGI
JENIS OBSTRUKSI
a. Obstruksi paralitik (ileus paralitik)kontrol otonom usus tergangguBiasanya karena efek toksin atau trauma Peristaltik tidak efektif Bisa hilang dalam 2-3 hari
b. Obstruksi Mekanik•Obstruksi intra lumen karena adanya tekanan ekstrinsik
Obstruksi mekanik Obstruksi mekanik simpleks
- terjadi di satu tempat lokasi Obstruksi mekanik lengkung (kompleks)
- terdapat 2 atau lebih tempat obstruksi
- tekanan intra lumen meningkat dng cepat
- terjadi penekanan pembuluh darah disekitarnya
- Iskhemik/infark obstruksi mekanik
- ganggren dinding usus halus
MANIFESTASI KLINIK
a. Usus halus bag. Atas Kolik pada abdomen
pertengahan sampai ke atas
Distensi Muntah Peningkatan bising usus Nyeri tekan difus minimal
b. Usus halus bag. Bawah
• kolik di midabdomen• Distensi berat• Muntah• Bising usus meningkat• Nyeri tekan difus
c. Mekanika sederhana – kolon
Kram (abdomen tengah sampai bawah), distensi yang muncul terakhir, kemudian terjadi muntah (fekulen), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal.
d. Obstruksi mekanik parsial
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram nyeri abdomen, distensi ringan dan diare.
Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri
e. Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir; distensi sedang; muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeri tekan terlokalisir hebat. Feses atau vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Rontgen abdomen
2. Barium Enema
3. Penurunan serum elektrolit darah, peningkatan serum SDP dan amilase
4. Analisa gas darah
MANAJEMEN MEDIS Koreksi cairan dan elektrolit Koreksi komponen darahRinger Laktat untuk mengoreksi cairan interstitiilDextrose untuk mengoreksi cairan intaselularDekompresi selang nasoenteral ke area penyumbatan
Koreksi defisiensi protein pada obstruksi kronik
Tindakan pembedahan Reseksi usus dengan anastomosis
FOKUS PENGKAJIAN1. Pengkajian umum : Anoreksia dan malaise, demam, takikardia, diaforesis, pucat, kekakuan abdomen, kegagalan untuk mengeluarkan feses atau flatus secara rektal, peningkatan bising usus (awal obstruksi), penurunan bising usus (lanjut), retensi perkemihan dan leukositosis.2. Pengkajian khusus
Usus halus •Berat, nyeri abdomen seperti kram, peningkatan distensi
•Mual•Muntah : pada awal mengandung makanan tak dicerna dan kim; selanjutnya muntah air dan mengandung empedu, hitam dan fekal•Dehidrasi•Distensi ringan•Mual•Muntah : pada awal mengandung makanan tak dicerna dan kim; selanjutnya muntah air dan mengandung empedu, hitam dan fekal•Dehidrasi
Usus besar• Ketidaknyamana abdominal ringan• Distensi berat• Muntah fekal laten• Dehidrasi laten : asidosis jarang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual, muntah, demam dan atau diforesis.
2. Nyeri berhubungan dengan distensi, kekakuan
3. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan distensi abdomen dan atau kekakuan
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasi dan perubahan status kesehatan.