USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

62
USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE PENERIMAAN SAMPEL GANDA PADA BAGIAN QC INCOMING DI PT. ANI Oleh : Muchamad Jalal Sodiq NIM. 004201205048 Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademi Mencapai Gelar Strata Satu pada Fakultas Teknik Program Studi Teknik Industri 2019

Transcript of USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

Page 1: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN

METODE PENERIMAAN SAMPEL GANDA PADA

BAGIAN QC INCOMING DI PT. ANI

Oleh :

Muchamad Jalal Sodiq

NIM. 004201205048

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Akademi

Mencapai Gelar Strata Satu

pada Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Industri

2019

Page 2: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Usulan Pengecekan Bahan Baku Dengan

Metode Penerimaan Sampel Ganda Pada Bagian QC Incoming Di

PT. ANI” yang disusun dan diajukan oleh Muchamad Jalal Sodiq

sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar Strata Satu

(S1) pada Fakultas Teknik telah ditinjau dan dianggap memenuhi

persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu, Saya merekomendasikan

skripsi ini untuk maju sidang.

Page 3: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Usulan Pengecekan

Bahan Baku Dengan Metode Penerimaan Sampel Ganda Pada

Bagian QC Incoming Di PT. ANI” adalah hasil dari pekerjaan saya

dan seluruh ide, pendapat atau materi dari sumber lain telah dikutip

dengan cara penulisan referensi yang sesuai. Pernyataan ini saya buat

dengan sebenar – benarnya dan jika penyataan ini tidak sesuai dengan

kenyataan maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan

dikenakan pada saya.

Cikarang, Indonesia, 23 Mei 2019

Page 4: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

iii

USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN

METODE PENERIMAAN SAMPEL GANDA PADA

BAGIAN QC INCOMING DI PT. ANI

Oleh

Muchamad Jalal Sodiq

ID No. 004201205048

Page 5: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

iv

ABSTRAK

Pengambilan sampel penerimaan merupakan suatu alat yang digunakan untuk

membuat keputusan dalam menerima atau menolak lot produksi berdasarkan

tingkat kualitas suatu lot produksi. Pengambilan sampel penerimaan pada

penelitian ini digunakan pada pengendalian kualitas bahan baku yang datang dari

pemasok. Data bahan baku cacat yang lolos ke produksi sebanyak 35 unit dengan

rasio sebesar 1,7 ppm ( part per million ) pada bulan Oktober 2018 sampai

Desember 2018. Pengambilan sampel penerimaan menggunakan pengambilan

sampel tunggal dan ganda. Masih banyaknya bahan baku cacat yang masuk ke

bagian produksi, sehingga perlu dilakukan perbaikan. Perusahaan memiliki target

di tahun 2019 dengan rasio cacat sebesar 0,5 ppm. Penerimaan sampel tunggal

merupakan metode yang sedang digunakan, sedangkan penerimaan sampel ganda

adalah yang diusulkan. Berdasarkan dari jumlah kedatangan bahan baku dan nilai

AQL yang sudah ditetapkan, diperoleh nilai probabilitas penerimaan, ASN, ATI,

dan AOQ yang dapat digunakan untuk mengevaluasi sampel. Penerimaan sampel

tunggal memiliki probabilitas penerimaan 0,8781, ASN = 125 unit, ATI = 415

unit, AOQ = 0,44%, Biaya inspeksi Rp. 99.835,00. Sedangkan untuk probabilitas

penerimaan 0,85, ASN = 121 unit, ATI = 458 unit, AOQ = 0,41%, Biaya inspeksi

Rp. 110.159,00. Meskipun biaya inspeksi penerimaan sampel ganda lebih mahal,

tapi hasil yang dicapai lebih baik. Karena nilai ASN dan AOQ penerimaan sampel

ganda lebih rendah. Dibulan April rasio bahan baku cacat lolos ke produksi

menurun dari 15 unit menjadi 2 unit, Untuk biaya inspeksi 100% dari Rp.

3.010.625,00 menjadi Rp. 1.204.250,00 atau penurunan biaya sebesar Rp.

1.806.375 atau penurunan biaya sebesar 60%.

Kata Kunci : AQL, ASN, ATI,AOQ, PPM

Page 6: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa kehidupan kita ke zaman keemasan, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan yang harus

dipenuhi oleh mahasiswa President University jurusan Teknik Industri untuk

mencapai gelar Strata Satu Teknik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada:

1. Bapak Dr.-Ing. Erwin Sitompul selaku Dekan Fakultas Teknik President

University.

2. Ibu Ir. Andira, M.T., selaku Kepala Program Studi Teknik Industri President

University.

3. Bapak Prof. Dr. Ir. H. M. Yani Syafei, MT., selaku Dosen Pembimbing.

Terima kasih atas dukungan, saran, dan evaluasi pada penyusunan skripsi

ini.

4. Seluruh Dosen President University yang telah memberikan ilmu dan

pembelajaran yang berharga selama proses perkuliahan.

5. Bapak Slamet Budi Hartono selaku Staff QC Incoming yang memberikan

ide dan arahan dalam penyusunan laporan ini.

6. Rekan-rekan kerja di PT. ANI bagian QC Incoming, PPIC Material, dan

Produksi atas bantuannya dalam menyelesaikan laporan ini.

7. Seluruh Staff Fakultas Teknik Industri President University yang telah

membantu pada kelancaran proses perkuliahan.

8. Istri tercinta yang telah memberikan dorongan, doa dan kasih sayang, serta

pengertian yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Page 7: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

vi

9. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, doa dan bantuan serta

pengertian yang besar kepada penulis selama mengikuti perkuliahan

maupun dalam menyelesaikan penelitian di President University.

10. Teman-teman seperjuangan mahasiswa President University Jurusan Teknik

Industri angkatan 2012 atas kebersamaan dan dukungannya.

11. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan laporan ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk membantu

dalam penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Semoga skripsi ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi rekan-

rekan maupun pihak lain yang berkepentingan.

Cikarang, Indonesia, 23 Mei 2019

Page 8: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................... ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ............................................................................................ v

DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR ISTILAH .............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 2

1.5 Asumsi ...................................................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................... 3

BAB II STUDI PUSTAKA ..................................................................................... 5

2.1 Pengendalian Kualitas .............................................................................. 5

2.2 Ruang Lingkup Kontrol Kualitas ............................................................. 5

2.3 Langkah – Langkah Pengendalian ........................................................... 6

2.4 Standar Kualitas ....................................................................................... 6

2.5 Acceptance Sampling ............................................................................... 7

2.5.1 Jenis – jenis Acceptance Sampling .................................................... 8

2.6 Pemilihan Rencana Penarikan Sampel untuk Meminimasi Total .......... 11

Page 9: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

viii

2.7 ABC MIL-STD-105E ............................................................................. 12

2.7.1 Tahapan Implementasi MIL-STD-105E ......................................... 12

2.7.2 SWITCHING RULE for MIL-STD-105E ........................................ 13

2.8 Distribusi Probabilitas Poisson .............................................................. 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 15

3.1 Langkah – Langkah Penelitian ............................................................... 15

3.2 Observasi Awal ...................................................................................... 16

3.3 Identifikasi Masalah ............................................................................... 16

3.4 Metode yang Digunakan ........................................................................ 17

3.5 Data yang Diperlukan ............................................................................. 17

3.6 Pengolahan Data ..................................................................................... 17

3.7 Analisa dan Pembahasan Masalah ......................................................... 18

BAB IV DATA DAN ANALISIS ........................................................................ 19

4.1 Process Overview ................................................................................... 19

4.1.1 Produk Cover Sub Assy .................................................................. 20

4.1.2 Proses Penerimaan Bahan Baku Secara Umum .............................. 21

4.1.3 Perencanaan Penerimaan Sampel Tunggal ..................................... 22

4.1.4 Perencanaan Penerimaan Sampel Ganda ........................................ 24

4.2 Pengumpulan Data ................................................................................. 25

4.2.1 Hasil Pengecekan Saat Ini ............................................................... 25

4.2.2 Perhitungan Probabilitas Penerimaan Sampel Tunggal .................. 26

4.2.3 Perhitungan ASN ( Average Sample Number ) Sampel Tunggal ... 27

4.2.4 Perhitungan ATI ( Average Total Inspection ) Sampel Tunggal .... 28

4.2.5 Perhitungan AOQ ( Average Outgoing Quality ) Sampel Tunggal 28

4.2.6 Perhitungan Biaya Inspeksi ............................................................. 28

4.3 Analisis Data Kondisi Awal Untuk Perbaikan ....................................... 29

Page 10: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

ix

4.4 Proses Improvement ............................................................................... 29

4.4.1 Perhitungan Probabilitas Penerimaan Sampel Ganda ..................... 29

4.4.2 Perhitungan ATI ( Average Total Inspection ) Sampel Ganda ....... 31

4.4.3 Perhitungan ASN ( Average Sample Number ) Sampel Ganda ...... 31

4.4.4 Perhitungan AOQ ( Average Outgoing Quality ) Sampel Ganda ... 32

4.4.5 Perhitungan Biaya Inspeksi ............................................................. 32

4.5 Analisa Perbandingan Metode Penerimaan Tunggal dan Ganda ........... 32

4.5.1 Hasil Perhitungan Penerimaan Sampel Tunggal ............................. 32

4.5.2 Hasil Perhiungan Penerimaan Sampel Ganda ................................. 34

4.5.3 Keuntungan yang Diperoleh dari Aspek Biaya Kerugian ............... 35

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 37

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 37

5.2 Saran ....................................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 38

LAMPIRAN .......................................................................................................... 39

Page 11: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 Jumlah kelolosan produk cacat ke produksi ........................................ 19

Tabel 4. 2 Rasio Cacat .......................................................................................... 25

Tabel 4. 3 Tabel Biaya Inspeksi 100% Sebelum Perbaikan.................................. 34

Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Penerimaan Sampel Ganda..................................... 34

Tabel 4. 5 Biaya inspeksi 100% sesudah perbaikan ............................................. 35

Tabel 4. 6 Evaluasi Biaya Inspeksi ....................................................................... 35

Page 12: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Single Acceptance Sampling .................................................. 9

Gambar 2. 2 Skema Double Acceptance Sampling .............................................. 10

Gambar 2. 3 Skema Multiple Acceptance Sampling ............................................ 11

Gambar 3. 1 Flow Chart Metodologi Penelitian .................................................. 15

Gambar 4. 1 Cover Sub Assy ( OK ) .................................................................... 20

Gambar 4. 2 Cover Sub Assy ( NG Scrath ) ......................................................... 21

Gambar 4. 3 Flow Proses Penerimaan Bahan Baku .............................................. 22

Gambar 4. 4 Proses Penerimaan Sampel Tunggal ................................................ 23

Gambar 4. 5 Proses Penerimaan Sampel Ganda ................................................... 25

Gambar 4. 6 Probabilitas Penerimaan Sampel Tunggal........................................ 26

Gambar 4. 7 Probabilitas Penerimaan Sampel Ganda .......................................... 30

Gambar 4. 8 Grafik Evaluasi Biaya Inspeksi ........................................................ 36

Page 13: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Table of the Poisson Comulative Distribution ................................ 40

Lampiran 2. Tabel Sample Size Code Letters ...................................................... 42

Lampiran 3. Single Sampling Plans for Normal Inspection (Master Table)........ 43

Lampiran 4. Single Sampling Plans for Tightened Inspection (Master Table).... 44

Lampiran 5. Single Sampling Plans for Reduced Inspection (Master Table) ...... 45

Lampiran 6. Double Sampling Plans for Normal Inspection (Master Table) ...... 46

Lampiran 7. Double Sampling Plans for Tightened Inspection (Master Table) .. 47

Lampiran 8. Double Sampling Plans for Reduced Inspection (Master Table) .... 48

Page 14: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

xiii

DAFTAR ISTILAH

AQL : Acceptable Quality Levels (Batas penerimaan yag bisa diterima

oleh perusahaan)

ASN : Average Sample Number (Rata-rata banyaknya sampel yang

diambil)

ATI : Average Total Inspection (Rata-rata jumlah yang diinspeksi jika

pemeriksaan 100%)

AOQ : Average Outgoing Quality (Rata-rata kualitas bahan baku cacat

yan akan dikirim kedepan)

PPM : Part Per Million (Rasio produk dalam 1 juta)

Page 15: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Statistik merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan,

mengelompokkan, menganalisa, menginterpretasikan dan mempresentasikan data

(Ariani, 2004). Penerapan ilmu statistik banyak dilakukan dalam dunia industri,

diantaranya dalam pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas merupakan

pengukuran terhadap kualitas produk yang dihasilkan yang sesuai dengan

spesifikasi dari konsumen serta melakukan perbaikan apabila ada perbedaan

(Montgomery, 1996). Pengendalian kualitas meliputi seluruh kegiatan produksi

dari awal, aliran informasi beserta flow process hingga barang tiba di konsumen.

Salah satu pengendalian kualitas tersebut adalah pengecekan bahan baku dari

pemasok. Pengambilan sampel dari suatu lot yang digunakan untuk mewakili

keseluruhan tingkat kualitas suatu lot dari bahan baku tersebut. Teknik

pengambilan sampel ini yang kita kenal dengan metode acceptance sampling.

Metode acceptance sampling ini melindungi pihak penerima dari peluang

menerima produk yang cacat. Dari sisi pembuat, metode ini bermanfaat untuk

mengendalikan kualitas dari jumlah variasi dan tingkat kesulitan suatu produk,

untuk menentukan apakah produk ini sesuai dengan yang diinginkan atau

sebaliknya (Schilling & Neubauer, 2009).

Quality control ( QC ) pada PT. ANI dibagi dalam 2 bagian, yaitu QC Inspection

dan Incoming. QC Inspection bertugas untuk mengontrol dan mengendalikan

kualitas material atau produk yang dihasilkan selama proses produksi. Sedangkan

QC Incoming tugasnya untuk mengontrol dan mengendalikan kualitas dari produk

– produk yang dikirim oleh pemasok. Sesuai dari penjelasan di atas, bahwa PT.

ANI menerapkan metode acceptance sampling pada bagian QC Incoming ini.

Bagian ini menentukan apakah produk sesuai dengan standar dan layak untuk

digunakan. Resiko dari acceptance sampling adalah diterimanya produk cacat dari

pemasok. Kelolosan pengecekan ini sampai ke bagian produksi, sehingga

Page 16: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

2

mengakibatkan produksi terganggu. Apabila terjadi kelolosan, bagian QC

Incoming melakukan pengecekan 100% untuk menjaga agar produksi tetap bisa

beroperasi. Data dari bagian produksi menunjukkan ada 35 unit bahan baku yang

lolos dari 20.416.874 unit bahan baku yang masuk dari bulan Oktober sampai

Desember 2018. Angka kelolosan ini memiliki rasio cacat sebesar 1,7 ppm (part

per million). Masih seringnya bahan baku cacat lolos ke produksi, dan memenuhi

target perusahaan untuk menurunkan rasio cacat menjadi 0,5 ppm, sehingga perlu

dilakukan perbaikan dengan melakukan penelitian tentang metode penerimaan

sampel. Penelitian ini dilakukan dari Oktober 2018 sampai Maret 2019 pada

bagian QC Incoming di PT. ANI. Penelitian ini akan mengusulkan metode

penerimaan sampel ganda, sedangkan metode yang masih digunakan adalah

metode penerimaan sampel tunggal.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, Hal – hal yang menjadi pokok – pokok penelitian pada

permasalahan tersebut adalah :

1. Bagaimana pemilihan metode penerimaan sampel pada proses pengecekan

bahan baku untuk mengurangi bahan baku cacat lolos ke bagian produksi?

2. Bagaimana pengaruh metode penerimaan sampel terhadap biaya inspeksi

100%?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pemilihan metode penerimaan sampel pada proses

pengecekan bahan baku untuk mengurangi bahan baku cacat lolos ke

bagian produksi.

2. Mengetahui pengaruh metode penerimaan sampel terhadap biaya inspeksi

100%.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian fokus tehadap rumusan masalah, maka diperlukan adanya batasan

dalam penelitian sebagai berikut:

Page 17: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

3

1. Data penelitian adalah data primer dan sekunder.

2. Waktu penelitian dari bulan Oktober 2018 – Maret 2019.

3. Bahan baku yang dilakukan untuk penelitian adalah Cover Sub Assy.

4. Perbaikan dalam penelitian ini yang berhubungan dengan QC Incoming.

1.5 Asumsi

Penelitian yang dilakukan memiliki kondisi-kondisi yang tidak bisa diprediksi

selama penelitian berlangsung, sehingga perlu asumsi dalam pengumpulan data di

perusahaan sebagai berikut:

1. Operator yang melakukan pengecekan memiliki pengalaman yang sama.

2. Jumlah kedatangan bahan baku Cover Sub Assy adalah sama setiap hari

selama penelitian.

3. Selama penelitian level performance pemasok sama.

1.6 Sistematika Penulisan

Penyusunan skripsi terdapat sistematika penulisan yang berguna agar urutan

penelitian sesuai dengan sistematika penulisan dalam skripsi hingga diperoleh

data akhir penelitian yang valid sebagai hasil akhir penelitian yang telah dilakukan

sebagai berikut:

BAB 1 : PENDAHULUAN

Materi dalam bab ini berisi awal mula masalah yang dihadapi

perusahaan yang selanjutnya dilakukan observasi untuk

menentukan permmasalahn yang dihadapi dengan tujuan

memperbaiki atau menghilangkan masalah yang dihadapi serta

adanya batasan-batasan dan asumsi untuk mempermudah

penelitian.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi konten dan materi yang memperkuat dasar penelitian yang

dilakukan sebagai upaya mencapai hasil akhir penelitian yang

valid dengan landasan teori yang kuat.

Page 18: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

4

BAB III : METODE PENILITIAN

Bab ini berisikan urutan penelitian yang dilakukan dari awal mula

masalah dengan sistematika penelitian yang tertera dalan diagram

aliran penilitian.

BAB IV : DATA DAN ANALISIS

Data penelitian yang diperoleh akan diolah menjadi informasi

yang akan dibahas serta menyelesaikan masalah tersebut dengan

metode yang digunakan dan menganalisis proses dan hasil

penyelesaian masalah.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir berisikan hasil akhir perumusan masalah dan tujuan penilitan. Saran

berisi tentang arahan dalam tindakan perbaikan penilitan untuk waktu yang akan

datang.

Page 19: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

5

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Pengendalian Kualitas

marketing, engineering, manufacture, dan maintenance adalah unsur yang

terkandung dalam produk dan jasa yang mana unsur karakter yang terkandung

tersebut memiliki value dalam kualitas yang sejalan dengan permintaan dan

keinginan customer. (Feigenbaum, 1992).

Pendapat lain mengemukakan bahwa dari setiap produk yang diproduksi tidak

akan terhindar dari keempat karakteristik dari kualitas yang ditetapkan. Dari setiap

karekteristik memiliki ketetapan yang berbeda-beda sehingga perlu untuk

dilakukan pengendalian terhadap kualitas tersebut. Untuk memperbaiki dari

kualitas suatu produk maka manajemen perlu alat untuk pengendalian kualitas

dalam nilai value kualitas tidak berubah serta meminimasi dari jumlah bahan NG.

(Sukanto, 2000:245)

Control dalam kualitas memiliki memiliki tujuan untuk meminimasi dari

kesalahan dan keluhan dengan peningkatan pada aspek kualitas serta menaikkan

atau menjaga image perusahaan.

2.2 Ruang Lingkup Kontrol Kualitas

Agar dapat dilaksanakan kontrol kualitas dalam perusahaan sehingga diperlukan

beberapa pendekatan. diantaranya yaitu (Ahyari, 1998 : 263):

a. Pendekatan Bahan Baku

Bahan baku yang berkualitas diperlukan adanya pendekatan bahan baku

sehingga produk yang dihasilkan juga memiliki nilai value dalam kualitas.

Perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan dalam pendekatan ini yaitu

pemilahan dari sumber material, pengontrolan terhadap dokumen invoice .

Page 20: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

6

b. Pendekatan Proses Produksi

Urutan dalam pendekatan proses produksi ini untuk yang pertama

menentukan kualitas standar, perencanaan dalam standarisasi kualitas,

penentuan aturan kerja yang layak, pemakaian bahan baku dengan kualitas

baik serta kegiatan pelatihan dengan seleksi karyawan.

c. Pendekatan Produk Akhir

Untuk melihat dari hasil akhir keadaan produk agar lebih pasti maka

pendekatan produk akhir diperlukan agar barang terbaik sampai di

pelanggan.

2.3 Langkah – Langkah Pengendalian

Berikut empat langkah dalam control kualitas (Gaspersz, 2001:301):

a. Standar kualitas produk yang akan dibuat perlu ditatapkan.

b. Penilaian terhadap kualitas produk terhadap standar yang ditetapkan.

c. Masalah dan penyebab yang terjadi perlu dilakukan perbaikan.

d. Merencanakan tindakan perbaikan untuk meningkatkan kualitas.

2.4 Standar Kualitas

Kualitas yang sudah ditetapkan terhadap barang produksi maka ada beberapa hal

yang perlu ditekankan berikut ini (Ahyari, 1998 : 263):

1. Bahan Baku

Dilakukan penentuan standar RAW material yang berhubungan erat dalam

lini proses dan kualitasdari barang jadi perusahaan.

2. Tenaga Kerja

Operator produksi memegang peranan penting dalam menentukan kualitas

produk, karena berhubungan langsung dengan produksi, tercapai atau

tidaknya standar kualitas produk yang telah ditetapkan. Standar jam kerja

dan standar upah perlu diperhatikan dalam hal ini.

3. Peralatan Produksi

Tingkat operasi perusahaan memiliki hubungan terhadap peralatan

perusahaan untuk optimasi produktifitas. Pemakaian serta pengecekan

Page 21: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

7

peralatan industry harus disesuaikan dengan aturan pemakaian yang telah

ditetapkan agar ketidaksesuaian hasil produksi dapat dihindari.

4. Proses Produksi

Standar operasional selama proses produksi sangat dibutuhkan karena

berperan dalam penyusunan rencana produksi serta estimasi dari

pengiriman produk sampai di customer.

2.5 Acceptance Sampling

Tata cara pengambilan keputusan dengan dasar terhadap sampel yang telah diuji

dari suatu produk atau item yang dihasilkan adalah metode acceptance sampling

dengan hasil akhir yang berupa diterima atau ditolaknya suatu produk atau item.

Acceptance sampling merupakan alat untuk mengendalikan suatu produk sesuai

dengan spesifikasinya.

Acceptance sampling terhadap lot suatu produk dilakukan karena beberapa faktor,

yaitu:

a. Mahalnya biaya pengecekan.

b. Meminimalkan kerusakan dalam pengujian produk.

c. Pengecekan 100% memerlukan waktu yang lama.

Menurut pendapat Besterfield (1998), acceptance sampling memiliki kelemahan

dan keunggulan. Keunggulan nya sebagai berikut :

a. Minim biaya.

b. Kerusakan dan perpindahan tangan dapat diminimasi

c. Kesalahan inspeksi dapat dikurangi.

d. Pemasok mendapat dorongan jika ada RAW materia atau bahan baku yang

ditolak.

Sedangkan kelemahannya adalah :

a. Produk cacat yang ditolak maupun produk baik yang diterima memiliki

resiko.

b. Spesifikasi produk minim.

Page 22: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

8

c. Dalam prosedur pengambilan sampel diperlukan pendokumentasian dan

perencanaan.

d. Produk yang memenuhii spesifikasi tidak ada jaminan mengenai

kuantitinya.

Acceptance sampling diambil berdasarkan dari sampel pada item yang sudah

ditentukan atau diamati atau yang diterima yang kemudian dibuat keputusannya

yang dapat dilakukan pada data variable maupun atribut. Untuk data atribut

diambil ketika produk yang telah di inspeksi kemudian diklasifikasikan sebagai

produk baik yang mana untuk produk cacat tidak ada tingkat klasifikasi kesalahan

pada produk tersebut.

Sedangkan untuk data variable setiap sampel memiliki karakter kualitas, oleh

karena itu rata-rata sampel serta penyimpangan (standar deviasi) perlu dilakukan

kalkulasi. Ketika dilauar jangkauan dari rata-rata sampel maka penerimaan akan

ditolak. Pengambilan sampel dengan pengembalian dengan perbaikan serta

pengambilan sampel tanpa pengembalian dan perbaikan juga berada dlam ruang

lingkup acceptancesampling.

2.5.1 Jenis – jenis Acceptance Sampling

Ditinjau dari cara pengambilan keputusan dibagi menjadi :

a. Single Acceptance Sampling

b. Double Acceptance Sampling

c. Multiple Acceptance Sampling

2.5.1.1 Single Acceptance Sampling

Dengan dasar keputusan pada pemeriksaan satu kali pengambilan sampel untuk

rencana sampling merupakan metode single acceptance sampling yang dijelaskan

pada Gb 2.1 di bawah ini.

Page 23: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

9

Gambar 2. 1 Skema Single Acceptance Sampling

Prinsip dalam Sampling Tunggal pada gambar 2.1 adalah dengan mengambil

sejumah sampel (n), jumlah produk cacat yang tidak sesuai spesifikasi diperiksa

dan dicatat(d), kemudian diambil keputusan apakah lot akan diterima atau

ditolak. Syarat dalam pengambilan keputusan sebagai berikut:

d ≤ c → terima lot

d ≥ c → tolak lot

dimana: d : total cacat produk

c : jumlah penerimaan

hasil akhir dari sampling tunggal hanya ada 2 dimana lot produk akan diterima

ataukah ditolak. Untuk kalkulasi dari peerimaan sampling tunggal (Pa) adalah

dengan distribusi poison . kalkulasi yang akan digunakan adlah sebagai berikut.:

Pa = P (d ≤ c ; µ)

dimana: µ = n . p

p = proporsi cacat

2.5.1.2 Double Acceptance Sampling

Dengan dasar pada pemeriksaan dua kali penarikan sampel untuk menerima atau

menolak merupakan rencana sampling untuk double acceptance sampling pada

Gb 2.2 di bawah ini akan dijelaskan aliran pengambilan keputusannya.

Page 24: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

10

Gambar 2. 2 Skema Double Acceptance Sampling

Prinsip dalam Sampling Ganda adalah pengambilan sampel ( n1 ), jumlah produk

cacat ( d1 ), selanjutnya buat keputusan apakah lot: diterima atau ditolak. Jika

ragu-ragu dalam pengambilan, ambil sampel ke dua ( n2 ) lalu buat keputusan lagi

apakah lot dteria atau ditolak dengan cacatan jika :

d1+ d2 ≤ c2 → Terima Lot

d1+ d2 ≥ r2 → Lot Ditolak ( atau: d1+ d2 > c2)

dimana: d : jumlah cacat

c :angka penerimaan

sehingga dalam keputusan sampling ganda terdapat tigahasil yaitu untu lot

diterima, lot ditolak dan ragu-ragu dimana total jumlah produk cacat (d1) posisi

berada:

c1< d1< r1.

Dasar perhitungan dalam sampling ganda juga menggunakan distribusi poisson

dimana ada dua nilai probabilitas penerimaan (Pa) yaitu Pa1 dan Pa2 sehingga

untuk menentukan sampling ganda ( Pa Total) dengan cara sebagai berikut:

PaTOTAL= Pa1 + Pa2

dimana: Pa1 : Probabilitas Penerimaan Sampel 1

Pa2 : Probabilitas Penerimaan Sampel 2

Page 25: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

11

2.5.1.3 Multiple Accaptance Sampling

Dengan dasar penarikan beberapa sampel untuk menentukan apakah lot ditolak

atau diterima adalah rencana sampling dengan metode multiple acceptance

sampling yang urutan pengambilan keptusan disajikan pada gambar Gb 2.3 di

bawah ini.

Gambar 2. 3 Skema Multiple Acceptance Sampling

Sama dalam prinsip sampling ganda untuk sampling jamak penarikan sampel

dapat dilakukan beberapa kali..

2.6 Pemilihan Rencana Penarikan Sampel untuk Meminimasi Total

Jumlah lot yang ditolak dengan pemeriksaan 100% merupakan masalah

minimum dari total pemeriksaaan tergantung pada tingkat kualitas produk yang

diserahkan. Rencana penarikan sampel yang dianalisis serta dievauasi akan lebih

mudah apabila ditetapkan dalam Rata-Rata Pemeriksaan Total (ATI [Average

Total Inspected]) sedangkan untuk Rata-Rata Bagian yang Diperiksa (AFI

[Average Fraction Inspected]) dimana dlam rencana penarikan sampel tunggal,

untuk ATI dan AFI didapatkan dari:

Page 26: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

12

a) ATI = nPa + N(1 – Pa) atau = n + (N – n)(1 – Pa)

b) AFI = ATI/N

c) AOQ = N pa.p( N 1)

d) AOQL = Max AOQ

Keterangan :

N = Sampel yang diambil dalam pemeriksaan

Pa = Probabilitas Penerimaan

N = jumlah dalam satu lot

P = Proporsi Kesalahan

Sedangkan untuk rumus ATI untuk penarikan sampel rangkap dua adalah :

a) ATI = n1Pa(n1) + (n1 + n2)Pa(n2) + N(1 – Pa)

atau = n1Pa + n2[Pa(n2)] + N(1 – Pa )

Pa = Pa(n1) + Pa(n2)

b) AFI = ATI/N

c) AOQ = N paI N n1 paII N n1 n2

d) AOQL = Max AOQ

Keterangan :

Pa = Probabilitas penerimaan.

n1 = sampel pertama

n2 = sampel kedua

N = jumlah dalam satu lot

paI = Probabilitas penerimaan pertama

paII = Probabilitas penerimaan kedua

2.7 ABC MIL-STD-105E

2.7.1 Tahapan Implementasi MIL-STD-105E

Berikut adalah tahapan – tahapan melakukan perencanaan penerimaan sampel :

1. Tetapkan nilai AQL (Acceptable Quality Level) berdasarkan komitmen

produsen dan pelanggan.

Page 27: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

13

2. Gunakan inspeksi Normal Inspection, Level II atau tentukan modus beserta

tingkat inpeksinya.

3. Tetapkan dari ukuran lot item yang akan dicek.

4. Gunakan tabel Sample Size Code Letters untuk memilih huruf kode yang

sesuai.

5. Ambil salah satu dari prosedur pengambilan sampel apakah: single, double,

atau multiple sampling yang akan digunakan.

6. Gunakan tabel yang berkaitan dengan prosedur pengambilan sampel terpilih

(tahap 5) dan modus/tingkat inspeksi (tahap 2) untuk mendapatkan ukuran

sampel dan angka penerimaan (Ac) serta angka penolakan (Re). Dalam

kasus dimana suatu rancangan tidak ada untuk ukuran lot dan AQL-nya,

hati-hati mengikuti tanda panah dalam tabel ke rancangan terdekat yang ada.

7. Rancangan yang sudah ditetapkan maka selanjutnya adalah megevaluasi dari

penerimaaan dan penolakan agar dapat menerapkan switching rule. Apabila

switching terjadi maka tetapkan modus tingkat serta ulangi tahap 4 hingga 6

agar rancangan pengambilan sampel yag baru daidapatkan.

2.7.2 SWITCHING RULE for MIL-STD-105E

Berikut adalah aturan perubahan level :

1. Level Normal Inspection ke Tightened Inspection : ketika 2 lot ditolak dari

2hingga 5 lot berurutan akan setelahnya akan berganti menjadi tightened

inspection.

2. Level Tightened ke Normal Inspection : ketika 5 lot berurutan diterima

setelahnya menjadi level normal

3. Level Normal ke Reduced Inspection : apabila kondisi pertama dimana

diterima ke 10 lot secara berurutan, kemudian kondisi kedua untuk ke 10 lot

tersebut untuk jumlah total nonconforming items tidak melebihi batas pada

Table VIII. Limit Numbers for Reduced Inspection., selanjutnya untuk

kondisi ke tiga sebagaimana produksi stabil/mantap tidak ada maslah dalam

lot pengecekan, dan yang terakhir kondisi ke empat otoritas yang

bertanggungjawab menyetujui.

Page 28: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

14

4. Level Reduced ke Normal Inspection terjadi jika pada kondisi pertama

bahwa ditolaknya suatu lot tunggal, kemudian kondisi ke dua bahwa hanya

sebagian lot yang diterima ( di jumlah nonconforming items diantara angka

diterima dan ditolak), selanjutnya pada kondisi ke tigabahwa ketidakstabilan

produksi,atau pada kondisi ke empat dimana kondisi-kondisi lain yang

menjamin bahwa inspeksi Normal dapat dilakukan.

2.8 Distribusi Probabilitas Poisson

Perkiraan distribusi yang presisi serta tidak hanya dapat diterapkan hanya pada

perkiraan adalah distribusi poisson. Penggunaanya dapat dipalikasikan secara

tepat apabila kesempatan utuk terjadi memiliki banyak kesempatan dan

kemungkinan. Lampiran 1 menampilkan Tabel of the Poisson Comulatif

Distribution.

Page 29: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Langkah – Langkah Penelitian

Di bawah ini adalah langkah-langkah metodologi penelitian guna pencapaian

tujuan dari penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan untuk memecahkan

permasalahan pada penelitian ini dijelaskan pada gambar 3.1 di bawah ini:

Gambar 3. 1 Flow Chart Metodologi Penelitian

Page 30: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

16

Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian ( Lanjutan )

3.2 Observasi Awal

Langkah awal yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi pada QC

incoming. Pada tahap ini, dilakukan dengan observasi langsung ke area QC

incoming yang bersangkutan dan melakukan wawancara dengan Supervisor QC

PT. ANI beserta segenap jajarannya termasuk operator QC incoming untuk

mendapatkan gambaran keadaan perusahaan saat ini. Untuk memastikan

permasalahan, dilakukan pengamatan terhadap metode proses pengecekan yang

ada di bagian QC Incoming PT.ANI secara langsung.

3.3 Identifikasi Masalah

Observasi sudah dilakukan, selanjutnya ditetapkan latar belakang masalah yang

dihadapi oleh QC Incoming PT. ANI, kemudian menentukan perumusan masalah

dari latar belakang yang telah dijabarkan. Selanjutnya dari rumusan masalah

tersebut dapat diketahui tujuan dari penelitian yang akan menjawab semua

Page 31: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

17

masalah yang telah dirumuskan tadi. Setelah itu, ditentukanlah batasan-batasan

agar tidak keluar dari ruang lingkup penelitian yang telah ditetapkan, juga

beberapa asumsi guna membantu dalam penyelesaian masalah yang telah

dirumuskan. Hal – hal diatas dijelaskan pada Bab I.

3.4 Metode yang Digunakan

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode sampling penerimaan

tunggal dan ganda. Dari data yang dihasilkan nantinya akan dibandingkan. Dalam

hal ini akan ditentukan tahapan untuk berfikir secara sistematis yang akan

menggambarkan tahapan-tahapan untuk mengidentifikasi, merumuskan,

menganalisa, memecahkan suatu masalah dan sampai pada akhirnya kita dapat

menarik suatu kesimpulan dari masalah yang dijadikan objek pengamatan.

3.5 Data yang Diperlukan

Pengumpulan data dilakukan untuk mendukung menyelesaikan perumusan

masalah yang telah dijelaskan sebelumnya. Beberapa data yang diperlukan

sebagai pendukung adalah sebagai berikut :

1. Data observasi langsung dari bagian QC Incoming, meliputi :

a. Data kedatangan bahan baku Cover Sub Assy.

b. Data rata-rata cacat.

c. Data kualitas dan biaya pengecekan.

d. Data laporan masalah dari produksi.

3.6 Pengolahan Data

Dari data yang telah dikumpulkan, selanjutnya akan dilakukan pengolahan data.

Proses yang dilakukan untuk pengolahan data ini adalah :

1. Menghitung data yang diperlukan dengan penerimaan sampel tunggal .

2. Menghitung data yang diperlukan dengan penerimaan sampel ganda.

3. Melakukan perbandingan dari kedua sampel penerimaan.

4. Setelah dilakukan perbandingan, akan dipilih metode yang lebih tepat untuk

mengontrol kualitas pada QC Incoming PT. ANI.

Page 32: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

18

3.7 Analisa dan Pembahasan Masalah

Pada bagian ini berisi analisa hasil perhitungan dari perencanaan penerimaan

sampel tungal dan ganda. Dari perhitungan yang diperoleh, selanjutnya akan

dianalisa dengan membandingkan dari penerimaan sampel tunggal dan ganda.

Page 33: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

19

BAB IV

DATA DAN ANALISIS

4.1 Process Overview

Persaingan dalam pasar industri membuat perusahaan manufacturing untuk terus

meningkatkan produksinya. Peningkatan harus dilakukan dalam semua aspek

antara lain kualitas, jumlah produksi, harga bersaing, pengiriman tepat waktu.

Peningkatan ini bertujuan agar konsumen tetap percaya dan puas.

QC Incoming tugasnya untuk mengontrol dan mengendalikan kualitas dari produk

– produk yang dikirim oleh pemasok. QC Incoming PT. ANI menerapkan metode

acceptance sampling. Metode ini memiliki keuntungan dan kekurangan, salah satu

keuntungannya adalah cepat dan biaya yang murah, sedangkan untuk

kekurangannya adalah menerima produk cacat dan menolak produk bagus.

Kekurangan ini juga dialami QC Incoming PT. ANI, masih banyak komplain

terkait bahan baku cacat yang lolos ke bagian produksi. Berikut laporan data dari

kelolosan produk cacat ke bagian produksi yang tertera pada tabel 4.1. di bawah

ini.

Tabel 4. 1 Jumlah kelolosan produk cacat ke produksi

No Part No Part

Name

Supplier

Name

Problem

Name

Qty

NG Founder

1 1311-03550 Cover Sub

Assy PT STEP Scarth 15 Production

2 1324-03550 Cover

Diaphram PT FUJIKIN Dent 8 Production

3 1671-00930 Pipe PT NIDEC Burry 5 Production

4 5811-02630 Cup

Reservoir

PT IMC

TEKNO Crack 4 Production

5 2312-03550 Shaft PT KOHWA Burry 3 Production

Jumlah 35

Page 34: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

20

Tabel 4.2 memberikan informasi bahwa produk 1311-03550 ( Cover Sub Assy )

dari PT. STEP menjadi produk yang paling banyak lolos yaitu 15 pcs. Oleh

karena itu produk ini akan dijadikan objek untuk penelitian.

4.1.1 Produk Cover Sub Assy

Produk Cover Sub Assy dari pemasok PT. STEP yang berlokasi di kawasan

industri Jababeka 1. Cover Sub Assy ini merupakan komponen dari produk

Exhaust Gas Recirculation ( EGR ). Produk EGR berfungsi sebagai pengontrol

dari gas buang agar bisa digunakan lagi ke ruang pembakaran. Ketatnya

persaingan industri menuntut perusahaan untuk menekan biaya produksi,

diantaranya adalah melokalisasikan bahan baku. Produk ini menggantikan produk

impor dari Jepang. Ada beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya part Cover

Sub Assy ini lolos ke produksi, antara lain:

1. Perbedaan material plating ( pelapis ) dari Jepang ke lokal

2. Perbedaan keputusan antara QC dan produksi

3. Pemasok belum memahami karakter cacat

Gambar 4. 1 Cover Sub Assy ( OK )

Page 35: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

21

Gambar 4. 2 Cover Sub Assy ( NG Scrath )

Gambar 4.1 dan 4.2 di atas merupakan contoh produk dari Cover Sub Assy.

Produksi EGR meningkat seiring dengan permintaan dari beberapa konsumen.

Peningkatan ini juga mempengaruhi meningkatnya pemesanan bahan baku Cover

Sub Assy ke PT. STEP. Tetapi peningkatan produksi line EGR terkendala oleh

seringnya produk Cover Sub Assy yang cacat lolos ke produksi. Dari beberapa

penyebab yang sudah disebutkan di atas, sudah dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan.

4.1.2 Proses Penerimaan Bahan Baku Secara Umum

Proses penerimaan bahan baku di QC Incoming PT. ANI secara umum ada

beberapa tahap proses, yaitu :

1. Penulisan Kedatangan

Proses ini bertujuan sebagai informasi tentang jenis dan jumlah bahan baku

yang datang. Penulisan dilakukan pada form yang sudah disediakan.

2. Penentuan Jumlah Sampel

Proses ini bertujan untuk menentukan jumlah sampel sesuai aturan yang

ditentukan berdasrkan AQL.

3. Persiapan Pengecekan

Page 36: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

22

Persiapan pengecekan ini meliputi pengambilan sampel bahan baku,

pemasangan work instruction ( WI ) atau standar kerja, dan menyalakan

lampu.

4. Pengecekan

Proses ini merupakan proses inti dari QC Incoming. Pada proses pengecekan

dilakukan berdasarkan pada work instruction ( WI ) yang telah ditentukan.

5. Judgement

Proses setelah pengecekan adalah QC memutuskan menerima atau menolak

bahan baku tersebut. Apabila diterima, maka bahan baku akan diserahkan ke

bagian PPIC untuk didistribusikan ke bagian produksi. Apabila bahan baku

ditolak, maka akan diinformasikan ke pemasok untuk melakukan penegcekan

100% terhadap bahan baku tersebut.

Dari penjelasan aliran proses di atas, dapat divisualisasikan ke dalam flow proses

pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4. 3 Flow Proses Penerimaan Bahan Baku

4.1.3 Perencanaan Penerimaan Sampel Tunggal

Ada beberapa tahapan perencanaan acceptance sampling single yaitu sebagai

berikut:

1. Menentukan AQL

Penentuan Acceptable Quality Levels ( AQL ) ini berdasarkan dari

kesepakatan antara produsen dan konsumen. PT. ANI menerapkan angka

AQL adalah 0,5%.

PENULISAN KEDATANGAN

START

JUDGEMENT PENGECEKAN

PERSIAPAN PENGECEKAN

JUMLAH SAMPEL

FINISH

2 2

Page 37: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

23

2. Menentukan tingkatan inspeksi

Menentukan tingkatan inspeksi ini berdasarkan dari inspeksi level terbaru.

Supervisor QC melakukan update inspeksi level setiap 1 bulan sekali. Bahan

baku Cover Sub Assy berada pada General Inspection Levels di level II.

Tingkatan inspeksi level untuk pemasok dapat dilihat pada lampiran 1.

3. Menentukan kode huruf pada Sample Size Code Letters

Sesuai dari asumsi pada penelitian ini bahwa jumlah kedatangan bahan baku

Cover Sub Assy adalah sama selama penelitian yaitu 2.500 unit/hari.

Berdasarkan Tabel K Sample Size Code Letters untuk angka 2.500 unit

memililki kode huruf “K”. Tabel K. Sample Size Code Letters dapat dilihat

pada lampiran 2.

4. Menentukan tipe pengambilan sampel

Untuk pengumpulan data kondisi awal memakai tipe pengambilan sampel

tunggal ( single ).

5. Menentukan angka penerimaan ( Ac ) dan angka penolakan ( Re )

Tabel L. Single Sampling Plans for Normal Inspection ( Master Table )

menunjukkan bahwa angka penerimaan kode “ K “ adalah 1 dan angka

penolakan adalah 2. Sedangkan untuk ukuran sampel adalah 125 unit. Tabel

L. Single Sampling Plans for Normal Inspection (Master Table) dapat

dilihat pada lampiran 3. Dari 5 tahapan penerimaan sampel tunggal dapat

digambarkan seperti pada gambar 4.4 berikut ini :

Gambar 4. 4 Proses Penerimaan Sampel Tunggal

Page 38: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

24

4.1.4 Perencanaan Penerimaan Sampel Ganda

Ada beberapa tahapan dalam proses acceptance sampling double yaitu sebagai

berikut:

1. Menentukan AQL

Penentuan Acceptable Quality Levels ( AQL ) ini berdasarkan dari

kesepakatan antara produsen dan konsumen. PT. ANI menerapkan angka

AQL adalah 0,5%.

2. Menentukan tingkatan inspeksi

Menentukan tingkatan inspeksi ini berdasarkan dari inspeksi level terupdate.

Supervisor QC melakukan update inspeksi level setiap 1 bulan sekali. Bahan

baku Cover Sub Assy berada pada General Inspection Levels di level II.

3. Menentukan kode huruf pada Sample Size Code Letters

Sesuai dari asumsi pada penelitian ini bahwa jumlah kedatangan bahan baku

Cover Sub Assy adalah sama selama penelitian yaitu 2.500 unit/hari.

Berdasarkan tabel K Sample Size Code Letters untuk angka 2.500 unit

memililki kode huruf “K”. Tabel K. Sample Size Code Letters dapat dilihat

pada lampiran .

4. Menentukan tipe pengambilan sampel

Untuk pengumpulan data kondisi awal memakai tipe pengambilan sampel

ganda ( double ).

5. Menentukan angka penerimaan ( ac ) dan angka penolakan ( re )

Tabel O. Double Sampling Plans for Normal Inspection (Master Table)

menunjukkan bahwa angka penerimaan pertama kode “ K “ adalah 0 dan

angka penolakan kedua 2. Sedangkan untuk ukuran sampel penolakan

pertama adalah 2, Angka penerimaan kedua adalah 1 dan angka pertama dan

kedua sama yaitu 80 unit. Tabel O. Double Sampling Plans for Normal

Inspection (Master Table) dijelaskan pada lampiran 4. Dari 5 tahapan

penerimaan sampel ganda dapat digambarkan seperti pada gambar 4.5

berikut ini :

Page 39: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

25

Gambar 4. 5 Proses Penerimaan Sampel Ganda

4.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperlukan agar penelitian tetap bisa berlanjut. Penelitian ini

akan menganalisis data – data yang sudah dikumpulkan agar mendapatkan hasil

sesuai yang diinginkan.

4.2.1 Hasil Pengecekan Saat Ini

Jumlah penerimaan bahan baku dari pemasok setiap hari adalah rata – rata

318.200 unit, dan jika dihitung dalam satu bulan maka PT. ANI menerima bahan

baku sebesar 318.200 unit dikali rata – rata hari kerja dalam satu bulan 22 hari

adalah 7.000.000 unit/bulan.

Tabel 4. 2 Rasio Cacat

BULAN REJECTION

PART ( PCS ) INCOMING PART ( PCS )

REJECTION

RATIO ( PPM )

Okt 12 7.266.834 1,65

Nov 14 7.192.774 1,95

Des 9 5.957.266 1,51

JUMLAH 35 20.416.874 5,11

RATA-RATA 11,67 6.805.625 1,70

* PPM ( Part Per Million )

Page 40: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

26

Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa bahan baku yang datang tidak semua dalam

kondisi baik, masih terdapat bahan baku yang diluar spesifikasi yang lolos ke

produksi. Jika dilihat dari Oktober 2018 sampai Desember 2018 jumlah bahan

baku yang diterima sejumlah 20.416.874 unit, namun terdapat 35 unit bahan baku

buruk yang lolos ke produksi atau sekitar 1,7 ppm. Dari sisi lain, rasio cacat yang

lolos juga masih tinggi yaitu rata – ratanya adalah 1,70 ppm ( Part Per Million ).

Di awal tahun 2019 ini, Perusahaan menargetkan angka rasio cacat lolos ke

produksi turun menjadi 0,5 ppm.

4.2.2 Perhitungan Probabilitas Penerimaan Sampel Tunggal

Penerimaan sampel tunggal membutuhkan informasi dalam prosesnya. Dari

informasi tahapan perencanaan penerimaan sampel di atas diperoleh ukuran

sampel ( n ) = 125 unit, angka penerimaan ( Ac ) = 1, dan angka penolakan ( Re )

= 2. Nilai sampel dan angka penerimaan serta penolakan ini menjadi pedoman

untuk perhitungan selanjutnya. Satu sampel mewakili jumlah kedatangan yang

digunakan untuk membuat keputusan menerima atau menolak berdasarkan hasil

inspeksi sampel tersebut. Jumlah kedatangan Cover Sub Assy setiap hari 2.500

unit. Nilai AQL 0,5%. Informasi di atas dapat digambarkan seperti gambar 4.6 di

bawah ini.

Gambar 4. 6 Probabilitas Penerimaan Sampel Tunggal

Page 41: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

27

Dari gambar 4.6 di atas nilai dari probabilitas penerimaan sampel tunggal adalah

0,8781. Nilai ini berdasarkan pada tabel poisson dengan nilai µ = 0,6. Untuk lebih

jelasnya, dapat dilihat pada perhitungan di bawah ini.

Diketahui:

N = 2500 pcs

Ac = 1

Re = 2

P = 0,5% = 0,005

n = 125 pcs

µ = n . p’ = 125 unit . 0,005 = 0,625 = 0,6

Probabilitas Lot yang diterima :

Pa = P ( d ≤ Ac ; µ )

= P ( d ≤ 1 ; 0,6 )

= 0,8781

Probabilitas Lot yang ditolak :

Pr = P ( d ≥ Re ; µ )

= P ( d ≥ 2 ; 0,6 )

= 1 – 0,8781

= 0,1219

Dari gambar 4.5 dan perhitungan di atas, terlihat bahwa untuk kedatangan bahan

baku 2.500 unit, dengan level II pada General Inspection Levels maka jumlah

sampel adalah 125 unit. Apabila dalam 125 unit ditemukan dua atau lebih yang

cacat, maka sampel tersebut ditolak. Apabila dalam sampel tersebut tidak

ditemukan cacat atau kurang dari sama dengan satu, maka sampel tersebut

diterima. Nilai Pa adalah 0,8781. Angka probabilitas berdasarkan pada tabel

poisson.

4.2.3 Perhitungan ASN ( Average Sample Number ) Sampel Tunggal

Page 42: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

28

Pada proses pengambilan sampel tunggal, nilai ASN adalah sama dengan jumlah

sampel ( n ).

ASN = n = 125 unit.

Rata – rata banyaknya sampel yang diambil adalah sebanyak 125 unit.

4.2.4 Perhitungan ATI ( Average Total Inspection ) Sampel Tunggal

Rata-rata dari jumlah pemeriksaan per kedatangan jika pemeriksaan 100 %.

Pa = 0,8781

ATI = n . Pa + N (1 – Pa)

= 125 . 0,8781 + 2500 (0,1219)

= 109,7625 + 304,75

= 414,5125

Rata – rata banyaknya bahan baku yang harus diperiksa oleh QC Incoming adalah

sebesar 414,5125 unit = 415 unit.

4.2.5 Perhitungan AOQ ( Average Outgoing Quality ) Sampel Tunggal

AOQ adalah suatu teknik koreksi untuk memperbaiki perencanaan pengambilan

sampel. Pada AOQ diasumsikan bahan baku yang ditolak diperbaiki atau diganti

dengan bahan baku yang 100% baik.

Pa = 0,8781

ATI = 415

AFI = ATI / N

= 415 / 2500 = 0,166

AOQ = p’ (1-AFI)

= 0,005 (1 – 0,166)

= 0,005 (0,834) = 0,0044

Rata – rata kualitas bahan baku cacat untuk jangka panjang yang dikirim pemasok

sebesar 0,0044 = 0,44%.

4.2.6 Perhitungan Biaya Inspeksi

Page 43: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

29

Biaya inspeksi adalah baiay yang dibayarkan untuk inspeksi suatu produk. Biaya

inspeksi diperoleh dari perhitungan gaji operator, tunjangan operator, waktu

standar inspeksi 1 unit dan nilai ATI.

Biaya Inspeksi 1 unit = ATI . Biaya inspeksi

= 414,5125 . 240,85

= 99.835,34

Jadi biaya inspeksi untuk penerimaan sampel tunggal adalah 99.835,34.

4.3 Analisis Data Kondisi Awal Untuk Perbaikan

Berdasarkan informasi di atas didapatkan bahwa data kelolosan bahan baku cacat

yang lolos ke bagian produksi sebesar 35 unit dari 20.416.874 unit kedatangan

dalam 3 bulan atau rata – rata 1,7 ppm. Untuk mengurangi kelolosan bahan baku

cacat lolos ke bagian produksi dan untuk mencapai target dari perusahaan maka

diperlukan adanya perbaikan. Perbaikan akan dilakukan dengan mengusulkan

metode penerimaan sampel ganda pada proses penerimaan bahan baku, dengan

pertimbangan mengapa diusulkan metode penerimaan sampel ganda berasumsi

bahwa dengan sampel ganda maka banyaknya sampel yang diperiksa lebihbanyak

sehingga peluang untuk bahan baku cacat lolos berkurang.

4.4 Proses Improvement

Setelah tahap mengenai proses overview, pengumpulan data serta analisa data

maka untuk menyambung dan meneruskan penelitian selanjutnya adalah dengan

proses perbaikan, fundamental dari proses di manufaktur modern adalah dengan

memperhatikan tentang material, proses dan sistem.(Groover and mikell, 2007),

Proses perbaikan ini dilakukan metode penerimaan sampel ganda sesuai dari

usulan perbaikan. Di bawah ini adalah proses dari perhitungan dengan metode

penerimaan sampel ganda.

4.4.1 Perhitungan Probabilitas Penerimaan Sampel Ganda

Berdasarkan pengumpulan data di atas, Untuk kedatangan Cover Sub Assy setiap

hari adalah 2.500 unit dengan nilai AQL 0,5%. Maka diperoleh jumlah sampel

pertama dan kedua n1 = n2 = 80 unit. Angka penerimaan pertama ( Ac1 ) = 0,

Angka penolakan pertama ( Re2 ) = 2, Angka penerimaan kedua ( Ac2 ) = 1 dan

Page 44: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

30

angka penolakan kedua ( Re2 ) = 2. Untuk detailnya , dilihatkan pada gambar 4.7

berikut ini :

Gambar 4. 7 Probabilitas Penerimaan Sampel Ganda

Untuk perhitungan probabilitas penerimaan sampel ganda adalah sebagai berikut :

Diketahui: N = 2500 pcs, Ac1 = 0, Re1 = 2,

n1 = n2 = 80 pcs, Ac2 = 1, Re2 = 2,

p’ = 0,5% = 0,005

µ1 = µ2 = n . p’ = 80 pcs . 0,005 = 0,4

Probabilitas Lot yang diterima pada sampel pertama :

Pa(n1) = P ( d1 ≤ Ac1 ; µ1 )

= P ( d1 = 0 ; 0,4 )

= 0,6703

Probabilitas yang diterima pada sampel kedua :

Pa(n2) = P ( d1 = 1 ; µ1 ) . P (d2 ≤ 0 ; µ2 )

= P ( d1 = 1 ; 0,4 ) . P (d2 ≤ 0 ; 0,4 )

= (0,9384 – 0,6703) . 0,6703

= 0,2681 . 0,6703 = 0,1797

Probabilitas total diterima :

Pa = Pa(n1) + Pa(n2)

= 0,6703 + 0,1797 = 0,8500

Probabilitas ditolak :

Pr = 1 – Pa

Page 45: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

31

= 1 – 0,8500

= 0,1500

Berdasarkan pada gambar 4.6 dan perhitungan di atas, maka dari jumlah

kedatangan bahan baku 2.500 unit, akan diambil sampel pertama ( n1 ) = 80 unit.

Dengan nilai p’ = 0,5% akan diputuskan apabila cacat pada sampel pertama

besarnya d1 = 0 maka sampel tersebut langsung diterima. Apabila cacat pada

sampel pertama sama dengan atau lebih besar dari pada 2, maka bahan baku

langsung ditolak. Kemungkinan terakhir adalah apabila cacat pada sampel

pertama adalah 1, maka berlanjut ke pengambilan sampel kedua. Jumlah sampel

kedua ( n2 ) = 80 unit. Apabila cacat kurang dari atau sama dengan 1 maka

diterima. Apabila cacat lebih dari atau sama dengan 2 maka ditolak. Bahan baku

yang diterima selanjutnya akan dikirimkan ke proses berikutnya, sedangkan yang

ditolak akan ada 100% inspeksi oleh pemasok sebelum masuk ke proses

berikutnya.

4.4.2 Perhitungan ATI ( Average Total Inspection ) Sampel Ganda

Rata-rata dari jumlah pemeriksaan per kedatangan jika pemeriksaan 100 %.

ATI = n1. Pa(n1) + (n1 + n2) Pa(n2) + N (1 – Pa)

= 80 . 0,6703 + 160 . 0,1797 + 2500 . 0,1500

= 53,624 + 28,752 +375

= 457,376

Rata – rata banyaknya bahan baku yang harus diperiksa oleh QC Incoming adalah

sebesar 457,376 unit = 458 unit.

4.4.3 Perhitungan ASN ( Average Sample Number ) Sampel Ganda

Jika pemeriksaan sampel di atas tidak dilakukan 100%, maka nilai ASN adalah :

ASN = n1.(Pa(n1) + Pr(n1)) + (n1 + n2).(Pa(n2) + Pr(n2))

= 80.(0,6703+0,0616)+(80+80).(0,1797+0,2516)

= 80. 0,7319 + 160. 0,4313

= 54,552 + 66,008

= 120,56

= 121

Page 46: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

32

Rata – rata banyaknya sampel yang diambil adalah sebanyak 121 unit.

4.4.4 Perhitungan AOQ ( Average Outgoing Quality ) Sampel Ganda

AOQ adalah suatu teknik koreksi untuk memperbaiki perencanaan pengambilan

sampel. Pada AOQ diasumsikan bahan baku yang ditolak diperbaiki atau diganti

dengan bahan baku yang 100% baik.

AFI = ATI / N

= 458 / 2500 = 0,1832

AOQ = p’ (1-AFI)

= 0,005 (1-0,1832) = 0,005 (0,8168) = 0,0041

Rata – rata kualitas bahan baku buruk untuk jangka panjang yang dikirim

pemasok sebesar 0,0041 = 0,41%.

4.4.5 Perhitungan Biaya Inspeksi

Biaya inspeksi adalah baiay yang dibayarkan untuk inspeksi suatu produk. Biaya

inspeksi diperoleh dari perhitungan gaji operator, tunjangan operator, waktu

standar inspeksi 1 unit dan nilai ATI.

Biaya Inspeksi 1 unit = ATI . Biaya inspeksi

= 457,376 . 240,85

= 110.159,00

Jadi biaya inspeksi untuk penerimaan sampel tunggal adalah 110.159,00.

4.5 Analisa Perbandingan Metode Penerimaan Tunggal dan Ganda

Setelah dilakukan perhitungan terhadap penerimaan sampel tunggal dan ganda,

Selanjutnya adalah melakukan analisa dan pembahasan mengenai hasil

perhitungan tadi.

4.5.1 Hasil Perhitungan Penerimaan Sampel Tunggal

Data untuk penerimaan sampel tunggal dilakukan pada bulan Januari sampai

dengan Maret 2019. Dari data yang diperoleh dengan proporsi cacat 0,5%

Page 47: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

33

ditemukan produk cacat adalah 15 unit. Data sampel tersebut dilakukan

pengolahan data sehingga menghasilkan perhitungan pada tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Penerimaan Sampel Tunggal

P' Pa Pr ASN AOQ ATI

0.5 0.8781 0.1219 125 0.0044 414.5125

Dengan data kedatangan bahan baku Cover Sub Assy setiap hari adalah 2.500 unit,

dengan jumlah sampel 125 unit. Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.3 di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Nilai Probabilitas penerimaan ( Pa ) untuk kedatangan 2.500 unit adalah

0,8781.

2. Rata – rata banyaknya jumlah sampel yang diambil pada pengecekan

adalah 125 unit.

3. Rata – rata kualitas bahan baku cacat yang dikirim pemasok dalam jangka

panjang adalah 0,44%.

4. Rata – rata jumlah banyaknya bahan baku yang harus diperiksa adalah

414,5125 unit = 415 unit.

Dengan rata-rata kualitas bahan baku 0,44% ternyata masih ditemukan cacat

sampai ke bagian produksi. Kelolosan ini mengakibatkan proses produksi

terganggu. Apabila ditemukan bahan baku yang cacat di bagian produksi, maka

semua bahan baku akan di inspeksi. Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa

produk 1311-03550 ( Cover Sub Assy ) dari PT. STEP menjadi produk yang

paling banyak lolos yaitu 15 unit. Data ini diambil dari data kelolosan bahan baku

di bagian produksi pada bulan Januari sampai Maret 2019. Kelolosan ini sangat

mengganggu proses produksi, karena apabila terjadi kelolosan maka seluruh stok

bahan baku harus di inspeksi 100 %. Inspeksi 100% ini seharusnya dilakukan oleh

pemasok, tapi dalam prakteknya respon dari pemasok rata – rata di hari

berikutnya. Jadi apabila ada kelolosan maka QC Incooming inspeksi 100% untuk

mengamankan proses produksi. Masalah ini menjadi kerugian besar karena harus

mengecek setidaknya jumlah produksi dalam sehari sebesar 2.500 unit.

Biaya inspeksi 100% = Produksi dalam 1 hari . Biaya inspeksi 1 unit

Page 48: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

34

= 2.500 unit . 240,85 = 602.125,00

Jadi biaya inspeksi 1 kali kelolosan adalah 602.125,00.

Tabel 4. 3 Tabel Biaya Inspeksi 100% Sebelum Perbaikan

BULAN

REJECTI

ON PART

( PCS )

INCOMI

NG PART

( PCS )

REJEC

TION

RATIO

( PPM )

Cost 100% Total Cost

Jan 5 7.266.834 0,69 602.125,00 3.010.625,00

Feb 4 5.957.266 0,67 602.125,00 2.408.500,00

Mar 6 7.192.774 0,83 602.125,00 3.612.750,00

Total 15 20.416.874 2,19 602.125,00 9.031.875,00

Rata-rata 5 6.805.625 0,73 602.125,00 3.010.625,00

Dari tabel 4.4 diperoleh jumlah kelolosan dari cover sub assy dari bulan Januari

sampai Maret sebesar 15 unit, biaya inspeksi apabila terjadi kelolosan ke bagian

produksi rata-rata biayanya adalah 3.010.625,00 dengan rasio cacat 0,73 ppm.

4.5.2 Hasil Perhiungan Penerimaan Sampel Ganda

Data untuk penerimaan sampel ganda dilakukan pada bulan April 2019. Dari data

pengambilan sampel tersebut dilakukan pengolahan data sehingga menghasilkan

perhitungan pada tabel 4.4 di bawah ini.

Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Penerimaan Sampel Ganda

P' Pa Pr ASN AOQ ATI

0.5 0.8500 0.1500 121 0.0041 457.376

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.5 di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa :

1. Nilai Probabilitas penerimaan ( Pa ) untuk kedatangan 2.500 unit adalah 0,85.

2. Rata – rata banyaknya jumlah sampel yang diambil pada pengecekan adalah

120,56 unit = 121 unit.

3. Rata – rata kualitas bahan baku cacat yang dikirim pemasok dalam jangka

panjang adalah 0,41%.

Page 49: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

35

4. Rata – rata jumlah banyaknya bahan baku yang harus diperiksa adalah

457,376 unit = 458 unit.

Dengan rata-rata kualitas bahan baku sebesar 0,41% kelolosan bahan baku cacat

menurun dari 15 unit menjadi 6 unit. Dalam penelitian ini hanya pada bahan baku

Cover Sub Assy saja yang dilakukan penerimaan sampel ganda. Dengan hasil yang

signifikan menekan angka kelolosan ke produksi, akan diterapkan juga pada

pemasok yang lain.

Tabel 4. 5 Biaya inspeksi 100% sesudah perbaikan

BULAN

REJECTI

ON PART

( PCS )

INCOMING

PART ( PCS

)

REJECTIO

N RATIO (

PPM )

Cost

100% Total Cost

Jan 2 6.678.224 0,30 602.125 1.204.250

Feb 1 5.708.343 0,18 602.125 602.125

Mar 3 7.455.789 0,40 602.125 1.806.375

Total 6 19.842.356 0,90 602.125 3.612.750

Rata-rata 2 6.614.119 0,29 602.125 1.204.250

* PPM ( Part Per Million )

Dari tabel 4.5 di atas diperoleh pada bulan Januari sampai Maret bahan baku cacat

yang lolos adalah rata-rata 2 unit, rasio cacat sebesar 0,29 ppm dan biaya inspeksi

100% sebesar Rp. 1.204.250,00.

4.5.3 Keuntungan yang Diperoleh Perusahaan dari Aspek Biaya Kerugian

Berdasarkan dari analisa hasil pengolahan data di atas, diperoleh penurunan biaya

inspeksi pada penerimaan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan. Evaluasi

biaya inspeksi akan divisualisasikan pada table 4.6 di bawah ini ;

Tabel 4. 6 Evaluasi Biaya Inspeksi

METODE KERUGIAN

SEBELUM 3.010.625,00

SESUDAH 1.204.250,00

Page 50: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

36

Gambar 4. 8 Grafik Evaluasi Biaya Inspeksi

Dari gambar 4.8 di atas diperoleh evaluasi biaya inspeksi sebelum dilakukan

perbaikan sebesar Rp. 3.010.625 kemudian sesudah dilakukan perbaikan dengan

mengubah metode pengambilan tunggal ke ganda diperoleh biaya inspeksi sebesar

Rp. 1.204.250 atau penurunan biaya sebesar Rp. 1.806.373 atau penurunan biaya

sebesar 60%.

3.010.625,00

1.204.252,00

-

500.000,00

1.000.000,00

1.500.000,00

2.000.000,00

2.500.000,00

3.000.000,00

3.500.000,00

SEBELUM SESUDAH

Page 51: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

37

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Untuk menjaga agar kualitas produk yang dihasilkan tetap sesuai dengan yang

diinginkan, maka perlu dilakukan pengambilan penerimaan sampel. Pengambilan

penerimaan sampel bisa dilakukan pada produk yang dihasilkan perusahaan atau

bahan baku yang datang dari pemasok. Penelitian ini metode penerimaan sampel

diterapkan pada penerimaan bahan baku dari pemasok. Penerimaan sampel yang

dilakukan meliputi penerimaan sampel tunggal dan ganda. Hasil dari penerimaan

sampel tunggal dan ganda pada penelitian ini adalah :

1. Pemilihan penerimaan sampel bahan baku untuk mengurangi bahan baku

lolos ke bagian produksi menggunakan penerimaan sampel ganda, karena

mampu menurunkan jumlah bahan baku cacat yang lolos dari 15 unit

menjadi 6 unit atau turun sebesar 9 unit.

2. Pengaruh metode penerimaan sampel ganda adalah perusahaan mendapat

keuntungan dari penurunan biaya inspeksi 100% dari Rp 3.010.625,00

menjadi Rp 1.204.250,00 atau turun sebesar Rp 1.806.373,00.

5.2 Saran

Adapun saran yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi pembaca yang akan melanjutkan dengan tema penelitian ini, dapat

ditambahkan dengan penerimaan sampel banyak.

2. Penelitian ini diterapkan pada penerimaan bahan baku, untuk penelitian

selanjutnya dapat diterapkan pada produk yang dihasilkan perusahaan.

3. Penelitian ini memakai nilai AQL sebesar 0,5%, untuk penelitian

selanjutnya dapat diganti dengan besaran yang sesuai kesepakatan.

Page 52: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

38

DAFTAR PUSTAKA

Eugen, L and Richard, S. penerjemah. (Ir. Hudaya K). (2001). Pengendalian Mutu

Statistik jilid 2. Erlangga : Jakarta.

Indra, K. (2019). Perencanaan Pengambilan Sampel Tunggal dan Ganda untuk

Data Atribut dalam Pengambilan Sampel Penerimaan. USD. Yogyakarta.

M. Fitriyan, H. dan Agus, S. (2011). Pengendalian Kualitas dengan Metode

Acceptance Sampling. UTM : Bangkalan.

Schilling, E.G. & Johnson, L.I. (1980). Tables for the construction of matched

single, double, and multiple sampling plans with application to MIL-STD-

105D, Journal of Quality Technology. 12(4): 220-229.

Schilling, E.G. & Neubauer, D.V. (2008). Acceptance Sampling in Quality

Control. 2nd

Edition. New York: Taylor & Francis Group, LLC.

Page 53: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

39

LAMPIRAN

Page 54: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

40

Lampiran 1. Table of the Poisson Comulative Distribution

Page 55: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

41

Page 56: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

42

Lampiran 2. Tabel Sample Size Code Letters

Page 57: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

43

Lampiran 3. Single Sampling Plans for Normal Inspection (Master Table)

Page 58: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

44

Lampiran 4. Single Sampling Plans for Tightened Inspection (Master Table)

Page 59: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

45

Lampiran 5. Single Sampling Plans for Reduced Inspection (Master Table)

Page 60: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

46

Lampiran 6. Double Sampling Plans for Normal Inspection (Master Table)

Page 61: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

47

Lampiran 7. Double Sampling Plans for Tightened Inspection (Master Table)

Page 62: USULAN PENGECEKAN BAHAN BAKU DENGAN METODE …

48

Lampiran 8. Double Sampling Plans for Reduced Inspection (Master Table)