Usulan penelitian

21
PE TERH PADA AIR LAU FAKUL UNI ENGARUH PENAMBANGAN TIMAH HADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT UT DAN SEDIMEN DI PERAIRAN PULAU USULAN PENELITIAN OLEH ASRAR YUSUP NISYAM SAH NIM : 130254241054 JURUSAN ILMU KELAUTAN LTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKAN IVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014 i T U KUNDUR NAN

Transcript of Usulan penelitian

Page 1: Usulan penelitian

PENGARUHTERHADAP

PADA AIR LAUT

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANANUNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

PENGARUH PENAMBANGAN TIMAH TERHADAP KANDUNGAN LOGAM BERAT

PADA AIR LAUT DAN SEDIMEN DI PERAIRAN PULAU KUNDUR

USULAN PENELITIAN

OLEH

ASRAR YUSUP NISYAM SAH NIM : 130254241054

JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

2014

i

LOGAM BERAT PULAU KUNDUR

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

Page 2: Usulan penelitian

ii

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN

Page 3: Usulan penelitian

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna

berkat limpahan dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal

penelitian ini dalam yang berjudul “Pengaruh Penambangan Timah Terhadap

Kandungan Logam Berat Pada Air Laut Dan Sedimen Di Perairan Pulau Kundur”.

Penambangan timah lepas pantai dapat meningkatkan produktivitas

pertambangan timah di masa mendatang, namun hal ini akan mengakibatkan

kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur. Namun disisi

lain usaha penambangan pasti akan memberikan dampak terhadap perairan

terutama kualitas perairan. Agar dampak penambangan terhadap perairan tidak

menimbulkan dampak yang buruk maka harus dilakukan penelitian untuk

mengontrol kondisi perairan di daerah suatu penambangan.

Dalam penyusunan proposal ini penulis sudah berusaha untuk

menampilkan yang terbaik. Namun penulis menyadari bahwa sebagai manusia

biasa pasti terdapat kekeliruan disana sini. Oleh karna itu,penulis berharap kritik

dan saran yang membangun dari pembaca agar untuk kedepannya penulis dapat

membuat proposal penelitian yang lebih baik lagi.

Tanjungpinang, Mei 2015

Penulis

Page 4: Usulan penelitian

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN USULAN PENELITIAN ....................................................... ii

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... v

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................................... 3

1.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 5

2.1 Penambangan Timah ........................................................................................ 5

2.2 Karakteristik Logam Berat .............................................................................. 6

2.3 Pencemaran Laut oleh Logam Berat .............................................................. 6

2.4 Kandungan Logam Berat dalam Air .............................................................. 7

2.5 Kandungan Logam Berat dalam Sedimen ...................................................... 9

III. METODE ............................................................................................................. 11

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ......................................................................... 11

3.2 Bahan dan Alat ................................................................................................ 11

3.3 Kerangka Penelitian ...................................................................................... 11

3.4 Prosedur Penelitian ......................................................................................... 11

3.5 Teknik Analisa Data ....................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

LAMPIRAN ...................................................................................................................... 16

Page 5: Usulan penelitian

v

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

Page 6: Usulan penelitian

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut (Nurhidayah 2010) faktor terpenting dalam kelestarian hidup adalah

air , Alquran secara jelas menyebut bahwa kehidupan makhluk hidup tergantung

air. Dalam Q.S Annur ayat 45 , Allah berfirman “ Dan Allah menciptakan semua

makhluk hidup dari air ...”. dari penggalan surat ini kita dapat mengambil sebuah

kesimpulan bahwa sesungguhnya semua makhluk hidup itu membutuhkan air

untuk keberlangsungan hidupnya. Apalagi biota akuatik yang media tempat

hidupnya adalah air, sehingga sangat penting untuk mengetahui kualitas air agar

keberlagsungan kehidupan organisme tetap seimbang. Kualitas air berperan

penting bagi kemampuan organisme untuk memepertahankan kehidupannya.

Kualitas air di perairan laut yang merupakan kawasan terbuka sangat penting

untuk diketahui, dimana laut merupakan tempat mencari ikan, kerang dan udang

bagi nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Diantara yang menjadi penyebab menurunnya kualitas perairan laut

dikarenakan adanya penambangan timah lepas pantai. Penambangan timah lepas

pantai pasti memberikan dampak bagi penurunan kualitas perairan. Menurut

Mukhtasor (2007) pengerukan sedimen yang terus menerus dengan menggunakan

kapal keruk merupakan sumber pencemaran yang sangat besar. Penambangan

timah di laut dengan menggunakan kapal keruk pastinya akan memberikan

dampak terhadap kualitas perairan di lokasi penambangan. Mekanisme dalam

Page 7: Usulan penelitian

2

penambangan timah lepas pantai adalah dengan membuang langsung limbah hasil

penambangan ke perairan sehingga mempunyai dampak langsung terutama

terhadap perairan, dan organisme yang hidup di perairan tersebut, sehingga

pengerukan lepas pantai untuk memperoleh mineral tidak boleh hanya

mempertimbangkan hasil dan keuntungannya saja tanpa mempertimbangkan

tingkat kerugian akibat kerusakan lingkungan laut. Diantaranya hal yang sangat

penting diperhatikan apabila material buangan pengerukan terkontaminasi bahan-

bahan pencemar, terutama logam berat.

Menurut (Nurhidayah 2010) pemanfaatan sumberdaya alam harus

memperhatikan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan, seperti yang

terjadi pada pertambangan timah di pulau Kundur, dalam tambang timah biasa

digunakan bahan-bahan kimia untuk memisahkan kandungan timah dan zat-zat

lainnya. Lebih lanjut ia mengatakan sisa bahan kimia ini bila dibuang begitu saja

ke laut akan menyebabkan tercemarnya air laut dan teracuninya makhluk hidup di

laut.

Menurut Kurniawan (2013) dalam Febrianto dan Kurniawan (2014) sisa dari

penambangan timah (tailing) mengandung logam berat Pb, Cd dan Cr . Menurut

Anggoro (2001) dalam Febrianto dan Kurniawan (2014) masuknya limbah secara

terus menerus ke perairan dapat menyebabkan pengaruh negatif. Masuknya

limbah secara terus menerus akan mengalami pemekatan dan terakumulasi di

dalam ekosistem perairan. Proses ini terjadi jika logam berat yang masuk ke

perairan tidak tersebar oleh turbulensi dan arus laut. Bagian bahan pencemar yang

tidak diencerkan dan disebarkan atau terbawa ke laut lepas akan diabsorbsi atau

Page 8: Usulan penelitian

3

dipekatkan melalui proses biofisik-kimiawi. Kemudian logam berat tersebut

tersuspensi di air laut (sedimen melayang) dan terakumulasi ke sedimen dasar

(terdisposisi). Dalam proses biologi, bahan pencemar akan memasuki tubuh biota

air melalui mekanisme penyerapan aktif (absorbsi dan regulasi ion) dan rantai

makanan.

Mengingat perairan laut merupakan daerah terbuka dan berdekatan dengan

kawasan perikanan tangkap sehingga perlu dilakukan penelitian bagaimanakah

pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air, maupun

sedimen di perairan pulau Kundur. Mengingat perairan tersebut berdekatan

dengan wilayah operasi penambangan timah, sehingga dapat diketahui apakah

kandungan logam berat pada perairan masih dalam batas aman untuk kehidupan

masyarakat sekitarnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat

pada air laut dan sedimen di perairan Pulau Kundur?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengkaji pengaruh penambangan timah terhadap kandungan logam berat pada air

laut dan sedimen di perairan Pulau Kundur.

Page 9: Usulan penelitian

4

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis dan

praktis sebagai berikut :

1. Akademis menambah khazanah ilmu pengaruh penambangan timah

terhadap kandungan logam berat pada perairan Pulau Kundur..

2. Praktis sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan wilayah pesisir

yang memiliki sumberdaya untuk penambangan dan perikanan sehingga

pemanfaatan wilayah dapat menguntungkan berbagai elemen masyarakat

dan ekonomi daerah.

1.4 Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah :

H 0 : tidak terdapat pengaruh aktifitas penambangan terhadap kandungan logam

berat pada air laut dan sedimen di wilayah penambangan timah Pulau Kundur

H 1 : terdapat pengaruh aktifitas penambangan terhadap kandungan logam berat

pada air laut dan sedimen di wilayah penambangan timah Pulau Kundur .

Page 10: Usulan penelitian

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penambangan Timah

Penambangan timah lepas pantai mulai berkembang sejak penambangan darat

berkurang. Penambangan timah lepas pantai terdiri dari penambangan yang

dilakukan dengan kapal keruk, kapal isap dan Tambang Inkonvensional (TI)

apung masyarakat. Penambangan timah lepas pantai dapat meningkatkan

produktivitas pertambangan timah di masa mendatang, namun hal ini akan

mengakibatkan kerusakan lingkungan jika tidak dilakukan sesuai dengan

prosedur.

PT Timah melakukan operasi penambangan timah di darat maupun di laut.

Kegiatan penambangan darat dilakukan perusahaan di wilayah Izin Usaha

Pertambangan (IUP) perusahaan yang berlokasi di sebagian besar Pulau Bangka

dan Belitung serta Kepulauan Riau. Proses penambangan timah darat (alluvial)

menggunakan metode pompa semprot (gravel pump) dimana pengoperasiannya

sesuai dengan pedoman atau prosedur penambangan yang baik (Good Mining

Practices). Untuk penambangan lepas pantai, Perusahaan mengoperasikan kapal

keruk dengan jenis Bucket Line Dredges dengan ukuran mangkuk mulai dari 7

cuft sampai dengan 24 cuft dan dapat beroperasi mulai dari 15 sampai 50 meter

dibawah permukaan laut dengan kemampuan gali mencapai lebih dari 3,5 juta

meter kubik material setiap bulannya. Untuk meningkatkan kapasitas produksi di

laut, PT Timah membangun Kapal Isap Produksi (KIP) dengan kemampuan gali

mencapai 25 meter di bawah permukaan laut sehingga dapat menjangkau

Page 11: Usulan penelitian

6

cadangan sisa dari kapal keruk, dan pengembangan Bucket Wheel Dredges yang

nantinya akan menggantikan kapal keruk jenis Bucket Line yang mempunyai

kemampuan gali sekitar 70 meter kubik dibawah permukaan laut.( PT. Timah Tbk,

2015)

2.2 Karakteristik Logam Berat

Menurut Palar, unsur logam di temukan secara luas dipermukaan bumi. Mulai

dari tanah, batuan, badan air, bahkan pada lapisan atmosfer yang menyelimuti

bumi. Umumnya logam-logam dialam ditemukan dalam bentuk persenyawaan

dengan unsur lain, dan sangat jarang yang ditemukan dalam bentuk elemen

tunggal. Lebih lanjut ia mengatakan logam berat masih termasuk golongan logam

dengan kriteria-kriteria yang sama dengan logam-logam lain, perbedaannya

terletak dari pengaruh yang di hasilkan bila logam berat ini beriktan dan atau

masuk ke dalam tubuh organisme hidup.

2.3 Pencemaran Laut oleh Logam Berat

Definisi cemaran menurut Saeni (1989) adalah zat yang mempunyai pengaruh

menurunkan kualitas lingkungan atau menurunkan nilai lingkungan itu.

Sedangkan kontaminan adalah zat yang menyebabkan perubahan dari susunan

normal dari suatu lingkungan. Kontaminan tidak digolongkan sebagai cemaran

bila tidak menimbulkan penurunan kualitas lingkungan. Pencemaran adalah

peristiwa adanya penambahan bermacam-macam bahan sebagai hasil dari

aktivitas manusia ke dalam lingkungan yang biasanya memberikan pengaruh

berbahaya terhadap lingkungan itu.

Page 12: Usulan penelitian

7

Logam berat merupakan salah satu unsur pencemar perairan yang bersifat

toksik dan harus terus diwaspadai keberadaaannya. Penyebab utama logam berat

menjadi bahan pencemar berbahaya yaitu logam berat tidak dapat dihancurkan

(non degradable) oleh organisme hidup di lingkungan dan terakumulasi ke

lingkungan, terutama mengendap di dasar perairan membentuk senyawa

kompleks bersama bahan organik dan anorganik secara adsorbsi dan kombinasi

(Djuangsih dkk., 1982 dalam Pagoray 2001). Limbah industri merupakan sumber

pencemaran yang potensial bagi perairan laut.

2.4 Kandungan Logam Berat dalam Air

Logam berat biasanya ditemukan sangat sedikit dalam air secara alamiah,

yaitu kurang dari 1 µg/l. Bila terjadi erosi alamiah, konsentrasi logam tersebut

dapat meningkat. Beberapa macam logam biasanya lebih dominan daripada logam

lainnya dan dalam air biasanya tergantung pada asal sumber air (air tanah dan air

sungai). Disamping itu jenis air (air tawar, air payau dan air laut) juga

mempengaruhi kandungan logam di dalamnya (Darmono 2001). Kadar ini dapat

meningkat jika terjadi peningkatan limbah yang mengandung logam berat masuk

ke dalam laut. Limbah ini dapat berasal dari aktivitas manusia di laut yang berasal

dari pembuangan sampah kapal-kapal, penambangan logam di laut dan lain-lain

dan yang berasal dari darat seperti limbah perkotaan, pertambangan, pertanian dan

perindustrian.

Menurut Leckie dan James (1974) dalam Palar (2004), kelarutan dari

unsur-unsur logam dan logam berat dalam badan perairan dikontrol oleh :

Page 13: Usulan penelitian

8

1) pH badan air

2) Jenis dan konsentrasi logam dan khelat

3) Keadaan komponen mineral teroksidai dan sistem yang berlingkungan

redoks. Akumulasi logam berat dalam tubuh organisme tergantung

pada konsentrasi logam berat dalam air atau lingkungan, suhu, keadaan

spesies dan aktifitas fisiologis (Bryan, 1976 dalam Connel dan Miller,

1995).

Kelarutan timbal di air cukup rendah mengakibatkan kadarnya relatif

sedikit. Kadar dan toksisitas imbal dipengaruhi oleh: kesadahan, pH, alkalinitas

dan kadar oksigen. Timbal diserap dengan baik oleh tanah sehingga pengaruhnya

terhadap tanaman relatif kecil (Effendi, 2000).

Tingginya kandungan logam berat di suatu perairan dapat menyebabkan

kontaminasi, akumulasi bahkan pencemaran terhadap lingkungan seperti biota,

sedimen, air dan sebagainya (Lu,1995). Berdasarkan kegunaannya, logam berat

dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu (Laws, 1981):

1. Golongan yang dalam konsentrasi tertentu berfungsi sebagai mikronutrien

yang bermanfaat bagi kehidupan organisme perairan, seperti Zn, Fe, Cu, Co.

2. Golongan yang sama sekali belum diketahui manfaatnya bagi organisme

perairan, seperti Hg, Cd, dan Pb. Selanjutnya Hutagalung (1984) menyatakan

bahwa senyawa logam berat banyak digunakan untuk kegiatan industri sebagai

bahan baku, katalisator, biosida maupun sebagai additive. Limbah yang

mengandung logam berat ini akan terbawa oleh sungai dan karenanya limbah

Page 14: Usulan penelitian

9

industri merupakan sumber pencemar logam berat yang potensial bagi

pencemaran laut. Dalam perairan, logam-logam ditemukan dalam bentuk

(Hamidah, 1980):

3. Terlarut, yaitu ion logam bebas air dan logam yang membentuk kompleks

dengan senyawa organik dan anorganik.

4. Tidak terlarut, terdiri dari partikel yang berbentuk koloid dan senyawa

kompleks metal yang terabsorbsi pada zat tersuspensi.

2.5 Kandungan Logam Berat dalam Sedimen

Sedimen meliputi tanah dan pasir, bersifat tersuspensi, yang masuk ke

badan air akibat erosi atau banjir dan pada dasarnya tidaklah bersifat toksik

(Effendi, 2000). Menurut Waldichuck (1974) dalam Nanty (1999) meningkatnya

kadar logam berat dalam lingkungan perairan hingga melebihi batas maksimum

akan menyebabkan rusaknya lingkungan serta dapat membahayakan kehidupan

organisme di dalamnya. Ia juga berpendapat mengendapnya logam berat bersama-

sama dengan padatan tersuspensi akan mempengaruhi kualitas sedimen di dasar

perairan dan juga perairan di sekitarnya.

Logam berat yang dilimpahkan ke perairan, baik di sungai ataupun di laut

akan dipindahkan dari badan airnya melalui beberapa proses, yaitu : pengendapan,

adsorbsi dan absorbsi oleh organisme-organisme perairan (Bryan, 1976 dalam

Connell dan Miller, 1995) . Logam berat mempunyai sifat yang mudah mengikat

bahan organik dan mengendap di dasar perairan dan bersatu dengan sedimen

sehingga kadar logam berat dalam sedimen lebih tinggi dibandingkan dalam air

Page 15: Usulan penelitian

10

(Harahap, 1991). Timbal (Pb) masuk ke perairan melalui pengendapan, jatuhan

debu yang mengandung Pb yaitu hasil pembakaran bensin yang mengandung

Timbal tetraetil, erosi dan limbah industri. Banyak reaksi biokimia dalam tubuh

manusia dipengaruhi oleh logam Pb. Konsentrasi Pb sebesar 50 ppb dapat

menimbulkan bahaya pada lingkungan laut (Saeni, 1989).

Page 16: Usulan penelitian

11

III. METODE

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan survei dalam penelitian ini

dilakukan selama 6 (enam) bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September

2015, di perairan yang jauh dari wilayah operasi penambangan timah dan perairan

yang dengan wilayah operasi penambang an timah dengan titik survey yang terdiri

dari di 6 (enam) stasiun yaitu terdiri dari tiga (3) wilayah yang dekat dengan

penambangan dan tiga (3) wilayah yang jauh dari penambangan.

Adapun keenam stasiun tersebut adalah sebagai berikut:

1. Wilayah yang dekat dengan wilayah operasi penambangan

2. Wilayah yang jauh dengan wilayah oprasi penambangan timah

3.2 Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cool box, plastik, alat

pengukur kualitas perairan, water sampler, botol polyethylene (PE), kertas label,

pipa paralon, dan AAS untuk mengukur kandungan logam berat. Sedangkan

bahan yang digunakan adalah , contoh air laut, sedimen, es, formalin untuk

mengawetkan sampel dan HNO 3 sebagai bahan pengawet air contoh.

3.3 Kerangka Penelitian

3.4 Prosedur Penelitian

Page 17: Usulan penelitian

12

Pengambilan sampel air dan sedimen dilakukan di 6 (enam) stasiun

dengan metode sampling. Analisa dilakukan di Laboratorium Universitas Maritim

Raja Ali Haji.

• Parameter Pengamatan

Parameter penelitian yang diamati adalah logam berat di air dan sedimen.

Selain itu parameter pendukungnya adalah kualitas air yang meliputi suhu,

kecerahan, pH, salinitas, total suspended solid (TSS), Disolved oxygen (DO),

pasang surut dan arus. Data yang diperoleh dibandingkan dengan baku mutu yang

telah ditetapkan.

Kandungan logam berat di air, kualitas air, dan Logam berat di sedimen

dibandingkan dengan baku mutu keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

No. 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut untuk biota laut.

• Prosedur Pengambilan Sampel dan Analisa

Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan water sampler yang

dikompositkan berdasarkan kedalaman yaitu permukaan, tengah dan dasar (SNI

6989.57-2008). Sampel air diambil 1 liter pada tiap lokasi sampling. Sampel air

yang digunakan untuk analisa logam berat disimpan dalam botol polyethylene

(PE) dan diawetkan dengan asam nitrat (HNO 3 ) hingga PH mencapai < 2.

Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan menggunakan pipa paralon.

Sedimen yang diambil sebayak 250 gram. Bagian yang diambil adalah 2 cm dari

Page 18: Usulan penelitian

13

permukaan sedimen. Sampel sedimen kemudian dimasukkan kedalam kantong

plastik yang kemudan dimasukkan ke dalam ice box (suhu 4 o C).

Pengukuran kualitas air dilakukan secara insitu meliputi suhu, salinitas, pH,

arus, dan kecerahan. Pengukuran secara exsitu di laboratorium meliputi TSS

dan DO. Analisa kandungan logam berat di air dan sedimen dianalisa

dengan menggunakan (AAS) thermo scientific tipe ICE 3000.

3.5 Teknik Analisa Data

Page 19: Usulan penelitian

14

DAFTAR PUSTAKA

Connell DW dan G.J Miller. 1995. Kimia dan Ekotoksikologi Pencemaran. Yanti

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungan dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Effendi H. 2000. Telaahan Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Febrianto dan Kurniawan,. 2014, Pengaruh Logam Berat Pb Limbah Aktifitas

Penambangan Timah Terhadap Kualitas Air Laut di Wilayah Penangkapan

Cumi-Cumi Kabupaten Bangka Selatan,

Hamidah. 1986. Pengaruh Logam Berat terhadap Lingkungan. Pusat Penelitian

Ekologi, Lembaga Oseanologi Nasional-LIPI, Jakarta.

Harahap S. 1991. Tingkat Pencemaran Air Kali Cakung ditinjau dari Sifat Fisika-

Kimia Khususnya Logam Berat dan Keanekaragaman Jenis Hewan Benthos

Makro. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Hutagalung HP. 1984. Logam Berat dalam Lingkungan Laut. Pewarta Oceana IX

No.1 Tahun 1984.

Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Dalam Status

Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. P30-LIPI. Jakarta.

Laws EA. 1981. Aquatic pollution. John Willey and Sons. New York.

Lu FC. 1995. Toksikologi Dasar. UI-Presss, Jakarta.

Page 20: Usulan penelitian

15

Mukhtasor,.2007, Pencemaran Pesisir Dan Laut, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Nanty I. H. 1999. Kandungan Logam Berat dalam Badan Air dan Sedimen di

Muara Sungai Way Kambas dan Way Sekampung, Lampung. [skripsi]. Bogor:

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Palar,H.2004, Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat, cetakan keempat, PT

Rineka Cipta, Jakarta.

Saeni MS. 1989. Kimia Lingkungan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,Ditjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. IPB Bogor.

http://www.timah.com/v2/ina/tentangkami/910052012111105/operasi/9610052010104055/penambangan-darat-dan-laut/

Page 21: Usulan penelitian

16

LAMPIRAN