USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

170
USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ALTERNATIF UNTUK MENENTUKAN BESARAN BIAYA PENDIDIKAN YANG AKURAT (Studi Kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh: IRFANI LIL ISLAMI NIM. 1110082000048 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Transcript of USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Page 1: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI

ALTERNATIF UNTUK MENENTUKAN BESARAN BIAYA

PENDIDIKAN YANG AKURAT

(Studi Kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

Padang)

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

IRFANI LIL ISLAMI NIM. 1110082000048

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

i

Page 3: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

ii

Page 4: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...
Page 5: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...
Page 6: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Irfani Lil Islami

2. Tempat, Tanggal Lahir : Padang, 11 Februari 1992

3. Alamat : Jln. Andam Dewi no.1D RT 01 RW

02 Kel. Kubu Marapalam Kec.

Padang Timur, Kota Padang Prov.

Sumatera Barat

4. Telepon : 0856 7015 574

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. TK Adzkia Padang Tahun 1996-1998

2. SDIT Adzkia Padang Tahun 1998-2004

3. SMP Perguruan Islam Ar-Risalah Padang Tahun 2004-2007

4. MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang Tahun 2007-2010

5. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2010-2015

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Drs. Maksum, M.Ag

2. Ibu : Dra. Tafiati, M.Ag

3. Anak Ke dari : 2 dari 5 bersaudara

4. Telp : (0751) 22118

v

Page 7: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Proposing Activity Based Costing As An Alternative Method to Determine Accurate Cost of Education

Abstract

This study aims to design a cost allocation model build upon Activity Based Costing (ABC) based on business processes and identified activities at SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah, to know cost education each student, and to determine whether there are differences between the traditional calculation methods that have been used and the ABC method.

The study was conducted at SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang. The analytical method used is descriptive comparative method, the analysis by comparing methods of Traditional Costing and Acivity Based Costing, then design the cost of education using the ABC method. Data collection was done by means of interviews, observation and documentation.

Cost calculations using the ABC method obtained the following results: 1) The cost of SMP education for Rp13.318.392,76,- per year per student or Rp 1,109,866,- per month per student, 2) The cost of MA education for 14.599.375,70, - per year per student or Rp 1.216.615, - per month per student. Meanwhile, when calculated by the traditional method, the cost of education for SMP is Rp. 1,127,779, - per month per student and for MA Rp. 1,009,625, - per month per student, overcosts as much as Rp. 17.913,- for SMP and undercosts as much as Rp. 206.990,- for MA. Keywords : Education Costs, Activity Based Costing (ABC), Traditional

Costing

vi

Page 8: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Usulan Metode Activity Based Costing Sebagai Alternatif untuk Menentukan Besaran Biaya Pendidikan yang Akurat

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengalokasian biaya berbasis Activity Based Costing (ABC) berdasarkan proses bisnis dan aktivitas teridentifikasi di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah, mengetahui besarnya biaya pendidikan per siswa serta mengetahui apakah ada perbedaan antara perhitungan dengan menggunakan metode tradisional yang selama ini digunakan dengan metode ABC.

Penelitian dilakukan di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif yaitu analisis dengan membandingkan metode Traditional Costing dan Acivity Based Costing, kemudian merancang perhitungan biaya pendidikan menggunakan metode ABC. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.

Perhitungan biaya menggunakan metode ABC memperoleh hasil: 1) Biaya pendidikan SMP sebesar Rp13.318.392,76,- per tahun per siswa atau Rp 1.109.866,- per bulan per siswa, 2) Biaya pendidikan MA sebesar Rp 14.599.375,70,- per tahun per siswa atau Rp 1.216.615,- per bulan per siswa. Sedangkan bila dihitung dengan metode tradisional maka biaya pendidikan untuk tingkat SMP adalah Rp. 1.127.779,- per bulan per siswa dan untuk MA sebesar Rp. 1.009.625,- per bulan per siswa sehingga terjadi overcosted untuk SMP sebesar Rp. 17.913,- dan undercosted untuk tingkat MA sebesar Rp. 206.990,-.

Kata Kunci : Biaya Pendidikan, Activity Based Costing (ABC), Traditional Costing

vii

Page 9: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, yang

telah memberikan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan

kepada Baginda Nabi Besar Nabi Muhammad SAW, nabi akhir zaman, yang telah

membimbing umatnya menuju jalan kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan

terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:

1. Mama dan Papa yang selalu mencurahkan perhatian, cinta dan sayang,

dukungan serta doa tiada henti, meluruhkan pikiran buruk sehingga dapat

selalu berfikir positif guna menyelesaikan skripsi ini.

2. Uda Syauqi, Haddad, Zhilal, Wafi, Nenek, Angguik, Tante, Om, Sepupu dan

seluruh keluarga besar yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu,

yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan untuk kesuksesan penulis.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Rini, Ak., CA. selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah

bersedia meluangkan waktu untuk berdiskusi, memberikan pengarahan dan

bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih atas ilmu yang telah Ibu

berikan selama ini.

6. Bapak Yusar Sagara, SE., M.Si., Ak., CA., CMA. selaku Dosen Pembimbing

Skripsi II yang telah meluangkan waktu, mencurahkan perhatian,

membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis. Terimakasih atas

viii

Page 10: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

semua saran dan arahan yang Bapak berikan selama proses penulisan skripsi

sampai terlaksananya sidang skripsi.

7. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan dukungan dan saran kepada penulis.

8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada

penulis.

9. Terima kasih kepada Ustadz Yasin selaku Pimpinan Yayasan, Ustazah Mira

selaku Bendahara Yayasan, Ustadz Kamrizal selaku Pimpinan Perguruan,

Ustazah Dona, Ustazah Mely, Ustazah Vera, Ustazah Emi dan seluruh

Keluarga Besar Ar-Risalah yang namanya tidak dapat disebutkan satu per

satu, yang selalu memberikan dukungan dan bimbingan selama masa

penelitian dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat seperjuangan selama KKN, Adel, Agung, Helmi, Paklek,

Jalu, Muhsin, Faisal Hilmi, Sagaf, Faisal Amri, Hanna, Rena, Nida, Laeli,

Zaimah, Nurul, Shabe, Susi, yang selalu membantu dan memberikan saran

kepada penulis.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan di kampus, Adel, Nisa, Octa, Lily, Kinan,

Tasul, Masta, Ati, Zena, Tryano yang telah mendukung dan memberikan

saran kepada penulis.

12. Sahabat-sahabat seperjuangan dan sekosan, Silmi, Via, Fada yang selalu

memberikan dukungan semangat dan support kepada penulis.

13. Sahabat-sahabat d-FG dimanapun berada yang telah mendoakan dan memberi

dukungan kepada penulis.

14. Sahabat-sahabat Akuntansi 2010 yang namanya tidak dapat disebutkan satu

per satu, yang selalu membantu dan mendukung penulis baik langsung

maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini.

15. Dan terakhir spesial untuk Uda Coki yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini serta sepupu-sepupu tersayang Dila, Kak Ika,

Sarah, Sabrina dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

ix

Page 11: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 13 Maret 2015

Irfani Lil Islami

x

Page 12: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ................................................ ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ............................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................. iv

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. v

Abstract ......................................................................................................... vi

Abstrak ......................................................................................................... vii

Kata Pengantar ............................................................................................ viii

Daftar Isi ....................................................................................................... xi

Daftar Tabel ................................................................................................. xv

Daftar Gambar ............................................................................................ xvii

Daftar Lampiran .......................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 8

xi

Page 13: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 9

A. Tinjauan Literatur ............................................................ 9

1. Definisi Biaya ............................................................ 9

2. Klasifikasi Biaya Pendidikan ..................................... 11

3. Pembebanan Biaya ke Objek Biaya ........................... 14

4. Metode Akuntansi Biaya Traditional Costing ............ 16

. 5. Metode Activity Based Costing (ABC) ...................... 18

6. Penerapan Metode ABC ............................................ 20

7. Manfaat dan Keterbatasan Metode ABC .................. 29

8. Perbandingan Metode Traditional Costing dengan

Metode ABC ............................................................. 34

9. Perhitungan Besaran Biaya Pendidikan dengan

Metode ABC ............................................................. 35

10. Biaya Satuan (Unit Cost) Pendidikan ........................ 41

B. Hasil Penelitian Sebelumnya ............................................ 42

C. Kerangka Pemikiran ........................................................ 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 49

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................... 49

xii

Page 14: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

B. Metode Penentuan Sampel .............................................. 49

C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 50

1. Penelitian Lapangan ................................................... 50

2. Penelitian Kepustakaan .............................................. 52

D. Metode Analisis Data ...................................................... 52

1. Telaah Aktivitas ........................................................ 52

2. Telaah Cost Object ...................................................... 53

3. Tahap Perancangan Model ........................................... 54

4. Aplikasi Model pada SMP dan MA ............................. 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................... 57

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 57

B. Kebijakan Manajemen Keuangan ................................... 60

C. Perancangan Model ABC ............................................... 75

D. Aplikasi Model ABC ...................................................... 88

E. Perbandingan Perhitungan Biaya Metode ABC Dengan

Metode Tradisional yang Diterapkan Saat Ini

(Existing) di Perguruan Islam Ar-Risalah ....................... 107

xiii

Page 15: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 110

A. Kesimpulan ....................................................................... 110

B. Saran ................................................................................. 112

Daftar Pustaka ................................................................................................ 114

Lampiran-Lampiran ...................................................................................... 116

xiv

Page 16: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya ...................................................... 43

3.1 Deskripsi Aktivitas ...................................................................... 55

4.1 Rincian Sarana dan Prasarana Perguruan Islam Ar-Risalah ....... 60

4.2 Rincian Pendapatan SMP Perguruan Islam Ar-Risalah ............. 62

4.3 Rincian Pendapatan MA Perguruan Islam Ar-Risalah ................ 63

4.4 Periode Pelaporan Keuangan ...................................................... 74

4.5 Sumber Penerimaan SMP ............................................................ 79

4.6 Sumber Penerimaan MA .............................................................. 79

4.7 Aktivitas Operasional/Rutin ......................................................... 80

4.8 Aktivitas Pengembangan .............................................................. 83

4.9 Penetapan Cost Object, Direct Labor Cost, Direct Material Cost

dan Overhead Cost ...................................................................... 85

4.10 Penetapan Expense Category, Cost Driver dan Cost

Component .................................................................................. 86

4.11 Jumlah Siswa SMP Perguruan Islam Ar-Risalah ....................... 89

4.12 Jumlah Siswa MA Perguruan Islam Ar-Risalah ......................... 89

xv

Page 17: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

4.13 Jumlah Guru dan Karyawan ....................................................... 90

4.14 Matriks Expense-Activity Dependent .......................................... 92

4.15 Direct Labor Cost ........................................................................ 95

4.16 Direct Material Cost ................................................................... 95

4.17 Overhead Cost ............................................................................. 96

4.18 Total Cost Driver ......................................................................... 99

4.19 Perhitungan Cost/Unit SMP Perguruan Islam Ar-Risalah ........... 101

4.20 Perhitungan Cost/Unit MA Perguruan Islam Ar-Risalah ............. 104

4.21 Rekapitulasi Cost/Unit SMP-MA Peruruan Islam Ar-Risalah ..... 107

4.22 Total Penerimaan .......................................................................... 107

4.23 Total Pengeluaran ......................................................................... 108

4.24 Perbandingan Biaya Per Unit ....................................................... 109

xvi

Page 18: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Cost Assignment Method ........................................................ 15

2.2 Model Activity Based Costing ................................................ 28

2.3 Klasifikasi Biaya Pendidikan ................................................. 38

2.4 Diagram Penyusunan Anggaran Pendidikan .......................... 40

2.5 Skema Kerangka Pemikiran ................................................... 47

4.1 Struktur Organisasi Perguruan ............................................... 59

4.2 Model Pembebanan Activities Ke Dalam Cost Object ........... 88

4.3 Diagram Cost Object .............................................................. 90

xvii

Page 19: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Hasil Wawancara ........................................................................ 117

2. Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Islam Ar-Risalah ................... 122

3. RKAS Tahun Ajaran 2013/2014 ................................................ 123

4. Perhitungan dan Proporsi Direct Labor Cost ............................ 128

5. Perhitungan dan Proporsi Direct Material Cost ......................... 129

6. Perhitungan dan Proporsi Overhead Cost .................................. 130

7. Total Penerimaan ......................................................................... 144

8. Total Biaya Berdasarkan Metode Tradisional (existing) ............. 145

xviii

Page 20: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai lembaga pendidikan yang non-profit, sekolah sangat memerlukan

informasi mengenai biaya. Tanpa informasi biaya, pihak manajemen tidak

memiliki ukuran apakah masukan yang dikorbankan memiliki nilai ekonomis

yang lebih rendah daripada nilai keluarannya, sehingga manajemen tidak

memiliki informasi apakah kegiatan usahanya menghasilkan sisa hasil usaha

atau tidak. Informasi ini sangat diperlukan oleh sekolah agar dapat

mengembangkan dan mempertahankan eksistensi jangka panjang lembaga

tersebut. Selain itu pula, tanpa informasi biaya pihak manajemen tidak

memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi yang

dikorbankan dalam menghasilkan sumber ekonomi yang lain (Juanda dan

Lestari 2012: 227).

Ketepatan dalam perhitungan biaya juga tidak kalah pentingnya bagi

sebuah lembaga pendidikan. Fattah (2012: iii) mengatakan salah satu

penyebab tidak akuratnya perhitungan biaya produksi adalah karena

perhitungan biaya tidak langsung (overhead cost) yang tidak akurat. Biaya

tidak langsung merupakan biaya yang bervariasi jenisnya dan sulit untuk

ditelusuri langsung ke produk, oleh karena itu manajemen harus menggunakan

metode perhitungan yang mampu mengalokasikan biaya tidak langsung secara

1

Page 21: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

akurat dan juga digunakan untuk mengendalikan aktivitas-aktivitas yang

terjadi di perusahaan (Sumarsid, 2011: 71).

Menurut Bastian (2006: 136), selama ini perkembangan perhitungan biaya

di tingkat sekolah dasar dan menengah belum mampu menjawab tantangan era

otonomi dan globalisasi secara optimal. Perhitungan biaya di sekolah dasar

dan menengah yang ada selama ini masih sangat sederhana dan belum mampu

mengungkapkan informasi penting sebagai materi/landasan pengambilan

keputusan, serta hanya sebatas informasi biaya per unit untuk belanja pegawai

dan non pegawai. Perhitungan yang ada belum mampu mengungkapkan dan

memunculkan data informatif.

Activity Based Costing (ABC) merupakan metode perhitungan biaya yang

menerapkan konsep-konsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan

perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat. Namun dari perspektif

manajerial, sistem ABC menawarkan lebih dari sekedar informasi biaya

produk yang akurat akan tetapi juga menyediakan informasi tentang biaya dan

kinerja dari aktivitas dan sumber daya serta dapat menelusuri biaya-biaya

secara akurat ke objek biaya selain produk seperti pelanggan dan saluran

distribusi (Lima, 2011: 57).

Blocher (2006: 225-226) mengatakan metode Activity Based Costing

mengalokasikan seluruh biaya yang terjadi dalam proses produksi berdasarkan

aktivitas, sehingga dapat menyediakan informasi perhitungan biaya yang tepat

dan dapat membantu manajemen mengelola perusahaan secara efisien serta

2

Page 22: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

memperoleh pemahaman yang lebih baik atas keunggulan kompetitif,

keakuratan, dan kelemahan perusahaan. Konsep Activity Based Costing ini

timbul akibat sistem akuntansi biaya tradisional (Traditional Costing) yang

biasa dipakai tidak dapat mencerminkan secara benar besarnya pemakaian

biaya produksi dan biaya sumber daya fisik secara benar (Azizi, 2010: 42).

Metode Activity Based Costing atau yang biasa disebut dengan metode

ABC menerapkan sistem perhitungan biaya di mana tempat penampungan

biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan

dasar yang mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan

volume (Carter, 2009: 528). Dengan berbagai drivers yang sesuai dengan jenis

produk yang dihasilkan, akuntansi biaya dapat menghasilkan informasi cost

produk yang akurat, sehingga memungkinkan manajemen mengambil

keputusan tentang harga jual dan melakukan analisis profitabilitas setiap jenis

produk.

Jika pada awal perkembangan metode ABC masih terbatas penggunaannya

dalam perusahaan manufaktur yang menghasilkan berbagai jenis produk, pada

tahap perkembangan selanjutnya metode ini juga digunakan pada perusahaan

manufaktur dengan produk tunggal dan oleh perusahaan lain seperti

perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Dengan dasar pemikiran bahwa

metode ABC menggunakan aktivitas sebagai titik pusat (focal point) untuk

mempertanggungjawabkan biaya, oleh karena aktivitas tidak hanya dijumpai

di perusahaan manufaktur dan tidak terbatas ditahap produksi saja, maka

3

Page 23: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

metode ABC juga dapat dimanfaatkan di perusahaan non manufaktur seperti

lembaga pendidikan.

Dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan metode perhitungan

biaya berdasarkan aktivitas untuk menghitung besaran biaya pendidikan di

lembaga pendidikan formal (sekolah) melalui perancangan model Activity

Based Costing sebagai metode alternatif dalam menentukan harga pokok

kegiatan pelayanan pendidikan per siswa di sekolah. Setelah biaya pelayanan

(service cost) berdasarkan metode ABC diperoleh, kemudian biaya tersebut

akan dibandingkan dengan biaya saat ini (existing) sehingga dapat diketahui

besarnya variansi yang terjadi.

Penelitian ini dilakukan di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah yang

berlokasi di Jl. Air Dingin, RT 01/RW IX, Kel. Balai Gadang, Kec. Koto

Tangah, Padang, Sumatera Barat. Dilihat dari segi pembiayaan, Perguruan

Islam Ar-Risalah merupakan sekolah swasta yang menerapkan standar

pembiayaan sendiri (otonomi sekolah). Adanya konsep otonomi daerah

sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang No.22 Tahun 1999 yang

pelaksanaannya tertuang pada Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000,

menjadikan seluruh urusan pendidikan dengan jelas menjadi kewenangan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, kecuali Pendidikan Tinggi.

Salah satu komponen yang dikelola oleh sekolah adalah dalam hal

penetapan besaran biaya pendidikan (SPP) bulanan yang dibebankan kepada

setiap siswa. Dalam hal ini, sekolah memberikan 3 (tiga) pilihan tarif SPP

4

Page 24: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

bulanan yakni sebesar Rp. 1.000.000,- , Rp. 1.100.000,- dan Rp. 1.200.000,-.

Besarnya biaya pendidikan bulanan per siswa ditentukan berdasarkan hasil

wawancara pihak sekolah dengan calon wali murid pada saat pendaftaran.

Oleh karena itu, sekolah sangat membutuhkan analisis biaya agar dapat

menentukan standar atau acuan biaya yang sebenarnya per siswa. Dengan

adanya standar atau acuan biaya yang sebenarnya, maka akan sangat

membantu menggambarkan pengeluaran yang terjadi sehingga kebutuhan

dapat terpenuhi sesuai dengan anggaran yang tersedia dan jumlah konsumsi

yang dilakukan.

Pembebanan biaya per siswa selama ini disamaratakan baik tingkat SMP

maupun MA dengan kebutuhan yang berbeda untuk masing-masing tingkat.

Sehingga biaya yang selama ini dibebankan belum mampu menggambarkan

konsumsi sebenarnya yang dilakukan oleh siswa. Dengan demikian

menyebabkan biaya pendidikan yang dibebankan kepada siswa melalui biaya

SPP menjadi tidak akurat. Melalui penelitian ini, penulis ingin memberikan

metode alternatif untuk menghitung besaran biaya pendidikan dengan

menggunakan metode Activity Based Costing (ABC), dengan demikian maka

pembebanan tarif SPP lebih sesuai dan tepat berdasarkan aktivitas yang

dilakukan.

Melihat tingkat persaingan yang semakin ketat antar lembaga pendidikan

dan mahalnya biaya pendidikan, untuk itu suatu mekanisme yang lebih

informatif dan efektif dalam proses mengalokasikan serta mengidentifikasikan

komponen biaya dalam anggaran pembelanjaan sekolah sangat diperlukan,

5

Page 25: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

sehingga pengalokasian dan penggunaan biaya dapat secara lebih tepat

dibebankan ke siswa (Bastian, 2006:140). Dengan demikian biaya yang

dibebankan untuk biaya pendidikan tidak melebihi (over costed) dan juga

tidak kurang (under costed) dari biaya yang seharusnya.

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk memberikan usulan metode

alternatif kepada manajemen sekolah dalam perhitungan besaran biaya

pendidikan berdasarkan metode Activity Based Costing. Perhitungan besaran

biaya pendidikan dengan menggunakan metode ini diharapkan mampu

mengukur biaya layanan secara akurat sehingga dapat dijadikan standar atau

acuan berdasarkan konsumsi yang sebenarnya dengan melakukan penelusuran

tidak hanya pada biaya melekat masing-masing siswa per tingkat, tetapi juga

terhadap biaya gabungan yang diidentifikasi melalui aktivitas dengan satuan

siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mencoba untuk melakukan

penelitian dengan judul “Usulan Metode Activity Based Costing Sebagai

Alternatif untuk Menentukan Besaran Biaya Pendidikan yang Akurat”

(Studi Kasus pada SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah Padang).

6

Page 26: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka pokok

masalah yang ada dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kebijakan manajemen keuangan sekolah terkait dengan standar

pembiayaan layanan pendidikan di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah?

2. Bagaimana perancangan model perhitungan biaya layanan pendidikan

berbasis aktivitas (ABC) di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah?

3. Bagaimana aplikasi model perhitungan biaya layanan pendidikan berbasis

aktivitas (ABC) di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah?

4. Apakah terdapat perbedaan (variance) antara perhitungan menggunakan

metode ABC dengan metode tradisional yang diterapkan saat ini (existing)

di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kebijakan manajemen keuangan sekolah terkait dengan standar

pembiayaan layanan pendidikan di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah.

2. Merancang model perhitungan biaya layanan pendidikan berbasis aktivitas

(ABC) di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah berdasarkan proses bisnis

dan aktivitas teridentifikasi di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah.

3. Menghitung besaran biaya pendidikan per siswa dengan metode ABC di

SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah.

7

Page 27: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

4. Membandingkan antara perhitungan biaya menggunakan metode ABC

dengan metode tradisional yang diterapkan saat ini di SMP-MA Perguruan

Islam Ar-Risalah.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan manfaat bagi:

1. Penulis.

Memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori yang telah

dipelajari selama ini sehingga dapat memperdalam pengetahuan tentang

penelitian dan menambah wawasan serta pemahaman yang lebih baik terhadap

Activity Based Costing.

2. Sekolah.

Diharapkan skripsi ini dapat menjadi bahan masukan, saran, ataupun

bahan informasi dalam pelaksanaan perhitungan besaran biaya pendidikan di

sekolah.

3. Pembaca.

Sebagai bahan bacaan atau literatur bagi penelitian selanjutnya yang ingin

melakukan kajian dan penelitian dalam bidang akuntansi biaya khususnya

dalam penerapan metode Activity Based Costing pada layanan jasa pendidikan.

8

Page 28: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Definisi Biaya

Biaya memiliki berbagai macam arti yang berbeda satu sama lain

tergantung kondisi dan tujuan dari pemakai istilah tersebut. Menyadari

akan pentingnya arti biaya, para akuntan mencoba merumuskan konsep

atau pengertian biaya yang masing-masing memiliki dan menggunakan

konsep yang meskipun tidak bertentangan satu sama lain, namun tetap

tampak adanya perbedaan. Berikut adalah pendapat para pakar ekonomi

dalam mendefinisikan biaya.

Menurut Horne dalam Minarti (2011: 221), biaya diartikan sebagai

setiap pengeluaran sumber daya yang dapat dinilai dengan satuan uang,

baik yang sudah dilakukan maupun yang kemungkinan akan dilakukan

untuk suatu tujuan tertentu. Pendapat lain dikemukakan oleh Mulyono

(2010: 81), mengatakan biaya merupakan suatu unsur yang menentukan

dalam mekanisme penganggaran. Penentuan biaya akan mempengaruhi

tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan dalam suatu organisasi yang akan

mencapai suatu tujuan tertentu. Kegiatan yang dilaksanakan dengan biaya

yang rendah dan hasilnya mempunyai kualitas yang baik dapat dikatakan

kegiatan tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif .

9

Page 29: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Supriyono (2011: 4) mengatakan bahwa biaya dapat dibedakan ke

dalam dua pengertian yang berbeda yaitu biaya dalam arti cost dan biaya

dalam arti expense. Biaya dalam arti cost adalah “jumlah yang dapat

diukur dalam satuan uang dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang

diperlukan perusahaan, baik pada masa lalu (harga perolehan yang telah

terjadi) maupun pada masa yang akan datang (harga perolehan yang akan

terjadi)”. Sedangkan biaya dalam arti expense (beban) adalah “biaya yang

dikorbankan atau dikonsumsi dalam rangka memperoleh pendapatan

(revenues) dalan suatu periode akuntansi tertentu.” Dengan kata lain,

istilah cost dapat diartikan sebagai harga pokok atau biaya produksi yang

dikeluarkan untuk memperoleh barang atau jasa sedangkan expenses

adalah biaya yang telah digunakan untuk menghasilkan pendapatan.

Dalam konteks pendidikan biaya merupakan jumlah uang yang

dihasilkan dan dibelanjakan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan

pendidikan (Fattah, 2009:112). Sejalan dengan hal tersebut, Suhardan, et.

al. (2012: 22) mengatakan biaya pendidikan adalah total biaya yang

dikeluarkan baik oleh individu peserta didik, keluarga yang

menyekolahkan anak, warga masyarakat perorangan, kelompok

masyarakat maupun yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk kelancaran

pendidikan.

Panduan Perhitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP)

(2011: 5), menyebutkan bahwa biaya pendidikan didefinisikan sebagai

nilai rupiah dari seluruh sumber daya (input) baik dalam bentuk barang

10

Page 30: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

(natura), pengorbanan peluang, maupun uang yang dikeluarkan untuk

seluruh kegiatan pendidikan.

Berdasarkan defenisi-defenisi biaya yang telah dijabarkan di atas,

dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi

yang dapat diukur dalam satuan moneter, baik yang sudah atau akan

terjadi yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat di masa

mendatang, begitu juga dengan biaya pendidikan merupakan total nilai

rupiah dari seluruh sumber daya (barang, pengorbanan peluang dan uang)

yang dikorbankan demi kelancaran pendidikan.

2. Klasifikasi Biaya Pendidikan

Matin (2013: 158), mengklasifikasikan biaya pendidikan menjadi 2

(dua) macam, yakni:

a. Biaya pembangunan adalah biaya yang diperlukan sekolah dalam

memenuhi kebutuhan akan barang-barang atau sarana prasarana

sekolah untuk memberikan pelayan pendidikan dan dalam periode

yang lama, seperti membangun gedung sekolah, penyediaan perabotan

sekolah, pembelian tanah/lahan dan lain-lain.

b. Biaya rutin adalah biaya yang dikeluarkan dalam jangka waktu yang

terus menerus atau rutin, secara teratur berulang-ulang setiap bulan,

setiap semester, atau setiap tahun, seperti gaji guru, gaji staf

administrasi dan pegawai lainnya, biaya operasional dan pemeliharaan

gedung dan perabot sekolah termasuk air dan listrik, ATK dan lain-

lain.

11

Page 31: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Pendapat lain dikemukakan oleh Suharsaputra (2010: 261-262), yang

mengatakan biaya pada lembaga pendidikan biasanya meliputi:

a. Direct cost dan indirect cost. Direct cost (biaya langsung) adalah

biaya yang secara langsung dapat dirasakan dalam pelaksanaan

pendidikan dan dapat secara langsung pula meningkatkan mutu

pendidikan seperti gaji guru, pembelian buku, pembelian alat-alat

laboratorium dan lain-lain. Sedangkan Indirect cost (biaya tidak

langsung) meliputi biaya hidup, transportasi, dan biaya-biaya lainnya.

b. Social cost dan private cost. Social cost merupakan biaya publik, yaitu

sejumlah biaya sekolah yang harus dibayar oleh masyarakat

sedangkan private cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh keluarga

untuk membiayai sekolah anaknya, dan termasuk didalamnya forgone

oppurtunities (biaya kesempatan yang hilang).

Berkenaan dengan biaya pendidikan, Pemerintah mempunyai

klasifikasi sendiri mengenai klasifikasi biaya pendidikan. Pada Peraturan

Pemerintah (PP) No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan, biaya

pendidikan dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:

a. Biaya satuan pendidikan adalah biaya penyelengaraan pendidikan

pada tingkat satuan pendidikan yang meliputi : biaya investasi, biaya

operasional, terdiri dari biaya personalia dan nonpersonalia, bantuan

biaya pendidikan, dan beasiswa.

b. Biaya penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan adalah biaya

penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan oleh pemerintah

12

Page 32: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, atau penyelenggaraan

satuan pendidikan yang didirikan masyarakat.

c. Biaya pribadi peserta didik adalah biaya personal yang dikeluarkan

oleh keluarga dari peserta didik.

Menurut Fattah (2012: 3-4), istilah biaya (cost) apabila digunakan

secara spesifik, dapat disesuaikan dengan gambaran seperti ini:

“Biaya langsung (direct cost), biaya utama (prime cost), biaya penukaran (conversion cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya tetap (fixed cost), biaya pengubah (variable cost), biaya terawasi (controlable cost), biaya produk (product cost), biaya periode (period cost), biaya gabungan (joint cost), dan biaya baku (standard cost)”.

Suhardan, et. al. (2012: 23-25) mengklasifikasikan biaya pendidikan

kedalam 5 (lima) jenis yaitu:

a. Biaya langsung (direct cost), merupakan biaya penyelenggaraan

pendidikan yang dikeluarkan oleh sekolah, siswa dan atau keluarga

siswa.

b. Biaya tidak langsung (indirect cost), berbentuk biaya hidup yang

dikeluarkan oleh keluarga atau anak yang belajar untuk keperluan

sekolah.

c. Private cost, merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan

keluarga, atau segala biaya yang harus ditanggung dan dikeluarkan

oleh keluarga anak untuk keberhasilan belajar.

d. Social cost, merupakan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat, baik

perorangan maupun terorganisasi untuk membiayai keperluan belajar.

13

Page 33: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

e. Monetary cost, biaya selain dalam bentuk uang atau materi, tetapi

berbentuk jasa, tenaga, dan waktu.

3. Pembebanan Biaya ke Objek Biaya

Objek biaya adalah sesuatu yang menjadi tujuan pengukuran dan

pembebanan biaya. Biaya dibebankan ke objek biaya seperti produk,

proyek, pabrik atau pelanggan. Don, et. al. (2006: 27) berpendapat bahwa

pembebanan biaya ke objek biaya dapat ditelusuri dengan tiga metode,

yaitu:

a. Penelusuran langsung (direct tracing)

Penelusuran langsung adalah proses mengidentifikasi dan

menetapkan biaya pada objek biaya dengan cara khusus yaitu dengan

melakukan pengamatan fisik pada satu objek biaya. Idealnya, semua

biaya harus dibebankan pada objek biaya dengan menggunakan

penelusuran langsung. Sayangnya, sangat sering tidak mungkin untuk

langsung mengamati secara fisik jumlah sumber daya yang

dikonsumsi pada sebuah objek. Pendekatan terbaik berikutnya adalah

menggunakan hubungan sebab akibat untuk mengidentifikasi

penelusuran.

b. Penelusuran driver (driver tracing)

Pemicu biaya adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam

penggunaan sumber daya, aktivitas dan pendapatan. Driver tracing

adalah penggunaan driver untuk membebankan biaya pada objek

biaya. Walaupun perhitungan driver tracing kurang tepat

14

Page 34: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

dibandingkan dengan direct tracing, tetapi driver tracing sangat

akurat jika menggunakan hubungan sebab dan akibat.

c. Alokasi

Metode pembebanan biaya yang tergantung pada hubungan yang

diasumsikan (assumed relationship) dan kenyamanan atau kemudahan

untuk membebankan biaya.

Gambar 2.1 Cost Assignment Method

Sumber: Don, et. al. (2006: 27)

Salah satu objek biaya yang paling penting adalah output dari

organisasi itu sendiri. Jenis output dari organisasi ada dua, yaitu produk

nyata dan jasa. Produk nyata adalah barang yang dihasilkan dengan

mengubah bahan baku melalui penggunaan input tenaga kerja dan modal.

Sedangkan jasa adalah aktifitas yang dilakukan organisasi untuk

digunakan oleh pelanggan atau aktifitas yang dilakukan pelanggan untuk

menggunakan produk atau fasilitas organisasi.

15

Page 35: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Kemampuan dalam menelusuri biaya ke objek biaya adalah penting

untuk pengambilan keputusan di industri jasa sebagaimana halnya dengan

di industri manufaktur. Dalam pengambilan keputusan rutin mengenai

harga, tender, serta penghilangan atau penambahan suatu jasa, mengetahui

biaya dari berbagai jasa yang berbeda merupakan suatu hal yang teramat

penting dalam lingkungan kompetitif dan kemampuan untuk menelusuri

biaya merupakan dasar dalam menghitung biaya dari suatu jasa seperti

halnya dalam menghitung biaya dari barang hasil manufaktur (Carter,

2009: 33).

4. Metode Akuntansi Biaya Tradisional (Traditional Costing)

Semua perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa

memerlukan suatu sistem akuntansi biaya yang tepat dan sesuai dengan

kondisi perusahaan. Sistem tersebut dirancang untuk memberikan

informasi biaya kepada manajemen yang berguna bagi pembuatan

perencanaan, keputusan, dan pengendalian biaya serta perhitungan biaya

produksi. Dalam dunia pendidikan, sistem akuntansi biaya berguna untuk

mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan dana sekolah,

mengetahui penyebab utama biaya yang terjadi di sekolah, memberikan

informasi berupa laporan biaya yang akurat, memberi jaminan

akuntabilitas dan transparansi penggunaan dana serta menghasilkan

laporan biaya yang terkini (up to date) yang sangat berguna bagi

pengambilan keputusan (Bastian, 2006: 136-137).

16

Page 36: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Sumarsan (2013: 157) mengatakan penetapan biaya dengan metode

Traditional Costing, pengalokasian biaya overhead ke produknya

dibebankan berdasarkan volume produksi meskipun kebanyakan produk

yang diproduksi tidak mengkonsumsi biaya overhead tersebut. Sehingga

terlalu banyak biaya overhead yang dialokasikan, sementara disisi lain

pengalokasian biaya overhead terlalu sedikit untuk jenis produk lain.

Selanjutnya Sumarsan menambahkan untuk biaya yang tidak

berhubungan dengan proses produksi seperti biaya administrasi, biaya

pemasaran dan biaya distribusi produk serta biaya layanan pelanggan yang

mungkin berbeda secara substansial antara jenis produk dan pelanggan,

jika biaya-biaya tersebut menggunakan akuntansi biaya tradisional yang

pembebanan biaya berdasarkan alokasi (baik berdasarkan volume produksi

atau volume penjualan) menjadi tidak sesuai dengan kenyataan atau terjadi

distorsi (Sumarsan, 2013: 157).

Sejalan dengan hal itu Garrison dan Noreen (2006: 442) mengatakan

untuk biaya non produksi, akuntansi biaya tradisional hanya

membebankan biaya ke produk. Beban penjualan, umum dan administrasi

diperlakukan sebagai beban periodik dan tidak dibebankan ke produk.

Seperti upah untuk keamanan pabrik akan dialokasikan ke produk

meskipun upah penjaga keamanan tersebut sama sekali tidak terpengaruh

apakah perusahaan berproduksi atau tidak. Pada akhirnya hal ini dapat

menyebabkan terdistorsinya biaya.

17

Page 37: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

5. Metode Activity Based Costing (ABC)

Salah satu cara terbaik untuk memperbaiki sistem peritungan biaya

adalah dengan menerapkan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

(Activity Based Costing). Metode ABC memperbaiki sistem perhitungan

biaya dengan menekankan pada aktivitas sebagai objek biaya dasar atau

fundamental (Horngren, et. al. 2008: 170).

Activity Based Costing (ABC) menurut Blocher, et. al. (2000: 120)

adalah pendekatan penentuan biaya produk yang membebankan biaya

produk atau jasa berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan

karena aktivitas. Activity Based Costing merupakan sistem akuntansi biaya

yang dikembangkan oleh Cooper dan Kaplan pada akhir 1980-an. Metode

ini mempunyai perspektif yang berbeda dalam mengalokasikan biaya

overhead. Biaya overhead pada ABC dialokasikan ke produk atau jasa

berdasarkan aktivitas yang dikonsumsi oleh produk atau jasa tersebut.

Sejalan dengan hal tersebut, Sumarsan (2013: 180) mengatakan bahwa

metode ABC merupakan sebuah metode akuntansi biaya yang menelusuri

biaya untuk menghasilkan produk sesuai dengan aktivitas/kegiatan yang

dilakukan dalam proses produksi. Metode ini memisahkan biaya overhead

ke dalam kategori biaya yang berbeda yang disebut sebagai kelompok

biaya (cost pools).

Menurut Carter (2009: 528), metode ABC merupakan sistem

perhitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang

jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang

18

Page 38: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

mencakup satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-

volume-related factor). Jika dibandingkan dengan akuntansi biaya

tradisional, metode ABC mencerminkan penerapan penelusuran biaya

yang lebih menyeluruh.

Pendapat lain dikemukakan oleh Garrison dan Noreen (2006: 440)

mengatakan bahwa perhitungan biaya berdasarkan aktivitas (Activity

Based Costing) adalah metode perhitungan biaya yang dirancang untuk

menyediakan informasi biaya bagi manajer untuk keputusan strategis dan

keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga

biaya tetap.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

Activity Based Costing adalah suatu sistem perhitungan biaya dengan

menjumlahkan seluruh biaya (dari aktivitas memproduksi barang dan jasa)

yang jumlahnya lebih dari satu biaya overhead untuk menyediakan

informasi biaya bagi manajer dalam pengambilan keputusan. Lain halnya

dengan sistem perhitungan biaya tradisional yang tujuannnya adalah untuk

menilai secara tepat persediaan dan harga pokok penjualan untuk

pelaporan eksternal, sedangkan tujuan dari perhitungan biaya berdasarkan

aktivitas (ABC) adalah untuk memahami overhead dan profitabilitas

produk dan konsumen. Metode ABC dilandasi oleh keyakinan dasar

bahwa biaya ada penyebabnya, dan penyebab biaya dapat dikelola.

Penyebab biaya adalah aktivitas, dan melalui penyediaan informasi

19

Page 39: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

lengkap tentang aktivitas, maka perusahaan akan dapat melakukan

pengelolaan terhadap aktivitas tersebut secara efektif.

6. Penerapan Metode ABC

Rendy dan Devie (2013: 63) mengutip dari penelitian yang dilakukan

Supriyadi, menyebutkan bahwa ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi

sebelum penerapan metode ABC yaitu:

a. Biaya-biaya berbasis non-unit signifikan.

Biaya-biaya berdasarkan non-unit harus merupakan persentase

yang signifikan dari biaya overhead. Jika biaya-biaya ini jumlahnya

kecil, maka sama sekali tidak ada masalah dalam pengalokasiannya

pada tiap produk.

b. Diversitas produk.

Diversitas produk mengakibatkan rasio-rasio konsumsi antara

aktivitas-aktivitas berdasar unit dan aktivitas-aktivitas berdasar non-

unit berbeda-beda. Jika berbagai produk menggunakan semua

aktivitas overhead dengan rasio yang kira-kira sama, maka tidak ada

masalah jika cost driver berdasar unit digunakan untuk

mengalokasikan semua biaya overhead pada setiap produk. Jika

berbagai produk rasio komsumsinya sama, maka sistem tradisional

atau sistem Activity Based Costing membebankan overhead pabrik

dalam jumlah yang sama. Jadi, perusahaan yang produknya homogen

(diversifikasi produk rendah) mungkin dapat menggunakan sistem

tradisional tanpa ada masalah.

20

Page 40: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Menurut Bastian dan Nurlela (2009: 25), komponen utama yang

membentuk Activity Based Costing adalah sumber daya (resources);

pemicu konsumsi sumber daya (resouces driver); aktivitas (activity);

pemicu aktivitas (activity driver); objek biaya (cost objects).

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Sumber daya (resources), adalah segala unit ekonomi yang digunakan

perusahaan untuk mengadakan aktivitas, seperti: bahan baku, tenaga

kerja, perlengkapan yang digunakan dan faktor produksi lainnya.

b. Pemicu konsumsi sumber daya (resources driver), dasar yang

digunakan untuk melacak sumber daya yang digunakan di dalam

setiap aktivitas, atau ukuran kuantitas dari sumber daya yang

dikonsumsi oleh suatu aktivitas, contoh luas ruangan yang disewa

untuk setiap aktivitas, jumlah jam kerja yang dihabiskan untuk setiap

aktivitas.

c. Aktivitas (activity), suatu unit dasar pekerjaan yang dilakukan oleh

perusahaan dengan tujuan membantu perencanaan, pengendalian, dan

pengambilan keputusan bagi manajemen. Jumlah biaya aktivitas

ditentukan dengan melacak sumber daya yang dipakai oleh aktivitas

dengan pemicu konsumsi sumber daya. Aktivitas sangat dibutuhkan

untuk membebankan biaya ke objek biaya, dikenal dengan aktivitas

biaya yang dihubungkan dengan faktor pemicu biaya (cost driver).

d. Pemicu aktivitas (activity driver), suatu ukuran frekuensi dan

intensitas dari permintaan akan suatu aktivitas oleh suatu produk atau

21

Page 41: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

jasa layanan. Pemicu aktivitas ini sama seperti pemicu sumber daya

guna melacak biaya aktivitas ke objek biaya, yang dipakai untuk

membebankan biaya ke produk atau jasa layanan.

e. Objek biaya (cost object), adalah tempat biaya dimana biaya atau

aktivitas diakumulasikan atau diukur. Objek biaya dapat berupa

pelanggan, produk, jasa layanan, kontrak, proyek, atau unit kerja lain

yang memerlukan pengukuran biaya tersendiri.

Ada beberapa tahapan penerapan Activity Based Costing menurut

Bastian dan Nurlela (2009: 26), yaitu:

a. Mengidentifikasi, mendefinisikan aktivitas dan pool altivitas.

Tahapan utama dan pertama dalam menerapkan Activity Based

Costing adalah mengidentifikasikan aktivitas yang menjadi dasar

sistem tersebut. Tahapan ini mungkin sulit dilakukan, karena

memakan waktu dan membutuhkan pertimbangan yang cukup rumit.

Prosedur umum yang dilakukan pada tahap ini, dengan melakukan

wawancara terhadap semua orang yang terlibat atau semua tingkat

supervisi atau semua manajer yang menimbulkan biaya overhead dan

meminta mereka untuk menggambarkan aktivitas utama yang mereka

lakukan, biasanya akan diperoleh catatan aktivitas yang cukup

beragam dan rumit. Adapun aktivitas yang cukup beragam tersebut,

dapat digabungkan menjadi lima tingkat aktivitas, yaitu aktivitas

tingkat unit; batch; produk; pelanggan; dan pemeliharaan organisasi.

22

Page 42: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas tingkat unit.

Dilakukan oleh setiap unit produksi. Biaya aktivitas unit

bersifat proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.

Contoh: biaya pekerja untuk operator peralatan produksi, ini

menjadi aktivitas tingkat unit, karena pekerja tersebut cenderung

dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit produksi.

2) Aktivitas tingkat batch.

Dilakukan untuk setiap batch yang diproses, tanpa

memperhatikan berapa unit yang terdapat dalam batch tersebut.

Contoh: membuat pesanan pelanggan, penataan peralatan,

pengaturan pengiriman pesanan pelanggan, ini merupakan

aktivitas tingkat batch. Biaya tingkat batch lebih tergantung pada

jumlah batch yang dihasilkan, bukan jumlah unit yang diproduksi,

jumlah unit yang dijual atau ukuran lainnya.

3) Aktivitas tingkat produk.

Aktivitas ini berkaitan dengan produk yang spesifik dan

umumnya dikerjakan tanpa memperhatikan berapapun unit yang

diproduksi atau berapapun batch yang dihasilkan atau dijual.

Contoh: biaya perancangan produk, biaya untuk mengiklankan

produk, biaya gaji staf dan manajer produksi.

23

Page 43: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

4) Aktivitas tingkat pelanggan.

Aktivitas ini berkaitan dengan pelanggan yang spesifik

meliputi aktivitas menelepon pelanggan dalam rangka penjualan,

pengiriman katalog, dan dukungan teknis purna jual yang untuk

semua produk.

5) Aktivitas pemeliharaan organisasi.

Aktivitas ini dilakukan tanpa memperhatikan produk apa

yang diproduksi, berapa unit yang dibuat, berapa batch yang

dihasilkan dan pelanggan mana yang dilayani. Contoh: aktivitas

kebersihan kantor, pengadaan jaringan komputer, pengaturan

pinjaman dan penyusunan laporan keuangan untuk internal

maupun eksternal.

Penggabungan aktivitas dalam Activity Based Costing, setiap

aktivitas harus dikelompokkan dalam tingkatan yang sesuai, dengan

memperhatikan aktivitas-aktivitas yang mempunyai korelasi yang

tinggi dalam satu tingkat. Contoh: jumlah pesanan pelanggan yang

diterima akan memiliki korelasi yang tinggi dengan jumlah

pengiriman berdasarkan pesanan pelanggan, sehingga kedua aktivitas

tingkat batch ini dapat digabung, tanpa mengurangi keakuratannya.

Gabungan dari biaya overhead yang berhubungan dengan aktivitas

yang sama dikenal dengan cost pool, yang akan digunakan untuk

menghitung tarif pembebanan ke setiap aktivitas.

24

Page 44: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. Menelusuri biaya overhead secara langsung ke aktivitas dan objek

biaya.

Tahap kedua dalam menerapkan Activity Based Costing adalah

sejauh mungkin menelusuri biaya overhead secara langsung ke objek

biaya, yang menyebabkan timbulnya biaya, kemudian menentukan

pemicu biayanya, seperti produk, pesanan pelanggan, dan pelanggan.

c. Membebankan biaya ke pool biaya aktivitas.

Pada umumnya biaya overhead diklasifikasikan dalam sistem

akuntansi perusahaan berdasarkan departemen atau divisi, dimana

biaya tersebut terjadi. Tetapi pada beberapa kasus ada beberapa atau

semua biaya bisa ditelusuri langsung ke pool biaya aktivitas, seperti

pemrosesan pesanan, dimana semua pengeluaran departemen

pembelian dapat ditelusuri ke aktivitas ini. Dalam Activity Based

Costing sangat umum overhead terkait dengan babarapa aktivitas.

Untuk kondisi seperti tersebut, biaya departemen dapat dibagi ke

beberapa kelompok atau pool akivitas dengan menggunakan proses

alokasi tahap pertama, yaitu membebankan overhead ke pool biaya

aktivitas.

d. Menghitung tarif aktivitas.

Tarif aktivitas yang akan digunakan untuk pembebanan biaya

overhead ke produk dihitung, dengan menentukan total aktivitas

sesungguhnya yang diperlukan untuk memproduksi bauran produk

dan untuk melayani pelanggan yang saat ini. Kemudian menentukan

25

Page 45: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

tarif aktivitas dengan membagi total biaya pool aktivitas masing-

masing aktivitas dengan total pemicu aktivitas.

e. Membebankan biaya ke objek biaya dengan menggunakan tarif

aktivitas dan ukuran aktivitas.

Langkah berikutnya dalam penerapan Activity Based Costing

disebut alokasi tahap kedua, di mana tarif aktivitas digunakan untuk

membebankan biaya ke produk atau pelanggan dengan cara

mengalikan tarif pool aktivitas dengan ukuran aktivitas yang

dikonsumsi masing-masing produk atau jasa layanan.

f. Menyiapkan laporan untuk manajemen.

Tahap ini adalah tahap menysusun laporan, dengan

menggabungkan bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan

overhead yang ke produk atau jasa layanan berdasarkan aktivitas.

Pada dasarnya Activity Based Costing merupakan suatu sistem

perhitungan biaya dengan penjumlahan seluruh biaya akuntansi yang

memproduksi barang dan jasa yang jumlahnya lebih dari satu biaya

overhead untuk menyediakan informasi biaya bagi manajer dalam

pengambilan keputusan. Metode ABC dapat dijadikan salah satu alternatif

Tarif pembebanan/pool rate = total biaya pool aktivitas

Total pemicu aktivitas

Pembebanan = pool rate x jumlah aktivitas yang dikonsumsi

26

Page 46: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

referensi oleh pengelola perusahaan untuk dapat mengidentfikasi berbagai

biaya yang terserap pada produk. Metode ini berusaha menelusuri seluruh

biaya yang terserap dalam pelaksanaan produksi sampai produk dapat

dipasarkan. Pada intinya Activity Based Costing menguraikan berbagai

biaya yang belum jelas pengalokasiannya yang dalam hal ini

penekanannya pada biaya overhead yang biasanya sangat sulit

mengidentifikasikannya dan dengan teridentifikasinya seluruh biaya maka

diharapkan biaya per produk telah dapat mencerminkan seluruh biaya

yang terserap pada produk tersebut.

Cooper dan Kaplan (1998: 269) menyebutkan ada dua asumsi penting

yang mendasari metode Activity Based Costing, yaitu:

a. Aktivitas-aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya. Activity

Based Costing berangkat dari asumsi bahwa sumber daya pendukung

atau sumber daya tidak langsung menyediakan kemampuan untuk

melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya

yang harus dialokasikan.

b. Produk atau pelanggan menyebabkan timbulnya permintaan atas

aktivitas, untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan berbagai

aktivitas dan setiap aktivitas memerlukan sumber daya untuk

pelaksanaan aktivitas tersebut.

27

Page 47: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Gambar 2.2 Model Activity Based Costing

Sumber: Sumarsan (2013: 159)

Asumsi tersebut diatas merupakan konsep dasar dari metode Activity

Based Costing. Selanjutnya, karena adanya aktivitas akan menimbulkanan

biaya, maka untuk dapat menjalankan usahanya secara efisien, perusahaan

harus dapat mengelola aktivitasnya. Dalam hubungannya dengan biaya

produk, maka biaya yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk adalah

biaya-biaya untuk aktivitas merancang, merekayasa, memproduksi,

menjual dan memberikan pelayanan produk.

Dalam penerapannya, penentuan harga pokok dengan menggunakan

metode ABC menyaratkan tiga hal:

a.

Sumber Daya

Penetapan Biaya Sumber Daya

Aktivitas

Penetapan Biaya Aktivitas

Objek Biaya (Output)

Pemicu Sumber Daya

Mengelola Aktivitas

Pemicu Kegiatan

28

Page 48: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

a. Perusahaan mempunyai tingkat diversitas yang tinggi.

Metode ABC mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi

beberapa macam produk atau lini produk yang diproses dengan

menggunakan fasilitas yang sama. Kondisi yang demikian tentunya

akan menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke masing-

masing produk.

b. Tingkat persaingan industri yang tinggi.

Yaitu terdapat beberapa perusahaan yang menghasilkan produk

yang sama atau sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang

sejenis tersebut maka perusahaan akan semakin meningkatkan

persaingan untuk memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat

persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga

pokok dalam mendukung pengambilan keputusan manajemen.

c. Biaya pengukuran yang rendah

Yaitu bahwa biaya yang digunakan system ABC untuk

menghasilkan informasi biaya yang akurat harus lebih rendah

dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.

7. Manfaat dan Keterbatasan Metode ABC

Manfaat yang diperoleh dalam penerapan Activity Based Costing

menurut Sumarsan (2013: 164) antara lain:

a. Menetapkan harga pokok yang lebih akurat terhadap produk atau jasa

yang dihasilkan, pelanggan yang dilayani dan saluran distribusi

produk atau jasa yang digunakan.

29

Page 49: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. Memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap biaya overhead.

c. Metode ABC mudah dipahami oleh setiap orang.

d. Metode ABC menggunakan biaya satuan unit bukan hanya

menggunakan biaya total untuk menetapkan harga pokok produk atau

jasa yang dihasilkan.

e. Meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan memantau biaya total

siklus hidup dan kinerja dari produk atau jasa yang dihasilkan dan

pelanggan perusahaan.

f. Meningkatkan efektivitas anggaran dengan mengidentifikasi

hubungan antara biaya dan kinerja dalam jenis pelayanan yang

berbeda.

g. Memfasilitasi penghapusan pemborosan, dengan jelas memperlihatkan

biaya atas kegiatan yang terbuang dengan sia-sia dan biaya atas

kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah.

h. Mendorong perbaikan terus-menerus (continuous improvement) dan

pengawasan kualitas terpadu (total quality control) karena

perencanaan dan pengendalian proses diarahkan pada tingkat proses.

i. Mendukung kinerja manajemen dan penerapan Balanced Scorecard.

j. Memungkinkan penerapan penetapan biaya proses (process costing)

dan mendukung pelaksanaan pengelolaan rantai pemasok (supply

chain management).

k. ABC merupakan sebuah cermin dari hasil kinerja bagaimana aktivitas

dilaksanakan.

30

Page 50: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

l. Metode ABC memudahkan perusahaan untuk melakukan

perbandingan (benchmarking).

m. Menghubungkan strategi perusahaan untuk pengambilan keputusan

operasional.

Metode ABC mampu untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan pada

setiap aktivitas yang timbul dari penawaran produk atau jasa layanan yang

beraneka seperti yang diinginkan pelanggan, karena dengan menggunakan

metode ABC biaya yang dikeluarkan akan terlihat dengan jelas pada setiap

aktivitas sehingga biaya yang tidak mempunyai nilai tambah bagi

pelanggan dapat dieliminasi lebih cepat.

Secara keseluruhan metode ABC dianggap dapat memberikan

informasi dan kinerja yang lebih unggul dibandingkan sistem akuntansi

biaya tradisional. Akan tetapi, bukti bahwa metode ABC dapat

menghasilkan informasi biaya yang akurat tidak menjamin bahwa metode

ini merupakan metode yang sempurna karena ternyata masih memiliki

beberapa keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan metode ABC menurut

Blocher (2006:233) adalah:

a. Alokasi.

Beberapa biaya dialokasikan secara sembarangan, karena sulitnya

menentukan aktivitas biaya tersebut. Contohnya adalah biaya

pendukung fasilitas seperti biaya sistem informasi, gaji manajer

pabrik, asuransi pabrik, dan pajak bumi dan bangunan untuk pabrik.

31

Page 51: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. Mengabaikan biaya-biaya tertentu.

Biaya produk atau jasa yang mengidentifikasi ABC cenderung

tidak mencakup seluruh biaya yang berhubungan dengan produk atau

jasa tersebut. Biaya produk atau jasa perlakuannya tidak termasuk

biaya untuk aktivitas seperti pemasaran, pengiklanan, penelitian, dan

pengembangan meski sebagian dari biaya-biaya ini dapat ditelusuri ke

suatu produk atau jasa. Biaya produk tidak termasuk biaya-biaya ini

karena prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk pelaporan

keuangan mengharuskan biaya-biaya tersebut di atas diperlakukan

sebagai biaya periodik.

c. Mahal dan menghabiskan waktu.

Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas tidak murah dan

membutuhkan waktu yang banyak untuk dikembangkan dan

dilaksanakan. Untuk perusahaan dan organisasi yang telah

menggunakan sistem perhitungan biaya tradisional berdasarkan

volume, pelaksanaan suatu sistem baru cenderung sangat mahal dan

biasanya diperlukan waktu setahun atau lebih untuk mengembangkan

dan melaksanakan Activity Based Costing dengan sukses.

Selain tiga poin diatas, Bastian dan Nurlela (2009:30) menambahkan

keterbatasan metode ABC adalah sebagai berikut:

32

Page 52: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

a. Sulitnya merubah pola kebiasaan manajer.

Mengubah pola kebiasaan manajer membutuhkan waktu

penyesuaian, karena para manajer sudah terbiasa menggunakan sistem

biaya tradisional dalam beroperasinya dan juga digunakan sebagai

evaluasi kinerja, maka dengan perubahan pola ini kadangkala

mendapat perlawanan dari para karyawan. Jika hal ini terjadi maka

penerapan metode ABC akan mengalami kegagalan.

b. Mudahnya data ABC disalah artikan.

Dalam prakteknya, data ABC dengan mudah disalah artikan dan

harus digunakan secara hati-hati, ketika pengambilan keputusan.

Biaya yang dibebankan ke produk atau jasa hanya dilakukan bilamana

secara potensial biaya tersebut relevan. Sehingga sebelum mengambil

keputusan yang signifikan dengan menggunakan data ABC, para

pengambil keputusan harus dapat mengidentifikasi biaya mana yang

betul-betul relevan dengan keputusan saat itu.

c. Bentuk laporan yang kurang sesuai.

Umumnya laporan yang disusun dengan menggunakan metode

ABC tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara

umum. Konsekuensi perusahaan yang menerapkan metode ABC harus

menyusun laporan biaya yang berlainan satu untuk internal dan satu

lagi untuk pelaporan eksternal, hal ini membutuhkan waktu dan biaya

tambahan.

33

Page 53: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

8. Perbandingan Metode Tradisional Costing dengan Metode ABC

Terdapat perbedaan mendasar antara metode Traditional Costing

dengan Activity Based Costing menurut Carter dan Usry (2006:499) antara

lain:

a. Activity Based Costing menggunakan cost driver lebih banyak

dibandingkan metode Traditional Costing yang hanya menggunakan

satu atau dua cost driver berdasarkan unit, sehingga ABC mempunyai

tingkat ketelitian lebih tinggi dalam penentuan harga pokok produk

bila dibandingkan dengan sistem tradisional.

b. Activity Based Costing menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai

pemicu untuk menentukan berapa besar overhead pabrik yang akan

dialokasikan pada suatu produk tertentu. Metode tradisional

mengalokasikan biaya overhead berdasarkan satu atau dua basis

alokasi saja.

c. Fokus Activity Based Costing adalah pada biaya, mutu, dan faktor

waktu, sedangkan metode tradisional lebih mengutamakan pada

kinerja keuangan jangka pendek, seperti laba. Metode tradisional

dapat mengukurnya dengan cukup akurat, tetapi apabila metode

tradisional digunakan untuk penetapan harga pokok dan untuk

mengidentifikasi produk yang menguntungkan, angka-angkanya tidak

dapat dipercaya dan diandalkan.

34

Page 54: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

d. Activity Based Costing membagi konsumsi overhead dalam 4 (empat)

kategori yaitu unit, batch, produk dan fasilitas. Metode tradisional

membagi biaya overhead dalam unit yang lain.

Carter (2009: 528) menambahkan, dibandingkan dengan biaya

akuntansi tradisional, ABC mencerminkan penerapan penelusuran biaya

yang lebih menyeluruh. Perhitungan biaya produk tradisional menelusuri

hanya biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung ke

setiap unit output. Sebaliknya, ABC mengakui bahwa banyak biaya-biaya

lain pada kenyataannya dapat ditelusuri tidak ke unit output, melainkan ke

aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi output.

Jadi dapat disimpulkan, metode ABC memiliki beberapa keunggulan

yaitu fokus pada biaya, mutu dan faktor waktu, sedangkan metode

tradisional lebih mengutamakan pada kinerja keuangan jangka pendek,

seperti laba.

9. Perhitungan Besaran Biaya Pendidikan dengan Metode ABC

Penelitian ini menganalisis biaya pendidikan menggunakan

pendekatan Activity Based Costing (ABC). Dalam membahas metode ABC

pada analisis biaya pendidikan, terdapat beberapa istilah yang harus

diketahui, diantaranya:

a. Aktivitas, adalah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi.

Aktivitas adalah tindakan, gerakan atau rangkaian pekerjaan. Aktivitas

juga didefinisikan sebagai kumpulan tindakan yang dilakukan dalam

35

Page 55: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

organsiasi yang berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan

aktivitas.

b. Sumber daya, merupakan unsur ekonomis yang dibebankan atau

digunakan dalam pelaksanaan aktivitas. Contoh dalam bidang

pendidikan adalah guru, gaji, alat pendidikan, dan lain-lain.

c. Objek biaya, bentuk akhir di mana pengukuran biaya diperlukan.

Dalam bidang pendidikan objek biaya adalah jasa/pelayanan jasa.

d. Elemen biaya, merupakan jumlah yang dibayarkan untuk sumber

daya yang dikonsumsi oleh aktivitas dan terkandung di dalam cost

pool. Contoh: biaya ujian, biaya penerimaan siswa baru, biaya

praktek, dan lain-lain.

e. Cost driver, adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya

aktivitas, cost driver merupakan factor yang dapat diukur yang

digunakan untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas

ke aktivitas lainnya, produk atau jasa. Contoh: jumlah siswa, jumlah

guru, jumlah tenaga kependidikan, frekuensi kegiatan, frekuensi

perbaikan, dan lain-lain.

Blocher et. al., (2006: 123-126) menjelaskan dalam bukunya, terdapat

tiga tahap utama dalam merancang metode ABC adalah: (1)

mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas; (2) membebankan biaya

sumber daya ke aktivitas; dan (3) membebankan biaya aktivitas ke objek

biaya. Akan dijelaskan masing-masing tahap:

36

Page 56: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

a. Mengidentifikasi biaya sumber daya dan aktivitas.

Biaya sumber daya adalah biaya yang dikeluarkan untuk

melakukan berbagai aktivitas. Analisis aktivitas adalah identifikasi

dan deskripsi pekerjaan (aktivitas) dalam organisasi.

b. Membebankan biaya sumber daya ke aktivitas.

Driver sumber daya (resources driver) digunakan untuk

membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Driver sumber daya

meliputi (1) jumlah siswa, (2) jumlah guru, (3) jumlah Tata Usaha, (4)

jumlah mata pelajaran. Driver aktivitas (activity driver) meliputi (1)

frekuensi kegiatan, (2) frekuensi perbaikan, (3) frekuensi

pemeliharaan.

c. Membebankan biaya aktivitas ke objek biaya.

Jika biaya aktivitas sudah diketahui, selanjutnya perlu untuk

mengukur biaya aktivitas per unit. Dilakukan dengan cara mengukur

biaya per unit untuk output yang diproduksi oleh aktivitas tersebut.

Driver aktivitas digunakan untuk membebankan biaya aktivitas ke

objek biaya.

Untuk memperjelas klasifikasi biaya pendidikan di sekolah yang

dalam penelitian ini adalah SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah, akan

disajikan gambar berikut ini:

37

Page 57: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Gambar 2.3 Klasifikasi Biaya Pendidikan

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Selain membahas definisi dan klasifikasi biaya pendidikan, sumber-

sumber biaya pendidikan juga merupakan hal yang tidak boleh luput

dibahas. Berikut ini terdapat beberapa pendapat mengenai sumber biaya

pendidikan.

Biaya Pendidikan

Biaya Satuan Pendidikan

Biaya Operasional

Personalia

Tenaga Pendidik

Gaji/tunjangan

Non Gaji/tunjangan

Tenaga Kependidikan

Gaji/tunjangan

Non Gaji/tunjangan

Non-Personalia

ATK atau ATS

Daya dan Jasa

Pemeliharaan

Bahan Habis Pakai

Ujian

PSB

MOS

Khidmah Ijtimaiyah

Perjalanan Dinas

Ekskul/life skill

Biaya Investasi

Investasi Lahan

Investasi Non Lahan

Gedung & Bangunan

Peralatan & Mesin

Bahan Pustaka

SDM

MGMP

Bantuan Biaya

Pendidikan

Bantuan Studi Siswa

Biaya Penyelenggaraan dan/atau Pengelolaan Pendidikan

(Pusat/Pemda) Biaya Personal

SPP

Alat Tulis Sekolah

Buku Pelajaran

Seragam

Biaya Daftar Ulang Siswa

Biaya Pendaftaran

Sumbangan Ortu

Kunjungan Edukatif

Uang Saku

38

Page 58: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Fattah (2012: 43) mengemukakan pendapatnya bahwa, sumber-

sumber keuangan sekolah dapat bersumber dari: orang tua, pemerintah

pusat, pemerintah daerah, swasta, dunia usaha dan alumni.

Minarti (2011: 215) berpendapat bahwa dana keuangan dapat digali

dari dua sumber, yaitu dana yang berasal dari dalam sekolah (intern) dan

dana yang berasal dari luar (ekstern) sekolah. Adapun dana yang berasal

dari dalam sekolah meliputi uang SPP siswa, uang pangkal atau uang

gedung, bunga deposito dan akumulasi penyusutan sarana prasarana

sekolah. Sedangkan dana yang berasal dari luar sekolah yaitu berupa

sumbangan dari yayasan, pinjaman dari perbankan, atau sejenisnya.

Pendapat lain yang dikemukakan oleh Matin (2013: 156) bahwa Ada 5

(lima) jenis sumber pembiayaan pendidikan yang tidak saling terbuka, dan

nyatanya dapat memberikan kontribusi bersama-sama pada pembiayaan

sistem pendidikan, yaitu: (1) sumber dari pemerintah berupa pajak,

pinjaman pemerintah, bantuan dari pihak asing; (2) sumber swasta berasal

dari lembaga-lembaga yang mendukung sekolah-sekolah swasta; (3) klien

dari sistem pendidikan yakni dana yang berasal dari siswa dan orangtua

seperti iuran SPP dan yang lainnya; (4) penghasilan sekolah dan

masyarakat yakni biaya yang dihasilkan dari semua aktivitas yang

dilakukan sekolah dan masyarakat seperti penjualan hasil kerajinan; dan

(5) subsidi melalui institusi adalah dimana kegiatan pendidikan dibiayai

oleh suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.

39

Page 59: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Berdasarkan beberapa pendapat tentang sumber biaya pendidikan di

atas, khususnya untuk sekolah swasta seperti Perguruan Islam Ar-Risalah

menerapkan standar pembiayaan yang mandiri, dengan konsep otonomi

sekolah mengatur jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program

pembiayaan sendiri

Setelah mengetahui konsep biaya, klasifikasi biaya dan identifikasi

biaya yang terjadi di sekolah yang disesuaikan dengan APBS, maka logika

hubungan antara biaya dan anggaran dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.4 Diagram Penyusunan Anggaran Pendidikan

a.

Sumber: Bastian (2006: 138)

Anggaran yang terjadi di sekolah terdiri dari beberapa aktivitas yang

terjadi dalam proses Kegitan Belajar Mengajar (KBM). Dari beberapa

aktivitas tersebut, biaya pelaksanaannya terbagi menjadi 2 (dua)

komponen yakni biaya langsung dan biaya tidak langsung. Selanjutnya,

digunakanlah alat bantu dalam penyusunan laporan biaya aktivitas yakni

menggunakan Activity Costing System (ACS), yang merupakan salah satu

alat perhitungan biaya dalam pendekatan ekonomi. Menurut pendekatan

Anggaran Aktivitas

Biaya Tidak Langsung

Biaya Langsung

Biaya

Activity Costing System

40

Page 60: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

ekonomi tersebut, biaya merupakan cerminan aktivitas yang dilakukan

entitas bersangkutan, sehingga rincian biaya merupakan rincian aktivitas

dan prasarana pendukung aktivitas yang dibutuhkan. Dengan penjabaran

jenis biaya dan aktivitas secara bersamaan, anggaran tahunan dapat dirinci

secara lebih akurat.

10. Biaya Satuan (Unit Cost) Pendidikan

Biaya satuan (unit cost) dalam dunia pendidikan belum begitu banyak

yang membahasnya padahal biaya satuan ini menjadi sangat penting dalam

penentuan biaya untuk setiap siswa dalam menyelesaikan pendidikannya.

Fattah (2009: 26) mendefinisikan, biaya satuan per siswa adalah biaya

rata-rata per siswa yang dihitung dari total pengeluaran sekolah dibagi

seluruh siswa yang ada di sekolah (enrollment) dalam kurun waktu

tertentu.

Biaya satuan per murid merupakan ukuran yang menggambarkan

seberapa besar uang yang dialokasikan ke sekolah-sekolah secara efektif

untuk kepentingan murid dalam menempuh pendidikan. Secara sederhana

biaya satuan dihitung hanya dengan membagi seluruh jumlah pengeluaran

sekolah dengan jumlah siswa yang aktif pada tahun tertentu. Selanjutnya,

Menurut Enoch (1995: 239), biaya satuan menyatakan jumlah pengeluaran

yang dipergunakan oleh setiap murid dalam suatu tahun tertentu, baik

dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, atau hanya pada tingkatan

dan jenis pendidikan tertentu, atau mungkin saja dalam sekolah tertentu

saja.

41

Page 61: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Dari uraian diatas mengenai pengertian biaya satuan (unit cost) dapat

ditarik kesimpulan bahwa biaya satuan (unit cost) pendidikan adalah biaya

rata-rata yang dikeluarkan oleh setiap siswa dalam kurun waktu tertentu

untuk mendapatkan pendidikan. Biaya satuan (unit cost) dapat dijadikan

standar dalam pemenuhan kebutuhan untuk setiap siswa di sekolah.

B. Hasil Penelitian Sebelumnya

Jumlah penelitian terdahulu yang dijadikan acuan dalam penelitian ini

adalah 5 penelitian. Dua diantara penelitian tersebut adalah jurnal asing dan

sisanya adalah indonesia. Adapun rangkuman dan hasil penelitian tersebut

dapat dilihat pada tabel 2.1.

42

Page 62: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

43

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya

No Peneliti dan Tahun

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Noor Azizi Ismail (2010)

Activity-Based Management System in Higher Education: Can it Work?

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Noor Azizi Ismail dengan penelitian sekarang adalah sama-sama membahas bagaimana metode ABC dapat diaplikasikan pada lembaga pendidikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Noor Azizi Ismail mengulas menggunakan variabel Activity Based Management (ABM) dalam penerapan metode ABC pada perguruan tinggi sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel Activity Based Costing dan mengaplikasikan metode tersebut di tingkat SMP dan SMA. ```

Hasil penelitian menunjukkan kesuksesan implementasi Activity Based Management dalam penerapan metode ABC di University Utara Malaysia (UUM). Activity Based Management juga dapat membantu pihak administrator (Rektor, Dekan bahkan pemerintah) untuk mengalokasikan besaran biaya yang tepat untuk perguruan tingginya. Sistem ABC sangat bisa mengurangi ketidaksesuaian biaya dengan kegiatan, sifatnya yang mengutamakan keterbukaan bagi semua pihak dapat mengurangi gap antar Fakultas, Jurusan dan Prodi yang biasanya terjadi karena kurang proporsionalnya alokasi biaya serta bisa membuat pemahaman akan pemanfaatan sumber daya dan alokasi waktu yang ditetapkan.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 63: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

44

No Peneliti dan Tahun

Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

2 Carlos Manuel Ferreira Lima. (2011)

The Applicability of the Principles of Activity-Based Costing System in a Higher Education Institution.

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Carlos Manuel Ferreira Lima dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel Activity Based Costing untuk memprediksi biaya produk yang lebih baik/akurat.

Penelitian yang dilakukan oleh Carlos Manuel Ferreira Lima adalah aplikasi metode ABC yang dilakukan di universitas sedangkan penelitian sekarang dilakukan di tingkat SMP dan SMA. Selain itu, pada akhir penelitian ini penulis mencoba membandingkan antara metode tradisional dan metode ABC sedangkan pada penelitian sebelumnya tidak.

Implementasi metode ABC mampu menghasilkan lebih banyak informasi yang berguna bagi manajemen kampus, namun begitu hambatan dan tantangan khususnya yang terkait dengan sistem informasi yang pendukung, dapat menghambat kesuksesan dalam mengaplikasikan metode ini. Penerapan ABC system di universitas di Portugal dapat menjadi model pembiayaan yang sangat efektif dan fleksibel untuk diadaptasi oleh universitas.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 64: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

45

No Peneliti dan Tahun Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3 Nina Yuliastanti (2010)

Penerapan Sistem Activity Based Costing (Studi kasus pada perusahaan manufaktur komponen otomotif)

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Nina Yuliastanti dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan variabel Activity Based Costing dan lalu membandingkannya dengan metode Taditional Costing.

Terdapat perbedaan industri yang diteliti. Penelitian Nina dilakukan pada industri manufaktur, sedangkan penelitian ini pada industri jasa yakni lembaga pendidikan.

Sistem ABC memperbaiki keakuratan perhitungan biaya produk dengan mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap ternyata bervariasi secara proporsional dengan perubahan selain volume produksi.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 65: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

46

No Peneliti dan Tahun Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

4 Andjarwani Putri Widjajanti (2008)

Evaluasi penerapan activity based costing system sebagai alternatif Sistem biaya tradisional dalam penentuan harga pokok produksi (studi kasus pada perusahaan meubel pt. Nilas wahana antika sukoharjo)

Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Putri dengan penelitian sekarang adalah sama-sama menggunakan metode Activity Based Costing dalam penentuan harga pokok produksi.

Perbedaan terdapat pada jenis industri yang diteliti. Penelitian yang dilakukan Putri bertujuan untuk menghitung harga pokok produksi sedangkan penelitian ini bertujuan untuk menghitung besaran biaya pendidikan per siswa dengan menggunakan metode ABC.

Hasilnya, terdapat perbedaan yang signifikan antara sistem biaya tradisional dengan Activity Based Costing System dalam perhitungan harga pokok produksi.

Bersambung ke halaman berikutnya

Page 66: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

47

No Peneliti dan Tahun Judul Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

5 Santi Setyaningrum (2014)

Analisis Biaya Satuan (Unit Cost) dengan Model Activity Based Costing (ABC) untuk Menentukan Standar Biaya di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan

Persamaan antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan metode ABC untuk menghitung besaran biaya pendidikan per siswa pada lembaga pendidikan formal (sekolah).

Perbedaannya pada penelitian yang dilakukan Santi terdapat pada aktivitas-aktivitas yang di analisis adalah kegiata-kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sedangkan pada penelitian saat ini adalah setingkat SMP dan SMA. Selain itu, pada akhir penelitian ini penulis mencoba membandingkan antara metode tradisional dan metode ABC sedangkan pada penelitian sebelumnya tidak.

Perhitungan dengan menggunakan model Activity Based Costing (ABC) diperoleh hasil biaya per siswa per bulan masing masing program keahlian yakni program keahlian Animasi, program keahlian Teknik Sepeda Motor dan program keahlian Administrasi Perkantoran. Dari total biaya pendidikan per tahun per siswa, proporsi terbesar yakni bersumber dari pemerintah karena sekolah ini merupakan sekolah yang berstatus Negeri.

Sumber: diolah dari berbagai sumber

Page 67: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

LATAR BELAKANG DAN TUJUAN PENULISAN PERHITUNGAN BESARAN BIAYA PENDIDIKAN

Mengidentifikasi dan merancang suatu model perhitungan biaya layanan pendidikan di Perguruan Islam Ar-Risalah yang terdiri dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Aliyah dengan berbasis aktivitas (ABC).

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian diatas, gambaran menyeluruh tentang kerangka

pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.5 Skema Kerangka Pemikiran

STUDI LITERATUR

PENGUMPULAN DATA 1. Siklus Proses Bisnis 2. Data Perencanan: RKAS 3. Realisasi Anggaran 4. Jumlah Siswa 5. Jumlah Guru dan Karyawan 6. Data sarana dan prasarana sekolah

PERANCANGAN MODEL ABC (Activity Based Costing)

Identifikasi Proses Bisnis di Sekolah, yang terdiri atas:

1. Proses Manajerial 2. Proses Utama (Core

Process) 3. Proses Pendukung

(Support Process)

Identifikasi Biaya per Aktivitas sesuai

dengan Cost Component (Direct

Labor, Direct Material dan Overhead)

Identifikasi Cost

Object, Activity Centre,

Resources Centre

Identifikasi aktivitas Cost

Pool, Cost Object dan Cost

Driver pada Activity Centre

APLIKASI MODEL ABC PADA SMP-MA

Pengalokasikan Activity Overhead Cost pada

masing-masing aktivitas di masing-masing tingkat

jenjang pendidikan

Estimasi proporsi biaya dan keterkaitan antar

aktivitas terhadap Cost Component melalui Cost

Driver

Perhitungan Cost Per Siswa Berdasarkan Metode ABC

1. ABC (Activity Based Costing) 2. Manajemen Pengelolaan Keuangan Sekolah

Pengambilan Kesimpulan dan Saran

Traditional Costing Method Activity Based Costing (ABC)

48

Page 68: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang digunakan yakni seluruh siswa SMP-MA

Perguruan Islam Ar-Risalah Padang. Kerangka kerja yang digunakan yakni

dengan merancang model sistem ABC (Activity Based Costing) dalam

pengelolaan biaya di Perguruan Islam Ar-Risalah dan kemudian dilanjutkan

pada tahapan perhitungan unit cost untuk output yang dihasilkan yakni jasa

pendidikan untuk seluruh siswa tingkat SMP-MA Perguruan Islam Ar-

Risalah.

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu atau objek penelitian yang

memiliki kualitas-kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Berdasarkan kualitas dan ciri-ciri tersebut populasi dapat dipahami sebagai

sekelompok unit analisis atau objek pengamatan yang minimal memiliki

satu persamaan karakteristik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

unit yang dikelola oleh Yayasan Wakaf Ar-Risalah yakni PAUD/TK, SD,

SMP dan MA.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik yang

49

Page 69: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

relatif sama dan dianggap bisa mewakili populasi. Pada penelitian ini

metode penarikan sampel yang dipakai yaitu Purposive Sampling Method

atau Judgement Sampling, yaitu populasi yang dijadikan sampel

penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria sampel tertentu untuk

mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang

ditentukan.

Sampel dalam penelitian ini adalah SMP dan MA Perguruan Islam Ar-

Risalah. Alasan dipilihnya SMP dan MA sebagai sampel dari penelitian ini

adalah karena SMP dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah merupakan

representasi dari bisnis utama yang dikelola sekolah, dimana Perguruan

Islam Ar-Risalah merupakan sekolah yang menyelenggarakan pendidikan

berkelanjutan selama 6 tahun dengan sistem boarding school.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan

dengan melakukan penelitian lapangan yaitu langsung (direct) melalui

metode wawancara dan observasi, dan data sekunder dikumpulkan melalui

penelitian kepustakaan.

1. Penelitian Lapangan

Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini berhubungan

dengan data keuangan dan non keuangan SMP-MA Perguruan Islam

Ar-Risalah yakni berupa RKAS (Rancangan Kegiatan dan Anggaran

50

Page 70: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Sekolah), realisasi anggaran, data siswa, data pendidik dan tenaga

kependidikan, data sarana dan prasarana, identifikasi proses bisnis dan

identifikasi cost driver untuk aktivitas-aktivitas yang teridentifikasi.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah data untuk tahun ajaran

2013/2014.

Untuk memperoleh data primer, digunakan penelitian lapangan

(field research) dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Wawancara, adalah alat pengumpul informasi dengan cara

mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab

secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara adalah adanya

kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi

(interviewer) dan sumber informasi (interviewee) (Zuriah,

2007: 179).

Wawancara dilakukan secara formal dan non formal untuk

penggalian informasi sambil melakukan permintaan data

sekunder kepada pihak-pihak yang terkait atas data keuangan

dan non keuangan.

b. Observasi, adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja panca indra mata serta

dibantu dengan pancaindra lainnya (Bungin, 2009: 115).

Observasi dilakukan dalam rangka cross-check data agar

memperoleh gambaran kondisi sesungguhnya. Dan untuk

mengetahui aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan pada proses

51

Page 71: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

manajerial, proses utama dan proses pendukung sehingga dapat

melakukan mapping terhadap cost component yang relevan

bagi perhitungan unit cost siswa tingkat SMP-MA Perguruan

Islam Ar-Risalah Padang.

2. Penelitian Kepustakaan

Penelitian kepustakaan diperlukan untuk mengumpulkan data

sekunder serta diperlukan untuk menunjang, melengkapi, dan

menyempurnakan data primer. Teknik pengumpulan data sekunder

adalah dengan cara mempelajari dari jurnal penelitian ilmiah, laporan-

laporan dari instansi terkait serta karya tulis lainnya yang ada

hubungannya dengan penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan dan

non keuangan yang dirumuskan untuk mencapai tahapan penelitian dan

analisa sebagai berikut:

1. Telaah Aktivitas

Telaah aktivitas dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi semua aktivitas yang terjadi di dalam area cakupan

ruang lingkup penelitian yakni SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

yang terdiri dari Kelas VII, Kelas VIII, Kelas IX, Kelas X, Kelas XI

dan Kelas XII.

52

Page 72: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. Mengidentifikasi semua sumber daya (resources) yang dikonsumsi oleh

sekolah, baik yang berupa uang (dana anggaran), tenaga kerja,

mesin/peralatan dan lainnya.

c. Mengidentifikasi jumlah orang, jumlah peralatan dan jumlah

perlengkapan, besar gaji, honor dan insentif dan lainnya (resources

driver) untuk setiap komponen dihubungkan dengan aktivitas yang

mengkonsumsinya pada masing-masing tingkat SMP dan MA.

d. Selanjutnya dari proses tersebut akan ditentukan cost driver yang telah

disiapkan yang relevan dengan aktivitas yang telah ditentukan,

misalnya untuk aktivitas umum seperti listrik, telepon menggunakan

driver jumlah atau besarnya daya yang digunakan.

e. Membebankan biaya ke aktivitas secara penuh sesuai dengan

banyaknya resources yang dikonsumsi melalui cost driver yang telah

dipilih dan relevan dengan aktivitas proses utama.

2. Telaah Cost Object

Tahap selanjutnya adalah telaah cost object dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi Cost Object.

b. Mengidentifikasi Activity Driver, misalnya jam penggunaan ruang,

jumlah siswa, luas gedung dan ruangan, pemakaian daya dan jasa untuk

setiap aktivitas yang menyerap biaya penuh untuk menghubungkan

aktivitas ke Cost Object yang dikonsumsinya.

53

Page 73: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

c. Membebankan biaya ke Cost Object secara penuh sesuai besarnya biaya

yang dikonsumsi melalui Activity Driver di masing-masing kelas.

3. Tahap Perancangan Model

Perancangan model dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

a. Identifikasi proses bisnis SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah,

meliputi proses manajerial, proses utama dan proses pendukung.

b. Review data keuangan SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah meliputi

data RKAS 2013/2014, data Realisasi anggaran untuk mengetahui

mata anggaran yang ada, serta batasan penggunaannya.

c. Mengidentifikasi dan membuat definisi aktivitas-aktivitas utama yang

dilakukan oleh SMP dan MA ke dalam activity dictionary atau rincian

aktivitas yang mendefinisikan keseluruhan aktivitas yang

mencerminkan proses manajerial, utama dan pendukungnya.

d. Mengidentifikasi dan menetapkan Cost Object, Direct Labor Cost,

Direct Material Cost dan Overhead Cost. Penetapan dimaksudkan

untuk menyamakan persepsi pembaca dan menjelaskan acuan istilah

tersebut dalam penelitian ini.

e. Identifikasi Expense Category, Cost Driver, dan Cost Component.

f. Penyusunan hirarki alokasi Activity Overhead Cost pada masing-

masing tingkat (SMP dan MA). Hal ini dimaksudkan untuk

menentukan/mengestimasi proporsi biaya yang diserap, yaitu melalui

proporsi yang besarnya ditentukan oleh cost driver yang telah

diidentifikasi.

54

Page 74: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

4. Aplikasi Model pada SMP dan MA

Pada tahapan ini, seluruh biaya yang telah dikumpulkan berdasarkan

rancangan model yang digunakan yakni akan menghasilkan besaran biaya

yang dikeluarkan oleh SMP dan MA berdasarkan aktivitas yang telah

ditelaah dan dikonstruksi serta dikelompokkan berdasarkan expense

category.

Berikut deskripsi aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 3.1 Deskripsi Aktivitas

NO AKTIVITAS SMP MA JMLH

DL DM OH DL DM OH 1 Kegiatan penerimaan siswa

baru

2 Pelaksanaan MOS 3 Pembinaan dan kegiatan

BES-AR

4 Bimbingan belajar reguler siswa

5 Kegiatan remedial teaching 6 Ekstrakurikuler 7 Life skill 8 Kunjungan edukatif siswa 9 Khidmah ijtimaiyah/ praktek

lapangan

10 Ujian-ujian dan penilaian 11 Penyelenggaraan lomba-

lomba

12 Apresiasi siswa 13 Study club 14 Peringatan hari besar

nasional

15 Training kedisiplinan untuk siswa baru

16 Training motivasi dan metode belajar efektif siswa

17 Pengadaan ATK sekolah 18 Menu harian siswa 19 Jasa laundry 20 Pengembangan tahfidz siswa 21 Gaji dan tunjangan guru dan

karyawan

22 Supervisi

55

Page 75: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

23 Lokakarya awal tahun 24 Penyusunan RKS dan RKAS 25 Rapat dengan komite

sekolah

26 Evaluasi triwulan program kerja

27 Pembekalan dan orientasi internal kepala sekolah

28 Silaturrahim dengan komite sekolah

29 Transportasi dan perjalanan dinas

30 Biaya rapat dan tamu 31 Biaya daya dan jasa 32 Pemeliharaan sarana dan

prasarana

33 Bantuan studi siswa 34 Bantuan uang pembangunan 35 Biaya penggandaan 36 Bahan bakar mesin 37 Instalasi air dan listrik 38 Program adwiyata sekolah 39 Patroli keamanan sekolah 40 Pengadaan perangkat

pembelajaran

41 Pengembangan instrumen penilaian

42 Pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/lifeskil & olahraga

43 Pengadaan sarana asrama 44 Penambahan pemasangan

jaringan komputer

45 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah

46 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

47 Pengembangan budaya dan lingkungan

48 Pembangunan 49 Asuransi gedung 50 Investasi: penambahan lahan 51 Biaya tidak langsung pada

madrasah

Sumber: Data laporan keuangan SMP dan MA

Selanjutnya dari proses tersebut akan ditentukan cost driver yang telah

disiapkan yang relevan dengan aktivitas yang telah ditentukan. Lalu

perhitungan cost per unit siswa SMP dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah

dapat dihitung sesuai dengan proporsi aktivitas yang dilakukan.

56

Page 76: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah merupakan lembaga

pendidikan swasta yang menyelenggarakan pendidikan berkelanjutan

selama 6 (enam) tahun dengan sistem boarding school (setingkat SMP

dan Madrasah Aliyah) dan berada di bawah Yayasan Wakaf Ar-Risalah.

SMP Perguruan Islam Ar-Risalah menggunakan kurikulum yang

berafiliasi kepada Kementerian Pendidikan Nasional RI sedangkan untuk

tingkat MA berpedoman pada kurikulum Kementerian Agama RI serta

dipadukan dengan kurikulum khusus perguruan.

Yayasan Wakaf Ar-Risalah berdiri pada tanggal 24 Juni 2003 di

Solok Sumatera Barat dan terdaftar secara resmi pada pegawai notaris

Helmi Darlis No. 28 tanggal 24/6/2003. Program utama pertama dari

Yayasan Wakaf Ar-Risalah adalah mendirikan SMP dan MA Perguruan

Islam Ar-Risalah yang ditandai dengan diresmikannya pembukaan

Pesantren ini pada bulan Mei/2004 oleh Bapak Gamawan Fauzi, MM

yang bertempat di Nagari Cupak Kab. Solok Provinsi Sumatera Barat.

Proses pembelajaran pertama dimulai pada tahun ajaran 2004/2005

dengan jumlah siswa/i 120 orang dengan 2 kelas putra dan 2 kelas putri.

Seiring dengan perkembangan waktu, maka pada tahun 2005 resmi

57

Page 77: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

dibuka cabang Pesantren Perguruan Islam Ar-Risalah di Padang yang

beralamat di Jln. Air Dingin RT 01/RW IX Kel. Balai Gadang Kec. Koto

Tangah Padang Sumatera Barat yang didirikan di atas tanah wakaf seluas

± 4 hektar. Dengan pertimbangan luasnya tanah yang ada di Padang,

maka pada tahun 2007 ditetapkan bahwa yayasan yang ada di Padang

adalah Yayasan Induk dan Yayasan yang ada di Solok adalah cabang.

Pada tahun ajaran 2007/2008 ini juga dibuka Madrasah Aliyah (MA)

dengan jurusan IPA dan Agama.

Menginjak tahun kelima, pada tahun 2009 ditetapkan bahwa semua

bidang yang ada di Yayasan di Solok di pindahkan ke Padang sehingga

mulai saat itu dan sampai seterusnya kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan di Kota Padang. Dan sampai saat ini unit-unit yang dikelola

Yayasan Wakaf Ar-Risalah terdiri dari PAUD&TK, SD, SMP dan MA

Perguruan Islam Ar-Risalah. Pendiri dan pemikir Yayasan Wakaf Ar-

Risalah diantaranya adalah Bapak H. Irsyad Syafar, Lc, M.Ed., H. Firman

Bahar, Lc., M. Saleh Zulfahmi, Lc, MA., Arwim Al Ibrahimy, Lc., dan

Kamrizal Syafri Adam, Lc.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Perguruan Islam Ar-Risalah terdiri dari pimpinan

perguruan, sekretaris, bendahara yang membawahi 5 kepala bagian yaitu

kepala bagian MA, kepala bagian SMP, kepala bagian pengasuhan putra,

kepala bagian pengasuhan putri dan kepala rumah tangga.

58

Page 78: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Perguruan Islam Ar-Risalah mempunyai struktur organisasi seperti

yang akan disajikan pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perguruan

Sumber: Data sekunder

Perguruan Islam Ar-Risalah memiliki visi “Profesional, Berkualitas

Dan Berwawasan Lingkungan Dalam Membangun Generasi Penuh

Berkah”. Visi tersebut dijabarkan ke dalam 5 item Misi Perguruan Islam

Ar-Risalah. Rincian dari Misi akan disajikan dalam lampiran 2. Tujuan

Umum sekolah sebagai bagian dari tujuan Pendidikan Nasional adalah

melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, terampil dan mandiri.

Sedangkan tujuan khusus sekolah akan disajikan dalam lampiran 2.

3. Sarana dan Prasarana

Perguruan Islam Ar-Risalah memiliki sarana dan prasarana yang

masih dalam tahap pengembangan. Rincian fasilitas sarana prasarana

sekolah akan disajikan dalam tabel 4.1 berikut:

Pimpinan Perguruan Kamrizal Syafri Adam,

Lc

Sekretaris Emiria, S.Pd

Bendahara Dona Putri, S.Pd

Kepala MA H. Donis

Satria, Lc, MA

Kepala SMP

Ali Usman, SS. M.Pd

Kepala Pengasuhan

Pa Ariyonedi,

SHI

Kepala Pengasuhan

Pi Fitrianti,

M.Pd

Kepala Rumah Tangga

Edi Wosono, Amd

59

Page 79: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.1 Rincian Sarana dan Prasarana Perguruan Islam Ar-Risalah

No Sarana dan Prasarana Jumlah 1 Luas Tanah/bangunan 6,5 hektar/1.500 m2 2 Ruang Teori 27 ruang, luas 10.400 m2 3 Ruang Pustaka 2 ruang, luas 24 m2 4 Ruang Pimpinan 1 ruang, luas 12 m2 5 Ruang Kepala 4 ruang, luas 102 m2 6 Ruang Tata Usaha 2 ruang, luas 40 m2 7 Ruang Keuangan 1 ruang, luas 32 m2 8 Ruang Majelis guru 1 ruang, luas 56 m2 9 Ruang Labor Komputer 2 ruang, luas 56 m2 10 Ruang Labor IPA 1 ruang, luas 56 m2 11 Ruang Labor Bahasa 1 ruang, luas 56 m2 12 Kantin 2 ruang, luas 61 m2 13 Koperasi 2 ruang, luas 61 m2 14 Ruang UKS 2 ruang, luas 24 m2 15 Ruang BES-AR 2 ruang, luas 18 m2 16 Masjid 2 ruang, luas 162 m2 17 Asrama Siswa (bangunan) 10 ruang, luas 16.000 m2 18 Gudang 1 ruang, luas 24 m2 19 Rumah Dinas Kepala 4 ruang, luas 360 m2 20 Rumah dinas guru 10 ruang, luas 400 m2 21 Penjaga sekolah 1 ruang, luas 24 m2 22 WC Guru 7 ruang, luas 21 m2 23 WC Siswa 20 ruang, luas 100 m2

Sumber: Data sekunder

B. Kebijakan Manajemen Keuangan

Perguruan Islam Ar-Risalah sebagai sekolah swasta menerapkan standar

pembiayaan sendiri. Lembaga ini dengan konsep otonomi sekolah mengatur

jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program pembiayaan sendiri.

Kebijakan dalam manajemen keuangan di sekolah dilakukan melalui 5

tahapan, yakni:

60

Page 80: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

1. Perencanaan dan Penganggaran

Penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) di

Perguruan Islam Ar-Risalah dilakukan secara terpadu, proses penyusunan

dilakukan bersama dengan pihak-pihak yang terkait yang mengetahui

anggaran sekolah seperti komite, yayasan, kepala sekolah, waka

kurikulum, waka kesiswaan, waka sarana, bendahara, KAUR TU, tenaga

kependidikan dan guru dengan waktu pembuatannya 1 atau 2 bulan

sebelum tahun ajaran baru dimulai.

Adapun tahapan dalam penyusunan RKAS adalah sebagai berikut:

a. Pimpinan perguruan bersama Sekretaris perguruan menentukan

jadwal rapat penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS).

b. Sekretaris perguruan berdasarkan persetujuan dari Pimpinan

perguruan menyebarkan undangan rapat melalui surat resmi dan

sms center kepada pihak yang terkait.

c. Setiap unit kerja yang terdiri dari Waka kurikulum, Waka

kesiswaan, Waka sarana, Waka lab. sains mendata kebutuhan

yang diperlukan pada setiap bagiannya.

d. Memusyawarahkan seluruh masukan dari setiap pihak dan

kemudian dibuatkan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah

(RKAS) untuk 1 (satu) tahun pelajaran.

e. Waktu dalam pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran

Sekolah (RKAS) adalah 4 (empat) hari di bulan Mei hingga

61

Page 81: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Juni. Rapat dilakukan di akhir semester genap untuk persiapan

awal tahun ajaran baru. Dengan rincian pelaksanaan sebagai

berikut:

Hari pertama : Rapat awal dan penentuan plafont anggaran

masing-masing bagian.

Hari kedua : Revisi oleh setiap bagian sesuai plafont.

Hari ketiga :Verifikasi oleh bagian keuangan

(Bendahara perguruan), kemudian Bendahara

perguruan memberikan persetujuan.

Hari keempat : Revisi anggaran dan persetujuan oleh

Pimpinan perguruan.

Sumber pendapatan yang dikelola oleh SMP Perguruan Islam Ar-

Risalah dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, yakni pendapatan

tahunan, bulanan dan lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.2 Rincian Pendapatan SMP Perguruan Islam Ar-Risalah

Jenis Pendapatan SMP

1 Tahunan pendaftaran siswa baru 90.375.000 pendapatan awal tahun ajaran 1.087.630.000

2 Bulanan SPP kelas 1 2.073.600.000 SPP kelas 2 1.887.000.000 SPP kelas 3 1.305.000.000

3 Lain-lain Dana BOS 345.060.000 Dana SBP 100.000.000 Iuran Kunjungan Edukatif Siswa 78.300.000 Bantuan Orang Tua Asuh 97.440.000 TOTAL 7.064.405.000

Sumber: Data laporan keuangan SMP

62

Page 82: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Sedangkan rincian pendapatan untuk tingkat MA berdasarkan jenis

pendapatan yang dikelola sekolah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rincian Pendapatan MA Perguruan Islam Ar-Risalah

Jenis Pendapatan MA

1 Tahunan pendaftaran siswa baru 9.750.000 pendapatan awal tahun ajaran 537.575.000

2 Bulanan SPP kelas 1 1.306.800.000 SPP kelas 2 1.018.400.000 SPP kelas 3 855.000.000

3 Lain-lain Dana BOS 187.940.000 Dana SBP 0 Iuran Kunjungan Edukatif Siswa 35.250.000 Bantuan Orang Tua Asuh 47.400.000 TOTAL 3.998.115.000

Sumber: Data laporan keuangan MA

Dana BOS akan disalurkan setiap periode 3 bulanan, yaitu periode

Januari-Maret, April-Juni, Juli-September dan Oktober-Desember. Sesuai

dengan Petunjuk Teknis Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Dana BOS tahun 2014, Dana BOS yang diterima sekolah dapat

digunakan untuk membiayai komponen kegiatan-kegiatan berikut:

a. Pengembangan perpustakaan.

Item pembiayaannya meliputi mengganti buku teks yang

rusak/menambah kekurangan untuk memenuhi rasio satu siswa

satu buku, langganan publikasi berkala, akses informasi online,

pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan, peningkatan kompetensi

tenaga pustakawan, pengembangan database perpustakaan,

63

Page 83: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

pemeliharan perabot perpustakaan. Dalam UU No 43/2007 tentang

Perpustakaan minimal 5% dari dana BOS.

b. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru.

Item pembiayaannya meliputi biaya pendaftaran, penggandaan

formulir, administrasi pendaftaran, pendaftaran ulang, biaya

pendataan data pokok pendidikan, pembuatan spanduk sekolah

bebas pungutan. Termasuk di dalamnya untuk kondumsi panitia

dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa baru. Standar

pembiayaan mengacu kepada batas kewajaran setempat atau batas

yang telah ditetapkan Pemda.

c. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa.

Item pembiayannya meliputi PAKEM (SD), pembelajaran

Kontekstual (SMP), pengembangan pendidikan karakter,

pembelajaran remedial pembelajaran pengayaan, pemantapan

persiapan ujian; olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka

dan palang merah remaja; Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Termasuk untuk: honor jam mengajar tambahan di luar jam

pelajaran dan biaya transportasinya (termasuk di SMP Terbuka);

biaya transportasi dan akomodasi siswa/guru dalam rangka

mengikuti lomba; fotocopy; membeli alat olah raga, alat kesenian

dan biaya pendaftaran mengikuti lomba.

64

Page 84: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

d. Kegiatan Ulangan dan Ujian.

Item pembiayaannya meliputi; ulangan harian, ulangan umum,

dan ujian sekolah. Termasuk untuk: fotocopy, penggandaan soal,

honor koreksi ujian dan honor guru dalam rangka penyusunan

rapor siswa.

e. Pembelian bahan-bahan habis pakai.

Item pembiayaannya meliputi: buku tulis, kapur tulis, pensil,

spidol, kertas, bahan praktikum, buku induk siswa, buku

inventaris; minuman dan makanan ringan untuk kebutuhan sehari-

hari di sekolah; pengadaan suku cadang alat kantor.

f. Langganan daya dan jasa.

Item pembiayannya meliputi: listrik, air, dan telepon, internet

(fixed/mobile modem) baik dengan cara berlangganan maupun

prabayar; pembiayaan penggunaan internet termasuk untuk

pemasangan baru; membeli genset atau jenis lainnya yang lebih

cocok di daerah tertentu misalnya panel surya, jika di sekolah

tidak ada jaringan listrik. Penggunaan Internet dengan mobile

modem dapat dilakukan untuk maksimal pembelian voucher

sebesar Rp 250.000 per bulan.

g. Perawatan sekolah.

Item pembiayaannya meliputi: pengecatan, perbaikan atap

bocor, perbaikan pintu dan jendela; perbaikan mebeler, perbaikan

sanitasi sekolah (kamar mandi dan WC), perbaikan lantai

65

Page 85: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

ubin/keramik dan perawatan fasilitas sekolah lainnya. Kamar

mandi dan WC siswa harus dijamin berfungsi dengan baik.

h. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga

kependidikan honorer.

Item pembiayaannya meliputi: guru honorer (hanya untuk

memenuhi SPM); pegawai administrasi (termasuk administrasi

BOS untuk SD); pegawai perpustakaan; penjaga sekolah; satpam;

pegawai kebersihan. Dalam pengangkatan guru/tenaga

kependidikan honorer sekolah harus mempertimbangkan batas

maksimum penggunaan dana BOS untuk belanja pegawai, serta

kualifikasi guru honorer harus sesuai bidang yang diperlukan.

i. Pengembangan profesi guru.

Item pembiayaannya meliputi: KKG/MGMP; KKKS/MKKS;

menghadiri seminar yang terkait langsung dengan peningkatan

mutu pendidik dan ditugaskan oleh sekolah. Khusus untuk sekolah

yang memperoleh hibah/block grant pengembangan KKG/MGMP

atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya

diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transport

kegiatan apabila tidak disediakan oleh hibah/blockgrant tersebut.

j. Membantu siswa miskin.

Item pembiayannya meliputi: pemberian tambahan bantuan

biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah

biaya transport dari dan ke sekolah; membeli alat transportasi

66

Page 86: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

sederhana bagi siswa miskin yang akan menjadi barang inventaris

sekolah (misalnya sepeda, perahu penyeberangan, dll); membeli

seragam, sepatu dan alat tulis bagi siswa miskin (BSM), baik dari

pusat, provinsi maupun kabupaten/kota di sekolah tersebut.

k. Pembiayaan pengelolaan BOS

Item pembiayaannya meliputi: alat tulis kantor (ATK termasuk

tinta printer, CD dan flash disk); penggandaan, surat-menyurat,

insentif bagi bendahara dalam rangka penyusunan laporan BOS

dan biaya transportasi dalam rangka mengambil dana BOS di

Bank/PT Pos.

l. Pembelian perangkat komputer.

Item pembiayannya meliputi: dekstop/work station; printer

atau printer plus scanner. Masing-masing maksimum 1 unit dalam

satu tahun anggaran. Peralatan komputer tersebut harus ada di

sekolah.

m. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah terpenuhi

pendanaannya dari BOS.

Sedangkan dana bantuan SBP (Sekolah Berbasis Pesantren)

merupakan bantuan yang diberikan untuk membantu SMP Berbasis

Pesantren dalam meningkatkan kemampuannya untuk mencapai standar

dasar nasional pendidikan, juga merupakan wujud nyata upaya

memenuhi lima misi (lima K) yaitu Ketersediaan, Keterjangkauan,

Kualitas, Kesetaraan dan Kepastian memperoleh layanan pendidikan

67

Page 87: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

yang bermutu, khususnya upaya dalam pencapaian peningkatan kualitas

dan daya saing sekolah (sumber). Dana ini diberikan kepada semua SMP

Berbasis Pesantren yang masuk dalam Program pembinaan SBP yang

dikembangkan melalui kerja sama Direktorat Pembinaan Sekolah

Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan

Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian

Agama.

Dana bantuan SBP diberikan dengan sistem paket. Ada tiga jenis

paket, yaitu paket A sebesar 50 juta rupiah, paket B sebesar 75 juta

rupiah dan paket C sebesar 100 juta rupiah. Penetapan jenis paket yang

diterima oleh masing-masing sekolah dilakukan oleh Direktorat

Pembinaan SMP, berdasarkan besarnya jumlah siswa. Penyaluran

bantuan ini dilakukan dengan ditransfer sekaligus (tanpa ada

pemotongan) langsung ke rekening rutin sekolah, yang harus

ditandatangani oleh kepala sekolah dan bendahara. Bantuan pembinaan

SBP untuk tahun 2013 disalurkan pada tahun anggaran 2013 (antara

bulan Januari s.d. Desember 2013) dan pelaksanaan kegiatan di sekolah

dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014 (bulan Juli 2013 s.d. Juni 2014).

2. Pelaksanaan dan Pengelolaan

Pengelola Keuangan di Perguruan Islam Ar-Risalah adalah

Bendahara yayasan, Bendahara perguruan, Bendahara SMP, Bendahara

MA. Bendahara yayasan Ibu Mira Desvita, SE, Akt mengelola seluruh

pendapatan dari setiap devisi yang ada di yayasan wakaf Ar-Risalah.

68

Page 88: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Bendahara perguruan Ibu Dona Putri, S.Pd mengelola dana yang telah

dianggarkan untuk Perguruan Islam Ar-Risalah oleh yayasan. Anggaran

ini akan didistribusikan kepada SMP dan MA yang masing-masing

dikelola oleh Bendahara SMP Ibu Fitri Melya Rahmi, SEI dan Bendahara

MA Ibu Riza Elvera, S.Pd.

3. Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran

Untuk keperluan penyusunan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan anggaran, diperlukan antara lain data realisasi anggaran,

bukti penggunaan anggaran seperti kwitansi dan catatan atas laporan

keuangan. Untuk keperluan tersebut, maka:

a. Bendahara sekolah selaku pemegang dana BOS SMP dan MA

membuat laporan penggunaan dana BOS yang di dalamnya

terdapat SPJ serta bukti-bukti pembelanjaan seperti kwitansi.

Dan laporan ini akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan

Kota Padang dan ditandatangani oleh Ketua Yayasan Wakaf Ar-

Risalah, ketua komite, pimpinan perguruan dan bendahara.

b. Bendahara sekolah membuat laporan bulanan dan laporan akhir

tahun yang di dalamnya terdapat SPJ serta bukti-bukti

pembelanjaan seperti kwitansi. Laporan ini diberikan kepada

ketua komite, ketua yayasan, pimpinan perguruan dan kepala

sekolah.

69

Page 89: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

c. Bendahara sekolah membuat laporan penggunaan dana SBP tiap

semester untuk satu tahun ajaran. Laporan ini akan disampaikan

kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Bendahara sekolah membuat laporan pertanggungjawaban

penggunaan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Laporan BSM

diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Padang.

4. Sistem Akuntansi dan Pelaporan

Berikut jenis-jenis laporan yang harus dilaporkan:

a. Laporan Kas Komite

Laporan kas komite adalah laporan yang dibuat oleh

bendahara sekolah SMP dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah

sebagai pertanggungjawaban pengelolaan dana komite sekolah.

Bendahara selambat-lambatnya membuat laporan per tanggal 30

pada setiap akhir bulannya. Laporan disertakan dengan SPJ dan

bukti-bukti pembelanjaan seperti kwitansi. Laporan ini

diserahkan kepada Kepala Yayasan, Pimpinan Perguruan,

Kepala Sekolah dan Ketua Komite.

b. Laporan Dana BOS

Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana

program adalah yang berkaitan dengan statistik penerima

bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana,

pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi

dan pengaduan masalah. Kementrian Pendidikan dan

70

Page 90: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Kebudayaan telah menyediakan software/perangkat lunak untuk

membantu sekolah dalam menyusun laporan keuangan tingkat

sekolah. Aplikasi ini diberi nama Aplikasi Laporan

Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS (ALPEKA BOS)

yang dapat diunduh dari www.bos.kemendikbud.go.id.

Tahapan pelaporan:

1) RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite

Sekolah dan Ketua Yayasan. Dokumen ini disampaikan

di sekolah dan diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah,

Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para

pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2) Sekolah membuat pembukuan dari dana yang diperoleh

sekolah untuk program BOS.

3) Membuat laporan Realisasi penggunaan dana tiap

sumber dana. Laporan ini disusun berdasarkan Buku

Kas Umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh

sekolah pada periode yang sama. Laporan ini dibuat

triwulan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala

Sekolah dan Komite Sekolah.

4) Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS

merupakan rekapitulasi dari 13 komponen penggunaan

dana BOS dan laporan ini dibuat triwulanan dan

71

Page 91: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

ditandatangani oleh Bendahara, Ketua Yayasan, Kepala

Sekolah, Komite Sekolah.

5) Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan

bukti kuitansi yang sah. Bukti pengeluaran uang dalam

jumlah tertentu harus dibubuhi materai. Uraian

pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci

sesuai dengan peruntukannya. Bukti pembayaran harus

disetujui oleh Kepala Sekolah dan lunas dibayar oleh

Bendahara. Segala jenis bukti pengeluaran disimpan

oleh bendahara sebagai bahan bukti dan bahan laporan.

6) Pelaporan. Laporan harus memenuhi unsur-unsur

sebagai berikut:

− Melaporkan setiap kegiatan berdasarkan laporan

hasil pelaksanaan kegiatan.

− Laporan meliputi realisasi penggunaan dana per

sumber dana dan surat pernyataan

pertanggungjawaban yang menyatakan bahwa dana

BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH

BOS.

− Mempersiapkan Buku Kas Umum, Buku Pembantu

Kas, Buku Pembantu Bank dan Buku Pembantu

Pajak beserta bukti dokumen pendukung bukti

72

Page 92: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

pengeluaran dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon)

sebagai bahan audit.

c. Laporan Dana SBP

Ada dua jenis laporan yang harus disiapkan oleh sekolah

yaitu Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan. Kedua laporan

tersebut dibuat sekurang-kurangnya dua kali, pertama laporan

kemajuan dan kedua laporan akhir. Laporan kemajuan dan

maupun laporan akhir yang dibuat untuk Direktorat Pembinaan

SMP Ditjen Pendidikan Dasar Kemendikbud.

d. Laporan Bantuan Siswa Miskin

Laporan ini dibuat hanya 1 (satu) kali dalam setahun.

Dibuat selambat-lambatnya pada akhir tahun yang bersangkutan.

Laporan yang dibuat adalah:

1) Realisasi penggunaan dana BSM.

2) Bukti-bukti seperti tanda terima.

3) Daftar siswa penerima SKTM.

73

Page 93: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.4 Periode Pelaporan Keuangan

No Laporan

Keuangan Jenis Laporan

Keuangan Dilaporkan

Kepada Batas Waktu

Pelaporan 1 Setiap

bulan Laporan Kas Komite

1. Ketua Komite

2. Ketua Yayasan

3. Pimpinan Perguruan

4. Kepala Sekolah

1 minggu setelah periode

pelaporan.

2 Triwulan Laporan dana BOS

Dinas Pendidikan Kota Padang

Harus tepat waktu.

3 Semesteran Laporan SBP (Sekolah Berbasis Pesantren)

Kemendiknas Pusat Harus tepat

waktu.

4 Tahunan Laporan BSM (Bantuan Siswa Miskin)

Harus tepat waktu.

Sumber: Hasil interview

5. Pengawasan Keuangan

Pengawasan dana dari Komite dilakukan oleh Ketua Komite dan

Ketua Yayasan setiap akhir semester dan diawasi setiap bulan oleh

Kepala Sekolah dan Pimpinan Perguruan.

Pengawasan dana BOS dilakukan oleh bagian manajemen BOS

Dinas Pendidikan Kota Padang yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan

sekali.

74

Page 94: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Pengawasan dana SBP dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SBP

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Pendidikan

Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama.

C. Perancangan Model ABC

Dalam bahasan ini akan dirancang model perhitungan pembebanan biaya

harga pokok jasa pendidikan berbasis aktivitas dengan mengidentifikasi

kegiatan yang terjadi kemudian menelusuri biaya yang diserap dalam kategori

direct labor, direct material, dan overhead cost.

Pelaksanakan perancangan atas model ABC yang dapat diterapkan di

Perguruan Islam Ar-Risalah akan dilaksanakan dengan tahapan berikut:

1. Review Data Keuangan dan Identifikasi Proses Bisnis Perguruan

Islam Ar-Risalah

Proses bisnis yang dapat diidentifikasi pada penelitian ini adalah

proses bisnis dengan model CIMOSA (Computer Integrated

Manufacturing for Open System Architecture). Dalam model ini proses

bisnis secara garis besar dibagi menjadi 3 level, yaitu : managerial

process, core process dan support process.

Proses manajerial (managerial process) berkaitan dengan kegiatan

yang dilaksanakan manajemen yang berkaitan dengan aktivitas POAC,

yakni Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Yang meliputi 3

fase, yakni:

75

Page 95: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

a. Penentuan Visi, Misi dan Tujuan Sekolah, meliputi aktivitas

rapat kerja, rapat koordinasi dan berbagai aktivitas penentuan

arah dan kebijakan sekolah.

b. Penyusunan strategi, meliputi aktivitas rapat kerja, rapat

koordinasi dan berbagai aktivitas perumusan pelaksanaan

operasional arah kebijakan sekolah melalui berbagai strategi.

c. Monitoring dan Evaluasi (MONEV), meliputi aktivitas evaluasi,

monitoring dan berbagai aktivitas pengendalian yang dilakukan

dalam melaksanakan berbagai operasional strategi yang

dirumuskan di sekolah.

Selanjutnya level kedua adalah proses utama (core process),

meliputi:

a. Identifikasi kebutuhan dan pengembangan produk sekolah.

Meliputi aktivitas penggalian informasi kebutuhan praktis,

pengembangan kerjasama eksternal, penyusunan kurikulum,

penyusunan SAP (Satuan Acara Pengajaran), penyusunan

kebutuhan buku dan peralatan bagi aktivitas sekolah,

pengembangan sistem penerimaan calon siswa baru, serta

berbagai aktivitas yang dapat dipergunakan untuk

mengidentifikasi kebutuhan pengajaran dan aktivitas

pengembangan sekolah.

76

Page 96: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. Proses transformasi dan pemenuhan kebutuhan produk sekolah.

Meliputi aktivitas pengajaran, muatan lokal seperti

mentoring, tahfidz alquran, praktek lapangan/khidmah

ijtimaiyah serta aktivitas pengembangan diri siswa yang

dilaksanakan secara intrakurikuler, ekstrakurikuler dan life skill.

c. Proses pemasaran produk sekolah.

Meliputi aktivitas sosialisasi dan pemasaran sekolah,

pengembangan kerjasama dengan sekolah dan instansi lainnya

dalam bidang pendidikan.

d. Proses tambahan pada produk sekolah.

Program Pembiasaan/Program Asrama, kegiatan ini

mencakup pembinaan karakter, akhlak dan agama siswa yang

dilakukan dalam keseharian siswa secara terus menerus dan

terprogram dengan uraian kegiatan rutin, spontan dan

keteladanan. Program ini dilakukan sepanjang waktu (siang dan

malam) dengan melibatkan seluruh guru dan pengasuh di

asrama serta semua keluarga besar Yayasan Wakaf Ar-Risalah.

Selanjutnya level ketiga adalah proses pendukung (support process),

meliputi:

a. Proses pengembangan SDM

Meliputi aktivitas pendidikan dan latihan bagi seluruh guru,

mengikut sertakan guru pada seminar-seminar nasional dan

berbagai aktivitas pengembangan lainnya.

77

Page 97: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. Proses pengadaan infrastruktur TI

Meliputi pengadaan sistem informasi, pengadaan internet

hotspot, CCTV, pengadaan alat-alat laboratorium komputer dan

bahasa.

c. Proses administrasi dan keuangan

Meliputi aktivitas pengadministrasian dan

pendokumentasian kegiatan pengajaran, pencatatan dan

pelaporan keuangan, distribusi keuangan, belanja kebutuhan

bahan habis administrasi dan material pengajaran, penyusunan

anggaran dan belanja aktivitas yang terkait dengan administrasi

dan keuangan.

d. Proses pemeliharaan

Meliputi aktivitas pemeliharaan gedung, lingkungan,

peralatan, kendaraan dan berbagai aktivitas terkait dengan

pemeliharaan aset jangka panjang sekolah.

Dari ketiga level manajemen ini merupakan aktivitas yang berkaitan

dengan proses utama dan proses pendukung dan tertuang dalam suatu

pembiayaan yang dikelola berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran

serta pengelolaan aset Perguruan Islam Ar-Risalah.

Sumber penerimaan untuk tingkat SMP Perguruan Islam Ar-Risalah

adalah sebagai berikut berasal dari pemerintah pusat seperti dana BOS

dan dana bantuan SBP (Sekolah Berbasis Pesantren), siswa (komite) dan

dana lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

78

Page 98: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.5 Sumber Penerimaan SMP

Sumber SMP

1 Pemerintah (diknas pusat) Dana BOS 345.060.000 Dana SBP 100.000.000

2 Siswa (komite) pendaftaran siswa baru 90.375.000 pendapatan awal tahun ajaran 1.087.630.000 SPP 5.265.600.000 Iuran kunjungan edukatif siswa 78.300.000

3 Lain-lain Bantuan orang tua asuh (GNOTA) 97.440.000 TOTAL 7.064.405.000

Sumber: Data laporan keuangan SMP

Sumber penerimaan untuk tingkat MA Perguruan Islam Ar-Risalah

berasal dari pemerintah pusat seperti dana BOS, siswa (komite) dan dana

lain-lain dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.6 Sumber Penerimaan MA

Sumber MA

1 Pemerintah (diknas pusat) Dana BOS 187.940.000 Dana SBP 0

2 Siswa (komite) pendaftaran siswa baru 9.750.000 pendapatan awal tahun ajaran 537.575.000 SPP 3.180.200.000 Iuran kunjungan edukatif siswa 35.250.000

3 Lain-lain Bantuan orang tua asuh (GNOTA) 47.400.000 TOTAL 3.998.115.000

Sumber: Data laporan keuangan MA

Observasi yang dilakukan pada data keuangan Perguruan Islam Ar-

Risalah bertujuan untuk memisahkan objek pembelanjaan dalam mata

anggaran sesuai aktivitas yang dilakukan, sehingga perlu dilakukan

79

Page 99: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

pengklasifikasian mata anggaran yang ada dalam aktivitas

operasional/rutin dan aktivitas pengembangan ke dalam tabel berikut:

Tabel 4.7

Aktivitas Operasional/Rutin

NO AKTIVITAS DESKRIPSI 1

Kegiatan penerimaan siswa baru

Pelayanan yang diberikan bagi peserta didik baru mulai dari pendaftaraan, ujian seleksi, pemberkasan, pengawasan serta penyusunan Tim panitia, pembuatan formulir, konsumsi, dan insentif panitia.

2

Pelaksanaan MOS

Kegiatan yang diperuntukan khusus peserta didik baru untuk mengenal lingkungan sekolah.

3

Pembinaan dan kegiatan BES-AR

Pembinaan bagi para anggota Badan Eksekutif Siswa Ar-Risalah (BES-AR) berupa pelatihan, pemilihan pengurus BES-AR, studi banding, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan BES-AR.

4 Bimbingan belajar reguler siswa

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar reguler siswa.

5 Kegiatan remedial teaching

Kegiatan belajar mengajar tambahan yang diberikan kepada siswa yang belum memenuhi standar ketuntasan kompetensi minimal.

6 Ekstrakurikuler Seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler, mulai dari insentif untuk pembina ekskul, dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan ekstrakurikuler.

7 Life skill Seluruh biaya penyelenggaraan kegiatan life skill, mulai dari insentif untuk pembina, dan juga kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan kegiatan life skill.

8 Kunjungan edukatif siswa

Kegiatan rutin di akhir semester, yakni kunjungan belajar siswa yang dilakukan untuk menunjang mata pelajaran yang ada pada semester tersebut.

80

Page 100: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

9 Khidmah ijtimaiyah/ praktek lapangan

Pelaksanaan KKN di akhir semester oleh siswa kelas 3 SMP dan 3 MA.

10 Ujian-ujian dan penilaian Pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS) dan pelaporan nilai akhlak.

11 Penyelenggaraan lomba-lomba

Seluruh biaya untuk penyelenggaraan kegiatan lomba, baik itu lomba bidang akademik, pemilihan siswa teladan, lomba porseni, classmeeting, lomba ekskul dan lomba-lomba lainnya.

12 Apresiasi siswa Pemberian hadiah/reward dan sertifikat atas pencapaian tertentu oleh siswa.

13 Study club Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan study club, seperti insentif trainer dan kebutuhan lain yang berhubungan dengan study club.

14 Peringatan hari besar nasional

Kegiatan yang diadakan sekolah dalam memperingati hari besar nasional seperti Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus.

15 Training kedisiplinan untuk siswa baru

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan training kedisiplinan bagi siswa/i baru.

16 Training motivasi dan metode belajar efektif siswa

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan kegiatan training motivasi dan metode belajar efektif untuk seluruh siswa

17 Pengadaan ATK sekolah Pengadaan alat tulis kantor (ATK) bagian kurikulum, kesiswaan, administrasi dan sekretariat sekolah serta laboratorium komputer.

18 Menu harian siswa Biaya menu harian siswa, biaya air minum dan biaya operasional dapur.

19 Jasa laundry Jasa laundry yang diperuntukkan khusus untuk siswa baru khusus SMP.

20 Pengembangan tahfidz siswa

Seluruh biaya yang digunakan untuk kegiatan tahfidz siswa.

21 Gaji dan tunjangan guru dan karyawan

Honor yang diberikan kepada seluruh guru dan karyawan.

22 Supervisi Aktivitas yang terdiri dari supervisi

81

Page 101: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

kepsek terhadap guru dan supervisi dinas terhadap sekolah.

23 Lokakarya awal tahun Kegiatan rutin sekali setahun yang dilakukan setiap awal tahun.

24 Penyusunan RKS dan RKAS

Kegiatan rutin yang dilakukan sekali setahun yakni menyusun Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS dan RKS).

25 Rapat dengan komite sekolah

Kegiatan rutin dilakukan sekali setahun rapat dengan komite sekolah.

26 Evaluasi triwulan program kerja

Evaluasi program kerja yang dilakukan setiap empat bulan sekali.

27 Pembekalan dan orientasi internal kepala sekolah

Kegiatan khusus yang dilakukan untuk pembekalan dan orientasi kepala sekolah.

28 Silaturrahim dengan komite sekolah

Kegiatan rutin sekali setahun silaturrahim dengan komite sekolah

29 Transportasi dan perjalanan dinas

Transport yang diberikan untuk mobilitas kepala sekolah, pendamping lomba siswa, pendamping kunjungan edukatif siswa dan pendamping khidmah ijtimaiyah siswa.

30 Biaya rapat dan tamu Biaya konsumsi rapat koordinasi sekolah, raker, rapat walas dan rapat koordinasi bagian akademik serta biaya untuk konsumsi tamu.

31 Biaya daya dan jasa Terdiri dari biaya listrik, lanngganan telp, langganan internet, langganan media informasi sekolah (koran dan majalah) dan jasa penambahan pemasangan jaringan komputer.

32 Pemeliharaan sarana dan prasarana

Pemeliharaan alat-alat sarana dan prasarana bagian kurikulum, bagian kesiswaan dll.

33 Bantuan studi siswa Bantuan bagi siswa/i kurang mampu dalam pemenuhan kebutuhan pembiayaan pendidikan.

34 Bantuan uang pembangunan

Bantuan bagi siswa/i untuk pembiayaan uang pembangunan.

35 Biaya penggandaan Biaya penggandaan bagian kurikulum, kesiswaan, administrasi dan sekretariat sekolah untuk dokumen, berkas-berkas ujian dll.

36 Bahan bakar mesin Biaya untuk bahan bakar diesel kantor dan lab komputer.

82

Page 102: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

37 Instalasi air dan listrik Seluruh biaya untuk instalasi air dan listrik sekolah.

38 Program adwiyata sekolah

Seluruh biaya untuk membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan sehingga mampu berpartisipasi dalam rangka upaya pelestarian lingkungan sekolah.

39 Patroli keamanan sekolah Biaya jasa keamanan sekolah. 40 Pengadaan perangkat

pembelajaran Pengadaan perangkat pembelajaran seperti pengumpulan satu set perangkat pembelajaran KTSP dan pengadaan buku paket pelajaran siswa.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan rutin adalah 40 aktivitas,

serta yang berkaitan dengan aktivitas pengembangan adalah sebanyak 11

aktivitas yang digambarkan dari 51 aktivitas yang ditelusuri, seperti pada

tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Aktivitas Pengembangan

41 Pengembangan instrumen penilaian

Kegiatan pengembangan teknik penilaian dalam rangka perubahan ke arah yang lebih baik.

42 Pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/lifeskil & olahraga

Pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/life skill dan peralatan dan perlengkapan olah raga.

43 Pengadaan sarana asrama Biaya pengadaan sarana dan prasarana asrama siswa.

44 Penambahan pemasangan jaringan komputer

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan jaringan komputer.

45 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah

Pembelian peralatan-peralatan kebutuhan sekolah, seperti kebutuhan sarana kurikulum, kebutuhan kelas awal tahun,kebutuhan kelas per semester, kebutuhan guru, kebutuhan kesiswaan, kebutuhan laboratorium,

83

Page 103: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

kebutuhan perpustakaan, pembuatan plakat, buku profil dan kalender sekolah, dll.

46 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

Kegiatan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru melalui training, workshop, seminar dan pemberian beasiswa guru untuk S2.

47 Pengembangan budaya dan lingkungan

Pembuatan slogan motivasi di lingkungan sekolah, pengadaan alat-alat kebersihan, penanaman pohon lindung serta pengembangan taman sekolah dalam rangka pemeliharaan kebersihan lingkungan dan penghijauan.

48 Pembangunan Penambahan gedung sekolah 49 Asuransi gedung Biaya asuransi gedung sekolah. 50 Investasi: penambahan

lahan Seluruh biaya pembelian dan pembukaan lahan baru.

51 Biaya tidak langsung pada madrasah

Seperti biaya guru honor, kelebihan jam mengajar guru dan biaya lembur yang seluruhnya di kategorikan ke biaya tidak langsung pada madrasah.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

2. Identifikasi Cost Object, Direct Labor Cost, Direct Mateial Cost dan

Overhead Cost

Dari pengamatan dan hasil identifikasi data diperoleh hasil berikut

berkenaan dengan Cost Object, Direct Labor Cost, Direct Material Cost

dan Overhead Cost pada tabel 4.7 dibawah ini:

84

Page 104: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.9 Penetapan Cost Object, Direct Labor Cost, Direct Material Cost dan

Overhead Cost

Penetapan Deskripsi Keterangan Cost Object Yaitu produk berupa

pelayanan yang diberikan sekolah.

Biaya pendidikan.

Direct Labor Cost

Yaitu biaya orang atau personel yang terlibat langsung dalam kegiatan pendidikan.

Biaya gaji dan Pengembangan tenaga Pendidik dan Kependidikan.

Direct Material Cost

Yaitu biaya bahan langsung yang digunakan dikonsumsi dalam kegiatan pendidikan.

Pengadaan Alat dan Bahan Habis Pakai, Alat Tulis Kantor/ATK dan biaya menu harian siswa.

Overhead Cost

Yaitu biaya lain-lain selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang tidak dapat secara langsung ditelusuri ke produk.

Biaya pemeliharaan sarana prasarana, biaya perjalanan dinas, biaya pengadaan dan perawatan bangunan dan biaya lain-lain yang tidak dapat ditelusuri secara langsung dampaknya pada output.

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Pada penentuan Cost Object berkaitan dengan produk yang

dihasilkan oleh Perguruan Islam Ar-Risalah, yakni melahirkan lulusan

yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta disaat yang

bersamaan memiliki kepribadian yang religius dan berakhlak mulia.

Sedangkan penentuan komponen biaya berupa Biaya langsung

(Direct Material dan Direct Labor), berkaitan dengan biaya yang

dikeluarkan dalam rangka menghasilkan produk dalam bidang

pendidikan yakni peserta didik yang dinyatakan lulus. Direct Material

berupa biaya yang dikeluarkan untuk bahan-bahan yang diperlukan

dalam proses menghasilkan produk, yakni bahan-bahan yang digunakan

85

Page 105: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

dalam kegiatan belajar mengajar disekolah. Sedangkan Direct Labor

berupa biaya yang dikeluarkan dalam rangka membayar Guru serta

karyawan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pendidikan dan

proses pelayanan belajar mengajar.

Lain halnya dengan Biaya tidak langsung (Overhead Cost),

merupakan biaya yang dikeluarkan sekolah dalam rangka mendukung

kegiatan utama untuk menghasilkan produk (lulusan) berupa kegiatan

umum, administrasi dan rutin yang secara tidak langsung memberikan

kontribusi dalam menciptakan produk yang bermutu dan baik.

3. Identifikasi Expense Category, Cost Driver dan Cost Component

Dari pengamatan dan pengumpulan data diperoleh hasil identifikasi

expense category, cost driver dan cost component sebagai berikut:

Tabel 4.10 Penetapan Expense Category, Cost Driver dan Cost Component

Penetapan Deskripsi Keterangan Expense Category

Yaitu belanja untuk membiayai kegiatan usaha sekolah.

1. Belanja Rutin : belanja bahan habis pakai, belanja pegawai, langganan daya jasa dan lainnya 2. Belanja Pengembangan : pengadaan perangkat pembelajaran, pengembangan SDM dan lain sebagainya

Cost Driver Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan perubahan biaya aktivitas.

Jumlah siswa, jumlah guru, jumlah penggunaan kertas, jumlah lokal yang digunakan, frekuensi kegiatan, frekuensi pemeliharaan, dan frekuensi perbaikan sarana dan prasarana

Cost Behaviour

Yaitu pola penyerapan biaya yang dipengaruhi oleh jenis cost driver.

Fixed Cost, misalnya gaj/ honorarium insentif, langganan daya jasa dan lain-lain. Variable Cost, misalnya alat tulis kantor, biaya penggandaan soal ujian dan lain sebagainya.

86

Page 106: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Terdiri atas fixed cost dan variabel cost

Cost Component

Yaitu komponen anggaran/biaya yang diserap oleh suatu aktivitas

Gaji/ honorarium, belanja pendidik dan tenaga kependidikan, keperluan harian kantor, langganan daya dan jasa, perjalanan dinas, ujian, penerimaan peserta didik baru, belanja alat tulis kantor dan sekolah, workshop kurikulum dan lain sebagainya.

Activity Centre

Yaitu satuan entitas organisasi dimana aktivitas berlangsung

SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

4. Pembentukkan model ABC yang dapat diterapkan dalam menghitung

Unit Cost biaya pendidikan di Perguruan Islam Ar-Risalah

Berdasarkan sejumlah tahapan yang telah didentifikasi dan dianalisa

dapat digambarkan bahwa aktivitas-aktivitas yang telah digambarkan

dalam definisi belanja rutin dan belanja pengembangan yang tergambar

pada 3 level aktivitas yang digambarkan di masing-masing Cost Driver

yang telah ditetapkan.

Berikut ini model yang dapat merepresentasikan proses integrasi

sistem akuntansi yang berbasis mata anggaran ke dalam aktivitas

ditunjukkan pada gambar berikut ini:

87

Page 107: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Gambar 4.2 Model Pembebanan Activities ke dalam Cost Object

ACTIVITIES EXPENDITURE COST OBJECT

Cost Cost Component Driver

ABC Costing Activity Centre

ABC Costing

Sumber: Setyaningrum (2014: 70)

D. Aplikasi Model ABC

Dalam melaksanakan perancangan atas model ABC yang dapat diterapkan

di Perguruan Islam Ar-Risalah, maka akan dilaksanakan tahapan berikut:

1. Proses Bisnis Perguruan Islam Ar-Risalah

Tahap pertama yang dilakukan adalah menguraikan mengenai

aktivitas dan karakteristik proses bisnis di Perguruan Islam Ar-Risalah

yang berkaitan dengan cost driver terkait dengan proses kegiatan belajar

mengajar dan kegiatan penunjang pembelajaran lain yang ada di sekolah.

Berikut data yang berkaitan dengan cost driver penelitian ini. Data

yang digunakan yakni diperoleh untuk tahun ajaran 2013/2014 yakni:

Manajerial Activities

Core Activities

Support Activities

Pendidikan

Belanja Rutin

Belanja Pengembangan

88

Page 108: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

a. Jumlah Siswa SMP dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah

Data berikut ini adalah data jumlah siswa tingkat SMP dan MA

Perguruan Islam Ar-Risalah:

Tabel 4.11 Jumlah Siswa SMP Perguruan Islam Ar-Risalah

NO Kelas Jumlah Siswa 1 Kelas I 192 2 Kelas II 185 3 Kelas III 145 Total 522

Sumber: Data sekunder

Jumlah seluruh siswa SMP adalah 522 siswa yang terdiri dari 262

siswa putra dan 260 putri dan terbagi ke dalam 18 rombongan belajar

(rombel).

Tabel 4.12 Jumlah Siswa MA Perguruan Islam Ar-Risalah

NO Kelas Jumlah Siswa 1 Kelas X 121 2 Kelas XI 114 3 Kelas XII 95 Total 330

Sumber: Data sekunder

Jumlah seluruh siswa MA adalah 330 siswa yang terdiri dari 162

siswa putra dan 168 putri dan terbagi ke dalam 12 rombongan belajar

(rombel). Kelas X, XI, XII merupakan program penjurusan yang

terdiri atas Program IPA sebanyak 132 siswa dan Program MAK

sebanyak 198 siswa.

b. Jumlah Guru dan tenaga kependidikan, akan disajikan pada tabel 4.13

berikut:

89

Page 109: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.13 Jumlah Guru dan Karyawan

No Daftar Nama Guru dan Karyawan SMP No Daftar Nama Guru dan

Karyawan MA 1 Amelia,SE 1 H.Dzul Adli,Lc, 2 Nofrita, S.Pd 2 H. Donis Satria,Lc.MA 3 Ali Usman, S.S.M.Pd 3 Aslam Hadi,Lc 4 Nila Reftria P 4 Layla Yusra,S.Si 5 Afriani Syaflorence, S.Pd 5 Hikmalyati,S.Pd 6

Herry Eko Jaya Putra, S.Si

6

Meli Farianti, S.S

7 Syatri, SE 7 April Hidayat, Lc 8 Zubaidah 8 Rosi Fitria, S.Pd 9 Misda Juwita, S.Pd 9 Arbiansyah, S.Pd

10 Martin Saleha, S.Sos 10 Riza Elvera S.Pd 11 Maria Yosita, S.Pt 11 Emiria, S.Pd 12 Dita Andalia, A.Md. Keb 12 Falyastatu yunus, S.Pd 13 Dina Aprilliana, S.Sos 13 Siswati, S.S 14 Sularno,S.Kom 14 Melda Efendi, A.Md 15 Fitri Melya Rahmi, SEI 15 Evan Djohar,Lc 16 Rahmat Hidayat,ST 16 Muttaqin, Lc 17

Yovi Wilda Wahyuni, A.Md. Keb

17

Rifnaldi, A.Md. Keb

18 Reni Aria Putri, A.Md 18 Silvia Afrigus, S.Pd 19 Ramadhona, S.Pt 19 Nurhasanah byf, S.Pd 20 Auliya Raflis, Lc 20 Desri Tisma, Bc 21 Junaedi Sawar, Lc 21 Fadil Maiseptian, S.SosI 22 Elvira Fadrin, S.Pd 22 Nurhamsi Deswila, S.PdI 23 Viska Satria, A.Md 23 Widia Ningsih, SEI 24 Mai Ifwarni,SE 24 Delfiati,S.Pd 25 Delly Saputra,S.Pd 25 Iwan Apriono, S.Si 26 Snorita Devi 26 Salfita Sari,SE 27 Annisatil Zakiyah, S.Pd 27 Taufik Qurrahman. S.Kom 28 Rian Monda Putra,Lc 28 Renti Gusti Mulia,S.Pd 29 Suci Mardiati ,S.Psi 29 Jalinurfia, A.Md 30 Elvi Marda Tesa, A.Md 30 Yet sudarsih, S.PdI 31 Minalti Silvilia, S.Pd 31 Harun Al Rasyid,Lc 32 Suci Hudalel, S.Pd 32 Nince, A.Md 33 Suci Febreta Sari, S.PdI 34 Andrean Ruseffendi

Sumber: Data Sekunder

90

Page 110: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Jumlah guru dan karyawa untuk tingkat SMP adalah 34 orang dan

untuk MA sebanyak 32 orang sehingga total guru dan karyawan

seluruhnya adalah 66 orang.

Diagram program yang diidentifikasi pada Perguruan Islam Ar-

Risalah untuk cost object digambarkan mulai dari pendaftaran peserta

didik baru sampai dengan perpisahan/wisuda kelulusan.Secara garis

besar cost object tersebut dapat digambarkan melalui diagram berikut:

Gambar 4.3 Diagram Cost Object

Sumber: Hasil interview

2. Transformasi Mata Anggaran Belanja dari Laporan Keuangan ke

dalam Aktivitas

Tahap kedua adalah mentransformasi mata anggaran belanja dari

laporan keuangan Perguruan Islam Ar-Risalah tahun ajaran 2013/2014 ke

dalam aktivitas yang telah diidentifikasi sebelumnya. Tujuan

dilakukannya transformasi adalah untuk mempermudah identifikasi nilai

91

Penerimaan Peserta Didik

Baru

Masa Orientasi

Siswa KBM Program

Asrama Ujian Tengah

Semester

KBM Ujian Akhir Semester

(UAS)

Kunjungan Edukatif KBM Ujian Tengah

Semester

KBM Ujian Akhir Semester

(UAS)

Kunjungan Edukatif Tryout Ujian

Sekolah

Ujian Nasional

Praktek Lapangan/ Khidmah Ijtimaiyah

Perpisahan/ Wisuda

Kelulusan

Page 111: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

belanja aktivitas yang terkait dengan mata anggaran tertentu yang

menghasilkan nilai nominal pengeluaran dana. Berikut matriks secara

umum yang dapat ditampilkan:

Tabel 4.14 Matriks Expense-Activity Dependent

NO AKTIVITAS TOTAL 1 Kegiatan penerimaan siswa baru 62.500.000 2 Pelaksanaan MOS 11.000.000 3 Pembinaan dan kegiatan BES-AR 8.800.000 4 Bimbingan belajar reguler siswa 28.800.000 5 Kegiatan remedial teaching 6.750.000 6 Ekstrakurikuler 37.760.000 7 Life skill 10.560.000 8 Kunjungan edukatif siswa 108.600.000 9 Khidmah ijtimaiyah/ praktek lapangan 30.000.000

10 Ujian-ujian dan pelaporan nilai akhlak 36.750.000 11 Penyelenggaraan lomba-lomba 35.410.000 12 Apresiasi siswa 15.470.000 13 Study club 28.000.000 14 Peringatan hari besar nasional 1.500.000 15 Training kedisiplinan untuk siswa baru 3.000.000 16 Training motivasi dan metode belajar efektif

siswa 8.400.000

17 Pengadaan ATK sekolah 69.960.000 18 Menu harian siswa 2.938.222.860 19 Jasa laundry 172.800.000 20 Pengembangan tahfidz siswa 5.000.000 21 Gaji dan tunjangan guru dan karyawan 2.808.478.000 22 Supervisi 2.760.000 23 Lokakarya awal tahun 8.000.000 24 Penyusunan RKS dan RKAS 1.000.000 25 Rapat dengan komite sekolah 1.045.000 26 Evaluasi triwulan program kerja 7.000.000 27 Pembekalan dan orientasi internal kepala

sekolah 8.000.000

28 Silaturrahim dengan komite sekolah 11.250.000 29 Transportasi dan perjalanan dinas 43.725.000 30 Biaya rapat dan tamu 11.845.000 31 Biaya daya dan jasa 240.000.000

92

Page 112: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

32 Pemeliharaan sarana dan prasarana 24.340.000 33 Bantuan studi siswa 247.338.000 34 Bantuan uang pembangunan 13.525.000 35 Biaya penggandaan 43.600.000 36 Bahan bakar mesin 4.500.000 37 Instalasi air dan listrik 3.000.000 38 Program adwiyata sekolah 11.000.000 39 Patroli keamanan sekolah 590.000 40 Pengadaan perangkat pembelajaran 9.345.000 41 Pengembangan instrumen penilaian 1.500.000 42 Pengadaan peralatan dan perlengkapan

ekskul/lifeskil & olahraga 8.300.000

43 Pengadaan sarana asrama 721.000.000 44 Penambahan pemasangan jaringan komputer 500.000 45 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah 111.319.300 46 Pengembangan pendidik dan tenaga

kependidikan 140.900.000

47 Pengembangan budaya dan lingkungan 29.315.200 48 Pembangunan 1.760.400.000 49 Asuransi gedung 25.000.000 50 Investasi: penambahan lahan 1.132.661.640 51 Biaya tidak langsung pada madrasah 12.000.000

Total 11.062.520.000

Sumber: Data laporan Keuangan SMP dan MA

3. Alokasi Activity Overhead Cost sesuai Model ABC

Tahap ketiga yaitu alokasi overhead cost disesuaikan dengan model

ABC. Setelah mengetahui aktivitas yang terjadi pada tahun anggaran

2013/2014, maka selanjutnya akan diidentifikasi cost driver apa saja

yang terkait pada aktivitas. Identifikasi cost driver dilakukan melalui

wawancara dan observasi. Prinsip pemilihan cost driver yakni dengan

dasar kemudahan dan ketersediaan data.

Berdasarkan data yang ada dilakukan pengalokasian penyerapan

biaya overhead (overhead activity cost) sesuai aktivitas hasil

93

Page 113: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

rekonstruksi. Pengalokasian mata anggaran pada aktivitas yang ada

dilakukan dengan menghitung proporsi aktivitas terhadap mata anggaran

yang ada kemudian mencari nilai nominal dari aktivitas tersebut.

Alokasi biaya overhead pada Perguran Islam Ar-Risalah meliputi 2

komponen, yakni:

a. Overhead gabungan, dimana aktivitas overhead antara tingkat SMP

dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah digabung seperti aktivitas

overhead pada pengadaan peralatan dan perlengkapan

ekskul/lifeskill dan alat-alat olahraga, pengadaan sarana dan

prasarana sekolah, asuransi gedung, kegiatan lokakarya awal tahu,

penyusunan RKS dan RKAS, rapat dengan komite sekolah, evaluasi

triwulan program kerja, pemeliharaan sarana dan prasarana, instalasi

air dan listrik, program adwiyata sekolah dll.

b. Overhead yang dilaksakan pada masing-masing tingkat SMP dan

MA Perguruan Islam Ar-Risalah.

4. Perhitungan Direct Labor Cost, Direct Material Cost dan Overhead

Cost pada Perguruan Islam Ar-Risalah

Setelah penentuan model overhead cost kemudian dilanjutkan

dengan perhitungan menentukan besarnya Direct Labor Cost, Direct

Material dan Overhead Cost pada pengelolaan pelayanan di Perguruan

Islam Ar-Risalah.

94

Page 114: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

a. Perhitungan Direct Labor Cost

Perhitungan Direct Labour Cost yang diketahui terdiri atas seluruh

pengeluaran yang berkaitan dengan biaya langsung di Perguruan Islam

Ar-Risalah yang terdiri atas gaji dan tunjangan guru dan karyawan dan

seluruh biaya pengembangan pendidik dan tenaga pendidik. Jumlah

Direct Labour Cost akan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.15 Direct Labor Cost

No AKTIVITAS SMP MA Jumlah (Rp) 1. • Gaji dan

tunjangan guru dan karyawan

1.675.000.000

1.133.478.000

2.808.478.000

2 • Pengembangan

pendidik dan tenaga kependidikan

62.300.000

78.600.000

140.900.000

Total 2.949.378.000 Sumber: Data laporan keuangan SMP dan MA

b. Perhitungan Direct Material Cost

Sama halnya dengan Perhitungan Direct Labor Cost, bahwa

perhitungan Direct Material Cost juga berkaitan dengan seluruh

pengeluaran sekolah yang berkaitan dengan biaya bahan langsung

yang terdiri atas pengadaan ATK sekolah dan biaya menu harian

siswa yang akan disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4.16 Direct Material Cost

No AKTIVITAS SMP MA Jumlah (Rp) 1. • Menu harian

siswa

1.910.002.500

1.028.220.360

2.938.222.860 2 • Pengadaan

ATK sekolah

29.060.000

40.900.000

69.960.000 Total 3.008.182.860

Sumber: Data laporan keuangan SMP dan MA

95

Page 115: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

c. Perhitungan Overhead Cost

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa Overhead Cost

yang ada di Perguruan Islam Ar-Risalah berasal dari aktivitas

gabungan dan aktivitas Overhead yang terpisah antara SMP dan MA

seperti yang akan digambarkan berikut ini:

Tabel 4.17 Overhead Cost

NO AKTIVITAS Overhead TOTAL

SMP MA

1 Kegiatan penerimaan siswa baru 45.000.000 17.500.000 62.500.000

2 Pelaksanaan MOS 5.000.000 6.000.000 11.000.000 3

Pembinaan dan kegiatan BES-AR 6.000.000 2.800.000 8.800.000

4

Bimbingan belajar reguler siswa 14.400.000 14.400.000 28.800.000

5

Kegiatan remedial teaching 4.050.000 2.700.000 6.750.000

6 Ekstrakurikuler 18.400.000 19.360.000 37.760.000 7 Life skill 4.400.000 6.160.000 10.560.000 8 Kunjungan edukatif siswa 73.350.000 35.250.000 108.600.000 9

Khidmah ijtimaiyah/ praktek lapangan 15.000.000 15.000.000 30.000.000

10

Ujian-ujian dan pelaporan nilai akhlak 27.000.000 9.750.000 36.750.000

11

Penyelenggaraan lomba-lomba 24.210.000 11.200.000 35.410.000

12 Apresiasi siswa 6.290.000 9.180.000 15.470.000 13 Study club 13.000.000 15.000.000 28.000.000 14

Peringatan hari besar nasional 500.000 1.000.000 1.500.000

15

Training kedisiplinan untuk siswa baru 1.000.000 2.000.000 3.000.000

16

Training motivasi dan metode belajar efektif siswa 2.400.000 6.000.000 8.400.000

17 Jasa laundry 172.800.000 0 172.800.000 18

Pengembangan tahfidz siswa 5.000.000 0 5.000.000

19 Supervisi 1.560.000 1.200.000 2.760.000

96

Page 116: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

20 Lokakarya awal tahun 8.000.000 0 8.000.000 21

Penyusunan RKS dan RKAS 1.000.000 0 1.000.000

22

Rapat dengan komite sekolah 1.045.000 0 1.045.000

23

Evaluasi triwulan program kerja 7.000.000 0 7.000.000

24

Pembekalan dan orientasi internal kepala sekolah 8.000.000 0 8.000.000

25

Silaturrahim dengan komite sekolah 11.250.000 0 11.250.000

26

Transportasi dan perjalanan dinas 34.550.000 9.175.000 43.725.000

27 Biaya rapat dan tamu 1.500.000 10.345.000 11.845.000 28 Biaya daya dan jasa 159.000.000 81.000.000 240.000.000 29

Pemeliharaan sarana dan prasarana 24.340.000 0 24.340.000

30 Bantuan studi siswa 141.588.000 105.750.000 247.338.000 31

Bantuan uang pembangunan 4.700.000 8.825.000 13.525.000

32 Biaya penggandaan 23.400.000 20.200.000 43.600.000 33 Bahan bakar mesin 4.500.000 0 4.500.000 34 Instalasi air dan listrik 3.000.000 0 3.000.000 35

Program adwiyata sekolah 11.000.000 0 11.000.000

36

Patroli keamanan sekolah 590.000 0 590.000

37

Pengadaan perangkat pembelajaran 6.285.000 3.060.000 9.345.000

38

Pengembangan instrumen penilaian 1.500.000 0 1.500.000

39

Pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/lifeskil & olahraga 8.300.000 0 8.300.000

40

Pengadaan sarana asrama 365.000.000 356.000.000 721.000.000

41

Penambahan pemasangan jaringan komputer 500.000 0 500.000

42

Pengadaan sarana dan prasarana sekolah 111.319.300 0 111.319.300

43

Pengembangan budaya dan lingkungan 26.315.200 3.000.000 29.315.200

97

Page 117: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

44 Pembangunan 985.000.000 775.400.000 1.760.400.000 45 Asuransi gedung 25.000.000 0 25.000.000 46

Investasi: penambahan lahan 975.000.000 157.661.640 1.132.661.640

47

Biaya tidak langsung pada madrasah 0 12.000.000 12.000.000

Total 3.388.042.500 1.716.916.640 5.104.959.140 Sumber: Data laporan keuangan SMP dan MA

Nilai yang didapat dari overhead diatas adalah nilai yang dihitung

berdasarkan proporsi sebagai pengganti cost driver yang belum

diketahui. Metode penentuan faktor proporsi ini adalah sebagai

berikut:

a. Cost Driver jumlah siswa di tingkat SMP dan MA. Faktor

ini untuk menentukan konversi biaya yang diserap oleh

produk (siswa) pada kegiatan utama proses belajar mengajar.

b. Cost Driver frekuensi kegiatan, perbaikan atau pemeliharaan

untuk menentukan konversi biaya overhead yang tidak

diserap langsung oleh produk (siswa) oleh karena frekuensi

kegiatan adalah cost driver yang paling mudah ditelusuri.

Selain kedua cost driver tersebut terdapat beberapa cost driver

yang digunakan dalam penyelesaian perhitungan overhead cost yang

akan digambarkan pada tiap rincian aktivitas berikut:

98

Page 118: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.18 Total Cost Driver

No Aktivitas Cost Driver Driver Jumlah

SMP MA 1 Kegiatan penerimaan

siswa baru Jumlah siswa kls 1

192

121

313

2 MOS Jumlah siswa kls 1

192

121

313

3 Pembinaan dan kegiatan BES-AR

Jumlah siswa 522

330

852

4 Belajar reguler Jumlah siswa 522 330 852 5 Remedial teaching Frekuensi

Kegiatan 90 90

180 6 Ekstrakurikuler Frekuensi

kegiatan 330 572

902 7 Life skill Frekuensi

kegiatan 66 110 176

8 Kunjungan edukatif Jumlah siswa 522 235 852 9 Khidmah ijtimaiyah/

praktek lapangan Jumlah siswa kls 3

145

95

240

10 Ujian dan pelaporan nilai akhlak

Jumlah siswa 522

330

852

11 Penyelenggaraan lomba-lomba

Frekuensi kegiatan

28

18

46

12 Apresiasi siswa Jumlah siswa 522 330 852 13 Study club Jumlah

pembimbing 16 5

21 14 Peringatan hari besar

nasional Frekuensi kegiatan 1 1

2

15 Training kedisiplinan siswa baru

Jumlah siswa kls 1

192

121

313

16 Training motivasi dan metode belajar efektif siswa

Jumlah siswa 522

330

852

17 Pengadaan ATK sekolah

Jumlah siswa 522

330

852

18 Menu harian siswa Jumlah siswa 522 330 852 19 Jasa laundry Jumlah siswa

kls 1 SMP 192 -

192 20 Pengembangan tahfidz

siswa Jumlah siswa 522

330

852

21 Gaji dan tunjangan guru dan karyawan

Jumlah guru dan karyawan

34

32

66

22 Supervisi Frekuensi kegiatan

24

24

48

23 Lokakarya awal tahun Frekuensi kegiatan 1 1

2

24 Penyusunan RKS dan RKAS

Frekuensi kegiatan 1 1

2

25 Rapat dengan komite sekolah

Fekuensi kegiatan 1 1

2

26 Evaluasi triwulan program kerja

Frekuensi kegiatan 4 4

8

99

Page 119: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

27 Pembekalan dan orientasi internal kepala sekolah

Frekuensi kegiatan 1

1

2

28 Silaturrahim dengan komite sekolah

Frekuensi kegiatan 1 1

2

29 Transportasi dan perjalanan dinas

Jumlah siswa 522

330

852

30 Biaya rapat dan tamu Jumlah siswa 522 330 852 31 Biaya daya dan jasa Jumlah siswa 522 330 852 32 Pemeliharaan sarana

dan prasarana Frekuensi pemeliharaan 12 12

24

33 Bantuan studi siswa Jumlah penerima 33 23

56

34 Bantuan uang pembangunan

Jumlah siswa 522

330

852

35 Biaya penggandaan Jumlah siswa 522 330 852 36 Bahan bakar mesin Jumlah siswa 522 330 852 37 Instalasi air dan listrik Frekuensi

kegiatan 12

12

24

38 Program adwiyata sekolah

Frekuensi kegiatan

12

12

24

39 Patroli keamanan sekolah

Jumlah siswa 522

330

852

40 Pengadaan perangkat pembelajaran

Jumlah siswa 522

330

852

41 Pengembangan instrumen penilaian

Frekuensi kegiatan

1

1

2

42 pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/lifeskil & olahraga

Jumlah siswa 522

330

852

43 Pengadaan sarana asrama

Jumlah siswa 522

330

852

44 Penambahan pemasangan jaringan komputer

Jumlah siswa 522

330

852

45 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah

Jumlah siswa 522 330

852

46 Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

Jumlah guru dan karyawan

34

32

66

47 Pengembangan budaya dan lingkungan

Jumlah siswa 522

330

852

48 Pembangunan Jumlah siswa 522 330 852 49 Asuransi gedung Jumlah siswa 522 330 852 50 Investasi: Penambahan

lahan Jumlah siswa 522

330

852

51 Biaya tidak langsung pada madrasah

Frekuensi kegiatan

12

-

12

Sumber: Diolah dari data sekunder

100

Page 120: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

5. Cost Per Unit Tingkat SMP dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah

a. SMP

Cost/Unit untuk siswa tingkat SMP Perguruan Islam Ar-Risalah

akan disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.19 Perhitungan Cost/Unit SMP Perguruan Islam Ar-Risalah

No Aktivitas Indikator Biaya Jumlah DL DM OH 1 Kegiatan

penerimaan siswa baru

- - 38.125.000 38.125.000

2 MOS - - 6.710.000 6.710.000 3 Pembinaan dan

kegiatan BES-AR - - 5.368.000 5.368.000

4 Belajar reguler - - 17.568.000 17.568.000 5 Remedial teaching - - 3.375.000 3.375.000 6 Ekstrakurikuler - - 13.971.200 13.971.200 7 Life skill - - 4.012.800 4.012.800 8 Kunjungan edukatif - - 66.246.000 66.246.000 9 Khidmah

ijtimaiyah/praktek lapangan

- - 18.000.000 18.000.000

10 Ulangan/ujian dan penilaian

- - 22.417.500 22.417.500

11 Penyelenggaraan lomba-lomba

- - 21.600.100 21.600.100

12 Apresiasi siswa - - 9.436.700 9.436.700 13 Study club - - 21.280.000 21.280.000 14 Peringatan hari

besar nasional - - 750.000 750.000

15 Training kedisiplinan siswa baru

- - 1.830.000 1.830.000

16 Training motivasi dan metode belajar efektif siswa

- - 5.124.000 5.124.000

17 Pengadaan ATK sekolah

- 42.675.600 - 42.675.600

18 Menu harian siswa - 1.792.315.945 - 1.792.315.945 19 Jasa laundry - - 172.800.000 172.800.000 20 Pengembangan

tahfidz siswa - - 3.050.000 3.050.000

21 Gaji dan tunjangan guru dan karyawan

1.460.408.560 - - 1.460.408.560

22 Supervisi - - 1.380.000 1.380.000 23 Lokakarya awal

tahun

-

-

4.000.000

4.000.000

101

Page 121: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

24 Penyusunan RKS

dan RKAS - - 500.000 500.000

25 Rapat dengan komite sekolah

522.500 522.500

26 Evaluasi triwulan program kerja

- - 3.500.000 3.500.000

27 Pembekalan dan orientasi internal kepala sekolah

- - 4.000.000 4.000.000

28 Silaturrahim dengan komite sekolah

- - 5.625.000 5.625.000

29 Transportasi dan perjalanan dinas

- - 26.672.250 26.672.250

30 Biaya rapat dan tamu

- - 7.225.450 7.225.450

31 Biaya daya dan jasa - - 146.400.000 146.400.000 32 Pemeliharaan

sarana dan prasarana

- - 12.170.000 12.170.000

33 Bantuan studi siswa - - 145.929.420 145.929.420 34 Bantuan uang

pembangunan 439.810.000 439.810.000

35 Biaya penggandaan 26.596.000 26.596.000 36 Bahan bakar mesin 2.745.000 2.745.000 37 Instalasi air dan

listrik 1.500.000 1.500.000

38 Program adwiyata sekolah

5.500.000 5.500.000

39 Patroli keamanan sekolah

- - 359.900 359.900

40 Pengadaan perangkat pembelajaran

- - 5.700.450 5.700.450

41 Pengembangan instrumen penilaian

750.000 750.000

42 Pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/lifeskil & olahraga

5.063.000 5.063.000

43 Pengadaan sarana asrama

- - 439.810.000 439.810.000

44 Penambahan pemasangan jaringan komputer

305.000 305.000

45 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah

- - 67.904.773 67.904.773

46 Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan

73.268.000 - - 73.268.000

47 Pengembangan

102

Page 122: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

budaya dan lingkungan

- - 17.882.272 17.882.272

48 Pembangunan - - 1.073.844.000 1.073.844.000 49 Asuransi gedung - - 15.250.000 15.250.000 50 Investasi:

Penambahan lahan - - 690.923.600 690.923.600

51 Biaya tidak langsung

- - -

TOTAL 1.533.676.560 1.834.991.545 3.583.532.915 6.952.201.020 Jumlah Siswa 522 Cost/Unit 13.318.392,76

Sumber: Diolah dari data sekunder

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan

untuk tingkat SMP adalah Direct Labor (DL) sebesar

Rp1.533.676.560,- Direct Material (DM) sebesar Rp 1.834.991.545,-

dan Overhead (OH) sebesar Rp 3.583.532.915,-. Perhitungan

overhead cost untuk aktivitas pertama yakni penerimaan siswa baru

dihitung dari perkalian antara proporsi siswa kelas satu SMP pada

lampiran 6 dengan total beban berdasarkan aktivitas untuk kegiatan

penerimaan siswa baru pada tabel 4.14, begitu juga untuk perhitungan

aktivitas kedua kegiatan MOS dihitung dari perkalian antara proporsi

siswa kelas satu SMP pada lampiran 6 dengan total beban berdasarkan

aktivitas untuk kegiatan MOS pada tabel 4.14 dan begitu seterusnya

untuk perhitungan aktivitas-aktivitas selanjutnya.

Jumlah siswa tingkat SMP adalah 522 siswa dengan total

pengeluaran sebesar Rp 6.952.201.020,- sehingga cost per unit untuk

tingkat SMP sebesar Rp 13.318.393,- per siswa per tahun atau sebesar

Rp 1.109.866,- per siswa per bulan.

103

Page 123: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

b. MA

Cost/Unit untuk siswa MA Perguruan Islam Ar-Risalah akan

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.20 Perhitungan Cost/Unit MA Perguruan Islam Ar-Risalah

No Aktivitas Indikator Biaya Jumlah DL DM OH 1 Kegiatan

penerimaan siswa baru

- - 24.375.000 24.375.000

2 MOS - - 4.290.000 4.290.000 3 Pembinaan dan

kegiatan BES-AR - - 3.432.000 3.432.000

4 Belajar reguler - - 11.232.000 11.232.000 5 Remedial teaching - - 3.375.000 3.375.000 6 Ekstrakurikuler - - 23.788.800 23.788.800 7 Life skill - - 6.547.200 6.547.200 8 Kunjungan edukatif - - 42.354.000 42.354.000 9 Khidmah

ijtimaiyah/praktek lapangan

- - 12.000.000 12.000.000

10 Ulangan/ujian dan penilaian

- - 14.332.500 14.332.500

11 Penyelenggaraan lomba-lomba

- - 13.809.900 13.809.900

12 Apresiasi siswa - - 6.033.300 6.033.300 13 Study club - - 6.720.000 6.720.000 14 Peringatan hari

besar nasional - - 750.000 750.000

15 Training kedisiplinan siswa baru

- - 1.170.000 1.170.000

16 Training motivasi dan metode belajar efektif siswa

- - 3.276.000 3.276.000

17 Pengadaan ATK sekolah

- 27.284.400 - 27.284.400

18 Menu harian siswa - 1.145.906.915 - 1.145.906.915 19 Jasa laundry - - - - 20 Pengembangan

tahfidz siswa - - 1.950.000 1.950.000

21 Gaji dan tunjangan guru dan karyawan

1.348.069.440 - - 1.348.069.440

22 Supervisi - - 1.380.000 1.380.000 23 Lokakarya awal

tahun - - 4.000.000 4.000.000

24 Penyusunan RKS dan RKAS

- - 500.000 500.000

25 Rapat dengan komite sekolah

522.500 522.500

104

Page 124: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

26 Evaluasi triwulan program kerja

- - 3.500.000 3.500.000

27 Pembekalan dan orientasi internal kepala sekolah

- - 4.000.000 4.000.000

28 Silaturrahim dengan komite sekolah

- - 5.625.000 5.625.000

29 Transportasi dan perjalanan dinas

- - 17.052.750 17.052.750

30 Biaya rapat dan tamu

- - 4.619.550 4.619.550

31 Biaya daya dan jasa - - 93.600.000 93.600.000 32 Pemeliharaan

sarana dan prasarana

- - 12.170.000 12.170.000

33 Bantuan studi siswa - - 101.408.580 101.408.580 34 Bantuan uang

pembangunan 281.190.000 281.190.000

35 Biaya penggandaan 17.004.000 17.004.000 36 Bahan bakar mesin 1.755.000 1.755.000 37 Instalasi air dan

listrik 1.500.000 1.500.000

38 Program adwiyata sekolah

5.500.000 5.500.000

39 Patroli keamanan sekolah

- - 230.100 230.100

40 Pengadaan perangkat pembelajaran

- - 3.644.550 3.644.550

41 Pengembangan instrumen penilaian

750.000 750.000

42 Pengadaan peralatan dan perlengkapan ekskul/lifeskil & olahraga

3.237.000 3.237.000

43 Pengadaan sarana asrama

- - 281.190.000 281.190.000

44 Penambahan pemasangan jaringan komputer

195.000 195.000

45 Pengadaan sarana dan prasarana sekolah

- - 43.414.527 43.414.527

46 Pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan

67.632.000 - - 67.632.000

47 Pengembangan budaya dan lingkungan

- - 11.432.928 11.432.928

48 Pembangunan - - 686.556.000 686.556.000 49 Asuransi gedung - - 9.750.000 9.750.000 50 Investasi: - - 441.738.040 441.738.040

105

Page 125: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Penambahan lahan 51 Biaya tidak

langsung - - 12.000.000 12.000.000

TOTAL 1.415.701.440 1.173.191.315 2.228.901.225 4.817.793.980 Jumlah Siswa 330 Cost/Unit 14.599.375,7

Sumber: Diolah dari data sekunder

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan

untuk MA adalah untuk Direct Labor (DL) sebesar Rp1.415.701.440,-

Direct Material (DM) sebesar Rp 1.173.191.885,- dan Overhead (OH)

sebesar Rp 2.228.901.225,-. Perhitungan overhead cost untuk aktivitas

pertama yakni penerimaan siswa baru dihitung dari perkalian antara

proporsi siswa kelas satu MA pada lampiran 6 dengan total beban

berdasarkan aktivitas untuk kegiatan penerimaan siswa baru pada

tabel 4.14, begitu juga untuk perhitungan aktivitas kedua kegiatan

MOS dihitung dari perkalian antara proporsi siswa kelas satu MA

pada lampiran 6 dengan total beban berdasarkan aktivitas untuk

kegiatan MOS pada tabel 4.14 dan begitu seterusnya untuk

perhitungan aktivitas-aktivitas selanjutnya.

Jumlah siswa untuk tingkat MA adalah 330 siswa dengan total

pengeluaran sebesar Rp 4.817.793.980,- sehingga cost per unit untuk

tingkat MA sebesar Rp 14.599.376,- per siswa per tahun atau sebesar

Rp 1.216.615,- per siswa per bulan.

106

Page 126: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.21 Rekapitulasi Cost/Unit SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

No

Tingkat

DL DM OH Total Jmlh Siswa

Cost/siswa per tahun

Cost/ siswa per

bulan

1 SMP

1.533.676.560

1.834.991.545

3.583.532.915

6.952.201.020

522

13.318.392,76

1.109.866

2

MA

1.415.701.440

1.173.191.315

2.228.901.225

4.817.793.980

330

14.599.375,7

1.216.615

Sumber: Diolah dari data sekunder

E. Perbandingan Perhitungan Biaya Menggunakan Metode ABC Dengan

Metode Tradisional yang Diterapkan Saat ini (Existing) di Perguruan

Islam Ar-Risalah

Untuk membandingkan perhitungan biaya menggunakan metode ABC

dengan metode tradisional, dapat ditelusuri mulai dengan menghitung total

penerimaan tahun berjalan masing-masing tingkat SMP dan MA sebagaimana

yang digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 4.22 Total Penerimaan

Sumber: Data laporan keuangan SMP dan MA

Sumber penerimaan untuk tingkat SMP terdiri dari dana BOS, Bantuan

Sekolah Berbasis Pesantren, Iuran Orang Tua, Iuran Kunjungan Edukatif dan

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Bantuan Sekolah Berbasis Pesantren (SBP) Pendaftaran siswa baru Pendapatan Awal Tahun ajaran SPP Iuran Kunjungan Edukatif Bantuan Orang Tua Asuh

SMP MA

Rp. 345.060.000

Rp. 100.000.000 Rp. 90.375.000 Rp. 1.087.630.000 Rp. 5.265.600.000 Rp. 78.300.000 Rp. 97.440.000

Rp. 187.940.000

-

Rp. 9.750.000 Rp. 537.575.000 Rp. 3.180.200.000 Rp. 35.250.000 Rp. 47.400.000

Total Penerimaan Rp. 7.064.405.000 Rp. 3.998.115.000

107

Page 127: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Sumbangan Orang Tua Siswa dengan total penerimaan sebesar

Rp7.064.405.000,- sedangkan untuk tingkat MA terdiri dari dana BOS, Iuran

Orang Tua, Iuran Kunjungan Edukatif dan Sumbangan Orang Tua Siswa

dengan total penerimaan Rp 3.998.115.000,-.

Kemudian menghitung total pengeluaran untuk masing-masing tingkat

berdasarkan metode tradisional dan ABC. Tabel berikut adalah total

pengeluaran dari kedua metode, yakni:

Tabel 4.23 Total Pengeluaran

Sumber: Diolah dari data sekunder

Total Biaya berdasarkan metode tradisional (existing) adalah sebesar

Rp7.064.405.000,- untuk tingkat SMP dan Rp 3.998.115.000,- untuk tingkat

MA seperti yang ditunjukkan pada lampiran 8. Bila dihitung menggunakan

metode ABC maka total biaya untuk tingkat SMP yakni sebesar

Rp6.952.201.020,- dan untuk tingkat MA sebesar Rp 4.817.793.980,-.

Perhitungan untuk metode ABC sebelumnya telah dilakukan pada tabel 4.19

dan 4.20.

Selanjutnya unit cost per siswa dapat dihitung dan diperbandingkan

dengan cara membagi total pengeluaran dari kedua metode tradisional dan

ABC dengan jumlah siswa pada masing-masing tingkat SMP dan MA seperti

pada tabel berikut ini:

Tradisional ABC

SMP MA

Rp. 7.064.405.000

Rp. 6.952.201.020

Rp. 3.998.115.000

Rp. 4.817.793.980

108

Page 128: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 4.24 Perbandingan Biaya Per unit

Sumber: Diolah dari data sekunder

Dari tabel di atas diketahui bahwa biaya unit cost per bulan siswa untuk

tingkat SMP dengan metode ABC adalah sebesar Rp. 1.109.866,- dan untuk

MA sebesar Rp. 1.216.615,- sedangkan bila dihitung menggunakan metode

tradisional biaya unit cost untuk tingkat SMP adalah Rp. 1.127.779,- dan

untuk MA sebesar Rp. 1.009.625,-. Dengan demikian, telah terjadi overcosted

untuk SMP sebesar Rp. 17.913,- dan undercosted untuk tingkat MA sebesar

Rp. 206.990,- bila dihitung berdasarkan aktivitas yang dilakukan.

ABC Tradisional Total Pengeluaran SMP MA

Rp 6.952.201.020 Rp 4.817.793.980

Rp 7.064.405.000 Rp 3.998.115.000

Jumlah Siswa SMP MA

522 330

522 330

Biaya per unit siswa SMP MA

Rp 13.318.392,76 Rp 14.599.375,70

Rp 13.533.342,91 Rp 12.115.500,00

Biaya per unit per bulan SMP MA

Rp 1.109.866 Rp 1.216.615

Rp 1.127.779 Rp 1.009.625

109

Page 129: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk merancang model pengalokasian biaya

berbasis Activity Based Costing berdasarkan proses bisnis dan aktivitas

teridentifikasi di SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah, mengetahui besarnya

biaya pendidikan per siswa serta membandingkan antara perhitungan biaya

menggunakan metode ABC dengan metode yang diterapkan saat ini di

Perguruan Islam Ar-Risalah Padang. Berdasarkan pada data yang telah

dikumpulkan dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perguruan Islam Ar-Risalah merupakan sekolah swasta yang menerapkan

standar pembiayaan sendiri. Lembaga ini dengan konsep otonomi sekolah

mengatur jenis pembiayaan, sumber pembiayaan dan program pembiayaan

sendiri. Diantara kebijakan yang diatur sekolah terkait dengan manajemen

keuangan di sekolah, yakni: (a) Perencanaan dan penganggaran, (b)

Pelaksanaan dan pengelolaan, (c) Pertanggungjawaban pelaksanaan

anggaran, (d) Sistem akuntansi dan pelaporan, serta (e) Pengawasan

keuangan.

2. Dari hasil analisa aktivitas per masing-masing komponen biaya yakni

untuk biaya rutin dan biaya pengembangan yang diidentifikasi dari 3 jenis

110

Page 130: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

proses yaitu proses manajerial, proses utama dan proses pendukung

sehingga menghasilkan 51 aktivitas utama. Hasil perancangan model ABC

telah mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas tersebut yang dapat mewakili

seluruh pelaksanaan operasional dan pengembangan di SMP dan MA

Perguruan Islam Ar-Risalah dengan menghasilkan nilai total direct labor

cost yang diserap oleh aktivitas belajar mengajar sebagai cost object

adalah sebesar Rp2.949.378.000,- total direct material cost sebesar

Rp3.008.182.860,- dan total overhead cost sebesar Rp 5.104.959.140,- dari

data keuangan sumber penerimaan dana BOS, SBP, pendaftaran siswa

baru, pendapatan awal tahun, SPP, iuran kunjungan edukatif dan bantuan

orang tua asuh.

3. Dari hasil aplikasi perhitungan besaran biaya pendidikan dengan

menggunakan metode ABC, diketahui bahwa biaya pendidikan untuk SMP

sebesar Rp13.318.392,76,- per siswa per tahun atau sebesar Rp 1.109.866,-

per siswa per bulan dan untuk MA sebesar Rp 14.599.375,70,- per siswa

per tahun atau sebesar Rp 1.216.616,- per siswa per bulan.

4. Terdapat perbedaan antara pembebanan biaya unit cost menggunakan

metode ABC dengan metode tradisional yang diterapkan saat ini di

sekolah. Total biaya berdasarkan metode tradisional adalah sebesar

Rp7.064.405.000 untuk tingkat SMP dan Rp 3.998.115.000 untuk MA

dengan jumlah siswa SMP 522 siswa dan MA 330 siswa maka diperoleh

biaya unit cost per siswa adalah sebesar Rp 13.533.342,91 per siswa per

tahun atau Rp 1.127.779 per siswa per bulan untuk tingkat SMP dan untuk

111

Page 131: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

MA sebesar Rp 12.115.500,00 per siswa per tahun atau Rp1.009.625 per

siswa per bulan. Dengan demikian, telah terjadi overcosted untuk SMP

sebesar Rp. 17.913,- dan undercosted untuk tingkat MA sebesar Rp.

206.990,- bila dihitunng berdasarkan aktivitas yang dilakukan di sekolah.

B. Saran

Dalam penelitian ini, penulis ingin memberikan metode alternatif untuk

menghitung besaran biaya pendidikan dengan menggunakan metode Activity

Based Costing (ABC), dengan demikian maka pembebanan tarif SPP lebih

sesuai dan tepat berdasarkan aktivitas yang dilakukan. Disamping itu,

dikarenakan Perguruan Islam Ar-Risalah memberikan pilihan tarif SPP

bulanan yang bervariasi, maka dengan adanya standar/acuan biaya yang

sebenarnya akan sangat membantu menggambarkan pengeluaran yang terjadi

sehingga kebutuhan dapat terpenuhi sesuai dengan anggaran yang tersedia

dan jumlah konsumsi yang dilakukan.

Penulis berharap agar penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk

penelitian selanjutnya yang dapat menutupi kekurangan dari penelitian ini

dengan mempertimbangkan saran berikut:

1. Penelusuran biaya pada setiap unit dalam proses pengumpulan data

untuk lebih ditingkatkan agar perhitungan lebih tepat.

2. Penambahan dan penelaahan kembali terhadap aktivitas yang lebih

menggambarkan aktivitas yang lebih spesifik (detail) dari keseluruhan

proses yang dikelola sekolah.

112

Page 132: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

3. Memperluas ruang lingkup penelitian meliputi unit-unit lain yang

dapat diperhitungkan seperti tingkat SD, PAUD/TK dan unit bisnis

lainnya yang terintegrasi di dalam pengelolaan keuangan Yayasan

Wakaf Ar-Risalah agar keseluruhan pembiayaan dapat dihitung.

113

Page 133: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. “Akuntansi Pendidikan”, Erlangga, Jakarta, 2006.

Blocher, E.J. et. al. “Cost Management. Manajemen Biaya Penekanan Strategis”, Buku 1, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Bungin, Burhan. “Penelitian Kualitatif : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya”, Kencana Prenada Media Group, Cet.3, Jakarta, 2009.

Bustami, Bastian dan Nurlela. “Akuntansi Biaya”, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2009.

Carter dan Usry. “Akuntansi Biaya”, Salemba Empat, Edisi 13, Jakarta, 2006.

Carter, William K. “Akuntansi Biaya”, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Enoch, Jusuf. “Dasar-Dasar Perencanaan Pendidikan”, Bumi Aksara, Cet.2, Jakarta, 1995.

Fattah, Nanang. “Ekonomi dan Pembiyaan Pendidikan”. PT. Remaja Rosdakarya, Cet.5, Bandung, 2009.

-----. “Standar Pembiayaan Pendidikan”, Cetakan 1, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012.

Garrison, R dan E.W Noreen. “Managerial Accounting”, Salemba Empat, Edisi 11, Jakarta, 2006.

Hansen, Don R., Maryanne M Mowen. “Management Accounting”, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Hansen, Don R., Maryanne M. Mowen dan Liming Guan. “Cost Management: Accounting and Control”, (6th Ed), 2006.

Horngren, et. al. “Cost Accounting”, Diterjemahkan oleh Dewi Adhariani, AKBI, PT. Indeks Gramedia, Jakarta, 2008.

Ismail, Noor Azizi. “Activity-Based Management in Higher Education: Can It Work?”, Campus-Wide Information Systems, Vol.27, No.1, 2010.

Juanda, Ahmad dan Nikki Vertik Lestari. “Analisis Perhitungan Biaya Satuan (Unit Cost) Penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran”, Jurnal Review Akuntansi dan Keuangan, Vol.2, No.01, April, 2012.

Lima, Carlos Manuel Ferreira. “The Applicability of the Principles of Activity Based Costing System in a Higher Education Institution”, Economics and

114

Page 134: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Management Research Projects An International Journal-ISSN: 2184-0309 Open Access International Journals Publisher, 2011.

Matin. “Perencanaan Pendidikan : Perspektif Proses dan Teknik dalam Penyusunan Rencana Pendidikan”, PT. Rajawali Pers, Jakarta, 2013.

Minarti, Sri. “Manajemen Sekolah : Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri”, Cetakan 1, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2011.

Mulyono. “Konsep Pembiayaan Pendidikan”, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta, 2010.

Panduan Perhitungan Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP). Jakarta: Juni 2011

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 48 Tahun 2008 yang mengatur tentang Pendanaan Pendidikan.

Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tahun 2013

Petunjuk Teknis (Juknis) Dana Bantuan SBP Tahun 2013.

Rendy dan Devie. “Analisa Pengaruh Activity Based Costing Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Organisasi”, Business Accounting Review, Vol.1, No.2, 2013.

Setyaningrum, Santi. “Analisis Biaya Satuan (Unit Cost) dengan Model Activity Based Costing (ABC) untuk Menentukan Standar Biaya di SMK Negeri 3 Kota Tangerang Selatan. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Suhardan, Dadang et. al. “Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan”, Cetakan 1, Alfabeta, Bandung, 2012.

Suharsaputra, Uhar. “Administrasi Pendidikan”, PT. Refika Aditama, bandung, 2010.

Sumarsan, Thomas. “Sistem Pengendalian Manajemen: Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja”, Edisi 2 Cetakan 1, PT. Indeks, Jakarta, 2013.

Sumarsid. “Pendekatan Metode Activity Based Costing Pada Perencanaan Harga Pokok Produksi untuk Memperoleh Keunggulan Bersaing”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan “Optimal”, Vol.5, No.1, Maret 2011.

Zuriah, Nurul. “Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori – Apliaksi)”, PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2007.

115

Page 135: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

LAMPIRAN

116

Page 136: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Lampiran 1 Hasil Wawancara

Interviewer : Irfani Lil Islami

Interviewee : Fitri Melya Rahmi, SEI (Bendahara)

a. Pertanyaan : Bagaimana proses manajemen keuangan di sekolah ini ?

Jawaban : Manajemen keuangan di sekolah ini melalui 5 (lima) tahap, yakni perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengelolaan, pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran, sistem akuntansi dan pelaporan dan pengawasan keuangan.

b. Pertanyaan : Pada tahap perencanaan keuangan yakni dalam pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS). Siapa saja yang terlibat dan seperti apa tahapan penyusunanya ? Jawaban : Dalam tahap perencanaan dan penganggaran yang terlibat adalah Komite, Yayasan, Kepala sekolah, Waka kurikulum, Waka kesiswaan, Waka sarana, Bendahara, Kaur TU, guru dan tenaga kependidikan . Adapun tahapan dalam pelaksanaan yakni sebagai berikut:

1. Pimpinan perguruan bersama Sekretaris perguruan menentukan jadwal rapat penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

2. Sekretaris perguruan berdasarkan persetujuan dari Pimpinan perguruan menyebarkan undangan rapat melalui surat resmi dan sms centre kepada pihak yang terkait.

3. Setiap unit kerja yang terdiri dari Waka kurikulum, Waka kesiswaan, Waka sarana, Waka lab. sains mendata kebutuhan yang diperlukan pada setiap bagiannya.

4. Memusyawarahkan seluruh masukan dari setiap pihak dan kemudian dibuatkan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) untuk 1 (satu) tahun pelajaran.

5. Waktu dalam pembuatan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) adalah 4 (empat) hari di bulan Mei hingga Juni. Rapat dilakukan di akhir semester genap untuk persiapan awal tahun ajaran baru. Dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut:

Hari pertama : Rapat awal dan penentuan plafont anggaran masing-masing bagian.

Hari kedua : Revisi oleh setiap bagian sesuai plafont. Hari ketiga : Dilakukan verifikasi oleh bagian keuangan

(Bendahara perguruan), kemudian

117

Page 137: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Bendahara perguruan memberikan persetujuan.

Hari keempat : Revisi anggaran dan persetujuan oleh Pimpinan perguruan.

c. Pertanyaan : Sumber dana yang dikelola oleh sekolah dari mana saja dan berapa jumlah dana yang diberikan ? Jawaban : Sumber dana yang dikelola adalah sebagai berikut:

1. Dana BOS sebesar Rp. 710.000/siswa/tahun yang diberikan kepada 486 siswa SMP dan Rp. 500.000/siswa/tahun yang diberikan kepada 316 siswa MA.

2. Dana bantuan SBP oleh diknas pusat sebesar Rp. 100.000.000 3. Komite sekolah sebesar Rp. 6.619.345.000 untuk SMP dan

Rp.3.810.175.000 untuk MA yang dalam hal ini terdiri atas iuran orang tua, iuran kunjungan edukatif siswa dan dana bantuan orang tua asuh..

d. Pertanyaan : Pada tahap pelaksanaan dan pengelolaan keuangan, siapa saja yang mengelola dana-dana tersebut ? Jawaban : Pengelola Keuangan di Perguruan Islam Ar-Risalah adalah Bendahara yayasan, Bendahara perguruan, Bendahara SMP, Bendahara MA. Bendahara yayasan Ibu Mira Desvita, SE, Akt mengelola seluruh pendapatan dari setiap devisi yang ada di yayasan wakaf Ar-Risalah. Bendahara perguruan Ibu Dona Putri, S.Pd mengelola dana yang telah dianggarkan untuk Perguruan Islam Ar-Risalah oleh yayasan. Anggaran ini akan didistribusikan kepada SMP dan MA yang masing-masing dikelola oleh Bendahara SMP Ibu Fitri Melya Rahmi, SEI dan Bendahara MA Ibu Riza Elvera, S.Pd.

e. Pertanyaan : Kepada siapa saja pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dilaporkan dan bagaimana sistem pertanggungjawabannya ? Jawaban : 1) Bendahara sekolah selaku pemegang dana BOS SMP dan MA

membuat laporan penggunaan dana BOS yang di dalamnya terdapat SPJ serta bukti-bukti pembelanjaan seperti kwitansi. Dan laporan ini akan disampaikan kepada Dinas Pendidikan Kota Padang dan ditandatangani oleh Ketua Yayasan Wakaf Ar-Risalah, ketua komite, pimpinan perguruan dan bendahara.

2) Bendahara sekolah membuat laporan bulanan dan laporan akhir tahun yang di dalamnya terdapat SPJ serta bukti-bukti pembelanjaan seperti kwitansi. Laporan ini diberikan kepada ketua komite, ketua yayasan, pimpinan perguruan dan kepala sekolah.

118

Page 138: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

3) Bendahara sekolah membuat laporan penggunaan dana SBP tiap semester untuk satu tahun ajaran. Laporan ini akan disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4) Bendahara sekolah membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana Bantuan Siswa Miskin (BSM). Laporan BSM diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Padang.

f. Pertanyaan : Ada berapa jenis laporan keuangan yang dibuat oleh sekolah dan bagaimana prosedur pelaporan pada masing-masing laporan ? Jawaban : Laporan yang dibuat terdiri dari 4 (empat) laporan, yaitu laporan kas komite, laporan dana BOS, laporan dana SBP, laporan bantuan siswa miskin. a. Laporan Kas Komite

Laporan kas komite adalah laporan yang dibuat oleh bendahara sekolah SMP dan MA Perguruan Islam Ar-Risalah sebagai pertanggungjawaban pengelolaan dana komite sekolah. Bendahara selambat-lambatnya membuat laporan per tanggal 30 pada setiap akhir bulannya. Laporan disertakan dengan SPJ dan bukti-bukti pembelanjaan seperti kwitansi. Laporan ini diserahkan kepada Kepala Yayasan, Pimpinan Perguruan, Kepala Sekolah dan Ketua Komite.

b. Laporan Dana BOS Secara umum, hal-hal yang dilaporkan oleh pelaksana program

adalah yang berkaitan dengan statistik penerima bantuan, penyaluran, penyerapan, pemanfaatan dana, pertanggungjawaban keuangan serta hasil monitoring evaluasi dan pengaduan masalah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyediakan software/perangkat lunak untuk membantu sekolah dalam menyusun laporan keuangan tingkat sekolah. Aplikasi ini diberi nama Aplikasi Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Dana BOS (ALPEKA BOS) yang dapat diunduh dari www.bos.kemendikbud.go.id.

Tahapan pelaporan: 1. RKAS ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah

dan Ketua Yayasan. Dokumen ini disampaikan di sekolah dan diperlihatkan kepada Pengawas Sekolah, Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota, dan para pemeriksa lainnya apabila diperlukan.

2. Sekolah membuat pembukuan dari dana yang diperoleh sekolah untuk program BOS.

3. Membuat laporan Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana. Laporan ini disusun berdasarkan Buku Kas Umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode

119

Page 139: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

yang sama. Laporan ini dibuat triwulan dan ditandatangani oleh Bendahara, Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.

4. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS merupakan rekapitulasi dari 13 komponen penggunaan dana BOS dan laporan ini dibuat triwulanan dan ditandatangani oleh Bendahara, Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Komite Sekolah.

5. Setiap transaksi pengeluaran harus didukung dengan bukti kuitansi yang sah. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi materai. Uraian pembayaran dalam kuitansi harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya. Bukti pembayaran harus disetujui oleh Kepala Sekolah dan lunas dibayar oleh Bendahara. Segala jenis bukti pengeluaran disimpan oleh bendahara sebagai bahan bukti dan bahan laporan.

6. Pelaporan. Laporan harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: − Melaporkan setiap kegiatan berdasarkan laporan hasil

pelaksanaan kegiatan. − Laporan meliputi realisasi penggunaan dana per sumber

dana dan surat pernyataan pertanggungjawaban yang menyatakan bahwa dana BOS yang diterima telah digunakan sesuai NPH BOS.

− Mempersiapkan Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas, Buku Pembantu Bank dan Buku Pembantu Pajak beserta bukti dokumen pendukung bukti pengeluaran dana BOS (kuitansi/faktur/nota/bon) sebagai bahan audit.

c. Laporan Dana SBP Ada dua jenis laporan yang harus disiapkan oleh sekolah yaitu

Laporan Kegiatan dan Laporan Keuangan. Kedua laporan tersebut dibuat sekurang-kurangnya dua kali, pertama laporan kemajuan dan kedua laporan akhir. Laporan kemajuan dan maupun laporan akhir yang dibuat untuk Direktorat Pembinaan SMP Ditjen Pendidikan Dasar Kemendikbud.

d. Laporan Bantuan Siswa Miskin Laporan ini dibuat hanya 1 (satu) kali dalam setahun. Dibuat

selambat-lambatnya pada akhir tahun yang bersangkutan. Laporan yang dibuat adalah:

1. Realisasi penggunaan dana BSM. 2. Bukti-bukti seperti tanda terima.

120

Page 140: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

3. Daftar siswa penerima SKTM. g. Pertanyaan : Siapa saja yang ikut dalam mengawasi keuangan di

sekolah ini dan adakah periode dalam melakukan pengawasan ? Jawaban :

• Pengawasan dana dari Komite dilakukan oleh Ketua Komite dan Ketua Yayasan setiap akhir semester dan diawasi setiap bulan oleh Kepala Sekolah dan Pimpinan Perguruan.

• Pengawasan dana BOS dilakukan oleh bagian manajemen BOS Dinas Pendidikan Kota Padang yang dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

• Pengawasan dana SBP dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SBP Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama.

Padang, 4 Agustus 2014

Fitri Melya Rahmi, SEI Bendahara Perguruan Islam Ar-Risalah

121

Page 141: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Lampiran 2 Visi, Misi dan Tujuan Perguruan Islam Ar-Risalah

Visi Perguruan Islam Ar-Risalah:

“Profesional, Berkualitas Dan Berwawasan Lingkungan Dalam Membangun Generasi Penuh Berkah”

Misi Perguruan Islam Ar-Risalah:

1. Memberikan pelayanan yang tepat dan memuaskan dalam setiap penyelenggaraan pendidikan.

2. Menyelenggarakan pendidikan dengan SDM yang capable di bidangnya. 3. Menyelenggarakan pembelajaran yang islami, modern, dinamis, disiplin

serta memenuhi standar pendidikan nasional. 4. Mengintegerasikan penyelenggaraan pendidikan dengan lingkungan. 5. Melahirkan kader ulama yang cendikiawan dan ilmuwan yang berakhlak

mulia.

Tujuan Khusus:

1. Bacaan Al-Qur’an yang baik dan benar. 2. Hafalan Al-Qur’an yang lancar minimal 5 juz. 3. Mahir berbahasa Arab dan Inggris. 4. Kemampuan akademik setara SMP dan MA. 5. Ghiroh Islamiyah (semangat keislaman) yang tinggi.

122

Page 142: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Lampiran 3 RKAS Tahun Ajaran 2013/2014

RANCANGAN KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

TAHUN AJARAN 2013/2014

SMP PERGURUAN ISLAM AR-RISALAH

Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat

Telp.0751-7877114

123

Page 143: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

REKAPITULASI PENDAPATAN DAN PENGELUARAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN ISLAM AR-RISALAH TAHUN AJARAN 2013-2014

124

Page 144: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

REKAPITULASI PENDAPATAN DAN PENGELUARAN SEKOLAH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PERGURUAN ISLAM AR-RISALAH TAHUN AJARAN 2013-2014

125

Page 145: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

RANCANGAN KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)

TAHUN AJARAN 2013/2014

MA PERGURUAN ISLAM AR-RISALAH

Air Dingin, Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat

Telp.0751-7877114

126

Page 146: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

127

Page 147: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Lampiran 4 Perhitungan dan Proporsi Direct Labor Cost

Perhitungan dan Proporsi Direct Labor Cost

Proporsi Tabel 1

Proporsi Jumlah Guru dan Karyawan Perguruan Islam Ar-Risalah No Tingkat Jumlah

Guru/Karyawan Proporsi %

1 SMP 34 52 2 MA 32 48 Total 66 100

Perhitungan 1. Gaji dan Tunjangan Guru dan Karyawan

Tabel 2 Biaya Gaji dan Tunjangan Guru dan Karyawan

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 1.460.408.560 52 2 MA 1.348.069.440 48 Total 2.808.478.000 100

2. Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan

Tabel 3 Biaya Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 73.268.000 52 2 MA 67.632.000 48 Total 140.900.000 100

128

Page 148: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Lampiran 5 Perhitungan dan Proporsi Direct Material Cost

Perhitungan dan Proporsi Direct Material Cost

Proporsi Tabel 4

Proporsi Jumlah Siswa Perguruan Islam Ar-Risalah No Tingkat Jumlah Siswa Proporsi % 1 SMP 522 61 2 MA 330 39 Total 852 100

Perhitungan 1. Pengadaan ATK Sekolah

Tabel 5 Biaya Pengadaan ATK Sekolah

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 42.675.600 61 2 MA 27.284.400 39 Total 69.960.000 100

2. Menu Harian Siswa

Tabel 6 Biaya Menu Harian Siswa

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 1.792.315.945 61 2 MA 1.145.906.915 39 Total 2.938.222.860 100

129

Page 149: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Lampiran 6 Perhitungan dan Proporsi Overhead Cost

Perhitungan dan Proporsi Overhead Cost

Proporsi

Tabel 7 Proporsi Siswa Kelas 1 Perguruan Islam Ar-Risalah

No Tingkat Jumlah Siswa Proporsi % 1 SMP 192 61 2 MA 121 39 Total 313 100

Tabel 8

Proporsi Jumlah Siswa Perguruan Islam Ar-Risalah No Tingkat Jumlah Siswa Proporsi % 1 SMP 522 61 2 MA 330 39 Total 852 100

Tabel 9

Frekuensi Kegiatan Remedial Teaching No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 90 50 2 MA 90 50 Total 180 100

Tabel 10

Frekuensi Kegiatan Ekstrakurikuler No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 330 37 2 MA 572 63 Total 902 100

Tabel 11

Frekuensi Kegiatan Life skill No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 66 38 2 MA 110 62 Total 176 100

130

Page 150: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 12 Proporsi Siswa Kelas 3 Perguruan Islam Ar-Risalah

No Tingkat Jumlah Siswa Proporsi % 1 SMP 145 60 2 MA 95 40 Total 240 100

Tabel 13

Frekuensi Kegiatan Penyelenggaraan Lomba No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 28 61 2 MA 18 39 Total 46 100

Tabel 14

Proporsi Jumlah Pembimbing Study Club No Tingkat Jumlah

Pembimbing Proporsi %

1 SMP 16 76 2 MA 5 24 Total 21 100

Tabel 15

Frekuensi Kegiatan PHBN No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

Tabel 16

Frekuensi Kegiatan Supervisi No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 24 50 2 MA 24 50 Total 48 100

Tabel 17

Frekuensi Kegiatan Lokakarya Awal Tahun No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

131

Page 151: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 18 Frekuensi Kegiatan Penyusunan RKS dan RKAS

No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

Tabel 19 Frekuensi Kegiatan Rapat Komite Sekolah

No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

Tabel 20

Frekuensi Kegiatan Evaluasi Triwulan Program Kerja No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 4 50 2 MA 4 50 Total 8 100

Tabel 21

Frekuensi Kegiatan Pembekalan dan Orientasi Internal Kepsek No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

Tabel 22

Frekuensi Kegiatan Silaturrahim dengan Komite Sekolah No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

Tabel 23

Frekuensi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 12 50 2 MA 12 50 Total 24 100

132

Page 152: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Tabel 24 Proporsi Jumlah Siswa Penerima Bantuan Study

No Tingkat Jumlah Siswa Proporsi % 1 SMP 33 59 2 MA 23 41 Total 56 100

Tabel 25

Frekuensi Kegiatan Instalasi Air dan Listrik No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 12 50 2 MA 12 50 Total 24 100

Tabel 26

Frekuensi Kegiatan Program Adwiyata Sekolah No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 12 50 2 MA 12 50 Total 24 100

Tabel 27

Frekuensi Kegiatan Pengembangan Instrumen Penilaian No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 1 50 2 MA 1 50 Total 2 100

Tabel 28

Frekuensi Kegiatan Biaya Tidak Langsung Lainnya No Tingkat Frekuensi Proporsi % 1 SMP 12 100 2 MA 0 - Total 12 100

133

Page 153: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

Perhitungan 1. Penerimaan Siswa Baru

Tabel 29 Biaya Penerimaan Siswa Baru

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 38.125.000 61 2 MA 24.375.000 39 Total 62.500.000 100

2. Masa Orientasi Siswa (MOS)

Tabel 30 Biaya Masa Orientasi Siswa

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 6.710.000 61 2 MA 4.290.000 39 Total 11.000.000 100

3. Pembinaan dan Kegiatan BES-AR Tabel 31

Biaya Pembinaan dan Kegiatan BES-AR No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 5.368.000 61 2 MA 3.432.000 39 Total 8.800.000 100

4. Belajar Reguler

Tabel 32 Biaya Belajar Reguler

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 17.568.000 61 2 MA 11.232.000 39 Total 28.800.000 100

5. Remedial Teaching

Tabel 33 Biaya Remedial Teaching

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 3.375.000 50 2 MA 3.375.000 50 Total 6.750.000 100

134

Page 154: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

6. Ekstrakurikuler Tabel 34

Biaya Ekstrakurikuler No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 13.971.200 37 2 MA 23.788.800 63 Total 37.760.000 100

7. Life Skill

Tabel 35 Biaya Life Skill

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 4.012.800 38 2 MA 6.547.200 62 Total 10.560.000 100

8. Kunjungan Edukatif

Tabel 36 Biaya Kunjungan Edukatif

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 66.246.000 61 2 MA 42.354.000 39 Total 108.600.000 100

9. Khidmah Ijtimaiyah/Praktek Lapangan

Tabel 37 Biaya Khidmah Ijtimaiyah/Praktek Lapangan

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 18.000.000 60 2 MA 12.000.000 40 Total 30.000.000 100

10. Penilaian Ulangan/Ujian Tabel 38

Biaya Penilaian Ulangan/Ujian No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 22.417.500 61 2 MA 14.332.500 39 Total 36.750.000 100

135

Page 155: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

11. Penyelenggaraan Lomba-lomba Tabel 39

Biaya Penyelenggaraan Lomba No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 21.600.100 61 2 MA 13.809.900 39 Total 35.410.000 100

12. Apresiasi Siswa Tabel 40

Biaya Apresiasi Siswa No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 9.436.700 61 2 MA 6.033.300 39 Total 15.470.000 100

13. Study Club

Tabel 41 Biaya Study Club

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 21.280.000 76 2 MA 6.720.000 24 Total 28.000.000 100

14. Peringatan Hari Besar Nasional

Tabel 42 Biaya Peringatan Hari Besar Nasional

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 750.000 50 2 MA 750.000 50 Total 1.500.000 100

15. Training Kedisiplinan Siswa Baru

Tabel 43 Biaya Training Kedisiplinan Siswa Baru

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 1.830.000 61 2 MA 1.170.000 39 Total 3.000.000 100

136

Page 156: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

16. Training Motivasi dan Metode Belajar Efektif Siswa Tabel 44

Biaya Training Motivasi dan Metode Belajar Efektif No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 5.124.000 61 2 MA 3.276.000 39 Total 8.400.000 100

17. Jasa Laundry

Tabel 45 Biaya Jasa Laundry

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 172.800.000 100 2 MA 0 0 Total 172.800.000 100

18. Pengembangan Tahfidz Siswa

Tabel 46 Biaya Pengembangan Tahfidz Siswa

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 3.050.000 61 2 MA 1.950.000 39 Total 5.000.000 100

19. Supervisi

Tabel 47 Biaya Supervisi

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 1.380.000 50 2 MA 1.380.000 50 Total 2.760.000 100

20. Lokakarya Awal Tahun

Tabel 48 Biaya Lokakarya Awal Tahun

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 4.000.000 50 2 MA 4.000.000 50 Total 8.000.000 100

137

Page 157: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

21. Penyusunan RKS dan RKAS Tabel 49

Biaya Penyusunan RKS dan RKAS No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 500.000 50 2 MA 500.000 50 Total 1.000.000 100

22. Rapat Komite Sekolah Tabel 50

Biaya Rapat Komite Sekolah No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 522.500 50 2 MA 522.500 50 Total 1.045.000 100

23. Evaluasi Triwulan Program Kerja Tabel 51

Biaya Evaluasi Triwulan Program Kerja No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 3.500.000 50 2 MA 3.500.000 50 Total 7.000.000 100

24. Pembekalan dan Orientasi Internal Kepala Sekolah

Tabel 52 Biaya Pembekalan dan Orientasi Internal Kepala Sekolah

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 4.000.000 50 2 MA 4.000.000 50 Total 8.000.000 100

25. Silaturrahim dengan Komite Sekolah

Tabel 53 Biaya Silaturrahim dengan Komite Sekolah

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 5.625.000 50 2 MA 5.625.000 50 Total 11.250.000 100

138

Page 158: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

26. Transportasi dan Perjalanan Dinas Tabel 54

Biaya Transportasi dan Perjalanan Dinas No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 26.672.250 61 2 MA 17.052.750 39 Total 43.725.000 100

27. Biaya Rapat dan Tamu Tabel 55

Biaya Rapat dan Tamu No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 7.225.450 61 2 MA 4.619.550 39 Total 11.845.000 100

28. Biaya Daya dan Jasa

Tabel 56 Biaya Daya dan Jasa

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 146.400.000 61 2 MA 93.600.000 39 Total 240.000.000 100

29. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

Tabel 57 Biaya Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 12.170.000 50 2 MA 12.170.000 50 Total 24.340.000 100

30. Bantuan Studi Siswa

Tabel 58 Biaya Bantuan Studi Siswa

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 145.929.420 59 2 MA 101.408.580 41 Total 247.338.000 100

139

Page 159: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

31. Bantuan Uang Pembangunan Tabel 59

Biaya Bantuan Uang Pembangunan No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 439.810.000 61 2 MA 281.190.000 39 Total 721.000.000 100

32. Biaya Penggandaan Tabel 60

Biaya Penggandaan No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 26.596.000 61 2 MA 17.004.000 39 Total 43.600.000 100

33. Bahan Bakar Mesin Tabel 61

Biaya Bahan Bakar Mesin No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 2.745.000 61 2 MA 1.755.000 39 Total 4.500.000 100

34. Instalasi Air dan Listrik Tabel 62

Biaya Instalasi Air dan Listrik No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 1.500.000 50 2 MA 1.500.000 50 Total 3.000.000 100

35. Program Adwiyata Sekolah Tabel 63

Biaya Program Adwiyata Sekolah No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 5.500.000 50 2 MA 5.500.000 50 Total 11.000.000 100

140

Page 160: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

36. Pengembangan Instrumen Penilaian Tabel 64

Biaya Pengembangan Instrumen Penilaian No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 750.000 50 2 MA 750.000 50 Total 1.500.000 100

37. Pengadaan Perangkat Pembelajaran Tabel 65

Biaya Pengadaan Perangkat Pembelajaran No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 5.700.450 61 2 MA 3.644.550 39 Total 9.345.000 100

38. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Ekskul/Lifeskil & Olahraga Tabel 66

Biaya Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Ekskul/Lifeskil & Olahraga

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 5.063.000 61 2 MA 3.237.000 39 Total 8.300.000 100

39. Pengadaan Sarana Asrama Tabel 67

Biaya Pengadaan Sarana Asrama No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 439.810.000 61 2 MA 281.190.000 39 Total 721.000.000 100

40. Penambahan Pemasangan Jaringan Komputer

Tabel 68 Biaya Penambahan Pemasangan Jaringan Komputer

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 305.000 61 2 MA 195.000 39 Total 500.000 100

141

Page 161: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

41. Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

Tabel 69 Biaya Pengadaan Sarana dan Prasarana Sekolah

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 67.904.773 61 2 MA 43.414.527 39 Total 111.319.300 100

42. Pengembangan Budaya dan Lingkungan

Tabel 70 Biaya Pengembangan Budaya dan Lingkungan

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 17.882.272 61 2 MA 11.432.928 39 Total 29.315.200 100

43. Pembangunan

Tabel 71 Biaya Pembangunan

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 1.073.844.000 61 2 MA 686.556.000 39 Total 1.760.400.000 100

44. Asuransi Gedung

Tabel 72 Biaya Asuransi Gedung

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 15.250.000 61 2 MA 9.750.000 39 Total 25.000.000 100

45. Penambahan Lahan

Tabel 73 Biaya Penambahan Lahan

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 690.923.600 61 2 MA 441.738.040 39 Total 1.132.661.640 100

142

Page 162: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

46. Patroli Keamanan Sekolah

Tabel 74 Biaya Keamanan Sekolah

No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 359.900 61 2 MA 230.100 39 Total 590.000 100

47. Biaya Tidak Langsung pada Madrasah Tabel 75

Biaya Tidak Langsung pada Madrasah No Tingkat Jumlah (Rp) Proporsi % 1 SMP 0 100 2 MA 12.000.000 0 Total 12.000.000 100

143

Page 163: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

144

Lampiran 7 Total Realisasi Penerimaan

Tabel 76 Total Penerimaan SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

Sumber Pendapatan SMP MA 1 Pemerintah (diknas pusat)

Dana BOS 345.060.000 187.940.000 Dana SBP 100.000.000 0

2 Siswa (komite) pendaftaran siswa baru 90.375.000 9.750.000 pendapatan awal tahun ajaran 1.087.630.000 537.575.000 SPP 5.265.600.000 3.180.200.000 Iuran kunjungan edukatif siswa 78.300.000 35.250.000

3 Lain-lain Bantuan orang tua asuh (GNOTA) 97.440.000 47.400.000 TOTAL 7.064.405.000 3.998.115.000

Page 164: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

145

Lampiran 8 Total Biaya Berdasarkan Metode Tradisional (existing)

Tabel 77 Total Pengeluaran SMP-MA Perguruan Islam Ar-Risalah

Pengeluaran SMP MA 1 Rutin

―Gaji dan tunjangan guru/karyawan 1.675.000.000 1.133.478.000 ―Menu harian siswa 1.910.002.500 1.028.220.360

2 Pengembangan ―Pengembangan guru/tenaga kesiswaan dan pembelajaran ● Standar 1: Kompetensi Lulusan a. Pembinaan & kegiatan OSIS 6.000.000 2.800.000 b. Penyelenggaraan lomba akademik 3.000.000 1.000.000 c. Penyelenggaraan lomba porseni 3.000.000 1.800.000 d. Penyelenggaraan lomba kreatifitas siswa ( classmeeting) 4.000.000 2.800.000 e. Pelaksanaan MOS 5.000.000 6.000.000 f. Pengumpulan perangkat pembelajaran KTSP 3.000.000 1.600.000 g. Pemberian reward kelas terbersih & siswa terdisiplin 200.000 200.000 h. Hadiah & sertifikat juara kelas & juara umum 6.090.000 8.980.000 i. Pemilihan siswa teladan 3.500.000 2.500.000 j. Kegiatan ekskul: honor guru ekskul 18.400.000 19.360.000 k. Penyelenggaran lomba ekskul 7.200.000 1.500.000 l. Lomba resesnsi buku perpustakaan 160.000 140.000 m. Lomba pengunjung terbaik perpustakaan 300.000 200.000 n. Penyelenggaraan lifeskill: honor guru life skill 4.400.000 6.160.000

Page 165: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

146

o. Biaya lomba bidang studi siswa 3.050.000 1.260.000 p. Kunjungan edukatif siswa 73.350.000 35.250.000 q. Khidmah ijtimaiyah (khusus kls 3 SMP/MA) 15.000.000 15.000.000 r. Patroli keamanan sekolah 590.000 ● Standar 2: Isi a. Bimbingan belajar reguler siswa 14.400.000 14.400.000 b. Pembimbing study club (pembina eksternal) 3.000.000 15.000.000 c. Pelatihan khusus study club IPA (trainer lokal) 10.000.000 d. Pembuatan slogan motivasi di lingkungan sekolah 1.000.000 e. Pengembangan tahfidz siswa 5.000.000 ● Standar 3: Proses a. Penerimaan siswa baru 45.000.000 17.500.000 b. Supervisi kepsek terhadap guru 360.000 600.000 c. Supervisi dinas terhadap sekolah 1.200.000 600.000 d. Buku perangkat PBM guru 3.200.000 1.400.000 e. Buku evaluasi wali kelas 85.000 60.000 f. Kegiatan remedial teaching 4.050.000 2.700.000 g. Training motivasi & metode belajar efektif untuk siswa 2.400.000 6.000.000 h. Training kedisiplinan untuk siswa baru 1.000.000 2.000.000 i. Peringatan hari kemerdekaan RI 500.000 1.000.000 j. Lokakarya awal tahun 8.000.000 k. Menyusun RKS dan RKAS 1.000.000 l. Rapat dengan komite sekolah 1.045.000

Page 166: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

147

m. Evaluasi triwulan program kerja 7.000.000 n. Pembekalan & orientasi internal Kepsek 8.000.000 o. Silaturrahmi dengan komite sekolah 11.250.000 ● Standar 4: Pendidik & Tenaga Pendidik a. Pemberian reward untuk guru dalam pengumpulan RPP 100.000 b. Training walas 1.700.000 c. Meningkatkan kompetensi guru melalui MGMP & KKG 6.400.000 d. Lomba kreatifitas RPP & media mengajar guru 500.000 e. Pelatihan guru 5.000.000 5.000.000 f. Training untuk guru baru 2.000.000 2.500.000 g. Training & workshop guru 15.750.000 22.500.000 h. Training & workshop pengasuhan 2.150.000 i. Training keryawan 1.600.000 2.900.000 j. Reward guru terbaik 1.200.000 k. Pengiriman guru untuk seminar & pelatihan/studi banding 1.500.000 5.000.000 l. Beasiswa guru untuk S2 22.000.000 15.000.000 m. MKKS SMP 2.400.000 n. Biaya pendaftaran 2.500.000 o. Intensif internal guru 7.200.000 p. Remunerasi guru dan karyawan 16.000.000 ● Standar 5: Sarana & Prasarana a. Program adiwiyata sekolah 11.000.000 b. Sarana Kurikulum 5.464.300

Page 167: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

148

c. Kebutuhan kelas awal tahun 1.820.300 d. Kebutuhan kelas per semester 340.000 e. Kebutuhan guru 1.795.000 f. Kebutuhan kesiswaan 1.750.000 g. Kebutuhan laboratorium IPA 12.650.500 h. Kebutuhan lab. Komputer 19.500.000 i. Kebutuhan lab. Multimedia 1.499.300 j. Kebutuhan PSB 3.982.600 k. Kebutuhan perpustakaan 10.150.000 l. Pengadaan buku paket pelajaran siswa 24.450.000 m. Pembelian buku baru perpustakaan. 2.810.000 n. Pengadaan peralatan & perlengkapan ekskul/life skill 6.300.000 o. Pengadaan peralatan & perlengkapan olah raga 2.000.000 p. Pembuatan plakat sekolah 7.500.000 q. Pembuatan buku profil sekolah 10.000.000 r. Pencetakan kalender sekolah 5.000.000 s. Biaya pemeliharaan bagian kurikulum 12.340.000 t. Biaya pemeliharaan bagian kesiswaan 4.800.000 u. Perbaikan sarana kelas dan kantor 2.400.000 v. Bahan bakar mesin 4.500.000 w. Perawatan kebun sekolah 1.800.000 x. Instalasi air 1.800.000 y. Instalasi listrik 1.200.000 z. Pemeliharaan mebel air kelas 3.000.000 a. Asuransi gedung 25.000.000

Page 168: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

149

b. Pengadaan perlengkapan alat kebersihan sekolah 264.300 c. Pengadaan peralatan kelas 1.343.000 ● Standar 6: Pembiayaan a. Transport dan perjalanan dinas 34.550.000 9.175.000 b. Konsumsi rapat sekolah 1.500.000 9.895.000 c. Pengadaan ATK sekolah 29.060.000 40.900.000 d. Biaya penggandaan 23.400.000 20.200.000 e. Daya atau jasa 159.000.000 81.000.000 f. Penambahan pemasangan jaringan komputer 500.000 g. Jasa loundry siswa 172.800.000 h. Bantuan siswa kurang mampu 141.588.000 105.750.000 i. Bantuan uang pembangunan 4.700.000 8.825.000 j. Biaya tamu 450.000 ● Standar 7: Penilaian a. Pengembangan instrumen penilaian 1.500.000 b. Ujian mid semester 10.000.000 4.000.000 c. Ujian Akhir Semester (UAS) 16.000.000 5.000.000 d. Pelaporan nilai akhlak 1.000.000 750.000 ● Standar 8: Pengembangan Budaya dan Lingkungan a. Penanaman pohon lindung 6.315.200 b. Pengembangan taman sekolah 20.000.000 c. Perlengkapan alat kebersihan sekolah 3.000.000

Page 169: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...

150

―Investasi: penambahan lahan 975.000.000 157.661.640 ―Pembangunan 985.000.000 775.400.000 ―Pengadaan sarana asrama 365.000.000 356.000.000 ―Biaya tidak langsung pada madrasah 12.000.000 TOTAL 7.064.405.000 3.998.115.000

Page 170: USULAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SEBAGAI ...