ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING...

128
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Fransiska Puji Astuti NIM : 122114066 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING...

Page 1: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK

MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fransiska Puji Astuti

NIM : 122114066

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

i

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK

MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fransiska Puji Astuti

NIM : 122114066

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

iv

MOTTO

Perbuatanmu mungkin tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi tidak akan ada

kebahagiaan jika tanpa perbuatan

-WILLIAM JAMES-

Usaha akan membuahkan hasil setelah seseorang tidak menyerah

-Napoleon Hill-

“ Do the best, be the best, for the best”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Keluargaku Tercinta

Sahabat dan teman-temanku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Drs. J. Eka Priyatma. M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian kepada penulis.

2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CA selaku Dosen

Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

3. Semua Dosen Pengajar Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pengajaran

dan bimbingan bagi penulis dalam masa studi.

4. Antonius Anang Dwi Kuncoro selaku kepala Direksi Perusahaan Data Integra

Dinamika yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

5. Segenap karyawan Perusahaan Data Integra Dinamika, khususnya Bapak A.Y

Reza Primahadi dan divisi programmer yang telah memberikan data yang

diperlukan oleh penulis dan pengetahuan baru dibidang perancangan alat

simulasi TNI AL.

6. Kedua orang tua ku Yacobus Sumiran dan Maria Sutini yang tidak pernah

berhenti memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

7. Kedua kakak ku Lusia Puji Lestari dan Matius Pujan Toro yang selalu

memberikan doa dan semangat kepada penulis.

8. Sahabatku Maria Trifosa dan Lisa Ratna Sary yang selalu memberi dukungan

dan semangat kepada penulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .......... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................. xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ........................................................ xvi

ABSTRAK............................................................................................... xvii

ABSTRACT ............................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ..................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................... 5

E. Sistematika Penulisan .............................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................. 9

A. Harga Pokok Produk ................................................ 9

B. Komponen Harga Pokok Produksi ........................... 10

1. Biaya Bahan Baku .............................................. 10

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung ............................ 11

3. Biaya Overhead Pabrik ....................................... 11

C. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi................ 15

1. Metode Harga Pokok Pesanan ............................ 15

2. Metode Harga Pokok Proses .............................. 19

D. Activity-Based Costing System ................................. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

x

1. Pengertian Activity-Based Costing System ......... 21

2. Cost Driver (Pemicu Biaya) ............................... 22

3. Manfaat Activity-Based Costing System ............. 22

4. Kelebihan Activity-Based Costing System .......... 23

5. Keterbatasan Activity-Based Costing System ..... 24

6. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan

Activity-Based Costing System............................. 25

E. Penelitian Terdahulu ................................................. 31

BAB III METODE PENELITIAN ................................................ 33

A. Jenis Penelitian .......................................................... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 33

C. Desain Penelitian ....................................................... 33

D. Subjek dan Objek Penelitian ..................................... 34

E. Data yang Diperlukan ................................................ 34

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................ 35

G. Teknik Analisis Data ................................................. 36

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................ 40

A. Sejarah Perusahaan .................................................... 40

B. Lokasi Perusahaan ..................................................... 41

C. Visi dan Misi Perusahaan Data Integra Dinamika .... 42

D. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra

Dinamika ................................................................... 42

E. Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Produk

Perusahaan Data Integra Dinamika ........................... 48

F. Personalia .................................................................. 55

G. Produk ....................................................................... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................... 58

A. Deskripsi Data ............................................................ 58

B. Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh

Perusahaan Data Integra Dinamika ............................ 58

C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan

Menggunakan Activity-Based Costing System.......... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xi

BAB VI PENUTUP......................................................................... 97

A. Kesimpulan ................................................................. 97

B. Keterbatasan Penelitian .............................................. 98

C. Saran ........................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 99

LAMPIRAN ......................................................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Data Akuntansi Pabrik (Contoh Kasus) ......................... 16

Tabel 2. Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas

Metode Tradisional (Contoh Kasus) ............................... 16

Tabel 3. Aktivitas Proses Produksi (Contoh Kasus) ...................... 17

Tabel 4. Kalkulasi Biaya Per Unit Model Tradisional

(Contoh Kasus) ................................................................ 17

Tabel 5. Tarif Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas

Metode ABC System (Contoh Kasus) ............................. 18

Tabel 6. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Ke Produk Berdasar Aktivitas (Contoh Kasus) .............. 18

Tabel 7. Perhitungan Biaya Per Unit Berdasar Aktivitas

(Contoh Kasus) ............................................................... 19

Tabel 8. Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT,

Naval RPG, dan AOPR oleh Perusahaan ....................... 59

Tabel 9. Biaya Tenaga Kerja Langsung Alat Simulasi TTT,

Naval RPG, AOPR Perusahaan ....................................... 68

Tabel 10. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung pada Perusahaan

Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR...................... 70

Tabel 11. Penggunaan Biaya Bahan Penolong Alat Simulasi

TTT, Naval RPG, dan AOPR Perusahaan ......................... 72

Tabel 12. Biaya Pembuatan Buku Manual untuk Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR ........................................... 73

Tabel 13. Biaya Cetak Penjilidan Manual untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR ........................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xiii

Tabel 14. Biaya Packing dan Transportasi Console untuk

Alat Simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR................... 74

Tabel 15. Biaya Penerimaan Barang untuk Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 75

Tabel 16. Biaya Training Pengguna untuk Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 75

Tabel 17. Biaya Tas & Souvenir Training untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR ............................ 75

Tabel 18. Biaya Pembuatan Poster Akrilik untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR .......................... 76

Tabel 19. Biaya Pemasangan Poster Akrilik untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR .......................... 76

Tabel 20. Biaya Kursi Operator untuk Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 77

Tabel 21. Biaya Pemakaian Energi untuk Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR .......................................... 77

Tabel 22. Biaya Sewa Gedung Perusahaan untuk Alat

Simulasi TTT. Naval RPG dan AOPR ............................ 78

Tabel 23. Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk

Untuk Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR.......... 79

Tabel 24. Biaya Overhead Pabrik Perusahaan Data

Integra Dinamika tahun 2015 .......................................... 79

Tabel 25. Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan

Untuk Alat Simulasi TTT, Naval RPG,

dan AOPR tahun 2015 ..................................................... 80

Tabel 26. Biaya Pemakaian Bahan Baku pada Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR ........................................... 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xiv

Tabel 27. Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR ............................ 81

Tabel 28. Daftar Aktivitas ............................................................... 82

Tabel 29. Penggolongan Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas

Pada Perusahaan Data Integra Dinamika ........................ 82

Tabel 30. Penentuan Cost Driver .................................................... 85

Tabel 31. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool I ....................... 87

Tabel 32. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool II ....................... 87

Tabel 33. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool III ...................... 87

Tabel 34. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool IV ...................... 88

Tabel 35. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool V ....................... 88

Tabel 36. Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool VI ...................... 88

Tabel 37. Rincian Cost Driver pada Perusahaan

Data Integra Dinamika ...................................................... 88

Tabel 38. Tarif BOP Per Kelompok Aktivitas .................................. 89

Tabel 39. Biaya Overhead yang Dibebankan Produk TTT

(Tactical Team Trainer) .................................................... 90

Tabel 40. Biaya Overhead yang Dibebankan Produk Naval

RPG (Role Playing Games) ............................................... 90

Tabel 41. Biaya Overhead yang Dibebankan Produk AOPR

(Amphibious Operation Plan Role) ................................... 90

Tabel 42. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan

Activity-Based Costing System pada Perusahaan

Data Integra Dinamika 2015 .............................................. 91

Tabel 43. Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja

Langsung Menurut Perusahaan dan ABC System .............. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xv

Tabel 44. Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan dan

ABC System ....................................................................... 92

Tabel 45. Selisih Perhitungan Harga Pokok Produksi

Perusahaan dan Harga Pokok Produksi Berdasarkan

ABC System ........................................................................ 92

Tabel 46. Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi ............. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra

Dinamika .......................................................................... 43

Gambar 2. Sistem Produksi Perusahaan Data Integra

Dinamika .......................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xvii

ABSTRAK

ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK

MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI

Studi Kasus di Perusahaan Data Integra Dinamika

Fransiska Puji Astuti

NIM: 122114066

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perhitungan harga

pokok produksi antara perhitungan perusahaan dengan perhitungan berdasarkan

activity-based costing system. Penelitian dilakukan di perusahaan Data Integra

Dinamika Surabaya.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan

yaitu teknik analisis data deskriptif komparatif yang membandingkan antara

metode perhitungan harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan dan

metode activity-based costing system.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan activity-based

costing system untuk produk TTT lebih kecil dibandingkan perhitungan

perusahaan, sedangkan perhitungan activity-based costing system untuk produk

Naval RPG dan AOPR lebih besar dibandingkan perhitungan perusahaan.

Perbedaan tersebut disebabkan oleh perbedaan biaya overhead pabrik.

Kata Kunci: Harga Pokok Produksi, Alat Simulasi TNI Angkatan Laut, Activity-

Based Costing System

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

xviii

ABSTRACT

ANALYZING THE IMPLEMENTATION OF ACTIVITY BASED

COSTING SYSTEM FOR DETERMINING THE COST OF GOODS

MANUFACTURED

A case study on Data Integra Dinamika Company

Fransiska Puji Astuti

NIM: 122114066

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2017

The purpose of this research is to find the difference in calculating the cost

of goods manufactured between production company calculation and activity-

based costing system. The research performed at Data Integra Dinamika company

of Surabaya.

This research is a case study. Techniques to analyze the data was

descriptive comparative analysis that compared between the method of calculating

the calculated cost of good manufactured by the company and the method of

activity-based costing system.

Based on the results of the analysis showed that calculation of activity-

based costing system for TTT product was understate than the company’s

calculation, while the calculation of activity-based costing system for Naval RPG

product and AOPR product was overstate than the company’s calculation. The

difference caused by difference of factory overhead cost.

Keywords: Cost of Goods Manufactured, Simulation Instrument of TNI the Navy,

Activity-Based Costing System.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis saat ini memiliki kemajuan yang sangat

pesat bagi negara Indonesia. Hal ini menuntut industri dalam negeri untuk

dapat bersaing dengan industri lainnya. Selain itu tujuan utama perusahaan

berorientasi pada peningkatan laba perusahaan. Menurut (Carter, 2005: 4)

perencanaan laba (profit planning) adalah pengembangan dari suatu rencana

operasi guna mencapai cita-cita dan tujuan perusahaan. Laba penting dalam

perencanaan karena tujuan utama dari suatu rencana yaitu laba yang

memuaskan. Oleh karena itu, bisnis dalam negeri juga perlu memiliki

pondasi yang kuat dalam menjaga dan mengembangkan kelangsungan

perusahaan.

Dengan terjadinya perubahan dan perkembangan yang sangat pesat

dalam lingkungan manufaktur belakangan ini, akuntansi biaya sebagai

sistem informasi biaya ditantang untuk berkembang mengikuti lingkungan

manufaktur baru yang menghendaki kualitas produk yang lebih tinggi,

tingkat persediaan yang lebih rendah, otomatisasi, organisasi berdasarkan

kelompok produk (product line) dan penggunaan teknologi informasi yang

lebih efektif.

Perubahan dramatis yang terjadi atas operasi manufaktur dari banyak

perusahaan dalam dunia internasional sekarang ini adalah dalam upaya

menjadi produsen-produsen kelas dunia agar dapat bersaing dalam pasar

dunia (global market), dimana telah terjadi pergeseran dalam permintaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

2

konsumen yang menghendaki kualitas produk yang lebih tinggi,

kepercayaan yang lebih besar, penyerahan yang lebih cepat dan

keanekaragaman produk yang lebih banyak (Dunia dan Wasilah, 2012: 16).

Hal yang seperti itu menuntut perusahaan untuk dapat membuat suatu

keputusan mengenai harga jual yang tepat bagi produk yang mereka

produksi. Sehingga perusahaan dapat bersaing dengan industri lainnya dan

mendapatkan laba (profit) yang menjadi tujuan perusahaan. Dalam tahap

penentuan harga jual, perusahaan memiliki beberapa proses sebelum

terbentuknya harga jual produk. Perusahaan terlebih dahulu mengumpulkan

biaya-biaya yang digunakan dalam aktivitas produksi dan aktivitas lainnya.

Kemudian dari biaya-biaya tersebut perusahaan perlu menghitung harga

pokok produksi yang menjadi acuan dalam penentuan harga jual produk.

Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri

dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan

produk dalam proses akhir. Harga pokok produksi terikat pada periode

waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya produksi

apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir (Bustami

dan Nurlela, 2007: 60).

Biaya yang menjadi dasar perhitungan harga pokok produksi yaitu

biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat diperhitungkan dengan

benar dan dialokasikan secara langsung ke produk jadi, sedangkan biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

3

overhead pabrik pada produk yang dihasilkan perlu diperlakukan dengan

cermat karena biaya ini tidak bisa diidentifikasi secara langsung pada

produk sehingga memerlukan metode alokasi tertentu. Selama ini

perusahaan memperhitungkan harga pokok produksi dengan sistem

tradisional. Perhitungan harga pokok produksi dengan sistem tradisional ini

hanya menitikberatkan pada biaya yang terlibat pada proses produksi,

sedangkan biaya non-produksi diabaikan. Perusahaan dengan pencapaian

laba tinggi sudah dianggap berhasil dalam industri bisnis. Walaupun

demikian, perusahaan perlu memiliki informasi kos produk yang akurat dan

tepat.

Pada tahun 1990-an Consortium of Advanced Manufacturing-

International (CAM-I) mengembangkan akuntansi biaya baru yang dikenal

dengan nama activity-based costing (ABC). Pada tahap awal perkembangan,

activity-based costing (ABC) didesain untuk menghasilkan kos produk

secara akurat, yang digunakan untuk menggantikan full costing sebagai

metode penentuan kos produk. Activity-based costing (ABC) menggunakan

aktivitas sebagai basis penggolongan biaya untuk menghasilkan informasi

activity cost. Activity cost ini dimanfaatkan untuk menyediakan informasi

bagi personel dan memberdayakan personel dalam melaksanakan

pengurangan biaya melalui pengelolaan terhadap aktivitas. ABC

membebankan activity cost ini ke produk/jasa berdasarkan konsumsi

produk/jasa atas aktivitas, sehingga dapat menghasilkan informasi kos

produk yang akurat. ABC menggunakan aktivitas sebagai dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

4

penggolongan biaya, oleh karena aktivitas terdapat di perusahaan

manufaktur, jasa, dagang, maka akuntansi biaya berbasis aktivitas ini dapat

dimanfaatkan oleh perusahaan manufaktur, jasa, dan dagang (Mulyadi,

2007:20).

Metode perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan

activity-based costing system merupakan metode perbaikan dari sistem

tradisional. Penggunaan activity-based costing system dapat memberikan

alokasi biaya overhead pabrik (BOP) yang lebih akurat dan relevan. Metode

ini menggunakan pengalokasian biaya dengan menggunakan pemicu biaya

(cost driver) sehingga dapat mengukur sumber daya yang digunakan oleh

produk perusahaan. Pemicu biaya dapat didefinisikan sebagai faktor-faktor

yang dapat menyebabkan perubahan dalam biaya dari suatu aktivitas.

Pemicu-pemicu biaya ini menggambarkan adanya penggunaan aktivitas oleh

produk. Sebagai contoh dari pemicu biaya adalah jumlah pemasangan

mesin, mengukur berapa banyak kegiatan pemasangan mesin yang

dilaksanakan (Dunia dan Wasilah, 2012: 17).

Perusahaan Data Integra Dinamika merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang penyediaan alat simulasi TNI Angkatan Laut. Perusahaan

ini melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk setiap jenis alat

simulasi yang diproduksi setiap tahunnya. Perusahaan memproduksi 2 atau

3 jenis alat simulasi per tahun. Pentingnya perhitungan harga pokok

produksi dalam penentuan harga jual produk membuat perusahaan perlu

menetapkan metode yang tepat. Penggunaan perhitungan harga pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

5

produksi dengan metode activity-based costing system, diupayakan dapat

membantu perusahaan Data Integra Dinamika untuk menetapkan harga

pokom produksi yang tepat. Sehingga dapat memberikan informasi yang

tepat untuk pengambilan keputusan manajemen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan maka

penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah ada perbedaan perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan

Data Integra Dinamika dengan perhitungan harga pokok produksi

menggunakan activity-based costing system?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

perbedaan perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Data Integra

Dinamika dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan activity-

based costing system.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan

membantu perusahaan Data Integra Dinamika dalam menentukan harga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

6

pokok produk yang lebih baik, dengan menggunakan activity-based

costing system.

2. Bagi Penulis

Penulis dapat menambah pengetahuan teoritis dan pengalaman

praktek dalam menganalisa masalah penentuan harga pokok produk

dengan menggunakan activity-based costing system dan penulis dapat

membandingkan antara teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan

keadaan perusahaan yang sesungguhnya, yaitu di perusahaan Data

Integra Dinamika.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan

yang berguna dan menjadi referensi tambahan yang nantinya akan

menjadi bahan pertimbangan yang berhubungan dengan penentuan harga

pokok produk dengan menggunakan metode activity-based costing

system.

E. Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

7

BAB II Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai teori-teori yang akan digunakan

sebagai landasan atau dasar untuk mengolah data yang diperoleh

dari penelitian.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini membahas mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data-data yang akan

diperlukan, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisi tentang sejarah perkembangan perusahaan, visi

dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, personalia

dan proses produksi di perusahaan Data Integra Dinamika.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan data-data

yang telah diperoleh selama penelitian. Pada bab ini terdapat

deskripsi data, perhitungan harga pokok produksi yang

dilakukan oleh perusahaan, dan perhitungan harga pokok

produksi menggunakan activity-based costing system.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

8

BAB VI Penutup

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, keterbatasan

penelitian, saran bagi perusahaan dan peneliti selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Harga Pokok Produksi

Beberapa akademisi mendefinisikan harga pokok produksi yang

berbeda-beda. Menurut Raiborn dan Michael (2011: G-8), harga pokok

produksi (cost of goods manufactured) merupakan total biaya yang baik

diselesaikan dan ditransfer ke persediaan barang jadi selama periode.

Kemudian menurut Horngren, et all (2006: 472), harga pokok produksi (cost

of goods manufactured) merupakan biaya barang yang akan diselesaikan,

entah dimulai sebelum atau selama periode akuntansi berjalan. Adapun

menurut Bustami dan Nurlela (2007: 60), harga pokok produksi adalah

kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga

kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk

dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir.

Harga pokok produksi terikat pada periode waktu tertentu. Harga pokok

produksi akan sama dengan biaya produksi apabila tidak ada persediaan

produk dalam proses awal dan akhir. Selain itu, menurut Derbeck (2008:

26), harga pokok produksi mencakup biaya manufaktur yang berhubungan

dengan barang yang akan selesai selama periode berlangsung.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan diatas, dapat

disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi

yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik yang telah selesai diproses dalam suatu periode akuntansi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

10

Informasi mengenai harga pokok produksi menjadi dasar bagi manajemen

untuk mengambil keputusan dalam menentukan harga jual produk yang

tepat.

B. Komponen Harga Pokok Produksi

Ada tiga komponen biaya produk sebagai pembentuk harga pokok

produksi, yaitu:

1. Biaya Bahan Baku

Pengertian biaya bahan baku menurut Dunia dan Wasilah (2009:

24) adalah biaya bahan baku (direct material cost) merupakan biaya

perolehan dari seluruh bahan langsung yang menjadi bagian yang integral

yang membentuk barang jadi (finished goods). Sedangkan, menurut

Mardiasmo (1994: 45), nilai uang bahan baku yang digunakan dalam

proses produksi disebut dengan biaya bahan baku.

Biaya bahan baku adalah biaya perolehan yang digunakan dalam

proses produksi dan dapat dikalkulasikan ke dalam biaya produksi.

Selain itu dibutuhkan juga bahan tidak langsung (indirect materials)

yaitu semua bahan yang tidak dapat diidentifikasikan dengan mudah dan

ekonomis terhadap produk yang selesai (finished product) atau biasanya

bukan merupakan biaya yang berarti dalam menghasilkan produk

tersebut. Bahan baku merupakan bahan yang dapat diidentifikasikan

secara langsung dengan produk yang dihasilkannya, nilainya relatif besar

dan umumnya sifat bahan baku masih melekat pada produk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

11

dihasilkan. Contoh dari biaya bahan baku pada perusahaan Data Integra

Dinamika adalah spare part yang berbentuk software dan hardware.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Pengertian biaya tenaga kerja langsung menurut Dunia dan Wasilah

(2009: 226), biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang

dapat diidentifikasikan dengan suatu operasi atau proses tertentu yang

diperlukan untuk menyelesaikan produk-produk dari perusahaan.

Kemudian menurut Horngren, et all (2006: 43), biaya tenaga kerja

manufaktur langsung (direct manufacturing labour cost) meliputi

kompensasi atas seluruh tenaga kerja manufaktur yang dapat ditelusuri ke

objek biaya (barang dalam proses dan kemudian barang jadi) dengan cara

yang ekonomis. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang

dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja langsung dalam pengolahan

proses produksi. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah gaji yang

dibayarkan kepada tenaga kerja yang terlibat pada bagian perancangan

dan perakitan produk.

3. Biaya Overhead Pabrik

Pengertian biaya overhead pabrik menurut Mardiasmo (1994: 71),

biaya overhead pabrik adalah biaya bahan, tenaga kerja, dan fasilitas

produksi lainnya selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen biaya overhead

adalah semua biaya produksi selain bahan langsung dan tenaga kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

12

langsung. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya produksi kecuali

tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku. Contoh dari biaya overhead

pabrik yaitu penyusutan bangunan dan peralatan pabrik, pajak atas aktiva

pabrik, asuransi atas bangunan, peralatan pabrik dan sebagainya sesuai

dengan jenis perusahaannya. Menurut Mulyadi (2005: 193)

menggolongkan biaya overhead dengan tiga cara penggolongan, yaitu:

a. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Sifatnya

Biaya-biaya produksi yang termasuk dalam biaya overhead

dikelompokkan menjadi beberapa golongan berikut ini:

1) Biaya Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang tidak menjadi bagian produk

jadi atau bahan yang meskipun menjadi bagian produk jadi tetapi

nilainya relatif kecil dibandingkan dengan harga pokok produksi

tersebut.

2) Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan berupa biaya suku cadang

(sparepart), biaya bahan habis pakai (factory suplies) dan harga

perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan

perbaikan dan pemeliharaan emplasemen, perumahan, bangunan

pabrik, mesin-mesin dan ekuipmen, kendaraan, perkakas

laboratorium, dan aktiva tetap lain yang digunakan untuk keperluan

pabrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

13

3) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja pabrik yang

upahnya tidak dapat diperhitungkan secara langsung kepada produk

atau pesanan tertentu.

4) Biaya yang Timbul sebagai Akibat Penilaian terhadap Aktiva

Tetap.

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah

biaya-biaya depresiasi emplasemen pabrik, bangunan pabrik, mesin

dan ekuipmen, perkakas laboratorium alat kerja dan aktiva tetap

lain yang digunakan di pabrik.

5) Biaya yang Timbul sebagai Akibat Berlalunya Waktu

Biaya-biaya yang termasuk dalam kelompok ini antara lain adalah

biaya-biaya asuransi gedung dan emplasemen, asuransi mesin dan

ekuipmen, asuransi kendaraan, asuransi kecelakaan karyawan dan

biaya amortisasi kerugian trial-run.

6) Biaya Overhead Pabrik Lain yang Secara Langsung Memerlukan

Pengeluaran Uang Tunai

Biaya overhead pabrik yang termasuk dalam kelompok ini antara

lain adalah biaya reparasi yang diserahkan kepada pihak luar

perusahaan, biaya listrik PLN dan sebagainya.

b. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Perilakunya dalam

Hubungan dengan Perubahan Volume Produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

14

Ditinjau dari perilaku unsur-unsur biaya overhead pabrik dalam

hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya overhead pabrik

dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu:

1) Biaya overhead pabrik tetap, adalah biaya overhead pabrik yang tidak

berubah dalam kisar perubahan volume kegiatan tertentu.

2) Biaya overhead pabrik variabel, adalah biaya overhead pabrik yang

berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

3) Biaya overhead pabrik semivariabel, adalah biaya overhead pabrik

yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

c. Penggolongan Biaya Overhead Pabrik Menurut Hubungannya dengan

Departemen

Disamping memiliki departemen produksi, perusahaan juga

mempunyai departemen pembantu, misalnya departemen pembangkit

tenaga listrik, departemen bengkel dan departemen air, maka biaya

overhead pabrik meliputi juga semua jenis biaya yang terjadi di

departemen-departemen pembantu ini, yang meliputi biaya tenaga kerja,

depresiasi, reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, asuransi yang terjadi

di departemen pembantu tersebut.

Ditinjau dari hubungannya dengan departemen-departemen yang

ada dalam pabrik, biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi dua

kelompok, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

15

1) Biaya overhead pabrik langsung departemen, adalah biaya overhead

pabrik yang terjadi dalam departemen tertentu dan manfaatnya hanya

dinikmati oleh departemen tersebut.

2) Biaya overhead pabrik tidak langsung departemen, adalah biaya

overhead pabrik yang manfaatnya dinikmati oleh lebih dari satu

departemen.

C. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

Informasi mengenai harga pokok produksi sangat membantu dalam

pengambilan keputusan harga jual produk yang bersangkutan oleh

manajemen. Perusahaan tentunya memiliki metode penentuan harga pokok

produksi yang berbeda-beda dan ada pula yang menentukan harga pokok

produksi dengan hanya berdasarkan biaya produksi dan tidak melibatkan

biaya lainnya, sehingga penentuan harga jual juga tidak sesuai dengan yang

diharapkan perusahaan. Menurut Dunia dan Wasilah (2012: 51) terdapat dua

metode, yaitu:

1. Metode Harga Pokok Pesanan

Metode harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi biaya

perpetual yang menghimpun biaya menurut pekerjaan-pekerjaan (jobs)

tertentu. Sistem ini cocok untuk elemen-elemen pekerjaan yang unik dan

biasanya mahal, dimana barang/jasa yang dibuat atau diproduksi

berdasarkan spesifikasi yang diminta oleh para pelanggan atau

pemesanan. Metode harga pokok pesanan banyak yang digunakan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

16

industri-industri, seperti konstruksi, percetakan, mebel, pembuatan kapal

dan lain-lain.

Akumulasi biaya pesanan juga dapat dihitung dengan

menggunakan metode tradisional dan metode activity based costing

system. Berikut ini penjelasan kalkulasi biaya pesanan metode tradisional

dan metode activity based costing system menurut (Prawironegoro dan

Purwanti 2009; 59) :

a. Kalkulasi Biaya Pesanan Model Tradisional

Berikut ini merupakan contoh kasus perusahaan yang memproduksi

barang secara pesanan:

Suatu perusahaan memproduksi pesanan produk A dan B. Data

akuntansi untuk kedua jenis produk pesanan disajikan dalam tabel 2.1:

Tabel 2.1 Data Akuntansi Pabrik (Contoh Kasus)

Keterangan Pesanan Total

A B

Unit dipesan 100 200 300

Bahan langsung Rp2.000 Rp3.000 Rp5.000

Upah langsung Rp4.000 Rp5.000 Rp9.000

Biaya Overhead

Pabrik

Rp10.000

Biaya overhead tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa unsur

berdasarkan aktivitas disajikan dalam tabel 2.2:

Tabel 2.2 Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas Metode

Tradisional (Contoh Kasus)

Keterangan (Rp) Aktivitas

Biaya penyiapan mesin 1.000 50 jam penyiapan

Biaya pemeliharaan

mesin

2.000 200 jam pemeliharaan

Biaya penanganan bahan 3.000 400 jam penanganan

Pembelian 4.000 100 pesanan

Lain-lain 1.000 500 jam tenaga kerja langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

17

Untuk memproses pesanan masing-masing produk pesanan diperlukan

aktivitas disajikan daalam tabel 2.3:

Tabel 2.3 Aktivitas Proses Produksi ( Contoh Kasus )

Keterangan Pesanan A Pesanan B Total

Jam penyiapan mesin 6 4 10

Jam pemeliharaan mesin 10 15 25

Jam penanganan bahan 20 30 50

Jumlah pesanan 10 20 30

Jam tenaga kerja langsung 50 100 150

Solusi: Kalkulasi Biaya Model Tradisional

Jam mesin adalah jam persiapan mesin dan jam pemeliharaan mesin

yaitu 50 jam + 200 jam = 250 jam. Biaya overhead didasarkan pada

jam mesin adalah (Rp 10.000/250 jam) = Rp40. Kalkulasi biaya per

pesanan setiap produk dapat disajikan dalam tabel 2.4:

Tabel 2.4 Kalkulasi Biaya Per Unit Model Tradisional (Contoh

Kasus) (dalam Rupiah)

Keterangan Pesanan

A B

Bahan langsung 2.000 3.000

Upah langsung 4.000 5.000

Pembebanan BOP ke:

Pesanan A = 16 x Rp 40

Pesanan B = 19 x Rp 40

640

760

Jumlah biaya 6.640 8.760

Unit dipesan 100 200

Biaya per unit (Rp) 66,40 43,80

b. Kalkuasi Biaya Pesanan Model Activity Based Costing (ABC) System

Untuk mengkalkulasi biaya per unit model ABC terlebih dahulu harus

dihitung tarif biaya overhead masing-masing unsur berdasar aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

18

yang dilakukannya. Pada ilustrasi diatas, tarif biaya overhead

berdasarkan aktivitas disajikan dalam tabel 2.5, kemudian dihitung

pembebanan biaya overhead pabrik kesetiap produk, disajikan dalam

tabel 2.6, dan dihitung biaya per unit, disajikan dalam tabel 2.7.

Tabel 2.5 Tarif Biaya Overhead Pabrik Berdasar Aktivitas

Metode ABC System (Contoh Kasus)

Keterangan (Rp) Keterangan (Rp)

Biaya penyiapan

mesin

1.000 50 jam penyiapan 20,00

Biaya pemeliharaan

mesin

2.000 200 jam

pemeliharaan

10,00

Biaya penanganan

bahan

3.000 400 jam penanganan 7,50

Pembelian 4.000 100 pesanan 0,00

Lain-lain 1.000 500 jam tenaga kerja

langsung

2,00

Tabel 2.6 Pembebanan Biaya Overhead Pabrik ke Produk

Berdasar Aktivitas (Contoh Kasus)

Keterangan Pesanan

A B

Jam penyiapan mesin 6 x Rp20 = Rp120 4 x Rp20 = Rp80

Jam pemeliharaan mesin 10 x Rp10 = Rp100 15 x Rp10 = Rp150

Jam penanganan bahan 20 x Rp7,50 = Rp150 30 x Rp7,50 = Rp225

Jumlah pesanan 10 x Rp40 = Rp400 20 x Rp40 = Rp800

Jam tenaga kerja

langsung

50 x Rp2 = Rp100 100 x Rp2 = Rp200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

19

Tabel 2.7 Perhitungan Biaya Per Unit Berdasar Aktivitas (Contoh

Kasus)

Keterangan Pesanan

A

(Rp)

B

(Rp)

Bahan Langsung 2.000 3.000

Upah Langsung 4.000 5.000

Pembebanan BOP ke:

Penyiapan mesin

Pemeliharaan mesin

Penanganan bahan

Pembelian

Lain-lain

120

100

150

300

100

80

150

225

600

200

Jumlah Biaya 6.770 9.255

Unit dipesan 100 unit 200 unit

Biaya per unit 67,70 46,275

Berdasarkan kalkulasi di atas menunjukkan bahwa terjadi perbedaan

antara kalkulasi biaya pesanan tradisional dengan model ABC.

Perbedaan ini terjadi karena penggunaan model kalkulasi yang

berbeda. Yang menjadi persoalan bukan perbedaannya, tetapi

keakuratannya. Model ABC lebih akurat dibandingkan dengan model

tradisional, karena biaya produksi per unit menggambarkan kondisi

yang sesungguhnya melalui berbagai aktivitas.

2. Metode Harga Pokok Proses

Metode harga pokok proses adalah salah satu dari metode

akumulasi biaya yang menghimpun biaya berdasarkan departemen-

departemen dalam menentukan harga pokok per unit. Biasanya metode

ini digunakan dalam kondisi produksi yang bersifat masal dan

dilaksanakan secara berkesinambungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

20

Karakteristik-karakteristik dari metode harga pokok proses adalah:

a. Biaya-biaya diakumulasikan menurut departemen atau pusat biaya dan

bukan berdasarkan pekerjaan pesanan seperti halnya dalam metode

harga pokok pesanan.

b. Biaya produksi atau pengolahan dibebankan kepada akun barang

dalam proses dari masing-masing departemen.

c. Jumlah unit dari barang dalam proses dalam setiap departemen harus

dinyatakan dengan dalam bentuk tingkat penyelesaiannya dan unit

yang dianggap selesai, diperoleh dengan mengkonversikan jumlah

unit yang belum selesai secara proporsional dengan tingkat

penyelesaian pada akhir periode.

d. Biaya per unit dihitung menurut departemen atau pusat biaya.

e. Pada saat produksi selesai dalam suatu departemen produksi, jumlah

unit yang selesai dan biayanya dipindahkan ke departemen produksi

berikutnya atau gudang barang jadi.

f. Untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan dan menghitung biaya secara

total maupun per unit menurut masing-masing departemen digunakan

formulir laporan biaya produksi.

Pada metode harga pokok proses, ada dua metode akuntansi untuk

penentuan harga pokok yang biasanya dipergunakan terhadap biaya dari

persediaan barang dalam proses pada awal periode, yaitu:

a. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang (Average Costing), adalah

metoda akuntansi yang digunakan dalam menentukan harga pokok atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

21

biaya per unit dari produk yang selesai untuk masing-masing departemen

produksi, dimana biaya per unit dihitung dengan cara menambahkan

elemen biaya dari barang dalam proses awal periode dengan elemen

biaya yang sama yang ditambahkan pada periode berjalan dan dibagi

dengan angka produksi ekuivalen.

b. Metode Harga Pokok FIFO (First-In First-Out), adalah metoda akuntansi

yang digunakan dalam menentukan harga pokok atau biaya per unit dari

produk yang selesai untuk masing-masing departemen produksi, dimana

unit dan biaya dari persediaan barang dalam proses pada awal periode

dihitung dan dilaporkan secara terpisah dari unit yang selesai yang

berasal dari produksi periode yang sekarang. Dengan demikian, dalam

metode ini dihasilkan dua angka harga pokok atau biaya per unit dari

produk.

D. Activity-Based Costing System

1. Pengertian Activity-Based Costing System

Mulyadi (2007: 53) mendefinisikan bahwa, activity-based cost

(ABC) system adalah sistem informasi biaya berbasis aktivitas yang

didesain untuk memotivasi personel dalam melakukan pengurangan

biaya dalam jangka panjang melalui pengelolaan aktivitas. Menurut

Supriyono (1994: 230) sistem biaya berdasar aktivitas (activity-based

cost (ABC) system) adalah sistem yang terdiri atas dua tahap yaitu

pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan kemudian ke

berbagai produk. Sistem ABC menawarkan lebih dari hanya ketelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

22

informasi mengenai harga pokok produk, sistem ini juga menyediakan

informasi tentang biaya dari berbagai aktivitas. Pengetahuan atas biaya

dari berbagai aktivitas tersebut memungkinkan para manajer untuk

memfokuskan diri pada aktivitas-aktivitas yang memberikan peluang

untuk melakukan penghematan biaya dengan cara meyederhanakan

aktivitas, melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien, meniadakan

aktivitas yang tak bernilai tambah, dan sebagainya.

2. Cost Driver (Pemicu Biaya)

Menurut Carter (2009: 528) menyatakan bahwa dalam activity-

based costing, dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya

overhead disebut penggerak atau pemicu (driver). Pemicu (driver) di

golongkan menjadi dua jenis, yaitu pemicu sumber daya (resource

driver) dan pemicu aktivitas. Pemicu sumber daya (resource driver)

adalah dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu

sumber daya ke berbagai aktivitas berbeda yang menggunakan sumber

daya tersebut. Sedangkan pemicu aktivitas (activity driver) adalah suatu

dasar yang digunakan untuk mengalokasikan biaya dari suatu aktivitas ke

produk, pelanggan atau objek final (final cost object) lainnya. Kata final

mengacu pada langkah terakhir dalam alokasi biaya.

3. Manfaat Activity-Based Costing System

Menurut Supriyono (1994: 247) sistem activity-based costing

system menawarkan beberapa manfaat, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

23

a. Penentuan harga pokok yang lebih akurat.

b. Meningkatkan mutu pembuatan keputusan.

c. Penyempurnaan perencanaan strategik.

d. Kemampuan yang lebih baik untuk mengelola (memperbaiki secara

kontinyu) aktivitas-aktivitas.

4. Kelebihan Activity-Based Costing System

Terdapat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh activity-based

costing system dalam penentuan harga pokok produksi. Berikut ini

merupakan kelebihan activity-based costing system menurut Dunia dan

Wasilah (2012: 329), yaitu:

a. Biaya produk yang lebih akurat, baik pada industri manufaktur

maupun industri jasa lainnya khususnya jika memiliki proporsi biaya

overhead pabrik yang lebih besar.

b. Biaya ABC memberikan perhatian pada semua aktivitas, sehingga

semakin banyak biaya tidak langsung yang dapat ditelusuri pada objek

biayanya.

c. Sistem ABC mengakui bahwa aktivitas penyebab timbulnya biaya

sehingga manajemen dapat menganalisis aktivitas dan proses produksi

tersebut dengan lebih baik (fokus pada aktivitas yang memiliki nilai

tambah) yang pada akhirnya dapat melakukan efisiensi dan akhirnya

menurunkan biaya.

d. Sistem ABC mengakui kompleksitas dari diversitas proses produksi

modern yang banyak berdasarkan transaksi/transaction based

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

24

(terutama perusahaan jasa dan manufaktur berteknologi tinggi) dengan

menggunakan banyak pemicu biaya (multiple cost drivers).

e. Sistem ABC juga memberi perhatian atas biaya variabel yang terdapat

dalam biaya tidak langsung.

f. Sistem ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya berdasarkan

berbagai objek biaya. Baik itu proses, pelanggan, area tanggungjawab

manajerial, dan juga biaya produk.

5. Keterbatasan Activity-Based Costing System

Selain memiliki kelebihan, activity-based costing system juga

memiliki keterbatasan dalam penggunaannya. Dunia dan Wasilah (2012:

330) menjelaskan bahwa, walaupun penerapan sistem ABC memiliki

banyak keuntungan, tetapi penerapan tersebut tidak membuat seluruh

biaya akan mudah dibebankan kepada objek biayanya dengan mudah. Hal

ini disebabkan biaya-biaya yang dikelompokkan dalam sustaining level

ketika dialokasikan sering kali juga menggunakan dasar yang bersifat

arbiter. Misalnya, biaya keamanan pabrik merupakan contoh dari

sustaining level, ketika membebankan hal tersebut pada objek biaya yang

berupa produk, maka mungkin digunakan pendekatan yang arbiter, seperti

berdasarkan jumlah jam kerja tenaga kerja dengan alasan semakin lama

proses produksi maka membutuhkan keamanan semakin besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

25

6. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity-Based Costing System

Menurut Supriyono (1994: 231), perhitungan harga pokok produk

dengan menggunakan activity-based costing system terdiri dari beberapa

tahapan, yaitu:

1. Prosedur Tahap Pertama

Tahap pertama untuk menentukan harga pokok produksi

berdasarkan activity-based costing system terdiri dari lima langkah

yaitu:

a. Penggolongan Berbagai Aktivitas

Langkah pertama adalah mengklasifikasikan berbagai

aktivitas ke dalam beberapa kelompok yang mempunyai suatu

interpretasi fisik yang mudah dan jelas serta cocok dengan segmen-

segmen proses produksi yang dapat dikelola. Dalam tahap

identifikasi aktivitas ini, aktivitas yang luas dikelompokkan ke

dalam empat kategori aktivitas, yaitu:

a) Aktivitas-aktivitas Berlevel Unit

Aktivitas berlevel unit (unit-level activities) adalah

aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu unit produk diproduksi,

besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk

yang diproduksi. Contoh dari unit-level activities yaitu tenaga

langsung, jam mesin, dan jam listrik (energi) digunakan setiap

saat satu unit produk dihasilkan. Bahan baku dan tenaga kerja

langsung juga dikelompokkan sebagai aktivitas berlevel unit,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

26

namun tidak termasuk overhead. Biaya yang timbul karena

aktivitas berlevel unit dinamakan biaya aktivitas berlevel unit.

Biaya aktivitas berlevel unit (unit-level activities cost) adalah

biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah unit produk

yang diproduksi. Contoh biaya overhead untuk aktivitas ini

adalah biaya listrik dan biaya operasi mesin. Biaya bahan baku

dan biaya tenaga kerja langsung juga termasuk ke dalam biaya

aktivitas berlevel unit, namun tidak termasuk ke dalam

overhead.

b) Aktivitas-aktivitas Berlevel Batch

Aktivitas-aktivitas berlevel batch (batch-level activities)

adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu batch produk

diproduksi besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah

batch produk yang diproduksi. Contoh aktivitas yang termasuk

dalam kelompok ini adalah aktivitas setup, aktivitas

penjadwalan produksi, aktivitas pengelolaan bahan (gerakan

bahan dan order pembelian), dan aktivitas inspeksi. Biaya yang

timbul karena aktivitas berlevel batch dinamakan biaya aktivitas

berlevel batch. Biaya aktivitas berlevel batch (batch-level

activities cost) adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi

oleh jumlah batch produk yang diproduksi. Biaya ini bervariasi

dengan jumlah batch produk yang diproduksi, namun bersifat

tetap jika dihubungkan dengan jumlah unit produk yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

27

diproduksi dalam setiap batch. Contoh biaya aktivitas ini adalah

aktivitas setup, biaya penjadwalan produksi, biaya pengelolaan

bahan (gerakan bahan dan order pembelian) dan biaya inspeksi.

c) Aktivitas-aktivitas Berlevel Produk

Aktivitas-aktivitas berlevel produk (product-level

activities) atau aktivitas penopang produk (product-sustaining

activities) adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung

berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas ini

mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk atau

memungkinkan produk diproduksi dan dijual. Aktivitas ini dapat

dilacak pada produk secara individual, namun sumber-sumber

yang dikonsumsi oleh aktivitas tersebut tidak dipengaruhi oleh

jumlah produk atau batch produk yang diproduksi. Contoh

aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas

penelitian dan pengembangan produk, perekayasaan proses,

spesifikasi produk, perubahan perekayasaan, dan peningkatan

produk. Biaya yang timbul karena aktivitas berlevel produk

dinamakan biaya aktivitas berlevel produk. Biaya aktivitas

berlevel produk (product-level activities cost) atau biaya

aktivitas penopang produk (product-sustaining activities cost)

adalah biaya atas aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung

berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Biaya ini

ditimbulkan karena aktivitas tersebut mengkonsumsi masukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

28

untuk mengembangkan produk atau memungkinkan produk

diproduksi dan dijual. Biaya ini dapat dilacak pada produk

secara individual, namun biaya ini tidak dipengaruhi oleh

jumlah produk atau batch produk yang diproduksi. Contoh biaya

yang termasuk dalam kelompok ini adalah biaya penelitian dan

pengembangan produk, biaya perekayasaan dan biaya

peningkatan produk.

d) Aktivitas-aktivitas Berlevel Fasilitas

Aktivitas berlevel fasilitas (facility-level activities) atau

aktivitas penopang fasilitas (facility-sustaining activities) adalah

meliputi aktivitas untuk menopang proses pemanufakturan

secara umum yang diperlukan untuk meyediakan aktivitas

fasilitas atau kapasitas pabrik untuk memproduksi produk

namun banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan

dengan volume atau bauran produk yang diproduksi. Aktivitas

ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai jenis produk

yang berbeda. Contoh aktivitas ini mencakup misalnya:

manajemen pabrik, pemeliharaan bangunan, keamanan,

pertamanan (landscaping), penerangan pabrik, kebersihan, pajak

bumi dan bangunan (PBB), serta depresiasi pabrik. Aktivitas

manajemen pabrik bersifat administratif misalnya aktivitas

pengelolaan pabrik, karyawan, dan akuntansi untuk pabrik.

Biaya aktivitas berlevel fasilitas (facility-level activities cost)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

29

atau biaya aktivitas penopang fasilitas (product-sustaining

facilities cost) adalah meliputi biaya atas aktivitas untuk

menopang proses pemanufakturan secara umum yang

diperlukan untuk meyediakan fasilitas atau kapasitas pabrik

untuk memproduksi produk namun banyak sedikitnya biaya ini

tidak berhubungan dengan volume atau bauran produk yang

diproduksi. Biaya atas aktivitas ini merupakan biaya bersama

bagi berbagai jenis produk yang berbeda. Contoh biaya aktivitas

ini mencakup misalnya: biaya manajemen pabrik, biaya

pemeliharaan bangunan, biaya keamanan, biaya pertamanan

(landscaping), biaya penerangan pabrik, kebersihan, biaya pajak

bumi dan bangunan (PBB), serta biaya depresiasi pabrik.

b. Pengasosiasian Berbagai Biaya dengan Berbagai Aktivitas

Langkah kedua adalah menghubungkan berbagai biaya dengan

setiap kelompok aktivitas berdasar pelacakan langsung dan driver-

driver sumber.

c. Penentuan Kelompok-Kelompok Biaya (Cost Pools) yang Homogen

Langkah ketiga adalah penentuan kelompok-kelompok biaya

homogen yang ditentukan. Kelompok biaya homogen (homogeneous

cost pool) adalah sekumpulan biaya overhead yang terhubungkan

secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan berbagai

macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal. Jadi,

agar dapat dimasukkan ke dalam suatu kelompok biaya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

30

homogen, aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara logis

dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk.

Rasio konsumsi yang sama menunjukkan eksistensi dari sebuah cost

driver. Cost driver, tentunya dapat diukur sehingga overhead dapat

dibebankan keberbagai produk.

d. Penentuan Tarif Kelompok (Pool Rate)

Langkah keempat adalah menentukan tarif kelompok. Tarif

kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver

yang dihitung untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok

dihitung dengan rumus total biaya overhead pabrik untuk kelompok

aktivitas tertentu dibagi dengan dasar pengukur aktivitas kelompok

tersebut.

2. Prosedur Tahap Kedua

Dalam tahap kedua, biaya untuk setiap kelompok biaya overhead

dilacak keberbagai jenis produk. Hal ini dilaksanakan dengan

menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk. Ukuran

ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang digunakan oleh

setiap produk. Biaya overhead pabrik ditentukan dari setiap kelompok

biaya kesetiap produk dengan rumusan sebagai berikut:

Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok × Unit Cost Driver yang

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

31

Setelah menghitung overhead yang dibebankan pada masing-masing produk

maka perhitungan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

Biaya Bahan Baku Rpxxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rpxxx

Biaya Overhead Pabrik Rpxxx +

Harga Pokok Produksi Rpxxx

E. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian Wijayanti (2011: 109) menunjukkan bahwa

perbedaan yang terjadi antara harga pokok produksi dengan menggunakan

sistem tradisional dengan activity-based costing system disebabkan karena

pembebanan biaya overhead pabrik pada masing-masing produk. Pada

sistem tradisional biaya pada masing-masing produk hanya dibebankan pada

satu cost driver saja. Akibatnya cenderung terjadi distorsi pada pembebanan

biaya overhead pabrik. Pada metode activity-based costing system, biaya

overhead pabrik pada masing-masing produk dibebankan pada banyak cost

driver. Sehingga activity-based costing system mampu mengalokasikan

biaya aktivitas kesetiap jenis produk secara tepat berdasarkan konsumsi

masing-masing aktivitas. Sedangkan menurut penelitian Kurniawan dan

Widyawati (2013: 17) menunjukkan perhitungan dengan metode activity-

based costing sebagai penentu tarif pelayanan rawat inap keakuratannya

lebih baik dibandingkan dengan perhitungan yang digunakan pada rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

32

sakit tersebut. Dari hasil penelitian tersebut selain digunakan sebagai dasar

acuan, penulis juga menggunakan penelitian terdahulu untuk menambah

wawasan mengenai perhitungan harga pokok produksi dengan

menggunakan activity-based costing system.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan studi kasus yaitu peneliti akan

membahas perhitungan harga pokok produksi alat simulasi TNI Angkatan

Laut yang ada diperusahaan dengan cara menganalisis data yang telah

didapatkan, yaitu data wawancara dan data dokumentasi. Kemudian penulis

akan melakukan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode

activity-based costing system. Setelah pembahasan dilakukan oleh peneliti,

maka akan ditarik kesimpulan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian akan dilaksanakan di perusahaan Data Integra Dinamika

Surabaya dan waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan April 2016.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analisis deskriptif. Penelitian ini

menggambarkan data yang diperoleh dan menganalisis data yang ada.

Desain penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan menggunakan

data pengeluaran biaya produksi dan non-produksi yang menjadi dasar

perhitungan harga pokok produksi menggunakan activity-based costing

system.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

34

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Kepala Direksi dan Project Manager

pada perusahaan Data Integra Dinamika Surabaya.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah data-data biaya yang berhubungan

dengan penentuan harga pokok produksi.

E. Data yang Diperlukan

1. Data Kualitatif

Menurut Noeng Muhadjir (1996; 2) data kualitatif adalah data yang

disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka. Dalam

penelitian ini data kualitatif yang diperlukan adalah data tentang sejarah

berdirinya perusahaan Data Integra Dinamika, perkembangan

perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, pemasaran usaha

perusahaan, dan sistem produksi.

2. Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2010; 15) data kuantitatif adalah jens data yang

dapat diukur atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau

penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Data

tersebut adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

35

a. Data produksi perusahaan Data Integra Dinamika.

b. Data pemakaian bahan baku pembuatan alat simulasi TNI Angkatan

Laut.

c. Data biaya tenaga kerja langsung perusahaan Data Integra Dinamika.

d. Data pemakaian biaya bahan penolong pada perusahaan Data Integra

Dinamika.

e. Data mengenai jumlah karyawan, jumlah jam kerja, jumlah KWH

(untuk pemakaian tenaga listrik), jumlah jam mesin, dan luas area

pabrik yang digunakan untuk proses produksi pada perusahaan Data

Integra Dinamika.

f. Data perhitungan harga pokok produksi perusahaan Data Integra

Dinamika.

g. Informasi lain yang relevan dengan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data berupa tanya

jawab kepada pihak perusahaan Data Integra Dinamika. Teknik

pengumpulan dengan metode wawancara bertujuan untuk melengkapi

data yang masih kurang dalam pengumpulan data lainnya. Pertanyaan

yang akan saya berikan kepada jabatan yang berwenang di perusahaan

Data Integra Dinamika terkait tentang perkembangan perusahaan,

pemasaran produk perusahaan, sistem pengolahan produk dan layanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

36

purna jual yang ditetapkan dalam setiap produk yang dihasilkan oleh

perusahaan Data Integra Dinamika.

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006: 231), teknik pengumpulan data

menggunakan dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Dokumentasi

yaitu teknik yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data melalui

dokumen-dokumen perusahaan mengenai data yang terkait dengan

penentuan harga pokok produksi. Data yang terkait yaitu sejarah

berdirinya perusahaan Data Integra Dinamika dan perkembangan

perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, daerah pemasaran,

sistem produksi, biaya produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan data lainnya yang relevan dengan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif komparatif. Penelitian

dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan perhitungan harga pokok produksi menurut perusahaan

Data Integra Dinamika.

2. Menghitung harga pokok produksi menggunakan activity-based costing

system, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

37

a. Prosedur Tahap Pertama

Tahap pertama untuk menentukan harga pokok produksi berdasarkan

activity-based costing system terdiri dari lima langkah yaitu:

1) Mengidentifikasi dan menggolongkan aktivitas

Langkah pertama adalah mengidentifikasi berbagai aktivitas ke

dalam beberapa kelompok yang mempunyai suatu interpretasi fisik

yang mudah dan jelas serta cocok dengan segmen-segmen proses

produksi yang dapat dikelola. Setelah itu, aktivitas tersebut

digolongkan ke dalam empat level aktivitas (level activities).

2) Pengidentifikasian Cost Driver

Langkah kedua adalah mengidentifikasi cost driver dari setiap

aktivitas.

3) Penentuan Kelompok-Kelompok Biaya (Cost Pools) yang Homogen

Langkah ketiga adalah penentuan kelompok-kelompok biaya

homogen yang ditentukan. Supaya dapat dimasukkan ke dalam suatu

kelompok biaya yang homogen, aktivitas-aktivitas harus dihubungkan

secara logis dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua

produk. Rasio konsumsi yang sama menunjukkan eksistensi dari

sebuah cost driver. Cost driver, tentunya dapat diukur sehingga

overhead dapat dibebankan keberbagai produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

38

4) Penentuan Tarif Kelompok (Pool Rate)

Penentuan tarif kelompok (pool rate) dapat dihitung dengan

menggunakan rumus dibawah ini.

(Supriyono,1994:232)

b. Prosedur Tahap Kedua

Dalam tahap kedua, biaya untuk setiap kelompok biaya overhead

dilacak keberbagai jenis produk. Hal ini dilaksanakan dengan

menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk.

Ukuran ini merupakan penyederhanaan kuantitas cost driver yang

digunakan oleh setiap produk. Biaya untuk setiap kelompok biaya

overhead ditentukan dari setiap kelompok biaya kesetiap produk dengan

rumus sebagai berikut:

(Supriyono, 1994: 232)

3. Menghitung harga pokok produksi pada perusahaan Data Integra Dinamika

dengan menggunakan activity-based costing system.

Perhitungan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut:

Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok × Unit Cost Driver yang

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

39

Biaya Bahan Baku Rpxxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rpxxx

Biaya Overhead Pabrik Rpxxx +

Harga Pokok Produksi Rpxxx

Apabila perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan sama

dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan activity-based

costing system maka perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Data

Integra Dinamika telah sesuai dengan kajian teori.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Perusahaan Data Integra Dinamika merupakan salah satu pelopor di

bidang penyediaan peralatan simulasi untuk kepentingan pelatihan personil

TNI Angkatan Laut. Perusahaan ini didirikan oleh beberapa orang yang

saling bekerjasama. Perusahaan Data Integra Dinamika berdiri pada tanggal

19 Juli 2009 dan awal berdirinya perusahaan ini hanya memiliki 2 pegawai.

Pada akhir tahun 2009 jumlah pegawai yang bekerja di perusahaan Data

Integra Dinamika bertambah menjadi 7 orang dan juga memiliki 2 orang

pekerja lepas. Awal mula lokasi perusahaan ini bertempat di Bumi Marina

Emas Surabaya dan perusahaan ini menerima dua proyek yaitu ATNP

103:Kolat Armatim dan IMAGE: 8 unit 17 inch. Pada awal bulan Maret

2010 perusahaan Data integra Dinamika berpindah lokasi ke Rungkut

Megah Raya N-9 dan menetap di lokasi tersebut hingga sekarang. Pada

tahun 2010 perusahaan Data Integra Dinamika memiliki peningkatan

pegawai yang cukup signifikan, yaitu bertambah menjadi 22 orang pegawai,

3 orang freelance dan 2 corade dari TNI-AL. Hingga tahun 2016,

perusahaan Data Integra Dinamika memiliki total 50 pegawai. Pegawai

perusahaan Data Integra Dinamika tersebut 40%nya adalah pegawai divisi

software dan sisanya tersebar merata di divisi-divisi lainnya dan para

konsultan dari TNI-AL.

Peralatan simulasi yang disediakan oleh perusahaan ini yaitu mulai

dari simulasi pengendalian kapal perang sampai dengan sistem persenjataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

41

untuk pertempuran. Peralatan simulasi yang disediakan oleh perusahaan

Data Integra Dinamika diantaranya yaitu ATNP – 103 (Allied Tactical

Naval Positioning – 103 system), TCMS116 (Tactical Combat Management

System), DPMS (Dynamic Positioning and Maneuvering System), Naval

RPG (Role Playing Games), TTT (Tactical Team Trainer), Naval Firing

System, AOPR (Amphibious Operation Plan Role) dan masih banyak lagi

peralatan simulasi lainnya. Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki

teknologi yang tepat untuk membantu personil TNI Angkatan Laut dalam

menguasai manuver kapal perang dan juga pengoperasiannya dalam situasi

tempur. Perusahaan Data Integra Dinamika juga mempunyai teknologi yang

tepat bagi TNI Angkatan Laut dalam memberikan pengetahuan yang

lengkap mengenai penggunaan dan pengoperasian persenjataan perang.

B. Lokasi Perusahaan

Perusahaan Data Integra Dinamika berlokasi di Rungkut Megah Raya

N-9 Surabaya Provinsi Jawa Timur. Perusahaan Data Integra Dinamika

menggunakan 3 ruko untuk kegiatan operasional perusahaan dan luas ruko

adalah 6m x 15m. Ruko N-9 dan M-1 digunakan untuk pusat produksi,

sedangkan ruko Trunojoyo digunakan perusahaan untuk show room produk

alat simulasi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

42

C. Visi dan Misi Perusahaan Data Integra Dinamika

Perusahaan Data Integra Dinamika juga memiliki visi dan misi

didirikannya perusahaan dalam bidang penyediaan peralatan simulasi untuk

angkatan laut. Berikut ini visi dan misi perusahaan:

1. Visi Perusahaan Data Integra Dinamika:

Menjadi industri skala nasional yang mampu bersaing secara

kualitas, kuantitas dan profesionalitas untuk memenuhi kebutuhan militer

dalam negeri.

2. Misi Perusahaan Data Integra Dinamika:

a. Meningkatkan kerjasama tim dilingkungan kerja dan koordinasi yang

lebih tertata pada tiap-tiap bidang kerja.

b. Menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan pada pekerjaan dan

perusahaan.

c. Menumbuhkan sikap dan sifat kreatif dan inovatif di lingkungan

pekerjaan.

d. Meningkatkan pelayanan kepada pengguna baik pre-sales maupun

after sales produk.

D. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra Dinamika

Setiap perusahaan memiliki tujuan jangka panjang yang akan dicapai.

Tujuan yang akan dicapai memerlukan kerjasama yang baik dalam internal

perusahaan. Maka dari itu suatu perusahaan perlu membentuk struktur

organisasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan operasional perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

43

menjadi lebih terorganisir, efektif dan efisien. Struktur organisasi

perusahaan Data Integra Dinamika dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perusahaan Data Integra Dinamika

Adapun tugas dan tanggungjawab dari masing-masing divisi pada perusahaan

Data Integra Dinamika, adalah:

1. Direksi

Direksi merupakan pemimpin perusahaan dan bertugas untuk

mengarahkan aset perusahaan kedalam alur kerja yang mendukung tujuan

dan misi perusahaan. Direksi juga memiliki tanggungjawab menjaga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

44

perusahaan tetap pada tracknya dan sesuai dengan apa yang diharapkan

oleh semua pihak pada proyek.

2. Divisi Software

Tugas dan tanggungjawab divisi software, yaitu:

a. Manager Software

Manager software bertugas untuk memberi arah dasar pada manajemen

operasi divisi software dan sekaligus memberi masukan, mengawasi

dan menilai setiap personel yang ada didalamnya. Adapun

tanggungjawab dari manager software adalah menjaga divisi software

agar dapat memenuhi kebutuhan proyek yang dibebankan pada masing-

masing tim proyek dapat dijalankan dengan baik.

b. Manager Proyek

Manager proyek mempunyai tugas mengatur resource baik berupa

waktu, tenaga dan biaya sehingga dapat dikelola untuk memenuhi

kebutuhan proyek. Adapun tanggungjawab manager proyek adalah

menjaga proyek dapat berjalan dengan baik.

c. Programmer

Programmer bertugas dalam mengerjakan task pembuatan kode

program dan tanggungjawab programmer yaitu menghasilkan aplikasi

yang dapat digunakan oleh user (pengguna).

d. Konsultan

Konsultan bertugas memberikan pengarahan spesialis untuk teori

Angkatan Laut dan filosofi yang berkaitan. Adapun tanggungjawab dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

45

konsultan yaitu membuat tim proyek memahami filosofi dasar dan

operasi dari Angkatan Laut sebagai penggunaan sistem.

e. Spesialis

Spesialis bertugas dalam memberikan konsultasi teknis untuk

pembuatan sistem dan bertanggungjawab membantu development

sistem dalam hal-hal yang khusus dan level yang cukup tinggi tingkat

teknisnya.

3. Divisi Hardware

Tugas dan Tanggungjawab Divisi Hardware, yaitu:

a. Manager Hardware

Manager hardware bertugas dalam memberi arah dasar pada manajemen

operasi divisi hardware, memberikan masukan, mengawasi dan menilai

setiap personel yang ada didalamnya serta menangani resource untuk

pemasangan.

b. Teknisi

Teknisi bertugas mengerjakan pemasangan perangkat keras sesuai

spesifikasi dan bertanggungjawab dalam menghasilkan hardware console

yang siap digunakan.

4. Divisi Desain

Tugas dan Tanggungjawab Divisi Desain, yaitu:

a. Manager Desain

Manager desain bertugas memberi arah dasar pada manajemen operasi

divisi desain dan sekaligus memberi masukkan serta mengawasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

46

menilai setiap personel yang ada didalamnya. Adapun tanggungjawab

dari manager desain adalah memberikan desain yang dapat

diimplementasikan dalam proyek.

b. Designer

Designer bertugas mengerjakan desain yang diperlukan baik untuk

keperluan perangkat keras, lunak atau promosi. Adapun tanggungjawab

designer yaitu memberikan hasil desain yang sesuai dan menarik untuk

dipasang pada berbagai keperluan perangkat keras, lunak dan promosi.

c. Assistant Designer

Assistant Designer bertugas dalam mengerjakan perbaikan perangkat

keras sesuai spesifikasi desain sampai siap dirakit oleh teknisi dan

assistant designer juga bertaggungjawab dalam memberikan rangka

console yang siap dirakit.

5. Divisi Operasional

Tugas dan Tanggungjawab Divisi Operasional, yaitu:

a. Manager Operasional

Manager operasional bertugas memberi arah dasar pada manajemen

operasi divisi operasional dan sekaligus memberikan masukan serta

mengawasi dan menilai setiap personel yang ada didalamnya. Adapun

tanggungjawab dari manager operasional adalah menjaga operasional

sehari-hari perusahaan agar tetap terjaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

47

b. Dokumentator

Dokumentator bertugas membuat dokumentasi dari setiap proyek dan

bertanggungjawab menghasilkan user manual yang dapat diberikan

kepada user.

c. Data Entry

Data entry bertugas membantu pemasukan data yang diperlukan dalam

pekerjaan proyek dan bertanggungjawab menghasilkan data yang

lengkap dan dapat digunakan oleh semua pihak pada development dan

implementasi proyek.

d. Administrator

Administator bertugas dalam membantu tugas administrasi proyek baik

saat development atau pengiriman dan maintenance. Adapun

tanggungjawab administrator adalah mengolah kelancaran administrasi

pada proyek, baik surat, dokumen tanda fisik dan lain sebagainya.

e. Office Boy

Office boy bertugas menjaga kebersihan kantor dan membuat kantor

nyaman digunakan.

6. Divisi Marketing

Tugas dan Tanggungjawab Divisi Marketing, yaitu:

a. Manager Marketing

Manager marketing bertugas menjalin komunikasi dengan stakeholder

dan client dari sisi strategis serta memberi pandangan mengenai peluang

bisnis kedepan bersama direksi. Adapun tanggungjawab dari manager

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

48

marketing adalah memberi perusahaan informasi jelas akan proyek yang

sedang akan berjalan.

b. Tugas dan Tanggungjawab dari Divisi Marketing Lainnya adalah:

1) Menghubungkan pihak kantor sebagai pelaksana proyek dengan pihak

proyek dan client.

2) Memfasilitasi informasi produk untuk proyek yang akan, sedang dan

telah dilakukan untuk client.

3) Menjadi perwakilan kantor untuk keperluan pra-proyek.

4) Bekerjasama untuk memberi masukan pada fitur proyek.

5) Membantu pengawasan proyek sebagai masukan pada masa pra-

proyek.

6) Bersama dengan direksi berkoordinasi dan berkomunikasi dengan

pihak-pihak yang berhubungan dengan proyek secara tidak langsung.

7) Bersama dengan direksi berkomunikasi dengan stakeholder.

E. Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Produk Perusahaan Data

Integra Dinamika

Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki proses produksi untuk

menghasilkan suatu produk jadi yang siap pakai oleh TNI Angkatan Laut.

Sistem produksi pada perusahaan ini dapat dilihat pada gambar 4.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

49

Gambar 4.2. Sistem Produksi Perusahaan Data Integra Dinamika

1. Sistem produksi pada perusahaan Data Integra Dinamika secara umum

Proyek dinyatakan dimulai merupakan tanda awal bahwa perusahaan

menerima proyek untuk dilaksanakan. Perusahaan juga menerima

spesifikasi teknis dari proyek yang pada fase akhir akan diinspeksi oleh

instansi pengadaan proyek tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

50

a. Fase Perencanaan

Pada fase perencanaan ini berisi persiapan yang diperlukan untuk

membuat tujuan akhir proyek dapat terlaksana, yaitu terpasangnya sistem

simulasi yang minimal sesuai dengan kontrak yang ada, dipandang dari

persiapan bangunan, pengadaan console simulasi, jaringan dan komponen

yang diperlukan sampai perangkat lunak atau software yang dipasang

didalamnya. Komponen pengerjaan dari fase perencanaan, yaitu:

1) Persiapan bangunan /ruangan, perusahaan melakukan pandangan kepihak

pelaksana pembangunan mengenai denah ruangan. Tahap pertama

dilakukan dahulu survey ke lapangan untuk dapat menentukan perlu atau

tidaknya pembangunan gedung baru, renovasi gedung atau ruangan yang

sudah ada. Pada tahap ini dibuat denah bangunan dan ruangan lengkap

dengan rencana tata letak console, peripheral, dan informasi fungsi

ruangan secara rinci.

2) Persiapan desain console, pada tahap ini perusahaan melakukan

rancangan console karena diperlukan desain console spesifik setiap

proyek dengan melihat fungsional consolenya. Rancangan console ini

sudah siap dengan rencana tata letak peripheral yang menempel pada

console tersebut. Bila sudah benar maka akan dilaksanakan pemesanan

ragka console.

3) Persiapan pengerjaan hardware, pada tahap ini perusahaan

mempersiapkan perancangan komponen yang harus dirakit dan

disesuaikan dengan dasain console yang ada. Pada tahap ini perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

51

sudah mendaftarkan perangkat yang harus dipesan dan apa yang harus

dilakukan terhadap perangkat tersebut (dimodif, langsung pasang,

dirangkai dengan perangkat lain dan sebagainya) sehingga suatu console

dapat dipasang secara utuh dari sisi perangkat keras.

4) Persiapan pengerjaan modul software, pada tahap ini perusahaan

merencanakan pengembangan fitur, pengaturan waktu dan resourcenya

sehingga dapat memenuhi waktu delivery proyek.

b. Fase Produksi

Fase produksi adalah fase pengerjaan yang merupakan implementasi

dari fase perencanaan. Pada fase ini dimulainya persiapan gedung, usaha

pengadaan console utuh, perakitan komputer, persiapan instalasi, dan

pembangunan software yang diharapkan. Komponen pengerjaan dari fase

produksi, yaitu:

1) Pelimpahan pekerjaan kepihak renovasi ruang/pembangunan gedung,

perusahaan menugaskan pihak outsource untuk melakukan perbaikan

atau pembangunan ruang/gedung sampai pekerjaan selesai sesuai dengan

desain yang telah disepakati. Pekerjaan ini biasa melalui beberapa fase

proyek.

2) Produksi console, pada tahap ini rangka console dipesankan kepabrik

pembuatan rangka sesuai dengan desain rangka console. Proses ini

diawasi berkala oleh manajer desain dilapangan, supaya ketika rangka

sampai dan dikirimkan sudah diketahui apa yang masih harus

dikustomisasi pada body rangkanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

52

3) Pengerjaan modul software, pada proses ini perusahaan melakukan

pengembangan software yang akan dipasang sesuai dengan modul yang

ada pada spesifikasi.

c. Fase Instalasi Console dan Persiapan Delivery

Pada fase ini merupakan kegiatan pemasangan peralatan dan

instalasi software pada console sampai dengan pengiriman ke client.

Komponen pengerjaan dari fase instalasi console dan persiapan delivery,

yaitu:

1) Rangka console selesai, pada tahap ini rangka console telah selesai dan

siap dikirim ke kantor/workshop. Selain itu proses catatan produksi

console dibuat, setelah itu ada proses delivery ke kantor dan

menempatkan semuanya kedalam workshop untuk inspeksi.

2) Pemasangan hardware sampai unit lengkap, pekerjaaan ini dilakukan

setelah finishing console. Seluruh komponen peripheral yang diperlukan

didalam console dipasang didalam console. Untuk hardware yang perlu

perakitan atau modifikasi dilakukan pada fase ini juga. Target pada fase

ini adalah console dapat dinyalakan dan dioperasikan.

3) Tahap selanjutnya yaitu instalasi software ke console. Setelah console

dapat dinyalakan, software dipasang satu persatu ke console.

4) Tahap berikutnya yaitu inspeksi di workshop. Pertama dilakukan

pemeriksaan keseluruh console, kemudian cek apakah seluruh komponen

sudah terpasang dan software sudah dipasang. Pengecekan hanya

dilakukan pada kelengkapan komponen software.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

53

5) Selanjutnya yaitu persiapan dokumen delivery. Pada tahap ini sebelum

melakukan delivery perusahaan menyiapkan surat-surat untuk

pengiriman seperti daftar peripheral, surat jalan dan pemasangan bar

code. Tahapan ini juga memproses pembuatan manual untuk client.

6) Tahap terakhir yaitu pengiriman unit, setelah dikoordinasikan dengan

client dan dokumen pengiriman selesai, maka akan dilakukan pengiriman

unit ke client. Transportasi disesuaikan menurut tujuan dan jenis dan

jumlah console. Saat barang sampai ke client, koordinasi peletakan

console akan dilakukan bersama tim atau pihak penerima barang dari

client.

d. Fase Instalasi Lapangan dan Pelatihan

Fase ini merupakan fase pemasangan alat dan console diruang yang

ditentukan pada lokasi client dan kemudian dilaksanakan pelatihan alat.

Komponen pengerjaan dari fase instalasi lapangan dan pelatihan, yaitu:

1) Komponen pertama yaitu instalasi onsite. Setelah console diletakkan

diruang atau gedung yang sudah dapat difungsikan, kemudian dilakukan

instalasi dilapangan untuk integrasi masing-masing console supaya dapat

berjalan. Instalasi ini lebih banyak pada pemasangan jaringan,

pengaturan kabel power, perakitan rak server, cek koneksi dan test

software.

2) Pelatihan dilakukan setelah sistem dapat berjalan, kemudian perusahaan

melakukan pelatihan untuk user dan admin. Secara umum dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

54

dijelaskan fungsi alat dan praktek fitur-fitur yang dapat digunakan pada

sistem.

3) Selanjutnya ke komponen fase maintenance. Fase ini adalah fase panjang

dan merupakan fase pelayanan ke client. Bila ada kerusakan atau

diperlukan pendampingan maka pihak kantor akan berkoordinasi mencari

solusi ke client.

2. Sistem Pemasaran

Sistem pemasaran di dalam perusahaan Data Integra Dinamika lebih

memasarkan produk ke TNI Angkatan Laut karena produk yang dihasilkan

merupakan produk untuk kebutuhan pelatihan TNI Angkatan Laut. Terdapat

beberapa hal yang dilakukan bila ada penawaran atau kegiatan yang bersifat

pemasaran, yaitu:

a. Menghitung kelayakan penawaran untuk dilaksanakan dalam sebuah

proyek.

b. Berdiskusi dengan pihak terkait mengenai rencana dan kemungkinan

waktu pengerjaan dan delivery. Bila tidak memungkinkan dapat meminta

pengunduran atau penawaran akan ditolak.

c. Membantu alat pemasaran, misalnya pembuatan prototype, demo, brosur

video dan lain-lain.

d. Berperan dalam pameran produk atau perusahaan untuk mengenalkan

produk.

e. Mempersiapkan dan melakukan presentasi mengenai produk knowledge ke

client.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

55

f. Berkoordinasi dengan bagian pemasaran mulai dari perencanaan proyek,

pemahaman spesifikasi, proses yang ada pada produksi yang berhubungan

dengan proyek seperti uji litbang, uji fungsi, kunjungan pabrik, delivery,

sampai pelatihan.

Selain itu perusahaan Data Integra Dinamika juga memiliki layanan

purna jual yang diberikan kepada klien. Perusahaan Data Integra Dinamika

memberikan purna jual berupa garansi dengan waktu yang tidak

ditentukan. Selama perbaikan masih dapat disupport dengan baik dari sisi

hardware (ketersediaan spare part) dan software (perubahan/penambahan

spesifikasi yang harus menaati kontrak). Hal ini menjadi strategi

perusahaan untuk dapat menjual produk karena layanan purna jual yang

baik sangat mutlak diperlukan oleh TNI Angkatan Laut.

F. Personalia

1. Klasifikasi Tenaga Kerja

a. Direksi : 2 orang

b. Divisi Software : 22 orang

c. Divisi Hardware : 9 orang

d. Divisi Desain : 6 orang

e. Divisi Operasional : 8 orang

f. Divisi Marketing : 1 orang

2. Sistem Pemberian Upah bagi Karyawan

a. Upah diberikan kepada karyawan setiap jumat terakhir setiap bulan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

56

b. Perhitungan gaji karyawan diberikan berdasarkan jenjang pendidikan,

posisi dan lama kerja karyawan.

c. Pengupahan karyawan tidak tetap/kontrak perusahaan menetapkan

dahulu tahun pertama diberlakukan kontrak dan tahun berikutnya

adalah tetap. Pengupahan karyawan kontrak mengikuti perjanjian dan

ketetapan yang ada pada tiap divisi. Pengecualian diberlakukan untuk

karyawan baru yang dinilai memiliki skill khusus atau yang sudah

tidak fresh graduate akan dibahas lebih lanjut dengan tindakan

negosiasi.

3. Jam Kerja Karyawan

Perusahaan telah menetapkan jam kerja karyawan dilaksanakan 9

jam dalam 5 hari kerja. Karyawan diperkenankan lembur apabila

diperlukan saja. Waktu lembur yaitu jam 17.00 sampai maksimal jam

21.00 atau hari Sabtu. Pembagian alokasi jam kerja selama 5 hari kerja,

yaitu Senin – Jumat, pada pukul 08.00 – 17.00.

G. Produk

Perusahaan Data Integra Dinamika merupakan perusahaan manufaktur

yang memproduksi berbagai peralatan simulasi bagi TNI Angkatan Laut.

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi 3 produk simulasi yang dihasilkan

pada tahun 2015, yaitu TTT (Tactical Team Trainer), Naval RPG (Role

Playing Games) dan AOPR (Amphibious Operation Plan Role).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

57

Penjelasan dari 3 produk tersebut, adalah:

1. TTT (Tactical Team Trainer), adalah sistem yang berbasis simulasi

komprehensif yang memfasilitasi latihan operasi angkatan laut.

2. Naval RPG (Role Playing Games), adalah suatu sistem role playing

games interaktif berbasis komputer yang memberikan fasilitas latihan

taktis bagi personil TNI-AL dalam mengambil keputusan pada dinamika

situasi yang terjadi dimedan tempur.

3. Amphibious Operation Plan Role (AOPR), adalah alat simulator untuk

operasi amphibi. Peralatan ini dibuat untuk menggantikan produk lama

yang aslinya menggunakan simulasi dengan maket dan kapal-kapal kecil

dilantai yang digerakkan secara manual. Sedangkan pada alat simulasi

AOPR ini sekarang semua sistem atau perangkat yang digerakkan serba

terkomputerisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

58

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki banyak produk alat

simulasi untuk Angkatan Laut. Setiap produk alat simulasi dihitung harga

pokok produksinya. Perhitungan harga pokok produksi oleh perusahaan Data

Integra Dinamika dilakukan dengan cara menjumlahkan biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung, biaya delivery dan biaya overhead pabrik.

Perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan activity-based

costing system memerlukan komponen biaya produksi dan biaya non-

produksi yang menjadi dasar perhitungannya. Beberapa data yang penulis

peroleh pada perusahaan Data Integra Dinamika dalam mendukung

perhitungan harga pokok produksi untuk alat simulasi TTT (Tactical Team

Trainer), Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibious

Operation Plan Role) yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

biaya bahan penolong, biaya delivery, biaya pemakaian listrik, biaya tenaga

kerja tidak langsung dan biaya sewa gedung.

B. Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh Perusahaan Data Integra

Dinamika

Perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan perusahaan Data

Integra Dinamika Surabaya adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

59

1. Pemakaian Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi produk alat simulasi

TNI Angkatan Laut terdiri dari beberapa bahan baku yang berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhan produk. Bahan baku yang digunakan berupa

sparepart yang berbentuk software dan hardware. Dari bahan baku tersebut,

kemudian dirancang dan dirakit menjadi sebuah produk alat simulasi.

Perhitungan pemakaian bahan baku untuk memproduksi alat simulasi TTT

(Tactical Team Trainer), Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR

(Amphibious Operation Plan Role) disajikan dalam tabel 5.1 :

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR

oleh Perusahaan

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

TTT

(Tactical Team

Trainer)

Order rangka console

(metaplas/dempo)

1 5.163.000.000 5.163.000.000

Map and Data

Display : DELL

P2214H

88 2..950.000 259.600.000

VOIP Display: 8 inch

touch screen monitor

44 5.700.000 250.800.000

Clock Display: LG

16M37A-B

11 870.000 9.570.000

Console Workstation

: Console Machine

Intel core i7-4770

LGA 1150

44 5.050.00 222.200.000

Motherboard ASUS

B85M-G

44 1.550.000 68.200.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

44 900.000 39.600.000

Hard drive WD 500

GB

44 900.000 39.600.000

VGA Card ASUS

Geforce 210 1GB

DDR3

44 550.000 24.200.000

Power supply corsair

600 CX

44 1.300.000 57.200.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

60

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

TTT

(Tactical Team

Trainer)

VOIP Workstation :

Foxconn Nano PC NT-

IBT18

44 3.300.000 145.200.000

USB Sound Card :

Enermax Dream Bass

Genie Sound Card

44 390.000 17.160.000

Headsets: Sennheiser

PC 330

44 3.790.000 166.760.000

UPS Console : APC

Smart-UPS SMC 1000

44 4.710.000 207.240.000

UPS Rack Hub : APC

Smart UPS SC 620

11 2.360.000 25.960.000

UPS Server : APC

Smart SMC 1500i

2 5.350.000 10.700.000

KVM Switch : OXCA

KLB108A/GM2

1 30.090.000 30.090.000

VOIP Server dan

Recording Server : Dell

Poweredge R430

2 35.370.000 70.740.000

Game Server dan

Database Server: Dell

Poweredge R730

2 54.500.000 109.000.000

TRACKBALL

KENSINGTON

EXPERT MOUSE®

44 1.600.000 70.400.000

Printer: HP Color

Laserjet CP1025

1 2.998.000 2.998.000

Keyboard: Micropack

km220w

44 420.000 18.480.000

Rack Server : ABBA

Closed Rack 42U

Depth 1066

1 9.550.000 9.550.000

CCTV Camera: CCTV

Infinity H-23

10 330.000 3.300.000

CCTV Remote

Display: LG

32LF550A

1 3.950.000 3.950.000

CCTV - DVR Unit :

Hikvision DS-7332

HWI-SW

1 13.580.000 13.580.000

Instruktur Speaker:

SonicGear 2 GOi500

1 160.000 160.000

Ceiling Speaker: PC-

1867F Ceiling Mount

Speaker

11 770.000 8.470.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

61

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

TTT

(Tactical Team

Trainer)

Amplifier : ZA-2060

Mixer Power Amplifier

(CE Version)

1 1.800.000 1.800.000

Microphone: TOA EC

100M Chime

Microphone

5 1.750.000 8.750.000

LCD Projector: Infocus

IN228

1 8.850.000 8.850.000

Total 7.067.108.000

Naval RPG

(Role Playing

Games)

Order rangka console

(metaplas/dempo)

1 611.500.000 611.500.000

Touchscreen Panel

(Pelaku): Lenovo

Ideacentre Flex 20

Monitor

12 13.800.000 165.600.000

Tactical touchscreen

Display (Pelaku): NEC

46 inch V463 TM

3 3.650.000 10.950.000

NOPR Tactical dan

Tote Display

(Instruktur): Dell

P2214H

4 3.500.000 14.000.000

Communication

Display Panel (Pelaku):

HP Stream 8

6 2.150.000 12.900.000

Communication

Display (Instruktur): 8

inch Touchscreen

Monitor

2 5.700.000 11.400.000

CCTV Display:

Lenovo 18.5 inch

1 1.950.000 1.950.000

Display Workstation

(Pelaku) : Console

Machine

Intel core i7-4770

LGA 1150

5 5.050.000 25.250.000

Motherboard ASUS

B85M-G

5 1.550.000 7.750.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

5 900.000 4.500.000

Hard drive WD 500

GB

5 900.000 4.500.000

VGA Card ASUS

Geforce 210 1GB

DDR3

5 550.000 2.750.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

62

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Naval RPG

(Role Playing

Games)

Power supply corsair

600 CX

5 1.300.000 6.500.000

User workstation

(Pelaku): Intel NUC

157RYH

6 7.260.000 43.560.000

Communication PC

(Instruktur) : Foxconn

Nano PC NT-IBT18

2 3.300.000 6.600.000

Headsets: Sennheiser

PC 330

14 3.790.000 53.060.000

UPS Console (Pelaku

dan Instruktur): APC

Smart-UPS SMC 2000

5 9.000.000 45.000.000

UPS Server : APC

Smart-UPS C 2000VA

1 8.500.000 8.500.000

KVM Switch: ATEN 4

port PS/2-USB

1 2.150.000 2.150.000

LCD KVM Switch:

ATEN CL5708

1 26.800.000 26.800.000

Game Server: DELL

Poweredge R420

1 37.000.000 37.000.000

Server 3D:

Intel core i7-4770

LGA 1150

1 5.050.000 5.050.000

Motherboard ASUS

H97 Plus

1 2.200.000 2.200.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

1 900.000 900.000

Hard drive WD 500

GB

1 900.000 900.000

VGA Card ASUS

Geforce 730

1 1.100.000 1.100.000

Power supply corsair

600 CX

1 1.300.000 1.300.000

Server VOIP : lenovo

Thinkcentre E73

1 8.800.000 8.800.000

TRACKBALL

KENSINGTON

EXPERT MOUSE®

5 1.600.000 8.000.000

Printer A4(Pelaku) :

HP Laserjet Pro

CP1025

3 2.998.000 8.994.000

Printer A3(Instruktur):

HP Color Laserjet

CP5225

1 19.350.000 19.350.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

63

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

Naval RPG

(Role Playing

Games)

Keyboard (Pelaku):

Lenovo SK 8861

12 501.000 6.012.000

Keyboard (Instruktur):

Micropack km220w

2 420.000 840.000

Rack Server : APC

Netshelter SX 42U

1 20.000.000 20.000.000

Network Cable Rack:

ABBA Wallmount

Switch Rack 8U

1 3.075.000 3.075.000

CCTV Camera: CCTV

Infinity H-23

7 330.000 2.310.000

DVR CCTV Server :

Infinity DV-3108 V5

1 2.630.000 2.630.000

Speaker (instruktur):

Sonicgear 2GOi500

2 160.000 320.000

Wifi Access Point

(Pelaku): TP-Link TL-

WA5110G

3 450.000 1.350.000

Wifi Access Point

(Server): CISCO

WAP121

1 2.550.000 2.550.000

LCD Projector

(Instruktur): EB

1970W

1 23.380.000 23.380.000

LCD Projector 3D

Viewer : EB 1945W

1 17.545.000 17.545.000

Total 1.238.826.000

AOPR

(Amphibious

Operation Plan

Role)

Order rangka console

(metaplas/dempo)

1

1.941.500.000

1.941.500.000

AOPR Tactical Display

(Operator dan

Instruktur): Dell

P2214H

11 3.500.000 38.500.000

AOPR Tote Display

(Operator dan

Instruktur): Dell

P2214H

11 3.500.000 38.500.000

Touchscreen Panel

(Wasdal): Lenovo

Ideacentre Flex 20

Monitor

12 13.800.000 165.600.000

Tactical touchscreen

Display (Wasdal):

NEC 46 inch V463 TM

3 3.650.000 10.950.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

64

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

AOPR

(Amphibious

Operation Plan

Role)

Communication

Display (Operator dan

Instruktur): 8 inch

Touchscreen Monitor

11 5.700.000 62.700.000

Communication

Display Panel

(Wasdal): HP Stream 8

6 2.150.000 12.900.000

AOPR Workstation

(Operator dan

Instruktur)

Intel core i7-4770

LGA 1150

12 5.050.000 60.600.000

Motherboard ASUS

B85M-G

12 1.550.000 18.600.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

12 900.000 10.800.000

Hard drive WD 500

GB

12 900.000 10.800.000

VGA Card ASUS

Geforce 2GB DDR3

12 516.000 6.192.000

Power supply corsair

600 CX

12 1.300.000 15.600.000

Display Workstation

(Wasdal)

Intel core i7-4770

LGA 1150

3 5.050.000 15.150.000

Motherboard ASUS

B85M-G

3 1.550.000 4.650.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

3 900.000 2.700.000

Hard drive WD 500

GB

3 900.000 2.700.000

VGA Card ASUS

Geforce 2GB DDR3

3 516.000 1.548.000

Power supply corsair

600 CX

3 1.300.000 3.900.000

User Workstation

(Wasdal): Intel NUC

517RYH

3 7.260.000 21.780.000

Communication PC

(Operator dan

Instruktur) : Foxconn

Nano PC NT-IBT18

11 3.300.000 36.300.000

Communication

Workstation (Wasdal):

Intel NUC 517RYH

3 7.260.000 21.780.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

65

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk

Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

AOPR

(Amphibious

Operation Plan

Role)

USB Sound Card:

Enermax Dream Bass

Genie Sound card

15 389.000 5.835.000

Headsets: Sennheiser

PC 330

15 3.790.000 56.850.000

UPS (Operator dan

Instruktur) : APC

Smart-UPS SMC 1000

12 4.710.000 56.520.000

UPS (Wasdal): APC

Smart-UPS SMC 2000

3 9.000.000 27.000.000

UPS Server: APC

Smart-UPS C 1500VA

LCD

2 4.150.000 8.300.000

Hub 8 port: CISCO

SG90D-08 8 Port

2 1.300.000 2.600.000

Switch Hub 24/26 Port:

CISCO SG 220-26

2 6.750.000 13.500.000

LCD KVM Switch :

ATEN CL5708

1 26.800.000 26.800.000

Game and Database

Server : Power Edge

R730

1 49.500.000 49.500.000

Communication

Server: Power Edge

R730

1 49.500.000 49.500.000

Server 3D:

Intel core i7-4770

LGA 1150

1 5.050.000 5.050.000

Motherboard ASUS

H97 Plus

1 2.200.000 2.200.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

1 900.000 900.000

Hard drive WD 500

GB

1 900.000 900.000

VGA Card ASUS

Geforce 730

1 1.100.000 1.100.000

Power supply corsair

600 CX

1 1.300.000 1.300.000

Server 2D:

Intel core i7-4770

LGA 1150

1 5.050.000 5.050.000

Motherboard ASUS

B85M-G

1 1.550.000 1.550.000

Memory Corsair

DDR3 2x 4GB

1 900.000 900.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

66

Tabel 5.1 Biaya Pemakaian Bahan Baku TTT, Naval RPG dan AOPR oleh

Perusahaan (lanjutan)

Nama Produk Biaya Bahan Baku

Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Keterangan Kuantitas Harga

Per-Satuan

(Rp)

Jumlah

(Rp)

AOPR

(Amphibious

Operation Plan

Role)

Hard drive WD 500

GB

1 900.000 900.000

VGA Card ASUS

Geforce 210 1 GB

DDR3

1 550.000 550.000

Power supply corsair

600 CX

1 1.300.000 1.300.000

Trackball Kensington

Expert Mouse®

14 1.600.000 22.400.000

Printer A3 (Wasdal) :

HP Color Laserjet

CP5225

1 19.350.000 19.350.000

Printer A4 (Wasdal) :

HP Laserjet Pro

CP1025

1 2.998.000 2.998.000

Keyboard (Operator

dan Instruktur) :

Micropack KM220W

11 420.000 4.620.000

Keyboard (Wasdal) :

Lenovo SK8861

12 501.000 6.012.000

Rack Server 1 20.000.000 20.000.000

Network Cable Rack:

ABBA Wallmount

Switch Rack 8U

1 3.075.000 3.075.000

Speaker Instruktur :

Sonicgear 2GOi500

1 160.000 160.000

Wifi Access Point

(Wasdal): TP-Link TL-

WA5110G

3 450.000 1.350.000

Wifi Access Point

(Server): CISCO

WAP121

1 2.550.000 2.550.000

LCD Projector

(Instruktur): EB

1970W

1 23.380.000 23.380.000

Projector Screen 1 2.860.000 2.860.000

LCD Projector 3D

Viewer : EB 1945W

1 17.545.000 17.545.000

Total 2.948.155.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

67

2. Penggunaan Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung yang dikonsumsi oleh perusahaan Data

Integra Dinamika meliputi perakitan console, managerial, pengerjaan dan

instalasi software 2D, pengerjaan dan instalasi software 3D, konsultan,

perakitan jaringan dan instalasi console onsite dan desainer. Biaya tenaga kerja

langsung pada perusahaan Data Integra Dinamika merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar gaji tenaga kerja yang

berkontribusi langsung saat perakitan alat simulasi dibuat. Penjelasan dari

biaya-biaya yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai

berikut:

a. Perakitan Console

Biaya perakitan console yang dikeluarkan oleh perusahaan Data Integra

Dinamika, merupakan biaya untuk merakit produk dengan mengisi sistem

sesuai dengan kegunaan TTT, Naval RPG dan AOPR.

b. Pengerjaan dan Instalasi Software 2D

Biaya pengerjaan dan instalasi software 2D adalah biaya yang dikeluarkan

saat perangkat lunak 2 dimensi dibangun dan dipasang pada console. Biaya

ini meliputi biaya jasa rutin pekerja/programmer, biaya perjalanan dinas,

biaya material instalasi, dan biaya pendukung pengerjaan.

c. Pengerjaan dan Instalasi Software 3D

Biaya pengerjaan dan instalasi software 3D adalah biaya yang dikeluarkan

saat perangkat lunak 3 dimensi dikerjakan sebagai gabungan dengan

perangkat lunak 2 dimensi. Biaya ini meliputi pembelian lisensi engine 3D,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

68

biaya rutin jasa programmer, biaya instalasi ke console, biaya perjalanan

dinas, dan biaya pendukung pekerjaan.

d. Perakitan jaringan dan instalasi console onsite

Biaya perakitan console adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk merakit produk dengan mengisi sistem sesuai dengan kegunaan

produk. Sedangkan instalasi console insite adalah penginstalan sistem pada

produk yang diimplementasikan langsung ditempat klien.

e. Desainer

Biaya desainer adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan pada saat

mendesain alat simulasi TNI Angkatan Laut. Desain proyek alat simulasi

TNI Angkatan Laut dilakukan pada saat proses produksi.

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung secara rinci oleh perusahaan Data

Integra Dinamika dapat dilihat pada lampiran bagian C (hal 99). Pemakaian

biaya tenaga kerja langsung yang digunakan perusahaan untuk

memproduksi alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR disajikan dalam

tabel 5.2 :

Tabel 5.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Alat Simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR Perusahaan

No Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

1. Perakitan console 14.000.000 14.000.000 24.000.000

2. Pengerjaan dan

instalasi software 2D

72.000.000 144.000.000 144.000.000

3. Pengerjaan dan

instalasi software 3D

_

72.000.000 72.000.000

4. Perakitan jaringan dan

instalasi console onsite

10.000.000 5.000.000 5.000.000

5. Desainer 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Total 101.000.000 240.000.000 250.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

69

3. Biaya Overhead Pabrik Perusahaan

Perusahaan Data Integra Dinamika mengeluarkan biaya overhead pabrik

untuk masing-masing alat simulasi. Biaya overhead yang dikonsumsi oleh

perusahaan yaitu biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan penolong,

biaya pembuatan buku manual, biaya cetak penjilidan manual, biaya

packing dan transportasi console, biaya penerimaan barang, biaya training

pengguna, biaya tas & souvenir training, biaya pembuatan poster akrilik,

biaya pemasangan poster akrilik, biaya kursi operator, biaya pemakaian

energi, biaya sewa gedung, dan biaya penelitian & pengembangan produk.

Penjelasan dan rincian biaya overhead pabrik pada perusahaan Data Integra

Dinamika dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini.

a. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung

Perusahaan Data Integra Dinamika memiliki biaya tenaga kerja tidak

langsung. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya yang

dikeluarkan untuk menggaji tenaga kerja yang tidak langsung ikut dalam

proses produksi dan perancangan alat simulasi. Terdapat tiga biaya tidak

langsung yang ada di perusahaan Data Integra Dinamika, yaitu:

1) Biaya Manajerial

Biaya manajerial adalah biaya yang diperlukan untuk kebutuhan

manajerial, seperti pengaturan jadwal, pengawasan dan koordinasi

tim, koordinasi pengaturan pekerjaan, dan koordinasi dengan klien.

Biaya ini dikeluarkan untuk pengeluaran jasa managerial, biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

70

transportasi, biaya perjalanan dinas, biaya komunikasi, dan biaya

bahan material yang mendukung manajerial.

2) Biaya Supervisor

Biaya supervisor dikeluarkan oleh perusahaan Data Integra Dinamika

untuk membiayai para supervisor yang terlibat langsung dalam

pengerjaan perakitan dan implementasi alat simulasi TNI Angkatan

Laut. Tugas dari supervisor ini adalah pengawas produksi dan

konsultan internal perusahaan.

3) Biaya Konsultan

Biaya konsultan merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk konsultan eksternal. Konsultan eksternal yang dimaksud adalah

dari TNI Angkatan Laut. Setiap proyek alat simulasi ditangani oleh

tiga konsultan. Pada saat proses perancangan dan perakitan produk,

konsultan bertugas mengawasi kegiatan produksi. Biaya konsultan

diberikan oleh perusahaan setiap bulannya, meskipun konsultan hanya

beberapa kali datang untuk mengawasi kegiatan produksi.

Biaya tenaga kerja tidak langsung untuk produk TTT (Tactical Team

Trainer), Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibious

Operation Plan Role) tahun 2015, disajikan pada tabel 5.3:

Tabel 5.3 Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Perusahaan pada

Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung

TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Manajerial 30.000.000 30.000.000 30.000.000

Biaya Supervisor 6.000.000 6.000.000 6.000.000

Biaya Konsultan 9.000.000 6.750.000 9.000.000

Total 45.000.000 42.750.000 45.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

71

b. Biaya Bahan Penolong

Perusahaan memiliki bahan penolong yang berbeda-beda untuk

memproduksi satu alat simulasi TNI Angkatan Laut, sesuai dengan

kebutuhan alat simulasinya masing-masing. Bahan penolong ini digunakan

untuk mendukung perakitan dan pengimplementasian alat simulasi TNI

Angkatan Laut. Penjelasan dari biaya bahan penolong dari masing-masing

proyek adalah sebagai berikut:

1) Hub: Linksys LGS116

Hub: Linksys LGS116 adalah alat untuk manajemen koneksi dan terdapat

kabel port yang dipakai untuk media kabel jaringan. Merek Linksys

dengan tipe LGS116.

2) Hub 8 port: CISCO SG90D

Hub 8 port: CISCO SG90D adalah alat untuk manajemen koneksi,

terdapat 8 port yang dipakai untuk media kabel jaringan. Merek CISCO

dengan tipe SG90D.

3) Switch Hub 24/26 Port: CISCO SG 220-26

Switch Hub 24/26 Port: CISCO SG 220-26 adalah alat untuk manajemen

koneksi, terdapat 26 port yang dapat dipasang kabel untuk media

jaringan lokal sistem.

4) Kabel power

Kabel power adalah kabel yang dipakai untuk menghubungkan console

dengan listrik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

72

5) Peripheral pemasangan

Peripheral pemasangan adalah alat-alat yang diperlukan untuk memasang

seluruh komponen console, seperti baut, obeng, bor, lem dan lain-lain.

6) Kabel jaringan

Kabel jaringan adalah kabel yang digunakan untuk aliran data pada

sistem. Cara kerjanya yaitu dihubungkan dari hub kemudian ke server

dan ke console untuk mengalirkan dan mengatur data yang tersambung.

Penggunaan biaya bahan penolong untuk alat simulasi TTT, Naval RPG

dan AOPR pada tahun 2015, disajikan dalam tabel 5.4:

Tabel 5.4 Penggunaan Biaya Bahan Penolong Alat Simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR Perusahaan

No Nama

produk

Nama bahan penolong Jumlah biaya

(Rp)

1. TTT Hub: Linksys LGS116 1.760.000

Switch Hub 24/26 Port: CISCO

SG 220-26

13.500.000

Kabel power 8.800.000

Peripheral pemasangan 1.000.000

Kabel jaringan 2.500.000

Total 27.560.000

2. Naval RPG Hub 8 port: CISCO SG90D 7.800.000

Switch Hub 24/26 Port: CISCO

SG 220-26

13.500.000

Kabel power 600.000

Peripheral pemasangan 500.000

Kabel jaringan 2.500.000

Total 24.900.000

3 AOPR Hub 8 port: CISCO SG90D-08 13.000.000

Switch Hub 24/26 Port: CISCO

SG 220-26

13.500.000

Kabel power 3.200.000

Peripheral pemasangan 500.000

Kabel jaringan 2.500.000

Total 32.700.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

73

c. Biaya Pembuatan Buku Manual

Biaya pembuatan buku manual adalah biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk membuat buku manual sistem. Biaya dikeluarkan untuk

biaya jasa rutin dokumentator, biaya peripheral untuk demonstrasi sistem

dan biaya cetak master manual yaitu kertas dan printer. Rincian biaya

pembuatan buku manual untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR

dapat dilihat pada tabel 5.5:

Tabel 5.5 Biaya Pembuatan Buku Manual untuk Alat Simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Pembuatan

Buku Manual

18.900.000 18.900.000 27.200.000

Total 65.000.000

d. Biaya Cetak Penjilidan Manual

Biaya cetak dan penjilidan manual adalah biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk cetak dan jilid manual bila diperbanyak. Biaya yang

dikeluarkan adalah jasa penggandaan manual dan penjilidan. Rincian biaya

cetak penjilidan manual untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR

dapat dilihat pada tabel 5.6:

Tabel 5.6 Biaya Cetak Penjilidan Manual untuk Alat Simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Cetak Penjilidan

Manual

1.000.000 1.000.000 1.000.000

Total 3.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

74

e. Biaya Packing dan Transportasi Console

Biaya packing dan transportasi console adalah biaya yang dikeluarkan saat

pengiriman console yang biasanya melibatkan transportasi darat. Biaya

yang dikeluarkan meliputi sewa kendaraan, pembuatan box package, biaya

pekerja angkut, biaya pembuatan packing list, biaya pembuatan label dan

barcode serta biaya konsumsi. Rincian biaya packing dan transportasi

console untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada

tabel 5.7:

Tabel 5.7 Biaya Packing dan Transportasi Console untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Packing dan

Transportasi Console

6.000.000 6.000.000 6.000.000

Total 18.000.000

f. Biaya Penerimaan Barang

Biaya penerimaan barang adalah biaya yang dikeluarkan pada saat barang

sampai di klien. Biaya ini meliputi biaya administrasi penerimaan barang,

biaya pengangkutan barang dan biaya tak terduga selama menempatkan

console. Rincian biaya penerimaan barang untuk alat simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.8:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

75

Tabel 5.8 Biaya Penerimaan Barang untuk Alat Simulasi TTT, Naval

RPG, dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Penerimaan

Barang

2.500.000 2.500.000 2.500.000

Total 7.500.000

g. Biaya Training Pengguna Alat Simulasi

Biaya training pengguna alat simulasi adalah biaya yang diperlukan untuk

pengadaan pelatihan sistem. Biayanya meliputi biaya konsumsi, biaya

training kit, biaya pembuatan handbook, honor pengajar dan perjalanan

dinas pengajar. Rincian biaya training pengguna untuk alat simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.9:

Tabel 5.9 Biaya Training Pengguna untuk Alat Simulasi TTT, Naval

RPG, dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Training Pengguna 42.500.000 11.250.000 11.250.000

Total 65.000.000

h. Biaya Tas & Souvenir Training

Biaya tas dan souvenir adalah biaya training kit untuk pelatihan. Biayanya

meliputi pemesanan tas dan pemesanan souvenir sejumlah peserta

pelatihan. Rincian biaya tas & souvenir training untuk alat simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.10:

Tabel 5.10 Biaya Tas & Souvenir Training untuk Alat Simulasi TTT,

Naval RPG, dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Tas & Souvenir

Training

1.500.000 1.500.000 1.500.000

Total 4.500.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

76

i. Biaya Pembuatan Poster Akrilik

Biaya pembuatan poster akrilik adalah biaya yang dikeluarkan untuk

membuat poster yang akan dipasang pada area sistem dipasang. Biaya

yang dikeluarkan adalah biaya pembuatan desain dan biaya pencetakan

poster. Rincian biaya pembuatan poster akrilik untuk alat simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.11:

Tabel 5.11 Biaya Pembuatan Poster Akrilik untuk Alat Simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Pembuatan

Poster Akrilik

4.500.000 4.500.000 4.500.000

Total 13.500.000

j. Biaya Pemasangan Poster Akrilik

Biaya pemasangan poster akrilik adalah biaya yang dikeluarkan untuk

memasang poster sistem. Biaya yang dikeluarkan adalah pembelian bahan

akrilik, biaya pemasangan dan alat-alat pemasangan poster permanen.

Rincian biaya pemasangan poster akrilik untuk alat simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.12:

Tabel 5.12 Biaya Pemasangan Poster Akrilik untuk Alat Simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Pemasangan Poster

Akrilik

1.400.000 1.400.000 1.400.000

Total 4.200.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

77

k. Biaya Kursi Operator

Biaya kursi operator adalah biaya untuk pembelian kursi operator sesuai

jumlah console yang ada dan disesuaikan dengan peran console tersebut.

Rincian biaya kursi operator untuk alat simulasi TTT, Naval RPG dan

AOPR dapat dilihat pada tabel 5.13:

Tabel 5.13 Biaya Kursi Operator untuk Alat Simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Kursi Operator 105.600.000 33.600.000 57.600.000

Total 196.800.000

l. Biaya Pemakaian Energi

Perusahaan Data Integra Dinamika mengeluarkan biaya listrik dalam

pengerjaan dan perancangan produk. Biaya listrik merupakan biaya yang

digunakan untuk membayar biaya pemakaian listrik perusahaan yang

digunakan dalam jangka waktu satu tahun. Listrik digunakan sebagai

penerangan maupun proses produksi. Dasar pembebanan biaya listrik

adalah jumlah KWH. Rincian biaya pemakaian energi untuk alat simulasi

TTT, Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.14:

Tabel 5.14 Biaya Pemakaian Energi untuk Alat Simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Pemakaian Energi 18.268.800 6.248.000 6.532.000

Total 31.048.800

m. Biaya Sewa Gedung

Biaya sewa gedung adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan Data

Integra Dinamika untuk membayar sewa gedung. Biaya sewa gedung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

78

dibayarkan selama satu tahun. Gedung tersebut digunakan untuk kegiatan

perusahaan, yaitu bagian produksi (perakitan), kegiatan non-produksi dan

sebagai show room. Rincian sewa gedung untuk alat simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.15:

Tabel 5.15 Biaya Sewa Gedung Perusahaan untuk Alat Simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Sewa Gedung 65.000.000 65.000.000 65.000.000

Total 195.000.000

n. Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk

Dalam merakit suatu alat simulasi, perusahaan Data Integra Dinamika

setiap tahunnya mengadakan penelitian dan pengembangan produk. Hal itu

dilakukan karena setiap tahunnya klien selalu ada permintaan alat simulasi

yang kegunaannya berbeda dan kebutuhan yang diperlukan bertambah.

Maka dari itu perusahaan mengeluarkan biaya penelitian dan

pengembangan produk. Penelitian dan pengembangan produk ini

dilakukan oleh perusahaan untuk mengetahui kekurangan dari produk

sebelumnya dan kebutuhan dari klien, terutama kebutuhan TNI Angkatan

Laut. Setelah mengetahui kebutuhan dari TNI Angkatan Laut, maka

perusahaan bisa mengembangkan produk yang dibuat dan memperbaiki

kekurangan produk yang digunakan sebelummya. Pemakaian biaya

penelitian dan pengembangan produk untuk alat simulasi TTT, Naval

RPG, dan AOPR pada tahun 2015, disajikan dalam tabel 5.16:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

79

Tabel 5.16 Biaya Penelitian dan Pengembangan Produk untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Penelitian dan

Pengembangan Produk

7.150.000 2.100.000 4.300.000

Total 13.550.000

Rincian biaya overhead pabrik pada perusahaan Data Integra Dinamika, dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.17 Biaya Overhead Pabrik Perusahaan Data Integra Dinamika

tahun 2015

Biaya Overhead Pabrik TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Tenaga Kerja Tidak

Langsung

45.000.000 42.750.000 45.000.000

Biaya Bahan Penolong 27.560.000 24.900.000 32.700.000

Biaya Pembuatan Buku

Manual

18.900.000 18.900.000 27.200.000

Biaya Cetak Penjilidan Manual 1.000.000 1.000.000 1.000.000

Biaya Packing dan

Transportasi Console

6.000.000 6.000.000 6.000.000

Biaya Penerimaan Barang 2.500.000 2.500.000 2.500.000

Biaya Training Pengguna 42.500.000 11.250.000 11.250.000

Biaya Tas & Souvenir Training 1.500.000 1.500.000 1.500.000

Biaya Pembuatan Poster

Akrilik

4.500.000 4.500.000 4.500.000

Biaya Pemasangan Poster

Akrilik

1.400.000 1.400.000 1.400.000

Biaya Kursi Operator 105.600.000 33.600.000 57.600.000

Biaya Pemakaian Energi 18.268.800 6.248.000 6.532.000

Biaya Sewa Gedung 65.000.000 65.000.000 65.000.000

Biaya Penelitian &

Pengembangan Produk

7.150.000 2.100.000 4.300.000

Total 346.878.800 221.648.000 266.482.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

80

Berdasarkan data biaya pada perusahaan Data Integra Dinamika, maka

dari itu penulis memaparkan perhitungan harga pokok produksi dengan

memasukkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi untuk alat simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR menurut perusahaan dapat dilihat pada tabel 5.18:

Tabel 5.18 Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan untuk Alat

Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR tahun 2015

Jenis Biaya TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

Biaya Bahan Baku 7.067.108.000 1.238.826.000 2.948.155.000

Biaya Tenaga Kerja

Langsung

101.000.000 240.000.000 250.000.000

Biaya Overhead Pabrik 346.878.800 221.648.000 266.482.000

Jumlah 7.514.986.800 1.700.474.000 3.464.637.000

Hasil produksi 1 1 1

HPP per produk 7.514.986.800 1.700.474.000 3.464.637.000

C. Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Activity-Based

Costing System

1. Biaya Bahan Baku

Perhitungan biaya bahan baku alat simulasi TTT (Tactical Team Trainer),

Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibious Operation Plan

Role) , dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.19 Biaya Pemakaian Bahan Baku pada Alat Simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR

No. Produk Alat Simulasi Total Biaya Bahan

Baku

1. TTT ( Tactical Team Trainer) 7.067.108.000

2. Naval RPG (Role Playing Games) 1.238.826.000

3. AOPR (Amphibious Operation Plan Role) 2.948.155.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

81

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung menggunakan activity-based

costing system sama dengan perhitungan perusahaan. Maka dari itu,

perhitungan biaya tenaga kerja langsung yang rinci dapat dilihat pada lampiran

bagian C. Penggunaan biaya tenaga kerja langsung untuk alat simulasi TTT,

Naval RPG dan AOPR dapat dilihat pada tabel 5.20:

Tabel 5.20 Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Alat Simulasi TTT, Naval

RPG dan AOPR

No Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

1. Perakitan console 14.000.000 14.000.000 24.000.000

2. Pengerjaan dan

instalasi software

2D

72.000.000 144.000.000 144.000.000

3. Pengerjaan dan

instalasi software

3D

- 72.000.000 72.000.000

4. Perakitan jaringan

dan instalasi

console onsite

10.000.000 5.000.000 5.000.000

5. Desainer 5.000.000 5.000.000 5.000.000

Total 101.000.000 240.000.000 250.000.000

3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan biaya overhead sangat penting dalam metode activity-based

costing system. Biaya overhead ini sangat berpengaruh dalam perhitungan

harga pokok produksi. Berikut ini merupakan perhitungan biaya overhead

pabrik menurut activity-based costing system :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

82

a. Tahap Pertama

Tahap pertama dalam menentukan harga pokok produksi berdasarkan

aktivitas, yaitu menelusuri biaya dari sumber daya ke aktivitas yang

dikonsumsi oleh perusahaan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi dan menggolongkan aktivitas kedalam empat level

aktivitas (level activities). Identifikasi aktivitas dilakukan dengan

menentukan aktivitas-aktivitas yang menimbulkan biaya pada alat

simulasi. Aktivitas-aktivitas produksi alat simulasi yang dilakukan oleh

perusahaan Data Integra Dinamika dapat dilihat pada tabel 5.21:

Tabel 5.21 Daftar Aktivitas

No. Aktivitas

1. Persiapan Desain Console

2. Persiapan Pengerjaan Hardware

3. Pemasangan Hardware Lengkap

4. Produksi Console

5. Persiapan dan Pengerjaan Modul Software

6. Instalasi Software ke Console

7. Inspeksi di Workshop

8. Persiapan Dokumen Delivery

9. Pengiriman Unit

10. Instalasi Onsite

11. Pelatihan Pengguna

12. Maintenance Produk

Tabel 5.22 Penggolongan Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas pada

Perusahaan Data Integra Dinamika

No Aktivitas Level Aktivitas

1. Persiapan Desain Console Level Unit

2. Persiapan Pengerjaan Hardware Level Unit

3. Pemasangan Hardware Lengkap Level Unit

4. Produksi Console Level Unit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

83

Tabel 5.22 Penggolongan Biaya ke dalam Berbagai Aktivitas pada

Perusahaan Data Integra Dinamika (Lanjutan)

No. Aktivitas Level Aktivitas

5. Persiapan dan Pengerjaan Modul Software Level Unit

6. Instalasi Software ke Console Level Unit

7. Inspeksi di Workshop Level Unit

8. Persiapan Dokumen Delivery Level Unit

9. Pengiriman Unit Level Unit

10. Instalasi Onsite Level Unit

11. Pelatihan Pengguna Level Produk

12. Maintenance Produk Level Produk

2) Pengidentifikasian Cost Driver

Setelah melakukan tahap awal dengan mengidentifikasi dan

menggolongkan aktivitas sesuai dengan kategori level aktivitas masing-

masing, maka langkah selanjutnya adalah pengidentifikasian cost driver

dari setiap aktivitas.

a) Aktivitas persiapan desain console meliputi aktivitas yang melakukan

persiapan rancangan console dan desain console spesifik. Maka yang

dapat dijadikan cost drivernya adalah jam tenaga kerja langsung.

b) Aktivitas persiapan pengerjaan hardware meliputi aktivitas persiapan

perancangan komponen yang harus dirakit dan disesuaikan dengan

desain console yang ada oleh tim hardware. Cost driver yang sesuai

untuk aktivitas tersebut yaitu jam tenaga kerja langsung.

c) Aktivitas pemasangan hardware lengkap meliputi aktivitas pemasangan

console, perakitan, dan modifikasi hardware. Maka yang dapat

dijadikan cost driver yaitu jam tenaga kerja langsung.

d) Aktivitas produksi console meliputi aktivitas pemesanan rangka console

kepabrik pembuatan rangka sesuai dengan desain rangka console dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

84

kustomisasi body pada rangka. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas

tersebut adalah jam tenaga kerja langsung.

e) Aktivitas persiapan dan pengerjaan modul software meliputi aktivitas

pengembangan fitur software yang akan dipasang sesuai dengan modul

yang ada pada spesifikasi. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas

tersebut adalah jam tenaga kerja langsung.

f) Aktivitas instalasi software ke console meliputi aktivitas instalasi

software yang dipasang satu persatu ke console. Maka yang dapat

dijadikan cost driver adalah jam tenaga kerja langsung.

g) Aktivitas inspeksi di workshop meliputi aktivitas pemeriksaan

keseluruh console, kemudian dicek apakah seluruh komponen sudah

terpasang dan software juga sudah terpasang. Cost driver yang sesuai

dengan aktivitas tersebut adalah jam inspeksi.

h) Aktivitas persiapan dokumen delivery merupakan aktivitas persiapan

perusahaan sebelum delivery yaitu menyiapkan surat-surat pengiriman

seperti daftar peripheral, surat jalan dan pemasangan bar code. Cost

driver yang sesuai dengan aktivitas ini yaitu jam persiapan.

i) Aktivitas pengiriman unit merupakan aktivitas pengiriman unit ke klien.

Saat barang sudah sampai ke klien, koordinasi peletakan console akan

dilakukan bersama tim. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas

tersebut yaitu jumlah unit.

j) Aktivitas instalasi onsite merupakan aktivitas yang dilakukan pada

klien berupa instalasi untuk integrasi masing-masing console supaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

85

dapat berjalan. Cost driver yang sesuai dengan aktivitas ini yaitu jam

tenaga kerja langsung.

k) Aktivitas pelatihan pengguna merupakan kegiatan aktivitas yang di

lakukan oleh tim dari perusahaan untuk para user dan admin pengguna

alat simulasi TNI Angkatan Laut. Maka cost driver yang sesuai dengan

aktivitas ini adalah jumlah user.

l) Aktivitas maintenance produk merupakan tindakan pemeliharaan

produk apabila ada kerusakan atau keperluan pendampingan maka

pihak perusahaan akan berkoordinasi dengan klien. Cost driver yang

sesuai dengan aktivitas ini yaitu jumlah kali maintenance.

Setelah mengidentifikasi cost driver pada setiap aktivitas, maka langkah

selanjutnya yaitu mengelompokkan aktivitas-aktivitas beserta cost

drivernya. Pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel 5.23:

Tabel 5.23 Penentuan Cost Driver

No Aktivitas Level

Aktivitas

Cost Driver

1. Persiapan Desain Console Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

2. Persiapan Pengerjaan

Hardware

Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

3. Pemasangan Hardware

Lengkap

Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

4. Produksi Console Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

5. Persiapan dan Pengerjaan

Modul Software

Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

86

Tabel 5.23 Penentuan Cost Driver (Lanjutan)

No Aktivitas Level

Aktivitas

Cost Driver

6. Instalasi Software ke Console Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

7. Inspeksi di Workshop Level Unit Jam Inspeksi

8. Persiapan Dokumen Delivery Level Unit Jam Persiapan

9. Pengiriman Unit Level Unit Jumlah Unit

10. Instalasi Onsite Level Unit Jam Tenaga Kerja

Langsung

11. Pelatihan Pengguna Level Produk Jumlah User

12. Maintenance Produk Level Produk Jumlah Kali

Maintenance Sumber: Data diolah

3) Sebelum mengelompokkan biaya yang homogen, dilakukan pengalokasian

biaya pada masing-masing aktivitas yang terjadi pada perusahaan Data

Integra Dinamika dan pengalokasian biaya tersebut dapat dilihat pada

lampiran bagian D (Halaman 100). Langkah berikutnya adalah menentukan

kelompok-kelompok aktivitas yang homogen. Kelompok biaya homogen

(homogeneous cost pool) adalah sekumpulan biaya overhead yang

terhubungkan secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan dan

berbagai macam biaya tersebut dapat diterangkan oleh cost driver tunggal.

Jadi, agar dapat dimasukkan kedalam suatu kelompok biaya yang homogen,

aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara logis dan mempunyai

rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. Rasio konsumsi yang sama

menunjukkan eksistensi dari sebuah cost driver. Setelah menentukan cost

driver yang ada di perusahaan, maka dapat ditentukan kelompok-kelompok

biaya yang homogen. Pembentukan kelompok biaya-biaya yang homogen

dimaksudkan mempersempit pembentukan cost pool yang banyak pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

87

aktivitas. Perhitungan biaya per aktivitas cost pool I yang telah

dikelompokkan dapat dilihat pada tabel 5.24:

Tabel 5.24 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool I

Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)

Persiapan Desain

Console

Jam Tenaga Kerja

Langsung

45.510.380

Persiapan Pengerjaan

Hardware

Jam Tenaga Kerja

Langsung

47.058.380

Pemasangan

Hardware Lengkap

Jam Tenaga Kerja

Langsung

59.223.700

Produksi Console Jam Tenaga Kerja

Langsung

72.675.200

Persiapan dan

Pengerjaan Modul

Software

Jam Tenaga Kerja

Langsung

44.497.940

Instalasi Software ke

Console

Jam Tenaga Kerja

Langsung

67.409.200

Instalasi Onsite Jam Tenaga Kerja

Langsung

90.491.500

Total 426.866.300 Sumber : Data diolah

Perhitungan biaya per aktivitas cost pool II yang telah dikelompokkan dapat

dilihat pada tabel 5.25:

Tabel 5.25 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool II

Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)

Inspeksi di Workshop Jam Inspeksi 95.767.500

Total 95.767.500 Sumber: Data diolah

Perhitungan biaya per aktivitas cost pool III yang telah dikelompokkan dapat

dilihat pada tabel 5.26:

Tabel 5.26 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool III

Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)

Persiapan Dokumen

Delivery

Jam Persiapan 81.287.500

Total 81.287.500 Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

88

Perhitungan biaya per aktivitas cost pool IV yang telah dikelompokkan dapat

dilihat pada tabel 5.27:

Tabel 5.27 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool IV

Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)

Pengiriman Unit Jumlah Unit 62.687.500

Total 62.687.500 Sumber: Data diolah

Perhitungan biaya per aktivitas cost pool V yang telah dikelompokkan dapat

dilihat pada tabel 5.28:

Tabel 5.28 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool V

Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)

Pelatihan Pengguna Jumlah User 104.762.500

Total 104.762.500 Sumber: Data diolah

Perhitungan biaya per aktivitas cost pool VI yang telah dikelompokkan dapat

dilihat pada tabel 5.29:

Tabel 5.29 Rincian Biaya Per Aktivitas Cost Pool VI

Jenis Aktivitas Cost Driver Biaya (Rp)

Maintenance Produk Jumlah Kali

Maintenance

63.637.500

Total 63.637.500 Sumber: Data diolah

Tabel 5.30 Rincian Cost Driver pada Perusahaan Data Integra Dinamika

No. Cost Driver TTT Naval

RPG

AOPR Jumlah

1. Jam Tenaga Kerja

Langsung

3.080 4.000 4.080 11.160 jam

2. Jam Inspeksi 9 11 18 38 jam

3. Jam Persiapan 90 135 225 450 jam

4. Jumlah Unit 57 27 37 121 unit

5. Jumlah User 10 15 15 40 user

6. Jumlah Kali

Maintenance

2 2 2 6 kali maintenance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

89

4) Langkah selanjutnya yaitu menentukan tarif kelompok (pool rate). Tarif

kelompok (pool rate) adalah tarif biaya overhead per unit cost driver yang

dihitung untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok dihitung dengan

rumus total biaya overhead untuk kelompok aktivitas tertentu dibagi dasar

pengukur aktivitas kelompok tertentu. Perhitungan tarif kelompok (pool rate)

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Tabel 5.31 Tarif BOP Per Kelompok Aktivitas

Cost Pool Tarif Cost Pool

(a)

(Rp)

Cost Driver

(b)

Tarif

(a):(b)

(Rp)

Cost Pool I 426.866.300 11.160 38.249,67

Cost Pool II 95.767.500 38 2.520.197,37

Cost Pool III 81.287.500 450 180.638,89

Cost Pool IV 62.687.500 121 518.078,51

Cost Pool V 104.762.500 40 2.619.062,50

Cost Pool VI 63.637.500 6 10.606.250 Sumber: Data diolah

b. Tahap Kedua

Tahap kedua dalam menentukan harga pokok produksi berdasarkan activity

based costing system adalah biaya untuk setiap kelompok biaya overhead

dilacak ke berbagai jenis produk. Jadi, overhead ditentukan dari setiap

kelompok biaya ke setiap produk dengan perhitungan sebagai berikut:

Perhitungan biaya overhead yang dibebankan untuk TTT, Naval RPG dan

AOPR dapat dilihat pada tabel 5.32, tabel 5.33 dan tabel 5.34:

Overhead yang dibebankan = Tarif kelompok × Unit Cost Driver yang

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

90

Tabel 5.32 Biaya Overhead yang Dibebankan Produk TTT (Tactical Team

Trainer)

Cost Pool Tarif Cost Pool

(Rp)

Cost Driver Jumlah

(Rp)

Cost Pool I 38.250 3.080 117.808.983,60

Cost Pool II 2.520.197 9 22.681.776,33

Cost Pool III 180.639 90 16.257.500,10

Cost Pool IV 518.079 57 29.530.475,07

Cost Pool V 2.619.063 10 26.190.625

Cost Pool VI 10.606.250 2 21.212.500

Total Biaya TTT (Tactical Team Trainer) 233.681.860,10 Sumber: Data diolah

Tabel 5.33 Biaya Overhead yang Dibebankan Produk Naval RPG (Role

Playing Games)

Cost Pool Tarif Cost Pool

(Rp)

Cost Driver Jumlah

(Rp)

Cost Pool I 38.250 4.000 153.998.680

Cost Pool II 2.520.197 11 27.722.171,07

Cost Pool III 180.639 135 24.386.250,15

Cost Pool IV 518.079 27 13.988.199,77

Cost Pool V 2.619.063 15 39.285.937,50

Cost Pool VI 10.606.250 2 21.212.500

Total Biaya Naval RPG (Role Playing Games) 279.593.658,49 Sumber:Data diolah

Tabel 5.34 Biaya Overhead yang Dibebankan Produk AOPR (Amphibious

Operation Plan Role)

Cost Pool Tarif Cost Pool

(Rp)

Cost Driver Jumlah

(Rp)

Cost Pool I 38.250 4.080 156.058.653,60

Cost Pool II 2.520.197 18 45.363.552,66

Cost Pool III 180.639 225 40.643.750,25

Cost Pool IV 518.079 37 19.168.904,87

Cost Pool V 2.619.063 15 39.285.937,50

Cost Pool VI 10.606.250 2 21.212.500

Total Biaya AOPR (Amphibious Operation Plan Role) 321.733.298,88 Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

91

Setelah melakukan perhitungan biaya overhead yang dibebankan, maka tahap

selanjutnya adalah menghitung harga pokok produksi. Perhitungan harga pokok

produksi dengan menggunakan activity-based costing system pada perusahaan

Data Integra Dinamika dapat dilihat pada tabel 5.35:

Tabel 5.35 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Activity-Based

Costing System pada Perusahaan Data Integra Dinamika 2015

Keterangan TTT

(Rp)

Naval RPG

(Rp)

AOPR

(Rp)

BBB 7.067.108.000 1.238.826.000 2.948.155.000

BTKL 101.000.000 240.000.000 250.000.000

BOP 233.681.860 279.593.658 321.733.299

HPP 7.401.789.860 1.758.419.658 3.519.888.299

Unit produk 1 1 1

HPP per Produk 7.401.789.860 1.758.419.650

(Pembulatan) 3.519.888.290

(Pembulatan) Sumber: Data diolah

Setelah dilakukan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan activity-based

costing system, terdapat perbedaan harga pokok produksi untuk ketiga alat

simulasi. Berikut ini merupakan biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung menurut perhitungan perusahaan dan menurut perhitungan activity-

based costing system.

Tabel 5.36 Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung Menurut

Perusahaan dan ABC System

Nama Produk Perhitungan Perusahaan Perhitungan ABC System

BBB BTKL BBB BTKL

TTT 7.067.108.000 101.000.000 7.067.108.000 101.000.000

Naval RPG 1.238.826.000 240.000.000 1.238.826.000 240.000.000

AOPR 2.948.155.000 250.000.000 2.948.155.000 250.000.000 Sumber: Data diolah

Biaya overhead pabrik menurut perhitungan perusahaan dan menurut perhitungan

activity-based costing system disajikan dalam tabel 5.37:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

92

Tabel 5.37 Biaya Overhead Pabrik Menurut Perusahaan dan ABC System

Nama Produk BOP Perusahaan BOP ABC System

TTT 346.878.800 233.681.860

Naval RPG 221.648.000 279.593.658

AOPR 266.482.000 321.733.299 Sumber: Data diolah

Setelah mengetahui komponen-komponen biaya untuk perhitungan harga pokok

produksi pada masing-masing metode. Maka perbedaan harga pokok produksi

untuk ketiga alat simulasi dan selisih perhitungan harga pokok produksi

perusahaan dan berdasarkan ABC System dapat disajikan dalam tabel 5.38:

Tabel 5.38 Selisih Perhitungan Harga Pokok Produksi Perusahaan dan

Harga Pokok Produksi Berdasarkan ABC System

Nama

Produk

HPP

Perusahaan

(Rp)

HPP menurut

ABC System

(Rp)

Selisih

(Rp)

Persentase

(%)

TTT 7.514.986.800 7.401.789.860 113.196.940 1,51

Naval RPG 1.700.474.000 1.758.419.650 (57.945.650) -3,41

AOPR 3.464.637.000 3.519.888.290 (55.251.290) -1,59

Total 12.680.097.800 12.680.097.800 0 Sumber: Data diolah

Selisih perhitungan harga pokok produksi apabila dibandingkan dengan

perhitungan activity-based costing system, terlihat tidak berpengaruh besar. Dari

perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan activity-based costing

system untuk alat simulasi jenis TTT (Tactical Team Trainer) sebesar

Rp7.401.789.860 untuk alat simulasi jenis Naval RPG (Role Playing Games)

sebesar Rp1.758.419.650 dan untuk alat simulasi jenis AOPR (Amphibious

Operation Plan Role) sebesar Rp3.519.888.290. Dari hasil tersebut juga dapat

dilihat perbandingan antara metode yang digunakan oleh perusahaan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

93

penerapan metode activity-based costing system. Untuk perhitungan activity based

costing system pada jenis alat simulasi TTT (Tactical Team Trainer) memberikan

hasil perhitungan harga pokok produksi yang lebih rendah (understate)

dibandingkan dengan harga pokok produksi yang ditentukan oleh perusahaan

yaitu dengan selisih harga sebesar Rp113.196.940. Sedangkan untuk alat simulasi

jenis Naval RPG (Role Playing Games) dan AOPR (Amphibiouss Operation Plan

Role) perhitungan harga pokok produksi dengan metode activity-based costing

menghasilkan perhitungan yang lebih tinggi (overstate) dibandingkan dengan

harga pokok produksi yang ditentukan oleh perusahaan yaitu dengan selisih harga

sebesar Rp57.945.650 untuk alat simulasi jenis Naval RPG (Role Playing Games)

dan Rp55.251.290 untuk alat simulasi jenis AOPR (Amphibious Operation Plan

Role).

Perhitungan harga pokok produksi pada perusahaan Data Integra Dinamika

terlihat berbeda dengan perhitungan harga pokok produksi berdasarkan activity-

based costing system. Untuk melihat lebih jelas perbedaan antara perhitungan

harga pokok produksi perusahaan dan activity-based costing system, penulis

melakukan perbandingan perhitungan harga pokok produksi yang disajikan pada

tabel 5.39:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

94

Tabel 5.39 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi

No Perusahaan Kajian Teori Keterangan

1. Perhitungan biaya bahan baku:

Biaya Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Perhitungan biaya bahan baku:

Biaya Bahan Baku = Kuantitas x Harga

Sama

2. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Hari Kerja x

Tarif per Hari Kerja

Perhitungan biaya tenaga kerja langsung:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Hari Kerja x

Tarif per Hari Kerja

Sama

3. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:

Perusahaan Data Integra Dinamika

melampirkan biaya tenaga kerja tidak

langsung, biaya bahan penolong, biaya

pembuatan buku manual, biaya cetak

penjilidan manual, biaya packing dan

transportasi console, biaya penerimaan

barang, biaya training pengguna, biaya tas &

souvenir training, biaya pembuatan poster

akrilik, biaya pemasangan poster akrilik,

biaya kursi operator, biaya pemakaian energi,

biaya sewa gedung, dan biaya penelitian &

pengembangan produk.

Perhitungan Biaya Overhead Pabrik:

Perhitungan biaya overhead pabrik berdasarkan

activity-based costing system terdiri beberapa

tahap, yaitu:

1. Tahap Pertama

a. Mengidentifikasi dan menggolongkan

aktivitas kedalam empat level aktivitas,

yaitu biaya aktivitas berlevel unit, biaya

aktivitas berlevel batch, biaya aktivitas

berlevel produk, biaya aktivitas berlevel

fasilitas.

b. Pengidentifikasian cost driver.

c. Penentuan kelompok-kelompok aktivitas

yang homogen.

Tidak Sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

95

95

d. Penentuan tarif kelompok (Pool Rate),

dengan rumus:

= BOP kelompok aktivitas tertentu

Driver biayanya

2. Tahap Kedua

Tahap kedua ini, biaya untuk setiap

kelompok biaya overhead dilacak

keberbagai jenis produk.Biaya untuk

setiap kelompok biaya overhead

ditentukan dari setiap kelompok biaya

kesetiap produk dengan rumus:

= Tarif kelompok x Unit cost driver yang

digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

96

Setelah melakukan analisis dengan membandingkan antara perhitungan

harga pokok produksi perusahaan dan harga pokok produksi berdasarkan activity-

based costing system, dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan Data Integra

Dinamika melakukan perhitungan harga pokok produksi untuk alat simulasi TNI

Angkatan Laut yaitu TTT, Naval RPG dan AOPR belum sesuai dengan kajian

teori. Terdapat perbedaan perhitungan perhitungan biaya overhead. Perhitungan

tarif biaya overhead oleh perusahaan dihitung dengan memasukkan biaya tenaga

kerja langsung, biaya bahan penolong, biaya pembuatan buku manual, biaya cetak

penjilidan manual, biaya packing dan transportasi console, biaya penerimaan

barang, biaya training pengguna, biaya tas & souvenir training, biaya pembuatan

poster akrilik, biaya pemasangan poster akrilik, biaya kursi operator, biaya

pemakaian energi, biaya sewa gedung dan biaya penelitian & pengembangan

produk pada masing-masing alat simulasi. Sedangkan perhitungan pembebanan

biaya overhead pabrik dengan menggunakan ABC System dilakukan dengan

mengalokasikan biaya-biaya yang termasuk biaya overhead pabrik ke dalam

aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan Data Integra Dinamika. Perbedaan

perhitungan biaya overhead tersebut menyebabkan biaya overhead yang

dibebankan pada alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR berbeda. Perusahaan

sebaiknya melakukan perhitungan alokasi biaya yang tepat pada aktivitas yang

terjadi di perusahaan Data Integra Dinamika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

97

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan penulis dengan cara membandingkan

perhitungan harga pokok produksi perusahaan dengan activity-based costing

system dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan harga pokok produksi alat

simulasi TNI Angkatan Laut TTT, Naval RPG, dan AOPR yang dilakukan oleh

perusahaan Data Integra Dinamika belum sesuai dengan metode activity-based

costing system. Perhitungan activity-based costing system untuk produk TTT lebih

kecil dibandingkan perhitungan perusahaan dengan selisih harga sebesar

Rp113.196.940, sedangkan perhitungan activity-based costing system untuk

produk Naval RPG dan AOPR lebih besar dibandingkan perhitungan perusahaan

dengan selisih harga sebesar Rp57.945.650 untuk produk Naval RPG dan

Rp55.251.290 untuk produk AOPR.

Terdapat perbedaan perhitungan pembebanan biaya overhead dalam

menghitung harga pokok produksi alat simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR

yang menyebabkan perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi untuk

alat simulasi jenis TTT, Naval RPG, dan AOPR. Perbedaan hasil perhitungan

harga pokok produksi juga terjadi karena perusahaan kurang

mempertimbangkan perhitungan biaya yang termasuk biaya overhead untuk

dialokasikan kedalam aktivitas-aktivitas yang terjadi pada perusahaan Data

Integra Dinamika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

98

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu beberapa data yang didapatkan oleh

penulis berdasarkan hasil wawancara, sehingga data bisa bersifat subyektif dan

beberapa data yang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi

merupakan data yang telah diolah perusahaan.

C. Saran

1. Bagi Perusahaan

Perusahaan sebaiknya menghitung pengalokasian biaya yang termasuk

biaya overhead pabrik kedalam aktivitas-aktivitas perusahaan dalam

memproduksi suatu alat simulasi, sehingga biaya overhead yang dibebankan

pada produk tepat dan perhitungan harga pokok produksi juga mejadi lebih

tepat serta perusahaan dapat mengetahui berapa persen biaya yang

dikonsumsi tiap aktivitas-aktivitas perusahaan dalam produksi alat simulasi

TNI Angkatan Laut.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya agar mendapatkan dokumen-dokumen yang

lebih mendukung dalam perhitungan harga pokok produksi seperti biaya

tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya bahan

penolong dan biaya overhead lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

99

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi

Revisi VI. Rineka Cipta, Jakarta.

Asih, Anita Lisa. 2012. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan

Activity-Based Costing (ABC) pada Pabrik Roti “Sam Jaya” Purwodadi.

Jurnal Analisis Manajemen. Universitas Negeri Semarang.

Bustami, Bastian dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi.

Edisi Pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Buku 1. Edisi 14.

Salemba Empat. Jakarta.

Carter, William K dan Milton F. Usry. 2005. Akuntansi Biaya (Cost Accounting).

Buku 2. Edisi 13. Salemba Empat. Jakarta

Derbeck, Edrwad J. Van 2008. Pricipals of Cost Accounting. Edisi Kelimabelas.

South-Western. Cengage Learning, USA.

Dunia Firdaus Ahmad dan Wasilah Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. Edisi

Ketiga. Salemba Empat, Jakarta.

. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta

Erawati dan Lili Syafitri. 2012. Analisis Harga Pokok Produksi sebagai Dasar

Penentuan Harga Jual pada CV Harapan Inti Usaha Palembang. Jurnal.

STIE MDP.

Hansen, Don R dan Maryanne M.Mowen. 2006. Management Accounting

(Akuntansi Manajemen). Buku Satu. Edisi Ketujuh. Salemba Empat.

Jakarta

. 2009. Managerial Accounting (Akuntansi Manajerial). Buku Satu.

Edisi Kedelapan. Salemba Empat. Jakarta

Horngren, Charles T. Srikant M. Datar dan George Foster. 2006.Akuntansi Biaya

dengan Penekanan Manajerial. Jilid 2, Edisi Keduabelas. Erlangga,

Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

100

Maher, Michael W dan Edward B. Deakin.1996. Akuntansi Biaya. Edisi Keempat.

Jilid Satu. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo. 1994. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok Produksi. Andi

Offset, Yogyakarta.

Muhadjir, Noeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rakesarasin.

Yogyakarta.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UPP- AMP YKPN, Yogyakarta.

. 2007. Activity-Based Costing System. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Prabhaswara, Aditya dan Peti Savitri. 2004. Dasar Penyusunan Project Proposal.

Penerbit Andi, Yogyakarta

Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti. 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi

Ketiga. Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.

Rainborn, Cecily A dan Michael R. Kinney. 2011. Akuntansi Biaya: Dasar dan

Perkembangan. Edisi Ketujuh, Buku Kedua. Salemba Empat, Jakarta-

Selatan.

Sugiyono. 2010. Statistik untuk Pendidikan. Alfabeta. Bandung

Supriyono. 1994. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi

Maju dan Globalisasi. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Wijayanti, Ratna. 2011. Penerapan Activity-Based Costing System untuk

Menentukan Harga Pokok Produksi pada PT. Industri Sandang Nusantara

Unit Patal Secang. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

A. Pertanyaan Wawancara

1. Gambaran Umum Perusahaan

a. Sejarah Perusahaan

b. Lokasi Perusahaan

c. Visis dan Misi Perusahaan

d. Struktur Organisasi Perusahaan

e. Sistem Produksi dan Sistem Pemasaran Perusahaan

2. Lain-lain

a. Apa yang dimaksud dengan console?

b. Alat simulasi apa saja yang sering dipesan oleh TNI AL?

c. Apakah perusahaan ada menghitung biaya pemeliharaan bangunan dan

mesin?

d. Berapa bulan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perakitan alat

simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR?

e. Jika kinerja pegawai bagus, apakah mendapatkan uang bonus?

f. Berapa keuntungan yang diambil perusahan (dalam persen)?

g. Apakah ada tunjangan asuransi yang diberikan kepada pegawai?

h. Berapa ukuran luas gedung yang digunakan dalam berproduksi dan

perakitan?

i. Berapa harga sewa gedung per tahunnya?

j. Apa saja aktivitas-aktivitas yang terjadi saat produksi dan perakitan alat

simulasi?

k. Ada berapa orang yang menjadi tenaga kerja tidak langsung?

l. Berapa gaji untuk tenaga kerja tidak langsung?

m. Mengapa biaya listrik tidak dimasukkan dalam perhitungan harga pokok

produksi, sedangkan listrik merupakan komponen penting dalam proses

produksi dan perakitan ?

n. Jelaskan yang dimaksud dengan alat simulasi TTT, Naval RPG dan

AOPR.

o. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk penelitian dan pengembangan alat

simulasi?

p. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga pokok produksi pada

perusahaan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

B. Harga Jual Alat simulasi TTT, Naval RPG, dan AOPR

Nama Alat Simulasi Harga Jual per Proyek

TTT (Tactical Team Trainer) Rp15.580.000.000,00

Naval RPG (Role Playing Games) Rp 3.410.000.000,00

AOPR (Amphibious Operation Plan Role Rp 7.100.000.000,00

C. Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung

No. Nama

Produk

Nama Bahan

Penolong

Staff Hari

Kerja

Tarif Per

Hari

(Rp)

Jumlah

(Rp)

1. TTT Perakitan console 10 14 100.000 14.000.000

Managerial 1 120 250.000 30.000.000

Pengerjaan dan

instalasi software 2D

3 120 200.000 72.000.000

Konsultan 1 120 50.000 6.000.000

Perakitan jaringan dan

instalasi console onsite

10 10 100.000 10.000.000

Desainer 1 1 5.000.000 5.000.000

Total 137.000.000

2. Naval

RPG

Perakitan console 10 14 100.000 14.000.000

Managerial 1 120 250.000 30.000.000

Pengerjaan dan

instalasi software 2D

6 120 200.000 144.000.000

Pengerjaan dan

instalasi software 3D

3 120 200.000 72.000.000

Konsultan 1 120 50.000 6.000.000

Perakitan jaringan dan

instalasi console onsite

10 5 100.000 5.000.000

Desainer 1 1 5.000.000 5.000.000

Total 276.000.000

3. AOPR Perakitan console 10 24 100.000 24.000.000

Managerial 1 120 250.000 30.000.000

Pengerjaan dan

instalasi software 2D

6 120 200.000 144.000.000

Pengerjaan dan

instalasi software 3D

3 120 200.000 72.000.000

Konsultan 1 120 50.000 6.000.000

Perakitan jaringan dan

instalasi console onsite

10 5 100.000 5.000.000

Desainer 1 1 5.000.000 5.000.000

Total 286.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

104

D. Konsumsi Biaya Overhead pada Masing-masing Aktivitas

Pengalokasian Biaya Aktivitas

Persiapan Desain

Console

Persiapan

Pengerjaan Hardware

Pemasangan Hardware

Lengkap

Produksi Console

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 11.062.500 11.062.500 11.062.500 11.062.500

Biaya Bahan Penolong 4.258.000 8.516.000 12.774.000 25.548.000

Biaya Pembuatan Buku Manual 3.250.000 3.250.000

Biaya Cetak Penjilidan Manual

Biaya Packing & Transportasi Console

Biaya Penerimaan Barang

Biaya Training Pengguna

Biaya Tas & Souvenir Training

Biaya Pembuatan Poster Akrilik

Biaya Pemasangan Poster Akrilik

Biaya Kursi Operator

Biaya Pemakaian Energi 3.104.880 3.104.880 7.762.200 7.762.200

Biaya Sewa Gedung 24.375.000 24.375.000 24.375.000 24.375.000

Biaya Penelitian & Pengembangan Produk 2.710.000 677.500

Jumlah 45.510.380 47.058.380 59.223.700 72.675.200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

105

D. Konsumsi Biaya Overhead pada Masing-masing Aktivitas (Lanjutan)

Pengalokasian Biaya Aktivitas

Persiapan &

Pengerjaan Modul

Software

Instalasi Software ke

Console

Inspeksi di Workshop Persiapan Dokumen

Delivery

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 11.062.500 11.062.500 11.062.500 11.062.500

Biaya Bahan Penolong 4.258.000 17.032.000

Biaya Pembuatan Buku Manual 3.250.000 6.500.000 19.500.000

Biaya Cetak Penjilidan Manual 300.000 300.000

Biaya Packing & Transportasi Console 4.500.000 9.000.000

Biaya Penerimaan Barang 1.875.000 3.750.000

Biaya Training Pengguna

Biaya Tas & Souvenir Training 1.350.000

Biaya Pembuatan Poster Akrilik 3.375.000

Biaya Pemasangan Poster Akrilik 1.050.000

Biaya Kursi Operator 32.800.000 32.800.000

Biaya Pemakaian Energi 1.552.440 7.762.200

Biaya Sewa Gedung 24.375.000 24.375.000 24.375.000 24.375.000

Biaya Penelitian & Pengembangan Produk 677.500 1.355.000

Jumlah 44.497.940 67.409.200 95.767.500 81.287.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

106

D.Konsumsi Biaya Overhead pada Masing-masing Aktivitas (Lanjutan)

Pengalokasian Biaya Aktivitas

Pengiriman Unit Instalasi Onsite Pelatihan Pengguna Maintenance Produk

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 11.062.500 11.062.500 11.062.500 11.062.500

Biaya Bahan Penolong 12.774.000

Biaya Pembuatan Buku Manual 13.000.000 16.250.000

Biaya Cetak Penjilidan Manual 300.000 1.050.000

Biaya Packing & Transportasi Console 9.000.000

Biaya Penerimaan Barang 3.750.000

Biaya Training Pengguna 19.500.000 32.500.000 13.000.000

Biaya Tas & Souvenir Training 1.350.000 2.250.000

Biaya Pembuatan Poster Akrilik 3.375.000 6.750.000

Biaya Pemasangan Poster Akrilik 1.050.000 2.100.000

Biaya Kursi Operator 32.800.000 32.800.000 32.800.000 32.800.000

Biaya Pemakaian Energi

Biaya Sewa Gedung

Biaya Penelitian & Pengembangan Produk 1.355.000 6.775.000

Jumlah 62.687.500 90.491.500 104.762.500 63.637.500

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

107

E. Gambar Alat Simulasi TTT, Naval RPG dan AOPR

1. TTT (Tactical Team Trainer)

2. Naval RPG (Role Playing Games)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

108

3. AOPR (Amphibious Operation Plan Role)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM … · ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI Studi Kasus di Perusahaan Data Integra

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI