USAHA DAN INVESTASI PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2013

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas perkenan dan kasih karunia yang senantiasa dilimpahkanNYA sehingga buku SUSU ini dapat diterbitkan. Buku ini disusun untuk memberikan informasi mengenai susu dan manfaatnya khususnya dari segi kesehatan dan kecantikan serta peluang usaha bagi masyarakat di bidang persusuan.

Disadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna,maka masukan dan saran untuk penyempurnaan lebih lanjut sangat kami harapkan.

Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku ini disampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT meridhoi.

Jakarta, April 2013 Direktur Pengembangan Usaha dan lnvestasi

Ir. Jamil Musanif

TIM PENYUSUN

Pengarah/Editor : Ir. Jamil Musanif (Direktur Pengembangan Usaha dan lnvestasi, Ditjen PPHP, Kementan)

Penyusun : 1. Ir. Andrizal, MM 2. Ir. Sadaruddin 3. Erni Magdalena, SP 4. Nurmadiyah Fahmy, S.Sos 5. Rico Simanjuntak, SP 6. Nurlaily, S.Sos, M.lkom 7. Januar Andi Lastanto, SP

DAFTAR ISi

KATA PENGANTAR ............................................................................ i TIM PENYUSUN .................................................................................. ii DAFTAR ISi .......................... ................................................................. iii I. PENDAHULUAN ..................................................... , ................ 1 II. PERSUSUAN NASIONAL ....................................................... 4

A Konsumsi dan Produksi Susu serta Peluang Pengembangannya ........................................ 4

B Permasalahan Susu Nasional dan Arah Kebijakan .......................................................... 10

Ill. SUSU DAN KANDUNGAN GIZI ........................................... 15 A Kandungan Gizi .................................................................. 15 B Prociuk Susu dan Hasil Olahannya .............................. 17

IV. INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DAN DAERAH PRODUKSI SUSU .................................................... 20

V. SUSU DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN ................. 24 VI. SUSU DAN KECANTIKAN ....................................................... 28 VII. PELUANG BISNIS SUSU .......................................................... 31

iii

1

susu I. PENDAHULUAN

Pembangunan peternakan di Indonesia sangat penting, terutama mengingat peranannya dalam peningkatan kualitas daya saing SDM bangsa dalam era global saat ini. Hal tersebut sejalan dengan amanat UUD 1945 dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah Republik Indonesia berkewajiban menyediakan pangan hewani yang bergizi tinggi dalam jumlah yang cukup dan terjangkau oleh masyarakat, aman dan halal. Salah satu pangan asal hewan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat adalah Susu.

f -l

Susu merupakan produk pangan bernilai gizi tinggi dengan kandungan sempurna. Keunggulan susu antara lain adalah sebagai salah satu sumber zat pembangun (protein) vitamin D, vitamin A, zinc, kalsium, fosfor dan magnesium untuk pertumbuhan tulang dan gigi, serta imunoglobulin A untuk kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Susu mengandung asam amino essensial triptofan untuk mengistirahatkan sel sehingga membuat nyenyak tidur, mengandung asam lemak essensial yang baik untuk kesehatan jantung, mengandung vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D. Edan K), dan mengandung vitamin yang larut dalam air (vitamin B1, B2, B6, B12, Vitamin C dan asam folat).

Susu harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dan kebersihan, karena susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba. Susu mudah rusak bila penanganannya kurang baik, sehingga masa simpan susu relatif singkat jika tidak mengikuti prosedur penyimpanan yang baik. Pengawetan susu merupakan upaya memperpanjang masa simpan susu melalui proses pengolahan. Beberapa kerusakan susu akibat cemaran mikroba antara lain:

1) Pengasaman dan penggumpalan susu karena proses fermentasi laktosa menjadi asam laktat sehingga pH turun dan terjadi penggumpalan kasein;

2

3

2) Berlendir seperti tali yang disebabkan pengentalan dan pembentukan lendir akibat pengeluaran cairan ekstraseluler seperti kapsul dan getah oleh beberapa jenis bakteri pembusuk;

3) Penggumpalan susu tanpa penurunan pH karena aktivitas bakteri seperti Bacillus cereus penghasil enzim yang dapat mencerna lapisan tipis fosfolipid di sekitar butir-butir gumpalan susu dan menyatu membentuk gumpalan yang timbul ke permukaan susu. Penggumpalan susu merupakan sifat yang paling khas akibat kegiatan enzim atau penambahan asam.

Susu segar dapat diolah menjadi berbagai produk yang cukup digemari serta memiliki daya simpan yang relatif lama. Produk-produk olahan susu yang sudah dikenal dalam industri pengolahan susu adalah susu skim dan krim, mentega, susu kental manis, susu bubuk, yoghurt, kefir, susu pasteurisasi, susu sterilisasi, keju, es krim, karamel atau kembang gula, dodol susu, tahu susu dan kerupuk susu.

II. PERSUSUAN NASIONAL

A. Konsumsi dan Produksi Susu serta Peluang Pengembangannya

Salah satu komponen sub sektor peternakan yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia adalah agribisnis persusuan. Pengembangan usaha peternakan sapi perah dan persusuan nasional merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya lost generation dari

bangsa Indonesia akibat kekurangan asupan protein. Pada sisi lain, usaha agribisnis peternakan sapi perah merupakan salah satu usaha di bidang pertanian yang berperan besar dalam menopang perekonomian nasional dan penyedia lapangan pekerjaan.

4

5

Dasar pemikiran pengembangan persusuan nasional antara lain dengan adanya peluang pasar yang sangat besar, dimana lebih 70%, kebutuhan susu dalam negeri masih diimpor, konsumsi susu rakyat Indonesia perlu ditingkatkan untuk memperbaiki status g1z1 dan kesehatan masyarakat. Pengembangan industri pengolahan dan pemasaran produk susu pada peternakan rakyat akan meningkatkan posisi tawar peternak sekaligus menciptakan lapangan kerja baru & meningkatkan kesejahteraan peternak di perdesaan.

Dari sisi konsumsi, sampai dengan tahun 2011, konsumsi susu masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara berkembang lainnya. Konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya 11,84

liter/kapita/tahun, jauh lebih rendah dibandingkan dengan India (42, 1 liter/kapita/tahun), Malaysia (22, 1 liter /kapita /tahun), Singapura (44,5 liter / kapita / tahun), Thailand (33,7 liter / kapita / tahun), Vietnam (12, 1 liter / kapita / tahun) dan Filipina (22, 1 liter/kapita/tahun). Sedangkan negara-negara Eropa mencapai 100 liter/kapita/tahun. Faktor utama yang menjadikan konsumsi rendah adalah karena harga susu olahan yang cukup tinggi, belum membudayanya minum susu dan kemampuan produksi susu di dalam negeri yang hanya dapat menyediakan ± 30% dari kebutuhan nasional.

Berkaitan dengan hal tersebut maka konsumsi susu saat ini lebih diarahkan untuk peningkatan konsumsi susu segar termasuk susu Pasteurisasi, Sterilisasi dan UHT, dengan pertimbangan nilai gizi yang lebih baik dan harganya relatif lebih terjangkau serta dapat diproduksi oleh pelaku usaha skala kecil di

6

7

sentra-sentra produksi susu di perdesaan. Dengan demikian, akan mampu memberi efek ganda, di samping meningkatkan gizi masyarakat dengan tersedianya susu segar sekaligus meningkatkan dinamika perekonomian di perdesaan.

Seiring peningkatan jumlah penduduk Indonesia, maka diharapkan konsumsi produk-produk susu oleh masyarakat Indonesia akan meningkat dan hal ini merupakan peluang bagi industri persusuan di Indonesia. Produksi susu segar Indonesia saat ini sebagian besar (91 %) dihasilkan oleh usaha peternakan rakyat dengan skala usaha 1 - 3 ekor sapi perah per peternak.

Usaha ternak dengan skala tersebut kurang ekonomis, karena keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan susu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, dari sisi produksi, kepemilikan sapi perah dari setiap peternak masih perlu ditingkatkan melalui kelompok usaha bersama, dimana menurut manajemen moderen usaha sapi perah, skala ekonomis bisa dicapai dengan kepemilikan 10 - 12 ekor sapi per peternak.

Dari sisi permintaan, produksi susu dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan konsumsi dalam negeri. Saat ini produksi susu dalam negeri memasok kurang lebih 30 % dari permintaan susu nasional, sisanya 70 % berasal dari impor. Hal terse'but disebabkan oleh beragam faktor, diantaranya populasi sapi perah yang relatif masih sedikit (tak lebih dari 1 juta ekor). Dari jumlah tersebut, sebanyak 65 % merupakan sapi betina dan hanya 45 % yang merupakan laktasi (sapi siap produksi). Dari jumlah tersebut, kemampuan menghasilkan susu masih rendah dengan rata-rata 10 liter/laktasi/hari, sementara di negara lain mencapai 30 liter/laktasi/hari. Kondisi inilah yang menyebabkan kita sangat tergantung pada susu impor.

Dari kebutuhan susu nasional sebesar 1,5 miliar liter/tahun, karena peternak sapi perah hanya mampu menghasilkan susu sekitar 500 juta liter/tahun, usaha lndustri Pengolahan Susu di dalam negeri masih harus mengimpor kekurangannya untuk diolah menjadi susu bubuk, susu kental manis, yoghurt, mentega, keju, permen dan lain-lain.

8

9

Rendahnya produksi susu Indonesia juga d isebabkan oleh keterbatasan pakan hijauan, ketersediaan sumber bibit sapi perah yang baik karena sifat genetik yang menurun antara lain akibat perkawinan inbreeding yang dapat menurunkan produktivitas susu hingga 20 %.

Dari sisi kelembagaan, sebagian besar peternak sapi perah merupakan anggota koperasi susu. Koperasi bertindak sebagai mediator antara peternak dengan lndustri Pengolahan Susu (IPS). Keberadaan koperasi susu ini sangat menentukan posisi tawar peternak dalam menentukan jumlah penjualan susu, waktu penjualan dan harga yang akan diterima peternak.

Peranan koperasi belum terlalu lihat benar di Indonesia, dimana posisi tawar yang dimiliki masih sangat lemah ketika berhadapan dengan IPS. Peranan koperasi susu sebagai mediator perlu terus ditingkatkan dengan cara meningkatkan kualitas SDM koperasi serta memperkuat networking dengan industri-industri pengolahan. Adaptasi kelembagaan contract farming akan sangat membantu terwujudnya upaya ini.

B. Permasalahan Susu Nasional dan Arah Kebijakan

Kekurangan produksi susu segar dalam negeri merupakan peluang besar peternak sapi perah untuk mengembangkan usahanya. Namun demikian peternak masih menghadapi berbagai permasalahan, antara lain yaitu rendahnya kemampuan budidaya khususnya menyangkut kesehatan ternak dan mutu bibit yang rendah.

Kekurangan tersebut selain mengakibatkan lambatnya pertumbuhan produksi susu juga berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan. Selain itu mulai sulitnya lahan sebagai sumber rumput hijauan bagi ternak, tingginya biaya transportasi, serta kecilnya skala usaha sebagaimana telah dikemukakan

10

1 1

terdahulu, juga menjadi penghambat perkembangan produksi susu domestik.

Dalam hal pemasaran susu dari peternak dalam negeri, karena industri pengolahan susu mempunyai pilihan untuk memenuhi bahan baku yang dibutuhkan yaitu dari impor, sehingga menekan harga susu segar dari dalam negeri.

Permasalahan lain yang dihadapi peternak adalah besarnya ketergantungan peternak terhadap industri pengolahan susu dalam memasarkan susu segar yang dihasilkannya. Hal ini disebabkan belum berkembangnya usaha-usaha industri susu oleh masyarakat.

Agar pangsa pasar susu yang dihasilkan peternak domestik dapat ditingkatkan maka perlu adanya pemecahan terhadap masalah-masalah di atas. Bila melihat perkembangan agribisnis persusuan di negara lain, peran koperasi sangatlah besar dalam mengembangkan usaha tersebut. Di India, misalnya, koperasi susu telah berkembang sedemikian rupa sehingga sampai saat ini kurang lebih telah berjumlah 57.000 unit dengan 6 juta anggota. Adanya peran koperasi secara optimal diharapkan dapat mensejahterakan peternak di Indonesia.

Kebijakan dan upaya untuk meningkatkan produksi dan konsumsi susu nasional harus mulai dilakukan sejak saat ini. Dalam upaya substitusi impor susu , beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain :

~ Pemerintah perlu memberikan dukungan yang nyata kepada para peternak untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil ternak (susu). Daya saing susu yang dihasilkan peternak hanya akan dapat ditingkatkan apabila produktivitas dan kualitas tersebut ditingkatkan. Untuk itu, penelitian dan pengembangan khususnya mengenai teknis dan manajemen produksi perlu ditingkatkan.

~ Perlu dibentuk wadah kemitraan yang jujur dan memperhatikan kepentingan bersama antara peternak, koperasi susu dan industri pengolahan susu sehingga pengembangan agribisnis berbasis

12

13

peternakan dapat berjalan dengan baik. Semua pihak yang terkait haruslah saling membutuhkan dan saling menguntungkan. lni dapat diwujudkan melalui sistem contract farming, dimana terdapat keterpaduan dari berbagai unsur baik peternak, koperasi, industri/pemodal maupun pemerintah.

~ Koperasi susu perlu didorong dan difasilitasi agar dapat melakukan pengolahan sederhana susu segar, antara lain pasteurisasi dan pengemasan susu segar, pengolahan menjadi yogurt, keju dsb. Hal ini perlu disertai dengan program promosi secara luas kepada masyarakat (national campaign), terutama anak-anak, tentang manfaat mengkonsumsi susu segar dan produk-produk olahannya.

~ Pemerintah Pusat maupun Daerah seyogianya mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang mampu memperkuat posisi tawar peternak sapi perah khususnya dan pengembangan agribisnis berbasis peternakan umumnya. lni antara lain dapat dilakukan dengan menghapuskan retribusi yang menyebabkan ongkos produksi bertambah mahal, menghapuskan pajak pertambahan nilai bila pengolahan masih dilakukan oleh peternak, serta pemberlakuan tarif bea masuk terhadap susu impor untuk melindungi produksi dalam negeri.

14

15

Ill. SUSU dan KANDUNGAN GIZI

A. Kandungan Gizi

Susu merupakan cairan bergizi yang dihasilkan oleh kelenjar susu dari mamalia betina. Bagi bayi, susu (ASI = air susu ibu) merupakan sumber gizi utama sebelum mereka dapat mencerna makanan padat. Selain itu susu (biasanya susu sapi) sering juga dikonsumsi oleh orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Tabel berikut menggambarkan kandungan gizi susu sapi per 110 g (3.527 oz) setara dengan Energi 60 kKal/250 kJ

UNSUR JUMLAH ~arb2hxdrate1 5.2g

Sugars 5.2g

Lactose 5.2g

Fat 3.25g

Saturated 1.9 g

Monounsaturated 0.8g

Polyunsaturated 0.2 g

Protein 3.2 g

Water 88 g

Vitamin A 28 µg 3%

Thiamin (Vil B1) 0.04 mg 3%

Riboflavin (Vit B2) 0.18 mg 12 %

Vitamin B12 0.44 µg 18%

Vitamin D 40 IU 20%

Calcium 113 mg 11 %

Magnesium 10 mg 3%

Potassium 143 mg 3%

Susu dan produk-produk susu seperti susu skim dan susu krim, es krim, mentega, yogurt, susu kental manis, susu yang diuapkan (evaporated milk), susu kering (susu bubuk) dan berbagai macam hasil olahan susu lainnya dikenal sebagai bahan makanan yang bergizi tinggi karena susu mempunyai komposisi zat gizi yang sangat lengkap untuk mencukupi kebutuhan proses metabolisme dalam tubuh. Selain susu yang mempunyai komposisi zat pembangun yang kompleks, susu juga mengandung mineral penting seperti Mg, Ca, K, Cl, dan mineral-mineral lain seperti Fe, Zn dan Mn.

Susu yang baik apabila mengandung jumlah bakteri sedikit, tidak mengandung spora mikrobia pathogen, bersih yaitu tidak mengandung debu atau kotoran lainnya, mempunyai cita rasa (flavour) yang baik, dan tidak dipalsukan. Komponen-komponen susu yang terpenting adalah protein dan lemak. Kandungan protein susu berkisar antara 3 - 5 persen sedangkan kandungan lemak berkisar antara 3 - 8 persen. Kandungan energi adalah 65 kkal, dan pH susu adalah 6,7. Komposisi susu rata-rata adalah : Air (87,90 %); Kasein (2,70 %); Lemak (3,45 %); Bahan kering (12, 10 %); Albumin (0,50 %); Protein (3,20 %); Bahan Kering Laktosa (4,60 %); Vitamin, enzim, gas (0,85 %).

16

17

B. Produk Susu dan Hasil Olahannya

1) Susu Skim (Skim Milk) dan Susu Krim (Whole Milk I Full Cream)

Susu Krim atau biasa dikenal dengan nama Full Cream adalah bagian dari susu yang kaya akan lemak yang timbul ke bagian atas dari susu pada waktu didiamkan ataupun dipisahkan dengan sentrifugal. Susu Skim adalah susu segar yang tertinggal setelah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung semua zat makanan dari susu, kecuali lemak dan vitamin yang larut da lam lemak.

2) Susu Kental Manis dan Susu yang Diuapkan Secara umum istilah susu kental manis berarti

susu yang dimaniskan, yakni susu yang berbentuk cairan kental, warna putih kekuningan atau warna lain yang tergantung dari aroma yang ditambahkan, dengan bau dan rasa khas. Susu kental tak manis atau biasa disebut dengan susu yang diuapkan (evaporated milk) adalah susu dimana proses pembuatannya hampir sama dengan susu kental manis, hanya dengan sedikit perubahan dengan tidak dilakukan penambahan gula.

3) Susu Kering atau Susu Bubuk

Produk - produk susu kering atau tepung

susu adalah produk susu berwarna putih kekuningan, bau dan rasa khas susu, yang diperoleh dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu dengan cara pengeringan yang pada umumnya melalui proses pengabutan, dibuat sebagai kelanjutan dari proses penguapan biasa, kadar air dikurangi sampai di bawah 5% dan sebaiknya kurang dari 2%.

4) Susu Steril Susu steril adalah produk susu yang diperoleh

dengan cara mensterilkan susu pada suhu tidak kurang dari 100 °C selama waktu yang cukup untuk mencapai keadaan steril komersial, dan dikemas secara hermetis (proses pencegahan pembusukan produk pada penyimpanan dengan waktu yang lama)

5) Susu UHT (Ultra High Temperature Milk) Susu UHT adalah produk susu yang diperoleh

dengan cara mensterilkan susu pada suhu tidak kurang dari 135°( selama 2 detik dan segera dikemas dalam wadah steril secara aseptis (pembebasan dari mikroorganisme biologis dengan cara dipanaskan pada suhu lebih dari 100°C).

6) Es Krim (Ice cream) Es Krim yakni susu dengan

penambahan lemak susu ataupun dapat berupa lemak nabati atau krim maupun

18

19

mentega dan dapat pula berupa campurannya dengan gula dan dengan atau tan pa penambahan bahan makanan lain.

7) Keju (Cheese) Keju berupa produk susu

berbentuk padat atau setengah padat yang diperoleh dengan cara mengkoagulasikan susu, krim, susu skim, komponen susu ataupun dapat berupa campurannya dengan enzim lainnya dengan atau tan pa penambahan rempah-rempah, dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.

BJ Mentega (Butter) Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI

01-3744-1995), mentega adalah produk makanan berbentuk padat lunak yang dibuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau tanpa penambahan garam (NaCl) atau bahan lain yang diizinkan, serta minimal mengandung 80 % lemak susu. Mentega dapat dibuat dari lemak susu (terutama lemak susu sapi) yang manis (sweet cream) atau asam. Mentega dari lemak susu yang asam mempunyai cita rasa lebih kuat.

IV. INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU DAN DAERAH PRODUKSI SUSU

Umumnya industri pengolahan susu di Indonesia berskala menengah sampai atas. lndustri-industri ini umumnya didukung dengan peralatan yang moderen dan dana yang kuat. Beberapa perusahaan merupakan perusahaan multinasional seperti Unilever, Nestle, Kraft, Danone, Cadbury, Heinz, Campbells, dan Nabisco.

Tidak seperti di luar negeri, beberapa tahun sebelumnya budaya minum susu di Indonesia masih rendah. Konsumsi susu Indonesia hanya 6-7 liter per kapita per tahun, sedangkan idealnya seharusnya 74 liter per kapita per tahun. Anggapan bahwa harga susu mahal dan susu hanya untuk minuman balita dan anak-anak saja merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi susu.

20

21

Namun seiring dengan perkembangan zaman, konsumsi susu di Indonesia mulai mengalami peningkatan dengan adanya berbagai macam variasi susu formulasi yang diformulasi khusus untuk berbagai kebutuhan orang dewasa, antara lain susu rendah lemak, susu kaya kalsium, susu tinggi protein untuk para olahragawan, dan susu yang khusus untuk manula. Disamping itu sejak beberapa tahun yang lalu pemerintah mulai menggalakkan budaya minum susu sejak kecil.

Daerah penghasil susu di Indonesia yaitu Boyolali-Jawa Tengah, Lembang Pangalengan-Jawa Barat, Kabupaten Lumajang, lereng Gunung Merapi (Cangkringan, Turi, dan Pakem)-Yogjakarta, dan Brastagi-Sumatera Utara.

Di Cangkringan - Yogyakarta, susu yang dihasilkan mempunyai mutu yang bagus. Tapi karena pasar susu dikuasai oleh satu perusahaan yang besar maka harga susu dominan ditentukan oleh perusahaan yang bersangkutan, yang sering kali menjadi tidak menarik bagi peternak. Oleh karena itu alternatif lain yaitu dengan mengembangkan industri pengolahan susu rakyat sehingga harga susu tidak dimonopoli oleh satu perusahaan. Saat ini telah ada beberapa industri susu skala kecil di daerah tersebut, namun teknologi yang ada tidak mendukung untuk menghasilkan produk yang siap bersaing di pasar. Selain itu diperlukan keterampilan untuk mengolah susu menjadi produk yang bervariasi jenisnya.

22

23

Hanya ada beberapa daerah penghasil susu yang mempunyai industri pengolahan susu skala kecil yang cukup berkembang antara lain Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, dan Jawa Tengah. Prociuk yang dihasilkan umumnya yaitu susu pasteurisasi, yogurt (pasta dan cair), permen susu, dodol susu, dan kerupuk susu. Produk-produk ini hanya mensuplai untuk kebutuhan lokal saja, antara lain karena terkendala dengan masalah transportasi.

Ada beberapa usaha pengolahan susu di tingkat peternak yang saat ini telah berkembang dari usaha kecil menjadi skala menengah misalnya KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan), yang menghasilkan produk susu pasteurisasi dan yogurt dengan pemasaran hingga di luar wilayah Bandung.

V. MANFAAT SUSU BAGI KESEHATAN

Sudah dari sejak dahulu manusia telah mengenal dan memanfaatkan susu sebagai bahan konsumsi yang sangat menyehatankan tubuh. Berdasarkan sejarahnya, Susu sejak zaman dahulu telah dipakai sebagai bahan pokok pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba

Susu sapi sendiri baru dikenal oleh bangsa Indonesia lewat penjajahan Hindia Belanda pada abad

24

25

ke 18. Namun pada perkembangan zaman saat ini, susu telah di manfaatkan dan dikembangan menjadi berbagai produk yang populer dan berharga.

Manfaat Susu antara lain adalah : • Susu dapat membuat tulang menjadi kuat sehingga dapat mencegah osteoporosis, berfungsi dalam pertumbuhan tulang sehingga dapat cepat tinggi pada masa pertumbuhan anak.

• Minum susu dapat menyehatkan gigi, antara lain karena, susu melindungi permukaan email terhadap asam. Minum susu untuk energi dan kesehatan akan menghalangi anak dari mengkonsumsi minuman ringan, sehingga mengurangi risiko gigi membusuk dan gusi lemah.

• Tubuh perlu diisi ulang dengan cairan secara berkala. Cairan sangat penting untuk pertumbuhan anak dan mereka harus minum setidaknya enam sampai delapan gelas cairan set iap hari. Susu mengandung kuantitas yang baik dari air molekul dan dianggap ca iran terbaik untuk rehidrasi.

• Meningkatkan Asupan Diet dan Vitamin; menurut penelitian medis, minum susu cukup meningkatkan asupan yang penting bagi tubuh karena mengandung mineral dan vitamin. Seorang pria yang mengkonsumsi sekotak susu, dua kali lipat peluangnya untuk memenuhi kebutuhan kalsium per hari, sedangkan, min um susu dapat menetralisir racun

26

27

seperti timah atau logam yang masuk kedalam tubuh kita melalui makanan atau minuman.

• Mencegah terjadinya penyakit darah tinggi, karena dapat menggerakkan dinding pembuluh darah sehingga tetap stabil.

• Dalam dunia kecantikan, susu digunakan untuk mempercantik kulit agar terlihat lebih putih, mulus dan halus.

• Menguatkan jantung dan sistem saraf sehingga tidak mudah lelah.

• Mencegah terjadinya kanker usus.

• Dapat membuat tidur lebih nyenyak.

VI. SUSU DAN KECANTIKAN

1. Susu sebagai Pembersih Wajah Susu ternyata tidak hanya membantu

menyingkirkan sel kulit mati, tapi juga dapat melembutkan kulit. Jika kulit berminyak, cobalah usap secara lembut wajah dengan handuk yang telah dibasahi susu skim (dengan kandungan sedikit lemak, susu skim tidak membuat kulit semakin berminyak). Namun untuk yang memiliki kulit kering, pakailah susu full cream atau susu sapi segar. Diamkan selama beberapa menit agar nutrisi dari susu dapat terserap di wajah, kemudian bilaslah sampai bersih dengan air.

28

29

2. Susu dapat menenangkan Ku/it Terbakar karena Sinar Matahari

Sinar matahari, dapat menyebabkan kulit kering dan terkelupas, atau dikenal dengan sebutan sunburn. Untuk meredakan efek ini tempelkan handuk yang telah direndam dengan susu ding in ke bagian yang terbakar untuk beberapa menit. Menurut pendapat Dr. Amy Pappert dari Robert Wood Johnson Medical School, kandungan protein dalam susu akan membentuk lapisan pelindung yang dapat menjaga kelembaban kulit.

3. Susu untuk Perawatan Ku/it Kering Kulit kering dapat dilembabkan dengan susu

bubuk dengan cara mandi atau dengan air susu hangat. Masukkan setengah cangkir susu bubuk ke dalam bak mandi. Berendamlah selama 30 menit dan kulit lebih halus setelah itu. Jangan langsung dibilas, tapi diamkan selama beberapa menit sampai tubuh agak mengering, baru setelah itu bersihkan dengan air.

4. Susu sebagai Bahan Masker Wajah Susu bisa dijadikan sebagai bahan masker

wajah. Campurkan 1 /4 sendok teh minyak almond dengan 1 sendok makan susu. Kemudian tempelkan pada wajah sambil dipijat-pijat, lalu diamkanlah selama beberapa menit sampai masker mengering. Oleskanlah masker sampai tiga lapisan (tunggulah sampai lapisan mengering). Berbaringlah dan biarkan sekitar 30 menit. Kemudian bersihkanlah dengan handuk basah.

5. Susu dapat Mengurangi Kantung dan Lingkaran Ge/ap di Bawah Mata

Kantung dan lingkaran gelap bawah mata menyebabkan wajah kusam dan kurang menarik. Untuk itu celupkanlah kapas ke dalam susu cair dingin, peras sedikit lalu tempelkan pada kedua mata yang terpejam. Tunggulah selama 20 menit, kemudian bersihkan dengan handuk hangat.

30

31

VII. PELUANG BISNIS SUSU

Tingginya kandungan gizi yang terdapat pada susu murni segar ternyata tidak hanya memberikan manfaat bagi kesehatan manusia namun juga mendatangkan keuntungan besar bagi sebagian pelaku usaha. Susu murni yang berasal dari sapi menjadi salah satu menu minuman sehat yang mulai digemari semua kalangan masyarakat. Sehingga tidak heran bila peluang tersebut dimanfaatkan banyak orang untuk mendapatkan keuntungan yang cukup besar setiap bulannya.

Pasar sangatlah luas. Sebab, bisa dikatakan susu murni cukup a man untuk dikonsumsi semua kalangan masyarakat, dari mulai balita hingga para manula, baik untuk laki-laki maupun kaum perempuan.

Untuk memulai bisnis kedai susu murni, ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Supplier susu murni yang berkualitas. Untuk mendapatkan susu sapi segar yang berkualitas perlu menjalin kerjasama dengan peternak sapi perah yang ada di sekitar lokasi usaha sehingga jaminan bisa mendapatkan stok susu murni yang kualitasnya benar-benar terjamin.

2. Menyiapkan lokasi usaha yang strategis. Misalnya saja membangun kedai susu murni di lingkungan kampus, di kantin sekolah, pusat perbelanjaan, atau di tempat-tempat umum yang banyak dilalui kendaraan.

32

33

3. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk proses produksi maupun peralatan furniture untuk display atau tara ruang kedai. Biasanya peralatan yang dibutuhkan terdiri dari kompor, termos tahan panas, panci, perabot masak, peralatan makan, serta meja dan kursi untuk para konsumen.

4. Menciptakan aneka varian rasa untuk menarik minat konsumen. Beberapa pilihan rasa yang digemari konsumen antara lain susu coklat, susu jahe, fruit milk (stroberi, melon, jeruk, mangga, dll), cookies milk (susu dengan toping remukan biscuit), milkshake serta ice bland (es susu blender).

Di bawah ini kami informasikan salah satu contoh resep fruit milk yang bisa Anda coba di rumah.

Resep Strawberry Milk, untuk 2 gelas Bahan: 400 ml susu sapi segar 50 gram buah strawberry segar 2 sdm gula pasir 100 cc air matang Cokelat bubuk secukupnya (untuk toping) Cara Membuat: Haluskan 50 gram buah strawberry dan 100 cc air dengan menggunakan blender. Sisihkan. Panaskan susu dan gula pasir di atas api kecil, hingga susu benar-benar mendidih. Campurkan susu dengan buah strawberry yang telah dihaluskan. Hidangkan segera dengan toping cokelat bubuk diatasnya.

,, ,

34