Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja...

68
POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH (PPUK) USAHA PENGOLAHAN TAPIOKA

Transcript of Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja...

Page 1: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

11

POLA PEMBIAYAAN USAHA KECIL SYARIAH(PPUK)

USAHA PENGOLAHAN TAPIOKA

Page 2: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

22

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 3: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

ii

KATA PENGANTAR Cetakan syariah

Dalam rangka mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Bank Indonesia memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan penyediaan informasi. Salah satu informasi yang disediakan oleh Bank Indonesia adalah buku pola pembiayaan. Sampai saat ini, telah tersedia 106 judul komoditi. Buku pola pembiayaan tersebut semua mengunakan sistem konvensional (suku bunga).

Untuk mendukung perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang makin pesat pada tahun-tahun terakhir ini, Bank Indonesia mengusahakan penyediaan buku pola pembiayaan dengan sistem syariah. Buku pola pembiayaan syariah yang disediakan merupakan konversi dari data dan informasi buku yang sudah diterbitkan, meskipun beberapa sudah dilakukan pembaharuan data, tapi bagi peminat yang ingin memanfaatkannya disarankan untuk menyesuaikan dengan kondisi saat ini.

Dari 106 judul buku pola pembiayaan yang sudah tersedia, sampai dengan tahun 2009 Bank Indonesia telah mengkonversikan ke sistem syariah sebanyak 30 judul buku. Tahun 2010 ini, satu diantara buku pola pembiayaan yang dikonversikan ke sistem syariah adalah usaha budidaya pengolahan tepung tapioka.

Diantara sekian banyak akad pembiayaan syariah, usaha budidaya pengolahan tepung tapioka tersebut dibiayai dengan akad murabahah (jual beli). Pemilihan akad tersebut mengacu pada karateristik dari komponen yang dibiayai. Akad murabahah sesuai untuk pembiayaan komponen fisik seperti mesin dan bahan baku. Keragaman jenis akad tersebut memberi kemudahan baik bagi LKM maupun nasabah untuk menentukan komponen yang perlu untuk dibiayai dengan dana pinjaman syariah.

Penyusunan pola pembiayaan dengan sistem syariah ini, Bank Indonesia memperoleh bantuan dari banyak pihak, khususnya PT. Bank

Page 4: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

iiii Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Syariah Mandiri*) serta berbagai nara sumber korespodensi baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Atas sumbang pikir dan bantuan kelancaran penyusunan buku pola pembiayaan syariah ini, Bank Indonesia cq Direktorat Kredit, BPR dan UMKM (DKBU) menyampaikan terimakasih.

Sedangkan bagi pembaca yang ingin memberikan kritik, saran dan masukkan bagi penyempurnaan buku ini dan atau ingin mengajukan pertanyaan terkait isi dalam buku ini dapat menghubungi: DKBU - Tim Penelitian dan Pengembangan Perkreditan dan UMKM (TP3KU), Bank Indonesia dengan alamat:

Gedung D, Lantai 8,Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10110Telp: (021) 381-7412, Fax: (021) 351 – 8951Email: [email protected]

Akhir kata, semoga buku ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan UMKM dan Lembaga Keuangan Syariah.

Jakarta, November 2010Direktorat Kredit, BPR dan UMKM

*) PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah PT. Bank Negara Indonesia Syariah PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia PT. Bank Syariah Mega Indonesia

Page 5: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

iiiiii

No Unsur Pembiayaan Uraian

1 Jenis Usaha Industri Pengolahan Tepung Tapioka

2 Skala Usaha Usaha Kecil

3 Lokasi Usaha Kabupaten Lampung Timur

4 Dana yang diperlukan - Investasi Rp265.000.000,-- Modal Kerja Rp254.784.375,-- Total Rp519.784.375,-

5 Sumber Dana Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dan modal sendiri

6 Plafon Pembiayaan dan kontribusi nasabah

a. Plafon pembiayaan dari LKS- Pembiayaan investasi

Rp102.000.000,-- Pembiayaan modal kerja

Rp152.100.000,-b. Kontribusi nasabah

- Biaya investasi Rp163.000.000,-- Biaya modal kerja Rp102.684.375,-- Total Rp265.684.375,-

7 Akad Pembiayaan Kebutuhan pembiayaan syariah untuk usaha pengolahan tepung tapioka dipenuhi dengan akad murabahah (jual beli), hal ini karena sifat kebutuhan pembiayaan adalah untuk pembelian mesin dan bahan baku

8 Jangka waktu pembiayaan

Jangka waktu kredit adalah 4 tahun , tanpa tenggang waktu

RINGKASAN POLA PEMBIAYAAN INDUSTRI PENGOLAHAN TEPUNG TAPIOKA

Page 6: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

iviv Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

9 Perhitungan margin Merujuk pada kesepakatan dan kelaziman akad jual beli dengan mempertimbangkan expected return bank

10 Tingkat margin bank (murabahah)

8,0%

11 Periode pembayaran pembiayaan

Angsuran pokok dan margin dibayarkan setiap bulan

12 Pola Usaha- Periode Proyek- Kapasitas Produksi

- Tingkat Teknologi- Produk yang

dihasilkan- Pemasaran produk

5 tahun12 Ton tapioka/per hari atau Rp10.800.000,-Mekanik SederhanaTepung tapioka dan OnggokTepung tapioka dijual ke agen dengan harga Rp 900 /kg dan Onggok dijual ke agen pabrik saus dan obat nyamuk dengan harga Rp 300/kg

13 Kelayakan Usaha a. Total margin yang diperoleh dari pembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-

b. Usaha pengolahan tepung tapioka, mampu menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk membayar kewajiban pembiayaan kepada LKS

c. Usaha pengolahan tepung tapioka layak untuk diusahakan

Page 7: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

vv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i RINGKASAN .............................................................................................. iiiDAFTAR ISI ................................................................................................ vDAFTAR TABEL ........................................................................................... vii DAFTAR FOTO ........................................................................................... viiDAFTAR BAGAN ....................................................................................... vii I Pendahuluan .................................................................................. 1

II Profil Usaha dan Pola Pembiayaan ............................................... 52.1. Profi l Usaha ......................................................................... 52.2. Pola Pembiayaan ................................................................ 8

III Aspek Pemasaran .......................................................................... 93.1. Permintaan dan Penawaran ............................................. 9

3.1.1. Permintaan ................................................................ 93.1.2. Penawaran................................................................. 103.1.3. Persaingan ................................................................. 11

3.2. Persaingan dan Peluang Pasar ......................................... 113.2.1.Harga .......................................................................... 113.2.2. Jalur Pemasaran Produk ........................................... 123.2.3. Kendala Pemasaran ................................................. 13

IV Aspek Produksi ............................................................................. 154.1. Loksai Usaha ...................................................................... 154.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan ....................................... 154.3. Bahan Baku ........................................................................ 164.4. Tenaga Kerja ...................................................................... 16

DAFTAR ISI

Page 8: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

vivi Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

4.5. Teknologi ........................................................................... 174.6. Proses Produksi .................................................................. 174.7. Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi ...................................... 21 4.8. Produksi Optimum ............................................................. 214.9. Kendala Produksi ............................................................... 21

V Aspek Keuangan ............................................................................ 235.1. Pemilihan Usaha ................................................................ 235.2. Pemilihan Paket Usaha dan Pembiayaan ......................... 245.3. Asumsi ............................................................................ 275.4. Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional ........... 29 5.5. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja ......... 315.6. Produksi dan Pendapatan .................................................. 325.7. Proyeksi Rugi Laba dan Break Even Point (BEP) .............. 335.8. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek ......................... 355.9. Analisis Sensitivitas Kelayakan Proyek ............................ 37

VI Aspek Sosial Ekonomi dan Dampak Lingkungan ....................... 396.1. Aspek Sosial Ekonomi ........................................................ 396.2. Dampak Lingkungan .......................................................... 39

VII Penutup ........................................................................................ 417.1. Kesimpulan ........................................................................ 417.2. Saran ............................................................................ 42

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 43

Page 9: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

viivii

2.1. Luas Areal dan Jumlah Produksi Singkong .................................. 52.2. Perusahaan, Kapasitas Produksi dan Sumber Dana ..................... 63.1. Ekspor Tapioka Indonesia tahun 1997 .......................................... 103.2. Perkembangan Harga Tapioka ...................................................... 124.1. Fasilitas dan Peralatan Produksi .................................................... 154.2. Perbedaan Teknologi Pengolahan Tapioka .................................. 175.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan ........................ 285.2. Komponen Biaya Investasi Pengolahan Tapioka.......................... 295.4. Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi ......................................... 325.5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan ............................................... 335.6. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point (BEP) ........................... 345.7. Proyeksi Arus Kas ........................................................................... 36

1.1. Singkong ......................................................................................... 14.1. Pencucian Singkong ....................................................................... 184.2. Pemerasan / Pengepresan .............................................................. 194.3. Tepung Hasil Endapan yang Siap Dikeringkan ............................ 204.4. Pengeringan Tapioka dengan Sinar Matahari ............................. 204.5. Tepung Tapioka ............................................................................ 21

3.1. Alur Pemasaran Produk ................................................................. 12

DAFTAR TABEL

DAFTAR FOTO

DAFTAR BAGAN

Page 10: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 11: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

11

BAB I PENDAHULUAN

Singkong (manihot utilissima) disebut juga ubi kayu atau ketela pohon. Singkong merupakan bahan baku berbagai produk industri seperti industri makanan, farmasi, tekstil dan lain-lain. Industri makanan dari singkong cukup beragam mulai dari makanan tradisional seperti getuk, timus, keripik, gemblong, dan berbagai jenis makanan lain yang memerlukan proses lebih lanjut. Dalam industri makanan, pengolahan singkong, dapat digolongkan menjadi tiga yaitu hasil fermentasi singkong (tape/peuyem), singkong yang dikeringkan (gaplek) dan tepung singkong atau tepung tapioka.

Foto 1.1: Singkong

Pada industri tepung tapioka, teknologi yang digunakan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu: pertama; tradisional yaitu industri pengolahan tapioka yang masih mengandalkan sinar matahari dan

Page 12: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

2

Pendahuluan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

produksinya sangat tergantung pada musim, kedua; semi modern yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin pengering (oven) dalam melakukan proses pengeringan dan yang ketiga; full otomate yaitu industri pengolahan tapioka yang menggunakan mesin dari proses awal sampai produk jadi. Industri tapioka yang menggunakan peralatan full otomate ini memiliki efi siensi tinggi, karena proses produksi memerlukan tenaga kerja yang sedikit, waktu lebih pendek dan menghasilkan tapioka berkualitas.

Selain menghasilkan tepung, pengolahan tapioka juga menghasilkan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair. Limbah padat seperti kulit singkong dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk, sedangkan onggok (ampas) dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri pembuatan saus, campuran kerupuk, obat nyamuk bakar dan pakan ternak. Limbah cair dapat dimanfaatkan untuk pengairan sawah dan ladang, selain itu limbah cair pengolahan tapioka dapat diolah menjadi minuman nata de cassava.

Peluang pasar untuk tapioka cukup potensial baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Permintaan dalam negeri terutama berasal dari wilayah Pulau Jawa seperti Bogor, Tasikmalaya, Indramayu. Sementara permintaan pasar luar negeri berasal dari beberapa negara ASEAN dan Eropa.

Di Indonesia, industri tepung tapioka memiliki asosiasi yaitu Assosiasi Tepung Tapioka Indonesia (ATTI) yang berpusat di Jakarta. Keberadaan asosiasi ini belum begitu dirasakan oleh pihak-pihak terkait terutama petani yang tidak dapat menikmati harga singkong sesuai dengan kesepakatan antara pemda, petani dan pengusaha. Sementara pengusaha tidak dapat memperoleh bahan baku secara langsung dari petani. Asosiasi ini diharapkan dapat berperan dalam pengendalian harga pasar tepung tapioka, harga bahan baku serta akses permodalan bagi pengusaha, sehingga industri tapioka dapat berkembang dalam rangka memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.

Page 13: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

3

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Industri tapioka mulai marak tahun 1980-an. Dalam melakukan usaha selama ini, industri pengolahan tapioka menggunakan modal sendiri dan sebagian menggunakan modal dari perbankan dan bantuan dari BUMN serta kemitraan. Di kabupaten Lampung Timur usaha ini cukup berkembang dan pemerintah telah mempermudah perizinan dan aktif melakukan pembinaan, disamping itu hampir seluruh perbankan di Lampung Timur membiayai usaha ini.

Industri tapioka yang terdapat di Propinsi Lampung, terutama yang berada di Kabupaten Lampung Timur yang menjadi daerah survei dalam penyusunan buku ini, pada tahun 2003 memiliki 38.964 hektar lahan untuk penanaman singkong yang menghasilkan 592.358 ton singkong dan memiliki 31 perusahaan menengah besar yang terdaftar di Dinas Pertanian, disamping puluhan perusahaan menengah kecil yang merupakan industri tapioka rakyat (Dinas Pertanian Lampung Timur, 2004).

Untuk memberikan gambaran yang lengkap tentang kegiatan usaha pengolahan tepung tapioka, maka dalam buku lending model ini beberapa aspek yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, aspek produksi, aspek keuangan, aspek ekonomi dan aspek lingkungan akan dijelaskan. Selanjutnya dalam rangka menyebarluaskan hasil-hasil penelitian kepada masyarakat luas, maka buku pola pembiayaan usaha pengolahan tepung tapioka ini akan di ungguh (up load) dalam Sistem Informasi Terpadu Pengembangan Usaha Kecil (SIPUK) yag sudah terintegrasi dalam Data dan Informasi Bisnis Indonesia (DIBI) dan dapat diakses melalui website Bank Indonesia (www.bi.go.id).

Page 14: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 15: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

55

BAB IIPROFIL USAHA DAN POLA PEMBIAYAAN

2.1. Profi l Usaha

Ubi kayu atau singkong merupakan bahan baku utama industri tapioka. Di Propinsi Lampung, pabrik tapioka dapat mengolah sekitar 4000-5000 ton perhari. Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu wilayah penghasil utama singkong. Tabel berikut ini menyajikan perkembangan luas areal dan jumlah produksi pada tahun 2003.

Tabel 2.1. Luas Areal dan Jumlah Produksi Singkong

Kecamatan Luas (hektar) Produksi (ton)

Metro Kibang 512 9,417

Batanghari 344 11,325

Sekampung 710 9,375

Marga Tiga 2,755 30,488

Sekampung Udik 1,468 28,207

Jabung 1,433 13,978

Pasir Sakti 98 1,140

Waway Karya 919 11,450

Labuhan Maringgai 563 5,003

Mataram baru 325 4,973

Bandar Sri Bawono 616 10,792

Melinting 578 9,042

Gunung Pelindung 55 1,838

Way Jepara 485 6,350

Page 16: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

6

Profi l Usaha dan Pola Pembiayaan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Jumlah perusahaan tepung tapioka yang tercatat pada Dinas Pertanian Lampung Timur saat ini sebanyak 31 perusahaan dengan kapasitas 56.927,08 ton. Tabel 2.2. menyajikan perusahaan tapioka di Kabupaten Lampung Timur dengan kapasitas produksinya.

Kecamatan Nama PerusahaanKapasitas

(ton)Sumber Dana

Batanghari PT Wira Kencana

Adi Perdana

6.500,00 Swasta

PT Eka Inti Tapioka 6.000,00 SwastaPT Sumber Agung 1.600,00 SwastaHendra Sumardi 1.350,00 SwastaSumber Maju 547,20 SwastaAnugrah Jaya 547,20 SwastaSejahtera Mandiri 820,80 SwastaTohalo 410,40 SwastaKopastara n.a n.a

Braja Selebah 515 8,025

Labuhan Ratu 3,789 54,145

Sukadana 9,810 147,838

Bumi Agung 1,740 31,924

Batanghari Nuban 8,269 135,992

Pekalongan 936 8,858

Raman Utara 2,261 37,745

Purbolinggo 144 3,310

Way Bungur 639 11,183

Jumlah 38,964 592,398

Sumber: Dinas Pertanian Lampung Timur

Tabel 2.2. Perusahaan, Kapasitas Produksi, dan Sumber Dana

Page 17: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

7

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Dari tabel tersebut diketahui sebagian besar sumber pendanaan usaha berasal dari swasta. Sumber pendanaan yang berasal dari pembangunan merupakan dana pemerintah yang disalurkan melalui dinas pertanian. Sementara industri tapioka yang disurvei belum tercatat di Dinas Pertanian Lampung Timur. Industri tapioka tersebut tergabung pada asosiasi industri tapioka rakyat yaitu Industri Tapioka Rakyat atau ITTARA Mandiri. Sumber pendanaan industri tapioka yang tergabung pada ITTARA Mandiri dari perbankan yaitu BRI, Bank Mandiri, kemitraan dan Pertamina.

Pekalongan Ngudi Makmur 820,00 SwastaWahyu Utama 382,04 SwastaSurya Perdana 383,04 SwastaWarga Sehati I 339,00 SwastaWarga Sukabumi n.a SwastaWarga Sehati II 665,00 SwastaSinar Metro 1,440,00 SwastaWonosari 630,00 SwastaMini Surya Pudana 1,200,00 Pembangunan

Sukadana Muara jaya n.a SwastaSido Rukun 638,40 SwastaRukun Santosa 912,00 SwastaSido Rukun 1.200,00 Pembangunan

Bumi Agung Harapan Sejahtera 684,00 SwastaLabuhan Ratu Surya Perdana 450,00 Swasta

Lestari Jaya n.a PembangunanWay Jepara PT Bumi Acid 12.500,00 SwastaS e k a m p u n g

Udik

PT Umas Jaya 15.084,00 Swasta

Raman Utara Sentral Intan n.a SwastaWay Raman n.a SwastaWaliyem 912,00 Swasta

Way Bungur Subur Jaya 912,00 SwastaJumlah 31 perusahaan 56.927,08

Sumber: Dinas Pertanian Lampung Timur

Page 18: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

8

Profi l Usaha dan Pola Pembiayaan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

2.2. Pola Pembiayaan

Dalam menjalankan usaha pengolahan tapioka, sumber modal pengusaha

terdiri dari modal sendiri dan atau bantuan pihak lain maupun dari kredit

perbankan konvensional dengan proporsi yang sangat beragam. Selain dari

modal tersebut, pada beberapa tahun terakhir pengusaha pengolahan tapioka

dilokasi kajian juga mendapatkan bantuan permodalan dari PT. Pertamina.

Pembiayaan yang berasal dari perbankan meliputi kredit modal kerja

dan investasi. Untuk modal investasi, pengusaha wajib memiliki 30% modal

investasi dan pihak bank membiayai 70% modal investasi. Tingkat bunga kredit

yang disalurkan perbankan di Wilayah Lampung Timur adalah 13% (Bank

Mandiri) dan 22% (BRI) per tahun dengan sistem angsuran bulanan, dengan

jangka waktu 12 bulan dengan pembayaran efektif menurun. Tingkat bunga

kredit yang diperoleh dari BUMN sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu

12 bulan, angsuran per bulan dengan pinjaman maksimal Rp50 juta.

Sumber pembiayaan selain dari bank konvesional di atas juga dapat

berasal dari perbankan syariah. Merujuk pada perkembangan perbankan

syariah, maka pada buku ini akan disampaikan contoh pembiayaan syariah.

Salah satu contoh alternatif produk syariah yang digunakan untuk pembiayaan

usaha pengolahan tapioka adalah murabahah (jual beli).

Kriteria yang menjadi pertimbangan bank dalam melakukan analisis

kredit/pembiayaan kepada nasabah adalah 5C, yaitu character (watak),

capacity (kemampuan), capital (permodalan), collateral (jaminan) dan condition

(kondisi).

Usaha pengolahan singkong di wilayah Lampung Timur telah banyak

dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dinas Pertanian Lampung Timur

telah mengeluarkan kebijakan tentang harga beli bahan baku di tingkat

petani, namun Dinas Industri dan Perdagangan Lampung Timur belum memiliki

peraturan khusus yang mengatur perdagangan tapioka terutama kebijakan

mengenai harga jual, standar produk serta pemasaran tepung tapioka.

Page 19: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

99

BAB III ASPEK PEMASARAN

3.1. Permintaan dan Penawaran

3.1.1. Permintaan

a. Pasar Dalam NegeriPermintaan tepung tapioka di Indonesia cenderung meningkat

karena peningkatan jumlah industri makanan yang menggunakan bahan baku tapioka. Selama ini, sebagian besar hasil produksi tapioka hanya mampu memenuhi kebutuhan beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Surabaya, Bogor, Indramayu dan Tasikmalaya.

Pada tahun 1996 sampai 2001 Indonesia menghasilkan rata-rata 15 sampai 16 juta ton tapioka dari industri tapioka yang berlokasi di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Jumlah produksi tapioka yang terserap pasar dalam negeri sebanyak 13 juta ton dan permintaan dalam negeri mengalami peningkatan 10% per tahun. Saat ini, produksi tapioka Indonesia belum dapat memenuhi pasar dengan maksimal karena setiap tahun meningkat 10% atau 1,3 juta ton pertahun. Sementara 70% produksi dihasilkan dari Pulau Sumatra, sedangkan 30% merupakan produksi Pulau Jawa dan Sulawesi. (foodmarketexchange.com). Hal tersebut mengindikasikan masih luasnya potensi usaha dan permintaan tapioka di Indonesia.

Tepung tapioka Indonesia sangat berpeluang untuk meraih pasar Asia dan Eropa. Ketersediaan lahan dan bahan baku serta tenaga yang murah menyebabkan produk Indonesia mampu bersaing dalam harga.

b. Pasar EksporEkspor tapioka Indonesia telah menjangkau berbagai negara di Asia

Page 20: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

10

Aspek Pemasaran

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

dan Eropa, dengan ekspor terbesar ke Korea (54%) dan Cina (30%) dari total ekspor (Tabel 3.1). Luasnya negara tujuan ekspor di beberapa negara Asia dan Eropa menunjukkan bahwa ekspor komoditi ini sangat potensial.

Tabel 3.1. Ekspor Tapioka Indonesia Tahun 1997

Negara TujuanTotal Ekspor

(Dari Berbagai Bentuk) (kg)

Nilai Ekspor (FOB) (US$)

Korea 120.797.083 12.125.792Cina 67.502.292 5.473.891Belanda 20.400.000 1.371.550Malaysia 2.342.962 436.884Jerman 4.500.000 328.000Swiss 3.000.000 165.000Jepang 762.000 154.570Pilipina 558.000 107.884Taiwan 570.000 85.500Inggris 26.600 57.399Singapura 247.000 53.106Vietnam 697.920 41.875

Sumber: Biro Pusat Statistik 1997

3.1.2. Penawaran

Seperti dikemukakan pada bab sebelumnya, produksi tepung tapioka di Lampung Timur pada tahun 2003 mencapai 56.927,08 ton (yang tercatat pada Dinas Pertanian) di mana produksi tersebut belum mampu memenuhi pasar dalam negeri.

Selain Kabupaten Lampung Timur terdapat beberapa daerah produksi tapioka lainnya seperti Lampung Tengah, Jawa barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun Sulawesi. Wilayah nusantara yang subur dan tanaman singkong yang mudah tumbuh menyebabkan potensi pengolahan tepung tapioka semakin terbuka lebar.

Page 21: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

11

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

3.1.3. Persaingan dan Peluang Pasar

Indonesia adalah produsen nomor dua di Asia setelah Thailand. Produksi rata-rata tapioka Indonesia mencapai 15-16 ton, sedangkan Thailand 30 juta ton tapioka pertahun dan Vietnam berada pada urutan ketiga yaitu 2-3 juta ton tapioka per tahun.

Perdagangan bebas yang akan dilaksanakan di masa mendatang akan memberikan dampak positif terhadap produk pertanian Indonesia, termasuk industri tapioka. Ditinjau dari segi harga dan kualitas, tapioka Indonesia dapat bersaing dengan Thailand. Sebagaimana diungkapkan foodmarketexchange.com, bahwa tapioka Indonesia merupakan salah satu ancaman bagi pasar tapioka Thailand.

Peluang pasar tapioka Indonesia masih sangat terbuka terutama pasar Eropa seperti Spanyol, Belanda, Jerman, Prancis dan Portugal. Disamping itu pasar dalam negeri yang sampai saat ini belum dapat terpenuhi.

3.2. Aspek Pemasaran

3.2.1. Harga

Harga tepung tapioka ditentukan oleh kualitas tepung tapioka dan harga bahan baku, yakni singkong. Kualitas tepung yang baik adalah tepung tapioka yang berwarna putih dan empuk. Di Kabupaten Lampung Timur yang menjadi daerah survei regulasi yang mengatur perdagangan singkong dan tepung tapioka belum ada sehingga menyebabkan terjadinya kesenjangan harga yang lebar pada tingkat produsen dan petani.

Harga singkong di tingkat petani Rp80,- per kilogram, sementara industri tepung tapioka mampu membeli singkong dengan harga antara Rp165,- hingga Rp225,- per kilogram. Regulasi tersebut dimaksudkan agar petani sebagai produsen bahan baku dapat membiayai dan tetap melangsungkan usahanya. Sementara regulasi perdagangan tapioka

Page 22: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

12

Aspek Pemasaran

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

PENGUSAHA PEDAGANG PERANTARA

PENGEPUL KONSUMEN

AKHIR

dimaksudkan agar terjadi kestabilan harga. Penurunan harga tapioka ditingkat produsen di Kabupaten Lampung Timur tersebut disebabkan oleh tidak adanya regulasi perdagangan tapioka. Pedagang perantara memiliki peran yang signifi kan terhadap penentuan harga tersebut.

Tabel 3.2. menunjukkan perkembangan harga tepung tapioka ditingkat produsen dengan kualitas baik mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir ini.

Tabel 3.2. Perkembangan Harga Tapioka

Tahun Harga (Rp/kg)2004 525 - 1.3002003 800 - 1.6002002 1.350 - 1.7002001 1.700 - 1.800

Sumber: Data primer, diolah

Harga tepung tapioka Rp525,- sampai Rp1.300,- per kilogram di tingkat pengusaha, sedangkan harga rata-rata Rp800,- sampai Rp900,- per kg, dan harga pada tingkat konsumen akhir mencapai Rp2.300,- per kilogram.

3.2.2. Jalur Pemasaran Produk

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil survei, jalur pemasaran produk tapioka di Lampung Timur masih sederhana. Alur pemasaran tapioka tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini:

Bagan 3.1. Alur Pemasaran Produk

Sumber: Data Primer

Page 23: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

13

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Dalam memasarkan tapioka, pengusaha menjual ke pedagang perantara yang kemudian dijual ke pengepul. Dari pengepul tersebut, tapioka didistribusikan ke pasar di Jawa, industri pengolahan yang menggunakan bahan baku tapioka dan pedagang pengecer di pasar.

3.2.3. Kendala Pemasaran

Salah satu kendala pemasaran tapioka terletak pada minimnya informasi mengenai harga dan jumlah permintaan pasar yang dapat diperoleh pengusaha. Selain tidak memiliki informasi pasar yang sempurna, belum adanya regulasi mengenai perdagangan seperti standar produk dan pemasaran juga menjadi kendala usaha ini.

Disamping itu, mutu bahan baku juga menentukan kualitas tapioka. Kualitas bahan baku sering tidak selalu baik, karena masih banyak petani yang menerapkan pola panen singkong yang tidak optimal, di mana petani sering kali memanen singkong lebih dini dari usia panen yang seharusnya yakni singkong belum berumur 7 bulan. Padahal singkong yang menghasilkan mutu tapioka yang baik berumur lebih dari 7 bulan. Menurunnya kualitas tapioka tersebut menyebabkan rendahnya harga jual tapioka dan tepung tidak bertahan lama.

Untuk mengatasi kendala tersebut diperlukan pembinaan mulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan pemasaran produk. Dalam peyediaan bahan baku diperlukan kemitraan antara petani dan pengusaha agar ketersediaan dan kualitas bahan baku tetap terjaga. Dalam hal pemasaran produk diperlukan regulasi dan pembinaan akses pasar bagi pengusaha industri tapioka.

Page 24: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 25: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

1515

BAB IVASPEK PRODUKSI

4.1. Lokasi Usaha

Lokasi pengolahan tapioka sebaiknya dipilih wilayah yang memiliki sumber air dan akses yang baik terhadap panas matahari. Panas matahari merupakan faktor produksi yang penting bagi industri pengolahan tapioka, dengan demikian, lokasi usaha yang memiliki akses yang baik terhadap panas matahari akan mendukung keberhasilan usaha pengolahan tapioka, karena umumnya pengusaha kecil pada bidang pengolahan tapioka belum mampu menyediakan teknologi pengeringan tapioka. Ketersediaan air juga sangat penting, terutama untuk pencucian dan penyaringan tepung.

4.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan

Untuk memproduksi tapioka, dengan kapasitas 30 ton singkong per hari dibutuhkan fasilitas dan peralatan produksi sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1.

Tabel. 4.1. Fasilitas dan Peralatan Produksi

No Asumsi Satuan Jumlah/nilai

1 Mesin Penggerak/Generator buah 2

2 Mesin Parut buah 2

3 Mesin Pompa buah 2

4 Mesin Ayakan buah 10

5 Bak Kaca m2 25

6 Bak Penampung buah 4

Page 26: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

16

Aspek Produksi

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Dari tabel diatas dapat dilihat dengan jelas fasilitas dan peralatan produksi yang digunakan. Masing-masing peralatan memiliki fungsi yang bebeda. Mesin induk merupakan mesin yang menjadi pusat dari seluruh proses produksi.

4.3. Bahan Baku

Bahan baku tepung tapioka adalah singkong yang diperoleh melalui pemasok. Singkong yang dipanen setelah berumur 7 sampai 10 bulan akan menghasilkan tapioka berkualitas baik.

4.4. Tenaga Kerja

Tenaga kerja pada industri tapioka tidak memerlukan keahlian khusus. Jumlah tenaga kerja ditentukan oleh kapasitas produksi dan teknologi yang digunakan. Besarnya penyerapan tenaga kerja pada industri pengolahan tapioka ditentukan oleh volume produksi. Semakin tinggi volume produksi semakin besar jumlah tenaga kerja yang diserap. Tenaga kerja yang dibutuhkan meliputi seluruh proses produksi dari pengupasan sampai pada pengeringan produk.

7 Alat Semprot buah 1

8 Saringan buah 10

9 Bambu buah 1000

10 Pipa set 1

11 Rak m2 16

12 Tambir buah 10.000

13 Mesin Induk buah 1

14 Timbangan buah 2

Sumber: Data Primer, diolah

Page 27: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

17

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Tabel 4.2. Perbedaan Tekonologi Pengolahan Tapioka

Proses Tradisional Semi Modern Full Otomate

Pengupasan Manual Manual Mesin

Pencucian Manual Manual Mesin

Pemarutan Mesin Mesin Mesin

Pemerasan Mesin Mesin Mesin

Pengendapan Manual Manual Mesin

Pengeringan Sinar Matahari Oven Mesin

Sumber: Data Primer

Untuk pembuatan tapioka pada industri kecil menggunakan teknologi mekanik sederhana. Pada teknologi ini, sebagian proses produksi menggunakan mesin penggerak untuk melakukan pemarutan dan pengepresan, sedangkan pengeringan masih mengandalkan bantuan sinar matahari.

4.6. Proses Produksi

1. Pengupasan Pengupasan dilakukan dengan cara manual yang bertujuan untuk

memisahkan daging singkong dari kulitnya. Selama pengupasan, sortasi juga dilakukan untuk memilih singkong berkualitas tinggi dari

4.5. Teknologi

Pengolahan tapioka memiliki beberapa tingkatan teknologi. Tingkatan teknologi tersebut adalah tradisional atau mekanik sederhana, semi modern, dan full otomate. Perbedaan teknologi pengolahan tapioka dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini

Page 28: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

18

Aspek Produksi

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

singkong lainnya. Singkong yang kualitasnya rendah tidak diproses menjadi tapioka dan dijadikan pakan ternak.

2. Pencucian Pencucian dilakukan dengan cara manual yaitu dengan meremas-

remas singkong di dalam bak yang berisi air, yang bertujuan memisahkan kotoran pada singkong.

3. PemarutanParut yang digunakan ada 2 macam yaitu :a. Parut manual, dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan

tenaga manusia sepenuhnya.b. Parut semi mekanis, digerakkan dengan generator

4. Pemerasan/EkstraksiPemerasan dilakukan dengan 2 cara yaitu:a. Pemerasan bubur singkong yang dilakukan dengan cara

manual menggunakan kain saring, kemudian diremas dengan menambahkan air di mana cairan yang diperoleh adalah pati yang ditampung di dalam ember.

Foto 4.1 : Pencucian Singkong

Page 29: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

19

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

b. Pemerasan bubur singkong dengan saringan goyang (sintrik). Bubur singkong diletakkan di atas saringan yang digerakkan dengan mesin. Pada saat saringan tersebut bergoyang, kemudian ditambahkan air melalui pipa berlubang. Pati yang dihasilkan ditampung dalam bak pengendapan.

Foto 4.2: Pemerasan/Pengepresan

5. Pengendapan Pati hasil ekstraksi diendapkan dalam bak pengendapan selama 4

jam. Air di bagian atas endapan dialirkan dan dibuang, sedangkan endapan diambil dan dikeringkan.

Page 30: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

20

Aspek Produksi

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

6. Pengeringan Sistem pengeringan menggunakan sinar matahari dilakukan dengan

cara menjemur tapioka dalam nampan atau widig atau tambir yang diletakkan di atas rak-rak bambu selama 1-2 hari (tergantung dari cuaca). Tepung tapioka yang dihasilkan sebaiknya mengandung kadar air 15-19%.

Foto 4.4: Pengeringan tapioka dengan sinar matahari

Foto 4.3: Tepung hasil endapan yang siap dikeringkan

Page 31: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

21

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

4.7. Jumlah, Jenis dan Mutu Produksi

Untuk menghasilkan tepung tapioka yang berkualitas, dibutuhkan singkong yang memiliki kadar tepung tinggi yaitu singkong yang dipanen setelah berusia lebih dari 7 bulan.

4.8. Produksi Optimum

Produksi optimal tepung tapioka ditentukan oleh kualitas bahan baku. Dengan kualitas bahan baku yang baik, satu ton singkong dapat menghasilkan 400 kilogram tapioka dan 160 kilogram onggok.

4.9. Kendala Produksi

Kendala dalam industri pengolahan singkong ini adalah ketersediaan bahan baku. Ketersediaan bahan baku sangat penting karena apabila terjadi kelangkaan bahan baku maka produksi akan macet. Untuk itu, kemitraan dengan petani sebagai pemasok bahan baku sangat diperlukan. Disamping untuk menjamin ketersediaan bahan baku, kemitraan ini juga untuk menjamin kualitas bahan baku.

Foto 4.5: Tepung Tapioka

Page 32: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 33: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

2323

BAB V ASPEK KEUANGAN

Analisis aspek keuangan diperlukan untuk membantu pihak Lembaga Keuangan Syariah/LKS mengetahui kelayakan usaha dari sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan pembiayaan yang diperoleh dari LKS. Analisis keuangan ini juga dapat dimanfaatkan pengusaha dalam perencanaan dan pengelolaan usaha pengolahan tepung tapioka.

5.1. Fleksibilitas Produk Pembiayaan Syariah

Produk pembiayaan konvensional hanya mengenal satu macam produk yaitu pembiayaan dengan sistem perhitungan suku bunga. Sedangkan pada pola syariah mempunyai keragaman produk pembiayaan dan perhitungan keuntungan (perolehan hasil) yang fl eksibel.

Untuk produk syariah banyak ragamnya, diantaranya mudharabah, musyarakah, salam, istishna, ijarah dan murabahah (lampiran 1). Dari produk tersebut, setiap produk juga masih mempunyai turunannya. Oleh karena itu, pada pola pembiayaan syariah satu usaha bisa memperoleh pembiayaan lebih dari satu macam produk.

Sedangkan untuk menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan bisa menggunakan sistem margin atau nisbah bagi hasil. Margin merupakan selisih harga beli dengan harga jual sebagai besar keuntungan yang diharapkan. Nisbah bagi hasil adalah proporsi keuntungan yang diharapkan dari suatu usaha. Pada perhitungan nisbah bagi hasil dapat menggunakan metode bagi untung dan rugi (profi t and loss sharing/PLS) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing). Profi t sharing, nisbah bagi hasil

Page 34: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

24

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

diperhitungkan setelah dikurangi seluruh biaya (keuntungan bersih). Sementara revenue sharing perhitungan nisbah berbasis dari pendapatan usaha sebelum dikurangi biaya operasionalnya.

Keragaman produk pembiayaan dan perhitungan tingkat keuntungan ini dapat memberi keluwesan/fl eksibilitas baik untuk pihak LKS maupun pengusaha guna memilih produk pembiayaan yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Bagi pihak LKS, pemilihan ini dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan dan tingkat risiko terhadap nasabah dan usahanya. Sehingga bisa terjadi untuk usaha yang sama, mendapat produk pembiayaan maupun besaran margin atau nisbah per nasabahnya berbeda.

5.2. Pemilihan Pola Usaha dan Pembiayaan

5.2.1. Pemilihan Usaha

Usaha pengolahan tapioka harus memperhatikan ketersediaan bahan baku, musim dan modal. Untuk usaha yang menggunakan mesin pengering, faktor alam seperti sinar matahari dan musim tidak menjadi kendala yang berarti, namun baik teknologi sederhana, semi modern maupun full otomate faktor ketersediaan air harus tetap diperhatikan. Usaha pengolahan tepung tapioka di Indonesia masih potensial untuk dilaksanakan karena Indonesia masih memiliki lahan yang potensial untuk penanaman singkong, sehingga ketersediaan bahan baku untuk industri tapioka dapat terjamin. Disamping itu, industri pengolahan tapioka dapat dilakukan dengan teknologi yang sederhana dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus.

5.2.2. Pola Usaha dan Pembiayaan

Pola usaha yang dipilih adalah pengolahan tepung tapioka. Kegiatan

Page 35: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

25

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

ini mempunyai prospek usaha yang cukup baik. Mengingat komoditas yang dihasilkan dapat menjadi pengganti dari sumber bahan pakan utama yakni beras. Apabila dilihat dari trend permintaan dari komoditas maka terjadi peningkatan dari tahun ke tahun.

Agar menjadi suatu kegiatan usaha yang utuh, maka pola usaha ini merupakan kegiatan yang terintegrasi antara perusahaan pengolah tepung tapioka dan petani singkong sebagai penyedia bahan baku melalui pola kemitraan. Perhitungan analisis keuangan ini didasarkan pada kelayakan usaha pengolahan tepung tapioka. Model kelayakan usaha merupakan pengembangan usaha yang telah berjalan dan diharapkan dapat mendorong kemandirian usaha serta upaya replikasi usaha ini di wilayah lain.

Pada buku ini, model kelayakan usaha pengolahan tepung tapioka diasumsikan untuk usaha baru atau peremajaan usaha. Kebutuhan pembiayaan yang diperlukan meliputi biaya investasi dan modal kerja yang dipenuhi dengan pembiayaan yang bersumber dari pengusaha dan LKS. Pembiayaan yang diberikan oleh LKS meliputi biaya investasi untuk pembelian mesin penggerak dan mesin ayakan. Sedangkan biaya modal kerja berupa pembelian bahan baku. Jangka waktu pembiayaan investasi selama 3 tahun, sedangkan pembiayaan modal kerja selama 1 tahun dan dapat diperpanjang setiap tahunnya.

Merujuk pada system keuangan syariah yang mempunyai banyak ragam produk pembiayaan, sistem pembiayaan syariah yang sesuai untuk pembiayaan investasi dan modal kerja dimaksud adalah akad murabahah (jual beli). Pertimbangannya adalah karena dengan produk murabahah pengusaha dapat membiayai pengadaan barang/peralatan/mesin/bahan baku sesuai kemampuannya. Di samping itu pembiayaan murabahah juga memberi pilihan pada bank maupun nasabah/pengusaha apakah pembiayaan akan digunakan untuk membiayai seluruh komponen.

Page 36: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

26

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

5.2.3. Produk Murabahah

Produk pembiayaan murabahah (jual beli) merupakan produk yang paling banyak dimanfaatkan baik oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) maupun oleh nasabah. Untuk mengenal produk murabahah lebih jauh, berikut disampaikan penjelasan tentang produk murabahah yang diambil dari Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Peraturan Bank Indonesia No: 7/46/PBI/2005 tentang Akad Penghimpunan dan Penyaluran Dana bagi Bank yang melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah.

Penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan murabahah harus memenuhi rukun yaitu ada penjual (bai’), ada pembeli (musytari), obyek barang yang diperjual belikan jelas, harga (tsaman) dan ijab qabul (sighat). Syarat-syarat yang berlaku pada murabahah antara lain: 1. Harga yang disepakati adalah harga jual, sedangkan harga beli harus

diberitahukan.2. Kesepakatan margin harus ditentukan satu kali pada awal akad dan

tidak berubah selama periode akad.3. Jangka waktu pembayaran harga barang oleh nasabah ke bank /Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) berdasarkan kesepakatan.4. Bank dapat membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang

yang telah disepakati kualifi kasinya.5. Dalam hal bank mewakilkan kepada nasabah (wakalah) untuk membeli

barang, maka akad murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip menjadi milik bank.

6. Pembayaran secara murabahah dapat dilakukan secara tunai atau dengan cicilan.

7. Bank dapat meminta nasabah untuk membayar uang muka (urbun) saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang oleh nasabah. Dalam hal bank meminta nasabah untuk membayar uang muka maka berlaku ketentuan:

Page 37: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

27

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

a. Jika nasabah menolak untuk membeli barang setelah membayar uang muka, maka biaya riil bank harus dibayar dari uang muka tersebut dan bank harus mengembalikan kelebihan uang muka kepada nasabah. Namun jika nilai uang muka kurang dari nilai kerugian yang ditanggung oleh bank, maka bank dapat meminta pembayaran sisa kerugiannya kepada nasabah,

b. Jika nasabah batal membeli barang, maka urbun yang telah dibayarkan nasabah menjadi milik bank maksimal sebesar kerugian yang ditanggung oleh bank akibat pembatalan tersebut. Jika urbun tidak mencukupi, nasabah wajib melunasi kekurangannya.

5.3. Asumsi

Analisis keuangan suatu proyek terdiri dari proyeksi penerimaan dan pengeluaran selama periode proyek. Analisis keuangan perlu dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai pendapatan dan biaya, kemampuan melunasi kredit dan kelayakan proyek.

Penyusunan analisa keuangan dalam buku ini menggunakan beberapa asumsi yang didasarkan pada hasil pengamatan lapangan serta masukan dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan serta referensi yang mendukung dalam penentuan parameter yang digunakan. Tabel 5.1. menyajikan asumsi dan parameter yang digunakan dalam analisis keuangan.

Tenaga kerja tetap, termasuk di dalamnya tenaga kerja manajerial, berjumlah 6 orang dengan upah Rp750.000 per orang per bulan. Dari hasil survai, pemilik usaha kecil pengolahan tapioka sekaligus bertindak sebagai tenaga manajerial yang gajinya sama dengan tenaga kerja tetap.

Page 38: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

28

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Tabel 5.1. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan

No Asumsi Satuan Jumlah/Nilai1 Periode proyek tahun 5

2 Luas tanah hektar 3

3 Hari kerja per bulan hari 25

- Bulan kerja per tahun bulan 12

- Hari kerja tenaga borongan hari 300

4 Produksi dan Harga

- Kapasitas maksimum per hari ton 30

- Produksi per bulan ton 195

- Produksi per tahun ton 2,340

- Harga tapioka per ton Rp 900,000

- Produksi onggok per bulan ton 62

- Harga onggok Rp/ton 300,000

5 Rendemen per ton bahan baku

- Tapioka % 25%

- Onggok % 8%

6 Penggunaan tenaga kerja

- Tenaga manajerial orang

- Tenaga kerja tetap orang 6

- Tenaga kerja borongan orang 20

7 Upah tenaga kerja per hari

- Tenaga manajerial Rp/orang

- Tenaga kerja tetap Rp/orang 25,000

- Tenaga kerja borongan Rp/orang 15,000

8 Bahan Baku per bulan ton 780

9 Harga bahan baku Rp/ton 195,000

10 Margin Pembiayaan Mudarabah % 8.0%

11 Jangka waktu Pembiayaan tahun 5

Sumber : Lampiran 2

Page 39: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

29

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

5.4. Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional

a. Biaya InvestasiBiaya investasi merupakan biaya tetap (fi xed cost) untuk melakukan

pengolahan tepung tapioka. Biaya investasi industri pengolahan tapioka meliputi perizinan, sewa tanah dan bangunan, mesin dan peralatan. Jumlah biaya investasi yang dibutuhkan pada tahun ke-0 sebesar Rp265.000.000. Selama periode proyek, terdapat beberapa komponen biaya investasi yang harus melakukan reinvestasi pada tahun-tahun berikutnya, antara lain sewa tanah dan bangunan serta peralatan lain seperti kain saringan, rak bambu, dan tambir.

b. Biaya OperasionalBiaya operasional merupakan biaya tidak tetap (variable cost) yang

besarnya tergantung pada jumlah produk. Komponen biaya operasional dalam pengolahan tapioka ini meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead. Tabel 5.3. menunjukkan biaya operasional yang dibutuhkan untuk industri pengolahan tapioka ini.

Tabel 5.2. Komponen Biaya Investasi Pengolahan Tapioka

No. Jenis Biaya Nilai (Rp) Persentase1 Perijinan 0 0.00%2 Sewa tanah dan bangunan 30,000,000 11.32%3 Mesin/Peralatan 235,000,000 88.68%

Jumlah 265,000,000

Sumber : Lampiran 3

Page 40: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

30

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Tabel 5.3. Biaya Operasional Pengolahan Tapioka

No Input Satuan

Harga per

satuan (Rp)

Nilai per bulan (Rp)

Nilai per tahun (Rp)

1 Tenaga kerja - Tetap orang/

bulan750,000 4,500,000 54,000,000

- Tidak tetap orang/bulan

15,000 7,500,000 90,000,000

Sub jumlah 12,000,000 144,000,0002 Bahan baku - Singkong ton 195,000 152,100,000 1,825,200,000 Sub jumlah 152,100,000 1,825,200,0003 Biaya

overhead

- Solar liter/hari 1,850 1,156,250 13,875,000 - Listrik bulan 400,000 400,000 4,800,000 - Telepon bulan 2,000,000 2,000,000 24,000,000 Sub jumlah 3,556,250 42,675,0004 Transportasi - Penjualan

outputton/

bulan10,000 1,950,000 23,400,000

5 Perbaikan dan pemeliharaan alat

bulan 250,000 250,000 3,000,000

Total 169,856,250 2,038,275,000

Dalam usaha pengolahan tepung tapioka ini modal kerja yang dibutuhkan diasumsikan selama 1,5 bulan, sehingga jumlah modal sebesar Rp254.784.375Sumber : Lampiran 4

Page 41: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

31

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Total biaya operasional yang dibutuhkan pada tahun pertama sejumlah Rp2.038.275.000. Biaya variabel pada tahun selanjutnya diasumsikan konstan karena kapasitas mesin yang tetap, biaya bahan baku merupakan harga yang telah disepakati antara petani, Pemerintah Daerah dan pengusaha. Jumlah tenaga kerja tidak tetap yang terlibat dalam usaha ini tergantung pada kapasitas mesin dan jumlah produksi sedangkan upah tenaga kerja tetap tidak mengalami kenaikan karena menyesuaikan dengan upah minimum propinsi.

5.5. Kebutuhan Dana untuk Investasi dan Modal Kerja

Kebutuhan dana untuk usaha pengolahan tapioka sebagaimana telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya meliputi biaya investasi Rp265.000.000,- dan biaya modal kerja sebesar Rp254.784.375,-. Dana investasi dan modal kerja tersebut ada yang bersumber dari pembiayaan LKS dan dana milik sendiri.

Kebutuhan dana investasi, pada contoh untuk usaha baru (start up) atau peremajaan usaha, komponen biaya investasi yang memperoleh pembiayaan LKS hanya untuk pengadaan mesin penggerak (2 unit) dan mesin ayakan (10 unit). Sedangkan peralatan lainnya diasumsikan telah dimiliki oleh pengusaha sebagai kontribusi dalam usaha.

Modal kerja merupakan dana yang digunakan untuk operasional usaha. Pada usaha pengolahan tepung tapioka, modal kerja meliputi biaya operasional usaha selama satu setengah bulan. Berkaitan dengan kebutuhan modal kerja, komponen yang dibiayai oleh LKS adalah untuk pengadaan bahan baku berupa singkong sebesar Rp152.100.000,-. Kebutuhan komponen biaya modal kerja yang lain juga diasumsikan sebagai bagian dari kontribusi pengusaha yang bersangkutan.

Keperluan dana investasi dan modal kerja merujuk pada asumsi dari contoh pembiayaan syariah ditampilkan pada tabel 5.4.

Page 42: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

32

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Tabel 5.4. Kebutuhan Modal Kerja dan Investasi

No Uraian Jumlah (Rp)1 Total Biaya Investasi 265,000,000 Pembiayaan untuk pembelian mesin penggerak,

mesin ayakan102,000,000

2 Total Biaya modal kerja 254,784,375 Pembiayaan pembelian bahan baku 152,100,0003 Total Biaya produksi 519,784,375 a. Pembiayaan 254,100,000 b. Modal sendiri 265,684,3754 Total pembiayaan dan margin 290,748,000 a. Pembiayaan investasi 102,000,000 Margin investasi 24,480,000 b. Pembiayaan modal kerja 152,100,000 Margin modal kerja 12,168,000 c. Total margin 36,648,000

Sumber : Lampiran 6

Jangka waktu pembiayaan untuk investasi adalah 3 tahun sedangkan untuk modal kerja adalah 1 tahun tanpa grace period. Pembiayaan modal kerja pada kenyataannya dapat diperpanjang lagi jangka waktunya disesuaikan dengan kemampuan pengusaha membayar. Tingkat margin pembiayaan yang digunakan untuk usaha baru (start up) adalah 8,0%.

Pembayaran angsuran pembiayaan dalam perhitungan kelayakan diasumsikan secara bertahap dengan cara jumlah pembiayaannya dibagi jangka waktu pembiayaan dengan mempertimbangkan siklus produksinya.

5.6. Proyeksi Produksi dan Pendapatan

Output usaha pengolahan tapioka adalah onggok dan tepung tapioka. Dari penjualan output tersebut diperoleh pendapatan sebesar

Page 43: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

33

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Rp2.330.640.000 yang diperoleh dari produksi tepung tapioka sebanyak 2.340 ton per tahun dengan harga jual Rp900/kg dan 749 ton per tahun onggok dengan harga jual Rp300/kg.

Tabel 5.5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan

NoKete-

ranganSatuan Jumlah

Harga

per

satuan

(Rp)

Pendapatan

per bulan

(Rp)

Pendapatan

per tahun

(Rp)

1 Tapioka ton 195 900,000 175,500,000 2,106,000,000

2 Onggok ton 62 300,000 18,720,000 224,640,000

Jumlah Total 194,220,000 2,330,640,000

Sumber : Lampiran 5

5.7. Proyeksi Laba Rugi dan Break Even Point (BEP)

Proyeksi laba rugi menunjukkan bahwa pada tahun pertama usaha pengolahan tapioka mampu memperoleh laba sebesar Rp196.917.760,- dengan rata-rata profi t margin tiap tahun sebesar 8,92% per tahun dan BEP rata-rata Rp380.238.319,- atau BEP produksi rata-rata 422 ton.

Page 44: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

34

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Tab

el

5.6

. Pro

yeksi

Lab

a R

ug

i d

an

Bre

ak E

ven

Po

int

(BEP)

No

Ura

ian

Tah

un

Jum

lah

12

34

5

APe

ner

imaa

n2,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

11,6

53,2

00,0

00

BPe

ng

elu

aran

2,09

8,97

2,04

82,

086,

804,

048

2,08

6,80

4,04

82,

078,

644,

048

2,07

8,64

4,04

810

,429

,868

,238

a.

Bia

ya o

per

asio

nal

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

010

,191

,375

,000

b.

Pen

yusu

tan

40,3

69,0

4840

,369

,048

40,3

69,0

4840

,369

,048

40,3

69,0

4820

1,84

5,23

8

c.

An

gsu

ran

po

kok

00

00

00

d.

An

gsu

ran

mar

gin

pem

bia

yaan

20,3

28,0

008,

160,

000

8,16

0,00

00

036

,648

,000

CR

/L s

ebel

um

paj

ak23

1,66

7,95

224

3,83

5,95

224

3,83

5,95

225

1,99

5,95

225

1,99

5,95

21,

223,

331,

762

DPa

jak

(15%

)34

,750

,193

36,5

75,3

9336

,575

,393

37,7

99,3

9337

,799

,393

183,

499,

764

ELa

ba

sete

lah

paj

ak19

6,91

7,76

020

7,26

0,56

020

7,26

0,56

021

4,19

6,56

021

4,19

6,56

01,

039,

831,

998

FPr

ofi

t o

n s

ales

8.45

%8.

89%

8.89

%9.

19%

9.19

%8.

92%

GB

EP :

Ru

pia

h48

3,85

7,39

438

6,85

8,00

138

6,85

8,00

132

1,80

9,09

932

1,80

9,09

91,

901,

191,

594

BEP

: Pr

od

uks

i – T

on

538

430

430

358

358

2,11

2

BEP

Rp

/to

n b

erd

asar

kan

- B

iaya

Op

eras

ion

al87

1,05

887

1,05

887

1,05

887

1,05

887

1,05

887

1,05

8

- To

tal B

iaya

896,

997

891,

797

891,

797

888,

309

888,

309

891,

442

BEP

rat

a-ra

ta

- R

up

iah

380,

238,

319

- Pr

od

uks

i – T

on

422

Sum

ber

: La

mp

iran

8

Page 45: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

35

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

5.8. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek

Untuk aliran kas (cash fl ow) dalam perhitungan ini dibagi dalam dua aliran, yaitu arus masuk (cash infl ow) dan arus keluar (cash outfl ow). Arus masuk diperoleh dari penjualan tapioka dan onggok selama satu tahun. Untuk arus keluar meliputi biaya investasi, biaya operasional dan biaya tetap termasuk angsuran pokok pembiayaan, angsuran margin pembiayaan dan pajak penghasilan.

Evaluasi untuk kelayakan usaha pengolahan tepung tapioka dengan pembiayaan murabahah dapat diukur dari tingkat kemampuan membayar kewajiban angsuran kepada LKS. Hal ini dapat diketahui karena pada produk murabahah besarnya margin sudah ditentukan diawal akad, sehingga pada analisa laba rugi dan arus kas dapat dihitung kemampuan membayar berdasarkan pendapatan yang diperoleh dari usaha tersebut. Dari arus kas diketahui bahwa pada tingkat margin 8,0% p.a., usaha ini mampu membayar kewajiban pembiayaannya dan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian usaha pengolahan tepung tapioka tersebut layak untuk dilaksanakan dan bisa dipertimbangkan untuk memperoleh pembiayaan.

Pada analisa kelayakan dapat juga memakai beberapa indikator yang umum digunakan pada perhitungan konvensional. Indikator tersebut meliputi Internal Rate of Return (IRR), Net Benefi t-Cost Ratio (Net B/C Ratio), Pay Back Period (PBP). Nilai IRR misalnya bisa menjadi indikator untuk mengukur kelayakan usaha, semakin tinggi nilai IRR, maka usaha tersebut semakin berpeluang untuk menciptakan keuntungan. Meskipun demikian, indikator tersebut hanya sebagai alat bantu untuk menilai kelayakan suatu usaha. Besaran margin ataupun bagi hasil, harus ditetapkan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak (LKS dan pengusaha).

Page 46: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

36

Aspek Keuangan

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

No

Ura

ian

Tah

un

01

23

45

AA

rus

Mas

uk

1. P

ener

imaa

n0

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

0

2. P

emb

iaya

an

a

. In

vest

asi

102,

000,

000

00

00

0

b

. Mo

dal

Ker

ja15

2,10

0,00

00

00

00

3. M

od

al S

end

iri

265,

684,

375

00

00

0

4. N

ilai s

isa

00

00

095

,954

,762

Tota

l Aru

s M

asu

k51

9,78

4,37

52,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

426,

594,

762

Aru

s M

asu

k u

ntu

k m

eng

hit

un

g IR

R0

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,42

6,59

4,76

2

BA

rus

Kel

uar

1. B

iaya

Inve

stas

i26

5,00

0,00

00

30,0

00,0

0030

,000

,000

50,9

33,3

3330

,000

,000

2. B

iaya

Mo

dal

Ker

ja25

4,78

4,37

5

3. B

iaya

Var

iab

el/

Op

eras

ion

al

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

0

4. A

ng

sura

n P

oko

k Pe

mb

iaya

an

186,

100,

000

34,0

00,0

0034

,000

,000

00

5. A

ng

sura

n M

arg

in

Pem

bia

yaan

20

,328

,000

8,16

0,00

08,

160,

000

00

6. P

ajak

(15

%)

34

,750

,193

36,5

75,3

9336

,575

,393

37,7

99,3

9337

,799

,393

Tota

l Aru

s K

elu

ar51

9,78

4,37

52,

279,

453,

193

2,14

7,01

0,39

32,

147,

010,

393

2,12

7,00

7,72

62,

106,

074,

393

Aru

s K

elu

ar u

ntu

k m

eng

hit

un

g IR

R51

9,78

4,37

52,

073,

025,

193

2,10

4,85

0,39

32,

104,

850,

393

2,12

7,00

7,72

62,

106,

074,

393

CTo

tal A

rus

Kas

un

tuk

men

gh

itu

ng

IRR

051

,186

,807

183,

629,

607

183,

629,

607

203,

632,

274

320,

520,

369

DK

um

ula

tif

Aru

s K

as0

51,1

86,8

0723

4,81

6,41

441

8,44

6,02

162

2,07

8,29

594

2,59

8,66

4

Sum

ber

: La

mp

iran

9

Tab

el

5.7

. Pro

yeksi

Aru

s K

as

Page 47: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

37

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

5.9. Proyeksi Perolehan Margin Pembiayaan

Pola Pembiayaan syariah yang digunakan dalam usaha Pengolahan Tepung Tapioka adalah murabahah (jual beli). Pada kesempatan ini ditampilkan satu contoh alternatif pembiayaan yaitu usaha baru atau peremajaan usaha. Dari hasil perhitungan untuk tingkat margin 8,0% per tahun, selama 3 tahun untuk modal investasi dan 1 tahun untuk modal kerja, menghasilkan margin sebesar Rp36.648.000,-. Tingkat margin ini diberlakukan fl at (tetap) per tahun.

Penentuan besaran margin, diutamakan berdasarkan pada base line data (data rujukan) untuk setiap komponen usaha/sektor ekonomi. Tetapi karena pada saat ini data tersebut belum tersedia, maka nilai margin mempertimbangkan informasi yang diperoleh dari praktek umum yang diterapkan oleh perbankan syariah dan kesetaraan dengan suku bunga Bank Indonesia (SBI). Data pola pembiayaan pada perbankan syariah dapat dilihat pada lampiran10.

Page 48: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

3838 Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 49: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

3939

BAB VI ASPEK EKONOMI DAN DAMPAK LINGKUNGAN

6.1. Aspek Sosial Ekonomi

Dilihat dari aspek ekonomi dan sosial, usaha pengolahan tapioka memiliki dampak yang positif. Banyak pihak yang memperoleh manfaat dari usaha ini, diantaranya adalah petani singkong, masyarakat, dan pengusaha itu sendiri. Pihak-pihak yang terkait tersebut dapat memperoleh kenaikan penghasilan dari usaha tersebut. Dampak lain selain kenaikan pendapatan adalah bahwa usaha pengolahan tapioka mampu menyerap tenaga kerja. Tenaga kerja pengolahan tapioka diperoleh dari masyarakat sekitar sehingga secara tidak langsung mengurangi jumlah pengangguran.

6.2. Dampak Lingkungan

Usaha pengolahan tepung tapioka ini menghasilkan limbah padat, cair dan udara. Sebagian limbah ini ada yang dapat dimanfaatkan lagi secara ekonomis. Limbah padat atau sering disebut onggok merupakan bahan baku pembuat saus dan obat nyamuk bakar. Limbah padat yang lain adalah kulit singkong yang banyak dimanfaat untuk pupuk dan pakan ternak. Limbah cair dari usaha ini digunakan untuk mengairi sawah sekitar lokasi pabrik sehingga keberadaan industri tepung tapioka ini sangat bermanfaat bagi petani. Polusi udara yang dihasilkan tidak mengganggu masyarakat karena terletak jauh dari pemukiman masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada limbah dari usaha pengolahan tapioka ini yang merugikan baik makhluk hidup maupun lingkungan yang tinggal di sekitarnya.

Page 50: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

4040 Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

Page 51: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

4141

BAB VII PENUTUP

7.1. Kesimpulan

1. Peluang pasar komoditi tepung tapioka baik untuk ekspor maupun pemenuhan dalam negeri masih terbuka dan berpotensi memberikan peluang bagi pengembangan dan peningkatan produksi tapioka di Indonesia. Dilihat dari potensinya, sumber daya lahan dan sumber daya manusia untuk pengembangan produksi tapioka di Indonesia masih banyak tersedia di berbagai daerah.

2. Kendala yang dihadapi oleh pengusaha dalam pengembangan usaha tapioka antara lain masalah bahan baku dan pemasaran tapioka. Masalah bahan baku disebabkan oleh harga jual singkong dari petani yang rendah sehingga petani tidak dapat membiayai usaha penanaman singkong, sedangkan masalah pemasaran tapioka disebabkan oleh minimnya informasi yang diperoleh pengusaha mengenai harga dan jumlah permintaan pasar.

3. Kebutuhan usaha pengolahan tepung tapioka yang dapat dibiayai oleh LKS adalah pembelian mesin penggerak, mesin ayakan dan bahan baku.

4. Akad murabahah sesuai untuk pembiayaan yang peruntukkannya adalah pengadaan barang/peralatan/mesin/bahan baku. Akad ini memberi keleluasaan bagi pengusaha untuk memilih barang dengan kualitas dan kuantitas yang sesuai dengan kemampuan keuangannya.

5. Analisis aspek keuangan memperlihatkan bahwa dengan asumsi pendirian usaha baru atau peremajaan usaha, dengan produk murabahah (jual-beli), maka diperlukan modal usaha sebesar Rp519.784.375,- yang terdiri dari modal investasi sebesar Rp265.000.000,- dan modal kerja sebesar

Page 52: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

42

Penutup

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Rp254.784.375,-. Modal tersebut diasumsikan berasal dari pembiayaan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sebesar Rp254.100.000,- dan dari pemilik/pengusaha sebesar Rp265.684.375,-.

6. Berdasarkan analisis kelayakan keuangan usaha pengolahan tepung tapioka layak untuk diusahakan. Dengan masa proyek 5 tahun dan tingkat margin 8,0%, usaha ini dapat membayar kewajiban kepada LKS dan menghasilkan keuntungan yang memadai bagi pengusahanya.

7. Pengembangan usaha pengolahan tepung tapioka memberikan manfaat yang positif dari aspek social ekonomi wilayah dengan terbukanya peluang kerja serta peningkatan pendapatan masyarakat, dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang signifi kan.

7.2. Saran

1. Untuk menjaga kestabilan harga baik harga bahan baku dan harga tapioka pengusaha harus mengoptimalkan fungsi asosiasi atau perkumpulan pengusaha tepung tapioka.

2. Untuk menjaga ketersediaan bahan baku dan keberlangsungan usaha, setiap pengusaha diharapkan bermitra dengan petani, dengan memberikan perhatian terhadap masalah penanaman ubi yang menentukan kualitas tapioka dengan menyertakan pemberian pupuk organik di samping pupuk anorganik (seperti urea) dan mengembalikan sisa-sisa tanaman ke dalam tanah serta memperhatikan umur tanam ubi.

3. Meskipun usaha ini layak dibiayai oleh LKS, namun LKS perlu untuk melakukan analisis pembiayaan yang lebih komprehensif berdasarkan prinsip kehati-hatian LKS.

Page 53: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

4343

LAMPIRAN

Page 54: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

44

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1 Pengenalan Pola Pembiayaan Syariah ................. 45

Lampiran 2 Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan Tapioka ................................................. 50

Lampiran 3 Biaya Investasi ........................................................ 51

Lampiran 4 Biaya Operasional per tahun ................................ 52

Lampiran 5 Proyeksi Pendapatan ............................................. 53

Lampiran 6 Proyeksi Perolehan Margin Pembiayaan Pengolahan Tapioka .............................................. 54

Lampiran 7 Proyeksi Pendapatan dan Biaya ............................ 55

Lampiran 8 Proyeksi Laba Rugi Usaha ..................................... 56

Lampiran 9 Proyeksi Arus Kas ................................................... 57

Lampiran 10 Pola Pembiayaan Syariah pada Perbankan Syariah .................................................................... 58

Page 55: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

45

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

Lampiran 1. Pengenalan Pola Pembiayaan Syariah

Pembiayaan Syariah

Bank syariah menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Ini di dorong oleh makin tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk memilih produk yang halal. Pun karena jumlah penduduk Muslim di Indonesia yang paling banyak di dunia, merupakan potensi bagi keuangan syariah untuk menjadi bagian dalam pembiayaan ekonomi masyarakat.

Prinsip pembiayaan syariah yang mendasar adalah:

1. Keadilan, pembiayaan saling menguntungkan baik pihak yang menggunakan dana maupun pihak yang menyediakan dana

2. Kepercayaan, merupakan landasan dalam menentukan persetujuan pembiayaan maupun dalam menghitung margin keuntungan maupun bagi hasil yang menyertai pembiayaan tersebut.

Untuk mendukung prinsip-prinsip tersebut agar dapat berjalan jauh dari prasangka, manipulasi, korupsi dan kolusi maka dibutuhkan informasi yang memadai. Informasi ini menjadi data pendukung yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang proposional. Jenis informasi yang dimaksud antara lain:

1. Informasi data nasabah2. Informasi data penjualan / pembelian / penyewaan riil3. Proyeksi laporan keuangan4. Akad pembiayaan

Lebih lanjut penjelasan dari informasi yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

Page 56: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

46

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

a. Informasi data nasabah

Menyeleksi calon nasabah yang dapat dipercaya untuk memperoleh pembiayaan dilakukan melalui uji kelayakan nasabah. Uji kelayakan bentuknya berupa form pengisian yang memuat data pribadi dan data usaha calon nasabah. Pengisian form dilakukan melalui wawancara secara individual dan kunjungan ke tempat tinggal dan tempat usaha.

Informasi dari uji kelayakan ini sebagai pertimbangan apakah calon bisa menjadi nasabah atau tidak. Sekaligus juga menentukan jenis pembiayaan yang sesuai untuk nasabah bersangkutan.

b. Informasi data penjualan / pembelian / penyewaan riil

Informasi data penjualan/pembelian/ penyewaan riil merupakan data usaha yang sudah terjadi di lapangan. Data riil ini menjadi dasar perhitungan dari akad yang sudah disepakati. Dengan demikian tereliminer kerugian baik yang dirasakan oleh debitur maupun kreditur karena pelaksanaan akad dilandasi dengan data riil.

Informasi ini bentuknya berupa form isian, yang diisi secara rutin sesuai dengan siklus usahanya oleh nasabah. Contoh bentuk form yang diberikan sesuai dengan jenis usahanya dan kebijakan LKS masing-masing.

c. Proyeksi laporan keuangan

Proyeksi laporan keuangan merupakan pelengkap informasi dalam menentukan persetujuan usulan pembiayaan usaha dari nasabah. Proyeksi dari laporan keuangan yang dimaksud terdiri dari proyeksi arus kas, proyeksi laba (rugi) dengan analisa kelayakan seperti NPV, IRR, BEP, B/C ratio, PBP, dan lain-lain.

Proyeksi ini dibuat atas dasar asumsi-asumsi yang relatif tetap sepanjang umur usaha yang dibiayai. Sedangkan dalam hukum syariah

Page 57: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

47

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

semua transaksi harus riil. Oleh sebab itu dalam menentukan besaran nominal untuk bagi hasil tidak bisa merujuk pada hasil proyeksi (relatif tetap) tetapi harus merujuk pada transaksi riil (relatif berfl uktuasi sesuai dinamika usahanya).

d. Akad pembiayaan

Akad pembiayaan merupakan kesepakatan antara shahibul maal dan mudharib. Akad ini sebagai landasan hukum syariah bagi transaksi pembiayaan. Akad pembiayaan sesuai dengan jenis pembiayaan usaha nasabah.

Produk pembiayaan syariah bermacam-macam, sebagaimana tersaji pada tabel di bawah ini:

Tabel Pengenalan Produk Syariah

Prinsip Dasar Jenis – jenis

Bagi Hasil (Profi t Sharing)

Al-Musyarakah (Partnership, Project Financing and Participation)Adalah penanaman dana dari shahibul maal (pemilik modal) untuk mencampurkan dana/modal mereka pada suatu usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung semua shahibul maal berdasarkan bagian dana/modal masing-masing.

Al-Mudharabah (Trust Financing, Trust Investment)Adalah akad kerjasama antara 2 pihak di mana pihak shahibul maal menyediakan modal dan pihak mudharib menjadi pengelola. Keuntungan usaha dibagi berdasarkan nisbah sesuai dengan kesepakatan. Pembagian nisbah dapat menggunakan metode bagi untung dan rugi (profi t and loss sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing).

Page 58: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

48

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Al-Muzara’ah (Harverst-Yield Profi t Sharing)Adalah kerja sama pengolahan pertanian antara pemilik lahan dan penggarap, di mana pemilik lahan memberikan lahan pertanian kepada si penggarap untuk ditanami dan dipelihara dengan imbalan bagian tertentu dari hasil panen.

Al Musaqah (Plantation Management Fee Based on Certain Portion of Yield)Adalah bentuk sederhana dari Al-muzara’ah di mana si penggarap hanya bertanggungjawab atas penyiraman dan pemeliharaan. Sebagai imbalan, si penggarap berhak atas nisbah tertentu dari hasil panen.

Jual Beli (Sale and Payment Sale)

Bai’ Al Murabahah (Deferred Payment Sale)Adalah akad jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin keuntungan yang disepakati.Barang yang dimaksud adalah barang yang diketahui jelas kuantitas, kualitas dan spesifi kasinya.

Bai’ as Salam (in front Payment Sale)Adalah jual beli barang dengan cara pemesanan dengan syarat-syarat tertentu dengan pembayaran tunai terlebih dahulu secara penuh.

Bai’ Al – Istishna’ (Purchase by Order or Manufacture)Jual beli barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati dengan pembayaran sesuai dengan kesepakatan

Sewa (Operational Lease and Financial Lease)

Al-Ijarah (operational Lease)Adalah transaksi sewa menyewa atas suatu barang dan atau upah mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan jasa.

Page 59: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

49

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

AL- Ijarah Al Muntahia bit – Tamlik (Financial Lease with Purchase Option)Adalah sejenis perpaduan antara kontrak jual beli dan sewa atau akad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang ditangan si penyewa.

Jasa (Fee-Based Services)

Al Wakalah (Deputyship)Adalah penyerahan, pedelegasian atau pemberian mandat kekuasaan oleh seseorang kepada orang lain dalam hal-hal yang diwakilkan

Al-Kafalah (Guaranty)Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung, atau mengalihkan tanggungjawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada tanggungjawab orang lain sebagai penjamin.

Al-Hawalah (Transfer service)Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada orang lain yang wajib menanggungnya

Ar-Rahn (Mortgage)Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis

Al-qardh (soft and Benevolent Loan)Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan

Page 60: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

50

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

No Asumsi Satuan Jumlah/Nilai1 Periode proyek tahun 52 Luas tanah hektar 33 Hari kerja per bulan hari 25 - Bulan kerja per tahun bulan 12 - Hari kerja tenaga borongan hari 3004 Produksi dan Harga - Kapasitas maksimum per hari ton 30 - Produksi per bulan ton 195 - Produksi per tahun ton 2,340 - Harga tapioka per ton Rp 900,000 - Produksi onggok per bulan ton 62 - Harga onggok Rp/ton 300,0005 Rendemen per ton bahan baku - Tapioka % 25% - Onggok % 8%6 Penggunaan tenaga kerja - Tenaga manajerial orang - Tenaga kerja tetap orang 6 - Tenaga kerja borongan orang 207 Upah tenaga kerja per hari - Tenaga manajerial Rp/orang - Tenaga kerja tetap Rp/orang 25,000 - Tenaga kerja borongan Rp/orang 15,0008 Bahan Baku per bulan ton 7809 Harga bahan baku Rp/ton 195,00010 Margin Pembiayaan Mudarabah % 8.0%11 Jangka waktu Pembiayaan tahun 5

Lampiran 2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan Tapioka

Page 61: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

5151

No

.Je

nis

Bia

ya

Satu

an

Jum

lah

Harg

a

per

satu

an

Nil

ai

(Rp

)U

mu

r Eko

no

mis

Pen

yu

suta

n

pert

ah

un

(R

p)

Nil

ai

Sis

a

1Pe

rijin

an

0

00

00

2Se

wa

tan

ah d

an b

ang

un

anh

ekta

re3

10,0

00,0

0030

,000

,000

1

0

3M

esin

/Per

alat

an

-

Mes

in P

eng

ger

ak/G

ener

ato

ru

nit

222

,500

,000

45,0

00,0

0010

4,50

0,00

022

,500

,000

-

Mes

in P

aru

tu

nit

280

0,00

01,

600,

000

1016

0,00

080

0,00

0

-

Mes

in P

om

pa

un

it2

1,40

0,00

02,

800,

000

1028

0,00

01,

400,

000

-

Mes

in A

nya

kan

un

it10

5,70

0,00

057

,000

,000

105,

700,

000

28,5

00,0

00

-

Bak

Kac

am

225

12,0

00,0

0012

,000

,000

101,

200,

000

6,00

0,00

0

-

Bak

Pen

amp

un

gu

nit

44,

000,

000

16,0

00,0

007

2,28

5,71

44,

571,

429

-

Ala

t Se

mp

rot

un

it1

8,50

0,00

08,

500,

000

51,

700,

000

0

-

Sari

ng

anu

nit

1030

,000

300,

000

310

0,00

010

0,00

0

-

Bam

bu

un

it10

003,

000

3,00

0,00

05

600,

000

0

-

Pip

au

nit

180

0,00

080

0,00

05

160,

000

0

-

Rak

m2

162,

500,

000

2,50

0,00

03

833,

333

833,

333

-

Tam

bir

un

it10

000

6,00

060

,000

,000

320

,000

,000

20,0

00,0

00

-

Mes

in In

du

ku

nit

115

,000

,000

15,0

00,0

0010

1,50

0,00

07,

500,

000

-

Tim

ban

gan

un

it2

3,75

0,00

07,

500,

000

1075

0,00

03,

750,

000

-

Pera

lata

n la

inn

ya

3,00

0,00

05

600,

000

0

Su

b ju

mla

h

235,

000,

000

40

,369

,048

95,9

54,7

62

Jum

lah

Bia

ya I

nvest

asi

265,0

00,0

00

40,3

69,0

48

95,9

54,7

62

No

.Je

nis

Bia

ya

Nil

ai

(Rp

)Pers

en

-ta

se1

Peri

jinan

00.

00%

2Se

wa

tan

ah d

an b

ang

un

an30

,000

,000

11.3

2%

3M

esin

/Per

alat

an23

5,00

0,00

088

.68%

Ju

mla

h265,0

00,0

00

Lam

pir

an

3.

Bia

ya In

vest

asi

Page 62: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

52

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

No

Inp

ut

Satu

an

Harg

a p

er

satu

an

(R

p)

Nil

ai

per

bu

lan

(R

p)

Nil

ai

per

tah

un

(R

p)

1Te

nag

a ke

rja

-

Teta

po

ran

g/b

ula

n75

0,00

04,

500,

000

54,0

00,0

00

- Ti

dak

tet

apo

ran

g/b

ula

n15

,000

7,50

0,00

090

,000

,000

Su

b ju

mla

h

12

,000

,000

144,

000,

000

2B

ahan

bak

u

- Si

ng

kon

gto

n19

5,00

015

2,10

0,00

01,

825,

200,

000

Su

b ju

mla

h

15

2,10

0,00

01,

825,

200,

000

3B

iaya

ove

rhea

d

- So

lar

liter

/har

i1,

850

1,15

6,25

013

,875

,000

-

List

rik

bu

lan

400,

000

400,

000

4,80

0,00

0

- Te

lep

on

bu

lan

2,00

0,00

02,

000,

000

24,0

00,0

00

Sub

jum

lah

3,55

6,25

042

,675

,000

4Tr

ansp

ort

asi

-

Pen

jual

an o

utp

ut

ton

/bu

lan

10,0

001,

950,

000

23,4

00,0

00

5Pe

rbai

kan

dan

p

emel

ihar

aan

ala

tb

ula

n25

0,00

025

0,00

03,

000,

000

Tota

l169,8

56,2

50

2,0

38,2

75

,000

Mo

dal

ker

ja y

ang

dib

utu

hka

n d

iasu

msi

kan

sel

ama

1,5

bu

lan

Jum

lah

Mo

dal

Ker

jaR

p25

4,78

4,37

5

Lam

pir

an

4.

Bia

ya O

per

asio

nal

per

tah

un

Page 63: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

53

Usaha Pengolahan Tepung Tapioka

No

Kete

ran

gan

Satu

an

Jum

lah

Harg

a p

er

satu

an

(R

p)

Pen

dap

ata

n

per

bu

lan

(R

p)

Pen

dap

ata

n

per

tah

un

(R

p)

1Ta

pio

kato

n19

590

0,00

017

5,50

0,00

02,

106,

000,

000

2O

ng

go

kto

n62

300,

000

18,7

20,0

0022

4,64

0,00

0

Jum

lah

To

tal

194,2

20,0

00

2,3

30,6

40,0

00

Lam

pir

an

5.

Pro

yeks

i Pen

dap

atan

Page 64: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

54

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

No Uraian Jumlah (Rp)

1 Total Biaya Investasi 265,000,000

Pembiayaan untuk pembelian mesin penggerak, mesin ayakan 102,000,000

2 Total Biaya modal kerja 254,784,375

Pembiayaan pembelian bahan baku 152,100,000

3 Total Biaya produksi 519,784,375

a. Pembiayaan 254,100,000

b. Modal sendiri 265,684,375

4 Total pembiayaan dan margin 290,748,000

a. Pembiayaan investasi 102,000,000

Margin investasi 24,480,000

b. Pembiayaan modal kerja 152,100,000

Margin modal kerja 12,168,000

c. Total margin 36,648,000

Lampiran 6.Proyeksi Perolehan Margin Pembiayaan Pengolahan Tapioka

Keterangan:

Angsuran pengembalian pembiayaan

1 tahun 12 bulan

Margin 8.0% (setara fl at rate per tahun)

A Pembiayaan Investasi 102,000,000

Jangka waktu 3 tahun

Besarnya margin 24,480,000

Uang muka 0

Angsuran pokok per tahun 34,000,000

Angsuran margin per tahun 8,160,000

B Pembiayaan modal kerja 152,100,000

Jangka waktu 1 tahun

Besarnya margin 12,168,000

Uang muka 0

Angsuran pokok per tahun 152,100,000

Angsuran margin per tahun 12,168,000

Page 65: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

5555

Lam

pir

an

7.

Pro

yeks

i Pen

dap

atan

dan

Bia

ya

No

Ura

ian

Tah

un

01

23

45

1Pe

nd

apat

an

a.

Tap

ioka

-

2,

106,

000,

000

2,1

06,0

00,0

00

2,

106,

000,

000

2,

106,

000,

000

2,

106,

000,

000

b

. On

gg

ok

-

24,

640,

000

2

24,6

40,0

00

224,

640,

000

224,

640,

000

224,

640,

000

c.

Nila

i Sis

a

-

95,

954,

762

To

tal

pen

dap

ata

n -

2,3

30,6

40,0

00

2,3

30,6

40,0

00

2,3

30,6

40,0

00

2,3

30,6

40,0

00

2,4

26,5

94,7

62

2Pe

ng

elu

aran

a.

inve

stas

i

sew

a ta

nah

3

0,00

0,00

0

30,

000,

000

30,

000,

000

30,

000,

000

30,

000,

000

mes

in/p

eral

atan

23

5,00

0,00

0

20,

933,

333

ju

mla

h a

26

5,00

0,00

0

30,

000,

000

30,

000,

000

50,

933,

333

30,

000,

000

b

. Bia

ya O

per

asio

nal

Mo

dal

ker

ja25

4,78

4,37

5

Ten

aga

Ker

ja

144,

000,

000

1

44,0

00,0

00

144,

000,

000

144,

000,

000

144,

000,

000

Bah

an B

aku

1,82

5,20

0,00

0 1

,825

,200

,000

1,82

5,20

0,00

0

1,82

5,20

0,00

0

1,82

5,20

0,00

0

Bia

ya O

verh

ead

4

2,67

5,00

0

4

2,67

5,00

0

4

2,67

5,00

0

4

2,67

5,00

0

4

2,67

5,00

0

Tran

spo

rtas

i

23,

400,

000

23,

400,

000

23,

400,

000

23,

400,

000

23,

400,

000

Pem

elih

araa

n d

an

Perb

aika

n a

lat

3,0

00,0

00

3,

000,

000

3

,000

,000

3,0

00,0

00

3

,000

,000

Ju

mla

h b

254,

784,

375

2,

038,

275,

000

2,0

38,2

75,0

00

2,

038,

275,

000

2,

038,

275,

000

2,

038,

275,

000

To

tal

pen

gelu

ara

n 5

19,7

84,3

75

2,0

38,2

75,0

00

2,0

68,2

75,0

00

2,0

68,2

75,0

00

2,0

89,2

08,3

33

2,0

68,2

75,0

00

3Su

rplu

s (

519,

784,

375)

292,

365,

000

2

62,3

65,0

00

262,

365,

000

241,

431,

667

358,

319,

762

To

tal s

urp

lus

89

7,06

2,05

4

R

ata-

rata

per

tah

un

17

9,41

2,41

1

Page 66: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

5656 Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

No

Ura

ian

Tah

un

Jum

lah

12

34

5

APe

ner

imaa

n2,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

11,6

53,2

00,0

00

BPe

ng

elu

aran

2,09

8,97

2,04

82,

086,

804,

048

2,08

6,80

4,04

82,

078,

644,

048

2,07

8,64

4,04

810

,429

,868

,238

a.

Bia

ya o

per

asio

nal

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

010

,191

,375

,000

b

. Pen

yusu

tan

40,3

69,0

4840

,369

,048

40,3

69,0

4840

,369

,048

40,3

69,0

4820

1,84

5,23

8

c.

An

gsu

ran

po

kok

00

00

00

d

. An

gsu

ran

mar

gin

p

emb

iaya

an20

,328

,000

8,16

0,00

08,

160,

000

00

36,6

48,0

00

CR

/L s

ebel

um

paj

ak23

1,66

7,95

224

3,83

5,95

224

3,83

5,95

225

1,99

5,95

225

1,99

5,95

21,

223,

331,

762

DPa

jak

(15%

)34

,750

,193

36,5

75,3

9336

,575

,393

37,7

99,3

9337

,799

,393

183,

499,

764

ELa

ba

sete

lah

paj

ak19

6,91

7,76

020

7,26

0,56

020

7,26

0,56

021

4,19

6,56

021

4,19

6,56

01,

039,

831,

998

FPr

ofi

t o

n s

ales

8.45

%8.

89%

8.89

%9.

19%

9.19

%8.

92%

GB

EP :

Ru

pia

h48

3,85

7,39

438

6,85

8,00

138

6,85

8,00

132

1,80

9,09

932

1,80

9,09

91,

901,

191,

594

B

EP :

Pro

du

ksi -

To

n53

843

043

035

835

82,

112

B

EP R

p/t

on

b

erd

asar

kan

-

Bia

ya O

per

asio

nal

871,

058

871,

058

871,

058

871,

058

871,

058

871,

058

-

Tota

l Bia

ya89

6,99

789

1,79

789

1,79

788

8,30

988

8,30

989

1,44

2

B

EP r

ata-

rata

-

Ru

pia

h38

0,23

8,31

9

-

Pro

du

ksi -

To

n42

2

Lam

pir

an

8.

Pro

yeks

i Lab

a R

ug

i Usa

ha

(Rp

)

Page 67: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

5757

No

Ura

ian

Tah

un

01

23

45

AA

rus

Mas

uk

1.

Pen

erim

aan

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2.

Pem

bia

yaan

a. I

nve

stas

i10

2,00

0,00

00

00

00

b. M

od

al K

erja

152,

100,

000

00

00

0

3.

Mo

dal

Sen

dir

i26

5,68

4,37

50

00

00

4.

Nila

i sis

a0

00

00

95,9

54,7

62

To

tal A

rus

Mas

uk

519,

784,

375

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,42

6,59

4,76

2

A

rus

Mas

uk

un

tuk

men

gh

itu

ng

IRR

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

330,

640,

000

2,33

0,64

0,00

02,

426,

594,

762

BA

rus

Kel

uar

1.

Bia

ya In

vest

asi

265,

000,

000

030

,000

,000

30,0

00,0

0050

,933

,333

30,0

00,0

00

2.

Bia

ya M

od

al K

erja

254,

784,

375

3.

Bia

ya V

aria

bel

/O

per

asio

nal

2,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

2,03

8,27

5,00

02,

038,

275,

000

4.

An

gsu

ran

Po

kok

Pem

bia

yaan

18

6,10

0,00

034

,000

,000

34,0

00,0

000

0

5.

An

gsu

ran

Mar

gin

Pe

mb

iaya

an

20,3

28,0

008,

160,

000

8,16

0,00

00

0

6.

Paj

ak (

15%

)

34,7

50,1

9336

,575

,393

36,5

75,3

9337

,799

,393

37,7

99,3

93

To

tal A

rus

Kel

uar

519,

784,

375

2,27

9,45

3,19

32,

147,

010,

393

2,14

7,01

0,39

32,

127,

007,

726

2,10

6,07

4,39

3

A

rus

Kel

uar

un

tuk

men

gh

itu

ng

IRR

519,

784,

375

2,07

3,02

5,19

32,

104,

850,

393

2,10

4,85

0,39

32,

127,

007,

726

2,10

6,07

4,39

3

DTo

tal A

rus

Kas

un

tuk

men

gh

itu

ng

IRR

051

,186

,807

183,

629,

607

183,

629,

607

203,

632,

274

320,

520,

369

EK

um

ula

tif

Aru

s K

as0

51,1

86,8

0723

4,81

6,41

441

8,44

6,02

162

2,07

8,29

594

2,59

8,66

4

Lam

pir

an

9.

Pro

yeks

i Aru

s K

as

Page 68: Usaha Pengolahan Tepung Tapioka - bi.go.id · PDF filepembiayaan investasi dan modal kerja adalah Rp36.648.000,-b. Usaha pengolahan tepung ... sebagian menggunakan modal dari perbankan

58

DAFTAR LAMPIRAN

Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK)

Lampiran 10. Pola Pembiayaan Syariah pada Perbankan Syariah

Jenis Bank Margin Murabahah Porsi Bagi Hasil

Margin Istina/ijaroh

1. BMI 14% -16% efektif

Porsi 5 – 95 bagian, tergantung kondisi usahanya

14% -16% efektif

2. Bukopin Syariah

15% -16% efektif

Porsi 5 – 95 bagian, tergantung kondisi usahanya

Belum ada produk

3. BRI Syariah 15% - 17,5% efektif

Porsi bagi hasil tergantung kondisi usahanya

Belum ada produk

4. BNI Syariah 14% -16% efektif

Porsi bagi hasil tergantung kondisi usahanya

14% -16% efektif untuk ijaroh, sedangkan untuk istina belum ada produk

5. BSM Belum bisa mengkonfi rmasikan besaran margin dan bagi hasil

Keterangan:1. Data per Januari 20102. BMI = Bank Muamalat Indonesia3. BRI = Bank Rakyat Indonesia4. BNI = Bank Negara Indonesia5. BSM = Bank Syariah Mandiri