PENGEMBANGAN UMKM MENGGUNAKAN PENDEKATAN...

27
PENGEMBANGAN UMKM MENGGUNAKAN PENDEKATAN KLASTER

Transcript of PENGEMBANGAN UMKM MENGGUNAKAN PENDEKATAN...

PENGEMBANGAN

UMKM

MENGGUNAKAN

PENDEKATAN

KLASTER

OUTLINE

PERMASALAHAN UMKM

PENUTUP

PENGEMBANGAN UMKM PENDEKATAN KLASTER

CONTOH : BAWANG MERAH DAN KARET

PERMASALAHAN UMKM

PENUTUP

PENGEMBANGAN UMKM PENDEKATAN KLASTER

CONTOH : BAWANG MERAH DAN KARET

LPSM

KELEMBAGAAN

PERMODALAN

PEMASARAN

PRODUKSI/BUDI DAYA

MANAJEMEN

SKPD

BANK INDONESIA &

PERBANKAN

Badan/Lembaga penelitian

Solusinya juga harus

Lintas Sektor

1

2

3

4

5

Berdasarkan penelitian Bank Indonesia tahun 2006

PERMASALAHAN UMKM

PENUTUP

PENGEMBANGAN UMKM PENDEKATAN KLASTER

CONTOH : BAWANG MERAH DAN KARET

Klaster adalah sekelompok UMKM yang Beroperasi pada sektor/sub sektor

yang sama atau merupakan konsentrasi usaha-usaha yang saling

berhubungan dari hulu ke hilir.

PenanamanPemelihara

an

Panen & Paska Panen

Pemasaran Produk

Konsumen akhir

Dinas Perdagangan Perindustrian

KONSEP VALUE CHAIN WITH MARKET BASED SOLUTIONUNTUK KOMODITAS PERTANIAN

Penanaman

Pemeliharaan

Panen

Paska Panen

Budidaya Pemasaran Konsumen Akhir

Konsumen Akhir

Industri Pengolahan

Pengolahan Produk

Konsumen Akhir

Industri Pengolahan

Konsumen Akhir

Konsumen Akhir

Konsumen Akhir

Dinas Pertanian

Swasta

KoperasiDinas Koperasi

PERMASALAHAN UMKM

PENUTUP

PENGEMBANGAN UMKM PENDEKATAN KLASTER

CONTOH : BAWANG MERAH DAN KARET

Pengembangan Komoditas Bawang Merah Di Palangka Raya Tahun 2013

isis

Penanaman & panen 35 hektar bawang merah oleh Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Kalteng

• KPw Bank Indonesia Kalteng & BPTP Kalteng memberikan pelatihan untuk para petani pelaksana

• KPw Bank Indonesia Kalteng & perbankan sosialisasi kredit perbankan d/r financial inclussion

Penanaman bawang merah oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kalteng sebagai persiapan Natal & Tahun Baru

Rencana Pengembangan Klaster Bawang

Merah 2014 bersama

stakeholders

Demplot Bawang Merah

Panen bawang merah bersama

Gubernur Kalteng,

Inisiasi kegiatan oleh KPw Bank Indonesia Prov. Kalteng

Kementerian Pertanian

• Pembiayaan saprodi utk penanaman 35 hektar bawang merah

Dinas Pertanian & Peternakan Kalteng

• Pemilihan petani pelaksana & penyaluran bantuan Kementerian Pertanian

BPTP

• Pendampingan penanaman

Perbankan

• Penyediaan pembiayaan/kredit bagi petani dg tetap memperhatikan prudential banking

Respon dari instansi terkait

Tiga Besar Produksi Bawang Merah Varietas Super Philip di Agroekosistem Gambut dan Pasir Kuarsa 2013

12,0

10.8

7.0

27.3

27.1

12.6

0 10 20 30

Tarmat

Slamet

Sunarto

Suroto

Dadang

Sukariono

Produksi Basah (t/ha)

Nam

a P

etan

i Baw

ang

Me

rah Tiga Besar Produksi Petani Bawang Merah

di Gambut dan Pasir Kuarsa

Pasir Kuarsa

Gambut

12.8 10.87.0

2.6 2.0

12.6

27.3 27.1

10.0 10.0 7.0

0

10

20

30

Gambut

Produksi Terbaik di Gambut:1) Tarmat Kalampangan 12 t/ha.2) Slamet Riyadi Kereng B. 10,8 t/ha. 3) Sunarto Kalampangan 7 t/ha.

Produksi Terbaik di Pasir Kuarsa:1) Suroto Banturung 27,3 t/ha. 2) Dadang Sei Gohong 27,1 t/ha.3) Sukariono Petuk Katimpun 12,8 t/ha.

BPTP Kalteng, 2013

Tahap-tahap Pelaksanaan Klaster Bawang Merah Tahun 2014

Kick-off & analisa

Penetapan tujuan klaster

Pemilihan mitra-mitra

Perencanaan klaster

Analisis SWOT

Diagram duri ikan

Uji Klaster Potensial

Penetapan tujuan, visi & misi klaster

FGD dengan calon mitra klaster

Penetapan persyaratan mitra

Pemilihan para mitra

Penyusunan rencana kegiatan

Penetapan stakeholders yang berkaitan dengan masing-masing rencana kegiatan

Komitmen stakeholders & persiapan MOU

Pelaksanaan Kegiatan Klaster

Studi literatur

Indepth Interview Langkah 1:

MemilihRantaiNilai

Langkah 2: AnalisaRantaiNilai

Langkah 3: Identifikas

i SolusiBerbasis

Pasar

Langkah 4: MenilaiSolusi

BerbasisPasar

Langkah 5: IdentifikasiIntervensiProgram

Langkah 6: Sistem

Pengukuran Hasil

Tujuan Pengembangan Klaster

Salah satu langkah menuju Kalteng Besuh

Visi Pengembangan KlasterMenuju Kalteng Besuh

yang berswasembada bawang merah

Misi Pengembangan Klaster

Menjadikan petani bawang merah Kalteng: petani yang berketerampilan, berwawasan dan mandiri

Pra-analisis Rantai Nilai Klaster Bawang Merah Di Kota Palangka Raya

Penanaman PemeliharaanPanen &

Paska PanenPemasaran

Produk

Rantai Nilai

UMKM Petani Bawang Merah

PPL Hama & Penyakit Tanaman

Supplier benih

Supplier pupuk

Petani Bawang Merah

PetaniPengum

pulPeda gang

Konsumen akhir

Fasilitator Bank Indonesia

Stakeholders Distanak, BPTP Kalteng, BPHTP Kalteng & Dinas terkait lainnya

Permasalahan Komoditas Bawang Merah Di Kota Palangka Raya

Penanaman PemeliharaanPanen & Paska

PanenPemasaran

Produk

Benih bawang merah masih didatangkan dari Jawa yg harganya relatif mahal & ketersediaan terbatas

Sarana & prasarana masih terbatas (misal tempat penangkaran)

Tidak semua lokasi cocok untuk ditanami bawang merah

Petani masih mengandalkan dana sendiri

Belum semua petani memiliki ketrampilan dalam budidaya & pemeliharaan bawang merah

Diperlukan tempat belajar budidaya bawang merah, yg sesuai dengan kondisi Kalteng

Blm semua petani memiliki ketrampilan dlm melakukan panen & paska panen bawang merah

Perlu ada diversifikasi hasil ketika terjadi panen raya

Perlu adanya pedoman budidaya yg tepat utk petani Kalteng

Akses pasar masih sebatas pasar lokal

Memerlukan aosiasi dan penguatan manajemen kelompok tani untuk meningkatkan nilai tawar petani di pasar

Rencana Kegiatan Klaster Bawang Merah Di Kota Palangka Raya

Penanaman PemeliharaanPanen & Paska

PanenPemasaran

Produk

Pengembangan & penangkaran benih

Sertifikasi penangkar benih

Penjualan benih utk pasar lokal & regional

Peningkatan kualitas budidaya

Pengembangan sarana & prasarana yg diperlukan

Pemetaan daerah produksi

Pengaturan Masa Tanam

Pusat belajar budidaya bawang merah

Akses pembiayaan perbankan

Peningkatan kualitas hasil panen

Teknologi penyimpanan hasil panen

Diversifikasi produk

Penyusunan SOP budidaya bawang merah di lahan gambut & pasir

Akses ke pasar (lokal, regional dan industri)

Manajemen Kelompok Tani

Pembentukan asosiasi

Rencana Kegiatan Klaster Bawang Merah Di Kota Palangka Raya

Pengembangan penangkar benih

Penjualan benih utk pasar lokal & regional

Pelatihan utk peningkatan kualitas budidaya

Pelatihan peningkatan kualitas hasil panen & paska panen

Pelatihan teknologi penanganan hasil panen

SOP bawang merah Kalteng

2014Sertifikasi penangkar benih

Pengembangan sarana & prasarana yg diperlukan

Diversifikasi produk

Akses pembiayaan perbankan

Manajemen Kelompok Tani

Pembentukan asosiasi

2015Peta daerah produksi

Pengaturan masa tanam

Pusat belajar budidaya bawang merah

Akses ke pasar (lokal, regional dan industri)

2016

PENGEMBANGAN BAWANG MERAH

PERMASALAHAN UMKM

PENUTUP

PENGEMBANGAN UMKM PENDEKATAN KLASTER

CONTOH : BAWANG MERAH DAN KARET

KEGIATAN PENGEMBANGAN KARET OLEH BANK INDONESIA DAN STAKEHOLDER

BANK INDONESIA

CSR BI : RUMAH PENGERING BOKAR

PELATIHAN PEMBUKUAN

FASILITASI DAN DUKUNGAN UNTUK

AKSES KEPADA PERBANKAN (BPD

KALTENG)

USAID IFACS

PELATIHAN BUDIDAYA KARET

AKSES PEMASARAN KE PABRIK : Borneo Makmur Lestari dan

PT. Karya Sejati

KERJASAMA DENGAN

PERUSAHAAN KOAGULAN

BERKUALITASBANK KALTENG

PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA KEPADA KUBK RP 30 JT

PEMDA PULPIS – DINAS KEHUTANAN DAN

PERKEBUNAN

5000 BIBIT KARET UNGGUL

CAWAN/MANGKOK SADAP

USAID IFACSSKPD

BANK INDONESIA &

PERBANKAN

Badan/Lembaga penelitian

sinergitas antar stakeholders

Peningkatan harga jual dari rata-rata Rp6.000/kg menjadi Rp11.000/kg mengikuti harga SMR 20

Model bisnis kegiatan usaha bersama karet (KUBK) di desa buntoi

PetaniPengurus

KUBK

Pabrik

Karet

1 2

34

1. Petani/anggota KUBK akanmembawa hasil karet yang basah(harus pakai koagulan H2SF) keRumah Pengering yang dikelola olehPengurus KUBK untuk ditimbang dandicatat.

2. Petani tersebut akan diberikanpanjar uang muka sebesar 50 % dariestimasi harga penjualan kering(Standar harga sementara adalahRp.10.000)

3. Untuk Selanjutnya pengurus akanmelakukan proses pengeringanselama kurang lebih 2 minggu

4. Pengurus melakukan penjualan karetkering (K3 68 %) ke pabrik

5. Pihak Pabrik melakukanpenimbangan/pembelian danmelakukan pembayaran atas karetkering yang ada.

6. Pengurus KUBK membayar sisa pembayaran setelah dipotong biaya transportasi dan biaya pemeliharaan gudang.

REKAP PENJUALAN KARET KELOMPOK TANI BUNTOI

No Tanggal Penjualan

Volume Penjualan*

(Kg)

Harga/Kg (Rp)

Total Buyer

1 02-Apr-14216 12.900 2.786.400

PT. Borneo Makmur Lestari

2 02-Mei-14 373 11.700 4.359.420 PT. Borneo Makmur Lestari

3 23-Jun-14 916 11.300 10.350.800 PT. Borneo Makmur Lestari

4 22-Agust-14 3.586 11.800 42.314.800 PT. Karya Sejati

5 09-Sep-14 1.849 11.500 21.263.500 PT. Karya Sejati

6 23-Sep-14 2.430 10.800 26.244.000 PT. Karya Sejati

7 14-Okt-14 1.385 10.000 13.850.000 PT. Karya Sejati

8 16-Mar-15 609 10.500 6.394.500 PT. Karya Sejati

* Sejak bulan Mei , BPD Kalteng telah menyalurkan modal kerja Rp 30juta (suku bunga 13,5% p.a dengan jaminan SKT) kepada kelompok tani KUBK di Buntoi yang dimanfaatkan untuk membeli BOKAR dari anggota kelompok.

Pecah kendi peresmian

Pengguntingan pita peresmian Rumah Bokar

PENGEMBANGAN KARET

PERMASALAHAN UMKM

PENUTUP

PENGEMBANGAN UMKM PENDEKATAN KLASTER

CONTOH : BAWANG MERAH DAN KARET

Kesimpulan

Permasalahan pengembangan UMKM terdapat di

Hulu sampai Hilir. Untuk itu, solusinya juga

harus dari hulu sampai hilir.

Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau,

koordinasi dengan semangat sinergitas antar lembaga dan instansi menjadi jawabannya.

TerimaKasih