PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN...
Transcript of PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN...
Palangka Raya, 18 Agustus 2015
PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI
KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN
PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI
ASEAN 2015
DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
2
2
Terletak pada garis equator di 00 45 LU dan 3030 LS,
serta 1110 -1160 BTLuas : 153.564 km2
Terletak Di Tengah-tengah Wilayah Asia – Pasifik
Kalimantan Tengah Provinsi terbesar ke-3 di Indonesia
setelah Prov. Papua dan Kaltim
Berbatasan dengan :Utara : Provinsi Kalimatan Timur
dan Kalimantan BaratSelatan : Laut JawaTimur : Provinsi Kalimantan
Selatan dan KalimantanTimur
Barat : Provinsi Kalimatan Barat.
• Jml Penduduk : 2.384,700Jiwa pd thn2013
• Kepadatan : 15 Jiwa/km2
KONDISI UMUM
33
Murung
Raya
Barito
Utara
Barito
Selatan
Barito
Timur
Kapuas
Pulang
PisauKatingan
Ktw
Timur
Seruyan
Ktw
Barat
Sukamara
Lamandau
Palangka
Raya
Gunung Mas
PETA WILAYAH ADMINISTRASISesuai UU No. 5/2002 Kalteng
dimekarkan menjadi 1 Kota 13 Kab:
129 Kecamatan, 83 Kademangan,
133 Kelurahan 1.343 Desa
Ada 3 jalur akses menuju Provinsi Kalimantan Tengah, yakni :
1) Jalur laut;
2) Jalur Udara dan;
3) Jalur Darat.
AKSES MENUJU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
4
INDEKS DAYA SAING GLOBAL WEF 2014-2015 BERDASARKAN GLOBAL COMPETITIVENESS INDEX (GCI) TERHADAP 144 NEGARA
Negara Peringkat
Swiss 1
Singapura 2
Finlandia 3
Jerman 4
AS 5
Swedia 6
Hongkong 7
Belanda 8
Jepang 9
Inggris 10
Indonesia 34
Sumber : http://www.weforum.org/reports/global-competitiveness-report-2014-2015
5
PERINGKAT DAYA SAING NEGARA ASEAN 2014-2015
6
Negara Peringkat
Singapura 2
Malaysia 20
Brunei 26
Thailand 31
Indonesia 34
Filipina 59
Vietnam 70
Laos 93
Kamboja 95
Myanmar 134
Sumber : WEF; The Global Competitiveness Report 2014-2015
Sumber: world economic forum
2013-2014
POSISI DAYA SAING INDONESIA
NegaraPeringkat
2009-2010
Peringkat
2010-2011
Peringkat
2011-2012
Peringkat
2012-2013
Peringkat
2013-2014
Peringkat
2014-2015
Singapura 3 3 2 2 2 2
Malaysia 24 26 21 25 24 20
Thailand 36 38 39 38 37 31
Brunei 32 28 28 28 26 26
Indonesia 54 44 46 40 38 34
Vietnam 75 59 65 75 70 70
Philipina 87 85 75 65 59 59
Kamboja 110 109 97 85 85 95
7
8
Negara Peringkat
Singapura 1
Malaysia 18
Thailand 18
Vietnam 78
Brunei 101
Indonesia 114
Kamboja 135
Myanmar 177
Peringkat Kemudahan Bisnis Tahun 2014
9
10
KOMPETENSI INTI INDUSTRI DAERAH (KIID)
KABUPATEN/KOTA SE KALIMANTAN TENGAH
3. KAB. PULANG PISAU : Anyaman Rotan
4. 5. KAB. KAPUAS : Karet
11
No KABUPATEN / KOTA KOMODITI / PRODUK
1. KAB. KATINGAN Furnitur Rotan/Kerajinan Rotan
2. KAB. BARSEL Anyaman Rotan
3. KAB. GUMAS Anyaman Rotan
4. KAB. KOTIM Karet
5. KAB. KAPUAS Karet
6. KAB. PULANG PISAU Anyaman Rotan
7. KOTA PALANGKA RAYAPengolahan Kayu dan Mainan
Anak dari Kayu
LANJUTAN........
3. KAB. PULANG PISAU : Anyaman Rotan
4. 5. KAB. KAPUAS : Karet
12
No KABUPATEN / KOTA KOMODITI / PRODUK
8. KAB. SERUYAN Produk Berbasis Pisang
9. KAB. KOBAR Minyak Sawit
10. KAB. MURA Pengolahan Kayu, Rotan dan Batu
Permata
11. KAB. BARTIM Pengolahan Karet, Rotan, dan Batu
Bata Merah
12. KAB. SUKMARA Kerupuk /Abon Ikan dan Kecubung
13. KAB. LAMANDAU -
14. KAB. BARUT Aneka Anyaman Rotan dan Furnitur
Akar Kayu
PRODUK UNGGULAN DAERAH (PUD)
KALIMANTAN TENGAH
Produk Unggulan Daerah Kalimantan Tengah
adalah
sebagai berikut :
1. Industri Pengolahan Rotan (Anyaman
Rotandan Furnitur Rotan);
2. Industri Pengolahan Kayu dan Mainan Anak
dari Kayu;
3. Industri Pengolahan Sawit;
4. Pengolahan Karet.13
PROGRAM PENGEMBANGAN
PRODUK UNGGULAN DAERAH (PUD)
KALIMANTAN TENGAH
1. PELATIHAN TEKNIS PRODUKSI;
2. PELATIHAN MANAJEMEN USAHA;
3. MAGANG;
4. PROMOSI DAN PAMERAN;
5. PELATIHAN PENINGKATAN DESAIN;
6. PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN;
7. FASILITASI PERMODALAN.14
PERKEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
DI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014
15
NOKABUPATEN/
KOTA
JUMLAH
UNIT
USAHA
JUMLAH
TENAGA
KERJA
(ORANG)
NILAI
INVESTASI
(Rp. 000)
NILAI
PRODUKSI
(Rp. 000)
1. KAPUAS 310 1.512 27.499.500 50.096.350
2. PULANG PISAU 121 442 374.870 2.090.238
3. PALANGKA
RAYA
1.019 3.399 44.916.042 90.078.907
4. GUNUNG MAS 91 205 4.300.382 4.031.205
5. KATINGAN 537 2343 18.691.950 36.302.250
6. KOTAWARINGIN
BARAT
536 1.643 74.591.109 112.119.149
7. KOTAWARINGIN
TIMUR
195 1.117 6.489.329 33.228.366
LANJUTAN.......
16
NOKABUPATEN/
KOTA
JUMLAH
UNIT
USAHA
JUMLAH
TENAGA
KERJA
(ORANG)
NILAI
INVESTASI
(Rp. 000)
NILAI
PRODUKSI
(Rp. 000)
8. SERUYAN 366 1.116 5.760.400 69.919.300
9. LAMANDAU 157 554 13.202.050 11.016.652
10. SUKAMARA 446 1.063 3.118.970 54.905.442
11. BARITO TIMUR 161 523 22.798.758 46.753.589
12. BARITO
SELATAN
143 254 2.461.540 8.070.000
13. BARITO UTARA 379 1.530 8.928.558 20.748.640
14. MURUNG RAYA 217 479 4.531.075 13.426.647
JUMLAH 4.678 16.180 237.664.533 552.785.735
PENGEMBANGAN ANEKA INDUSTRI
TUJUAN :
- Pengembangan industri hilir kelapa sawit
melalui pendekatan klaster. Pengembangan
Klaster Industri Berbasis Minyak Sawit Mentah
(BSM)
- Tersusunnya strategi pengembangan yang
diarahkan pada industri hilir kelapa sawit.
HASIL YANG INGIN DICAPAI :
- Meningkatnya kinerja industri agro,
- Menyebarnya industri agro di luar pulau Jawa,
- Diversifikasi produk hilir kelapa sawit. 17
JUMLAH SARANA PASAR TRADISIONAL DAN
MODERN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2014
Data Ekspor Kalimantan Tengah Menurut
Komoditas Januari-Desember 2014 (US$ Juta)
Ekspor Kalteng Januari - Desember
2014
Ekspor dan Impor Kalimantan Tengah menurut
Tujuan/Asal Januari-Desember 2014 (US$ Juta)
Pangsa Ekspor Kalteng Tahun 2014
MENGHADAPI TANTANGAN
AEC 2015
a. Peningkatan efisiensi usaha dan kualitas produk
(termasuk packaging).
b. Riset pasar dan networking dengan mitra lokal.
c. promosi produk dan mengikuti pameran.
d. Mengikuti misi dagang ke negara tujuan ekspor.
e. Membangun komunikasi dan hubungan kerjasama yang
erat dengan Kementerian Perdagangan untuk
mengakses informasi peluang untuk menyusup ke pasar
yang menguntungkan serta mengatasi rintangan masuk
pasar.
f. Mampu beradaptasi dan sensitif terhadap kebutuhan,
gaya hidup, dan tren negara tujuan ekspor.
g. Inovasi dalam mengembangkan jaringan kerja,
mengembangkan produk serta pemasarannya.
24
TERDAPAT 10 FAKTOR KUNCI YANG MENENTUKAN TINGKAT DAYA SAING INVESTASI YANG RENDAH
1. Kebijakan ekonomi protektif yang menyebabkan kurang inovatif dan
harga mahal, serta lambatnya perijinan;
2. Peran dan prestasi lembaga-lembaga ekonomi nasional yang di bawah
standar;
3. Perkembangan dan difusi teknologi yang berjalan lamban;
4. Lemahnya penegakan hukum sehingga mudah terjadi KKN;
5. Terbatasnya, rendahnya kualitas, dan mahalnya infrastruktur;
6. Sifat dan struktur pasar kerja yang tidak fleksibel dan tidak dinamis serta
resistensinya serikat pekerja;
7. Kompetensi SDM rendah terutama dalam teknologi informasi dan
komunikasi personal;
8. Rasio modal per tenaga kerja relatif rendah;
9. Tingkat dan Pertumbuhan produktivitas rendah (makro, mikro, partial dan
total);
10. Otonomi daerah yang mengakibatkan biaya mahal (high cost) dan
munculnya egosektoral.
25
NILAI-NILAI GLOBALISASI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI PROVINSI
KALIMANTAN TENGAH
1. Kualitas produk atas barang dan jasa;
2. Kualitas SDM yang mempunyai kompetensi unggul
dan profesional;
3. Kualitas Manajemen yang menerapkan standarisasi
sistem dan nilai-nilai modern yang mengedepankan
efisiensi, efektifitas dan transparansi;
4. Mobilitas uang, barang dan orang bebas dari
hambatan (non traffic) dan tanpa batasan (borderless);
5. Terfokus pada kekuatan daya saing nasional (kualitas
barang, jasa dan manusia).
PERANAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
26
Peran alokatif
Peran distributif
Peran stabilitatif
Peran dinamisatif