Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

16
URUTAN SURAT DAN AYAT AL-QUR’AN MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah " Ulummul Qur’an 2 " Dosen Pengampu : Afiful Ikhwan M.Pd.I Disusun Oleh: Yuni Mauli Devi 2013.4.047.0001.1.001712 PAI - Smt 3 / Campurdarat SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH (STAIM) TULUNGAGUNG November 2014

Transcript of Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

Page 1: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

URUTAN SURAT DAN AYAT AL-QUR’AN

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

" Ulummul Qur’an 2 "

Dosen Pengampu :

Afiful Ikhwan M.Pd.I

Disusun Oleh:

Yuni Mauli Devi

2013.4.047.0001.1.001712

PAI - Smt 3 / Campurdarat

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MUHAMMADIYAH

(STAIM) TULUNGAGUNG

November 2014

Page 2: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan

makalah ini.

Shalawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW

beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama

Islam.

Kemudian dari pada itu, saya sadar bahwa dalam menyusun makalah ini

banyak yang membantu terhadap usaha saya, mengingat hal itu dengan segala

hormat saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM)

Tulungagung Bapak Nurul Amin, M.Ag

2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan

makalah ini Bapak Afiful Ikhwan, M.Pd.I

3. Teman – teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam

penyelesaian makalah.

Atas bimbingan, petunjuk dan dorongan tersebut saya hanya dapat berdo' a

dan memohon kepada Allah SWT semoga amal dan jerih payah mereka menjadi

amal soleh di mata Allah SWT. Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini saya sadar bahwa masih banyak

kekurangan dan kekeliruan, maka dari itu saya mengharapkan keritikan positif,

sehingga bisa diperbaiki seperlunya.

Akhirnya saya tetap berharap semoga makalah ini menjadi butir-butir

amalan saya dan bermanfaat khususnya bagi saya dan umumnya bagi seluruh

pembaca. Amin Yaa Robbal 'Alamin.

(PENYUSUN)

Page 3: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ……………………………………………….…..… i

Kata Pengantar …………………………………………………..…. ii

Daftar Isi …………………………………………………..…. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………...………… 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………..………… 2

C. Tujuan Masalah ………………………………………………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

URUTAN SURAT DAN AYAT AL-QUR’AN

A. Penjelasan Ayat Dalam Al-qur’an ………...…..... ……….......... ........ 3

B. Penjelasan Surat Dalam Al-qur’an ……….……………………… ..... 5

C. Penjelasan Ulama’ Tentang Surat At-Taubah Dan Al-Anfal ... ...……. 7

D. Pengertian Tanqis Al-Qur’an Dan Hukum Melakukannya .….... ..... 10

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………..… .…….. 12

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… ..13

Page 4: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur`an sebagai pedoman hidup yang pertama bagi ummat Islam yang

bagi kaum Muslimin adalah kalamu-Allah yang diwahyukan kepada nabi

Muhammad melalui perantaraan Jibril selama kurang lebih dua puluh tiga tahun.

Kitab suci ini memiliki kekuatan luar biasa yang berada di luar kemampuan

apapun. Dimana Ayat-ayatnya telah berintraksi dengan budaya dan perkembangan

masyarakat yang dijumpainya. Kendati demikian, nilai-nilai yang

diamanahkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.

Dan kandungan pesan Ilahi yang disampaikan Nabi pada permulaan abad ke-7 itu,

telah meletakkan baik untuk kehidupan individual dan sosial kaum mulimin dalam

segala aspeknya. Bahkan, masyarakat muslim mangawali eksistensinya dan

memperoleh kekuatan hidup dengan merespon dakwah Al-Qur`an, itulah

sebabnya, Al-Qur`an berada tepat di jantung kepercayaan muslim.

Lanjut dari pada itu setidaknya Al-Qur`an dapat difungsikan oleh Manusia di

bumi ini, sebagai sumber ajaran dan bukti kebenaran kerasulan Muhammad saw.

dimana Al-Qur`an memberikan berbagai norma keagamaan sebagai petunjuk bagi

kehidupan umat manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat

yang merupakan akhir dari perjalanan hidup meraka.

Sebagai kitab suci al-Qur`an, sejak pewahyuannya hingga kini, telah mengarungi

sejarah panjang selama empat belas abad lebih. Diawali dengan penerimaan pesan

ketuhanan Al-Qur`an oleh Muhammad, kemudian penyampaiannya kepada

generasi pertama Islam yang telah menghafalnya dan merekamnya secara tertulis,

hingga stabilitas teks dan bacaannya yang mencapai kemajuan berarti pada abad

ke-3 H dan abad ke- 4 H serta berkulminasi dengan penerbitan edisi standar al-

Qur`an di Mesir pada 1342 H/1923, kitab suci kaum muslimin ini tetap

menyimpan sejumlah hikmah dalam berbagai tahapan perjalan sejarahanya.

Page 5: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

2

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah urutan Ayat dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi ?

2. Apakah urutan Surat dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi ?

3. Bagaimana penjelasan ulama tentang surat At-Taubah dan Al-Anfal ?

4. Apa pengertian tanqis dan hukum melakukannya ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Mengetahui urutan Ayat dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi

2. Untuk Mengetahui urutan Surat dalam Al-Qur`an itu tauqifi atau taufiqi

3. Untuk Mengetahui penjelasan ulama tentang surat At-Taubah dan Al-

Anfal

4. Untuk Mengetahui pengertian tanqis dan hukum melakukannya

Page 6: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Penjelasan Urutan Ayat Dalam Al-Qur’an

1. Pengertian Ayat

Ayat menurut bahasa adalah tanda, alamat, bukti/dalil, dan mukjizat.

Sedangkan menurut istilah ayat mempunyai beberapa pendapat, yaitu:

a. Ayat adalah sejumlah kalam Allah yang masuk kedalam surah al-quran.

b. Ayat adalah bacaan yang tersusun dari beberapa kalimat sekalipun secara

taqdiri (perkiraan) yang memiliki permulaan atau bagian yang masuk

dalam surah.1

Dari dua definisi di atas dapat dikompromikan bahwa ayat adalah kalam Allah

yang berupa bacaan, terdiri dari kalimat atau beberapa kalimat sempurna,

mempunyai permulaan dan akhiran, dan yang merupakan bagian dari surah.

2. Jumlah Ayat Dalam Al-Qur’an

Para ulama berbeda pendapat tentang jumlat ayat dalam al-qur’an.

Menurut ibnu abbas berjumlah sebanyak 6.616 ayat. Adapun menurut

keterangan yang masyhur berjumlah 6.666 ayat, jumlah ini pada umumnya

yang paling mudah diingat oleh orang islam. Para ulama’ sepakat angka depan

dari jumlah ayat yaitu 6000, tetapi angka berikutnya diperselisihhkan. Diantara

mereka ada yang menghitung 6.213 ayat yaitu hitungan menurut penduduk

mekah, ada juga 6.214 ayat menurut penduduk madinah, ada juga yang

menghitung 6.216 menurut penduduk basrah, dan ada juga 6.236 menurut

penduduk kufah. Alasan perbedaan jumlah ayat ini diantaranya adalah:

1. Karena Nabi Muhammad SAW pada suatu ketika mewaqofkan pada akhir

suatu ayat (Fashilah), ketika sudah dimaklumi oleh para sahabat banyak

1Depag, 2008. Muqaddimah Tafsir Al Qur’an Al Karim. Depag RI:Jakarta.

Page 7: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

4

dilain waktu beliau me-washal-kannya. Oleh sebagian sahabat menduga

bukan akhir ayat.

2. Para ulama juga berbeda pendapat dalam menghitung Fawatih as

suwar (permulaan surat) yang terdiri dari huruf hijaiyah (al ahruf almuqaa

tha’ah). Sebagian ulama menghitung Fawatih as suwar tersebut sebagai satu

ayat dan ulama lain tidak menghitungnya satu ayat. Seperti contoh sebagian

ulama menghitung المص suatu ayat tetapi mereka tidak

menghitung المر suatu ayat.

3. Urutan Ayat Dalam Al-Qur’an

Penempatan secara tertib urutan ayat-ayat Al-Quran adalah

bersifat Tauqifi, berdasarkan ketentuan dari Rasulullah SAW. Pendapat ini ini

banyak di dukung oleh beberapa ulama, seperti: Imam Zarkasih, Ahmad bin

Ibrahim bin Zubair Al-Andalusi. Imam As-Suyuti memperkuat ia berkata: baik

kesepakatan ulama’ maupun nash-nash menunjukkan bahwa sistimatika

ayat taufiqi mengikuti penetapan Rasulullah SAW tidak ada keraguan dalam

perkara tersebut, Jibril telah menurunkan ayat kepada Rasulullah, serta

mengarahkan tempatnya dalam setiap surat atau ayat yang turun sebelumnya,

maka Rasulullah menyuruh sekretarisnya untuk meletakkannya dan berkata

pada mereka: “letakkanlah ayat ini disurat yang disebut anu dan anu”, atau

“letakkanlah ayat ini ditempat ini”.

B. Penjelasan Urutan Surat Dalam Al-Qur’an

1. Pengertian Surat

Surah dalam bahasa Arab berarti manzilah atau kedudukan, syaraf atau

kemuliaan. Dan ada yang mengartikan ampas minuman yang tertinggal dalam

suatu cawan, seakan-akan hal itu memberikan pengertian bagian dari al-Qur’an.2

2DR. Dawud al-Aththar, Perspektif Baru Ilmu al-Qur’an,(Bandung: Pustaka Hidayah)

hal. 175.

Page 8: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

5

Dari segi bahasa kata surah jamaknya suwar yang berarti kedukan atau tempat

yang tinggi. Sesuai dengan kedudukan Al-qur’an karena dia diturunkan dari

tempat yang tinggi yaitu Lauh Al-Mahfudz. Sedangkan menurut istilah surat

adalah sejumlah beberapa ayat Al-quran yang mempunyai permulaan dan akhiran.

Dari definisi ini dapat dipahami bahwa surah adalah kumpulan dari beberapa ayat,

maka tidak ada satu surah yang terdiri hanya satu ayat, dia harus memiliki

sejumlah ayat minimal 3 ayat seperti dalam surat Al-kautsar. Kumpulan

beberapa ayat ini syaratnya mempunyai permulaan dan akhiran. Jika terkumpul

sejumlah ayat meskipun banyak akan tetepi tidak mempunyai parmulaan dan

akhiran maka belum dinamai surat.3

2. Penamaan Surat

Tidak ada kesepakatan formal dikalangan sarjana muslim mengenai

penamaan ke 114 surah tersebut sekalipun tata urutannya telah ditetapkan dalam

mushaf usmani. Tidak jelas kapan munculnya nama-nama surah yang beragam

itu. Namun dikemukakan dugaan bahwa setelah adanya kodifikasi al-Qur’an baru

timbul nama-nama surah untuk memudahkan perujukannya dan sekitar

pertengahan abad ke-8 nama yang beragam itu telah memasyarakat.

Terkadang satu surah memiliki satu nama atau lebih.

Disamping itu, berdasarkan hadits marfu’ yang diriwayatkan oleh Abu

Ubaidah, dari Basyir, dari Qatadah, dari Abu al-Mulih dari Wailah bin Asyqa,

para ulama membagi Qur’an kepada empat bagian.4

Rasulullah bersabda : ”Aku diberi oleh Allah 7 surah thiwal sebagai isi

taurah, surah mi’un pada posisi injil, Matsani pada posisi zabur dan aku

dilebihkan dengan surah Mufasshal.

1. Thiwal berarti panjang-panjang dimulai dari surah Al-baqarah sampai at-

taubah. Ada 7 surat yaitu : Al Baqarah, Ali Imran, An Nisa’, Al Maidah,

3 Syamsu niar, dalam http://faqqihna.blogspot.com/2013/06, diakses pada Kamis 2

Oktober pukul 09:58

4Manna’ Khalil Al-Qaththan, Studi Ilmu-Ilmu Al-qur’an, Jakarta, Lintera Antar Nusa,

2006

Page 9: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

6

Al An’am, Al A’raf, dan yang ke tujuh ada yang mengatakan Al Anfal dan

Al Bara’ah, juga termasuk karena tidak di pisahkan oleh basmallah di

antara keduanya. Ada pula yang berpendapat bahwa yang ke tujuh adalah

surat Yunus.

2. Almi’un yaitu dari surah 10-35 yang ayat-ayatnya sekitar 100 ayat.

3. Matsani berarti diulang-ulang mulai dari surah 35-49.

4. Mufasshal artinya terputus-putus karena ayatnya pendek-pendek, dimulai

dari surah Qaf sampai an-Nas. Al Mufashshal di bagi menjadi 3 :

1. Thiwal : di mulai dari surat Qaf atau Al Hujurat sampai dengan ‘Amma

atau Al Buruj.

2. Ausath : di mulai dari surat Amma atau Al Buruj sampai dengan Adh

Dhuha atau Al Bayyinah.

3. Qishar : di mulai dari Adh Dhuha atau Al Bayyinah sampai dengan An

Nas.5

3. Urutan Surat Dalam Al-Qur’an

Para ulama’ berbeda pendapat tentang tertib surat dalam Al-Quran, yakni:

1. Tauqifi dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana diberitahukan oleh

Malaikat Jibril kepadanya atas perintah Allah. Kelompok ini berdalil

bahwa Rasulullah telah membaca beberapa surat secara tertib dalam

sholatnya. Ibn Abi Syaibah meriwayatkan, bahwa Nabi pernah membaca

beberapa surat mufassal (surat-surat pendek) dalam satu rakaat.

2. Ijtihad para sahabat, sebab ternyata ada perbedaan tertib didalam mushaf-

mushaf mereka. Misalnya mushaf Ali disusun menurut tertib nuzul, yakni

dimulai dengan Iqra’ kemudian Almudassir, lalu Nun dan seterusnya higga

akhir surat makiah dan madaniyah. Adapun dalam mushaf Ibnu Mas’ud

yang pertama ditulis adalah surat Al-Baqarah kemudian An-Nisa lalu Ali-

5Kamaluddin Marzuki, Ullumul Qur’an, Bandung , PT Remaja Posda Karya,1994.

Page 10: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

7

Imran. Sedangkan dalam mushaf Ubay yang pertama ditulis adalah Al-

fatihah, Al-Baqarah, An-Nisaa’, lalu Ali Imran.

3. Sebagian surat tertibnya bersifat tauqifi dan sebagian lainnya berdasarkan

ijtihad para sahabat. Hal ini karena terdapat dalil yang menunjukan tertib

sebagian pada masa Nabi, misalnya keterangan yang menunjukkan tertib

as-sab’u ath-thiwal , al-hawanim dan al-mufassal pada masa hidup

Rasulullah.6

C. Penjelasan Ulama’ Mengenai Surat Al-Anfal Dan At-Taubah

Ada beberapa alasan tidak ditulisnya basmallah pada surah At-Taubah :

1. Kebiasaan orang-orang Arab yang tidak menuliskan basmallah pada surat-

surat yang ditujukan untuk pembatalan janji. Surah at-Taubah berisikan

perintah pembatalan janji orang-orang musyrikin karena mereka telah

mengingkari janji yang mereka buat.

2. Perkataan Usman bahwa surah Al-Anfal turun lebih dulu, kemudian turun

surah At-Taubah. Karena isinya hampir sama maka At-Taubah dianggap

bagian surah Al-Anfal. Tetapi Usman kemudian memisahkannya maka

tidak ditulis basmallah.7

Pada penulisan surat At-Taubah dalam mushaf Al-Qur'an, lafadz basmalah

tidak dicantumkan dipermulaan surat tersebut. Hal tersebut berbeda

dengan surat-surat yang lainnya yang mencantumkan basmallah di

permulaan ayat. Ada beberapa penjelasan dari para ulama mengapa

basmalah tersebut tidak dicantumkan di permulaan surat At-Taubah.

1. Pendapat Pertama

Al-Mubarrid berpendapat bahwa merupakan kebiasaan orang Arab

apabila mengadakan suatu perjanjian dengan suatu kaum kemudian

6 Muhammad Makmun Rasyid, dalam

http://pustakailmudotcom.wordpress.com/2012/06/26/ayat-dan-surat-dalam-al-quran/ diakses 29

Oktober 2014 pada pukul 09:53

7Al-Zarkasyi. Al-burhan, (Kairo: Dar al-Fikri, 2001)hal. 331

Page 11: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

8

bermaksud membatalkan perjanjian tersebut, maka mereka menulis surat

dengan tidak mencantumkan basmallah di dalamnya. Maka ketika turun

surat baro'ah (At-taubah) yang memutuskan perjanjian antara Nabi SAW

dengan orang-orang musyrik, beliau mengutus Ali bin Abi Thalib ra.

kemudian membacakan surat tersebut tanpa mengucapkan Basmallah di

permulaannya. Hal ini sebagaimana kebiasan yang berlaku di bangsa

Arab.

2. Pendapat Kedua

Riwayat Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Mardawaih dari Ibnu Abbas ra.

bahwa ia pernah bertanya kepada Ali bin Abi Thalib tentang sebab

basmalah tidak ditulis di permulaan surat Baro'ah. Ali bin Abi Thalib ra.

menjawab, "Basmalah adalah aman (mengandung rasa aman) sedangkan

Baro'ah turun dengan pedang (berkaitan dengan peperangan)."

3. Pendapat Ketiga

Riwayat Ibnu Abi Syaibah, Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi dan an-

Nasa'i dari Ibnu Abbas ra, bahwa beliau ra. pernah bertanya kepada

Utsman bin al-Affan ra, "Apa yang menjadi alasan Anda mencantumkan

surat At-Taubah setelah surat Al-Anfal, tanpa mencantumkan basmalah di

antara keduanya?" Beliau menjawab bahwa Rasulullah SAW apabila turun

suatu ayat, maka beliau akan memanggil para penulis wahyu dan berkata,

"Cantumkan ayat-ayat ini di surat yang disebutkan di dalamnya anu dan

anu. Surat Al-Anfal merupakan surat-surat yang pertama diturunkan di

Madinah, sedangkan Baro'ah merupakan surat yang terakhir turun. Dan

ternyata kisah yang terkandung di dalam kedua surat tersebut saling

menyerupai, sehingga aku mengira bahwa surat Bara'ah termasuk surat Al-

Anfal.

Kemudian Rasulullah SAW wafat sebelum sempat menjelaskan hal

tersebut. Oleh karena itu aku menggandengkan kedua surat tersebut dan

tidak mencantumkan basmallah di antara keduanya dan menempatkannya

Page 12: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

9

dalam As-Sab'u Ath-Thiwal. (Tafsir Fathul-Qadir karya Imam Ali As-

Syaukani II/415-416).8

Mengenai hadis tentang surah Al-Anfal dan At-Taubah yang diriwayatkan

dari Ibn Abbas di atas, isnadnya dalam setiap riwayat berkisar pada Yazid al Farsi

yang oleh Bukhari dikategorikan dalam kelompok duafa’. Di samping itu dalam

hadis ini pun tedapat kerancuan mengenai penempatan basmallah pada permulaan

surah, yang mengesankan seakan-akan Usman menetapkannya menurut

pendapatnya sendiri dan meniadakannya juga menurut pendapatnya sendiri. Oleh

karena itu dalam komentarnya terdapat hadis tersebut dalam musnad Imam

Ahmad. Syaikh Ahmad Syakir, menyebutkan, “Hadis itu tak ada asal mulanya”

paling jauh hadis itu hanya menunjukan ketidaktertiban kedua surah tersebut.

Pendapat lain mengatakan:

Ketika Al-quran sudah hampir selesai dibukukan (dimushafkan)

terjadi perselisihan antara semua para Shahabat apakah Al Anfal (sebelum

At-Taubah) dan At-Taubah itu tergabung dalam satu surah atau terpisah.

Kalau benar satu surah, maka bacaan basmallah yang sebagai Fashil

(pemisah) antara surah-surah Al-Qur'an cuma dibaca di awal surah Al-

Anfal. Kalau benar dua surah yang terpisah, maka pada awal surah Al-

Anfal dibaca ada Basmallah dan juga pada awal surah At-Taubah juga

dibaca Basmallah.

Kedua pendapat ini sama-sama kuat, maka setelah semua Shahabat

bermusyawarah, maka diambil keputusan bahwa Al-Anfal dan At-Taubah

adalah 2 surah yang terpisah, tetapi pada awal surah At Taubah tidak

dibaca Basmalah.

Para Ulama masih berselisih mengenai hal ihwal larangan tersebut.

Syeikh Al-Ramli mengatakan makruh membaca Basmallah di awal surah

al-Taubah dan sunat di pertengahannya. Imam Ibnu Hajar, Syeikh al-

8Dwi Santosa Pambudi, Mengapa Surah At Taubah Tidak Diawali Dengan Basmalah?,

dalam http://dwisantosapambudi.blogspot.com/2012/11/mengapa-surah-at-taubah-tidak-

diawali.html, diakses pada Rabu, 24 september 2014 pukul 09.37

Page 13: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

10

Khatib dan Imam al-Syatibi mengatakan haram membaca Basmalah di

permulaan surah At-Taubah dan makruh di pertengahan.

Itulah beberapa pendapat mengenai alasan tidak dicantumkannya

basmalah di permulaan surat At-Taubah. Oleh karena itu jika kita

membaca surat tersebut dari permulaannya, maka kita hanya disunahkan

mengucapkan ta'awudz saja tanpa basmalah. Demikian halnya jika kita

membaca dari pertengahannya. Kita juga cukup membaca ta'awudz saja.

Untuk menggantikan bacaan basmalah pada awal surat ini, biasanya

beberapa mushof menyertakan bacaan ta’awudz yang khusus untuk

mengawali surat ini. Bacaan Ta’awudz tersebut adalah sebagai berikut :

“A'uudzubillaahi minannaari wa minsyarril kuffaar wa min ghodlobil

jabbaar. Al 'izzatulillahi wa lirosuulihii wa lilmu'miniin”.9

D. Pengertian Tanqis Al-Qur’an Dan Hukum Melakukannya

1. Pengertian Tanqis

Tanqis berasal dari kata نقص ينقص تنقصا yang artinya pengurangan. Al-

Qur’an adalah kitab Allah yang paling agung yang diturunkan oleh Allah melalui

malaikat jibril kepada makhluk termulia yaitu Nabi Muhammad SAW., dan

kepada umat termulia yang ditampilkan kepada manusia dengan penuturan dan

kefasihan bahasa terbaik yaitu bahasa arab yang jelas.

Tanqis Al-Qur’an adalah membaca Al-Qur’an secara tidak teratur.

Misalnya mencampurkan ayat yang berbeda dalam shalat yang di gabung.

Contohnya membaca ayat dengan terbalik, ayat 5 kemudian 4 kemudian 3 sampai

seterusnya, meskipun bacanya benar tapi itu tidak boleh. Atau misalnya

mencampur potongan ayat satu dengan ayat lain di jadikan satu.

2. Hukum Melakukannya

Hukumnya haram, tidak diperbolehkan menurut jumhur ulama’. Diantara

ulama’ yang memilih ini adalah Imam Nawawi. Sungguh Allah telah menjamin

9 Ahmad yusuf, Larangan bacaan Basmallah pada surat attaubah , dalam

http://www.fikihkontemporer.com/2012/07/ larangan-bacaan-basmallah-pada-surat.html, diakses

pada Rabu, 24 september 2014 pukul 09.37

Page 14: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

11

keasliannya sehingga selamat dari revisi (perubahan) baik berupa penambahan

atau pengurangan. Tapi pembahasan tanqis dalam Al-Qur’an ada juga tanqis surah

yang tu diperbolehkan. Contohnya baca surah Al-Fatihah dan An-Nas, lalu rokaat

kedua baca Al-Fatihah lalu Al-Baqarah itu diperbolehkan.

Page 15: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

12

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Penempatan secara tertib Urutan Ayat-Ayat Al-Quran adalah

bersifat Tauqifi, berdasarkan ketentuan dari Rasulullah SAW.

2. Sedangkan urutan Surat Dalam Al-Qur’an, Para ulama berbeda pendapat tentang

tertib surat dalam Al-Quran, yakni:

Tauqifi dan ditangani langsung oleh Nabi sebagaimana diberitahukan oleh

Malaikat Jibril kepadanya atas perintah Allah.

Ijtihad para sahabat, sebab ternyata ada perbedaan tertib didalam mushaf-

mushaf mereka.

Sebagian surat tertibnya bersifat tauqifi dan sebagian lainnya berdasarkan

ijtihad para sahabat

3. Penjelasan ulama tentang surat At-Taubah dan Al-Anfal.

a. Ada beberapa alasan tidak ditulisnya basmallah pada surah at-Taubah :

Kebiasaan orang-orang Arab yang tidak menuliskan basmallah pada

surat-surat yang ditujukan untuk pembatalan janji.

Perkataan Usman bahwa surah al-Anfal turun lebih dulu, kemudian turun

surah at-Taubah.

b. Alasan tidak ditulisnya basmallah pada surah at-Anfal : Ketika Al-quran sudah

hampir selesai dibukukan (dimushafkan) terjadi perselisihan antara semua para

Shahabat apakah Al Anfal (sebelum At taubah) dan At taubah itu tergabung dalam

satu surah atau terpisah. Kalau benar satu surah, maka bacaan basmalah yang

sebagai Fashil (pemisah) antara surah-surah Al Qur'an cuma dibaca di awal surah

Al Anfal.

4. Tanqis berasal dari kata نقص ينقص تنقصا yang artinya pengurangan. Tanqis Al-

Qur’an adalah membaca Al-Qur’an secara tidak teratur. Hukumnya haram, tidak

boleh menurut jumhur ulama’.

Page 16: Urutan surat dan ayat al qur'an asliiiiiii

13

DAFTAR PUSTAKA

Depag, 2008. Muqaddimah Tafsir Al Qur’an Al Karim. Depag RI:Jakarta.

Al-Aththa , DR. Dawud , Perspektif Baru Ilmu al-Qur’an,(Bandung: Pustaka

Hidayah) hal. 175. Dalam http://faqqihna.blogspot.com/2013/06, diakses pada Kamis 2 Oktober pukul 09:58

Al-Qaththan , Manna’ Khalil. 2006. Studi Ilmu-Ilmu Al-qur’an, Jakarta, Lintera Antar Nusa

Al-Zarkasyi. Al-burhan. 2001. Kairo: Dar al-Fikri

Marzuki , Kamaluddin. 1994. Ullumul Qur’an, Bandung , PT Remaja Posda

Karya, Dalam http://pustakailmudotcom.wordpress.com/2012/06/26/ayat-

dan-surat-dalam-al-quran/ diakses 29 Oktober 2014 pada pukul 09:53

Pambudi, Dwi Santosa, Mengapa Surah At Taubah Tidak Diawali Dengan Basmalah?, dalam http://dwisantosapambudi.blogspot.com/2012/11/mengapa-surah-at-

taubah-tidak-diawali.html, diakses pada Rabu, 24 september 2014 pukul 09.37

Yusuf , Ahmad, Larangan bacaan Basmallah pada surat attaubah , dalam

http://www.fikihkontemporer.com/2012/07/larangan-bacaan-basmallah-

pada-surat.html, diakses pada Rabu, 24 september 2014 pukul 09.37