Upaya Pokok Kia n Kb Pkm Gp

download Upaya Pokok Kia n Kb Pkm Gp

of 44

description

Upaya pokok Kesehatan Ibu dan Anak dan Keluarga Berencana di Puskesmas

Transcript of Upaya Pokok Kia n Kb Pkm Gp

UPAYA POKOK PUSKESMAS GUNTUNG PAYUNGKESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DAN KELUARGA BERENCANA (KB)

Oleh:Arifya Anggoro KI1A008042Ririn FrisiliaI1A008054M. Rizky FahdilaI1A008076Rahmat IkhwaniI1A008077NurpriantoI1A008082

BAGIAN/LABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARMASINJULI, 2013

BAB IPENDAHULUAN

I.1Latar BelakangKesehatan Ibu dan Anak telah dijalankan oleh pemerintah, namun berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka kematian ibu, bayi dan balita masih tinggi. Walaupun pencapaian telah begitu menggembirakan, tingkat kematian bayi di Indonesia masih tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand.Angka kematian ibu di Indonesia bahkan lebih buruk dari negara Vietnam. Angka kematian ibu di negara tetangga itu tahun 2003 tercatat 95 per 100.000 kelahiran hidup. Negara anggota ASEAN lainnya, Malaysia tercatat 30 per 100.000 dan Singapura 9 per 100.000. Angka kematian balita (AKBA) telah berhasil diturunkan dari 79 kematian per seribu kelahiran (1988-1992) menjadi 46 pada periode 1998-2002 (SDKI 2002-2003), namun angka tersebut masih tinggi. Puskesmas sebagai pelaksana pelayanan kesehatan primer memegang peranan penting dalam hal tersebut.Percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di Indonesia dilakukan melalui berbagai program yaitu salah satunya safe motherhood program yang telah berhasil menurunkan AKI dari 450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1985 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (IDHS, 2007 dalam Hermiyati, 2008). Percepatan penurunan AKI dilakukan dengan indikator pencapaian hasil cakupan pelayanan melalui pemeriksaan kehamilan yaitu : kunjungan pertama (K1) pada trimester I kehamilan dan kunjungan ke empat (K4) pada trimester kehamilan menjelang persalinan dan semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, semua komplikasi obstetric mendapat pelayan rujukan yang adekuat, semua perempuan dalam usia reproduksi mendapat akses pencegahan dan peatalaksanaan kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman (Depkes RI, 2001). Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2006 juga diketahui bahwa, cakupan kunjungan pemeriksaan kehamilan K1 sebesar 90,38% dan K4 sebanyak 79,63%. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 76,40%. Cakupan rujukan kasus risiko tinggi sebesar 10,05% dan penanganan komplikasi obstetri sebesar 4,37%. Gambaran hasil profil menunjukkan pelayanan KIA di Indonesia mmulai membaik (Depkes RI, 2008).Program kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu.Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan anak. Dalam keluarga, ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan dan peka, terhadap berbagai masalah kesehatan, seperti: kejadian kesakitan (morbiditas) dan gangguan gizi (malnutrisi), yang seringkali berakhir dengan kecacatan (disability) atau kematian (mortalitas).Tujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Untuk mengukur keberhasilan suatu kegiatan dilakukan evaluasi. Salah satu tujuan dari evaluasi Program KIA adalah untuk memantau perkembangan pelayanan KIA di tempat pelayanan.Evaluasi hasil program KIA di Puskesmas dilakukan berdasarkan laporan bulanan KIA, kelahiran dan kematian per desa, penemuan kasus BBLR per desa, penemuan kasus tetanus neonatorum per desa, kematian ibu, register kematian perinatal (0-7) hari, rekapitulasi pelacakan kematian neonatal, Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA indikator ibu, PWS KIA indikator anak serta laporan bulanan Standar Pelayanan Minimal (SPM) KIA. Laporan bulanan KIA untuk memantau kegiatan kesehatan ibu dan bayi disuatu wilayah Puskesmas, Laporan kelahiran dan kematian per desa untuk memantau perkembangan kelahiran dan kematian neonatal dimasing-masing desa dalam suatu wilayah. I.2Tujuan UmumMenggambarkan tentang situasi dan program kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB) yang dilaksanakan Puskesmas Basirih Baru.I.3Tujuan Khusus1. Menurunkan angka kesakitan, kematian bayi, balita, ibu hamil dan ibu bersalin.2. Meningkatkan kualitas jangkauan pelayanan dan pemeriksaan terhadap neonatal, bayi, balita, anak prasekolah, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas 3. Meningkatkan peran serta masyarakat terhadap kesehatan ibu dan anak.4. Mengadakan pemantauan wilayah setempat di wilayah kerja Puskesmas.

BAB II GAMBARAN UMUM

A. Data DasarPuskesmas Basirih Baru didirikan sejak tanggal 10 Januari 2007 dan di resmikan pada tanggal 23 Maret 2007. Puskesmas ini dibangun di areal seluas 140 m2 yang menempati tanah seluas 850 m2.B.Peta Wilayah

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kelurahan Basirih

C. Keadaan Geografi Wilayah Kerja PuskesmasSecara geografis Kelurahan Basirih seperti halnya keadaan kota Banjarmasin terletak antara 3,15 derajat dan 3,22 derajat lintang selatan serta 114,32 derajat bujur timur, pada ketinggian 0,16 derajat di atas permukaan air laut dan kondisi tanahnya sebagian besar berawa rawa. Sebagian besar wilayah Kelurahan Basirih berada di pinggiran Sungai Martapura, sehingga apabila hujan dan disertai air pasang maka hampir sebagian wilayahnya terendam air. Keadaan ini berdampak pada buruknya tingkat kualitas sanitasi lingkungan, karena banyak sampah yang berasal dari rumah tangga dan pabrik tertinggal di darat saat air sudah surut. Disamping itu Kelurahan Basirih berdekatan dengan beberapa perusahan kayu dan stockfile batubara yang menyebabkan penduduk sangat rentan terhadap pencemaran baik melalui air, udara maupun tanah.Sama halnya dengan keadaan daerah lain di Kota Banjarmasin, Kelurahan Basirih yang sebagian besar wilayahnya dilalui oleh aliran Sungai Martapura, pada saat memasuki musim kemarau maka air sungai berubah menjadi asin yang berdampak pada kesehatan masyarakat sehingga rentan terjadi KLB diare atau muntaber.Wilayah Kelurahan Basirih berada paling ujung barat Kota Banjarmasin, dengan luas wilayah 3,65 KM. Adapun batas batas wilayah nya adalah sebagai berikut :Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan MawarSebelah Selatan: Berbatasan dengan Kelurahan Mantuil dan Kelayan SelatanSebelah Barat: Berbatasan dengan kelurahan Pelambuan dan Telaga BiruSebelah Timur: Berbatasan dengan Kelurahan Teluk Tiram D. Keadaan Tanah dan IklimSeperti yang telah disebutkan sebelumnya sebagian besar wilayah Kelurahan Basirih berada di pinggiran Sungai, sehingga apabila hujan dan disertai air pasang maka hampir sebagian wilayahnya terendam air yang berdampak pada buruknya tingkat kualitas sanitasi lingkungan. Iklim yang berpengaruh terhadap Puskesmas Basirih Baru adalah iklim tropis.E. Jangkauan TransportasiJarak terjauh dari Puskesmas adalah 3 Km.Puskesmas Basirih Baru dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2 dan roda 4 sepanjang musim, disamping tersedia sarana angkutan ojek dan becak. F. Karakteristik Demografi1.Jumlah PendudukMenurut data Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin Tahun 2013 jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru adalah 22.178 jiwa. yang terdiri atas 11.219 laki-laki dan 10.902 perempuan yang tersebar menjadi 6.037 kepala keluarga atau KK. Tingkat kepadatan penduduk Kelurahan Basirih adalah 6.089 Jiwa/Km2, sedangkan rata rata jumlah jiwa per kepala keluarga adalah 3,77 jiwa/KK.Kepadatan penduduk dapat dihitung dengan jumlah penduduk yang dibagi atas luas wilayah sehingga didapat jumlah penduduk tiap 1 Km2. Menurut Undang-undang No.5 Tahun 1960, tingkat kepadatan penduduk di suatu daerah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :a. Tidak padat :kepadatan penduduk mencapai 50 orang/km2b. Kurang padat :kepadatan penduduk mencapai 51 - 250 orang/km2c. Padat :kepadatan penduduk mencapai 250 - 400 orang/km2d. Sangat padat :kepadatan penduduk melebihi 401 orang/km2Berdasarkan undang-undang di atas, daerah Kelurahan Basirih dengan kepadatan penduduk 6.076 jiwa / Km2 termasuk ke dalam kategori sangat padat.Adapun komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini.Tabel 2.1Distribusi Penduduk Kelurahan BasirihMenurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2013NOGOLONGANUMURJENIS KELAMINJUMLAH%

LKPR

10 - 4 Tahun90787117788,0

25 - 9 Tahun11451099224410,1

310 14 Tahun110398220859,4

415 19 Tahun104184218838,5

520 24 Tahun93795518928,5

625 29 Tahun11201624274412,4

730 34 Tahun12131195240810,9

835 39 Tahun113796921069,5

940 44 Tahun98283018128,2

1045 49 Tahun60055011505,2

1150 54 tahun4614008613,9

1255 59 tahun2841994832,2

1360 64 tahun991122111,0

14> 65 tahun2372845212,3

15Total11.26610.912122.178100

Gambar 2.2 Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013

Gambar 2.3 Distribusi Penduduk menurut Umur Tahun 2012

Penduduk (0-16) + penduduk (>65)Berdasarkan data pada tabel 2.1 dan gambar 2.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk di wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru termasuk kedalam kelompok umur 25-29 tahun sebesar 12,4%. Sedangkan yang paling sedikit adalah kelompok umur 60-64 tahun sehingga dapat dikatakan bahwa penduduk yang lanjut usia memiliki komposisi yang paling sedikit. Lebih jelasnya persentase atau jumlah penduduk berdasarkan usia produktif dapat diketahui dengan cara sebagai berikut :

Penduduk (16-65)Usia Produktif =x 100%

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa usia produktif sebesar 55,09%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari setiap 100 orang penduduk harus menanggung jumlah penduduk yang tidak produktif sebanyak 55 orang. Dengan melihat jumlah penduduk usia produktif lebih banyak dari usia non produktif, wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru mempunyai cukup sumber daya manusia (SDM) yang dapat didayagunakan untuk membantu penyelenggaraan program-program Puskesmas menuju visi dan misi puskesmas itu sendiri, seperti pengkaderan maupun sasaran program.2. Jenis PekerjaanMata pencaharian suatu penduduk akan mempengaruhi terhadap pendapatannya, sehingga apabila tingkat pendapatannya tinggi maka diharapkan tingkat pemahaman terhadap kesehatan dan kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan juga tinggi.

Tabel 2.2Distribusi Penduduk Kelurahan BasirihMenurut Jenis Pekerjaan Tahun 2012NOJENIS PEKERJAANJUMLAH

1Buruh 6226

2PNS364

3Pengrajin37

4Pedagang107

5Penjahit11

6Tukang117

7Peternak4

8Nelayan24

9Montir32

10Dokter/Bidan/Perawat19

11Sopir131

12Tukang becak0

13TNI / Polri74

14Pengusaha24

15Karyawan Pabrik.3983

16Petani38

17Pengurus Rumah tangga.3977

18Pelajar/Mahasiswa3019

19Tidak Bekerja3991

TOTAL22.178

Gambar 2.4 Distribusi Penduduk Menurut PekerjaanTahun 2012Dari distribusi penduduk di atas dapat disimpulkan sebagian besar yang menempati urutan pertama distribusi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan, didapatkan bahwa sebagian penduduk di wilayah kerja basirih sebagai buruh. Banyaknya jenis pekerjaan ini karena didukung oleh faktor lingkungan. Di mana dalam cakupan wilayah kerja puskesmas, terdapat 2 pabrik kayu yang merupakan tempat lapangan pekerjaan buruh. Karena distribusi pekerjaan penduduk banyak pada kalangan menengah ke bawah, hal ini akan berpengaruh pada pendapatan penduduk. Semakin rendah jenis pekerjaan semakin rendah pula pendapatan. Sehingga hal ini akan mempengaruhi pula kesehatan lingkungan keluarga baik itu sanitasi lingkungan rumah dan masyarakat, serta higiene personal. Di mana masyarakat cenderung menggunakan uang untuk makan dan hal lain ketimbang membeli makanan sehat dan bergizi.3. Tingkat PendidikanKemajuan suatu wilayah salah satunya ditentukan oleh tingkat pendidikan, dimana jika tingkat pendidikan tersebut tinggi maka wilayah tersebut telah maju. Sedangkan tingkat pendidikan untuk wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini.Tabel 2.3Distribusi Penduduk Kelurahan BasirihMenurut Tingkat Pendidikan Tahun 2012NOTINGKAT PENDIDIKANJUMLAHPERSEN

1Belum Sekolah3.94316%

2Tidak Tamat SD3.48015%

3SD sederajat5.51722%

4SMP sederajat5.72918%

5SMA sederajat6.05224%

6Sarjana ( S1 keatas )1.0195%

TOTAL24.747100,0%

Gambar 2.5 Distribusi Berdasar Tingkat Pendidikan Tertinggi

Berdasarkan distribusi tingkat pendidikan tertinggi, penduduk di wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru yang paling banyak yaitu lulusan SMA sederajat. Dengan demikian diharapkan masyarakat tersebut dapat berpotensi untuk dijadikan kader puskesmas dalam upaya pelaksanaan program puskesmas. Dan diharapkan pula pemahaman terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat juga dapat memenuhi sasaran.4. Masyarakat MiskinJumlah masyarakat miskin tahun 2012 menurut data Badan Pusat Statistik Kota Banjarmasin berjumlah 3.863 jiwa atau 17,37 % dari jumlah penduduk Kelurahan Basirih.

BAB IIIDATA DASAR PUSKESMAS BASIRIH BARU

A.Identitas Puskesmas

1. Nama Puskesmas: Puskesmas Basirih Baru2. Kode Puskesmas: 04043. Alamat: Jl. Purnasakti Komplek Permata Sari RT.36NO.41.A Banjarmasin Phone (0511) 44203434. Kecamatan: Banjarmasin Barat5. Wilayah Kerja: 1 Kelurahan ( Kelurahan Basirih ) 49 RT

B.Sarana dan Pra Sarana dan InventarisTabel 3.1 Fasilitas Bangunan Tahun 2012NoJenis saranaJumlahKeterangan

1Puskesmas1 buahBaik

2Pustu1 buahBelum aktif

3Posyandu Balita 11 buahBaik

4Posyandu Lansia2 buahBaik

Tabel 3.2 Sarana Transportasi Tahun 2012NoJenis saranaJumlah Keterangan

1Kendaraan roda 41BaikDigunakan untuk :-Keperluan rujukanFasilitas :-Tandu-Oksigen (K/P)

2Kendaraan roda 23Baik

Tabel 3.3 Fasilitas umum Tahun 2012NoKondisiJumlahKeterangan

1Rumah penduduk4504 buah

2Sarana air bersih2668 buahPDAM: 2629Hidran umum: 39

3Jamban keluarga4506 buahJamban sendiri : 3562Jamban umum : 1Jamban cubluk/cemplung : 531Plengsengan : 163Lainnya : 249

4Tempat-tempat umum Buah

a. Langgar18 buah

b. Mesjid5 buah

c. Salon12 buah

d. Pasar2 buah

e. Terminal49 buah

h. Sekolah21buahTK: 10 buahSD: 5 buahSLTP: 4 buahSMA: 2 buah

i. Perkantoran 1 buahPemerintah: 1 buah

j. Puskesmas1 buahKel. Basirih Baru

m. Puskesmas pembantu1 buahKel. Basirih Baru

n. Poskesdes1 buah

o. Klinik Kesehatan/BP5 buah

p. Klinik bersalin4 buah

7.Tempat pengolahan makanan dan minumanInd. Mak. Rakyat: 2 buahWarung kes./BP: 15 buahDamiu: 6 buah

8.Tempat penjualan pestisida (TPP)1 buah

C.Data UKBM BinaanTabel 3.4Sarana UKBM Binaan Puskesmas Tahun 2012NONAMA UKBMJUMLAH

1234 Posyandu Balita Posyandu Lansia UPGK POSKESDES11 buah 2 buah1 buah1 buah

Tabel 3.5Daftar Nama Nama Posyandu BalitaDi Wilayah Kerja Puskesmas Basirih Baru Tahun 2012NONAMA POSYANDUKETUA KADERALAMAT

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.10.11.Posyandu Bunga DesaPosyandu Gatra KencanaPosyandu AmperaPosyandu MelatiPosyandu KenangaPosyandu AnggrekPosyandu TerataiPosyandu PurnasehatPosyandu Cempaka SariPosyandu MawarPosyandu KutilangNy. AliyahNy. YulianaNy. Sri WulandariNy. HamdanahHj. TonasariNy. Sri MenikNy. SS FaridaNy. FauziahNy. Fathul JannahNn. RiniNy. RusmilawatiBasirih RT. 13Basirih RT. 22Basirih RT. 17Basirih RT. 7Basirih RT. 5Basirih RT. 19Basirih RT. 31Basirih RT. 37Basirih RT. 18Basirih RT. 3Basirih RT. 9

Tabel 3.6Daftar Nama Nama Posyandu LansiaDi Wilayah Kerja Puskesmas Basirih Baru Tahun 2012NO

NAMA POSYANDUKETUA KADERALAMAT

1.2.Posyandu Lansia Intan Sari Posyansu Lansia Tanjung SariNy. SS FaridaNy. Hamdanah

Basirih RT. 31Basirih RT. 7

D. Data Sekolah Binaan

Tabel 3. 7Daftar Nama nama Sekolah BinaanPuskesmas Basirih Baru Tahun 2012NONAMA SEKOLAHGURU UKSALAMAT

1.2.3.4.5.6.7.8.9.1011.12.13.1415161718192021SMA PGRI 2SMA PGRI 3SMPN 25SMPN 33SMP PGRI 7SMP PGRI 4SDN BASIRIH 2SDN BASIRIH 3SDN BASIRIH 6SDN BASIRIH 11SD. IT NURUL FIKRITK. KHADIJATUL . KTK. PERINTISTK. INTAN SARITK. TANJUNG SARITK. CEMPAKA SARITK.AL MUHLISUNTK. IT NURUL FIKRITK. ISLAM BAKTI VTK. CERIAPAUD NURUL HUDAArmini, SPdArdiansyahYanto, AmdFitriyaniLiansiZuhidah, MPdM. Noor EfendiNoor HidayahRusaida A.MdMukhlisHj. MuthaharahHj. Noor RamadhanaRusmainahM. HattaArsebeduSumiatiSiswi SupertiwiHj. MuthaharahRusidahIrene DestianaDewi MasitahCempaka Sari RT. 18Basirih RT. 16Basirih RT. 31Basirih RT. 40Cempaka Sari RT. 18Basirih RT. 16Basirih RT. 8Basirih RT. 13Basirih RT. 2Basirih RT. 32Komplek wijaya RT.34Basirih RT. 8Basirih RT. 13Basirih RT. 6Basirih RT. 25Basirih RT. 18Basirih RT. 1Komplek Wijaya RT. 34Basirih RT.Cempaka Sari RT. 43Basirih RT. 32

Tabel 3. 8Data Sekolah Binaan Puskesmas Basirih Baru Tahun 2012N0NAMA SEKOLAHJUMLAH

1. 2. 3. 4. 5.P A U DTAMAN KANAK KANAKSEKOLAH DASARSEKOLAH MENENGAH PERTAMASEKOLAH MENENGAH ATAS1 BUAH9 BUAH5 BUAH4 BUAH2 BUAH

JUMLAH21 BUAH

E.Data Ketenagaan / Sumber Daya ManusiaTabel. 3.9Daftar Ketenagaan Puskesmas Basirih BaruTahun 2012NO JENIS KETENAGAAN / PENDIDIKANJUMLAH

123456789101112131415161718192021Dokter UmumDokter GigiSarjana Kesehatan MasyarakatSarjana Farmasi / ApotekerD III KebidananD IV KebidananD III Gizi / NutrisionistD III Analis KesehatanD III Keperawatan ( Akper )D III Keperawatan GigiD III KeslingD III AkuntansiD I KebidananSPPH / D I SanitasiSekolah Perawat Kesehatan ( SPK )SPRGPekarya KesehatanAsisten ApotekerSLTA/ S 1TKS ( SLTA )Cleaning Service1 orang1 orang2 orang1 orang1 orang1 orang1 orang2 orang3 orang3 orang1 orang1 orang2 orang1 orang2 orang0 orang1 orang1 orang1 orang1 orang1 orang

Jumlah31 orang

F.Data Ruangan Pelayanan

Tabel. 3.10Data Jumlah Ruangan Pelayanan Di Puskesmas Basirih Baru Tahun 2012NOJENIS RUANGANJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 91011121314151617Ruang Kepala PuskesmasRuang Poli GigiRuang Kesling dan Klinik SanitasiRuang LaboratoriumRuang Konsultasi PKPRRuang Tata Usaha Aula PertemuanRuang Loket / PendaftaranRuang BP DewasaRuang BP AnakRuang KIA dan KB Ruang Tindakan KIARuang ApotikGudang ObatRuang Gizi dan ImunisasiDapurKamar Mandi / WC 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah

Jumlah18 buah

G. Denah Alur Pelayanan PuskesmasDalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas BASIRIH BARU memiliki alur kerja sebagai berikut : 1. Loket Pendaftaran / RegistrasiSetiap pasien / pengunjung yang ingin berobat / memperoleh pelayanan terlebih dahulu ke loket pendaftaran, untuk registrasi dan memperoleh kartu dan buku berobat serta memberitahukan tujuan pelayanan kesehatan yang diinginkan yaitu ke Poli KIA dan KB, Poli Gizi, Konseling Remaja, Balai Pengobatan Dewasa, Balai Pengobatan Anak, Klinik Sanitasi, Poli Gigi, Poli imunisasi, Laboratorium atau untuk meminta surat keterangan kesehatan / Kier Kesehatan atau Kier Caten pada Tata Usaha. Pendaftaran pasien dibedakan berdasarkan kartu jaminan kesehatan yang dimilikinya, yaitu Askes PNS / Pensiunan, Jamkesmas, atau Pelayanan Gratis yang dibiayai Pemko Banjarmasin. Setelah mendaftar, pasien / pengunjung diminta menunggu panggilan di ruang tunggu dari masing-masing ruangan / poli. Semua Jenis pelayanan kesehatan di puskesmas gratis kecuali surat keterangan kesehatan ( Kir Sehat, Surat Keterangan Sakit, Surat keterangan melahirkan, KIR Kesehatan Calon Jamaah Haji dan surat keterangan cuti hamil )yang harus membayar retribusi di loket kasir sesuai dengan tarip perda.2. Balai Pengobatan (BP) Dewasa Di balai pengobatan dewasa pasien mendapatkan pelayanan pemeriksaan / pengobatan atau tindakan medis termasuk rujukan ke rumah sakit bila pelayanan di puskesmas tidak memungkinkan untuk penanganannya. Untuk mendapatkan hasil pengobatan / pelayanan kesehatan yang optimal atau dokter / perawat memerlukan hasil pemeriksaan lain maka BP dewasa dapat merujuk pasien / klien ke poli lainnya di puskesmas ( rujukan internal ), yaitu ke Poli Gigi, Poli KIA, Klinik PKPR atau klinik sanitasi, sedangkan untuk menegakkan diagnosa pasien dirujuk ke laboratorium. Hasil rujukan dikembalikan ke BP dewasa untuk penanganan selanjutnya. Pasien yang ditangani di BP dewasa berumur 12 tahun ke atas.3. Balai Pengobatan ( BP ) Anak Di balai pengobatan anak pasien mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan berdasarkan protap MTBS untuk anak di bawah 5 tahun, termasuk rujukan ke rumah sakit jika pelayanan di puskesmas tidak memungkinkan untuk penanganannya. Untuk memperoleh hasil pengobatan yang optimal BP anak dapat mengkonsulkan pasien ke poli lain yaitu poli KIA, Klinik Sanitasi, Poli Gizi atau Laboratorium. Hasil rujukan internal tersebut dikembalikan lagi ke BP Anak untuk penanganan selanjutnya. Pasien yang dilayani di poli anak berumur 0 12 tahun.4. Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana ( KB )Di Poli KIA atau KB pasien mendapatkan pelayanan, pengobatan atau tindakan, termasuk rujukan ke Rumah Sakit bila pelayanan di Puskesmas tidak memungkinkan untuk penanganannya. Pelayanan kebidanan yang diberikan di Poli KIA / KB meliputi : pemeriksaan kehamilan ( ANC ), pertolongan persalinan normal, imunisasi TT Ibu Hamil, pelayanan kontrasepsi KB, Pemeriksaan IVA, Konsultasi kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan ibu nifas ( PNC ). Untuk mendapatkan hasil pengobatan / pelayanan kesehatan yang optimal, Poli KIA dapat merujuk pasien / klien ke poli lain, yaitu Poli Imunisasi, Poli Gigi, BP Dewasa Poli Anak atau klinik PKPR. untuk menegakkan diagnosa pasien dirujuk ke laboratorium. Hasil rujukan dikembalikan ke Poli KIA untuk penanganan selanjutnya.5. Poli GigiDi Poli Gigi pasien mendapatkan pemeriksaan, tindakan dan pengobatan gigi, termasuk rujukan ke rumah sakit bila petugas di poli gigi tidak mampu menanganinya. Poli gigi dapat merujuk pasien ke BP dewasa atau anak, dan laboratorium bila sakit gigi pasien perlu penanganan / pemeriksaan penunjang lainnya.6. Ruang ApotikRuang Apotik melayani penerimaan resep obat pasien dari semua poli pelayanan di puskesmas. Setelah memeriksa resep dengan teliti dan meracik obat dalam berbagai bentuk sediaan sesuai resep yang diberikan, petugas apotik akan menyerahkan obat kepada pasien dengan disertai penyuluhan aturan penggunaan obat tersebut.7. Ruang ImunisasiRuangan Imunisasi khusus melaksanakan pelayanan imunisasi, baik yang berasal dari KIA (imunisasi bayi) maupun imunisasi untuk Calon Pengantin (Catin).Untuk penghematan vaksin, khusus untuk imunisasi bayi dilaksanakan pada hari Selasa dan Kamis, sedangkan imunisasi TT Bumil pada hari Rabu dan Sabtu, sedangkan imunisasi TT Catin dilaksanakan setiap hari.8. Ruang Kesling dan Klinik SanitasiRuang Klinik Sanitasi merupakan tempat rujukan bagi masyarakat/ pasien / klien yang mempunyai permasalahan kesehatan lingkungan seperti masalah pembuangan air limbah, sampah, jamban keluarga, air bersih dan lain-lain, juga rujukan dari Poliklinik Umum maupun KIA bagi penderita yang mempunyai penyakit yang berkaitan dengan lingkungan misalnya seperti : Diare, Disentri , TB Paru, Ispa dan Kecacingan, dan lain-lain.9. Klinik PKPR / RemajaRuang klinik PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) adalah tempat rujukan untuk masyarakat usia remaja antara 10 tahun s.d 19 tahun baik bagi masyarakat / remaja di sekolah maupun remaja di masyarakat umum (masyarakat remaja diluar sekolah) yang mempunyai permasalahan kesehatan remaja, antara lain : haid tidak teratur, pemakaian/ pecandu Narkoba, pemakaian rokok, masalah dengan orang tua atau teman, hamil diluar nikah, penyakit atau gangguan kesehatan pada remaja, dan lain-lain. 10. Poli GiziPoli Gizi merupakan tempat pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan masalah kesehatan umum, terlebih lagi gizi ibu hamil dan anak balita pada khususnya Berbagai macam pelayanan gizi diberikan kepada masyarakat baik bersifat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.Jenis pelayanan yang diberikan antara lain : Penimbangan / pemantauan berat badan bayi dan anak / balita. Pemantauan BGM, Gizi kurang / buruk. Penyuluhan Gizi untuk ibu hamil yang bermasalah seperti : KEK dan terhadap klien usia dewasa yang mempunyai penyakit akibat masalah kesehatan yang berhubungan dengan gizi atau pengaruh makanan / minuman. Konsultasi gizi terhadap penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pola makan seperti Hipertensi, Gastritis, DM, Hiperkolesterolemia, dan lain-lain. Pemberian susu atau makanan tambahan pemulihan pada balita yang menderita gizi kurang / buruk. Pemberian PMT susu kepada ibu hamil KEK Pemberian Tablet Fe kepada Ibu hamil Pemberian tablet vitamin A kepada ibu nifas Pemberian tablet vitamin A kepada bayi 6-11bulan dan balita 1 5 tahun. 11. Ruang Laboratorium Ruang Laboratorium adalah tempat pemeriksaan urin, darah, tinja dan sputum atas indikasi medis, permintaan klien maupun pasien rujukan internal dari poliklinik puskesmas yang memerlukan kepastian / kejelasan diagnose. Pemeriksaan laboratorium yang dilayani meliputi darah rutin, kimia darah, urine rutin dan lengkap, sputum BTA dan feses rutin. Laboratorium puskesmas telah memiliki alat Spectrofotometer, urine analizer, centrifuge, dan lain-lain. 12. Tata UsahaRuangan Tata Usaha memberikan pelayanan untuk mendapatkan surat keterangan berbadan sehat, surat keterangan sakit / istirahat, Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Calon Haji dan calon pengantin, pemberian nomor surat keterangan, surat masuk dan keluar, serta surat rujukan.Klien yang akan diberikan surat keterangan kesehatan diperiksa di laboratorium, kemudian hasilnya dikirimkan ke poli dewasa untuk diperiksa oleh dokter, setelah klien dinyatakan memenuhi syarat kesehatan, maka petugas bagian tata usaha membuatkan surat keterangannya.

Alur kerja pelayanan kesehatan di Puskesmas BASIRIH BARU dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

H. Kunjungan Penyakit TerbanyakTabel 3.11Kunjungan 10 Penyakit Terbanyak ( Kasus Baru )Di Puskesmas BASIRIH BARU Tahun 2012NOJENIS PENYAKITKODEJUMLAH

1ISPAJ.18.93.105

2Penyakit Lain-Lain17011.210

3MyalgiaM.7911.051

4Hipertensi essensialI.10946

5BatukR.05807

6Sakit kepalaR.51727

7DyspepsiaK.30678

8Demam yang sebab tidak diketahuiR.50404

9Peny.Pulpa dan PeriapricalK.04388

10Diare dan GastroentritisA.09378

Gambar 3.1 Diagram Data 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Basirih Baru tahun 2012

Dari table 3.11 di atas menunjukkan bahwa kunjungan pasien yang datang ke Puskesmas Basirih Baru terbanyak penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) dengan jumlah kunjungan 3.105 kasus atau 31,45 % dari jumlah kasus kunjungan keseluruhan yang datang ke Puskesmas Basirih Baru. Analisis tingginya prevalensi ISPA di wilayah kerja puskesmas ini disebabkan oleh keadaan lingkungan di mana lingkungan wilayah kerja puskesmas sangat rentan terhadap pencemaran udara karena berdekatan dengan 2 pabrik besar kayu dan stockfile yang sisa produksinya mencemari udara. Selain itu wilayah kerja puskesmas juga dekat dengan jalan tol di mana hilir mudiknya kendaraan atau angkutan-angkutan batubara dan alat berat lewat menuju pelabuhan. Faktor risiko lain yangmendukung tingginya angka kejadian ISPA ialah kepadatan penduduk di mana menurut jumlah penduduknya kelurahan Basirih tergolong dalam kategori sangat padat sehingga memudahkan untuk penyebaran dan penularan penyakit ISPA melalui udara. Dengan faktor risiko lingkungan dan kepadatan penduduk kejadian ISPA di kelurahan Basirih meningkat.I. Kunjungan Rawat Jalan PasienTabel 3.12Kunjungan Rawat Jalan PasienDi Puskesmas Basirih Baru Tahun 2012N0JENIS KUNJUNGANJUMLAH

1

2

3

4

Kunjungan umum ( bayar )

Kunjungan umum gratis

Kunjungan Jamkesmas / Jamkesda

Kunjungan Askes PNS / Pensiunan

Jumlah Total402

17.294

3441

1059

22.196

Dari data kunjungan tersebut diatas merupakan kunjungan ke Poli Umum, Poli Anak (MTBS), Poli Gigi, Poli KIA, UGD, Poskesdes, Polindes, Pustu, Kir kes dll, dengan berbagai kasus penyakit. Pada tahun 2012 kunjungan terbanyak adalah kunjungan gratis, banyaknya kunjungan gratis ini disebabkan adanya kemudahan bagi Pasien dalam berobat, yaitu hanya dengan menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga dalam wilayah Kota Banjarmasin, pasien sudah dapat menggunakan hak berobat gratis di Puskesmas, Pustu, Poskesdes, Polindes selama jam kerja.J. Kegiatan Kefarmasian ( Apotik )Kegiatan Kefarmasian di Puskesmas Basirih Baru selama tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :Tabel 3.13Daftar Pemakaian Obat TerbanyakPuskesmas Basirih Baru Tahun 2011NO

Jenis ObatJumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Parasetamol tablet 500 mgVitamin B komplek tabletVitamin B12 tabletThiamin Hcl monohidrat (vit B1) 50mgKlorfeniramin maleat (CTM) tablet 4mgPiridoksin Hcl tablet 10 mgAsam askorbat (vit C) tablet 50mgAmoksisilin 500mg tabletAntasida doen tablet kombinasiTablet tambah darah kombinasi55577280682355522678208511853018266157401394010950

Dari hasil tabel di atas, didapatkan analisis sebagai berikut yaitu pada peringkat pertama pemakaian obat terbanyak adalah paracetamol. Paracetamol dikenal sebagai anti piretik dan mengandung sedikit anti inflamasi dan sedikit analgetik. Pemakaiannya di Puskesmas Basirih Baru sebagai terapi sudah tepat dimana paracetamol sering digunakan untuk penyakit ISPA sebagai penyakit terbanyak nomer 1 dan arthritis untuk digunakan sebagai anti inflamasi dan analgesic.

BAB IVUPAYA POKOK PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK, DAN KELUARGA BERENCANA PUSKESMAS BASIRIH BARU

II.1. KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)II.2.1 BatasanUpaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.Bagian dari usaha pokok kesehatan Puskesmas yang ditujukan kepada:1. Neonatal (1-3 hari)2. Bayi (1 12 bulan)3. Balita (1- 5 tahun)4. Anak prasekolah (6 7 tahun)5. Ibu hamil6. Ibu melahirkan/persalinan7. Ibu menyusui8. Ibu nifas.

II.2.2. Tujuan Program KIATujuan Program KIA adalah tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.Tujuan khusus program KIA adalah :1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku), dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu dan sebagainya.2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga, Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau TK.3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, dan ibu menyusui.4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat , keluarga dan seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya

II.2.3. Kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di PuskesmasII.2.3.1. Kegiatan UmumKegiatan umum Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas adalah sebagai berikut:

1. Perawatan, konseling dan pertolongan persalinan pada ibu hamilPerawatan, konseling dan pertolongan persalinan pada Ibu hamil meliputi:a. Ibu hamil b. Ibu hamil dengan risiko tinggi c. Ibu hamil dengan faktor risiko Pelayanan Antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, dan bidan) kepada ibu hamil selama kehamilannya, yang mengikuti pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4.Cakupan K1 atau juga di sebut akses pelayanan Ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan cakupan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standart serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trisemester pertama, sekali pada trismester kedua dan dua kali pada trisemester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil.Ibu hamil yang berisiko tinggi (bumil risti) seperti: usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun, riwayat persalinan operasi, keguguran, dan penyakti menahun, perlu penanganan cepat dan tepat. Kalau perlu dilakukan tindakan rujukan segera kepada fasilitas pelayanan yang lebih memadai.Tenaga kesehatan yang berkompetensi, seperti: dokter, bidan, paramedis terlatih, wajib melakukan pertolongan persalinan (safe labour) agar risiko penyulit selama persalinan bisa dikurangi dan segera ditindaklanjuti.Komplikasi dan kematian Ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki Kompetensi kebidanan ( Profesional)

2. Perawatan dan konseling pada Ibu terhadap neonatus.Perawatan dan konseling pada Ibu terhadap neonatus, meliputi:a. Neonatal yang menyikapi kunjungan neonatus 0 7 hari (KN 1) dan kunjungan neonatus 8 28 hari ( KN 2)b. Neonatal Resiko TinggiBayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0-7 hari dan dua kali lagi pada umur 8-28 hari. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu

3. Perawatan dan konseling pada ibu menyusui/ ibu masa nifas4. KB (Keluarga Berencana)a. Menyikapi Kunjungan PUS sesuai keluhan datang ke Puskesmasb. Menyikapi Kunjungan Akseptor baru c. Menyikapi Kunjungan penderita dengan kegagalan kontrasepsi d. Menyikapi Kunjungan penderita dengan komplikasi kontrasepsie. Menyikapi Kunjungan KB aktif Program KB Puskesmas secara khusus Menyelenggarakan fasilitas pelayanan Keluarga Berencana, meliputi : Fasilitas Pelayanan KB Profesional dan Masyarakat Membentuk Tim Keluarga Berencana Keliling Membentuk Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) Melakukan Pencatatan dan Pelaporan5. ImunisasiKegiatan imunisasi rutin dan tambahan. Vaksin yang diberikan pada imunisasi rutin meliputi : Pada Bayi : Hepatitis B, BCG, Polio, DPT dan Campak Pada Anak Sekolah : DT, CAmpak dan TT Pada WUS : TT

II.2.3.1. Kegiatan KhususKegiatan khusus kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas adalah sebagai berikut:1. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak prasekolah.2. Deteksi dini faktor resiko ibu hamil.3. Pemantauan tumbuh kembang balita.4. Imunisasi Tetanus Toxoid 2 kali pada ibu hamil serta BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.5. Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIA6. Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah untuk macam-macam penyakit ringan.7. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan serta bayi-bayi yang lahir ditolong oleh dukun selama periode neonatal (0-30 hari)8. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi serta kader-kader kesehatan

II.2.3 Standar Pelayanan Kesehatan Minimal Ibu dan BayiStandar Pelayanan kesehatan minimal ibu dan bayi menurut keputusan Menkes RI no 1457/MENKES/SK/X/2003 meliputi : cakupan kunjungan minimal ibu hamil K4 (95%) cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (90%) ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk (100%) cakupan kunjungan neonatus (90%) cakupan kunjungan bayi (90%) cakupan bayi berat lahir rendah (BBLR) yang ditangani (100%) Puskesmas melalui pelayanan kesehatan di dalam dan luar gedung, melakukan seluruh program kesehatan Ibu dan Anak secara menyeluruh, dengan memperhatikan beberapa indikator cakupan program KIA yang terpadu dengan beberapa kegiatan lainnya seperti program gizi, imunisasi dan upaya kesehatan sekolah (UKS).1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) : 95%2. Cakupan Komplikasi Kebidanan : 80 %3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan : 90%4. Cakupan Pelayanan Nifas : 90%5. Cakupan Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi : 80%6. Cakupan Kunjungan Bayi : 90 %7. Cakupan Imunisasi Bayi (Universal Child Immunization): 100 %8. Cakupan Pelayanan Anak Balita : 90 %9. Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI : 100 %10. Cakupan Perawatan Balita Gizi Buruk : 100 %11. Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah Dasar : 100 %Setiap cakupan program tersebut merupakan rincian Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD), yang diharapkan bisa tercapai pada kurun waktu 2010-2015, dimana menjadi target khusus pelayanan di tingkat puskesmas, sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pada setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.II.2.4. Manajemen Kegiatan KIAPemantauan kegiatan KIA dilaksanakan melalui Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS-KIA) dengan batasan : Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat untuk pengelolaan kegiatan KIA serta alat untuk motivasi dan komunikasi kepada sektor lain yang terkait dan dipergunakan untuk pemantauan program KIA secara teknis maupun non teknis.Melalui PWS-KIA dikembangkan indikator-indikator pemantauan teknis dan non teknis,yaitu :1. Indikator Pemantauan Teknis :Indikator ini digunakan oleh para pengelola program dalam lingkungan kesehatan yang terdiri dari :a. Indikator Aksesb. Indikator Cakupan Ibu Hamilc. Indikator Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatand. Indikator Penjaringan Dini Faktor Resiko oleh Masyarakate. Indikator Penjaringan Faktor resiko oleh Tenaga Kesehatanf. Indikator Neonatal.2. Indikator Pemantauan Non teknis :Indikator ini dimaksudkan untuk motivasi dan komunikasi kemajuan maupun masalah operasional kegiatan KIA kepada para penguasa di wilayah, sehingga dimengerti dan mendapatkan bantuan sesuai keperluan. Indikator-indikator ini dipergunakan dalam berbagai tingkat administrasi, yaitu:a. Indikator pemerataan pelayanan KIAUntuk ini dipilih indikator AKSES (jangkauan) dalam pemantauan secara teknis memodifikasinya menjadi indikator pemerataan pelayanan yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.b. Indikator efektivitas pelayanan KIA :Untuk ini dipilih cakupan (coverage) dalam pemantauan secara teknis dengan memodifikasinya menjadi indikator efektivitas program yang lebih dimengerti oleh para penguasa wilayah.Kedua indikator tersebut harus secara rutin dijabarkan per bulan, per desa serta dipergunakan dalam pertemuan-pertemuan lintas sektoral untuk menunjukkan desa-desa mana yang masih ketinggalan. Pemantauan secara lintas sektoral ini harus diikuti dengan suatu tindak lanjut yang jelas dari para penguasa wilayah perihal : peningkatan penggerakan masyarakat serta penggalian sumber daya setempat yang diperlukan.

II.2.4. Struktur Kepengurusan Unit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Basirih Baru

II.2.5. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dilaksanakan Puskesmas Basirih BaruProgram Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan KB yang dilaksanakan di Puskesmas Basirih Baru periode bulan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel Tingkat Pencapaian ( Realisasi Pelaksanaan ) Program Kegiatan Kia Dan Kb Januari 2013 - Mei 2013NOPROGRAM/KEGIATANINDIKATOR KINERJASATUANTARGETREALISASIPERSENTASE PENCAPAIAN (%)

1234567

PROGRAM KIA DAN KB

-Pelacakan bumil baruMeningkatkan cakupan bumil Kali44544399.5 %

-Pertemuan ibu hamil (kelas bumil )Terciptanya bumil yang sehatKelas7571.4 %

-Pelayanan persalinan oleh nakes Termasuk pendampingan persalinan dukun oleh nakes sesuai standarOrang44534678 %

- Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar untuk kunjungan lengkapOrang44528564 %

- Pelayanan nifas lengkap (ibu% neonatus ) sesuai standar KN3Orang44514232.7%

- Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil resiko tinggi/komplikasiOrang914347.3 %

- Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggiOrang22100 %

- Cakupan BBLR ditanganiOrang2929100 %

- Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU)Orang4239210049,54 %

- Akseptor aktif MKET di PuskesmasOrang4975010,06 %

- Akseptor MKET dengan komplikasiOrang---

- Akseptor MKET mengalami kegagalanOrang----

BAB VANALISIS SWOT PUSKESMAS BERDASARKAN DATA-DATA PUSKESMAS DAN TEMUAN DI LAPANGAN

III.1. Kekuatan:1. Program deteksi bumil baru sudah berjalan 99.5%.2. Program penanganan neonatus risti sudah berjalan 100%3. Program penanganan BBLR sudah berjalan 100%

III.2. Kelemahan :1. Rendahnya pemberian pelayanan kesehatan bumil oleh tenaga kesehatan2. Rendahnya pemberian pelayanan nifas lengkap oleh tenaga kesehatan3. Rendahnya deteksi Risti bumil oleh tenaga kesehatan4. Rendahnya penggunaan akseptor KB aktif di puskesmas

III.3. Kesempatan :1. Tingkat pendidikan masyarakat yang tinggi sehingga puskesmas bisa merekrut kader yang banyak.

III.4. Ancaman :1. Kurang maksimalnya kinerja dan kerja sama antara tenaga kesehatan, kader, dan masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan bumil dan pelayanan nifas lengkap agar tercapai target sasaran di wilayah kerja.2. Kurangnya kuota tenaga kesehatan di bidang KIA dan KB yang sedikit banyak mempengaruhi keberhasilan dalam menjalankan program program yang ada.3. Rendahnya kesadaran deteksi Risti bumil oleh masyarakat.4. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan akseptor KB aktif di Puskesmas

III.2 Alternatif Pemecahan Masalah:1. Menggencarkan penyuluhan mengenai pentingnya memeriksakan kehamilan dan nifas secara rutin ke puskesmas sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayan kesehatan bumil dan nifas dengan maksimal. 2. Menambah tenaga kesehatan atau kader agar bisa menjalankan program secara maksimal. 3. Diperlukan peran aktif bidan, dokter, atau masyarakat untuk selalu memantau ibu hamil dengan risiko tinggi.4. Promosi dan penyuluhan mengenai KB

BAB IVPENUTUP

Puskesmas Basirih Baru membawahi satu kelurahan yaitu Kelurahan Basirih dengan jumlah penduduk 22.178 jiwa. Luas wilayah kerja Puskesmas Basirih Baru 3,65 km. Salah satu programnya adalah kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana. Dalam pelaksanaannya, program ini ditangani oleh 10 orang bidan dan jumlah tersebut sampai saat ini masih kurang. Hal inilah yang diperkirakan menyebabkan kurang rincinya beberapa data dan target yang hendak dicapai sehingga kurang dapat memperlihatkan gambaran jumlah sarana sanitasi yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak untuk mendukung agar program ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.

44