Program KIA KB Puskesmas

36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Program KIA termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan sebagai berikut: pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita. Keberhasilan program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Angka kematian ibu dan bayi di Sumatera Barat masih belum mencapai target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup. Dari hasil Survey Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi 1

description

Public Health

Transcript of Program KIA KB Puskesmas

Page 1: Program KIA KB Puskesmas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat. Melalui

program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan keberhasilan

pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan

pokok.

Program KIA termasuk satu dari enam program pokok (basic six) Puskesmas

yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan mutu pelayanan KIA secara

efektif dan efisien. Program ini bertanggung jawab dalam kegiatan pelayanan sebagai

berikut: pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan,

keluarga berencana, neonatus, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.

Keberhasilan program KIA menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan

Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama pembangunan kesehatan

di Indonesia. Angka kematian ibu dan bayi di Sumatera Barat masih belum mencapai

target Millenium Development Goals (MDGs) 2015 yaitu angka kematian bayi 23/1000

kelahiran hidup dan angka kematian ibu 102/100.000 kelahiran hidup. Dari hasil Survey

Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, angka kematian bayi di Sumatera Barat

mencapai 47/1000 kelahiran hidup, sementara angka kematian ibu mencapai 228/100.000.

Data dari Puskesmas Ambacang dari bulan Januari hingga September tahun 2012,

ditemukan kematian bayi berjumlah 9 orang.

Oleh karena pentingnya kesehatan ibu dan anak sebagai salah satu indikator

kesehatan, maka penulis mengangkatkan makalah Pelaksanaan Program KIA dan KB di

Puskesmas Ambacang sebagai perbandingan bagi puskesmas lain dan sebagai evaluasi

bagi Puskesmas Ambacang sendiri untuk memberikan pelayanan yang lebih baik di

bidang KIA di masa yang akan datang.

1.2 Batasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

dan Keluarga Berencana (KB) dan Pelaksanaan program KIA dan KB di Puskesmas

Ambacang.

1

Page 2: Program KIA KB Puskesmas

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui program KIA dan KB di Puskesmas Ambacang

2. Mengetahui pelaksanaan program KIA dan KB di Puskesmas Ambacang.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan kepustakaan yang merujuk

pada berbagai literatur, laporan tahunan dan laporan bulanan Puskesmas Ambacang, dan

diskusi dengan Pjs kepala puskesmas dan pemegang program KIA-KB Puskesmas

Ambacang.

2

Page 3: Program KIA KB Puskesmas

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Program KIA KB

Program Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA) merupakan salah satu dari enam program

pokok Puskesmas yang bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan jangkauan

serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien meliputi pelayanan ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga berencana, neonatus, bayi

baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.

2.2 Program Pokok pada Pelayanan KIA KB

Berdasarkan standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota yang

dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan RI, maka program di puskesmas, khususnya KIA

KB harus meliputi sebagai berikut :

2.2.1 Pelayanan Antenatal

Merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama

kehamilannya, yang disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam

Standar Pelayanan Antenatal, yang terdiri dari :

a) Timbang berat badan

b) Ukur tekanan darah

c) Nilai status gizi (LILA)

d) Ukur tinggi fundus uteri

e) Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).

f) Pemberian imunisasi TT lengkap

g) Pemberian Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan.

h) Test laboratorium (rutin dan khusus)

i) Tatalaksana kasus

j) Temu wicara (konseling)

Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, yaitu 1 kali

pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua, dan 2 kali pada triwulan ketiga.

3

Page 4: Program KIA KB Puskesmas

2.2.2 Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten. Hal ini diutamakan untuk :

- Mencegah terjadinya infeksi

- Menerapkan metode persalinan yang sesuai dengan standar

- Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi

- Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)

- Memberikan injeksi vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir

2.2.3 Deteksi Dini Faktor Resiko dan Komplikasi Kebidanan

Deteksi dini kehamilan dengan faktor resiko adalah kegiatan yang dilakukan untuk

menemukan ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan komplikasi kebidanan.

Faktor resiko pada ibu hamil adalah :

- Primigravida < 20 tahun atau > 35 tahun

- Anak > 4 orang

- Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang < 2 tahun

- Kurang energi kronis (KEK) dengan LLA < 23,5 cm atau penambahan berat

badan > 9 kg selama masa kehamilan

- Anemia dengan Hb < 11 g/dl

- TB < 145 cm atau dengan kelainan bentuk panggul dan tulang belakang

- Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya atau pada kehamilan sekarang.

- Sedang menderita penyakit kronis antaranya : TBC, kelainan jantung, ginjal, hati,

kelainan endokrin, tumor dan keganasan

- Riwayat kehamilan buruk (abortus berulang, mola hidatidosa, KPD, kehamilan

ektopik, bayi dengan cacat kongenital)

- Riwayat persalinan dengan komplikasi (sectio cesaria, ekstraksi vakum / forcep)

- Kelainan jumlah janin (kehamilan ganda)

- Kelainan besar janin

- Kelainan letak janin

4

Page 5: Program KIA KB Puskesmas

2.2.4 Penanganan Komplikasi Kebidanan

Penanganan komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi

kebidanan untuk mendapat penanganan definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan yang

kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.

Pelayanan obstetri :

- Penanganan pendarahan pada kehamilan, persalinan dan nifas

- Pencegahan dan penanganan hipertensi dalam kehamilan

- Pencegahan dan penanganan infeksi

- Penanganan partus lama / macet

- Penanganan abortus

- Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk dirujuk dan transportasi rujukan

Pelayanan neonatus :

- Pencegahan dan penanganan asfiksia

- Pencegahan dan penanganan hipotermi

- Penanganan BBLR

- Pencegahan dan penanganan infeksi neonatus, kejang neonatus, ikterus ringan –

sedang

- Pencegahan dan penangan gangguan minum

2.2.5 Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

Pelayanan kesehatan Ibu Nifas merupakan pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu

mulai dari 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin oleh tenaga kesehatan kunjungan nifas

minimal sebanyak 3 kali dengan ketentuan waktu:

- Kunjungan nifas pertama (KF1) : 6 jam – 3 hari pasca persalinan

- Kunjungan nifas kedua (KF2) : 4 – 28 hari pasca persalinan

- Kunjungan nifas ketiga (KF3) : 29 – 42 hari pasca persalinan

Pelayanan yang diberikan adalah :

- Pemeriksaan TD, nadi, respirasi dan suhu

- Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uteri)

- Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran pervaginam lainnya

- Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekslusif

- Pemberian kapsul vit A sebanyak 2 kali (segera setelah melahirkan dan 24 jam setelah

pemberian pertama)

- Pelayanan KB pasca persalinan

5

Page 6: Program KIA KB Puskesmas

2.2.6 Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan

oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 –

28 hari setelah lahir, yaitu:

- Kunjungan Neonatus ke-1 ( KN 1 ) : 6 - 48 jam setelah lahir

- Kunjungan Neonatus ke-2 ( KN 2 ) : hari ke 3 – 7 setelah lahir

- Kunjungan Neonatus ke-3 ( KN 3 ) : hari ke 8 – 28 setelah lahir

2.2.7 Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi

Pelayanan neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan penyakit

dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecatatan dan kematian oleh tenaga

kesehatan.

Tanda- tanda neonatus dengan komplikasi :

- Tidak mau minum / menyusu atau memuntahkan semua yang masuk kemulutnya

- Riwayat kejang

- Bergerak jika hanya dirangsang

- Frewensi napas < 30 x / menit atau > 60 x / menit

- Suhu tubuh < 35,5 0C atau > 37,5 0C

- Tarikan dinding dada kedalam sangat kuat

- Ada pustul di kulit

- Nanah banyak di mata

- Pusar kemerahan meluas ke dinding perut

- BBLR atau ada masalah menyusu

- Berat menurut umur rendah

- Adanya kelainan kongenital

- Prematuritas

- Asfiksia

- Infeksi bakteri

- Kejang

- Ikterus

- Diare

- Hipotermi

- Tetanus neonatorum

- Trauma lahir, sindrom gangguan pernapasan, dll.

6

Page 7: Program KIA KB Puskesmas

2.2.8 Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh

tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai 11 bulan

setelah lahir.

Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

- Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, polio 1- 4, DPT / Hb, campak)

sebelum usia 1 tahun

- Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK)

- Pemberian vitamin A (6 – 11 bulan)

- Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda – tanda

sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan buku KIA.

- Penanganan dan rujukan kasus jika perlu

- Penanganan dengan metoda MTBS

2.2.9 Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Masa balita merupaka masa keemasan atau golden periode dimana terbentuk dasar –

dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan mental intelektual yang

intensif dan awal pertumbuhan moral.

Pelayanan sesuai standar yang diberikan meliputi :

- Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun

- Stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK)

- Pemberian vitamin A dosis tinggi, 2 kali setahun.

- Kepemilikan dan pemamfaatan buku KIA oleh setiap anak balita

- Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menngunakan pendekatan MTBS

(Manajemen Terpadu Balita Sakit)

2.2.10 Pelayanan KB Berkualitas

Pelayananan KB berkualitas adalah pelayanan KB sesuai standar dengan menghormati

hak individu dalam merencanakan kehamilan sehingga diharapkan dapat berkonstribusi

dalam menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan tingkat fertilitas bagi pasangan yang

telah cukup memiliki anak (2 anak lebih baik), serta meningkatkan fertililitas bagi pasangan

yang ingin mempunyai anak.

Metode kontrasepsi meliputi :

- KB alamiah (sistem kalender, coitus interuptus)

7

Page 8: Program KIA KB Puskesmas

- Metode KB hormonal ( pil, suntik, susuk )

- Metode KB non hormonal (kondom, AKDR / IUD, vasektomi, dan tubektomi)

2.3 Indikator Pemantauan Keberhasilan Program KIA

Tabel 2.1.Indikator pemantauan keberhasilan program KIA

NO PROGRAM KIA INDIKATOR

PEMANTAUAN

1 ANTENATAL CARE K1, K4

2 PERTOLONGAN PERSALINAN Pn

3 PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS KF1, KF3

4 PELAYANAN KESEHATAN NEONATUS KN1 , KN3

5 PELAYANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN - PEMERIKSAAN

ANC

- PEMERIKSAAN

PADA SAAT

PELAYANAN

KESEHATAN IBU

NIFAS

6 PELAYANAN NEONATUS DENGAN

KOMPLIKASI

PEMERIKSAAN

WAKTU KUNJUNGAN

NEONATUS

7 PELAYANAN KESEHATAN BAYI - PEMBERIAN

IMUNISASI

LENGKAP

- PEMBERIAN

VITAMIN A(6-11

BULAN)

- ASI EKLUSIF

8 PELAYANAN KESEHATAN ANAK BALITA PEMBERIAN VITAMIN

A (1-5 TAHUN) 2 X

SETAHUN

9 PELAYANAN KB BERKUALITAS KB AKTIF

Sumber : Laporan Puskemas Ambacang tahun 2011

8

Page 9: Program KIA KB Puskesmas

Keterangan :

K 1 : Cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga

kesehatan pada trimester pertama

K 4 : Cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai standar

(paling sedikit 4 kali selama kehamilan)

Pn : Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

KF 1 : Kunjungan nifas 6 jam – 3 hari setelah persalinan

KF 3 : Kunjungan nifas dari hari ke 29 – 42 hari pasca persalinan

KN 1 : Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 6 – 48 jam

pasca persalinan

KN 3 : Cakupan neonatus yang mendapatkan pelayanan sesuai standar setelah 8 – 28 hari

pasca persalinan

9

Page 10: Program KIA KB Puskesmas

BAB III

ANALISIS SITUASI

3.1. Gambaran Umum

Puskesmas Ambacang terletak di salah satu kelurahan di Kecamatan Kuranji

Kota Padang yaitu Kelurahan Pasar Ambacang. Oleh karena terletak di Kelurahan

tersebutlah maka nama Puskesmas pun diberikan dengan nama yang sama yaitu

Puskesmas Ambacang yang untuk selanjutnya sesuai dengan masukan dari berbagai

pihak antara lain dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang disebut dengan

”Puskesmas Ambacang” saja, Puskesmas ini pada awalnya merupakan bagian dari

Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat terbatas dalam bentuk ”Puskesmas Pembantu”

yang berinduk ke Puskesmas Kuranji, dan sejak tahun 2006 dikembangkan menjadi

Pusat Kesehatan Masyarakat dengan pelayanan penuh dan terlepas dari Puskesmas

Kuranji sendiri.

3.2 Geografi

Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ambacang berbatasan kecamatan

dan kelurahan yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas Ambacang. Batas -

batas wilayah kerja Puskesmas Ambacang yaitu :

Utara : Kelurahan Korong Gadang Kec. Kuranji.

Timur : Kecamatan Pauh,

Selatan : Kecamatan Pauh dan Lubuk Begalung.

Barat : Kecamatan Padang Timur dan Kecamatan Nanggalo.

Puskesmas Ambacang terletak pada 0° 55' 25.15", Lintang Selatan dan +100°

23' 50.14" Lintang Utara. Luas wilayah kerja Puskesmas Ambacang sekitar 12 km2,

mewilayahi 4 kelurahan yaitu : Kelurahan Pasar Ambacang, Kelurahan Anduring,

Kelurahan Ampang dan Kelurahan Lubuk Lintah. Umumnya masyarakat pengguna

jasa pelayanan kesehatan mempunyai aksesibilitas yang mudah dari dan ke

puskesmas.

10

Page 11: Program KIA KB Puskesmas

Secara sketsa, wilayah kerja Puskesmas dapat digambarkan sebagai berikut:

KECAMATAN PADANG TIMUR

KECAMATAN NANGGALO

KECAMATAN PAUH

KECAMATAN LUBUK

BEGALUNG

KECAMATAN PADANG UTARA

PETA WILAYAH KERJA UKSPUSKESMAS AMBACANG KECAMATAN KURANJI

GEOMAPPING SARANA KESEHATAN WILAYAH KERJA

PUSKESMAS

PUSTU

POSKESDES

KLINIK SWASTA

APOTIK

AMBULANPOSYANDU BALITA

5

7

7

9

POSYANDU LANSIA

1

2

1

2

Gambar 3.1 Geomapping Puskesmas Ambacang

Sumber : Laporan Puskemas Ambacang tahun 2011

3.3 Demografi

Jumlah penduduk yang menjadi tanggung jawab wilayah Puskesmas

Ambacang selama tahun 2011 adalah : 46900 jiwa dengan distribusi kependudukan

menurut kelurahan sebagai berikut:

Kelurahan Pasar ambacang : 16818

Kelurahan Anduring : 13412

Kelurahan Lubuk Lintah : 9737

Kelurahan Ampang : 6933

3.4 Prasarana dan Sarana Kesehatan serta sasaran Kesehatan

Puskesmas Ambacang pada saat ini telah memiliki prasarana dan sarana yang

relatif lebih baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Prasarana gedung dengan 2 lantai mampu dmamfaatkan untuk pelayanan dan

kegiatan administarsi/manajemen. Begitu pula prasarana kendaraan roda 4 dan roda

2 telah mampu menjangkau pelayanan terutama luar gedung seperti posyandu, UKS

serta pembinaan desa siaga.

11

Page 12: Program KIA KB Puskesmas

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Program KIA di Pukesmas Ambacang

Program Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Ambacang berpedoman

pada Pelayanan Kesehatan Dasar dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Kabupaten/Kota berdasarkan Permenkes RI No. 741/Menkes/PER/VII/2008, poin 1 –

12 dan ketentuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

4.1.1 Program Kesehatan Ibu di Puskesmas Ambacang

Program Kesehatan ibu di Puskesmas Ambacang tahun 2012 antara lain :

1. Pelayanan KIA ibu, kegiatannya :

a. Pendataan dan pencatatan K1

K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil di trimester pertama. Protap

pelayanan pemeriksaan ibu hamil di Puskesmas Ambacang :

- Petugas menerima kunjungan ibu hamil di ruang KIA setelah mendaftar di

loket pendaftaran

- Petugas melakukan anamnesis

- Petugas mempersilahkan ibu hamil ke laboratorium untuk periksa Hb dan

golongan darah (untuk bumil K1) serta pemeriksaan laboratorium lainnya

atas indikasi.

- Petugas melakukan pemeriksaan :

Tinggi badan, berat badan, LLA, dan tekanan darah

Melakukan pemeriksaan TFU, posisi janin, persentasi janin

Pemeriksaan DJJ

- Petugas memberikan imunisasi TT.

- Petugas memberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai gizi bumil,

hygiene perorangan, perawatan payudara selama kehamilan, pentingnya

periksa kehamilan secara rutin sesuai umur kehamilan, dan pesan supaya

persalinan dilakukan dengan tenaga kesehatan

- Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu, buku KIA, kohort

hamil

- Petugas menulis resep (kalsium laktat, Fe, dan vitamin)

12

Page 13: Program KIA KB Puskesmas

- Petugas mendeteksi risiko tinggi kehamilan bila ada dan rujuk ke RSU,

dokter spesialis serta melakukan kunjungan rumah pasien

- Petugas merujuk ke ruang pengobatan pada pemeriksaan pertama (K1)

atau bila ada indikasi

Berikut adalah hasil pencapaian K1 di puskesmas Ambacang hingga bulan

September pada tahun 2012 :

Anduring Lb Lintah Ps Ambacang Ampang Puskesmas

Komulatif 72.96 71.3 65.97 62.26 NaN 68.83

Bulan Lalu 30 27 52 11 NaN 120

Bulan ini 28 17 32 7 NaN 84

Trend NaN NaN NaN NaN NaN NaN

4.0512.1520.2528.3536.4544.5552.6560.7568.8576.9585.0593.15

Target : 72,9 %

Axis Title

Grafik 4.1 Kunjungan Ibu Hamil KI Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa pelayanan K1 di puskesmas Ambacang,

hingga bulan September belum mencapai target. Hal ini disebabkan oleh pendataan

yang belum maksimal dari petugas KIA KB. Banyak ibu hamil yang ada di wilayah

kerja puskesmas Ambacang yang memeriksakan kehamilannya ke bidan praktek

swasta, dokter umum/spesialis, dan juga ke rumah sakit setempat, tetapi belum

dimasukkan datanya ke dalam pelaporan di puskesmas. Untuk alternatif pemecahan

masalah, petugas KIA KB harus lebih aktif lagi melakukan PWS (Pemantauan Wilayah

Setempat) dan bekerja sama dengan bidan penanggung jawab wilayah. Diharapkan

hingga akhir 2012, K1 puskesmas Ambacang bisa mencapai target dari DKK yaitu

97%.

13

Page 14: Program KIA KB Puskesmas

b. Pendataan dan pencatatan K4

Adalah cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antental sesuai standar, 2

kali pada trimester III disuatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.

Berikut adalah hasil pencapaian K1 di puskesmas Ambacang hingga bulan

September pada tahun 2012 :

Lb Lintah Ps Amba-cang

Ampang Anduring Puskemas

Komulatif 93.7 63.9 56.6 49.5 NaN 64.9

Bulan Lalu 21 38 15 25 NaN 99

Bulan ini 14 32 3 22 NaN 71

Trend NaN NaN NaN NaN NaN NaN

3.8511.5519.2526.9534.6542.3550.0557.7565.4573.1580.8588.55

Target : 69,3 %

Grafik 4.2 Kunjungan Ibu Hamil K4 Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Dari grafik tersebut, puskesmas Ambacang sudah hampir mencapai target K4 bulan

September. Yang menjadi perhatian mencolok adalah pencapaian dari kelurahan Lubuk

Lintah yang sangat jauh melampaui target. Kekurangan yang terjadi masih merupakan

masalah yang sama dengan program K1, yaitu masalah pendataan. Selain PWS yang

belum optimal, khusus untuk kelurahan Lubuk Lintah, petugas khawatir terjadi double

entry data. Sehingga evaluasi cermat juga dibutuhkan. Secara umum, karena pencapaian

dengan selisih yang tidak jauh, petugas KIA KB optimis bisa mencukupkan hingga

target pada akhir 2012.

Kegiatan Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

P4K berbentuk stiker yang berisi nama ibu, taksiran persalinan, penolong

persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan calon pendonor

14

Page 15: Program KIA KB Puskesmas

darah. P4K bertujuan untuk menuju persalinan yang aman dan selamat. Stiker P4K

ditempel di pintu rumah masing-masing bumil. Berikut ini adalah contoh stiker P4K :

Gambar 4.1. P4K

Berikut pelaksanaannya di wilayah Puskesmas Ambacang tahun 2011:

Tabel 4.1 Pelaksanaan P4K di Puskesmas Ambacang Tahun 2011

N

O

KEGIATAN JUMLAH %

1. % Kelurahan yang melaksanakan P4K dengan stiker 4 100

2. % Ibu hamil mendapat stiker 1046 100

3. % Ibu hamil berstiker mendapat pelayanan Antenatal sesuai

standar

1023 95,3

4. % Ibu hamil berstiker bersalin ditenaga kesehatan 940 89,8

5. % Ibu hamil, bersalin & nifas berstiker yang mengalami

komplikasi di tangani

110 100

Sumber: Laporan Puskemas Ambacang tahun 2011

Dari diskusi dengan pemegang program KIA KB, diakui data untuk tahun

2012 belum ada. Dalam pelaksanaannya tahun ini, stiker P4K tetap selalu diberikan

kepada ibu hamil yang baru memeriksakan kehamilannya ke puskesmas. Untuk

pemantauan penempelan stiker, tidak pernah dilakukan petugas. Namun, dalam hal

ini, petugas KIA KB selalu berkordinasi dengan kader di lapangan.

15

Page 16: Program KIA KB Puskesmas

Kelas ibu hamil

Program kelas bumil di Puskesmas Ambacang sudah memiliki 4 kelas, 1 kelas

di masing-masing kelurahan. Kelas bumil diadakan pada hari Rabu minggu ke 3.

Meteri yang diberikan ada 3, yaitu kehamilan, persalinan, dan nifas-bayi baru lahir.

Permasalahan dalam pelaksanaan kelas ibu hamil ini adalah masih kurangnya

antusias ibu hamil untuk ikut. Seharusnya, 1 kelas diikuti oleh 10 ibu hamil, tapi pada

kenyataannya, kadang hanya diikuti oleh 5 – 6 orang. Hal ini perlu menjadi perhatian

bagi petugas puskesmas dan kader untuk lebih aktif lagi mengajak bumil mengikuti

kelas. Selain itu, materi yang diberikan sebaiknya dipersiapkan semaksimal mungkin,

sehingga tampilannya menjadi lebih menarik.

2. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah cakupan ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, di suatu wilayah kerja dalam

kurun waktu tertentu.

Jumlah persalinan bumil di puskesmas Ambacang diketahui dari laporan bidan

puskesmas, bidan praktek swasta, dan rumah sakit yang berada di kawasan Puskesmas

Ambacang yang dilaporkan setiap bulannya. Jika ada bumil yang melahirkan tidak

ada didalam data, maka kader akan mengunjungi rumah bumil tersebut atau dihubungi

lewat telpon. Dari laporan tersebut diketahui apakah ada ibu hamil dan bayi yang

meninggal saat persalinan.

Berikut adalah cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di puskesmas

Ambacang hingga bulan September pada tahun 2012

16

Page 17: Program KIA KB Puskesmas

Anduring Lb Lintah Ps Amba-cang

Ampang Puskesms

Komulatif 72.6 68.8 67.03 56.3 NaN 67.4

Bulan Lalu 24 17 37 19 NaN 97

Bulan Ini 19 18 32 12 NaN 81

Trend NaN NaN NaN NaN NaN NaN

3.85

19.25

34.65

50.05

65.45

80.85 Target : 69,3%

Grafik 4.3 Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Triwulan III Puskesmas Ambacang

Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa dari target 69% untuk bulan

September, puskesmas sudah mencapai 67%nya. karena tidak semua ibu hamil

melahirkan di puskesmas, maka PWS yang optimal sangat dibutuhkan sehingga

data bumil yang melahirkan dengan tenaga kesehatan bisa direkap dengan baik.

Selain itu, dari diskusi dengan pemegang program, diketahui bahwa di wilayah

kerja puskesmas Ambacang tidak ada lagi praktek dukun beranak, sehingga sudah

seluruh bumil yang ada di wilayah kerja puskesmas melahirkan dengan tenaga

kesehatan yang kompeten.

3. Pelayanan Kesehatan Nifas

Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan 42 hari

pasca bersalin 3 kali dengan distribusi waktu 6 jam s/d hari-3 (KF 1), hari ke-4 s/d

hari ke-28 (KF 2) dan hari ke-29 s/d hari ke-42 (KF 3) setelah bersalin di suatu

wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

17

Page 18: Program KIA KB Puskesmas

Kegiatannya antara lain : Pemeriksaan Vital Sign ,TFU (Involusi Uterus),

Lockea dan keluaran pervaginam,Periksa payudaradan ASI Eksklusif, Vit A

200.000 IU dua kali, Pertama segera setelah lahir, kedua setelah 24 jam pemberian

yg pertama,Pelayanan KB Pasca salin

Berikut adalah cakupan pelayanan kesehatan nifas lengkap (KF3) di

puskesmas Ambacang hingga bulan September pada tahun 2012 :

Lb Lintah Anduring Ps Amba-cang

Ampang Puskesmas

Komulatif 68.8 62.7 58.5 52.7 NaN 61.03

Bulan Lalu 18 21 31 5 NaN 75

Bulan Ini 17 9 24 11 NaN 61

Trend NaN NaN NaN NaN NaN NaN

3.6510.9518.2525.5532.8540.1547.4554.7562.0569.3576.6583.95

Target : 65,7%

Grafik 4.4 Cakupan Pelayanan Ibu Nifas Lengkap Triwulan III Puskesmas Ambacang

Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Berdasarkan grafik di atas, angka cakupan pelayanan ibu nifas lengkap di puskesmas

Ambacang, hingga bulan September 2012 sudah hampir mencapai target, yaitu hanya selisih

4 %. Diharapkan petugas lebih aktif dan cermat lagi dalam pendataan sehingga cakupan

pelayanan ibu nifas bisa optimal.

4. Cakupan Penanganan Komplikasi Obstetri (PK)

Adalah cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja dalam kurun

waktu tertentu yang di tangani secara definitif sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten

pada tingkat dasar dan rujukan.

18

Page 19: Program KIA KB Puskesmas

Berikut adalah data komplikasi obstetric yang ditangani pusekesmas Ambacang hingga

bulan September tahun 2012 :

Lb Lintah Ps Amba-cang

Ampang Anduring Puskesmas

Komulatif 40 29.9 25 21.3 NaN 28.8

Bulan Lalu 1 2 0 0 NaN 3

Bulan Ini 0 0 0 4 NaN 4

Trend NaN NaN NaN NaN NaN NaN

2.88.414

19.625.230.836.4

4247.653.258.864.4

Target : 50,4 %

Grafik 4.5 Cakupan Bumil, Bulin, dan Bufas dengan Komplikasi yang ditangani

Puskesmas Ambacang Triwulan III Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Dari grafik diatas, hingga September 2012, cakupan penanganan komplikasi obstetric

di puskesmas Ambacang masih jau dari target. Hal ini bisa dikarenakan kasus komplikasi

obstetric di wilayah kerja puskesmas Ambacang memang sedikit, atau karena PWS yang

kurang optimal sehingga capaian masih kurang. Sehingga diperlukan evaluasi program

dan kerjasama dengan bidan pembina wilayah setempat.

4.1.2 Program Kesehatan Anak

1. Kesehatan Neonatus

a. Pelayanan KN 1, KN2, dan KN3

Adalah cakupan kunjungan neonatal adalah pelayanan kepada neonatus pada masa 6

jam sampai dengan 28 hari setelah kelahiran sesuai standar.

Pelayanan yang diberikan: MTBM, pemeriksaan dan perawatan BBL, pemeriksaan

tanda bahaya, pemberian imunisasi, konseling dengan menggunakan buku KIA,

penanganan dan rujukan kasus

19

Page 20: Program KIA KB Puskesmas

Berikut adalah cakupan pelayanan neonatal lengkap (KN3) di puskesmas Ambacang

hingga bulan September pada tahun 2012 :

Lb Lintah Ps Amba-cang

Anduring Ampang Puskesmas

Komulatif 73.4 64 62.01 50.69 NaN 63.42

Bulan Lalu 18 31 21 15 NaN 85

Bulan Ini 17 24 9 11 NaN 61

Trend NaN NaN NaN NaN NaN NaN

3.65

18.25

32.85

47.45

62.05

76.65Target : 65,7%

Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Neonatal Lengkap Triwulan III Puskesmas Ambacang

Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Dari grafik di atas, diketahui bahwa pencapaian pelayanan neonatal lengkap di

puskesmas Ambacang hingga bulan September tahun 2012 sudah hampir mencapai

target. Namun, dari keseluruhan, pencapaian pada bulan September mengalami

penurunan dibandingkan bulan lalu. Hal ini mesti dicermati oleh petugas dan kader.

b. Penanganan Komplikasi Neonatus

Adalah cakupan neonatus dengan komplikasi yang di tangani secara definitif oleh

tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan di suatu wilayah

kerja pada kurun waktu tertentu.

Berikut adalah cakupan neonatus resiko tinggi di puskesmas Ambacang hingga bulan

September pada tahun 2012 :

20

Page 21: Program KIA KB Puskesmas

40%

33%

20%7%

Jumlah : 15 Orang

Ps Ambacang : 6 OrangLb Lintah : 5 OrangAnduring : 3 OrangAmpang : 1 Orang

Grafik 4.7 Cakupan Neonatus Resti Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa neonatus resiko tinggi paling banyak

ditemukan di kelurahan Pasar Ambacang. Hal ini harus menjadi perhatian petugas KIA

KB bersama dengan bidan pembina wilayah setempat. Penjaringan yang cermat dimulai

sejak ibu hamil pertama kali memeriksakan kehamilannya.

Dari diskusi dengan pemegang program, diketahui bahwa seluruh neonatus resiko

tinggi di wilayah kerja Puskesmas Ambacang sudah ditangani oleh tenaga kesehatan yang

kompeten, baik dari puskesmas, maupun melalui rujukan.

2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari-12 bulan (Kunjungan Bayi)

Adalah cakupan bayi yang mendapatkan pelayanan paripurna minimal 4 kali yaitu 1

kali pada umur 29 hari s/d 2 bulan, 1 kali pada umur 3-5 bulan, 1 kali pada umur 6-8

bulan dan 1 kali pada umur 9-11 bulan sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun

waktu tertentu.

Berikut adalah kunjungan bayi di puskesmas Ambacang hingga bulan September

pada tahun 2012 :

21

Page 22: Program KIA KB Puskesmas

Lb Lintah Anduring Ps Amba-cang

Ampang Puskesmas

Komulatif 67 64.5 63.3 63.2 NaN 64.5

Sasaran 203 279 350 144 NaN 976

Pencapaian 136 180 223 91 NaN 630

3.65

18.25

32.85

47.45

62.05

76.65 Target : 65,7 %

Grafik 4.8 Kunjungan Bayi Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Berdasarkan grafik, kunjungan bayi yang mendapatkan pelayanan kesehatan lengkap

di puskesmas Ambacang sudah hampir mencapai target. Pendataan yang optimal sangat

dibutuhkan karena tidak semua bayi di wilayah kerja puskesmas Ambacang datang ke

puskesmas untuk pemeriksaannya. Oleh karena itu, petugas puskesmas harus bekerja sama

dengan bidan Pembina wilayah setempat dan kader.

3. Cakupan Pelayanan Anak Balita (12-59 bulan)

Adalah cakupan anak balita (12-59 bulan) yang memperoleh pelayanan sesuai standar,

meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun, pemantauan perkembangan

minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A sebanyak 2 kali setahun.

Berikut adalah kunjungan balita di puskesmas Ambacang hingga bulan September pada

tahun 2012 :

22

Page 23: Program KIA KB Puskesmas

Ps Amba-cang

Anduring Lb Lintah Ampang Puskesmas

Komulatif 63.6 61.8 58.7 56.7 NaN 61.1

Sasaran 1372 1095 794 566 NaN 3827

Pencapaian 873 677 466 321 NaN 2337

3.35

16.75

30.15

43.55

56.95

70.35 Target : 60,3 %

Grafik 4.9 Kunjungan Balita Triwulan III Puskesmas Ambacang Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Berdasarkan grafik, dari target 60% pada bulan September, puskesmas Ambacang

sudah melebihi yaitu 61%. Seperti halnya kunjungan bayi, angka kunjungan balita juga

didapatkan dari luar puskesmas, yakni dari posyandu dan juga bidan swasta wilayah

setempat.

4.1.3 Program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Ambacang

Kegiatan program Keluarga Berencana (KB) di Puskesmas Ambacang sifatnya

menunggu. Program KB yang bekerja sama dengan BKKBN, sehingga bagi keluarga yang

ingin KB, ini bisa didapatkan secara cuma-cuma, dan jenis KB nya ialah:

1. Suntik

2. IUD

3. Pil

4. Implan

5. Kondom

Kegiatan lainnya adalah konseling dan penyuluhan KB yang berkerja sama dengan

program promkes pada saat safari KB.

Berikut adalah jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) yang menjadi peserta KB aktif di

puskesmas Ambacang hingga bulan September pada tahun 2012 :

23

Page 24: Program KIA KB Puskesmas

Ps Amba-cang

Lb Lintah Anduring Ampang Puskesmas

PUS 2394 1629 1634 1124 NaN 6781

KB Aktif 1908 1273 1255 766 NaN 5202

500

1500

2500

3500

4500

5500

6500 Target : 4611

Axis Title

Grafik 4.10 Pencapaian PUS menjadi Peserta KB Aktif di Puskesmas Ambacang

Tahun 2012

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Target pencapaian akseptor KB aktif untuk tahun 2012 adalah 68% dari jumlah pasangan

usia subur di wilayah kerja puskesmas, yang berarti adalah sebanyak 4.611 PUS untuk

puskesmas Ambcang. Dari grafik, pencapaian puskesmas Ambacang sudah jauh melebihi

target. Yang perlu diwaspadai adalah kesalahan dalam perekapan data seperti double entry.

Adapun jenis-jenis kontrasepsi yang digunakan oleh PUS di wilayah kerja puskesmas

Ambacang hingga September 2012 adalah sebagai berikut :

24

Page 25: Program KIA KB Puskesmas

12%4%

4%

0%

56%

20%5%

Jumlah : 5202 Peserta

IUD : 628

Implant : 222

MOW : 185

MOP : 9

Suntik : 2888

Pil : 1032

Kondom : 238

Grafik 4.11 Metode Kontrasepsi Yang Dipakai di Puskesmas Ambacang Tahun 2012

Keterangan : MOW = Metode Operasi Wanita

MOP = Metode Operasi Pria

Sumber: laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III tahun 2012

Berdasarkan grafik, kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah suntik, yaitu

sebanyak 2.888 peserta. Sedangkan kontrasepsi yang paling sedikit digunakan adalah MOP.

25

Page 26: Program KIA KB Puskesmas

BAB V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

1. Program KIA KB yang ada di Puskesmas Ambacang sudah sesuai dengan pelayanan

kesehatan dasar dalam standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota

dari kementrian kesehatan, yaitu :

a. Pelayanan KIA ibu

b. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan

c. Pelayanan Kesehatan Nifas

d. Penanganan komplikasi obstetric

e. Pelayanan KN 1, KN2, dan KN3

f. Penanganan komplikasi neonatus

g. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hari-12 bulan (Kunjungan Bayi)

h. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita

i. Program keluarga berencana

2. Dari semua program, hingga bulan September tahun2012, program yang capaiannya

masih sangat jauh dari target yaitu penanganan komplikasi obstetric. Program yang sudah

melampaui target yaitu program keluarga berencana. Sedangkan program lainnya rata-

rata sudah hampir mencapai target.

3. Permasalahan utama yang dihadapi program KIA KB adalah mengenai pendataan PWS

(Pemantauan Wilayah Setempat) yang belum optimal.

5.2 Saran

1. Meningkatkan koordinasi petugas KIA KB dengan bidan pembina wilayah setempat dan

kader

2. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dilaksanakan optimal setiap bulan

3. Perekapan data dilakukan dengan lebih cermat

4. Evaluasi pelaksanaan program dilakukan rutin dalam LOKMIN

26

Page 27: Program KIA KB Puskesmas

DAFTAR PUSTAKA

1. Data dan Informasi diunduh tanggal 14 Oktober 2012 dari: www.depkes.go.id

2. MDGs 2015 diunduh tanggal 14 Oktober 2012 dari : www.depkes.go.id

3. Puskesmas Ambacang. Laporan Puskemas Ambacang tahun 2011. Padang :

Puskesmas Ambacang

4. Puskesmas Ambacang. Laporan Program KIA KB Puskesmas Ambacang triwulan III

tahun 2012. Padang : Puskesmas Ambacang

5. Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir di Indonesia

diunduh tanggal 14 Oktober 2012 dari : www.kesehatananak.depkes.go.id

27