UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN...

117
i UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DALAM MATERI POKOK SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII B MTs NU 03 AL HIDAYAH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Matematika Disusun Oleh : LINA WAHYUNI NUZULIA 3105037 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

Transcript of UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN...

Page 1: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

i

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND

COMPOSITION) DALAM MATERI POKOK SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA PESERTA

DIDIK KELAS VIII B MTs NU 03 AL HIDAYAH KENDAL

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Islam

Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

LINA WAHYUNI NUZULIA

3105037

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2009

Page 2: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

ii

ABSTRAK Lina Wahyuni Nuzulia (NIM: 3105037). Upaya Peningkatan Hasil Belajar dengan Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dalam Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel pada Peserta Didik Kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal Tahun Pelajaran 2009-2010. Skripsi Semarang: Program Strata 1 Jurusan Tadris Matematika IAIN Walisongo, 2010. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel pada peserta didik kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal tahun pelajaran 2009-2010. Penelitian ini menggunakan studi tindakan (action research) pada peserta didik kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal. Obyek penelitian ini adalah di MTs NU 03 AL Hidayah Kendal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan satu kelas untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) yaitu kelas VIII B yang jumlahnya ada 44 peserta didik yang terdiri dari 21 putra dan 23 putri. Pengumpulan data menggunakan Lembar kerja peserta didik dan tes evaluasi. Data yang terkumpul dianalisis deskriptif sederhana. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap prasiklus, rata-rata tes evaluasi 54. Pada siklus I rata-rata tes evaluasi 65,68 dengan ketuntasan klasikal 79,54%. Sedangkan pada siklus II rata-rata tes evaluasi peserta didik meningkat menjadi 75,37 dengan ketuntasan klasikal 88,64%. Dari tiga tahap tersebut jelas bahwa ada peningkatan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dengan sebelumnya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition). Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada semua pihak (peserta didik, guru, orang tua) di MTs NU 03 Al Hidayah Kendal untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.

Page 3: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

iii

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab peneliti menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian

juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi

yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 10 Desember 2009 Deklarator,

Lina Wahyuni Nuzulia NIM. 3105037

Page 4: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

iv

MOTTO

.....

.....

Artinya : “ ….. Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara

kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan,

beberapa derajat…..” (Q.S. Al Mujadillah, 11)∗

∗ Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al Qur’an, Al Qur’an Al Karim dan Terjemahnya,

(Semarang: Karya Toha Putra, 1995), hlm. 946.

Page 5: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

v

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan dan kebanggaan hati, kupersembahkan karya tulis

yang sederhana ini yang telah memberi arti dalam hidupku.

Abah Muhtarom dan Ibu Salamah tercinta yang dengan penuh kesabaran

selalu berjuang, merawat dan mendo’akan anak-anaknya. Terima kasih atas

lantunan do’a, motivasi dan ridho yang selalu mengiringi langkah saya hingga

akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah saya. Hormat dan bakti ku kan selalu

tertuju untukmu..

Kakaku tercinta Mas Afif Amrullah, terima kasih atas motivasi dan do’a yang

diberikan. Semoga cepat menyelesaikan skripsinya. Salam sukses selalu..

Adikku tercinta Arif Budi Seiawan dan Hapy Latifah Aprilia, yang selalu

membantu, mendoakan dan memberi semangat selama perjalanan hidupku.

serta dengan senyuman dan motivasi yang kalian berikan memberikan

semangat kepada penulis.

Keluarga BANI MASKUR terima kasih atas doa dan motivasi dari kalian

sehingga menghantarkan aku menuju gerbang kesuksesan.

Seseorang yang selalu memberikan motivasi, yang selalu ada buat aku,

memberikan warna lain dikehidupanku (Mz Toermudzi). Terima kasih atas

cinta dan kasihmu selama ini. Semoga Abadi selamanya

Sahabat – sahabat terbaik dan terindahku atik, farida, kuni, harir, islam, siwi,

lian, mandik yang selalu memberi motivasi dan selalu ada saat suka maupun

dukaku (kau adalah tempatku berbagi kisah) dan sahabat-sahabatku anak

Tadris Matematika 2005 yang tidak bisa aku sebut satu per satu

Rekan-rekan KORPS yang tidak dapat saya sebutkan, terima kasih telah

memberikan banyak ilmu dalam berorganisasi.

Semua pihak yang pernah melintas dan menghiasi hidupku dan membantuku

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas budi baikmu, amin ….

Page 6: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa kita

curahkan kehadirat beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW,

keluarga, para sahabat dan pengikutnya, dengan harapan semoga kita

mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti.

Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa

skripsi ini tidak akan mungkin terlesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan

dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang

telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan

kepada:

1. Prof. DR. H. Ibnu Hajar, M.Ed., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang yang merestui pembahasan skripsi ini dan selaku Wali

Studi yang telah bersedia memberikan pengarahan selama penulis menjadi

mahasiswa.

2. Hj. Minhayati Shaleh, M.Sc., dan Mursid, M.Ag., selaku pembimbing yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi ini.

3. Segenap civitas akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan

kesempatan untuk menambah ilmu.

4. Suhamdan S.Pd. selaku Kepala MTs NU 03 Al Hidayah Kendal, A.

Qomarudin, S.Pd.I selaku guru pamong beserta stafnya yang telah

memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian serta membantu

mengarahkan dan memberikan saran yang berharga dalam penelitian skripsi

ini.

5. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga dengan doa dan motivasimu sehingga

penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

vii

6. Sahabat, teman-teman dan keluarga besar Tadris Matematika yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Tidak ada yang penulis kepada mereka selain untaian rasa terima kasih dan

iringan doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan

sebaik-baiknya. Amin.

Pada akhirnya penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan

skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti yang sebenarnya. Namun

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

para pembaca pada umumnya.

Semarang, 10 desember 2009 Penulis,

Lina Wahyuni Nuzulia NIM. 3105037

Page 8: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang penting bagi suatu bangsa, karena

bangsa yang ingin maju, membangun dan berusaha memperbaiki keadaan

masyarakat dan dunia tentu mengatakan bahwa pendidikan merupakan kunci

dan tanpa kunci itu usaha akan gagal.1 Dalam pendidikan di sekolah, aspek

yang dominan adalah guru dan peserta didik. Proses belajar mengajar

merupakan inti dari proses pendidikan.2 Dengan guru sebagai pemegang peran

utama. Guru mempunyai tugas untuk memilih model dan media pembelajaran

yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan

pendidikan. Sampai saat ini masih banyak ditemukan kesulitan-kesulitan yang

dialami peserta didik di dalam mempelajari matematika. Salah satu kesulitan

itu terdapat dalam materi sistem persamaan linear dua variabel pada peserta

didik kelas VIII B semester gasal.

Matematika merupakan sebuah ilmu yang memberikan kerangka

berfikir logis universal pada manusia3. Di samping itu, matematika merupakan

satu alat bantu yang urgen bagi perkembangan berbagai disiplin ilmu lainnya.

Oleh karena itu, tidak berlebihan kalau matematika ditempatkan sebagai

mathematics is king as well as good servant.4 Namun dalam praktek

pembelajarannya matematika dianggap sebagai sesuatu yang abstrak,

menakutkan dan tidaklah menarik di mata peserta didik. Hal ini berakibat pada

rendahnya output peserta didik dalam penguasaan materi matematika,

sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang

1 C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005), Cet. I,

hlm. 1 2 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002),

Cet. II, hlm. 3 3 Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Pusdiklat Tenaga

Teknis Keagamaan –Depag bekerjsama dengan ditbina Widyaiswara, Lan-RI, 2007), hlm.1. 4 Ibid.,

1

Page 9: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

2

tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental peserta didik.5 Untuk itu

diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu peserta didik

untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

Berdasarkan wawancara secara langsung dengan guru mata pelajaran

matematika kelas VIII yaitu bapak Qomarudin pada tanggal 23 April 2009.

Yang selama ini terjadi, ketika peserta didik diberi tugas tidak sedikit dari

mereka yang hanya mencontek tanpa mau memahami maksudnya. Lebih jauh

berdiskusi mengenai keadaan peserta didiknya dalam belajar matematika,

menyatakan bahwa minat/semangat peserta didik dalam melaksanakan tugas

guru terutama dalam hal membaca, ketika peserta didik diberi PR membaca

materi pelajaran dirumah kebanyakan dari mereka tidak membaca karena

malas dan tidak termotivasi untuk membaca. Daya tangkap peserta didik

dalam menerima pelajaran, kemampuan peserta didik dalam menghubungkan

materi pelajaran dengan dunia nyata, kemampuan peserta didik dalam belajar

mandiri, kemampuan peserta didik dalam menuliskan ide, kemampuan peserta

didik dalam mengerjakan tugas mandiri, keberanian peserta didik dalam

menyajikan temuan, ketrampilan peserta didik menulis dipapan tulis, dirasa

masih rendah belum sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dan belum

sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh matematika itu sendiri yaitu peserta

didik mampu belajar mandiri, mengembangkan sense of mathematics, dan

memiliki kemampuan berpikir tinggi (higher level thinking). Ini dibuktikan

pada tahun pelajaran 2008/2009, peserta didik yang memenuhi KKM hanya

61%. KKM untuk mata pelajaran matematika yang ditetapkan pada tahun

pelajaran 2009/2010 adalah 6,0

Pembelajaran lebih khusus pada peserta didik belajar dalam materi

sistem persamaan linear dua variabel, peserta didik banyak mengalami

kesulitan dalam penyelesaian masalah. Meskipun guru sudah mencoba

memberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan diajarkan dirumah

sebelum materi diberikan tapi pada kenyataannya hanya peserta didik tertentu

saja yang mengerjakan sendiri. Berdasarkan data nilai yang diberikan oleh

5 Ibid.

Page 10: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

3

bapak Qomarudin, hasil tes sumatif pada tahun pelajaran 2008/2009 rata-

ratanya adalah 53 masih di bawah KKM yang ditentukan.

Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk dapat memilih berbagai

pendekatan, strategi, model pembelajaran matematika yang sesuai dengan

kondisi peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Karena

peran dan tugas guru salah satunya meningkatkan motivasi belajar peserta

didik. Model pembelajaran yang digunakan guru sangat menentukan

keberhasilan dalam proses belajar mengajar, sehingga dengan pemilihan

model pembelajaran yang sesuai dengan materi sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV) peserta didik tidak bosan dalam menerima pelajaran.

Karena kurangnya minat membaca dan menulis penyelesaian masalah

secara runtun peserta didik dalam mata pelajaran matematika maka penulis

berminat meneliti salah satu model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) yang akan diterapkan

dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Model

pembelajaran CIRC ini merupakan model pembelajaran yang menekankan

pada membaca dan menulis.Dalam model pembelajaran CIRC, peserta didik

ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 peserta didik) yang

heterogen. ”Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan para peserta didik

dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial

yang tinggi.”6 Sehingga penggunaan model pembelajaran ini diharapkan dapat

menimbulkan minat sekaligus kreativitas dan motivasi peserta didik dalam

mempelajari matematika, sehingga peserta didik dapat memperoleh manfaat

yang maksimal baik dari proses maupun hasil belajarnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka judul yang dipilih

dalam penelitian ini adalah “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC (Cooperatve

Integrated Reading and Composition) dalam Materi Sistem Persamaan Linear

Dua Variabel”.

6 Amin Suyitno, Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP: Bahan

Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Pelajaran Matematika, (Semarang: UNNES, 2004).hlm. 12.

Page 11: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan pokok

penelitian ini adalah

1. Kemampuan peserta didik dalam menerima mata pelajaran matematika

khususnya pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel masih

lemah

2. Peserta didik kurang senang dengan mata pelajaran matematika

3. Nilai tes sumatif masih di bawah standar ketuntasan minimum yang

ditetapkan oleh MTs NU 03 Al Hidayah Kendal yaitu 6,0.

4. Model pembelajaaran yang diterapkan oleh guru masih konvensional.

C. Pembatasan Masalah.

Dari identifikasi masalah di atas peneliti membatasi sasaran penelitian

antara lain:

1. Sasaran penelitian terbatas pada peserta didik tingkat MTs.

2. Sasaran penelitian ditujukan kepada peserta didik kelas VIII B semester

gasal.

3. Sasaran penelitian terbatas pada pokok bahasan penyelesaian soal cerita

4. Sasaran penelitian terbatas pada tahun pelajaran 2009 - 2010.

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap arti dari judul yang

digunakan, maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam

judul sebagai berikut.

1. Peningkatan hasil belajar

Peningkatan hasil belajar yang dimaksud disini adalah upaya

untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam materi pokok

sistem persamaan linear dua variabel khusus pada sub pokok bahasan

menyelesaikan soal cerita yang ditandai dengan peningkatan nilai yang

cukup signifikan yang diperoleh oleh peserta didik.

Page 12: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

5

2. Penerapan

Penerapan yaitu kemampuan untuk menggunakan atau

menerapkan teori, prinsip, peraturan atau informasi ke dalam situasi

yang baru.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and

Composition dan merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.

Kegiatan pokok dalam CIRC untuk memecahkan soal cerita meliputi

rangkaian kegiatan yang spesifik, yakni : (1) salah satu anggota

kelompok membaca atau beberapa anggota membaca, (2) membuat

prediksi atau menafsirkan atas isi soal cerita, termasuk menuliskan apa

yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang ditanyakan

dengan suatu variabel tertentu, (3) saling membuat ikhtisar atau rencana

penyelesaian soal cerita, dan (4) menuliskan penyelesaian soal ceritanya

secara urut ( menuliskan urutan komposisi penyelesaiannya), dan (5)

saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian (jika ada yang

perlu direvisi).

4. Materi pokok sistem persamaan linear dua variabel

Materi pokok sistem persamaan linier dua variabel sesuai dengan

standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada, yang

sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), materi ini

merupakan salah satu materi pokok dalam mata pelajaran matematia

kelas VIII tingkat menengah pertama (SMP/MTs) yang diajarkan pada

semester ganjil.

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan materi hanya pada

bahasan Menyelesaikan model matematika dari masalah yang berkaitan

dengan sistem persamaan linier dua variabel dan penafsirannya.

5. Peserta didik kelas VIII B

Peserta didik kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal

adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi

Page 13: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

6

dirinya melalui proses pembelajaran dan masih terdaftar sebagai peserta

didik di MTs NU 03 Al Hidayah Kendal.

6. MTs NU 03 Al Hidayah Kendal

MTs NU 03 Al Hidayah Kendal adalah suatu sekolah / madrasah

tingkat menengah pertama yang berlatar belakang Agama Islam di

kecamatan Kendal kabupaten Kendal yang terletak di jalan raya utama

Kendal.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang

dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

”Apakah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading an Composition) dalam materi pokok sistem

persamaan linear dua variabel dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik

kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal?”

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Peserta Didik.

a. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran

matematika khususnya pada materi pokok sistem persamaan linear dua

variabel.

b. Menambah minat peserta didik untuk membaca dan latihan mata

pelajaran matematika

c. terjalin sikap gotong royang dan kerja sama yang antar peserta didik

d. Dapat bersosialisasi dengan teman ataupun guru.

2. Manfaat Bagi Guru

a. Memperoleh suatu kreativitas variasi pembelajaran yang lebih

menekankan pada aktivitas peserta didik yang sesuai dengan tuntutan

kurikulum satuan pendidikan.

b. Guru memiliki kemampuan penelitian tindakan kelas yang inovatif.

Page 14: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

7

c. Memberikan sumbangan yang positif dalam pengembangan cara

berfikir.

d. Memberikan dorongan dan dukungan akan pentingnya bertekad untuk

terus memperbaiki diri.

3. Manfaat Bagi Peneliti

a. Mendapatkan pengalaman langsung pelaksanaan model pembelajaran

CIRC yang bisa diterapkan kelak di lapangan.

b. Memberi pengalaman dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

c. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru matematika siap

melaksanakan berbagai model pembelajaran di lapangan, sesuai

kebutuhan lapangan agar dapat meningkatkan motivasi belajar dan

hasil belajar.

4. Manfaat Bagi Sekolah

a. Mendapatkan panduan tentang model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC.

b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran maka diharapkan dapat

meningkatkan peringkat MTs NU 03 Al Hidayah Kendal.

c. Dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik maka diharapkan

akan dapat mengurangi jumlah peserta didik yang tidak lulus UAN

karena pelajaran matematika.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat bagi sekolah sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian

bersama untuk rujukan pembelajaran MTs NU 03 Al Hidayah Kendal.

F. Kajian Pustaka Penelitian ini dilatar belakangi oleh penelitian yang dilakukan peneliti-

peneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan keshahihannya. Penelitian

mahasiswi UNNES, Virginia Sari tahun 2007 dengan judul “ Keefektifan

model pembelajaran problem posing dibanding kooperatif tipe CIRC

(Cooperative Integrated Reading and Composition) pada kemampuan siswa

kelas VII semester 2 SMP Negeri 16 Semarang dalam menyelesaikan soal

Page 15: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

8

cerita materi pokok himpunan tahun pelajaran 2006/2007” hasil yang

diperoleh adalah nilai matematika setelah diberi pembelajaran problem posing

rata-rata 62.256, sedangkan pada kelas pemebelajaran kooperatif CIRC rata-

rata 69.282. berdasarkan uij kesamaan dua pihak dengan menggunakan uji t

diperoleh t hitung = -1.7008 dan t tabel = 1.67, karena t hitung > t tabel maka

Ho ditolak. Artinya ada perbedaan kemampuan peserta didik dalam

menyelesaikan soal cerita pada kelas problem posing dan kooperatif CIRC.7

Noviana Kusumawati, mahasiswi UNNES yang lulus tahun 2008.

Dalam skripsinya yang berjudul “ Pengaruh Kemampuan Komunikasi dan

Pemecahan Masalah Matematika terhadap Hasil Belajar Kelas VII Pokok

Bahasan Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) di SMP N 15 Semarang Tahun Pelajaran

2008/2009” menunjukkan ada pengaruh kemampuan komunikasi dan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar peserta didik yaitu sebesar 32.2 %

sedangkan pengaruh kemampuan komunikasi terhadap hasil belajar peserta

didik sebesar 10.4 % dan pengaruh kemampuan pemecahan masalah terhadap

hasil belajar peserta didik sebesar 2.8 %.8

Andi Wibowo mahasiswa UNNES lulus tahun 2008 dalam skripsinya

yang berjudul “Keefektifan pembelajaran cooperative integrated reading and

composition (CIRC) terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika

materi pokok lingkaran pada siswa kelas VIII SMP Negeri Taman Pemalang

Tahun pelajaran 2007/2008” berdasarkan uji proporsi, uji π ternyata π hitung <

π tabel pada taraf signifikansi 5 % sehingga Ho diterima. Ini berarti

kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang memperoleh

pembelajaran CIRC sama dengan peserta didik yang memperoleh

7 Virginia Sari, “Keefektifan model pembelajaran problem posing dibanding kooperatif tipe

CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada kemampuan siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 16 Semarang dalam menyelesaikan soal cerita materi pokok himpunan tahun pelajaran 2006/2007”, Skripsi UNNES (Semarang: Perpustakan UNNES 2007) hlm. 87, t.d.

8 Noviana Kusumawati, “Pengaruh Kemapuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika terhadap Hasil Belajar Kelas VII Pokok Bahasan Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) di SMP N 15 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009” Skripsi UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES 2008) hlm. 93, t.d.

Page 16: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

9

pembelajaran konvensional metode pemecahan masalah. Hal ini ditunjukkan

dengan proporsi peserta didik yang mendapat nilai ≥ 42.5 pada pembelajaran

CIRC sama dengan pembelajaran konvensional metode pemecahan masalah.9

Skripsi Budi Setyono mahasiswa UNNES lulus tahun 2006, yang

berjudul “meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pokok bahasan

pengukuran dengan metode pembelajaran problem posing siswa kelas IV

semester 2 MI Roudlotul Huda tahun ajaran 2005/2006” hasil penelitian

diperoleh prosentase ketuntasan belajar yaitu siklus I masih 50 % (kurang dari

80 %) dan nilai rata-rata hasil tes akhirnya 3.82 (kurang dari 5.5) sedangkan

pada siklus II ketuntasan belajar kelas mencapai 91 % (lebih dari 80 %) dan

nilai rata-rata hasil tes akhirnya 7.05 (lebih dari 5.5) selain itu diketahui juga

bahwa rata-rata aktifitas peserta didik lebih dari 70 % yaitu 81 % dan rata-rata

aktifitas guru mencapai 96 % (lebih dari 80 %). Interpretasi terhadap hasil

refleksi pada siklus II dapat diartikan bahwa model pembelajaran problem

posing untuk menyelesaikan soal cerita pada peserta didik kelas IV MI

Roudlotul Huda Sekaran telah berhasil.10

Berkaca dari penelitian yang telah ada, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian menggunakan model pembelajaran yang sama yaitu

CIRC tetapi untuk materi pokok dalam pelajaran matematika yang berbeda

yaitu sistem persamaan linear dua variabel. Peneliti akan mengadakan

penelitian pada MTs NU 06 Al Hidayah yang mana rata-rata minat belajar

peserta didik masih tergolong sedang dan rendah. Penelitian yang akan

dilaksanakan ini tergolong penelitian tindakan kelas.

9 Andi Wibowo, “Keefektifan Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Materi Pokok Lingkaran pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Taman Pemalang Tahun pelajaran 2007/2008” Skripsi UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008) hlm. 86, t.d.

10 Budi Setyono, “Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Pengukuran dengan Metode Pembelajaran Problem Posing Siswa Kelas IV Semester 2 MI Roudlotul Huda Tahun Ajaran 2005/2006”, Skripsi UNNES (Semarang: Perpustakaan UNNES, 2006), hlm. 79, t.d.

Page 17: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

10

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. LANDASAN TEORI

1. Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah usaha sadar atau upaya yang disengaja untuk

mendapatkan kepandaian. Banyak hadist-hadist yang menerangkan

perintah untuk belajar, salah satunya hadist yang diriwayatkan oleh

Ibnu Majah dan lainnya yang berbunyi:

هليلى اهللا عقال صولمسو : دنلم عالع عاضوم ولسلى كل مة عضلم فريالع طلب

بالذهو لؤاللؤو رهور الجازينالخ فلدكم هلر اهرواه ابن ماجه وغريه(غي(

Rosulullah SAW bersabda, “ Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain ahlinya bagaikan menggantungkan permata mutiara dan emas pada babi hutan” (HR Ibnu Majah dan lainnya).1

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud

dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan definisinya menurut

para ilmuan, diantaranya sebagai berikut:

1) Hilgard dan Bower, mengemukakan: “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi yang tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya)” 2.

2) Gagne, menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi

stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga perbuatan (performance-nya) berubah

1 Hafizh al-Mundzir, At-Targhib wat Tarhib Amaliah Surgawi, diterjemahkan oleh

Mahfudli Sahli, (Jakarta: Pustaka Amali, 1995), hlm. 1. 2 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992),

hlm. 84. 10

Page 18: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

11

dan waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”3.

3) Clifford T. Morgan, mengemukakan: “Learning is any relatively

permanent change in behaviour that is a result of past experience” (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu)4.

4) Lyle E. Bourne, JR., Bruce R. Ekstrand: “Learning as a relatively

permanent change in behaviour traceable to experience and practice” (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan).5

5) Dr. Musthofa Fahmi:

ان التعلم عبا ر ة عن عملية تغيري او حتو يل يف السلوك اواخلربة

(Sesungguhnya belajar adalah (ungkapan yang menunjukkan) aktifitas (yang menghasilkan) perubahan-perubahan tingkah laku atau pengalaman).6

b. Ciri-ciri belajar

Berdasarkan pengertian belajar di atas, maka pada hakekatnya

“Belajar menunjuk pada perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam

situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan

perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar

kecenderungan respons bawaan, kematangan atau keadaan temporer

dari subjek.7

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku

manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.

Konsep belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu 1) belajar

berkaitan dengan perubahan perilaku. 2) perubahan perilaku itu terjadi

3 Ibid. 4 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), cet. II, hlm. 33 5 Mustaqim, Op.Cit., hlm. 33 6 Ibid., hlm. 34 7 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008), cet.

VII, hlm. 47

Page 19: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

12

karena di dahului oleh proses pengalaman, 3) perubahan perilaku

terjadi karena belajar bersifat relative permanent.8

Ciri-ciri belajar diantaranya meliputi:

a. Perubahan itu intensional.

b. Perubahan itu positif dan aktif.

c. Perubahan itu efektif dan fungsional.9

Dari beberapa pendapat di atas pada prinsipnya belajar adalah

perubahan perilaku melalui latihan dan pengalaman untuk

mendapatkan tujuan yang diinginkan.

c. Pembelajaran Matematika

1) Pembelajaran

Pembelajaran terjemahan dari kata “instruction” yang berarti

self instruction dan external instruction. Pembelajaran yang

bersifat eksternal yang berasal dari guru disebut teaching atau

pengajaran.10.

Tri Anni menjelaskan bahwa tujuan pembelajaran

memberikan deskripsi tentang perubahan yang diinginkan atau

deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi11.

Untuk mengukur kemampuan pembelajar di dalam mencapai

tujuan pembelajaran diperlukan pengamatan kinerja (performance)

pembelajar selama dan setelah pembelajaran berlangsung.

Salah satu komponen dalam pembelajaran adalah

pemanfaatan berbagai macam strategi dan metode pembelajaran

secara dinamis dan fleksibel sesuai dengan materi, peserta didik

dan konteks pembelajaran.

8 Catharina Tri Anni, Psikologi Belajar (Semarang : UPT UNNES Perss, 2006) hlm. 3 9 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1992), hlm. 116. 10 Achmad Sugandi, dkk.,.Op.Cit., hlm. 9 11 Catharina Tri Anni,Op.Cit.,hlm 5

Page 20: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

13

Proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara dua

manusia yakni pembelajaran sebagai pihak yang belajar dan

pembelajaran sebagai pihak yang mengkondisikan terjadinya

kegiatan belajar.12

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran merupakan suatu kegiatan guru yang direncanakan

dan dilaksanakan secara sistematis sehingga tingkah laku peserta

didik berubah ke arah yang lebih baik.

Tujuan pembelajaran dirumuskan oleh guru berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu dan biasa dinamakan sasaran

belajar bagi peserta didikPembelajaran matematika merupakan

suatu kegiatan belajar mengajar yang menitikberatkan pada

matematika. Dalam pembelajaran ini peserta didik diharapkan

mampu berlatih untuk bekerja mandiri atau bekerjasama dalam

kelompok, bersikap kritis dan kreatif, mampu berfikir logis dan

sistematis, dapat menghargai pendapat orang lain, serta bertindak

jujur dan tanggungjawab.

2) Pengertian Matematika

Secara etimologi, istilah mathematics (inggris), mathematic

(jerman), mathematique (perancis), matematicio (Italia),

matematiceski (rusia), atau mathematic/wikunde (belanda) berasal

dari perkataan latin mathematica, yang mulanya diambil dari

perkataan Yunani mathematike, yang berarti “relating to learning”.

Perkataan itu mempunyai akar kata mathema yang berarti

pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Perkataan

mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya

12 Yamin, Martinis, Mengembangkan Kompetensi Pebelajar, (Jakarta: Universitas

Indonesia (UI Press), 2004), hlm. 132.

Page 21: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

14

yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar

(berfikir).13

Menurut R. Soedjadi, matematika adalah ilmu pengetahuan

eksak yang terorganisir secara sistematis, terstruktur serta

menggunakan aturan-aturan yang ketat dengan mengungkap

beberapa fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.14

Matematika adalah telaah tentang hubungan, suatu jalan

atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.15

Beberapa definisi atau pengertian matematika diantaranya

adalah:

a) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan

terorganisir secara sistematik.

b) Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan

kalkulasi.

c) Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan

berhubungan dengan bilangan. 16

Menurut Erman Suherman, matematika adalah ilmu yang

dikembangkan untuk matematika itu sendiri. Matematika itu ilmu

tentang struktur yang bersifat deduktif atau aksiomatik, akurat,

abstrak, ketat dan sebagainya.17

13 Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Pusdikat

Tenaga Teknis Keagamaan-Depag bekerja sama dengan DIT Bina Widyaiswara LAN-RI, 2007)., hlm. 14

14R. Soedjadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, (Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Depdiknas, 2000), hlm. 11.

15 Mutadi, Op.Cit., hlm. 15. 16 R. Soedjadi OP.Cit., hlm 11 17 Erman Suherman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Malang:

UPI, 2003), hlm. 15.

Page 22: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

15

2. Hasil Belajar

a. Tujuan Belajar

Hasil belajar tidak bisa lepas dari tujuan pembelajaran karena

keseluruhan dari tujuan pendidikan dibagi atas hierarki18 atau

taksonomi menurut Benjamin Bloom menjadi tiga kawasan (dominan)

yaitu:

Pertama, domain kognitif mencakup kemampuan intelektual

mengenal lingkungan yang terdiri atas enam macam kemampuan yang

disusun secara hierarki dari yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analysis,

sintesis, penilaian.

Kedua, domain afektif mencakup kemampuan-kemapuan

emosional dalam mengalami dan menghayati sesuatu hal yang meliputi

lima macam kemampuan emosional disusun secara hierarki19 yaitu

kesadaran, partisipasi, penghayatan nilai, pengorganisasian nilai, dan

karakterisasi diri.

Ketiga, domain psikomotor yaitu kemampuan-kemampuan

motorik menggiatkan dan mengkoordinasikan gerakan terdiri dari:

gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan

jasmani, gerakan terlatih, dan komunikasi nondiskursif.20

b. Keterkaitan tujuan dengan hasil belajar

Dari ketiga tujuan diatas maka pencapaian hasil belajar akan

lebih maksimal karena ranah yang ingin dicapai jelas dan berorientasi

pada perkembanagan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta

18Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: ARKOLA,

tt), hlm. 227. Bahwa hierarki mempunyai arti Berurut-urutan; peringkat-tingkat, dan seterusnya. 19Hierarki yang dimaksudkan adalah pemecahan masalah yang memerlukan penguasaan

sejumlah aturan yang harus dipelajari sebelumnya. Lebih jelas baca bukunya … S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. XII, hlm. 178.

20Wahidin, “Dasar-Dasar Pendidikan dalam Konsep dan Makna Belajar”, http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/26/phtml, hlm.. 22.

Page 23: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

16

didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsle

membagi tiga macam hasil belajar, yakni:21

1) Keterampilan dan kebiasaan

2) Pengetahuan dan pengertian

3) Sikap dan cita-cita

Belajar yang berkenaan dengan hasil, (dalam pengertian

banyak hubungannya dengan tujuan pengajaran), Gagne

mengemukakan 5 jenis/ 5 tipe, hasil belajar yakni:22

a) Belajar kemahiran intelektual (kognitif).

b) Belajar informasi verbal.

c) Belajar mengatur kegiatan intelektual.

d) Belajar sikap.

e) Belajar ketrampilan motorik

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh

pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar23. Bloom dkk

mengemukakan tiga ranah atau aspek hasil belajar, yaitu:24

1) Ranah kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa perubahan,

kemampuan dan kemahiran intelektual. ranah kognitif mencakup

enam kategori yang tersusun secara herarki yang berarti tujuan

pada tingkat atas dapat tercapai bila tujuan pada tingkat bawahnya

telah dikuasai. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar

intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau

ingatan, pemajaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua

aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek

berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.

21Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1999), Cet. VI, hlm. 22-23. 22 Wina Sanjaya, Buku Materi Pokok : Kajian Kurikulum Dan Pembelajaran, (Bandung:

Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2007), hlm. 288. 23 Ibid,hlm. 5 24 Achmad Sugandi, dkk., Teori Pembelajaran (Semarang: UPT UNNES Pers, 2004),

hlm. 24-27

Page 24: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

17

2) Ranah Afektif

Ranah afektif merupakan hasil belajar yang berhubungan

dengan perasaan, sikap, minat dan nilai25. Tujuan pembelajaran

tersebut menggambarkan proses seseorang mengenali dan

mengadopsi suatu nilai dan sikap tertentu menjadi pedoman dalam

bertingkah laku. Berkanaan dengan ranah afektif terdiri dari lima

aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,

organisasi dan internalisasi.

3) Ranah Psikomotorik

Hasil belajar ranah psikomotorik menunjukkan adanya

kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf.

Berkanaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek ranah psikimotorik, yakni: (a) Gerakan

reflek, (b) Ketrampilan gerakan dasar, (c) Kemampuan perseptual,

(d) Keharmonisan atau ketepatan, (e) Gerakan ketrampilan

komplek, (f) Gerakan ekspresif dan interpretatif.

Menurut Robert M. Gagne dalam bukunya J.J. Hasibuan dan

Moedjiono, mengelompokkan kondisi-kondisi belajar (sistem

lingkungan belajar) sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin

dicapai. Gagne mengemukakan lima macam kemampuan manusia

yang merupakan hasil belajar, sehingga membutuhkan sekian macam

kondisi belajar (atau sistem lingkungan belajar) untuk pencapaiannya.

Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut adalah:26

1) Keterampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting

dari sistem lingkungan skolastik).

2) Strategi kognitif, mengatur “cara belajar” dan berpikir seseorang di

dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan

masalah.

25 Catharina Tri Anni,Op.Cit.,hlm 8 26J.J. Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1995), Cet. VI, hlm. 5.

Page 25: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

18

3) Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.

4) keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain

keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka,

menggambar, dan lain sebagainya.

5) Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas

emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat

disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah-laku terhadap

orang, barang, atau kejadian.

Kegiatan penilaian dan pengujian pendidikan merupakan salah

satu mata rantai yang menyatu terjalin didalam proses pembelajaran

peserta didik

Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar–Dasar

Evaluasi Pendidikan menjelaskan, tes adalah suatu percobaan yang

diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil pembelajaran pada

setiap atau sekelompok peserta didik. Ada dua macam yaitu pretes dan

post tes (tes formatif).27

Jika dilihat dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat

dibedakan menjadi dua macam yaitu tes dan bukan tes. Bentuk tes ada

yang diberikan secara lisan (menuntut jawaban secara lisan), ini dapat

dilakukan secara individu maupun kelompok, ada juga tes tertulis

(menuntut jawaban dalam bentuk tulisan), tes ini disusun secara

objektif dan uraian, serta tes tindakan (menuntut jawaban dalam

bentuk perbuatan).

Sedangkan bahan tes sebagai alat penilaiannya mencakup

observasi, kuesioner, wawancara, skala sosiometri dan studi kasus.28

27 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002),

hlm. 36, Cet. 3. 28 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda

Karya, 2009), hlm. 5, Cet. 13..

Page 26: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

19

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC

a. Model Pembelajaran Kooperatif

Cooperative learning adalah sebuah grup kecil yang bekerja

sama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah (solve a

problem), melengkapi latihan (complete a task), atau untuk mencapai

tujuan tertentu (accomplish a common goal).29

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara

empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda

(heterogen).30

Berdasarkan kelompok belajar dalam pembelajaran kooperatif

biasanya terdiri dari dua sampai enam anak. Ada beberapa faktor yang

perlu dipertimbangkan dalam menentukan besarnya kelompok belajar,

yaitu (1) kemampuan anak, (2) ketersediaan bahan, (3) ketersediaan

waktu. Kelompok belajar hendaknya sekecil mungkin agar semua anak

aktif menyelesaikan tugas–tugas mereka.31

Sistem pengajaran kooperatif bisa didefinisikan sebagai sistem

kerja/belajar kelompok yang terstruktur yang termasuk di dalam

struktur ini adalah lima pokok (johnson & johnson, 1993), yaitu:

1) Ketergantungan Positif

Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha

setiap anggotanya. Penilaian juga dilakukan dengan cara yang

unik. Setiap peserta didik mendapat nilainya sendiri dan nilai

kelompok. Nilai kelompok dibentuk dari “sumbangan” setiap

anggota. Untuk menjaga keadilan, setiap anggota menyumbangkan

poin diatas nilai rata-rata mereka. Beberapa peserta didik yang

29 Mutadi, Op.Cit., hlm.1. 30 Wina Sanjaya, M.Pd., Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008) cet. V, hlm. 242. 31 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), 125.

Page 27: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

20

kurang mampu tidak akan minder terhadap rekan-rekan mereka

karena mereka juga memberikan sumbangan. Malah mereka akan

terpacu untuk meningkatkan usaha mereka dan demikian

menaikkan nilai mereka. Sebaliknya, peserta didik yang lebih

pandai juga tidak akan merasa dirugikan karena rekannya yang

kurang mampu juga telah memberikan bagian sumbangan mereka.

32

Untuk terciptanya kelompok yang efektif, setiap anggota

kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan

tujuan kelompoknya. Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan

kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat

ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak mungkin bisa

diselesaikan manakala ada anggota yang tidak bisa menyelesaikan

tugasnya, dan semua ini memerlukan kerjasama yang baik dari

masing-masing anggota kelompok. Anggota kelompok diharapkan

mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan

tugasnya.33

2) Tanggung Jawab Perseorangan

Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang

pertama. Jika tugas dan pola pemikiran dibuat menurut prosedur

model pembelajaran kooperatif, setiap peserta didik akan meras

bertanggungjawab melakukan yang terbaik.

3) Tatap Muka

Setiap kelompok harus diberikan kesmpatan untuk bertemu

muka dan diskusi, kegiatan interaksi ini akan memberikan para

pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua

anggota. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk

saling mengenal dan menerima satu sama lain dalam kegiatan tatap

muka dan interaksi pribadi.

32 Anita lie, Cooperative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning Diruang-Ruang Kelas), (Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), hlm. 32.

33 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 246, Cet.3.

Page 28: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

21

4) Komunikasi antar anggota

Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali

dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan

peserta didik mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara.

Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para

anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka

untuk mengutarakan pendapat mereka.

5) Evaluasi proses kelompok

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok

untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. 34

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari aktivitas

Cooperatif Learning diantaranya:

1) Mengurangi kecemasan (Reduction of Anxiety), seperti:

- menghilangkan perasaan “terisolasi” dan panik.

- menggantikan bentuk persaingan (competition) dengan saling

kerja sama (cooperation)

- melibatkan peserta didik untuk aktif di dalam proses belajar.

- menciptakan suasana kelas yang lebih rilek dan tidak terlalu

resmi (more relaxed and informal classroom).

- karena bekerja di dalam grup yang kecil hambatan rasa malu

(barriers of shyness) dan ras kurang percaya diri (lack of

confidence) dapat dikurangi.

2) Belajar melalui komunikasi (Learning through communication),

seperti:

- mereka belajar dengan berbicara dan mendengarkan satu

dengan yang lainnya.

34 Anita lie, Op.Cit., hlm.35.

Page 29: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

22

- mereka dapat berdiskusi (discuss), berdebat (debate), adu

gagasan (wrestle with idea), konsep dan keahlian sampai benar-

benar memahaminya.

- mereka memiliki rasa peduli (care), rasa tanggung jawab (take

responsibility) terhadap teman lain dalam proses belajarnya.

- mereka dapat belajar menghargai (learn to appreciate)

perbedaan etnik (ethnicity), perbedaan tingkat kemampuan

(performance level), dan cacat fisik (disability)

3) Dengan cooperative learning memungkinkan peserta didik dapat

belajar bersama, saling membantu, mengintegrasikan pengetahuan

baru (new knowledge) dengan pengetahuan yang telah ia miliki

(prior knowledge) dan menemukan pemahannya sendiri lewat

ekspositori, diskusi, menjelaskan, mencari hubungan (relate) dan

mempertanyakan gagasan-gagasan baru yang muncul

dikelompoknya. 35

Beberapa kelemahan dari aktivitas Cooperative learning di

antaranya :

1) Terhambatnya cara berpikir peserta didik yang mempunyai

kemampuan lebih terhadap peserta didik yang kurang.

2) Memerlukan waktu yang lama.

3) Apa yang dipelajarai dan dipahami belum seluruhnya dicapai oleh

peserta didik.

4) Penilaian yang diberikan bukanlah nilai kelompok melainkan nilai

atau hasil dari prestasi setiap individu.36

Model cooperative learning dikembangkan untuk mencapai

paling sedikit tiga tujuan penting: prestasi akademik, toleransi dan

penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan

keterampilan sosial.37

35 Mutadi, Op.Cit., hlm. 36-38. 36 Wina Sanjaya, Op.Cit., hlm. 250, Cet.3 37 Richard I. Arrends, Learning to Teach “Belajar untuk Mengajar” edisi ketujuh/buku

kedua,terj. Helly Prajitno Soetjipto (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008), cet.I, hlm. 5

Page 30: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

23

Ragam model pembelajaran kooperatif cukup banyak seperti

STAD (Student Teams Achievment Divisions), TGT (Teams Games

Tournament), TAI (Team Assisted Individualization), Jigsaw, Jigsaw

II, CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition), dan

sebagainya

b. Model pembelajaran CIRC.

CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and

Composition.38 CIRC merupakan program komprehensif untuk

mengajarkan membaca dan menulis pada kelas sekolah dasar pada

tingkat yang lebih tinggi dan juga pada tingkat menengah. Al Qur’an

secara dini menggaris bawahi pentingnya ”membaca”.39 Dalam surat

Al-’Alaq ayat 1-5, Allah SWT berfirman:

Artinya: ”Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang Maha Mulia, yang telah mengajarkan dengan al-qalam. yang telah mengajarkan manusia sesuatu yang belum ia ketahui”.(Q.S. Al-’Alaq : 1-5)40

Surat di atas menjelaskan tentang perintah membaca, dimana

perintah membaca merupakan perintah yang paling penting dan

berharga yang dapat diberikan kepada manusia sebagai homo

38 Robert E. Slavin, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik, terj. Lita, (Bandung:

Nusa Media, 2008), hlm. 200 39 M. Quraish Shihab, “Membumikan” Al Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, (Bandung: Mizan, 2003), Cet. XXV., hal. 168. 40.M. Chabib Thoha., Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

1996), Cet. I, hlm. 16.

Page 31: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

24

educandum (makhluk yang dapat dan harus dididik).41 Perintah

membaca di sini secara historis bukan hanya bersifat individual,

melainkan menjadi sebuah gerakan .42 Jadi kita dianjurkan untuk

bekerja sama dalam hal menuntut ilmu salah satunya adalah

membaca.

Dalam kelompok kecil, para peserta didik diberi suatu

teks/bacaan (cerita atau novel), kemudian peserta didik latihan

membaca atau saling membaca, memahami ide pokok, saling

merevisi, dan menulis ikhtisar cerita atau memberikan tanggapan

terhadap isi cerita, atau untuk mempersiapkan tugas tertentu dari

guru.

Dalam model pembelajaran CIRC, peserta didik ditempatkan

dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri atas 4

atau 5 peserta didik. Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis

kelamin, suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan peserta didik. Jadi,

dalam kelompok ini sebaiknya ada peserta didik yang pandai, sedang

atau lemah, dan masing-masing peserta didik sebaiknya merasa

cocok satu sama lain.

Tujuan utama dari CIRC adalah menggunakan tim-tim

kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan

memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas.43

Unsur utama dari CIRC adalah sebagai berikut:

1) Kelompok Membaca.

Jika menggunakan kelompok membaca, peserta didik

dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari dua atau

tiga orang berdasarkan tingkat kemampuan membaca.

2) Tim

41 Nanang Gojali, Manusia, Pendidikan, dan Sains dalam Perspektif Tafsir Hermeneutik,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004), cet. I, hlm.135. 42.M. Chabib Thoh., Op.Cit., hlm. 17 43 Robert E. Slavin, Op.Cit., hlm. 203

Page 32: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

25

Peserta didik dibagi ke dalam pasangan (trio) dalam

kelompok membaca. Selanjutnya pasangan-pasangan tersebut

dibagi ke dalam tim yang terdiri dari pasangan-pasangan dari dua

kelompok membaca.

3) Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan membaca.

Diskusi mengenai cerita disusun untuk menekankan

kemampuan-kemampuan tertentu seperti membuat dan

mendukung prediksi dan mengindentifikasi masalah dalam

bentuk narasi.

4) Pemeriksaan oleh pasangan

Setelah selesai menyelesaikan semua kegiatan, pasanagn

memberikan formulir tugas peserta didik yang

mengidentifikasikan bahwa telah selesai mengerjakan tugas.

5) Tes

Peserta didik diberikan tes untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan membaca. Pada tes ini peserta didik tidak

diperbolehkan saling membantu.

Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat digunakan dalam

pembelajaran matematika khusus pada materi pemecahan masalah

bentuk soal cerita, pada penelitian ini akan diterapkan pada materi

pokok sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV), maka

langakah yang ditempuh oleh guru adalah sebagai berikut:

1) Guru menerangkan tentang cara membuat model matematika

dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variabel :

Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai

berikut.

a) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi

beberapa kalimat matematika (model matematika),

sehingga membentuk sistem persamaan linear dua variabel.

b) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.

Page 33: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

26

c) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk

menjawab pertanyaan pada soal cerita.

2) Guru memberikan latihan soal termasuk cara menyelesaikan

soal cerita.

3) Guru siap melatih peserta didik untuk meningkatkan

keterampilan peserta didiknya dalam menyelesaikan soal cerita

melalui penerapan Cooperative Learning tipe CIRC.

4) Guru membentuk kelompok-kelompok belajar peserta didik

(Learning Society) yang heterogen. Setiap kelompok terdiri

dari 4-5 peserta didik.

5) Guru mempersiapkan 1 atau 2 soal cerita dan membagikannya

kepada setiap peserta didik dalam kelompok yang sudah

terbentuk.

6) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi

serangkain kegiatan spesifik sebagai berikut.(a) salah satu

anggota kelompok membaca atau beberapa anggota saling

membaca soal cerita tersebut, (b) membuat prediksi atau

penafsiran atas isi soal cerita, termasuk menuliskan apa yang

diketahui, apa yang ditanyakan, dan memisalkan yang

ditanyakan dengan varibel tertentu, (c) saling membuat ikhtisar

atau rencana penyelesaian soal cerita, (d) menuliskan

penyelesaian soal ceritanya secara urut (menuliskan urutan

komposisi penyelesaiannya), (e) saling merevisi dan mengedit

pekerjaan/penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi), dan (f)

menyerahkan hasil tugas kelompok kepada guru.

7) Setiap kelompok bekerja berdasarkan serangkaian kegiatan

pola CIRC (Team Study). Guru berkeliling mengawasi kerja

kelompok.

8) Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan kelompoknya atau

melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota

Page 34: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

27

kelompoknya. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan

kepada kelompok secara proporsional.

9) Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota

telah memahami, dan dapat mengerjakan soal cerita yang

diberikan oleh guru.

10) Guru meminta kepada perwakilan kelompok tertentu untuk

menyajikan temuannya di depan kelas.

11) Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator jika

diperlukan.

12) Guru memberikan tugas/PR soal cerita secara individual

kepada peserta didik tentang pokok bahasan yang sedang

dipelajari.

13) Guru bisa membubarkan kelompok yang dibentuk dan peserta

didik ke tempat duduknya masing-masing.

14) Menjelang akhir waktu pembelajaran, guru dapat mengulang

secara klasikal tentang strategi pemecahan soal cerita.

15) Guru dapat memberikan tes formatif, sesuai dengan kompetensi

yang ditentukan.

Dengan pembelajaran kelompok, diharapkan para peserta

didik dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan

menumbuhkan rasa social yang tinggi.

4. Tinjaun Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)

Standar Kompetensi: 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel

dan menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar: 2.2 Membuat model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel

2.3 Menyeleasaikan model matematika dari masalah

yang berkaitan dengan sistem persamaan linear

dua variabel dan penafsirannya.

Page 35: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

28

a. Pengertian SPLDV

Untuk memahami pengertian dan konsep dasar SPLDV, ada

baiknya mengulang kembali materi tentang persamaan linear satu

variabel.

1) Persamaan Linear Satu Variabel

Perhatikan bentuk-bentuk persamaan dibawah ini:

Bentuk-bentuk persamaan tersebut memiliki satu variabel

yang belum diketahui nilainya. Bentuk persamaan seperti inilah

yang dimaksud dengan persamaan linear satu variabel.

2) Persamaan Linear Dua Variabel

Perhatikan bentuk-bentuk persamaaan berikut:

Persamaan-persamaan tersebut memiliki dua variabel yang

belum diketahui nilainya. Bentuk inilah yang dimaksud dengan

persamaan linear dua variabel. Jadi, persamaan dua variabel adalah

persamaan yang memiliki minimal dua variabel dan masing-

masing variabel berpangkat satu.

3) Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Perhatikan bentuk-bentuk sistem persamaan linear dua

variabel berikut:

x + 5 = 6 6 + 7p = 20

4x + 3 = 9 2r = 3 + 9

12 + y = 14 8p + 6 = 24

2x + 3y = 14 12 m – n = 30

P + q + 3 = 10 r + 5s = 10

4a + 5b = b + 7 9z – 3y = 5

2x + 3y = 8 4a + b = 8

x + y = 2 a – b = 1

P + 2q = 9 9c + f = 12

5p + q = 4 c – 3f = 2

Page 36: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

29

Dari uraian tersebut terlihat bahwa masing-masing

memiliki dua buah persamaan linear dua variabel. Bentuk inilah

yang dimaksud dengan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

(SPLDV). Berbeda dengan persamaan dua variabel, SPLDV

memiliki penyelesaian atau himpunan penyelesaian yang harus

memenuhi kedua persamaan linear dua variabel tersebut.

Penyelesaian dari sistem persamaan linear adalah mencari nilai-

nilai variabel yang dicari demikian sehingga memenuhi kedua

persamaan linear.

b. Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Apabila terdapat dua persamaan linear dua variabel yang

berbentuk ax + by = c dan dx + ey = f atau biasa ditulis

ax + by = c

dx + ey = f maka dikatakan dua persamaan tersebut

membentuk sistem persamaan linear dua variabel. Penyelesaian sistem

persamaan linear dua variabel tersebut adalah pasangan bilangan (x,y)

yang memenuhi kedua persamaan tersebut.

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

dapat dilakukan dengan metode grafik, eliminasi, subtitusi dan

gabungan. 44

1) Metode Grafik

Pada metode grafik, himpunan penyelesaian dari sistem

persamaan linear dua variabel adalah koordinat titik potong dua

garis tersebut. Jika garis-garisnya tidak berpotongan di satu titik

44 Dewi Nuharini dan Tri Wahyui, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII

SMP dan MTs 2, (Semarang: Aneka Ilmu, 2008), hal. 103.

Page 37: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

30

tertentu maka himpunan penyelesaiannya adalah himpunan

kosong.45

Contoh: Dengan metode grafik tentukan himpunan penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel x+y=5 dan x-y=1

jika x,y variabel pada himpunan bilangan real.

Penyelesaian: untuk memudahkan menggambar grafik dari x+y=5

dan x-y=1, buatlah tabel nilai x dan y yang

memenuhi kedua persamaan tersebut.

x+y=5

x 0 5 y 5 0 (x,y) (0,5) (5,0)

x-y=1

x 0 1 y -1 0 (x,y) (0,-1) (1,0)

Gambar 1 adalah grafik sistem persamaan dari x+y = 5 dan x-y = 1

dari gambar tampak bahwa koordinat titik potong kedua garis

adalah (3,2).

Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan x+y =5 dan x-

y =1 adalah {(3,2)}

45 Ibid.,

0-

123456

1 2 3 4 5 6 7

x-y=1 x+y=5

Gambar 1

y

x

Page 38: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

31

2) Metode Eliminasi

Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan

penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel, caranya

adalah dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel

dari sistem persamaan tersebut. Jika variabelnya x dan y, untuk

menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih

dahulu, atau sebaliknya.46

Contoh: Dengan menggunakan metode eliminasi, tentukan

himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y = 6

dan x – y = 3.

Penyelesaian: 2x + 3y = 6 dan x – y = 3

Langkah 1 (eliminasi variabel y)

Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus

sama, sehingga persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1

dan persamaan x – y = 3 dikalikan 3.

2x + 3y = 6 x 1 2x + 3y = 6

x – y = 3 x 3 3x + 3y = 9

2x + 3x = 6 + 9

5x = 15

x = 15/5 = 3

Langkah 2 (eliminasi variabel x)

Seperti pada langkah 1, untuk mengeliminasi

variabel x, koefisien x harus sama, sehingga

persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan x

– y = 3 dikalikan 2.

2x + 3y = 6 x 1 2x + 3y = 6

x – y = 3 x 2 2x + 2y = 6

3y + 2y = 6 - 6

5y = 0

46 Ibid., hlm. 105

Page 39: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

32

y= 0/5 = 0

jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,0)}.

3) Metode Subtitusi

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

dengan metode subtitusi, terlebih dahulu nyatakan variabel yang

satu ke dalam variabel yang lain dari suatu persamaan, kemudian

menyubtitusikan (menggantikan) variabel itu dalam persamaan

yang lainnya.47

Contoh: Dengan menggunakan metode substitusi, tentukan

himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y = 6

dan x – y = 3.

Penyelesaian: persamaan x – y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3.

dengan menyubstitusikan persamaan x = y + 3 ke

persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut.

2x + 3y = 6

⇔ 2 (y + 3) + 3y = 6

⇔ 2y + 6 + 3y = 6

⇔ 5y + 6 = 6

⇔ 5y + 6 – 6 = 6 – 6

⇔ 5y = 0

⇔ y = 0

Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan

nilai y ke persamaan x = y + 3, sehingga diperoleh

x = y + 3

⇔ x = 0 + 3

⇔ x = 3

Jadi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan

2x + 3y = 6 dan x – y = 3 adalah {(3,0)}.

4) Metode Gabungan

47 Ibid., hlm. 106

Page 40: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

33

Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel

dengan menggunakan metode gabungan yaitu metode eliminasi

dan subtitusi.48

c. Membuat Model Matematika dan Menyelesaikan Masalah Sehari-hari

yang Melibatkan Sistem Persamaan Linear Dua Variabael.

Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai berikut.

a) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa

kalimat matematika (model matematika), sehingga membentuk

sistem persamaan linear dua variabel.

b) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.

c) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab

pertanyaan pada soal cerita.49

Contoh: Asep membeli 2 kg mangga dan 1 kg apel dan ia harus

membayar Rp 15.000,00, sedangkan Intan membeli 1 kg

mangga dan 2 kg apel dengan harga Rp 18.000,00. berapakah

harga 5 kg mangga dan 3 kg apel?

Penyelesaian: misalkan harga 1 kg mangga = x

harga 1 kg apel = y

kalimat matematika dari soal di atas adalah

2x + y = 15.000

x + 2y = 18.000

selanjutnya, selesaikan dengan menggunakan salah

satu metode penyelesaian, misalnya dengan metode

gabungan yaitu gabungan anatara metode eliminasi

dengan metode substitusi.

Langkah 1: metode eliminasi

48 Ibid., hlm. 107 49 Ibid., hlm. 108-109

Page 41: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

34

2x + y = 15.000 x 1 2x + y = 15.000

x + 2y = 18.000 x 2 4x +2y = 36.000

y – 4y = 15.000 – 36.000

⇔ - 3y = - 21.000

⇔ y = 3000.21

−− = 7.000

Langkah 2: metode substitusi

Substitusikan nilai y ke persamaan 2x + y = 15.000

2x + y = 15.000

2x + 7.000 = 15.000

⇔ 2x = 15.000 – 7.000

⇔ 2x = 8.000

⇔ x = 2000.8 = 4.000

Dengan demikian, harga 1 kg mangga adalah Rp

4.000,00 dan harga 1 kg apel adalah Rp 7.000,00.

Jadi, harga 5 kg mangga dan 3 kg apel adalah

5x – 3y = (5 x Rp 4.000,00) + (3 x Rp 7.000,00)

= Rp20.000,00 + Rp21.000,00

= Rp41.000,00

B. Kerangka Berfikir

Keberhasilan pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan

dalam pelaksanaan pendidikan. Salah satunya adalah keberhasilan dalam

belajar matematika, karena matematika merupakan satu alat bantu yang urgen

bagi perkembangan berbagai disiplin ilmu. Namun dalam kenyataannya

peserta didik banyak mengalami kesulitan dalam belajar matematika., salah

satunya dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dalam

menyelesaikan masalah. Sehingga guru dituntut untuk memilih model

pembelajaran yang inovatif.

Page 42: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

35

Model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan untuk guru

sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep matematika sekaligus dapat

meningkatkan aktifitas peserta didik, serta memberikan iklim yang kondusif

dalam perkembangan daya nalar dan kreatifitas peserta didik adalah dengan

pembelajaran kooperatif. Berdasarkan pembelajaran kooperatif ini peserta

didik termotivasi untuk belajar menyampaikan pendapat dan bersosialisasi

dengan teman. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran

yang mengelompokkan peserta didik dengan tingkat kemampuan yang

berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil.

Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan salah satu

model pembelajaran yang mengikutsertakan peserta didik secara langsung

dalam pembelajaran. Masing-masing peserta didik mempunyai kelompok

kecil untuk belajar bersama. Dalam pembelajaran kooperatif tipe CIRC, tiap

peserta didik diajarkan bekerja sama dalam suatu kelompok sehingga dapat

memberikan penjelasan kepada teman-teman sekelompok yang belum

mengerti tanpa ada rasa malu atau takut. Dengan demikian diharapkan dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC hasil belajar matematika

khususnya materi pokok sistem persamaan linear dua variabel peserta didik

dapat meningkat.

C. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis tindakan yang akan diajukan

dalam penelitian ini yaitu apabila dilakukan penerapan model pembelajaran

CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada materi pokok

sistem persamaan linear dua variabel, maka hasil belajar peserta didik kelas

VIII B semester gasal MTs NU 03 Al Hidayah dapat ditingkatkan.

Page 43: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan ini, mempunyai

tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs NU

03 Kendal dalam materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated

Reading and Composition).

B. Waktu dan Tempat penelitian

1. Waktu penelitian diadakan selama 14 hari yaitu mulai tanggal 19 Oktober

2009 sampai tanggal 31 Oktober 2009.

2. Tempat penelitian di kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal

C. Subyek Penelitian

Subjek yang akan diteliti ialah hasil belajar peserta didik kelas VIII B

semester gasal MTs NU 03 Al Hidayah Kendal tahun pelajaran 2009/2010

yang terdiri dari 44 peserta didik putra dan putri (lihat lampiran 1).

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitian adalah hasil

belajar peserta didik. adapun indikator dari variabel tersebut adalah:

1. Tiap peserta didik memperoleh nilai tes pada tiap siklus minimal 6,1.

2. Peserta didik yang mampu menuntaskan belajar jumlahnya ≥ 85% dari

jumlah peserta didik di kelas.

E. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

kelas (PTK) yang dalam literature berbahasa inggris disebut dengan class

36

Page 44: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

37

room action research.1 Penelitian tindakan kelas adalah salah satu strategi

pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses

pengembangan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah.2

PTK dapat diartikan sebagai upaya atau tindakan yang dilakukan oleh guru

atau peneliti untuk memecahkan masalah pembelajaran melalui kegiatan

penelitian.

Upaya ini dilakukan dengan cara merubah kebiasaan (misalnya metode,

strategi, media) yang ada dalam kegiatan pembelajaran, perubahan tindakan

yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran.

Pada umumnya PTK dibagi kedalam dua jenis, yakni (1) PTK individual,

yakni guru sebagai peneliti, dan (2) PTK kolaborasi, yakni guru bekerjasama

dengan orang lain, orang lain ini sebagai sebagai peneliti sekaligus pengamat.3

Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kolaborasi.

. Dalam penelitian kolaborasi, pihak yang melakukan tindakan adalah

guru itu sendiri, sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap

berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang

melakukan tindakan. Sebagai penelitian yang bersifat kolaboratif, kedudukan

antara peneliti dan guru mempunyai peran yang saling membutukan dan saling

melengkapi untuk mencapai tujuan. Peran kerja sama sangat menentukan

keberhasilan PTK terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun

uysulan, melakukan tindaka, observasi, merekam data, evaluasi, refleksi,

menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir.4

Yang menjadi kolaborator disini adalah Bapak Qomarudin, S.Pd.I.

Pengalaman mengajar beliau selama 8 tahun. Diharapkan kolaborator ini dapat

1 Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, (Semarang: CV. Widya Karya, 2009), cet. I,

hlm. 6 2 Djunaidy Ghony, Penelitian Tindakan Kelas, (Malang: UIN Malang Press, 2008), lhm.

8. 3 Wahidmurni dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum

Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian, (Malang: UIN Malang Press, 2008), hlm. 15, Cet. 2.

4 Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Mahasiswa IAIN Walisongo, (Semarang: -------, 2008), hlm.7.

Page 45: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

38

memberikan masukan-masukan dalam melaksanakan perbaikan-perbaikan

pembelajaran selama siklus dalam penelitian yang dilaksanakan.

F. Rencana Kegiatan Penelitian

Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas. Kegiatan

diterapkan dalam upaya menumbuhkan aktivitas peserta didik dalam proses

pembelajaran sebagai langkah untuk menyelesaikan sistem persamaan linear

dua variabel tercapainya kompetensi dasar yang diharapkan. Tahapan langkah

disusun dalam 3 siklus penelitian yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pra

siklus dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum

menggunakan model pembelajaran matematika CIRC. Sedangkan siklus I dan

siklus II terdiri atas perencanaan, tindakan, penilaian, dan refleksi. Sebagai

langkah-langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran

matematika pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel yang

pelaksanaannya belum menggunakan model pembelajaran CIRC.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus ini juga akan

diukur dengan indikator penelitian yaitu akan dilihat prestasi belajar

peserta didik. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan

keberhasilan pembelajaran menggunakan model pembelajaran matematika

dengan CIRC pada siklus I dan siklus II.

2. Siklus I:

Langkah-langkah besar dalam siklus I ini mulai dari perencanaan,

pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi akan dijelaskan sebagai

berikut:

a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe CIRC.(lampiran 3)

Page 46: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

39

2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi

kelompok.(lampiran 4)

3) Membuat kunci jawaban lembar kerja peserta didik. (lampiran 5)

4) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajaran

5) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan setiap kelompok 4-5

peserta didik.(lampiran 6)

6) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di

rumah.

7) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus I. (lampiran 7)

8) Membuat kunci jawaban evaluasi akhir siklus I

b. Pelaksanaan

Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti.

Adapun langkah-langkah pembelajaran SPLDV dengan menggunakan

model pembelajaran CIRC pada siklus I ini secara garis besar adalah

sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi tentang menentukan penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel.

2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi

penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dalam

kehidupan sehari-hari.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Guru menerangkan secara garis besar tentang mengubah soal cerita

ke dalam model matematika (kalimat matematika) pada materi

pokok bahasan sistem persamaan linear dua variabel

Langkah-langkah membuat kalimat matematika dari soal

cerita sebagai berikut.

a) Menuliskan apa yang diketahui

b) Memisalkan dalam bentuk variabel

Page 47: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

40

c) Menuliskan yang ditanyakan

d) Menuliskan kalimat matematikanya.

5) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 peserta

didik yang heterogen. Pengelompokan ini berdasarkan nilai

placement tes yang di dapat pada pra siklus.

6) Guru membagikan lembar kerja peserta didik (LKP) kepada setiap

kelompok dan peserta didik diberi kesempatan menyelesaikan

lembar kerja .

7) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi

serangkaian kegiatan spesifik (a) salah satu anggota kelompok

membaca atau beberapa anggota saling membaca soal cerita yang

diberikan guru, (b) membuat prediksi atau menafsirkan isi soal

cerita, menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan

memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu.

8) Guru berkeliling mengawasi kegiatan kelompok untuk memberikan

pendampingan.

9) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau

melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota

kelompoknya. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan

secara proporsional.

10) Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggotanya

telah memahami dan dapat mengerjakan soal cerita yang diberikan

guru.

11) Peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil

kelompoknya, kemudian memberikan kesempatan pada kelompok

lain untuk menangggapi (tahap mengembangkan dan menyajikan

hasil karya).

12) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok

terbaik sampai yang kurang berhasil (komponen team score dan

team recognition).

Page 48: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

41

13) Guru memberikan kuis, tindakan mengadopsi komponen facts

tests.

14) Menjelang akhir waktu, guru memberikan latihan pendalaman

secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah

(mengadopsi komponen whole-class units).

15) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

16) Guru memberikan PR.

17) Guru memberikan tes formatif secara individual.

c. Pengamatan

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan tindakan. Peneliti melihat kondisi pembelajaran.

d. Refleksi

1) Merekapitulasi hasil diskusi dan tes pada siklus I.

2) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus I.

3) Mendiskusikan dengan guru tentang hasil analisis untuk tindakan

perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian selanjutnya dalam

siklus II.

3. Siklus II

Untuk pelaksanaan siklus II secara teknis sama dengan pelaksanaan

siklus I. Langkah-langkah besar dalam siklus II ini yang perlu ditekankan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, penilaian dan refleksi akan

dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan

pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

2) Membuat lembar kerja peserta didik untuk berdiskusi kelompok.

3) Menyiapkan alat, sarana dan media pembelajarn

Page 49: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

42

4) Membagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil yang sesuai

pembelajaran kooperatif tipe CIRC dengan setiap kelompok 4-5

peserta didik.

5) Guru sudah memberi tugas untuk membaca materi pelajaran di

rumah.

6) Mempersiapkan alat evaluasi akhir siklus II

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru mitra dengan didampingi peneliti melaksanakan

pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disiapkan oleh peneliti.

Adapun langkah-langkah pembelajaran SPLDV dengan menggunakan

model pembelajaran CIRC pada siklus II ini secara garis besar adalah

sebagai berikut:

1) Guru memberikan apersepsi tentang menentukan penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel.

2) Guru memberikan motivasi mengenai pentingnya materi

penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel dalam

kehidupan sehari-hari.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

4) Guru menerangkan secara garis besar tentang pokok bahasan

sistem persamaan linear dua variabel yang berkaitan dengan soal

cerita.

Langkah-langkah menyelesaikan soal cerita sebagai berikut.

a) Mengubah kalimat-kalimat pada soal cerita menjadi beberapa

kalimat matematika (model matematika), sehingga

membentuk sistem persamaan linear dua variabel.

b) Menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel.

c) Menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab

pertanyaan pada soal cerita.

Page 50: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

43

5) Guru membentuk kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 peserta

didik yang heterogen. Pengelompokan ini berdasarkan nilai

placement tes yang di dapat pada pra siklus.

6) Guru membagikan lembar kerja kepada setiap kelompok dan

peserta didik diberi kesempatan menyelesaikan lembar kerja .

7) Guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi

serangkaian kegiatan spesifik (a) salah satu anggota kelompok

membaca atau beberapa anggota saling membaca soal cerita yang

diberikan guru, (b) membuat prediksi atau menafsirkan isi soal

cerita, menuliskan apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan

memisalkan yang ditanyakan dengan suatu variabel tertentu, (c)

saling membuat ikhtisar atau rencana penyelesaian soal cerita, (d)

menuliskan penyelesaian soal ceritanya secara urut (menuliskan

urutan komposisi penyelesaiannya), (e) saling merevisi dan

mengedit pekerjaan/penyelesaian (jika ada yang perlu direvisi),

dan (f) menyerahkan hasil tugas kelompok kepada guru.

8) Guru berkeliling mengawasi kegiatan kelompok untuk

memberikan pendampingan.

9) Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya atau

melapor kepada guru tentang hambatan yang dialami anggota

kelompoknya. Jika diperlukan, guru dapat memberikan bantuan

secara proporsional.

10) Ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap

anggotanya telah memahami dan dapat mengerjakan soal cerita

yang diberikan guru.

11) Peserta didik diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil

kelompoknya, kemudian memberikan kesempatan pada

kelompok lain untuk menangggapi (tahap mengembangkan dan

menyajikan hasil karya).

Page 51: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

44

12) Guru harus mengumumkan hasilnya dan menetapkan kelompok

terbaik sampai yang kurang berhasil (komponen team score dan

team recognition).

13) Guru memberikan kuis, tindakan mengadopsi komponen facts

tests.

14) Menjelang akhir waktu, guru memberikan latihan pendalaman

secara klasikal dengan menekankan strategi pemecahan masalah

(mengadopsi komponen whole-class units).

15) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah

dipelajari.

16) Guru memberikan PR.

17) Guru memberikan tes formatif secara individual.

c. Pengamatan

Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap

pelaksanaan tindakan. Peneliti melihat kondisi pembelajaran.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus kedua ini dilakukan untuk melakukan

penyempurnaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran CIRC yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara

“Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.”5 Metode wawancara digunakan untuk

mengetahui permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran.

5 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: CV Alfabeta, 2008), hlm. 72.

Page 52: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

45

2. Metode Dokumentasi

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.”6 Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. Metode dokumentasi digunakan untuk mengetahui dan

mendapatkan daftar nama peserta didik dari kelas VIII B MTs NU 03 Al

Hidayah Kendal serta arsip-arsip yang relevan. Dalam metode

dokumentasi ini juga akan diambil foto pada saat pembelajaran.

3. Metode Tes

“Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang

sudah ditentukan.”7 Tes digunakan untuk mendapatkan hasil belajar

peserta didik setelah melakukan pembelajaran pada materi pokok sistem

persamaan linear dua variabel dengan model CIRC, baik pada siklus I

maupun siklus II.

H. Cara Pengolahan Data

Data penelitian yang terkumpul, setelah ditabulasi kemudian dianalisis

untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian. Analisis yang digunakan adalah

teknik deskriptif analitik, dengan penjelasan sebagai berikut.

1. Data kuantitatif diolah dengan menggunakan deskriptif persentase. Nilai

yang diperoleh peserta didik dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan

individu dan keberhasilan klasikal sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

2. Data kualitatif yang berasal dari wawancara diklasifikasikan berdasarkan

aspek-aspek yang dijadikan fokus analisis, untuk kemudian dikaitkan

dengan data kuantitatif sebagai dasar untuk mendiskripsikan keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran dengan model Cooperative Integrated Reading

and Composition ditandai semakin meningkatnya hasil belajar peserta

didik.

6 Ibid., hlm. 82. 7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evalusai Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002),

hlm. 53.

Page 53: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

46

I. Teknik Analisis Data

1. Data Hasil Belajar Peserta Didik

Ketuntasan belajar dalam akademik dapat dilihat dan diambil dari

kemampuan kognitif peserta didik dalam menyelesaikan soal dianalisis

dengan cara menghitung rata-rata nilai dan ketuntasan belajar klasikal.

Rumus yang dipergunakan adalah:

a. Menghitung rata-rata

Untuk mengetahui nilai rata-rata tiap peserta didik bisa

menggunakan rumus:8

Nx

x ∑=

Keterangan:

x = rata-rata nilai

∑ x = jumlah seluruh nilai

N = jumlah peserta didik

b. Menghitung ketuntasan belajar

1) Ketuntasan belajar individu

Dikatakan tuntas belajar jika peserta didik memperoleh nilai

lebih dari atau sama dengan 61.

2) Ketuntasan belajar klasikal

Data yang diperoleh dari hasil belajar peserta didik dapat

ditentukan ketuntasan belajar klasikal menggunakan analisis

deskriptif prosentase dengan perhitungan:

Ketuntasan klasikal

%100sec

XnkeseluruhaaradidikpesertaJumlah

tuntasyangdidikpesertaJumlah=

Indikator keberhasilan ketuntasan belajar klasikal ditentukan

jika rata – rata nilai yang diperoleh lebih dari nilai KKM dan

8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 264.

Page 54: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

47

minimal 85% dari jumlah peserta didik dikelas tersebut

mendapatkan ≥61.

J. Indikator Keberhasilan

Yang menjadi indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila

hasil belajar peserta didik kelas VIII B MTs NU 03 Kendal tahun pelajaran

2009/2010 pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel dengan

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated

Reading and Composition) mengalami peningkatan yaitu nilai rata-rata hasil

belajar adalah 60 dengan ketuntasan klasikal 85%.

Page 55: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Sekolah

1. Sejarah berdiri MTs NU 03 Al Hidayah Kendal

MTs NU 03 Al Hidayah Kendal didirikan oleh Pimpinan Cabang

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Kendal, semula bernama

PGAPNU 4 Tahun yang didirikan tahun 1954/1955. Kemudian pada tahun

1972 di dirikan PGALNU 6 Tahun Al hidayah. Berdasarkan Keputusan

Menteri Agama Tahun 1977, untuk PGA swasta dirubah menjadi

Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah. Maka PGANU 6 Tahun Al hidayah

Kendal, menjadi MA Al Hidayah dan MTs NU 03 Al Hidayah Kendal.

2. Letak geografis

Madrasah ini terletak di jalan raya utama Kendal sebelah barat

masjid Agung Kendal. Dengan sebelah utara berbatasan dengan jl. Taat

Pekauman, sebelah timur berbatasan dengan masjid Agung Kendal,

sebelah Selatan Jalan raya utama Kendal dan sebelah Barat berbatasan

dengan pertokoan.

3. Struktur Organisasi, Keadaan Guru dan Peserta didik.

a. Struktur Organisasi

MTs. NU 03 Al Hidayah Kendal sebagai lembaga formal

dalam pendidikan mempunyai banyak kegiatan yang harus

dilaksanakan dalam rangka mencapai keberhasilan disekolah maka

dibentuklah struktur organisasi madrasah. Adapun struktur organisasi

MTs. NU 03 Al Hidayah Kendal sebagai berikut:

48

Page 56: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

49

Gambar 2. Struktur Organisasi MTs NU 03 Al Hidayah Kendal

b. Keadaan Guru dan Peserta didik

Para guru yang mengajar di MTs. NU 03 Al Hidayah Kendal ini

berjumlah 19 guru. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-

beda mulai sarjana sampai diploma. Sedangkan jumlah peserta didik

berdasarkan data 2009/2010 adalah 355 peserta didik. Dengan rincian

kelas VII = 137, Kelas VIII = 88, sedangkan kelas IX = 130

4. Visi dan Misi MTs NU 03 Al Hidayah Kendal

a. Visi

Mewujudkan lulusan yang Terampil Hidup, bertumpu pada

IMTAQ dan IPTEK serta berakhlaqul karimah.

b. Misi

Menyelengarakan pendidikan yang berkualitas, baik akademik

maupun non akademik yang bertumpu pada IMTAQ dan IPTEK serta

berakhlaqul karimah dalam rangka mewujudkan pribadi muslim yang

tangguh dan mandiri.

WAKA KURIKULUM A. Qomaruddin, S. Pd.I

KEPALA SEKOLAH Sukhamdan, S.Pd

BENDAHARA Hj. Umsidah

WAKA HUMAS Khariroh, S.Pd

WAKA SARANA PRASARANA

Abu Jamsari, S.Pd.I

WAKA KESISWAAN Maskur, A.Ma

GURU

PESERTA DIDIK

Page 57: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

50

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap yaitu pra siklus untuk

mengetahui kemampuan peserta didik sebelum menggunakan model, siklus I

dilaksanakan 2 kali pertemuan, dan siklus II juga dilaksanakan 2 kali

pertemuan.

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, secara rinci akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Dalam praktek pembelajarannya, matematika dianggap sebagai

sesuatu yang abstrak, menakutkan dan tidaklah menarik dimata peserta

didik. Sehingga hal ini berakibat pada rendahnya output peserta didik

dalam menguasai materi matematika.

Dengan karakteristik matematika yang abstrak, apabila guru masih

menggunakan cara lama dalam mengajar yaitu guru lebih mendominasi

proses pembelajaran dimana pembelajaran yang dilaksanakan masih

menggunakan metode konvensional dengan peserta didik hanya datang,

duduk, mendengarkan, mencatat materi, latihan setelah itu pulang, maka

hal itu akan mengakibatkan suatu pembelajaran monoton yang akhirnya

akan membuat peserta didik merasa jenuh, tersiksa, pasif dan peserta didik

tidak lagi merasa butuh malah cenderung menyepelekan. Dengan tidak

memiliki motivasi belajar maka sering kali hasil belajar dari peserta didik

masih rendah dan kurang dari Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matemtika kelas VIII

MTs NU 03 Al Hidayah Kendal pada tahun pelajaran 2008-2009 dan

2007-2008 bapak Qomarudin, S.Pd.I, pada tanggal 6 April 2009,

didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran khususnya mata

pelajaran matematika dirasa masih kurang dari kenyataan yang

diharapkan. Ini terjadi karena peserta didik ketika guru menjelaskan materi

tidak memperhatikan malah bergurau sendiri.

Page 58: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

51

Ketika guru memberi tugas kebanyakan dari mereka hanya

mencotek pekerjaan teman tanpa mau memahami langkah-langkah

penyelesaian tugas tersebut. Kebanyakan dari peserta didik merasa jenuh

dengan matematika karena merasa matematika suatu hal yang sulit, ini

dibuktikan dengan nilai rata-rata peserta didik yang masih dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu

60.

Berdasarkan data nilai dari bapak Qomarudin S.Pd.I, nilai harian

kelas VIII B tahun 2007-2008 nilai rata-rata untuk materi pokok Sistem

Persamaan Linear Dua Variabel masih rendah yaitu 53. Sedangkan nilai

rata-rata untuk materi pokok sistem persamaan linear dua variabel tahun

pelajaran 2008-2009 yaitu 55. Sedangkan untuk nilai materi pokok

persamaan garis lurus nilai rata-rata kelas VIII B adalah 55.

Pada hari senin tanggal 19 Oktober 2009, sebelum peneliti

melakukan penelitian. Peneliti melihat proses pembelajaran yang

dilakukan guru. Dalam,proses pembelajaran ini guru masih menggunakan

metode konvensional. Setelah itu guru membagi kelompok menjadi 9

kelompok dengan anggota 4-5 peserta didik.(lihat lampiran 14).

Pembagian kelompok ini digunakan untuk siklus I dan juga siklus II.

Berdasarkan data nilai 2 tahun pelajaran sebelumnya dari bapak

Qomarudin dapat dilihat bahwa nilai yang diperoleh peserta didik masih

dibawah rata-rata. Untuk lebih jelas lagi dapat dilihat dalam lampiran 16.

Tabel 1. nilai rata-rata

No. Hasil Belajar Matematika 2007-2008 2008-2009

1. Nilai Tertinggi 75 86

2. Nilai Terendah 40 40

3. Rata-rata Nilai 53 55

4. Prosentase Ketuntasan Klasikal 27.27% 29.55%

Rata-Rata Nilai Keduanya 54

Ketuntasan Klasikal Keduanya 28.41%

Page 59: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

52

2. Siklus I

a. Implementasi Tindakan.

Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data

yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Tabel 2. jadwal pelaksanaan siklus I

Hari/Tanggal Waktu Jam ke Implementasi Tindakan

Kamis,

22 Oktober 2009

2x45’ 5 dan 6 - materi ( mengubah soal

cerita ke bentuk kalimat

matematika).

- Memahami LKP

Sabtu,

24 Oktober 2009

1x45’ 1 - Evaluasi

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran sebagai berikut:

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Oktober 2009

Waktu : 09.55 – 11.15 WIB

Implementasi Tindakan : - materi ( mengubah soal cerita ke bentuk

kalimat matematika)

- memahami LKP

Guru membuka pelajaran dengan salam, peserta didik

menjawab dengan serentak. Kemudian guru memberi memberi

apersepsi, yaitu tentang materi penyelesaian sistem persamaan

linear dua variabel. Guru bertanya, “penyelesaian SPLDV itu ada

berapa?” peserta didik menjawab ada 4 setelah itu guru menunjuk

salah satu peserta didik untuk menyebutkannya, peserta didik tidak

menjawab lalu meminta bantuan teman sebangkunya dan

menjawab penyelesaian dengan metode substitusi, eliminasi,

gabungan dan grafik.

Page 60: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

53

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu cara

mengubah bentuk soal cerita ke bentuk kalimat matematika,

kemudian memotivasi peserta didik tentang manfaat mempelajari

materi ini. Dengan mempelajari materi ini kita dapat

menerapkannya pada kehidupan sehari-hari misalnya ketika ibu

kita pergi ke pasar dan membeli beberapa buah-buahan yang terdiri

dari 5 jeruk dan 4 apel, dan harga semua buah-buahan itu adalah

Rp. 11.000 kita akan mengetahui harga perbuahnya tanpa harus

pergi ke pasar lagi.

Guru kemudian menjelaskan secara singkat materi

bagimana mengubah bentuk soal cerita ke bentuk kalimat

matematika, “cara menyelesaikan masalah sehari-hari yang

berkaitan dengan SPLDV adalah (1) mengubah kalimat-kalimat

pada soal cerita menjadi beberapa kalimat matematika, sehingga

membentuk sistem persamaan linear dua variabel; (2)

menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV); (3)

menggunakan penyelesaian yang diperoleh untuk menjawab pada

soal cerita” pada saat guru menjelaskan peserta didik banyak yang

gaduh, sehingga tidak mendengarkan penjelasan guru dan meminta

untuk dijelaskan lagi. Setelah guru selesai menjelaskan materi,

peserta didik berkelompok sesuai dengan kelompoknya(lihat

lampiran 14) yang telah guru tentukan sebelumnya. Suasana kelas

menjadi sangat ramai saat peserta didik mengatur tempat duduk

sesuai dengan kelompoknya.

Setelah semua peserta didik mengelompok, guru

menjelaskan cara kerja dan tanggung jawab peserta didik dalam

kelompok. Guru membagikan LKP (lihat lampiran 4) kepada setiap

kelompok untuk dipelajari bersama. Peserta didik berdiskusi

dengan berpasangan duaan atau tigaan dan salah satu membacakan

soal diskusi yang diberikan. Peserta didik mengerjakan LKP sesuai

Page 61: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

54

dengan petunjuk yang ada di LKP, dengan menuliskan apa yang

diketahui, yang ditanya dan yang dimisalkan.

Guru berkeliling mengawasi jalannya diskusi. Pada waktu

guru berkeliling ada kelompok yang bertanya tentang soal di LKP,

salah satu anggota kelompok kubus bertanya, “bu, soal no 1 yang

dimisalkan apa?” guru menjawab, “yang harus dimisalkan itu

bilangannya, misalkan bilangan I = x dan bilangan II = y, sudah

paham?”, peserta didik menjawab, “belum bu!” guru berkata lagi,

“dicoba dulu, jangan takut salah!”. Setelah menjelaskan pada

kelompok kubus, ternyata kelompok yang lain juga bertanya soal

no 1 yang dimisalkan apa?.

Gurupun menerangkan kepada semua peserta didik. Namun

setelah dijelaskan ternyata banyak kelompok yang tidak bisa

mengerjakan soal no 1.

Dalam kelompok ada yang saling bekerja sama

memecahkan masalah namun ada juga yang bermalas-malasan dan

menyerahkan LKP kepada teman sekelompoknya tanpa mau tahu

cara mengerjakannya. Ada juga yang tidak mau bekerja sama

dengan teman satu kelompok dalam mengerjakan soal LKP.

Setelah selesai membahas LKP, ketua kelompok

bertanggung jawab untuk memastikan kalau semua anggotanya

sudah memahami penyelesaian soal LKP tersebut. Setiap

kelompok menunjuk satu wakil untuk maju mempresentasikan

hasil diskusi dan kelompok yang lain menanggapinya. Setelah

selesai presentasi, LKP dikumpulkan dan guru mengumumkan

kelompok yang mendapat nilai paling tinggi adalah layang-layang

dan memberi penghargaan.

Setelah berdiskusi, guru membubarkan kelompok diskusi

dan peserta didik kembali ke tempat duduk semula. Sebelum

pelajaran diakhiri guru menanyakan kembali tentang materi yang

telah diajarkan sudah paham atau belum,kemudian guru dan

Page 62: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

55

peserta didik menyimpulkan hasil diskusi. Kemudian guru

memberikan tugas atau pekerjaan rumah untuk mempelajari materi

yang telah di diskusikan karena pada pertemuan selanjutnya akan

diadakan evaluasi. Setelah itu guru mengakhiri pelajaran dengan

salam dan peserta didik menjawab dengan serempak.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Sabtu, 24 Oktober 2009

Waktu : 07.00 – 07.45 WIB

Implementasi Tindakan : Evaluasi

Guru membuka pelajaran dengan salam dan peserta didik

menjawab salam dengan serempak dan semangat. Guru memberi

apersepsi materi sebelumnya yaitu cara mengubah soal cerita ke

bentuk kalimat matematika. Guru mengingatkan tujuan

pembelajaran kali ini adalah evaluasi, lalu bertanya pada peserta

didik, “kalian sudah belajar di rumah?”, peserta didik menjawab,

“sudah Bu!” ada juga yang menjawab, “belum Bu!” selain itu ada

juga yang mengeluh, “kenapa harus ulangan Bu?”. Guru

menjelaskan bahwa evaluasi ini untuk mengetahui kemampuan

kalian pada materi ini.

Guru membagikan soal evaluasi (lihat lampiran 8). Guru

memberitahukan evaluasi ini dikerjakan sendiri tidak boleh bekerja

sama. Suasana kelas tenang, peserta didik berkonsentrasi

mengerjakan soal evaluasi. Tapi ada juga anak yang ribut karena

ingin mencontek teman sebangkunya atau yang duduk di samping

atau belakang tempat duduknya. Guru memberi peringatan kepada

peserta didik tersebut agar jangan mencontek dan untuk

mengerjakan soal evaluasinya dengan tangannya sendiri. Setelah

itu suasana kelas menjadi tenang kembali.

Page 63: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

56

Waktu untuk mengerjakan soal evaluasi sudah selesai,

peserta didik diminta untuk mengumpulkan pekerjaan mereka.

Pada saat mengumpulkan soal evaluasi banyak peserta didik yang

memanfaatkan keadaan untuk mencontek pekerjaan teman yang

lain. Setelah semua dikumpulkan guru memberikan tugas untuk

mempelajari materi yang selanjutnya yaitu tentang penyelesaian

SPLDV bentuk soal cerita yang berkaitan dengan masalah sehari-

hari. Guru menutup pertemuan dengan salam dan peserta didik

menjawab dengan serempak.

b. Pengamatan

Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran pada

siklus I ini diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Guru dalam menerapkan model pembelajaran tidak sesuai dengan

RPP

2) Guru aktif dalam memberikan pengarahan kepada peserta didik

yang belum memahami materi yang diajarkan.

3) Guru sudah berkeliling memantau kerja kelompok.

4) Guru telah memberikan motivasi dan apersepsi kepada peserta

didik.

5) Peserta didik kurang aktif dalam berdiskusi dan kurang

memanfaatkan waktu dengan baik.

6) Peserta didik masih malu untuk bertanya dan takut berpendapat

kepada teman satu kelompok. Hanya sebagian yang berani

menerangkan dan bertanya kepada guru.

7) Peserta didik yang aktif dan nilainya bagus adalah dewi akidah

sehingga mendapatkan hadiah dari guru.

c. Evaluasi dan refleksi

Pada pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe CIRC

(Cooperatif Integrated Reading and Composition) pada siklus I ini

masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Berdasarkan data

Page 64: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

57

yang diperoleh, maka peneliti dan guru berdiskusi dan menyimpulkan

hal-hal yang masih kurang dalam siklus I dan perlu perbaikan adalah:

1) Peserta didik dalam kelompok masih kurang bekerja sama,

sehingga kegiatan diskusi belum berjalan semestinya.

2) Peserta didik masih banyak yang ramai sendiri dan tidak mau

mengerjakan LKP sendiri serta menggantungkan pekerjaan mereka

pada teman satu kelompok.

3) Masih banyak peserta didik yang belum berani mengungkapkan

pendapatnya maupun memberi komentar terhadap jawaban teman.

Hanya sebagian yang mulai berani bertanya dan mengungkapkan

pendapatnya.

4) Peserta didik kurang memanfaatkan waktu mereka dengan baik

untuk berdiskusi. Sehingga peserta didik merasa waktu yang

diberikan kurang lama.

5) Penjelasan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik masih

kurang, sehingga peserta didik belum begitu paham dengan materi

yang diberikan.

6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang

ditetapkan. Seperti di bawah ini

Tabel 3. Hasil belajar siklus I

NO NAMA NILAI KETUNTASAN 1 Aam Kumaidi 47.5 Belum Tuntas 2 Abdul Azis 78 Tuntas 3 Ahmad Mutakin 65.25 Tuntas 4 Ahmad Subari 62 Tuntas 5 Ahmad Utomo 63.75 Tuntas 6 Aji Prasetyo 67.25 Tuntas 7 Akhmad Abdul Basid 65.75 Tuntas 8 Anor Mubaidin 63.5 Tuntas 9 Aserom Mustaqim 74.25 Tuntas 10 Ayu Umi Masruroh 68.25 Tuntas 11 Basri 57.5 Belum Tuntas 12 Desi Mariasari 64.25 Tuntas

Page 65: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

58

13 Dewi Akhidah 80 Tuntas 14 Eko Nofi Endang Paludi 76.25 Tuntas 15 Ima Alfiana 75.5 Tuntas 16 Ima Sylia Rahmana 60.5 Tuntas 17 Kholiq Maulana 71 Tuntas 18 M. Nur Sidik 61.25 Tuntas 19 Muh Abdul Wakhid 61.25 Tuntas 20 Muh. Bejo Haris 56.75 Belum Tuntas 21 Muhamad Shodikin 61.25 Tuntas 22 M. Fathul Hidayat 66.5 Tuntas 23 Muhsidin 63.5 Tuntas 24 Mukhamad Tafrikhan 78 Tuntas 25 Mustafrihatul ulfah 57.5 Belum Tuntas 26 Naeli Lailatul Mubarokah 80 Tuntas 27 Niswatul Hidayah 60.5 Belum Tuntas 28 Nur Indah 60.5 Belum Tuntas 29 Nur Kholiq 65.75 Tuntas 30 Nurul Farihah 65 Tuntas 31 Nurul Hidayat 56.25 Belum Tuntas 32 Ria Safiana 58 Belum Tuntas 33 Rokhmad 65 Tuntas 34 Sholekhah 75.5 Tuntas 35 Siti Alfiyah 61.25 Tuntas 36 Siti Fatimah 75.5 Tuntas 37 Siti Nurul Khotimah 74.75 Tuntas 38 Siti Rohayati 62.75 Tuntas 39 Siti Rokhimah 62 Tuntas 40 Sochib 66 Tuntas 41 Sri Purwanti 66.25 Tuntas 42 Sulasih 64.5 Tuntas 43 Wakhidatul Rochmah 63 Tuntas 44 Wakhidah Ulfah 60.75 Belum Tuntas

JUMLAH 2889.75RATA-RATA 65.68

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan

guru untuk siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan pada siklus I

adalah sebagai berikut:

Page 66: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

59

1) Guru memberi pengarahan manfaat kerja sama dalam kelompok

dan mengupayakan agar peserta didik aktif dalam kelompok

sehingga diskusi bisa berjalan dengan baik serta melakukan

pengawasan agar peserta didik megerjakan LKP dengan diskusi.

2) Guru harus memberikan semangat agar peserta didik mau

berpendapat dan bertanya pada guru ataupun teman dalam

kelompok..

3) Guru akan lebih menyesuaikan waktu yang diberikan dan meminta

peserta didik untuk lebih memanfaatkan waktu dengan baik.

4) Guru membuat strategi penyampaian materi agar peserta didik

dapat menerima pelajaran dengan waktu yang singkat.

5) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator yang

ditetapkan sehingga perlu dilakukan siklus II.

3. Siklus II

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa hasil belajar

peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan dan tujuan penelitian

juga belum tercapai sehingga harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal

yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.

a. Implementasi Tindakan

Siklus II dilaksanakan pada:

Tabel.4 Jadwal Pelaksanaan Siklus II

Hari/Tanggal Waktu Jam ke Implementasi Tindakan

Senin,

26 Oktober 2009

2 x 45’ 5 dan 6 - Materi (menyelesaikan

masalah sehari-hari yang

melibatkan sistem

persamaan linear dua

variabel)

- Memahami LKP

Page 67: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

60

Kamis,

29 Oktober 2009

2 x 45’ 5 dan 6 - Tes Evaluasi

Diskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada:

Hari/tanggal : Senin, 26 Oktober 2009

Waktu : 09.55 – 11.15 WIB

Implementasi Tindakan : - Materi (menyelesaikan masalah

sehari-hari yang melibatkan sistem

persamaan linear dua variabel)

- Memahami LKP

Guru membuka pelajaran dengan salam dan peserta didik

menjawab dengan serempak. Guru langsung mengumumkan

peserta didik yang aktif dan mendapat nilai tertinggi yaitu Dewi

Akidah dan menyuruhnya maju ke depan disambut dengan tepuk

tangan dari teman-temannya serta mengumumkan kelompok yang

mendapat nilai paling tinggi adalah kelompok Balok. Mereka yang

maju diberi hadiah.

Guru memberikan motivasi agar peserta didik lebih aktif

dalam diskusi dan lebih memanfaatkan waktu yang diberikan,

kemudian guru memberikan apersepsi tentang materi yang

sebelumnya, “cara mengubah soal cerita ke bentuk kalimat

matematika adalah dengan memisalkannya ke dalam variabel.

Dengan dituliskan terlebih dahulu diketahui,ditanya dan dijawab”

kemudian guru bertanya “ibu membeli dua apel dan dua jeruk

dengan harga Rp 8.000,00 dan 3 apel dan 1 jeruk dengan harga Rp

9000,00. yang dimisalkan apa?” peserta didik bersama-sama

menjawab “ apel dimisalkan dengan x dan jeruk dimisalkan dengan

y, persamaannya menjadi 2x + 2y = 8000 dan 3x + y = 9000.”

Page 68: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

61

Guru menjelaskan secara singkat mengenai pelajaran setelah

itu meminta peserta didik megelompok sesuai dengan kelompok

sebelumnya. Suasana kelas menjadi sangat gaduh, ada yang

mencari kelompoknya, mengangkat bangku dan mengeluh

meminta pindah kelompok.

Guru membagikan LKP (lihat lampiran 6) kepada tiap

kelompok untuk dipelajari bersama. Suasana kelas menjadi ramai

tapi kondusif, ada yang mulai berani bertanya dengan teman

kelompoknya “no 2 yang dimisalkan apa?” dan temannya

menjawab “ yang dimisalkan harga 1 baju dan 1 kaos, 1 baju

dimisalkan dengan x dan 1 kaos dengan y.”

Ada kelompok yang berani bertanya dengan mengacungkan

jarinya, “bu kelompok saya mau bertanya” kemudian guru yang

sedang berkeliling mengawasi jalannya diskusi mendatangi

kelompok yang ingin bertanya. Guru bertanya, “kalian ingin

bertanya apa?” “bu, soal yang no 1 yang dimisalkan harga 4 buku

dan 2 pensil ya bu?”. Guru pun menjelaskan, “yang dimisalkan itu

harga 1 pensil = x dan harga 1 buku = y. kalian dah paham?”.

Kelompok itu serempak menjawab, “iya bu…”

Sekiranya waktu telah cukup untuk berdiskusi, ketua

kelompok bertanggung jawab untuk memastikan kalau semua

anggotanya sudah memahami penyelesaian soal LKP tersebut.

Setiap kelompok menunjuk satu wakil untuk maju

mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok yang lain

menanggapinya. Setelah selesai presentasi, LKP dikumpulkan dan

guru mengumumkan kelompok yang mendapat nilai paling tinggi

adalah kubus dan memberi penghargaan.

Guru membubarkan kelompok dan peserta didik kembali ke

tempat duduknya semula. Sebelum guru mengakhiri pertemuan,

guru menerangkan kembali dan menyimpulkan hasil diskusi

bersama-sama. Dan guru mengingatkan peserta didik untuk belajar

Page 69: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

62

materi ini di rumah karena pada pertemuan yang akan datang akan

diadakan tes evaluasi. Setelah itu guru mengakhiri pertemuan

dengan salam dan peserta didik menjawab dengan serempak.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 29 Oktober 2009

Waktu : 09.55 – 11.15 WIB

Implementasi Tindakan : Evaluasi

Guru membuka pelajaran dengan salam dan peserta didik

menjawab salam dengan serempak dan semangat. Guru memberi

apersepsi materi sebelumnya yaitu cara mengubah soal cerita ke

bentuk kalimat matematika. Guru mengingatkan tujuan

pembelajaran kali ini adalah evaluasi, lalu bertanya pada peserta

didik, “kalian sudah belajar di rumah?”, peserta didik menjawab,

“sudah Bu!” ada juga yang menjawab, “belum Bu!” selain itu ada

juga yang mengeluh, “kenapa harus ulangan Bu?”. Guru

menjelaskan bahwa evaluasi ini untuk mengetahui kemampuan

kalian pada materi ini.

Guru membagikan soal evaluasi (lihat lampiran 10). Guru

memberitahukan evaluasi ini dikerjakan sendiri tidak boleh bekerja

sama. Suasana kelas tenang, peserta didik berkonsentrasi

mengerjakan soal evaluasi. Tapi ada juga anak yang ribut karena

ingin mencontek teman sebangkunya atau yang duduk di samping

atau belakang tempat duduknya. Guru memberi peringatan kepada

peserta didik tersebut agar jangan mencontek dan untuk

mengerjakan soal evaluasinya dengan tangannya sendiri. Setelah

itu suasana kelas menjadi tenang kembali.

Waktu untuk mengerjakan soal evaluasi sudah selesai,

peserta didik diminta untuk mengumpulkan pekerjaan mereka.

Pada saat mengumpulkan soal evaluasi banyak peserta didik yang

Page 70: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

63

memanfaatkan keadaan untuk mencontek pekerjaan teman yang

lain. Setelah semua dikumpulkan guru mengumumkan kelompok

yang terbaik adalah kelompok kubus dan mengumumkan peserta

didik yang nilainya paling tinggi adalah Dewi Akidah. Mereka

diberikan hadiah. Guru menutup pelajaran dengan salam dan

dijawab oleh peserta didik.

b. Hasil Observasi

Dari pengamatan peneliti selama proses pembelajaran siklus II

diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Guru telah memberikan semangat kepada peserta didik dengan

memberikan penghargaan/hadiah dan pengarahan ketika peserta

didik tidak bisa mengerjakan soal.

2) Peserta didik lebih bisa memahami materi yang diajarkan ketika

guru menerangkan.

3) Peserta didik sudah aktif berpendapat dan bertanya kepada teman

sekelompoknya atau kepada guru.

4) Dalam mengerjakan soal, peserta didik terlebih dahulu membaca

soal dengan teliti kemudian menuliskan apa yang diketahui, yang

ditanyakan, dijawab dengan memisalkannya ke dalam variabel lalu

merubahnya ke dalam model matematika dengan menuliskan

sistem persamaannya serta menyelesaikannya.

c. Evaluasi dan Refleksi

Pada tahap ini peneliti mengadakan refleksi dengan guru

partner, hasil refleksi pada siklus II sebagai berikut:

1) Guru mampu memberikan semangat dan apersepsi kepada peserta

didik sehingga peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam

mengikuti proses belajar mengajar.

2) Peserta didik sudah dapat aktif berpendapat dan bertanya kepada

teman dalam kelompoknya.

3) Hasil belajar peserta didik sudah mencapai indikator keberhasilan

dapat dilihat seperti di bawah ini

Page 71: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

64

Tabel. 5. Hasil belajar siklus II

NO NAMA NILAI KETUNTASAN 1 Aam Kumaidi 48.75 Belum Tuntas 2 Abdul Azis 86 Tuntas 3 Ahmad Mutakin 69.25 Tuntas 4 Ahmad Subari 75 Tuntas 5 Ahmad Utomo 72.25 Tuntas 6 Aji Prasetyo 85 Tuntas 7 Akhmad Abdul Basid 64.5 Tuntas 8 Anor Mubaidin 81.5 Tuntas 9 Aserom Mustaqim 63 Tuntas 10 Ayu Umi Masruroh 79.75 Tuntas 11 Basri 58.75 Belum Tuntas 12 Desi Mariasari 72.5 Tuntas 13 Dewi Akhidah 98 Tuntas 14 Eko Nofi Endang Paludi 89.25 Tuntas 15 Ima Alfiana 79.5 Tuntas 16 Ima Sylia Rahmana 69 Tuntas 17 Kholiq Maulana 81.5 Tuntas 18 M. Nur Sidik 64.25 Tuntas 19 Muh Abdul Wakhid 64.25 Tuntas 20 Muh. Bejo Haris 76 Tuntas 21 Muhamad Shodikin 75 Tuntas 22 Muhammad Fathul Hidayat 63.75 Tuntas 23 Muhsidin 63.5 Tuntas 24 Mukhamad Tafrikhan 84 Tuntas 25 Mustafrihatul ulfah 72.5 Tuntas 26 Naeli Lailatul Mubarokah 73.25 Tuntas 27 Niswatul Hidayah 82 Tuntas 28 Nur Indah 59.25 Belum Tuntas 29 Nur Kholiq 68 Tuntas 30 Nurul Farihah 74.5 Tuntas 31 Nurul Hidayat 60.75 Belum Tuntas 32 Ria Safiana 77.75 Tuntas 33 Rokhmad 90.5 Tuntas 34 Sholekhah 89.5 Tuntas 35 Siti Alfiyah 94 Tuntas 36 Siti Fatimah 86.5 Tuntas

Page 72: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

65

37 Siti Nurul Khotimah 94.25 Tuntas 38 Siti Rohayati 81.25 Tuntas 39 Siti Rokhimah 64.5 Tuntas 40 Sochib 54.75 Belum Tuntas 41 Sri Purwanti 84.25 Tuntas 42 Sulasih 84 Tuntas 43 Wakhidatul Rochmah 87.5 Tuntas 44 Wakhidah Ulfah 73 Tuntas NILAI RATA-RATA 75.37

C. PEMBAHASAN

Pada pra siklus peneliti mengumpulkan data awal berupa daftar nama

peserta didik dan datai awal yang diambil dari nilai ulangan harian pada

materi pokok sistem persamaan linear dua variabel oleh guru pengampu

selama 2 tahun. Nilai awal digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta

didik yang selanjutnya digunakan untuk pembagian.

Berdasarkan data yang diperoleh yaitu nilai rata-rata peserta didik pada

materi pokok SPLDV pada tahun pelajaran 2007-2008 dan tahun pelajaran

2008-2009. Dari kedua tahun tersebut diperoleh rata-rata sebesar 54 dan

persentase ketuntasan klasikal sebesar 28. %. Masih belum memenuhi

indikator yang ditentukan yakni rata-rata nilai peserta didik ≥ 61 dan

ketuntasan klasikal ≥ 85 %, seperti digambarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Hasil Belajar Pra Siklus

No. Hasil Belajar Matematika 2007-2008 2008-2009

1. Nilai Tertinggi 75 86

2. Nilai Terendah 40 40

3. Rata-rata Nilai 53 55

4. Prosentase Ketuntasan Klasikal 27.27% 29.55%

Rata-Rata Nilai Keduanya 54

Ketuntasan Klasikal Keduanya 28.41%

Page 73: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

66

Pada siklus I dilaksanakan dua pertemuan yaitu hari kamis tanggal 22

Oktober 2009 jam ke 5 dan 6, serta hari sabtu tanggal 24 Oktober 2009.

Kegiatan pada pertemuan pertama adalah menyampaikan tujuan pembelajaran

dan membagi peserta didik menjadi sembilan kelompok. Pengelompokan ini

dilakukan secara heterogen. Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu

guru memberikan gambaran tentang model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

kepada peserta didik, kemudian memulai pembelajaran dengan materi

penyelesaian sistem persamaan linear dua variabel yang berhubungan dengan

masalah sehari-hari.

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I (lihat lampiran 12) diperoleh nilai

rata-rata peserta didik sebesar 65,68 dan persentase ketuntasan klasikal pada

siklus I sebesar 79,54 %. Rata-rata nilai peserta didik sudah memenuhi

indikator yang ditentukan yakni rata-rata nilai peserta didik ≥ 61 sedangkan

ketuntasan klasikal masih belum memenuhi indikator yang ditentukan yakni

ketuntasan klasikal ≥ 85 %. Dengan demikian diperlukan perlakuan

selanjutnya pada siklus II.

Tabel 7. Hasil belajar siklus I

NO NAMA NILAI 1 Aam Kumaidi 47.5 2 Abdul Azis 78 3 Ahmad Mutakin 65.25 4 Ahmad Subari 62 5 Ahmad Utomo 63.75 6 Aji Prasetyo 67.25 7 Akhmad Abdul Basid 65.75 8 Anor Mubaidin 63.5 9 Aserom Mustaqim 74.25 10 Ayu Umi Masruroh 68.25 11 Basri 57.5 12 Desi Mariasari 64.25 13 Dewi Akhidah 80 14 Eko Nofi Endang Paludi 76.25 15 Ima Alfiana 75.5 16 Ima Sylia Rahmana 60.5

Page 74: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

67

17 Kholiq Maulana 71 18 M. Nur Sidik 61.25 19 Muh Abdul Wakhid 61.25 20 Muh. Bejo Haris 56.75 21 Muhamad Shodikin 61.25 22 M. Fathul Hidayat 66.5 23 Muhsidin 63.5 24 Mukhamad Tafrikhan 78 25 Mustafrihatul ulfah 57.5 26 Naeli Lailatul Mubarokah 80 27 Niswatul Hidayah 60.5 28 Nur Indah 60.5 29 Nur Kholiq 65.75 30 Nurul Farihah 65 31 Nurul Hidayat 56.25 32 Ria Safiana 58 33 Rokhmad 65 34 Sholekhah 75.5 35 Siti Alfiyah 61.25 36 Siti Fatimah 75.5 37 Siti Nurul Khotimah 74.75 38 Siti Rohayati 62.75 39 Siti Rokhimah 62 40 Sochib 66 41 Sri Purwanti 66.25 42 Sulasih 64.5 43 Wakhidatul Rochmah 63 44 Wakhidah Ulfah 60.75

JUMLAH 2889.75 RATA-RATA 65.68

Tabel 8. Perbandingan Pra Siklus dengan siklus I

Pra Siklus Siklus I

Rata-rata Hasil Belajar 54 65,68

Ketuntasan belajar 28.41 % 79,54 %

Page 75: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

68

Pada siklus II dilaksanakan dalam dua pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari senin tanggal 26 Oktober 2009 dam pertemuan kedua

pada hari kamis tanggal 29 Oktober 2009. Materi yang diajarkan adalah

penyelesaian sistem persamaan linear dua variael yang berkaitan dengan

masalah sehari-hari.

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II (lihat lampiran 13) diperoleh nilai

rata-rata peserta didik sebesar 75,37 dan persentase ketuntasan klasikal pada

siklus II sebesar 88,64 %. Rata-rata nilai peserta didik sudah memenuhi

indikator yang ditentukan yakni rata-rata nilai peserta didik ≥ 61 dan

ketuntasan klasikal juga sudah memenuhi indikator yang ditentukan yakni

ketuntasan klasikal ≥ 85 %.

Tabel 9. perbandingan nilai siklus I dan siklus II

NO NAMA SIKLUS I SIKLUS II 1 Aam Kumaidi 47.5 48.75 2 Abdul Azis 78 86 3 Ahmad Mutakin 65.25 69.25 4 Ahmad Subari 62 75 5 Ahmad Utomo 63.75 72.25 6 Aji Prasetyo 67.25 85 7 Akhmad Abdul Basid 65.75 64.5 8 Anor Mubaidin 63.5 81.5 9 Aserom Mustaqim 74.25 63 10 Ayu Umi Masruroh 68.25 79.75 11 Basri 57.5 58.75 12 Desi Mariasari 64.25 72.5 13 Dewi Akhidah 80 98 14 Eko Nofi Endang Paludi 76.25 89.25 15 Ima Alfiana 75.5 79.5 16 Ima Sylia Rahmana 60.5 69 17 Kholiq Maulana 71 81.5 18 M. Nur Sidik 61.25 64.25 19 Muh Abdul Wakhid 61.25 64.25 20 Muh. Bejo Haris 56.75 76 21 Muhamad Shodikin 61.25 75 22 M. Fathul Hidayat 66.5 63.75

Page 76: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

69

23 Muhsidin 63.5 63.5 24 Mukhamad Tafrikhan 78 84 25 Mustafrihatul ulfah 57.5 72.5 26 Naeli Lailatul Mubarokah 80 73.25 27 Niswatul Hidayah 60.5 82 28 Nur Indah 60.5 59.25 29 Nur Kholiq 65.75 68 30 Nurul Farihah 65 74.5 31 Nurul Hidayat 56.25 60.75 32 Ria Safiana 58 77.75 33 Rokhmad 65 90.5 34 Sholekhah 75.5 89.5 35 Siti Alfiyah 61.25 94 36 Siti Fatimah 75.5 86.5 37 Siti Nurul Khotimah 74.75 94.25 38 Siti Rohayati 62.75 81.25 39 Siti Rokhimah 62 64.5 40 Sochib 66 54.75 41 Sri Purwanti 66.25 84.25 42 Sulasih 64.5 84 43 Wakhidatul Rochmah 63 87.5 44 Wakhidah Ulfah 60.75 73

RATA-RATA 65.68 75.37

Tabel 10. Perbandingan Pra Siklus, Siklus I dengan siklus II

Sehingga jelas bahwa terjadi penIngkatan hasil belajar pada penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe CIRC pada sub materi pokok penyelesaian

sistem persamaan linear dua variabel yang berkaitan dengan masalah sehari-

hari pada peserta didik kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal tahun

pelajaran 2009/2010.

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Rata-rata Hasil Belajar 54 65,68 75,37

Ketuntasan belajar 28.21 % 79,54 % 88,64%

Page 77: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

  

70

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang

meningkatkan hasil belajar matematika materi pokok sistem persamaan linear

dua variabel dengan pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) pada peserta didik kelas VIII B MTs. NU

03 Al Hidayah Kendal dari bab I sampai IV, maka pada akhir skripsi ini dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil

belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.

2. Pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe CIRC dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas

VIII B semester I MTs NU 03 Al Hidayah Kendal tahun pelajaran

2009/2010 pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. Hal

ini ditunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata awal 54 dengan

ketuntasan klasikal 28.21%. Kemudian nilai rata-rata pada siklus I

meningkat menjadi 65,68 dengan ketuntasan klasikal 79,54 %. Dan

selanjutnya pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 75,37 dengan

ketuntasan klasikal 88,64%.

B. Saran

Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan

kelas di kelas VIII B MTs NU 03 Al Hidayah Kendal tahun pelajaran

2009/2010, maka saran-saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pembelajaran matematika

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu sebagai alternatif

dalam kegiatan pembelajaran matematika guru MTs NU 03 Al Hidayah

70

Page 78: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

  

71

Kendal disarankan manggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

CIRC sebagai variasi dalam pembelajaran kepada peserta didik.

2. Berdasarkan pelaksanaan penelitian bahwa model pembelajaran kooperatif

tipe CIRC memerlukan waktu yang relativ lama, oleh karena itu guru MTs

NU 03 Al Hidayah Kendal harus mampu mengatur waktu sebaik mungkin

dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC.

C. Penutup

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Dalam pembahasan-pembahasan skripsi ini tentunya tidak luput dari

kekurangan dan ketidaksempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan

pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Saran-saran yang

diungkapkan di atas diharapkan menjadi koreksi dan bahan pertimbangan bagi

MTs NU 03 Al Hidayah Kendal.

Penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Page 79: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Al-Mundzir, Hafizh At-Targhib wat Tarhib Amaliah Surgawi, diterjemahkan oleh Mahfudli Sahli, Jakarta: Pustaka Amali, 1995.

A Partanto, Pius dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: ARKOLA, tt

Arrends, Richard I, Learning to Teach “Belajar untuk Mengajar” edisi ketujuh/buku kedua, terj. Helly Prajitno Soetjipto, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2008, cet.I.

Arikunto, Suharsimi., Dasar-dasar Evalusai Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002

, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.

C. Asri Budiningsih, DR., Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. cet. I

Ghony, Djunaidy., Penelitian Tindakan Kelas, Malang: UIN Malang Press, 2008.

Gojali, Nanang, Manusia, Pendidikan, dan Sains dalam Perspektif Tafsir Hermeneutik, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2004, cet. I.

Hamalik, Oemar, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2008, cet. VII.

Kusumawati, Noviana, Pengaruh Kemapuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematika terhadap Hasil Belajar Kelas VII Pokok Bahasan Pecahan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) di SMP N 15 Semarang Tahun Pelajaran 2008/2009, Semarang: Perpustakaan UNNES 2008

Lie, Anita, Cooperative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning Diruang-

Ruang Kelas), Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.

Page 80: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Martinis, Yamin, Pengembangan Kompetensi Belajar, Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press), 2004

Murni Wahid dan Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian, Malang: UIN Malang Press, 2008.

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001. Cet II.

Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, Jakarta: Pusdiklat Tenaga Teknis Keagamaan –Depag bekerjsama dengan ditbina Widyaiswara, Lan-RI, 2007.

Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.

Nuharini, Dewi dan Tri Wahyui, Matematika Konsep dan Aplikasinya untuk Kelas VIII SMP dan MTs 2, Semarang: Aneka Ilmu, 2008.

Sanjaya, Wina, Buku Materi Pokok : Kajian Kurikulum Dan Pembelajaran, Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia, 2007.

, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008. cet. V

Sari, Virginia, Keefektifan model pembelajaran problem posing dibanding kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada kemampuan siswa kelas VII semester 2 SMP Negeri 16 Semarang dalam menyelesaikan soal cerita materi pokok himpunan tahun pelajaran 2006/2007, Semarang: Perpustakan UNNES, 2007.

Setyono, Budi, Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pokok Bahasan Pengukuran dengan Metode Pembelajaran Problem Posing Siswa Kelas IV Semester 2 MI Roudlotul Huda Tahun Ajaran 2005/2006, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2006

Shihab,M. Quraish, “Membumikan” Al Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 2003, Cet. XXV.

Slavin, Robert E, Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik,terj. Lita, Bandung: Nusa Media, 2008.

Page 81: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. XII

Soedjadi, R., Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, Jakarta: Proyek Pendidikan Tenaga Akademik, Depdiknas, 2000.

Subyantoro, Penelitian Tindakan Kelas, Semarang: CV. Widya Karya, 2009. cet. I

Sugandi, Achmad, dkk., Teori Pembelajaran Semarang: UPT UNNES Pers, 2004.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: CV Alfabeta, 2008.

Suherman, Erman dkk, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Malang: UPI, 2003.

Suryosubroto, B., Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Cet. II.

Suyitno, Amin, Pemilihan Model-model Pembelajaran dan Penerapannya di SMP: Bahan Pelatihan Sertifikasi Guru-guru Pelajaran Matematika, Semarang: UNNES, 2004.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.

Thoha, Drs. H.M. Chabib, M.A., Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996, Cet. I.

Tri Anni, Catharina., Psikologi Belajar ,Semarang : UPT UNNES Perss, 2006.

Wahidin, “Dasar-Dasar Pendidikan dalam Konsep dan Makna Belajar”, http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/26/phtml, 

Wibowo, Andi, Keefektifan Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Materi Pokok Lingkaran pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri Taman Pemalang Tahun pelajaran 2007/2008, Semarang: Perpustakaan UNNES, 2008.

.

Page 82: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan
Page 83: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 1 TABEL NAMA PESERTA DIDIK KELAS VIII B

MTs NU 03 AL HIDAYAH KENDAL

Nomor NAMA SISWA Urt Induk

1 4437 Aam Kumaidi 2 4393 Abdul Azis 3 4395 Ahmad Mutakin 4 4440 Ahmad Subari 5 4396 Ahmad Utomo 6 4441 Aji Prasetyo 7 4399 Akhmad Abdul Basid 8 4442 Anor Mubaidin 9 4403 Aserom Mustaqim 10 4405 Ayu Umi Masruroh 11 4406 Basri 12 4408 Desi Mariasari 13 4409 Dewi Akhidah 14 4443 Eko Nofi Endang Paludi 15 4450 Ima Alfiana 16 4415 Ima Sylia Rahmana 17 4452 Kholiq Maulana 18 4454 M. Nur Sidik 19 4455 Muh Abdul Wakhid 20 4456 Muh. Bejo Haris 21 4457 Muhamad Shodikin 22 4458 Muhammad Fathul Hidayat 23 4423 Muhsidin 24 4424 Mukhamad Tafrikhan 25 4425 Mustafrihatul ulfah 26 4461 Naeli Lailatul Mubarokah 27 4463 Niswatul Hidayah 28 4426 Nur Indah 29 4427 Nur Kholiq 30 4485 Nurul Farihah 31 4429 Nurul Hidayat 32 4465 Ria Safiana 33 4467 Rokhmad 34 4432 Sholekhah 35 4433 Siti Alfiyah

Page 84: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

36 4469 Siti Fatimah 37 4471 Siti Nurul Khotimah 38 4472 Siti Rohayati 39 4473 Siti Rokhimah 40 4475 Sochib 41 4477 Sri Purwanti 42 4434 Sulasih 43 4436 Wakhidatul Rochmah 44 4481 Wakhidah Ulfah 45

Page 85: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : MTs NU 03 Al Hidayah

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII / Ganjil

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 2.2 Membuat model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel (SPLDV).

Indikator : Membuat kalimat matematika dari masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan SPLDV

I. Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan harga barang.

II. Materi Pembelajaran:

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan SPLDV.

III. Model Pembelajaran:

Cooperative integrated Reading and Composition

IV. Metode Pembelajaran:

Diskusi, Individu, Tanya Jawab.

V. Langkah-langkah Pembelajaran:

N

o

Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Peserta Waktu

Kegiatan Awal

5 menit

1 Apersepsi : Guru mengingatkan kembali peserta

didik tentang cara menentukan

penyelesaian sistem persamaan

k

Page 86: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

linear dua variabel

Motivasi : Menjelaskan manfaat penerapan

sistem persamaan linear dua

variabel pada kehidupan sehari-

hari.

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran. k 2 menit

Kegiatan Inti

3 Guru menjelaskan tentang pokok bahasan

sistem persamaan linear dua variabel yang

berkaitan dengan soal cerita.

k 10 menit

4 Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil

tes sebelumnya dengan pembagian yang

heterogen yang masing-masing terdiri dari 4 - 5

peserta didik.

k 3 menit

5 Guru membagikan lembar kerja kepada masing-

masing peserta didik dalam kelompok.

Dilanjutkan pengerjaan lembar kerja dengan

salah satu/beberapa anggota kelompok

membaca soal cerita tersebut lalu membuat

prediksi soal cerita, saling membuat rencana

penyelesaian,

I 15 menit

6 Setelah itu saling mengoreksi dan mengedit

pekerjaan.

g

15 menit

7

Ketua kelompok, melaporkan keberhasilan

kelompoknya atau hambatan yang dialami

kelompoknya. Guru memfasilitasi peserta didik

ataupun kelompok yang mengalami kesulitan

dalam mengerjakan soal cerita.

g

8 Guru meminta setiap ketua kelompok untuk

memastikan bahwa setiap anggota telah

Page 87: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

memahami materi ajar yang diberikan oleh

guru, dan siap untuk diberi tes. Peserta didik

harus dapat menyelesaikan minimal 2 soal dari

3 soal latihan yang ada dalam lembar kerja

peserta didik.

g

11 menit

9 Peserta didik diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kelompoknya,

kemudian memberikan kesempatan pada

kelompok lain untuk menanggapi.

10 Guru harus mengumumkan hasilnya dan

menetapkan kelompok terbaik sampai yang

kurang berhasil (komponen team score dan

team recognition).

g 2 menit

11 Tes evaluasi individu i 8 menit

Penutup

12 Mengumpulkan tes akhir (hasil lembar kerja

peserta didik).

i 2 menit

13 Guru bersama peserta didik membuat

kesimpulan tentang materi soal cerita

k

5 menit

14 Guru memberi penguatan dan meluruskan hasil

diskusi peserta didik.

15 Guru memberikan tugas untuk mempelajari

materi selanjutnya, yaitu ukuran penyebaran

data.

k 2 menit

VI. Bahan ajar:

Buku paket matematika kelas VIII, LKP, kapur tulis, papan tulis.

VII. Penilaian:

1. Prosedur Tes:

- Tes awal : tidak ada

Page 88: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

- Tes Proses : tidak ada

- Tes Akhir : ada

2. Jenis Tes:

- Tes awal : tidak ada

- Tes Proses : tidak ada

- Tes Akhir : Tertulis

3. Alat Tes: (Terlampir)

- Tes awal : tidak ada

- Tes Proses : tidak ada

- Tes Akhir : Tertulis (lembar kerja peserta didik dan kuis)

Kendal, 20 Oktober 2009 Mengetahui Peneliti Guru Mata Pelajaran A. Qomarudin, S.Pd.I Lina Wahyuni Nuzulia NIP. 19770927 200501 1 001 NIM. 3105037

Page 89: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : MTs Nu 03 Al Hidayah Kendal

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VIII / Ganjil

Alokasi Waktu : 3 x 40 menit

Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 2.3. Menyelesaikan model matematika dari masalah

yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel dan penafsirannya.

Indikator : Menyelesaikan model matematika dari masalah umur

yang berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat menyelesaikan model matematika dari masalah umur yang

berkaitan dengan SPLDV dan penafsirannya.

I. Materi Pembelajaran:

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sistem persamaan linear dua variabel.

II. Model Pembelajaran:

Cooperative Integrated Reading and Composition

III. Metode Pembelajaran:

Diskusi, Individu, Tanya Jawab.

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

N

o

Kegiatan Pembelajaran Pengorganisasian

Peserta Waktu

Kegiatan Awal

8 menit 1 Apersepsi: Mengingatkan kembali tentang

penyelesaian sistem persamaan

linear dua variabel.

k

Page 90: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Motivasi : memberi penjelasan tentang pentingnya

mempelajari materi ini.

2 Menyampaikan tujuan pembelajaran. k 6 menit

Kegiatan Inti

3 Guru menjelaskan tentang penyelesaian model

matematika yang berkaitan dengan sistem

persamaan linear dua variable. Pada pertenuan

sebelumnya peserta didik telah diberi tugas

untuk mempelajari materi yang akan diajarkan.

k 10 menit

4 Guru membagi kelompok sesuai dengan hasil

tes sebelumnya dengan pembagian yang

heterogen yang masing-masing terdiri dari 4 - 5

peserta didik. Kelompok sama dengan siklus 1.

K 8 menit

5 Guru membagikan lembar kerja kepada masing-

masing peserta didik dalam kelompok.

Dilanjutkan pengerjaan lembar kerja oleh

peserta didik. Peserta didik berusaha

menyelesaikan model matematika dengan

penyelesaian siatem persamaan linear dua

variabel secara kelompok.

G 20 menit

6 Setelah selesai mengerjakan lembar kerja,

angggota kelompok saling mengoreksi

pekerjaan teman dan berdiskusi.

G

20 menit

7

Guru memfasilitasi peserta didik ataupun

kelompok yang mengalami kesulitan.

G

8 Guru meminta setiap ketua kelompok untuk

memastikan bahwa setiap anggota telah

memahami materi bahan ajar yang diberikan

oleh guru, dan siap untuk diberi tes. Peserta

Page 91: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

didik harus dapat menyelesaikan minimal 4 soal

dari 5 soal latihan yang ada dalam lembar kerja

peserta didik untuk mendapatkan tanda tangan

dari korektor sehingga dapat menempuh tes

formatif.

g

16 menit

9 Peserta didik diberi kesempatan untuk

mempresentasikan hasil kelompoknya,

kemudian memberikan kesempatan pada

kelompok lain untuk menangggapi.

10 Guru harus mengumumkan hasilnya dan

menetapkan kelompok terbaik sampai yang

kurang berhasil (komponen team score dan

team recognition).

g 10 menit

11 Tes evaluasi individu. g 20 menit

Penutup

12 Mengumpulkan tes akhir(hasil lembar kerja

peserta didik dan tes evaluasi).

i 5 menit

13 Guru bersama peserta didik membuat

kesimpulan tentang cara menyelesaikan

masalah sehari-hari yang berkaitan dengan

sistem persamaan linear dua variabel.

k

10 menit

14 Guru memberi penguatan dan meluruskan hasil

diskusi peserta didik.

15 Guru memberikan tugas. k 5 menit

V. Bahan ajar:

Buku paket matematika kelas VIII, LKP, kapur tulis, papan tulis.

VI. Penilaian:

1. Prosedur Tes:

- Tes awal : ada

Page 92: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

- Tes Proses : tidak ada

- Tes Akhir : ada

2. Jenis Tes:

- Tes awal : lisan

- Tes Proses : tidak ada

- Tes Akhir : Tertulis

3. Alat Tes: (Terlampir)

- Tes awal : lisan

1. Cara mengubah masalah sehari-hari ke dalam model matematika?

- Tes Proses : tidak ada

- Tes Akhir : Tertulis (lembar kerja peserta didik dan tes evaluasi)

Kendal, 20 Oktober 2009 Mengetahui Peneliti Guru Mata Pelajaran A. Qomarudin, S.Pd.I Lina Wahyuni Nuzulia NIP. 19770927 200501 1 001 NIM. 3105037

Page 93: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 4 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SIKLUS I Indikator Pembelajaran: Dapat memaknai isi kalimat soal cerita dengan cara peserta didik dapat : 1. Menuliskan apa yang diketahui; 2. menuliskan apa yang ditanyakan; 3. memisalkan apa yang ditanyakan dengan suatu variabel; 4. menuliskan sistem persamaannya. Pokok bahasan : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Soal Cerita : 1. Jumlah dua bilangan adalah 40 dan selisih kedua bilangan itu adalah 10.

Tentukan kedua bilangan tersebut! Isilah seperti perintah di bawah ini! Diketahui : Ditanyakan : Yang harus dimisalkan Sistem persamaannya :

2. Harga 1 Taro dan 2 Jelly Drink adalah Rp. 3000,- sedangkan harga 2 Taro dan 3 jelly Drink adalah Rp. 5000,-. Tentukan harga satu Taro dan satu Jelly drink! Isilah seperti perintah di bawah ini! Diketahui : Ditanyakan : Yang harus dimisalkan : Sistem persamaannya :

Page 94: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 5 JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SIKLUS I

1. Diketahui: Jumlah dua bilangan adalah 40 (skor 5) Selisih kedua bilangan adalah 10 (skor 5)

Ditanya: kalimat matematika? (skor 5) Dijawab: misalkan bilangan ke I = x (skor 5)

Bilangan ke II = y (skor 5) Jumlah dua bilangan adalah 40 x + y = 40 (skor 10) selisih kedua bilangan adalah 10 x – y = 10 (skor 10) jadi kalimat matematikanya adalah x + y = 40 x – y = 10 (skor 5)

2. Diketahui: Harga 1 Taro dan 2 Jelly Drink adalah Rp. 3.000,- (skor 5)

Harga 2 Taro dan 3 Jelly Rdink adalah Rp. 5.000,- (skor 5) Ditanya: kalimat matematika? (skor 5) Dijawab: misalkan harga 1 Taro = x (skor 5)

Harga 1 Jelly Drink = y (skor 5) Harga 1 Taro dan 2 Jelly Drink adalah Rp. 3.000,- x + 2y = 3000 (skor 10) Harga 2 Taro dan 3 Jelly Rdink adalah Rp. 5.000,- 2x + 3y = 5000 (skor 10) Jadi kalimat matematikanya adalah x + 2y = 3000 2x + 3y = 5000 (skor 5)

Page 95: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 6 LEMBAR KERJA SISWA II

Untuk Siklus II Indikator Pembelajaran : dapat memaknai isi kalimat soal cerita dengan cara siswa dapat : 1. menuliskan apa yang diketahui; 2. Menuliskan apa yang ditanyakan ; 3. Memisalkan apa yang ditanyakan dengan satu variabel ; 4. Menuliskan sistem persamaanya ; 5. Menyelesaikan sistem persamaanya. Pokok Bahasan : Sistem Persamaan Linear Dengan Dua Variabel Soal Cerita : 1. Harga 3 pensil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,00 sedangkan harga 1

pensil dan 3 buku adalah Rp. 21.000,00. tentukan harga 2 pensil dan 4 buku! isilah seperti perintah dibawah ini ! Diketahui : Ditanyakan : Yang harus dimisalkan : Sistem persamaanya : penyelesaianya :

2. harga 2 baju dan 3 kaus adalah Rp. 85.000,00 sedangkan harga 3 baju dan 1 kaus adalah Rp.75.000,00. tentukan harga 1 baju dan 1 kaus. isilah seperti di bawah ini ! Diketahui : Ditanyakan : Yang harus dimisalkan : Sistem persamaanya : Penyelesaianya :

Page 96: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 7 Kunci Jawaban lembar kerja peserta didik

Siklus II 1. Diketahui: harga 3 pencil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,-

Harga 1 pensil dan 3 buku adalah Rp. 21.000,- (skor 3) Ditanya: harga 2 pensil dan 4 buku? (skor 2) Dijawab: misalkan harga 1 pensil = x (skor 5)

Harga 1 buku = y (skor 5) Sistem persamaannya: Harga 3 pensil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,- 3x + 2y = 28000 … (1) (skor 5) Harga 1 pensil dan 3 buku adalah Rp. 21.000,- x + 3y = 21000 … (2) (skor 5) penyelesaiannya: (1) dan (2) eliminasi x 3x + 2y = 28000 x 1 3x + 2y = 28000 x + 3y = 21000 x 3 3x + 9y = 63000 -7y = -35000 y = -35000/-7 y = 5000 (skor 10) y = 5000 masukkan (2) x + 3y = 21000 x + 3(5000) = 21000 x + 15000 = 21000 x = 21000 – 15000 x = 6000 (skor 10) jadi harga 2 pensil = 2x = 2. Rp. 6.000 = Rp. 12.000,- harga 4 buku = 4y = 4. Rp. 5000 = Rp. 20.000,- (skor 5)

2. Diketahui: Harga 2 baju dan 3 kaos adalah Rp. 28.000,-

Harga 3 baju dan 1 kaos adalah Rp. 75.000,- (skor 3)

Ditanya: harga 1 baju dan 1 kaos? (skor 2)

Dijawab: misalkan harga 1 baju = x (skor 5)

Harga 1 kaos = y (skor 5)

Sistem persamaannya:

Harga 2 baju dan 3 kaos adalah Rp. 28.000,-

2x + 3y = 28.000 …. (1) (skor 5)

Harga 3 baju dan 1 kaos adalah Rp. 75.000,-

3x + y = 75.000 … (2) (skor 5)

Page 97: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Penyelesaiannya:

(1) dan (2) eliminasi x

2x + 3y = 28.000 x 3 6x + 9y = 255.000

3x + y = 75.000 x 2 6x + 2y = 150.000

7y = 105.000

y = 105.000/7

y = 15.000 (skor 10)

y = 15.000 masukkan (2)

3x + y = 75.000

3x + 15.000 = 75.000

3x = 75.000 – 15.000

3x = 60.000

x = 60.000/3

x = 20.000 (skor 10)

jadi harga 1 baju = x = Rp. 20.000,-

harga 1 kaos = y = Rp. 15.000,- (skor 5)

Page 98: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

lampiran 8 SOAL TES SIKLUS I

Kerjakan soal berikut dengan rinci dengan menuliskan apa yang diketahui,

ditanyakan, yang harus dimisalkan, menuliskan kalimat matematikanya?

1. Jumlah dua bilangan cacah adalah 40 dan selisih kedua bilangan itu adalah

10. Buatlah kalimat matematika dari soal cerita tersebut!

2. Harga 2 apel dan 3 jeruk adalah Rp. 3.500,- sedangkan harga 3 apel dan 2

jeruk adalah Rp. 4.000,-. Buatlah kalimat matematika dari soal cerita

tersebut!

3. Harga 2 baju dan 3 kaus adalah Rp. 85.000,00 sedangkan harga 3 baju dan

1 kaus adalah Rp.75.000,00. buatlah kalimat matematika dari soal cerita

tersebut!.

4. Keliling persegi panjang adalah 48 cm, jika panjangnya persegi panjang

lebih panjang 3 cm dari lebarnya. Tentukan panjang dan lebar persegi

panjang!

Nama :

No Urut :

Page 99: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 9

Kunci Jawaban Tes Siklus I

1. Diketahui: jumlah dua bilangan adalah 40

Jumlah kedua bilangan adalah 10 (skor 3)

Ditanya: kalimat matematika? (skor 2)

Dijawab: misalkan bilangan I = x (skor 5)

Bilangan II = y

Jumlah dua bilangan adalah 40

x+y=40 (skor 5)

Selisih kedua bilangan adalah 10

x-y=10 (skor 5)

jadi kalimat matematikanya adalah

x+y=40 (skor 5)

x-y=10

2. diketahui: harga 2 apel dan 3 apel adalah Rp. 3.500,-

harga 3 apel dan 2 jeruk adalah Rp. 4.000,- (skor 3)

ditanya: kalimat matematika? (skor 2)

Dijawab: misalkan harga 1 apel = a

Harga 1 jeruk = b (skor 5)

Harga 2 apel dan 3 jeruk adalah Rp. 3.500,-

2a + 3b = 3500 (skor 5)

harga 3 apel dan 2 jeruk adalah Rp. 4.000,-

3a + 2b = 4000 (skor 5)

Jadi kalimat matematikanya adalah

2a + 3b = 3500

3a + 2b = 4000 (skor 5)

3. Diketahui: Harga 2 baju dan 3 kaos adalah Rp. 28.000,-

Harga 3 baju dan 1 kaos adalah Rp. 75.000,- (skor 3)

Ditanya: kalimat matematika? (skor 2)

Page 100: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Dijawab: misalkan harga 1 baju = x

Harga 1 kaos = y (skor 5)

Harga 2 baju dan 3 kaos adalah Rp. 28.000,-

2x + 3y = 28.000 (skor 5)

Harga 3 baju dan 1 kaos adalah Rp. 75.000,-

3x + y = 75.000 (skor 5)

Jadi kalimat matematikanya adalah

2x + 3y = 28.000 (skor 5)

3x + y = 75.000

4. Diketahui: keliling persegi panjang adalah 48 cm

Panjang persegi panjang lebih panjang 3 cm dari lebarnya (skor 3)

Ditanya: panjang dan lebar persegi panjang? (skor 2)

Dijawab: misalkan panjang persegi panjang = x

Lebar persegi panjang = y (skor 5)

keliling persegi panjang adalah 48 cm

2(x + y) = 48

x + y = 48/2

x + y = 24

y = 24 - x (skor 8)

Panjang persegi panjang lebih panjang 3 cm dari lebarnya

x = 3 + y (skor 7)

Page 101: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

lampiran 10

SOAL TES SIKLUS II

Kerjakan soal berikut dengan rinci dengan menuliskan apa yang diketahui,

ditanyakan, yang harus dimisalkan, sistem persamaan dan penyelesaiannya!

1. Jumlah dua bilangan cacah adalah 55 dan selisih kedua bilangan itu adalah

25. Tentukan masing-masing bilangan tersebut!

2. Harga 3 pencil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,- sedangkan harga 1 pencil

dan 3 buku adalah Rp. 21.000,-. Tentukan harga 5 pencil dan 4 buku!

3. Keliling persegi panjang adalah 48 cm, jika panjangnya persegi panjang

lebih panjang 3 cm dari lebarnya. Tentukan panjang dan lebar persegi

panjang!

4. Harga 5 mangga dan 3 pir adalah Rp. 10.500,- sedangkan harga 3 mangga

dan 4 pir adalah Rp. 8.500,-. Tentukan harga 1 mangga dan 1 pir!

5. Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun,

sedangkan lima tahun yang lalu jumlah umur keduanya 34 tahun.

Hitunglah umur ayah dan anak perempuannya?

Nama :

No Urut :

Page 102: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 11

Jawaban Soal Tes Siklus II

1. diketehui: jumlah dua bilangan cacah adalah 55

Selisih dua bilangan cacah adalah 25

Ditanyakan: bilangan cacah tersebut? (skor 2)

Dijawab: Misalkan bilangan I = a

bilangan II = b (skor 2)

jumlah dua bilangan cacah adalah 55

a+b=55…(1)

selisih dua bilangan cacah adalah 25

a-b=25…(2) (skor 3)

(1) dan (2) dieliminasi a:

a+b=55

a-b=25

2b=30

b=30/2=15 (skor 5)

b=15 masuk ke (1)

a+b=55

a+15=55

a=55-15

a=40 (skor 5)

jadi bilangan I=a=40

bilangan II=b=15 (skor 3)

2. Diketahui: harga 3 pencil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,-

harga 1 pencil dan 2 buku adalah Rp. 21.000,-

Ditanya: harga 5 pencil dan 4 buku? (skor 2)

Dijawab: misalkan harga 1 pencil=p

Harga 1 buku=q (skor 2)

Harga 3 pencil dan 2 buku adalah Rp. 28.000,-

3p+2q=28.000 …(1)

Page 103: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Harga 1 pencil dan 3 buku adalah Rp. 21.000,-

p+3q=21.000 …(2) (skor 3)

(1) dan (2) dieliminasi p

3p+2q=28000 x1 3p+2q=28000

p+3q=21000 x3 3p+9q=63000

-7q=-35000

q=-35000/-7

q=5000 (skor 5)

q=5000 masuk ke (2)

p+3q=21000

p+3(5000)=21000

p+15000=21000

p=21000-15000

p=6000 (skor 5)

Jadi harga 5 pencil=5p=5.6000= Rp. 30.000,-

Harga 4 buku=4q=4.5000= Rp. 20.000,- (skor 3)

3. Diketahui: keliling persegi panjang adalah 48 cm

Panjang persegi panjang lebih panjang 3 cm dari lebarnya

Ditanya: panjang dan lebar persegi panjang? (skor 2)

Dijawab: misalkan panjang persegi panjang = x

Lebar persegi panjang = y (skor 2)

Sistem penyelesaiannya

keliling persegi panjang adalah 48 cm

2(x + y) = 48

x + y = 48/2

x + y = 24 … (1) (skor 3)

Panjang persegi panjang lebih panjang 3 cm dari lebarnya

x = 3 + y

x – y = 3 … (2)

Page 104: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

penyelesaiannya:

(1) dan (2) eliminasi x

x + y = 24

x – y = 3

2y = 21

y = 21/2

y = 10,5 (skor 5)

y = 10,5 masukkan (1)

x + y = 24

x + 10,5 = 24

x = 24 – 10,5

x = 13,5 (skor 5)

jadi panjang = x = 13,5 cm

lebar = y = 10,5 cm (skor 3)

4. Diketahui: Harga 5 mangga dan 3 pir adalah Rp. 10.500,-

Harga 3 mangga dan 4 pir adalah Rp. 8.500,- (skor 2)

Ditanya: harga 1 mangga dan 1 pir?

Dijawab: misalkan harga 1 mangga = x

Harga 1 pir = y (skor 2)

Sistem persamaannya:

Harga 5 mangga dan 3 pir adalah Rp. 10.500,-

5x + 3y = 10500 … (1) (skor 3)

Harga 3 mangga dan 4 pir adalah Rp. 8.500,-

3x + 4y = 8500 … (2)

Penyelesaiannya:

(1) dan (2) eliminasi x

5x + 3y = 10500 x 3 15x + 9y = 31500

3x + 4y = 8500 x 5 15x + 20y = 42500

-11y = -11000

y = -11000/-11

y = 1000 (skor 5)

Page 105: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

y = 1000 masukkan (2)

3x + 4y = 8500

3x + 4(1000) = 8500

3x + 4000 = 8500

3x = 8500 – 4000

3x = 4500

x = 4500/3

x = 1500 (skor 5)

jadi harga 1 mangga = x = Rp. 1.500 (skor 3)

harga 1 apel = y = Rp. 1.000

5. Diketahui: selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun.

Jumlah umur keduanya 34 tahun.

Ditanya: umur ayah dan anak? (skor 2)

Dijawab: misalkan umur ayah = x

Umur anak = y (skor 2)

Sistem persamaannya:

Selisih umur seorang ayah dan anak perempuannya adalah 26 tahun.

x – y = 26 … (1)

Jumlah umur keduanya 34 tahun.

x + y = 34 … (2) (skor 3)

penyelesaiannya:

(1) dan (2) eliminasi x

x – y = 26

x + y = 34

-2y = -8

y = -8/-2 (skor 5)

y = 4

y = 4 masukkan (1)

x – y = 26

x – 4 = 26

Page 106: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

x = 26 + 4

x = 30 (skor 5)

jadi umur ayah = x = 30

umur anak = y = 4 (skor 3)

Page 107: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

lampiran 12

TABEL HASIL BELAJAR SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs NU 03 Al Hidayah Kendal Mata Pelajaran : Matematika Materi Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas / Semester : VIII B / Gasal Tahun Pelajaran : 2009 – 2010

NO NAMA LKP EVALUASI NILAI KETUNTASAN 1 Aam Kumaidi 40 50 47.5 Belum Tuntas 2 Abdul Azis 72 80 78 Tuntas 3 Ahmad Mutakin 57 68 65.25 Tuntas 4 Ahmad Subari 62 62 62 Tuntas 5 Ahmad Utomo 60 65 63.75 Tuntas 6 Aji Prasetyo 65 68 67.25 Tuntas

7 Akhmad Abdul Basid 62 67 65.75 Tuntas

8 Anor Mubaidin 50 68 63.5 Tuntas 9 Aserom Mustaqim 57 80 74.25 Tuntas 10 Ayu Umi Masruroh 63 70 68.25 Tuntas 11 Basri 50 60 57.5 Belum Tuntas 12 Desi Mariasari 62 65 64.25 Tuntas 13 Dewi Akhidah 80 80 80 Tuntas

14 Eko Nofi Endang Paludi 80 75 76.25 Tuntas

15 Ima Alfiana 62 80 75.5 Tuntas 16 Ima Sylia Rahmana 62 60 60.5 Tuntas 17 Kholiq Maulana 80 68 71 Tuntas 18 M. Nur Sidik 65 60 61.25 Tuntas 19 Muh Abdul Wakhid 65 60 61.25 Tuntas 20 Muh. Bejo Haris 62 55 56.75 Belum Tuntas 21 Muhamad Shodikin 65 60 61.25 Tuntas 22 M. Fathul Hidayat 62 68 66.5 Tuntas 23 Muhsidin 50 68 63.5 Tuntas

24 Mukhamad Tafrikhan 72 80 78 Tuntas

25 Mustafrihatul ulfah 50 60 57.5 Belum Tuntas

26 Naeli Lailatul Mubarokah 80 80 80 Tuntas

27 Niswatul Hidayah 62 60 60.5 Belum Tuntas

Page 108: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

28 Nur Indah 62 60 60.5 Belum Tuntas 29 Nur Kholiq 62 67 65.75 Tuntas 30 Nurul Farihah 80 60 65 Tuntas 31 Nurul Hidayat 60 55 56.25 Belum Tuntas 32 Ria Safiana 52 60 58 Belum Tuntas 33 Rokhmad 65 65 65 Tuntas 34 Sholekhah 62 80 75.5 Tuntas 35 Siti Alfiyah 62 61 61.25 Tuntas 36 Siti Fatimah 62 80 75.5 Tuntas 37 Siti Nurul Khotimah 80 73 74.75 Tuntas 38 Siti Rohayati 62 63 62.75 Tuntas 39 Siti Rokhimah 62 62 62 Tuntas 40 Sochib 60 68 66 Tuntas 41 Sri Purwanti 85 60 66.25 Tuntas 42 Sulasih 63 65 64.5 Tuntas

43 Wakhidatul Rochmah 57 65 63 Tuntas

44 Wakhidah Ulfah 60 61 60.75 Belum Tuntas JUMLAH 2889.75

RATA-RATA 65.68

KET.

Nilai = 25% nilai LKP + 75% nilai tes evaluasi

Nilai rata-rata = 65,68

Peserta didik yang tuntas belajar 35

Ketuntasan Klasikal = 79,54%

Ketuntasan dapat dilihat dari nilai peserta didik yang mampu menyelesaikan /

mencapai nilai minimal 61

Page 109: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 13

TABEL HASIL BELAJAR SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs NU 03 Al Hidayah Kendal Mata Pelajaran : Matematika Materi Pelajaran : Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Kelas / Semester : VIII B / Gasal Tahun Pelajaran : 2009 – 2010 NO NAMA LKP EVALUASI NILAI KETUNTASAN1 Aam Kumaidi 45 50 48.75 Belum Tuntas 2 Abdul Azis 50 98 86 Tuntas 3 Ahmad Mutakin 73 68 69.25 Tuntas 4 Ahmad Subari 72 76 75 Tuntas 5 Ahmad Utomo 85 68 72.25 Tuntas 6 Aji Prasetyo 100 80 85 Tuntas 7 Akhmad Abdul Basid 45 71 64.5 Tuntas 8 Anor Mubaidin 92 78 81.5 Tuntas 9 Aserom Mustaqim 90 54 63 Tuntas 10 Ayu Umi Masruroh 73 82 79.75 Tuntas 11 Basri 55 60 58.75 Belum Tuntas 12 Desi Mariasari 77 71 72.5 Tuntas 13 Dewi Akhidah 98 98 98 Tuntas

14 Eko Nofi Endang Paludi 87 90 89.25 Tuntas

15 Ima Alfiana 78 80 79.5 Tuntas 16 Ima Sylia Rahmana 60 72 69 Tuntas 17 Kholiq Maulana 80 82 81.5 Tuntas 18 M. Nur Sidik 53 68 64.25 Tuntas 19 Muh Abdul Wakhid 47 70 64.25 Tuntas 20 Muh. Bejo Haris 64 80 76 Tuntas 21 Muhamad Shodikin 90 70 75 Tuntas

22 Muhammad Fathul Hidayat 45 70 63.75 Tuntas

23 Muhsidin 50 68 63.5 Tuntas 24 Mukhamad Tafrikhan 90 82 84 Tuntas 25 Mustafrihatul ulfah 80 70 72.5 Tuntas

26 Naeli Lailatul Mubarokah 95 66 73.25 Tuntas

27 Niswatul Hidayah 82 82 82 Tuntas 28 Nur Indah 72 55 59.25 Belum Tuntas

Page 110: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

29 Nur Kholiq 86 62 68 Tuntas 30 Nurul Farihah 100 66 74.5 Tuntas 31 Nurul Hidayat 57 62 60.75 Belum Tuntas 32 Ria Safiana 71 80 77.75 Tuntas 33 Rokhmad 80 94 90.5 Tuntas 34 Sholekhah 91 89 89.5 Tuntas 35 Siti Alfiyah 82 98 94 Tuntas 36 Siti Fatimah 85 87 86.5 Tuntas 37 Siti Nurul Khotimah 95 94 94.25 Tuntas 38 Siti Rohayati 73 84 81.25 Tuntas 39 Siti Rokhimah 57 67 64.5 Tuntas 40 Sochib 45 58 54.75 Belum Tuntas 41 Sri Purwanti 88 83 84.25 Tuntas 42 Sulasih 75 87 84 Tuntas 43 Wakhidatul Rochmah 50 100 87.5 Tuntas 44 Wakhidah Ulfah 58 78 73 Tuntas NILAI RATA-RATA 75.37

KET.

Nilai = 25% nilai LKP + 75% nilai tes evaluasi

Nilai rata-rata = 75,37

Peserta didik yang tuntas belajar 39

Ketuntasan Klasikal = 88,64%

Ketuntasan dapat dilihat dari nilai peserta didik yang mampu menyelesaikan /

mencapai nilai minimal 61

Page 111: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 14

DAFTAR NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Persegi Persegi Panjang Segitiga 1. Abdul Aziz 2. Ahmad

Mutakin 3. Ahmad Subari 4. Mustarifatul

Ulfah 5. Ria Sofiana

1. Asrom Mustaqim

2. Mukhamad Tafrikhan

3. Nur Kholiq 4. Wakhidatul

Rochmah

1. Akhmad Abdul Basid

2. Ima Alfiana 3. Muhammad

Fathul Hidayat 4. Siti Alfiyah 5. Sulasih

Jajargenjang Layang-layang Lingkaran 1. Ahmad Utomo 2. Eko Novi

Endang Paludi 3. Muhamad

Shodikin 4. Naeli Lailatul

Mubarokah 5. Rokhmad

1. Aji Prasetyo 2. Dewi Akhidah 3. Kholiq

Maulana 4. Nurul Farihah 5. Siti Nurul

Khotimah

1. M. Nur Sidik 2. Nur Indah 3. Siti Rohayati 4. Siti Rokhimah 5. Muhsidin

Balok Kubus Limas 1. Ayu Umi

Masruroh 2. Muh. Bejo

Haris 3. Sri Purwanti 4. Sochib 5. Muh. Abdul

Wakhid

1. Niswatul Hidayah

2. Nurul Hidayat 3. Sholekah 4. Siti Fatimah 5. Aam Kumaidi

1. Anor Mubaidin 2. Basri 3. Desi Mariasari 4. Ima Sylia

Rahmana 5. Wakhidah Ulfah

Page 112: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 15

DOKEMENTASI SELAMA PENELITIAN

Peserta didik memperhatikan ketika guru menjelaskan materi

Peserta didik saat berdiskusi kelompok mengerjakan lembar kerja peserta didik

Peserta didik sedang mengerjakan soal evaluasi

Page 113: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Salah satu peserta didik memberi pengarahan ke peserta didik yang belum bisa.

Peserta didik saat berdiskusi kelompok

Page 114: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

Lampiran 16 Nilai sub materi SPLDV tahun pelajaran 2008-2009

No Nama Nilai Ketercapaian Peserta didik

1 Aam Kumaidi 40 Belum Tuntas 2 Abdul Azis 66 Tuntas 3 Ahmad Mutakin 40 Belum Tuntas 4 Ahmad Subari 50 Belum Tuntas 5 Ahmad Utomo 55 Belum Tuntas 6 Aji Prasetyo 71 Tuntas 7 Akhmad Abdul Basid 50 Belum Tuntas 8 Anor Mubaidin 50 Belum Tuntas 9 Aserom Mustaqim 40 Belum Tuntas 10 Ayu Umi Masruroh 52 Belum Tuntas 11 Basri 40 Belum Tuntas 12 Desi Mariasari 76 Tuntas 13 Dewi Akhidah 81 Tuntas 14 Eko Nofi Endang Paludi 66 Tuntas 15 Ima Alfiana 66 Tuntas 16 Ima Sylia Rahmana 40 Belum Tuntas 17 Kholiq Maulana 50 Belum Tuntas 18 M. Nur Sidik 54 Belum Tuntas 19 Muh Abdul Wakhid 45 Belum Tuntas 20 Muh. Bejo Haris 54 Belum Tuntas 21 Muhamad Shodikin 45 Belum Tuntas 22 Muhammad Fathul Hidayat 50 Belum Tuntas 23 Muhsidin 40 Belum Tuntas 24 Mukhamad Tafrikhan 73 Tuntas 25 Mustafrihatul ulfah 50 Belum Tuntas 26 Naeli Lailatul Mubarokah 66 Tuntas 27 Niswatul Hidayah 71 Tuntas 28 Nur Indah 40 Belum Tuntas 29 Nur Kholiq 40 Belum Tuntas 30 Nurul Farihah 40 Belum Tuntas 31 Nurul Hidayat 44 Belum Tuntas 32 Ria Safiana 40 Belum Tuntas 33 Rokhmad 58 Belum Tuntas 34 Sholekhah 86 Tuntas 35 Siti Alfiyah 55 Belum Tuntas 36 Siti Fatimah 70 Tuntas 37 Siti Nurul Khotimah 54 Belum Tuntas 38 Siti Rohayati 60 Belum Tuntas 39 Siti Rokhimah 70 Tuntas

Page 115: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

40 Sochib 55 Belum Tuntas 41 Sri Purwanti 70 Tuntas 42 Sulasih 54 Belum Tuntas 43 Wakhidatul Rochmah 53 Belum Tuntas 44 Wakhidah Ulfah 50 Belum Tuntas Rata-rata 55

Nilai sub materi SPLDV tahun pelajaran 2007-2008

No Nama Nilai Ketercapaian Peserta didik

1 Aam Kumaidi 40 Belum Tuntas 2 Abdul Azis 60 Belum Tuntas 3 Ahmad Mutakin 40 Belum Tuntas 4 Ahmad Subari 50 Belum Tuntas 5 Ahmad Utomo 55 Belum Tuntas 6 Aji Prasetyo 65 Tuntas 7 Akhmad Abdul Basid 40 Belum Tuntas 8 Anor Mubaidin 50 Belum Tuntas 9 Aserom Mustaqim 40 Belum Tuntas 10 Ayu Umi Masruroh 50 Belum Tuntas 11 Basri 40 Belum Tuntas 12 Desi Mariasari 70 Tuntas 13 Dewi Akhidah 75 Tuntas 14 Eko Nofi Endang Paludi 64 Tuntas 15 Ima Alfiana 72 Tuntas 16 Ima Sylia Rahmana 40 Belum Tuntas 17 Kholiq Maulana 50 Belum Tuntas 18 M. Nur Sidik 50 Belum Tuntas 19 Muh Abdul Wakhid 45 Belum Tuntas 20 Muh. Bejo Haris 54 Belum Tuntas 21 Muhamad Shodikin 46 Belum Tuntas 22 Muhammad Fathul Hidayat 45 Belum Tuntas 23 Muhsidin 40 Belum Tuntas 24 Mukhamad Tafrikhan 70 Tuntas 25 Mustafrihatul ulfah 50 Belum Tuntas 26 Naeli Lailatul Mubarokah 63 Tuntas 27 Niswatul Hidayah 70 Tuntas 28 Nur Indah 40 Belum Tuntas 29 Nur Kholiq 40 Belum Tuntas 30 Nurul Farihah 40 Belum Tuntas 31 Nurul Hidayat 40 Belum Tuntas 32 Ria Safiana 40 Belum Tuntas

Page 116: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

33 Rokhmad 55 Belum Tuntas 34 Sholekhah 70 Tuntas 35 Siti Alfiyah 45 Belum Tuntas 36 Siti Fatimah 70 Tuntas 37 Siti Nurul Khotimah 54 Belum Tuntas 38 Siti Rohayati 60 Belum Tuntas 39 Siti Rokhimah 70 Tuntas 40 Sochib 55 Belum Tuntas 41 Sri Purwanti 70 Tuntas 42 Sulasih 54 Belum Tuntas 43 Wakhidatul Rochmah 45 Belum Tuntas 44 Wakhidah Ulfah 50 Belum Tuntas Rata-rata 53

Dari data 2 tahun pelajaran berturut-turut didapat :

Nilai rata-rata pra siklus : 542

1082

53552

==+

=+ NBNA

Jadi untuk pra siklus nilai rata-ratanya adalah 54 Ketuntasan Klasikal pra siklus :

%41.282

%82.562

%27.27%55.292

==+

=+ KKBKKA

Jadi untuk pra siklus ketuntasan klasikalnya adalah 28.41% Keterangan: Ket. : Keterangan T : Tuntas TT : Tidak Tuntas NA : Nilai rata-rata tahun pelajaran 2008-2009 NB : Nilai rata-rata tahun pelajaran 2007-2008 KKA : Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2008-2009 KKB : Ketuntasan Klasikal tahun pelajaran 2007-2008

Guru Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2008-2009 dan 2007-2008

(A. Qomarudin S.Pd.I.)

Page 117: UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · menggunakan satu kelas untuk menerapkan model ... Pengumpulan data menggunakan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa:

Nama : Lina Wahyuni Nuzulia

Tempat/Tanggal Lahir : Kendal, 25 Mei 1987

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Gg. Untung Suropati Rt.02 Rw.01 no. 9 Kalibuntu

Wetan Kec. Kendal Kab. Kendal

Pendidikan : 1. MIN Kalibuntu Wetan Kendal Lulus Tahun 1999

2. SMP N 1 Kendal Lulus Tahun 2002

3. MA Negeri Kendal Lulus Tahun 2005

4. IAIN Walisongo Semarang Angkatan 2005

Demikian daftar riwayat hidup pendidikan penulis ini dibuat dan harap

menjadikan maklum adanya.

Semarang, 10 Desember 2009

Lina Wahyuni Nuzulia NIM. 3105037