PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE...

139
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT THOLIBIN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Matematika Oleh : HANIK ROCHMAWATI NIM : 3105069 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

Transcript of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE...

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI POKOK PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT THOLIBIN KUDUS

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh :

HANIK ROCHMAWATI NIM : 3105069

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG 2010

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

ii

ABSTRAK

Hanik Rochmawati (3105069). “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Semester 1 Kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin Kudus Tahun Pelajaran 2009/2010” Skripsi. Semarang: Program Strata I Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2009.

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada materi persamaan linear satu variabel 2) Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin Kudus dalam mata pelajaran matematika khususnya pada materi pokok persamaan linear satu variabel dengan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penerapannya melalui 3 siklus, yaitu pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus peneliti melakukan wawancara dengan guru tentang pembelajaran matematika yang diterapkan di kelas VII A, dalam pembelajarannya masih menggunakan metode konvensional yang mana dalam metode tersebut guru masih sangat dominan dalam proses belajar mengajar. Hal ini yang menjadikan peserta didik pasif dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga mengakibatkan aktivitas peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar menjadi tidak maksimal, dampaknya peserta didik tidak bisa maksimal dalam memahami materi yang secara tidak langsung menyebabkan hasil belajar peserta didik tidak maksimal pula. Hal ini dibuktikan dengan nilai peserta didik yang masih banyak dibawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimum) yang ditentukan pihak sekolah yaitu 60.

Pada pra siklus, peneliti mendapatkan data hasil belajar peserta didik pada tahun pelajaran 2007/2008 dan 2008/2009 yaitu nilai rat-rata kelas 58,6 dengan ketuntasan belajar klasikal 55% dan 59,2 dengan ketuntasan belajar klasikal 60%. Dari latar belakang inilah peneliti menawarkan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin Kudus yang berjumlah 43 siswa (23 peserta didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan). Pada siklus I hasil belajar yang didapat dari nilai rata-rata kelas yaitu 62,7 dengan banyaknya 62,8% peserta didik yang tuntas. Pada siklus II didapat hasil nilai rata-rata kelas 71,2 dengan banyaknya 88,4 % peserta didik yang tuntas. Dari ketiga siklus tersebut (pra siklus, siklus I, dan siklus II) mengalami peningkatan hasil belajar yang dilakukan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan data-data di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada materi persamaan linear satu variabel dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin Kudus.

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

iii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Semarang, 14 Desember 2009 Lamp : 4 (Empat) Eksemplar Hal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdri. Hanik Rochmawati Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka saya menyatakan bahwa skripsi saudari: Nama : Hanik Rochmawati NIM : 3105069 Jurusan : Tadris Matematika Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Coopeartive Learning

Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu Variabel Semester I Kelas VIIA MTs NU Miftahut Tholibin Kudus Tahun Pelajaran 2009/2010.

Telah melalui proses bimbingan, selanjutnya saya mohon agar skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing I Pembimbing II Minhayati Saleh, M.Sc. Drs. Darmu’in, M.Ag. NIP. 19760426 200604 2 001 NIP. 19640424 199303 1 033

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

iv

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag. Ketua

Hj. Minhayati Saleh, M.Sc. Sekretaris

Dr. Hj. Sukasih, M.Pd. Anggota

Yulia Romadiastri, S.Si Anggota

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

v

DEKLARASI

Penulis menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 14 Desember 2009

Deklarator ,

Hanik Rochmawati NIM. 3 1 0 5 0 6 9

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

vi

MOTTO

...

...

...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan

jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran... (Q.S. Al-Maidah: 02)1

1Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang:

Karya Toha Putra, 2000), hlm. 156.

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

vii

PERSEMBAHAN

Dengan segala kebanggaan hati karya ini penulis persembahkan kepada:

1. Ayahanda Jari Munarto dan Ibunda Khalimah, yang dengan tulus

mencurahkan kasih sayang, bimbingan, perhatian, dan do’anya untuk

penulis.

2. Simbah putri Basirah yang penulis sayangi.

3. Mbak Muslimah dan adik-adik penulis (Erna dan Apip) sebagai tanda

kasih sayang.

4. Sahabat-sahabat sejati penulis (Ridho, mbak Keli, Ulink, Pink, mbak Ika,

Ana, Maya).

5. Teman-teman Tadris Matematika Angkatan 2005 (Mila, Muna, Arip,

Mbak Ifa, Pendi dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu)

terimakasih atas dukungan dan semangat kalian.

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas rahmat, hidayah dan ridha-Nya

kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Persamaan

Linear Satu Variabel Semester 1 Kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin Kudus

Tahun Pelajaran 2009/2010”. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada

Nabi Muhammad Saw. beserta keluarga, sahabat, dan umatnya.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada

semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses penyusunan

skripsi penulis, terutama kepada:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Hj. Minhayati Saleh, M. Sc. dan Drs Darmu’in, M. Ag. selaku Dosen

Pembimbing I dan II, yang berkenan meluangkan waktu, tenaga dan

pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

3. Segenap Dosen Fakultas Tarbiyah yang telah mendidik, membimbing, serta

memberikan ilmunya dengan ikhlas selama penulis menuntut ilmu di Fakultas

Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

4. Kepala MTs NU Miftahut Tholibin Kudus, Drs. H. Muchroni yang telah

mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian.

5. Drs. Subiyanto, selaku guru matematika kelas VII yang berkenan membantu

dan mengarahkan penulis dalam proses penelitian.

6. Ayahanda Jari Munarto, Ibunda Khalimah, Mbak Mus, Erna, dan Apip yang

dengan tulus mencurahkan kasih sayang, perhatian dan do’a untuk

keberhasilan penulis.

7. Sahabat-sahabat penulis (Ridho, mbak Keli, Ulink, Pink, mbak Ika, Ana,

Maya).

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

ix

8. Mila, Muna, Mbak Ifa, dan teman-teman tadris matematika angakatan 2005.

Tak ada yang dapat penulis berikan kepada mereka selain untaian rasa

terima kasih dan iringan do’a, semoga Allah Swt. membalas semua amal kebaikan

mereka dengan sebaik-baiknya balasan. Akhirnya, penulis berharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin.

Semarang, 14 Desember 2009

Penulis ,

Hanik Rochmawati NIM. 3 1 0 5 0 6 9

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...……………………………………………………. i ABSTRAK………………………………………………………………...

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………… ii

iii PENGESAHAN PENGUJI...........................................................................

DEKLARASI ……………………………………………………………... iv

v MOTTO ...………………………………………………………………… vi PERSEMBAHAN ..………………………………………………………. vii KATA PENGANTAR ……………………………………………………. viiiDAFTAR ISI ……………………………………………………………… x DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xiiiDAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… xiv

xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………

B. Penegasan Istilah………………………………….......

C. Rumusan Masalah……………………………………..

D. Tujuan Penelitian...........................................................

E. Manfaat Penelitian…………………………………….

1

5

6

6

6

BAB II : MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

LEARNING TIPE JIGSAW DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori………………………………………… 8

1. Belajar Matematika…………………………….......

a. Pengertian Belajar..............................................

b. Pembelajaran Matematika..................................

8

8

10

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

xi

c. Teori Belajar.......................................................

d. Persamaan Linear Satu Variabel........................

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe

Jigsaw………………………………………………

a. Cooperative Learning (Pembelajaran

Kooperatif)…………………………………….

b. Cooperative Learning Tipe Jigsaw…………....

c. Penerapan Model Pembelajaran Coopeartive

Learning Tipe Jigsaw Pada Materi Pokok

Persamaan Linear Satu Variabel........................

3. Hasil Belajar..............................................................

4. Kerangka Berpikir.....................................................

12

14

19

19

24

27

29

32

B. Kajian Penelitian yang Relevan ……………….……… 33

C. Pengajuan Hipotesis…………………………………… 35

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian............................................................

B. Waktu Penelitian……………………….........................

C. Kolaborator.....................................................................

36

36

36

D. Prosedur Penelitian…………………………………….

E. Teknik Pengumpulan Data…………………………......

36

40

F. Teknik Analisis Data….................................................. 42

G. Indikator Keberhasilan……………………………....... 42

BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN

TINDAKAN KELAS

A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas............................. 43

B. Analisis Penelitian Tindakan Kelas................................

54

BAB V : PENUTUP

A. Simpulan …………………………………………….. 60

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

xii

B. Saran-saran ………………………………………….. 60

C. Penutup ……………………………………………… 61

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

xiii

DAFTAR TABEL

1. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif....................................... 24

2. Jadwal Pelaksanaan Siklus I........................................................................ 44

3. Jadwal Pelaksanaan Siklus II....................................................................... 50

4. Nilai Pra Siklus Dua Tahun yang Lalu........................................................ 55

5. Hasil Belajar Siklus I................................................................................... 56

6. Hasil Belajar Siklus II.................................................................................. 58

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Illustrasi Kelompok Jigsaw........................................................................... 26

2. Nilai Rata-rata Kelas Dua Tahun yang Lalu................................................ 55

3. Ketuntasan Belajar Klasikal Dua Tahun yang Lalu.................................... 55

4. Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Pada Pra Siklus dan Siklus I.............. 57

5. Perbandingan Ketuntasan Belajar Klasikal Pada Pra Siklus dan Siklus I... 57

6. Perbandingan Nilai Rata-rata Kelas Pada Pra Siklus, Siklus I, dan

Siklus II........................................................................................................ 59

7. Perbandingan Ketuntasan Belajar Klasikal Pada Pra Siklus, Siklus I

dan Siklus II................................................................................................. 59

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Subjek Penelitian Kelas VII A Tahun Pelajaran 2009/2010

Lampiran 2 : Daftar Nilai Peserta Didik Tahun Pelajaran 2007/2008

Lampiran 3 : Daftar Nilai Peserta Didik Tahun Pelajaran 2008/2009

Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

Lampiran 5 : Daftar Kelompok Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I

Lampiran 6 : Lembar Kerja Ahli Siklus I

Lampiran 7 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Ahli Siklus I

Lampiran 8 : Soal Tes Siklus I

Lampiran 9 : Kunci Jawaban Soal Tes Siklus I

Lampiran 10 : Daftar Nilai Tes Siklus I

Lampiran 11 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

Lampiran 12 : Daftar Kelompok Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 13 : Lembar Kerja Ahli Siklus II

Lampiran 14 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Ahli Siklus II

Lampiran 15 : Soal Tes Siklus II

Lampiran 16 : Kunci Jawaban Soal Tes Siklus II

Lampiran 17 : Daftar Nilai Tes Siklus II

Lampiran 18 : Dokumentasi Penelitian

Lampiran 19 : Pedoman Wawancara

Lampiran 20 : Lembar Observasi

Lampiran 21 : Piagam PASSKA Institut

Lampiran 22 : Piagam PASSKA Fakultas

Lampiran 23 : Piagam KKN

Lampiran 24 : Surat Keterangan Bebas Kuliah

Lampiran 25 : Surat Keterangan Ko Kurikuler

Lampiran 26 : Transkip Ko Kurikuler

Lampiran 27 : Penunjukan Pembimbing

Lampiran 28 : Surat Ijin Riset

Lampiran 29 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 30 : Daftar Riwayat Hidup

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu pelajaran yang penting terutama

dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mata pelajaran

matematika telah diperkenalkan kepada peserta didik sejak tingkat dasar

sampai ke jenjang yang lebih tinggi, namun demikian kegunaan Matematika

bukan hanya memberikan kemampuan dalam perhitungan kuantitatif, tetapi

juga dalam penataan cara berfikir, terutama dalam pembentukan kemampuan

menganalisis, membuat sintesis, melakukan evaluasi hingga kemampuan

memecahkan masalah. Manusia sering memanfaatkan nilai praktis dari

matematika dalam kehidupan sehari-hari dan untuk memecahkan masalah.

Akan tetapi, dalam praktek pembelajarannya, matematika dianggap

sebagai sesuatu yang abstrak, menakutkan dan tidaklah menarik di mata

peserta didik . Pada akhirnya anggapan tersebut berpengaruh pada minat

peserta didik dalam belajar matematika yang akibatnya prestasi belajar

menjadi menurun. Dalam kompleksitas permasalahan pembelajaran

matematika ini, tampaknya peran guru sebagai penyampai pengetahuan dapat

menjadi kunci utama sebagai problem solver dengan kemampuan dalam

memilih dan menerapkan model pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran matematika di sekolah.

Pembelajaran efektif merupakan suatu pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,

menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan

harapan.1 Keefektifan pembelajaran merupakan hal yang sangat diharapkan

dapat dicapai. Sebab kurang atau tidak sempurnanya kegiatan proses belajar

mengajar mengakibatkan tidak optimalnya hasil yang dicapai.

1 Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PUSDIKLAT

Tenaga Teknis Keagamaan-DEPAG, 2007), hlm. 15.

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

2

Proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian

interaksi antara peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuannya.2

Kegiatan belajar mengajar (KBM) dirancang dengan mengikuti prinsip-prinsip

khas yang edukatif, yaitu kegiatan yang berfokus pada kegiatan aktif peserta

didik dalam membangun makna atau pemahaman.3 KBM perlu mendorong

peserta didik untuk mengkomunikasikan gagasan hasil kreasi dan temuannya

kepada peserta didik lain, guru, atau pihak-pihak lain. Dengan demikian,

KBM memungkinkan peserta didik bersosialisasi dengan menghargai

pendapat, perbedaan sikap, perbedaan kemampuan, perbedaan prestasi dan

berlatih untuk bekerja sama.4

Seringnya rasa takut peserta didik yang muncul untuk melakukan

komunikasi dengan guru, membuat kondisi kelas yang tidak aktif sehingga

kembali pada rendahnya prestasi belajar peserta didik. Maka perlu adanya

usaha untuk menimbulkan keaktifan dengan mengandalkan komunikasi yaitu

antara guru dengan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik.

Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai

bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah

lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya,

daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu.5

Proses pembelajaran dapat berlangsung jika terjadi interaksi antara

guru dan peserta didik. Mengajar bukanlah semata persoalan menceritakan,

belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi dalam benak

peserta didik. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya variasi metode

2 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2002), Cet.5, hlm. 156. 3 Masnur Muslich, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Pemahaman dan

Pengembangan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) Cet. 1, hlm. 48. 4 Ibid., hlm. 50. 5 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru

Algensindo, 2008), hlm. 28.

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

3

mengajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat berjalan secara

optimal.

Metode mengajar merupakan cara yang berisi prosedur baku untuk

melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi

pelajaran kepada peserta didik.6 Oleh karenanya guru sebagai pendidik

berperan penting dalam proses pembelajaran. Pemilihan model pembelajaran

yang tepat akan berdampak positif pada hasil belajar peserta didik.

Model pembelajaran merupakan pedoman berupa program atau

petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Pedoman itu memuat tanggung jawab guru dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.7

MTs NU Miftahut Tholibin merupakan satu diantara sekolah-sekolah

yang ada di Kabupaten Kudus yang menghadapi permasalahan terkait dengan

pembelajaran matematika di sekolah, khususnya pada materi persamaan linear

satu variabel. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode

konvensional secara monoton dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga

suasana belajar terkesan kaku dan didominasi oleh guru. Dalam penyampaian

materi, biasanya guru menggunakan metode ceramah, dimana peserta didik

hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikannya dan

sedikit peluang bagi peserta didik untuk bertanya. Dengan demikian, suasana

pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga peserta didik menjadi pasif.

Hal ini pula yang menyebabkan mereka bosan mengikuti proses pembelajaran

yang diterapkan. Apalagi berdasarkan survei, banyak sekali peserta didik yang

menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang paling sulit diantara

mata pelajaran yang lain. Dampaknya hasil belajar peserta didik kurang

memuaskan yang ditandai masih banyak peserta didik yang mendapatkan nilai

6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000), hlm. 201. 7 Yusti Arini, “ Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dan Aplikasinya

Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran”, http://yusti–arini.blogspot.com /2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html, (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

4

di bawah KKM (Kriteria Kelulusan Minimum) yang ditentukan oleh pihak

sekolah yaitu 6,0.

Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam upaya peningkatan

keefektifan pembelajaran adalah dengan menggunakan model pembelajaran

yang tepat agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk

berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi

belajar yang optimal. Pembelajaran kooperatif dianggap cocok diterapkan

dalam pendidikan di Indonesia karena sesuai dengan budaya bangsa Indonesia

yang menjunjung tinggi nilai gotong-royong.

Dalam pembelajaran kooperatif peserta didik diberi kesempatan

bekerja sama dengan kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu

sama lain untuk menyelesaikan atau memecahkan permasalahan secara

bersama-sama. Pembelajaran kooperatif dalam matematika akan dapat

membantu peserta didik dalam belajar matematika.8

Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah tipe jigsaw. Model

pembelajaran kooperatif adalah tipe jigsaw merupakan model pembelajaran

yang menciptakan suasana kelas lebih santai dan menyenangkan. Model

pembelajaran jigsaw memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk

mengekspresikan pengetahuannya melalui diskusi. Dengan model ini

diharapkan peserta didik menjadi aktif.

Dengan pertimbangan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI

POKOK PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS

VII A MTs NU MIFTAHUT THOLIBIN KUDUS TAHUN PELAJARAN

2009/2010”.

8 Eman Suherman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia, 2003), hlm. 259.

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

5

B. Penegasan Istilah

Untuk menghindari perbedaan penafsiran maupun persepsi dalam

memahami judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan dari masing-

masing istilah sebagai berikut:

1. Model Pembelajaran

“Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah

pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari

hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif

dan efisien”.9

2. Cooperative Learning

“Cooperative learning adalah sebuah grup kecil yang bekerja

bersama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah (solve a

problem), melengkapi latihan (complete a taks), atau untuk mencapai

tujuan tertentu (accomplish a common goal)”.10

3. Cooperative Learning tipe Jigsaw

“Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu

kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar

dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam

kelompoknya”.11

4. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.12 Untuk melihat hasil belajar peserta didik dapat

diketahui dengan memberikan tes.

9 Amin Suyitno, “Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya

di SMP”, Makalah, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm. 1, t.d. 10 Mutadi, op.cit., hlm. 35. 11 Novi Emildadiany, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik

Jigsaw dalam Pembelajaran”, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/, (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

12 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), Cet. 2, hlm. 37.

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

6

5. Persamaan Linear Satu Variabel.

Persamaan linear satu variabel merupakan salah satu materi pokok

dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata pelajaran

matematika yang diajarkan kepada peserta didik SMP atau sederajat kelas

VII semester gasal. Dalam materi pokok persamaan linier satu variabel

peneliti hanya akan membahas tentang penyelesaian persamaan linier satu

variabel.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah melalui penerapan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik pada materi pokok persamaan linear satu variabel

semester 1 kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin tahun pelajaran

2009/2010?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

Mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik kelas VII A di MTs NU

Miftahut Tholibin dalam mata pelajaran matematika khususnya pada materi

pokok persamaan linear satu variabel dengan menggunakan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti

a. Mendapat pengalaman langsung bagaimana penggunaan model

pembelajaran yang baik dan menyenangkan terutama pada pelaksanaan

cooperative learning tipe jigsaw untuk mata pelajaran matematika di

MTs.

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

7

b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru matematika siap

melaksanakan tugas di lapangan, sesuai kebutuhan lapangan.

2. Bagi Peserta Didik

a. Meningkatkan semangat dan minat belajar matematika peserta didik.

b. Meningkatkan kerjasama dan aktifitas belajar peserta didik.

3. Bagi Guru

a. Memperoleh pengalaman untuk meningkatkan ketrampilan memilih

strategi pembelajaran yang bervariasi.

b. Dapat memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran di kelas.

4. Bagi MTs NU Miftahut Tholibin

a. Memperoleh panduan inovatif model pembelajaran cooperative

learning tipe jigsaw.

b. Melalui peningkatan pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran di MTs NU Miftahut Tholibin Kudus.

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

8

BAB II

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Belajar Matematika

a. Pengertian Belajar

Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud

dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi.

1) Menurut Slameto “belajar adalah suatu proses yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungan”.1

2) Menurut Margaret “belajar adalah proses orang memperoleh

berbagai kecakapan, ketrampilan, dan sikap”.2

3) Menurut Clifford T. Morgan berpendapat bahwa “Learning may be

defined as any relatively permanent change in behaviour which

occurs as a result of experience or practice”,3 belajar adalah

perubahan tingkah laku yang relatif tetap sebagai akibat dari

pengalaman atau latihan.

4) Menurut Jabir Abdul Hamid Jabir, dalam kitabnya Sikulujiyyah

At-Ta’allumi bahwa:

داء او تعديل ىف السلوك عن طريق اخلربة التعلم بانه تغير ىف اال يعرف 4واملران

1 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

1995), Cet. 3, hlm. 2. 2 Margaret E. Bell, Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: Rajawali, 1991), hlm. 1. 3 Clifford T. Morgan dan Richard A. King, Introduction to Psychology, (Tokyo: Grow

Hill, 1971), hlm. 63. 4 Jabir Abdul Hamid Jabir, Sikulujiyyah At-Ta’allumi, (Mesir: Daarun Nahdhoh Al-

A’rabiyyah, 1978), hlm. 8.

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

9

Dinamakan belajar dikarenakan adanya perubahan tindakan atau penyesuaian tingkah laku melalui pengalaman dan latihan.

Dari definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengertian belajar adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan yang ditampakkan dalam peningkatan kecakapan

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir,

dan kemampuan lain, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya, dimana perubahan tersebut harus

relatif menetap.

Di antara ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian

belajar menurut slameto adalah sebagai berikut.5

1) Perubahan terjadi secara sadar, ini berarti bahwa seseorang yang

belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-

kurangnya ia merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, ini berarti

bahwa perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan

berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses

belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, positif

maksudnya dalam perubahan belajar senantiasa bertambah dan

tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi

dengan sendirinya melainkan karena usaha individu sendiri.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, ini berarti

bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, ini berarti bahwa

perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan.

5 Slameto, op.cit., hlm. 3-4.

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

10

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku (sikap,

keterampilan, pengetahuan dan sebagainya).

Dalam perspektif keagamaan (dalam hal ini Islam), belajar atau

menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap orang Islam. Seperti

sabda Nabi Muhammad SAW:

حفص بن سليمان ،حدثنا كثري بن شنظري، حدثنا هشام بن عمار، حدثناقال رسول اهللا صلى اهللا : عن حممد بن سريين ، عن أنس بن مالك ؛ قال

6)رواه إبن ماجه(... .العلم فريضة على كل مسلم طلب :عليه وسلمDari Hisyam bin Ammar, dari Hafsh bin Sulaiman, dari Katsir bin Syindhir, dari Muhammad bin Sirin, dari Anas bin Malik r.a. berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu adalah fardhu (kewajiban) bagi tiap-tiap muslim...” (HR. Imam Ibnu Majah)

b. Pembelajaran Matematika

“Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan

terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta

didik yang beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru

dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik”.7

Sedangkan matematika secara etimologi, istilah mathematics

(Inggris), mathematic (Jerman), mathematique (Perancis), matematicio

(Itali), matematiceski (Rusia), atau mathematic/wiskunde (Belanda),

berasal dari bahasa Latin mathematica, yang mulanya diambil dari

bahasa Yunani mathematike, yang berarti “relating to learning”.

Mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science).

Kata mathematike sangat berhubungan erat dengan sebuah kata lainnya

yang serupa, yaitu mathanein yang mengandung arti belajar (berfikir).8

6 Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, (Mesir : Darul Fikr, t.t.), hlm. 81. 7 Amin Suyitno, “Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1”, Makalah,

(Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004), hlm. 1, t.d. 8 Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PUSDIKLAT

Tenaga Teknis Keagamaan-DEPAG, 2007), hlm. 14.

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

11

Jadi pembelajaran matematika adalah proses atau kegiatan guru

mata pelajaran matematika dengan mengajarkan matematika kepada

peserta didik yang di dalamnya terkandung upaya untuk menciptakan

iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan

kebutuhan peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar

terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta didik serta antara

peserta didik dengan peserta didik lainnya dalam mempelajari

matematika.

Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,

mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang

diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran

dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan

trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan

kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika

yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram,

grafik atau tabel.9

Tujuan pembelajaran matematika adalah:10

1) Melatih cara berpikir dan bernalar secara matematis.

2) Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi,

intuisi dan penemuan.

3) Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

4) Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau

mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain.

Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu dikembangkannya

proses belajar matematika yang menyenangkan, memperhatikan

keinginan peserta didik, membangun pengetahuan dari apa yang

diketahui peserta didik, menciptakan suasana kelas yang mendukung

kegiatan belajar, memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran, memberikan kegiatan yang menantang, memberikan

9 Arini Math, “Definisi Matematika”, http://arinimath.blogspot.com./2008/02/definisi-matematika, html (diakses tanggal 14 Desember 2009).

10 Ibid.

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

12

kegiatan yang memberi harapan keberhasilan, menghargai setiap

pencapaian peserta didik.

Selain itu di dalam mempelajari matematika peserta didik

memerlukan konteks dan situasi yang berbeda-beda sehingga

diperlukan usaha guru untuk:

1) Memberikan satu permasalahan yang menantang (challenging

problem) untuk didiskusikan dan diselesaikan menurut cara

berpikir peserta didik.

2) Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama

dan beradu argumentasi dalam memecahkan masalah dalam

kelompok belajarnya (cooperative learning).

3) Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk

mempresentasikan atau mengkomunikasikan hasil pemikiran baik

pribadi maupun kelompok di depan kelas.11

c. Teori Belajar

Ada beberapa tentang teori belajar, diantaranya sebagai berikut:

1) Teori Medan/(Field Theory), dengan tokohnya Lewin.

Teori Medan menganggap bahwa belajar adalah proses

pemecahan masalah. Beberapa hal yang berkaitan dengan proses

pemecahan masalah menurut Lewin dalam belajar adalah:12

a) Belajar adalah perubahan struktur kognitif.

b) Pentingnya motivasi. Motivasi adalah faktor yang dapat

mendorong setiap individu untuk berperilaku.

2) Teori Belajar menurut Bruner.

Dalam memandang proses belajar, Bruner menekankan

adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang.

Dengan teorinya yang disebut free discovery learning, ia

mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan

11 Mutadi, op.cit, hlm. 3. 12 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2007), Cet. 3, hlm. 122.

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

13

kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman

melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.13

3) Teori Konstruktivistik, dengan tokohnya Jean Piaget.

Teori konstruktivistik dikembangkan oleh Piaget pada

pertengahan abad 20. Piaget berpendapat bahwa pada dasarnya

setiap individu sejak kecil sudah memiliki kemampuan untuk

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang

dikonstruksi oleh anak sebagai objek, maka akan menjadi

pengetahuan yang bermakna, sedangkan pengetahuan yang hanya

diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi

pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk

diingat sementara setelah itu dilupakan.14 . Piaget berpendapat

bahwa “learning as personal knowledge construction, particularly

in relation to science and mathematics” (belajar adalah proses

konstruksi pengetahuan secara individual, terutama dalam ilmu

pengetahuan alam dan matematika).15

Prinsip-prinsip dalam pembelajaran yang berpaham

konstruktivisme diantaranya sebagai berikut:16

a) Pengertian dibangun oleh peserta didik sendiri baik secara

personal maupun sosial.

b) Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke peserta

didik, kecuali hanya dengan keaktifan peserta didik itu sendiri

untuk bernalar.

c) Peserta didik aktif mengkonstruksi terus menerus sehingga

selalu terjadi perubahan konsep menuju ke konsep yang lebih

rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah.

13 Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), Cet. 1, hlm. 40.

14 Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 124. 15 Ibid., hlm. 18. 16 Defantri, “Pembelajaran Matematika di Sekolah”, http://defantri .blogspot .com/ 2009/

05/ pembelajaran-matematika-di-sekolah.html (diakses tanggal 14 Desember 2009 ).

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

14

d) Guru hanya membantu menyediakan sarana dan situasi agar

proses konstruksi peserta didik berjalan mulus sesuai dengan

kemampuan peserta didik.

Ciri-ciri pembelajaran matematika secara

konstruktivisme, sebagai berikut:17

a) Peserta didik secara aktif dalam belajar,

b) Peserta didik belajar materi matematika secara bermakna,

c) Peserta didik belajar bagaimana belajar itu,

d) Informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya

sehingga menyatu dengan skemata yang telah dimiliki peserta

didik,

e) Orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan,

f) Berorientasi pada pemecahan masalah.

Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu

pembelajaran yang dikembangkan dari teori konstruktivisme

karena mengembangkan struktur kognitif untuk membangun

pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional.

d. Persamaan Linear Satu Variabel

Persamaan linear satu variabel merupakan salah satu materi

pokok dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk mata

pelajaran matematika yang diajarkan kepada peserta didik SMP atau

sederajat kelas VII semester gasal. Dalam materi pokok persamaan

linear satu variabel mempelajari tentang pengertian persamaan linear

satu variabel dan penyelesaian persamaan linear satu variabel.

1) Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel

o Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama

dengan (=)

o Persamaan linear satu variabel adalah persamaan yang hanya

memuat satu variabel dengan pangkat satu.18

17 Ibid.

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

15

Perhatikan kalimat-kalimat terbuka berikut ini

a) a + 1 = 6 c) 6 + 2y = 3y – 1 e) t2 – 6 = 10

b) x - 2 = 6 d) x - 8 = 3x – 6 f) 3x – y = 6

Keterangan: a, x, y, t adalah variabel. Variabel adalah

lambang atau simbol yang dapat diganti oleh sembarang anggota

dari himpunan semesta.

Kalimat-kalimat terbuka tersebut mengandung tanda sama

dengan (=) dan beberapa variabel, maka dapat dirincikan sebagai

berikut.

o Bentuk (a) sampai (d) disebut persamaan linear satu variabel

(PLSV)

o Bentuk (e) disebut persamaan kuadrat dengan satu variabel.

o Bentuk (f) disebut persamaan linear dua variabel.

2) Penyelesaian persamaan linear satu variabel

“Penyelesaian suatu persamaan linear satu variabel adalah

pengganti dari variabel yang membuat kalimat terbuka menjadi

kalimat yang benar”.19

Contoh :

3x = 9 dengan x variabel bilangan asli. Mengganti x dengan 3 akan

membuat kalimat terbuka menjadi bernilai benar.

3x = 9 ⇒ 3 x 3 = 9 (benar)

x = 3 adalah penyelesaian/jawaban akar PLSV 3x = 9

Jadi, himpunan penyelesaian dari 3x = 9 adalah {3}

“Himpunan penyelesaian adalah himpunan semua pengganti

dari variabel-variabel pada kalimat terbuka yang membuat kalimat

tersebut menjadi benar. Himpunan penyelesaian sering disingkat

sebagai HP”.20

18 Sukino dan Wilson Simangunsong, Matematika Untuk SMP Kelas VII, (Jakarta:

Erlangga, 2007), hlm. 119. 19 Daisy Natalia (ed.), Matematika SMP Untuk Kelas VII, (Surabaya: Gelora Aksara

Pratama, 2006), hlm. 126. 20 Sukino dan Wilson Simangunsong, op.cit., hlm. 140.

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

16

Persamaan yang Ekuivalen

Perhatikan persamaan-persamaan berikut ini

a) x + 6 = 18, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12}.

b) x - 2 = 10, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12}.

c) 3x – 6 = 30, maka himpunan penyelesaiannya adalah {12}.

Ketiga persamaan tersebut memiliki himpunan penyelesaian

yang sama. Persamaan-persamaan tersebut disebut persamaan

yang ekuivalen.

“Persamaan yang ekuivalen adalah suatu persamaan yang

mempunyai himpunan penyelesaian yang sama, apabila pada

persamaan itu dikenakan suatu operasi tertentu. Notasi ekuivalen

adalah ‘⇔ ’”.21

1. Menyelesaikan persamaan dengan sifat-sifat operasi suatu

persamaan yang ekuivalen.

a) Sifat penambahan

Kedua ruas suatu persamaan boleh ditambah dengan

bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang

ekuivalen.

Contoh:

x – 3 = 10 dengan x ∈ {bilangan asli}

⇔ x – 3 + 3 = 10 + 3 (kedua ruas ditambah 3)

⇔ x + 0 = 13

⇔ x = 13

Jadi, HP = {13}

b) Sifat pengurangan

Kedua ruas suatu persamaan boleh dikurangi dengan

bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang

ekuivalen.

Contoh:

p + 2 = 9 dengan p ∈ {bilangan cacah}

21 Ibid., hlm. 123.

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

17

⇔ p + 2 – 2 = 9 – 2 (kedua ruas dikurangi 2)

⇔ p + 0 = 7

⇔ p = 7

Jadi, HP = {7}

c) Sifat perkalian

Kedua ruas suatu persamaan boleh dikalikan dengan

bilangan yang sama untuk mendapatkan persamaan yang

ekuivalen.

Contoh:

43 t = 9 dengan t ∈ {bilangan rasional}

⇔ 43 t ×

34 = 9 ×

34 (kedua ruas dikalikan

34 )

⇔ t = 3 × 4

⇔ t = 12

Jadi, HP = {12}

d) Sifat pembagian

Kedua ruas suatu persamaan boleh dibagi dengan bilangan

yang sama untuk mendapatkan persamaan yang ekuivalen.

Contoh:

5k = 20 dengan k ∈ {bilangan cacah}

⇔ 5k : 5 = 20 : 5 (kedua ruas dibagi 5)

⇔ k = 4

Jadi, HP = {4}

2. Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan dan

kebalikan bilangan.

a) Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan lawan

Hal yang patut diingat sebelum menyelesaikan persamaan

dengan menggunakan lawan adalah definisi tentang lawan

tersebut.

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

18

Jika suatu elemen (variabel bilangan) berpindah ruas maka

elemen tersebut juga berubah tanda menjadi “lawannya”.22

Contoh:

Selesaikan persamaan 3y = 5 – 2y, y ∈ {bilangan rasional}

Jawab:

3y = 5 – 2y

⇔ 3y + 2y = 5

⇔ 5y = 5

⇔ y = 55

⇔ y = 1,

Jadi HP = {1}

b) Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan kebalikan

bilangan

Untuk menyelesaikan persamaan dengan menggunakan

kebalikan bilangan yang patut diingat adalah:

Contoh:

Selesaikan persamaan 3x + 6 = 6x - 10, x ∈ {bilangan

rasional}

Jawab:

3x + 6 = 6x – 10

⇔ 6 + 10 = 6x – 3x

⇔ 16 = 3x

⇔ 3x = 16

22 Ibid., hlm. 127.

Lawan dari + a adalah – a , lawan – a adalah + a

ba merupakan kebalikan dari

ab , dengan a ≠ 0, b ≠ 0

a1 merupakan kebalikan dari a , dengan a ≠ 0

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

19

⇔ x = 3

16

⇔ x = 5 31 , jadi HP = {5

31 }

2. Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

“Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah

pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari

hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat dicapai dengan lebih efektif

dan efisien”.23

a. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

“Cooperative learning adalah sebuah grup kecil yang bekerja

bersama sebagai sebuah tim untuk memecahkan masalah (solve a

problem), melengkapi latihan (complete a taks), atau untuk mencapai

tujuan tertentu (accomplish a common goal)”.24

Posamentier dalam Rachmadi menyebutkan bahwa cooperative

learning atau belajar secara kooperatif adalah penempatan beberapa

peserta didik dalam kelompok kecil dan memberikan mereka sebuah

atau beberapa tugas.25

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

dengan menggunakan sistem pengelompokan /tim kecil, yaitu antara

empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda

(heterogen).26 Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi

pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses

pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam

kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan

23 Amin Suyitno, “Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya

di SMP”, Makalah, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006), hlm. 1, t.d. 24 Mutadi, op.cit., hlm. 35. 25 Rachmadi Widdiharto, Model-model Pembelajaran Matematika SMP, (Yogyakarta:

PPPG, 2004), hlm. 13. 26 Wina Sanjaya, op.cit., hlm. 242.

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

20

akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapi juga

adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut.27

Tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif

adalah untuk memberikan para peserta didik pengetahuan, konsep,

kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa

menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan

kontribusi.28

Falsafah yang mendasari model pembelajaran gotong-royong dalam pendidikan adalah falsafah Homo Homini Socius. Berlawanan dengan teori Darwin, falsafah ini menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Kerjasama merupakan kebutuhan yang sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup. Tanpa kerjasama, tidak akan ada individu, keluarga, organisasi, atau sekolah.29 Sebagaimana Allah berfirman dalam al-Quran surat Al-Maidah

ayat 2 tentang tolong menolong.

... والعدوان اإلثم على تعاونوا وال والتقوى البر وتعاونواعلى…...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...(Q.S. Al-Maidah: 02)30 Dari ayat di atas dijelaskan bahwa tolong menolong dalam hal

kebajikan sangat dianjurkan, dan begitu pula sebaliknya. Dalam

pembelajaran kooperatif peserta didik secara aktif bekerjasama dalam

kelompok untuk saling membantu dalam memecahkan masalah,

sehingga mereka akan lebih mudah untuk menemukan dan memahami

konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.

27 Ibid., hlm. 244. 28 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, terj. Nurulita Yusron

(Bandung: Nusa Media, 2008), hlm. 33. 29 Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-

ruang Kelas, (Jakarta: Gramedia, 2004), hlm. 28. 30 Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung:

Jumanatul ‘Ali, 2005), hlm. 107.

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

21

Karakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya:31

1) Peserta didik bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai

materi akademis.

2) Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari peserta didik

yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.

3) Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif

berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.

4) Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada

individu.

Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran yang membedakannya dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan dengan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas dengan lebih efektif. 32 Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua

belajar kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai

hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong

harus diterapkan,33 diantaranya adalah:

1) Saling ketergantungan positif, keberhasilan suatu kelompok dalam

memecahkan masalah sangat tergantung pada usaha setiap

anggotanya.

2) Tanggung jawab perseorangan, setiap anggota kelompok harus

memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota

kelompok harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan

kelompoknya.

3) Tatap muka, interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman

yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja

31 Ina Karlina, “Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Sebagai Salah Satu

Strategi Membangun Pengetahuan Peserta Didik”, http://www.sd-binatalenta.com/images/ artikel_ina.pdf (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

32Anita Lie, op.cit., hlm. 29. 33 Ibid., hlm. 31.

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

22

sama, menghargai setiap perbedaan, mamanfaatkan kelebihan

masing-masing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.

4) Komunikasi antar anggota, keberhasilan suatu kelompok juga

tergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling

mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan

pendapat.

5) Evaluasi proses kelompok, evaluasi ini dilakukan untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka

agar selanjutnya bisa bekerja sama lebih efektif.

Disamping lima unsur yang dijelaskan oleh Roger dan David

Johnson juga terdapat unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif.

Unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif tersebut adalah:34

1) Peserta didik dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa

mereka “sehidup sepenanggungan bersama”.

2) Peserta didik bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam

kelompoknya, seperti milik mereka sendiri.

3) Peserta didik haruslah melihat bahwa semua anggota di dalam

kelompoknya memiliki tujuan yang sama.

4) Peserta didik haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang

sama diantara anggota kelompoknya.

5) Peserta didik akan dikenakan evaluasi atau diberikan

hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua

anggota kelompok.

6) Peserta didik berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan

keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

7) Peserta didik akan diminta mempertanggungjawabkan secara

individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

34 Muslimin Ibrahim, et.al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Universitas Negeri

Surabaya, 2000), hlm. 6.

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

23

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum

oleh Ibrahim35, yaitu:

1. Hasil belajar akademik

Dalam belajar kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan

sosial, juga memperbaiki prestasi peserta didik atau tugas-tugas

akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model

ini unggul dalam membantu peserta didik memahami konsep-

konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan

bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat

meningkatkan nilai peserta didik pada belajar akademik dan

perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di

samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar,

pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada

peserta didik kelompok bawah maupun kelompok atas yang

bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik.

2. Penerimaan terhadap perbedaan individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan

secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya,

kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran

kooperatif memberi peluang bagi peserta didik dari berbagai latar

belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada

tugas-tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif

akan belajar saling menghargai satu sama lain.

3. Pengembangan keterampilan sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah,

mengajarkan kepada peserta didik keterampilan bekerja sama dan

kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki

oleh peserta didik sebab saat ini banyak anak muda masih kurang

dalam keterampilan sosial.

35 Ibid., hlm. 7.

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

24

Menurut Muslimin Ibrahim, terdapat enam langkah utama atau

tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran

kooperatif.36

Tabel 2.1 Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

Fase Tingkah laku guru Fase-1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi peserta didik. Fase-2 Menyajikan informasi. Fase-3 Mengorganisasikan peserta didik kedalam kelompok-kelompok belajar. Fase-4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar. Fase-5 Evaluasi. Fase-6 Memberikan penghargaan.

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik belajar. Guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjasama. Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu.

b. Cooperative Learning Tipe Jigsaw

“Jigsaw dikembangkan dan diujicoba oleh Elliot Aronson dan

teman-teman di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh

Slavin dan teman-teman di Universitas John Hopkins”.37

36Ibid., hlm. 10.

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

25

Dalam teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar

belakang pengalaman peserta didik dan membantu peserta didik

mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih

bermakna. Selain itu, peserta didik bekerja sama dengan sesama

peserta didik dalam suasana gotong-royong dan mempunyai banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan

keterampilan berkomunikasi.38

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe

pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu

kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi

belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain

dalam kelompoknya.

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model

pembelajaran kooperatif dimana peserta didik belajar dalam kelompok

kecil yang terdiri dari 4 – 6 orang secara heterogen dan bekerja sama

saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas

ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan

menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain.

Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab

peserta didik terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran

orang lain. Peserta didik tidak hanya mempelajari materi yang

diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan

materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan

demikian, peserta didik saling tergantung satu dengan yang lain dan

harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang

ditugaskan.39

37Ibid., hlm. 21. 38Anita Lie, op.cit., hlm. 69. 39 Novi Emildadiany, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik

Jigsaw dalam Pembelajaran”, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/, hlm. 6 (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

26

Para anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang

sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain

tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka.

Kemudian peserta didik-peserta didik itu kembali pada tim / kelompok

asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang

apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat

kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok

induk peserta didik yang beranggotakan peserta didik dengan

kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam.

Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok

ahli yaitu kelompok peserta didik yang terdiri dari anggota kelompok

asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami

topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan

dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok

asal.40

Pada proses pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat

dijelaskan dengan gambar berikut:

Kelompok asal

Kelompok Ahli

Gambar 2.1 Ilustrasi Kelompok Jigsaw

40Ibid., hlm. 7.

A B C D E

A B C D E

A B C D E

A B C D E

A B C D E

B B B B B

A A A A A

C C C C C

D D D D D

E E E E E

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

27

Keterangan pada gambar di atas:

Kelompok asal : kelompok yang dibentuk oleh guru berdasarkan

karakteristik peserta didik yang heterogen. Setiap

anggota dalam kelompok mendapat soal yang

berbeda.

: perpindahan kelompok, dari kelompok asal ke

kelompok ahli.

Kelompok ahli : kelompok yang terbentuk dari kelompok asal yang

mendapatkan materi atau soal yang sama.

Kunci jigsaw adalah interdependensi; tiap peserta didik

bergantung pada teman satu timnya untuk dapat memberikan informasi

yang diperlukan supaya dapat berkinerja dengan baik pada saat

penilaian.41

c. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw

Pada Materi Pokok Persamaan Linear satu Variabel

Seorang guru diharapkan mampu memotivasi agar peserta

didik lebih aktif dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan

model pembelajaran yang kooperatif. Di mana dalam pembelajaran

kooperatif peserta didik memperoleh kesempatan untuk berinteraksi

satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi

belajar yang optimal. Selain itu peserta didik diberi kesempatan

bekerja sama dengan kelompok-kelompok kecil dan saling membantu

satu sama lain untuk menyelesaikan atau memecahkan permasalahan

secara bersama-sama.

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran matematika pada

materi persamaan linear satu variabel adalah sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memeriksa presensi kehadiran peserta didik.

41 Robert E. SLavin, op.cit., hlm. 237.

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

28

c) Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Guru memberikan informasi tentang jalannya pembelajaran dan

tugas yang harus dilaksanakan peserta didik

2) Kegiatan Inti

a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 4 peserta didik dan mengatur tempat duduk peserta

didik agar setiap kelompok bertatap muka.

b) Guru memberikan Lembar Kerja Ahli kepada peserta didik.

Lembar Kerja Ahli terdiri dari Lembar Kerja Ahli 1, Lembar

Kerja Ahli 2, Lembar Kerja Ahli 3, dan Lembar Kerja Ahli 4

(terlampir).

c) Masing-masing ketua kelompok membagi setiap anggota untuk

mengerjakan LK ahli yang berbeda (satu peserta didik

mengerjakan satu LK ahli)

d) Kemudian anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli 1

bertemu dengan anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli

1 lainnya untuk mendiskusikan LK 1 tersebut sampai mengerti

benar dan dapat menyelesaikan soal tersebut dengan benar,

anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli 2 bertemu

dengan anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli 2 lainnya

untuk mendiskusikan LK 2 tersebut sampai mengerti benar dan

dapat menyelesaikan soal tersebut dengan benar, begitu

seterusnya sampai LK 4.

e) Guru memberikan petunjuk kepada peserta didik cara

mengerjakan LK yaitu mengisi titik-titik dengan mengikuti

petunjuk dalam kurung yang ada di sebelah kanan LK ahli.

f) Guru bertindak sebagai fasilitator atau nara sumber jika peserta

didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan.

g) Kemudian peserta didik itu kembali ke kelompok asalnya dan

bergantian mengajarkan teman dalam satu kelompoknya.

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

29

h) Guru memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

i) Guru memberikan penguatan terhadap presentasi kelompok.

j) Setelah selesai mengerjakan LK ahli secara tuntas, guru

menganjurkan kepada peserta didik agar duduk kembali pada

posisi semula (tidak berkelompok).

3) Penutup

a) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilakukan.

b) Guru memberikan soal individu kepada peserta didik untuk

mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengikuti

pelajaran.

c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan tugas rumah

kepada peserta didik.

3. Hasil Belajar

Menurut Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia hasil

belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka yang diberikan guru.42

Menurut WS. Winkel, mendefinisikan hasil belajar sebagai

perubahan sikap atau tingkah laku setelah anak melalui kegiatan belajar.43

Sedangkan menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah

kemampuan. Kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah melalui

kegiatan belajar.44

42 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 895. 43 WS. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1983),

hlm. 48. 44 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 1999), hlm. 37.

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

30

Benyamin S Bloom dalam Nana Sudjana mengklasifikasikan hasil

belajar dalam 3 ranah, yaitu, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.45

a. Ranah kognitif.

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek yaitu:

1) Pengetahuan atau ingatan.

Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari

kata knowledge dalam Taksonomi Bloom. Sekalipun demikian,

maknanya tidak sepenuhnya tepat. Sebab dalam istilah tersebut

termasuk pula pengetahuan faktual di samping pengetahuan

hafalan atau diingat seperti rumus, batasan, definisi, istilah, pasal

dan sebagainya.

Ada beberapa cara untuk dapat mengingat dan

menyimpannya dalam ingatan seperti teknik memo, jembatan

keledai, mengurutkan kejadian, membuat singkatan yang

bermakna. Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif

tingkat rendah yang paling rendah.

2) Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan

adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan dalam 3 kategori

yaitu:

a) Tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan. Mulai dari

terjemahan dalam arti yang sebenarnya.

b) Tingkat kedua adalah pemahaman penafsiran, yakni

menghubungkan beberapa bagian-bagian terdahulu dengan

yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa

bagian dari grafik dengan kejadian dan lain sebagainya.

c) Pemahaman tingkat ketiga atau tingkat tertinggi adalah

pemahaman ekstrapolasi.

45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Rosdakarya,

1999), hlm. 22.

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

31

3) Aplikasi

Aplikasi adalah penggunaan abstraksi pada situasi kongkret

atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori,

atau petunjuk teknis. Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru

disebut aplikasi.46

4) Analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya dan atau

susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang kompleks, yang

memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya.

5) Sintesis

Penyatuan unsur-unsur atau bagian ke dalam bentuk

menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan

hafalan, berpikir pemahaman, berpikir aplikasi, dan berpikir

analisis dapat dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu

tingkat lebih rendah daripada berpikir konvergen, pemecahan atau

jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah

dikenalnya.

6) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu

yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja,

pemecahan, metode, materi, dan lain-lain. Di lihat dari segi

tersebut maka dalam evaluasi perlu adanya suatu kriteria atau

standar tertentu.

b. Ranah afektif.

Ada beberapa jenis kategori ranah afektif sebagai hasil belajar

kategorinya dimulai tingkat yang dasar atau sederhana sampai tingkat

yang kompleks:

46 Ibid., hlm. 26.

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

32

1) Receiving / attending yakni semacam kepekaan dalam menerima

rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam

bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

2) Responding atau jawaban yakni reaksi yang diberikan oleh

seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar.

3) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan

terhadap gejala atau stimulus tadi.

4) Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem

organisasi, termasuk hubungan satu nilai terhadap nilai lain.

5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai yakni keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola

kepribadian.47

c. Ranah psikomotorik.

Hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan

(skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan

keterampilan yakni:

1) Gerakan refleks.

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.

3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan

visual, auditif, motoris dan lain-lain.

4) Gerakan-gerakan skill.

5) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive. 48

4. Kerangka Berpikir

Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua

peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali mereka dengan

kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta

kemampuan bekerja sama. Dalam membelajarkan matematika kepada

peserta didik, apabila guru masih menggunakan paradigma pembelajaran

47 Ibid., hlm. 30. 48 Ibid., hlm. 31.

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

33

lama dalam arti komunikasi dalam pembelajaran matematika cenderung

berlangsung satu arah umumnya dari guru ke peserta didik, guru lebih

mendominasi pembelajaran maka pembelajaran cenderung monoton

sehingga mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan tersiksa. Oleh

karena itu dalam membelajarkan matematika kepada peserta didik, guru

hendaknya lebih dapat memilih berbagai variasi pendekatan, strategi,

metode dan menerapkan model pembelajaran yang efektif dalam

pembelajaran matematika di sekolah.

Upaya yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam upaya

peningkatan keefektifan pembelajaran adalah dengan menggunakan model

pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan

untuk berinteraksi satu sama lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh

prestasi belajar yang optimal. Pembelajaran kooperatif merupakan salah

satu solusi untuk pembelajaran aktif.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw peserta didik diberi

kesempatan bekerja sama dengan kelompok-kelompok kecil dan saling

membantu satu sama lain untuk menyelesaikan atau memecahkan

permasalahan secara bersama-sama.

Materi persamaan linear satu variabel memungkinkan peserta didik

untuk dapat melaksanakan proses pembelajaran yang aktif. Peserta didik

dapat berdiskusi untuk mempelajari atau menyelesaikan masalah yang

berhubungan dengan materi persamaan linear satu variabel.

Melalui penerapan model model pembelajaran cooperative

learning tipe jigsaw pada materi pokok persamaan linear satu variabel

diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pembelajaran matematika

untuk meningkatkan aktivitas serta hasil belajar peserta didik.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Untuk mempermudah penyusunan skripsi maka peneliti akan

mendeskripsikan beberapa karya yang mempunyai relevansi dengan judul

skripsi ini. Adapun karya-karya tersebut adalah:

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

34

1. Jamaludin Malik (3104301) yang berjudul “Upaya Peningkatan Hasil

Belajar Pelajaran Qur’an Hadits Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun Atau

Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I

MTs Al-Asror Semarang” Institut Agama Islam Negeri Walisongo

Semarang, 2009.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah rata-

rata hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran

tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar pada peserta didik kelas VII

E semester I di MTs Al-Asror Semarang pada materi hukum nun sukun

atau tanwin. Penelitian skripsi ini menyimpulkan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik.49

2. Ni’mah Maulidah (3104244) yang berjudul “Efektivitas Model

Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan

Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun

Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran

2008/2009”, Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, 2009.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan

menggunakan alat peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik pada materi bangun ruang tabung dan kerucut di MTs Miftahul Falah

Demak. Penelitian skripsi ini menyimpulkan bahwa dengan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dengan menggunakan alat

peraga efektif untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

bangun ruang tabung dan kerucut.50

49 Jamaludin Malik, “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pelajaran Qur’an Hadits Pokok

Bahasan Hukum Nun Sukun Atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I MTs Al-Asror Semarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI, (Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2009),hlm. ii.

50 Ni’mah Maulidah, “ Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Matematika, (Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2009),hlm. iv.

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

35

Sedangkan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Model

Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi Pokok Persamaan Linear Satu

Variabel Semester 1 Kelas VII A MTs NU Miftahut Tholibin Kudus Tahun

Pelajaran 2009/2010” membahas tentang penerapan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw untuk meningkatkan hasil belajar peserta

didik.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya

khususnya pada kajian penelitian pendukung di atas adalah pada skripsi

Jamaludin Malik materi yang dibahas adalah qur’an hadits. Sedangkan

skripsi Ni’mah Maulidah membahas materi bangun ruang sisi lengkung.

C. Pengajuan Hipotesis

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan”.51

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini

adalah sebagai berikut: Melalui model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A MTs NU

Miftahut Tholibin Kudus pada materi pokok persamaan linear satu variabel.

51 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. 6, hlm. 96.

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

36

BAB III

METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VII A MTs NU

Miftahut Tolibin Kudus yang berjumlah 43 peserta didik terdiri dari 23 peserta

didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan.

B. Waktu Penelitian

Penelitian dirancang selama 4 bulan. Dalam waktu itu akan digunakan

untuk observasi, menyusun instrumen yang meliputi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), lembar kerja ahli, menyusun alat evaluasi, pelaksanaan

siklus dan menyusun laporan.

C. Kolaborator

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas guru perlu melakukan

segala langkah penelitian secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga

akhir. Kegiatan kolaborasi dilakukan agar dapat meringankan dan membantu

guru mencari jalan keluar permasalahan dalam pelaksanaan tugasnya sehari-

hari melalui penelitian tindakan kelas1. Dalam penelitian tindakan kelas ini

yang bertindak sebagai kolaborator adalah peneliti sendiri.

D. Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian tindakan kelas ini dirancang dan akan

dilaksanakan dalam 3 tahap siklus, yaitu pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Pra

siklus dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran yang belum

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses

kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siklus 1 dan siklus 2 terdiri atas

1 Risman Sikumbang (ed.), Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2008), Cet. 1, hlm. 28.

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

37

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan tiap siklus

akan diambil satu kelas yang sama. Hal ini ditempuh untuk membandingkan

dan menggambarkan proses pembelajaran pada tiap-tiap siklus. Sebagai

langkah-langkah besar yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Pra siklus

Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran

matematika pada materi pokok persamaan linear satu variable di kelas.

Pada pelaksanaan pra siklus ini guru akan menggunakan metode

pembelajaran yang konvensional yaitu belum menggunakan model

cooperative learning tipe jigsaw dalam pembelajarannya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini juga akan diukur

dengan indikator penelitian yaitu hasil belajar peserta didik (rata-rata kelas

dan ketuntasan belajar klasikal). Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk

membandingkan keberhasilan pembelajaran dengan penerapan model

cooperative learning tipe jigsaw pada siklus 1 dan siklus 2.

2. Siklus 1

a. Perencanaan

Kegiatan perencanaan meliputi sebagai berikut:

1) Merencanakan pembelajaran matematika pada materi persamaan

linear satu variabel melalui model pembelajaran cooperative

learning tipe jigsaw dan membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

2) Menyiapkan Lembar Kerja ahli beserta kunci jawabannya

3) Menyiapkan soal-soal evaluasi yang akan digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa beserta kunci jawabannya

b. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas. Adapun kegiatan yang dilakukan selama

proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

38

cooperative learning tipe jigsaw pada materi pokok persamaan linear

satu variabel pada siklus 1 dapat dijabarkan sebagai berikut:

1) Pendahuluan

a) Guru mengucapkan salam.

b) Guru memeriksa presensi kehadiran peserta didik

c) Guru memberikan apersepsi kepada peserta didik

d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

e) Guru memberikan informasi tentang jalannya pembelajaran dan

tugas yang harus dilaksanakan peserta didik

2) Kegiatan Inti

a) Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang

terdiri dari 4-5 peserta didik dan mengatur tempat duduk

peserta didik agar setiap kelompok bertatap muka.

b) Guru memberikan 4 Lembar Kerja Ahli kepada peserta didik.

c) Masing-masing ketua kelompok membagi setiap anggota untuk

mengerjakan LK ahli yang berbeda (satu peserta didik

mengerjakan satu LK ahli)

d) Kemudian setiap anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli

yang sama bertemu (disatukan) untuk mendiskusikan LK ahli

tersebut sampai mengerti benar dan dapat menyelesaikan LK

ahli tersebut dengan benar.

e) Kemudian peserta didik itu kembali ke kelompok asalnya dan

bergantian mengajarkan teman dalam satu kelompoknya.

f) Guru bertindak sebagai fasilitator atau nara sumber jika peserta

didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan.

g) Guru memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

h) Guru memberikan penguatan terhadap presentasi kelompok.

i) Setelah selesai mengerjakan LK ahli secara tuntas, guru

menganjurkan kepada peserta didik agar duduk kembali pada

posisi semula (tidak berkelompok)

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

39

3) Penutup

a) Menyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah

dilakukan.

b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan tugas rumah

kepada peserta didik.

c) Guru memberikan tes evaluasi sebagai hasil tes siklus 1.

c. Pengamatan

1) Peneliti mengamati proses belajar peserta didik pada siklus 1.

2) Mengamati peserta didik saat mengerjakan lembar kerja ahli.

3) Mengamati hasil evaluasi (tes).

4) Mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami

dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan

penelitian.

d. Refleksi

1) Secara kolaboratif guru dan peneliti menganalisis dan

mendiskusikan hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu

refleksi mana yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu

diperbaiki untuk siklus ke 2 nantinya.

2) Membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1.

3. Siklus 2

Untuk pelaksanaan siklus 2 secara teknis sama seperti pelaksanaan

siklus 1. langkah-langkah besar dalam siklus 2 ini yang perlu ditekankan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus 2

merupakan perbaikan dari siklus 1 berdasarkan hasil refleksi siklus 1 akan

dijelaskan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk

siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil siklus 1.

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

40

b. Pelaksanaan

Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah

disiapkan sesuai revisi berdasarkan evaluasi pada siklus 1. Adapun

langkah-langkah pembelajarannya sama seperti langkah-langkah pada

siklus 1. Dalam siklus 2 membahas tentang sub materi pokok

persamaan linear satu variable(materi berkelanjutan).

c. Pengamatan

Peneliti melakukan pengamatan yang sama pada seperti siklus 1.

d. Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil pengamatan

untuk mendapatkan simpulan. Setelah berakhirnya siklus 2 di harapkan

bahwa penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw

pada materi pokok persamaan linear satu variabel dapat meningkatkan

hasil belajar dan keaktifan peserta didik kelas VII A MTs NU

Miftahut Tholibin Kudus.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut

1. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang-

barang tertulis.2 Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti dokumen, peraturan-peraturan,

dan sebagainya.

Dalam hal ini peneliti menggunakan dokumentasi untuk

mendapatkan data-data nama peserta didik kelas VIIA dan gambar pada

saat proses pembelajaran berlangsung.

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2006), Cet. 13, hlm. 158.

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

41

2. Pengamatan (observasi)

“Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik

atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan

terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”.3 Kegiatan tersebut bisa

berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar,dll.

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi untuk

mengamati aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan belajar

mengajar.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.4

Metode wawancara ini oleh peneliti digunakan untuk

mewawancarai guru sebagai mitra kerja dalam melaksanakan penelitian,

termasuk menanyakan keadaan peserta didik, hasil belajar peserta didik,

serta metode yang diterapkan dalam pembelajaran matematika.

4. Tes

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.5

Metode tes digunakan peneliti untuk mengetahui prestasi belajar

peserta didik yang telah melakukan pembelajaran matematika khususnya

pada materi pokok persamaan linear satu variabel melalui penerapan

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw dalam proses

pembelajarannya.

3 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Tindakan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005), Cet. 1, hlm. 220. 4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penlitian Kualitatif, (Bandumg: Remaja Rosda Karya,

2006), hlm. 186. 5 Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 150.

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

42

F. Teknik Analisis Data

“Teknik analisis data adalah upaya mencari dan menata secara

sistematis catatan hasil observasi, wawancara dan lainnya untuk meningkatkan

pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai

temuan bagi orang lain”6.

Teknik yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisis deskriptif untuk menggambarkan keadaan

peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap siklus dan untuk

menggambarkan keberhasilan pembelajaran dengan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw yang dapat meningkatkan hasil belajar

peserta didik.

Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata kelas adalah:

Rata-rata = didik pesertaseluruh Jumlah

didik pesertaseluruh tesnilaiJumlah

Sedangkan ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan

rumus:

Ketuntasan belajar Klasikal = didik pesertaseluruh Jumlah

lulus yangdidik pesertaJumlah × 100%

G. Indikator Keberhasilan

Meningkatnya hasil belajar peserta didik kelas VIIA MTs NU Miftahut

Tholibin Kudus pada materi pokok persamaan linear satu variabel dengan

indikator sebagai berikut:

1. Rata-rata kelas mencapai lebih dari atau sama dengan 60.

2. Ketuntasan belajar klasikal lebih dari atau sama dengan 75%7 dari seluruh

peserta didik di kelas VIIA MTs NU Miftahut Tholibin Kudus.

6 Nana Sudjana, Penelitian dan Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru, 1995), hlm. 64. 7 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan

Implementasinya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. 4, hlm. 101.

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

43

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam hal ini adalah

menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada

pelajaran matematika khususnya pada materi pokok persamaan linear satu

variabel dilaksanakan dalam 3 tahap siklus, yaitu pra siklus, siklus 1, dan

siklus 2. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas secara lengkap adalah sebagai

berikut:

1. Pra Siklus

Berdasarkan keterangan dari bapak Drs. Subiyanto selaku guru mata

pelajaran matematika kelas VIIA MTs NU Miftahut Tholibin Kudus,

bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika masih menggunakan metode

konvensional yaitu guru menjelaskan materi kepada peserta didik

sedangkan peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru. Setelah guru

menjelaskan materi kemudian memberikan contoh soal, peserta didik

menyalinnya di buku tulis mereka masing-masing. Adapun hasil belajar

pra siklus ini akan dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian peserta didik

pada materi pokok persamaan linear satu variabel tahun ajaran 2007/2008

dan 2008/2009 (terlampir)

2. Siklus I

Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario

pembelajaran siklus I yang telah direncanakan. Kegiatan yang

dilakukan antara lain:

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

44

1) Membuat RPP dengan indikator a.) mengenali persamaan linear

satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel, b.) menentukan

penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan substitusi

(lampiran 4).

2) Membuat lembar kerja ahli (lampiran 6) disertai kunci jawabannya

(lampiran 7).

3) Membuat lembar soal untuk evaluasi siklus I (lampiran 8) beserta

kunci jawabannya (lampiran 9).

b. Pelaksanaan Tindakan

Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan siklus I

Hari/Tanggal Waktu Pertemuan Ke- Materi

Rabu, 25 Agustus 2009

2 × 40’ 1 - Mengenali persamaan linear satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan substitusi

Kamis, 26 Agustus 2009

1× 40’ 2 Evaluasi Siklus 1

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2009

Waktu : 07.40- 09.00 WIB

Materi : - Mengenali persamaan linear satu variabel dalam

berbagai bentuk dan variabel

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu

variabel dengan substitusi.

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

45

Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru mengucapkan salam,

dilanjutkan peserta didik menjawab salam dengan serempak. Ketua

kelas memimpin do’a, setelah selesai, guru mengabsen peserta didik.

Pada pertemuan 1, ada 2 peserta didik yang tidak masuk sekolah

dikarenakan sakit, yaitu Muhammad Nur Yasin dan Siti Musmiroh.

Jadi jumlah peserta didik yang semula 43 menjadi 41. Setelah

mengabsen, guru mulai membuka pelajaran dengan mencoba

mengingatkan kembali materi sebelumnya, yaitu kalimat tertutup

(pernyataan) atau kalimat terbuka. Guru meminta peserta didik untuk

membuat contoh kalimat tertutup dan kalimat terbuka. Salah satu

peserta didik yang berani angkat tangan untuk menjawab adalah Yayuk

Sri Ningsih.

Setelah melakukan appersepsi, guru menjelasakan model

pembelajarn yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.

Guru membagi peserta didik dalam 10 kelompok. Dengan

perincian 9 kelompok beranggotakan 4 peserta didik dan 1 kelompok

beranggotakan 5 peserta didik (lampiran 5). Setelah peserta

berkelompok, guru membagikan lembar kerja ahli. Masing-masing

peserta didik (anggota) mendapatkan 4 lembar kerja ahli yang terdiri

dari lembar kerja ahli 1, lembar kerja ahli 2, lembar kerja ahli 3, dan

lembar kerja ahli 4. Setelah lembar kerja ahli dibagikan, masing-

masing ketua kelompok membagi anggotanya untuk mengerjakan

lembar kerja ahli. Satu anggota mengerjakan satu lembar kerja ahli.

Setiap anggota kelompok yang mengerjakan lembar kerja ahli yang

sama berkumpul untuk mendiskusikan lembar kerja ahli tersebut

sampai mengerti dan dapat menyelesaikannya dengan benar. Anggota

yang mengerjakan lembar kerja ahli 1 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 1 yang lainnya. Anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 yang lainnya, dan seterusnya. Suasana

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

46

menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berdiskusi.

Setelah suasana kembali tenang, peserta didik mulai berdiskusi untuk

menyelesaiakan lembar kerja ahli. Guru dan peneliti berkeliling

mengawasi peserta didik dalam berdiskusi dan membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan. Saat peneliti berkeliling, peserta didik

bernama Yayuk Sriningsih dari kelompok lembar kerja ahli 3 bertanya,

“Mbak, soal no 2 yang 2r + 1 = 11 kok jawabannya salah semua?trus

HP nya gimana?”. Peneliti menjawab, “Begini, 2r + 1 = 11 untuk r

anggota himpunan A = (1, 2, 3, 4) memang tidak punya penyelesaian,

karena pengganti r dari himpunan A yang benar tidak ada. Jadi, untuk

HP adalah tidak ada atau kosong, bisa ditulis HP ={ } atau Ø ”. Peserta

didik dari kelompok lembar kerja ahli 3 menjawab, “Oo....gitu.”

Setelah menyelesaikan lembar kerja ahli, peserta didik kembali ke

kelompok asalnya dan bergantian mengajarkan teman dalam satu

kelompoknya. Anggota yang mengerjakan lembar kerja ahli 1

menjelaskan kepada teman-temannya sampai mengerti. Selanjutnya

yang mengerjakan lembar kerja ahli 2 menjelaskan hasil diskusi

kepada teman-temannya, dan seterusnya sampai lembar kerja ahli 4.

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan

tanggapan. Namun, peserta didik tidak ada yang berani maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas, sehingga guru

menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas. Guru

memberikan penguatan kepada kelompok yang berani

mempresentasikan ke depan kelas.

Sebelum mengakhiri pembelajaran guru mengingatkan pada

peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan

atau evaluasi dengan materi yang telah diajarkan. Setelah itu guru

mengakhiri pelajaran dengan salam dan dijawab serempak oleh peserta

didik.

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

47

Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 26 Agustus 2009

Waktu : 11.20 – 12.00 WIB

Materi : Evaluasi Siklus 1

Guru mengawali pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab

serempak. Setelah itu guru bertanya “Tadi malam sudah belajar

belum?”. Sebagian menjawab “Sudah, pak!”. Sebagian tidak

menjawab. “Sudah siap ulangan ya anak-anak?” tanya pak Subiyanto.

“ya, pak” jawab peserta didik.

Guru memerintahkan peserta didik untuk memasukkan semua buku

ke dalam laci. Guru membagikan lembar soal kepada peserta didik.

Pada evaluasi siklus 1, guru memberikan 2 soal. Soal pertama dengan

menjawab “ya” atau “tidak” dalam kurung sebanyak 5 soal. Soal kedua

adalah uraian sebanyak 3 soal (lampiran 8).

Pada evaluasi siklus 1 diikuti oleh semua peserta didik kelas VIIA,

yakni sebanyak 43 peserta didik. Peserta didik diberi waktu 30 menit

untuk mengerjakan soal evaluasi. Setelah waktu habis, peserta didik

mengumpulkan hasil pekerjaan evaluasi mereka. Guru mengakhiri

pelajaran dengan salam, kemudian peserta didik menjawab salam.

c. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus I,

adalah sebagai berikut:

1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

a) Peserta didik belum terbiasa secara berkelompok, sehingga

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw belum

terlaksana secara optimal.

b) Peserta didik masih takut untuk mempresentasikan hasil diskusi

di depan kelas, sehingga guru harus menunjuk terlebih dahulu

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

48

peserta didik untuk maju mewakili kelompoknya masing-

masing.

c) Beberapa peserta didik masih ada yang pasif, tidak mau

berdiskusi sehingga guru harus menegurnya.

d) Peserta didik belum bisa memaksimalkan waktu yang diberikan

untuk menyelesaikan tugas.

2) Hasil pengamatan aktivitas guru

a) Guru belum maksimal dalam membimbing peserta didik dalam

diskusi kelompok.

b) Guru belum dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Hal ini

menyebabkan alokasi waktu tidak berjalan sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I, guru bersama

peneliti berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dan menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I

dan perlu diadakan perbaikan adalah:

1) Guru kurang menguasai skenario pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw belum

lancar/optimal.

2) Guru kurang memberikan bimbingan pada tiap-tiap kelompok saat

menyelesaikan masalah.

3) Masih banyak peserta didik yang belum berani untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

4) Masih ada beberapa murid yang pasif.

5) Ada beberapa murid yang trouble maker dalam kelompoknya.

6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

yang telah ditetapkan.

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

49

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan

guru untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan

pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Guru mempelajari lebih lanjut dan mamahami skenario

pembelajaran siklus II

2) Guru akan lebih maksimal dalam membimbing peserta didik

berdiskusi kelompok.

3) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar berani maju

di depan kelas.

4) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif

dalam pembelajaran.

5) Guru memberikan peringatan kepada peserta didik yang trouble

maker.

6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

sehingga perlu dilakukan siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario

pembelajaran siklus II yang telah direncanakan. Kegiatan yang

dilakukan antara lain:

1) Membuat RPP dengan indikator a.) menentukan penyelesaian

persamaan linear satu variabel dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama, b.)

menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan

menggunakan lawan dan kebalikan bilangan (lampiran 11).

2) Membuat lembar kerja ahli (lampiran 13) disertai kunci

jawabannya (lampiran 14).

3) Membuat lembar soal untuk evaluasi siklus II (lampiran 15) beserta

kunci jawabannya (lampiran 16).

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

50

b. Pelaksanaan Tindakan

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan

penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal

yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.

Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan siklus II

Hari/Tanggal Waktu Pertemuan Ke- Materi

Rabu, 1 September 2009

2 × 40’ 1 - Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan.

Kamis, 2 September 2009

1× 40’ 2 Evaluasi Siklus II

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 1 September 2009

Waktu : 07.40- 09.00 WIB

Materi : - Menentukan penyelesaian persamaan linear satu

variabel dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan

yang sama.

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu

variabel dengan menggunakan lawan dan kebalikan

bilangan

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

51

Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru mengucapkan salam,

dilanjutkan peserta didik menjawab salam dengan serempak. Guru

mengabsen peserta didik. Pada pertemuan 1, semua peserta didik

masuk sekolah sehingga jumlah peserta didik genap 43 peserta didik.

Setelah mengabsen, guru mulai membuka pelajaran dengan mencoba

mengingatkan kembali materi sebelumnya, penyelesaian persamaan

linear satu variabel dengan substitusi. Guru memberikan contoh di

papan tulis, dan peserta didik menjawab atau menyelesaikan bersama-

sama.

Setelah melakukan appersepsi, guru membagi peserta didik dalam

10 kelompok. Dengan perincian 7 kelompok beranggotakan 4 peserta

didik dan 3 kelompok beranggotakan 5 peserta didik (lampiran 12).

Setelah peserta berkelompok, guru membagikan lembar kerja ahli.

Masing-masing peserta didik (anggota) mendapatkan 4 lembar kerja

ahli yang terdiri dari lembar kerja ahli 1, lembar kerja ahli 2, lembar

kerja ahli 3, dan lembar kerja ahli 4. Setelah lembar kerja ahli

dibagikan, masing-masing ketua kelompok membagi anggotanya untuk

mengerjakan lembar kerja ahli. Satu anggota mengerjakan satu lembar

kerja ahli.

Setiap anggota kelompok yang mengerjakan lembar kerja ahli yang

sama berkumpul untuk mendiskusikan lembar kerja ahli tersebut

sampai mengerti dan dapat menyelesaikannya dengan benar. Anggota

yang mengerjakan lembar kerja ahli 1 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 1 yang lainnya. Anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 yang lainnya, dan seterusnya. Suasana

menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berdiskusi.

Setelah suasana kembali tenang, peserta didik mulai berdiskusi untuk

menyelesaikan lembar kerja ahli. Guru dan peneliti berkeliling

mengawasi peserta didik dalam berdiskusi dan membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan.

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

52

Saat guru berkeliling, salah satu peserta didik dari kelompok

lember kerja ahli 4 bertanya, “Pak, misalnya 3x – 4 = - 2x + 6 caranya

tidak kedua ruas ditambah 4, tapi kedua ruas dikurangi 6 boleh gak?”.

Guru menjawab, “Boleh, hasilnya sama saja.”

Setelah menyelesaikan lembar kerja ahli, peserta didik kembali ke

kelompok asalnya dan bergantian mengajarkan teman dalam satu

kelompoknya. Anggota yang mengerjakan lembar kerja ahli 1

menjelaskan kepada teman-temannya sampai mengerti. Selanjutnya

yang mengerjakan lembar kerja ahli 2 menjelaskan hasil diskusi

kepada teman-temannya, dan seterusnya sampai lembar kerja ahli 4.

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan

tanggapan. Peserta didik sudah ada yang berani maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru sebelumnya.

Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang berani

mempresentasikan ke depan kelas.

Sebelum mengakhiri pembelajaran guru mengingatkan pada

peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan

atau evaluasi dengan materi yang telah diajarkan. Setelah itu guru

mengakhiri pelajaran dengan salam dan dijawab serempak oleh peserta

didik.

Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 2 September 2009

Waktu : 11.20 – 12.00 WIB

Materi : Evaluasi Siklus II

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

53

Guru mengawali pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab

serempak. Setelah itu guru memastikan bahwa peserta didik sudah siap

untuk melakukan evaluasi.

Guru membagikan lembar soal kepada peserta didik. Pada evaluasi

siklus II, guru memberikan 5 butir soal dalam bentuk uraian (lampiran

15).

Pada evaluasi siklus 1 diikuti oleh semua peserta didik kelas VIIA,

yakni sebanyak 43 peserta didik. Peserta didik diberi waktu 30 menit

untuk mengerjakan soal evaluasi. Setelah waktu habis, peserta didik

mengumpulkan hasil pekerjaan evaluasi mereka. Guru mengakhiri

pelajaran dengan salam, kemudian peserta didik menjawab salam.

c. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus I,

adalah sebagai berikut:

1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

a) Peserta didik sudah terbiasa secara berkelompok, sehingga

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw terlaksana lebih

optimal.

b) Peserta didik sudah ada yang berani untuk mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas.

c) Sebagian besar peserta didik sudah terlihat aktif dalam proses

pembelajaran (diskusi).

2) Hasil pengamatan aktivitas guru

a) Guru selalu memantau dan membimbing peserta didik dalam

diskusi kelompok.

b) Guru memotivasi peserta didik agar semua peserta didik

terlibat aktif dalam diskusi.

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

54

d. Hasil Refleksi

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian

menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah cukup baik

dari pada siklus I. Meningkatnya hasil belajar peserta didik ditandai

dengan nilai rata-rata kelas telah mencapai lebih dari 65 dengan

ketuntasan belajar klasikal mencapai lebih dari 75% pada siklus II.

Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus

III.

B. Analisis Penelitian Tindakan Kelas 1. Pra Siklus

Berdasarkan keterangan dari bapak Subiyanto selaku guru matematika

kelas VII MTs NU Miftahut Tholibin Kudus bahwa pelaksanaan

pembelajaran matematika belum mampu menerapkan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw. Guru masih menggunakan metode

konvensional yaitu guru menjelaskan materi kepada peserta didik

sedangkan peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Setelah

menjelaskan materi guru memberikan contoh soal dan peserta didik

menyalinnya di buku tulis masing-masing. Peserta didik kurang aktif

bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.

Pada pra siklus masih banyak peserta didik yang memperoleh nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak

sekolah. Nilai peserta didik tahun ajaran 2007/2008 tentang materi

persamaan linear satu variabel (terlampir) menunjukkan bahwa dari 40

peserta didik terdapat 18 peserta didik yang nilainya belum tuntas yakni

masih di bawah KKM, yaitu 60, sedangkan peserta didik yang nilainya

tuntas hanya 22 peserta didik sehingga ketuntasan belajar klasikal hanya

mencapai 55%. Sedangkan nilai peserta didik tahun ajaran 2008/2009

(terlampir) menunjukkan bahwa dari 55 peserta didik terdapat 22 peserta

didik yang nilainya belum tuntas yakni masih di bawah KKM, yaitu 60,

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

55

sedangkan peserta didik yang nilainya tuntas hanya 33 peserta didik

sehingga ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 60%.

Adapun hasil nilai pra siklus dapat dilihat pada tabel dan grafik di

bawah ini.

Tabel 4. 3. Nilai pra siklus dua tahun yang lalu

Pra siklus Nilai Ketuntasan Belajar Klasikal

Tahun ajaran 2007/2008 58,6 55%

Tahun ajaran 2008/2009 59,2 60%

Grafik 4. 1. Nilai rata-rata kelas dua tahun yang lalu

58,6

59,2

58,358,4

58,5

58,658,7

58,8

58,959

59,1

59,2

Tahun Ajaran 2007-2008 Tahun Ajaran 2008-2009

Grafik 4. 2. Ketuntasan belajar klasikal dua tahun yang lalu

55%

60%

52%

53%

54%

55%

56%

57%

58%

59%

60%

Tahun Ajaran 2007-2008 Tahun Ajaran 2008-2009

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

56

2. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus 1 belum menunjukkan adanya hasil yang

diharapkan dari penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw pada materi pokok persamaan linear satu variabel. Peserta didik

belum bisa mengikuti atau menyesuaikan diri terhadap kegiatan

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Suasana kelas terlihat

masih kacau, dapat dikatakan belum kondusif sehingga guru harus sering

melerai untuk mengkondisikan kelas agar lebih tenang. Rata-rata peserta

didik masih malu dan takut untuk bertanya atau mengungkapkan

pendapatnya saat berdiskusi. Selain itu, masih banyak peserta didik yang

pasif dan tidak mau berdiskusi, hanya menunggu jawaban dari teman yang

mengerjakan.

Hasil belajar peserta didik pada siklus 1 yang diperoleh mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus, hal ini

dapat dilihat dari hasil nilai evaluasi pada siklus 1 (lampiran 10).

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIIA pada silus 1

sebesar 62,7 dengan ketuntasan belajar klasikal 62,8% dan yang tidak

tuntas sebanyak 37,2%. Dari 43 peserta didik yang tuntas sebanyak 27

peserta didik , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 peserta didik

yakni masih di bawah KKM.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa untuk indikator penelitian

pertama (rata-rata kelas) sudah terpenuhi. Namun untuk indikator

penelitian kedua (ketuntasan belajar klasikal) masih di bawah ketentuan

yang ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian diperlukan perbaikan ke

tahap siklus selanjutnya yakni pada siklus 2.

Adapun hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan siklus I dapat

dilihat dalam tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.4. Hasil Belajar Siklus I

No Indikator Pra Siklus Siklus I

1.

2.

Rata-rata Kelas

Ketuntasan Belajar Klasikal

58,9

57,5%

62,7

62,8%

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

57

Grafik 4.3. Perbandingan nilai rata-rata kelas pada pra siklus

dan siklus I

58,9

62,7

57

58

59

60

61

62

63

Pra Siklus Siklus I

Grafik 4.4. Perbandingan ketuntasan belajar klasikal pada

pra siklus dan siklus I

57,50%

62,80%

54%55%

56%

57%58%

59%

60%61%

62%

63%

Pra Siklus Siklus I

3. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II sudah menunjukkan adanya hasil yang

diharapkan dari penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw pada materi pokok persamaan linear satu variabel. Peserta sudah

bisa mengikuti atau menyesuaikan diri terhadap kegiatan pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw. Suasana kelas terlihat lebih kondusif

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

58

dibandingkan dengan siklus I. Peserta didik sudah terlihat aktif pada

proses pembelajaran. Beberapa peserta didik sudah ada yang berani

bertanya kepada guru perihal menyelesaikan lembar kerja ahli. Bahkan ada

peserta didik yang berani maju untuk mempresentasikan hasil diskusi

tanpa ditunjuk oleh guru.

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIIA pada siklus II

sebesar 71,2 dengan ketuntasan belajar klasikal 88,4% yang sudah berada

di atas ketentuan yaitu nilai rata-rata kelas lebih dari 65 dan ketuntasan

belajar klasikal di atas 75 %. Jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 38

sedangkan yang belum tuntas sebanyak 5 peserta didik yang masih di

bawah KKM. Mereka adalah Abdul Kholil Maulana, Eko Wisnu, M.

Mustaqim, Sri Lestari, dan Yusuf Prayogo.

Hasil belajar peserta didik pada siklus II yang diperoleh mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I, hal ini dapat

dilihat dari hasil nilai evaluasi pada siklus II (lampiran 17).

Pada pelaksanaan siklus II hasil belajar sudah mencapai indikator

yang diinginkan oleh peneliti yakni nilai rata-rata kelas ≥ 65 dengan

ketuntasan belajar klasikal ≥ 75%. Dengan demikian tidak perlu dilakukan

siklus 3.

Adapun hasil evaluasi pada pelaksanaan siklus II, hasil belajar dapat

dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.5. Hasil Belajar Siklus II

No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II

1.

2.

Nilai rata-rata Kelas

Ketuntasan Belajar Klasikal

58,9

57,5%

62,7

62,8%

71,2

88,4%

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

59

Grafik 4.5. Perbandingan nilai rata-rata kelas pada pra siklus, siklus I,

dan siklus II

58,9 62,771,1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Grafik 4.6. Perbandingan ketuntasan belajar klasikal pada pra siklus

dan siklus I

57,50% 62,80%

88,40%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

43

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam hal ini adalah

menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada

pelajaran matematika khususnya pada materi pokok persamaan linear satu

variabel dilaksanakan dalam 3 tahap siklus, yaitu pra siklus, siklus 1, dan

siklus 2. Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas secara lengkap adalah sebagai

berikut:

1. Pra Siklus

Berdasarkan keterangan dari bapak Drs. Subiyanto selaku guru mata

pelajaran matematika kelas VIIA MTs NU Miftahut Tholibin Kudus,

bahwa pelaksanaan pembelajaran matematika masih menggunakan metode

konvensional yaitu guru menjelaskan materi kepada peserta didik

sedangkan peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru. Setelah guru

menjelaskan materi kemudian memberikan contoh soal, peserta didik

menyalinnya di buku tulis mereka masing-masing. Adapun hasil belajar

pra siklus ini akan dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian peserta didik

pada materi pokok persamaan linear satu variabel tahun ajaran 2007/2008

dan 2008/2009 (terlampir)

2. Siklus I

Penelitian yang telah dilakukan akhirnya diperoleh data-data yang

dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario

pembelajaran siklus I yang telah direncanakan. Kegiatan yang

dilakukan antara lain:

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

44

1) Membuat RPP dengan indikator a.) mengenali persamaan linear

satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel, b.) menentukan

penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan substitusi

(lampiran 4).

2) Membuat lembar kerja ahli (lampiran 6) disertai kunci jawabannya

(lampiran 7).

3) Membuat lembar soal untuk evaluasi siklus I (lampiran 8) beserta

kunci jawabannya (lampiran 9).

b. Pelaksanaan Tindakan

Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan siklus I

Hari/Tanggal Waktu Pertemuan Ke- Materi

Rabu, 25 Agustus 2009

2 × 40’ 1 - Mengenali persamaan linear satu variabel dalam berbagai bentuk dan variabel

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan substitusi

Kamis, 26 Agustus 2009

1× 40’ 2 Evaluasi Siklus 1

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Agustus 2009

Waktu : 07.40- 09.00 WIB

Materi : - Mengenali persamaan linear satu variabel dalam

berbagai bentuk dan variabel

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu

variabel dengan substitusi.

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

45

Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru mengucapkan salam,

dilanjutkan peserta didik menjawab salam dengan serempak. Ketua

kelas memimpin do’a, setelah selesai, guru mengabsen peserta didik.

Pada pertemuan 1, ada 2 peserta didik yang tidak masuk sekolah

dikarenakan sakit, yaitu Muhammad Nur Yasin dan Siti Musmiroh.

Jadi jumlah peserta didik yang semula 43 menjadi 41. Setelah

mengabsen, guru mulai membuka pelajaran dengan mencoba

mengingatkan kembali materi sebelumnya, yaitu kalimat tertutup

(pernyataan) atau kalimat terbuka. Guru meminta peserta didik untuk

membuat contoh kalimat tertutup dan kalimat terbuka. Salah satu

peserta didik yang berani angkat tangan untuk menjawab adalah Yayuk

Sri Ningsih.

Setelah melakukan appersepsi, guru menjelasakan model

pembelajarn yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu

model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw.

Guru membagi peserta didik dalam 10 kelompok. Dengan

perincian 9 kelompok beranggotakan 4 peserta didik dan 1 kelompok

beranggotakan 5 peserta didik (lampiran 5). Setelah peserta

berkelompok, guru membagikan lembar kerja ahli. Masing-masing

peserta didik (anggota) mendapatkan 4 lembar kerja ahli yang terdiri

dari lembar kerja ahli 1, lembar kerja ahli 2, lembar kerja ahli 3, dan

lembar kerja ahli 4. Setelah lembar kerja ahli dibagikan, masing-

masing ketua kelompok membagi anggotanya untuk mengerjakan

lembar kerja ahli. Satu anggota mengerjakan satu lembar kerja ahli.

Setiap anggota kelompok yang mengerjakan lembar kerja ahli yang

sama berkumpul untuk mendiskusikan lembar kerja ahli tersebut

sampai mengerti dan dapat menyelesaikannya dengan benar. Anggota

yang mengerjakan lembar kerja ahli 1 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 1 yang lainnya. Anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 yang lainnya, dan seterusnya. Suasana

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

46

menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berdiskusi.

Setelah suasana kembali tenang, peserta didik mulai berdiskusi untuk

menyelesaiakan lembar kerja ahli. Guru dan peneliti berkeliling

mengawasi peserta didik dalam berdiskusi dan membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan. Saat peneliti berkeliling, peserta didik

bernama Yayuk Sriningsih dari kelompok lembar kerja ahli 3 bertanya,

“Mbak, soal no 2 yang 2r + 1 = 11 kok jawabannya salah semua?trus

HP nya gimana?”. Peneliti menjawab, “Begini, 2r + 1 = 11 untuk r

anggota himpunan A = (1, 2, 3, 4) memang tidak punya penyelesaian,

karena pengganti r dari himpunan A yang benar tidak ada. Jadi, untuk

HP adalah tidak ada atau kosong, bisa ditulis HP ={ } atau Ø ”. Peserta

didik dari kelompok lembar kerja ahli 3 menjawab, “Oo....gitu.”

Setelah menyelesaikan lembar kerja ahli, peserta didik kembali ke

kelompok asalnya dan bergantian mengajarkan teman dalam satu

kelompoknya. Anggota yang mengerjakan lembar kerja ahli 1

menjelaskan kepada teman-temannya sampai mengerti. Selanjutnya

yang mengerjakan lembar kerja ahli 2 menjelaskan hasil diskusi

kepada teman-temannya, dan seterusnya sampai lembar kerja ahli 4.

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan

tanggapan. Namun, peserta didik tidak ada yang berani maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas, sehingga guru

menunjuk salah satu kelompok untuk maju ke depan kelas. Guru

memberikan penguatan kepada kelompok yang berani

mempresentasikan ke depan kelas.

Sebelum mengakhiri pembelajaran guru mengingatkan pada

peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan

atau evaluasi dengan materi yang telah diajarkan. Setelah itu guru

mengakhiri pelajaran dengan salam dan dijawab serempak oleh peserta

didik.

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

47

Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 26 Agustus 2009

Waktu : 11.20 – 12.00 WIB

Materi : Evaluasi Siklus 1

Guru mengawali pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab

serempak. Setelah itu guru bertanya “Tadi malam sudah belajar

belum?”. Sebagian menjawab “Sudah, pak!”. Sebagian tidak

menjawab. “Sudah siap ulangan ya anak-anak?” tanya pak Subiyanto.

“ya, pak” jawab peserta didik.

Guru memerintahkan peserta didik untuk memasukkan semua buku

ke dalam laci. Guru membagikan lembar soal kepada peserta didik.

Pada evaluasi siklus 1, guru memberikan 2 soal. Soal pertama dengan

menjawab “ya” atau “tidak” dalam kurung sebanyak 5 soal. Soal kedua

adalah uraian sebanyak 3 soal (lampiran 8).

Pada evaluasi siklus 1 diikuti oleh semua peserta didik kelas VIIA,

yakni sebanyak 43 peserta didik. Peserta didik diberi waktu 30 menit

untuk mengerjakan soal evaluasi. Setelah waktu habis, peserta didik

mengumpulkan hasil pekerjaan evaluasi mereka. Guru mengakhiri

pelajaran dengan salam, kemudian peserta didik menjawab salam.

c. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus I,

adalah sebagai berikut:

1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

a) Peserta didik belum terbiasa secara berkelompok, sehingga

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw belum

terlaksana secara optimal.

b) Peserta didik masih takut untuk mempresentasikan hasil diskusi

di depan kelas, sehingga guru harus menunjuk terlebih dahulu

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

48

peserta didik untuk maju mewakili kelompoknya masing-

masing.

c) Beberapa peserta didik masih ada yang pasif, tidak mau

berdiskusi sehingga guru harus menegurnya.

d) Peserta didik belum bisa memaksimalkan waktu yang diberikan

untuk menyelesaikan tugas.

2) Hasil pengamatan aktivitas guru

a) Guru belum maksimal dalam membimbing peserta didik dalam

diskusi kelompok.

b) Guru belum dapat mengkondisikan kelas dengan baik. Hal ini

menyebabkan alokasi waktu tidak berjalan sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I, guru bersama

peneliti berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dan menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I

dan perlu diadakan perbaikan adalah:

1) Guru kurang menguasai skenario pembelajaran, sehingga proses

pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw belum

lancar/optimal.

2) Guru kurang memberikan bimbingan pada tiap-tiap kelompok saat

menyelesaikan masalah.

3) Masih banyak peserta didik yang belum berani untuk

mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

4) Masih ada beberapa murid yang pasif.

5) Ada beberapa murid yang trouble maker dalam kelompoknya.

6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

yang telah ditetapkan.

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

49

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan

guru untuk pelaksanaan siklus II berdasarkan kekurangan-kekurangan

pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Guru mempelajari lebih lanjut dan mamahami skenario

pembelajaran siklus II

2) Guru akan lebih maksimal dalam membimbing peserta didik

berdiskusi kelompok.

3) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar berani maju

di depan kelas.

4) Guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar lebih aktif

dalam pembelajaran.

5) Guru memberikan peringatan kepada peserta didik yang trouble

maker.

6) Hasil belajar peserta didik belum mencapai indikator keberhasilan

sehingga perlu dilakukan siklus II.

3. Siklus II

a. Perencanaan Penelitian

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah menyiapkan

segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario

pembelajaran siklus II yang telah direncanakan. Kegiatan yang

dilakukan antara lain:

1) Membuat RPP dengan indikator a.) menentukan penyelesaian

persamaan linear satu variabel dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan yang sama, b.)

menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan

menggunakan lawan dan kebalikan bilangan (lampiran 11).

2) Membuat lembar kerja ahli (lampiran 13) disertai kunci

jawabannya (lampiran 14).

3) Membuat lembar soal untuk evaluasi siklus II (lampiran 15) beserta

kunci jawabannya (lampiran 16).

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

50

b. Pelaksanaan Tindakan

Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa tujuan

penelitian belum tercapai dan harus dilanjutkan pada siklus II. Hal-hal

yang belum sempurna di siklus I diperbaiki di siklus II.

Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan siklus II

Hari/Tanggal Waktu Pertemuan Ke- Materi

Rabu, 1 September 2009

2 × 40’ 1 - Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama.

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan.

Kamis, 2 September 2009

1× 40’ 2 Evaluasi Siklus II

Deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:

Pertemuan 1

Pertemuan 1 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Rabu, 1 September 2009

Waktu : 07.40- 09.00 WIB

Materi : - Menentukan penyelesaian persamaan linear satu

variabel dengan cara kedua ruas ditambah,

dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan

yang sama.

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu

variabel dengan menggunakan lawan dan kebalikan

bilangan

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

51

Kegiatan pembelajaran diawali oleh guru mengucapkan salam,

dilanjutkan peserta didik menjawab salam dengan serempak. Guru

mengabsen peserta didik. Pada pertemuan 1, semua peserta didik

masuk sekolah sehingga jumlah peserta didik genap 43 peserta didik.

Setelah mengabsen, guru mulai membuka pelajaran dengan mencoba

mengingatkan kembali materi sebelumnya, penyelesaian persamaan

linear satu variabel dengan substitusi. Guru memberikan contoh di

papan tulis, dan peserta didik menjawab atau menyelesaikan bersama-

sama.

Setelah melakukan appersepsi, guru membagi peserta didik dalam

10 kelompok. Dengan perincian 7 kelompok beranggotakan 4 peserta

didik dan 3 kelompok beranggotakan 5 peserta didik (lampiran 12).

Setelah peserta berkelompok, guru membagikan lembar kerja ahli.

Masing-masing peserta didik (anggota) mendapatkan 4 lembar kerja

ahli yang terdiri dari lembar kerja ahli 1, lembar kerja ahli 2, lembar

kerja ahli 3, dan lembar kerja ahli 4. Setelah lembar kerja ahli

dibagikan, masing-masing ketua kelompok membagi anggotanya untuk

mengerjakan lembar kerja ahli. Satu anggota mengerjakan satu lembar

kerja ahli.

Setiap anggota kelompok yang mengerjakan lembar kerja ahli yang

sama berkumpul untuk mendiskusikan lembar kerja ahli tersebut

sampai mengerti dan dapat menyelesaikannya dengan benar. Anggota

yang mengerjakan lembar kerja ahli 1 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 1 yang lainnya. Anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 berkumpul dengan anggota yang

mengerjakan lembar kerja ahli 2 yang lainnya, dan seterusnya. Suasana

menjadi gaduh saat peserta didik berpindah tempat untuk berdiskusi.

Setelah suasana kembali tenang, peserta didik mulai berdiskusi untuk

menyelesaikan lembar kerja ahli. Guru dan peneliti berkeliling

mengawasi peserta didik dalam berdiskusi dan membantu peserta didik

yang mengalami kesulitan.

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

52

Saat guru berkeliling, salah satu peserta didik dari kelompok

lember kerja ahli 4 bertanya, “Pak, misalnya 3x – 4 = - 2x + 6 caranya

tidak kedua ruas ditambah 4, tapi kedua ruas dikurangi 6 boleh gak?”.

Guru menjawab, “Boleh, hasilnya sama saja.”

Setelah menyelesaikan lembar kerja ahli, peserta didik kembali ke

kelompok asalnya dan bergantian mengajarkan teman dalam satu

kelompoknya. Anggota yang mengerjakan lembar kerja ahli 1

menjelaskan kepada teman-temannya sampai mengerti. Selanjutnya

yang mengerjakan lembar kerja ahli 2 menjelaskan hasil diskusi

kepada teman-temannya, dan seterusnya sampai lembar kerja ahli 4.

Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Guru memberikan

kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan

tanggapan. Peserta didik sudah ada yang berani maju untuk

mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru sebelumnya.

Guru memberikan penguatan kepada kelompok yang berani

mempresentasikan ke depan kelas.

Sebelum mengakhiri pembelajaran guru mengingatkan pada

peserta didik bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan ulangan

atau evaluasi dengan materi yang telah diajarkan. Setelah itu guru

mengakhiri pelajaran dengan salam dan dijawab serempak oleh peserta

didik.

Pertemuan 2

Pertemuan 2 dilaksanakan pada:

Hari/Tanggal : Kamis, 2 September 2009

Waktu : 11.20 – 12.00 WIB

Materi : Evaluasi Siklus II

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

53

Guru mengawali pelajaran dengan salam, peserta didik menjawab

serempak. Setelah itu guru memastikan bahwa peserta didik sudah siap

untuk melakukan evaluasi.

Guru membagikan lembar soal kepada peserta didik. Pada evaluasi

siklus II, guru memberikan 5 butir soal dalam bentuk uraian (lampiran

15).

Pada evaluasi siklus 1 diikuti oleh semua peserta didik kelas VIIA,

yakni sebanyak 43 peserta didik. Peserta didik diberi waktu 30 menit

untuk mengerjakan soal evaluasi. Setelah waktu habis, peserta didik

mengumpulkan hasil pekerjaan evaluasi mereka. Guru mengakhiri

pelajaran dengan salam, kemudian peserta didik menjawab salam.

c. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus I,

adalah sebagai berikut:

1) Hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

a) Peserta didik sudah terbiasa secara berkelompok, sehingga

pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw terlaksana lebih

optimal.

b) Peserta didik sudah ada yang berani untuk mempresentasikan

hasil diskusi di depan kelas.

c) Sebagian besar peserta didik sudah terlihat aktif dalam proses

pembelajaran (diskusi).

2) Hasil pengamatan aktivitas guru

a) Guru selalu memantau dan membimbing peserta didik dalam

diskusi kelompok.

b) Guru memotivasi peserta didik agar semua peserta didik

terlibat aktif dalam diskusi.

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

54

d. Hasil Refleksi

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian

menunjukkan bahwa pada siklus II pembelajaran sudah cukup baik

dari pada siklus I. Meningkatnya hasil belajar peserta didik ditandai

dengan nilai rata-rata kelas telah mencapai lebih dari 65 dengan

ketuntasan belajar klasikal mencapai lebih dari 75% pada siklus II.

Sehingga peneliti dan guru memutuskan tidak perlu diadakan siklus

III.

B. Analisis Penelitian Tindakan Kelas 1. Pra Siklus

Berdasarkan keterangan dari bapak Subiyanto selaku guru matematika

kelas VII MTs NU Miftahut Tholibin Kudus bahwa pelaksanaan

pembelajaran matematika belum mampu menerapkan model pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw. Guru masih menggunakan metode

konvensional yaitu guru menjelaskan materi kepada peserta didik

sedangkan peserta didik mendengarkan penjelasan guru. Setelah

menjelaskan materi guru memberikan contoh soal dan peserta didik

menyalinnya di buku tulis masing-masing. Peserta didik kurang aktif

bertanya tentang materi yang belum mereka pahami.

Pada pra siklus masih banyak peserta didik yang memperoleh nilai di

bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak

sekolah. Nilai peserta didik tahun ajaran 2007/2008 tentang materi

persamaan linear satu variabel (terlampir) menunjukkan bahwa dari 40

peserta didik terdapat 18 peserta didik yang nilainya belum tuntas yakni

masih di bawah KKM, yaitu 60, sedangkan peserta didik yang nilainya

tuntas hanya 22 peserta didik sehingga ketuntasan belajar klasikal hanya

mencapai 55%. Sedangkan nilai peserta didik tahun ajaran 2008/2009

(terlampir) menunjukkan bahwa dari 55 peserta didik terdapat 22 peserta

didik yang nilainya belum tuntas yakni masih di bawah KKM, yaitu 60,

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

55

sedangkan peserta didik yang nilainya tuntas hanya 33 peserta didik

sehingga ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 60%.

Adapun hasil nilai pra siklus dapat dilihat pada tabel dan grafik di

bawah ini.

Tabel 4. 3. Nilai pra siklus dua tahun yang lalu

Pra siklus Nilai Ketuntasan Belajar Klasikal

Tahun ajaran 2007/2008 58,6 55%

Tahun ajaran 2008/2009 59,2 60%

Grafik 4. 1. Nilai rata-rata kelas dua tahun yang lalu

58,6

59,2

58,358,4

58,5

58,658,7

58,8

58,959

59,1

59,2

Tahun Ajaran 2007-2008 Tahun Ajaran 2008-2009

Grafik 4. 2. Ketuntasan belajar klasikal dua tahun yang lalu

55%

60%

52%

53%

54%

55%

56%

57%

58%

59%

60%

Tahun Ajaran 2007-2008 Tahun Ajaran 2008-2009

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

56

2. Siklus I

Pada pelaksanaan siklus 1 belum menunjukkan adanya hasil yang

diharapkan dari penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw pada materi pokok persamaan linear satu variabel. Peserta didik

belum bisa mengikuti atau menyesuaikan diri terhadap kegiatan

pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw. Suasana kelas terlihat

masih kacau, dapat dikatakan belum kondusif sehingga guru harus sering

melerai untuk mengkondisikan kelas agar lebih tenang. Rata-rata peserta

didik masih malu dan takut untuk bertanya atau mengungkapkan

pendapatnya saat berdiskusi. Selain itu, masih banyak peserta didik yang

pasif dan tidak mau berdiskusi, hanya menunggu jawaban dari teman yang

mengerjakan.

Hasil belajar peserta didik pada siklus 1 yang diperoleh mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra siklus, hal ini

dapat dilihat dari hasil nilai evaluasi pada siklus 1 (lampiran 10).

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIIA pada silus 1

sebesar 62,7 dengan ketuntasan belajar klasikal 62,8% dan yang tidak

tuntas sebanyak 37,2%. Dari 43 peserta didik yang tuntas sebanyak 27

peserta didik , sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 peserta didik

yakni masih di bawah KKM.

Berdasarkan data di atas, diketahui bahwa untuk indikator penelitian

pertama (rata-rata kelas) sudah terpenuhi. Namun untuk indikator

penelitian kedua (ketuntasan belajar klasikal) masih di bawah ketentuan

yang ditentukan oleh peneliti. Dengan demikian diperlukan perbaikan ke

tahap siklus selanjutnya yakni pada siklus 2.

Adapun hasil belajar peserta didik pada pelaksanaan siklus I dapat

dilihat dalam tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.4. Hasil Belajar Siklus I

No Indikator Pra Siklus Siklus I

1.

2.

Rata-rata Kelas

Ketuntasan Belajar Klasikal

58,9

57,5%

62,7

62,8%

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

57

Grafik 4.3. Perbandingan nilai rata-rata kelas pada pra siklus

dan siklus I

58,9

62,7

57

58

59

60

61

62

63

Pra Siklus Siklus I

Grafik 4.4. Perbandingan ketuntasan belajar klasikal pada

pra siklus dan siklus I

57,50%

62,80%

54%55%

56%

57%58%

59%

60%61%

62%

63%

Pra Siklus Siklus I

3. Siklus II

Pada pelaksanaan siklus II sudah menunjukkan adanya hasil yang

diharapkan dari penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe

jigsaw pada materi pokok persamaan linear satu variabel. Peserta sudah

bisa mengikuti atau menyesuaikan diri terhadap kegiatan pembelajaran

cooperative learning tipe jigsaw. Suasana kelas terlihat lebih kondusif

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

58

dibandingkan dengan siklus I. Peserta didik sudah terlihat aktif pada

proses pembelajaran. Beberapa peserta didik sudah ada yang berani

bertanya kepada guru perihal menyelesaikan lembar kerja ahli. Bahkan ada

peserta didik yang berani maju untuk mempresentasikan hasil diskusi

tanpa ditunjuk oleh guru.

Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik kelas VIIA pada siklus II

sebesar 71,2 dengan ketuntasan belajar klasikal 88,4% yang sudah berada

di atas ketentuan yaitu nilai rata-rata kelas lebih dari 65 dan ketuntasan

belajar klasikal di atas 75 %. Jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 38

sedangkan yang belum tuntas sebanyak 5 peserta didik yang masih di

bawah KKM. Mereka adalah Abdul Kholil Maulana, Eko Wisnu, M.

Mustaqim, Sri Lestari, dan Yusuf Prayogo.

Hasil belajar peserta didik pada siklus II yang diperoleh mengalami

peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus I, hal ini dapat

dilihat dari hasil nilai evaluasi pada siklus II (lampiran 17).

Pada pelaksanaan siklus II hasil belajar sudah mencapai indikator

yang diinginkan oleh peneliti yakni nilai rata-rata kelas ≥ 65 dengan

ketuntasan belajar klasikal ≥ 75%. Dengan demikian tidak perlu dilakukan

siklus 3.

Adapun hasil evaluasi pada pelaksanaan siklus II, hasil belajar dapat

dilihat pada tabel dan grafik berikut:

Tabel 4.5. Hasil Belajar Siklus II

No Indikator Pra Siklus Siklus I Siklus II

1.

2.

Nilai rata-rata Kelas

Ketuntasan Belajar Klasikal

58,9

57,5%

62,7

62,8%

71,2

88,4%

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

59

Grafik 4.5. Perbandingan nilai rata-rata kelas pada pra siklus, siklus I,

dan siklus II

58,9 62,771,1

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Grafik 4.6. Perbandingan ketuntasan belajar klasikal pada pra siklus

dan siklus I

57,50% 62,80%

88,40%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003, Cet. 2.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. 13.

Arini, Yusti, “Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) dan Aplikasinya Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran”, http : // yusti – arini . blogspot. com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif .html (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

Bell, Margaret E., Belajar dan Membelajarkan, Jakarta: Rajawali, 1991.

Budiningsih, Asri, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005.

Defantri, “Pembelajaran Matematika di Sekolah”, http://defantri.blogspot.com/ 2009/ 05/ pembelajaran-matematika-di-sekolah.html (diakses tanggal 14 Desember 2009).

Departemen Agama Republik Indonesia, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Jumanatul ‘Ali, 2005.

Emildadiany, Novi, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran”, http://akhmadsudrajat .wordpress.com/2008/07/3/cooperative-learning-teknik-jigsaw/, (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

Ibrahim, Muslimin, et.al., Pembelajaran Kooperatif, Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2000.

Jabir Abdul Hamid Jabir, Sikulujiyyah At-Ta’allumi, Mesir: Daarun Nahdhoh Al-A’rabiyyah, 1978.

Karlina, Ina, “Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sebagai Salah Satu Strategi Membangun Pengetahuan Siswa”, http://www.sd-binatalenta.com/images/artikel_ina.pdf (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas, Jakarta: Gramedia, 2004.

Majah, Ibnu, Sunan Ibnu Majah, Mesir : Darul Fikr, t.t.

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Makmun, Abin Syamsuddin, Psikologi Kependidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, Cet. 5.

Malik, Jamaludin, “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pelajaran Qur’an Hadits Pokok Bahasan Hukum Nun Sukun Atau Tanwin Dengan Active Learning Tipe Jigsaw Pada Kelas VII E Semester I MTs Al-Asror Semarang”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2009.

Math, Arini, “Definisi Matematika”, http://arinimath.blogspot.com. /2008/02/ definisi-matematika, html (diakses tanggal 14 Desember 2009).

Maulidah, Ni’mah, “ Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung di MTs Miftahul Falah Demak Tahun Pelajaran 2008/2009”, Skripsi Fakultas Tarbiyah Jurusan Matematika, Semarang: Perpustakaan IAIN Walisongo, 2009.

Moleong, Lexy J., Metodologi Penlitian Kualitatif, (Bandumg: Remaja Rosda Karya, 2006

Morgan, Clifford T. dan Richard A. King, Introduction to Psychology, Tokyo: Grow Hill, 1971.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasinya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 4.

Muslich, Masnur, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.

Mutadi, Pendekatan Efektif Dalam Pembelajaran Matematika, Jakarta: PUSDIKLAT Tenaga Teknis Keagamaan-DEPAG, 2007.

Natalia, Daisy, (ed.), Matematika SMP Untuk Kelas VII, Surabaya: Gelora Aksara Pratama, 2006.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2007, Cet. 3.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 1995, Cet. 3.

Slavin, Robert E., Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, terj. Nurulita Yusron, Bandung: Nusa Media, 2008.

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Sikumbang, Risman (ed.), Prosedur Penelitian Tindakan Kelas, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, Cet. 1.

Sudirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2008.

, Penelitian dan Pendidikan, Bandung: Sinar Baru, 1995.

, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Rosdakarya, 1999.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2008, Cet. 6.

Suherman, Eman, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia, 2003.

Sukino dan Wilson Simangunsong, Matematika Untuk SMP Kelas VII, Jakarta: Erlangga, 2007.

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Tindakan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. 1.

Suyitno, Amin, “Pemilihan Model-model Pembelajaran Matematika dan Penerapannya di SMP”, Makalah, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2006.

, “Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1”, Makalah, Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2004.

Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Widdiharto, Rachmadi, Model-model Pembelajaran matematika SMP, Yogyakarta: PPPG, 2004.

Winkel, WS., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta: Gramedia, 1983.

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 1

SUBJEK PENELITIAN

KELAS VII A TAHUN PELAJARAN 2009/2010

No. Nama Jenis

kelamin L/P

Keterangan

1 Abdul Kholil Maulana L Jumlah siswa = 43 2 Andrai Cahyo Utomo L Laki-laki= 23 3 Anton Sujarwadi L Perempuan = 20 4 Apriani P 5 Arif Chasanul Muna L 6 Ashariono L 7 Budi Setyawan L 8 Budi Utomo L 9 Choirul Umam L 10 Deni Aprilianto L 11 Diana Wulansari P 12 Eko Wisnu Agus S L 13 Heni Ratna Sari P 14 Indah Wulandari P 15 Moh. Khoirul K L 16 Moh. Trijaya P L 17 M. Ilham Mahfuds L 18 M. Mustaqim L 19 M. Nur Yasin L 20 Najib Fadlur R L 21 Nur Rochman L 22 Nur Hidayah P 23 Nuril Anear L 24 Pujiyono L 25 Rijayanti P 26 Rika Fatmawati P 27 Riki Sudrajat L 28 Risnawati P 29 Rizza Afthoni L 30 Setia Murtianingsih P 31 Siti Fatimah P 32 Siti Maesaroh P 33 Siti Makhmudah P 34 Siti Musmiroh P 35 Siti Zulastuti P 36 Sri Lestari P

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

37 Sri Wahyuni P 38 Suaibatul Aslamiyah P 39 Teguh Prasetyo L 40 Vena Febiana P 41 Wiwik Nor Hidayah P 42 Yayuk Sri Ningsih P 43 Yusuf Prayogo L

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 2

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK KELAS VIIA TAHUN PELAJARAN 2007/2008

No. Nama Nilai % Ketercapaian Ketuntasan

ya tidak 1 A. Janzuli 50 50% √ 2 Abdul Rohman 60 60% √ 3 Ali Maksum 60 60% √ 4 Andi Okka K 55 55% √ 5 Aprilliyani 50 50% √ 6 Aulya Rochmanasari 60 60% √ 7 Boni S 65 65% √ 8 Budi Pramono 55 55% √ 9 Chafidhotul C. 50 50% √

10 Dwi Jayanti 50 50% √ 11 Eko Slamet R 65 65% √ 12 Eni Rufida 60 60% √ 13 Eva Isnaini 60 60% √ 14 Evanna Naili Nida 65 65% √ 15 Fela Maulida 70 70% √ 16 Feri Handoko 50 50% √ 17 Heni Khumaidah 55 55% √ 18 Jama'an 65 65% √ 19 Koswadi 60 60% √ 20 M. Arifin 85 85% √ 21 M. Farid Harja 70 70% √ 22 M. Hariyanto 50 50% √ 23 M. Qomarudin 55 55% √ 24 M. Rido Utomo 55 55% √ 25 M. Setiyanto 65 65% √ 26 Noor Khamidah 60 60% √ 27 Nor Hafivi 60 60% √ 28 Nur Miati 55 55% √ 29 Putri Lestari 60 60% √ 30 Setiyawati 65 65% √ 31 Siti Choiriyah 55 55% √ 32 Siti Istianah 60 60% √ 33 Suprihatin BL 50 50% √

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

34 Supriyadi 50 50% √ 35 Supriyanto 65 65% √ 36 Suwarti 55 55% √ 37 Tri Utami 60 60% √ 38 Umi Anifah 50 50% √ 39 Wulansari 55 55% √ 40 Yayan Budi P. 60 60% √ Jumlah 2345 22 18

Rata-rata 58,63 58,63% 55% 45%

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 3

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK KELAS VIIA

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

No. Nama Nilai % Ketercapaian Ketuntasan ya tidak

1 Abdur Rohman A. 97 97% √ 2 Abdur Rohman B. 65 65% √ 3 Achmad Sidiq 65 65% √ 4 Adik Erma Suryani 55 55% √ 5 Aditya Ulil Absor 35 35% √ 6 Agung Utomo 55 55% √ 7 Ahmad Suwito 65 65% √ 8 Ahsan Fitriyanto 53 53% √ 9 Ainul Yachin 50 50% √

10 Ali Sahab 50 50% √ 11 Andriyani Dewi 65 65% √ 12 Anis Rika Saputri 60 60% √ 13 Ari Ariani 60 60% √ 14 Aris Rifai 67 67% √ 15 Bayu Subiyanto 67 67% √ 16 Chotibul Umam 50 50% √ 17 Diah Ayu L. 53 53% √ 18 Esti Wahyu N. 67 67% √ 19 Eva Wulansari 60 60% √ 20 Jamaah 87 87% √ 21 Kholfatun Rosyidah 70 70% √ 22 Khumaidah 50 50% √ 23 Khusnul Khotimah 55 55% √ 24 Leni Maulani 55 55% √ 25 M. Abdul Aziz 93 93% √ 26 M. Abdur Rohman 73 73% √ 27 M. Budi Santoso 60 60% √ 28 M. Dolhadi 55 55% √ 29 M. Irfan Maulana B 60 60% √ 30 M. Ismail 83 83% √

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

31 M. Jepriyanto 55 55% √ 32 M. Khoerul Umam 60 60% √ 33 M. Miftahuddin 40 40% √ 34 M. Rudibahtiar 45 45% √ 35 M. Sholeh 65 65% √ 36 M. Slamet 57 57% √ 37 M. Sobri 45 45% √ 38 M. Syahrul Anam 50 50% √ 39 M. Taufiq Aryanto 55 55% √ 40 Maryanti 55 55% √ 41 Mita Sari 60 60% √ 42 Mohammad Yusuf 50 50% √ 43 Novi Larasati 50 50% √ 44 Rudi 45 45% √ 45 Safi Qurrohman 45 45% √ 46 Selviana 47 47% √ 47 Setiya Budi U. 45 45% √ 48 Siti Miftakul Noor H. 73 73% √ 49 Solikin 65 65% √ 50 Sri Untari 60 60% √ 51 Teguh Fauzan K. 55 55% √ 52 Totok Setio U 70 70% √ 53 Tri Hana Lutfiana 50 50% √ 54 Ulin Nuha Firdaus 70 70% √

55 Zuliandi Pramono 65 65% √ Jumlah 3257 33 22

Rata-rata 59,22 59,22% 60% 40%

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 4

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Sekolah : MTs NU Miftahut Tholibin Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VII / I Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel. Kompetensi Dasar : 2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu variabel.

Indikator : - Mengenali persamaan linear satu variabel dalam

berbagai bentuk dan variabel - Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan substitusi

A. Tujuan pembelajaran

- Dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat mengenali persamaan linear satu variabel dengan benar.

- Dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan substitusi.

B. Materi ajar

Persamaan linear satu variabel (terlampir) C. Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : cooperative learning tipe jigsaw. 2. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan tanya jawab.

D. Langkah-langkah pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran

Waktu

1

Pendahuluan: a. Guru mengawali dengan salam pembuka dan do’a. b. Apersepsi: mengingat kembali tentang kalimat tertutup dan

kalimat terbuka. c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

10 menit

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

2 Kegiatan Inti a. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

yang terdiri dari 4-5 peserta didik dan mengatur tempat duduk peserta didik agar setiap kelompok bertatap muka.

b. Guru memberikan lembar kerja ahli c. Masing-masing ketua kelompok membagi setiap anggota

untuk mengerjakan LK ahli yang berbeda (satu peserta didik mengerjakan satu LK ahli)

d. Kemudian anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikan LK ahli tersebut sampai mengerti dan dapat menyelesaikan LK tersebut dengan benar.

e. Peserta didik kembali ke kelompok asalnya dan bergantian mengajarkan teman dalam satu kelompoknya.

f. Guru bertindak sebagai fasilitator atau nara sumber jika peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan.

g. Guru memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

h. Guru memberikan penguatan terhadap presentasi kelompok. i. Setelah selesai mengerjakan LK ahli secara tuntas, guru

meminta kepada peserta didik agar duduk kembali pada posisi semula (tidak berkelompok).

60 menit

3 Penutup a. Guru membimbing peserta didik memyimpulkan materi

yang sudah dipelajari. b. Guru memberikan tugas rumah. c. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

10 menit

E. Sumber belajar

1. Buku matematika kelas VII

2. LKS matematika kelas VII semester 2

F. Penilaian Tes akhir siklus

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Kudus, 25 Agustus 2009

Guru kelas VII Peneliti

Drs. Subiyanto Hanik Rochmawati NIP. - NIM. 3105069

Mengetahui,

Kepala MTs NU Miftahut Tholibin

Drs. H. Muchroni NIP. 1954041019790301003

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 5

DAFTAR KELOMPOK KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SIKLUS I

KELOMPOK II 1. M. Khoirul K. 2. Arif Chasanul 3. Nuril Anwar 4. Teguh P.

KELOMPOK 1 1. Sri Lestari 2. Siti Fatimah 3. Rika F. 4. Wiwik Nor H.

KELOMPOK III

1. Heni Ratna S. 2. Nur Hidayah 3. Rijayanti 4. Sri Wahyuni

KELOMPOK IV

1. Ashariono 2. Pujiyono 3. Najib Fadlur R 4. Abdul Kholil

KELOMPOK V

1. Siti Maesaroh 2. Apriani 3. Yayuk Sri N. 4. Siti Zulastutik

KELOMPOK VI 1. Riki Sudrajat 2. M. Ilham M. 3. Agus Saputro 4. Yusuf P.

KELOMPOK X

1. Deni A. 2. Budi S. 3. Andrai C. U. 4. Reza Afthoni 5. Budi Utomo

KELOMPOK IX

1. Suaibatul A. 2. Indah W. 3. Diana W. 4. Anton S.

KELOMPOK VIII

1. M. Mustaqim 2. Choirul U. 3. Nur Rohman 4. Trijaya P.

KELOMPOK VII

1. Setia Murtia N 2. Makhmudah 3. Vena Febiana 4. Risnawati

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 1 SIKLUS 1

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. x + y = 5, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

b. p + 5 = 8, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

c. a – 4 = 2, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

d. t2 – 6 = 10, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

e. = 4, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

2. Selesaikan persamaan x + 3 = 7 dengan cara substitusi , jika x peubah pada

himpunan bilangan asli!

Jawab :

x + 3 = 7, jika x = 1 → 1 + 3 = 7 ( salah )

x = 2 → … + 3 = 7 ( …… )

x = 3 → … + 3 = 7 ( …… )

x = 4 → … + 3 = 7 ( …… )

Penyelesaian x = …

Himpunan Penyelesaian = {…}

Lampiran 6

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 2 SIKLUS 1

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. p + q = 7, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

b. m – 2 = 5, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

c. 4 + h = 9, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

d. n2 – 1 = 8, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

e. 5 x = 2x + 12, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

2. Selesaikan persamaan 3y + 7 = 25 dengan cara substitusi, jika y peubah pada

himpunan bilangan asli A = {2,3,4,5,6}

Jawab :

3y + 7 = 25, jika y = 2 → 3×2 + 7 = 25 ( salah )

y = 3 → 3× .... + 7 = 25 ( …….)

y = 4 → 3× .... + 7 = 25 ( …….)

y = 5 → 3×…. + 7 = 25 ( …….)

y = 6 → 3×…. + 7 = 25 ( …….)

Penyelesaian y = …

Himpunan Penyelesaian = {…}

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 3 SIKLUS 1

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. a + b = 11, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

b. 2 (3y -1) = 8, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

c. 3x – 2 = x + 7, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

d. 3 = 1 + 2, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

e. 2z = 14, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

2. Selesaikan persamaan 2r + 1 = 11 dengan cara substitusi, r anggota himpunan

A = {1,2,3,4}

Jawab:

2r + 1 = 11, Jika r = 1 → 2×1 + 1 = 11 (salah)

r = 2 → 2× .... + 1 = 11 (..........)

r = 3 → 2× .... + 1 = 11 (..........)

r = 4 → 2× .... + 1 = 11 (...........)

Pengganti r yang benar tidak ada.

Maka himpunan penyelesaiannya = { }atau Ø

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 4 SIKLUS 1

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. m + n = 4, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

b. w – 2 = 7, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

c. 2 (3x – 5) = 4x + 8, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

d. 5 + 2 = 7, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

e. y2 + 1 = 5, kalimat terbuka (…) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…)

2. Selesaikan persamaan z - 3 = 4 dengan cara substitusi, z anggota himpunan A

= {4,5,6,7}

Jawab :

z - 3 = 4, jika z = 4 → 4 - 3 = 4 ( salah )

z = 5 → … - 3 = 4 ( …… )

z = 6 → … - 3 = 4 ( …… )

z = 7 → … - 3 = 4 ( …… )

Penyelesaian z = …

Himpunan Penyelesaian = {…}

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 1 SIKLUS 1

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. x + y = 5, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

b. p + 5 = 8, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

c. a – 4 = 2, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?(ya)

d. t2 – 6 = 10, kalimat terbuka (ya) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

e. = 4, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu variabel?(

ya )

2. Selesaikan persamaan x + 3 = 7 dengan cara substitusi , jika x peubah pada himpunan bilangan asli!

Jawab :

x + 4 = 7, jika x = 1 → 1 + 3 = 7 ( salah )

x = 2 → 2 + 3 = 7 ( salah )

x = 3 → 3 + 3 = 7 ( salah )

x = 4 → 4 + 3 = 7 ( benar )

Penyelesaian x = 4

Himpunan Penyelesaian = {4}

Lampiran 7

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. p + q = 7, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

b. m – 2 = 5, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

c. 4 + h = 9, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

d. n2 – 1 = 8, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

e. 5 x = 2x + 12, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

2. Selesaikan persamaan 3y + 7 = 25 dengan cara substitusi, jika y peubah pada himpunan bilangan asli A = {2,3,4,5,6}

Jawab :

3y + 7 = 32, jika y = 2 → 3×2 + 7 = 25 ( salah )

y = 3 → 3× 3 + 7 = 25 ( salah )

y = 4 → 3× 4 + 7 = 25 ( salah )

y = 5 → 3× 5 + 7 = 25 ( salah )

y = 6 → 3× 6 + 7 = 25 ( benar )

Penyelesaian y = 6

Himpunan Penyelesaian = { 6 }

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 2 SIKLUS 1

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 3 SIKLUS 1

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. a + b = 11, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

b. 2 (3y -1) = 8, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

c. 3x – 2 = x + 7, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

d. 3 = 1 + 2, kalimat terbuka ( tidak ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

e. 2z = 14, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu variabel?(

ya )

2. Selesaikan persamaan 2r + 1 = 11 dengan cara substitusi, r anggota himpunan

A = {1,2,3,4}

Jawab:

2r + 1 = 11, Jika r = 1 → 2×1 + 1 = 11 ( salah )

r = 2 → 2× 2 + 1 = 11 ( salah )

r = 3 → 2×3 + 1 = 11 ( salah )

r = 4 → 2×4 + 1 = 11 ( salah )

Pengganti r yang benar tidak ada.

Maka himpunan penyelesaiannya = { }atau Ø

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Petunjuk

Persamaan adalah kalimat terbuka yang memuat tanda sama dengan (=)

Persamaan Linear satu variable adalah persamaan yang hanya memuat satu

variabel dengan pangkat satu.

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. m + n = 4, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

b. w – 2 = 7, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( ya )

c. 2 (3x – 5) = 4x + 8, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier

satu variabel?( ya )

d. 5 + 2 = 7, kalimat terbuka ( tidak ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

e. y2 + 1 = 5, kalimat terbuka ( ya ) merupakan persamaan linier satu

variabel?( tidak )

2. Selesaikan persamaan z - 3 = 4 dengan cara substitusi, z anggota himpunan A

= {4,5,6,7}

Jawab :

z - 3 = 4, jika z = 4 → 1 - 3 = 4 ( salah )

z = 5 → 5 - 3 = 4 ( salah )

z = 6 → 6 - 3 = 4 ( salah )

z = 7 → 7 - 3 = 4 ( benar )

Penyelesaian z = 7

Himpunan Penyelesaian = { 7 }

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 4 SIKLUS 1

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Nama : …………………..

No. Absen : ………………….

Petunjuk

a. Bacalah Basmalah sebelum mengerjakan soal

b. Isilah nama dan no. absen

c. Jangan menyontek

1. Lengkapilah soal dibawah ini dengan jawaban ya atau tidak !

a. a + 1 = 6, kalimat terbuka (…...) merupakan persamaan linier satu

variabel?(…....)

b. 4x - 6 = 2x + 2, kalimat terbuka (…....) merupakan persamaan linier satu

variabel?(….....)

c. 3x – y = 6, kalimat terbuka (…....) merupakan persamaan linier satu

variabel?(….....)

d. 5 + 1 = 6, kalimat terbuka (….....) merupakan persamaan linier satu

variabel?(….....)

e. 5k = 20, kalimat terbuka (….....) merupakan persamaan linier satu

variabel?(….....)

2. Tentukan himpunan penyelesaian PLSV berikut dengan cara substitusi

a. x + 5 = 8, jika x = anggota pada himpunan B = {1,2,3,4}.

b. 4 – x = 2, jika x = anggota pada himpunan K = {0,1,2}

c. 2x + 3 = 11, jika x = anggota pada himpunan A = {1,2,3,4,5}.

TES SIKLUS 1

Lampiran 8

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Kunci jawaban tes siklus 1

Skor

1. a. ya,ya 5

b. ya,ya 5

c. ya,tidak 5

d. tidak,tidak 5

e. ya,ya 5

2. a. x + 5 = 8

jika x = 0, maka 0 + 5 = 8 (salah) 5

x = 1, maka 1 + 5 = 8 (salah) 10

x = 2, maka 2 + 5 = 8 (salah) 15

x = 3, maka 3 + 5 = 8 (benar) 20

Jadi HP {3} 25

b. 4 – x = 2

jika x = 0, maka 4 - 0 = 2 (salah) 5

x = 1, maka 4 - 1 = 2 (salah) 10

x = 2, maka 4 - 2 = 2 (salah) 20

Jadi HP {2} 25

c. 2x + 3 = 11

Jika x = 1, maka 2.1 + 3 = 11 {salah} 5

x = 2, maka 2.2 + 3 = 11 {salah} 10

x = 3, maka 2.3 + 3 = 11 {salah} 15

x = 4, maka 2.4 + 3 = 11 {benar} 20

Jadi HP {4} 25

Skor total 100

Lampiran 9

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 10

DAFTAR NILAI TES SIKLUS I KELAS VIIA

No. Nama Nilai % Ketercapaian Ketuntasan ya tidak

1 Abdul Kholil Maulana 50 50% √ 2 Andrai Cahyo Utomo 50 50% √ 3 Anton Sujarwadi 60 60% √ 4 Apriani 65 65% √ 5 Arif Chasanul Muna 52,5 52,50% √ 6 Ashariono 70 70% √ 7 Budi Setyawan 55 55% √ 8 Budi Utomo 62,5 62,50% √ 9 Choirul Umam 55 55% √ 10 Deni Aprilianto 62,5 62,50% √ 11 Diana Wulansari 67,5 67,50% √ 12 Eko Wisnu Agus S 50 50% √ 13 Heni Ratna Sari 55 55% √ 14 Indah Wulandari 70 70% √ 15 Moh. Khoirul K 65 65% √ 16 Moh. Trijaya P 50 50% √ 17 M. Ilham Mahfuds 65 65% √ 18 M. Mustaqim 67,5 67,50% √ 19 M. Nur Yasin 67,5 67,50% √ 20 Najib Fadlur R 67,5 67,50% √ 21 Nur Rochman 65 65% √ 22 Nur Hidayah 55 55% √ 23 Nuril Anear 75 75% √ 24 Pujiyono 52,5 52,50% √ 25 Rijayanti 80 80% √ 26 Rika Fatmawati 55 55% √ 27 Riki Sudrajat 80 80% √ 28 Risnawati 70 70% √ 29 Rizza Afthoni 45 45% √ 30 Setia Murtianingsih 70 70% √ 31 Siti Fatimah 55 55% √ 32 Siti Maesaroh 67,5 67,50% √ 33 Siti Makhmudah 70 70% √ 34 Siti Musmiroh 62,5 62,50% √ 35 Siti Zulastuti 70 70% √ 36 Sri Lestari 45 45% √ 37 Sri Wahyuni 80 80% √ 38 Suaibatul Aslamiyah 80 80% √ 39 Teguh Prasetyo 50 50% √ 40 Vena Febiana 62,5 62,50% √

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

41 Wiwik Nor Hidayah 67,5 67,50% √ 42 Yayuk Sri Ningsih 80 80%% √ 43 Yusuf Prayogo 50 50%% √ Jumlah 2695 27 16 rata-rata 62,67442 62,67% 62,79% 37,21%

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS 2

Sekolah : MTs NU Miftahut Tholibin Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : VII / I Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) Standar Kompetensi : 2. Memahami bentuk aljabar, persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel Kompetensi Dasar : 2.3 Menyelesaikan persamaan linear satu variabel

Indikator : - Menentukan bentuk setara dari persamaan linear satu

variabel dalam berbagai bentuk dan variabel dengan cara kedua ruas ditambah, dikurangi, dikalikan atau dibagi dengan bilangan yang sama

- Menentukan penyelesaian persamaan linear satu variabel dengan menggunakan lawan dan kebalikan bilangan.

A. Tujuan pembelajaran

- Dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw peserta didik diharapkan dapat menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan benar.

B. Materi ajar

Persamaan linear satu variabel (terlampir) C. Metode pembelajaran

1. Model pembelajaran : cooperative learning tipe jigsaw. 2. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan tanya jawab.

D. Langkah-langkah pembelajaran No Kegiatan Pembelajaran

Waktu

1

Pendahuluan: a. Guru mengawali dengan salam pembuka dan do’a. b. Apersepsi: mengingat kembali tentang persamaan linear

satu variabel

10 menit

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2.

Kegiatan inti: a. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

yang terdiri dari 4-5 peserta didik dan mengatur tempat duduk peserta didik agar setiap kelompok bertatap muka.

b. Guru memberikan lembar kerja ahli c. Masing-masing ketua kelompok membagi setiap anggota

untuk mengerjakan LK ahli yang berbeda (satu peserta didik mengerjakan satu LK ahli)

d. Kemudian anggota kelompok yang mengerjakan LK ahli yang sama bertemu untuk mendiskusikan LK ahli tersebut sampai mengerti dan dapat menyelesaikan LK tersebut dengan benar.

e. Peserta didik kembali ke kelompok asalnya dan bergantian mengajarkan teman dalam satu kelompoknya.

f. Guru bertindak sebagai fasilitator atau nara sumber jika peserta didik mengalami kesulitan dalam mengerjakan.

g. Guru memberikan kesempatan kepada semua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

h. Guru memberikan penguatan terhadap presentasi kelompok. i. Setelah selesai mengerjakan LK ahli secara tuntas, guru

meminta kepada peserta didik agar duduk kembali pada posisi semula (tidak berkelompok).

60 menit

3. Penutup a. Guru membimbing peserta didik memyimpulkan materi

yang sudah dipelajari. b. Guru memberikan tugas rumah. c. Guru mengakhiri pelajaran dengan salam.

10 menit

E. Sumber belajar

1. Buku matematika kelas VII

2. LKS matematika kelas VII semester 2

F. Penilaian Tes akhir siklus

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Kudus, 01 September 2009

Guru kelas VII Peneliti

Drs. Subiyanto Hanik Rochmawati NIP. - NIM. 3105069

Mengetahui,

Kepala MTs NU Miftahut Tholibin

Drs. H. Muchroni NIP. 1954041019790301003

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 12

DAFTAR KELOMPOK KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN

COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SIKLUS II

KELOMPOK X 1. Riki Sudrajat 2. Yusuf P. 3. Ashariono M 4. Nur Yasin 5. Trijaya P.

KELOMPOK 1 1. Siti Maesaroh 2. Heni Ratna S. 3. Setia Murtia N 4. Suaibatul A

KELOMPOK III 1. M. Khoirul K. 2. M. Ilham M. 3. Anton S. 4. Andrai C. U.

KELOMPOK IV 1. Najib Fadlur R 2. M. Mustaqim 3. Budi Utomo 4. Agus Saputro

KELOMPOK V 1. Choirul U. 2. Nur Rohman 3. Nuril Anwar 4. Teguh P.

KELOMPOK VIII 1. Diana W. 2. Musmiroh 3. Rika F. 4. Wiwik Nor H

KELOMPOK VII 1. Budi S. 2. Reza Afthoni 3. Pujiyono 4. Abdul Kholil 5. Deni A.

KELOMPOK IX 1. Nur Hidayah 2. Rijayanti 3. Sri Lestari 4. Makhmudah 5. Indah W

KELOMPOK VI 1. Yayuk Sri N. 2. Siti Zulastutik 3. Vena Febiana 4. Risnawati

KELOMPOK II 1. Apriani 2. Siti Fatimah 3. Rika Fatmawati 4. Sri Wahyuni

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 1

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x – 3 = x + 1, x merupakan

anggota himpunan bilangan asli.

Jawab:

2x – 3 = x + 1 (persamaan awal)

⇔ 2x – 3 + …. = x + 1 + …. (kedua ruas ditambah 3)

⇔ 2x = x + …

⇔ 2x - …. = x - …. + 4 (kedua ruas dikurangi x)

⇔ x = …..

Jadi HP = {….}

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 3x – 10 = 8, y anggota himpunan

bilangan asli.

Jawab :

3y – 10 = 8 (persamaan awal)

⇔ 3y = 8 + ….. (-10 pindah ruas menjadi + 10 )

⇔ 3y = ……

⇔ y = 3

.... (pindah ruas menjadi pembagian)

⇔ y = ….

Jadi HP = {….}

Lampiran 13

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 2

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x - 5 = 3, x ∈{bilangan bulat}

Jawab :

2x - 5 = 3 (persamaan awal)

⇔ 2x - 5 +….. = 3 + ….. (kedua ruas ditambah 5)

⇔ 2x = ……

⇔ 2x ×…. = 8 × ….. (kedua ruas dikalikan 2)

⇔ x = …..

Jadi HP = {….}

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan -3y + 4 = 19, y anggota

himpunan bilangan asli.

Jawab :

-3y + 4 = 19 (persamaan awal)

⇔ -3y = 19 - …. ( +4 pindah ruas menjadi -4)

⇔ - 3y = …..

⇔ y = 3

....−

(pindah ruas menjadi pembagian)

⇔ y = - 5

Jadi HP = { }, atau Ø, karena -5 bukan anggota himpunan bilangan asli.

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 3

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x + 1 = 7, x merupakan

anggota himpunan bilangan asli.

Jawab :

2x + 1 = 7 (persamaan awal)

⇔ 2x + 1 - …. = 7 - …. (kedua ruas dikurangi 1)

⇔ 2x = ….

⇔ ....2x =

....6 (kedua ruas dibagi 2)

⇔ x = ….

Jadi HP = {….}

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 8 + 6y = 5y + 12, y anggota

himpunan bilangan asli.

Jawab :

8 + 6y = 5y + 12 (persamaan awal)

⇔ 6y – 5y = 12 - …. (5y pindah ruas menjadi -5y, 8

pindah ruas menjadi -8)

⇔ y = ….

Jadi HP = {….}

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

LEMBAR KERJA AHLI 4

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 3x – 4 = - 2x + 6, x merupakan

anggota himpunan bilangan asli.

Jawab :

3x – 4 = - 2x + 6 (persamaan awal)

⇔ 3x – 4 + …. = -2x + 6 + …. (kedua ruas ditambah 4)

⇔ 3x = - 2x + ….

⇔ 3x + …. = - 2x + …. + 10 (kedua ruas ditambah 2x)

⇔ 5x = 10

⇔ ....5x =

....10 (kedua ruas dibagi 5)

⇔ x = ….

Jadi HP = {….}

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 6y - 8 = 22, y anggota himpunan

bilangan asli.

Jawab :

6y - 8 = 22 (persamaan awal)

⇔ 6y = 22 + …. (-8 pindah ruas menjadi + 8)

⇔ 6y = ….

⇔ y = 6.... (6 pindah ruas menjadi pembagian)

⇔ y = ….

Jadi HP = {….}

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 1

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x – 3 = x + 1, x merupakan

anggota himpunan bilangan asli.

Jawab:

2x – 3 = x + 1 (persamaan awal)

⇔ 2x – 3 + 3 = x + 1 + 3 (kedua ruas ditambah 3)

⇔ 2x = x + 4

⇔ 2x - x = x - x + 4 (kedua ruas dikurangi x)

⇔ x = 4

Jadi HP = { 4 }

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 3x – 10 = 8, y anggota himpunan

bilangan asli.

Jawab :

3y – 10 = 8 (persamaan awal)

⇔ 3y = 8 + 10 (-10 pindah ruas menjadi + 10 )

⇔ 3y = 18

⇔ y = 3

18 (pindah ruas menjadi pembagian)

⇔ y = 6

Jadi HP = { 6 }

Lampiran 14

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 2

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x - 5 = 3, x ∈{bilangan bulat}

Jawab :

2x - 5 = 3 (persamaan awal)

⇔ 2x - 5 + 5 = 3 + 5 (kedua ruas ditambah 5)

⇔ 2x = 8

⇔ 2x × 2 = 8 × 2 (kedua ruas dikalikan 2)

⇔ x = 16

Jadi HP = {16 }

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan -3y + 4 = 19, y anggota

himpunan bilangan asli.

Jawab :

-3y + 4 = 19 (persamaan awal)

⇔ -3y = 19 - 4 ( +4 pindah ruas menjadi -4)

⇔ - 3y = 15

⇔ y = 3

15−

(pindah ruas menjadi pembagian)

⇔ y = - 5

Jadi HP = { }, atau Ø, karena -5 bukan anggota himpunan bilangan asli.

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 3

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2x + 1 = 7, x merupakan

anggota himpunan bilangan asli.

Jawab :

2x + 1 = 7 (persamaan awal)

⇔ 2x + 1 - 1 = 7 - 1 (kedua ruas dikurangi 1)

⇔ 2x = 6

⇔ 2

2x = 26 (kedua ruas dibagi 2)

⇔ x = 3

Jadi HP = { 3 }

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2(4 + 3y) = 5y + 12, y anggota

himpunan bilangan asli.

Jawab :

2(4 + 3y) = 5y + 12 (persamaan awal)

⇔ 8 + 6y = 5y + 12 (sifat distributif)

⇔ 6y – 5y = 12 - 8 (5y pindah ruas menjadi -5y, 8

pindah ruas menjadi -8)

⇔ y = 4

Jadi HP = {4}

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA AHLI 4

SIKLUS 2

1. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 3x – 4 = - 2x + 6, x merupakan

anggota himpunan bilangan asli.

Jawab :

3x – 4 = - 2x + 6 (persamaan awal)

⇔ 3x – 4 + 4 = -2x + 6 + 4 (kedua ruas ditambah 4)

⇔ 3x = - 2x + 10

⇔ 3x + 2x = - 2x + 2x + 10 (kedua ruas ditambah 2x)

⇔ 5x = 10

⇔ 5

5x = 5

10 (kedua ruas dibagi 5)

⇔ x = 2

Jadi HP = { 2 }

2. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan 2(3y - 4) = 22, y anggota

himpunan bilangan asli.

Jawab :

2(3y - 4) = 22 (persamaan awal)

⇔ 6y - 8 = 22 (sifat distributif)

⇔ 6y = 22 + 8 (-8 pindah ruas menjadi + 8)

⇔ 6y = 30

⇔ y = 6

30 (6 pindah ruas menjadi pembagian)

⇔ y = 5

Jadi HP = { 5 }

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Nama : …………………..

No. Absen : ………………….

Petunjuk

a. Bacalah Basmalah sebelum mengerjakan soal

b. Isilah nama dan no. absen

c. Jangan menyontek

Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan berikut dengan cara yang kalian

anggap mudah, x adalah anggota himpunan bilangan bulat.

1. x – 5 = 3

2. x + 2 = -5

3. 3x + 4 = 19

4. 5x + 2 = 2x + 8

5. 2x = 9

TES SIKLUS 2

Lampiran 15

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Kunci jawaban tes siklus 2

1. x – 5 = 3 skor

⇔ x – 5 + 5 = 3 + 5 10

⇔ x = 8 15

Jadi HP = {8} 20

2. x + 2 = -5

⇔ x + 2 – 2 = -5 - 2 10

⇔ x = -7 15

Jadi HP = {-7} 20

3. 3x + 4 = 19

⇔ 3x + 4 – 4 = 19 – 4 4

⇔ 3x = 15 8

⇔ 3x : 3 = 15 : 3 12

⇔ x = 5 16

Jadi HP = {5} 20

4. 5x + 2 = 2x + 8

⇔ 5x + 2 – 2 = 2x + 8 - 2 4

⇔ 5x = 2x + 6 8

⇔ 5x – 2x = 2x – 2x + 6 12

⇔ 3x = 6 16

⇔ x = 2 18

Jadi HP ={3} 20

5. 21 x = 9

⇔ x = 9 × 2 10

⇔ x = 18 15

Jadi HP = {18} 20

Skor total 100

Lampiran 16

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Lampiran 17

DAFTAR NILAI TES SIKLUS 2 KELAS VII A

No. Nama Nilai %

Ketercapaian Ketuntasan

ya tidak 1 Abdul Kholil Maulana 50 50% √ 2 Andrai Cahyo Utomo 70 70% √ 3 Anton Sujarwadi 65 65% √ 4 Apriani 70 70% √ 5 Arif Chasanul Muna 60 60% √ 6 Ashariono 70 70% √ 7 Budi Setyawan 60 60% √ 8 Budi Utomo 75 75% √ 9 Choirul Umam 60 60% √ 10 Deni Aprilianto 60 60% √ 11 Diana Wulansari 70 70% √ 12 Eko Wisnu Agus S 55 55% √ 13 Heni Ratna Sari 75 75% √ 14 Indah Wulandari 70 70% √ 15 Moh. Khoirul K 60 60% √ 16 Moh. Trijaya P 65 65% √ 17 M. Ilham Mahfuds 80 80% √ 18 M. Mustaqim 55 55% √ 19 M. Nur Yasin 70 70% √ 20 Najib Fadlur R 85 85% √ 21 Nur Rochman 75 75% √ 22 Nur Hidayah 80 80% √ 23 Nuril Anear 80 80% √ 24 Pujiyono 70 70% √ 25 Rijayanti 80 80% √ 26 Rika Fatmawati 85 85% √ 27 Riki Sudrajat 70 70% √ 28 Risnawati 75 75% √ 29 Rizza Afthoni 65 65% √ 30 Setia Murtianingsih 80 80% √ 31 Siti Fatimah 85 85% √ 32 Siti Maesaroh 85 85% √ 33 Siti Makhmudah 75 75% √ 34 Siti Musmiroh 70 70% √ 35 Siti Zulastuti 70 70% √ 36 Sri Lestari 50 50% √ 37 Sri Wahyuni 75 75% √ 38 Suaibatul Aslamiyah 85 85% √

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

39 Teguh Prasetyo 80 80% √ 40 Vena Febiana 75 75% √ 41 Wiwik Nor Hidayah 70 70% √ 42 Yayuk Sri Ningsih 100 100% √ 43 Yusuf Prayogo 55 55% √ Jumlah 3060 38 5

Rata-rata 71,1627

9 71,16% 88,37209 11,6279

1

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

DOKUMENTASI

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT
Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

PEDOMAN WAWANCARA

Pokok-pokok wawancara dengan Guru mata pelajaran matematika kelas VII (Drs.

Subiyanto) di MTs NU Miftahut Tholibin Kudus Meliputi:

1. Metode apa yang digunakan dalam pembelajaran Matematika di MTs NU

Miftahut Tholibin Kudus?

2. Bagaimana aktivitas peserta didik / kelas dalam pembelajaran matematika?

3. Bagaimana perolehan nilai peserta didik / kelas dalam pembelajaran

matematika?

4. Dengan berlakunya KTSP, apakah pembelajaran matematika di MTs NU

Miftahut Tholibin Kudus sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif

khususnya tipe jigsaw dalam proses pembelajarannya?

Hasil wawancara dengan Drs. Subiyanto

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

1. Selama ini metode yang digunakan dalam pembelajaran matematika adalah

ceramah, memberikan latihan dan pemberian tugas rumah. Karena metode ini

dianggap lebih efektif dan efisien.

2. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran matematika, peserta didik

jarang bertanya bahkan hampir tidak pernah.

3. Nilai rata-rata kelas dalam pembelajaran matematika selalu di bawah

pelajaran-pelajaran yang lain. Sering sekali harus mengadakan remidi karena

banyak peserta didik yang nilainya dibawah KKM yang ditentukan madrasah

yaitu 60.

4. Model kooperatif tipe jigsaw belum pernah digunakan untuk pembelajaran

matematika di MTs Miftahut Tholibin, hanya sesekali pernah saya gunakan

metode kerja kelompok untuk mengerjakan soal/tugas.

Lembar Observasi

Hasil Pengamatan Siklus I

No. Idikator Skor

1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

5.

Kesiapan peserta didik dalam pembelajaran

Peserta didik merespon apa yang disampaikan

guru

Keaktifan bekerjasama dalam kelompok

Keaktifan mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

Kemampuan peserta didik dalam mengerjakan

soal evaluasi

Keterangan:

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Skor : 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang).

N maksimalSkor

% 100 dicapai yangSkor ×=

25% 100 41 ×

=

= 56%

Hasil Pengamatan Siklus II

No. Idikator Skor

1 2 3 4 5

1.

2.

3.

4.

5.

Kesiapan peserta didik dalam pembelajaran

Peserta didik merespon apa yang disampaikan

guru

Keaktifan bekerjasama dalam kelompok

Keaktifan mempresentasikan hasil diskusi

kelompok

Kemampuan peserta didik dalam mengerjakan

soal evaluasi

Keterangan: Skor : 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup), 2 (rendah), 1 (kurang).

N maksimalSkor

% 100 dicapai yangSkor ×=

25% 100 91 ×

=

= 76%

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hanik Rochmawati Tempat/Tanggal Lahir : Kudus, 31 Mei 1987 Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Alamat : Desa. Golantepus, Rt. 03 Rw. II Kec. Mejobo,

Kab. Kudus Riwayat Pendidikan :

1. SD Golantepus I Lulus Tahun 1999 2. MTs Banat NU Kudus Lulus Tahun 2002 3. MA Banat NU Kudus Lulus Tahun 2005 4. Masuk IAIN Walisongo Semarang pada Fakultas Tarbiyah Jurusan Tadris

Matematika Tahun 2005

Demikian riwayat hidup penulis ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/97/jtptiain-gdl... · PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL SEMESTER 1 KELAS VII A MTs NU MIFTAHUT

Semarang, 12 Desember 2009

Penulis,

Hanik Rochmawati NIM. 3 1 0 5 0 6 9