Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
-
Upload
est-verum-zoelyakusa -
Category
Documents
-
view
236 -
download
0
Transcript of Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
1/28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru sebagai sosok yang begitu dihormati lantaran memiliki andil yang sangat
besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah dan juga membantu perkembangan
peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat,
kemampuan, dan potensi peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa
bantuan guru. Dalam kaitan ini guru perlu memperhatikan peserta didik secara individual.
Tugas guru tidak hanya mengajar, namun juga mendidik, mengasuh, membimbing, dan
membentuk kepribadian siswa guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya
manusia (SDM.
!kan tetapi saat ini "ronisnya kekawatiran di dunia pendidikan kini menyeruak
ketika menyaksikan tawuran antar pelajar yang bergejolak dimana#mana. !da kegalauan
muncul kala menjumpai realitas bahwa guru di sekolah lebih banyak menghukum
daripada memberi reward siswanya. !da kegundahan yang membuncah ketika sosok
guru berbuat asusila terhadap siswanya.
$esalahan guru dalam memahami pro%esinya akan mengakibatkan bergesernya
%ungsi guru secara perlahan#lahan. &ergeseran ini telah menyebabkan dua pihak yang
tadinya sama#sama membawa kepentingan dan saling membutuhkan, yakni guru dan
siswa, menjadi tidak lagi saling membutuhkan. !kibatnya suasana belajar sangat
memberatkan, membosankan, dan jauh dari suasana yang membahagiakan. Dari sinilah
kon%lik demi kon%lik muncul sehingga pihak#pihak didalamnya mudah %rustasi lantas
mudah melampiaskan kegundahan dengan cara#cara yang tidak benar. 'ugget ()*+
mencatat sejumlah besar politisi !merika Serikat yang mengutuk para guru kurang
pro%essional, sedangkan orangtua juga telah menuding mereka tidak kompeten dan
malas.$alangan bisnis dan industrialis pun memprotes para guru karena hasil didikan
mereka dianggap tidak berman%aat.Sudah tentu tuduhan dan protes dari berbagai
kalangan itu telah memerosotkan harkat para guru.
agaimanakah nasib guru di -egara kita &ada jaman dulu, jauh sebelum era
globalisasi in%ormasi, pro%esi dan posisi guru konon dihormati.bahkan dalam berbagai
upacara dan perayaan, mereka duduk di deretan utama. -amun kini wibawa para guru di
mata murid / murid pun kian jatuh.Murid masa kini , khususnya yang menduduki
sekolah#sekolah menengah di kota#kota pada umumnya hanya cenderung menghormati
guru karena hanya menginginkan nilai yang tinggi atau naik kelas dengan peringkat
tinggi tanpa kerja keras.Sebagiannya lagi menghormati guru agar mendapatkan
dispensasi maa% dan maklum apabila mereka telat meyerahklan tugas.
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
2/28
2
Sikap dan prilaku masyarakat seperti itu memang tidak sepenuhnya tanpa alasan
yang bersumber dari para guru. !da sebagian guru yang terbukti memang berpenampilan
tidak mendidik. !da yang member hukuman badan di luar batas normal kependidikan
dan lainnya.$elemahan lain yang juga ada pada sebagian guru adalah kerendahan tingkat
kompetensi pro%esionalisme sebagai guru .&enguasaan terhadap materi dan metode
pengajaran masih berada di bawah standar (Syah, )**. Selain itu, juga ada hasil
penelitian resmi yang menunjukkan kekurangmampuan guru, khususnya guru sekolah
dasar sebagaimana hasil penelitian adan 0itbang Depdikbud 1" menyimpulkan, bahwa
kemampuan membaca para siswa SD kelas 2" di "ndonesia masih rendah. $esimpulan ini
ditarik dari data penelitian yang cukup mengejutkan , yakni bahwa 34,)+5 siswa kelas
2" SD tidak dapat menggunakan kamus. Diantara yang mampu menggunakan kamus pun
ternyata hanya +5 yang dapat mencari kata dalam kamus bahasa "ndonesia secara
sistematis dan benar. Menteri $oordinator $esra yang menyoroti hasil penelitian tahun
))6 itu menyebutkan , bahwa kegagalan tersebut disebabkan pengajaran para guru
hanya mementingkan penguasaan huru% tanpa penguasaan makna (alikbang Dipbuk 1")7
$enyataan#kenyataan negative seperti ini cepat atau lambat akan menjatuhkan
prestise (wibawa yang berkenaan dengan prestasi, khususnya prestise pro%esionalisme
para guru. "ronisnya, kemerosotan prestise pro%esional sering diikuti dengan kemerosotan
prestise sosial dan prestise material (mutro%in ))6. 8aitu bahwa para guru kini kurang
dihargai masyarakat.
B. Rumusan Masalah
Melihat pendidikan di negara kita yang mutunya masih kurang baik makapemerintah harus segera memperbaiki agar mutu pendidikan di "ndonesia bisa terangkat
dan dapat disejajarkan dengan negara asia lainnya. Didalam meningkatkan mutu
pendidikan di ndonesia peran guru sangat penting maka sangatlah dibutuhkan para guru#
guru yang pro%esional. 9ntuk itu, seorang guru harus mampu meningkatkan
pro%esionalismenya sebagai seorang pendidik.Sehingga dapat dirumuskan masalah
:9paya#upaya apakah yang dapat meningkatakan pro%esionalisme guru :.
C. Manfaat dan Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai panduan atau dapat juga untuk menambahpengetahuan seorang guru sebagai pendidik tentang bagaimana untuk meningkatkan
pro%esionalisme guru agar dapat menjadi seorang guru yang pro%esional dan dapat
memajukan mutu pendidikan di "ndonesia yang saat ini mutunya masih tergolong rendah.
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
3/28
3
BAB II
PEMBAHAAN
A. !uru e"aga# uatu Pr$fes#
9ntuk memahami guru sebagai pro%esi tampaknya perlu dipahami pengertian
guru dan pro%esi (pro%essional. Guru adalah pendidik pro%essional dengan tugas utama
mengajar, mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik.. pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan %ormal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. &engertia pro%esi adalah pekerjaan ataui kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan,
kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta
memerlukan pendidikan pro%esi. ;adi, guru yang professional adalah pendidik yang
tugasnya meliputi mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,dan mengevaluasi peserta didik di sekolah tugas itu menjadi sumber penghasilan
kehiduoan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan, yang memerlukan
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
&eranan pro%essional guru mencakup tiga bidang layanan yaitu 9>BB, kompetensi
diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan
tugas /tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu. Sedangkan menurut 9ndang#9ndang 1"
-omor 7 tahun B+ tentang guru dan dosen , dinyatakan bahwa kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan , keterampilan dan prilaku yang harus dimiliki , dihayati dan
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
7/28
7
dikuasai oleh guru dan dosen dalam melaksanakan tugas kepro%esionalan. Menurut && 1"
-o. )> B+ tentang standar -asional &endidikan pasal B*, dinyatakan bahwa pendidik
adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni
kompetensi pedagogic, kepribadian, pro%essional, dan social.Dalam konteks itu maka
kompotensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab
yang dimiliki oleh seorang guru yang dipersyaratkan beserta kompetensi inti guru
sebagaimana dikehendaki dalam &ermendiknas 1" -omor 4 Tahun B yang diuraikan
sebagai berikut MTs, SM!>M!, dan SM$>M!$"-.
C. Art# Pent#ng Mengajar
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tak pernah luput dari pembahasanmengenai pemdidikan karena keeratan hubungan antara keduanya. Sebagian orang
menganggap mengajar merupakan bagian dari upaya pendidikan. Mengajar hanya
dianggap sebagai salah satu alat atau cara dalam menyelenggarakan pendidikan, bukan
pendidikan itu sendiri. $onotasinya jelas, karena mengajar hanya merupakan salah satu
cara mendidik maka pendidikan pun dapat berlangsung tanpa pengajaran. !nggapan ini
muncul karena adanya asumsi tradisional yang menyatakan bahwa mengajar itu
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
12/28
12
merupakan kegiatan seorang guru yang hanya menumbuh kembangkan ranah cipta
murid#muridnya, sedangkan ranah rasa dan rana karsa mereka terlupakan.
Sebagaian orang menganggap bahwa mengajar tidak jauh berbeda dengan mendidik.
Cleh karenanya istilkah mengajar dalam bahasa arab adalah taklim dan dalam bahasa
inggris artinya teaching itu kurang lebih sama artinya dengan pendidikan yakni tarbiyah
dalam bahasa arab dan education dalam bahasa inggris.
Meskipun hingga kini masih banyak orang bersikeras mempertahankan
ketidaksamaan anatar mengajar dan mendidik, dalam kenyataan sehari#hari tidak terdapat
perbedaan yang tegas antara keduanya. Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyaji
pengajaran khusunya di kelas, guru tidak hanya dituntut mentrans%er pengetahuan atau
pelajaran yang ia sajikan kepara para siswa melainkan lebih daripada itu.
Dalam artian lebih ideal, mengajar bahkan mengandung konotasi membimbing
dan membantu untuk memudahkan siswa dalam menjalani proses perubahannya sendiri,
yakni proses belajar untuk meraih kecepakatan cipta rasa dan karsa yang menyeluruhdan 9ntuk dapat menjalankan tugas dan tanggungjawab guru berkewajiban
merealisasikan segenap upaya yang mengarah pada pengertian membantu dan
membimbing siswa dalam melapangkan jalan menuju perubahan positi% seluruh rana
kejiwaannya. Dalam hal ini, kegiatan nyata yang paling utama dalam member bantuan
dan biombingan itu adalah mengajar.
&engertian yang umum dipahami orang terutama mereka yang awam dalm
bidang#bidang studi pendidikan ialah bahwa mengajar itu merupakan peyampaian
kpengetahuan dan kebudayaan pada siswa dengan demikian tujuannya pun hanya
berkisar sekitar pencapaian penguasaan siswa atas sejumlah pengetahuan dan kebudayaandari pengertian semacam ini timbul gambaran bahwa peranan dalam proses pengajaran
hanya dipegang oleh guru sedangkan murid dibiarkan pasi%.
!ri%in ()3* mende%enisikan mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan
penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapai,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. De%enisi itu tidak jauh berbeda
dengan de%enisi orang awam karena sama#sama menekankan pengetahuan belakang.
Sementara tison dan Aarel ()3 menyimpulkan bahwa mengajar adalah sebuah cara
dan sebuah proses hubungan timbal#balik antara siswa dan guru yang sama#sama akti%
melakukan kegiatan. Sehubungan dengan de%enisi itu Tison dan Aarel menetapkansebuah syarat yakni apabila interaksi antar personal (guru dan siswa interjadi dengan
baik maka kegiatan belajar akan terjadi. Sebaliknya jika interaksi guru siswa buruk maka
tindakan belajar siswa pun tidak akan terjadi atau mungkin terjadi tapi tidak sesuai
dengan harapan.
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
13/28
13
Salah satu ciri pembelajaran e%ekti% adalah mengembangkan pemiIkiran bahwa
anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan
mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya (Dit#&0&, B6. Airi
inilah yang dikembangkan dalam pembelajaran $TS& dan berkaitan dengan %ilsa%at
konstruktivisme.
Tugas penting guru pada pendidikan %ormal di sekolah di antaranya adalah
membantu peserta didik untuk mengenal dan mengetahui sesuatu, terutama memperoleh
pengetahuan. Dalam pengertian konstruktivisme, pengetahuan itu merupakan Jproses
menjadiJ, yang pelan#pelan menjadi lebih lengkap dan benar. &engetahuan itu dapat
dibentuk secara pribadi dan peserta didik itu sendiri yang membentuknya.
&eran guru atau pendidik adalah sebagai %asilitator atau moderator dan tugasnya adalah
merangsang atau memberikan stimulus, membantu peserta didik untuk mau belajar
sendiri dan merumuskan pengertiannya. Guru juga mengIevaluasi apakah gagasan
peserta didik itu sesuai dengan gagasan para ahli atau tidak. Sedangkan tugas peserta
didik akti% belajar, mencerna, dan memodi%ikasi gagasan sebelumnya. Dalam $TS&
dianut bentuk pemIbelajaran yang ideal yaitu pembelajaran peserta didik akti% dan kritis.
&eserta didik tidak kosong, tetapi sudah ada pengertian awal tertentu yang harus dibantu
untuk berkembang. Maka modelnya adalah model dialogis, model mencari bersama
antara guru dan peserta didik. &eserta didik dapat mengungkapkan gagasannya, dapat
mengkritik pendapat guru yang dianggap kurang tepat, dapat mengungkapkan jalan
pikirannya yang lain dari guru. Guru tidak menjadi diktator yang hanya menekankan satu
nilai satu jalan keluar, tetapi lebih demokratis. Dalam $TS&, pendidikan yang benar harus
membebaskan peserta didik untuk berpikir, berkreasi, dan berkembang.
"mplementasi $TS& sebenarnya membutuhkan penciptaan iklim penIdidikan
yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah bagi setiap guru, mulai
dari rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. 'al ini berkaitan adanya pergeseran peran
guru yang semula lebih sebagai instruktor atau selalu memberi instruksi dan kini menjadi
%asilitator pembelajaran. Guru dapat melakukan upaya#upaya kreati% serta inovati% dalam
bentuk penelitian tindakan terhadap berbagai teknik atau model pengelolaan
pembelajaran yang mampu menghasilkan lulusan yang kompeten.
Selaku pengolah kegiatan siswa guru sangat diharapkan menjadi pembimbing
dan pembantu para siswa bukan hanya ketika mereka berada dalam kelas saja
melainkan ketika mereka berada di luar kelas. $husunya ketika mereka masih berada
dalam lingkungan serkolah seperti di perpustakaan, di laboratorium, dan sebagainya.
Dalam hal menjadi pembimbing guru perlu mengaktualisasikan kemampuannya dalam
kegiatan#kegiatan membimbing kegiatan belajar para siswa dan membimbing
pengalaman belajar para siswa.
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
14/28
14
Membimbing kegiatan belajar siswa khusunya ketika belajar tidak hanya berarti
berceramah di muka kelas tetapi juga memberikan peluang seluas#luasnya kepada siswa
untuk melakukan aktivitas belajar.
Aontoh< ;ika para siswa diajari menulis maka siswa itulah yang lebih banyak mendapat
peluang menulis bukan guru tugas anda yang penting adalah memberi contoh dalamdorongan persuasi% kepada para siswa serta menata lingkungan sebaik#baiknya, sehingga
memungkinkan mereka belajar dengan mudah. 0ingkungan dalam hal ini meliputi guru,
papan tulis, pensil, dan buku tulis para siswa serta perlengkapan lainnya yang berada di
ruang kelas.
Dari contoh di atas dapat dipahami bahwa tradisi mengajar dengan mendominasi
kegiatan kelas seperti menulis pada papan tulis terus menerus taua mendikteklan teks
kepada siswa hingga akhir jam pelajaran tidak dapat dipandang lagi sebagai kegiatan
mengajar yang sesungguhnya. Sebab cara#cara seperti itu sulit diharapkan dan dapat
menimbulkan kegiatan siswa. &adahal salah satu arti pemting perbuatan mengajaraadalah dalam rangka menimbulakan bahkan memudahkan belajar siswa.
Dengan $TS&, guru mengajar supaya peserta didik memahami yang diajarkan dan
mampu meman%aatkannya dengan menerapkan pemahamannya baik untuk memahami
alami lingkungan sekitar maupun untuk solusi atau pemecahan masalah sehari#hari.
$egiatan mengajar bukan sekedar mengingat %akta untuk persediaan jawaban tes sewaktu
ujian. !kan tetapi, kegiatan mengajar juga diharapkan mampu memperluas wawasan
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, dan menumbuhkan sejumlah sikap positi%
yang dire%leksikan peserta didik melalui cara berpikir dan cara bertindak atau berperilaku
sebagai dampak hasil belajamya. Cleh karena itu cara guru mengajar perlu diubah.Ditinjau dari esensi proses pembelajarannya, perlu adanya pengubahan paradigma
mengajar !teaching" menjadi membelajarkan !learning how to learn" sehingga
proses belajarnya cenderung dinamis dan bersi%at praktis dan analitis dalam dua dimensi
yaitu< pengembangan proses eksplorasi dan proses kreativitas. &roses eksplorasi menjadi
titik pijak untuk menggali pengalaman dan penghayatan khas peserta didik, bukan dari
pihak luar, bukan dari apa yang dimaui orang tua, guru, maupun masyarakat bahkan
pemerintah sekalipun.
Dari proses tersebut dikembangkan prakarsa untuk bereksperimen#kreati%,
berimajinasi#kreati% dengan metode belajar yang memungkinkan peserta didik untukmelatih inisiati% berpikir, mentradisikan aktivitas kreati%, mengembangkan kemerdekaan
berpikir, mengeluarkan ide, menumbuhkan kenikmatan bekerjasama, memecahkan
masalah#masalah hidup dan kehidupan nyata. $arena itu, dalam proses pembelajaran
seharusnya tampak dalam bentuk kegiatan prakarsa bebas (independent study,
komunikasi dialogis antar peserta didik maupun antara peserta didik dan guru,
spontanitas kreati%, yang kadang#kadang terkesan kurang tertib menurut pandangan
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
15/28
15
pendidikan. Guru perlu menyediakan beragam kegiatan pembelajaran yang berimplikasi
pada beragamnya pengalaman belajar supaya peserta didik mampu mengembangkan
kompetensi setelah menerapkan pemahamannya pengetahuannya. 9ntuk itu strategi
belajar akti% melalui multi ragam metode sangat sesuai untuk digunakan ketika akan
menerapkan $TS&.
D. Art# Pent#ng Belajar
Cleh karena itu, pemahaman yang benar mengenai arti belajar elajar adalah
kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat pundamental dalam setiap
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. "ni berarti berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami
siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya
sendiri dengan segala aspek, bentuk dan mani%estasinya mutlak diperlukan oleh parapendidik khususnya pada guru. $ekeliruan>ketidaklengkapan persepsi mereka terhadap
proses belajar dan hal#hal yang erkaitan dengannya akan mengakibatkan kurang
bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai peserta didik
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata#mata mengumpulkan
atau menghapalkan %akta#%akta yang tersaji dalam bentuk in%ormasi > materi pelajar.
Crang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak#
anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal sebagian in%ormasi
yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
&erbedaan individual dalam belajar disekolah dapat diartikan sebagai perbedaan
antara individu yang satu dengan individu yang lain dalam proses belajar disekolah.
Dalam proses belajar mengajar disekolah, meskipun guru dan materi pelajaran yang
dipelajari oleh siswa, serta waktu dan lingkungan belajar dikelas juga sama, tetapi tetap
terjadi perbedaan individual dalam hasil belajarnya. 'al ini disebabkan karena kondisi
setiap siswa berbeda sehingga proses belajar yang dilakukan > dialami oleh siswa juga
berbeda.
Cleh karena kondisi setiap siswa disekolah berbeda dan perbedaan individu dalam
proses belajar juga merupakan realitas yang sulit dihindarkan, maka sudah sewajarnya
bagi setiap guru untuk berupaya mengantisipasi dan mengatasi kondisi perbedaan
individual dalam belajar tersebut, agar setiap siswa memperoleh hasil belajar
sebagaimana yang diharapkan.
Siswa dengan tingkat kecerdasan yang tinggi membutuhkan waktu dan instruksi
yang lebih sedikit dibandingkan dengan siswa yang tingkat kecerdasannya lebih rendah.
Dalam penelitian#penelitian yang dilakukan oleh para ahli terdahulu, mereka
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
16/28
16
mempercaya bahwa kecerdasan itu hanya satu macam. Misalnya Spearman ( )3B ,
menyebutkan sebagai kecerdasan umum. Sedangkan 1aymond Aattel ()46#)3 ,
sebagai seorang murid Spearman kemudian mengembangkan deskripsi tersebut dan
memasukan luid "ntelligence yang menggambarkan kemampuan umum untuk
beradaptasi terhadap tugas#tugas yang baru dan ArystalliHed "ntelligence yang
menggambarkan pengalaman#pengalaman yang dimiliki oleh manusia. Selain itu ada
beberapa teori dari pandangan beberapa ahli psikologi tentang kederdasan seperti teori
dari ;.&. Guil%ord, teori "ntelegensi ganda 'oward Gardner, teori intelegensi dari 1obert
Sternberg dan lainnya.
E. Pent#ngn(a !uru Menel#t#
Seorang yang cerdas akan belajar dari pengalaman masa lalu dan
menghubungkannya dengan pengalaman baru dan memadukan keduanya menjadi polabaru yang lebih berman%aat. $emampuan untuk menganalisa data berkembang seiring
dengan bertambahnya usia anak sehingga makin besar seorang anak makin bertambah
kemampuannya untuk mengatasi masalah. !nak yang cerdas akan bisa menguasai pola#
pola dan aturan#aturan dengan cepat dan otomatis. Clehnya itu seorang guru dituntuk
melakukan penelitian dan menentukan pemecahan masalah yang sedang dihadapi.
Suatu pandangan yang sangat ekstrim tentang kecerdasan mengatakan bahwa
kecerdasan semata#mata ditentukan oleh keturunan, sementara pendapat yang lain
menegaskan bahwa kecerdasan dipengaruhi oleh lingkungan (tempat seseorang diasuh
dan dibesarkan. &ara ahli berpihak pada kedua pendapat tersebut. 'ubungan antaragenetic dan lingkungan dapat dilihat dengan cara sederhana. aktor keturunan merupakan
potensi atau modal, dan %actor lingkungan membantu kecerdasan untuk berkembang.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa seorang anak dari lingkungan keluarga kurang
mampu tinggal dengan keluarga kaya ejak bayi, etelah bear ternyata "K anak terebut
meningkat 7 poin lebih tinggi dari saudara kandungnya yang maih tinggal berama orang
tua kandungnya. $ecerdasan juga berkembang sepanjang waktu. Dalam kurun waktu B
>B sampai dengan 3 tahun kecerdasan bisa berkembang sampai B* poin.
Di samping itu, ada pula yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti
yang tampak pada latihan membaca dan menulis. &ersepsi ini biasanya akan merasa puasbila anak#anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu,
walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan keterampilan tersebut.
9ntuk menghindari ketidaklengkapan tersebut penyusun akan melengkapi sebagian
De%inisi dengan komentar dan interprestasi seperlunya.
Skiner, yang dikutip arlow ()*+ dalam bukunya educational psychology the
teaching#learning process, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
17/28
17
laku yang berlangsung secara progresi%. erdasarkan eksperimennya . Skimer percaya
bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi
penguat (rein%orce
Ahaplin dalam dictionary o% psychology membatasi belajar dengan dua macam
1umusan.#umusan pertamaberbunyi belajar adalah perolehan perubahan tingkah lakuyang relati% menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. #umusan keduanyabelajar
adalah proses memperoleh respon#respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
'intHman dalam bukunya menyatakan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam
diri organisme (manusia dan hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat
mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Lith dalam bukunya menyatakan belajar
adalah perubahan yang relati% menetap yang terjadi dalam segala macam>keseluruhan
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. 1eber dalam kamus susunannya
yang tergolong modern, Dictionary o% psychology membatasi belajar dengan dua macam
de%inisi. &ertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan, biasanya sering
dipakai dalam pembahasan psikologi kogniti%. $edua belajar adalah suatu perubahan
kemampuan bereaksi yang relati% langgeng sebagai hasil latihan yang diperbuat. Dalam
de%inisi ini terdapat empat macam "stilah yang esensial dan perlu disoroti untuk
memahami proses belajar.
a. 1elatively permanent, yang secara umum menetap
b. 1esponse potentiality, kemampuan bereaksic. 1ein%orce, yang diperkuat
d. &ractice, &raktek atau latihan
iggs dalam &endahuluan teaching %or learning mende%inisikan belajar dalam 6 macam
rumusan, yaitu rumusan kuantitati%, rumusan instutisional,rumusan kualitati%.
$ontoh %elajar, Seorang anak balita memperoleh mobil#mobilan dari ayahnya. 0alu ia
mencoba memainkan ini dengan cara memutar kuncinya dan meletakannya pada suatu
permukaan atau dataran. &erilaku :memutar dan :meletakan tersebut merupakan
respon atau reaksi atas rangsangan yang timbul pada mainan itu. &ada tahap permulaan,
respon anak terhadap stimulus yang ada pada mainan tadi biasanya tidak tepat atau
setidak#tidaknya tidak teratur. -amun, berkat latihan dan pengalaman berulang#ulang
lambat laun ia menguasai dan akhirnya dapat memainkan mobil#mobilan dengan baik dan
sempurna. Sehubungan dengan contoh itu belajar dapat dipahami sebagai proses yang
dengan proses itu sebuah tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki serentetan reaksi atas
situasi atau rangsangan yang ada.
elajar adalah key term (istilah kunci yang paling vital dalam setiap unsur
pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tap pernah ada pendidikan sebagai
suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin
ilmu yang erkaitan dengan upaya pendidikan, misalnya psikologi pendidikan. $arena
-
7/26/2019 Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Sebagai Tenaga Pendidik
18/28
18
demikian pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen
psikologi pendidikanpun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan
mendalam menguasai prose perubahan manusia itu.
). U&a(a*u&a(a !uru Men#ngkatkan Pr$fes#$nal#sme
&eningkatan pro%esionalisme guru sebenarnya ditentukan oleh seorang guru itu
sendiri. !pakah seorang guru tesebut ingin menjadi seorang guru yang pro%esional atau
tidak. !da beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang guru jika ingin meningkatkan
kepro%esionalisme, yaitu