UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya...

91
1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PADA MATERI POKOK KASUS PELANGGARAN DAN UPAYA PENEGAKKAN HAM DI SMP NEGERI 10 SURAKARTA KELAS VIIA TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Oleh : ARIYONO K6405007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PADA MATERI POKOK KASUS PELANGGARAN DAN UPAYA PENEGAKKAN HAM DI SMP NEGERI 10 SURAKARTA KELAS VIIA

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

Oleh : ARIYONO K6405007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2009

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses yang diorganisir dengan tujuan mencapai

sesuatu hasil yang nampak sebagai perubahan dalam tingkah laku anak. Pendidikan

dikatakan berhasil bilamana pendidikan ini dapat mendewasakan anak dari anak yang

tidak tahu tentang sesuatu menjadi tahu akan sesuatu. Indikator lain pendidikan

berhasil yaitu adanya peningkatan iman dan takwa, dan pengenalan teknologi di

dalam pembelajaran.

Siswa dalam menempuh pendidikan dinyatakan berhasil, bila siswa tersebut

mempunyai prestasi belajar yang baik. “Prestasi belajar adalah hasil diperoleh karena

adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan”. (Abu Muhammad Ibnu Abdullah.

www.Ditpksd.go.id. 30 Maret 2009). Pada zaman sekarang banyak guru yang ingin

mengupayakan agar siswa mempunyai prestasi belajar yang tinggi upaya tersebut

dapat terlihat dengan adanya penggunaan media pembelajaran, perubahan metode

pembelajaran sampai dengan pemberian konseling kepada siswa khusus yang kurang

berminat terhadap pelajaran akan tetapi, usaha tersebut ada yang berhasil dan ada

yang gagal tergantung pelaksanaannya dapat diterima siswa atau tidak.

Salah satu guru yang ingin memanfaatkan media belajar yaitu Ibu Betty Dwi

Prihastuti Guru Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta.

Ibu Betty Dwi Prihastuti menggunakan media gambar dalam pembelajaran akan

tetapi, prestasi belajar anak didiknya khusus kelas VIIA masih rendah, hal ini

ditunjukkan dengan banyak siswa kelas VIIA yang belum melampaui batas

kelulusan/KKM yaitu sebesar 61, berdasarkan nilai mid semester tahun ajaran 2008/

2009 siswa kelas VIIA yang lulus hanya 33,33% atau 16 siswa yang melampaui

batas kelulusan padahal guru Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VII dituntut paling

sedikit meluluskan siswa sebesar 75% dan dibandingkan dengan kelas

VIIB,VIIC,VIID,VIIE prestasi belajar kelas VIIA termasuk yang paling rendah.

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

3

Hal ini terbukti pada tabel nilai hasil rata-rata semesteran dan mid semester

kelas VIIA yang masih rendah yaitu ;

Tabel 1. Nilai Rata-Rata Hasil Ulangan Mid Semester dan Semesteran Kelas VIIA Tahun Ajaran 2008/ 2009 Semester Ganjil

No Indikator Rata-rata kelas Siswa yang tuntas

1 Nilai rata-rata semesteran ganjil 60,46 33,33%

2 Nilai rata-rata mid semester

ganjil

60,51 41.02%

Sumber Data : Rekapitulasi Nilai Hasil Mid Semester dan Semesteran Kelas VII A SMP N 10 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009 Semester Ganjil. Berdasarkan Permendiknas No 16 tahun 2007 bahwa guru harus menguasai 4

kompetensi guru yaitu kompetensi pendagogik, kepribadian, sosial, profesional.

Keempat kompetensi itu harus dapat dikuasai oleh guru dan dapat dijalankan oleh

guru dalam proses belajar dan mengajar. Salah satu aspek kompetensi profesional

mensaratkan guru untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

berkembang dan mengembangkan diri. Dalam hal ini sesuai perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi guru dituntut untuk melakukan pembaharuan dalam

pemanfaatan hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar

mengajar. Guru dituntut agar mampu menggunakan teknologi informasi dan

komunikasi yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan

alat–alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Disamping

mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat

menggunakan dan mengembangkan keterampilan membuat media belajar sesuai

dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi .

Menurut Dale dari bukunya Azhar Arsyad (2005:10) “Memperkirakan

bahwa pemerolehan hasil belajar (Prestasi belajar) melalui indera pandang berkisar

75% melalui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainya sekitar 12%”.

Menurut Baugh dan Achsin dalam bukunya Azhar Arsyad (2005:10) mengatakan

bahwa “Kurang lebih 90% hasil belajar (Prestasi belajar) seseorang diperoleh melalui

indera pandang dan hanya sekitar 5% diperoleh indera pendengar dan 5% indera

lainnya”. Dari pendapat kedua tokoh ini dapat disimpulkan bahwa bila guru ingin

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

4

menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik harus dapat menyelenggarakan

pembelajaran yang menggabungkan antara indera pandang dan indera pendengar.

Untuk mengikuti perkembangan zaman dan sesuai pendapat pemikiran kedua

pakar ahli diatas penulis berpendapat bahwa penggunaan media video akan lebih

efektif dalam pembelajaran, karena media video dapat menyajikan pembelajaran yang

menggabungkan antara indera pendengar dan indera pandang sehingga lebih efektif

dalam pembelajaran dan media video merupakan media yang sesuai dengan tuntutan

zaman sekarang. Hal ini juga sudah sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Azhar Arsyad ( 2005: 24) “Tujuan penggunaan media audio visual (video) membuat

prestasi belajar lebih baik dan bermakna bagi kemampuan siswa”.

Video merupakan sebuah alat teknologi informasi dan komunikasi yang

sesuai dengan perkembangan zaman, banyak orang menggunakan video untuk

keperluan sehari-hari seperti untuk sekedar hiburan untuk mengabadikan acara

keluarga seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun untuk menarik minat konsumen

video digunakan oleh perusahaan dalam media promosi di televisi. Dalam

perkembangan zaman video mulai digunakan dalam hal pendidikan untuk kalangan

akademis, video digunakan sebagai alat peraga dalam senam, alat untuk membantu

praktek dalam pelajaran biologi dan kegiatan lainnya yang sifat untuk mencapai

tujuan.

Video mempunyai banyak keunggulan seperti yang diungkapkan Hujair AH.

Sanaky (2009 : 49) kelebihan video sebagai media belajar yaitu :

1. Menyajikan media objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran yang realistik

2. Sifat yang audio visual sehingga memiliki daya tarik sendiri dan dapat memacu motivasi belajar

3. Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik 4. Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama bila dikombinasikan dengan

teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan. 5. Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek belajar yang

dipelajari pembelajar 6. Portable dan mudah distribusikan

Selama ini guru Pendidikan Kewarganegaran di SMP Negeri 10 Surakarta

belum memanfaatkan sarana pembelajaran media video, guru Pendidikan

Kewarganegaraan cenderung menggunakan media yang konvensional dan belum

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

5

mahir menggunakan media audiovisual (video). Dengan penelitian ini diharapkan

guru-guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 10 Surakarta dapat

menggunakan sarana pembelajaran media video dalam mengatasi masalah prestasi

belajar yang rendah dan melalui media video ini diharapkan nantinya siswa kelas

VIIA di SMP Negeri 10 Surakarta dapat meningkat prestasi belajar pada materi

pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan

latar belakang di atas penulis dapat mengambil judul skripsi “Upaya Meningkatkan

Prestasi Belajar Melalui Penggunaan Media Video Pada Materi Pokok Kasus

Pelanggaran dan Upaya Penegakkan HAM di SMP Negeri 10 Surakarta Kelas

VIIA Tahun Ajaran 2008/2009”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah dapat diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Selama ini pemanfaatan sarana dan prasana belajar seperti video jarang sekali

digunakan.

2. Adanya tuntutan zaman penggunaan teknologi dalam pembelajaran.

3. Prestasi belajar siswa kelas VIIA yang rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah di atas maka masalah di

atas dapat dibatasi menjadi :

1. Media yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah media video,

siswa yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIIA tahun ajaran

2008/2009.

2. Upaya peningkatan prestasi belajar khususnya pada siswa SMP Negeri 10

Surakarta kelas VIIA pada materi pokok kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

D. Perumusan Masalah

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

6

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah yang telah

disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan perumusan masalah yaitu: Apakah

penggunaan media video dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi

pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia di SMP Negeri

10 Surakarta pada kelas VIIA tahun ajaran 2008/2009?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia di SMP

Negeri 10 Surakarta pada kelas VIIA tahun ajaran 2008/2009.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan teori baru mengenai penggunaan media

video dalam meningkatkan prestasi belajar siswa khusus pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaran.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding bagi siapa saja yang

ingin mengkaji lebih dalam lagi.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa

1) Dengan penggunaan video anak dapat menikmati sajian yang ditampilkan

dalam pembelajaran.

2) Dapat menambah prestasi belajar siswa khusus kelas VIIA di SMP Negeri 10

Surakarta.

b. Manfaat bagi sekolah

1) Dapat menambah pengalaman guru terutama dalam penelitian tindakan kelas.

2) Dapat memperbaiki situasi yang ramai dan dapat menciptakan suasana yang

kondusif di dalam kelas.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Kajian Teori Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Hampir setiap kegiatan manusia dikembangkan dengan belajar. Berhasil tidak

siswa dalam mencapai tujuan dapat diketahui dari prestasi belajar. Prestasi belajar

merupakan suatu proses hasil dari belajar berupa suatu bentuk perubahan dimana

besarnya perubahan itu dapat dicapai atau diketahui dari prestasi belajar sebagai

wujud keberhasilan suatu proses tersebut. “Prestasi belajar adalah hasil diperoleh

karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan”. (Abu Muhammad Ibnu

Abdullah www.Ditpksd.go.id, 30 Maret 2009). Menurut pendapat para ahli lain

mengartikan “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha

yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes

tertentu”. (Ridwan www.Ridwan202Wordpress.com. 30 Maret 2009).

Menurut Nana Sudjana (2005 : 22) “ Prestasi belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Dari pendapat para pakar ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar

adalah hasil dari aktivitas belajar yang dapat memberikan kepuasan emosional dan

dapat diukur dengan alat atau tes tertentu setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan

belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan

hasil dari proses belajar. Dalam proses pendidikan prestasi dapat diartikan sebagai

hasil dari proses belajar mengajar yakni penguasaan, perubahan emosional, atau

perubahan tingkah laku yang dapat diukur dengan tes tertentu. Prestasi belajar

dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan

psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum

mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Prestasi belajar seseorang

sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai diakhir pembelajaran atau nilai raport setiap bidang

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

7

studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat

diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang

tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

b. Faktor-Faktor Yang Menentukan Prestasi Belajar

Ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Adapun faktor-faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah :

1) Kecerdasan/intelegensi. Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

2) Bakat. Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan.

3) Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan.

4) Motivasi. Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.(Ridwan.www.Ridwan202Wordpress.com 30 Maret 2009)

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar yang sifatnya dari luar diri siswa. Adapun faktor ekstern yang mempengaruhi

prestasi belajar adalah :

1) Keluarga. Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.

2) Sekolah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa.

3) Lingkungan Masyarakat. Lingkungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan.(Ridwan. www.Ridwan 202 Wordpress.com. 30 Maret 2009)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hal yang menentukan prestasi

belajar ada 2 faktor yaitu faktor ekstern dan faktor intern.

Faktor intern atau dari dalam yang mempengaruhi prestasi belajar siswa

antara lain:

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

8

1) kecerdasan/ intelegensi

2) Bakat

3) Minat

4) Motivasi

Sedangkan faktor ekstern atau faktor dari luar yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa adalah :

1) Keadaan keluarga,

2) lingkungan Sekolah,

3) Lingkungan masyarakat.

Dari beberapa faktor ekstern dan intern diatas penggunaan media video

merupakan salah satu faktor ekstern yaitu faktor dari sekolah dengan adanya sarana

dan prasarana dari sekolah yang mendukung pembelajaran seperti media video dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa yang rendah.

c Alat Penilaian Prestasi Belajar

Menurut Nana Sudjana (2005: 5)“ Dari segi alatnya penilaian prestasi belajar

dapat dibedakan menjadi 2 yaitu tes dan non tes”. Untuk jenis kategori tes dapat

berupa test tulisan dan tes lisan sedangkan untuk non test dapat berupa observasi,

kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus, dll .

Dari pendapat pakar ahli di atas dapat disimpulkan bahwa alat ukur prestasi

belajar dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu tes dan non test. Kedua jenis kategori

penilaian tersebut dapat digunakan untuk mengukur seberapa keberhasilan proses

pembelajaran. Pembuatan alat penilaian ini tergantung pada aspek yang mau dinilai

untuk aspek kognitif menggunakan test sedangkan untuk aspek afektif dan

psikomotor dapat menggunakan alat non test.

2. Kajian Teori Media

a. Pengertian Media

Penggunaan media belajar di dasarkan pada theori tingkah laku (behaviorism

theory) yang dikemukan oleh B.F Skinner “Teori ini mengatakan bahwa untuk

mendorong orang untuk lebih memperhatikan pembelajaran dalam proses pembelajar

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

9

harus menggunakan reinforcement yang dapat berupa media belajar” (Hujair AH.

Sanaky, 2009 : 26).

Dalam teori lain yaitu pendekatan sistem (system approach) mengatakan

“Bahwa untuk mendorong tingkah laku pembelajar sesuai yang ingin dicapai

digunakan media belajar untuk mencapai tujuan tersebut”.( Hujair AH. Sanaky, 2009

: 26)

Pada zaman sekarang untuk mencapai tujuan pendidikan dapat dilakukan

banyak hal baik itu perubahan dari metode belajar-mengajar atapun penggunaan

media belajar. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemafaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

belajar. Para guru dituntut untuk menggunakan fasilitas yang disediakan oleh sekolah,

dan tidak tertutup alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan

zaman. Disamping mampu menggunakan alat-alat tersedia, guru dituntut untuk

mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut

belum tersedia.

Banyak sekali definisi tentang media antara lain Menurut Gerlach dan Ely

yang dikutip Azhar Arsyad (2005: 3) menyatakan bahwa “Media apabila dipahami

secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap”.

Batasan tersebut juga dikemukakan oleh ahli yang sebagian di antaranya

diberikan berikut ini. AECT (Assosiation Of Education and Communication

Technolog, 1997) dalam bukunya Azhar Arsyad (2005: 3) memberi batasan tentang

media adalah “ Sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi.”

Sementara media menurut Gagne dan Briggs yang dikutip Azhar Arsyad

(2005: 4) secara implisit menyatakan bahwa :

Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

10

Menurut Mc Luhan seorang ahli komunikasi yang dikutip dalam bukunya

Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 7) menyatakan bahwa “Media adalah semua

saluran pesan yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seseorang ke

orang lain yang tidak ada dihadapannya”.

Dari pengertian serta batasan-batasan yang dikemukakan para pakar ahli

tentang media pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media

adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

dari pembuat pesan atau informan ke penerima pesan yang membangun kondisi yang

membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

b. Ciri-Ciri Media Pendidikan

Hujair AH. Sanaky (2009:37) mengemukakan tiga ciri umum media pendidikan yaitu :

1) Media belajar identik dengan kata peraga yaitu suatu bentuk yang dapat diamati, diraba, didengar dan dilihat melalui panca indera.

2) Tekanan utama media adalah terletak pada benda atau hal-hal yang dilihat atau hal-hal yang diraba dan didengar.

3) Media belajar digunakan dalam rangka komunikasi dalam proses pembelajaran baik dikelas maupun diluar kelas.

4) Media belajar suatu perantara ( medium, media ) yang digunakan dalam rangka pendidikan dan pengajaran.

Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri media pendidikan

yaitu indentik dengan kata peraga, tekanan utamanya media pada hal-hal yang dapat

diraba dan didengar, alat komunikasi dalam proses pembelajaran baik dikelas

maupun di luar kelas, media belajar adalah suatu perantara dalam rangka pendidikan

dan pengajaran.

c. Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan

Banyak sekali manfaat dan fungsi media pendidikan itu baik sebagai alat

bantu dalam dunia pendidikan ataupun sebagai sarana untuk membangkitkan minat,

motivasi, rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti mata pelajaran, membangkitkan

semangat dalam belajar. Kesemua fungsi dan manfat media pendidikan tujuan itu

bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

11

Menurut Hamalik yang dikutip Azhar Arsyad (2005: 15) mengemukakan

bahwa “Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan

rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis

terhadap siswa”.

Sedangkan menurut Basuki Wibawa dan Farida Mukti (2001: 13)

mengemukakan bahwa “Media dapat digunakan dalam proses belajar mengajar

dengan dua arah cara yaitu sebagai alat bantu mengajar dan sebagai media belajar

yang dapat digunakan sendiri oleh siswa”.

Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar

Arsyad (2005: 19) menyatakan bahwa “Media pembelajaran dapat memenuhi tiga

fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau

kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau

tindakan, (2) menyajikan informasi dan (3) memberi instruksi”.

Sudjana dan Rivai dalam bukunya Azhar Arsyad (2005 : 24) mengemukakan

manfaat media pendidikan dalam proses belajar siswa, yaitu:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;

2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;

3) Metode mengajar akan bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap pelajaran;

4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Menurut Encyclopedia of Educatioanal Reseach dalam Hamalik yang

dikutip Azhar Arsyad (2005: 25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai

berikut :

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.

2) Memperbesar perhatian siswa. 3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

12

4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan siswa.

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.

6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa

7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang banyak dalam belajar.

Sedangkan fungsi media pendidikan menurut Basuki Wibawa dan Farida

Mukti (2001: 14) adalah sebagai berikut :

1) Media mampu memperlihatkan gerakan cepat yang sulit diamati dengan cermat oleh mata biasa.

2) Media dapat memperbesar benda-benda kecil yang tak dapat dilihat oleh mata telanjang.

3) Sebuah objek sangat besar tentu saja tidak dapat dibawa ke dalam kelas. Objek yang telalu kompleks misalnya mesin atau jaringan radio, dapat disajikan dengan menggunakan diagram atau model yang disederhanakan.

4) Media dapat menyajikan suatu proses atau pengalaman hidup yang utuh. Dari pendapat beberapa pakar ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media

pendidikan mempunyai peran penting dalam pembelajaran antara lain

1) Memberi motivasi siswa,

2) Menumbuhkan minat belajar siswa,

3) Menjadikan pembelajaran menjadi menarik,

4) Memberikan pengalaman hidup

5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar

hidup.

6) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi

verbalisme.

Dari banyak kelebihan media itu guru dituntut dapat menggunakan media,

walaupun yang dibuat itu media yang sangat sederhana pun dan yang paling penting

bilamana guru itu mau menggunakan media harus benar menguasai teknik dan

kemahiran menggunakan alat-alat atau media belajar tersebut.

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

13

d. Jenis-Jenis Media Pengajaran

Menurut Kemp dan Dayton dalam bukunya Azhar Arsyad (2005 : 37)

mengelompokan media pengajaran ke dalam delapan jenis yaitu :

1) Media cetakan. 2) Media panjang 3) Overhead transparancies 4) Rekaman audiotapes 5) Seri slide ( film berbingkai) dan film strips 6) Penyajian multi images 7) Rekaman video dan film hidup 8) Komputer

Jenis media pembelajaran menurut Leshin, dkk dalam bukunya Azhar

Arsyad (2005: 36) membagi media pengajaran menjadi lima kelompok yakni :

1) Media berbasis manusia yang terdiri dari guru, instruktur, tutor, main peran, kegiatan kelompok.

2) Media berbasis cetak yang terdiri dari buku, penuntun, buku latihan, alat bantu kerja dan lembaran lepas.

3) Media berbasis visual antara lain buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi

4) Media Audio Visual yang terdiri dari video, film, program slide-tape, televisi.

5) Media berbasis komputer yang terdiri dari pengajaran dengan komputer dan hypertext.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa jenis media

pengajaran terdiri dari berbagai macam yaitu :

1) Media cetak (buku, penuntun, buku latihan),

2) Media yang berbasis manusia (guru, instruktor, tutor, main peran),

3) Media yang berbasis visual (buku alat bantu kerja grafik),

4) Media audio visual (video, film, program slide tape),

5) Media berbasis komputer (pengajaran dengan komputer hypertext)

3. Kajian Teori Video

a. Pengertian Video

Video adalah suatu alat yang dapat menggambarkan suatu obyek yang

bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara yang sesuai dengan

kemampuan tersebut video dapat melukiskan gambar hidup dan suara memberi yang

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

14

mempunyai daya tarik sendiri. Pemanfaatan video dapat digunakan untuk tujuan

dokumentasi, hiburan dan pendidikan.

Menurut Arif. S. Sadiman dkk (2007: 285) mengatakan bahwa “Video

adalah peralatan ulang (play back) dari suatu program (rekaman dari suatu program

(rekaman), terdiri minimal satu buah video tape rekorder (video cassette recorder)

dan satu monitor atau lebih”. Sedangkan menurut Azhar Arsyad (2005 : 49) “Video

merupakan sebuah alat yang dapat menggambarkan suatu objek yang bergerak

bersama-sama dengan suara alamiah atau suara aslinya”.

Menurut pendapat dari pakar ahli bahwa “The term video (from latin : “I

see) commonly refers to several storage formats for moving eye pictures: digital

video formats, including blu-ray disc, DVD, Quick time, and MPEG-4 ang analog

video tapes, including VHS and Betamak”.(Aiex dan Nola Kortner .www.

en.wikipedia.org/wiki/Video. 9 Juli 2009).

Maksud dari pendapat pakar ahli yang diambil dari Refarensi internasional

di atas adalah Istilah video dari (bahasa latin saya lihat) biasanya merujuk kepada

beberapa format penyimpanan gambar bergerak mata : digital video format, termasuk

bluy ray Disc, DVD, Quik Time dan MPEG-4 dan analog video tapes, tetmasuk VHS

dan Betamax.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa video merupakan

peralatan ulang (play back) dari sebuah program yang dapat menggambarkan suatu

objek yang bergerak bersama-sama dengan suara alamiah atau suara aslinya dengan

format penyimpanan gambar bergerak.

b. Jenis-Jenis Video dalam Pembelajaran

Pada umumnya pembelajaran dengan video menggunakan jenis-jenis video

yang paling mudah penggunaan alatnya dan alat tersedia di sekolah. Menurut Azhar

Arsyad (2005: 36) “Jenis-jenis Video yang sering digunakan dalam pembelajaran

ada 2 yaitu Interaktiv video dan Compact video dist”.

Seorang guru yang ingin menggunakan pembelajaran interaktiv video harus

mempersiapkan alat seperti PC( Processor) ataupun laptop, LCD Proyektor dan

Rekaman video. Rekaman video ini diputar melalui CD room ataupun DVD room

dan ditampilkan melalui LCD Proyektor sambil mengajar guru dapat memperlihatkan

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

15

video kepada siswa sambil memberi respons positif kepada siswa tentang video yang

ditampilkan. Untuk jenis compact video dist guru harus mempersiapkan alat-alat

seperti VCD( video compact dist) ataupun DVD( digital video dekorder), televisi dan

rekaman video yang terekam dalam pita magnetik atau yang sering disebut CD.

Dalam pembelajaran ini guru harus memutar CD itu dalam VCD ataupun DVD

kemudian menampilkan video lewat televisi yang telah tersambung dengan VCD

ataupun DVD. Dari pendapat pakar di atas dapat disimpulkan bahwa selama ini jenis

pembelajaran menggunakan video yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu

interaktiv video dan compact dist video karena dinilai dua jenis pembelajaran video

tersebut mudah didapatkan di sekolah.

c. Kelebihan Penggunaan Video

Banyak keuntungan dari media video antara lain dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan

ketrampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu saat mengajar dan dapat

mempengaruhi sifat siswa.

Menurut Arif.S. Sadiman, dkk (2007: 74-75) kelebihan penggunaan video

sebagai media belajar yaitu :

1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar lainnya.

2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.

3) Demontrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga pada waktu mengajar guru bisa memusatkan pada penyajiannya.

4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang; 5) Kamera TV bisa mengamati lebih dekat objek-objek yang sedang

bergerak atau objek yang berbahaya seperti harimau. 6) Keras-lemahnya suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan disisipi

komentar yang akan didengar. 7) Gambar proyeksi biasa di”beku”-kan untuk diamati dengan seksama.

Guru biasa mengatur dimana dia biasa menghentikan gerakan gambar tersebut; kontrol sepenuhnya di tangan guru; dan

8) Ruangan tak perlu digelapkan dalam penyajian.

Menurut Hujair AH. Sanaky (2009 : 49) kelebihan video sebagai media

belajar yaitu :

1) Menyajikan media objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran yang realistik

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

16

2) Sifat yang audio visual sehingga memiliki daya tarik sendiri dan dapat memacu motivasi belajar

3) Sangat baik untuk pencapaian tujuan belajar psikomotorik 4) Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama bila dikombinasikan

dengan teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan.

5) Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek belajar yang dipelajari pembelajar

6) Portable dan mudah distribusikan

Menurut Azhar Arsyad (2005: 45) Kelebihan video sebagai media belajar

yaitu :

1) Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka membaca, diskusi, berpraktik dan lain-lain.

2) Video dapat mengambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disajikan secara berulang jika dipandang perlu.

3) Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi, video dapat menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.

4) Video yang mengandung nilai positif dapat mengundang pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

5) Video dapat menyajikan peristiwa yang berbahaya bila dilihat secara langsung

6) Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kelompok kecil, kelompok yang heterogen, maupun kelompok perorangan.

Menurut pendapat dari pakar ahli bahwa kelebihan video sebagai media

belajar yaitu “ The VCR (video) gave us flebility we could watch the first exciting

twenty minutes stop the tape and discuss elements of introduction, mood, and

characterization and view it again. (Ekoes.www.ericdigests.org/pre-929/film. htm.9

juni 2009).

Maksud dari pendapat pakar ahli dalam referensi internasional di atas yaitu

bahwa The VCR (Video) memberikan fleksibilitas. Kita dapat menonton pertama

seru dua puluh menit, menghentikan tape dan membahas elemen pengenalan, rasa

senang, pemeranan dan melihatnya kembali.

Menurut pendapat dari pakar ahli bahwa kelebihan video sebagai media

belajar yaitu “ researchers found that dynamic modeling (that in which video is used)

produced a higher rate of retention than static modeling (with still pictures)”.

(Rossiter. jurnal internasional www.usaoll.org/book/export/html/72. 5 November

2009).

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

17

Maksud dari pendapat pakar ahli dalam jurnal internasional diatas yaitu

peneliti menemukan bahwa pemodelan dinamis (yang di video yang digunakan)

menghasilkan tingkat retensi/ ingatan yang lebih tinggi dari pada model statis

(dengan gambar diam).

Menurut pendapat dari pakar ahli lain bahwa kelebihan video sebagai media

belajar yaitu “Video and audio technologies bring material to life and Videodiscs

strengthen basic skills. (Acot. Jurnal internasional www. nsba.org /sbot/toolkit/tiol.

html. 5 November 2009 ).

Maksud dari pendapat pakar ahli dalam jurnal internasional diatas yaitu

Videodiscs memperkuat keterampilan dasar dan Video audio teknologi membawa

bahan untuk hidup .

Dari pendapat beberapa pakar ahli di atas dapat disimpulkan video

mempunyai banyak kelebihan pada saat pengajaran. Adapun kelebihan video apabila

digunakan pada saat pembelajaran yaitu:

1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan luar

lainnya.

2) Di samping mendorong dan meningkatkan motivasi, video dapat menanamkan

sikap dan segi-segi afektif lainnya.

3) Menyajikan media objek belajar secara konkret atau pesan pembelajaran yang

realistik

4) Video yang mengandung nilai positif dapat mengundang pemikiran dan

pembahasan dalam kelompok siswa.

5) Sifat yang audio visual sehingga memiliki daya tarik sendiri dan dapat memacu

motivasi belajar

6) Dapat mengurangi kejenuhan belajar, terutama bila dikombinasikan dengan

teknik mengajar secara ceramah dan diskusi persoalan yang ditayangkan

7) Menambah daya tahan ingatan atau retensi tentang obyek belajar yang dipelajari

pembelajar

d. Keburukan Media Video

Berdasarkan pendapat yang dikemukan Azhar Arsyad (2005 : 50)

keburukan penggunaan media video dalam pembelajaran yaitu :

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

18

1) Pengadaan video pada umumnya memerlukan biaya yang mahal. 2) Pada saat film dipertunjukan, gambar-gambar bergerak terus sehingga

semua siswa mampu mengikuti informasi yang ingin disampaikan melalui video tersebut.

3) Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang diinginkan kecuali video dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan sendiri.

Sedangkan menurut Hujair AH. Sanaky ( 2009 : 106 ) keburukan media

video dalam pembelajaran yaitu :

1) Pengadaan media video memerlukan biaya yang mahal 2) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala

tempat 3) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk

terjadinya umpan balik. 4) Mudah tergoda untuk menayangkan video yang bersifat hiburan sehingga

suasana belajar akan tergangu. Dari pendapat beberapa pakar ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

kelemahan penggunaan media video yaitu :

1) Pengadaan video pada umumnya memerlukan biaya yang mahal.

2) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan di segala tempat.

3) Sifat komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang untuk terjadinya

umpan balik.

4) Mudah tergoda untuk menayangkan video yang bersifat hiburan sehingga suasana

belajar akan tergangu.

5) Video yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang

diinginkan kecuali video dirancang dan diproduksi khusus untuk kebutuhan

sendiri.

4. Kajian Teori Kasus Pelanggaran dan Upaya Penegakkan Hak Asasi Manusia

a. Pengertian Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Esensi pelanggaran Hak Asasi Manusia bukan semata-mata pelanggaran

terhadadap peraturan perundang-undangan Hak Asasi Manusia yang berlaku,

melainkan degradasi terhadap kemanusiaan ataupun merendahkan martabat dan

derajat manusia.

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

19

Menurut Zainudin Ali (146 : 2006) “ Pelanggaran HAM tidak selalu indentik

dengan pelanggaran hukum pidana dan terlebih lagi pelanggaran HAM dilakukan

secara sistematik dengan cara tertentu dan bersifat kolektif”.

Menurut pakar lain mengatakan bahwa pelanggaran Hak Asasi Manusia

adalah

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang. (Nurna. www.anakciremai.com. 19 0ktober 2008 ).

Dari pendapat para pakar ahli pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah

perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja

atau tidak disengaja yang dilakukan secara sistematik dengan cara tertentu dan

bersifat kolektif mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM

seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh undang-undang dan bukan

merupakan perbuatan pidana.

b. Macam–Macam Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Macam-macam pelanggaran Hak Asasi Manusia ada dua yaitu sebagai

berikut :

1) Pelanggaran Hak Asasi Manusia Ringan adalah perbuatan seseorang atau kelompok termasuk aparat negara baik disengaja atau tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan/atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau kelompok yang telah dijamin oleh undang-undang Nomor 39 tahun 1999 dan tidak mendapatkan atau mengkhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku ( Zainudin Ali, 146 : 2006)

2) Pelanggaran Hak Asasi Manusia berat yaitu pembunuhan massal, pembunuhan sewenang-wenang atau diluar putusan pengadilan, penyiksaan, penghilangan orang secara paksa, perbudakan ataupun diskriminasi yang dilakukan sistematis( Zainudin Ali, 147 : 2006 )

Pelanggaran Hak Asasi Manusia berat meliputi 2 jenis pelanggaran yaitu: a) Kejahatan Genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan

maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok kebangsaan, ras, kelompok etnis, agama, atau

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

20

kelompok manapun yang berbeda warna kulit, jenis kelamin, umum, atau cacat fisik dan atau mental dengan : (1) Membunuh orang atau kelompok. (2) Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap

anggota kelompok. (3) Sengaja menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan

mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruhnya atau sebagian

(4) Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok.

(5) Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke dalam kelompok lain.

b) Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, yakni berupa tindakan-tindakan : (1) Pembunuhan. (2) Pemusnahan. (3) Menculik atau menghilangkan orang secara paksa. (4) Pengusiran atau pemindahan secara paksa. (5) Melakukan perbudakan. (6) Melakukan penyiksaan. (7) Merusak, membakar dan atau disertai dengan penjarahan pada

instalasi vital, sekolah, tempat ibadah, rumah sakit, pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan, atau sarana transportasi atau meracuni objek-objek kepentingan umum dan atau menebarkan bibit penyakit kepada masyarakat yang dilakukan secara massal atau.

(8) Melakukan pemerkosaan secara massal dan sistematis, termasuk pelecehan seksual yang melanggar norma kesusilaan dan agama yang dilakukan terhadap kelompok atau golongan tertentu.

(9) Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewang-wenang yang melanggar ketentuan pokok hukum internasional

(10) Kejahatan apartheid (Triyanto, 2006: 54).

Dari pendapat beberapa pakar ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pelanggaran hak asasi manusia dapat digolongkan menjadi 2 yaitu pelanggaran hak

asasi ringan dan berat. Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat yaitu pelanggaran yang

dilakukan oleh kelompok atau aparat negara yang disengaja atau tidak disengaja

mencabut hak asasi orang lain sedangkan pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dapat

digolongkan menjadi 2 yaitu kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan. Semua

jenis pelanggaran Hak Asasi Manusia baik yang berat ataupun ringan dapat

dipidanakan. Untuk pengadilan yang menangani Hak Asasi Manusia tersebut,

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

21

Tergantung pada kekuasaan kehakiman yang berwenang untuk mengadili kasus

perkara tersebut. Adapun kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di

negara Indonesia antara lain :

1) Kasus Trisakti dan Semanggi.

2) Kasus Kekerasan Polisi PT. Arara Abadi terhadap Petani Suluk Bongkal.

3) Kasus pembebasan tanah Meruya.

4) Kasus pembunuhan aktivis Munir.

5) Kasus Tanjung Priuk.

c. Upaya Penegakkan Hak Asasi Manusia

Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap Hak Asasi

Manusia ada beberapa cara seperti yang dikemukakan oleh Dwi Winarno (2006: 97)

yakni sebagai berikut :

1) Dibentuknya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia yakni sebagai berikut : a) Dibentuknya UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. b) Dibentuknya UU No 26 tahun 2000 tentang pengadilan Hak Asasi

Manusia. c) Dicantumkannya Hak Asasi Manusia dalam UUD 1945.

2) Dibentuknya kelembagaan yang menangani masalah yang berkaitan dengan penegakkan Hak Asasi Manusia yakni sebagai berikut: a) Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). b) Pengadilan Hak Asasi Manusia. c) Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc. d) Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.

Penegakkan dan perlindungan tidak hanya dilakukan oleh lembaga-lembaga

yang dibentuk oleh negara. Masyarakat dapat pula berpartisipasi dalam rangka

penegakkan dan perlindungan Hak Asasi Manusia. Masyarakat dapat membentuk

lembaga swadaya yang dimaksud adalah organisasi atau lembaga yang secara khusus

dibentuk oleh masyarakat dengan tugas perlindungan dan penegakkan Hak Asasi

Manusia di Indonesia. Lembaga ini mengkonsentrasikan kegiatannya pada upaya

penegakkan dan perlindungan HAM.

Beberapa contoh lembaga swadaya masyarakat (LSM) yaitu :

1) KONTRAS (Komisi untuk orang hilang dan tindak kekerasan).

2) YLBHI (Yayasan lembaga bantuan hukum Indonesia).

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

22

3) Lembaga studi dan advokasi masyarakat (ELSEM), dan

4) Human Right Watch (HRW).

B. Penelitian Relevan

Penelitian tentang pembelajaran menggunakan media video telah dilakukan

oleh banyak pihak, baik yang berbentuk studi kasus maupun yang berbentuk

Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian yang sejalan dengan penelitian ini dan dapat

dijadikan acuan untuk melangkah ke penelitian selanjutnya yaitu penelitian yang

berjudul:

1. Anisa Nur Rahmawati yang melakukan eksperimen dengan metode ceramah

yang disertai diskusi dalam meneliti Efektifitas penggunaan media VCD terhadap

prestasi belajar di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali pada materi koloid kelas XI.

Hasil penelitian ini dengan menggunakan media VCD dapat meningkatkan

prestasi belajar.

2. Paramita Purbasari yang melakukan eksperimen dalam meneliti Efektivitas

pengajaran kimia dengan metode ceramah dilengkapi media CD (Compact dist)

interaktiv saints disertai diskusi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada

materi pokok Ikatan kimia siswa SMA Batik 2 Surakarta kelas X semester 1 tahun

ajaran 2007/ 2008. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan minat belajar dan

prestasi belajar pada materi pokok ikatan kimia pada siswa SMA Batik 2

Surakarta.

C. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran menggunakan video ini merupakan sebuah pembelajaran yang

ditunjukkanuntuk memperbaiki prestasi belajar siswa yang rendah. Prestasi belajar

rendah ini ditandai dengan hasil tes yang rendah dan rasa ingin tahu siswa yang

rendah akibat dari pembelajaran yang menggunakan media konvesional yang

dilakukan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 10 Surakarta.

Pembelajaran menggunakan media video ini menggunakan alat-alat modern

seperti Laptop, LCD Proyektor dan video yang dapat di download/ unduh dari

internet ataupun direkam sendiri. Jenis pembelajaran video yang digunakan dalam

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

23

penelitian ini adalah interaktiv video. Menurut Azhar Arsyad (2005: 36) “Interaktiv

video suatu penyampaian pengajaran dimana materi video rekaman disajikan dengan

pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan

melihat video akan tetapi juga memberi respons positif”. Dalam pembelajaran video

ini harus terdapat penguatan yang tujuan untuk memberi respon positif kepada siswa.

Pembelajaran menggunakan media video ini merupakan upaya untuk

memperbaiki kondisi awal yang dilakukan oleh guru kelas yang masih menggunakan

media konvensional yaitu media gambar dan hasil dari pembelajaran media

konvensional siswa pada saat pembelajaran berlangsung ramai sendiri, tidak

memperhatikan guru yang sedang mengajar, tidur dikelas, pasif tidak mau bertanya

maupun tidak mau mengemukakan pendapat selain itu hasil nilai semesteran dan mid

semester yang masih rendah

Penggunaan media video dalam pembelajaran akan dilengkapi dengan slide

Powerpoint hal ini bertujuan agar pembelajaran dapat menarik dan tidak

membosankan. Penggunaan media video dalam penelitian ini dilakukan dalam 2

siklus yaitu siklus I dan II dalam model pembelajaran yang berbeda. Siklus I

menggunakan model pembelajaran ceramah secara terus- menerus dan siklus II

menggunakan model pembelajaran ceramah dan diskusi, dengan model pembelajaran

yang berbeda ini nantinya diharapkan siswa dapat meningkat prestasinya

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

24

Gambar 1. Skema kerangka berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Agar permasalahan yang diajukan dalam penelitian terhadap kelas VIIA dapat

terjawab maka disusunlah hipotesis tindakan sebagai berikut:

Media video dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya pada materi pokok kasus

pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia pada kelas VIIA di SMP

Negeri 10 Surakarta tahun ajaran 2008/ 2009 .

Kondisi awal

TINDAKAN

KONDISI AHKIR

Guru menggunakan media gambar

Memanfaatkan video dalam pembelajaran

Dengan melalui penggunaan media video dapat meningkatkan prestasi belajar

Prestasi belajar siswa masih rendah

SIKLUS I Memanfatkan video dengan model pembelajaran ceramah ceramahcermah SIKLUS II Memanfaatkan video dengan model pembelajaran ceramah dan diskusi

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

25

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Sesuai dengan tujuan dan judul penelitian, maka pengambilan data di dalam

penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Surakarta. Keberadaannya yang

strategis untuk mengadakan penelitian, maka tempat ini dipilih sebagai tempat

penelitian dan pengalaman peneliti dalam Program Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMP Negeri 10 Surakarta khususnya kelas VIIA.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan mulai dari persiapan sampai terlaksana penyusunan

laporan selama 10 bulan, waktu penelitian ini dipilih sesuai dengan materi yang akan

diajarkan tentang kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia,

adapun kegiatan penelitian dapat dirinci sebagai berikut :

Tabel 2. Rencana Kegiatan Penelitian No Kegiatan Des

2008 Jan 2009

Feb 2009

Mar 2009

April 2009

Mei 2009

Jun 2009

Jul 2009

Agt 2009

Sep 2009

1 Pra penelitian.

2 Menyusun proposal.

3 Menyusun Surat perizinan.

4 Menyusun instrument penelitian.

5 Mengadakan Penelitian.

6 Menyusun laporan.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa SMP Negeri 10 Surakarta. Siswa

yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA. Siswa tersebut

berjumlah 39 orang yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

26

C. Pendekatan Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) para ahli yang

mengemukakan definisi tentang Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Ebbut dalam

bukunya Kasihani Kasbolah ( 2001: 9 ) menyatakan bahwa “Penelitian Tindakan

Kelas adalah merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya

memperbaiki praktek-praktek dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis

serta reflektif dari tindakan itu”.

Menurut Kasihani Kasbolah ( 2001 : 5 ) mengemukakan “ PTK adalah salah

satu upaya atau praktek dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk

memperbaiki keadaan yang tidak/kurang memuaskan dan atau untuk meningkatkan

mutu pembelajaran”. Dari para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas adalah penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi

masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan kelas atau

sekolah tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran.

Adapun Karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukan

Kasihani Kasbolah ( 2001: 14-15) sebagai berikut :

“1. Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan faktual.

Sebagai pengelola kelas guru merupakan sosok yang benar-benar

mengenal lapangan dia mengajar, oleh karena itu yang mengetahui dan

mengenal kelas. Dalam hal ini guru lah yang menguasai keadaan kelas

karena setiap hari guru bertatap muka dengan murid

2. Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktik faktual.

Permasalahan faktual adalah permasalah yang timbul dalam kegiatan

pembelajaran sehari-hari yang dihadapi guru misalnya tingkat prestasi

yang rendah, murid yang tidak memperhatikan dalam pembelajaran.

3. Adanya tindakan yang perlu dilakukan proses belajar mengajar.

Tindakan yang dapat dilakukan dalam proses belajar mengajar adalah

sebagai berikut mengubah cara pembelajaran, menambah media dalam

pembelajaran.

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

27

4. Penelitian Tindakan Kelas bersifat kolaboratif.

Penelitian Tindakan Kelas bersifat kolaboratif dilakukan oleh mahasiswa,

dosen dan guru kelas untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh

siswa”.

Langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas dapat dilakukan dalam empat

tahapan yaitu tahap Perencanaan Tindakan Kelas, Pelaksanaan Tindakan Kelas,

Observasi dan Refleksi. adapun kegiatan keempat tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Rencana tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas disusun berdasarkan masalah

yang hendak dipecahkan dan hipotesis tindakan yang diajukan. Secara operasional

dapat dinyatakan bahwa rencana tindakan perlu disususn untuk menguji empirik

dan ketepatan hipotesis ini berarti tindakan kelas harus dilaksanakan kearah yang

diharapkan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan atas

pertimbangan teoritik dan empirik agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan

kinerja dan hasil program adalah optimal. Selain itu tindakan dilaksanakan sejalan

dengan laju perkembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar dikelas.

3. Observasi

Kegiatan observasi atau pengamatan dalam penelitian Tindakan Kelas dapat

disejajarakan kedudukan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian

formal. Observasi dipandang sebagai teknik yang paling tepat untuk

mengumpulkan data tentang proses kegiatan.

4. Refleksi

Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis sintensis, interprestasi, dan

ekplanasi (penjelas) terhadap semua informasi yang hendak dikaji dan dipahami

bersama. Refleksi merupakan bagian amat penting untuk memahami dan

memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi akibat

adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan.

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

28

D. Sumber Data

Data penelitian yang dikumpulkan berupa data rasa ingin tahu siswa dan hasil

tes belajar siswa kelas VIIA SMP Negeri 10 Surakarta. Sumber data penelitian

dikumpulkan dalam berbagai sumber meliputi :

1) Dokumen, meliputi: hasil dari mid semester dan hasil ujian semester ganjil kelas

VIIA pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan tahun ajaran 2008/

2009.

2) Tempat dan Peristiwa

Sumber data penelitian ini adalah proses pembelajaran menggunakan media

video yang berlangsung di kelas dan dialami oleh siswa kelas VIIA SMP Negeri

10 Surakarta.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Mills dalam bukunya Herawati Susilo, dkk. (2008: 59) menyatakan

bahwa” Dari segi teknik pengumpulan data kualitatifnya, ada 3 teknik yang dapat

dipilih oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang disebut sebagai 3 E

(Experienceing, Enquiring, dan Examining )”.

Seperti yang dikemukakan oleh Herawati Susilo dkk. (2008: 59) tentang 3 E

adalah sebagai berikut :

1) Experienceing yaitu pengumpulan data melalui pengalaman sendiri, terlibat dan berpartisipasi dalam kegiatan, atau membuat catatan lapangan. Teknik pengumpulan datanya dapat berupa a) observasi partisipan sebagai partisipan aktif; b) pengamat aktif yang khusus; dan c) pengamat pasif.

2) Enquiring yaitu teknik pengumpulan data melalui pertanyaan oleh peneliti. Hal ini dapat berupa a) wawancara informal; b) wawancara formal terstruktur; c) kuesioner; d) skala sikap yang mungkin berupa skala Likert atau skala perbedaan makna; e) tes baku.

3) Examining yaitu teknik pengumpulan data melalui pembuatan dan pemanfaatan catatan yang berupa a) data arsip; b) jurnal; c) peta; d) audiotape; e) artefak; dan f) catatan lapangan

Dalam Penelitian Tindakan, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

29

a. Analisis Dokumen

Teknik analisis dokumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data

atau informasi bersumber dari dokumen atau arsip yang berupa hasil ujian mid

semester dan hasil semesteran. Analisis dokumen digunakan untuk mengetahui

kondisi awal sebelum dilakukan tindakan. Alat yang digunakan untuk menganalisis

dokumen yaitu dokumen rekapitulasi hasil mid semester dan hasil semesteran kelas

VIIA tahun ajaran 2008/ 2009 pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Rekapitulasi hasil mid semester dan hasil semesteran lihat lampiran 1 .

b. Observasi

Menurut Hopkins dalam bukunya Rochiati Wiriatmaja (2007:104) “Observasi

adalah tindakan yang merupakan penafsiran dari teori”. Namun dalam penelitian ini

tidaklah demikian bahwa sang peneliti apakah dosen, guru, mahasiswa pada waktu

memasuki ruangan kelas dengan maksud mengobservasi sebaiknya meninggalkan

teori-teori di luar kelas, dan mulai mengamati tanpa menjustifikasi sebuah teori atau

menyanggahnya. dengan melakukan pengamatan proses pembelajaran untuk melihat

perkembangan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Observasi yang dipakai

dalam kegiatan ini adalah jenis observasi terfokus Menurut Kasihani Kasbolah E.S

(2001: 53) menyatakan bahwa “Observasi terfokus adalah suatu observasi yang

maksud dan sasaran telah ditentukan sebelumnya”. Observasi menggunakan lembar

observasi keaktifan siswa dan lembar observasi pengamatan pada guru menggajar

observasi dilakukan pada saat kondisi awal ( Lembar observasi kondisi awal dapat

dilihat lampiran 2 ), siklus I (Lembar observasi siklus I dapat dilihat lampiran 3 ) dan

siklus II ( Lembar observasi siklus II dapat dilihat lampiran 4 ) . Observasi yang

dilakukan ini bertujuan untuk mengamati.

1) Keaktifan siswa selama proses belajar berlangsung baik pada saat kondisi awal

ataupun pada saat dilakukan siklus I dan siklus II.

2) Proses guru menggajar baik pada saat kondisi awal ataupun pada saat dilakukan

siklus I dan siklus II.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

30

c. Perekaman

Menurut H.B. Sutopo (1996: 72) “Perekaman dengan alat kamera foto, untuk

memperjelas deskripsi berbagai situasi dan perilaku subjek yang diteliti”. Perekaman

dilakukan dengan alat kamera foto untuk mengetahui deskripsi penelitian keadaan

pembelajaran baik dari siklus I (Hasil perekaman siklus I dapat dilihat lampiran 5)

dan siklus II ( Hasil perekaman siklus II dapat dilihat lampiran 6 ).

d. Metode Tes

Pemberian tes yang akan dilakukan dalam penelitian dimaksudkan untuk

mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa dalam pemberian tindakan. Tes

diberikan sebelum dilakukan penelitian pada siklus I untuk kisi- kisi dan instrument

tes uji coba beserta kunci jawaban siklus I dapat dilihat lampiran 7 dan 8. Siklus II

untuk test siklus II kisi- kisi dan instrument tes uji coba beserta kunci jawaban siklus

II dapat dilihat lampiran 9 dan 10. Test digunakan untuk mengetahui peningkatan

mutu prestasi belajar siswa tiap siklus. Dengan perkataan lain disusun dan dilakukan

untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa sesuai dengan kemampuan

kognitif siswa sesuai dengan siklus yang ada.

Bentuk soal adalah tes obyektif pilihan ganda (multiple choice test) yang

hanya mempunyai satu jawaban yang benar jumlah butir soal tes obyektif adalah 20

soal sesuai materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia. Tes digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam mengikuti

proses belajar-mengajar menggunakan media video.

1) Uji Coba Tes / Try Out

Sebelum tes digunakan dalam penelitian maka perlu diuji cobakan terlebih

dahulu. Uji coba instrumen ini diberikan kepada siswa-siswi di luar sampel yaitu

kelas VIIB SMP Negeri 10 Surakarta. Karena kelas VIIB mempunyai tingkat

prestasi belajar yang hampir sama dengan kelas VIIA SMP Negeri 10 Surakarta.

Uji coba tes dilakukan pada tanggal 4 Mei 2009. adapun daftar nama siswa yang

diuji coba dapat dilihat dalam lampiran 11. Adapun penilaian dalam uji coba tes /

try out adalah bilamana siswa menjawab benar mendapat skor 1 sedangkan siswa

menjawab salah mendapat skor 0

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

31

2) Uji Validitas Tes

Setelah instrumen diuji cobakan kemudian dihitung tingkat validitasnya,

dengan tujuan untuk mengetahui apakah butir-butir tes yang diuji cobakan dapat

mengukur keadaan responden yang sebenarnya atau tidak. Menurut Suharsimi

Arikunto (2006:168) “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-

tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”.

Jadi suatu instrumen yang valid atau sahih adalah instrumen yang

mempunyai nilai hitung yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai tabel

yang telah ditentukan, sedangkan instrumen yang tidak valid adalah instrumen

yang nilai hitungnya lebih rendah dari pada nilai pada tabel yang telah ditentukan.

Ign. Masidjo (1995:243) mengemukakan bahwa terdapat macam-macam

validitas suatu tes yaitu:

a) Validitas Isi (Content Validity) Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai di mana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan.

b) Validitas Konstruksi atau Konsep (Concept or Construck Validity) Yang dimaksud adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut.

c) Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity) Yang dimaksud adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat pengukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding.

Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan jenis validitas konstruksi karena

peneliti menggunakan tes yang terdiri dari 20 soal atau alat ukur untuk mengukur

kemampuan siswa pada mata pelajaran Pkn pada materi pokok kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 10 Surakarta.

Adapun untuk mengetahui valid tidaknya butir angket maka diuji dengan

rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Suharsimi

Arikunto (2006:170):

})(.}{)(.{

))((.222

12

1

111 YYNXXN

YXYXNr yx

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

32

Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

∑X : Skor masing-masing item

∑Y : Skor total

∑XY : Jumlah penelitian X dan Y

∑X2

: Jumlah kuadrat dari X

∑Y2 : Jumlah kuadrat dari Y

N : Jumlah subjek

Dari perhitungan yang telah dilakukan dan kemudian dikonsultasikan dengan

rtabel yang mempunyai taraf signifikansi 0,05% dan N=37 maka jika r hitung > 0,320

berarti butir pertanyaan tersebut valid. Dan jika rhitung < 0,320 berarti butir pertanyaan

tersebut tidak valid.

Hasil uji coba dari hasil tes siklus I, diketahui bahwa dari 20 soal tes tersebut

ada 18 item yang valid, sedangkan 2 item lainnya dinyatakan tidak valid. Item yang

tidak valid adalah item nomor 2, 3 lihat pada lampiran 12. Adapun 20 soal siklus II

dinyatakan valid semua lihat pada lampiran 13.

3) Uji Realibilitas Tes

Dari hasil pengujian validitas dapat diketahui item yang valid dan tidak valid

dari instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini. Untuk item yang tidak

valid harus dibuang sedangkan item yang valid dilakukan uji reliabilitas. Adapun cara

menghitung reliabilitas test menurut Suharsimi Arikunto (2006:180) adalah (1)

dengan rumus Spearman Brown, (2) dengan rumus Flanagan, (3) dengan rumus

Rulon, (4) dengan rumus K-R.21, (6) dengan rumus Hoyt, dan (7) dengan rumus

Alpha. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus

Spearman Brown. Rumus Spearman Brown yang diungkapkan oleh Suharsimi

Arikunto (2006: 180) yaitu:

21

211

21

212

11

r

rr

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

33

Dengan keterangan:

11r : Reliabilitas instrumen

r 2121 : rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen.

Adapun mengenai interprestasi besarnya koefisien korelasi dapat

menggunakan ketentuan sebagai berikut :

0.800 – 1.000 = reliabilitas sangat tinggi

0.600 – 0.800 = reliabilitas tinggi

0.400 – 0.600 = reliabilitas cukup

0.200 – 0.400 = reliabilitas rendah

0.000 – 0.200 = reliabilitas sangat rendah

(Suharsimi Arikunto,2006:276)

Dari item yang valid dan telah dilakukan uji reliabilitas maka diperoleh

11r =0,698 untuk soal tes siklus I, dan 11r =0,799.

2. Alat Pengumpulan Data

Menurut Susilo dan Kisyani dalam bukunya Herawati Susilo, dkk (2008: 67)

“Alat yang diperlukan dalam pengumpulan data Penelitian Tindakan Kelas dapat

dipahami dari 2 sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati”. Maka alat yang dapat

digunakan untuk mengumpulkan data seperti yang telah diuraikan di atas yaitu

sebagai berikut :

a. Alat pengumpul data siklus I

1) Dari Sisi Proses

a) Instrumen untuk Input

Alat untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar

masalah beserta pendukungnya, maka alat yang digunakan adalah:

dokumentasi berupa hasil ujian mid semester dan hasil semesteran untuk

mengetahui kondisi awal prestasi belajar yang dimiliki oleh siswa.

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

34

b) Instrumen untuk Proses

Alat yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan

tindakan yang dipilih untuk dilakukan, maka alat yang digunakan adalah:

(1) Observasi alatnya yaitu dengan lembar observasi tentang keaktifan siswa

dalam mengikuti pelajaran dengan menggunakan media video dalam

materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia

(2) Perekaman alatnya adalah dengan menggunakan kamera yaitu untuk

menujukkan adanya situasi dalam proses belajar mengajar berlangsung

pada siklus I .

c) Alat untuk Output

Alat untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil

berdasarkan kriteria yang telah diterapkan, maka alat yang digunakan

adalah: tes alatnya adalah sebuah tes tertulis yakni tes pilihan ganda setelah

dilakukan tindakan. Soal tes dan kunci jawaban siklus I setelah uji coba tes

dapat dilihat lampiran 14.

2) Dari Sisi Hal yang diamati

Selain dari sisi proses, alat juga dapat pula dipahami dari sisi hal yang

diamati.dari sisi yang diamati dapat dikelompokkan dalam 3 yaitu :

a) Pengamatan terhadap guru (Observing Teacher)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari

tentang metode dan strategi yang diimplementasikan. Maka alat yang

digunakan adalah lembar observasi tentang pembelajaran yang dilakukan

oleh guru dengan menggunakan media video dalam materi pokok kasus

pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Pengamatan terhadap kelas (Observing Classrooms)

Pengamatan yang dilakukan untuk mengamati peristiwa yang terjadi di

kelas. Alat yang digunakan adalah perekaman tentang lingkungan fisik

kelas, tata letaknya.

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

35

c) Pengamatan terhadap peserta didik (Observing Students)

Pengamatan terhadap peserta didik ini adalah mengamati tentang perilaku

peserta didik alatnya adalah lembar observasi tentang keaktifan peserta

didik dalam mengikuti pelajaran, interaksi, ketrampilan bertanya.

b. Alat pengumpul data siklus II

1) Alat untuk Input

Alat untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah

beserta pendukungnya, maka alat yang digunakan adalah: dokumentasi berupa

hasil tes pada siklus I dan rasa ingin tahu siswa.

2) Alat untuk Proses

Alat yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan

tindakan yang dipilih untuk dilakukan, maka alat yang digunakan adalah:

a) Observasi alatnya yaitu dengan lembar observasi tentang keaktifan siswa

dalam mengikuti pelajaran dengan menggunakan media video pada materi

pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Perekaman alatnya adalah dengan menggunakan kamera yaitu untuk

menunjukkan adanya situasi dalam proses belajar mengajar berlangsung

pada siklus II.

3) Alat untuk Output

Alat untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan

kriteria yang telah diterapkan, maka alat yang digunakan adalah:

a) Tes alatnya adalah sebuah tes tertulis yakni tes pilihan ganda setelah

dilakukan siklus II. Soal tes dan kunci jawaban siklus II setelah uji coba tes

dapat dilihat lampiran 15

b) Lembar observasi hasil pengamatan keaktifan siswa setelah dilakukan

siklus II.

F. Validitas Data

Validitas adalah kesahihan data di dalam suatu penelitian, hal ini data di catat

dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan kebenarannya, oleh karena

setiap penelitian harus memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

36

mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas ini merupakan jaminan

kemantapan dan tafsir makna penelitiannya. Adapun teknik yang digunakan untuk

memeriksa validitas data dalam penelitian ini adalah dengan Trianggulasi.

Lexy Moleong (2007:330) mengemukan bahwa “Trianggulasi adalah teknik

memeriksa keabsahaan yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

Validitas data dalam penelitian ini diperoleh melalui trianggulasi data dan

trianggulasi metode. Menurut H.B Sutopo ( 2002 : 78-80).

1. Trianggulasi data, artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bisa digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi metode, jenis trianggulasi ini dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik dan metode pengumpulan data yang berbeda.

3. Trianggulasi peneliti, adalah hasil peneliti yang baik data atau simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa diuji validitasnya dari beberapa peneliti.

4. Trianggulasi teori, trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan persepektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji”.

Teknik trianggulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi

data dan trianggulasi metode.

Trianggulasi data dilakukan dengan cara memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk menggali data yang sejenis, selain itu juga ada cara lain yaitu dengan menggali informasi dari narasumber tertentu, dari kondisi lokasinya, dari aktifitas yang menggambarkan perilaku orang atau warga masyarakat, atau dari sumber yang berupa catatan atau arsip dan dokumen yang memuat catatan yang berkaitan dengan data yang dimaksudkan peneliti (H.B. Sutopo: 2002:79). Jenis trianggulasi data dalam penelitian ini dapat dilihat pada penggunaan

sumber data untuk megumpulkan data yang sama melalui sumber data yang berupa

tempat dan peristiwa serta dokumen, Sedangkan bentuk trianggulasi metode yang

dilakukan penulis yaitu data yang berupa observasi dan analisa dokumen.

G. Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kritis, yaitu

membandingkan antara kondisi awal dengan hasil dari tindakan dalam tiap siklus

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

37

dengan indikator kerja yang telah ditetapkan. Hasil dari analisis ini adalah kelebihan

dan kekurangan dalam tiap siklus.

H. Indikator Kinerja

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan Media Video diharapkan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa dan ditandai dengan siswa memperoleh nilai tes minimal 6,1 dan secara

klasikal 75% siswa harus mencapai batas nilai minimal tersebut.

2. Pada Aspek Proses

a. Rasa ingin tahu siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Dengan penggunaan Media Video dalam pembelajaran ini diharapkan

meningkat.

b. Prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan Media

Video diharapkan meningkat mencapai 75% dari jumlah siswa.

Tabel 3. Kriteria Keberhasilan Tindakan Untuk Kualitas Proses Pembelajaran

Kualitas Prestasi belajar

Aspek yang

Di nilai

Rasa Ingin Tahu.

Target

50% aktiv

dikelas

Cara Penilaian

(X 100%)

Dihitung dari :

∑Siswa yang

aktif.

∑ Seluruh siswa.

Alat ukur

Lembar

Observasi

Hasil Tes . 75 % tuntas. Dihitung dari :

∑Siswa tuntas.

∑Seluruh siswa.

Test

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

38

Tabel 4. Kriteria Keberhasilan Tindakan Untuk Kualitas Siklus I dan Siklus II.

Kualitas Prestasi Belajar.

Aspek yang Dinilai. Target Siklus I. Target Siklus II.

Rasa Ingin Tahu. 40 % aktif dikelas 50 % aktif di kelas

Hasil Tes. 70 % tuntas dalam tes 75% tuntas dalam tes

Keterangan :

Penentuan target rasa ingin tahu ini berdasarkan pada keaktifan siswa baik yang pada

saat pembelajaran berlangsung dan dalam satu siklus.

Yang dimaksud batas tuntas yang terdapat pada target indikator pada penelitian ini

adalah batas ketuntasan minimal suatu mata pelajaran yang ditentukan sendiri oleh

setiap sekolah. Batas tuntas untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di

SMP Negeri 10 Surakarta ini adalah 61 dan batas tuntas ini digunakan sebagai

pedoman ketuntasan pada penelitian ini.

I. Prosedur Penelitian

Secara umum langkah-langkah operasional penelitian tahap persiapan, tahap

pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi serta tahap tindak lanjut.

Tahap pelaksanaan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Permintaan ijin kepada kepala sekolah dan guru Pendidikan Kewarganegaraan

SMP N 10 Surakarta.

b. Observasi untuk mendapatkan kegiatan belajar mengajar khususnya mata

pelajaran PKn.

c. Identifikasi permasalahan dan kegiatan belajar mengajar di kelas VIIA SMP

Negeri 10 Surakarta.

2. Tahap Perencanaan

a. Tahap Perencanaan Siklus I

Pada siklus I yaitu perencanaan pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan khususnya adalah tentang materi pokok kasus pelanggaran

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

39

dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia, dalam tahap ini peneliti dan guru

kelas menyusun skenario pembelajaran sebagai berikut :

1) Menyusun RPP lihat lampiran 16

a) Standar Kompetensi menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan

penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Kompetensi Dasar mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

d) Indikator menganalisis kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di

lingkungan keluarga, masyarakarat, sekolah, kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

2) Menyiapkan media Video yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu

tentang Kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

3) Menyiapkan sumber belajar yaitu berupa buku–buku dan sumber internet

yang berkaitan dengan kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

4) Menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam

tindakan dengan menggunakan media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a) Menyusun lembar Observasi tentang proses berlangsungnya pembelajaran

dengan menggunakan media video pada materi pokok kasus pelanggaran

dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Menyusun tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah dilakukan

tindakan I dengan penggunaan media video pada materi pokok kasus

pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Menetapkan teknik pemantapan pada setiap tahapan dengan menggunakan

alat format observasi, yaitu sebagai berikut : menetapkan alat observasinya

yaitu dengan menggunakan lembar observasi untuk menilai proses

pembelajaran dengan menggunakan media video pada materi pokok kasus

pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

40

5) Merencanakan kegiatan dalam pertemuan dalam siklus I

a) Untuk pertemuan pertama menerangkan tentang materi kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia di lingkungan keluarga dan sekolah, masyarakat

b) Untuk pertemuan kedua menerangkan tentang materi kasus pelanggaran

dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Untuk pertemuan ketiga mengadakan tes dan pembahasan

b. Tahap Perencanaan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan siklus tersebut dengan

materi pembelajaran yang sesuai dengan silabus mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yaitu tentang. Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun

skenario pembelajaran sebagai berikut :

1) Menyusun RPP lihat lampiran 17

a) Standar Kompetensi menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan

penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Kompetensi Dasar mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

d) Indikator menganalisis kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di

lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan upaya penegakkan.

2) Menyiapkan media video yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu

tentang kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

3) Menyiapkan sumber belajar yaitu berupa buku–buku dan sumber internet yang

berkaitan dengan kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

4) Menyusun beberapa instrumen penelitian yang akan digunakan dalam

tindakan dengan menggunakan media pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

a) Menyusun lembar Observasi tentang proses berlangsungnya pembelajaran

dengan menggunakan media video pada materi pokok kasus pelanggaran

dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

41

b) Menyusun tes untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah dilakukan

tindakan II dengan penggunaan media video pada materi pokok kasus

pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Menyusun angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran

video pada materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak

Asasi Manusia setelah semua siklus dilakukan.

5) Merencanakan kegiatan dalam pertemuan dalam siklus II

a) Untuk pertemuan pertama pengulangan materi kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia di keluarga, masyarakat, sekolah dan kasus pelanggaran

dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia

b) Untuk pertemuan kedua mendiskusikan kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia.

c) Untuk pertemuan ketiga mengadakan tes dan pembahasan

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

a) Standar Kompetensi menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan

penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Kompetensi Dasar mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

d) Indikator menganalisis kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di

lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

2) Penggunaan media pembelajaran berupa video sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran yang telah dijelaskan dalam skenario pembelajaran. pada materi

pokok kasus pelanggaran dan penegakkan Hak Asasi Manusia

3) Alokasi waktu 1 x 40 menit tiap pertemuan dan dalam siklus I ini dilakukan

selama tiga kali pertemuan.

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

42

4) Untuk pertemuan pertama menerangkan tentang materi kasus pelanggaran hak

asasi manusia di lingkungan keluarga dan sekolah, masyarakat.

5) Untuk pertemuan kedua menerangkan tentang materi kasus pelanggaran Hak

Asasi berat dan ringan serta upaya penegakkan.

6) Untuk pertemuan ketiga Mengadakan tes dan pembahasan.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II

a) Standar Kompetensi menampilkan sikap positif terhadap perlindungan dan

penegakkan Hak Asasi Manusia.

b) Kompetensi Dasar mendeskripsikan kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

c) Materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

d) Indikator menganalisis kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di

lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah dan kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia berat dan ringan serta upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia.

2) Penggunaan media pembelajaran berupa video sesuai dengan langkah-langkah

pembelajaran yang telah dijelaskan dalam skenario pembelajaran pada materi

pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia.

3) Alokasi waktu 1 x 40 menit tiap pertemuan dan dalam siklus II ini dilakukan

selama tiga kali pertemuan.

4) Untuk pertemuan pertama pengulangan materi kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia di keluarga, masyarakat, sekolah dan kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia.

5) Untuk pertemuan kedua mendiskusikan tentang kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia.

6) Untuk pertemuan ketiga Mengadakan tes dan pembahasan.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

43

4. Tahap Observasi

Peneliti Bertugas mengajar materi fokus ditekankan pada implementasi media

pembelajaran video terhadap keaktifan siswa yang dibantu guru dengan observer.

a. Tahap Observasi pada Siklus I

Peneliti bertugas mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar melakukan

observasi dengan memakai format observasi yaitu berupa lembar observasi tentang

penggunaan media video pada materi kasus pelanggaran dan upaya penegakkan

Hak Asasi Manusia. Fokus ditekankan pada implementasi media pembelajaran

video sebagai penunjang prestasi belajar yang telah dilaksanakan untuk

mendapatkan evaluasi data tentang kekurangan dan kemajuan sebelum diadakan

tindakan.

b. Tahap Observasi pada Siklus II

Peneliti bertugas mengamati jalannya kegiatan belajar mengajar pada

siklus kedua serta mengumpulkan data pada tindakan II. Fokus ditekankan pada

implementasi media pembelajaran video pada materi kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia sebagai penunjang prestasi belajar yang telah

dilaksanakan untuk mendapatkan evaluasi data tentang kekurangan dan kemajuan

melalui tindakan pertama.

5. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan analisis data terhadap pelaksanaan proses kegiatan

belajar mengajar dan penguasaan materi yang diwujudkan dalam nilai tes dan rasa

ingin tahu siswa. Kemudian setelah memperoleh data, maka dilakukan refleksi untuk

menentukan langkah sebelumnya dengan menggunakan media video.

Analisis dilakukan terhadap pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar,

pencapaian nilai tes dan rasa ingin tahu siswa yang dibuat oleh guru pada siklus I

dengan penggunaan media video pada materi pokok kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia. Peneliti melakukan pemrosesan data / masukan

yang di peroleh pada saat melakukan pengamatan (observasi) tersebut. Data yang

diperoleh kemudian diinterprestasi sehingga diperoleh kesimpulan bagian mana yang

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

44

perlu adanya perbaikan atau disempurnakan dan bagian mana yang memenuhi syarat

atau target.

Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi sebelumnya, data yang diperoleh

selanjutnya menjadi bahan refleksi bagi peneliti untuk :

a. Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan, meliputi evaluasi jumlah dan

waktu dari setiap jenis tindakan.

b. Melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk

pembelajaran berikutnya (pada siklus II).

c. Melakukan evaluasi tindakan I.

Dimana target pencapaian pada siklus pertama adalah peningkatan pada prestasi

belajar siswa: 70% siswa tuntas, 40% mempunyai rasa ingin tahu pada saat

pembelajaran berlangsung.

6. Tahap Tindak Lanjut

Pada tahap ini dilakukan perbaikan pengelolaan kelas dalam mengaplikasi kan

media video dalam pembelajaran. Apabila siklus I dan II tidak sesuai tujuan, maka

diperlukan perbaikan lagi.

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

45

Pelaksanaan Tindakan Refleksi:

.

Observasi

Perencanaan Tindakan

Persiapan: 1. Permohonan izin. 2. Survey . 3. Indetifikasi Masalah.

Refleksi

Observasi

Pelaksanan Tindakan

Tindak lanjut.

Perencanaan Tindakan

Siklus 1

Siklus II

Gambar 2. Skema Prosedur Penelitian

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

1. Deskripsi Pra tindakan

Pembelajaran menggunakan media video pada kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia ini merupakan sebuah tindak lanjut dari penggunaan

media video pada saat peneliti melakukan praktek pengajaran (PPL) di SMP Negeri

10 Surakarta, pada praktek pengajaran (PPL) peneliti menggunakan media video

untuk mengajar kelas VIIA dan VIIB SMP Negeri 10 Surakarta pada materi pokok

menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Dari

pembelajaran yang berlangsung menggunakan video tersebut ini dapat meningkatkan

keaktifan siswa pada siswa kelas VIIA dan VIIB meningkat.

Pada tanggal 21 April 2009 Peneliti datang ke SMP Negeri 10 Surakarta

mengikuti pembelajaran yang dilakukan Ibu Betty Dwi Prihastuti mengajar pada

kelas VIIA. Kegiatan observasi itu dilakukan selama 2 kali pertemuan pada tanggal

21 April 2009 dan tanggal 25 April 2009. Kegiatan observasi menggunakan lembar

observasi keaktifan siswa dan kegiatan guru pada waktu mengajar. Pada saat

pembelajaran berlangsung Ibu Betty Dwi Prihastuti menggunakan media gambar

dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap keaktifan siswa kelas VIIA

peneliti melihat siswa yang aktif hanya sekitar 33.82 % dari jumlah seluruh siswa

(Hasil observasi kondisi awal lihat lampiran 18). Banyak siswa yang di dalam kelas

VIIA yang tidak aktif bertanya, ramai sendiri, diam akan tetapi pikiran kosong tidak

tertuju dan hasil prestasi belajar pada mid semester ganjil tahun 2008/2009 yang

tuntas berjumlah 16 siswa dengan presentase 41,02% dari jumlah seluruh siswa kelas

VIIA.

Setelah proposal penelitian disyahkan oleh pembimbing skripsi dan ketua

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, peneliti datang lagi ke SMP Negeri 10

Surakarta untuk mengurus surat perizinan, sambil mengurus surat perizinan

disyahkan oleh Bapak F. Handoyo selaku kepala sekolah SMP Negeri 10 Surakarta,

peneliti berkoordinasi dengan Ibu Betty Dwi Prihastuti mengenai skenario

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

47

pembelajaran yang terdiri dari materi ajar, RPP, instrumen yang digunakan dalam

penelitian dan video yang akan ditampilkan dalam pembelajaran. Hasil koordinasi

dengan Betty Dwi Prihastuti itu disepakati bahwa video yang akan ditampilkan pada

penelitian adalah video kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia di sekolah yaitu

dilarangnya seorang siswa untuk beribadah oleh temanya, Video kasus Trisakti, video

Kekerasan Polisi PT. Arara Abadi terhadap petani Suluk Bongkal dan video upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia yaitu video promosi/trailer film Laskar Pelangi

sekaligus merencanakan penelitian nantinya dilakukan paling sedikit 2 siklus dalam

waktu 6 kali pertemuan dan bila nantinya pada siklus II belum berhasil dapat

dilakukan tindak lanjutnya.

2. Deskripsi Keadaan Lokasi Penelitian

Deskripsi lokasi penelitian merupakan tahapan dimana data yang diperoleh

peneliti di lapangan penelitian yaitu di SMP Negeri 10 Surakarta dikumpulkan,

kemudian data tersebut diolah dan dianalisis sehingga dapat disajikan secara

sistematis. Adapun aspek yang diteliti dapat dijabarkan lebih rinci dalam sub bab

sebagai berikut: sejarah singkat SMP Negeri 10 Surakarta, keadaan fisik SMP Negeri

10 Surakarta, keadaan tenaga pengajar dan karyawan, dan struktur organisasi,

keadaan siswa kelas VIIA.

a. Sejarah Singkat Berdirinya SMP Negeri 10 Surakarta

SMP Negeri 10 Surakarta berdiri sejak tahun 1962. Lokasi SMP Negeri 10

Surakarta berada di Jalan Kartini No.12 Surakarta yang merupakan pemisahan dari

SMP Negeri 3 Surakarta, lokasi tersebut didirikan digedung SMP Negeri 10

Surakarta, Lokasi tersebut adalah milik seseorang pangeran yang kemudian dijadikan

yayasan Van De Venter School oleh Belanda. Semasa pendudukan Jepang Lokasi

tersebut dijadikan tempat tahanan orang-orang Belanda.

Setelah proklamasi kemerdekaan sekolah tersebut dijadikan sebagai sekolah

guru putri (SPG). Pada tanggal 25 November 1945 dilangsungkan kongres guru yang

pertama seluruh Indonesia (PGRI) tempat tersebut kemudian dijadikan asrama tentara

setelah SPG pindah.

Pada tahun 1945 lokasi tersebut digunakan oleh SMP Negeri 3 Surakarta yang

terdiri 26 kelas. Pada tahun 1962 SMP Negeri 3 Surakarta yang terdiri 26 Kelas

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

48

dipisah menjadi 2 bagian yang terdiri dari 14 kelas untuk SMP Negeri 3 Surakarta

dan 12 kelas untuk SMP Negeri 10 Surakarta. Berikut ini Kepala Sekolah yang

pernah menjabat di SMP Negeri 10 Surakarta, yaitu:

1. Djowali ( 1962 - 1965 )

2. S.Kenthot Broto Atmojo ( 1965 - 1972 )

3. Moelyadi .BA ( 1972 - 1983 )

4. Drs.Soekarno ( 1983 - 1986 )

5. Drs, Soekardji Darmowinoto ( 1983 – 1986 )

6. Wiryaniyah Sukamto ( 1986 - 1992 )

7. Suyadi ( 1992 - 1994 )

8. Drs. Soekiran ( 1994 – Agustus 1999)

9. Suyadi.Spd ( September 1999 – Oktober 2002)

10. Haryanto. Spd ( November 2002 – Juli 2007)

11. Drs.F.Handoyo.M.M ( Juli 2007 - sekarang )

b. Keadaan Fisik SMP Negeri 10 Surakarta

1) Luas tanah : 5011 M

2) Jumlah ruang kelas : 18 Ruang

3) Ukuran ruang kelas : 1350,5 M

SMP Negeri 10 Surakarta memiliki fasilitas antara lain: laboratorium,

Kantor atau ruang guru, kantor TU, Ruang UKS, Mushola, Ruang Perpustakaan, Aula

Ruang Pendidikan Agama, Ruang BP, Ruang Ketrampilan Gudang, R.Pos Penjagaan

dan Lapangan Olahraga.

SMP Negeri 10 Surakarta ini merupakan sekolah yang cukup luas dan

fasilitas pendukungnya pun baik. Sekolah yang berada di tengah perkampungan dan

cukup strategis untuk tempat pendidikan. Transportasi cukup mudah bagi para

siswanya. Ruang kelas yang cukup untuk menampung jumlah siswa yang banyak.

c. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan

SMP Negeri 10 Surakarta merupakan sekolah yang cukup lama berdiri dengan

berdirinya sekolah ini tentunya tidaklah mungkin dapat berfungsi sebagaimana

mestinya tanpa adanya guru, staf tata usaha, dan tentunya saja siswa. Jumlah guru,

karyawan, dan siswa mengalami peningkatan seiring dengan semakin sadarnya orang

tua terhadap pendidikan.

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

49

Tabel 5. Keadaan Tenaga Pengajar dan Karyawan

No Nama Tempat Tgl Lahir Jabatan

1 Drs. F.Handoyo,M.M. Salatiga, 21-02-1955 Kepala Sekolah NIP 131 626 372 2 Dra. Endang Kuswati Boyolali,14-02-1960 Guru NIP 131 611 369 3 Drs. Joko Waluyo Sragen,23-09-1957 Guru NIP 131 630 550 4 Emiliana Suharmi,S.pd Boyolali, 13-09-1964 Guru NIP 130 681 636 5 Djoko Soeprapto Surakarta,29-01-1951 Guru NIP 130 797 845 6 Siti Muwarni Karanganyar 02-09-1957 Guru NIP 131 648 462 7 Entin Komalasari Tegal 23-03-1950 Guru NIP 130 814 536 8 Robertus Budiyanto,S.Pd Sleman 21-04-1959 Guru NIP 130 925 573 9 Dra.Ning Winarsih Sukoharjo 07-07-59 Guru NIP 130 925 573 10 Endang Herminingwati,S.Pd Kendal 16-03-1959 Guru NIP 130 906 750 11 Sri Joko Sanyoto Surakarta, 29-05-1959 Guru NIP 131 265 787 12 Rohmat Budiyanto,S.Pd Ngawi, 03-03-1961 Guru NIP 130 906 457 13 Sutinah,S.Pd Purworejo 21-03-1963 Guru NIP 131 594 868 14 Slamet,S.Pd Purwodadi, 19-04-1962 Guru NIP 131 792 536 15 Rusdianti Sri P,S.Pd Wonogiri 23-08-1960 Guru NIP 131 792 536 16 Puji Hartanti,S.Pd Boyolali, 27-06-1961 Guru NIP 131 100 145 17 Iwan Purniwiyati,S.Pd Surakarta, 12-11-1962 Guru NIP 131 100 145 18 B.Sri Rukatiningsih.B.R,S.Pd Surakarta, 2801-1962 Guru NIP 131 430 233 19 Rahmayanti,S.pd Purworejo,23-03-1964 Guru NIP 131 574 761 20 MMB.Angarrini,S.pd Wonogiri, 06-12-1960 Guru NIP 131 280 628

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

50

21 Muji Widodo Karanganyar,10-11-1964 guru 131 909 235 22 Hariadi P.W,S.Pd,M.Pd Sukoharjo, 08-03-1962 Guru NIP 131 558 491 23 Ari Wahyuni Surakarta 15-05-1949 Guru NIP 130 811 145 24 Parno,S.Pd Boyolali, 29-07-1954 Guru NIP 131 588 481 25 Dyah Rachma

Dewi,S.Pak Surakarta 04-11-1964 Guru

NIP 131 783 474 26 M.G Ruksini Surakarta, 04-11-1964 Guru NIP 131 865 488 27 Wuri agung P Tegal, 01-08-1963 Guru NIP 131 962 641 28 Darmoyekti Surakarta, 13-02-1954 Guru NIP 131 279 023 29 Wengku Setiyadi Tegal, 19-08-1969 Guru NIP 132 045 915 30 DRA. Sri Mulyani DH. Surakarta, 20-09-1967 Guru NIP 132 141 530 31 Drs. H. Widada Ngajuk, 14-02-1966 Guru NIP 132 142 586 32 Ali Abdul Latief Tegal , 09-02-1962 Guru NIP 131 251 297 33 Triad Suparman,Spd.Fis Boyolali, 20-04-1967 Guru NIP 132 193 137 34 Saptowati Grobogan , 15-07-1963 Guru NIP 131 664 512 35 Rochimiatun, S.Pd Surakarta, 14-12- 1958 Guru NIP 131 386 841 36 Endang Purwaniningsih, S.Pd Klaten, 28-06-1968 Guru NIP 131 841 319 37 Sartono Sukoharjo, 01-05-1965 Guru NIP 131 952 974 38 Tjiek Gabibi Nata Ati, S.Pd Surakarta, 16-010-1961 Guru NIP 131 636 842 39 Sri Yati, S.Pd Sukoharjo, 29-07-1969 Guru NIP 132 227 331 40 Nurdawam, S.Pd Bojonegoro, 12-09-1968 Guru NIP 132 209 940 41 Munawar, S. Pd Magelang, 29-01-1974 Guru NIP 500 113 553

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

51

42 Agus Sulistya, S.Pd Surakarta, 21-04-1968 Guru NIP 500 180 322 43 Nur Syarifah, S.Ag Guru NIP 150 251 250 44 Dra. Betty Dwi Prihastuti Surakarta, 20-12-1967 Guru NIP 500 136 746 45 Dian Setiyaningsih, S.Pd Sukoharjo, 09-10-1974 Guru NIP 131 402 534 46 Dra.Wulandari.RR Surakarta, 14-01-1961 Guru NIP - 47 Endah Kustianingsih Sukoharjo, 15-05-1975 Guru NIP - 48 Aji Tri Wibowo, S.Sn Karanganyar,28-04-1978 Guru NIP - 49 Kelik Gunawan, S.Pd Sukoharjo,04-03-1981 Guru NIP - 50 Sigit Sadmoko P,S.Sn Sragen, 26-01-1981 Guru NIP - 51 Sartini, S.Pd Sukoharjo,17-05-1962 Karyawan NIP 131 685 564 52 Parwanto Klaten, 08-06-1960 Karyawan NIP 131 271 964 53 Kartini Boyolali, 21-04-1981 Karyawan NIP - 54 Margarita Nilam Jayapura,12-05-1974 Karyawan NIP – 55 Suharto Karyawan NIP 131 641 709 56 Karno Karanganyar,08-06-1952 Karyawan NIP- 57 Asih Tuti Prihartini Karyawan NIP- 58 Marjuki Karyawan NIP- 59 Yulianto Karyawan NIP- 60 Saryanto Satpam NIP-

Sumber data : hasil observasi tentang guru dan karyawan SMP Negeri 10 Surakarta

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

52

Tidak lepas juga dari peran serta siswa SMP Negeri 10 Surakarta dalam proses

belajar mengajar, berikut adalah data siswa yaitu :

Tabel. 6 Data Siswa SMP Negeri 10 Surakarta Tahun Ajaran 2008 / 2009

L P Jumlah Kelas VII A

B C D E F

18 21 18 22 18 26

21 16 20 18 22 14

39 37 38 40 40 40

Jumlah 126 113 239 Kelas VIII A

B C D E F

21 22 17 18 18 17

19 18 23 22 22 23

40 40 40 40 40 40

Jumlah 113 127 240 Kelas IX A

B C D E F

21 23 19 22 21 23

19 17 21 18 19 17

40 40 40 40 40 40

Jumlah 368 351 719 Data seluruhnya siswa kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta tahun ajaran 2008/2009

yaitu 719

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

53

GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI SMP NEGERI 10 Surakarta

TAHUN 2008/2009

Gambar 3. Struktur Organisasi Sekolah SMP N 10 Surakarta

d. Keadaan Siswa Kelas VIIA

1) Jumlah siswa

Siswa kelas VIIA SMP Negeri 10 Surakarta pada tahun ajaran

2008/2009 mempunyai jumlah siswa sebanyak 39 siswa yang terdiri dari 19

siswa laki-laki dan 20 siswa anak perempuan.Di dalam kelas VIIA terdapat 3

macam agama yang dianut oleh siswa adapun agama yang dianut ke 39 siswa

kelas VIIA sebagai berikut:

URUSANKURIKULUM

1. Nur Dawam , S.Pd 2. Triad Suparman,

S.Pd fis 3. Agus Sulistya, S.Pd

URUSAN KESISWAAN

1. BS. Rukatiningsih, S.Pd

2. Slamet,S.Pd 3. Saptowati. S.Pd

URUSAN SARPRAS 1. Drs.Widada 2. Rohmat Budhi

P.S.Pd 3. Sartini , S.Pd

URUSAN HUMAS

1. Drs. Endang Kusnawati

2. Darmoyekti. A.Md

3. Robertus

PERPUSTAKAAN 1. Sriyati S.Pd 2. Entin Kumalari 3. Drs. Wulandjari

RR.

UKS 1. Tjiek Gabibi NA,

S.Pd 2. Aji Triwibowo,

S.Sn

LAB IPA. 1. Endang

Purwaningsih, S.Pd

LAB KOMPUTER

1. Ali Abdulatief, S.Pd

2. Wahyu Fitri Utami, S.Kom

URUSAN TATA USAHA. 1. Sartini, S.Pd 5. Margarita Nilam 2. Parwanta 6. Asih Tuti Prihatin 3. Suharto 7. Marjuki 4. Kartini 8. Yulianto

9. Saryanto

KEPALA SEKOLAH Drs. F. Handoyo . MM WAKIL KEPALA SEKOLAH Wengku Setyadi, S.Pd

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

54

Tabel 7. Data Agama yang Dianut Oleh Siswa Kelas VIIA

SISWA Agama Islam Agama Kristen Agama Hindu

Laki-laki 10 8

Perempuan 12 7 1

2) Susunan Pengurus Kelas

Pengurus Kelas VIIA dipilih oleh wali kelas bersama siswa sebelum

tahun ajaran pelajaran 2008/2009 dimulai. Adapun susunan pengurus kelas

VIIA sebagai berikut:

Wali kelas : Ibu Rochimatun

Ketua Kelas : Muhamad Rizki Nugroho

Al fadzi pradana

Sekertaris : Cahyo Bayu

Tri Wulandari

Bendahara : B.R Aj Lung A

: R.Rr Alodia R

Seksi- Seksi

Keamanan : 1. Aditya Eko Nugroho 2. Yoppik Disma Girindra Putra

Olahraga : 1. Jefri Octavianus N 2. Muhammad Aziz Aditama

Kekeluargaan : 1. Muhamad Jani A 2. Arifin Novalinda

UKS : 1. Ni kadek gita L.S 2. Ilham Nur Yulianto

Agama : 1. Farida Ulfa E 2. Diotama Tri Cahya N

3) Susunan Tempat Duduk

Susunan tempat duduk untuk kelas VIIA selalu berganti untuk

menjaga kesehatan mata, pemerataan lokasi dan agar suasana kelas

bervariasi. Adapun susunan tempat duduk kelas VIIA tahun ajaran

2008/2009 SMP Negeri 10 Surakarta adalah sebagai berikut:

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

55

Gambar 4. Susunan tempat duduk kelas VIIA

4) Prestasi Belajar

Prestasi belajar untuk bidang mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yang dicapai oleh siswa kelas VIIA masih rendah di

banding dengan kelas lainnya hal ini ditunjukkan dengan adanya rata-rata

nilai mid semester dan semester ganjil yang masih rendah.

B. Deskripsi Hasil Siklus I

1. Perencanaan Tindakan

Pada tanggal 28 April 2009 proposal penelitian disyahkan oleh Drs. F.

Handoyo, MM Kepala Sekolah SMP Negeri 10 Surakarta kemudian setelah

disyahkan kemudian pada tanggal 29 April 2009 peneliti berkoordinasi dengan

Ibu Bety Dwi Prihastuti selaku guru PKn kelas VIIA untuk menetapkan jumlah

pertemuan dalam siklus I dan mempersiapkan rancangan skenario pembelajaran

yang berupa RPP, sumber belajar yang berasal dari buku-buku yang mendukung

ataupun yang berasal dari sumber internet dan instrumen penelitian baik itu

lembar observasi kegiatan guru, keaktifan siswa pada waktu pembelajaran

menggunakan media video, test berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20,

video yang akan ditampilkan dalam siklus I dan kamera foto untuk merekam

Yopik/ Keke / Alodia Cahyo / Dion Jefri / giri

Pandu / Rizki Lung/ gita Ilham/ Joni Canda/ Indro

Fajri / Nova Siska / Senja Aziz/ Adity Fanda/dewi

Gery/ Damar Dyah/ Anggita Nikadek/ senja Anas/ Candra

Meja guru

Eka/ Vinza Arum/ Berlian Dyah / Wulan

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

56

kondisi pembelajaran pada siklus I. Langkah selanjutnya adalah berkordinasi

dengan Ibu Bety Dwi Prihastuti mengenai video yang sesuai ditampilkan dalam

pembelajaran siklus I adapun hasil koordinasi itu video yang ditampilkan pada

siklus I ini yaitu mengenai video kasus pelanggaran yang terjadi disekolah dan

upaya penegakkan Hak Asasi Manusia yaitu video kasus mengenai dilarang

seorang siswa yang tidak boleh beribadah oleh beberapa temanya dan Video

promosi/ trailer film Laskar Pelangi dan mempersiapkan materi dalam slide

powerpoint. materi slide powerpoint siklus I dapat dilihat pada lampiran 19.

Adapun kegiatan hari pertama yang akan direncanakan pada siklus I adalah

sebagai berikut:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka Salam dan melakukan Apersepsi.

Kegiatan yang direncanakan kegiatan awal ini adalah membuka salam,

melakukan pengecekan terhadap kebersihan lantai, dinding dan papan

tulis dan mengabsen siswa.

2) Memberi gambaran awal kepada siswa mengenai kasus-kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering terjadi baik di keluarga,

masyarakat dan sekolah dan memberi motivasi

Kegiatan yang direncanakan yaitu peneliti akan memberi gambaran

awal mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi manusia yang terjadi di

keluarga, masyarakat dan sekolah, peneliti bercerita mengenai masalah

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di keluarga, masyarakat

dan sekolah dan memberi motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan

baik.

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan siswa

Kegiatan yang direncanakan yaitu mengeksplorasi kemampuan awal

siswa, hal ini dilakukan dengan bertanya pada siswa pengetahuan awal

mereka mengenai tetang kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang

terjadi di keluarga, masyarakat dan sekolah

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Kegiatan yang direncanakan yaitu menuliskan topik dan indikator

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

57

pembelajaran mengenai materi yang disajikan yaitu kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia yang terjadi di keluarga, masyarakat dan sekolah

dan indikator yang harus dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan

mengenai kasus pelanggaran yang terjadi baik di keluarga, masyarakat

dan sekolah.

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang kasus pelanggaran yaitu kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia yang ada disekolah.

Kegiatan yang direncanakan memutarkan video mengenai kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah yaitu kasus

dilarang seorang siswa untuk beribadah oleh beberapa temanya. Video

ini mempunyai durasi kurang dari 1 menit dan selama video diputar

peneliti menjelaskan apakah isi dalam video itu dan memaparkan bahwa

video itu melanggar Hak Asasi Manusia

2) Memberi penguatan mengenai tentang bahwa video yang ditampilkan.

Kegiatan yang direncanakan dalam pelaksanaan penguatan ini adalah

peneliti memberi penguatan bahwa video yang ditampilkan itu tidak

boleh ditiru dan contoh perbuatan yang tidak baik karena perbuatan

tersebut merupakan pelanggaran Hak Asasi manusia terutama dalam

bidang kebebasan beribadah sesuai dengan agama masing-masing

3) Menjelaskan materi yang telah disiapkan dalam slide powerpoint

tentang kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah,

masyarakat dan keluarga sambil melakukan tanya jawab kepada murid.

Kegiatan yang direncanakan adalah menjelaskan materi yang telah

disiapkan dalam slide powerpoint mengenai kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat dan keluarga

sekaligus melakukan tanya jawab mengenai kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat dan keluarga.

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

58

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran

dan video yang telah dipelajari.

Kegiatan yang direncanakan adalah peneliti menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi yang dipelajari dan mengkaitkan antara materi

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia dengan video dilarang seorang

siswa untuk beribadah oleh beberapa temanya yang ditampilkan selama

pembelajaran.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Kegiatan yang direncanakan peneliti menyimpulkan materi tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, keluarga,

masyarakat yang telah dipelajari.

3) Peneliti menutup pelajaran dengan salam dan memberi motivasi siswa

Kegiatan yang direncanakan peneliti mengakiri pelajaran dengan salam

dan menyuruh siswa untuk giat belajar di rumah.

Adapun kegiatan direncanakan pada hari kedua siklus I adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka salam dan melakukan Apersepsi.

Kegiatan yang direncanakan pada awal ini adalah membuka salam,

melakukan pengecekan terhadap kebersihan lantai, dinding, papan tulis dan

mengabsen siswa.

2) Memberi gambaran awal kepada siswa mengenai kasus-kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan serta memberi

motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

Kegiatan yang direncanakan adalah memberi gambaran awal pada siswa

mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia dalam hal ini peneliti bercerita mengenai

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di negara Indonesia dan

bagaimana upaya penegakkan dan memberi motivasi untuk mengikuti

pelajaran dengan baik.

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

59

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan awal siswa

Kegiatan yang direncanakan adalah mengeksplorasi pengetahuan awal

siswa, hal ini dilakukan dengan bertanya pada siswa pengetahuan awal

mereka mengenai tetang kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan,

berat dan upaya penegakkan.

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Kegiatan yang direncanakan adalah menuliskan topik dan indikator

mengenai materi yang disajikan yaitu kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan dan indikator yang harus

dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan mengenai Hak Asasi Manusia berat,

ringan dan upaya penegakkan.

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang upaya penegakkan Hak Asasi Manusia yaitu

video promosi tentang Laskar Pelangi

Kegiatan yang direncanakan memutarkan video trailer film Laskar Pelangi

video dengan durasi selama 3 menit sambil video diputar peneliti

menjelaskan apakah isi dalam video Laskar Pelangi merupakan salah satu

contoh upaya penegakkan Hak Asasi Manusia

2) Memberi penguatan tentang video yang ditampilkan.

Kegiatan yang direncanakan dalam pelaksanaan penguatan ini peneliti

memberi penguatan bahwa video Laskar Pelangi yang ditampilkan itu

boleh ditiru dan merupakan contoh perbuatan yang baik karena perbuatan

tersebut merupakan salah satu upaya penegakkan Hak asasi manusia

terutama dalam bidang kebebasan dalam pendidikan

3) Menjelaskan materi yang telah disiapkan dalam slide powerpoint tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dan bagaimana upaya

penegakkan .

Kegiatan yang direncanakan adalah menjelaskan materi yang terdapat

dalam slide powerpoint mengenai mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia ringan, berat dan menjelaskan upaya penegakkan sekaligus

melakukan tanya jawab mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia

ringan, berat dan upaya penegakkannya.

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

60

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran

dengan video yang telah dipelajari.

Kegiatan yang direncanakan adalah peneliti menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi yang dipelajari dan mengkaitan antara materi dengan

video yang ditampilkan.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Kegiatan yang direncanakan adalah peneliti menyimpulkan materi tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan

yang telah dipelajari.

3) Peneliti menutup pelajaran dengan salam dan memberi motivasi

Kegiatan yang direncanakan adalah peneliti mengakiri pelajaran dengan

salam sambil menyuruh siswa untuk giat belajar dirumah.

Adapun kegiatan yang direncanakan pada hari ketiga siklus I adalah

sebagai berikut:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka dan melakukan apersepsi (absensi dan melakukan pengecekan

keadaan ruang kelas

Kegiatan yang direncanakan pada kegiatan awal ini adalah membuka

salam, melakukan pengecekan kebersihan lantai, dinding dan papan tulis

dan mengabsen siswa.

2) Membagikan soal yang berjumlah 20 soal objektif pilihan ganda disertai

lembar jawaban

Kegiatan yang direncanakan adalah siswa diberikan soal sejumlah 20

pilihan ganda kepada siswa kelas VII yang berjumlah 39 siswa dan

menyuruh siswa untuk segera mengerjakannya.

3) Mengawasi selama test berlangsung

Kegiatan yang direncanakan adalah mengawasi siswa yang sedang

mengerjakan soal. Peneliti melakukan pengawasan dengan melakukan

jalan-jalan di kelas dengan tujuan agar tidak ada siswa yang mencontek.

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

61

4) Melakukan pembahasan hasil test.

Kegiatan yang direncanakan adalah pembahasan ini dilakukan dengan

membahas soal yang telah dikerjakan dan ditukar dengan teman sambil

mengulas pelajaran yang telah dipelajari.

b. Kegiatan Penutup

Kegiatan yang direncanakan adalah peneliti mengakhiri pelajaran dengan

salam sambil menyuruh siswa untuk giat belajar di rumah.

2. Pelaksanaan Tindakan

Sesuai dengan kesepakatan yang antara peneliti dengan ibu Bety Dwi

Prihastuti selaku Guru Pendidikan Kewarganegaraan SMP Negeri 10 Surakarta

siklus I ini dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan

selama 40 menit setiap pertemuan. Pertemuan yang pertama digunakan untuk

menjelaskan mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di

keluarga, sekolah dan masyarakat, pertemuan yang kedua untuk menjelaskan

mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia dan upaya penegakkannya dan

yang ketiga untuk melakukan test dan pembahasan.

Sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai peneliti berkerjasama dengan

beberapa siswa kelas VIIA untuk mempersiapkan alat yang digunakan untuk

memutar video adapun kegiatan itu sebagai berikut:

a. Mempersiapkan laptop dan LCD proyektor beserta alat yang mendukung

seperti kabel-kabel yang menyambungkan laptop dengan sumber arus, laptop

dengan LCD dan kabel yang menyambungkan LCD proyektor dengan

Sumber arus.

b. Menginstal software yang memutar video yaitu klm3 kodec 375

Pada Siklus I ini menggunakan 2 video yaitu video tentang pelanggaran

Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah yaitu video mengenai dilarangnya

seorang siswa untuk beribadah oleh temannya dan video promosi/ trailer film

Laskar Pelangi yang menceritakan mengenai upaya penegakkan Hak Asasi

Manusia yang bergerak dalam bidang pendidikan. Video promosi / trailer film

Laskar Pelangi ini menceritakan bahwa adanya upaya dari fihak-fihak tertentu

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

62

untuk tetap memberikan kependidikan di tengah lingkungan masyarakat yang

miskin. Adapun kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I ini yaitu:

Hari Pertama pada siklus I dilakukan pada tanggal 2 Mei 2009 adapun

langkah–langkah kegiatan selama proses pembelajaran pada hari pertama pada

siklus I yaitu:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka Salam dan melakukan Apersepsi.

Adapun kegiatan awal ini adalah membuka salam dan dilanjutkan dengan

pengecekan kebersihan dinding, papan tulis dan mengabsen siswa yang

tidak hadir. Pada pelaksaan pertama ini seluruh siswa hadir dalam

pertemuan.

2) Memberi gambaran awal kepada siswa mengenai kasus-kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering terjadi baik di keluarga,

masyarakat, sekolah dan memberi motivasi

Pada kegiatan ini murid diberi gambaran awal mengenai kasus

pelanggaran Hak Asasi manusia yang terjadi baik di keluarga, masyarakat

dan sekolah, contoh-contoh pelanggaran yang terjadi di keluarga,

masyarakat dan di sekolah misalnya kasus tentang dilarang mendirikan

tempat ibadah dan memberi motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan

baik.

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan awal siswa

Peneliti siswa mengeksplorasi pengetahuan awal siswa, hal ini dilakukan

dengan bertanya pada siswa pengetahuan awal mereka mengenai tetang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di keluarga,

masyarakat dan sekolah

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Menuliskan topik dan indikator di papan tulis mengenai materi yang

disajikan yaitu kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi

dikeluarga, masyarakat sekolah, dan indikator yang harus dicapai yaitu

siswa dapat menjelaskan mengenai kasus pelanggaran yang terjadi baik

dikeluarga, masyarakat dan sekolah.

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

63

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang kasus pelanggaran yaitu kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia yang ada disekolah.

Pada kegiatan ini diputar video mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia yang terjadi di sekolah yaitu kasus dilarang seorang siswa untuk

beribadah oleh temanya selama kurang lebih 1 menit dan selama video

diputar peneliti menjelaskan apakah isi dalam video itu dan memaparkan

bahwa video itu melanggar Hak Asasi Manusia

2) Memberi penguatan mengenai tentang bahwa video yang ditampilkan.

Dalam pelaksanaan penguatan ini peneliti memberi penguatan bahwa

video tentang kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang ditampilkan itu

tidak boleh ditiru dan contoh perbuatan yang tidak baik karena perbuatan

tersebut merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia terutama dalam

bidang kebebasan memeluk agama.

3) Menjelaskan materi yang telah disiapkan dalam slide powerpoint tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat

dan keluarga sambil melakukan tanya jawab kepada murid.

Dalam kegiatan ini peneliti menjelaskan materi yang terdapat dalam slide

powerpoint mengenai mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia

yang terjadi di sekolah, masyarakat dan keluarga dan sekaligus melakukan

tanya jawab mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi

disekolah, masyarakat dan keluarga. Kegiatan dimulai dengan

menjelaskan kasus pelanggaran yang terjadi di keluarga misalnya KDRT

(Kekerasan Dalam Rumah Tangga) kemudian menjelaskan kasus

pelanggaran di masyarakat dan diteruskan menjelaskan kasus pelanggaran

di masyarakat sekaligus melakukan tanya jawab dengan siswa.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran

dan video yang telah dipelajari.

Dalam kegiatan ini peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

yang dipelajari dan mengkaitan antara materi dengan video yang

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

64

ditampilkan. Karena siswa tidak mau mengajukan diri untuk

menyimpulkan maka peneliti menujuk siswa untuk menyimpulkan antara

materi dengan video yang ditampilkan.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti menyimpulkan materi tentang kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia yang terjadi dikeluarga, masyarakat dan sekolah yang telah

dipelajari.

3) Peneliti menutup pelajaran dengan Salam.

Peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam dan memberi motivasi siswa

untuk giat belajar dirumah.

Hari Kedua pada siklus I dilakukan pada tanggal 5 Mei 2009 adapun

langkah-langkah selama proses pembelajaran pada hari kedua pada siklus I yaitu:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka Salam dan melakukan Apersepsi.

Adapun kegiatan awal ini adalah membuka Salam dan dilanjutkan dengan

pengecekan kebersihan lantai, dinding dan papan tulis dan mengabsen

murid pada kegiatan pelaksanan yang kedua ini siswa hadir semua tidak

ada yang absent.

2) Memberi gambaran awal kepada siswa mengenai kasus-kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia ringan, berat dan Upaya penegakkannya dan memberi

motivasi.

Pada kegiatan ini murid diberi gambaran awal mengenai kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkannya. Kegiatan

dimulai dengan memberi gambaran awal tentang kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia yang berat dan yang ringan dan memberi motivasi siswa

untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan awal siswa

Kegiatan yang direncanakan adalah mengeksplorasi pengetahuan awal

siswa, hal ini dilakukan dengan bertanya pada siswa pengetahuan awal

mereka mengenai tetang kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan,

berat dan upaya penegakkan.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

65

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Menuliskan topik dan indikator pembelajaran dipapan tulis mengenai kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan dan

indikator yang harus dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan mengenai

pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang Laskar Pelangi

Pada kegiatan ini diputar mengenai video mengenai Laskar Pelangi sambil

video diputar peneliti menjelaskan apakah isi dalam video laskar pelangi

itu merupakan salah satu contoh upaya penegakkan Hak Asasi Manusia

2) Memberi penguatan tentang video yang ditampilkan.

Dalam pelaksanaan penguatan ini peneliti memberi penguatan bahwa video

yang ditampilkan itu boleh ditiru dan contoh perbuatan yang baik karena

perbuatan tersebut merupakan salah satu upaya penegakkan Hak asasi

manusia terutama dalam bidang kebebasan dalam pendidikan.

3) Menjelaskan materi yang telah disiapkan dalam slide powerpoint tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dan bagaimana upaya

penegakkan.

Dalam kegiatan ini peneliti menjelaskan materi yang terdapat dalam slide

powerpoint mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dan

ringan kemudian menjelaskan bagaimana upaya penegakkannya sekaligus

melakukan tanya jawab.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran dan

video yang telah dipelajari.

Dalam kegiatan ini peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

yang dipelajari dan mengkaitan antara materi dengan video yang

ditampilkan. Dalam kegiatan ini siswa aktif ada yang mengajukan diri

untuk menyimpulkan materi dan mengkaitkan antara video dan materi.

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

66

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti menyimpulkan materi tentang kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia ringan, berat dan upaya penegakkannya.

3) Peneliti menutup pelajaran dengan Salam.

Peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam dan memberi motivasi siswa

untuk giat belajar.

Hari ketiga pada siklus I dilakukan pada tanggal 12 Mei 2009 adapun

langkah–langkah selama proses pembelajaran pada hari ketiga pada siklus I yaitu:

d. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka dan melakukan apersepsi (absensi dan melakukan pengecekan

keadaan ruang kelas

Adapun kegiatan awal ini adalah membuka salam dan dilanjutkan dengan

melakukan pengecekan terhadap kebersihan kelas baik kebersihan lantai,

dinding dan papan tulis dan mengabsen murid hari ketiga siswa juga tidak

ada yang absent.

e. Kegiatan Inti

1) Membagi soal yang berjumlah 20 soal objektiv/ pilihan ganda disertai

lembar jawaban Pada kegiatan ini diberikan soal sejumlah 20 soal kepada

siswa kelas VII yang berjumlah 39 siswa dalam kegiatan ini diikuti oleh

seluruh siswa kelas VIIA karena tidak absent, waktu mengerjakan soal

selama 20 menit kemudian menyuruh siswa untuk mengerjakan soal

tersebut.

2) Mengawasi selama test berlangsung

Kegiatan ini mengawasi siswa yang sedang mengerjakan soal, peneliti

melakukan pengawasan dengan melakukan jalan-jalan di kelas dengan

tujuan agar tidak ada siswa yang mencontek.

3) Melakukan pembahasan hasil test.

Kegiatan pembahasan ini dilakukan dengan membahas soal yang telah

dikerjakan dan ditukar dengan teman sambil mengulas pelajaran yang

telah dipelajari.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

67

f. Kegiatan Penutup

Peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam dan memberi motivasi siswa

untuk giat belajar di rumah.

3. Hasil Pengamatan

Selama proses pembelajaran pada siklus I penulis melibatkan

pengamat/observer dari Ibu Betty Dwi Prihastuti Guru Pendidikan

Kewarganegaraan kelas VII di SMP Negeri 10 Surakarta beserta teman peneliti

yang bernama Nurwidi, Remingius Susilo Sakti yang sekaligus bertugas sebagai

kameramen. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk

mengamati proses selama pembelajaran berlangsung pada siklus I. Observasi pada

siklus I ini meliputi observasi Kegiatan peneliti dan observasi pada keaktifan

siswa pada saat pembelajaran menggunakan media video.

Berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan

lembar observasi dengan indikator siswa mendengar penjelasan guru, siswa

memperhatikan media video, siswa tidak tidur dikelas, siswa mau bertanya, siswa

mengemukakan pendapat. Dari lembar observasi keaktifan siswa indikator rasa

ingin tahu didapatkan dengan presentase sebesar 43, 58 % dari jumlah seluruh

siswa. Hasil lembar observasi pembelajaran siklus I lihat lampiran 20 .

Berdasarkan hasil observasi dan catatan kecil observer terhadap proses

belajar mengajar mengajar dengan media video ini, diperoleh gambaran tentang

aktivitas Peneliti dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung sebagai

berikut:

a. Peneliti dapat memotivasi siswa diakhir pembelajaran dengan baik

b. Peneliti tidak lupa menyampaikan topik dan indikator pembelajaran sebelum

pelajaran dimulai

c. Guru memberi penguatan dengan baik tentang media video yang ditampilkan

dalam pembelajaran itu

d. Peneliti telah menjelaskan video yang ditampilkan dalam pembelajaran

e. Peneliti membimbing murid untuk menyimpulkan antara video dengan

pelajaran

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

68

f. Peneliti sudah berusaha untuk mengkaitkan video dengan materi yang

dipelajari

Sedangkan Kelemahan peneliti saat mengajar yaitu :

a. Suara peneliti belum terdenggar sampai siswa yang duduk paling belakang

sendiri .

b. Peneliti belum sepenuh menghafal siswa sehingga bila menunjuk hanya siswa

yang dikenali oleh peneliti.

4. Refleksi dan Temuan Studi

Berdasarkan pada proses belajar mengajar berlangsung pada siklus I ini

terdapat kelemahan sebagai berikut :

a. Siswa masih belum sepenuh memperhatikan media video yang ditampilkan

terutama pada siswa yang duduk paling belakang.

b. Pengajar masih kekurangan waktu mengajar karena waktu banyak digunakan

untuk memutar video.

c. Pengajaran masih searah belum melibatkan siswa sehingga siswa belum aktif.

d. Peneliti belum dapat mengatur waktu secara maksimal

e. Peneliti belum maksimal dalam memotivasi siswa diawal pembelajaran

Berdasarkan pada temuan studi pada hasil test siklus I pada proses

pembelajaran belum dapat mencapai indikator kinerja yaitu siswa yang nilai

sudah tuntas didalam pembelajaran yaitu 23 orang yang berarti 58,78% jumlah

seluruh siswa hasil tes siklus jadi dalam hal ini siklus I belum berhasil karena

belum mencapai indikator kerja yaitu hasil test yaitu mencapai 70% dari jumlah

seluruh siswa akan tetapi pada siklus I ini sudah dapat memperbaiki nilai test

dari pada kondisi awal yang tidak tuntas berjumlah 16 siswa dengan presentase

ketuntasan belajar yaitu 41,02% dari jumlah seluruh siswa, hal ini menunjukkan

bahwa pada siklus satu telah mengalami peningkatan 17,56% dari kondisi awal.

Hasil test siklus I dilihat dari lampiran 21.

Presentase rasa ingin tahu yang telah mencapai 43.58% dari jumlah seluruh

siswa yang diukur dengan lembar keaktifan telah hal ini membuktikan bahwa

pada siklus I telah mencapai patokan dalam indikator kerja yaitu 40 % dari jumlah

siswa hasil dari refleksi sudah lebih baik dari pada kondisi awal dengan indikator

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

69

rasa ingin tahu siswa yang hanya 33.82% dari jumlah seluruh siswa hal ini

menujukan adanya peningkatan rasa ingin tahu sebesar 9,71%

Tabel 8. Indikator keberhasilan pada siklus I Indikator Indikator

kerja

Kondisi

awal

Hasil siklus I keterangan

Rasa ingin tahu 40% siswa

aktif

33.82%

siswa aktif

43,58%siswa

aktif

Berhasil

hasil test 70% siswa

tuntas

41,02%

siswa

tuntas

58,78% siswa

tuntas

Belum

berhasil

Untuk lebih jelas mengambarkan tabel temuan studi diatas dapat dilihat

pada histogram dibawah ini.

0%10%20%30%40%50%60%70%

Kondisiawal

Hasil siklusI

Rasa ingin tahuHasil test

Grafik 5. Histogram Temuan Sudi Presentase Hasil Tes dan Rasa Ingin

Tahu Siswa pada Kondisi Awal dan Siklus I

C. Deskripsi Hasil Siklus II

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan siklus II dilakukan pada tanggal 15 Mei 2009 dengan

berkoordinasi dengan Ibu Betty Dwi Prihastuti guru Pendidikan

Kewarganegaraan kelas VII SMP Negeri 10 Surakarta untuk mempersiapkan

skenario pembelajaran yang berupa RPP, bahan ajar yang berasal dari buku-buku

dan internet, instrument penelitian yang berupa lembar observasi tentang kegiatan

selama pembelajaran, kemudian video yang akan yang akan ditampilkan selama

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

70

pembelajaran pada siklus II, soal test sikus II yang berjumlah 20 pilihan ganda,

kamera foto dan materi slide powerpoint. Materi slide powerpoint siklus II lihat

lampiran 22.

Langkah selanjutnya sesuai kesepakatan antara ibu Betty Dwi Prihastuti

dengan peneliti maka, pada siklus II ini peneliti menggunakan media video yang

terjadi di masyarakat yaitu video kasus Trisakti video ini menceritakan kasus

kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap mahasiswa universitas

Trisakti dan video Kekerasan Polisi PT. Arara Abadi terhadap petani Suluk

Bongkal (1) video ini menceritakan adanya kekerasan yang dilakukan polisi untuk

mengusir petani Suluk Bongkal untuk keluar dari perkebunan yang menjadi lahan

sengketa antara polisi dengan petani.

Dalam penelitian siklus II peneliti berencana tidak menggunakan model

pembelajaran ceramah secara terus-menerus, akan tetapi pada pertemuan kedua

model pembelajaran ditambah dengan diskusi dan peneliti berencana menghafal

semua murid kelas VIIA untuk menghindari agar siswa yang ditunjuk hanya itu-

itu saja.

Adapun kegiatan yang akan direncanakan pada siklus II pada hari pertama

adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka dan melakukan Apersepsi.

Kegiatan yang direncanakan adalah membuka dengan salam, melakukan

pengecekan terhadap kebersihan lantai, dinding dan papan tulis dan

mengabsen murid.

2) Memberi gambaran awal kepada siswa mengenai kasus-kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia yang sering terjadi baik di keluarga, masyarakat,

sekolah dan kasus pelanggaran Hak Asasi manusia berat dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia dan memberi motivasi

Kegiatan yang direncanakan ini murid diberi gambaran awal mengenai

kasus pelanggaran Hak Asasi manusia yang terjadi baik dikeluarga,

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

71

masyarakat dan sekolah kasus pelanggaran Hak Asasi manusia ringan,

berat dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia dan memberi motivasi

kepada siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan siswa

Kegiatan yang direncanakan adalah mengeksplorasi kemampuan awal

siswa hal ini dilakukan dengan bertanya pada siswa pengetahuan awal

mereka mengenai tetang kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang

terjadi di sekolah, masyarakat, sekolah kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia, ringan, berat dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Menuliskan topik mengenai materi yang disajikan yaitu kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, dan indikator yang harus

dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan mengenai kasus pelanggaran yang

terjadi baik dikeluarga, masyarakat dan sekolah. kasus pelanggaran Hak

Asasi manusia ringan, berat dan upaya penegakkan.

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang kasus kasus pelanggaran HAM berat yaitu

video Kekerasan Polisi PT. Arara Abadi terhadap petani Suluk Bongkal

Kegiatan yang direncanakan memutarkan video mengenai kasus

pelanggaran HAM berat yaitu video Kekerasan Polisi PT. Arara Abadi

terhadap petani Suluk Bongkal untuk selama kurang lebih 4 menit dan

selama video diputar peneliti menjelaskan apakah isi dalam video itu dan

memaparkan bahwa video itu melanggar Hak Asasi Manusia

2) Memberi penguatan mengenai tentang bahwa video yang ditampilkan.

Kegiatan yang direncanakan adalah peneliti memberi penguatan bahwa

video yang ditampilkan itu tidak boleh ditiru dan contoh perbuatan yang

tidak baik karena perbuatan tersebut merupakan pelanggaran Hak asasi

manusia terutama dalam bidang kebebasan memeluk agama

3) Menjelaskan materi yang telah disiapkan dalam slide powerpoint tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi dikeluarga, masyarakat

dan disekolah kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan dan berat dan

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

72

upaya penegakkan sambil melakukan tanya jawab kepada murid.

Kegiatan yang direncanakan mengulang kembali materi pada siklus I yang

terdapat dalam slide powerpoint mengenai materi pengulangan kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat,

keluarga, kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan dan berat dan

upaya penegakkan sambil melakukan tanya jawab kepada siswa untuk

mengetahui pemahaman siswa pada siklus I.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran

dan video yang telah dipelajari.

Dalam kegiatan ini peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

yang dipelajari dan mengkaitan antara materi dengan video yang

ditampilkan.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti menyimpulkan materi pelanggaran Hak Asasi Manusia yang

terjadi di sekolah, masyarakat, keluarga, kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia ringan dan berat dan upaya penegakkan yang telah dipelajari.

3) Peneliti menutup pelajaran dengan Salam.

Peneliti mengakiri pelajaran dengan salam sambil memberi motivasi siswa

untuk giat belajar dirumah

Adapun kegiatan yang akan direncanakan pada siklus II pada hari kedua

adalah sebagai berikut

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka dan melakukan Apersepsi.

Kegiatan yang direncanakan adalah membuka salam, melakukan

pengecekan terhadap kebersihan lantai, dinding dan papan tulis dan

mengabsen murid.

2) Memberi gambaran awal dan memberi motivasi kepada siswa mengenai

kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering terjadi baik di

keluarga, masyarakat, sekolah dan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia

ringan, berat dan upaya penegakkan

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

73

Kegiatan yang direncanakan ini murid diberi gambaran awal mengenai

kasus pelanggaran Hak Asasi manusia yang terjadi baik di keluarga,

masyarakat dan sekolah kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dan

upaya penegakkan Hak Asasi Manusia dan memberi motivasi kepada siswa

untuk mengikuti pelajaran dengan baik.

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan siswa

Kegiatan yang direncanakan peneliti mengeksplorasi dengan bertanya pada

siswa pengetahuan awal siswa mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia yang terjadi dikeluarga sekolah, masyarakat, kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan.

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Kegiatan yang direncanakan adalah menuliskan topik mengenai materi

yang disajikan yaitu kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di

dikeluarga sekolah, masyarakat dan indikator yang harus dicapai yaitu

siswa dapat menjelaskan mengenai kasus pelanggaran yang terjadi baik di

keluarga, masyarakat dan sekolah. kasus pelanggaran Hak Asasi manusia

ringan, berat dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang kasus pelanggaran yaitu kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia yang ada sambil menjelaskan apa yang ada video kasus

Trisakti tersebut

Kegiatan yang direncanakan akan diputarkan video mengenai kasus

Trisakti untuk dengan durasi 9 menit dan selama video diputar peneliti

menjelaskan apakah isi dalam video itu

2) Memberi penguatan mengenai tentang bahwa video yang ditampilkan.

Dalam pelaksanaan penguatan ini peneliti memberi penguatan bahwa video

yang ditampilkan itu tidak boleh ditiru dan contoh perbuatan yang tidak

baik karena perbuatan tersebut merupakan pelanggaran Hak asasi Manusia

3) Kemudian setelah video selesai menyuruh siswa untuk membetuk

kelompok diskusi dan mendiskusikan.

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

74

Kegiatan yang direncanakan adalah siswa yang berjumlah 39 orang itu

dibagi dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan kasus Trisakti

tersebut.

4) Setelah selesai diskusi peneliti menyuruh perwakilan dari siswa untuk

membacakan hasil dari diskusi.

Kegiatan yang direncanakan Setelah selesai diskusi selama 10 menit

peneliti menyuruh salah satu perwakilan siswa untuk membacakan hasil

dari diskusi tiap kelompoknya, untuk siswa yang lain mendengar dan dapat

mengajukan pertanyaan ataupun pendapat yang dikemukakan kelompok

yang maju.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran dan

video yang telah dipelajari.

Kegiatan yang direncanakan peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan

materi yang didiskusikan dan mengkaitan antara materi dengan video yang

ditampilkan.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti menyimpulkan materi tentang materi kasus pelanggaran yang

terjadi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah. kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia

yang telah diskusikan

3) Peneliti menutup pelajaran dengan salam dan memberi motivasi

Peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam sambil memberi motivasi siswa

untuk belajar dirumah

Adapun kegiatan yang akan direncanakan pada siklus II pada hari ketiga

adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka dan melakukan apersepsi (absensi dan melakukan pengecekan

keadaan ruang kelas

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

75

Kegiatan yang direncanakan adalah membuka salam dan melakukan

pengecekan terhadap kebersihan kelas, kebersihan lantai, dinding dan

papan tulis dan mengabsen murid.

b. Kegiatan Inti

1) Membagi soal yang berjumlah 20 soal objektif pilihan ganda disertai

lembar jawaban.

Kegiatan yang direncanakan memberi soal sejumlah 20 soal kepada siswa

kelas VII yang berjumlah 39 dan menyuruh siswa untu mengerjaknya.

2) Mengawasi selama test berlangsung

Kegiatan yang direncanakan mengawasi siswa yang sedang mengerjakan

soal, peneliti melakukan pengawasan dengan melakukan jalan-jalan di

kelas dengan tujuan agar tidak ada siswa yang mencontek.

3) Melakukan pembahasan hasil test.

Kegiatan yang direncanakan pembahasan ini dilakukan dengan membahas

soal yang telah dikerjakan dan ditukar dengan teman sambil mengulas

pelajaran yang telah dipelajari.

c. Kegiatan Penutup

Peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam sambil memberi motivasi siswa

untuk belajar dirumah.

2. Pelaksanaan Tindakan

Sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dengan ibu Bety Prihastuti

Guru pendidikan kewarganegaraan SMP Negeri 10 Surakarta maka proses siklus

II ini dilakukan selama 3 kali pertemuan dengan alokasi waktu pertemuan selama

40 menit setiap pertemuan. Pertemuan yang pertama digunakan untuk mengulang

materi yang telah disampaikan pada siklus I kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia yang terjadi di keluarga, sekolah dan Masyarakat, kasus pelanggaran

dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia, pertemuan yang kedua dengan

melakukan diskusi mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia dan

pertemuan ketiga untuk melakukan test.

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

76

Sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai peneliti bersama beberapa

siswa kelas VIIA mempersiapkan alat prasarana untuk memutar video baik itu

Mempersiapkan laptop dan LCD proyektor beserta alat yang mendukung seperti

kabel–kabel yang menyambungkan laptop dengan sumber arus, laptop dengan

LCD dan kabel yang menyambungkan LCD proyektor dengan Sumber arus dan

alat suara (speaker aktiv) dengan nada suara tinggi untuk mengatasi kekurang

dengaran siswa yang paling belakang.

Pada Siklus II menggunakan 2 macam video yaitu video kasus Trisakti

video ini menceritakan kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan

terhadap mahasiswa universitas Trisakti dan video Kekerasan Polisi PT. Arara

Abadi terhadap petani Suluk Bongkal (1) video ini menceritakan adanya

kekerasan yang dilakukan polisi untuk mengusir petani Suluk Bongkal untuk

keluar dari perkebunan yang menjadi lahan sengketa antara polisi dengan petani.

Pada proses pelaksanaan ini peneliti melakukan tindakan-tindakan seperti di

bawah ini.

Hari Pertama pada siklus II dilakukan pada tanggal 16 Mei 2009 adapun

langkah–langkah selama proses pembelajaran pada hari pertama pada siklus II

yaitu:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka Salam dan melakukan Apersepsi.

Adapun kegiatan awal ini adalah membuka salam, melakukan pengecekan

terhadap kebersihan lantai, dinding dan papan tulis dan mengabsen murid.

2) Memberi gambaran awal dan kepada siswa mengenai kasus-kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering terjadi baik di keluarga,

masyarakat, sekolah dan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dan

upaya penegakkan Hak Asasi Manusia dan memberi motivasi

Pada kegiatan ini murid diberi gambaran awal mengenai kasus pelanggaran

Hak Asasi manusia yang terjadi baik di keluarga, masyarakat dan sekolah

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat dan upaya penegakkan Hak

Asasi Manusia sekaligus memberi motivasi pada siswa untuk mengikuti

pelajaran dengan baik.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

77

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan siswa

Kegiatan mengeksplorasi ini dilakukan dengan bertanya pada siswa

pengetahuan awal mereka mengenai tetang kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat, sekolah kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan

b. Kegiatan Inti

1) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Menuliskan topik dan indikator pembelajaran mengenai materi yang

disajikan yaitu kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di

sekolah, dan indikator yang harus dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan

mengenai kasus pelanggaran yang terjadi baik di keluarga, masyarakat dan

sekolah. Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia

2) Memutarkan video tentang kasus pelanggaran berat yaitu video Kekerasan

Polisi PT. Arara Abadi terhadap petani Suluk Bongkal

Pada kegiatan diputarkan video mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia berat yaitu video Kekerasan Polisi PT. Arara Abadi terhadap

petani Suluk Bongkal untuk selama kurang lebih 2 menit dan selama video

diputar peneliti menjelaskan apakah isi dalam video itu dan memaparkan

bahwa video itu melanggar Hak Asasi Manusia.

3) Memberi penguatan mengenai tentang bahwa video yang ditampilkan.

Dalam pelaksanaan penguatan ini peneliti memberi penguatan bahwa video

yang ditampilkan itu tidak boleh ditiru dan contoh perbuatan yang tidak

baik karena perbuatan tersebut merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia

terutama dalam bidang kebebasan memeluk agama.

4) Menjelaskan materi yang telah disiapkan dalam slide powerpoint tentang

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di keluarga,

masyarakat dan sekolah dan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat

dan upaya penegakkan sambil melakukan tanya jawab kepada murid.

Kegiatan ini mengulang kembali materi pada siklus II yang terdapat dalam

slide powerpoint mengenai mengenai kasus pelanggaran Hak Asasi

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

78

Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat, keluarga, kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia berat, ringan dan upaya penegakkan sambil melakukan

tanya jawab.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran dan

video yang telah dipelajari.

Dalam kegiatan ini peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

yang dipelajari dan mengkaitan antara materi dengan video yang

ditampilkan dan pada siklus II peneliti tidak menunjuk siswa akan tetapi

siswa yang mengajukan diri.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti menyimpulkan materi tentang materi pelanggaran hak di keluarga,

masyarakat dan sekolah, kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan,

berat dan upaya penegakkan yang telah dipelajari.

3) Peneliti menutup pelajaran dengan salam.

Peneliti mengakiri pelajaran dengan salam sambil memberi motivasi siswa

untuk belajar dirumah.

Hari kedua pada siklus II dilakukan pada tanggal 19 Mei 2009 adapun

langkah- langkah selama proses pembelajaran pada hari pertama pada siklus II

yaitu:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka Salam dan melakukan Apersepsi.

Kegiatan membuka salam dan dilanjutkan dengan pengecekan kebersihan

dan melakukan pengecekan terhadap kebersihan kebersihan lantai, dinding

dan papan tulis dan mengabsen murid.

2) Memberi gambaran awal dan memberi motivasi kepada siswa mengenai

kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia yang sering terjadi baik di

keluarga, masyarakat, sekolah dan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia

ringan, berat dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia dan memberi

motivasi untuk mengikuti pelajaran dengan baik

Pada kegiatan ini murid diberi gambaran awal mengenai kasus pelanggaran

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

79

Hak Asasi Manusia yang terjadi baik dikeluarga, masyarakat dan sekolah

kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan

Hak Asasi Manusia dan memberi motivasi untuk mengikuti pelajaran

dengan baik

3) Peneliti mengeksplorasi pengetahuan siswa

Kegiatan mengeksplorasi kemampuan awal siswa hal ini dilakukan dengan

bertanya pada siswa pengetahuan awal mereka mengenai tetang kasus

pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi di sekolah, masyarakat,

sekolah kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia berat, ringan dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia

4) Menuliskan topik dan indikator pembelajaran.

Menuliskan topik mengenai materi yang disajikan yaitu kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia ringan, berat, upaya penegakkan dan indikator yang

harus dicapai yaitu siswa dapat menjelaskan mengenai kasus pelanggaran

yang terjadi baik dikeluarga, masyarakat dan sekolah. kasus pelanggaran

Hak Asasi Manusia berat dan upaya penegakkan

b. Kegiatan Inti

1) Memutarkan video tentang kasus pelanggaran yaitu kasus pelanggaran Hak

Asasi Manusia yang ada sambil menjelaskan apa yang ada video kasus

Trisakti tersebut

Pada kegiatan direncanakan akan diputarkan video mengenai kasus Trisakti

untuk selama kurang lebih 10 menit dan selama video diputar peneliti

menjelaskan apakah isi dalam video itu

2) Memberi penguatan mengenai video yang ditampilkan.

Dalam pelaksanaan penguatan ini peneliti memberi penguatan bahwa video

yang ditampilkan itu tidak boleh ditiru dan contoh perbuatan yang tidak

baik karena perbuatan tersebut merupakan pelanggaran Hak asasi Manusia

3) Kemudian setelah video selesai menyuruh siswa untuk membetuk

kelompok diskusi dan mendiskusikan.

Dalam hal ini siswa yang berjumlah 39 orang itu dibagi dalam beberapa

kelompok untuk mendiskusikan kasus Trisakti tersebut.

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

80

4) Setelah selesai diskusi menyuruh perwakilan siswa untuk membacakan

hasil dari diskusi.

Setelah selesai diskusi selama 10 menit peneliti menyuruh salah satu

perwakilan yang lain mendengar dan dapat mengajukan pertanyaan

ataupun pendapat yang dikemukan kelompok yang maju.

c. Kegiatan Penutup

1) Peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan tentang materi pelajaran dan

video yang telah dipelajari.

Dalam kegiatan ini peneliti menyuruh siswa untuk menyimpulkan materi

yang didiskusikan dan mengkaitan antara materi dengan video yang

ditampilkan.

2) Peneliti menyimpulkan tentang pelajaran yang telah berlangsung.

Peneliti menyimpulkan tentang materi kasus pelanggaran yang terjadi baik

di keluarga, masyarakat dan sekolah. kasus pelanggaran Hak Asasi

Manusia ringan, berat dan upaya penegakkan yang telah didiskusikan

3) Peneliti menutup pelajaran dengan Salam.

Peneliti mengakiri pelajaran dengan salam sambil memberi motivasi siswa

untuk giat belajar dirumah.

Hari ketiga pada siklus II dilakukan pada tanggal 23 Mei 2009 adapun

langkah-langkah selama proses pembelajaran pada hari ketiga pada siklus II

yaitu:

a. Kegiatan Pembukaan

1) Membuka dan melakukan apersepsi (absensi dan melakukan pengecekan

keadaan ruang kelas

Adapun kegiatan awal pada pelaksanaan ini adalah membuka salam,

pengecekan terhadap kebersihan lantai, dinding dan papan tulis dan

mengabsen murid.

b. Kegiatan Inti

1) Membagi soal yang berjumlah 20 soal objektif/ pilihan ganda disertai

lembar jawaban

Pada kegiatan ini diberikan soal sejumlah 20 soal kepada siswa kelas VII

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

81

yang berjumlah 39 siswa dalam kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa

kelas VIIA karena tidak ada yang absent, waktu mengerjakan soal selama

20 menit.

2) Mengawasi selama test berlangsung

Kegiatan ini mengawasi siswa yang sedang mengerjakan soal, peneliti

melakukan pengawasan dengan melakukan jalan-jalan di kelas dengan

tujuan agar tidak ada siswa yang mencontek.

3) Melakukan pembahasan hasil test.

Kegiatan pembahasan ini dilakukan dengan membahas soal yang telah

dikerjakan dan ditukar dengan teman sambil mengulas pelajaran yang

telah dipelajari.

c. Kegiatan Penutup.

Peneliti mengakhiri pelajaran dengan salam dan menyuruh siswa untuk belajar

dengan giat.

3. Hasil Pengamatan

Selama proses pembelajaran pada siklus II penulis melibatkan pengamat

dari Ibu Betty Dwi Prihastuti Guru Pendidikan Kewarganegaraan kelas VII di

SMP Negeri 10 Surakarta beserta teman peneliti yang bernama Remingius Susilo

Sakti, Nurwidi sekaligus sebagai kameramen, observasi dilakukan menggunakan

lembar observasi untuk mengamati proses selama pembelajaran berlangsung pada

siklus II. Adapun yang diobservasi pada siklus II meliputi observasi selama

pembelajaran menggunakan media video ini yaitu kegiatan peneliti pada saat

pembelajaran menggunakan media video dan observasi pada siswa baik saat

pembelajaran menggunakan media video dan pada saat diskusi berlangsung. Dari

lembar observasi keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung selama

pembelajaran siklus II indikator rasa ingin tahu mencapai 55, 39 % dari jumlah

seluruh siswa kelas seluruh siswa. Hasil lembar observasi pembelajaran siklus II

dapat dilihat lampiran 23.

Berdasarkan pengamatan terhadap peneliti mengajar diperoleh gambaran

tentang aktivitas peneliti selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu

sebagai berikut.

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

82

a. Peneliti tidak lupa menyampaikan topik indikator pembelajaran sebelum

pelajaran dimulai

b. Peneliti memberi penguatan dengan baik tentang media video yang

ditampilkan dalam pembelajaran itu

c. Peneliti membimbing murid untuk menyimpulkan antara video dengan

pelajaran

d. Peneliti sudah maksimal menjelaskan video yang ditampilkan dalam

pembelajaran

e. Peneliti membimbing murid untuk menyimpulkan antara video dengan

pelajaran

f. Peneliti sudah berusaha untuk mengkaitkan video dengan materi yang

dipelajari

g. Peneliti telah membimbing dalam diskusi.

Kelemahan pada saat mengajar yang dilakukan peneliti pada siklus II

yaitu

a. Peneliti belum maksimal dalam mengelola kelas pada waktu diskusi

b. Peneliti belum maksimal dalam mengeluarkan suara pada saat mengajar

berlangsung.

4. Refleksi dan Temuan Studi

Kelemahan yang masih ada pada pada proses-mengajar pada siklus I.

a. Siswa sulit untuk diajak membetuk kelompok diskusi.

b. Pada saat diskusi berlangsung tidak semua murid terfokus pada materi

diskusi.

c. Pembelajaran memakan waktu yang lama karena dihabiskan pada saat diskusi

Berdasarkan pada temuan studi hasil test pada proses pembelajaran pada

siklus II sudah dapat mencapai indikator kerja yaitu siswa yang nilai sudah tuntas

didalam pembelajaran yaitu 31 orang yang berarti 79,48% dari jumlah seluruh

siswa. jadi dalam hal ini siklus II berhasil karena sudah mencapai indikator kerja

yaitu hasil test harus dapat mencapai 75% dari jumlah seluruh siswa,dan dalam

siklus II telah terdapat perbaikan dari nilai siklus I dan kondisi awal. Pada

kondisi awal siswa yang tuntas yaitu 16 siswa dengan presentase 41,02% dari

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

83

jumlah seluruh siswa dan siklus I yaitu 23 siswa dengan prensentase 58,97% dari

jumlah seluruh siswa, hal ini menujukkan siklus II merupakan perbaikan dari

kondisi awal dan dari siklus I. Hasil test pada siklus II dapat dilihat lampiran 24.

Untuk rasa ingin tahu siswa telah mencapai 55,39% dari seluruh jumlah

siswa sehingga telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 50%

dan dalam siklus II ini telah memperbaiki presentase pada siklus I yaitu sebesar

43,58% maupun pada kondisi awal yang hanya 33,82.

Tabel 9. Indikator keberhasilan pada siklus II.

Indikator Indikator kinerja

II

Kondisi

awal

Hasil

siklus I

Hasil

siklus II

keterangan

Rasa ingin

tahu

50% siswa aktif 33,82% 43,58% 55,39% Berhasil

hasil test 75% siswa tuntas 41,02% 58,97% 79,48% Berhasil

Untuk lebih jelas mengambarkan tabel temuan studi diatas dapat dilihat

pada histogram dibawah ini.

0%20%40%60%80%

100%

kondisiawal

Hasilsiklus I

Hasilsiklus

II

Rasa ingin tahuHasil test

Gambar 6. Histogram Temuan Presentase Hasil Tes dan Rasa

Ingin Tahu Kondisi Awal, Hasil Siklus I dan Siklus II

D. Pembahasan

Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada kondisi awal yang hanya

menggunakan media gambar sebagai proses pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu

Bety Dwi Prihastuti dan penggunaan media video pada siklus I dengan model

pembelajaran ceramah secara terus-menerus kemudian pada siklus II dirubah

menggunakan media video dengan model pembelajaran ceramah dan diskusi.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

84

Dibandingkan pada kondisi awal pada pembelajaran siklus I dan siklus II

terjadi peningkatan rasa ingin tahu dan hasil tes yang signifikan. Kondisi awal

pembelajaran yang cenderung menghasilkan prestasi belajar siswa yang belum baik

dan masih rendah rasa ingin tau siswa terhadap pelajaran Pkn dengan kelemahan

kondisi awal ini diperbaiki dengan adanya siklus I dan siklus II, walaupun siklus I ini

belum menghasilkan prestasi yang baik sesuai dengan indikator kinerja akan tetapi

pada siklus I satu sudah dapat memperbaiki rasa ingin tahu siswa dan kemudian

dengan adanya siklus II sudah dapat memperbaiki kelemahan pada siklus I yang

belum menghasilkan prestasi baik sesuai indikator kinerja.Berdasarkan hasil refleksi

pada kondisi awal, siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa terjadi peningkatan

prestasi belajar dan rasa ingin tahu oleh siswa kelas VIIA terhadap pembelajaran

menggunakan media video. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 10. Hasil Presentase kondisi awal, siklus I dan siklus II

No. Indikator keberhasilan Presentase

Kondisi awal Siklus I Siklus II

1. Hasil tes 41,02% 58,97% 79,48%

2. Rasa ingin tahu 33.82% 43,58 % 55,39%

Siklus II merupakan siklus untuk memberikan solusi yang dilaksanakan untuk

mengatasi kekurangan/kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan dengan media video pada siklus I. Berdasarkan

pelaksanaan siklus II dapat dilihat peningkatan proses dan hasil jika dibandingkan

siklus I. Pada Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan/kekurangan yang

terjadi dalam proses pembelajaran menggunakan media video pada materi pokok

kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia pada siklus II. Selain

itu, siklus II merupakan siklus terakhir dalam tindakan penelitian ini. Dalam siklus ini

peneliti berusaha memperkecil segala kelemahan yang terjadi selama pembelajaran

Pendidikan kewarganegaraan pada materi pokok kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia dengan menggunakan media video. Siklus II

menguatkan hasil dari siklus I bahwa penggunaan media video terbukti dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan. Berdasarkan tindakan-tindakan tersebut, peneliti berhasil,

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

85

meningkatnya prestasi siswa. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat untuk

meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan

menarik dikelas. Keberhasilan penggunaan media video sebagai upaya meningkatkan

prestasi belajar siswa dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut:

1. Rasa ingin tahu sangat tinggi

Dengan pembelajaran menggunakan media video ini terjadi peningkatan

rasa ingin tahu siswa dengan video yang ditampilkan selama proses pembelajaran

itu sangat tinggi. Hal ini terlihat pada banyak siswa yang menyampaikan pendapat

dan bertanya, tidak tidur dikelas memperhatikan media video dan mendengar

penjelasan peneliti pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Hasil tes belajar yang meningkat.

Melalui proses perbaikan dari kegagalan siklus satu masih tidak mencapai

indikator kerja, dan diperbaiki dengan siklus II sehingga menjadikan peningkatan

hasil tes yang cukup signifikan.

Penelitian tindakan kelas ini berhenti pada siklus II dan tidak ada upaya

tindak lanjut menuju siklus III dikarenakan hasil dari nilai tes dan presentase rasa

ingin tahu siswa pada siklus II telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 75%

untuk nilai ketutasan siswa dan 50% rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran

menggunakan media video pada materi pokok kasus pelanggaran dan upaya

penegakkan Hak Asasi Manusia. Hal ini ditunjukkan dengan hasil Presentase nilai

ketutasan pada siklus II telah mencapai 78,48% dan presentase rasa ingin tahu yang

mencapai 55,39%

E. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka hasil penelitian ini adalah hasil

penelitian ini adalah bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar dan rasa ingin tahu

yang signifikan dari pada kondisi awal. Kondisi awal yang belum bisa menghasilkan

prestasi belajar yang baik dan rasa ingin tahu yang tinggi diperbaiki dengan adanya

tindakan yang dilakukan pada siklus I dan disempurnakan pada siklus II.

Dari hasil kondisi awal yang hanya menghasilkan prestasi belajar yang

tuntas dalam pembelajaran hanya 41,02 % dari jumlah seluruh siswa dan rasa ingin

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

86

tahu siswa yang hanya rendah hanya 33.82% dari seluruh siswa hal ini diperbaiki

dengan adanya tindakan pada siklus I yaitu prestasi belajar siswa yang tuntas

mencapai 58,97% dari jumlah seluruh siswa dan rasa ingin tau siswa yang tinggi

yaitu 43,58% dari jumlah seluruh siswa kemudian ditingkatkan lagi pada siklus II

prestasi belajar siswa sebesar 79,48% dari jumlah seluruh siswa dan rasa ingin tahu

yaitu 55,39 % dari jumlah seluruh siswa.

Berdasarkan hasil pada pembahasan proses pembelajaran yang selalu

meningkat dari pada kondisi siklus I dan siklus II. Proses kondisi awal yang

dilakukan guru kelas yang hanya menggunakan media gambar diperbaiki oleh

peneliti dengan menggunakan media video dengan model pembelajaran ceramah dan

diperbaiki lagi peneliti dengan menggunakan media video dengan model belajar

ceramah dan diskusi dan hasil pembelajaran yang selalu meningkat dari siklus I dan

siklus II.

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

87

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas, kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis adalah

sebagai berikut:

Penggunaan media video dalam upaya meningkatkan prestasi belajar Pada

Materi Pokok Kasus Pelanggaran dan Upaya Penegakkan HAM di SMP Negeri 10

Surakarta Kelas VIIA Tahun Ajaran 2008/2009.

Penggunaan media video ini merupakan sebagai langkah upaya perbaikan

pada kondisi awal, dari hasil siklus I dan II dibuktikan dengan adanya peningkatan

hasil tes dan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran. Pada kondisi awal siswa yang

hasil tes yang tuntas dalam pembelajaran mencapai 41,02%,dari jumlah seluruh siswa

dan pada siklus I hasil tes yang tuntas mengalami kenaikan menjadi 58,97 % dari

jumlah seluruh siswa dan pada siklus II hasil tes yang tuntas menjadi 79,48% dari

seluruh dalam pembelajaran, sedangkan rasa ingin tahu siswa pada kondisi awal

terdapat siswa yang aktif dengan presentase 33.82% sdari jumlah seluruh siswa pada

siklus I mengalami kenaikan presentase rasa ingin tahu siswa yang aktif mencapai

43,58% dari jumlah seluruh siswa kelas dan rasa ingin tau mengalami peningkatan

pada siklus II siswa yang aktif menjadi 55.39% jumlah seluruh siswa kelas.

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media video dapat meningkatkan

Prestasi belajar siswa pada materi pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan

Hak Asasi Manusia hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukan Azhar Arsyad

(2005: 24) “Tujuan penggunaan media audio visual (video) membuat hasil belajar

(prestasi belajar) lebih baik dan bermakna bagi kemampuan siswa”. Sesuai dengan

dengan penelitian yang sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan kebenaran

antara hipotesis bahwa dengan penggunaan media video dapat meningkatkan prestasi

belajar.

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

88

B. Implikasi

Penelitian ini juga memberikan deskripsi bahwa media video terbukti dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi pokok kasus pelanggaran dan

upaya penegakkan Hak Asasi Manusia sehingga penelitian ini dapat digunakan

sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media yang sejenis

sebagai media pembelajaran. Bagi guru Pendidikan Kewarganegaraan, hasil

penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif cara dalam melaksanakan

pembelajaran yang efektif dan menarik sehingga mempermudah siswa dalam

mengikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan meningkatkan prestasi

belajar siswa.

C. Saran

Berdasarkan implikasi dari hasil penelitian yang dikemukakan di atas dapat

disampaikan saran-saran yang diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan

pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan dapat

meningkatkan prestasi belajar peserta didik SMP Negeri 10 Surakarta pada

khususnya. Saran-saran tersebut sebagai berikut :

1. Guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP negeri 10 Surakarta khususnya kelas

VII disarankan menggunakan media video dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan rasa ingin tahu, dan hasil tes yang menjadikan adanya peningkatan

prestasi belajar siswa.

2. Departemen Pendidikan Nasional khususnya Surakarta diharapkan dapat

memfasilitasi tiap sekolah- sekolah yang ada diwilayah Surakarta alat yang dapat

memutar video baik Laptop dan LCD Proyektor.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

89

DAFTAR PUSTAKA

Abu Muhammad Ibnu Abdullah. 2009. Prestasi Belajar. www.ditpksd.go.id Di akses pada tanggal 30 Maret 2009.

Acot. 2009. Technology's Impact on Learning. jurnal internasional www.nsba.org/sbot/toolkit/tiol.html . Diakses 5 November 2009 Aiex dan Nola Kortner. 2009. Translate Video. wikipedia.org/wiki/.Video. Di akses

pada tanggal 9 Juli 2009. Arif.S.Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Basuki Wibawa dan Farida Mukti. 2001. Media Pembelajaran. Bandung: CV.

Maulana Dwi Winarno. 2006. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Paduan Kuliah

di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT. Bumi Aksara Ekoes. 2009. High-definition video_files. www.ericdigests.org/pre-929/film.htm.

Diakses pada tanggal 9 Juni 2009. Herawati Susilo, dkk 2008. Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Sarana

Pengembangan Keprofesionalan Guru dan Calon Guru. Malang : Bayumodic Publising

Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta : Safiria Insania Press Ign Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius. Kasihani Kasbolah E.S. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang : Universitas

Negeri Malang. Moleong Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. Nurna. 2009. Makalah PKn Tentang Hak Asasi Manusia. www.anakciremai.com.

Diakses pada tanggal 19 Oktober 2009.

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI …/Upaya... · pokok kasus pelanggaran dan upaya penegakkan Hak Asasi Manusia berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat mengambil

90

Ridwan.2009. Prestasi Belajar. www. Ridwan 202 Wordpress. com. Di akses pada

tanggal 30 Maret 2009. Rohiati Wiriatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. Rossiter. 2009. video is it . jurnal internasional. www.usaoll.org/book/export/html/72.

Diakses pada tanggal 5 November 2009. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. Sutopo HB. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

_________.2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press.

Triyanto. 2006. Pedoman Perkuliahan Negara Hukum dan HAM. Surakarta: UNS Press.

Zainudin Ali. 2006. Filsafat Hukum. Jakarta : Sinar Grafika.