UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP...
UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP
PENGOLAHAN DATA MENGGUNAKAN PENDEKATAN
MATEMATIKA REALISTIK PADA
SISWA KELAS IVI MIS AL HIKMAH JATIASIH BEKASI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Henni Palupiningtyas
NIM. 1811018300028
PROGRAM PENINGKATAN KUALIFIKASI GURU MADRASAH
PROGRAM STUDI PGMI JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015
iv
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Shalawat dan
salam tercurahkan bagi Rasul Muhammad SAW.
Selama penulisan skripsi ini penulis menyadari akan banyaknya kesulitan dan
hambatan yang dialami. Namun semua itu dapat penulis lalui atas doa dan
kesungguhan berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Dra. Nurlena, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Bapak Dr. Fauzan MA, selaku Ketua Program Studi PGMI Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Bapak Dindin Ridwanudin, M.Pd, selaku Ketua Pengelola Dual Mode System
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4. Bapak Abdul Muin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, kesabaran, arahan, waktu dan semangat kepada penulis.
5. Tim Penguji Ujian Munaqosah (Ibu Maifalinda Fatra, M.Pd dan Ibu Gusni
Satriawati, M.Pd), yang telah memberikan ilmu sehingga semakin melengkapi
skripsi penulis.
6. Seluruh Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan
v
7. Keluarga besar MI Al Hikmah Jatiasih Bekasi
8. My love family, Mas Dardjo, Mas Abee, Mbak Ulya, Dek Luqman.
9. Bapak Djoko Soesanto,ayah tercinta yang tidak sempat menerima “hadiah” ini.
10. Ibu serta kakak-kakak atas doa dan suportnya
11. Mbak Gimi dan Bibi Yati yang telah menjaga anak-anak selama saya kuliah.
12. Ibu Yunita Endra Megiati, M.Pd, selaku perpustakaan dadakan yang telah
menyediakan berbagai literature.
13. Nyonya Suryanih Ilyas, Nyonya Diana Sari, Miss Nurhasati, Nyonya Yuli
Kusmiati, serta seluruh keluarga besar kelas A3.2 atas kebersamaannya selama
ini.
Penulisan skripsi ini tentu jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik penulis harapkan guna perbaikan di masa mendatang.
Wa’alaikumussalam. wr. wb.
Jakarta, September 2014
Penulis
Henni Palupiningtyas
1811018300028
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………… …………………….. i
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ………………..……………………. ii
ABSTRAK …...……………………………………………………………………. iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………..……………… iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..…….. vi
DAFTAR TABEL ..………...………………..……………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR ………...……………………………………………….…….. ix
BAB I: PENDAHULUAN …………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ………….……………………………………… 1
B. Identifikasi Masalah ……………………………………………. 3
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah …………….……………… 3
D. Tujuan ………………………………………………………….. 4
E. Manfaat Penelitian ……………………………………...……… 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI
TINDAKAN ………………………………………..…………...…. 6
A. Deskripsi Teoritik ………………………………………..…….. 6
B. Kerangka Konseptual Intervensi Tindakan ………………….… 15
C. Perumusan Hipotesis ……………………….………………… 16
D. Hasil Penelitian yang Relevan ………………...……………… 16
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………….. 18
A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………...…………. 18
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan Penelitian ………….. 18
C. Subyek Penelitian ……………………………………….…….. 21
D. Peran dan Posisi Penelitian ……………………………...……. 21
E. Tahap Intervensi Tindakan …………………………………… 21
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan ………………….………… 24
G. Data dan Sumber Data ……………………………...………… 25
H. Instrument Pengumpulan Data …………..…………………… 26
I. Teknik Pengumpulan Data ………………………..………….. 27
J. Teknik Keterpercayaan Studi Pemeriksaan ………….……….. 27
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ………...……….. 27
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ………………………... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN ……………………………………………. 31
A. Deskripsi Data ………………………………………….…….. 31
B. Interpretasi Hasil Analisis ………………………………..…… 53
C. Pembahasan Temuan Penelitian ……………………………..... 54
BAB V PENUTUP ………………………………………………...……… 57
A. Simpulan …………………………………………………….... 57
B. Saran …………………………………………………….…….. 58
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..……………… 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
Daftar Tabel
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian ………………………………………… 18
Tabel 3.2. Tingkat Keberhasilan Proses Pembelajaran ……………………….. 25
Tabel 3.3. Hubungan Nilai dengan Presentase ……………………………...… 29
Tabel 4.1. Hasil Kinerja Peserta Didik Siklus I ……………………….………. 40
Tabel 4.2. Hasil Pemahaman Konsep Siklus I ….……..………………………. 41
Tabel 4.3. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Akhir Siklus I ..…………………. 42
Tabel 4.4. Hasil Jurnal Harian pada Siklus I ……………………..…………… 43
Tabel 4.5. Penilaian Pertemuan Keenam ……..………………………………. 48
Tabel 4.6. Penilaian Pertemuan Ketujuh ………………………………..……. 48
Tabel 4.7. Penilaian Pertemuan Kedelapan ..……………………………..…... 49
Tabel 4.8. Penilaian Pertemuan Kesembilan .…………………………...……. 49
Tabel 4.9. Penilaian Pertemuan Kesepuluh ..………..…………………..……. 50
Tabel 4.10 Hasil Pemahaman Konsep Siklus II ……………………………...... 51
Tabel 4.11. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Akhir Siklus II .………………… 51
Tabel 4.12 Hasil Jurnal Harian pada Siklus II …………………………...…… 53
Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Pemahaman Konsep Siklus I dan II …………... 54
ix
Daftar Gambar
Gambar 3.1. Desain Intervensi Tindakan ………………………………………... 20
Gambar 4.1. Suasana Kinerja Pertemuan I ………………………………..……... 34
Gambar 4.2. Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan I ...……………………….… 34
Gambar 4.3. Suasana Kinerja Pertemuan II ……………………………...……… 36
Gambar 4.4. Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan II ..…………………………. 36
Gambar 4.5. Suasana Kinerja Pertemuan III .………………………………….… 37
Gambar 4.6. Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan III ...……………………..… 38
Gambar 4.7. Suasana Kinerja Pertemuan IV …………………………………..… 39
Gambar 4.8. Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan IV ...………………………... 39
Gambar 4.9. Hasil Belajar Siklus I .…………………………………………….. 42
Gambar 4.10. Hasil Belajar Siklus II …….……………………………………..… 52
x
Lampiran-lampiran
Lampiran 1 Lembar Uji Referensi …………………………………………….... 61
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ……………………………….… 64
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ……………………………………….. 65
Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru ………………………………………….. 66
Lampiran 5 Lembar Wawancara Peserta Didik ………………………………… 69
Lampiran 6 Jurnal Harian ………………………………………………..……… 73
Lampiran 7 Kisi-kisi Penilaian Proyek …………………………………………. 93
Lampiran 8 Bahan Ajar …..………………………………………….………… 100
Lampiran 9 Penilaian Kinerja …………………………………….…………… 116
Lampiran 10 Penilaian Proyek …………………………………………….……. 118
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Setiap pengajaran pasti menyangkut peserta didik, yaitu manusia yang
belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi dari luar.1 Faktor dari luar
diantaranya kemampuan berpikir, cara belajar, suasana belajar, dan kepribadian
pendidik. Untuk mengungkapkan kemampuan peserta didik dalam matematika,
tidak hanya cukup mengajukan berbagai pertanyaan secara langsung. Menurut
Cattell, kemampuan peserta didik dalam menjawab berbagai pertanyaan
memerlukan pemikiran yang kompleks.2 Pertanyaan-pertanyaan tersebut
memerlukan kreatifitas peserta didik dalam memecahkan masalah dan penemuan
sendiri.
Pendidikan matematika merupakan upaya untuk meningkatkan daya nalar
peserta didik, meningkatkan kecerdasan, dan mengubah sikap positifnya.3 Oleh
karenanya pendidik harus memberikan berbagai bekal ilmu kepada peserta didik,
agar mereka kelak dapat memiliki kemampuan untuk memperoleh, mengolah dan
memanfaatkan informasi untuk menjalani kehidupan. Pembelajaran matematika
1 E.T. Ruseffendi, Pengajaran Matematika Moderen, (Jakarta:Tarsito, 1980), h. 5
2 Ibid, h. 53
3 H.M. Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika,
(Depok:Rajagrafindo Persada, 2014), h. 57
2
dapat dilaksanakan dengan baik jika pendidik menguasai konsep-konsep
matematika yang diajarkan.4
Matematika merupakan ilmu yang universal yang mendasari
berkembangnya ilmu pengetahuan serta merupakan ilmu yang terstruktur. Hal ini
karena matematika dimulai dari unsur yang tidak dapat didefinisikan sampai unsur
yang dapat didefinisikan sehingga menjadi sebuah konsep.
Melihat kenyataan di sekolah, banyak hal yang membuat hasil belajar
peserta didik kurang optimal. Dari hasil diskusi awal antara peneliti dan guru
bidang studi yang menjadi kolaborator dalam penelitian ini, serta hasil observasi
menunjukkan beberapa permasalahan yang harus segera ditangani. Salah satu dari
masalah tersebut adalah peserta didik hanya mampu untuk menghafal tanpa
disertai dengan pemahaman konsep, Hal ini dikarenakan pendidik mengajarkan
fakta atau konsep secara terpisah-pisah. Oleh karenanya harus dicari suatu cara
atau pendekatan yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep suatu materi.
Pendekatan yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran
matematika harus sesuai dengan tujuan, jenis dan sifat materi pelajaran serta
kemampuan pendidik dalam melaksanakan pendekatan tersebut. Idealnya
pendekatan pembelajaran untuk peserta didik yang pandai harus berbeda dengan
kegiatan peserta didik yang berkemampuan sedang atau kurang, karena peserta
didik mempunyai keunikan masing-masing.5 Kesalahan dalam menggunakan
pendekatan dapat menimbulkan kebosanan peserta didik. Oleh karena itu pendidik
harus dapat menawarkan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep-konsep matematika.
Selain itu pendidik juga harus meluruskan pemahaman peserta didik yang keliru.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi adalah dengan
menggunakan pendekatan Matematika Realistik.
Pada pembelajaran yang terjadi dilapangan, seringkali pendidik berfungsi
sebagai satu-satunya sumber belajar dan tidak mengkaitkan pelajaran dengan
kehidupan sehari-hari peserta didik. Akibatnya banyak peserta didik yang hanya
4 Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou, Pembelajaran Matematika Dasar bagi Anak
Berkesulitan belajar. (Yogyakarta, Ar Ruzz Media, 2014), hal 27 5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2013), h. 1
3
mampu menghapal dengan baik teori atau konsep yang diterimanya, walaupun
pada kenyataannya mereka tidak memahami. Mereka tidak mampu
menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan
tersebut akan digunakan.
Pendekatan Matematika Realistik merupakan konsep belajar matematika
yang membantu pendidik mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia
nyata peserta didik. Dengan melaksanakan pembelajaran secara nyata, maka
pendidik telah membantu peserta didik untuk menemukan alasan-alasan mereka
mempelajari suatu materi pelajaran.6 Untuk dapat melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan Matematika Realistik perlu adanya kerjasama
antara pendidik dan peneliti yaitu melalui Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ).
PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pemelajaran di kelas.7 Proses PTK ini memberikan kesempatan kepada
peneliti dan pendidik untuk mengidentifikasikan masalah-masalah pembelajaran
sekolah, sehingga dapat dikaji dan dituntaskan. Selain itu PTK juga merupakan
suatu inovasi pembelajaran yang membuat seorang pendidik dapat mengubah,
mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajar sehingga memperoleh model
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kelasnya.8
Dengan demikian proses belajar matematika di sekolah yang menerapkan
pendekatan Matematika Realistik diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
siswa terhadap konsep matematika. Berdasarkan pemikiran tersebut, peneliti ingin
meneliti tentang “Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Pengolahan Data
Menggunakan Pendekatan Matematika Realistik Pada Siswa Kelas IV MIS Al
Hikmah Jatiasih Bekasi”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan dalam latar belakang di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah yaitu :
6 Jeanne Ellis Ormrod, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Erlangga, 2008), h. 347
7 Dadang Yudhistira, Menulis Penelitian Tindakan Kelas yang APIK, (Jakarta, Gramedia Media
Sarana Indonesia, 2013), h. 23 8 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia, 2011), h 205
4
a. Pendekatan yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran
matematika pada peserta didik MI kelas IV kurang sesuai dengan materi yang
diajarkan dan kondisi peserta didik itu sendiri.
b. Penerapan pendekatan Matematika Realistik pada pembelajaran matematika di
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi belum dilaksanakan.
c. Pemahaman konsep peserta didik MI kelas IV dalam pelajaran matematika
pada konsep pengolahan data masih rendah.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan masalah
Untuk memperjelas bahasan dalam penulisan penelitian tindakan kelas ini,
penulis memberi batasan pada pemahaman konsep peserta didik kelas IV
MI Al Hikmah Jatiasih Bekasi tentang pengolahan data dengan
menggunakan pendekatan Matematika Realistik. Pengolahan data yang
dilakukan adalah mulai dari mengumpulkan, menyusun, dan menyajikan
data.
2. Perumusan masalah
Berdasar latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di
atas, maka rumusannya adalah :
a. Bagaimana pendekatan Matematika Realistik dapat meningkatkan
pemahaman konsep pengolahan data?
b. Apakah pemahaman konsep yang dikemukakan oleh Bloom dapat
digunakan untuk penelitian ini?
D. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
pemahaman konsep peserta didik terhadap pengolahan data dengan menggunakan
pendekatan Matematika Realistik dan pemahaman konsep yang sesuai dengan
pendekatan matematika realistik.
E. Manfaat Penelitian
5
Penelitian Tindakan Kelas menggambarkan suatu proses
berkesinambungan yang meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya.
1. Peserta didik
a. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuannya sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep pada
materi pengolahan data.
b. Menerapkan konsep pengolahan data dalam kehidupan sehari-hari peserta
didik.
2. Pendidik
a. Menambah wawasan dan pengetahuan pendidik dalam pemahami peserta
didik dalam konsep pengolahan data dengan menggunakan metode
Matematika Realistik.
b. Memotivasi pendidik dan menumbuhkan budaya melaksanakan penelitian
tindakan kelas.
c. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara
berkesinambungan
3. Madrasah
Untuk memberikan masukan dan inovasi pembelajaran serta meningkatkan
relevansi, efisiensi, dan pengolahan instruksional dalam meningkatkan
kecermatan dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami
konsep pengolahan data dalam Mata Pelajaran Matematika.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
INTERVENSI TINDAKAN
A. Deskripsi Teoritik
1. Konsep dalam Matematika
Konsep berarti 1) rancangan, buram surat, 2) ide, pengertian yang
diabstrakkan dari peristiwa konkret.9 Pengertian konsep menurut Zacks dan
Tversky10
adalah kategori-kategori yang mengelompokkan obyek, kejadian dan
karakteristik berdasarkan properti umum. Konsep akan membantu peserta didik
dalam proses mengingat, sebab konsep merupakan sekelompok penyajian
stimulus yang tidak dapat diamati tetapi harus disimpulkan dari perilaku.11
Beberapa hal yang dilakukan agar peserta didik dapat membentuk konsep
adalah 12
:
a. Mempelajari ciri-ciri konsep. Sebelum peserta didik mempelajari suatu konsep
maka dia harus mengetahui terlebih dulu ciri-ciri dari konsep tersebut.
Misalnya peserta didik akan mempelajari tentang konsep pengolahan data.
Maka yang akan peserta didik cirikan adalah bahwa pengolahan data itu pasti
berhubungan dengan angka dan grafik.
b. Mendefinisikan konsep. Dalam mendefinisikan konsep, peserta didik harus
dapat menghubungkan antara konsep dengan konsep superordinatnya. Konsep
superordinat adalah konsep yang yang lebih besar dari konsep sebelumnya.
c. Peta konsep. Peta konsep adalah penjabaran konsep menjadi beberapa konsep
superordinat yang berbentuk seperti jaring laba-laba. Menurut Kinchin, Hay
9
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2005), h. 588 10
John W Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2007), h. 352 11
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Erlangga, 2006), h.62 12
Loc cit, h. 353
7
dan Adams,13
agar peserta didik dapat memahami konsep, maka peserta didik
harus membuat peta cirri atau karakteristik dari suatu konsep.
d. Menguji hipotesis berarti memprediksi sesuatu yang yang dapat diuji untuk
menentukan kebenarannya dengan cara menyusun aturan tentang beberapa
obyek yang masuk ke dalam konsep dan obyek lain yang tidak.
Peserta didik akan mendapatkan manfaat dari materi yang sudah
dipelajarinya apabila sudah menyusun hipotesis. Misalnya ketika peserta didik
diminta untuk menguji hipotesis konsep pengolahan data, maka mereka akan
mengajukan beberapa pertanyaan kepada pendidik untuk melihat keterkaitan
angka-angka atau data-data dengan bentuk grafik. Lalu secara bersama-sama
mereka menyusun strategi agar dapat mengidentifikasi konsep yang benar.
2. Pemahaman dalam Matematika
Pemahaman berasal dari kata paham artinya 1) pengertian:pengetahuan
banyak, 2) pendapat, pikiran, 3) aliran, haluan, pandangan, 4) mengerti benar,
tahu benar, 5) pandai dan mengerti benar.14
Apabila kata paham mendapat
imbuhan pe-an sehingga menjadi kata pemahaman artinya proses, cara, perbuatan
memahami, atau memahamkan.
Pemahaman dalam pembelajaran matematika merupan suatu tujuan yang
penting. Sebab materi yang pendidik sampaikan ke peserta didik bukan hanya
menghafal, melainkan untuk dipahami peserta didik agar mereka lebih mengerti
tentang konsep materi yang diberikan. Materi-materi dalam matematika saling
berkaitan satu sama lain. Untuk mempelajari suatu materi diperlukan pemahaman
tentang materi sebelumnya.
Menurut Benjamin S Bloom, pemahaman adalah jenjang kemampuan
yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti tentang materi
pelajaran yang disampaikan oleh pendidik dan dapat memanfaatkannya tanpa
harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.15
Bloom membagi pemahaman
menjadi 3 (tiga), yaitu :
13
Ibid, h. 353 14
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, op. cit, h. 811 15
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2012), h. 21
8
1. Menerjemahkan, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan
peserta didik dalam menerjemahkan kalimat dalam soal menjadi bentuk
kalimat lain.
2. Menafsirkan, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan peserta
didik dalam menentukan konsep-konsep yang tepat untuk menyelesaikan soal.
3. Mengekstrapolasi, yaitu pemahaman yang berkaitan dengan kemampuan
peserta didik menerapkan konsep dalam perhitungan matematis untuk
menyelesaikan soal.
Dalam taksonomi Bloom, pemahaman bersifat lebih kompleks daripada
tahap pengetahuan/mengingat. Suatu hal yang tidak masuk akal apabila seseorang
memahami sesuatu namun dia tidak melakukannya. Untuk dapat mencapai tahap
pemahaman terhadap suatu konsep matematika, seorang peserta didik harus lebih
dulu mempunyai pengetahuan tentang konsep tersebut.
Pemahaman adalah hubungan antara ukuran suatu kualitas dan kuantitas.16
George Polya mengemukakan, ada 4 (empat) tahapan pemahaman, yaitu17
:
a. Pemahaman Mekanik, yaitu pemahaman yang dimiliki oleh seseorang apabila
dia mengingat dan menerapkan hukum secara benar.
b. Pemahaman Induktif, yaitu pemahaman yang dimiliki oleh seseorang apabila
dia telah mencoba hukum itu dalam kasus sederhana dan yakin bahwa hukum
itu berlaku dalam kasus serupa.
c. Pemahaman Rasional yaitu pemahaman yang dimiliki oleh seseorang apabila
dia telah dapat membuktikan hukum tersebut
d. Pemahaman Intuitif yaitu pemahaman yang dimiliki seseorang apabila dia
telah yakin telah yakin akan keberadaan hukum itu tanpa ragu lagi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah
tingkat kemampuan seseorang dalam memahami suatu konsep yang diketahuinya.
Dalam hal ini pemahaman bukan hanya sekedar menghafal beberapa konsep,
namun juga harus mampu menerjemahkan, menafsirkan, dan menerapkan konsep.
16
John A Van De Walle, Teaching Student Centered Mathematics, 17
Gary L Musser, dkk, Essentials of Mathematic Elementary Teacher, (USA, Wiley, 2004), p. 3
9
Pemahaman konsep matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pemahaman menurut Bloom.
3. Pendekatan Matematika Realistik
Menurut Permendiknas No.22 tahun 2006 bahwa Matematika adalah
merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir
manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Menurut National Research Council, matematika adalah suatu alat bantu hitung
yang sesungguhnya, yang melibatkan pemecahan soal matematika dan
pemahaman struktur dan pola dalam matematika.18
Pendekatan pembelajaran adalah suatu konsep atau prosedur yang
digunakan dalam membahas suatu bahan pelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang pelaksanaannya memerlukan satu atau lebih metode
pembelajaran.19
Seorang pendidik akan dapat menerapkan pendekatan dalam
pembelajaran matematika apabila telah memenuhi beberapa persyaratan,
diantaranya memahami teori pembelajaran, kurikulum dan memahami matematika
sebagai satuan pendidikan dasar dan menengah.
Pendekatan Matematika Realistik merupakan aktifitas peserta didik yang
menempatkan realitas dan pengalaman peserta didik sebagai titik awal
pembelajaran, menekankan keterampilan proses dalam mengerjakan persoalan
matematika, berdiskusi dan berkolaborasi, berargumen dengan teman sekelas,
sehingga mereka akan menemukan sendiri konsep suatu materi. Konsep
matematika realistik sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan
matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana
meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya
nalar.
18
Ibid, h. 440 19
H.M. Ali Hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika,
(Depok, Rajagrafindo Persada, 2014), h. 231
10
Ciri-ciri dari pendekatan Matematika Realistik adalah :
a. Menggunakan masalah kontekstual. Peserta didik akan dapat merasakan
manfaat ilmu yang diperolehnya apabila pembelajaran yang terjadi ada
hubungannya dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Hal ini akan
membuat peserta didik merasa bahwa belajar adalah yang penting untuk masa
depannya.
b. Menggunakan Model. Belajar matematika dengan menggunakan alat
matematis
c. Menggunakan hasil dan kontruksi siswa sendiri.
d. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Dengan bantuan pendidik, peserta
didik diberi kesempatan untuk membangun konsep matematis sendiri. Hal ini
akan membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif.
e. Terjadi interaksi antara pendidik dan peserta didik. Selama proses
pembelajaran berlangsung selama itu pula terjadi aktifitas belajar.
Pembelajaran dimulai dari mememecahkan masalah kontektual lalu
mengorganisaikannya hingga dapat diambil suatu konsep matematis.
Beberapa prinsip yang digunakan dalam Matematika Realistik menurut
Gravemeijer 20
, yaitu :
a. Guided Re-invention
Pada prinsip ini pendidik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memecahkan masalah kontekstual yang realistik (dapat dibayangkan atau
dipahami peserta didik). Ketika proses ini berlangsung peserta didik didorong
untuk menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya. Kegiatan tersebut harus
melalui matematisasi horizontal dan matematisasi vertikal.
b. Didactical Phenomenology
Semula pembelajaran matematika diberikan kepada peserta didik langsung
teori atau rumus. Namun pada prinsip ini diubah dengan menjadikan masalah
kontektual sebagai awal pembelajaran. Hal ini membuat peserta didik terbiasa
untuk berpikir secara bebas dan berani mengemukakan pendapat. Dalam
memecahkan masalah, peserta didik diharapkan dapat berpikir dari
matematika horizontal menuju matematika vertikal.
Dalam pencapaian matematika horizontal, diharapkan peserta didik mampu
menemukan atau membangun sendiri sifat-sifat atau definisi-definisi atau
teorema-teorema matematika tertentu untuk selanjutnya menuju matematika
20 Dra. Supinah, Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam
Melaksanakan KTSP, (Yogyakarta, PPPPTKM, 2008), h. 22
11
yang vertikal. Menurut De Lange21
, proses dalam matematisasi horizontal
meliputi proses atau langkah-langkah informal yang dilakukan peserta didik
dalam menyelesaikan soal, membuat model, membuat skema, menemukan
hubungan, dan lain-lain, sedangkan proses dalam matematika vertikal meliputi
proses menyatakan suatu hubungan dengan suatu rumus, membuktikan
keteraturan, membuat model, merumuskan konsep baru, melakukan
generalisasi, dsb.
c. Self-delevoped Models
Selama pembelajaran berlangsung diharapkan peserta didik dapat membangun
sendiri suatu konsep, baik secara mandiri atau kelompok. Hal ini akan
membantu peserta didik memahami matematika yang nyata menuju
matematika yang abstrak.
Berdasarkan karakteristik dan prinsip dalam pendekatan Matematika
Realistik, maka langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penelitian ini terdiri
atas :
a. Langkah 1 : Memahami masalah kontekstual
Langkah pertama pendidik menyajikan masalah kontektual kepada peserta
didik. Selanjutnya diberi waktu bagi peserta didik untuk memahami masalah
itu. Karakteristik yang muncul pada langkah ini adalah masalah kontekstual
menjadi kunci dari pembelajaran.
b. Langkah 2 : Menjelaskan masalah kontekstual
Langkah kedua dilakukan apabila peserta didik merasa sulit untuk memahami
masalah yang diberikan. Selanjutnya pendidik membantu dengan memberikan
petunjuk agar peserta didik dapat memahami masalah. Karakter yang muncul
pada langkah ini adalah interaksi antara pendidik dan peserta didik atau antara
peserta didik dengan peserta didik. Prinsip Guide Re-invention muncul ketika
pendidik membantu peserta didik dalam memahami masalah.
c. Langkah 3 : Menyelesaikan masalah kontektual
Pada langkah ketiga ini peserta didik harus didorong untuk menyelesaikan
masalah dengan memanfaatkan beberapa petunjuk. Pada saat peserta didik
mencoba memecahkan masalah, maka sesungguhnya peserta didik tersebut
21
Supinah, Pembelajaran Matematika SD dengan Pendekatan Kontekstual dalam Melaksanakan
KTSP, (Yogyakarta, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Matematika, 2008), h.17
12
diarahkan untuk membangun sendiri konsepnya. Karakter yang ada pada tahap
ini adalah menggunakan model. Ketika peserta didik sedang membangun
konsepnya, maka muncullah berbagai ide. Prinsip yang muncul pada langkah
ini adalah Guide Re-invention dan Self-Developed models.
d. Langkah 4 : Membandingkan dan mendiskusikan jawaban
Peserta didik membandingkan dan mendiskusikan jawaban antar teman dalam
kelompoknya, sehingga akan muncul jawaban yang telah disepakati.
Kemudian pendidik meminta peserta didik untuk membandingkan jawabannya
dengan jawaban kelompok lain. Karakter yang muncul pada langkah ini
adalah interaksi antar peserta didik maupun antar peserta didik dengan
pendidik.
e. Langkah 5 : Menyimpulkan
Berdasarkan hasil diskusi kelas, pendidik mengarahkan peserta didik untuk
mengambil suatu simpulan mengenai cara menyelesaikan masalah atau konsep
yang dibangun bersama. Karakter yang muncul pada langkah ini adalah
interaksi peserta didik.
Jadi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik
diawali dengan fenomena, kemudian peserta didik dibantu pendidik untuk
menemukan kembali dan mengkontruksi konsep sendiri.22
Selanjutnya konsep
tersebut diaplikasikan atau di terapkan dalam masalah sehari-hari atau dalam
bidang yang lain.
4. Konsep Pengolahan Data
Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan
informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan
fakta.23
Menurut jenisnya data dibagi menjadi 2 (dua) yaitu (a) Data Kualitatif
adalah data yang berhubungan dengan karakteristik berupa kata-kata. Data ini
diperoleh dari hasil wawancara dan bersifat subyektif sebab data tersebut
22
Erna Suwangsih dan Tiurlinaa, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung, UPI Press, 2006),
h. 136 23
Riduan, Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2007), h. 5
13
ditafsirkan oleh orang yang berbeda. (b) Data Kuantitatif adalah data yang
berwujud angka-angka. Data ini diperoleh dari mengubah data kualitatif menjadi
data kuantitatif
Pengolahan Data atau Statistika pada awalnya dikatakan sebagai
keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh Negara.24
Seiring dengan
perkembangan zaman, pengolahan data banyak digunakan oleh masyarakat di
berbagai bidang, seperti bidang pemerintahan, agama, sosial, pendidikan dll. Pada
bidang pemerintahan misalnya digunakan untuk jajak pendapat, pertambahan
jumlah penduduk, dll. Pada bidang agama misalnya digunakan untuk
perkembangan penganut agama tertentu, perkembangan jumlah jamaah haji, dll.
Pada bidang sosial misalnya digunakan untuk laju penduduk produktif,
perkembangan pengangguran, dll. Sedangkan pada bidang pendidikan misalnya
digunakan untuk kemajuan siswa di sekolah, laju nilai ujian nasional, dll.
Data-data atau keterangan-keterangan tersebut, seringkali dinyatakan
dengan angka-angka atau bilangan. Data-data yang disajikan tersebut bisa
membuat pembaca merasa sulit untuk memahaminya. Pada kondiri tertentu,
pembaca lebih senang data tidak ditampilkan dalam bentuk tabel. Maka untuk
mempermudah pembaca memahami isi data-data tersebut disajikan dalam
berbagai bentuk grafik. Pemilihan bentuk diagram tergantung pada konteks, dan
jenis data. Bentuk grafik yang sering digunakan adalah grafik batang, grafik garis,
dan grafik lingkaran.
i. Grafik Batang
Dalam membuat laporan maupun dalam penelitian, grafik batang dapat
digunakan untuk melihat perubahan data dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya grafik batang di sajikan dalam sumbu tegak (vertikal) dan skala
waktu pada sumbu mendatar (horizontal). Penyajian pada grafik batang
biasanya berbentuk persegi panjang yang menyatakan frekuensi atau
banyaknya data pada kelompok tersebut.
24
Endang Setyo Winarni dan Sri Harmini, Matematika Untuk PGSD, (Bandung, Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 129
14
ii. Grafik Garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang serba terus
atau untuk melihat perubahan data dalam jangka waktu tertentu.
iii. Grafik Lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan apabila macam datanya tidak banyak dan untuk
membandingkan antar suatu bagian dengan keseluruhan.
Beberapa kegiatan yang dilakukan selama pengolahan data berlangsung :
a. Mengumpulkan Data
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penelitian adalah
mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan dapat peneliti peroleh langsung
dari obyek penelitian maupun sumber yang lain, seperti koran dan majalah.
Data yang dikumpulkan harus akurat dengan penelitian yang sedang
dilakukan. Tujuan pengumpulan data adalah untuk mengetahui karakteristik
obyek yang sedang diteliti. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan :
i. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada obyek penelitian dan mencatat atau merekam jawaban
yang diberikan.25
ii. Angket
Angket adalah teknik mengumpulkan data dengan menyerahkan atau
mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh obyek penelitian.26
iii. Pengamatan
Pengamatan dapat dilakukan apabila peneliti merasa perlu untuk melihat,
menghayati dan melakukan sendiri tentang kegiatan yang sedang diteliti.
b. Menyusun Data
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah menyusun
data. Sebab data yang telah peneliti peroleh biasanya masih belum teratur,
25
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung, Pustaka Setia, 2011), h. 173 26
Ibid, h. 177
15
sehingga peneliti merasa kesulitan untuk mendapatkan keterangan dari data yang
diperoleh. Tujuan menyusun data adalah agar data mudah di lihat dan dibaca.
c. Menyajikan Data
Data yang sudah disusun biasanya disajikan dalam bentuk daftar yang
disebut daftar baris atau daftar sebaran frekuensi. Data yang jumlahnya sedikit
biasanya langsung dapat digunakan untuk penelitian, sedangkan data yang
jumlahnya banyak harus melalui pengelompokan sebelum akhirnya dapat
digunakan.
d. Menganalisis Data
Analisis data merupakan bagian terpenting dari suatu penelitian. tujuan dari
analisis data adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas dari data yang
sudah disimpulkan dan disusun sehingga akan terlihat manfaat data yang
diperoleh.
e. Penarikan Kesimpulan
Setelah data di analisis, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari data
yang diperoleh. Sehingga data digunakan untuk keperluan yang sesuai.
B. Kerangka Konseptual Intervensi Tindakan
Selama proses pembelajaran konsep pengolahan data berlangsung,
pendidik menggunakan pendekatan Matematika Realistik. Pendekatan
Matematika Realisitik adalah membelajarkan matematika kepada peserta didik
yang sesuai dengan kehidupan nyata peserta didik.
Pada materi pengolahan data yang menggunakan data yang abstrak
membuat peserta didik kurang memahaminya. Sehingga perlu dicari cara untuk
memahamkan peserta didik. Salah catu cara yang dapat digunakan adalah dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik. Sebab pendekatan matematika
realistik sangat sesuai dengan kondisi peserta didik dalam menerima konsep yang
disampaikan. Pemahaman konsep yang digunakan meliputi menerjemahkan data,
menafsirkan data dan mengekstrapolasi data.
16
C. Perumusan Hipotesis
Pemahaman peserta didik kelas IV di MIS Al Hikmah Jatiasih Bekasi pada
semester II tahun ajaran 2013/2014 akan meningkat pada mata pelajaran
matematika konsep pengolahan data. Peningkatan pemahaman peserta didik akan
lebih tinggi apabila menggunakan pendekatan Matematika Realistik.
Indikator ketercapaian dalam PTK kali ini sebesar 75%. Apabila inikator
tercapaian peserta didik sudah mencapai 75% maka penelitian dihentikan dalam 1
(satu) siklus. Namun apabila indikator ketercapaian belum mencapai 75% maka
akan diulang pada siklus selanjutnya sampai peserta didik mencapai indikator
ketercapaian sebesar 75%.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu :
1. “Pendekatan Realistik untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi
Matematika Siswa SMP Negeri 233 Jakarta” pada tahun 2012 oleh Elis
Fatonah. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendekatan Matematika
Realistik mampu meningkatkan kemampuan representasi matematika
siswa secara signifikan.
2. “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik terhadap
Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP” pada tahun 2010 oleh
Ida Faridah . penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendekatan
Matematika Realistik mampu meningkatkan kemampuan komunikasi
matematika siswa secara signifikan.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIS Al Hikmah Jatiasih
Bekasi yang beralamat di Jl. Koja II RT 03/12. Penelitian ini dilakukan terhadap
peserta didik kelas IV pada Tahun Pelajaran 2013/2014 semester genap. Jadwal
penelitian yang dilaksanakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Kegiatan April Mei Juni Juli
III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Persiapan &
Perencanaan
Observasi
Kegiatan
Penelitian
Analisis
Data
Laporan
Penelitian
B. Metode dan Desain Intervensi Tindakan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang menyangkut masalah-
19
masalah aktual yang dihadapi guru di lapangan.27
Tujuan dari PTK adalah untuk
meningkatkan mutu dan dan hasil pembelajaran di kelas.
Dalam PTK, diterapkan melalui urutan yang terdiri dari beberapa tahap
yang dikumpulkan dalam satu siklus. Siklus tersebut dapat berulang apabila masih
ada kendala pada siklus sebelumnya. Ahli Psikologi Sosial yang berasal dari
Amerika, Kurt Lewin28
mengembangkan tahap-tahap tersebut seperti di bawah
ini :
1) Perencanaan
Sebelum melakukan tahap perencanaan, terlebih dulu peneliti melakukan
observasi terhadap pembelajaran yang terjadi di kelas atau sekolah. Selanjutnya
peneliti dapat berkomunikasi dengan guru bidang studi matematika atau guru
kelas untuk mengetahui berbagai permasalahan yang sering terjadi. Peneliti lalu
merencanakan suatu tindakan yang akan di berikan pada subyek penelitian.
Kegiatan yang dapat dilakukan pada tahap perencanaan adalah merancang rencana
pembelajaran (RPP) dan instrumen.
2) Tindakan
Pada tahap inilah kegiatan inti dari PTK. Peneliti melakukan tindakan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik pada setiap
siklus, menyebarkan jurnal harian yang harus diisi oleh peserta didik,
melaksanakan penilaian proyek pada setiap akhir siklus dan wawancara.
3) Pengamatan
Lebih tepat apabila tahap pengamatan ini dilakukan secara bersama
dengan tahap tindakan, sebab akan diperoleh data yang jelas untuk perbaikan pada
siklus berikutnya. Pada tahap ini peneliti bersama dengan guru kolaborator
sebagai pengamat atau observer. Guru kolaborator melakukan pengamatan dan
mendokumentasikan semua indikator yang terjadi selama proses penelitian.
4) Refleksi
27
Dadang Yudhistira, Menulis Penelitian Tindakan Kelas yang APIK, (Jakarta, Grasindo, 2012),
h. 24 28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta, Rineka Cipta,
2010), h. 131
20
Tahap refleksi merupakan tahap mengingat kembali apa yang sudah
peneliti lakukan. Hasil penelitian yang sudah diperoleh kemudian dikumpulkan
dan di analisis oleh peneliti dan observer, sehingga dapat mengetahui ketercapaian
indikator atau perlu dilakukan perbaikan.
Secara umum siklus PTK digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1.
Desain Intervensi Tindakan
Observasi
Identifikasi Masalah
Perencanaan Tindakan
Siklus I
Pelaksanaan
Tindakan Siklus I
Evaluasi dan Analisis
Siklus 1
Refleksi
Siklus I
Perencanaan Tindakan
Siklus II
Pelaksanaan
Tindakan Siklus II
Refleksi
Siklus II
Evaluasi dan Analisis
Siklus 1
Jika tindakan belum berhasil maka
dilanjutkan ke siklus selanjutnya
21
C. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV MIS Al Hikmah
Jatiasih Bekasi. Jumlah peserta didik di kelas ini ada 28 peserta didik yang terdiri
dari 17 putri dan 11 putra. Dalam penelitian ini, guru bidang studi matematika
dilibatkan sebagai observer dan kolaborator.
D. Peran dan Posisi dalam Penelitian
Peneliti berperan sebagai perencana dan pelaksana tindakan dan pengamat.
Peneliti membuat rencana kegiatan, melaksanakan, mengamati, mengumpulkan
data, menganalisis dan melaporkan hasil penelitian. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti dibantu oleh guru bidang studi matematika sebagai observer
dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
PTK ini bertujuan untuk melihat bagaimana pemahaman tentang konsep
pengolahan data peserta didik setelah diberikan tindakan. Prosedur penelitian
berlangsung dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sebelum siklus I berlangsung, peneliti
melakukan tahapan prapenelitian. Berikut ini gambaran mengenai tahapan-
tahapan dalam penelitian :
a. Tahap Penelitian Siklus I
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan RPP beserta instrumen-
instrumen penelitian, yaitu lembar kegiatan peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan konsep pengolahan data dengan
menggunakan matematika realistik untuk akhir siklus I, lembar observasi
aktifitas belajar peserta didik, pedoman wawancara dan alat dokumentasi.
2) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik
pada materi pengolahan data.
22
Pembelajaran pada siklus ini terdiri dari 5 pertemuan. Pada setiap
pertemuan diadakan penilaian kinerja dan pada uji akhir siklus I
berupa penilaian proyek pada pertemuan kelima.
Peneliti membagi peserta didik menjadi 7 kelompok
Peserta didik diberi stimulus berupa situasi dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan pengolahan data.
Peneliti memberikan lembar kegiatan pada setiap kelompok.
Peserta didik mendiskusikan situasi yang disajikan dalam lembar
kegiatan untuk membangun pemahaman awal mengenai
pengolahan data
Peserta didik diminta maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah presentasi
selesai teman-teman sekelas diminta untuk menanggapi temuan
kelompok yang berpresentasi.
Peneliti memimpin diskusi kelas, mengklarifikasi temuan dari
setiap kelompok dan bersama dengan seluruh peserta didik
menyimpulkan konsep pengolahan data
Peneliti mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam kelas dan
membuat dokumentasinya.
Penilaian proyek pada akhir siklus I
3) Tahap Pengamatan
Observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
berdasarkan lembar observasi siswa. Peneliti melakukan
wawancara non formal kepada peserta didik berdasarkan
wawancara siswa yang telah dibuat.
Peneliti mengumpulkan data hasil observasi untuk dianalisa.
4) Tahap Refleksi
Pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasikan kelebihan dan
kekurangan dari hasil pengamatan siklus I untuk menentukan keberhasilan
atau ketidak berhasilan dari tindakan tersebut, baik dari segi keaktifan
23
peserta didik maupun kesiapan pendidik. Jika belum berhasil maka
dilanjutkan pada siklus II.
b. Tahap Penelitian Siklus II
1) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan RPP beserta instrumen-
instrumen penelitian, yaitu lembar kegiatan peserta didik dalam
menyelesaikan permasalahan konsep pengolahan data dengan mengunakan
matematika realistik untuk akhir siklus II, lembar observasi aktifitas
belajar peserta didik, pedoman wawancara dan alat dokumentasi.
2) Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan realistik
pada materi pengolahan data.
Pembelajaran pada siklus ini terdiri dari 5 pertemuan. Pada setiap
pertemuan diadakan penilaian kinerja dan pada uji akhir siklus I
berupa penilaian produk pada pertemuan kelima.Peneliti membagi
peserta didik menjadi 7 kelompok
Peserta didik diberi stimulus berupa situasi dalam kehidupan
sehari-hari yang berhubungan dengan pengolahan data.
Peneliti memberikan lembar kegiatan pada setiap kelompok.
Peserta didik mendiskusikan situasi yang disajikan dalam lembar
kegiatan untuk meningkatkan pemahaman yang sudah dimiliki
mengenai pengolahan data.
Peserta didik diminta maju ke depan kelas untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah presentasi
selesai teman-teman sekelas diminta untuk menanggapi temuan
kelompok yang berpresentasi.
Peneliti memimpin diskusi kelas, mengklarifikasi temuan dari
setiap kelompok dan bersama dengan seluruh peserta didik
menyimpulkan konsep pengolahan data
Peneliti mencatat hal-hal penting yang terjadi di dalam kelas dan
membuat dokumentasinya.
24
Penilaian proyek pada akhir siklus II
3) Tahap Pengamatan
Observer melakukan pengamatan terhadap kegiatan peserta didik
berdasarkan lembar observasi siswa. Peneliti melakukan
wawancara non formal kepada peserta didik berdasarkan
wawancara siswa yang telah dibuat.
Peneliti mengumpulkan data hasil observasi untuk dianalisa
4) Tahap Refleksi
Identifikasikan kelebihan dan kekurangan dari hasil pengamatan
siklus I untuk menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan dari
tindakan tersebut. Jika belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus III.
F. Hasil Intervensi yang diharapkan
Hasil intervensi yang diharapkan sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini
adalah menggambarkan tentang bagaimana upaya meningkatkan pemahaman
konsep pengolahan data dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.
Hasil tindakan yang diharapkan yaitu :
1. Rata-rata skor pemahaman konsep pengolahan data peserta didik dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik pada setiap siklus sudah
mencapai ≥ 75,00.
2. Respon positif peserta didik terhadap pembelajaran matematika pada setiap
siklus sudah mencapai ≥ 75,00.
Jika kedua indikator tersebut telah terpenuhi, maka penelitian tindakan ini
berhasil dan tindakan penelitian akan dihentikan. Namun sebaliknya, apabila salah
satu dari indikator tersebut belum terpenuhi maka tindakan penelitian ini akan
dilanjutkan ke siklus selanjutnya disertai dengan perbaikan-perbaikan dari
kekurangan siklus sebelumnya
25
Indikator pemahaman konsep peserta didik yang diharapkan peneliti
adalah ≥ 75,00. Sehubungan dengan hal ini, ketercapaian indikator dibagi
menjadi beberapa tingkatan29
:
Tabel 3.2
Tingkat Keberhasilan Proses Pembelajaran
Tingkatan Skala Deskripsi
Istimewa /
maksimal 100
Seluruh bahan pelajaran yang diajarkan
dapat dikuasai siswa
Baik sekali /
optimal 76,00 - 99,00
Sebagian besar bahan pelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai siswa
Baik / minimal 60,00 – 75,00 Hanya sedikit bahan pelajaran yang
diajarkan dikuasai siswa
Kurang < 60,00 Sedikit sekali siswa menguasai bahan
pelajaran yang diajarkan
G. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada 2 (dua) macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
Data kualitatif terdiri dari persentase lembar observasi aktifitas peserta didik,
persentase respon peserta didik dari jurnal harian, pedoman wawancara
pendidik dan peserta didik, catatan lapangan, dan dokumentasi
Data kuantitatif berisi tentang hasil penilaian kinerja dan penilaian proyek
dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.
Sumber data dalam penelitian ini adalah peserta didik, pendidik bidang
studi matematika (observer) dan peneliti.
H. Instrumen Pengumpulan Data
29
Syaiful Bahri dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta, Rineka Cipta, 2013), h. 107
26
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan
kelas ini yaitu :
1. Instrumen Pembelajaran
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP dibuat per siklus pembelajaran. RPP ini memuat Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, Indikator, Tujuan, Materi, Pendekatan dan Metode,
Sumber Belajar, Media dan Alat, dan Langkah-langkah Pembelajaran.
b. Bahan Ajar (LKS)
Bahan ajar sekaligus LKS ini memuat masalah-masalah yang yang
harus diisi oleh siswa. Penyajian materi dalam LKS dimulai dengan situasi
yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik dan dilanjutkan
dengan memberikan permasalahan yang mengarahkan siswa untuk
membangun sendiri konsep matematika yang sesuai dengan kompetensi dasar
yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2. Instrumen Non Tes
a. Jurnal Harian
Tujuan dari jurnal harian adalah untuk mengetahui respon peserta didik
terhadap pembelajaran matematika realistik pada setiap siklus, Jurnal harian
memberi informasi untuk perbaikan pada siklus selanjutnya. Pengisian jurnal
harian dilakukan setelah kegiatan pembelajaran berakhir.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi berupa daftar isian untuk penilaian kinerja dan
penilaian proyek yang diisi oleh pengamat selama proses pembelajaran
berlangsung di kelas. Observasi ini digunakan untuk mengamati perilaku
pendidik dan peserta didik yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung.
c. Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap pendidik bidang studi matematika dan
peserta didik. Wawancara terhadap pendidik bidang studi matematika
dilakukan sebelum siklus yang bertujuan untuk memperoleh data mengenai
kendala yang terjadi saat pembelajaran dan mengetahui pemahaman awal
27
peserta didik tentang pengolahan data. Sedangkan wawancara terhadap
pendidik bidang studi matematika dan peserta didik setelah siklus berakhir
adalah untuk memperoleh data mengenai pendapatnya terhadap pembelajaran
matematika dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan
observasi, baik untuk observasi kinerja maupun observasi produk terhadap dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik. Peneliti melakukan wawancara
terhadap peserta didik dan pendidik bidang studi matematika untuk mendapatkan
pendapat mereka terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan
matematika realistik.
Untuk mengetahui respon peserta didik maka diberikan jurnal harian setiap
pertemuan. Hasil perolehan data tersebut, peneliti diskusikan dengan observer
untuk melakukan suatu tindakan pada siklus selanjutnya. Peneliti melakukan
dokumentasi yang dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini
untuk menunjang data yang peneliti butuhkan. Sehingga dari penelitian ini dapat
diperoleh pengamatan kegiatan selama pembelajaran sampai akhir siklus.
J. Teknik Keterpercayaan studi Pemeriksaan
Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik diperlukan suatu instrumen
yang berkualitas baik juga. Instrument yang dikatakan baik apabila mampu
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Instrumen yang digunakan untuk
mengukur pemahaman peserta didik tentang materi pengolahan data adalah
penilaian kinerja dan proyek.
K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis
Data yang peneliti peroleh kemudian diinterpretasikan melalui analisis
perhitungan. Langkah-langkah yang ditempuh dalam menganalisis data kuantitatif
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
28
1. Data Kualitatif
a. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja lebih menitik beratkan pada proses pembelajaran.
Penilaian ini memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan kinerjanya,
bukan untuk menjawab atau memilih jawaban dari serangkaian jawaban yang
sudah disediakan.
Penilaian kinerja adalah suatu teknik penilaian yang digunakan untuk
mengetahui tingkat penguasaan keterampilan peserta didik melalui tes
penampilan atau demonstrasi atau praktik kerja nyata30
. Penilaian ini sangat
bermanfaat untuk memperbaiki kemampuan atau perilaku peserta didik,
karena secara obyektif kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik
dapat diamati dan diukur, Sehingga menjadi dasar pertimbangan puntuk
praktik selanjutnya31
. Penilaian kinerja lebih otentik daripada penilaian tes,
sebab mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya.
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek bermanfaat untuk
memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan peserta didik
dalam mengaplikasikan pengetahuan dan mengomunikasikan informasi32
.
Poin dari penilaian proyek adalah kemampuan melaksanakan, adanya
relevansi tugas dengan indikator, dan keaslian produk.
c. Jurnal Harian
Data yang berasal dari jurnal harian dianalisis dengan cara
merangkum pendapat peserta didik pada setiap pertanyaan. Kemudian data
tersebut dikelompokkan menjadi :
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
30
Arifin, op cit., h. 180 31
Op cit, h. 150 32
Ibid, h. 191
29
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
Dari persentasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut33
:
Tabel 3.3
Hubungan Nilai dengan Persentase
Nilai Persentase
9 > 96
8 89 – 95
7 77 – 88
6 60 – 76
5 40 – 59
4 23 – 39
3 11 – 22
2 4 – 10
1 < 4
d. Wawancara
Dari hasil wawancara dapat dideskripsikan dalam bentuk kalimat dan
selanjutnya disusun dalam suatu rangkuman hasil wawancara. Data ini dapat
memperkuat temuan pengolahan nilai kinerja, produk dan jurnal harian.
2. Data Kuantitatif
33
Santrock, op cit., h. 623
30
Data hasil penilaian produk dianalisis dari setiap siklus yang telah
dilakukan. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi pengolahan data
dapat terlihat dalam perhitungan skor rata-rata. Selanjutnya kemampuan siswa
untuk memahami materi pengolahan data dianalisis per indikator. Persentase tiap
indikator dihitung dengan rumus :
Jumlah skor per indikator
Persentase per indikator = X 100%
Jumlah skor maksimal per indikator
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Setelah siklus I selesai, ternyata hasilnya belum seperti yang peneliti
diharapkan. Peserta didik belum memenuhi kriteria seperti yang peneliti harapkan,
yaitu meningkatnya pemahaman peserta didik dalam pengolahan data, maka akan
ditindak lanjuti dengan adanya siklus II dengan rencana perbaikan pembelajaran.
Kegiatan penelitian akan berakhir apabila peneliti telah berhasil menguji
pendekatan realistik dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dalam
mengolah data. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman peserta
didik, sehingga peneliti harus menentukan faktor-faktor tersebut.
31
BAB IV
DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian tindakan yang dilakukan peneliti di mulai dengan melakukan
observasi awal di MIS Al Hikmah Bekasi yang dilakukan pada tanggal 7 April
2014. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang peneliti lakukan untuk mengetahui
kondisi kegiatan belajar matematika dan lingkungan ruang belajar sekaligus untuk
mensosialisasikan pembelajaran matematika realistik pada peserta didik.
Berdasarkan pengamatan selama prapenelitian, diperoleh keterangan
bahwa pembelajaran matematika masih kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari
aktifitas pembelajaran, misalnya peserta didik tidak memperhatikan penjelasan
guru, berbicara di luar materi pelajaran dan mengganggu teman yang sedang
belajar.
Masalah lain yang peneliti temukan adalah peserta didik masih mengalami
kesulitan untuk memahami konsep matematika. Hal ini terlihat dari jawaban
peserta didik selama pembelajaran maupun pada saat ulangan. Jawaban peserta
didik kurang menggambarkan ide-ide matematisnya, misalnya dalam membuat
grafik pada penyajian data. Peserta didik hanya mampu membuat grafik tanpa
mengetahui variabel maupun skalanya, sehingga mereka hanya menebak-nebak
atau mengira jawaban. Oleh karena itu peneliti mengadakan PTK untuk
meningkatkan pemahaman konsep peserta didik melalui pendekatan matematika
realistik.
Selanjutnya peneliti dan guru bidang studi matematika berunding untuk
menentukan kelas yang akan dijadikan tempat untuk melakukan PTK. Setelah
mengidentifikasi beberapa masalah dalam pembelajaran matematika, maka
ditetapkan kelas IV sebagai tempat penelitian dengan materi pengolahan data.
Berikut adalah deskripsi mengenai pelaksanaan penelitian.
32
1. Penelitian Siklus I
Tindakan pembelajaran pada siklus I merupakan awal yang sangat penting,
karena analisis hasil pembelajaran ini akan dijadikan sebagai refleksi bagi peneliti
untuk menentukan tindakan selanjutnya. Tahap-tahap yang dilakukan selama
proses pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Peneliti menyiapkan RPP beserta instrumen-instrumen penelitian yang di
desain sesuai dengan pendekatan matematika realistik, yaitu lembar kegiatan
peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan konsep pengolahan data, lembar
kegiatan untuk menguji pemahaman peserta didik pada akhir siklus I, lembar
observasi aktifitas belajar peserta didik, jurnal harian, dan alat dokumentasi. Pada
siklus I ini peneliti ingin mengetahui respon peserta didik ketika dilakukan
pembelajaran pengolahan data dengan menggunakan pendekatan matematika
realistik.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak empat kali tatap muka
dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus I dimulai dari tanggal 6 sampai 13
Mei 2014. Adapun deskripsi pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama ( 6 Mei 2014 )
Kegiatan PTK pada pertemuan pertama berlangsung selama 2x35 menit.
Kegiatan ini diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka
pelajaran, dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kemudian peneliti membagi
peserta didik menjadi 7 kelompok yang terdiri dari 4 orang. Setiap anggota dalam
kelompok tersebut mempunyai kemampuan yang beragam, ada yang
berkemampuan tinggi, berkemampuan sedang ataupun berkemampuan kurang.
Hal ini supaya peserta didik yang memiliki kemampuan yang tinggi dapat
membantu temannya yang berkemampuan kurang.
Setelah pembagian kelompok dan masing-masing anggota sudah duduk
bersama, peneliti memberikan lembar kegiatan berupa satu paket kertas origami
yang berbeda warna untuk masing-masing kelompok dan memberi petunjuk yang
harus peserta didik lakukan. Satu paket kertas origami berjumlah 28 atau sesuai
33
dengan jumlah peserta didik kelas IV. Jumlah peserta didik yang hadir pada
pertemuan pertama ada 26 dan yang tidak hadir 2 orang karena ijin.
Materi pada pertemuan pertama adalah pengertian data dan cara
memperoleh data. Setelah peneliti memberi gambaran tentang data, selanjutnya
peneliti mengajak seluruh peserta didik untuk keluar kelas dan menuju kantor
guru. Peneliti meminta peserta untuk mengamati isi kantor guru dan mencatat hal-
hal yang berhubungan dengan data. Hal ini dilakukan untuk membantu peserta
didik memahami konsep data. Seluruh peserta didik sangat antusias melakukan
pengamatan di kantor guru. Ada yang menuliskan hasil temuannya di selembar
kertas dan ada pula yang hanya mengingatnya saja.
Setelah peserta didik kembali ke kelas, peneliti meminta peserta didik
untuk menyebutkan contoh yang telah peserta didik amati di kantor guru. Ada
yang menyebutkan lemari, kipas angin dan meja sebagi suatu data. Lalu peneliti
berusaha mengarahkan jawaban peserta didik pada papan-yang ditempel di
dinding kantor guru. Lalu mulailah peserta didik menyebutkan data guru, data
siswa yang lulus dan sebagainya.
Untuk memastikan pemahaman konsep materi pengolahan data,
selanjutnya peneliti meminta peserta didik untuk menjadi 8 ( delapan ) kelompok
kerja. Lalu peserta didik duduk bersama secara berkelompok untuk melakukan
pengumpulan data secara langsung dengan cara menuliskan jawaban kepada
kertas origami yang sudah diberikan. Pengumpulan data secara langsung
dilakukan peserta didik dengan memberikan jawaban tentang hal-hal yang peserta
didik alami atau tentang sesuatu yang berkenaan dengan diri mereka ataupun
keluarga mereka. Pengumpulan data secara langsung untuk masing-masing
kelompok tidak sama. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat mengeksplorasi
pengetahuannya tentang data.
Sedangkan pengumpulan data secara tidak langsung, peserta didik
memperolehnya dari kantor guru. Data yang diperoleh dari kantor guru adalah
data tentang siswa yang saat ini masih belajar di madrasah maupun alumni.
Peserta didik tinggal menyalin data beserta frekuensinya. Berikut adalah suasana
peserta didik ketika sedang melakukan proyek yang diberikan :
34
Gambar 4.1
Suasana Kinerja Pertemuan I
Berikut adalah hasil proyek peserta didik yang telah selesai dikerjakan :
Gambar 4.2
Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan I
Peneliti meminta masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Awalnya beberapa peserta
35
didik masih malu dalam menyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Hal ini
terlihat dari adanya saling tunjuk teman untuk berbicara.
Pada umumnya respon peserta didik sangat baik dalam pembelajaran yang
menggunakan pendekatan matematika realistik. Hanya saja masih ada peserta
didik yang belum terlibat aktif dalam diskusi dan mengandalkan teman untuk
menyelesaikan lembar kegiatan. Peserta didik juga aktif bertanya jawab. Di akhir
pembelajaran, peserta didik yang tidak terlibat langsung dalam diskusi mengalami
kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Pada pertemuan I, rata-rata
penilaian proyek sebesar 46,19 dan rata-rata penilaian kinerja sebesar 65,36.
2) Pertemuan Kedua ( 7 Mei 2014 )
Pertemuan kedua berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan ini diawali
dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan kedua ini, suasana kelas
terlihat lebih rapi, karena seluruh peserta didik duduk dengan kelompoknya dan
siap belajar untuk materi selanjutnya. Sebelum memulai pelajaran peneliti
mengecek kehadiran peserta didik dan ternyata ada 1 peserta didik yang tidak
hadir karena sakit.
Peneliti meminta peserta didik untuk membuka kembali data yang kemarin
sudah mereka peroleh secara langsung. Dari hasil tersebut, peneliti mengarahkan
peserta didik untuk memahami data yang sudah diperolehnya, yaitu dengan
mengelompokkan data yang memiliki kesamaan jenis. Lalu peneliti berkeliling
dari satu kelompok ke kelompok yang lain.
Awalnya peserta didik belum bisa mengelompokkan data yang memiliki
kesamaan, namun akhirnya sebagian peserta didik mulai memahami. Setelah
peserta didik memahami cara mengelompokkan data yang sejenis, mereka lalu
membaca data mentah yang diperoleh. Mereka sudah bisa menentukan data yang
terkecil dan yang terbesar. Seorang peserta didik dari kelompok 1 bertanya,” Bu,
bagaimana kalau data terkecilnya ada 2 jenis?” Peneliti menjawab,” Ya, berarti
sebutkan kedua-duanya sebagai data yang terkecil nilainya”.
36
Peneliti meminta masing-masing kelompok untuk maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Pada pertemuan kedua ini
peserta didik dengan percaya diri mempresentasikan tugasnya. Antara peserta
didik yang melakukan presentasi dan yang tidak, aktif melakukan tanya jawab.
Pada pertemuan II, rata-rata penilaian proyek sebesar 58,57 dan rata-rata penilaian
kinerja sebesar 75,71. Hal ini terlihat pada gambar 4.3 berikut ini :
Gambar 4.3
Suasana Kinerja Pertemuan II
Gambar 4.4
Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan II
37
3) Pertemuan Ketiga ( 8 Mei 2014 )
Pada pertemuan ketiga ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran Pada pertemuan ketiga ini proses
pembelajaran dilanjutkan dengan masalah yang berbeda. Sebelum memulai
pelajaran peneliti mengecek kehadiran peserta didik dan ternyata seluruh peserta
didik hadir.
Di awal pembelajaran, peneliti mengingatkan kembali tentang cara
membuat grafik yang benar. Untuk mengetahui tentang pemahaman konsep yang
sudah diberikan pada pertemuan berikutnya, peneliti membagikan lembar
kegiatan. Materi pada lembar kegiatan ini berbeda dengan pertemuan sebelumnya.
Pada pertemuan ini peserta didik tidak banyak menemukan kesulitan untuk
mengerjakan proyeknya. Hampir seluruh peserta didik aktif berdiskusi dengan
kelompoknya. Dalam hal memilih grafik yang sesuai peserta didik tidak menemui
kesulitan, namun ketika hendak membuat skala nilai mereka masih bingung.
Seorang peserta didik dari kelompok 7 bertanya,” Bu, ini membuat skala nilainya
bagaimana? Lalu peneliti menjawab,” Kalau jarak data yang satu dengan yang
lain dekat lebih baik skalanya satu-satu, tapi kalau jauh jaraknya jauh pakai skala
5 atau 10 atau disesuaikan dengan nilai data.” Suasana aktif peserta didik terlihat
seperti gambar 4.5 di bawah ini :
Gambar 4.5
Suasana Kinerja Pertemuan III
38
Gambar 4.6
Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan III
Ketika waktu belajar sudah habis, hanya 2 kelompok yang
menyerahkan tugasnya, sedangkan 6 kelompok yang lain minta waktu sampai jam
istirahat untu merapikan proyeknya. Pada pertemuan III rata-rata penilaian proyek
sebesar 66,67 dan rata-rata penilaian kinerja sebesar 72,50.
4) Pertemuan Keempat ( 10 Mei 2014 )
Pada pertemuan keempat berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan ini
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran peneliti
mengecek kehadiran peserta didik dan ternyata seluruh peserta didik hadir.
Di awal pembelajaran, peneliti mengingatkan kembali tentang cara
membuat grafik yang benar. Peserta didik lalu mengerjakan lembar kegiatan
berikutnya. Seluruh kelompok berhasil menyelesaikan proyek mereka dengan
benar dan tepat waktu. Setelah seluruh kelompok menyelesaikan proyeknya,
peneliti meminta seluruh kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi ke
depan kelas. Pada pertemuan IV rata-rata penilaian proyek sebesar 69,05 dan rata-
rata penilaian kinerja sebesar 65,71.
39
Gambar 4.7
Suasana Kinerja Pertemuan IV
Gambar 4.8
Hasil Pemahaman Konsep Pertemuan IV
5) Pertemuan Kelima ( 13 Mei 2014 )
Pada pertemuan kelima ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan ini
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan kelima ini dilakukan tes
siklus I untuk mengetahui pemahaman konsep peserta didik tentang pengolahan
data. Terlihat semua peserta didik kelas IV sudah siap dengan tes yang akan
dilakukan berupa penyelesaian proyek. Sebelum memulai tes peneliti mengecek
40
kehadiran peserta didik. Semua peserta didik hadir pada pertemuan V atau
terakhir pada siklus I ini pertama, yaitu sejumlah 28 siswa.
Tes pemahaman konsep berlangsung selama 35 menit. Instrumen tes
berupa materi pengolahan data. Soal tes pemahaman konsep terdiri dari 2 soal.
Seluruh peserta didik mengerjakan dengan serius dan suasana kelas terlihat
tenang. Tes berjalan dengan baik hingga waktu tes habis. Pada pertemuan V atau
terakhir dari siklus I ini, rata-rata penilaian proyek sebesar 70,95 dan rata-rata
penilaian kinerja sebesar 67,14.
c. Tahap Observasi dan Analisis
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru bidang studi matematika kelas IV
sebagai observer sekaligus kolaborator. Adapun hasil observasi selama penelitian
siklus I berlangsung dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.1
Hasil Kinerja Peserta Didik Siklus I
N
o Hal Yang Diamati
Pertemuan Ke- Rata-
rata 1 2 3 4 5
1 Mengerjakan tugas 43,59 54,32 51,19 51,19 49,32 46,92
2 Kerjasama dengan teman 51,28 59,26 57,14 51,19 49,38 52,35
3 Memecahkan masalah tanpa
bimbingan guru 37,18 49,38 50 36,91 46,91 48,33
4 Menjelaskan hasil diskusi 51,28 45,68 47,62 41,67 40,74 43,81
5 Belajar tertib tanpa dibimbing 51,28 53,09 35,71 38,1 45,7 46,42
Rata-rata 47,57
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kinerja peserta didik pada saat proses
pembelajaran matemetika dengan menggunakan matematika realistik tergolong
kurang. Seluruh indikator dari penilaian kinerja masih berada di bawah indikator
ketercapaian. Peserta didik masih belum memahami materi pengolahan data,
sehingga mengerjakan tugas dengan mengira-ngira saja jawabannya.
41
Masih banyak peserta didik yang belum terlibat aktif dalam diskusi dan
menjelaskan hasil diskusinya. Hal ini karena peserta didik belum terbiasa dengan
pembelajaran secara berkelompok. Peserta didik yang berkemampuan tinggi
berusaha memikirkan cara menyelesaikan proyeknya dan peserta didik yang
berkemampuan sedang dan rendah lebih banyak melakukan kegiatan di luar
pembelajaran. Selain itu peserta didik belum bisa menjelaskan konsep matematika
karena peserta didik menerima materi dan mendengarkan penjelasan dari pendidik
yang kurang sesuai dengan kehidupan mereka.
Kemampuan peserta didik dalam memahami konsep matematika dalam
materi pengolahan data melalui penilaian proyek pada siklus I dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Hasil Pemahaman Konsep Siklus I
N
o Hal Yang Dinilai
Pertemuan Ke- Rata-
rata 1 2 3 4 5
1 Menerjemahkan Data 40,00 67,00 69,00 69,00 77,40 64,48
2 Menafsirkan Data 51,20 64,00 77,40 77,00 69,00 67,72
3 Mengekstrapolasi Data 41,70 51,00 61,00 69,00 66,70 57,88
Rata-rata 63,36
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam
mengerjakan proyek pada saat proses pembelajaran matematika dengan
menggunakan matematika realistik tergolong kurang. Seluruh indikator dari
penilaian proyek masih berada di bawah indikator ketercapaian. Indikator yang
paling peserta didik kurang pahami adalah mengekstrapolasi data. Sebab pada
indikator ini peserta didik harus memahami proyek yang harus dikerjakan dan
memilih cara yang tepat untuk menyelesaikan proyek.
42
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Akhir Siklus I
X max 88,89
X min 55,56
Rata-rata 71,03
SD 9,24
N 28
Berdasar tabel 4.3 diperoleh skor rata-rata pemahaman konsep matematika
peserta didik sebesar 71,03. Nilai tertinggi sebesar 88,89 dan nilai terendah
sebesar 55,56. Hasil rata-rata yang diperoleh peserta didik belum mencapai
indikator yang ditentukan yaitu skor rata-rata pemahaman konsep peserta didik
sebesar ≥ 75,00.
Pemahaman konsep dalam penelitian ini meliputi indikator
menerjemahkan data, indikator menafsirkan data, dan indikator mengekstrapolasi
data. Berikut histogram yang menunjukkan pemahaman konsep pengolahan data
peserta didik kelas IV pada siklus I :
Gambar 4.9
Hasil Belajar Siklus I
60
62
64
66
68
70
72
74
76
78
1 2 3
77.38
69.05 66.67
Penilaian Proyek Siklus I
43
Gambar 4.9 di atas menunjukkan bahwa 77,38% peserta didik kelas IV
mampu menerjemahkan Data. Indikator menerjemahkan data adalah dengan
membaca suatu nilai data atau angka yang sudah disajikan. Menerjemahkan data
dianggap peserta didik lebih mudah dibanding dengan menafsirkan data dan
mengekstrapolasi data. Kemampuan mennafsirkan data dianggap agak sulit karena
peserta didik harus bisa menafsirkan nilai data yang di buat dalam bentuk grafik,
apalagi ketika nilai data di buat dalam skala tertentu. sehingga kemampuan
peserta didik dalam menafsirkan data hanya sebesar 69,05%. Kemampuan
mengekstrapolasi data akan peserta didik peroleh apabila peserta didik sudah
mampu mengekstrapolasi karakter dari masing-masing jenis grafik, sehingga
kemampuan mengekstrapolasi data hanya sebesar 66,67%. Kemampuan
mengekstrapolasi data dianggap peserta didik paling sulit diantara kemampuan
yang lain, sebab masing-masing grafik mempunyai karakternya masing-masing.
Pada setiap akhir pertemuan peserta didik diberikan jurnal harian yang
harus diisi oleh setiap peserta didik. Tujuan dari pemberian jurnal harian adalah
untuk mengetahui respon peserta didik terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan. Respon peserta didik terhadap pembelajaran pada setiap siklus
dikategorikan menjadi respon positif, netral dan negatif.
Tabel 4.4
Hasil Jurnal Harian pada Siklus I
Pertemuan ke- Kategori
Positif (%) Netral (%) Negatif (%)
1 57,14 25 17,86
2 71,43 17,86 10,71
3 71,43 14,29 14,29
4 75,00 14,29 10,71
5 78,57 10,71 10,71
70,71 16,43 12,86
44
Berdasar tabel 4.4 dapat disimpulkan bahwa 70,71% peserta didik
memberikan respon yang baik pembelajaran pengolahan data dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik dan hanya 12,86% peserta didik
yang memberikan respon yang kurang baik. Selain jurnal harian, peneliti juga
melakukan wawancara kepada peserta didik pada akhir siklus I untuk mengetahui
tanggapan mereka terhadap pembelajaran dengan pendekatan matematika
realistik. Berikut ini adalah rangkuman wawancara yang dilakukan pada siklus I :
1. Sebagian besar peserta didik merasa senang dengan pembelajaran dengan
menggunakan matematika realistik karena situasi yang dibuat dalam bahan
ajar adalah nyata bagi mereka.
2. Sebagian besar peserta didik merasa senang belajar diskusi dalam kelompok.
hal ini dapat menciptakan kerjasama dan interaksi yang baik dalam kelompok.
3. Sebagian besar peserta didik merasa takut salah dalam mempresentasikan hasil
diskusinya.
d. Tahap Refleksi
Setelah peneliti melakukan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan matematika realistik selama empat pertemuan, maka dilakukan tes
akhir berupa proyek pada siklus I pada pertemuan V. Dari hasil proyek tersebut
diperoleh rata-rata skor pemahaman konsep peserta didik kelas IV sebesar 70,95.
Skor tersebut dianggap belum mencapai indikator keberhasilan skor rata-rata
pemahaman konsep peserta didik ≥ 75,00. Hasil yang diperoleh pada siklus I ini
akan menjadi perbaikan pada proses pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan matematika realistik pada siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil analisis di atas dan diskusi bersama kolaborator ada
beberapa hal yang menjadi keberhasilan dan kekurangan dalam tindakan siklus I.
Keberhasilan tindakan siklus I yaitu penggunaan bahan ajar (LKS) yang berisi
situasi nyata yang membantu peserta didik dalam memahami dan menemukan
sendiri konsep matematika. Bahan ajar yang disajikan dapat dijadikan titik awal
untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik tentang pengolahan data.
45
Adapun kekurangan yang perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran pada siklus
berikutnya adalah :
1. Dalam hal pemahaman konsep pada materi pengolahan data, peserta didik
lebih dominan pada indikator membaca data. Sementara pada indikator
menafsirkan data dan mengekstrapolasi data, peserta didik belum terlihat. Hal
ini dikarenakan peserta didik hanya menerima data yang diperoleh secara
tidak langsung, sehingga ada sedikit kesulitan untuk mengolah data yang
mereka peroleh secara langsung. Sehingga perlu adanya perbaikan pada bahan
ajar dan cara penyampaian pendidik kepada peserta didik.
Pada perbaikan bahan ajar diharapkan peserta didik dapat memahami konsep
pengolahan data secara menyeluruh, meliputi menerjemahkan data,
menafsirkan data dan mengekstrapolasi data. Perbaikan bahan ajar adalah
mengolah data yang langsung peserta didik peroleh. Hal ini agar peserta didik
lebih memahami data yang memang mereka paham. Selanjutnya setelah
peserta didik memahami mengolah data secara langsung, pendidik mengajar
untuk mengolah data yang diperoleh secara tidak langsung. Hal ini harus
dilakukan berulang-ulang agar pemahaman peserta didik bisa berlangsung
lama. Bukan hanya sekedar sekarang paham namun ketika suatu saat
ditanyakan kembali menjadi lupa.
Pendidik lebih memperluas penjelasan tentang penggunaan jenis-jenis grafik
yang digunakan dalam mengolah data dengan cara memberikan contoh grafik
beserta deskripsinya. Diharapkan peserta didik dapat membangun sendiri
pemahamannya tentang pengolahan data.
2. Interaksi dalam diskusi kelompok dan diskusi kelas masih kurang. Peserta
didik belum terbiasa untuk berdiskusi dan melakukan Tanya jawab di depan
kelas, sehingga ketika mereka diminta mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya merasa malu dan takut salah. Peneliti harus lebih
memperhatikan peserta didik yang pasif, misalnya dengan memberikan contoh
nyata yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.
3. Peserta didik masih mengandalkan temannya yang pintar untuk mengerjakan
LKS. Seharusnya semua siswa berusaha menyelesaikan masalah yang
46
disajikan karena kegiatan menyelesaikan masalah nyata termasuk dalam
tahapan pembelajaran matematika realistik.
4. Peserta didik masih ragu dan merasa takut dalam menyelesaikann proyek
dengan cara yang berbeda dengan kelompok yang lain. Sehingga peneliti
harus lebih memberi bimbingan kepada peserta didik dan menyakinkan
mereka dalam menyelesaikan proyek dengan cara yang bervariasi dan relevan.
2. Penelitian Siklus II
Hasil pembelajaran pada siklus I belum memenuhi indikator pemahaman
peserta didik, sehingga harus diperbaiki pada siklus II, yaitu sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan pada siklus II diantaranya adalah menyiapkan RPP
beserta instrumen-instrumen penelitian yang di desain sesuai dengan pendekatan
matematika realistik, yaitu lembar kegiatan peserta didik dalam menyelesaikan
permasalahan konsep pengolahan data, lembar soal untuk menguji pemahaman
peserta didik pada akhir siklus II, lembar observasi aktifitas belajar peserta didik,
jurnal harian, dan alat dokumentasi. Pada siklus II ini peneliti ingin mengetahui
pemahaman konsep peserta didik ketika dilakukan pembelajaran pengolahan data
dengan menggunakan pendekatan matematika realistik.
Lembar kegiatan yang harus diselesaikan peserta didik adalah kegiatan
mandiri dan tidak berkelompok. Namun mereka masih diperkenankan untuk
berdiskusi dengan teman-temannya. Materi pada siklus II masih berkaitan dengan
pengolahan data, hanya saja contoh kegiatannya lebih disesuaikan dengan
kehidupan nyata peserta didik.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan sebanyak empat kali tatap muka
dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus II dimulai dari tanggal 17 sampai 3
Juni 2014. Adapun deskripsi pembelajaran pada siklus I adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Keenam ( 17 Mei 2014 )
47
Pada pertemuan keenam ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran peneliti
mengecek kehadiran siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa, dan semuanya
hadir. Selanjutnya peneliti mengumumkan hasil tes akhir siklus I. Pendidik
memberikan sedikit evaluasi mengenai kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
mengerjakan proyek. Dalam siklus II ini, pendidik akan menyampaikan materi
pengolahan data secara lebih detail sehingga diharapkan peserta didik lebih
memahaminya.
Setelah melakukan evaluasi, lalu pendidik memberikan motivasi kepada
peserta didik yang nilainya masih kurang, agar lebih bersemangat belajar dan
tidak merasa malu untuk bertanya kepada pendidik maupun kepada temannya.
Motivasi juga diberikan kepada peserta didik yang nilainya sudah melampaui
indikator, agar mereka terus belajar dan membantu temannya yang masih
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas.
Kemudian peneliti mengajak peserta didik untuk mengingat kembali
materi pengolahan data yang sudah mereka pelajari pada siklus sebelumnya.
Peneliti melakukan tanya jawab kepada peserta didik tentang materi sebelumnya,
yaitu cara memperoleh data, cara mengelompokkan data, cara menerjemahkan
data, menentukan nilai terkecil dan terbesar, memilih grafik yang sesuai, dan
membuat grafik yang tepat. Untuk lebih menguatkan pemahaman peserta didik
tentang jenis-jenis grafik, peneliti membawa sejumlah contoh grafik. Sambil
memperlihatkan grafik, peneliti menjelaskan deskripsi grafik tersebut.
Peneliti menambahkan materi tentang cara memperoleh rata-rata dari suatu
data yang disajikan. Kemudian untuk mengetahui pemahaman peserta didik,
peneliti kemudian memberikan lembar kegiatan yang harus mereka kerjakan.
Peserta didik mulai mendiskusikan situasi yang ada dengan tekun. Ketika
berdiskusi dan mulai mengerjakan soal nomor 1, mereka tidak menemui kesulitan.
Ketika mengerjakan proyek nomor 2, ada beberapa peserta didik yang
merasa bingung untuk menentukan grafik yang sesuai dengan soal. “Bu, soal
nomor 2 memakai grafik batang atau garis ya?” Tanya seorang peserta didik. Lalu
48
peneliti mengarahkan pertanyaan peserta didik dengan memberikan penjelasan.
Akhirnya peserta didik tadi memahami grafik mana yang akan digunakan.
Berikut hasil penilaian dan jurnal harian pada pertemuan keenam :
Tabel 4.5
Penilaian Pertemuan VI
Penilaian Proyek Penilaian Kinerja Jurnal Harian (%)
Positif Netral Negatif
78,33 80,36 71,43 17,86 10,71
2) Pertemuan Ketujuh ( 27 Mei 2014 )
Pada pertemuan ketujuh ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran peneliti
mengecek kehadiran siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa, dan 2 orang peserta
didik tidak hadir karena sakit.
Untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang pengolahan data,
peneliti memberikan lembar kegiatan yang harus dikerjakan. Materi pada
pertemuan ketujuh ini sudah pernah dikerjakan oleh peserta didik, sehingga
mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakannya. Berikut hasil penilaian
dan jurnal harian pada pertemuan VII :
Tabel 4.6
Penilaian Pertemuan VII
Penilaian Proyek Penilaian Kinerja Jurnal Harian (%)
Positif Netral Negatif
70,24 73,21 75,00 3,57 14,29
3) Pertemuan Kedelapan ( 28 Mei 2014 )
Pada pertemuan kedelapan ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
49
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran peneliti
mengecek kehadiran siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa, dan 1 orang peserta
didik tidak hadir karena ijin.
Sebelum pembelajaran dimulai, peneliti memberikan penjelasan tentang
langkah-langkah dalam mengekstrapolasi data ke dalam bentuk grafik lingkaran.
Semua peserta didik memperhatikan penjelasan guru dengan seksama. Sebab
menyajikan grafik lingkaran adalah yang pertama akan mereka lakukan dan
sedikit sulit. Kesulitan terletak pada penghitungan juring sudut pada masing-
masing data.
Selanjutnya untuk mengetahui pemahaman peserta didik tentang grafik
lingkaran, peneliti memberikan lembar kegiatan. Beberapa peserta didik saling
berdiskusi. Peserta didik yang belum paham bertanya pada temannya yang sudah
paham, bahkan ada yang meminta penjelasan ulang kepada peneliti. Berikut hasil
penilaian dan jurnal harian pada pertemuan VIII :
Tabel 4.7
Penilaian Pertemuan Kedelapan
Penilaian Proyek Penilaian Kinerja Jurnal Harian (%)
Positif Netral Negatif
76,19 76,43 85,71 3,57 7,14
4) Pertemuan Kesembilan ( 30 Mei 2014 )
Pada pertemuan kesembilan ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan
diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran, dan
menyampaikan tujuan pembelajaran. Sebelum memulai pelajaran peneliti
mengecek kehadiran siswa kelas IV yang berjumlah 28 siswa, dan semua hadir.
Materi pada lembar kegiatan ini diperoleh dari salah satu peserta didik
yang membawa KMS ( Kartu Menuju Sehat ) milik adiknya. Pada pertemuan ini
peserta didik akan mengerjakan proyek menyajikan data berdasar kartu KMS
tersebut. Hampir semua peserta didik mengerjakan dengan tekun dan benar.
Berikut hasil penilaian dan jurnal harian pada pertemuan kesembilan :
50
Tabel 4.8
Penilaian Pertemuan Kesembilan
Penilaian Proyek Penilaian Kinerja Jurnal Harian (%)
Positif Netral Negatif
80,71 88,21 89,29 7,14 3,57
5) Pertemuan Kesepuluh ( 3 Juni 2014 )
Pada pertemuan kesepuluh ini berlangsung selama 2x35 menit. Kegiatan
ini diawali dengan absen, mengucap salam, membaca doa, membuka pelajaran,
dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada pertemuan kesepuluh ini akan
dilakukan tes siklus II untuk mengetahui pemahaman konsep peserta didik tentang
pengolahan data. Terlihat semua peserta didik kelas IV sudah siap dengan tes
yang akan dilakukan. Tes pemahaman konsep pada akhir siklus II ini masih
berupa proyek yang berisi 2 soal tentang materi pengolahan data. Sebelum
memulai tes peneliti mengecek kehadiran peserta didik. Semua peserta didik hadir
pada pertemuan kesepuluh atau terakhir pada siklus kedua ini, yaitu sejumlah 28
peserta didik.
Seluruh peserta didik mengerjakan dengan serius dan suasana kelas terlihat
tenang. Peserta didik sudah menyiapkan alat tulisnya tambahan seperti penggaris
dan jangka. Alat-alat tersebut digunakan untuk membuat grafik. Tes berjalan
dengan baik hingga waktu tes habis. Berikut hasil penilaian dan jurnal harian pada
pertemuan X :
Tabel 4.9
Penilaian Pertemuan Kesepuluh
Penilaian Proyek Penilaian Kinerja Jurnal Harian (%)
Positif Netral Negatif
70,95 67,14 96,43 0 3,57
c. Tahap Observasi dan Analisis
51
Kemampuan peserta didik dalam memahami konsep matematika dalam
materi pengolahan data melalui penilaian proyek pada siklus II dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Tabel 4.10
Hasil Pemahaman Konsep Siklus II
N
o Hal Yang Dinilai
Pertemuan Ke- Rata-
rata 1 2 3 4 5
1 Menerjemahkan Data 78,57 73,81 79,76 82,14 72,62 77,38
2 Menafsirkan Data 73,81 64,29 79,76 75,00 84,52 75,48
3 Mengekstrapolasi Data 76,19 65,48 76,19 82,14 90,48 78,10
Rata-rata 76,99
Kegiatan observasi dilakukan oleh guru bidang studi matematika kelas IV
sebagai observer sekaligus kolaborator. Adapun hasil observasi selama penelitian
siklus II berlangsung dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.11
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Akhir Siklus II
X max 100
X min 66,67
Rata-rata 76,89
SD 8.21
N 28
Berdasar tabel 4.10 diperoleh skor rata-rata pemahaman konsep
matematika peserta didik sebesar 76,89. Nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai
terendah sebesar 66,67. Hasil rata-rata pemahaman konsep peserta didik yang
diperoleh sebesar 76,89 sudah mencapai indikator yang ditentukan yaitu skor rata-
rata pemahaman konsep peserta didik ≥ 75.00. Berikut histogram yang
52
menunjukkan gambaran umum pemahaman konsep pengolahan data peserta didik
kelas IV pada siklus II :
Gambar 4.10
Hasil Belajar Siklus II
Gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa secara umum, peserta didik
kelas IV sudah memahami konsep pengolahan data, baik menerjemahkan data,
menafsirkan data maupun mengekstrapolasi data. Namun yang paling menonjol
dari ketiga kompetensi tersebut adalah mengekstrapolasi data. Hampir seluruh
peserta didik sudah mampu menyajikan data ke bentuk grafik yang sesuai.
d. Tahap Refleksi
Hasil tes pemahaman konsep peserta didik pada materi pengolahan data
siklus II menunjukkan rata-rata skor sebesar 83,57. Secara lebih rinci, pemahaman
konsep tersebut dihitung berdasarkan tiap indikatornya. Pada indikator
menerjemahkan data sebesar 72,62%, indikator menafsirkan data sebesar 84,52%,
dan indikator mengekstrapolasi datasebesar 90,48%.
Pada siklus II ini peserta didik lebih dominan menguasai indikator
membaca grafik. Sementara itu untuk indikator membaca data dan menentukan
nilai data tergolong cukup baik. secara umum pemahaman konsep peserta didik
1 2 3
72.62 84.52 90.48
Penilaian Proyek Siklus II
53
tentang pengolahan data mengalami peningkatan. Hal ini tidak terlepas dari
perbaikan yang dilakukan berdasarkan refleksi siklus I. perbaikan ini diantaranya
dilakukan pada penyajian masalah kontekstual pada lembar kegiatan (LKS) yang
lebih baik, sehingga peserta didik dengan mudah memahami materi.
Tabel 4.12
Hasil Jurnal Harian pada Siklus II
Pertemuan ke- Kategori
Positif (%) Netral (%) Negatif (%)
1 71,43 17,86 10,71
2 75,00 3,57 14,29
3 85,71 3,57 7,14
4 89,29 7,14 3,57
5 93,43 0 3,57
82,97 6,43 7,86
Berdasarkan tabel 4.12 diatas, respon peserta didik pada pembelajaran
siklus II menunjukkan ke arah yang positif. Peserta didik sudah dapat beradaptasi
dengan pembelajaran yang diterapkan. Kegiatan kerja kelompok dan diskusi dapat
berjalan dengan baik dan efektif, sehingga peserta didik dapat menjelaskan hasil
diskusinya di depan teman-teman sekelasnya. Pembelajaran secara berkelompok
mewajibkan masing-masing peserta didik saling membantu. Sehingga peserta
didik yang pandai dapat meningkatkan kemampuan peserta didik yang
berkemampuan kurang.
B. Interpretasi Hasil Analisis
1. Kemampuan Peserta Didik dalam Memahami Konsep Pengolahan Data
Kemampuan peserta didik dalam memahami konsep pengolahan data
dapat dilihat dari ketiga indikatornya, yaitu membaca data, menentukan nilai data
dan membuat grafik. Setelah dilakukan pembelajaran matematika di kelas IV
dengan pendekatan matematika realistik selama siklus I dan siklus II, diperoleh
54
data mengenai rata-rata skor pemahaman konsep peserta didik pada materi
pengolahan data.
Tabel 4.13
Statistik Deskriptif Pemahaman Konsep Siklus I dan II
No Indikator Siklus I Siklus II
1 Menerjemahkan Data 64,48 77,38
2 Menafsirkan Data 67,72 75,48
3 Mengekstrapolasi Data 57,88 78,10
4 Rata-rata 63,36 76,99
5 Standar Deviasi 9,24 12,26
Berdasarkan tabel 4.13 hasil tes tentang pemahaman konsep peserta didik
pada siklus I dengan rata-rata 63,41 dan standar deviasi 9,24. Hal ini
menunjukkan bahwa pemahaman konsep materi pengolahan data belum maksimal
dan belum merata antara peserta didik yang memiliki kemampuan beragam. Hal
ini diperkuat dengan jangkauan nilai data yang cukup besar yaitu 15,48 dimana
nilai terbesar 71.03 dan nilai terkecil 55,55. Selanjutnya pada siklus II terjadi
peningkatan rata-rata pemahaman konsep. Standar deviasai yang relatif lebih
besar dengan nilai terbesar 100 dan nilai terkecil 66,67 menunjukkan pemahaman
konsep peserta didik yang cukup merata.
C. Pembahasan Temuan Penelitian
Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penelitian akan
dibahas mengenai hasil temuan penelitian. Pembahasan ini berdasarkan atas hasil
wawancara dengan guru matematika, pengamatan melalui lembar observasi,
respon siswa dengan menggunakan jurnal harian dan kemampuan pemahaman
peserta didik melalui tes akhir siklus.
Pembelajaran matematika di kelas IV setelah siklus I berlangsung sudah
cukup efektif, peserta didik sudah mampu menyelesaikan proyek dengan baik.
55
Namun masih ada peserta didik yang melakukan kegiatan yang tidak berkaitan
dengan proses pembelajaran. Selain itu peserta didik juga masih merasa kesulitan
untuk menuangkan ide-ide matematiknya. Hal ini terlihat dari jawaban peserta
didik ketika mengerjakan proyek yang diberikan. Pembelajaran matematika
dengan pendekatan matematika realistik sebagai salah satu cara dalam
meningkatkan pemahaman konsep materi pengolahan data. Situasi-situasi yang
disajikan dalam bahan ajar berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan nyata bagi
peserta didik yang memungkinkan peserta didik untuk menuangkan ide-ide
matematika. Peneliti terlihat memberikan memberikan perhatian dan bimbingan
yang lebih pada siswa yang berkemampuan rendah dalam memahami materi.
Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I, pemahaman konsep peserta
didik tergolong cukup baik. Semua peserta didik sudah memahami materi dengan
baik, dan bisa menyelesaikan masalah dengan pemahaman yang diperoleh sendiri
Peserta didik sudah mampu mengumpulkan data bahkan sampai mengelompokkan
data yang diperolehnya berdasarkan kategori yang sama. Selama ini peserta didik
hanya menerima data yang tidak langsung yang mereka peroleh dari buku,
sehingga peserta didik mengalami sedikit kesulitan untuk mengelompokkan data
yang sama.
Hasil tes siklus I menunjukkan pada umumnya peserta didik mampu
mengidentifikasi permasalahan tetapi proyek belum dapat diselesaikan dengan
sempurna sehingga peneliti harus menjelaskan permasalahan terlebih dahulu.
Peserta didik lebih menguasai indikator menerjemahkan data karena mereka sudah
biasa membaca data. Sebagian peserta didik yang lain sudah mampu menafsirkan
nilai data. Sedangkan dalam mengekstrapolasi data ke dalam grafik yang sesuai,
peserta didik harus banyak berlatih.
Setelah melakukan pembelajaran siklus II, rata-rata skor pemahaman
konsep peserta didik mengalami peningkatan pada indikator menerjemahkan nilai
data dan mengekstrapolasi data. Memang pada indikator menerjemahkan nilai
data mengalami penurunan, hal ini karena peserta didik lebih mengejar indikator
56
menafsirkan nilai data dan mengekstrapolasi data ke dalam bentuk grafik yang
sesuai yang pada siklus sebelumnya belum mencapai indikator ketercapaian yang
ditentukan peneliti. Walaupun demikian pemahaman peserta didik sudah merata
untuk ketiga indikator yang sudah ditentukan.
Selanjutnya terdapat tiga peserta didik yang pada siklus I memperoleh
nilai terendah dan hanya sedikit peningkatannya pada siklus II. Dari pengamatan
peneliti, ketiga peserta didik tersebut cenderung pasif dalam pembelajaran dan
aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran. Sehingga peneliti perlu melakukan
penjelasan lebih intensif kepada ketiga peserta didik tersebut. Peserta didik yang
paham adalah yang pandai sehingga belum semua peserta didik memahami materi
yang diberikan
Temuan selanjutnya yaitu setelah dilakukan pembelajaran dengan
pendekatan matematika realistik, peserta didik yang berkemampuan rendah
mengalami peningkatan dalam pemahaman konsep walaupun masih lebih rendah
dari teman-temannya. Sedangkan peserta didik yang mempunyai kemampuan
yang baik lebih mempercepat pemahaman mereka akan suatu konsep. Pendekatan
realistik juga membuat peserta didik memahami konsep atau ide-ide
matematikanya dengan menemukannya sendiri. Dengan pemahaman yang baik
diharapkan peseerta didik dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan baik
pula.
57
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi data dan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika yang dapat meningkatkan pemahaman konsep tentang
materi Pengolahan Data peserta didik adalah dengan menggunakan pendekatan
Matematika Realistik. Sebab materi pengolahan data yang seharusnya untuk
jenjang pendidikan menengah atau pendidikan atas sudah diajarkan di jenjang
pendidikan dasar. Mereka yang belajar tentang pengolahan data di jenjang
pendidikan menengah dan atas tidak mengalami kesulitan dalam memahami
konsepnya, karena mereka sudah pernah bahkan beberapa kali mempelajarinya.
Namun cara membelajarkan materi pengolahan data di jenjang pendidikan dasar
memerlukan cara yang berbeda.
Dengan pendekatan Matematika Realistik, pemahaman konsep peserta didik
tentang materi pengolahan data dapat dicapai dengan baik, apalagi dengan
menggunakan pemahaman konsep yang dikemukakan oleh Benjamin Bloom.
Sebab Bloom memahamkan peserta didik dari hal yang termudah sampai tersulit.
Pemahaman konsep yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
menerjemahkan data, menafsirkan data, dan mengekstrapolasi data. Awalnya
peserta didik hanya mampu menerjemahkan data (64,52 ), yaitu suatu kegiatan
untuk membaca nilai data dari proyek yang dikerjakan dan belum mampu untuk
menafsirkan data ( 67,86 ) dan mengekstrapolasi data ( 57,86 ). Namun ketika
pendidik memberikan penjelasan dan stimulus, pemahaman peserta didik
mencapai rata-rata untuk setiap indikatornya. Bahkan mengekstrapolasi data (
58
78,10) yang pada siklus I belum terpenuhi menjadi indikator tertinggi
pencapaiannya dibandingkan menerjemahkan data ( 77,38 ) dan menafsirkan data
( 75,48 ).
2. Dari hasil pemelitian kedua siklus dapat diambil kesimpulan bahwa yang dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik tentang materi pengolahan data adalah
pada indikator mengekstrapolasi data. Sebab dengan mengekstrapolasi data,
peserta dituntut untu membangun sendiri konsepnya tentang pengolahan data.
Menerjemahkan data dan menafsirkan data dapat digunakan untuk meningkatkan
pemahaman konsep, namun untuk konsep tingkat yang rendah, mudah dan nyata
bagi peserta didik dan bukan konsep yang abstrak
B. Saran
Mengingat masih adanya kekurangan dalam pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan matematika realistik, maka ada beberapa hal yang harus
diperbaiki :
1. Sebelum memulai pembelajaran seorang pendidik harus sudah menemukan cara
untuk menyampaikan pembelajaran yang menarik kepada peserta didik. Sebab
pembelajaran yang menarik bagi peserta didik akan mengantarkan peserta didik
untuk menemukan sendiri konsep atau ide-ide matematikanya. Salah satu cara
adalah dengan menggunakan pendekatan matematika realistik dimana pendidik
mengajak peserta didik memahami konsep matematika yang situasinya sesuai
dengan dunia nyata peserta didik.
2. Pendidik dapat memilih banyak strategi pembelajaran, salah satunya dengan cara
diskusi. Pembelajaran dengan cara diskusi juga dapat mempercepat pemahaman
konsep suatu materi. Biasanya peserta didik yang berkemampuan tinggi akan
membantu teman-temannya yang berkemampuan sedang dan rendah. Mungkin
saja penjelasan pendidik tidak terlalu peserta didik senangi, namun temannya
59
mencoba menjelaskan dengan bahasa anak-anak. Hal ini dapat membuka peluang
peserta didik melakukan kegiatan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran.
3. Selain itu pembelajaran berkelompok akan mendorong teman-temannya untuk
menyelesaikan tugas dengan cepat, sebab mereka saling berbagi tugas dalam
menyelesaikannya. Mereka belajar untuk memutuskan sesuatu secara bersama
dan saling menghargai perbedaan.
59
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. 2005.
--. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. 2010
Dahar, Ratna Wilis. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Erlangga. Jakarta. 2006
Hamzah, HM Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Raja Grafindo. Jakarta. 2014
Komalasari, Gantina dkk. Asesmen Teknik Nontes dalam Perspektif BK
Komprehensif. Indeks. Jakarta. 2011
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Pustaka Setia. Bandung. 2011
Musser, Gary L., et al., Essentials of Mathematics for Elementary School. John Wiley
& Sons. 2004.
Negoro, ST dan Harahap B. Ensiklopedia Matematika. Ghalia Indonesia. Jakarta.
1998.
Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan : Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang. Erlangga. Jakarta. 2008
Runtukahu, J Tombokan dan Selpius Kandou. Pembelajaran Matematika Dasar bagi
Anak Berkesulitan Belajar. Ar Ruzz Media. Yogyakarta. 2014
Ruseffendi, ET. Pengajaran Matematika Modern. Tarsito. Bandung. 1980.
Saadah, Lailatus. Buku Pintar Matematika. NusaMedia. Bandung. 2009.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana Prenada
Media Group. Jakarta. 2008.
60
Suherman dan Bahrudin. Super Mudah dan Pintar UN SD Matematika. Epsilon.
Bandung. 2011.
Suwangsih, Erna dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika. UPI Press.
Bandung. 2006.
Turmudi dan Aljupri. Pembelajaran Matematika. Direktorat Jendral Pendidikan
Islam Departemen Agama Republik Indonesia. Jakarta. 2009.
Walle, John A Van de. Teaching Student Centered Mathematics. Pearson Education.
United State. 2006.
Winarni, Endang Setyo dan Harmini, Sri. Matematika untuk PGSD. Remaja
Rosdakarya. Bandung. 2011.
Yudhistira, Dadang. Menulis Penelitian Tindakan Kelas yang APIK. Gramedia
Mediasarana Indonesia. Jakarta. 2013
66
Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru
LEMBAR WAWANCARA GURU
( Wawancara dengan guru sebelum melakukan penelitian )
No Pertanyaan
1 Pendekatan apa yang bapak gunakan dalam pembelajaran matematika,
terutama pada materi pengolahan data?
2 Dengan pendekatan yang bapak gunakan, apakah peserta didik terlihat aktif
dalam pembelajaran?
3 Kesulitan apa yang bapak temukan ketika pembelajaran materi pengolahan
data?
4 Apa upaya bapak dalam meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
pengolahan data?
5 Apa yang bapak lakukan dalam mengani kesulitan belajar matematika peserta
didik?
LEMBAR WAWANCARA GURU
( Wawancara dengan guru setelah melakukan penelitian )
No Pertanyaan
1 Apa pendapat bapak tentang pendekatan matematika realistik yang saya
gunakan dalam proses pembelajaran?
2 Menurut bapak, apakan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik ?
3 Apakah pendekatan matematika realistik dapat diterapkan secara efektif di
kelas?
4 Menurut bapak, apakah kelebihan dan kekurangan pendekatan matematika
realistik ?
5 Apakah bapak tertarik untuk menggunakan pendekatan matematika realistik
di kelas ?
67
LEMBAR WAWANCARA GURU
( Wawancara dengan guru sebelum melakukan penelitian )
No Pertanyaan
1
Pendekatan apa yang bapak gunakan dalam pembelajaran matematika,
terutama pada materi pengolahan data?
Saya tidak menggunakan pendekatan apa-apa. Saya hanya menggunakan
buku paket yang tersedia dan LKS
2
Dengan pendekatan yang bapak gunakan, apakah peserta didik terlihat aktif
dalam pembelajaran?
Hanya sebagian kecil.
3
Kesulitan apa yang bapak temukan ketika pembelajaran materi pengolahan
data?
Anak-anak belum bisa membuat grafik
4
Apa upaya bapak dalam meningkatkan pemahaman siswa pada konsep
pengolahan data?
Saya akan terus mengulang, sampai anak paham. Kalau kurang paham, saya
wajibkan siswa untuk ikut les
5
Apa yang bapak lakukan dalam mengani kesulitan belajar matematika peserta
didik?
Saya akan dekati, akan saya pantau secara intensif sampai anak paham. Paling
tidak bisa mengerjakan tugas
68
LEMBAR WAWANCARA GURU
( Wawancara dengan guru setelah melakukan penelitian )
No Pertanyaan
1
Apa pendapat bapak tentang pendekatan matematika realistik yang saya
gunakan dalam proses pembelajaran?
Sepertinya cukup menarik. Mungkin akan saya coba, tapi mungkin tidak
terlalu sering. Sebab fisik saya tidak memungkinkan
2
Menurut bapak, apakan pendekatan matematika realistik dapat meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik ?
Saya rasa bisa.
3
Apakah pendekatan matematika realistik dapat diterapkan secara efektif di
kelas?
Belum. Sebab perbedaan kemampuan anak sangat signifikan. Lebih banyak
anak yang kurang serius belajar
4
Menurut bapak, apakah kelebihan dan kekurangan pendekatan matematika
realistik ?
Kelebihannya adalah biasanya hal yang dekat dengan dunia anak akan
membuat mereka senang mempelajari.
Kekurangannya adalah memerlukan banyak persiapan, baik oleh guru
maupun anak. Baik materi maupun tenaga
5
Apakah bapak tertarik untuk menggunakan pendekatan matematika realistik
di kelas ?
Ya
69
Lampiran 5 Lembar Wawancara Peserta Didik
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
(Wawancara dengan peserta didik sebelum melakukan penelitian)
Nama Peserta Didik : Lailatul Fajriah
No Pertanyaan
1 Apakah kamu senang dengan pembelajaran matematika? Mengapa?
Kurang. Karena susah.
2
Dengan cara bagaimana gurumu menjelaskan pembelajaran
matematika?Apakah dengan cara itu kamu bisa memahaminya?
Menjelaskan pelajaran di depan kelas. ya
3 Kesulitan apa yang kamu temuan saat pembelajaran matematika berlangsung?
Tidak menguasai materi
4 Apakah kamu sering terlibat aktif dalam pembelajaran matematika?
Ya
5 Dengan cara bagaimana kamu ingin pembelajaran matematika disampaikan?
Dijelaskan
70
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
(Wawancara dengan peserta didik sesudah melakukan penelitian)
Nama Peserta Didik : Lailatul Fajriah
No Pertanyaan
1
Apakah pendapatmu tentang pembelajaran matematika yang baru saja
berlangsung?
Menyenangkan
2
Apakah kamu merasa senang dengan pembelajaran matematika dengan
menggunakan contoh yang nyata ?
Ya
3
Apakah kamu merasa aktif dalam pembelajaran matematika dengan
menngunakan pendekatan matematika realistik?
Kurang
4
Dengan menngunakan pendekatan matematika realistik, apakah kamu bisa
memahami konsep pengolahan data?
Ya
5
Apa yang menjadi kendalamu dalam pembelajaran dengan menngunakan
pendekatan matematika realistik?
Skala
71
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
(Wawancara dengan peserta didik sebelum melakukan penelitian)
Nama Peserta Didik : Aprilia
No Pertanyaan
1 Apakah kamu senang dengan pembelajaran matematika? Mengapa?
Ya. Mengasah kemampuan
2
Dengan cara bagaimana gurumu menjelaskan pembelajaran matematika?
Apakah dengan cara itu kamu bisa memahaminya?
Menjelaskan di depan kelas. ya
3
Kesulitan apa yang kamu temukan saat pembelajaran matematika
berlangsung?
Cara mengerjakan
4 Apakah kamu sering terlibat aktif dalam pembelajaran matematika?
Ya
5 Dengan cara bagaimana kamu ingin pembelajaran matematika disampaikan?
Ada waktu khusus
72
LEMBAR WAWANCARA PESERTA DIDIK
(Wawancara dengan peserta didik sesudah melakukan penelitian)
Nama Peserta Didik : Aprilia
No Pertanyaan
1
Apakah pendapatmu tentang pembelajaran matematika yang baru saja
berlangsung?
Menyenangkan
2
Apakah kamu merasa senang dengan pembelajaran matematika dengan
menggunakan contoh yang nyata ?
Ya
3
Apakah kamu merasa aktif dalam pembelajaran matematika dengan
menngunakan pendekatan matematika realistik?
Ya
4
Dengan mengunakan pendekatan matematika realistik, apakah kamu bisa
memahami konsep pengolahan data?
Ya
5
Apa yang menjadi kendalamu dalam pembelajaran dengan menngunakan
pendekatan matematika realistik?
Kesulitan mengpresentasikan data
73
Lampiran 6 Jurnal Harian
JURNAL HARIAN I
1. Konteks
Selasa, 6 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 10.50 – 12.00
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman Data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Peserta didik yang tidak hadir 2 orang, sehingga obyek
penelitian pada hari ini hanya berjumlah 26 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi gambaran kepada peserta didik tentang
data. Awalnya mereka hanya duduk manis dan menjadi pendengar yang baik.
Namun ketika pengenalan data tersebut dihubungkan dengan dunia nyata
mereka, maka terjadilah komunikasi yang menyenangkan. Hampir semua
peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan antusias. Peneliti
menggunakan pendekatan realistik
Untuk lebih memantapkan pemahaman peserta didik, peneliti meminta
seluruh peserta didik untuk berkunjung ke kantor guru. Sebab di kantor guru
banyak data yang sudah disajikan dalam suatu grafik. Sekembalinya mereka
ke kelas, peneliti bertanya tentang apa yang mereka lihat di kantor guru.
Ketika peneliti bertanya tentang data apa saja yang mereka lihat, hampir
semuanya benar. Ada sekitar 3-4 orang yang masih belum paham tentang
data, sebab mereka menjawab kalender, jam, dan kipas angin.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
74
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta didik
yang sekarang. Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan pendidik,
maka pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan haruslah yang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
75
JURNAL HARIAN II
1. Konteks
Rabu, 7 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 10.50 – 12.00
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Peserta didik yang tidak hadir 1 orang, sehingga obyek
penelitian pada hari ini hanya berjumlah 27 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang cara mengumpulkan data.
Lalu pendidik menugaskan peserta didik untuk mengelompokkan data yang
sama.
Setelah selesai, peserta didik diminta untuk membaca data mentah di depan
kelas.
3. `Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
76
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang. Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan
pendidik, maka pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan
haruslah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
77
JURNAL HARIAN III
1. Konteks
Kamis, 8 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 08.30 – 09.40
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Semua peserta didik hadir, sehingga obyek penelitian pada
hari ini hanya berjumlah 28 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membaca data mentah.
Lalu pendidik menugaskan peserta didik untuk membuat grafik berdasar data
yang yang sudah dikumpulkan sebelumnya.
Pendidik lalu membagikan LKS.
Setelah selesai lalu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
kerjanya di depan kelas.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
78
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang. Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan
pendidik, maka pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan
haruslah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
79
JURNAL HARIAN IV
1. Konteks
Sabtu, 10 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 07.20 – 08.30
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Semua peserta didik hadir, sehingga obyek penelitian pada
hari ini hanya berjumlah 28 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada pertemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
80
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang. Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan
pendidik, maka pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan
haruslah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
81
JURNAL HARIAN V
1. Konteks
Kamis, 13 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 08.30 – 09.40
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Semua peserta didik hadir, sehingga obyek penelitian pada
hari ini hanya berjumlah 28 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada peetemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
82
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang. Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan
pendidik, maka pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan
haruslah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
83
JURNAL HARIAN VI
1. Konteks
Sabtu, 17 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 07.20 – 08.30
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Semua peserta didik hadir, sehingga obyek penelitian pada
hari ini hanya berjumlah 28 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada peetemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
84
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang. Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan
pendidik, maka pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan
haruslah yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
85
JURNAL HARIAN VII
1. Konteks
Selasa, 27 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 07.20 – 08.30
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Peserta didik yang tidak hadir ada 2 orang, sehingga obyek
penelitian pada hari ini hanya berjumlah 26 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada peetemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
86
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang.
Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan pendidik, maka
pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan haruslah yang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
87
JURNAL HARIAN VIII
1. Konteks
Rabu, 28 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 07.20 – 08.30
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Peserta didik yang tidak hadir ada 1 orang, sehingga obyek
penelitian pada hari ini hanya berjumlah 27 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada peetemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
88
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang.
Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan pendidik, maka
pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan haruslah yang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
89
JURNAL HARIAN IX
1. Konteks
Jumat, 30 Mei 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 07.20 – 08.30
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Semua peserta didik hadir, sehingga obyek penelitian pada
hari ini hanya berjumlah 28 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada peetemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
90
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang.
Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan pendidik, maka
pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan haruslah yang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
91
JURNAL HARIAN X
1. Konteks
Rabu, 3 Juni 2014
MIS Al Hikmah Jatiasih, Bekasi
Kelas IV, pukul 07.20 – 08.30
Pelajaran Matematika materi Pengolahan Data
2. Rekaman data
Peserta didik yang ada di kelas IV berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 11
putra dan 17 putri. Semua peserta didik hadir, sehingga obyek penelitian pada
hari ini hanya berjumlah 28 orang.
Pelajaran dimulai dengan memberi mengingat kembali pelajaran sebelumnya,
yaitu tentang membuat grafik.
Kalau pada peetemuan sebelumnya peserta didik membuat grafik dari data
yang diperolehnya secara langsung, maka pada pertemuan sekarang peserta
didik membuat grafik dari data yang diperolehnya dari koran.
3. Makna fakta dalam konteks
Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika
realistik memang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sebab semula
peserta didik tidak mengetahui dan belum memahami data, namun mereka
menjadi paham ketika belajar pengolahan data dengan pendekatan matematika
realistik.
Ketika peserta didik belum mengetahui dan memahami konsep pengolahan
data, lalu diberikan pembelajaran pengolahan data dengan membangun
konsep tersebut yang dimulai dari mengumpulkan data, membaca data mentah
hingga membuat grafik berdasar data.
4. Ketercapaian Materi
Potensi peserta didik kelas IV ini harus menjadi perhatian pendidik, sebab
apabila pendidik mampu mengelola kelas dengan baik maka pendidik akan
92
mendapatkan peserta didik yang jauh lebih cerdas daripada kondisi peserta
didik yang sekarang.
Agar materi pembelajaran berlangsung sesuai harapan pendidik, maka
pendidik harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik. Pendekatan utama yang harus pendidik gunakan haruslah yang
sesuai dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.
Jumlah pernyataan positif
Pernyataan positif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah Siswa
Jumlah pernyataan netral
Pernyataan netral = ----------------------------------- X 100%
Jumlah siswa
Jumlah pernyataan negatif
Pernyataan negatif = ------------------------------------ X 100%
Jumlah siswa
93
Lampiran 7 Kisi-kisi Penilaian Proyek
KISI PENILAIAN PEMAHAMAN KONSEP-KISI
SIKLUS I
Kelas / Semester : IV / 2
Pokok Bahasan : Pengolahan Data
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
Kompetensi Dasar
4.15 Mengumpulkan dan menata data diskrit dan menampilkan data menggunakan
bagan dan grafik termasuk grafik batang ganda, diagram garis, dan diagram
lingkaran
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik
N
o
Indikator
Kompetensi
Indikator
Pemahaman
Konsep
Proyek Jumlah
Proyek
Menerjemah
kan Data
Membaca
Data
1. Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan pasien
yang berobat ke Puskesmas Jati Luhur Jatiasih pada
pekan pertama bulan maret :
a. Berapa jumlah pasien yang berobat pada hari
kamis?
3
0
10
20
30
40
50
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
94
b. Pada hari apa pasien terbanyak yang datang
berobat? Berapa jumlahnya?
2. Berikut adalah grafik yang menunjukkan penjualan
nasi di rumah makan Saung Kabayan pada
tanggal 1 Januari 2014 :
a. Menu nasi apa yang paling di sukai di rumah
makan tersebut!
b. Menu nasi apa yang kurang di sukai di rumah
makan tersebut!
3. Pak Jali adalah petugas perpustakaan di MI Al
Hikmah Bekasi. Suatu hari kepala sekolah meminta
data pengunjung pada bulan Desember. Berikut
adalah data yang Pak Jali punya :
Pengunjung Jumlah Pengunjung
Kelas 1 36 orang
Kelas 2 28 orang
Kelas 3 38 orang
Kelas 4 25 0rang
Kelas 5 22 orang
Kelas 6 31 orang
Jumlah : 180 orang
Pengunjung perpustakaan yang terbanyak berasal
dari kelas … dan yang paling sedikit berasal dari
kelas …
2 Menafsirkan
Data
Menentukan
Nilai Data
1. Bu Aminah mempunyai sebuah kios di Pasar
Bambu. Kios itu menjual aneka sayuran. Berikut
catatan Bu aminah tentang sayur yang berhasil
dijualnya pada hari minggu yang lalu.
Sayuran Penjualan
( Kg )
Kacang Panjang 13
Sawi Hijau 12
Tomat 18
Sawi Putih 9
Kol 15
1
Nasi Timbel
33% Nasi
Tutug Oncom
21%
Nasi Uduk 29%
Nasi Kebuli 17%
Saung Kabayan
95
Kentang 16
Daun Bawang 5
Wortel 12
Total 100
a. Berapa selisih antara penjualan sawi hijau dengan
daun bawang?
b. Berapa selisih antara penjualan tomat dengan
wortel?
c. Berapa rata-rata penjualan sayuran di kios bu
Aminah pada hari minggu yang lalu?
3
Mengekstra
polasi Data
Membuat
Grafik
1. Bu Aminah mempunyai sebuah kios di Pasar Bambu.
Kios itu menjual aneka sayuran. Bantulah Bu
Aminah untuk mengetahui sayuran yang berhasil di
jualnya pada hari minggu yang lalu dengan membuat
grafik berdasarkan tabel di bawah ini : ( skor 100 )
Sayuran Penjualan ( Kg )
Kacang Panjang 13
Sawi Hijau 12
Tomat 18
Sawi Putih 9
Kol 15
Kentang 16
Daun Bawang 5
Wortel 12
Total 100
2. Pak Jali adalah petugas perpustakaan di MI Al
Hikmah Bekasi. Suatu hari kepala sekolah meminta
data pengunjung pada bulan Desember. Berikut
adalah data yang Pak Jali punya :
Pengunjung Jumlah Pengunjung
Kelas 1 36 orang
Kelas 2 28 orang
Kelas 3 38 orang
Kelas 4 25 0rang
Kelas 5 22 orang
Kelas 6 31 orang
Jumlah : 180 orang
Bantulah pak Jali untuk membuat grafik yang
sesuai! ( skor 80 )
2
Bekasi, 27 April 2014
Henni Palupiningtyas
96
KISI-KISI PENILAIAN PEMAHAMAN KONSEP
SIKLUS II
Kelas / Semester : IV / 2
Pokok Bahasan : Pengolahan Data
Kompetensi Inti
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
Kompetensi Dasar
4.15 Mengumpulkan dan menata data diskrit dan menampilkan data menggunakan
bagan dan grafik termasuk grafik batang ganda, diagram garis, dan diagram
lingkaran
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik
N
o
Indikator
Kompetensi
Indikator
Pemahaman
Konsep
Proyek
Jumla
h
Proye
k
1 Menerjemah
kan Data
Membaca
Data
1. Perhatikan grafik di bawah ini!
a. Di bulan apa jumlah siswa yang absen paling
2
0
5
10
Jan
uar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Ap
ril
Me
i
Jun
i
Jumlah Siswa yang Absen
JumlahSiswayangAbsen
97
sedikit?
b. Di bulan apa jumlah siswa yang absen paling
banyak?
2. Lihatlah grafik batang di bawah ini!
a. Hasil panen apa yang paling banyak?
b. Berapa selisih antara panen kacang
tanah dengan jagung?
a. Berapakah rata-rata penjualan kue nastar
setiap minggu? 2 Menafsirkan
Data
Menentukan
Nilai Data
1. Di sebuah pegunungan, tepatnya di desa Suka Maju
ada sebuah madrasah ibtidaiyah yang bernama MI
Alhamdulilah. Semua yang bersekolah di MI itu
adalah penduduk asli desa Suka Maju. Karena letak
MI itu berada di daerah pegunungan, maka hanya
sedikit lulusan dari MI itu yang melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi ke kota. Namun seiring
perkembangan jaman, mulai banyak lulusan MI
tersebut yang bersekolah di kota. Berikut datanya
dalam 8 tahun terakhir :
Tahu
n
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
20
11
20
12
20
13
3 6 5 8 11 9 12 18
a. Berapa rata-rata siswa yang melanjutkan sekolah
ke kota antara tahun 2010 sampai tahun 2013?
2. Seluruh siswa di MI Alhamdulillah ada 120. Ketika
didata, ternyata 40% siswa menyukai buah apel. 30%
siswa menyukai pepaya. 30% siswa menyukai jeruk.
Sedang sisanya menyukai rambutan. Tentukan berapa
banyak siswa yang menyukai apel, papaya, jeruk atau
rambutan.
2
3 Mengekstra
polasi Data
Membuat
Grafik
1. Toko Sedap Nikmat adalah toko yang khusus menjual
kue nastar. Pada minggu I di toko itu berhasil menjual
60 toples kue nastar. Pada minggu II berhasil menjual
50 toples. Pada minggu ke III berhasil menjual 45
toples. Pada minggu IV berhasil menjual 55 toples.
Dan pada minggu ke V berhasil menjual 35 toples.
Buatlah grafik yang sesuai dengan hasil penjualan
5
0100200300400500600700
Banyaknya(kg)
98
toko Sedap Nikmat!
2. Siswa kelas 2 MI Barakallah berjumlah 30. 15 siswa
berangkat ke sekolah diantar ayahnya naik motor. 10
siswa berangkat ke sekolah menggunakan mobil
jemputan sedangkan sisanya berangkat ke sekolah
dengan berjalan kaki. Buatlah grafik yang sesuai untuk
kondisi di atas!
3. Buatlah grafik yang sesuai untuk data di bawah ini!
Ta
hun
20
06
20
07
20
08
20
09
20
10
201
1
20
12
201
3
3 6 5 8 11 9 12 18
4. Jumlah penduduk desa Subur Makmur pada tahun
1980 berjumlah 150 jiwa. Pada tahun 1990 ada wabah
menular sehingga jumlah penduduknya berkurang
menjadi 130 jiwa. Namun pada tahun 2000 banyak
pendatang yang tinggal di desa Subur Makmur
sehingga jumlah penduduk desa tersebut 170 jiwa.
Ketika diadakan penghitungan ulang pada tahun 2010
ternyata jumlah penduduk desa tersebut 210. Buatlah
grafik yang sesuai dengan kondisi di atas!
5. Buatlah diagram garis dari tabel berat badan seorang
bayi yang dipantau sejak lahir sampai berusia 9
bulan. Usia 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berat Bada
n
3,5 4 5,2 6,4 6,8 7.5 7,5 8 8,8 8,6
Bekasi, 27 April 2014
Henni Palupiningtyas
99
Lampiran 8 RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
(RPP)
Nama Madrasah : Al Hikmah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 2 X 35 menit
Kompetensi Inti
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
Kompetensi Dasar
3.16 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau
berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana
4.15 Mengumpulkan dan menata data diskrit dan menampilkan data menggunakan
bagan dan grafik termasuk grafik batang ganda, diagram garis, dan diagram
lingkaran
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengumpulkan data
100
Membaca data
Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram
Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Matematika Realistik dan metode diskusi peserta didik mampu :
Mengumpulkan data
Membaca data
Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram
Materi Pembelajaran
Menyajikan Data ( Terlampir )
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Matematika Realistik
Metode diskusi
Sumber Belajar
Buku guru kelas IV, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia 2013
Buku Gemar Matematika IV Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Media dan Alat Pembelajaran
1. Visual tentang penyajian data dalam berbagai diagram ( diagram batang, diagram
garis, dan diagram lingkaran )
2. Kertas origami, asturo, karton
3. Spidol
101
Kegiatan Pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan Pendidik dan Peserta Didik Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pendidik memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran (absen) dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan
tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Pendidik meminta agar peserta didik membentuk kelompok yang
terdiri dari 3-4 orang
Pendidik membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a
bersama dipimpin oleh seorang peserta didik dengan khidmat
7 menit
Pendidik menyampaikan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
tujuan yang akan dicapai
Pendidik memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan data.
Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran :
1. Mengumpulkan dan membaca data mata pelajaran yang paling
peserta didik suka dalam satu kelas
2. Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram
3. Menafsirkan sajian data
Inti Pendidik menyajikan berbagai visual grafik (batang, garis,
lingkaran)
Peserta didik mengamati visual yang pendidik sajikan
55
menit
Pendidik dan peserta didik melakukan tanya jawab yang berkaitan
dengan visual grafik
Pendidik lalu memberikan lembar kegiatan kepada peserta didik
Pendidik juga memberikan beberapa media yang berkaitan (
origami/asturo/karton, spidol)
Setelah membaca lembar kegiatan, diharapkan peserta didik dapat
menghubungkan data-data yang ada di lembar kegiatan dengan
peristiwa yang yang benar-benar terjadi dan mencoba menafsirkan
antara data yang satu dengan data yang lainnya.
Pendidik diharapkan tidak terlibat terlalu jauh dengan tugas peserta
didik
Disesuaikan dengan pemahaman dan pengalaman yang dimiliki
peserta didik, maka peserta didik menjelaskan cara mengerjakan
tugas pada lembara kegiatan dan hasil pengolahan data yang secara
kelompok.
Penutup Pendidik merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan seraya
merenung tentang materi yang baru saja di selesaikan
Pendidik meluruskan kesalahan pemahaman peserta didik tentang
pengolahan data
8 menit
Pendidik bersama peserta didik bersama-sama menyimpulkan
102
pembelajaran yang sudah dilakukan dan memberikan hikmah dari
pembelajaran yang sudah dilakukan (dikaitkan dengan nilai-nilai
religius)
Pendidik memberikan penghargaan bagipeserta didik yang dapat
menngerjakan tugas dengan benar, dan memberikan motivasi untuk
terus mempertahankan cara belajarnya yang sudah baik.
Guru memberikan pekerjaan rumah.
Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya (pengolahan data dengan menyebutkan angka terkecil
dan terbesar, menentukan mean, median dan modus)
Penilaian Pembelajaran
1. Teknik : Tes dan Non Tes
2. Bentuk : Kinerja
3. Instrumen : Pedoman Observasi
Jakarta, 27 April 2014
Kepala MI Al Hikmah Guru Kelas
Mursid, S.PdI Henni Palupiningtyas
103
Lampiran Materi (Pengolahan Data)
Konsep Pengolahan Data
Pengolahan Data atau Statistika pada awalnya dikatakan sebagai keterangan-
keterangan yang dibutuhkan oleh Negara. Seiring dengan perkembangan zaman,
pengolahan data banyak digunakan oleh masyarakat di berbagai bidang, seperti
bidang pemerintahan, agama, sosial, pendidikan dll. Pada bidang pemerintahan
misalnya digunakan untuk jajak pendapat, pertambahan jumlah penduduk, dll. Pada
bidang agama misalnya digunakan untuk perkembangan penganut agama tertentu,
perkembangan jumlah jamaah haji, dll. Pada bidang sosial misalnya digunakan untuk
laju penduduk produktif, perkembangan pengangguran, dll. Sedangkan pada bidang
pendidikan misalnya digunakan untuk kemajuan siswa di sekolah, laju nilai ujian
nasional, dll.
Data-data atau keterangan-keterangan tersebut, seringkali dinyatakan dengan
angka-angka atau bilangan. Data-data yang disajikan tersebut bisa membuat pembaca
merasa sulit untuk memahaminya. Pada kondiri tertentu, pembaca lebih senang data
tidak ditampilkan dalam bentuk tabel. Maka untuk mempermudah pembaca
memahami isi data-data tersebut disajikan dalam berbagai bentuk grafik. Pemilihan
bentuk diagram tergantung pada konteks, dan jenis data. Bentuk grafik yang sering
digunakan adalah grafik batang, grafik garis, dan grafik lingkaran.
i. Grafik Batang
Dalam membuat laporan maupun dalam penelitian, grafik batang dapat
digunakan untuk melihat perubahan data dalam jangka waktu tertentu.
Biasanya grafik batang di sajikan dalam sumbu tegak (vertikal) dan skala waktu
pada sumbu mendatar (horizontal). Penyajian pada grafik batang biasanya
berbentuk persegi panjang yang menyatakan frekuensi atau banyaknya data pada
kelompok tersebut.
104
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat diagram batang, yaitu :
1. Membuat sumbu mendatar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal).
2. Buatlah batang untuk masing-masing kategori data pada sumbu mendatar
(horizontal) dan banyaknya data pada sumbu tegak (vertikal). Antara batang
yang satu dengan yang lainnya tidak berdampingan, melainkan ada sedikit
jarak.
Misalnya pada sumbu mendatar adalah nama hari dan sumbu tegak adalah
banyaknya pasien yang berobat ke Puskesmas Desa Bojongsari.
Gambar 1: Diagram Batang
ii. Grafik Garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan keadaan yang
serba terus atau untuk melihat perubahan data dalam jangka waktu
tertentu.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat diagram baris, yaitu
:
1. Membuat sumbu mendatar (horizontal) yang digunakan sebagai
kategori data dan sumbu tegak (vertikal) digunakan untuk
frekuensi.
0
10
20
30
40
50
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
105
2. Sesuaikan data pada masing-masing sumbu. Lalu tarik garis tipis
dari masing-masing sumbu hingga berpotongan dan membentuk
sebuah titik.
3. Selanjutnya hubungkan titik-titik tersebut secara berurutan sampai
menjadi sebuah garis.
Misalnya banyaknya siswa yang melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi lagi Biasanya diagram garis di sajikan dalam sumbu
tegak (fertikal) dan skala waktu pada sumbu mendatar (horizontal).
Gambar 2 : Diagram Garis
iii. Grafik Lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan apabila macam datanya tidak
banyak dan untuk membandingkan antar suatu bagian dengan
keseluruhan.
Cara membuat diagram lingkaran adalah dengan membagi luas
lingkaran menjadi juring-juring dengan perbandingan masing-masing
luas juring sesuai dengan perbandingan frekuensi yang diwakilinya.
Luas juring sebanding dengan sudut pusat. Untuk menghitung sudut
pusat suatu juring dapat menggunakan rumus :
0
20
40
60
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
BANYAK PASIEN
BANYAK PASIEN
106
Misal di salah satu rumah makan sunda ada 4 jenis nasi yang bisa
dinikmati oleh setiap pengunjung. Berikut data pengunjung pada hari
minggu pada pekan pertama :
JENIS NASI JUMLAH PESANAN
Nasi Timbel 40
Nasi Tutug Oncom 25
Nasi Uduk 35
Nasi Kebuli 20
Jumlah 120
Sudut pusat juring untuk masing-masing jenis nasi pada suatu
rumah makan sunda dapat dihitung sebagai berikut :
Sudut pusat nasi Timbel = 40/120 X 360° = 120°
Sudut pusat nasi Tutug Oncom = 25/120 X 360° = 75°
Sudut pusat nasi Uduk = 35/120 X 360° = 105°
Sudut pusat nasi Kebuli = 20/120 X 360° = 60°
Sehingga grafik lingkarannya terlihat seperti di bawah ini :
Banyaknya data kategori A
Sudut Pusat Juring X° = ----------------------------------------- X 360°
Banyak data keseluruhan
107
Gambar 3: Diagram Lingkaran
Berikut adalah kegiatan yang dilakukan selama pengolahan data
berlangsung :
a. Mengumpulkan Data
Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum memulai penelitian
adalah mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan dapat peneliti
peroleh langsung dari obyek penelitian maupun sumber yang lain, seperti
koran dan majalah. Data yang dikumpulkan harus akurat dengan
penelitian yang sedang dilakukan. Tujuan pengumpulan data adalah untuk
mengetahui karakteristik obyek yang sedang diteliti. Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan :
i. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
beberapa pertanyaan kepada obyek penelitian dan mencatat atau
merekam jawaban yang diberikan.
ii. Angket
Angket adalah teknik mengumpulkan data dengan menyerahkan atau
mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh obyek penelitian.
Nasi Timbel 33%
Nasi Tutug Oncom
21%
Nasi Uduk 29%
Nasi Kebuli 17%
JUMLAH PESANAN
108
iii. Pengamatan
Pengamatan dapat dilakukan apabila peneliti merasa perlu untuk
melihat, menghayati dan melakukan sendiri tentang kegiatan yang
sedang diteliti.
b. Menyusun Data
Setelah data dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah
menyusun data. Sebab data yang telah peneliti peroleh biasanya masih
belum teratur, sehingga peneliti merasa kesulitan untuk mendapatkan
keterangan dari data yang diperoleh. Tujuan menyusun data adalah agar
data mudah di lihat dan dibaca.
c. Menyajikan Data
Data yang sudah disusun biasanya disajikan dalam bentuk daftar yang
disebut daftar baris atau daftar sebaran frekuensi. Data yang jumlahnya
sedikit biasanya langsung dapat digunakan untuk penelitian, sedangkan
data yang jumlahnya banyak harus melalui pengelompokan sebelum
akhirnya dapat digunakan.
d. Menganalisis Data
Analisis data merupakan bagian terpenting dari suatu penelitian.
tujuan dari analisis data adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas
dari data yang sudah disimpulkan dan disusun sehingga akan terlihat
manfaat data yang diperoleh.
e. Penarikan Kesimpulan
Setelah data di analisis, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari
data yang diperoleh.
109
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II
(RPP)
Nama Madrasah : Al Hikmah
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : IV / I
Alokasi Waktu : 10 X 35 menit
Kompetensi Inti
3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Kompetensi Dasar
3.16 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil pengukuran panjang atau
berat berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel sederhana
4.15 Mengumpulkan dan menata data diskrit dan menampilkan data menggunakan
bagan dan grafik termasuk grafik batang ganda, diagram garis, dan diagram
lingkaran
4.17 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau grafik
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengumpulkan data
110
Membaca data mentah
Menyajikan data ( dalam bentuk diagram )
Mengolah dan menyajikan
Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Matematika Realistik dan metode diskusi siswa mampu :
Mengumpulkan data
Membaca data
Mengolah dan menyajikan data dalam bentuk diagram
Materi Pembelajaran
Menyajikan Data ( Terlampir )
Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan Matematika Realistik
Metode diskusi
Sumber Belajar
Buku guru kelas IV, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia 2013
Buku Gemar Matematika IV Departemen Pendidikan Nasional, 2008
Media dan Alat Pembelajaran
1. Visual tentang penyajian data dalam berbagai diagram ( diagram batang, diagram
garis, dan diagram lingkaran )
2. Kertas origami, asturo, karton
3. Spidol
111
Kegiatan Pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Guru dan Siswa
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Pendidik memperlihatkan kesiapan diri siswa dengan mengisi
lembar kehadiran (absen) dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama
dipimpin oleh seorang siswa dengan khidmat
Guru menyampaikan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan tujuan
yang akan dicapai
Guru meminta agar siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 3-
4 orang
Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan data.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran :
1. Mengumpulkan data
2. Membaca data mentah
3. Menginterpretasikan data ( dalam bentuk grafik )
4. Mengolah dan menyajikan
7 menit
Inti Pertemuan pertama
Learning start with a question tentang data
Guru menyajikan dan menjelaskan contoh data yang didapat secara
langsung maupun tidak langsung
Guru menyajikan visual grafik (batang, garis, lingkaran)
Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengamati visual yang
sajikan serta melakukan tanya jawab.
Guru memberikan siswa lembar kegiatan (LKS), beberapa lembar
kertas kosong dan kertas origami. Guru meminta siswa untuk
memperoleh data secara langsung dari teman sekelasnya. Tugas
55
menit
112
dikerjakan dalam kelompok.
Setelah membaca lembar kegiatan, diharapkan siswa dapat
mengumpulkan data secara langsung (obyek adalah teman
sekelasnya) dan tidak langsung (membaca data siswa di kantor tata
usaha sekolah)
Diharapkan siswa dapat menghubungkan data-data yang ada di
diperolehnya dengan peristiwa yang yang benar-benar terjadi dan
mencoba menafsirkan antara data yang satu dengan data yang
lainnya.
Pertemuan Kedua
Guru menyajikan visual grafik (batang, garis, lingkaran)
Guru meminta siswa untuk membuka kembali data yang mereka
peroleh secara langsung dari teman-temannya.
Setelah seluruh data selesai dikumpulkan, maka guru meminta
kepada siswa untuk membaca data mentah, menentukan nilai
terkecil dan terbesar
Setelah siswa membaca data, maka guru memberi kebebasan siswa
untuk menyajikan data tersebut ke dalam bentuk grafik.
Guru diharapkan tidak terlibat terlalu jauh dengan tugas siswa
Disesuaikan dengan pemahaman dan pengalaman yang dimiliki
siswa, maka siswa menjelaskan cara mengerjakan tugas pada lembar
kegiatan dan hasil pengolahan data yang secara kelompok.
Pertemuan ketiga
Guru menyajikan dan menjelaskan contoh data yang didapat secara
langsung ( penjualan sayur di pasar)
Guru menyajikan visual grafik (batang, garis, lingkaran)
Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengamati visual yang
113
sajikan serta melakukan tanya jawab.
Guru lalu memberikan siswa lembar kegiatan (LKS), beberapa
lembar kertas HVS. LKS diselesaikan dengan kelompok.
Setelah membaca lembar kegiatan, diharapkan siswa mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan dengan membuat grafik yang
sesuai
Guru diharapkan tidak terlibat terlalu jauh dengan tugas siswa
Pertemuan keempat
Guru menyajikan dan menjelaskan contoh data yang didapat secara
langsung ( penjualan sayur di pasar)
Guru menyajikan visual grafik (batang, garis, lingkaran)
Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengamati visual yang
sajikan serta melakukan tanya jawab.
Guru lalu memberikan siswa lembar kegiatan (LKS), dan beberapa
lembar kertas HVS. LKS diselesaikan dengan kelompok.
Setelah membaca lembar kegiatan, diharapkan siswa mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan dengan membuat grafik yang
sesuai
Guru diharapkan tidak terlibat terlalu jauh dengan tugas siswa
Disesuaikan dengan pemahaman dan pengalaman yang dimiliki
siswa, maka siswa menjelaskan cara mengerjakan tugas pada lembar
kegiatan dan hasil pengolahan data yang secara kelompok.
Seluruh kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
secara bergantian ke depan kelas.
Setelah setiap kelompok selesai mempresentasikan hasil kerjanya,
mereka saling berdiskusi (Tanya jawab) tentang tugas yang sudah
diselesaikan.
114
Pertemuan kelima
Guru menyajikan dan menjelaskan contoh data yang didapat secara
langsung
Guru menyajikan visual grafik (batang, garis, lingkaran)
Siswa mendengarkan penjelasan guru, mengamati visual yang
sajikan serta melakukan tanya jawab.
Guru lalu memberikansiswa lembar soal sebagai test pada akhir
siklus 1.
Setelah membaca soal, diharapkansiswa mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan menjawab dengan benar
Penutup Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang dilakukan seraya
merenung tentang materi yang baru saja di selesaikan
Guru meluruskan kesalahan pemahaman siswa tentang pengolahan
data
Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran yang
sudah dilakukan dan memberikan hikmah dari pembelajaran yang
sudah dilakukan (dikaitkan dengan nilai-nilai religius)
Guru memberikan penghargaan bagi siswa yang dapat mengerjakan
tugas dengan benar, dan memberikan motivasi untuk terus
mempertahankan cara belajarnya yang sudah baik.
Guru memberikan pekerjaan rumah.
Menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya (pengolahan data dengan menyebutkan angka terkecil
dan terbesar, menentukan mean, median dan modus)
8 menit
Penilaian Pembelajaran
1. Teknik : Non Tes
2. Bentuk : Kinerja dan Proyek
115
3. Instrumen : Pedoman Wawancara dan Pedoman Observasi
Jakarta, 11 Mei 2014
Kepala MI Al Hikmah Guru Kelas
Mursid, S.PdI Henni Palupiningtyas
116
Lampiran 9 Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja Siklus I
No Nama Peserta
Didik
Pertemuan ke -
1 2 3 4 5 A1 Anjani Marlina 90 90 80 70 90 A2 Via Ramadani 60 80 70 70 50 A3 Agung Prasetyo 50 70 50 50 50 A4 Laili Maghfiroh 90 100 90 90 90 B1 M. Yusuf 90 100 80 70 100
B2 Lailatul Mubarokah 90 90 60 70 80 B3 Putri Rohma A 70 90 70 70 60 B4 Surya Dinata 50 50 50 60 50 C1 Lailatul Fajriyah 90 80 70 70 90 C2 Nailla Syaharani 70 80 70 70 50 C3 Yanwar Rifal 50 80 80 70 90
C4 Erna Ratnasari 60 70 70 70 70 D1 Raju Riskiya 80 100 90 80 100 D2 Aprilia 80 80 90 70 100 D3 Wulandari 50 50 50 50 70 D4 Widya Astuti 50 70 70 70 70 E1 Sri Gita P 80 80 80 70 50
E2 Iis Dahlia 60 80 80 70 50 E3 Rizki Amiludin 50 70 70 50 60 E4 Alisa Septia 80 50 80 60 70 F1 M Yudha 100 100 90 90 80 F2 Wafiq Aziz 70 60 60 60 50 F3 Nur Asiah 70 80 80 60 70 F4 Zaki Efendi 0 90 70 50 70
G1 Damarani Yuliana 90 90 80 80 70 G2 Ihas Subhana 50 70 70 50 50 G3 Siti Khoirunisa 0 70 70 50 50 G4 M Rizaldi 50 0 60 50 50
Rata-rata : 65,36 75,71 72,50 65,71 68,93
117
Penilaian Kinerja Siklus II
No Nama Peserta
Didik
Pertemuan Ke-
6 7 8 9 10
A1 Anjani Marlina 100 90 80 90 100
A2 Via Ramadani 70 70 70 90 100
A3 Agung Prasetyo 70 0 80 70 80
A4 Laili Maghfiroh 100 100 100 100 100
B1 M. Yusuf 90 90 90 100 90
B2 Lailatul Mubarokah 80 90 90 90 80
B3 Putri Rohma A 80 80 80 100 90
B4 Surya Dinata 70 50 0 60 60
C1 Lailatul Fajriyah 80 70 80 90 90
C2 Nailla Syaharani 80 80 80 90 90 C3 Yanwar Rifal 70 90 90 100 90 C4 Erna Ratnasari 80 80 80 90 90 D1 Raju Riskiya 90 90 90 90 100
D2 Aprilia 80 80 80 90 90 D3 Wulandari 80 0 60 70 90 D4 Widya Astuti 80 80 80 90 90 E1 Sri Gita P 80 80 60 90 90 E2 Iis Dahlia 80 70 70 90 90 E3 Rizki Amiludin 80 80 80 90 80
E4 Alisa Septia 70 80 70 90 90 F1 M Yudha 100 100 100 100 90 F2 Wafiq Aziz 80 90 80 90 90 F3 Nur Asiah 70 70 80 80 90 F4 Zaki Efendi 80 70 80 100 90 G1 Damarani Yuliana 90 80 80 100 90 G2 Ihas Subhana 80 70 70 80 80
G3 Siti Khoirunisa 80 70 80 90 70
G4 M Rizaldi 60 50 60 60 70
Rata-rata : 80,36 73,21 76,43 88,21 87,50
118
Lampiran 10 Penilaian Proyek
Penilaian Proyek Siklus I
No Nama Peserta
Didik
Pertemuan ke -
1 2 3 4 5
A1 Anjani Marlina 66,67 46.67 53.33 53.33 88.89
A2 Via Ramadani 55,56 40,00 40,00 40,00 66.67
A3 Agung Prasetyo 44,44 33.33 33.33 40,00 66.67
A4 Laili Maghfiroh 66,67 40,00 53.33 53.33 88.89
B1 M. Yusuf 55,56 40,00 46.67 46.67 77.78
B2 Lailatul Mubarokah 44,44 40,00 46.67 46.67 77.78
B3 Putri Rohma A 44,44 40,00 46.67 46.67 77.78
B4 Surya Dinata 33,33 26.67 33.33 40,00 66.67
C1 Lailatul Fajriyah 44,44 33.33 46.67 46.67 77.78
C2 Nailla Syaharani 44,44 40,00 40,00 40,00 66.67
C3 Yanwar Rifal 44,44 33.33 40,00 40,00 66.67
C4 Erna Ratnasari 44,44 33.33 33.33 40,00 66.67
D1 Raju Riskiya 66,67 40,00 46.67 46.67 77.78
D2 Aprilia 66,67 40,00 40,00 40,00 66.67
D3 Wulandari 33,33 33.33 33.33 40,00 55.56
D4 Widya Astuti 44,44 40,00 40,00 40,00 66.67
E1 Sri Gita P 44,44 40,00 40,00 40,00 66.67
E2 Iis Dahlia 33,33 33.33 33.33 40,00 66.67
E3 Rizki Amiludin 55,56 40,00 40,00 40,00 66.67
E4 Alisa Septia 33,33 33.33 40,00 40,00 66.67
F1 M Yudha 66,67 53.33 53.33 53.33 88.89
F2 Wafiq Aziz 44,44 40,00 40,00 40,00 66.67
F3 Nur Asiah 33,33 33.33 33.33 40,00 66.67
F4 Zaki Efendi 0 33.33 40,00 40,00 66.67
G1 Damarani Yuliana 66,67 46.67 53.33 53.33 88.89
G2 Ihas Subhana 33,33 33.33 40,00 40,00 55.56
G3 Siti Khoirunisa 0 33.33 40,00 40,00 66.67
G4 M Rizaldi 33,33 0 33.33 40,00 66.67
Rata-rata : 44,44 58,58 36.43 41.43 71.03
119
Penilaian Proyek Siklus II
No Nama Peserta
Didik
Pertemuan ke -
6 7 8 9 10
A1 Anjani Marlina 60,00 60,00 100 77.78 88.89
A2 Via Ramadani 33.33 33.33 88.888889 77.78 66.67
A3 Agung Prasetyo 40,00 0 88.888889 88.89 66.67
A4 Laili Maghfiroh 53.33 53.33 100 88.89 100
B1 M. Yusuf 53.33 53.33 100 88.89 88.89
B2 Lailatul Mubarokah 40,00 53.33 100 88.89 88.89
B3 Putri Rohma A 46.67 53.33 100 55.56 100
B4 Surya Dinata 33.33 20,00 0 66.67 66.67
C1 Lailatul Fajriyah 40,00 40,00 66.666667 88.89 88.89
C2 Nailla Syaharani 46.67 53.33 100 100 88.89
C3 Yanwar Rifal 53.33 60,00 100 66.67 88.89
C4 Erna Ratnasari 46.67 33.33 66.666667 100 77.78
D1 Raju Riskiya 60,00 53.33 88.888889 77.78 88.89
D2 Aprilia 46.67 46.67 66.666667 66.67 77.78
D3 Wulandari 40,00 0 66.666667 66.67 66.67
D4 Widya Astuti 46.67 40,00 66.666667 66.67 88.89
E1 Sri Gita P 40,00 33.33 66.666667 55.56 77.78
E2 Iis Dahlia 40,00 33.33 44.444444 100 77.78
E3 Rizki Amiludin 53.33 53.33 88.888889 66.67 100
E4 Alisa Septia 40,00 40,00 66.666667 100 77.78
F1 M Yudha 60,00 53.33 88.888889 88.89 100
F2 Wafiq Aziz 53.33 53.33 100 66.67 88.89
F3 Nur Asiah 40,00 40,00 66.666667 100 66.67
F4 Zaki Efendi 60,00 53.33 88.888889 77.78 88.89
G1 Damarani Yuliana 46.67 33.33 77.777778 66.67 100
G2 Ihas Subhana 40,00 33.33 66.666667 77.78 66.67
G3 Siti Khoirunisa 40,00 33.33 77.777778 66.67 66.67
G4 M Rizaldi 26.67 26.67 66.666667 77.78 66.67
Rata-rata : 45.71 40.71 78.57 79.76 82.53