UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN...

98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : MUHAMMAD IBNU SINA K4608126 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Transcript of UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN...

Page 1: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS

BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

SKRIPSI

Oleh :

MUHAMMAD IBNU SINA

K4608126

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS

BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh :

MUHAMMAD IBNU SINA

K4608126

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan

Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 6: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Muhammad Ibnu Sina. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli. 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan hasil belajar tembakan bebas

bola basket melalui pendekatan bermain pada siswa kelas XI Multimedia 1 SMK

Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Sumber data dalam penelitian ini siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1

Surakarta, tahun ajaran 2011 / 2012 berjumlah 29 orang yang terdiri atas 14 siswa

putri dan 15 siswa putra. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik

pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi atau arsip.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif

yang didasarkan pada analisis kualitatif dengan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran dengan

pendekatan bermain, dapat meningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola basket

dari hasil analisis yang diperoleh peningkatan yang signifikan dari Prasiklus ke siklus

I ke siklus II. Hasil belajar tembakan bebas bola basket pada siklus I dalam kategori

tuntas adalah 44,82% jumlah siswa yang tuntas adalah 13 siswa. Pada siklus II terjadi

peningkatan prosentase hasil belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 72,42%,

sedangkan siswa yang tuntas 21 siswa.

Simpulan penelitian ini adalah melalui model pembelajaran dengan

pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola basket

siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta.

Page 7: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Muhammad Ibnu Sina. THE ATTEMPT OF IMPROVING BASKETBALL

FREE SHOOTING LEARNING ACHIEVEMENT USING GAME

APPROACH IN THE XI MULTIMEDIA 1 GRADERS OF SMK KRISTEN 1

SURAKARTA IN THE SCHOOL YEAR OF 2011/2012. Thesis, Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, July.

2012.

This research aims to improve the basketball free shooting learning

achievement using game approach in the XI multimedia 1 graders of SMK Kristen 1

Surakarta in the school year of 2011/2012.

This study was a Classroom Action Research (CAR). The data source in this

research was the XI multimedia 1 graders of SMK Kristen 1 Surakarta in the school

year of 2011/2012 consisting of 29 students: 14 girls and 15 boys. The data source

derived from teacher and students. Techniques of collecting data used were

observation, interview, questionnaire and documentation or archive. Technique of

analyzing data used in this research was descriptive one based on the qualitative

analysis with percentage.

The result of research showed that the learning model with game approach

could improve the learning achievement of basketball free shooting from the result of

analysis obtaining the significant improvement from Pre-cycle to cycle I to cycle II.

The learning achievement of basketball free shooting in cycle I belonging to passing

category was 44,82 % with 13 students passing. In cycle II it increased to 72,41%,

with 21 students passing.

The conclusion of research was that the learning model with game approach

could improve the learning achievement of basketball free shooting of the XI

multimedia 1 graders of SMK Kristen 1 Surakarta.

Page 8: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

# Mengapai semua yang diimpikan tidak lah mudah, semuanya akan takkan terwujud

apa bila hanya diam dan memikirkannya saja, kejar lah semua impian dengan kerja

keras karena didalamnya ada proses yang mendewasakan kita.

# Berlari secepat yang kita bisa untuk mendapatkan kesuksesan, berjalanlah dengan

pasti untuk mampertahankan semua yang diraih, dan duduklah sebentar untuk

menikmati semua perjalanan hidup ini.

# Dengan semangat di dalam diri ini, kalah kan rasa malas didalam sanubari yang

membuat sulit untuk memulai suatu kebaikan.

# Belajar Belajar Belajar , latihan latihan latihan dan menang

Page 9: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahim

Teriring syukurku pada-Mu, keperembahkan karya ini untuk :

“Bapak dan Ibu”

Doa dan Ridhomu yang begitu besar sebesar jagat raya yang selalu

menyertaiku, cintamu yang seluas lautan selalu membuat bertahan sampai saat ini,

dan pengorbananmu yang tak kenal lelah untuk anakmu. Memiliki kalian merupakan

hal terindah dalam hidup ini dan kasih sayang yang kalian berikan tak kan mampu

aku membalasnya.

“Fajar, Reka, dan Semua Keluargaku”

Kita kan selalu berjuang bersama, saling memahami, membantu mencintai

selama-lamanya dan kalian yang selalu aku rindukan. Terima kasih telah

memberikan semangat yang tidak henti-hentinya.

“Sobat-sobat Penjas 08 dan Semua Temen-temen Seperjuang”

Tidak ada sedikit pun penyesalan mengenal kalian, hal terindah saat

belajar, beroganisasi, tertawa, perbedaan pendapat dan latihan bersama. Semoga

yang kita dapat selama ini bermanfaat berguna bagi Nusa dan Bangsa. Tak terasa

kebersamaan ini seakan-akan perlahan hilang suka duka meraih apa yang menjadi

suatu tujuan memang terkadang sakit, senang, dan indah semua itu adalah suatu

proses.

Temen-temen BRAHMAHARDHIKA

Kalian memang luar biasa tidak pernah pantang menyerah dengan keadaan

seekstrim apapun.

Page 10: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi

ilmu dan, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

TEMBAKAN BEBAS BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN

PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa

terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan

dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Jurusan Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. H. Sunardi, M.Kes., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi

dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Drs. Agus Mukholid, M.Pd., selaku Pembimbing II, yang selalu memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Kepala SMK Kristen 1 Surakarta, yang telah memberi kesempatan dan tempat

guna pengambilan data dalam penelitian.

Page 11: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Susanto, selaku Guru mata pelajaran Pendidikas Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,

yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.

8. Para siswa kelas XI Multimedia I yang telah bersedia untuk berpatisipasi dalam

pelaksanaan penelitian ini.

9. Semua pihak dan sahabat-sahabat saya yang turut membantu dalam penyusuan

skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 12: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... v

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

D. Manfaat Hasil Penelitian ................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 6

1. Pendidikan Jasmani .............................................................. 6

a. Pengertian Pendidikan Jasmani ..................................... 6

b. Peranan dan Tujuan Pendidikan Jasmani ...................... 7

2. Pembelajaran ......................................................................... 9

a. Pengertian Pembelajaran ............................................... 9

b. Ciri-ciri Pembelajaran .................................................... 11

Page 13: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran ......................................... 14

3. Pendekatan Pembelajaran .......................................................... 18

4. Permainan Bola Basket.............................................................. 20

a. Sejarah Bola Basket .......................................................... 20

b. Teknik Menembak (Shooting) Bola Basket ...................... 21

c. Tembakan Bebas Bola Basket ........................................... 24

5. Pendekatan Bermain .................................................................. 30

a. Pengertian Bermain .......................................................... 30

b. Pengaruh Bermain ............................................................ 31

c. Penggunaan Pendekatan Bermain .................................... 33

B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................... 37

B. Subjek Penelitian ......................................................................... 38

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 38

D. Pengumpulan Data ....................................................................... 38

E. Uji Validitas Data ........................................................................ 40

F. Analisis data ................................................................................. 40

G. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................... 41

H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 42

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Prasiklus ...................................................................... 47

B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 49

1. Siklus I .................................................................................. 49

a. Rencana Tindakan I ......................................................... 49

b. Pelaksanaan Tindakan I ................................................... 51

c. Observasi Tindakan I ....................................................... 58

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I ..................................... 61

e. Deskripsi Data Tindakan I ............................................... 63

Page 14: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Siklus II ................................................................................. 65

a. Rencana Tindakan II ........................................................ 65

b. Pelaksanaan Tindakan II .................................................. 66

c. Observasi Tindakan II ...................................................... 71

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II .................................... 73

e. Deskripsi Data Tindakan II .............................................. 74

C. Perbandingan Hasil Penelitiam ................................................... 75

D. Pembahasan ................................................................................. 76

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 78

B. Implikasi ...................................................................................... 78

C. Saran ............................................................................................ 80

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 82

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 84

Page 15: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ............................ 37

3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ........................................................ 39

3.3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa .................................................

41

4.1. Diskripsi Data Awal Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket .......... 48

4.2. Diskripsi Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Siklus I ................ 64

4.3. Diskripsi Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Siklus II .............. 74

4.4 Perbandingan Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket ....................... 75

Page 16: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Tembakan Satu Tangan .............................................................................. 25

2.2. Tembakan Dua Tangan .............................................................................. 25

2.3. Daerah Bersyarat Untuk Tembakan Bebas ................................................ 29

2.4. Alur Kerangka Berfikir .............................................................................. 36

3.1. Alur Tahap Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 44

4.1. Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Pratindakan ........................ 48

4.2. Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Siklus I ................................ 64

4.3. Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Siklus II ............................... 74

4.4. Peningkatan Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket ......................... 75

Page 17: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ...............................................

84

2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................................. 131

3 Rekapitulasi Penilaian Prasiklus Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket 165

4 Rekapitulasi Penilaian Siklus I Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket 166

5 Rekapitulasi Penilaian Siklus II Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket 167

6 Foto Pembelajaran pada Siklus I .................................................................. 168

7 Foto Pembelajaran pada Siklus II ................................................................ 171

Page 18: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia

merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani dapat

didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan

pendidikan melalui gerak fisik. Oleh karena itu pendidikan jasmani harus diutamakan

mengingat mempunyai tujuan yang penting dalam pengembangan pembelajaran.

Banyak yang mengagap, kurang penting mengikuti mata pelajaran pendidikan

jasmani, dikarenakan belum mengerti peran dan fungsi pendidikan jasmani.

Tujuan pendidikan jasmani bukan hanya mengembangkan ranah jasmani,

tetapi juga mengembangkan seluruh potensi siswa. Secara lengkap bertujuan untuk

mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis,

stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran, dan tindakan moral melalui

kegiatan aktivitas jasmani dan olahraga. Pendidikan jasmani memberikan

kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar

melalui aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistimatis,

terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman belajar di arahkan untuk membina,

sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Dalam proses

pembelajaran penjas guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak

dasar, teknik dan strategi permainan olahraga, internalisasi nilai – nilai (sportivitas,

jujur,kerjasama, dan lain – lain ) dan pola pembinaan hidup sehat yang dalam

pelaksanaannya bukan melalui pengajaran yang konvensional di dalam kelas yang

bersifat teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental intelektual, emosi dan sosial.

Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan, didaktik,

metodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran permainan bolabasket diajarkan macam-

macam teknik dasar bolabasket. Macam-macam teknik dasar bolabasket yang

Page 19: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

diajarkan dalam pendidikan jasmani meliputi: melakukan penguasaan bola

(ballhandling), menggiring bola (dribell), menembak (shooting), melakukan passing

dada, pantulan, dan passing dari atas kepala dan menangkap, mengembangkan

kerjasama tim dalam permainan, dan melakukan permainan bolabasket dalam

peraturan yang berlaku. Permainan bolabasket juga mengejarkan nilai-nilai toleransi,

sportifitas, fair play, mendidik, kompetitif, menghibur dan menyehatkan melalui

aktivitas fisik sehingga kebugaran jasmani bisa ditinggkatkan. Indikator-indikator

inilah yang harus menjadi pedoman guru dalam melaksanakan pembelajaran bola

basket. Indikator keberhasilan belajar tersebut akan lebih optimal dicapai, jika guru

kreatif menerapkan berbagai pendekatan, dan metode yang tercangkum dalam model

pembelajaran tentu saja semua pendekatan, dan metode yang diterapkan tersebut

dilandasi teori-teori yang kokoh dan relevan sehingga kompetensi yang diharapkan

dimiliki oleh siswa dapat tercapai.

Menembak salah satu teknik dasar bola basket yang mempunyai peran

penting terhadap keseluruhan jalannya permainan. Untuk mencetak angka dalam

pertandingan bola basket dapat dilakukan dengan cara, salah satu di antaranya

tembakan bebas. Memperhatikan konsep tujuan permainan bolabasket maka

tembakan bebas merupakan keterampilan teknik yang inti untuk dipelajari. Sehingga

wajar jika dalam pelajaran bola basket keterampilan tembakan bebas dijadikan fokus

untuk pembelajaran. Tembakan bebas merupakan salah satu keterampilan teknik

yang paling digemari terutama oleh siswa yang baru belajar bolabasket. Melalui

berbagai teknik, metode, dan strategi Pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Model pendekatan bermain, dimaksudkan untuk mengembangkan aspek-

aspek kemampuan motorik melalui aktivitas bermain yang variatif, berjenjang tingkat

kesulitannya. Permainan bolabasket merupakan kombinasi antara kegembiraan gerak

dan tantangan tugas gerak yang dekat dengan pengalaman nyata. Dengan demikian

guru dapat memanfaatkan pendekatan bermain ini untuk memotivasi siswa

melakukan tembakan bebas bolabasket dengan memberikan materi yang merangsang

Page 20: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

untuk bermain, yaitu menggunakan pemanasan dengan permainan agar siswa senang

dalam mengikuti pembelajaran lebih lanjut.

Bermain adalah aktivitas yang menyenangkan, serius, dan sukarela, di mana

anak berada dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya. Bermain bersifat

menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu yang menyenangkan, dengan tidak

banyak pemikiran. Bermain bersifat serius karena bermain memberi kesempatan

untuk meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan untuk

memunculkan rasa menjadi sesuatu dan untuk memunculkan rasa menjadi manusia

penting. Bermain bersifat tidak nyata karena anak berada di luar kenyataan, dan

memasuki dunia imajiner. Bermain memberikan suatu arena di mana anak masuk

atau terlibat untuk menghilang dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-

kadang menemukan dirinya sendiri melalui bermain. Bermain merupakan cara untuk

berkolaborasi dan berekspresimen dengan dunia sekitar sehingga anak akan

menemukan sesuatu dari pengalaman bermain.

Guru harus memandang permainan sebagai sesuatu yang dapat memberikan

kontribusi yang berharga pada perkembang total anak. Melalui permainan, anak dapat

memiliki pengalaman sukses dan berpretasi. Di samping itu, beberapa tujuan dapat

dicapai melalui permainan, seperti keterampilan sosial, menerima aturan, dan

pemahaman yang lebih baik pada dirinya. Seperti halnya bermain, permainan

biasanya bersifat terstruktur dan memiliki hasil yang dapat diprediksi. Anak bermain

permainan dalam fikiran memiliki tujuan tertentu. Anak tidak memiliki kebebasan

yang luas untuk mengikuti gerakan hati dan lebih terbatas karena perilakunya menjadi

bagian untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Di dalam permainan, anak

meletakkan keterbatasan-keterbatasan pada dunia bermain dan mengubah bermain

menjadi suatu pertunjukan. Batasan-batasan meliputi batas-batas tempat dan waktu,

mengikuti aturan dan tujuan-tujuan yang dinyatakan dengan jelas.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan kolaborator yang telah

dilakukan, pembelajaran tembakan bebas bola basket di kelas XI Multimedia 1 SMK

Kristen 1 Surakarta masih terdapat ada kendala yang dihadapi, misalnya lapangan

Page 21: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

olahraga untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani sangat terbatas hanya satu

lapangan bola basket menyebabkan pelajaran tidak optimal, siswa kurang tertarik

dengan pelajaran tembakan bebas bola basket, serta siswa tidak sungguh-sungguh dan

kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan data pratindakan yang diperoleh

dari penilaian tembakan bebas bola basket siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen

1 Surakarta dengan kententuan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70. Dari 29

siswa, 17,24% atau 5 siswa yang tuntas penilaian tembakan bebas meliputi aspek

psikomotor, afektif, dan kognitif dengan nilai di atas KKM dan 82,75% atau 24

siswa nilainya masih di bawah KKM. Di samping itu juga, pendekatan pembelajaran

yang selama ini diterapkan oleh guru belum menunjukkan hasil yang optimal

dikarenakan kurang kreatif & inovatif dalam mengajar pelajaran tembakan bebas bola

basket. Kondisi semacam ini harus diperhatikan dan perlu ditelusuri faktor-faktor

penyebabnya.

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penulis

bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research),

pada siswa kelas Kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta dengan judul

”Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Melalui

Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012 ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan, maka didapat perumusan

masalah sebagai berikut:

Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tembakan

bebas bola basket siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012?

Page 22: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian

ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola basket melalui

pendeketan bermain pada siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai, diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi siswa kelas XI Multimedia 1

Melalui model pembelajaran dengan pendekatan bermain dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih

terpacu dan semangat dalam mengikuti pelajaran di sekolah.

2. Bagi guru pendidikan jasmani SMK Kristen 1 Surakarta

Penelitian ini dapat dijadikan pedoman untuk menentukan dan memilih

model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang lebih baik dan efektif

untuk meningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola basket untuk siswanya.

3. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa melalui model pembelajaran dengan

pendekatan bermain dapat meningkatkan penguasaan teknik atau materi dalam

pembelajaran.

Page 23: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Jasmani

a. Pengertian Pendidikan Jasmani

Kata fisik atau jasmani (physical) menunjukkan pada tubuh atau

badan (body). Kata fisik seringkali digunakan sebagai referensi dalam

berbagai karakteristik jasmaniah, seperti kekuatan fisik (physical strenght),

perkembangan fisik (physical development), kecakapan fisik (physical

prowess), kesehatan fisik (physical health). dan penampilan fisik (physical

appearance).Kata fisik dibedakan dengan jiwa atau fikiran (mind). Oleh

arena itu, jika kata pendidikan (education) ditambahkan dalam kata fisik,

maka membentuk frase atau susunan kata pendidikan fisik atau pendidikan

jasmani (physical education), yakni menunjukkan proses pendidikan tentang

aktivitas-aktivitas yang mengembangkan dan memelihara tubuh manusia.

Berikut pengertian penjas menurut Samsudin (mengutip simpulan Cholik

Mutohir, 1992) yang menyatakan bahwa :

Suatu proses pendidikan seseorang sebagai perorangan atau anggota

masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbaga

jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan

kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan

perkembangan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka

pembentukan manusia indonesia berkualitas berdasarkan

Pancasila(2008: 2).

Selanjutnya pengertian pendidikan jasmani menurut Samsudin

(2008) mengemukakan:

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas

jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup

sehat dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar

Page 24: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotorik, kognitif, dan

afektif setiap siswa (hlm. 2).

Program pengajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di

sekolah apabila dapat terorganisir dengan baik, akan dapat memberikan

sumbangan yang sangat berarti dalam pertumbuhan dan perkembangan

siswa baik pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani yang

harmonis maupun dalam rangka menyiapkan siswa secara fisiologis yang

mengarah kepada usaha-usaha keras yang sangat berguna untuk

meningkatkan kemantapan jasmani dan rohani dalam membantu

mengembangkan kemampuan dan kepribadian yang sangat besar

pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam lingkungan.

Pendidikan jasmani tidak semata-mata mengembangkan

ketrampilan jasmani, tetapi masih banyak mereka yang tidak memahami

bahwa Pendidikan jasmani juga mengembangkan ketrampilan sosial (social

Skill), emosional dan intelektual. Pendidikan jasmani lebih disoroti dari sisi

kelemahan dan kekuranganya dibandingkan dengan sisi-sisi positif dan

keunggulannya. Pemahaman dan penilaian yang demikian sudah barang

tentu tidaklah benar. Bila dicermati, pengajaran yang baik dalam pendidikan

jasmani lebih dari sekedar mengembangkan ketrampilan berolahraga.

Pengajaran yang baik tersebut melibatkan aspek-aspek yang berhubungan

dengan apa yang sebenarnya dipelajari oleh siswa melalui partisipasinya,

apakah itu neuromuskuler, intelektual, emosional, dan bukan aktivitasnya

olahraga semata. Pendidikan jasmani yang merupakan bagian pendidikan

keseluruhan pada hakikatnya adalah proses pendidikan dimana terjadi

interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui

aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya.

Page 25: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Peranan dan Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani yang merupakan salah satu alat dalam usaha

pencapaian tujuan pendidikan, sangat besar peranannya terhadap

pembentukan dan perkembangan manusia. Untuk keberhasilan dalam usaha

pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan diperlukan adanya suatu cara

dalam pelaksanaannya. Demikian juga untuk melaksanankan pendidikan

jasmani di sekolah, baik berupa alat-alat yang nyata di dalam melakukan

suatu bentuk gerakan. Pendidikan jasmani dijadikan sebagai salah satu

sarana untuk membentuk dan mengembangkan sifat-sifat kepribadian pada

anak secara positif.

Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991) menyatakan, “peranan

pendidikan jamani sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan tubuh,

pembentukan prestasi, pembentukan sosial, keseimbangan mental, kecepatan

proses berpikir, dan kepribadian anak” (hlm. 8).

Tujuan penjas berorientasi pada setiap siswa .pendekatan

pemecahan masalah merupakan cara yang baik apabila digunakan dalam

pengajaran atau plajaran pendidikan jasmani. Karena pendekatan ini dapat

meningkatkan partisipasi maksimum,memberikan keleluasasn gerak yang

memadai dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan

Tujuan pendidikan jasmani menerut Samsudin (2008) menyatakan:

1) Meletakkan landasan karakter yang kuat melalui internalisasi nilai

dalam pendidikan jasmani

2) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai,

sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajemukan budaya, etnis,

dan agama.

3) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis melalui tugas-tugas

pembelajaran pendidikan jasmani.

4) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab,

kerja sama, percaya diri, dan demokratis melalui aktivitas jasmani.

5) Mengembangkan keterampilan gerak dan keterampilan teknik serta

strategi berbagai permainan dan olahraga, aktivitas pengembangan,

senam, aktivitas ritmis, akuatik (aktivitas air) dan pendidikan luar

kelas (outdoor education).

Page 26: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

6) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup

sehat melalui berbagai aktivitas jasmani.

7) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri

sendiri dan orang lain.

8) Mengetahui dan memahami konsep aktivitas jasmani sebagai

informasi untuk mencapai kesehatan, kebugaran, dan pola hidup

sehat.

9) Mengisi waktu luang dengan aktivitas jasmani yang bersifat rekreatif

(hlm. 3).

Dengan demikian tujuan jasmani berkaitan dengan pengembangan

aktivitas fisik maupun jiwa, sehingga nanti mempersiapkan siswa dapat

terjun dalam masyarakat secara maksimal.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pendidikan, latihan, pembelajaran, teknologi pendidikan, istilah-istilah

tersebut masing-masing memiliki pengertiannya sendiri-sendir, berbeda

tetapi berhubungan erat. Menurut Oemar Hamalik (2001) menyatakan

bahwa, “pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-

unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran” (hlm. 57). Sedangkan

menurut Benny A. Pribadi (2009) menyatakan bahwa, “pembelajaran adalah

proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya aktivitas

belajar dalam diri individu” (hlm. 10).

Bila pengajar diartikan sebagai perbuatan pengajar tentunya ada

yang mengajar yaitu guru dan ada yang diajar atau yang belajar yaitu siswa.

Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan perbuatan belajar

mengajar. Kegiatan belajar-mengajar merupakan satu kesatuan dari dua

kegiatan yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam

kegiatan belajar-mengajar tersebut, sedangkan mengajar merupakan kegiatan

Page 27: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sekunder yang dimaksudkan untuk dapat terjadi kegiatan belajar yang

optimal. Situasi yang memungkinkan terjadi kegiatan pembelajaran yang

optimal adalah situasi dimana siswa dapat berinteraksi dengan guru dan

bahan pengajaran ditempat tertentu yang telah diatur dalam rangka

terciptanya tujuan. Situasi itu dapat dioptimalkan dengan menggunakan

metode dan media yang tepat. Agar dapat diketahui keefektifan kegiatan

belajar-mengajar, maka setiap proses dan hasilnya harus dievaluasi.

Menurut H.J Gino, et al. (1993) menyatakan bahwa kegiatan

belajar-mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa

komponen :

1) Siswa, adalah seseorang yang bertindak sebagai pencari, penerima,

dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

2) Guru adalah seseorang yang bertindak sebagai pengelolah kegiatan

belajar mengajar, katalisator belajar-mengajar, dan peran lainnya

yang memungkinkan berlangsungnya kegaitan belajar-mengajar yang

efektif .

3) Tujuan yakni penyataan tentang perubahan perilaku yang diinginkan

terjadi pada siswa setelah menikuti belajar-mengajar. Perubahan

perilaku tersebut mencakup perubahan keognitif, psikomotor, dan

afektif.

4) Isi pembelajaran, yakni segala informasi berupa fakta, prinsip, dan

konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

5) Metode, yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan mereka

untuk mencapai tujuan.

6) Media, yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa peralatan yang

digunakan untuk manyajikan informasi kepada para siswa agar

mereka dapat mancapai tujuan.

7) Evaluasi, yakni cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu

proses dan hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen

kegiatan belajar-mengajar komponen-komponen kegiatan belajar-

mengajar tersebut selain berinteraksi satu dengan yang lain dan

bermula serta bermuara pada tujuan, sehingga merupakan suatu

sistem (hlm. 30).

Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat

proses mengajar, membimbing, melatih, memberi contoh, dan atau mengatur

Page 28: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

serta memfasilitasi berbagai hal kepada peserta didik agar bisa belajar

sehingga tercapai tujuan pendidikan. Pembelajaran juga diartikan sebagai

usaha sistematis yang memungkinkan terciptanya pendidikan.

Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat diambil kesimpulan

bahwa pengertian pembelajaran yaitu upaya yang direncanakan dan

dilakukan untuk memungkinkan terjadinya kegiatan belajar pada diri warga

berguna untuk mencapai tujuan belajar. Dengan melalui kegiatan

pembelajaran, pendekatan pembelajaran merupakan aspek yang sangat

penting dan mempunyai hubungan fungsional untuk mencapai tujuan

intruksional. Untuk itu seorang guru harus memilih atau menentukan

pendekatan pembelajaran mana yang sesuai untuk pembelajaran yang tepat

dan dapat memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran secara

efektif dalam kegiatan iteraksional. Pembelajaran yang tepat ditentukan

berdasarkan analisis terhadap hal-hal tertentu. Dengan demikian kegiatan

pembelajaran dengan sendirinyaharus memperhatikan fektor-faktor internal

dan eksternal yang merupakan faktor yang penting dalam menentukan

pembelajaran.

b. Ciri–ciri Pembelajaran

Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta

dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai

pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi

yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta

didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu

objektif yang ditentukan ( aspek kognitif ), juga dapat mempengaruhi

perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan ( aspek psikomotor)

seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan

satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga

menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik. Berdasarkan

hal tersebut, maka dalam pembelajaran terdapat ciri-ciri tertentu. Menurut

Page 29: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Oemar Hamalik (2001) ciri-ciri yang terkandung dalam pembelajaran

sebagai berikut:

Rencana adalah penataan ketenangan, materila, dan prosedur, yang

merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana

khusus. Kesaling tergantungan adalah antara unsur-unsur pembelajaran

yang serasi dalam keseluruhan masing-masing memberikan

sumbangannya kepada sistem pembelajaran. Tujuan merupakan

pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan

itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar, misalnya : dalam

situasi bermain peran, tujuan mendefinisikan tingkah laku siswa dalam

bentuk dapat diukur dan diamati, dan tujuan menyatakan tingkat

minimal perilaku yang dikehendaki (hlm. 66) .

Sedangkan menurut H.J. Gino et al. (1993) menyatakan, “Ciri-ciri

pembelajaran terletak pada adanya unsur-unsur dinamis dalam proses belajar

siswa yaitu (1) motivasi belajar, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4)

suasana belajar dan (5) kondisi subyek belajar” (hlm. 36).

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, ciri-ciri

pembelajaran terdiri dari lima macam yaitu, motivasi belajar, bahan belajar,

suasana belajar dan kondisi siswa belajar. Ciri-ciri pembelajaran tersebut

harus diperhatikan dalam proses belajar mengajar. Secara singkat ciri-ciri

pembelajaran dijelaskan sebagai berikut:

1) Motivasi Belajar

Motivasi adalah dorongan yang menyebabakan terjadinya suatu

perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya

motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan

belajar. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar

yang bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan

atau dorongan yang timbul karena rangasangan dari luar sehingga

subjek melakukan perbuatan belajar

2) Bahan Belajar

Page 30: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Suatu unsur belajar yang penting mendapatkan perhatian oleh

guru. Dengan bahan ini, para siswa dapat mempelajari hal-hal yang

diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Karena itu, penentuan

bahan balajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal

ini adalah hasil-hasil yang di harapkan, misalnya berupa pengetahuan,

keterampilan, sikap, dan pengalaman yang lainnya.

3) Alat Bantu Belajar

Semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa

melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih

efisien dan efektif. Dengan bantuan berbagai alat, maka pelajaran akan

lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan

tenaga, dan hasil belajar lebih bermakna

4) Suasana Belajar

Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan

belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak tenang, dan banyak

gangguan sudah tentu tidak menujang kegiatan belajar yang efektif.

Karena itu, guru dan siswa senangtiasa dituntut agar menciptakan

suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang

dan menggairahkan. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut

menentukan motivasi, kegiatan, keberhasilan belajar siswa.

5) Kondisi Subjek Belajar

Siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila berbadan

sehat, memiliki inteligensi yang memadai, siap untuk melakuakan

kegiatan belajar, memiliki bakat khusus, dan pengalaman yang bertalian

dengan pelajaran, serta memiliki minat untuk belajar. Siswa yang

kurang sehat, intelegensi rendah, belum siap belajar, tidak berbakat

untuk mempelajari sesuatu, dan tidak memiliki pengalaman appersepsi

yang memadai, kiranya akan mempengaruhi kelancaran kegiatan dan

mutu hasil belajarnya.

Page 31: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Ciri-ciri pembelajaran tanda-tanda adanya upaya guru mengatur

unsur-unsur dinamis tersebut dalam pembelajaran, sehingga dapat

mengatifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar agar terjadi proses

belajar, dan tujuan belajar dapat tercapai.

c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu

mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Upaya untuk

mendorong terwujudnya perkembangan potensi pesarta didik tersebut

tentunya merupakan suatu proses panjang yang tidak dapat diukur dalam

periode tertentu, apalagi dalam waktu yang sangat singkat. Meskipun

demikian, indikator terjadi perubahan kearah perkembangan pada peserta

didik dapat dicermati melalui instrumen-instrumen pembelajaran yang dapat

digunakan guru. Oleh karena itu seluruh proses dan tahapan pembelajaran

harus mengarah pada upaya mencapai perkembangan potensi-potensi anak

tersebut.

Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa.

Untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam

proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang

tepat. Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip pembelajaran tersebut diuraikan

secara singkat sebagai berikut:

1) Perhatian dan Motivasi Pembelajaran

Perhatian siswa waktu belajar akan sangat mempengaruhi hasil

belajar. Belajar dengan penuh perhatian (konsentrasi) pada materi yang

dipelajari akan lebih terkesan lebih mendalam dan tahan lama pada

ingatan. Dengan motivasi dimaksud usaha-usaha menyediakan kondisi-

kondisi sehingga anak itu mau, ingin melakukannya sesuatu. Di

belakang setiap perbuatan kita terdapat suatu motivasi yang mendorong

Page 32: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

kita melakukannya. Menurut Aunurrahman (2010) mengemukakan,

“Motivasi dapat bersifat internal dan external. Motivasi internal adalah

dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan suatu aktivitas.

Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri

individu”(hlm. 115).

2) Keaktifan Pembelajaran

Dari semua unsur belajar, boleh dikatakan keaktifan

pembelajaraan prinsip terpenting karena belajar sendiri merupakan suatu

kegiatan. Tanpa adanya kegiatan tak mungkin seseorang belajar.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran bermacam-macam

bentuknya. Hal ini sesuai dengan jenis atau masalah yang dipelajari

siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) menyatakan bahwa :

Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menempatkan keaktifan-

keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik

yang mudah berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih

keterampilan-keterampilan dan sebagainya. kita amaniti sampai

kegiatan psikis yang susah diamati berupa menggunakan

pengetahuan yang dimiliki untuk memecahkan masalah yang

dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain,

menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain (hlm.

45).

Keaktifan-keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut

tidak terpisah satu dengan lainnya. Misalnya dalam keaktifan motoris

terkandung keaktifan mental dan disertai oleh perasaan tertentu. Dalam

setiap pelajaran dapat dilakukan bermacam-macam keaktifan.

3) Keterlibatan Langsung Siswa

Belajar adalah suatu proses yang terjadi dalam diri setiap siswa.

Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organ-organ siswa

mengubah tingkah lakunya sebagai hasil pengalaman yang

Page 33: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

diperolahnya. Kunci pengertian belajar adalah hasil pengalaman, sebab

pengalaman-pengalaman yang diperoleh itulah yang menentukan

perubahan tingkah laku siswa. Belajar adalah tanggung jawab masing-

masing siswa, sebab belajar adalah hasil dari pengalaman yang

diperoleh sendiri, bukan pengalaman yang didapat oleh orang lain. Oleh

karena itu kualitas hasil belajar berbeda-beda antara siswa yang satu

dengan yang lain, tergantung pada pengalaman yang diperoleh dan

kondisi serta kemampuan tiap-tiap siswa. Dari kenyataan ini timbullah

keyakinan bahwa tujuan pendidikan hanya dapat dicapai apabila setiap

siswa mandapatkan pengalaman belajar sendiri sesuai dengan kondisi

dan kemampuan yang di miliki.Maka dapat disimpulkan bahwa

keterlibatan langsung siswa dalam mendapatkan pengalaman-

pengalaman belajar sangat berpengaruh terhadap hasil belajar dan

perubahan tingkah lakunya.

4) Penggulangan Belajar

Menerut Aunurahman (2010) mengatakan, “mengajar pada

hakikatnya adalah membentuk suatu kebiasaan, sehingga melalui

pengulangaan-pengulangan siswa akan terbiasa melakukan sesuatu

dengan baik sesuai prilaku yang diharapkan” (hlm. 124).

Melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas

daya mengamat, menanggap, meningat, mengkhayal, merasakan,

berpikir, dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-

daya tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah

akan menjadi tajam, mala daya-daya yang dilatih dengan pengadaan

pengulangan-pengulangan akan menjadi sempurna.

5) Sifat merangsang dan menantang dari materi yang dipelajari

Materi yang dipelajari oleh siswa harus mempunyai sifat

merangsang atau menantang. Artinya, materi tersebut mengandung

banyak masalah-masalah yang merangsang untuk dipecahkan. Apabila

Page 34: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

siswa dapat mengatasi masalah yang dihadapinya, maka ia akan

mendapatkan kepuasan. Menurut Deporter yang dikutip dalam

Aunurrahman (2010) mengemukakan, “bahwa studi-studi menunjukan

bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan,

menantang serta ramah, dan mereka memiliki peran di dalam

mengambil keputusan”(hlm. 125).

Dalam pendidikan kesanggupan untuk memecahakan soal

harus dipelajari oleh siswa. Kepada siswa harus diajarkan metode

ilmiah, sebab metode ini dapat digunakan untuk merangsang

memecahkan masalah yang pelik dalam pelajaran. Menggunakan

metode ilmiah berarti merangsang siawa untuk berpikir lebih sistematis,

lebih logis, lebih teratur dan lebih teliti.

6) Pemberian Balikan dan Penguatan Kepada Siswa

Pada umumnya pemberian balikan mempunyai pengaruh

positif dalam kehidupan siswa, yaitu mendorong siswa untuk

memperbaiki tingkah laku dan meningkatkan usaha belajarnya.

Tingakah laku da usaha belajar serta penampilan siswa yang baik,

diberikan balikan dalam bentuk senyuman ataupun kata-kata pujian

yang merupakan penguatan terhadap tingkah laku dan pembelajaran

siswa.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (mengutip simpulan dari Gage

dan Berliner, 1984) bahwa “dorongan belajar itu tidak saja oleh

penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan.

Atau dangan kata lain penguatan positif maupun negatif dapat

memperkuat belajar” (2002: 48).

Penguatan (reinforcement) adalah respon terhadap tingkah laku

yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah

laku tersebut. Memberi penguatan dalam kegiatan belajar kelihatannya

Page 35: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

sederhana sekali, yaitu tanda persetujuan guru terhadap tingkah laku

siswa. Namun demikian, penguatan ini sangat besar manfaatnya

terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

7) Perbedaan individual

Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua

orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu

dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis,

kepribadian, dan sifat-sifatnya. Setiap siswa memiliki karakteristik

sendiri-sendiri yang berbeda satu dengan lainnya. Karena hal inilah,

setiap siswa belajar menurut tempo atau kecepatannya masing-masing.

Kesadaran bahwa dirinya berbeda dengan siswa lain akan membantu

siswa menentukan cara belajar serta sasaran belajar bagi dirinya sendiri.

Manfaat pembelajaran akan lebih berarti jika proses pembelajaran yang

diterapkan, direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan karakteristik

dan kondisi masing-masing siswa. Untuk mencapai hasil belajar yang

optimal, maka guru harus memperhatikan perbedaan setiap individu dan

dalam membelajarkannya harus disesuaikan dengan kemampuan

masing-masing individu.

3. Pendekatan Pembelajaran

Dalam kegiatan belajar-mengajar guru dihadapkan pada siswa. Hal ini

menunjukkan betapa pentingnya keterampilan mengorganisasikan siswa agar

belajar. Guru juga menghadapi bahan pengetahuan yang berasal dari buku teks,

dari kehidupan, sumber informasilain, atau kenyataan di sekitar sekolah.

Pembelajaran juga berarti meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif,

afektif, dan keterampilan siswa. Kemampuan-kemampuan tersebut

diperkembangkan bersama dengan memperoleh pengalaman belajar sesuatu.

Dengan menghadapi siswa, berbagai pesan yang terkandung dalam bahan ajar,

peningkatan kemampuan siswa, dan proses memperoleh pengalaman, maka guru

Page 36: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

memerlukan pengetahuan tentang pendekatan pembelajaran. Suatu prasyarat

teknis untuk dapat membelajarkan adalah bahwa seorang guru sudah pernah

bertindak belajar itu sendiri. Menurut Syaiful Sagala (2009) mengemukakan

bahwa :

Pendekatan pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan

pembelajaran, apakah guru akan menjelaskan suatu pengajaran dangan

materi bidang studi yang sudah tersusun dalam urutan tertentu, ataukah

dengan menggunakan materi yang terkait satu dengan yang lainnya dalam

tingkat kedalaman yang berbeda, atau bahkan merupakan materi yang

terintegrasi dalam suatu kesatuan multi disiplin ilmu (hlm. 68).

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2002) menyatakan bahwa :

Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha

meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik

siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar. Dalam

belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut, orang dapat melihat

pengorganisasian, posisi guru-siswa dalam pengolahan pesan, dan

pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran (hlm. 185).

Pendekatan pembelajaran ini sebagai penjelas untuk mempermudah

bagi guru memberikan pelajaran dan juga mempermudah bagi siswa untuk

memahami materi ajar yang disampaikan guru, dengan memelihara suasana

pembelajaran yang menyenangkan. Pada pokoknya pendekatan pembelajaran

dilakukan oleh guru untuk menjelaskan materi pelajaran dari bagian-bagian yang

satu dengan bagian lainnya berorientasi pada pengalaman-pengalaman yang

dimiliki siswa untuk menpelajarikonsep, prinsip, atau teori yang baru tentang

suatu bidang ilmu. Program pembelajaran merupakan rencana kegiatan yang

menjabarkan kemampuan dasar dan teori pokok secara rinci yang memuat aloksi

waktu, indikator pencapaian hasil belajar dan langkah-langkah kegiatan

pembelajaran dari setiap materi pokok mata pelajaran.

Dalam pembelajaran pada siswa terjadi peningkatan kemampuan.

Semula siswa memiliki kemampuan pra-belajar; dalam proses belajar pada

kegiatan belajar hal tertentu, siswa memperbaiki tingkat ranah-ranah kognitif,

afektif, dan psikomotor. Keputusan tentang perbaikan tingkat ranah tersebut

Page 37: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

didasarkan atas evaluasi guru dan unjuk kerja siswa dalam pemecahan masalah.

Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dengan

metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motifasi belajar siswa,

sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih optimal.

4. Permainan Bola Basket

a. Sejarah Bola Basket

Bolabasket diciptakan oleh Dr. Jemas A. Naismith di Amerika pada

tahun 1891. Gagasan yang mendorong untuk menciptakan permainan baru

itu disebabkan adanya kenyataan pada waktu itu bahwa keanggotaan dan

pengunjungsemakin hari semakin sedikit bertambah merosot hal itu

disebabkan karena para anggotanya menjadi sedikit bosan dengan latihan-

latihan olahraga senam yang kaku latihan-latihannya. Juga kebutuhan yang

dirasakan dalam musim-musim dingin untuk tetap melakukan kegiatan

olahraga yang menarik, merupakan desakan yang semakin hari semakin

dirasakan Dr. Luther Gulick, pengawas kepala bagian olahraga pada Sekolah

Guru Pendidikan Jasmani YMCA dari Springfield, Masachusets menyadari

akan gejala-gejala kegiatan olahraga yang kurang baik itu, dan segera

menghubungi Dr. James A Naismith salah seorang rekan guru di Springfield

dan memberikan tugas padanya menyusun suatu kegiatan olahraga

permainan yang baru, yang dapat dimainkan di dalam ruangan tertutup

diwaktu sore. Dr. James A. Naismith menyambut tugas itu, dengan mulai

menyusun suatu gagasan permainan baru yang bentuknya akan dapat

memenuhi syarat-syarat yang dimintakanya.

Kemudian Dr. James A. Naismith mencoba dan menguji gubahan-

gubahan dari permainan-permainan football, baseball, lacrosse dan

sepakbola, terapi satupun tidak cocok dengan syarat dan tuntutannya, sebab

di samping sulit untuk di pelajari juga masih terlalu kasar untuk permainan

Page 38: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

di dalam ruangan tertutup yang berlampu. Dari pengalaman eksperimen

yang dilakukan itu, timbullah inspirasi tentang bentuk dan gaya permainan

yang diidamkan itu. Bahwa permainan itu jelas harus dimainkan dengan bola

yang berbentuk bulat, tidak ada unsur menendang, tidak ada unsur membawa

lari bola, tanpa unsur menjegal dan harus menghilangkam gawang sebagai

sasaran tembakan, sebab hal yang terakhir ini akan merangsang terhadap

kepada unsur-unsur penggunaan kekuatan. Untuk menjinakan gerakan bola,

maka sebagai gantinya lari dengan bola seperti dalam football, maka

bergeraknya bola hanya dilakukan dengan mengoperkan atau mendribbel.

Untuk menjinakan tembakan ke arah sasaran sebagai puncak kegairahan,

maka gawang pun di ganti dengan sasaran yang sempit dan terletak diatas

para pemain. Sehingga dengan bentuk obyek sasaran yang demikian itu

pengutamaan tembakan tidak dengan kekuatan, tetapi justru pada

ketepatannya.

b. Teknik Menembak (Shooting) Bola Basket

Menembak atau shooting merupakan bentuk keterampilan yang

memiliki unsur gerakan yang cukup kompleks. Dalam gerakan menembak

terdapat beberapa unsur gerakan yang saling berkaitan satu dengan lainnya.

Untuk memperoleh hasil tembakan yang baik unsur-unsur yang terlibat

dalam gerakan menembak dengan baik dan benar. Akros Abidin (1999)

mengemukakan, “hampir semua dalam permainan basket menembak

(shooting) dengan menggunakan 7 teknik dasar tembakan, yaitu: tembakan

satu tengan, tembakan bebas, tembakan sambil meloncat, tembakan tiga

angka, tembakan mengkait, lay-up, dan runner” (hlm. 59). Adapun mekanika

dasar dari ketujuh tembakan diatas akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Tembakan Satu Tangan

Untuk melakukan tembakan satu tangan posisi tangan

dipertahankan agar tetap seimbang sampai bola terlepas dari tengan.

Page 39: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Sedangkan kekuatan dorongan bola tergantung pada jarak tembakan,

yaitu antara penembak dengan ring basket. Untuk tembakan jarak dekat

memerlukan kelentukan pergelangan tangan dan jari memberikan

dorongan yang lebih kuat, sedangkan pada tembakan jarak jauh

memerlukan tenaga atau dorongan dari kedua kaki, punggung dan bahu.

2) Tembakan Bebas

Untuk melakukan keberhasilan terhadap tembakan bebas

diperlukan keyakinan, dan teknik yang benar, seta kepercayaan diri.

Saat menerima bola posisis kaki tepat ditengah garis tembakan bebas,

atur posisi kaki untuk melakukan tembakan dan bola segaris dengan ring

basket bagian tengah. Siap dengan sikap berdiri seimbang dan

memantulkan bola terlebih dahulu beberapa kali ke lantai. Gunakan

posisi tengah yang rileks dan searah dengan jari tengah pada sumbu

bola. Kemudian kontrolah perataan siku, sambil atur nafas untuk rileks.

Visualisasi sebelum menembak agar dapat membuahkan tembakan yang

mulus dan pusatkan perhatian pada sasaran. Langakah yang penting

sebelum mengawali tembakan bebas adalah menghilangkan semua

gangguan dan pikiran dan pusatkan perhatian pada ring basket.

3) Tembakan Meloncat

Pada gerakan tembakan melompat harus disertai dengan

lompatan dan kemudian pada puncak lompatan tembakan, bola harus

sudah dilepaskan melalui lengan, pergelangan, dan jari tangan dengan

seluruh tenaga, kemudian angkat bola secara serentak dengan kaki,

punggung dan bahu serentak ke atas. Tembakan melompat bola harus

diangkat tinggi dan menembak setelah melompat, agar hasil tembakan

mendekati ring.

Page 40: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

4) Tembakan Tiga Angka

Pada umumnya tembakan tiga angka dilakukan sambil

melakukan gerakan lompatan, baik dilakukan dengan satu tangan

maupun dengan menggunakan dua tangan. Sebelum melakukan

tembakan ini biasanya lutut sedikit di tekuk dan siap untuk mendorong

kedua kaki ke atas dan setelah melompat tinggi lepaskan bola yang telah

dikendalikan oleh jari-jari tangan. Biasanya tembakan yang diawali

dengan lompatan,akan lebih menguntungkan karena akan sulit di block

lawan. Gerakan ini akan berhasil apabila penembak memiliki power

yang baik.

5) Tembakan Mengait

Tembakan mengait hanya dilakukan apabila penembak dekat

denga ring basket yang jarak antara 3 sampai 4 meter. Gerakan dari

tembakan mengait diawali mulai dari sikap seimbang dengan punggung

menghadap ke ring basket, kaki direntangkan selebar bahu dan lutuu

sedikit tertekuk. Pandangan sasaran melalui bahu pada arah tembakan,

dengan sudut 45 derajat terhadap papan ring basket. Ketepatan terbantu

dengan menggunakan papan ring untuk melunakan tembakan. Gunakan

kaki berlawanan dengan sisi yang menembak, menyingkir dari

penjagaan lawan. Ketika melangkah peganglah bola kembali dan

lindungi dengan kepala dan bahu. Lakukan pivot dengan memutar tubuh

ke arah ring, angkat lutut pada sisi yang menembak dan lompat pada

kaki yang melakukan pivot atau tumpuaannya. Tembakan mengait yang

gagal dianggap sebagai operan pada diri sendiri, lawan yang berusaha

menghalai tembakan mengait tidak akan berada di luar lingkaran, karena

ia akan tetap berusaha keras untuk menghalangi lawan.

6) Lay Up

Tembakan lay up dilakukan dekat dengan ring basket, setelah

menggiring bola. Untuk dapat melakukan lompatan yang tinggi dalam

Page 41: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

gerakan lay up, maka dibutuhkan kecepatan pada tiga atau empat

langkah terakhri mendapat bola. Melangkah dengan kaki, langkah

sebelum melakukan lay up harus pendek sehingga dapat segera

membungkuk lalu mangangkat lutut melakukan gerakan lompatan.

Angkat lutut sambil menembak dan bola lurus keatas sambil melompat

di antara teling dan bahu. Arahkan lengan, pergelangan, dan jari-jari

lurus ke arah ring basket, dengan sudut tengah dengan sentuhan halus.

Lakukan gerakan follow-though dengan tetap mengangkat lengan dan

lurus terentang pada siku, telunjuk menunjukan lurus pada terget dan

telapak tangan untuk menembak menghadap kebawah.

7) Runner (lay up yang diperpanjang)

Tembakan lay up yang diperpanjang digunkan jauh dari ring

basket. Tembakan runner dilakukan dengan cara seperti lay up, kecuali

ancang-ancang melompat agak lebih jauh dari ring basket. Bila

menembak runner dilakukan pada irama yang teratur dan selesaikan

follaw through.

c. Tembakan Bebas Bola Basket

Tembakan dalam permainan bola basket dibagi menjadi dua

golongan yaitu tembakan lapangan dan tembakan hukuman atau tembakan

bebas. Tembakan lapangan yaitu suatu upaya percobaan memasukkan bola

ke dalam keranjang lawan selama dalam permainan. Sedangkan tembakan

hukuman atau tembakan bebas adalah hadiah yang diberikan kepada seorang

pemain untuk mencetak satu angka. Tembakan tanpa rintangan ini dilakukan

pada posisi tepat di belakang garis tembakan bebas. Tembakan bebas dapat

dilakukan dengan satu atau dua tangan baik dari posisi berdiri ditempat.

Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991) menyatakan bahwa,

“memasukkan bola kekeranjang sering juga dikatakan dengan teknik

menembakkan bola ke keranjang. Teknik menembakkan bola ke keranjang

Page 42: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

dapat dilakukan dengan satu atau dua tangan” (hlm.175). Berikut cara

melakukan tembakan dengan satu tangan dan dua tangan menurut Nuril

Ahmadi (2007) menyatakan bahwa :

1) Tembakan satu tangan

Sikap badan pada waktu akan menembakkan bola : berdiri tegak,

kaki sejajar atau kaki kanan di depan (bagi yang tidak kidal), kaki kiri

dibelakang, sementara lutut di tekuk. Bola di pegang dengan tangan

kanan di atas kepala dan di depan dahi, siku tangan kanan ditekuk ke

depan, tangan kiri membantu memegang bola agar tidak jatuh dan

berfungsi untuk menjaga keseimbangan, serta pendangan ditujukan

ke keranjang basket dengan gerakkan siku, badan, dan lutut

diluruskan secara serentak. Pada waktu tangan lurus, bola dijelaskan

jari-jari dan pergelangan tangan aktif

Gambar 2.1. Tembakan satu tangan

(Abdul Rohim, 2010 : 22)

2) Tembakan Dua Tangan

Sikap badan pada waktu akan melakukan tembakan adalah : badan

tegak, kedua kaki dibuka sejajar, kedua lutut ditekuk. Bola dipegang

dengan kedua belah tangan diatas dan depan dahi. Kedua siku

ditekuk, pandangan diarahkan ke keranajang basket yang menjadi

sasaran tembakan. Bola ditembakan ke keranjang basket dengan

bantuan dorongan, lengan(siku), badan dan lutut diluruskan secara

serempak. Pada waktu bola lepas, jari-jari tangan dan pergelangan

tangan diaktifkan, artinya pergerakan ke atas ke depan dan ke bawah.

Jadi jalannya bola ke atas, ke depan dan akhirnya ke bawah menuju

ke keranjang (hlm. 18).

Page 43: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 2.2. Tembakan dua tangan

(Abdul Rohim, 2010 : 21)

Tembakan bebas merupakan suatu kesempatan yang diberikan

kepada seorang pemain karena mendapat pelanggaran dari pihak lawan.

Tembakan yang dimaksud adalah menembakkan bola ke jaring dari belakang

garis hukuman. Secara teknis, kunci pokok keberhasilan dalam melakukan

tembakan adalah pola gerakan (dasar mekanika) shooting tersebut. Dasar

mekanika dalam melakukan tembakan, menurut Hal Wissel (1994: 46)

antara lain, “pandangan, keseimbangan, posisi tangan, pengaturan siku,

irama tembakan, dan pelaksanaannya”. Pada dasarnya teknik tembakan

dapat diterapkan pada semua jenis tembakan-tembakan khususnya shooting

tembakan bebas, meliputi :

1) Pandangan

Pada saat melakukan tembakan, pandangan mata harus cermat

dan terpusat pada keranjang. Pemain harus memusatkan perhatian dan

pandangan mata ke arah keranjang. Pandangan mata harus terfokus pada

sasaran yang akan dituju. Dengan pandangan yang cermat akan dapat

menambah keakuratan dalam melakukan tembakan.

Page 44: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

2) Keseimbangan

Dalam melakukan tembakan, keseimbangan tubuh harus dijaga.

Dengan keseimbangan tubuh yang baik, akan dapat menambah

kemampuan dalam memberikan tenaga pada bola, selain itu irama

gerakan dalam melakukan tembakan akan lebih baik. Hal ini sesuai

dengan pendapat Hal Wissel (1994) menyatakan bahwa, “berada dalam

keseimbangan memberikan anda tenaga dan kontrol irama tembakan”

(hlm. 46). Kemampuan dalam memberikan tenaga dan mengontrol

irama tembakan tersebut akan menambah keakuratan dalam melakukan

tembakan.

Menurut Hal Wissel (1994) menyatakan, “posisi kaki adalah

dasar keseimbangan, dan menjaga kepala segaris kaki sebagai kontrol

keseimbangan” (hlm.46). Oleh karena itu posisi kaki harus tepat, dan

sikap kepala harus segaris dengan kaki. Dasar penumpu tubuh manusia

pada waktu berdiri adalah kaki. Agar keseimbangan dapat dijaga, dalam

melakukan tembakan kaki harus direntangkan selebar bahu, dan badan

tegak agar kepala segaris dengan dasar penumpu tersebut.

3) Posisi Tangan

Posisi tangan sangat penting dalam melakukan shooting

tembakan bebas. Untuk menembak adalah penting menempatkan tangan

yang tidak menembak di bawah bola sebagai penjaga keseimbangannya.

Posisi ini disebut block-and-tuck. Tangan untuk menembak bebas dan

tak perlu menjaga keseimbangan bola. Tangan cukup erat dengan rileks

dan jari-jari terentang secukupnya. Ibu jari tangan penembak rileks dan

tidak terentang lebar (menghindarkan tegangan pada tangan dan lengan

atas). Posisi tangan yang rileks akan menjadi arah alami, bola berada

pada jari, jadi tidak pada telapak tangan. Tangan yang tidak menembak

di bawah bola. Berat bola seimbang paling (jari manis dan kelingking).

Lengan dari tangan yang tidak menembak pada sisi yang leluasa dengan

Page 45: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

siku menunjuk ke belakang bola, jari telunjuk pada titik tengah bola

dilepaskan dari jari telunjuk. Pada lemparan bebas, jari telunjuk tepat di

katup atau tanda lain pada bagian tengah bola, agar kontrol dan sentuhan

ujung jari yang sudah terbangun dapat menghasilkan lemparan yang

lembut tapi tepat.

4) Pengaturan Siku

Bola di depan dan di atas bahu untuk menembak, antara telinga

dan bahu. Siku-siku tetap di dalam. Saat siku penembak di dalam, bola

sejajar dengan basket. Beberapa pemain tidak memiliki kelenturan untuk

menempatkan tangan yang menembak di belakang bola saat siku di

dalam. Pada kasus seperti ini, pertama-tama tangan di belakang bola dan

kemudian gerakan siku ke dalam sejauh mana. Menembak adalah

sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku tembak, kelenturan

pergelangan dan jari tangan. Tembakan bola dengan halus, berbareng

dengan gerakan mengangkat yang ritmis. Kekuatan inti dan ritmis

tembakan berasal dari gerakan naik turun kaki. Lutut sedikit lentur.

Tekuk lutut dan kemudian rentangkan sepenuhnya di dalam gerakan

naik turun. Saat kaki terentang sepenuhnya, punggung dan bahu

terentang ke arah atas. Ketika tembakan dimulai bola ditata kembali

mulai dari tangan penyeimbang ke tangan menembak. Cara terbaik saat

menyinggungkan bola adalah dengan menarik pergelangan tangan

sampai terlihat lipatan kulit. Sudut ini memberikan pelepasan yang cepat

dan follow through yang konsisten. Arah lengan, pergelangan tangan

dan jari lurus pada ring dengan sudut kemiringan 45 sampai 60 derajat,

rentang lengan lurusnya sampai siku. Dorongan dan kontrol terakhir

tembakan berasal dari pelenturan pergelangan tangan dan jari depan ke

bawah. Bola lepas dari jari tengah dengan sentuhan ujung jari yang

lembut untuk membuat putaran sisi belakang bola dan memperhalus

Page 46: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

tembakan. Keseimbangan tangan dipertahankan pada bola sampai titik

pelepasan.

5) Irama Tembakan

Suatu hal yang sangat penting dalam melakukan tembakan

adalah koordinasi antara pandangan mata, posisi kaki, gerakan batang

tubuh, dan gerakan lengan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hal Wissel

(1994) “menembak adalah sinkronisasi antara kaki, pinggang, bahu, siku

tembak, kelenturan pergelangan dan jari tangan” (hlm. 47).

Tenaga dorongan yang diberikan pada bola tergantung dari

jarak tembakan. Untuk jarak dekat lengan pergelangan tangan dan jari

memberikan dorongan besar. Tembakan jarak jauh memerlukan tenaga/

dorongan kaki, punggung, dan bahu. Ritme yang lancar dan follow-

through yang sempurna juga akan meningkatkan jarak tembak. Setelah

bola lepas dari jari tengah, lengan bertahan untuk tetap di atas dan

terentang sepenuhnya dengan jari tengah menunjuk lurus pada target.

Telapak tangan menghadap ke bawah, dan telapak tangan keseimbangan

menghadap ke atas. Mata bertahan pada sasaran, dan lengan tetap di atas

pada posisi penyelesaian follow-through sampai bola menyentuh ring

lalu bersiap kembali masuk.

6) Pelaksanaan Tembakan

Berdasarkan pelaksanaannya teknik shooting dibagi menjadi

beberapa tahap. Tahap-tahap gerakan di dalam melakukan shooting

merupakan gerak yang berkesinambungan dan harus dilakukan dengan

koordinasi gerakan yang baik. Menurut Hal Wissel (1996) bahwa,

“secara garis besar pelaksanaan tembakan terdiri dari tiga tahap, yaitu

persiapan, pelaksanaan dan follow-throug” (hlm. 47).

Garis tembakan bebas pada lapangan bola basket di daerah

bersyarat. Daerah bersyarat itu bibatasi oleh garis akhir, garis tembakan

Page 47: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

bebas, dan garis-garis yang bertolak dari garis akhir menuju garis tembakan

bebas. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.3. Daerah bersyarat untuk tembakan bebas

(FIBA, 2012)

5. Pendekatan Bermain

a. Pengertian Bermain

Bermain aktivitas jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan

bersungguh – sungguh untuk memperoleh kesenangan.Sebagai sarana

belajar, dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dgn cara

yang dapat dikategorikan bermain, yaitu membuat pengalaman yang

dirasakan dan dipersepsikan alami oleh anak sehingga menjadi bermakna.

Menurut Maykes S. Tedjasaputra (2001) menyatakan bahwa,

“bermian merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak,

misalnya memperoleh pengalaman dalam membina hubungan dengan

sesama teman, menambah perbendaharaan kata, dan menyalurkan perasaan-

perasaan tertekan” (hlm. 38). Sedangkan menurut M. Furqon Hidayatullah

(2008) menyatakan bahwa :

Page 48: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Bermain adalah aktifitas yang menyenangkan, serius dan sukarela, di

mana anak berada dalam dunia yang tidak nyata atau sesungguhnya.

Bermain bersifat menyenangkan karena anak diikat oleh sesuatu hal yang

menyenangkan, dengan tidak banyak memerlukan pemikiran. Bermain

juga bersifat serius karena bermain memberikan kesempatan untuk

meningkatkan perasaan anak untuk menguasai sesuatu dan memunculkan

rasa untuk menjadi manusia penting. Bermain bersifat tidak nyata karena

anak berada di luar kenyataan, dengan memasuki suatu dunia imajiner.

Bermain memberikan suatu arena di mana anak masuk dan terlibat untuk

menghilangkan dirinya, namun secara berlawanan asas anak kadang-

kadang menemukan dirinya dari bermain (hlm.4).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka bermain sangat

penting bagi anak karena melalui bermain mengembangkan aspek-aspek

perkembangan anak. Aspek tersebut ialah aspek fisik, sosial emosional dan

kognitif. Bermain mengembangkan aspek fisik/motorik yaitu melalui

permainan motorik kasar dan halus, kemampuan mengontrol anggota tubuh,

belajar keseimbangan, kelincahan, koordinasi mata dan tangan, dan lain

sebagainya. Adapun dampak jika anak tumbuh dan berkembang dengan

fisik/motorik yang baik maka anak akan lebih percaya diri, memiliki rasa

nyaman, dan memiliki konsep diri yang positif. Pengembangan aspek fisik

motorik menjadi salah satu pembentuk aspek sosial emosional anak.

b. Pengaruh Bermain

Bermain memberikan kontribusi yang unik bagi perkembangan anak.

Bermain dapat digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan

potensi fisik, kognitip, sosial, emosi. Menurut M. Furqon Hidayatullah

(2008) beberapa pengaruh bermain :

1) Pengembangan Keterampilan Gerak

Bermain berisi berbagai keterampilan gerak, mulai dari

keterampilan gerak yang sederhana atau dasar hingga keterampilan

gerak yang kompleks. Anak perlu belajar keterampilan gerak dasar,

seperti lari, lompat, loncat, berbelok, menendang, melempar. Jika

anak memiliki keterampilan gerak dasar yang baik, maka anak juga

akan memiliki efisiensi dan kemampuan gerak yang baik.

Selanjutnya, anak memiliki landasan untuk mengembangkan

Page 49: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

keterampilan gerak yang kompleks. Oleh karena itu,dengan bermain

akan memberikan perkembangan keterampilan gerak bagi anak.

2) Perkembangan Fisik dan Kesegaran Jasmani

Bermain penting bagi anak untuk mengembangkan otot dan

melatih seluruh bagian tubuh, termasuk mengembangkan daya tahan

kardiovaskuler. Bermain juga berfungsi sebagai penyalur tenaga yang

lebih, bila tidak tersalur akan menyebabkan anak tegang, gelisah,

dan lain-lain. Di samping anak memiliki perkembangan fisik yang

baik, anak juga memiliki kesehatan yang baik sebagai akibat bermain

secara ajeg.

3) Dorongan Berkomunikasi

Di dalam suasana bermain, memberikan peluang anak untuk

berkomunikasi dengan teman bermain. Di samping itu, agar anak

dapat bermain dengan baik, anak secara tidak langsung belajar

berkomunikasi dan sebaliknya anak harus belajar berkomunikasi agar

dapat saling memahami dan dipahami diantara teman bermain.

4) Penyaluran Bagi Energi Emosional Yang Terpendam

Bermain merupakan wahana yang baik bagi anak untuk

menyalurkan ketegangan yang disebabkan lingkungan terhadap

aktivitas anak.

5) Penyaluran Bagi Kebutuhan dan Keinginan

Kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi dengan cara

lain atau aktivitas lain seringkali dapat terpenuhi dengan bermain.

Misalnya, anak yang tidak mendapatkan kesempatan dalam peran

tertentu seringkali dapat mendapatkan peran tertentu dalam bermain.

6) Sumber Belajar

Bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari

kehidupan masyarakat. Dengan bermain berarti anak dapat

memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal. Bahkan

banyak pelajaran dan pengalaman dapat diperoleh melalui bermain

daripada di rumah atau di sekolah.

7) Rengsangan Bagi Kreativitas

Melalui eksperimen dan eksplorasi dalam bermain, anak

akan menemukan sesuatu dan terbiasa menghadapi berbagai

persoalan dalam bermain untuk dipecahkan. Suasana dan kebiasaan

ini biasanya akan memberikan transfer nilai ke dalam situasi lain,

sehingga anak terbiasa untuk kreatif dalam menghadapi dan

memecahkan persoalan.

8) Perkembangan Wawasan Diri

Dengan bermain anak mengetahui tingkat kemampuannya

dibandingkan dengan teman bermainnya. Kondisi ini memungkinkan

anak untuk mengembangkan konsep diri secara lebih nyata.

9) Belajar Bermasyarakat

Page 50: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dengan bermain bersama teman-teman lain, anak belajar

tentang bagaimana membentuk hubungan sosial dan bagaimana

menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan

sosial tersebut.

10) Perkembangan Kepribadian

Melalui bermain anak terbiasa dengan aturan-aturan yang telah

disepakati dalam bermain, seperti larangan-leranga yang harus

ditaati, disiplin, sportivitas, kerjasama, menghargai teman lain, jujur,

dan lain-lain, secara tidak langsung kondisi tersebut membentuk

kepribadian bagi anak (hlm.7).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

aktifitas jasmani siswa yang dilakukan dengan rasa senang dan mempunyai

tujuan pegembangan pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga

melalui bermain dapat memberikan pengalaman belajar yang sangat

berharga untuk siswa. Siswa dan bermain merupakan dua hal yang tidak

dapat dipisahkan satu sama lain. Bermain bagi siswa merupakan kebutuhan

hidup seperti halnya kebutuhan akan makan,minum, tidur, dan lain-lain.

Melalui bermain anak dapat mengaktualisasikan diri dan mempersiapkan diri

untuk menjadi dewasa. Seperti halnya atletik adalah nuansa permainan

menyediakan pengalaman gerak yang kaya yang membangkitkan motivasi

pada siswa untuk berpartisipasi.

c. Penggunaan Pendekatan Bermain

Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang

dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran

bermain menerapkan suatu teknik cabang olahraga ke dalam bentuk

permainan. Melalui permainan, diharapkan akan meningkatkan motifasi dan

minat siswa untuk belajar menjadi lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil

belajar yang optimal. Pendekatan bermain dalam mata pelajaran penjas

dilakukan dengan tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti

pelajaran, meningkatkan keberhasilan dalam berpertisipasi, siswa dapat

melakukan pola gerak dengan benar. Pendekatan bermain ini dimaksud agar

materi yang ada dalam kurikulum dapat disajikan dengan tahap-tahap

Page 51: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor siswa, sehingga

pembelajaran penjas di tingkat sekolah dapat dilakukan secara intensif.

Pendekatan bermain yang dipilih dalam proses pembelajaran

tembakan bebas bola basket seperti :

1) Merebut dan Menembak bola basket ke papan pantul

2) Menembak bola basket dengan sasaran simpai

3) Menembak dari kursi dengan jarak yang bertahap

4) Menembak ke ring dengan mencapai angka tertinggi

5) Tembakan bebas secara berpasangan melewati atas tali

6) Tembakan bebas dengan sasaran simpai melewati atas tali

7) Tembakan bebas melewati tali dilanjutkan tembakan bebas ke ring

8) Tembakan bebas dengan permainan bola basket

Dengan pertimbangan-pertimbangan di atas dapat disimpulkan

bahwa pendekatan bermain dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam

pembelajaran penjas, karena pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap

perkembangan dan karakteristih siswa, sehingga siswa akan mengikuti

pelajaran penjas dengan senang dan gembira. Dengan melakukan permainan

guru penjas akan lebih mudah menyajikan materi pelajaran. Materi pelajaran

yang sulit akan menjadi lebih mudah dan disederhanakan tanpa harus takut

kehilangan makna dari apa yang ia berikan. Siswa akan lebih banyak bergerak

dalam berbagai situasi dan kondisi bermain.

Dari pengertian pendekatan bermain di atas maka dapat disimpulkan

bahwa : suatu cara yang dilakukan untuk mengembangkan materi pelajaran

dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktifitas belajar yang potensial

untuk memperlancar siswa dalam proses belajar dengan memanfaatkan segala

sesuatu yang dapat digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran tembakan

bebas bola basket.

Page 52: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

B. Kerangka Berpikir

Penelitian ini bertitik tolak pada jenuhnya siswa terhadap pembelajaran

penjasorkes khususnya pembelajaran tembakan bebas bola basket. Model

pembelajaran yang konvensional dirasa membosankan bagi semua siswa sehingga

kurang maksimalnya hasil pembelajaran tembakan bebas.

Dalam memberikan pelajaran pendidikan jasmani harus dilakukan dengan

baik dan tepat. Pendidikan jasmani merupakan program pendidikan melalui gerak

atau permainan dan olahraga yang di dalamnya terkandung bahwa gerakan,

permainan atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik.

Dalam hal ini mendidik keterampilan fisik, motorik, keterampilan berfikir dan

keterampilan memecahkan masalah dan juga keterampilan emosional dan sosial.

Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan pendekatan bermain

merupakan cara belajar, dimana tugas ajar yang diberikan disajikan dalam bentuk

permainan. Dalam hal ini teknik tembakan bebas dipelajari melalui bentuk

permainan. Permainan tembakan bebas bola basket telah dikonsep oleh guru. Konsep

bermainan tembakan bebas bola basket dapat mengarah pada pola gerakan tembakan

bebas bola basket.

Maksud dan tujuan pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan

pendekatan bermain adalah untuk memenuhi hasrat gerak anak, dapat menimbulkan

rasa senang dan gembira, meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan kebugaran

jasmani siswa. Disamping itu juga, melalui permainan siswa dituntut memiliki

inisiatif dan kreatifitas, sehingga hal ini akan merangsang kemampuan berfikir dan

memecahkan masalah yang terjadi dalam permainan. Kemampuan siswa untuk

memahami konsep permainan, dapat meningkatkan penguasaan teknik tembakan

bebas bola basket. Dengan menguasai teknik tembakan bebas bola basket, diharapkan

siswa dapat melakukan tembakan bebas bola basket dengan benar dan hasil belajar

siswa dapat meningkat.

Berdasarkan ciri-ciri dari pendekatan bermain tersebut menunjukkan bahwa,

pendekatan bermain merupakan metode pembelajaran yang dapat memberikan

Page 53: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

pengaruh terhadap perkembangan anak. Pengaruh yang ditimbulkan dari pendekatan

bermain bersifat menyeluruh baik fisik, teknik maupun sosial. Dengan demikian

diduga pendekatan bermain memiliki pengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar

tembakan bebas bola basket.

Berkaitan dengan permasalahan dalam penelitiani ini, alur kerangka

pemikiran dalam penelitian ini secara skematis sebagai berikut :

Gambar 2.4. Alur Kerangka Berpikir

Kondisi awal

Guru:

kurang kreatif &

inovatif dalam

mengajar pelajaran

tembakan bebas bola

basket

Siswa:

siswa kurang tertarik, tidak

sungguh-sungguh dan

kurang aktif dalam

pembelajaran tembakan

bebas bola basket

Tindakan

Meningkatkan

penguasaan tembakan

bebas bola basket

menggunakan

pendekatan bermain

Kondisi akhir

Siklus I:guru & peneliti

menyusun bentuk gerakan &

permainan melalui

pembelajaran tembakan bebas

bola basket dengan tujuan

meningkatkan kemampuan

siswa.

Siklus II: upaya perbaikan

dari tindakan dari siklus I

sehingga melalui pendekatan

bermain dapat berhasil

meningkatkan kemampuan

siswa dalam pembelajaran

tembakan bebas bolabasket.

Melalui pendekatan

bermain belajar siswa

terhadap pembelajaran

tembakan bebas bola

basket meningkat

Page 54: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai

dengan bulan Mei 2012. Untuk lebih jelasnya rincian waktu dan jenis kegiatan

penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1. : Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2012

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli

1. Persiapan Penelitian

a. Observasi

b. Identifikasi

Masalah

c. Penentuan

tindakan

d. Pengajuan

Judul

e. Penyusunan

Proposal

f. Pengajuan Izin

Penelitian

2. Pelaksanaan

a. Seminar

proposal

b. Pengumpulan

Data

Penelitian

3. Penyusunan laporan

a. Penulisan

Laporan

b. Ujian skripsi

Page 55: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMK Kristen 1 Surakarta

Jl. Jend. A. Yani No.2. (0271) 636571 Surakarta Jawa Tengah 57128.

B. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas

XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, yang

berjumlah 29 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

C. Data dan Sumber Data

Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang tembakan bebas bola basket dengan

penerapan pendekatan bermain pada kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

2. Guru sebagai kolaborator, untuk melihat tingkat keberhasilan pendekatan

bermain dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket SMK Kristen 1

Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

D. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini diantaranya melalui tes

praktek, observasi lapangan. Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini terdiri dari; tes dan observasi.

1. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar tembakan

bebas bola basket yang dilakukan siswa.

Page 56: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2. Observasi: dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa selama mengikuti proses belajar mengajar saat melalui

pendekatan bermain dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket.

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sebagai

berikut:

Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

No Sumber

Data Jenis Data

Teknik

Pengumpulan Instrumen

1

Siswa

Hasil belajar siswa

Afektif Skala sikap melalui

observasi lapangan

(sesuai dengan

rubrik penilaian

aspek afektif pada

RPP)

Kognitif Soal tes (sesuai

dengan rubrik

penilaian aspek

kognitif pada RPP)

Psikomotor Unjuk kerja praktik

yang meliputi

kemampuan teknik

tembakan bebas

bola basket (sesuai

dengan rubrik

penilaan aspek

psikomotorik pada

RPP)

Page 57: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

E. Uji Validitas Data

Cara untuk mengembangkan validitas data penelitian. Trianggulasi

merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam

penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu:

1. Trianggulasi data

2. Trianggulasi sumber

3. Trianggulasi metode

Validitas data PTK ini menggunakan:

1. Trianggulasi data yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari beberapa sumber data yang berbeda.

2. Trianggulasi sumber yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan

atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain atau pihak-pihak yang lain

(Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid)

3. Trianggulasi metode yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar

hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang akurat

mengenai subyek.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini

adalah deskriptif kualitatif. Menurut Saifuddin Azwar (1998) mengemukakan

“penelitian deskriptif, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik

sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan” (hlm. 6). Menurut

Lexy J. Moleong (2002) mengemukakan bahwa “analisis data kualitatif adalah

proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, katagori, dan satuan

uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja

seperti yang disarankan oleh data (hlm. 103).

Page 58: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Dari rumusan tersebut di atas dapat ditarik garis bawah analisis data

bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak

sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar penelitian, gambar, foto,

dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Analisis data dalam hal ini

ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode, dan

mengkatagorikan.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Persentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Tabel 3.3. Indikator Pencapaian Hasil Belajar Siswa

Aspek yang diukur

Persentase

siswa yang

ditargetkan Cara Mengukur

Siklus

I

Siklus

II

Sikap siswa dalam

mengikuti pelaksanaan

materi tembakan bebas bola

basket

40% 70% Melalui skala sikap sesuai

dengan pedoman rubrik

penilaian RPP

Pemahaman siswa terhadap

materi tembakan bebas bola

basket

40% 70% Melalui tes kemampuan

kognitif siswa sesuai dengan

pedoman rubrik penilaian

RPP

Kemampuan tembakan

bebas bola basket pada

siswa

40% 70% Diamati melalui proses

pembelajaran dan unjuk kerja

praktik sesuai dengan

pedoman rubrik penilaian

RPP

Page 59: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Ketuntasan hasil belajar

siswa

40% 70% Diukur melalui ketuntasan

belajar siswa pada materi

tembakan bebas bola basket

melalui rata-rata hasil

penilaian aspek afektif,

kognitif dan psikomotorik

sesuai dengan KKM sekolah :

70

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian adalah langkah – langkah yang harus dilalui oleh peneliti

dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah

selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam setiap

siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang

berlangsung secara terus menerus kepada subjek penelitian.Menurut Agus Kristiyanto

(2010) mengemukakan bahwa :

PTK untuk pendidikan jasmani dan kepelaihan olahraga adalah suatu bentuk

kajian yang bersifat reflekif dan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

rasio dari tindakan-tindakan guru atau pelatih dalam melaksanakan tugas

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta

memperbaiki kondisi di mana praktek pembelajaran pendidikan jasmani atau

kepelatian olahraga tersebut dilakukan, dimulai dari adanya perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk setiap siklus (hlm. 32).

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Sutejo (2009)

mengemukakan bahwa “pada setiap siklus dalam berisi empat kegiatan utama, yakni

(1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi” hlm. 53). Penjelasan

mengenai prosedur penelitian tindakan tersebut dipaparkan melalui penjelasan

sebagai berikut :

Page 60: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

1. Perencanaan (Planing) adalah sebuah langkah paling awal. Langkah untuk

merencanakan tindakan yang telah dipilih untuk memperbaiki keadaan.

2. Pelaksanaan Tindakan (Action) adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal yang

telah direncanakan dalam tahap perencanaan.

3. Observasi (Observation) adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat

pelaksanaan tindakan.

4. Refleksi (Reflection) adalah suatu bentuk perenungan yang sangat mendalam dan

lengkap atas apa yang telah terjadi, sehingga dapat digunakan untuk merancang

program penelitian pada siklus berikutnya.

Keempat tahap yang telah dipaparkan diatas merupakan rancangan tindakan

dalam satu siklus penelitian. Pada siklus berikutnya rancangan program penelitian

yang digunakan berpedoman pada hasil refleksi yang dihasilkan pada siklus

sebelumnya, begitu seterusnya hingga target penelitian tercapai. Adapun tahapan

siklus pada Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diterangkan melalui gambar sebagai

berikut:

Page 61: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Gambar 3.1. Alur Tahapan Siklus Penelitian Tidakan Kelas

a. Rancangan Siklus 1

1) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru kelas menyusun sekenario

pembelajaran yang terdiri dari :

a) Menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu

pada tindakan yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran

tembakan bebas bola basket.

b) Menyusun instrumen tes tembakan bebas bola basket

c) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran

d) Menyusun lembar observasi

e) Menyiapkan lembar tes

f) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran

g) Menyiapkan tempat penelitian

h) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan

Tahap I

Perencanaan

Tahap II

Pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap IV

Refleksi

Siklus I

Tahap I

Perencanaan

Tahap II

Pelaksanaan

Tahap III

Pengamatan

Tahap IV

Refleksi

Siklus II

Page 62: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

i) Sosialisai kepada subyek

2) Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dilakukan dengan melaksanakan sekenario

pembelajaran yang telah direncanakan, sebagai berikut :

a) Melakukan Pemanasan.

b) Melakukan teknik tembakan bebas bola basket.

c) Melakukan bentuk-bentuk gerakan pendekatan bermain yang telah

disiapkan oleh guru dan penelitian.

d) Melaksanakan penenangan/pendinginan

3) Tahap Observasi

Kegiatan obeservasi dilakukan bersama dengan kegiatan

pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini dilakukan pengamatan terhadap

penerapan model pembelajaran langsung pendidikan jasmani model

pendekatan bermain yang diterapkan terhadap proses pembelajaran

tembakan bebas bola basket.

4) Tahap Refleksi

Dilakukan dengan menganalisis hasil observasi dan

interprestasi sehingga diperoleh kesimpulan apa saja yang perlu

diperbaiki dan apa saja yang perlu dipertahankan. Tahap ini

mengemukakan hasil penemuan dari pelaksanaan tindakan I yang

memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya.

b. Rancangan Siklus II

Pada rancangan siklus II tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah

dicapai pada tingkatan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut

dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan

jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan

refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

Page 63: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang

ada di lapangan. Hasil kegiatan observasi awal tersebut adalah sebagai berikut.

1. Siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012, yang mengikuti materi pelajaran penjasorkes khususnya bola basket

adalah 29 Siswa, yang terdiri atas 14 siswa putra dan 15 siswa putri. Dilihat dari

proses hasil pembelajaran bola basket khususnya materi tembakan bebas, dapat

dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

2. Lapangan olahraga untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani sangat

terbatas hanya satu lapangan bola basket menyebabkan pelajaran tidak optimal,

siswa kurang tertarik dengan pelajaran tembakan bebas bola basket, serta siswa

tidak sungguh-sungguh dan kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.

3. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa cenderung

sulit diatur saat materi pembelajaran bola basket berlangsung. Hal ini dapat

dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan.

Saat mengikuti materi bola basket, siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri,

tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan

sepenuhnya, ada yang berbicara dengan teman, bahkan ada yang bermain sendiri

dengan temannya.

4. Pendekatan pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru belum

menunjukkan hasil yang optimal dikarenakan kurang kreatif & inovatif dalam

mengajar pelajaran tembakan bebas bola basket. Kondisi semacam ini harus

diperhatikan dan perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru

melakukan pengambilan data awal penelitian. Ini dimaksudkan untuk mengetahui

Page 64: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

kondisi awal keadaan kelas pada materi tembakan bebas bola basket pada siswa kelas

XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Adapun

diskripsi data yang diambil terdiri dari kemampuan melakukan tembakan bebas bola

basket, afektif siswa, dan hasil belajar tembakan bebas bola basket pada siswa kelas

XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Kondisi hasil belajar tembakan bebas bola basket pada siswa kelas XI

Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 sebelum diberikan

tindakan model pembelajaran langsung disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1. Diskripsi Data Awal Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Sebelum

Diberikan Tindakan Melalui Model Pembelajaran Dengan Pendekatan

Bermain

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>80 Baik Sekali Tuntas 1 3,44 %

75 – 79 Baik Tuntas 1 3,44 %

70 – 75 Cukup Baik Tuntas 3 10,34 %

65 – 69 Cukup Tidak Tuntas 10 34,48 %

< 64 Kurang Tidak Tuntas 14 48,27 %

Jumlah 100 %

Gambar 4.1. Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Pratindakan

3% 3%

10.34%

34.48%

48%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

Baik sekali Baik Cukup baik cukup kurang

Baik Sekali Baik Cukup baik cukup Kurang

Page 65: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi kondisi awal sebelum diberikan

tindakan maka dapat dijelaskan bawa mayoritas siswa belum menujukan hasil yang

baik, dengan presentase ketuntasan belajar 17,24% siswa.

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tesebut masing masing

aspek menujukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang kurang. Maka disusun

sebuah tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran tembakan bebas bola

basket pada siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta Tahun Pelajaran

2011/2012, dengan model pembelajaran pendekatan bermain. Pelaksanaan tindakan

akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan,

yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi Tindakan, (4)

Analisis dan Refleksi.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus

1. Siklus I

Pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan mengunakan

pembelajaran dengan pendekatan bermain pada Siklus I adalah perkenalan teknik

dasar pada tembakan bebas bola basket yang meliputi; (1) Mempraktekan teknik

dasar tembakan bebas tanpa bola basket, (2) Mempraktekan teknik dasar

tembakan bebas berpasangan, (3) Mempraktikan teknik dasar tembakan bebas

dengan sasaran simpai, (4) Mempraktekan teknik tembakan bebas dengan

memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan melakukan tembakan

berulangkali ke arah ring basket, (5) Mempraktekan teknik dasar tembakan bebas

dengan menembak bola basket ke papan pantul, (6) Mempraktekan teknik

tembakan bebas dengan posisi duduk di kursi. Pembelajaran teknik dasar

tembakan bebas bola basket pada Siklus I tersebut dilakukan selama tiga kali

pertemuan.

Page 66: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

a. Rencana Tindakan I

Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Sabtu, 14

April 2012, di SMK Kristen 1 Surakarta. Peneliti dan guru penjas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada

siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I.

melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan

pada silkus I diadakan selama dua kali pertemuan dan satu kali pelaksanaan

penilaian siklus I. Guru bersama peneliti melakukan pengukuran kemampuan

tembakan bebas bola basket pada siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1

Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan melakukan penilaian tembakan

bebas dan penilaian tertulis. Dari hasil penilaian tembakan bebas dan

penilaian tertulis pada siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta

Tahun Pelajaran 2011/2012 diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari

keseluruhan siswa yang meingkuti penilaiaan kebanyakan siswa masih

belum mengetahui teknik melakukan tembakan bebas bola basket dengan

benar.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka peneliti dan guru merancang

rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario model pembelajaran melalui

pendekatan bermain, untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam

melakukan tembakan bebas bola basket.

2) Peneliti dan guru penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

tembakan bebas bola basket dengan model bermain.

3) Peneliti dan guru menyiapkan media yang akan digunakan dalam

pelaksaan proses pembelajaran tembakan bebas bola basket seperti; bola

basket, simpai, bilah bambu, kursi dan lain-lain.

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan

non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan keterampilan tembakan

Page 67: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

bebas bola basket dan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran

dengan pendekatan bermain. Sedangkan instrumen non tes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dan melalui formulir penilaian / rubrik penilaian siswa yang

tercantum dalam RPP.

5) Peneliti dan guru menyusun standar peniliaian pada penguasaan teknik

tembakan bebas bola basket.

6) Peneliti dan guru menentukan lokasi pelaksaan tindakan I, yakni di

lapangan bola basket SMK Kristen 1 Surakarta.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan dua kali pertemuan dan satu kali

pelaksanaan penilaian siklus I, selama tiga minggu yakni pada setiap hari

sabtu tanggal 21 April 2012, dan 28 April 2012, dan 5 Mei 2012 di lapangan

bola basket SMK Kristen 1 Surakarta. Masing-masing pertemuan

dilaksanakan selama 2 x 45 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini

pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan

sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan pertama (Sabtu, 21

April 2012) adalah praktek teknik dasar tembakan bebas tanpa bola basket,

materi kedua adalah praktek teknik dasar tembakan bebas secara berpasangan

dengan bola, materi ketiga adalah praktek teknik dasar tembakan bebas

dengan sasaran simpai, dan materi keempat adalah praktek teknik tembakan

bebas dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket. Urutan pelaksaan

tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa membariskan 4 baris dengan

memulai proses pembelajaran dengan berdoa kemudian mempresensi.

Page 68: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2) Peneliti dan guru menyampiakan motivasi dan tujuan pembelajaran, serta

kompetensi dasar dan indikator yang harus dicapai siswa secara singkat.

3) Peneliti dan guru memberikan proses pemanasan dengan stretching dan

joging 2 kali lapangan bola basket

4) Peneliti dan guru memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan

tembakan bebas bola basket dan permainan-permainan yang dimodifikasi

yaitu dengan tembakan memasukkan bola kegawangnya sendiri untuk

memasukkan sebanyak mungkin.

5) Peneliti dan guru menjelaskan cara melakukan teknik tembakan bebas

6) Peneliti dan guru menyampaikan penjelasan dan memberikan contoh

mengenai materi pertama yakni teknik dasar tembakan bebas tanpa bola

basket. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan teknik dasar tembakan

bebas tanpa bola basket.

7) Siswa diminta melakukan gerakan teknik dasar tembakan bebas tanpa

bola basket, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

8) Siswa melakukan gerakan teknik dasar tembakan bebas tanpa bola basket,

siswa dibariskan menjadi 3 bersap , sesuai dengan instruksi dari peneliti

yaitu pluit pertama siswa melakukan sikap persiapan, pluit kedua

melaksanan sikap pelaksanaan dan pluit ketiga sikap follow-through

dilakuakan sebanyak tiga kali.

9) Peneliti dan guru evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang

dilakukannya dan kesalah yang dilakukan saat melakukan tembakan

bebas.

10) Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan

kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada

pelaksanaan materi pertama.

11) Peneliti dan guru melanjutkan ke materi kedua yakni teknik dasar

tembakan bebas secara berpasangan dengan bola. Siswa memperhatikan

pelaksanaan contoh gerakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

Page 69: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

12) Siswa melakukan gerakan teknik dasar tembakan bebas secara

berpasangan dengan bola yaitu siswa dibagi menjadi empat kelompok

saling berhadapan dengan jarak satu meter antar siswa. Siswa melakukan

tembakan bebas berpasangan sampai jarak empat meter dilakukan

bergantian setelah selesai ke barisan paling belakan dan dilanjutkan siswa

berikutnya, sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru.

13) Peneliti dan guru memberikan evaluasi gerakan siswa yang kurang benar.

14) Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan

kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada

pelaksanaan materi kedua.

15) Peneliti dan guru menyampaikan materi ketiga yakni teknik dasar

tembakan bebas dengan sasaran simpai. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan contoh teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai

yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

16) Siswa melakukan percobaan tembakan bebas dengan sasaran simpai

secara bergantian terlebih dahulu sebelum melakukan dengan permainan

yang di kompetisi.

17) Siswa melakukan teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai

diterapkan dalam permainan yang di kompetisi. Pelaksanaannya siswa

dibagi menjdi 4 kelompok berusaha sebanyak mungkin memasukkan bola

ke dalam simpai.

18) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa tentang teknik dasar

tembakan bebas dengan sasaran simpai.

19) Peneliti dan guru mempersiapkan dan menjelaskan materi lanjutan

keempat yakni teknik tembakan bebas dengan memgambil posisi berdiri

di garis tembakan bebas dan melakukan tembakan berulangkali ke arah

ring basket. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan materi keempat

yang dilakukan oleh guru dan peneliti

Page 70: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

20) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok melakukan teknik tembakan bebas

dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket dengan permainan

yang di kompetisi, kelompok yang paling banyak memasukkan bola

kedalam menjadi pemenang.

21) Peneliti dan guru memberikan semangat dan motivasi kepada siswa untuk

melakukan tembakan bebas ke ring agar kelompoknya menjadi

pemenang.

22) Siswa istirahat dalam keadaan duduk sambil mendengarkan peneliti dan

guru melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap hasil pembelajaran

yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang

akan disampaikan minggu.

23) Pelajaran di akhiri dan siswa di bubarkan untuk selanjutnya mengikuti

pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan I, pertemuan kedua (sabtu, 28

April 2012) adalah praktek teknik dasar tembakan bebas bola basket, serta

pengulangan materi yang telah disampaikan minggu sebelumnya. Urutan

pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dibariskan menjadi 3 bersap untuk

memulai proses pembelajaran.

2) Dilanjutkan berdoa dan mempresensi siswa.

3) Peneliti dan guru memberikan penjelasan tentang cara melakukan

pemanasan dengan permainan.

4) Siswa melakukan pemanasan dengan permainan yaitu siswa di bagi

menjadi 4 berbenjar siswa yang paling depan membawa bola kemudian

bola dipindahkan kebelakang melewati atas kepala sampai siswa yang

paling belakang langsung di pindah kedepan sampai siswa yang paling

depan. Dilanjutkan melewati samping kanan kiri tubuh siswa.

Page 71: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

5) Siswa dalam keadaan duduk atau istirahat peneliti dan guru menjelaskan

teknik dasar tembakan bebas dan mengulangi materi yang telah

disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yakni: teknik dasar tembakan

bebas tanpa bola basket, teknik dasar tembakan bebas secara berpasangan,

teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai, teknik tembakan

bebas dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket.

6) Siswa diminta melakukan pengulangan materi minggu sebelumnya teknik

dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai. Siswa melakukan dengan

permainan yang di kompetisi. Pelaksanaannya siswa dibagi menjadi 4

kelompok berusaha sebanyak mungkin memasukkan bola ke dalam

simpai, setiap siswa diberi kesempatan melakukan tembakan sebanyak 5

kali dan kelompok yang kalah diberi hukuman lari 2 kali lapangan basket.

Saat melakukan teknik tembakan bebas dengan permainan peneliti dan

guru membetulkan gerakan siswa yang kurang benar.

7) Peneliti dan guru melanjutkan ke materi kedua yakni teknik dasar

tembakan bebas dengan menembak bola basket ke papan pantul. Peneliti

menjelaskan cara melakukan dan siswa memperhatikan pelaksanaan

contoh gerakan yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

8) Siswa melakukan gerakan teknik dasar tembakan bebas dengan

menembak bola basket ke papan pantul dengan permainan yang di

kompetisi yaitu siswa dibagi menjadi 4 kelompok masing-masing 2

kelompok putra dan 2 kelompk putri.

9) Siswa putra melakukan terlebih dahulu, melakukan tembakan bebas

dengan sasaran 1 papan pantul bola basket dan menggunakan setengah

lapangan. Siswa berusaha sebanyak mungkin mengenai bola ke papan

pantul.

Page 72: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

10) Dilanjutkan siswa putri melakukan tembakan bebas dengan sasaran papan

pantul. Siswa putri dibuat menjadi 2 berbanjar berdiri di daerah garis

tembakan bebas mencoba melakukan tembakan ke papan pantul.

11) Setelah mencoba melakukan tembakan ke papan pantul dilanjutkan

dengan permainan yang di kompetisi. Siswa putri menembak bola

mengenai papan pantul sebanyak mungkin. Setiap siswa melakukan 5

kali tembakan.

12) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa tentang teknik dasar

tembakan bebas dengan menembak bola basket ke papan pantul.

13) Peneliti dan guru mempersiapkan materi ke tiga yaitu melakukan teknik

tembakan bebas dengan posisi duduk di kursi.

14) Peneliti dan guru memberikan penjelasan teknik tembakan bebas dengan

posisi duduk di kursi, siswa di minta untuk memperhatikan contoh yang

diberikan dan bertanya apabila kurang jelas tentang penjelasan dan

contoh yang di berikan oleh peneliti dan guru.

15) Siswa melakukan tembakan bebas dari kursi siswa di bagi menjadi 4

kelompok masing-masing 2 kelompok putra dan 2 kelompk putri. Siswa

putra melakukan percobaan terlebih dahulu dengan bola baket berukuran

kecil setelah mencoba dilanjutkan melakukan tembakan bebas dengan

permainan yang di kompetisi. Kursi di letakan di daerah garis tembakan

bebas siswa duduk di kursi melakukan tembakan ke arah ring berusaha

memasukkan bola basket sebanyak mungkin setiap siswa melakukan

tembakan 3 kali kelompok yang kalah di push-up 10 kali dan dilanjutkan

kan siswa putri melakukan tembakan bebas dari kursi.

16) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa tentang teknik

tembakan bebas dengan posisi duduk di kursi.

17) Dilanjutkan materi berikutnya siswa dibagi menjadi 2 kelompok

melakukan teknik tembakan bebas dengan memgambil posisi berdiri di

garis tembakan bebas dan melakukan tembakan berulangkali ke arah ring

Page 73: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

basket dengan permainan yang di kompetisi, kelompok yang paling

banyak memasukkan bola kedalam menjadi pemenang.

18) Siswa dipersilakan istirahat dalam keadaan duduk sambil mendengarkan

peneliti dan guru melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai

materi yang akan disampaikan minggu depan.

19) Pelajaran di akhiri siswa di bubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan ketiga (Sabtu, 05 April

2012) adalah guru dan peneliti melakukan penilaian untuk siklus I sebelum

melakukan penilaian siswa melakukan pengulangan materi teknik tembakan

bebas dengan posisi duduk di kursi, melakukan teknik tembakan bebas dengan

mengambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan melakukan tembakan

berulangkali ke arah ring basket. Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah

sebagai berikut:

1) Peneliti dan guru membariskan siswa menjadi 4 baris dilanjutkan

presensi.

2) Peneliti dan guru menjelaskan pemanasan dengan permainan siswa yaitu

siswa membentuk lingkaran ada dua siswa yang jaga ditengah lingkaran

mengambil bola yang di bawa oleh siswa yang ada dilingkaran. Siswa

dapat menberikan bola ke teman sesama di lingkaran dengan

menggunakan tembakan bebas. Siswa melakukan pemanasan dengan

permaianan siswa putra dan putri dipisah.

3) Peneliti dan guru memulai pembelajaran dengan mengulang materi yang

telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, yakni: teknik tembakan

bebas dengan posisi duduk di kursi. Siswa dibagi menjadi dua berbanjar

mencoba telebih dahulu melakukan tembakan dari kursi dengan aba-aba

pluit sehingga peneliti dan guru dapat mengevalusi kesalahan siswa

Page 74: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

dilanjutkan melakukan tembakan babas dengan posisi duduk di kursi

dengan pemaian yang di kompetisi setiap siswa melakukan tembakan 3

kali.

4) Peneliti dan guru melanjutkan ke melakukan mengulang materi teknik

tembakan bebas dengan mengambil posisi berdiri di garis tembakan

bebas dan melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket, siswa

dibagi menjadi 2 kelompok memasukakan bola ke dalam ke ring dengan

teknik tembakan bebas siswa bersaing.

5) Peneliti dan guru melakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai

materi yang akan disampaikan.

6) Peneliti dan guru menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir pada siklus

I dengan memanggil satu persatu untuk melakukan tembakan bebas bola

basket.

7) Peneliti dan guru melakukan penilaian tes psikomotor untuk siklus I,

dengan mencatat dan menilai kualitas tembakan bebas bola basket di

rubrik penilaian yang telah disiapkan. Setelah selesai ujian psikomotor

siswa ke kelas dan melakukan tes kognitf.

8) Diakhir pertemuan peneliti dan guru melakukan evaluasi keseluruahan

tehadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan

informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

c. Observasi Tindakan I

Observasi tindakan I dilakukan selama tindakan I berlangsung.

Dalam melakukan observasi tindakan I peneliti berkolaborasi dengan guru dan

kolaborator lain yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun

pelaksanaan tindakan I, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran tembakan bebas bola basket

melalui pembelajaran dengan pendekatan bermain siswa kelas XI

Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta. Pada pertemuan pertama (sabtu,

Page 75: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

21 April 2012 selama 2 x 45 menit), peneliti mengajarkan materi teknik

dasar tembakan bebas bola basket, yakni teknik dasar tembakan bebas

tanpa bola basket, teknik dasar tembakan bebas secara berpasangan,

teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai, teknik tembakan

bebas dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket. Pada pertemuan

kedua (sabtu, 28 April 2010, selama 2 x 45 menit) peneliti memberikan

materi teknik dasar tembakan bebas bola basket, yakni teknik dasar

tembakan bebas dengan sasaran simpai, teknik dasar tembakan bebas

dengan menembak bola basket ke papan pantul, teknik tembakan bebas

dengan posisi duduk di kursi. Pada pertemuan ketiga (Sabtu, 05 Mei

2012), Di pertemuan ketiga peneliti melakukan pengulangan materi

tembakan bebas dengan posisi duduk di kursi teknik tembakan bebas

dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket sebelum tes akhir

siklus I, untuk mengetahui hasil perkembangan proses pembelajaran

selama siklus I.

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebagai pedoman

atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Sebelum tindakan I dilaksanakan peneliti dan guru melaksanakan

pratindakan sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil tes awal

dengan tes akhir pada siklus I.

4) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

instruksi langsung, dalam hal ini peneliti mengacu pada sintaks (alur

pembelajaran) pada model pembelajaran langsung, yakni adanya

penjelasan materi, demonstrasi / unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan

instruksi secara langsung oleh siswa.

Page 76: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5) Peneliti dan guru memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti

proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan guru

memberikan contoh permainan dengan benar. Siswa dengan disiplin,

semangat, sportivitas, dan percaya diri melakukan apa yang di perintah

oleh guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar

mengajar diperoleh aktivitas afektif siswa selama kegiatan belajar

mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut:

a) Siswa yang aktif selama pemberian materi teknik tembakan bebas

bola basket sebesar 62%, sedangkan 38% lainnya tampak masih

kurang dalam disiplin, semangat, sportivitas, dan percaya diri. Dari

hasil wawancara dengan siswa yang kurang aktif selama kegiatan

belajar mengajar berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa di antara

mereka ada yang kurang menyukai materi, dan tidak bisa melakukan

ujuk kerja praktek tembakan bebas bola basket.

6) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi

siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

menerima pembelajaran materi tembakan bebas bola basket melalui

model pembelajaran bermain.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan

tindakan I berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi tembakan bebas bola basket setelah

tindakan I dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria

Baik Sekali adalah 10,34%; Baik 13,79%; Cukup Baik 20,68%; Cukup

24,13%; Kurang 31,03%. Dalam hal ini sejumlah 13 siswa telah masuk

dalam kriteria tuntas, dan sedangkan 16 siswa tidak tuntas.

Dalam pelaksanaan tindakan I terdapat kelebihan yang dapat

diguanakan sebagai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan I, adapun

kelebihan dan pelaksanaan Tindakan I diantaranya :

Page 77: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

1) Siswa merasa tertarik dan menyenangkan dengan metode baru yang

disampaikan oleh peneliti yakni dengan penyampaian materi model

inovatif dengan permainan, sebab siswa merasa senang dengan kegiatan

belajar dengan metode bermain, melalui penjelasan guru dan peneliti,

disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini jarang digunakan

dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran

Penjasorkes.

2) Pembelajaran melalui pendekatan bermain dapat memotivasi siswa untuk

belajar dan mengulangi lagi pelajaran tersebut. Pendekatan bermain lebih

menantang siswa untuk belajar melakukan tembakan bebas, karena model

pembelajarannya bersifat kompetisi dan bermain sehingga siswa tidak

merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran dan merasa ada tantangan

tersendiri untuk mengikuti pembelajaran

3) Siswa mudah dalam menyerap pelaksanaan kegiatan melalui intruksi

langsung, siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah

melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti.

4) Situasi kelas lebih tertata dengan baik, sehingga materi yang diberikan

terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan I ini masih terdapat

kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I,

adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan tindakan I tersebut

adalah:

1) Umpan yang diberikan oleh guru masih belum bisa membangkitkan

keaktifan siswa dalam belajar.

2) Sebelum memberikan materi pokok, guru kurang dalam memberikan

apersepsi kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan. Hal ini

membuat siswa tidak memiliki gambaran yang jelas tentang isi materi dan

proses pembelajaran yang akan dilakukan. Akibatnya, siswa sulit untuk

memahami materi seutuhnya.

Page 78: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

3) Siswa saat melakukan tembakan bebas dengan permainan tergesah-gesah

kurang dalam menggunakan teknik yang benar dan siswa terkadang

menggagu teman yang sedang melakukan tembakan bebas.

4) Belum ada penguatan berarti dari guru yang dapat memotivasi siswa

untuk tertarik dengan materi pembelajaran dan megikuti proses

pembelajaran dengan sungguh-sungguh.

d. Analisis dan Reflesi Tindakan I

Berdasarkan hasil observasi pada Tinakan I tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus I telah menujukan hasil yang

sesuai, mengingat jumlah materi yang disampaiakan banyak dan

bervariasi.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I.

3) Tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada awal sebelum

diberikan tindakan cukup mengambarkan kondisi awal kelas sebelum

mendapatkan tindakan.

4) Model pembelajaran yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer

materi dapat berlangsung lebih maksimal.

5) Hasil pekerjaan siswa pada Pelaksanaan Tindakan I belum menunjukan

hasil yang maksimal walaupun telah menujukan peningkatan akan tetapi

sesuai dengan target capaian pada siklus I. Secara lebih detail hasil kerja

siswa selama Tindakan I, dijelaskan sebagai berikut :

a) Hasil belajar siswa dalam materi tembakan bebas bola basket setelah

Tindakan I dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai

kriteria baik sekali adalah 10,34%; baik 13,79%; cukup baik 20,68%;

cukup 24,13%; kurang 31,03%. Dalam hal ini sejumlah 13 siswa

telah masuk dalam kriteria tuntas, dan sedangkan 16 siswa tidak

Page 79: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

tuntas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada proses siklus I, hasil

belajar siswa dalam materi tembakan bebas bola basket dalam

kategori Cukup. Namun apabila dibandingkan dengan data awal yang

dimiliki hasil belajar siswa dalam materi tembakan bebas bola basket

menujukan hasil yang meningkat dari data awal yakni dengan rata -

rata peningkatan sebesar 31,32%

6) Kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tidakan pada siklus I,

akan dipertahankan dan ditingkatkan.

7) Berdasarkan kelemahan yang ditemukan pada siklus I, perbaikan yang

akan diupayakan pada pelaksanaan siklus II, antara lain:

1) Pada awal pelajaran guru akan melakukan apersepsi secukupnya agar

siswa memiliki gambaran terlebih dahulu tentang materi yang akan

diajarkan sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami materi

tersebut.

2) Guru memberikan pemanasan berupa permainan yang menunjang

pada materi pembelajaran tembakan bebas bola basket. Hal ini di

upayakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dan peran aktif

siswa.

3) Untuk menumbuhkan motivasi dan antusiasme siswa terhadap

pembelajaran guru akan berusaha membuat proses pembelajaran

yang rileks dan tidak kaku. Guru memberikan kesempatan seluas-

luasnya kepada siswa untuk bertanya apabila mereka mengalami

kesulitan ketika pembelajaran berlangsung. Untuk semakin memacu

semangat siswa hadiah selalu disiapkan berupa pujian, tepuk tangan,

dan acungan jempol pada siswa yang melakukan rangkaian gerakan

dengan benar.

4) Untuk menghindari gangguan dari luar yang mengganggu

konsentrasi siswa, guru akan melakukan pencegahan dengan menjaga

suasana kondusif diwaktu proses belajar mengajar.

Page 80: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

5) Agar pembelajaran menjadi lebih tertib, guru akan selalu memantau,

mengingatkan siswa, dan menegur siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran atau bercanda dengan temannya.

Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan

menganulir sebagian materi yang dianggap sudah dapat dilaksanakan siswa

dengan baik diantaranya; teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai,

teknik tembakan bebas dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan

bebas dan melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket, teknik dasar

tembakan bebas dengan menembak bola basket ke papan pantul, dan teknik

tembakan bebas dengan posisi duduk di kursi.

e. Data Diskripsi Tindakan I

Selama pelaksanaa tindakan I maka peneliti dan guru melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari

tes unjuk kerja kemampuan tembakan bebas bola basket (psikomotor),

pengetahuan konsep gerak (kognitif), pengamatan sikap siswa (afektif) siswa

kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Kondisi hasil belajar tembakan bebas bola basket siswa kelas XI

Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 setelah

diberikan Tindakan I model pembelajaran dengan pendekatan bermain

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2. Deskripsi Data Hasil Tembakan Bebas Bola Basket Setelah

Diberikan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain

Siklus I

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>80 Baik Sekali Tuntas 3 10,34%

75 – 79 Baik Tuntas 4 13,79%

70 – 74 Cukup Baik Tuntas 6 20,68%

65 – 69 Cukup Tidak Tuntas 7 24,13%

Page 81: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

< 64 Kurang Tidak Tuntas 9 31,03%

Jumlah 29 100%

Gambar 4.2. Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Siklus I

Berdasarkan hasil diskripsi data awal, hasil belajar tembakan bebas

bola basket siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun

pelajaran 2011/2012 setelah diberikan Tindakan I adalah baik sekali dengan

persentase 10,34%; baik dengan persentase 13,79%; cukup baik dengan

persentase 20,68%; cukup 24,13%; kurang dengan persentase 31,03%.

Sejumlah 13 siswa telah mencapai kriteria tuntas sedangkan 16 siswa Tidak

Tuntas.

2. Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dari hasil analisis dan refkesi yang

dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus I, rata

– rata siswa menunjukan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria

yang telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus I,

karena merupakan perbaikan dari Siklus I. Adapun tahapan yang dilakuan pada

Siklus II ini diantarannya:

10%

14%

20.68%

24.13%

31%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

Baik sekali Baik Cukup baik cukup kurang

Baik Sekali Baik Cukup baik cukup Kurang

Page 82: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

a. Rencana Tindakan II

Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari Senin, 07

Mei 2012, di SMK Kristen 1 Surakarta. Peneliti dan guru penjas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang

akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada

siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi tindakan I yang termuat

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil pengukuran tersebut maka Peneliti dan Guru

merancang rencana pelaksanaan tindakan Siklus II sebagai berikut :

1) Peneliti bersama guru merancang skenario model pembelajaran dengan

pendekatan bermain, untuk meningkatkan hasil belajar siswa psikomotor,

kognitif, dan afektif. Dengan pembelajaran sebagai berikut :

a. Guru membuka kelas dan mengkondisikan kelas hingga siswa siap

untuk mengikuti proses pembelajaran;

b. Guru melakukan apersepsi dengan menggali pengetahuan siswa

tentang tembakan bebas bola basket;

c. Menjelaskan kembali materi tentang tembakan bebas bola basket

guna meningkatkan pemahaman siswa;

d. Guru bersama siswa melaksanakan tahap-tahap melakukann

pembelajaran tembakan bebas bola basket dengan pendekatan

bermain;

e. Guru memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk

bertanya tentang kejelasan materi. Guru juga memberikan

kesempatan bagi siswa yang belum jelas untuk berbagi tentang

masalah dan kendala yang mereka hadapi dalam proses pembelajaran

tembakan bebas bola basket;

f. Guru memberikan penguatan berupa pujian kepada siswa dengan

hasil tembakan bebas yang benar sebagai upaya meningkatkan

motivasi siswa. Setelah siswa menyelesaikan tugas yang diberikan,

Page 83: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

guru memberikan evaluasi dan sedikit penjelasan kesalahan yang

dilakukan siswa.

2) Peneliti dan guru penyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II tembakan bebas bola basket melalui pembelajaran dengan

pendekatan bermain. RPP tersebut akan menjadi panduan bagi guru untuk

mengajar sebagai wujud tindakan siklus II.

3) Peneliti dan guru menyiapkan media, serta menyiapkan sarana yang akan

digunakan seperti; bola basket, simpai, tali, tiang, dsb. serta menyiapkan

kondisi lapangan yang digunakan untuk pembelajaran.

4) Peneliti dan guru menyusun media pembelajaran yakni berupa tes dan

non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan kemampuan tembakan

bebas dengan pembelajaran pendekatan bermain dan tes pengetahuan

tentang tembakan bebas bola basket. Sedangkan instrumen non tes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan

mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dan melalui rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam

RPP.

b. Pelaksanaan Tindakan II

Tidakan II dilaksanakan selama dua kali pertemuan kali pertemuan,

selama dua minggu yakni pada setiap hari sabtu tanggal 12 Mei 2012, 19 Mei

2012, di lapangan bola basket SMK Kristen 1 Surakarta. Masing-masing

pertemuan dilaksanakan selama 2 x 45 menit sesuai dengan RPP pada siklus II

ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan, dan

sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran. Seluruh proses

pembelajaran dalam tindakan II ini adalah penguatan materi sebab materi

secara dasar telah diberikan pada tindakan sebelumnya. Materi pada

pelaksanaan tindakan II, pertemuan pertama (Sabtu, 12 Mei 2012) yaitu teknik

dasar tembakan bebas secara berpasangan melewati atas tali. Melakukan

teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai melewati atas tali.

Page 84: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Melakukan teknik dasar tembakan bebas melewati tali dilanjutkan tembakan

bebas ke ring. Melakukan teknik tembakan bebas dengan permainan bola

basket. Melakukan teknik tembakan bebas dengan tembakan berulangkali ke

arah ring basket.Urutan pelaksaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru mengajak siswa kelapangan bola basket dari kelas.

2) Peneliti dan guru menyiapkan siswa dengan 4 baris, serta memulai proses

pembelajaran dengan mempresensi siswa.

3) Peneliti dan guru mengulangi materi minggu sebelumnya menjelaskan

kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa.

4) Guru memberikan penjelasan tentang permainan bola basket dan

melakukan tanya jawab.

5) Peneliti dan guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari.

6) Peneliti dan guru menjelaskan cara melakukan pemanasan. Siswa

melakukan pemanasan dengan bermain kejar-kejaran siswa dibuat 6

kelompok membentuk lingkaran dengan simpai di isi setiap kelompok.

Ada satu siswa yang mengejar dan satu yang di kejar dapat masuk dalam

simpai salah satu siswa yang ada di simpai harus lari.

7) Peneliti dan guru menyampaikan materi pertama yakni teknik dasar

tembakan bebas secara berpasangan melewati atas tali. Siswa diminta

menyimak secara detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh guru

dan peneliti.

8) Sebelum melakukan siswa dibagi menjadi 4 kelompok, kemudian di

jadikan 2 baris berhadapan dengan jarak 3 meter dari tali.

9) Siswa melakukan gerakan dasar tembakan bebas secara berpasangan

melewati atas tali dengan permainan yang di kompetisi berusaha

melewati tali sebanyak mungkin, setiap siswa diberi kesempatan 3 kali.

10) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa yang belum dapat

melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki materi

selanjutnya.

Page 85: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

11) Peneliti dan guru memperisapkan materi lanjutan yang akan diberikan

kepada siswa sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil yang diperoleh pada

pelaksanaan materi kedua.

12) Peneliti dan guru menjelaskan materi kedua yakni teknik dasar tembakan

bebas dengan sasaran simpai melewati atas tali. Siswa diminta

memperhatikan secara detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh

guru dan peneliti.

13) Siswa diminta melakukan teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran

simpai melewati atas tali siswa di bagi menjadi 4 kelompok berhadapan

berusaha memasukan bola basket ke dalam simpai kelompok yang paling

banyak dianggap pemenang setiap siswa melakukan tembakan 5 kali,

siswa yang kalah lari sebanyak dua kali lapangan basket.

14) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa yang belum dapat

melakukan gerakan dengan baik dan benar serta maksimal.

15) Peneliti dan guru menjelaskan materi tiga yakni teknik dasar tembakan

bebas melewati tali dilanjutkan tembakan bebas ke ring. Siswa diminta

memperhatikan secara detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh

guru dan peneliti.

16) Siswa sebelum melakukan tembakan bebas melewati tali dilanjutkan

tembakan bebas ke ring mencoba terlebih dahulu, siswa melakukan

materi yang ketiga dengan permainan yang di kompetisi berusaha

memasukan bola ke dalam ring setiap siswa melakukan tiga kali

tembakan.

17) Siswa istirahat sambil duduk peneliti dan guru memberikan evaluasi

kepada siswa yang belum dapat melakukan gerakan dengan baik dan

benar.

18) Siswa melakukan permainan bola baket dengan setengah lapangan hanya

memasukkan bola ke ring dengan teknik tembakan bebas, siswa putra

Page 86: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

melakukan terlebih dahulu dibagi dua kelompok dilanjutkan siswa putri,

kelompok yang kalah di hukum push-up sepuluh kali.

19) Dilanjutkan siswa melakukan tambakan bebas ke ring dari daerah garis

tembakan bebas siswa dibagi manjadi dua kelompok.

20) Siswa dipersilakan istirahat dalam keadaan duduk sambil mendengarkan

peneliti dan guru melakukan tanya jawab tentang permainan bola basket

dan evaluasi secara keseluruhan terhadap hasil pembelajaran yang telah

dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan

disampaikan minggu depan.

21) Pelajaran di akhiri siswa di bubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan kedua (Sabtu, 19

Mei 2012) adalah melakukan teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran

simpai melewati atas tali dan melakukan teknik tembakan bebas dengan

tembakan berulangkali ke arah ring basket. Urutan pelaksaan tindakan

tersebut adalah sebagai berikut :

1) Peneliti dan guru menyiapkan siswa memulai proses pembelajaran

dengan mempresensi.

2) Peneliti dan guru menyampiakan materi yang akan diajarkan pengetahuan

tentang permainan bola basket.

3) Peneliti dan guru memulai proses pembelajaran diawali dengan proses

pemanasan dengan permainan yaitu ular-ularan siswa dibagi menjadi dua

kelompok siswa yang paling depan menyentuh siswa yang paling

belakang dari kelompok lain yang kena pindah kelompok.

4) Peneliti dan guru menjelaskan materi yang pertama mengulang materi

pertemuan sebelumnya yakni teknik dasar tembakan bebas dengan

sasaran simpai melewati atas tali. Siswa diminta memperhatikan secara

detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh guru dan peneliti.

Page 87: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

5) Siswa melakukan teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai

melewati atas tali siswa dibagi menjadi 2 baris berhadapan siswa

mencoba terlebih dahulu dilanjutkan dengan permainan yang dikompetisi

melakukan teknik dasar tembakan bebas dengan sasaran simpai melewati

atas tali siswa berusaha memasukkan bola dalam simpai.

6) Peneliti dan guru memberikan evaluasi kepada siswa yang belum dapat

melakukan gerakan dengan baik dan benar, sebelum memasuki materi

selanjutnya.

7) Peneliti dan guru menjelaskan materi yang kedua yakni teknik tembakan

bebas dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket. Siswa diminta

memperhatikan secara detail pelaksanaan contoh yang dilakukan oleh

guru dan peneliti.

8) Siswa dibagi menjadi 2 kelompok melakukan teknik tembakan bebas

dengan memgambil posisi berdiri di garis tembakan bebas dan

melakukan tembakan berulangkali ke arah ring basket dengan permainan

yang di kompetisi setiap siswa melakukan lima kali tembakan, kelompok

yang paling banyak memasukkan bola kedalam menjadi pemenang.

9) Peneliti dan guru melakukan evaluasi, mengajak siswa untuk tanya jawab

tentang bola basket, serta memberikan umpan balik kepada siswa yang

melakukan tugas.

10) Peneliti dan guru melakukan penilaian siklus II

11) Pelajaran di akhiri siswa di bubarkan untuk mengikuti pelajaran

selanjutnya.

c. Observasi Tindakan II

Observasi tindakan II dilakukan selama tindakan II berlangsung.

Dalam melakukan observasi dan interpelasi tindakan II peneliti berkolaborasi

Page 88: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dengan guru yang bersangkutan sebagai pengelola kelas, adapun pelaksanaan

Tindakan II, yakni :

1) Peneliti mengamati proses pembelajaran tembakan bebas bola basket

melalui pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas XI

Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Pada

pertemuan pertama (Sabtu, 12 Mei 2012 selama 2 x 45 menit), (Sabtu, 19

Mei 2012, selama 2 x 45 menit).

2) Sebelum pembelajaran dilangsungkan peneliti dan guru bersangkutan

menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, sebagai

pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

3) Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model

instruksi langsung, dalam hal ini peneliti mengacu pada alur pembelajaran

pada model pemebelajaran dengan pendekatan bermain, yakni adanya

penjelasan materi, demonstrasi / unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan

instruksi secara langsung oleh siswa.

4) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan pembelajaran,

peneliti dan memberikan reward kepada siswa, misalnya berupa pujian

seperti: bagus, baik sekali, tepat sekali, bagus sekali, dan lain sebagainya.

Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang

tinggi.

5) Peneliti bersama guru melakukan penilaian melalui lembar obeservasi

siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam

menerima pembelajaran materi tembakan bebas bola basket melalui

model pembelajaran dengan pendekatan bermain.

Berdasarkan hasil pengamatan / observasi selama pelaksanaan

tindakan II\ berlangsung, berdasarkan hasil pekerjaan siswa dapat identifikasi:

1) Hasil belajar siswa dalam materi tembakan bebas bola basket setelah

tindakan II dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria

baik sekali 17,24 %; baik 24,13%; cukup baik 31,03%; cukup 20,68%;

Page 89: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

dan kurang 6,89%;. Sejumlah 21 Siswa mencapai kriteria tunas

sedangkan 8 siswa tidak tuntas. Telah memenui target dengan pencapaian

berhasil lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan tidakan II terdapat kelebihan yang dapat

diguanakan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan tindakan II, adapun

kelebihan dan pelaksanaan tindakan II diantaranya :

1) Sebagian siswa telah mampu menunjukan gerakan tembakan bebas bola

basket dengan baik. Walau ada sebagian kecil siswa yang belum dapat

menunjukan gerakan tembakan bebas bola basket dengan baik.

2) Penerapan pendekatan bermain menciptakan suasana pembelajaran yang

santai tapi serius, sehingga suasana yang ditimbulkan tidak membosankan.

3) Ternyata dengan metode bermain yang diterapkan mampu membawa siswa

pada suasana belajar yang dikehendaki siswa yaitu menyenangkan, tidak

membosankan, dan bisa dinikmati.

4) Melalui proses pengelompokan siswa dalam permainan sebagian besar

siswa dapat perpartisipasi dalam permainan yang dibuat oleh guru dan

peneliti. Dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti dan guru tidak

kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa.

Akan tetapi dalam pelaksanaan tindakan II ini masih terdapat

kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II,

adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan Tindakan II tersebut

adalah:

1) Masih ada siswa yang kurang serius sehingga penerimaan materi

pembelajaran kurang maksimal diterima dan peneliti harus selalu

memonitor kegiatan siswa dari awal hingga akhir.

2) Peneliti harus lebih seksama mengamati gerakan tiap anak supaya bisa

mengevaluasi dengan cermat setiap kesalahan.

Page 90: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan II tersebut, peneliti

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut:

1) Jumlah dan frekuensi pertemuan pada Siklus II telah menujukan hasil

yang sesuai yakni 2 kali pertemuan, sebab materi yang diberikan sedikit

hanya penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian lain adalah

penyempurnaan gerakan.

2) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang

dibuat apa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II.

3) Model pembelajaran dengan pendekatan bermain yang diterapkan oleh

peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar

mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, serta

penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan

baik.

4) Peneliti dituntut untuk dapat menciptakan variasi pola permainan secara

kreatif. Siswa yang dirasa masih kurang berhasil akan mendapat evaluasi dan

tindakan lebih lanjut. Peneliti harus tetap memberikan pemahaman dan

motivasi pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan permainan.

Bentuk permainan secara kompetisi antar regu masih bisa digunakan pada

pembelajaran lebih lanjut.

5) Hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan tindakan II menunjukan hasil

yang meningkat dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I.

Secara lebih detail hasil kerja siswa selama tindakan II, dijelaskan

sebagagai berikut :

a) Hasil belajar siswa dalam materi tembakan bebas bola basket setelah

tidakan II dilakukan menunjukan hasil bahwa yang mencapai kriteria

baik sekali 17,24 %; baik 24,13%; cukup baik 31,03%; cukup

20,68%; dan kurang 6,89%;. Sejumlah 21 Siswa mencapai kriteria

tunas sedangkan 8 siswa tidak tuntas. Telah memenui target dengan

Page 91: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

capaian berhasil lebih dari target capaian yang diharapkan. Melihat

hasil yang diperoleh pada tidakan II maka penelitian tindakan kelas

telah memenuhi target dari rencana target yang diharapkan.

e. Diskripsi Data Tindakan II

Selama pelaksanaa tindakan II maka peneliti dan guru melakukan

pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari

tes unjuk kerja kemampuan tembakan bebas bola basket (psikomotor),

pengetahuan konsep gerak (kognitif), pengamatan sikap siswa (afektif) siswa

kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Kondisi hasil belajar tembakan bebas bola basket siswa kelas XI

Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 setelah

diberikan tindakan II model pembelajaran dengan pendekatan bermain

disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3. Deskripsi Data Hasil Tembakan Bebas Bola Basket Setelah

Diberikan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain

Siklus II

Rentang

Nilai

Keterangan Kriteria Jumlah Anak Persentase

>80 Baik Sekali Tuntas 5 17,24%

75 – 79 Baik Tuntas 7 24,13%

70 – 74 Cukup Baik Tuntas 9 31,03%

65 – 69 Cukup Tidak Tuntas 5 20,68%

< 64 Kurang Tidak Tuntas 3 6,89%

Jumlah 29 100%

Page 92: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Gambar 4.3. Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Siklus II

Berdasarkan hasil diskripsi data awal, tembakan bebas bola basket

siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012 setelah diberikan tidakan II adalah kriteria baik sekali 17,24 %;

baik 24,13%; cukup baik 31,03%; cukup 20,68%; dan kurang 6,89%;.

Sejumlah 21 Siswa mencapai kriteria tunas sedangkan 8 siswa tidak tuntas.

C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus

Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II dapat

disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil tembakan bebas bola basket siswa kelas

XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

Tabel 4.4. Perbandingan Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket Setelah

Diberikan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain Siklus I dan

Siklus II

Rentang

Nilai Keterangan

Persentase

Data Awal Siklus I Siklus II

>80 Baik Sekali 3,44 % 10,34% 17,24%

75 – 79 Baik 3,44 % 13,79% 24,13%

70 – 74 Cukup Baik 10,34 % 20,68% 31,03%

65 – 69 Cukup 34,48 % 24,13% 20,68%

< 64 Kurang 48,27 % 31,03% 6,89%

17%

24%

31.03%

20.68%

7%

0%

10%

20%

30%

40%

Baik sekali Baik Cukup baik cukup kurang

Baik Sekali Baik Cukup baik cukup Kurang

Page 93: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Melalui tabel perbandingan hasil belajar diatas apabila didistribusikan dalam

grafik perbandingan, disajikan sebagai berikut:

Gambar 4.4. Peningkatan Hasil Belajar Tembakan Bebas Bola Basket

Melalui grafik perbandingan hasil tembakan bebas bola basket siswa kelas

XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012, terjadi

peningkatan hasil belajar siswa mulai dari data awal, Siklus I dan Siklus II.

D. Pembahasan

Dengan diterapkan model pembelajaran dengan pendekatan bermain dalam

pembelajaran tembakan bebas bola basket, ternyata siswa menemukan hal yang baru

dan sangat menyenangkan. Siswa merasa tertantang dan saling berkompetisi untuk

menunjukkan kemampuannya. Dengan model pembelajaran dengan pendekatan

bermain pembelajaran menjadi menyenangkan, sehingga motivasi belajar siswa

meningkat. Peningkatan dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami

peningkatan dari sebelum tindakan hingga siklus terakhir, dalam penelitian ini adalah

akhir siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang berhasil mencapai batas

ketuntasan pada pratindakan dengan kriteria baik sekali 3,44%; baik 3,44%; cukup

baik 10,34%; cukup 34,48%; dan kurang 48,27%;. Sejumlah 5 atau 17,24% siswa

mencapai kriteria tuntas sedangkan 24 atau 82,75% siswa tidak tuntas. Selanjutnya

17.24

44.82

72.41

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Data Awal Siklus I Siklus II

Page 94: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

mengalami peningkatan hasil belajar tembakan bebas bola basket pada siklus I, yaitu

kriteria baik sekali adalah 10,34%; baik 13,79%; cukup baik 20,68%; cukup 24,13%;

kurang 31,03%. Dalam hal ini sejumlah 13 atau 44,82% siswa telah masuk dalam

kriteria tuntas, dan sedangkan 16 atau 55,17% siswa tidak tuntas.

Titik puncak peningkatan hasil belajar tembakan bebas bola basket pada

penelitian ini adalah pada siklus II. Hasil belajar tembakan bebas bola basket pada

siklus II menunjukkan bahwa siswa telah mencapai batas ketuntasan dengan kriteria

baik sekali 17,24 %; baik 24,13%; cukup baik 31,03%; cukup 20,68%; dan kurang

6,89%;. Sejumlah 21 atau 72,41% siswa mencapai kriteria tunas sedangkan 8 atau

27,58% siswa tidak tuntas. Telah memenui target dengan capaian berhasil lebih dari

target capaian yang diharapkan. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas pada

siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012

dalam upaya meningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola basket ini telah

mencapai keberhasilan pada pelaksanaan siklus kedua, maka penelitian ini dapat

dikatakan berhasil dan dapat dihentikan.

Kesimpulan penelitian ini adalah dengan penerapan model pembelajaran

dengan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola

basket pada siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran

2011/2012.

Page 95: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas XI Multimedia

1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012 dilaksanakan dalam dua

siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi tindakan, dan (4) refleksi. Berdasarkan analisis

data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV,

diperoleh simpulan sebagai berikut, peningkatan kualitas hasil dapat dilihat dari hasil

belajar siswa yang mengalami peningkatan dari sebelum tindakan hingga siklus

terakhir, dalam penelitian ini adalah akhir siklus II. Sebelum pelaksanaan tindakan,

siswa yang berhasil mencapai batas ketuntasan nilai pada angka 70 untuk hasil belajar

yang meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor meningkat dari 17,24 % atau 5

siswa yang lulus atau tuntas pada kondisi awal mengalami peningkatan menjadi 44,82%

atau 13 siswa yang lulus atau tuntas pada akhir siklus I dan telah mencapai indikator

target capaian pada siklus I. Selanjutnya meningkat menjadi 72,41 % atau 21 siswa

yang lulus atau tuntas pada akhir siklus II dan telah mencapai indikator target capaian

pada siklus II. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas upaya meningkatkan hasil

belajar tembakan bebas bola basket melalui pendekatan bermain ini telah berhasil

meningkatkan hasil belajar tembakan bebas bola basket pada siswa kelas XI

Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan

proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal

dari pihak guru maupun siswa. Faktor dari pihak guru yaitu kemampuan guru dalam

mengembangkan materi, kemampuan guru dalam menyampaikan materi, kemampuan

guru dalam mengelola kelas, metode yang digunakan guru dalam proses

Page 96: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan

materi. Sedangkan faktor dari siswa yaitu minat dan motivasi siswa dalam mengikuti

proses pembelajaran.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan

pendekatan bermain dalam pembelajaran tembakan bebas bola basket dapat

meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini

dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan

media pengajaran dengan pendekatan bermain. Bagi guru bidang studi Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjasorkes khususnya yang

berkaitan dengan peningkatan hasil belajar tembakan bebas bola basket yang efektif

dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

mengenai pembelajaran Penjasorkes yang pada awalnya membosankan menjadi

pembelajaran yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan

yang lebih kreatif dalam membuat model-model pembelajaran yang lebih banyak. Ia

dapat menyalurkan kemampuannya tersebut dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia

di sekolah dalam upaya meningkatkan kinerja sebagai seorang pendidik yang

profesional dan inovatif. Dengan diterapkannya model pembelajaran dengan

pendekatan bermain untuk peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran

tembakan bebas bola basket, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda

dalam proses pembelajaran Penjasorkes. Pembelajaran Penjasorkes yang pada

awalnya membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi

siswa.

Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa

terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran

berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan

tindakan pada siklus-siklus berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan yang kemudian

dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran, dapat dideskripsikan terdapatnya

peningkatan kualitas pembelajaran Penjasorkes (baik proses maupun hasil) dan

Page 97: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

peningkatan hasil belajar siswa. Dari segi proses pembelajaran Penjasorkes,

penerapan model pembelajaran melalui pendekatan bermain ini dapat merangsang

aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran

Penjasorkes yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran

jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill dan mengembangkan

sikap kompetetif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya SMK Kristen 1 Surakarta, sebagai berikut:

1. Bagi Guru Penjasorkes kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta

a. Guru hendaknya terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

tembakan bebas bola basket. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan

metode dan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif, menyampaikan

materi dengan jelas dan sistematis, serta mampu menguasai kelas agar selalu

tercipta lingkungan belajar yang kondusif;

b. Guru hendaknya memastikan siswa telah benar-benar memahami materi

sebelum memberikan tugas. Guru jangan sampai lupa memberikan contoh

secara langsung dan jelas agar siswa lebih mudah memahami materi yang

diajarkan;

c. Dalam mengajar hendaknya guru lebih terbuka dengan saran-saran yang

diberikan oleh siswa demi terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan

menarik bagi siswa sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengikuti

pembelajaran dengan semaksimal mungkin;

d. Guru hendaknya mengoptimalkan peranan media, baik di dalam maupun di

luar kelas sebagai penunjang pembelajaran tembakan bebas bola basket pada

mata pelajaran penjasorkes.

Page 98: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMBAKAN BEBAS BOLA .../Upaya...BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS XI MULTIMEDIA 1 SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

2. Bagi Siswa kelas XI Multimedia 1 SMK Kristen 1 Surakarta

a. Siswa harus siap untuk mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran

apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk

mengikuti petunjuk dan arahan yang diberikan guru.

b. Keaktifan siswa hendaknya tidak hanya selama kegiatan belajar-mengajar

berlangsung di kelas melainkan aktif belajar mandiri dengan banyak latihan

diluar jam belajar, untuk menggali kemampuan tembakan bebas bola basket.

3. Bagi SMK Kristen 1 Surakarta

Pihak sekolah sebaiknya memberikan sarana dan prasarana pembelajaran

yang memadai karena media merupakan unsur yang sangat menentukan

keberhasilan suatu pembelajaran. Sebaiknya sekolah menambah fasilitas

pembelajaran yang ada dalam setiap kelas karena media yang ada saat ini masih

sangat terbatas dan belum mampu menjadi sarana untuk mengoptimalkan daya

kreatif yang ada pada diri siswa.