UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

156
UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH DALAM PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII-3 DI SMP ISLAM RUHAMA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh: Dewi Mufidah 1112011000012 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 M/1438 H

Transcript of UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

Page 1: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH DALAM

PEMBELAJARAN FIQIH KELAS VII-3 DI SMP ISLAM RUHAMA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh:

Dewi Mufidah

1112011000012

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017 M/1438 H

Page 2: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …
Page 3: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …
Page 4: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …
Page 5: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …
Page 6: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

i

ABSTRAK

Dewi Mufidah, 1112011000012. “Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Make A Match dalam Pembelajaran

Fiqih Kelas VII-3 di SMP Islam Ruhama Tahun Pelajaran 2016/2017”

Tujuan dari penelitian ini adalah: untuk mengetahui dan mengungkap

sejauh mana efektivitas penggunaan metode Make a Match dalam pembelajaran

Fiqih sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII di SMP Islam

Ruhama. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas dan tindakan penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Hal

tersebut dapat dilihat dari ketercapaian nilai KKM siswa dan prosentase yang

mengalami peningkatan hasil belajar ditunjukkan dengan rata-rata N-gain pada

siklus I sebesar 15,29% dan terjadi peningkatan pada siklus kedua menjadi 30%.

Jadi peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran metode Make a Match

dianggap berhasil.

Kata Kunci : Upaya, Metode Make a Match, Fiqih

Page 7: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah curahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa

mengikuti ajarannya sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi pendidikan Agama

Islam. penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak

kekurangan dan hambatan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan

pengalaman penulis, namun berkat didorong dan bantuan dari berbagai pihak

maka hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan

memberikan moril dan materil, sehingga skripsi ini dapat selesai. Ucapan terima

kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA, Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abdul Majid Khon, MA, Ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

4. Ibu Marhamah Shaleh, Lc., MA, Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

5. Dosen Penasihat Akademik, Bapak Tanenji, MA. Yang telah banyak

memberikan motivasi kepada penulis dalam melakukan penelitian

sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik.

6. Dosen Pembimbing Skripsi, Bapak Dr. Bahrissalim, MA, yang dengan

kesabaran, bimbingan, masukan serta mengarahkan penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

iii

7. Kedua orang tua tercinta, Ibu dan ayah yang tiada hentinya mencurahkan

kasih sayang, selalu mendoakan, serta memberikan dukungan moril dan

materil kepada penulis. Adik-adikku Hafiz Ghozali dan Rayhan Habibie

Rusmana yang telah memberikan motivasi serta doanya kepada penulis.

8. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang tidak

bisa disebutkan satu persatu yang telah mendidik dan memberikan bekal

ilmu pengetahuan kepada penulis.

9. Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan keleluasaan dalam

peminjaman buku-buku yang dibutuhkan.

10. Terima kasih juga kepada sahabat tercinta satu perjuangan Rachmat

Wahyudi, Syifa Faujiah, Dini Susanti, dan Arum Arinda, yang selalu

menginspirasi, memberikan motivasi, bimbingan dan bantuan kepada

penulis.

11. Terima kasih kepada Teman-teman PAI angkatan 2012, dan khususnya

PAI A yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, yang selalu

menjaga komitmen untuk terus bersama dan saling membantu dalam

proses belajar dikampus UIN Jakarta tercinta.

Semoga Allah membalas semua kebaikan mereka dengan balasan yang

berlipat ganda. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu, penulis meminta kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan penulis di masa yang akan datang. Akhir kata

semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca

pada umumnya.

Jakarta, 7 April 2017

Penulis

Dewi Mufidah

Page 9: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

iv

DAFTAR ISI

PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .................................................................................. vii

DAFTAR BAGAN ................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ...................................................... 5

D. Rumusan Masalah .......................................................... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori .................................................................. 8

1. Hakikat Guru Pendidikan Agama Islam .................. 8

a. Pengertian Guru ................................................ 8

b. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............... 10

2. Hakikat Hasil Belajar .............................................. 11

a. Pengertian Belajar ............................................ 11

b. Pengertian Hasil Belajar ................................... 12

c. Penilaian Hasil Belajar ..................................... 14

d. Penilaian Kognitif ............................................ 16

Page 10: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

v

e. Tehnik penilaian Kognitif ................................ 16

f. Cara Pengelolahan nilai Kognitif ...................... 21

g. Faktor-faktor mempengaruhi Hasil Belajar ...... 22

3. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif .............. 23

a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif .. 23

b. Teori Belajar Kooperatif .................................. 24

c. Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif...... 26

d. Keunggulan dan kelemahan .............................. 26

4. Metode Pembelajaran Make A Match ..................... 28

a. Pengertian Make a Match ................................. 28

b. Langkah-langkah ............................................... 29

B. Hasil Penelitian Relevan ................................................. 29

C. Kerangka Berfikir ............................................................ 31

D. Hipotesis Penelitian ......................................................... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................ 32

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..... 32

C. Subjek Penelitian ............................................................ 36

D. Peran dan Posisi Penelitian ............................................. 36

E. Tahap Intervensi Penelitian ............................................. 36

F. Hasil Intervensi Tindakan Diharapkan ............................ 39

G. Data dan Sumber Data .................................................... 39

H. Instrumen Pengumpulan Data ......................................... 40

I. Teknik Pemeriksa Kepercayaan ..................................... 44

J. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis ............... 47

K. Tindakan Lanjut .............................................................. 48

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian ...................................... 49

1. Sejarah Berdirinya SMP Islam Ruhama .............................. 49

Page 11: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

vi

2. Identitas Sekolah .................................................................. 51

3. Visi dan Misi ....................................................................... 52

4. Daftar Pendidik .................................................................... 53

5. Data Siswa ............................................................................. 57

B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan ......................................... 57

C. Data Hasil Belajar Siklus I ...................................................... 58

D. Data Hasil Belajar Siklus II ..................................................... 64

E. Interprestasi Hasil Analisis ..................................................... 68

1. Tindakan Pembelajaran Siklus I ........................................... 68

a. Tahap Perencanaan ......................................................... 68

b. Tahap Pelaksanaan ......................................................... 69

c. Tahap Observasi ............................................................. 71

d. Tahap Refleksi ................................................................ 73

2. Tindakan Pembelajaran Siklus II .......................................... 74

a. Tahap Perencanaan .......................................................... 74

b. Tahap Pelaksanaan .......................................................... 74

c. Tahap Observasi .............................................................. 76

d. Tahap Refleksi ................................................................. 77

F. Pembahasan ............................................................................... 78

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 81

B. Saran ......................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 : Tahap Intervensi Tindakan ........................................................... 36

Tabel 3.2 : Tahap Penelitian ............................................................................ 37

Tabel 3.3 : Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 38

Tabel 3.4 : Tahap Pengamatan ........................................................................ 38

Tabel 3.5 : Tahap Refleksi .............................................................................. 38

Tabel 3.6 : Lembar Observasi Siswa ............................................................... 39

Tabel 3.7 : Lembar Observasi Guru ................................................................ 40

Tabel 3.8 : Kisi-kisi Instrumen Test ................................................................ 42

Tabel 3.9 : Lembar Wawancara Siswa ............................................................ 47

Tabel 3.10 : Lembar Wawancara Guru ........................................................... 47

Tabel 4.1 : Tenaga Pendidik ........................................................................... 53

Tabel 4.2 : Data Siswa .................................................................................... 57

Tabel 4.3 : Hasil Belajar Siswa Siklus I .......................................................... 58

Tabel 4.4 : Hasil Belajar Siswa Siklus II ........................................................ 64

Tabel 4.5 : Kriteria lembar observasi ............................................................... 71

Tabel 4.6 : Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama dan Kedua .............. 71

Tabel 4.7 : Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Pertama dan Kedua ............... 72

Tabel 4.8 : Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama dan Kedua ............ 76

Tabel 4.9 : Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Pertama dan Kedua .............. 77

Page 13: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

viii

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 : Tes Hasil Belajar .......................................................................... 19

Bagan 3.1 : Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 33

Page 14: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ............................. 63

Gambar 4.2 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus II ........................... 67

Gambar 4.3 : Diagram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II .................. 79

Page 15: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Uji Referensi .............................................................................. 84

Lampiran 2 : Wawancara Guru Sebelum Tindakan ........................................ 90

Lampiran 3 : Hasil Wawancara Guru Sebelum Tindakan .............................. 91

Lampiran 4 : Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ....................................... 93

Lampiran 5 : Hasil Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ............................. 94

Lampiran 6 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus I............................................. 95

Lampiran 7 : Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ......................................... 97

Lampiran 8 : Observasi Guru Siklus I ............................................................. 99

Lampiran 9 : Observasi Guru Siklus II ........................................................... 101

Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .......................... 103

Lampiran 11 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 110

Lampiran 12 : Soal Siklus I ............................................................................. 117

Lampiran 13 : Soal Siklus II .......................................................................... 119

Lampiran 14 : Hasil Belajar Siswa Siklus I .................................................... 121

Lampiran 15 : Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................... 125

Lampiran 16 : Wawancara Guru Sesudah Penelitian ...................................... 128

Lampiran 17 : Hasil Wawancara Guru Sesudah Penelitian ............................ 129

Lampiran 18 : Wawancara Siswa Sesudah Penelitian .................................... 131

Lampiran 19 : Hasil Wawancara Siswa Sesudah Penelitian ........................... 132

Lampiran 20 : Kisi-kisi Instrumen Test .......................................................... 133

Lampiran 21 : Foto-foto Kegiatan Pembelajaran ............................................ 139

Page 16: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepanjang hidup manusia, pendidikan selalu menjadi kebutuhan dasar yang

paling penting dalam merubah kehidupan manusia kearah yang lebih baik.

Selama manusia melahirkan anaknya dalam meneruskan keturunan, maka selama

itu juga pendidikan akan tetap ada, karena setiap kehidupan manusia akan

mengalami proses pembelajaran tentang makna kehidupan itu sendiri. Oleh

karena itu, pendidikan tidak pernah terpisahkan dari kehidupan manusia.

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seorang individu

maupun kelompok melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan,

yang berlangsung di mana saja sepanjang hayatnya. Kemudian dia tumbuh dan

berkembang sehingga mampu memainkan perannya dalam kehidupan

bermasyarakat sesuai dengan norma dan ketetapan yang berlaku.

Sejalan dengan perkembangan zaman, pendidikan merupakan hal yang

sangat penting karena pendidikan adalah salah satu penentu kemajuan suatu

bangsa. Maka, salah satu keunggulan suatu bangsa bukan hanya dengan

melimpahnya kekayaan alam, tetapi juga sumber daya manusia yang berkualitas.

Untuk merealisasikannya, pemerintah Indonesia dalam Undang-undang Nomor

20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 1 disebutkan

bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

Page 17: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

2

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.”1

Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Berkaitan dengan hal tersebut, dalam al-Qur’an menjelaskan pentingnya

pendidikan sebagaimana dijelaskan (Q.S Al-Jumuah : 2)

لُو عَلَيأهِمأ آياَتهِِ هُمأ يَ ت أ ن أ يِّيَن رَسُولًا مِّ مُِّ مَةَ وَإِن هُوَ الَّذِي بَ عَثَ فِ الْأ كأ يهِمأ وَيُ عَلِّمُهُمُ الأكِتَابَ وَالْأِ وَيُ زكَِّبِينٍ كَانوُا مِن قَ بألُ لَفِي ضَلََلٍ مُّ

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di

antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan

mereka dan mengajarkan mereka kitab dan hikmah (as-Sunnah), dan

sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang

nyata.”(Q.S al-Jumu’ah : 2)

Berdasarkan ayat di atas, guru dalam hal ini sebagai perantara dalam

mentransfer ilmu mempunyai kewajiban pengetahuan untuk mendidik, melatih

dan membimbing siswa agar memiliki pengetahuan yang bermanfaat untuk

dirinya.

Guru hendaknya mengetahui, memahami, dan menguasai berbagai metode

pembelajaran baik dari aspek kelebihan dan kekurang metode itu sendiri. Oleh

karna itu guru yang menerapkan metode pembelajaran yang baik akan

menjadikan siswa antusias dan aktif dalam proses pembelajaran. Di samping itu

1Undang-Undang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya, (Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004),

h.4

2 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-progresif, (Jakarta: Kencana Media Grup,

2012), h. 1

Page 18: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

3

tugas guru bukan hanya sebagai pendidik yang berperan sebagai pengajar, tapi

juga sebagai pendidik yang dapat menanamkan nilai dan norma.3

Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya guru dituntut harus memiliki

kompetensi. “Kompetensi guru ialah sejumlah kemampuan yang harus dimiliki

guru untuk mencapai tingkatan guru professional. Kompetensi guru meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan

kompetensi sosial.“

Kompetensi pedagogik adalah sejumlah kemampuan guru yang berkaitan

dengan ilmu dan seni mengajar siswa. Kompetensi pedagogik yang dimaksud

diantaranya guru harus mampu memiliki kemampuan yang meliputi pemahaman

wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman tentang peserta didik,

pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan

pembelajaran yang mendidik dan dialogis, evaluasi hasil belajar dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya.4

Keberhasilan proses pembelajaran di pengaruhi oleh salah satunya

penggunaan metode variasi yang dapat mengaktifkan siswa dalam aktifitas

belajar. Guru perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi siswa

dan membantu siswa berhubungan antara apa yang sudah diketahui siswa dengan

apa yang di pelajarinya. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala

sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan

siswa.5 Dalam hal ini, guru harus mampu mengelola kelas mulai dari persiapan

perencanaan sampai dengan evaluasi agar proses pembelajaran berlangsung

efesien dan efektif.

3 Saipul Annur, Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana pengembangan Guru, Jurnal Ta’dib

Vol. XIII. No. 1, Juni 2008, h.99

4 Fachruddin Saudagar, Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta: Gaung Persada,

2011), Cet III, h. 33

5 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka cipta, 2010), h.97

Page 19: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

4

Alat bantu di sadari oleh para praktisis pendidikan sangat membantu

aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama

membantu peningkatan hasil belajar. Namun dalam implikasinya tidak banyak

guru yang memanfaatkannya keterbatasan alat/media pembelajaran di satu pihak

dan lemahnya kemampuan guru menciptakan media tersebut di pihak lain

membuat penerapan metode ceramah makin menjamur.6

Mata pelajaran Fiqih merupakan salah satu pelajaran yang harus dipelajari

dan diterapkan pada setiap tingkat lembaga pendidikan. Maka dalam proses

kegiatan belajar mengajar guru harus menerapkan beberapa metode pembelajaran

agar siswa tidak bosan dan semangat untuk ikut aktif dalam kegiatan belajar.

Maka pemilihan metode pembelajaran berkaitan dengan usaha guru untuk

mencapai tujuan pembeajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta

materi pelajaran sehingga didapatkan hasil pembelajaran yang maksimal. Dengan

demikian, anak didik dapat menerima, memahami serta menguasai materi yang

akan disampaikan.contohnya di SMP Islam Ruhama.

Dari hasil observasi di kelas VII-3 di SMP Islam Ruhama diperoleh hasil

bahwa proses pembelajaran Fiqih siswa masih banyak yang mengalami kesulitan

dalam memahami atau menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Metode

pembelajaran yang digunakan adalah metode pembelajaran yang kurang tepat

dan monoton yaitu metode ceramah. Siswa menjadi jenuh dan tidak konsentrasi

dalam proses belajar. Siswa kurang percaya diri dalam bertanya serta

mengeluarkan pendapatnya dan sebagian besar siswa tidak mampu menjawab

pertanyaan oleh guru. Selain itu juga gaya mengajar guru masih tradisional yaitu,

masih terpusat pada guru (teacher center) guru kurang mengeksplore

kemampuan siswa untuk melaksanakan pembelajaran secara mandiri.

6Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Press,

2012), h.2

Page 20: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

5

Dengan ini peneliti berupaya menyajikan sebuah metode menarik berupa

make a match untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa terkhusus pada

bidang studi Fiqih.

Berdasarkan dari apa yang telah dipaparkan di atas, model pembelajaran

kooperatif tipe make a match merupakan metode yang akan digunakan dalam

penelitian iniyang lebih melibatkan siswa, suasana belajar dengan permainan,

tidak membosankan sebagai usaha meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Fiqih. Maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian

dengan judul : “Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

dengan Menggunakan Metode Make A Match dalam Pembelajaran Fiqih

Kelas VII-3 di SMP Islam Ruhama Tahun Pelajaran 2016/2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, beberapa

masalah didentifikasi sebagai berikut:

1. Masih kurangnya wawasan guru PAI terkait metode pembelajaran.

2. Guru tidak menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi ajar yang

dapat menunjang pencapaian tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

3. Guru hanya menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran Fiqih.

4. Kurangnya motivasi belajar siswa.

5. Rendahnya hasil belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang berkenaan dengan judul di atas tidak melebar,

maka masalah hanya dibatasi pada penerapan metode make a match di SMP

Islam Ruhama.

Page 21: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

6

2. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Fiqih di SMP Islam Ruhama?

b. Bagaimana penerapan metode make a match pada mata pelajaran Fiqih

di SMP Islam Ruhama?

c. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih dengan

menggunakan metode make a match di SMP Islam Ruhama

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran Fiqih di SMP Islam

Ruhama.

b. Untuk mengetahui penerapan metode make a match pada mata pelajaran

Fiqih di SMP Islam Ruhama.

c. Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan metode make a match di

SMP Islam Ruhama.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini berdasarkan tujuan yang telah dikemukakan di

atas, maka penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat:

a. Untuk peserta didik dapat digunakan oleh peserta didik agar dapat

meningkatkann kemampuan dalam memahami materi pembelajaran pai.

Kemudian meningkatkan prestasi belajar peserta didik dari sebelumnya.

b. Untuk guru agar senantiasa menciptakana suasana belajar yang kondusif

dan meningkatkan kualitas pengelolaan kelas melaui penerapan metode

pembelajaran.

Page 22: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

7

c. Untuk pihak sekolah, terutama kepala sekolah agar dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam

program pembelajaran khususnya materi pai sehingga meningkatkan

hasil belajar siswa.

Page 23: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

8

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Hakikat Guru Pendidikan Agama Islam

a. Pengertian Guru

Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian

khusus sebagai guru.1Kata guru yang dalam bahasa Arab disebut

mu’allim dan dalam bahasa Inggris teacher itu memang memiliki arti

sederhana, yakni „A person whose occupation is teaching others’ yang

artinya guru ialah seseorang yang pekerjannya mengajar orang lain.2

Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab

terhadap pendidikan murid-murid, baik secara individual ataupun

klasikal, baik di sekolah maupun di luar sekolah.3

Guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus

diwujudkan untuk kepentingan anak didik, sehingga menjunjung tinggi,

mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama,

kebudayaan, keilmuan.4

Pada umumnya semua guru bukan saja harus mengenali melainkan

juga harus menguasai dan trampil menggunakan semua metode mengajar

yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran yang dibebankan kepadanya.

Lebih dari itu ia harus menyadari sepenuhnya tentang penguasaannya

1 Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), h. 5

2Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 222.

3Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga kependidikan, (Bandung: ALFABETA,

2013), h. 21

4Syafruddin Nurdin, M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum, (

Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I h. 8

Page 24: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

9

yang lebih baik dalam menggunakan beberapa metode yang sesuai

dengan kepribadian dan pandangan hidupnya.

1) Athiyah Al-Abrosy guru adalah Spiritual fatheratau bapak rohani

bagi seorang murid, ialah yang memberi santapan jiwa dengan ilmu,

pendidik akhlak yang membenarkannya, maka menghormati guru

merupakan penghormatan terhadap anak-anak kita, dengan guru itu ia

hidup dan berkembang, sekiranya setiap guru itu menunaikan

tugasnya dengan sebaik-baiknya.5

2) Menurut Prof. Soetjipto guru merupakan personel sekolah yang

memiliki keempatan untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa

dibandingkan dengan personel sekolah lainnya.6

Dengan demikian, guru itu juga diartikan ditiru dan digugu, guru

adalah orang yang dapat memberikan respons positif bagi peserta didik

dalam PBM, untuk sekarang ini sangatlah diperlukan guru yang

mempunyai basic, yaitu kompetensi sehingga PBM yang berlangsung

berjalan sesuai dengan yang kita harapkan.

Keberadaan guru bagi suatu bangsa sangatlah penting, apalagi bagi

suatu bangsa yang sedang membangun, terlebih bagi keberlangsungan

hidup bangsa yang semakin moderen dengan teknologi yang kian canggih

dan segala perubahan serta pergeseran nilai yang cenderung memberi

nuansa kepada kehidupan yang menuntut ilmu dan seni dalam kadar

dinamik untuk dapat mengadaptasikan diri.

5Athiyah Al-Abrosy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta:Bulan Bintang, 1970), hlm.

137

6 Raflis Kosasi Soetjipto, Profesi Keguruan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), h. 103

Page 25: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

10

b. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan

siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama

Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau latihan dengan

memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan

kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan

kesatuan nasional.7

Dalam Undang-Undang sistem pendidikan nasional pasal 37 ayat 2

UU RI No. 20 Tahun 2003, pendidikan agama diartikan sebagai usaha

untuk membentuk atau membangun peserta didik menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak

mulia.8

Pengertian pendidikan agama Islam adalah upaya sadar danterencana

dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya

dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

persatuan bangsa.9

Menurut Akmal Hawi “Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar

untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengarahan atau

latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain

dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat

untuk mewujudkan kesatuan nasional”.10

7Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

2013), Cet. I, h. 19

8Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2003), Cet. Ke I, h.50.

9Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2004),

h.130.

10

Akmal Hawi. loc. cit.

Page 26: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

11

Dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan suatu

kegiatan baik atauusaha sadar yang dilakukan pendidik dalam

mempersiapkan atau membentuk peserta didik yang mampu meyakini,

memahami, sekaligus mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan pendidikan agama Islam bukanlah semata-mata ntuk

memenuhi kebutuhan intelektual saja, melainkan segi penghayatan juga

pengamalan serta pengaplikasiannya dalam kehidupan dan sekaligus

menjadi pegangan hidup. Kemudian secara umum pendidikan agama

Islam bertujuan untuk membentuk pribadi manusia menjadi pribadi yang

mencerminkan ajaran-ajaran Islam dan bertakwa kepada Allah.11

Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Agama

Islam adalah “untuk membentuk manusia yang berimandan bertakwa

kepada Allah Swt selama hidupnya dan matipun tetap dalam keadaan

Muslim”.12

Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam

itu adalah untuk membentuk manusia yang mengabdi kepada Allah,

cerdas terampil, berbudi pekerti luhur, bertanggung jawab terhadap

dirinya dan masyarakat guna tercapainya kebahagiaan dunia akhirat.

2. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja,

yang kemudian dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan,

yang keadaannya berbeda dari peubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.13

11Akmal Hawi,Op. Cit., h. 20

12

Ibid., h. 21

13

Abd. Rachman Abror, Psikologi Belajar, (Yogya: PT Tiara Wacana Yogya, 1993), Cet. 4, h. 66

Page 27: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

12

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam

interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotor.14

Skinner mengartikan belajar sebagai suatu proses yang berlangsung

secara progresif dalam mengadaptasi atau menyesuaikan tingkah laku

dengan tuntutan lingkungan.15

Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata “belajar” merupakan

kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga

pendidikan formal. Kegiatan belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai

dengan keinginan.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut kunandar yakni “kemampuan siswa dalam

memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam suatu

kompetensi dasar, hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan, keterampilan,

maupun sikap.”16

Winkel menyatakan “bahwa, hasil belajar adalah perubahan yang

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.”17

Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan hanya ditentukan

oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian

besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing

14Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 13

15

Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains,(Bandung: Rineka Cipta, 2013), h. 38

16

Kunandar, Guru Profesional Implementasi KurikulumTingkat Satuan Pendidikan dan Persiapan

Menghadapi Sertifikasi Guru (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h.229

17

Purwanto, Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar (Kajian

Literatur), Jurnal pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen

Pendidikan Nasional, 2007, h. 102

Page 28: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

13

mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan

yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya

sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.18

Dengan demikian dalam diri setiap individu yang belajar akan terjadi

perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan kognitif, afektif, dan

psikomotorik yang merupakan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan

pendapat Bloom mengatakan bahwa:

Hasil Belajar mencangkup kemampuan kognitif, afektif, dan

psikomotorik.

1) Domain kognitif mencangkup:

a) Knowledge (pengetahuan, ingatan);

b) Comprehension(pemahaman, menjelaskan, meringkas,contoh);

c) Application (menerapkan);

d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan);

e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk

bangunan baru);

f) Evaluating (menilai).

2) Domain Afektif mencakup:

a) Receiving (sikap menerima);

b) Responding (memberikan respons);

c) Valuing (nilai);

d) Organisation (organisasi);

e) Characterization (karakterisasi).

3) Domain Psikomotor mencangkup;

a) Initiatory

b) Pre-routine

c) Rountinized

18 Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2002), Cet. 1, h. 36

Page 29: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

14

d) Keterampilan produktif, teknik fisik, sosial, manajerial, dan

intelektual.19

Namun dalam lapangan proses belajar mengajar, umumnya yang

digunakan oleh guru adalah ranah kognitif, karena ranah kognitif

berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai bahan pelajaran.

Apabila setelah proses belajar mengajar dikatakan ada hasilnya

setelah belajar, maka dalam diri siswa merasakan paham mengenai materi

yang telah diajarkan dan membuat siswa percaya diri serta adanya

kepuasan.

Jadi siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila didalam diri

siswa tersebut telah terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik dari

sebelum ia mengalami proses belajar. Sehingga siswa lebih mampu

menghadapi dan mengatasi masalahnya serta dapat menyesuaikan diri

dengan keadaan lingkungan.

c. Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar tingkat kelas adalah penilaian yang di lakukan

oleh guru atau pendidikan secara langsung. Penilaian hasil belajar pada

hakikatnya merupakan suatu kegiatan hasil belajar akan memberikan

pengaruh dalam dua bentuk: (1) peserta didik akan mempunyai

persepektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas perilaku yang di

inginkan; (2) mereka mendapat bahwa perilaku yang di inginkan itu telah

meningkat setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesengajaan

antara penampilan perilaku sekarang dengan perilaku yang di inginkan.

19Muhammad Thobroni & Arif Mustofa, Belajar & Pembelajaran Pengembangan wacana dan

praktik pembelajaran dalam pembangunan nasional, (Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2011)cet.1 h.

23-24

Page 30: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

15

Kesinambungan tersebut merupakan perubahan dinamika proses belajar

sepanjang hayat dan pendidikan yang berkesinambungan.20

Keberhasilan pembelajaran banyak dipengaruhi beberapa faktor.

Salah satunya adalah faktor guru dapat melaksanakan pembelajaran.

Untuk itu, dalam melaksanakan pembelajaran, guru harus berpijak pada

prinsip-prinsip tertentu. Dimyati dan Mudjino ada tujuan prinsip belajar,

yaitu: “perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan

langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan dan penguatan, dan

perbedaan individual.21

E. Mulyasa mengungkapkan evaluasi belajar secara teratur bukan

hanya ditunjukkan untuk mengetahui tingkat daya serap dan kemampuan

peserta didik, tetapi yang terpenting adalah memanfaatkan hasilnya untuk

memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Sistem evaluasi

harus memberikan umpan balik kepada guru untuk meningkatkan

kemampuan peserta didik. Oleh karena itu, fungsi evaluasi menjadi

sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu peserta didik dan mutu

sekolah secara keseluruhan.22

Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan hanya ditentukan

oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian

besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing

mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan

yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya

sehingga belajar para siswa berada pada tingkatan optimal.23

20

E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala

Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. 3, h. 208

21 Zainul Arifin, Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Tehnik, Prosedur, (Bandung: PR Remaja

Rasdakarya, 2010), Cet. 2, h. 249

22

E. Mulyasa, op. cit., h. 102

23

Oemar Hamalik, op. cit., h. 36

Page 31: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

16

d. Penilaian Kognitif

Pengertian penialain kognitif adalah ranah yang mencakup

kegiatanmental (otak) menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut

aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif

berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya

kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mesintesis, dan kemampuan mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu

terdapat enam aspek atau jenjang yang paling tinggi.

e) Teknik Penilaian Kognitif

Teknik penilaian kognitif ada enam jenjang yaitu :

1) Remember (mengingat), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu

mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima

sebelumnya, misalya fakta, rumus, terminologi strategi problem

solving dan lain sebagainya.

2) Understand (memahami/mengerti), pada tahap ini kategori

pamahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan

pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata

sendiri, pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau

menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.

3) Apply (menerapkan), penerapan merupakan kemampuan untuk

menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari

kedalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai maslah yang

timbul dalam kehidupan sehari-hari.

4) Analyze (menganalisis), analisis merupakan kemampuan

mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-

komponen atau elemen suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi,

hipotensa atau kesimpulan, dan memeriksa setiap komponen tersebut

untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi, dalam tingkatan ini

Page 32: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

17

peserta didik diharapkan menunjukkan hubungan diantara berbagai

gagasan tersebut dengan cara membandingkan gagasan tersebut

dengan standar, prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.

5) Evaluate (evaluasi), evaluasi merupakan level tertinggi yang

mengharapkan peserta didik mampu membuat penilaian dan

keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk atau benda

dengan menggunakan kriteria tertentu.

6) Create (menciptakan), menciptakan sangat berkaitan erat dengan

pengalaman belajar siswa pada pertemuan sebelumnya.

Tipe hasil belajar kognitif yang terakhir adalah evaluasi. Dengan

kemampuan evaluasi, testee di minta untuk membuat suatu penilaian

tentang suatu pernyataan, konsep, situasi, dan sebagainya. Berdasarkan

suatu kinerja tertentu. Kegiatan penilaian dapat dilihat dari segi

tujuannya, gagasannya, cara bekerjanya, cara pemecahannya, metodenya,

materinya, atau lainnya.24

(a) Definisi Tes

Istilah tes diambil dari kata testum suatu pengertian dalam

bahasa Prancis kuno yang berarti piring untuk menyisihkan logam-

logam mulia. Ada pula yang mengartikan sebagai sebuah piring yang

dibuat dari tanah.

(1) Tes

(Sebelum adanya Ejaan Yang Disempurnakan dalam bahasa

Indonesia ditulis dengan test), adalah merupakan alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur

sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang telah

ditentukan. Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk

24 Ngalimin Purwanto, Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2000), Cet. 7, h. 47

Page 33: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

18

yang diberikan misalnya: melingkari salah satu huruf di depan

pilihan jawaban, menerangkan, mencoret jawaban yang salah,

melakukan tugas menjawab secara lisan dan sebagainya.

(2) Testing

Testing merupakan saat pada waktu tes itu dilakukan. Dapat

juga dikatakan testing adalah saat pengambilan tes.

(3) Testee

(Dalam istilah Indonesia tercoba), adalah responden yang

sedang mengerjakan tes. Orang-orang inilah yang akan dimulai

atau diukur, baik mengenai kemampuan, minat, bakat,

pencapaian, dan sebagainya.

(4) Tester

(Dalam istilah Indonesia: pencoba), adalah orang yang

diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap para

responden. Dengan kata lain,

tester adalah subjek evaluasi (tetapi adakalanya hanya orang

yang ditunjuk oleh objek evaluasi untuk melaksanakan

tugasnya)25

Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran,

yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu

objek.

Dalam proses penilain hasil belajar, pengukuran mempunyai

peranan yang sangat penting, yakni untuk mendapatkan data dan

informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian yang

bersangkutan. Dengan demikian, pengukuran dengan sifatnya

yang lebih objektif, dapat mendukung objektivitas suatu proses

25 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), Cet. 3,

h. 53

Page 34: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

19

penilaian hasil belajar. Secara lengkap di gambarkan bagan

penilaian sebagai berikut:

Bagan 2.1

Tes Hasil Belajar.26

(b) Bentuk-bentuk Tes

(1) Tes Subjektif, yang pada umumnya berbentuk esai (uraian)

(2) Tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang

memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-

kata. Ciri-ciri pertanyaan didahului dengan kata-kata seperti;

uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan,

dan sebagainya.

(3) Tes Objektif

Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat

dilakukan secara objektif. Hal ini di maksud untuk mengatasi

kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai.

26Mudjijo, Tes Hasil Belajar, (Jakarta: BUMI AKSARA, 1995), Cet.1, h.27

Penilaian Pengukuran

Non-Pengukuran

Teknis Tes

Teknik Non-Tes

1. Wawancara 2. Observasi 3.Angket, dll

Page 35: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

20

(c) Macam-macam Tes Objektif

(1) Tes Benar-salah (true false)

Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan (statment).

Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang

yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing

pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu

betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika

pernyataan huruf itu salah.

(2) Tes pilihan ganda (multi choice test)

Multi choice test terdiri atas suatu keterangan atau

pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap.

Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa

kemungkinan jawaban yang telah disediakan.

Atau multipe choice test terdiri atas bagian keterangan

(caption section) dan bagian kemungkinan jawaban atau

alternatif (options). Kemungkinan jawaban (options) terdiri atas

satu jawaban yang benar yaitu kunci jawaban dan beberapa

pengecoh (distractor).

(3) Menjodohkan (matching test)

Matching test dapat diganti dengan istilah

memperbandingkan, mencocokkaan, memasangkan, atau

menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan

satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai

jawaban yang tercantum dalam seri jawaban.tugas murid ialah

mencari dan menempatkan jawaban, sehingga sesuai atau cocok

dengan pertanyaan.

Page 36: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

21

(4) Tes isian (completion test)

Completion test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes

penyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri

atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagianya yang

dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus di isi oleh

murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari

murid.

(5) Cara pengelolahan nilai kognitif

Penilaian merupakan sebuah proses. Dalam sebuah penilaian

pembelajaran harus dilakukan beberapa tahap menuju penilaian.

Tahap sebuah penilaian meliputi tahap berikut:

1) Perencanaan, yang berisi kegiatan-kegiatan perumusan tujuan

penilaian, penetapan aspek-aspek yang akan dinilai, penentuan metode

penilaian yang akan digunakan, dan menentukan frekuensi

pelaksanaan penilaian.

2) Pengumpulan data yang berupa kegiatan-kegiatan pelaksanaan

penelitiian, pemeriksaan, hasil penelitian atau lembar tugas dan

pemeriksaan skor.

3) Pengelolahan data hasil pengolahan yang mungkin dilakukan dengan

teknik statistik atau nonstatistik tergantung jenis data yang di peroleh

kuantitatif atau kualitatif.

4) Penafsiran terhadap hasil kegiatan pengelolahan data dengan

mendasarkan diri pada norma tertentu.

5) Penggunaan hasil penilaian yang telah selesai diolah dan di tafsirkan

sesuai dengan tujuan peneliti.

Page 37: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

22

(6) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu :

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan kondisi

jasmani dan rohani. Faktor internal dibagi menjadi tiga, yakni:

a) Aspek fisiologis, terdiri dari tonus (tegangan otot) yang

menandaitingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran.

b) Aspek psikologis, terdiri dari tingkat kecerdasan, sikap, minat,

bakat, dan motivasi siswa.

2) Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa, aspek ini meliputi:

a) Lingkungan sosial, terdiri dari keluarga, guru, masyarakat, dan

teman.

b) Lingkungan non sosial, terdiri dari rumah, sekolah, peralatan dan

alam.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learnig), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi startegi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Aspek ini dibedakan

menjadi:

a) Pendekatan tingkat tinggi, terdiri dari speculative dan achieving.

b) Pendekatan tingkat menengah, terdiri dari analytical dan deef.

c) Pendekatan tingkat rendah, terdiri dari reproductive dan surface.27

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang

mempengaruhi bagaimana seorang pelajar untuk belajar. Faktor pertama

27

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2014), Cet.19, h. 141

Page 38: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

23

yang mempengaruhi hasil belajar seseorang adalah keadaan didalam diri

pelajar. Keadaan ini dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu, yang

pertama faktor fisiologis. Faktor ini biasanya berasal dari keadaan jasmani

dan fungsi jasmani seseorang. Misal ketika seseorang sedang sakit, maka

belajarnya pun akan kurang maksimal. Keadaan kedua adalah faktor

psikologis atau bisa kita sebut faktor rohani seseorang. Ketika seseorang

sedang banyak masalah dikeluarganya dan banyak pikiran, hal ini tentu

sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajarnya.

Faktor kedua yaitu berasal dari keadaan luar diri pelajar.Keadaan dari

luar dibagi menjadi dua golongan yaitu faktor pertama adalahnon sosial

yang berasal dari faktor non manusia misal lokasi belajar, keadaan cuaca,

udara, waktu, dan bisa juga alat-alat yang digunakan untuk belajar. Faktor

kedua adalah faktor sosial atau bisa disebut juga faktor manusia

dilingkungannya. Bisa dicontohkan dengan ketika seorang pelajar sedang

belajar dikelas, teman-teman yang lain sedang asik membuat kegaduhan

dan keributan, ini sangat mengganggu dia.

3. Konsep Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)

a. Pengertian Metode Pembelajaran Kooperatif (Cooperative)

Metode pembelajaran adalah salah satu cara yang dipergunakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.28

Metode Pembelajaran

adalah carayang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang

sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

tercapai secara optimal.29

28Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), Cet.4, hal. 46

29

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Prenada Media Group, 2013), Cet.10, hal. 147

Page 39: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

24

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran aktif yang menekankan

aktivitas siswa bersama-sama secara berkelompok dan tidak

individual.Siswa secara berkelompok mengembangkan kecakapan

hidupnya, seperti menemukan dan memecahan masalah, pengambilan

keputusan, berpikir logis, berkomunikasi efektif, dan bekerjasama.30

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat

sampai enam orang dengan struktur kelompok bersifat heterogen.31

Dalam model pembelajaran kooperatif ini, guru lebih berperan

sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung kearah

pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

hanya memberikan pengetahuan pada siswa, tetapi juga harus

membangun pengetahuan dalam pikirannya. Siswa mempunyai

kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dari penerapan

dalam ide-ide mereka, ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk

menemukan ide-ide mereka sendiri.

Bedasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran kelompok yang terarah dan

terstruktur melalui proses kerjasama dan saling membantu sehingga

tercapai proses dan hasil belajar yang produktif.

b. Teori Belajar Kooperatif (Cooperative)

1) Social Interdependence Theory (Teori Saling Ketergantungan Sosial)

Menurut Lewin, esensi dari sebuah kelompok adalah interdependensi

30Lukmanul hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 54

31

Rusman,Op. Cit., h. 202

Page 40: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

25

di antara para anggotanya (yang diciptakan melalui tujuan bersama)

yang menyebabkan kelompok menjadi sebuah “kesatuan dinamis”.

2) Cognitive Developmental Theory (Teori Perkembangan Kognitif)

menurut Piaget, mengadopsi premis bahwa apabila setiap individu

bekerja sama dalam lingkungannya, maka akan muncul konflik-

konflik sosio-kognitif yang menciptakan ketidak seimbangan

kognitif, yang pada gilirannya akan memicu kemampuan

pengambilan persepektif dan perkembangan kognitif mereka.

3) Behavioral Learning Theory (Teori Pembelajaran Behavioral)

menurut Slavin, telah menekankan pada perlunya memberikan

imbalan kelompok untuk memotivasi siswa agar bersemangat belajar

di dalam kelompok pembelajaran koopertif.32

Berdasarkan definisi-definisi diatas ada beberapa perbedaan di antara

ketiga persepektif teoritis ini. Teori interdepedensi sosial terbentuk dari

konsep-konsep relasional yang berhubungan dengan apa yang terjadi di

antara pada individu (misalnya, kerjasama adalah sesuatu yang hanya ada

di antara para individu, bukan di dalam diri individu), sedangkan teori

perkembangan kognitif fokus pada apa yang terjadi di dalam diri

seseorang (misalnya, ketidak seimbangan organisasi kognitif). Teori

behavioral berasumsi bahwa kegiatan-kegiatan kooperatif digerakkan

oleh motivasi ekstrinsik untuk mencapai imbalan kelompok.

Ciri-ciri pembelajaran cooperative learning antara lain :

1) Saling ketergantungan positif (positive interdepence)

2) Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)

3) Tatap muka (face to face)

32 David W, COLABORATIVE LEARNING, (Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010), Cet. 1, h. 25

Page 41: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

26

4) Komunikasi antar anggota (interpersonal comonication)

5) Evaluasi proses kelompok (group processing)

Karakteristik Pembelajaran cooperative learning antara lain :

1) Pembelajaran Secara Tim

2) Didasarkan pada Manajemen Kooperatif

3) Kemauan untuk Bekerja Sama

4) Keterampilan Bekerja Sama

Prinsip Pembelajaran kooperatif antara lain :

1) Prinsip ketergantungan positif (Positive Interdependence)

2) Tanggung Jawab Perseorangan (Individual Accountability)

3) Interaksi Tatap Muka (Face to Face Promotion Interaction)

4) Partisipasi dan komunikasi (Participation Communication)

c. Jenis-jenis Model Pembelajaran Kooperatif :

1. Model Student Team Achievetmen Division (STAD)

2. Model Jigsaw

3. Model Investigasi Kelompok (Group Investigation)

4. Model Make a Match (Membuat Pasangan)

5. Model TOT ( Team Game Tournaments)

6. Model Struktural

d. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif :

Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran

diantaranya:

a) Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan

membandingkannya dengan ide-ide orang lain.

Page 42: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

27

b) Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan

pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan

berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan

belajar dari siswa yang lain.

c) Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak respek pada orang

lain dan menyadari akan segala keterbataannya serta menerima

segala perbedaan.

d) Pembelajaran kooperatif dapat membantu memperdayakan setiap

siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.

e) Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan

siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima

umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa

takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah

tanggung jawab kelompoknya.

f) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh

untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan social,

termasuk mengembangkan rasa harga diri, hubungan interpersonal

yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan me-

manage waktu, dan sikap positif terhadap sekolah.

g) Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa

menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi

nyata (riil).

h) Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan

motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna

untuk proses pendidikan jangka panjang.

Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif:

1) Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat

menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah.

Page 43: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

28

2) Dapat terjadi siswa yang hanya menyalin pekerjaan temannya yang

pandaitanpa memiliki pemahaman yang memadai

3) Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang

berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.

4. Metode Pembelajaran Make A Match

a. Pengertian Make a Match

Metode Make a Match (membuat pasangan) merupakan salah satu

jenis dari metode dalam pembelajaran kooperatif.33

Tipe make a match ini

adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap

suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu

pasangan.

Teknik belajar mengajar mencari pasangan (make a match), di

kembangkan oleh Lorna Curran (1994). “Teknik ini bisa di gunakan

untuk semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak

didik.”34

Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh

siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal

sebelum batas waktunya, siswa yang mencocokan kartunya di beri poin.35

Tipe make a match atau mencari pasangan ini dapat menjadi salah

satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan guru dalam

mengembangkan kemampuan siswa. Pembelajaran di kelas dengan

menggunakan make a match ini dapat digunakan dalam semua mata

pelajaran dan untuk semua tingkat usia anak didik.

33Rusman, op. Cit., h. 223

34

Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam

Departemen Agama RI, 2009), h. 241

35

Ibid

Page 44: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

29

b. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Make A Match

Langkah-langkah pembelajaran metode make a match adalah:

1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik

yang cocok untuk sesi review (kartu soal dan kartu jawaban).

2) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal

dari kartu yang dipegang.

3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan

kartunya (kartu soal/kartu jawaban).

4) Siswa yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu diberi

poin.

5) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu

yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya.

6) Kesimpulan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Mengenai upaya meningkatkan hasil belajar melalui metode make a match

pada pembelajaran Fiqih, tulisan ini bukan merupakan yang pertama.

Sebelumnya telah banyak yang di lakukan mengenai tema yang sama. Hanya

saja, fokus pembahasannya yang berbeda. Jika pada tulisan ini hasil belajar di

fokuskan melalui kerjasama dalam mencocokan kartu jawaban dan pertanyaan

melalui pembelajaran make a match dan dilakukan terhadap siswa kelas VII-3 di

SMP Islam Ruhama, maka pada penelitian sebelumnya penulis menemukan

beberapa peneliti yang sama-sama berkaitan dengan hasil belajar siswa. Namun,

sekali lagi meskipun membahas tema yang sama, peneliti-peneliti tersebut di

fokuskan pada hal yang berbeda, dengan sudut pandang yang berbeda pula.

Peneliti-peneliti tersebut antara lain :

1. Hasil Penelitian Febriyani Rofiqoh, Mahasiswa Pendidikan IPS, Fakultas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Penelitian "Efektivitas Pembelajaran

Page 45: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

30

kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS” Peneliti ini menyimpulkan hal-hal sebagai berikut:

a. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh siswa

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas

waktunya, siswa mencocokkan kartunya diberi poin.

b. Nilai tes yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya semakin meningkat.

Pada siklus I, hasil pretest siswa adalah 795 dan posttest 1520.

Sedangkan pada siklus II, hasil pretest 11,15 dan posttest 1525. Hasil

presentase jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

2. Hasil Penelitin Tatmimatun Ni‟mah, Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Negri Semarang.

Judul Penelitian “Penerapan metode index card match untuk meningkatkan

keaktifan dalam pembelajaran ips siswa kelas IV SDN 1 Petanahan, semester

II tahun ajaran 2012/2013”.

a. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh siswa

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas

waktunya, siswa mencocokkan kartunya diberi poin.

b. Dari hasil penerapan strategi pembelajaran kooperati tipe index card

match dalam proses pembelajaran, mampu meningkatkan keaktifan siswa

dalam membuat rangkuman materi yang telah di pelajari, serta aktif

menyelesaikan tugas yang diberikan guru.

3. Hasil Penelitin Dini Susanti, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . Judul

Penelitian “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akidah Akhlak Melalui

Model Pembelajaran PAIKEM Tipe Jigsaw Dan Index Card Match Di

Madrasah Tsanawiyah Jam‟iyyatul Khair Ciputat"

a. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu guru menyuruh siswa

mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban atau soal sebelum batas

waktunya, siswa mencocokkan kartunya diberi poin.

Page 46: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

31

b. Nilai tes yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya semakin meningkat.

Pada siklus I, hasil pretest siswa adalah 50,8 dan posttest 66,4. Sedangkan

pada siklus II, hasil pretest 78,2 dan posttest 88,6. Hasil presentase

jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal.

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teoritis serta mengkaji laporan dari hasil penelitian

sebelumnya sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian

ini dipandang perlu mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Make a Match akan

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif.

2. Adanya keterkaitan antara penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe

Make a Match dengan peningkatan keaktifan belajar siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, landasan teori dan kerangka berfikir

dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: “Pengunaan metode make

a match dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dapat meingkatkan hasil

belajar siswa pada kelas VII-3 di SMP Islam Ruhama tahun pelajaran

2016/2017”

Page 47: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Ruhama Kelas VII-3 yang

beralamat di Jl. Tarumanegara No. 67 Cireundeu Ciputat Timur Kota

Tangerang Selatan. Waktu penelitian berlangsung terhitung pada semester

Genap, tahun pelajaran 2016/2017.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau

Class Action Research. Penelitian Tindakan Kelas, terdiri dari tiga kata

yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut :

a. Penelitian - kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat

dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan - sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

c. Kelas – adalah sekelopok siswa yang dalam waktu yang sama

menerima pelajaran yang sama dari seorang guru. Batasan yang

ditulis untuk pengertian tentang kelas tersebut adalah pengertian

yang lama, untuk melumpuhkan pengertian yang salah dan dipahami

secara luas oleh umum dengan “ruang tempat guru mengajar”.1

Kelas bukan wujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang

sedang belajar.

1 Samsu Sumadayo, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), Cet. 1, h. 21

Page 48: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

33

Dengan menggambungkan batasan pengertian tiga kata tersebut

segera dapat disimpulkan baahwa penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan

terjadi disebuah kelas. Saat ini penelitian tindakan kelas sangat

dianjurkan untuk dilaksanakan di semua jenjang dan jenis sekolahan.2

Adapun model yang digunakan dalam PTK ini adalah model yang

dikemukakan oleh Kurt Lewin, model PTK ini terdiri dari empat

komponen, yaitu perencanaan (Planning), tindakan (Acting), pengamatan

(Observasi), dan refleksi (Reflecting).

Hubungan keempat komponen tersebut dianggap sebagai satu siklus.

Adapun secara visual, hubungan keempat komponen tersebut seperti

digambarkan pada bagan di bawah ini.

Bagan 3.1

Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Kurt Lewin

Berdasarkan model yang dipilih tersebut diatas, maka penelitian

melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Perencanaan (plainning), peneliti merencanakan tindakan yang akan

dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti

2 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), Cet.

4, h. 16

Planning Observing

Reflecting

Acting

Page 49: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

34

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar

observasi, dan soal yang harus dikerjakan oleh siswa.

b. Tindakan (Acting), pada tahap peneliti melaksanakan apa yang sudah

direncanakan sebelumnya.

c. Pengamatan (observing), pada tahap ini peneliti melakukan

pengamatan pada siswa selama prroses pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (Reflecting), pada tahap ini peneliti beserta guru

menganalisa data yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan. Hasil analisa ini kemudian akan di gunakan untuk

merencanakan tindakan selanjutnya.3

2. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas

Dalam Pelaksanaan PTK ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan, diantaranya :

a. Tidak boleh menggangu PBM dan tugas mengajar.

b. Tidak boleh terlalu menyita waktu.

c. Metodologii yang digunakan harus tepat dan terpercaya.

d. Masalah yang dikaji benar-benar ada dan dihadapi guru.

e. Memegang etika kerja (minta izin, membuat laporan, dan lain-lain).

f. PTK bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses

belajar mengajar.

g. PTK menjadi media guru untuk berpikir kritis dan sistematis.

h. PTK menjadikan guru terbiasa melakukan aktivitas yang bernilai

akademik dan ilmiah.

i. PTK hendaknya dimulai dari permasalahan pembelajaran yang

sederhana, konkret, jelas, dan tajam.

j. Pengumpulan data atau informasi dalam PTK tidak boleh terlalu

banyak menyita waktu dan terlalu rumit karena dikhawatirkan dapat

mengganggu tugas utama guru sebagai pengajar dan pendidik.4

3 Ibid

4 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Rajawali Pers, 2010),

Cet. 5, h. 67

Page 50: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

35

3. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Mengenai manfaat PTK, Dadang Yudisthira mengatakan bahwa

terdapat setidak na empat hal, sebagai berikut :

a. Pembiasaan bagi guru menulis, mengorganisasikan segala hal dalam

proses pembelajaran.

b. Inovasi dalam setiap pembelajaran di kelas.

c. Pengembangan kurikulum yang mereka pahami

d. Peningkatan profesionalisme guru

4. Keunggulan Penelitian Tindakan Kelas

PTK merupakan kebutuhan bagi guru dalam meningkatkan

profesionalisme nya karena memiliki keunggulan-keunggulan sebagai

berikut:

a. Sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap

dinamika pembelajaran di kelas.

b. Dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi lebih

profesional.

c. Guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian

yang dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.

d. Tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena tidak perlu

meninggalkan kelas.

e. Guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan

upaya-upaya inovasi.

f. Memiliki tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas

praktik pembelajaran secara berkesinambungan.

g. Publikasi hasil PTK tidak membutuhkan waktu yang sangat panjang.

Page 51: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

36

C. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian dalam peneitian tindakan ini adalah siswa

kelas VII-3 (tiga) SMP Islam Ruhama yang berjumlah 33 orang, yang terdiri

dari 16 perempuan dan 18 laki-laki.

D. Peran dan Posisi dalam Penelitian

Kegiatan Peneliti bekerja melakukan pengamatan, merencanakan tindakan,

melaksanakan kegiatan, mengumpulkan dan menganalisis data, serta

melaporkan hasil peneliitian. Peneliti bekerja sama dengan Ibu Nani Oding,

selaku guru mata pelajaran fiqih kelas VII dan sekaligus sebagai rekan peneliti

yang berperan sebagai observer untuk observasi saat proses pembelajaran

dilakukan.

E. Tahap Intervensi Penelitian

Perencanaan penelitian ini diawali dengan identifikasi persoalan di kelas

dan direncanakan alternatif penyelesaiannya. Alternatif penyelesaian tersebut

dilaksanakan dalam siklus peneliti yang terdiri dari pelaksanaan tindakan,

pengamatan/observasi, evaluasi serta analisis dan refleksi. Setelah dilakukan

evaluasi dan refleksi pada siklus I , maka peneliti akan melanjutkan pada

perencanaan dan tindakan siklus II jika data yang diperoleh memerlkan

penyempurnaan dan begitu selanjutnya, sampai hasil analisa diakhiri tindakan

menunjukkan bahwa kriteria target atau tujuan yang telah ditetapkan.

Tabel 3.1

Tahap Intervensi Tindakan

Kegiatan Pendahuluan

No Kegiatan

1 Observasi ke SMP Islam Ruhama

2 Mengurus surat Izin Peneliti

3 Menghubungi kepala administrasi kurikulum

Page 52: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

37

4 Kepala administrasi kurikulum melapor ke kepala sekolah perihal

izin penelitian

5 Wawancara terhadap guru mata pelajaran

6 Menentukan kelas subjek penelitian

7 Wawancara terhadap siswa

8 Membuat istrumen penelitian

9 Observasi proses pembelajaran dikelas penelitian

10 Menguji instrumen soal yang akan diberikan sebagai bahan

evaluasi

Tabel 3.2

Tahap Penelitian

Tahap Perencanaan

NO

Kegiatan

1 Menyiapkan kelas tempat penelitian

2 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3 Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan

4 Menyiapkan lembar observasi aktifitas siswa, guru, dan proses

pembelajaran dan catatan lapangan

5 Menyiapkan soal latihan untuk pre-test dan post-test

6 Menyusun Kelompok belajar siswa

Page 53: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

38

Tabel 3.3

Tahap Pelaksanaan

No Kegiatan

1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai

2 Guru memberikan pre-test kepada siswa, untuk mengetahui

kemampuan awal siswa.

3 Melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe make a match.

4 Ketika proses pembelajaran berlangsung, observer melakukan

observasi mengenai kegiatan pembelajaran, guru dan siswa

5 Melakukan post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa

6 Dokumentasi

Tabel 3.4

Tahap Pengamatan

No Kegiatan

1 Tahap ini berlangsung bersamaan dengan proses pelaksanaan yang

terdiri dari observasi terhadap proses pembelajaran, kegiatan guru

dan siswa. Mencatat semua hal yang terjadi selama proses

pembelajaran. Dan mengumpulkan data penelitian dengan cara

melakukan pre-test dan tes akhir.

Tabel 3.5

Tahap Refleksi

No Kegiatan

1 Peneliti dan kolaborator menganalisis beberapa kekurangan pada

proses pembelajaran pertama untuk menyempurnakan dan di

perbaiki pada siklus selanjutnya.

2 Menganalisis kekurangan dan keberhasilan dari proses

pembelajaran yang berlangsung dan berdiskusi untuk

Page 54: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

39

merencanakan tindakan yang tepat pada proses selanjutnya.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dari peneliti yang dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran

make a match diharapkan siswa dapat lebih memahami materi yang

disampaikan oleh guru dan juga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran PAI. Apabila hasil tes menunjukan peningkatan 75%

dengan KKM maka tindakan di berhentikan.

G. Data dan Sumber Data

1. Data kualitatif : Hasil observasi proses pembelajaran, hasil wawancara

terhadap guru dan siswa, catatan lapangan, dan dokumentasi (berupa foto-

foto kegiatan pembelajaran)

2. Data kuantitatif : Nilai hasil pre-test dan post-test

3. Sumber data : Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru dan

siswa.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini di antaranya

adalah :

1. Data tentang kegiatan pembelajaran selama penelitian berlangsung

dikumpulkan dengan lembar observasi yaitu menggunakan lembar

pengamatan guru dan siswa pada setiap pertemuan.

2. Wawancara menggunakan pertanyaan mengenai sebelum dan sesudah

metode keduanya digunakan pada saat pembelajaran.

Page 55: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

40

Tabel 3.6

Lembar Observasi Siswa

No Aspek yang diamati Nilai

SB B C K SK

1 Melakukan tes awal

(pretest)

2 Mendengarkan penjelasan

materi yang disampaikan

guru

3 Memperhatikan penjelasan

guru tentang tahapan

pembelajaran dengan

menggunakan metode make

a match

4 Semangat dan antusias

mengikuti kegiatan belajar

mengajar

5 Komunikasi dan kerjasama

6 Aktif dalam

mengungkapkan pendapat

7 Aktif dalam mengajukan

pertanyaan

8 Melakukan tes akhir

(posttest)

Page 56: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

41

Tabel 3.7

Lembar Observasi Guru

No Aspek yang diamati Nilai

SB B C K SK

1 Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran

2 Guru memberikan apersepi

3 Membangkitkan minat atau

rasa ingin tahu siswa

(motivasi)

4 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

5 Menjelaskan cara mengisi

pretest dan posttest

6 Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran

metode make a match

7 Teknik menjelaskan /

menyampaikan materi

8 Pengelolaan kegiatan

pembelajaran dengan metode

make a match

9 Memberi bimbingan kepada

kelompok

10 Pemusatan perhatian

terhadap proses

pembelajaran

11 Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya dan

mengungkapkan pendapat

Page 57: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

42

12 Keterampilan menerangkan

kembali dan menyimpulkan

materi yang disampaikan

13 Memberikan evaluasi

pembelajaran berupa tes

objektif (posttest) yang

sesuai dengan indikator yang

ingin dicapai

Tabel 3.8

Kisi-kisi Instrumen Test

Indikator Materi Indikator Soal Butir Soal Skor

Nilai

Memahami

pengertian

shalat

Jama’,

Qashar

daan Jama’

Qashar

Shalat

Jama’,

Qashar

dan Jama’

Qashar

Menyebutkan

pengertian shalat

Jama’, Qashar dan

Jama’ Qashar

1 10

Menunjukk

an shalat

yang boleh

di Jama’,

Qashar dan

Jama’

Qashar

Shalat yang boleh

di Jama’, Qashar

dan Jama’ Qashar

2,3.4.5.6. dan 7

10

10

10

10

10

10

Menunjukk Shalat yang boleh 8,9, dan 10 10

Page 58: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

43

an shalat

yang boleh

di Jama’,

Qashar dan

Jama’

Qashar

di Jama’, Qashar

dan Jama’ Qashar

10

10

Tabel 3.9

Lembar Wawancara Siswa

No Pedoman Wawancara

1. Apakah kamu merasa senang belajar fiqih dengan menggunakan

metode Make a Match ?

2 Apakah kamu paham ketika guru fiqih sedang menerangkan

materi?

3 Bagaimana cara guru fiqih kalian mengajar?

4 Apakah cara mengajar guru fiqih kalian menyenangkan?

5 Bagaimana hasil nilai ulangan kalian? Apa sudah memuaskan?

Tabel 3.10

Lembar Wawancara Guru

No Pedoman Wawancara

1. Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran dengan metode

Make a Match ?

2 Bagaiamana penguasaan materi Fiqih siswa setelah

diterapkannya metode Make a Match ?

3 Apakah ibu mendapat hambatan/masalah ketika pembelajaran

berlangsung, terutama berasal dari siswa ?

4 Untuk mengatasi hambatan tersebut, apakah yang ibu lakukan ?

5 Bagaimana kesan ibu setelah mengikuti pembelajaran dengan

Page 59: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

44

metode Make a Match ?

6 Adakah saran/masukan dari ibu mengenai metode Make a

Match yang digunakan terhadap pembelajaran dikelas ?

I. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu derajat ketepatan instrument (alat ukur),

maksudnya apakah instrument yang digunakan betul-betul tepat untuk

mengukur apa yang akan diukur.5

Untuk memudahkan dalam tahap pengujian validitas ini penulis

menggunakan ANATES. Sedangkan untuk mengukur validitas soal dalam

penelitian ini digunakan korelasi Poin Biserial6, yaitu :

Keterangan:

Rpbis = koefisian korelasi biserial

Mp = rata-rata skor pada subjek yang menjawab benar bagi item yang

dicari validasinya

Mt = mean skor total yang berhasil dicapai oleh peserta tes

SDt = standar deviasi dari skor total

P = proporsi peserta tes yang menjawab benar

Q = proporsi peserta tes yang menjawab salah

r>r tabel maka butir soal tersebut valid

r<r tabel maka butir soal tersebut tidak valid.7

5 Zainal Arifin, Penelitian Tindakan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 245

6 Suharsimi, op. Cit., h. 65

7 Suharsimi, op. Cit., h. 93

Page 60: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

45

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur (evaluasi)

merupakan kesepakatan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.

Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang sudah disusun

dapat memberikan hasil yang tepat atau tidak tetap. Hal ini berarti apabila

soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu,

maka hasil akan tetap atau relatif sama.

Perhitungan relabilitas instrument dalam penelitian ini menggunakan

ANATES. Sedangkan perhitungan menggunakan rumus KR-20 (kuder

Ricahadson-20) sebagai berikut :

(

)(

)

Keterangan:

r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan

n = Jumlah butir soal dalam perangkat tes

S = Standar deviasi skor-skor tes

p = Proporsi subjek yang menjawab item benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item salah

pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

r11 = 0,00-0,20 = Reliabilitas kecil

r11 = 0,20-0,40 = Reliabilitas rendah

r11 = 0,40-0,70 = Reliabilitas sedang

r11 = 0,70-0,90 = Reliabilitas tinggi

r11 = 0,90-1,00 = Reliabilitas sangat tinggi

r > r tabel = instrumen hasil belajar reliable

r < r tabel = instrumen hasil belajar tidak reliable8

8 Ibid,. h. 115

Page 61: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

46

3. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran merupakan suatu proporsi atau perbandingan antara

siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.

Indeks kesukaran rentangnya dari 0,0 sampai 1,0. Semakin besar indeks

kesukarannya menunjukkan semakin mudah butir soal, sebaliknya semakin

rendah indeks kesukaran menunjukkan semakin sulit butir soal. Cara

menghitung tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan mudah

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran:

0,00-0,30 = Sukar

0,30-0,70 = Sedang

0,70-1,00 = Mudah.9

4. Daya pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki

kemampuan rendah. Untuk mengetahui

Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

0,00-0,20 = Buruk

0,21-0,40 = Cukup

0,41-0,70 = Baik

0,71-1,00 = Baik Sekali10

9 Ibid,. h. 223

10

Ibid,. h. 232

Page 62: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

47

J. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Ananlisis

Setelah data terkumpul, maka dilakukan teknik analisis data, peneliti

memberi uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan

suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh

agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti tetapi juga orang

lain yang ingin mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil

belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru

pada proses pembelajaran, catatan lapangan, dan respon siswa terhadap

metode make a match setelah pembelajaran berakhir. Hasil belajar siswa

dianalisis dengan melihat nilai posttest siswa yang sudah berada di atas

kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75 dan menganalisis nilai pretest

dan posttest dengan menggunakan rumus N-Gain untuk melihat peningkatan

nilai siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.

Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau

penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus yaitu

dengan menggunakan gain skor. Gain skor adalah selisih antara nilai posttest

dan pretest, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan

konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru.

Untuk mengetahui selisih nilai tersebut yaitu dengan menggunakan

Normalized Gain.

Dengan kategori sebagai berikut:

G-tinggi : nilai (g) > 0,70

G-sedang : 0,70 > (g) > 0,30

G-rendah : nilai (g) < 0,30

Page 63: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

48

K. Tindak Lanjut atau Pengembangan Perencanaan Tindakan

Peneliti tindakan ini di awali dengan melakukan penelitian pendahuluan

(pra siklus) dan dilanjutkan dengan siklus I. apabila hasil yang diharapkan

belum mencapai kriteria yang ditentukan, maka ditindak lanjuti dalam siklus II

dengan perencanaan pembelajaran yang telah di perbaiki sebelumnya. Setelah

melalui serangkaian tindakan pada siklus I dan siklus II, jika hasil yang

diharapkan kurang dari kriteria yang ditetapkan, maka peneliti akan menindak

lanjuti dengan melakukan tahapan pada siklus selanjutnya. Tetapi apabila

penelitian pada siklus I atau siklus II telah mencapai hasil yang ditentukan maka

penelitian tindakan kelas ini dihentikan.

Page 64: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

49

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Objektif Sasaran Penelitian

1. Sejarah Berdirinya SMP Islam Ruhama

Lokasi sekolah SMP Islam Ruhama yang terletak di Desa Cireundeu

Kec. Ciputat Kota Tangsel telah disetujui oleh pihak pemerintah daerah

setempat, karena lokasi tersebut berada di lingkungan yang tidak saja

mudah dijangkau tetapi juga berada di sekitar perumahan penduduk yang

memerlukan jasa pendidikan. Lokasi sekolah bebas dari banjir dan lahan

yang telah tersedia mencapai 1,5 ha. Adapun perluasan di sekitarnya di

mungkinkan karena sesuai dengan masterplan Pemda setempat.

Untuk dapat berperan serta dalam pembangunan nasional, yayasan

pendidikan Islam Ruhama, yang bergerak dibidang pendidikan umum

dan pembinaan kesehatan mental, mendirikan suatu lembaga pendidikan

yang di harapkan dapat menampung seluruh kegiatan kependidikan yang

terpadu antara komponen ilmu pengetahuan dan ilmu agama, sehingga

dapat di kembangkan semua dimensi anak didik secara seimbang, serta

menjadi bekal dalam mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan bahagia

di akherat.

Sesuai dengan landasan kegiatan Yayasan Pendidikan Islam Ruhama

yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1983 dengan akte notaries Ny.

Yetty Taher, SH. No. 4, yang di legalisir di pengadilan negeri Jakarta

pusat tanggal 8 Agustus 1983 dengan nomor 378/1983, yang bergerak

dalam pendidikan dan mempunyai cita cita mewujudkan sekolah yang

disuluhi ajaran Islam.

Page 65: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

50

Sesuai dengan cita-cita pembentukan Yayasan Pendidikan Islam

Ruhama yaitu :

“Membantu dan turut serta mensukseskan program pemerintah

dalam bidang pendidikan dan kebudayaan dalam arti seluas-luasnya yaitu

membentuk manusia yang sehat jasmani, rohani dan memiliki

keterampilan menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur yang

di ridhoi oleh Allah Subhanahu wa ta’ala.”

Dalam tahun ajaran 1986/1987 sebagai awal kegiatan, yayasan akan

membentuk lembaga pendidikan Islam Ruhama tersebut dengan

melaksanakan secara operasional pembangunan sekolah lanjutan tingkat

atas yang berbentuk pendidikan umum dan berciri khas. Cara tersebut

akan di uraikan sebagai berikut :

Secara umum bentuk realisasi pembentukan lembaga pendidikan

Islam Ruhama ada beberapa tahapan dalam pembangunan sekolah yaitu

:

Tahap I : Pembangunan masjid dalam komplek pendidikan di desa

Cireundeu. Masjid di bangun telebih dahulu sebagai pusat

penddikan seluruh sekolah yang di dirikan lembaga. Masjid

selain di gunakan sebagi sarana ibadah, akan di manfaatkan

sebagai sarana pendidikan agama Islam dengan maksud

menopang penerapan ilmu dalam kutikulum pendidikan

umum yang di tetapkan oleh pemerintah.

Tahap II : Pembangunan local untuk SLTA, terdiri atas minimum

sembilan local.

Tahap III : Pembangunan lokal taman kanak-kanak, sebagai wadah

pendidikan formal yang termuda (embrio).

Page 66: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

51

Tahap IV : Pembangunan local untuk SD dan SMP masing –masing

terdiri atas minimum 12 dan 9 lokal, yang akan di lengkapi

dengan berbagai sarana yang di perlikan

Tahap V : Pembangunan sekolah kejuruan dan pengembangan

program non Formal.

Pada mulanya SMP Islam Ruhama, hanyalah sebuah taman kanak-

kanak (TK Ruhama), karena ada tuntutan masyarakat akan kebutuhan

sekolah dasar maka didirikanlah sekolah dasar (SD), akan tetapi tuntutan

tersebut tidak hanya sampai di situ keinginan dari orang tua murid yang

menghendaki diadakannya sekolah menengah pertama dengan maksud

agar anak-anak tidak mengalami kesulitan dalam mencari lembaga

pendidikan setelah lulus dari SD maka pada sekitar ahun 1987 di dirikan

SMP Islam Ruhama dengan SK pendirian Nomor: 490/1.02/kep/E88

tertanggal 5 Juli 1987 dan di bawah naungan yayasan pendidikan Islam

Ruhama (YPI Ruhama). Adapun yang bertindak sebagai pengurus

yayasan pada saat itu Prof. Dr. Hj. Zakiah Daradjat selaku ketua YPI

Ruhama, wakil ketua yakni di pegang oleh Syahril, sekretaris Ny. Azmi

Azwir, Bendahara saudaraYose Rizal, sedangkan wakil bendahara Ny.

Ernawati Azhari. Adapun dalam proses pembelajarannya SMP Islam

Ruhama sudah meluluskan 20 angkatan dan sudah empat kali di

akreditasi ulang dengan status disamakan.

2. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP ISLAM RUHAMA

NPSN : 20603523

Alamat (Jalan/Kec./Kab/Kota) : Jl. Tarumanegara No. 67 Cireundeu

Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan

No. Telp. : 021 – 7499845

Koordinat : Longitude : -6.3156 Latitude 106.7597

Nama Yayasan (bagi swasta) : Yayasan Prof. Dr. Zakiah Daradjat

Page 67: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

52

Nama Kepala Sekolah : Drs. Juhdi Asidi

No. Telp/HP : 021 – 742303 / 085691400091

Kategori Sekolah : Potensial

Tahun Beroperasi : 1987/1988

Kepemilikan Tanah/Banguna : Yayasan

Luas Tanah / Status : 5000 m2 / SHM

Luas Bangunan : 1527 m2

No. Rekening Rutin Sekolah : 0013482101100

Pemegang Rekening : SMP Islam Ruhama Cireundeu

3. Visi dan Misi SMP Islam Ruhama

Sebagaimana lembaga-lembaga pendidikan lain, SMP Islam ruhama

mempunyai visi dan misi SMP Islam Ruhama sebagai berikut :

a. Visi

Unggul dalam penguasaan ilmu –ilmu dasar yang sesuai dengan

jenjang pendidikannya, yang mana orientasinya adalah pada

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dilandasi

dengan iman dan takwa (IMTAK) dalam rangka melahirkan generasi

baru yang madani.

b. Misi

1) Mendidik siswa sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan

yang di laluinya.

2) Menanamkan wawasan keislaman dan kebangsaan dalam

kehidupan bermasyarakat.

3) Mempraktikan akhlaul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan potensi, minat dan bakat siswa sesuai dengan

jenjang pendidikan.

Page 68: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

53

4. Tenaga Pendidik

Tabel 4.1

Daftar Nama Pendidik

No

Nama/Tempat

Tgl. Lahir

L/P

Pendidikan

Terakhir

Mata Pelajaran

Yang di Asuh

1 Drs. Juhdi Asidi /

Patinggi, 10

Februari 1962

L

S1

Fiqih

2 Zulnadri / Tiakar,

09 November

1955

P D2 Tata Busana

3 Yusron

Syarifuddin,

S.Pd./ Indramayu,

08 Mei 1959

L

S1 IPS & PKn.

4 Drs. Bagus

Wiranto/Jakarta,

20 Agustus 1964

L S1 IPA Fisika

5 Drs.

Ridwanuddin/Kar

awang, 07 Januari

1960

L S1 Fiqih

6 Suhartini, S.Pd./

Ciamis, 25

Februari 1967

P S1 IPA Biologi

7 Suedih, SE.,

S.Pd./ Tangerang,

14 April 1964

L

S1

Penjas &IPS

Ekonomi

Page 69: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

54

8 Dadang, S.Pd./

Tangerang, 01

September 1967

L S1 Matematika

9 Agus Muslim,

HD./ Jakarta, 17

Agustus 1967

L PGA SBK & Akidah

10 Dra. Sri

Rusmiyati/Semara

ng, 05 Desember

1965

P S1 Bahasa Indonesia

11 Zainal Abidin,

S.Pd.I./

Tangerang, 17

Juni 1955

L S1 Alqur'an

12 Mursaid, S.Pd./

Tangerang, 10

Mei 1973

L S1 SBK. & IPS

Sejarah

13 Muhammad

Yamin/Bogor, 20

Oktober 1960

L SMA BP

14 Deni Sasmita,

SS/Tangerang, 07

Juni 1981

L S1 TIK

15 Sri Musliah,

S.Pd./ Jakarta, 21

April 1968

P S1 Matematika

16 Siti Romlah,

S.Pd./ Cianjur, 08

Februari 1985

P S1 Bahasa Inggris

17 Jojo

Page 70: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

55

Subagja/Kuninga

n, 13 November

1973

L

S1 PKn.

18 Nur Azizah,

S.Pd.I./

Lamongan, 20

Agustus 1991

P

S1 Bahasa Arab

19 Kuntu Fitrah,

S.Pd. / Jakarta, 26

Februari 1990

P S1 Matematika

20 Nurma Ulfa /

Tangerang, 03

Februari 1990

P S1 Bahasa Indonesia

21 Nani Oding /

Tangerang, 01

Oktober 1968

P S1 Fiqih

23 Lailani Kasyfi

Amania, S.Pd./

Tangerang, 25

November 1991

P

S1 Bahasa Inggris &

Conversation

24 Bahiyatul

Musfaidah/Purbal

ingga, 26

November 1993

P

S1 Fiqih

25 Zuhdiyati/Bogor.

17 November

1993

P

S1

Bahasa Arab

26 Sinan

Syarifuddin/Bogo

r, 27 Juni 1966

L

MA

-

Page 71: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

56

27 Saepul

Muiz/Bogor, 01

September 1977

L

STM

-

28 Imam

Santoso/Tangeran

g, 19 Januari 1980

L

SMK

-

29 Saifullah/Bogor,

11 November

1985

L

SMP

-

30 Endang

Samilan/Jakarta,

16 Oktober 1943

L

SMP

-

31 Satar/ Wonogiri,

10 Mei 1962

L

SMP

-

5. Data Siswa

Tabel 4.2

Keadaan Siswa

No Kelas Banyaknya Jumlah Siswa

1 VII 4 132

2 VIII 4 120

3 IX 3 89

Page 72: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

57

B. Deskripsi Data Sebelum Tindakan

1. Penelitian Pendahuluan

Subjek penelitian ini adalah siswa SMP Islam Ruhama Ciputat

tepatnya kelas 7-3 sebanyak 33 siswa. Penelitian ini dimulai dengan

observasi yaitu pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran di

dalam kelas serta melakukan diskusi dengan guru Fiqih terkait masalah

pembelajaran.

Berdasarkan observasi dan hasil diskusi tersebut pada tanggal 22

November 2016, maka peneliti simpulkan bahwa sebagai berikut :

a. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru, metode yang

sering digunakan guru adalah metode ceramah.

b. Beberapa siswa tidak memperhatikan guru ketika guru sedang

menjelaskan pelajaran.

c. Guru masih kurang memberikan penjelasan yang lebih rinci

dalam menjelaskan materi.

d. Banyak siswa yang mengobrol dan bercanda serta tidak fokus

ketika pembelajaran sedang berlangsung.

e. Kondisi kelas yang kurang kondusif, yang mengurangi daya

konsentrasi siswa dalam belajar.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut maka peneliti mencoba

menerapkan metode pembelajaran make a match. Penelitian ini dilakukan

sebanyak dua siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

Pada tahap perencanaan, peneliti bersama guru mata pelajaran Fiqih

yang berperan sebagai kolaborator, merencanakan tindakan berdasarkan

hasil identifikasi awal terhadap proses pembelajaran Fiqih dalam rangka

meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa. Sebelum melakukan tidakan, pada

tahap ini peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

menyiapkan media kartu, menyiapkan materi ajar, menyiapkan instrumen

Page 73: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

58

hasil belajar, lembar observasi aktivitas siswa, aktifitas guru, kegiatan

pembelajaran, dan melakukan uji instrumen.

C. Data Hasil Belajar Siklus I

Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode make a match

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa. Data hasil yang

diperoleh dari nilai pretest dan posttest yang diberikan sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

No Nama Pre-

test

Post-

test N-gain Kriteria

Ketercapaian

KKM (75)

1 Adinda

Purnama Sari 60 80 0,5

Sedang

Tercapai

2 Agus

Purwanto 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

3 Bahtiar Harid 60 90 0,75

Tinggi

Tercapai

4 Carito 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

5 Citra Sabilla 40 70 0,5

Sedang

Tercapai

6 Fadilah

Rahma Dwi 70 90 0,66 Sedang Tercapai

Page 74: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

59

wanti

7 Fahmi Habibi 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

8 Faiz

Ramadhan 80 70 0,5

Sedang

Tercapai

9 Fitri Yani 80 90 0,5

Sedang

Tercapai

10 Gusti Aditiya 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

11

Hana

Humaira

Sachmaso

90 70 0,66 Sedang Tercapai

12 Hanifa

Nuroktavianti 50 40 0,2

Rendah

Belum

Tercapai

13 Haryo Budi

Saputro 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

14 Ika Putri

Rahma Yanti 70 80 0,33 Sedang Tercapai

15 Indri

Gunawan 80 70 0,5

Sedang

Tercapai

Page 75: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

60

16 Indri Nur

Azizah 80 70 0,5

Sedang

Tercapai

17 Indri Yani 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

18 Intan

Mutmainah 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

19 Luqman Al

Fatah 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

20 Muhammad

Ikhsan 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

21 Mochammad

Dzaky 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

22 Muhammad

AlFarhan 50 80 0,6 Sedang Tercapai

23 Naia Ayu

Fatria 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

24

Naza

Maysyukey

Purta Lizuana

70 80 0,33 Sedang Tercapai

25 Putri Dian

Lestari 60 90 0,75

Tinggi

Tercapai

Page 76: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

61

26 Rafli Bone

Putra 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

27 Risky

Julianto 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

28 Shagita Nur

Hasanah 60 70 0,25

Rendah

Belum

Tercapai

29 Sofiyan

Sholihan 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

30 Tabina

Pramushita 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

31 Yahya

Setiawan 60 80 0,5

Sedang

Tercapai

32

Zora Edita

Ersalina

Candini

70 90 0,66 Sedang Tercapai

33

Muhammad

Tassa

Imansyah

70 80 0,33

Sedang

Tercapai

Jumlah 2,250 2,630 15,29

Rata-rata 68,18 79,70 0.46

Nilai Tinggi 6%

Nilai Sedang 88%

Nilai Rendah 6%

Page 77: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

62

Berdasarkan tabel 4.2 agar lebih jelas hasil belajar Fiqih yang diperoleh

siswa, maka dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Diagram 4.1

Peningkatan Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan, siswa yang mendapat nilai 50 belum

mengerti benar apa itu shalat Jama’ dan shalat Qashar. Hal ini dikarenakan

siswa masih bingung dengan cara penyampaian materi atau metode yang

baru. Bagi para siswa yang mendapat nilai 70, mereka dianggap belum bisa

menjawab soal pilihan ganda (PG) dengan tepat. Para siswa yang mendapat

nilai 80 dan 90 mereka sudah bisa memahami materi walaupun masih ada

yang belum memahami dalil-dalil tentang materi yang bersumber dari al-

Qur’an dan hadis.

Hasil belajar pada siklus I masih harus ditingkatkan karena masih terdapat

2 siswa yang nilainya berada di bawah KKM (di bawah 75). Maka kedua

siswa tersebut N-Gainnya masih tergolong rendah, 29 siswa N-Gainnya

tergolong dalam kategori sedang dan 2 siswa N-Gainnya tergolong tinggi.

Selain itu dapat dijelaskan mengenai rata-rata nilai pretest yaitu 68,18 dan

rata-rata nilai posttest yaitu 79,70. Dengan demikian, proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran make a match dilanjutkan ke

siklus II dengan tujuan meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa karena masih

6%

88%

6%

jumlah

rendah

sedang

tinggi

Page 78: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

63

ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, dan kurangnya siswa yang

melampaui nilai KKM karena hanya sebatas tercapai.

D. Data Hasil Belajar Siklus II

Pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode make a match

bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fiqih siswa. Data hasil yang

diperoleh dari nilai pretest dan posttest yang diberikan sebelum

pembelajaran dan setelah pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4

Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Nama Pre

Test

Post

Test

N-gain Kriteria Ketercapaian

KKM (75)

1 Adinda

Purnama Sari

90 100 1 Tinggi

Tercapai

2 Agus

Purwanto

90 100 1 Tinggi

Tercapai

3 Bahtiar Harid 80 90 0,5 Sedang

Tercapai

4 Carito 90 100 1 Tinggi

Tercapai

5 Citra Sabilla 80 90 0,5 Sedang

Tercapai

6 Fadilah

Rahma Dwi

wanti

90 100 1 Tinggi

Tercapai

7 Fahmi Habibi 90 90 1 Tinggi

Tercapai

Page 79: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

64

8 Faiz

Ramadhan

80 90 0,5 Sedang

Tercapai

9 Fitri Yani 90 100 1 Tinggi

Tercapai

10 Gusti Aditiya 80 100 1 Tinggi

Tercapai

11 Hana

Humaira

Sachmaso

80 100 1 Tinggi Tercapai

12 Hanifa

Nuroktavianti

80 100 1 Tinggi

Tercapai

13 Haryo Budi

Saputro

90 100 1 Tinggi

Tercapai

14 Ika Putri

Rahma Yanti

90 100 1 Tinggi

Tercapai

15 Indri

Gunawan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

16 Indri Nur

Azizah

90 100 1 Tinggi

Tercapai

17 Indri Yani 80 90 0,5 Sedang

Tercapai

18 Intan

Mutmainah

90 100 1 Tinggi

Tercapai

19 Luqman Al

Fatah

90 100 1 Tinggi

Tercapai

20 Muhammad

Ikhsan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

21 Mochammad

Dzaky

90 100 1 Tinggi

Tercapai

22 Muhammad 80 100 1 Tinggi Tercapai

Page 80: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

65

AlFarhan

23 Naia Ayu

Fatria

90 100 1 Tinggi

Tercapai

24 Naza

Maysyukey

Purta Lizuana

90 100 1 Tinggi

Tercapai

25 Putri Dian

Lestari

80 90 0,5 Sedang

Tercapai

26 Rafli Bone

Putra

90 100 1 Tinggi

Tercapai

27 Risky

Julianto

90 100 1 Tinggi

Tercapai

28 Shagita Nur

Hasanah

80 90 0,5 Sedang

Tercapai

29 Sofiyan

Sholihan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

30 Tabina

Pramushita

90 100 1 Tinggi

Tercapai

31 Yahya

Setiawan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

32 Zora Edita

Ersalina

Candini

90 100 1 Tinggi Tercapai

33 Muhammad

Tassa

Imansyah

90 100 1 Tinggi Tercapai

Jumlah 2,870 3,230 30

Rata-rata 86,97 97,88 0,91

Nilai Tinggi 82%

Nilai Sedang 18%

Page 81: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

66

Diagram 4.2

Peningkatan Hasil Belajar Siklus II

Hasil belajar Fiqih pada siklus II sudah cukup adanya peningkatan

karena sudah tidak ada lagi nilai yang rendah. Adapun siswa yang N-

Gainnya tergolong dalam kategori sedang sebanyak 18 siswa. kemudian

81 siswa N-Gainnya tergolong tinggi. Selain itu dapat dijelaskan mengenai

rata-rata nilai pretest yaitu 86,97 dan rata-rata nilai posttest yaitu 97,88

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada

siklus II mengalami peningkatan.

E. Interprestasi Hasil Analisis

Hasil penelitian akan diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa

siklus-siklus pembelajaran yang akan dilakukan dalam proses

pembelajaran di kelas, dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam

dua siklus.

18%

82%

jumlah

sedang

tinggi

Page 82: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

67

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Berdasarkan permasalahan yang disebutkan diatas, maka peneliti

melakukan tahap pelaksanaan tindakan. Tindakan dilakukan bertujuan

untuk memperbaiki keadaan proses pembelajaran Fiqih. Pada tahap

pelaksanaan tindakan ini, dalam satu siklus terdiri dari dua kali

pertemuan.

a. Tahap Perencanaan

Siklus pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 10

januari 2017. Sebelum pelajaran dimulai, peneliti mempersiapkan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dua kali

pertemuan dengan durasi waktu pertemuan yaitu 4 x 30 menit.

Sebelum dimulai guru terlebih dahulu memperkenalkan diri,

mengabsen siswa dan mengkondisikan keadaan siswa, sebelum

dilanjutkan pada penjelasan materi, guru memberikan soal pretest

berupa soal pilihan ganda sebanyak 10 soal kepada siswa sebelum

masuk proses pembelajaran. Pretest dilakukan untuk mengetahui

sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang akan di

pelajari.

Selanjutnya guru menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan

metode pembelajaran make a match. Guru memberikan kartu

yang dalam nya berisi materi pelajaran Fiqih dengan beda-beda

pertanyaan, setiap siswa mendapat satu kartu soal dan jawaban

dari kartu yang di pegang, kemudian siswa mencari pasangan

yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya, guru

memberikan waktu untuk mereka mencari pasangannya. Setelah

menemukan pasangan siswa membacakan kartu yang dimiliki di

depan kelas sambil dikoreksi bersama.

Pada tahap observasi, guru mengobservasi siswa proses

pembelajaran dengan metode make a match sekaligus mengamati

Page 83: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

68

aktivitas siswa dan guru, serta menilai hasil belajar Fiqih siswa

setelah di adakan pretest dan posttest.

b. Tahap pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua kali

pertemuan yaitu pada tanggal 10 Januari 2017 dan 17 Januari

2017 pada pukul 12.50 sampai dengan 14.10 dengan materi

Shalat Jama’ dan shalat Qasar. Pertemuan pertama dilaksanakan

pada tanggal 10 januari yaitu membahas materi tentang

pengertian shalat Jama’, shalat yang boleh di Jama’, macam-

macam shalat Jama’, syarat-syarat umum shalat Jama’. Pada

pertemuan pertama ini, sebelum memulai proses pembelajaran,

peneliti melakukan pengkondisian kelas yaitu dengan merapikan

siswa untuk duduk ditempatnya masing-masing kemudian

mengabsen semua siswa sebagai perkenalan awal. Selanjutnya

guru memulai menyampaikan materi pelajaran dengan apersepsi

terlebih dahulu yaitu dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan

mengenai materi yang telah dipelajari pada minggu lalu.

Selanjutnya guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan teknik

metode make a match. selanjutnya guru memberikan soal pretest

kepada siswa yang harus di kerjakan sebelum guru menjelaskan

materi pembelajaran. pretest diberikan dengan tujuan untuk

mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang materi yang

akan dipelajari. Setelah itu guru menjelaskan materi tentang

shalat Jama’ dan shlat qasar.

Kegiatan berikutnya guru minta siswa mempelajari materi

yang ada dalam LKS dan buku paket, kemudian meminta siswa

untuk membentuk 5 kelompok yang setiap kelompok nya terdiri

dari 5-6 orang siswa, lalu meminta siswa mendiskusikan sub bab

materi yang berbeda, setelah itu guru memberikan kartu yang

berisi jawaban dan pertanyaan dengan batas waktu yang diberikan

Page 84: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

69

10 menit. Setelah siswa menemukan pasangan kartunya, maka

guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas bersama pasangan

dan kartu yang di milikinya itu dibacakan di depan teman-teman

yang lain, sambil dikoreksi bersama guru dan siswa.

Pada pertemuan ke dua, sebelum proses pembelajaran di mulai

guru mengajak siswa untuk berdoa bersama, mengecek kehadiran

siswa, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.

Pada tahap penyampaian materi guru menjelaskan materi

pembelajaran. Setelah itu guru memberikan lagi kartu yang berisi

jawaban dan pertanyaan kepada siswa, dan meminta siswa untuk

mencari pasangan dari kartu yang dimiliki, dengan ketentuan

waktu yang ditetapkan guru 10 menit. Setelah selesai guru

menunjuk beberapa pasangan untuk maju ke depan dan

membacakan kartu yang di milikinya sambil dikoreksi bersama-

sama. Setelah itu guru bersama siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari.

Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan posttest

dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi

yang telah dipelajari.

c. Tahap Observasi

Pada tahap observasi, penelitian melakukan observasi dengan

menyiapkan lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi

aktivitas siswa dan aktivitas guru. Kriteria yang digunakan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.5

Kriteria Lembar Observasi

Skor Kriteria

5 Sangat Baik

4 Baik

Page 85: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

70

3 Cukup

2 Kurang

1 Sangat Kurang

Dengan kriteria tersebut, observer memantau setiap langkah-

langkah pembelajaran yang di lakukan guru sekaligus peneliti

observasi di lakukan dalam 2 siklus 4 pertemuan. Berikut

rekapitulasi dari lembar observasi yang terlampir dalam lampiran.

1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus I

dapat di lihat pada tabel berikut :

TABEL 4.6

Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan Pertama dan Kedua

Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Skor 32 29

Jumlah Poin 8 8

Rata-rata 4 3,625 3.81

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada

proses pembelajaran Fiqih masih perlu ditingkatkan karena masih

kurangnya perhatian siswa ketika guru sedang menjelaskan materi dan

sebagian besar siswa masih kurang aktif. Kemudian pada pelaksanaan

metode pembelajaran make a match siswa juga masih kurang paham,

dan juga tidak berani dalam mengajukan pertanyaan dan

mengemukakan pendapat.

Page 86: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

71

2) Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Fiqih

menggunakan metode pembelajaran make a match pada siklus I

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Aktivitas Guru Siklus I Pertemuan Pertama dan kedua

Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Skor 44 43

Jumlah Poin 13 13

Rata-rata 3,39 3,31 3.35

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada peretemuan

pertama yaitu tanggal 10 dan 17 januari 2017, proses pembelajaran

Fiqih dengan menggunakan metode make a match pada siklus 1 masih

rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang mengkondisikan siswa

dalam belajar, kurangnya interaksi antara guru dan siswa karena guru

masih beradaptasi dengan siswa sehingga mengakibatkan

pembelajaran masih terlihat pasif. Dengan demikian perlu

ditingkatkan lagi sehingga perlu adanya perbaikan dan peningkatan

aktivitas guru agar pembelajaran menjadi lebih menyenangkan

sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.

d. Tahap refleksi

1) Tindakan pembelajaran Siklus I

Pada tahap siklus I ini, masih banyak kekurangan yang

harus diperbaiki dalam melaksanakan metode pembelajaran

make a match. adapun kekurangan pada siklus I berdasarkan

lembar observasi adalah sebagai berikut :

a) Guru belum terbiasa menciptakan susasana metode

pembelajaran make a match dalam proses pembelajaran,

Page 87: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

72

sehingga guru harus membiasakan dengan keadaan kelas

dan suasana kelas.

b) Guru kurang mengkondisikan keadaan siswa dalam proses

pembelajaran, sehingga penerapan metode pembelajaran

make a match kurang maksimal.

c) Kurangnya antusias siswa dalam proses pembelajaran

menggunakan metode make a match.

Berdasarkan hasil observasi, masih banyak yang harus

diperbaiki dalam pemberian tindakan. Sehingga untuk

memperbaiki siklus I dengan berbagai kelemahannya maka

pada siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan

pemberian tindakan berdasarkan hasil refleksi siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

a. Tahap perencanaan

Berasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan pada

siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilannya

tercapai. Perencanaan dimulai dengan membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Fiqih dengan

materi menggunakan metode pembelajaran make a match tentang

shalat Jama’, Qashar dan Jama’ Qashar. Menyiapkan gambar dan

kartu, menyiapkan instrumen hasil belajar, lembar observasi siswa

dan lembar observasi guru.

b. Tahap Pelaksanaan

Proses pembelajaran siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan

yaitu, pada tanggal 24 dan 31 Januari 2017.

1) Pertemuan Pertama

Sebelum proses pembelajaran guru mengajak siswa berdoa

bersama, mengecek kehadiran siswa dan kemudian melakukan

Page 88: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

73

apersepsi materi yang telah disampaikan pada siklus I.

Kemudian menjelaskan tujuan pembelajaran dan teknik

metode pembelajaran make a match. selanjutnya guru

memberikan soal pretest kepada siswa yang harus di kerjakan

sebelum guru menjelaskan materi tentang shalat Jama’, Qashar

dan Shalat Jama’ Qashar.

Kegiatan berikutnya guru minta siswa mempelajari materi

yang ada dalam LKS dan buku paket, kemudian meminta

siswa untuk membentuk 5 kelompok yang setiap kelompok

nya terdiri dari 5-6 orang siswa, lalu meminta siswa

mendiskusikan sub bab materi yang berbeda, setelah itu guru

memberikan kartu yang berisi jawaban dan pertanyaan dengan

batas waktu yang diberikan 10 menit. Setelah siswa

menemukan pasangan kartunya, maka guru meminta siswa

untuk maju ke depan kelas bersama pasangan dan kartu yang

di milikinya itu dibacakan di depan teman-teman yang lain,

sambil dikoreksi bersama guru dan siswa.

Pada akhirnya kegiatan pembelajaran guru bersama siswa

menyimpulkan materi yang telah dipelajari kemudian menutup

pembelajaran dengan berdoa.

2) Pertemuan Kedua

Proses pembelajaran di mulai guru mengajak siswa untuk

berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa, kemudian

menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memotivasi siswa

agar lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Kemudian guru menjelaskan materi pelajaran dan sedikit

mempraktikkan tatacara melaksanakan shalat Jama’, Qashar,

dan Jama’ Qashar di depan kelas kelas yang ikuti oleh

beberapa siswa. Lalu setelah selesai guru memberikan waktu

kepada siswa yang ingin memberi tanggapan atau bertanya

Page 89: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

74

tentang materi yang diajarkan. Setelah selesai guru

membagikan kembali kartu yang berisi jawaban dan

pertanyaan dan meminta siswa untuk mencari jawaban dari

kartu yang dimilikinya sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

Setelah semua selesai dan waktu habis guru meminta siswa

bersama pasangannya membacakan kartu yang dimiliki dan di

koreksi didepan kelas bersama-sama.

Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikian

posttest dengan tujuan untuk mengetahui penguasaan siswa

pada materi yang telah dipelajari.

c. Tahap Observasi

Seperti halnya pada siklus I, pada tahap observasi, peneliti

melakukan observasi dengan menyiapkan lembar observasi yang

terdiri dari lembar observasi aktivitas siswa dan aktivitas guru.

1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pada siklus

II dapat di lihat pada tabel berikut:

TABEL 4.8

Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan Pertama dan Kedua

Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Skor 31 32

Jumlah Poin 8 8

Rata-rata 3,875 4 3,94

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas

siswa meningkat dibanding dengan aktivitas siswa pada siklus

sebelumnya. Komunikasi antar siswa dan guru sangat baik. Dan

siswa lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya serta

Page 90: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

75

mengajukan atau menjawab pertanyaan baik dari guru atau siswa

yang lainya.

2) Hasil observasi aktivitas guru dalam proses pembelajaran Fiqih

menggunakan metode pembelajaran make a match pada siklus

II dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.9

Aktivitas Guru Siklus II Pertemuan Pertama dan Kedua

Keterangan Pertemuan 1 Pertemuan 2

Jumlah Skor 52 52

Jumlah Poin 13 13

Rata-rata 4 4 4

Dilihat dari hasil obervasi di atas guru telah menjalankan proses

pembelajaran sesuai dengan konsep yang telah dibuat sebelumnya.

Guru sudah dapat beradaptasi dengan siswa secara baik dan guru

membuat ruang kelas menjadi lebih kondusif sehingga proses

pembelajaran berlangsung dengan baik dibandingkan pada siklus

pertama.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan observasi pada saat proses pembelajaran maka

dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II sebagai

berikut :

1) Aktivitas guru semakin meningkat, guru mulai terbiasa

menggunakan metode pembelajaran make a match.

2) Guru mampu meningkatkan suasana belajar dalam kelas

menjadi lebih aktif dan menyenangkan.

Page 91: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

76

3) Aktivitas siswa meningkat karena dalam proses pembelajaran

siswa dapat berinteraksi dengan baik kepada guru dan siswa

yang lainnya.

4) Siswa lebih aktif, antusias, dan lebih berani dalam

mengungkapkan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan tes hasil belajar,

ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Fiqih siswa. Proses

pembelajaran hanya didominasi oleh guru dengan metode ceramah,

sedangkan siswa cenderung pasif mendengarkan penjelasasan guru,

sehingga hasil belajar Fiqih siswa masih rendah. Oleh karena itu peneliti

ingin memperbaiki kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran

selama ini.

Proses pembelajaran dilakukan berdasarkan tahapan penelitian

tindakan kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari aktivitas dan hasil belajar siswa

yang dilakukan dalam dua siklus dengan masing-masing siklus sebanyak

dua kali pertemuan untuk siklus I dan siklus II. Rata-rata dari setiap siklus

akan peneliti sajikan dalam bentuk tabel dan grafik, berikut adalah

rinciannya:

Tabel 4.10

Aktivitas Belajar Siswa

Siklus Rata-rata Peningkatan

I 79,70% 18%

II 97,88%

Page 92: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

77

Diagram 4.3

Peningkatan Hasil Belajar Siklus I dan II

Berdasarkan tabel dan grafik diatas persentase aktivitas belajar siswa

pada siklus I diperoleh hasil belajar siswa yang masih rendah dan harus

ditingkatkan lagi karena masih banyak siswa yang mendapat nilai di

bawah KKM sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II

terjadi peningkatan hasil belajar mengalami peningkatan maksimal yang

dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest siswa siklus I dan siklus II 79,70

menjadi 97,88.

Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa

dengan menggunakan metode make a match. Peningkatan hasil belajar

siswa juga dapat dilihat dari rata-rata nilai N-Gain siklus I yaitu 0.46 dan

pada siklus II dengan nilai N-Gainnya yaitu 0,91

Metode make a match juga dapat membuat siswa menjadi lebih

mandiri karena siswa secara individual berusaha mencari jawaban atau

pertanyaan yang ada pada temannya. Dengan metode make a match anak

didik dapat mencari pasangan jawaban dan pertanyaan sambil belajar

mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan

sehingga siswa dapat menguasai materi yang telah dipelajari.

0

20

40

60

80

100

SIKLUS I

SIKLUS II

Page 93: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

78

Dari hasil pengumpulan data inilah maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pembelajaran metode make a match dapat meningkatkan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih.

Page 94: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

79

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dengan

menggunakan metode make a match yang telah dilakukan di SMP Islam

Ruhama Ciputat, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dalam pelaksanaanya pembelajaran fiqih di SMP Islam Ruhama

masih berpusat pada guru (teacher center) sehingga tujuan

pembelajaran kurang tercapai dengan maksimal. Dalam penyampaian

materi guru kurang berimprovisasi terhadap media, strategi maupun

metode pembelajaran baik dalam materi yang berhubungan dengan

kognitif atau praktik, sehingga pesan ajar kurang tersalurkan.

2. Setelah dilakukan pengamatan melalui observasi dan wawancara

dengan guru dan siswa, peneliti menyimpulkan adanya perubahan

pola sikap dalam proses kegiatan belajar mengajar. Siswa berperan

aktif dan antusias dalam proses pembelajaran, mampu bersikap

disiplin, serta menjalin interaksi antar siswa. Sehingga tidak dijumpai

siswa yang mengantuk, mengobrol atau tidur pada saat kegiatan

belajar mengajar. Hal ini menggambarkan bahwa metode

pembelajaran make a match pada pembelajaran fiqih tentang shalat

jama’ qashar dan jama’ qashar mampu meningkatkan motivasi , hasil

belajar dan mampu mempengaruhi pola sikap siswa selama mengikuti

proses pembelajaran fiqih.

3. Penggunaan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar

Fiqih tentang shalat jama, qashar dan jamak qashar. Pada siklus

pertama, hasil pretest belajar siswa adalah 2,250 dan posttest 2,630.

Sedangkan pada siklus kedua, hasil belajar pretest adalah 2,870 dan

posttest 3,230. Hal ini menunjukkan siswa sudah mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Peningkatan terlihat dari hasil tes

Page 95: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

80

kemampuan siswa setelah diterapkan metode make a match dalam

pelajaran fiqih.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis mengajukkan

beberapa saran agar menjadi masukan yang berguna, di antaranya:

1. Diharapkan bagi para pendidik dapat memilih metode atau cara

mengajar yang tepat, agar dapat memicu semangat belajar siswa saat

pembelajaran berlangsung.

2. Guru juga harus terus mencoba dan menggali model pembelajaran

lainnya agar lebih variatif dan menciptakan susasana belajar yang

kondusif yang pada akhirnya berpengaruh positif pada hasil belajar

siswa.

3. Pada setiap pembelajaran, sebaiknya guru menganalisis kekurangan-

kekurangan yang ada pada setiap pertemuan, guru seharus nya lebih

banyak memberikan motivasi belajar kepada siswa, sehingga

pembelajaran selanjutnya akan menjadi lebih baik.

4. Bagi siswa hendaknya lebih aktif lagi dalam mengikuti proses

pembelajaran, yakni dengan berkonsentrasi ketika mendengarkan

penjelasan yang disampaikan oleh guru, mencatat hal-hal yang

penting dan melakukan review pada kesempatan lain.

5. Pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan kelengkapan

pembelajaran di sekolah dalam upaya menunjang kegiatan proses

belajar mengajar.

Page 96: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

81

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rachman. Psikologi Belajar, Yogya: PT Tiara Wacana Yogya, 1993.

Al-Abrosy, Athiyah. Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta:Bulan

Bintang, 1970.

Annur, Saipul. Profesionalitas Guru Agama Islam: Wacana pengembangan Guru,

Jurnal Ta’dib Vol. XIII. No. 1, Juni 2008.

Arifin, Zainal. Penelitian Tindakan Metode dan Paradigma Baru, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011.

Arifin, Zainul. Evaluasi Pembelajaran Prinsip, Tehnik, Prosedur, Bandung: PR

Remaja Rasdakarya, 2010.

Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007.

-----, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara,

2002.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta, 2010.

Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Hakim, Lukmanul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima,

2009.

Hamalik, Oemar. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendidikan Kompetensi, Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2002.

Hawi, Akmal. Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2013.

Jufri, Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains, Bandung: Rineka Cipta, 2013.

Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007.

-----, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Rajawali Pers,

2010.

Page 97: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

82

Majid, Abdul. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Jakarta: Remaja

Rosdakarya, 2004.

Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995.

Mulyasa, E. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian

Guru dan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung

Persada Press, 2012.

Nurdin, Syafruddin dan M. Basyiruddin Usman. Guru Profesional dan

Implementasi Kurikulum, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.

Purwanto. Ngalimin. Prinsip-prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2000.

Purwanto. Pengaruh Konsekuensi Perilaku dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil

Belajar (Kajian Literatur), Jurnal pendidikan dan Kebudayaan Badan

Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional, 2007.

Sagala, Syaiful. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga kependidikan,

Bandung: ALFABETA, 2013.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Prenada Media Group, 2013.

Saudagar Fachruddin. Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, Jakarta:

Gaung Persada, 2011.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

cipta, 2010.

Soetjipto Raflis Kosasi. Profesi Keguruan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009.

Sumadayo, Samsu. Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2014.

-----. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Thobroni, Muhammad dan Mustofa Arif. Belajar & Pembelajaran

Pengembangan wacana dan praktik pembelajaran dalam pembangunan

nasional, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Page 98: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

83

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovativ-progresif, Jakarta: Kencana

Media Grup, 2012.

Undang-Undang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta: CV.

Tamita Utama, 2004.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika, 2003.

Usman, Uzer. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005

W, David. COLABORATIVE LEARNING, Bandung: Penerbit Nusa Media, 2010.

Page 99: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

84

Lampiran 1

LEMBAR UJI REFERENSI

NAMA : Dewi Mufidah

NIM : 1112011000012

FAKULTAS : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

JURUSAN : Pendidikan Agama Islam

JUDUL : Upaya guru pai dalam meningkatkan hasil belajar

siswa dengan menggunakan metode make a match

dalam pembelajaran fiqih kelas VII-3 di SMP Islam

Ruhama

No. Judul Buku No.

Footnote

Halaman

Skripsi

Paraf

Pembimbing

BAB I

1 Undang-Undang SISDIKNAS

dan Peraturan

Pelaksanaannya, (Jakarta: CV.

Tamita Utama, 2004),

1

2

2 Trianto, Mendesain Model

Pembelajaran Inovativ-

progresif, (Jakarta: Kencana

Media Grup, 2012),

2

2

3 Saipul Annur, Profesionalitas

Guru Agama Islam: Wacana

pengembangan Guru, Jurnal

Ta’dib Vol. XIII. No. 1, Juni

2008,

3

3

4 Fachruddin Saudagar, Ali

Page 100: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

85

Idrus, Pengembangan

Profesionalitas Guru, (Jakarta:

Gaung Persada, 2011),

4 3

5 Slameto, Belajar dan Faktor-

faktor yang Mempengaruhinya,

(Jakarta: Rineka cipta, 2010),

5

3

6 Yudhi Munadi, Media

Pembelajaran Sebuah

Pendekatan Baru, (Jakarta:

Gaung Persada Press, 2012),

6

4

BAB II

7 Uzer Usman, Menjadi Guru

Profesional. (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2005)

1

8

8 Muhibbin Syah, Psikologi

Pendidikan dengan Pendekatan

Baru, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009),

2

8

9 Syaiful Sagala, Kemampuan

Profesional Guru dan Tenaga

kependidikan, (Bandung:

ALFABETA, 2013),

3

8

10 Syafruddin Nurdin, M.

Basyiruddin Usman, Guru

Profesional dan Implementasi

Kurikulum, (Jakarta: Ciputat

Pers, 2002)

4

8

11 Athiyah Al-Abrosy, Dasar-

dasar Pokok Pendidikan Islam,

(Jakarta:Bulan Bintang, 1970),

hlm. 137

5

9

Page 101: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

86

12 Raflis Kosasi Soetjipto, Profesi

Keguruan, (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2009),

6

9

13 Akmal Hawi, Kompetensi Guru

Pendidikan Agama Islam,

(Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2013)

7,10, 11

dan 12

10 dan 11

14 Undang-undang Sistem

Pendidikan Nasional, (Jakarta:

Sinar Grafika, 2003)

8

10

15 Abdul Majid, Pendidikan

Agama Islam Berbasis

Kompetensi, (Jakarta: Remaja

Rosdakarya, 2004

9

10

16 Abd. Rachman Abror,

Psikologi Belajar, (Yogya: PT

Tiara Wacana Yogya, 1993),

13

11

17 Syaiful Bahri Djamarah,

Psikologi Belajar, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2011),

14

12

18 Wahab Jufri, Belajar dan

Pembelajaran Sains,(Bandung:

Rineka Cipta, 2013),

15

12

19 Kunandar, Guru Profesional

Implementasi

KurikulumTingkat Satuan

Pendidikan dan Persiapan

Menghadapi Sertifikasi Guru

(Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2007),

16

12

20 Purwanto, Pengaruh

Konsekuensi Perilaku dan

Motivasi Belajar Terhadap

Hasil Belajar (Kajian

Literatur), Jurnal pendidikan

Page 102: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

87

dan Kebudayaan Badan

Penelitian dan Pengembangan

Departemen Pendidikan

Nasional, 2007

17

12

21 Oemar Hamalik, Pendidikan

Guru Berdasarkan Pendidikan

Kompetensi, (Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2002),

18 dan

23

13

22 Muhammad Thobroni & Arif

Mustofa, Belajar &

Pembelajaran Pengembangan

wacana dan praktik

pembelajaran dalam

pembangunan nasional,

(Jogjakarta: AR-RUZZ

MEDIA< 2011)

19

14

23 E. Mulyasa, Implementasi

Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan Kemandirian Guru

dan Kepala Sekolah, (Jakarta:

Bumi Aksara, 2009),

20 dan

22 15

24 Zainul Arifin, Evaluasi

Pembelajaran Prinsip, Tehnik,

Prosedur, (Bandung: PR

Remaja Rasdakarya, 2010),

21

15

25 Ngalimin Purwanto, Prinsip-

prinsip Dan Teknik Evaluasi

Pengajaran, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2000

24

17

26 Suharsimi Arikunto, Dasar-

Dasar Evaluasi pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara,

2002),

25

18

27 Mudjijo, Tes Hasil Belajar,

(Jakarta: BUMI AKSARA, 26 19

Page 103: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

88

1995

28 Muhibbin Syah, Psikologi

Belajar, (Jakarta: PT Remaja

Rosdakarya, 2014

27

22

29 Syaiful Bahri Djamarah dan

Aswan Zain, Strategi Belajar

Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010),

28

23

30 Wina Sanjaya, Strategi

Pembelajaran, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2013),

29

23

31 Lukmanul hakim, Perencanaan

Pembelajaran, (Bandung: CV

Wacana Prima, 2009),

30

24

32 Rusman, Model-Model

Pembelajaran mengembangkan

Profesionalisme Guru, (Jakarta:

PT Raja Grafindo, 2013),

31, 33

dan 34

24 dan 28

33 David W, COLABORATIVE

LEARNING, (Bandung:

Penerbit Nusa Media, 2010

32

25

34 Masitoh dan Laksmi Dewi,

Strategi Pembelajaran,

(Jakarta: Direktorat Jendral

Pendidikan Islam Departemen

Agama RI, 2009), h. 241

34

28

BAB III

35 Samsu Sumadayo, Penelitian

Tindakan Kelas, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2013),

1

33

Page 104: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

89

36 Suharsimi Arikunto, dkk.,

Penelitian Tindakan Kelas,

(Jakarta: PT. Bumi Aksara,

2007),

2, 3, 6, 7

dan 8

34, 35,

48, 49

dan 50

37 Kunandar, Langkah Mudah

Penelitian Tindakan Kelas,

(Jakarta: PT. Rajawali Pers,

2010

4

36

38 Zainal Arifin, Penelitian

Tindakan Metode dan

Paradgma Baru, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya,

2011),

5

48

Jakarta, 8 Maret 2012

Yang Mengesahkan

Dosen Pembimbing

Dr. Bahrissalim, MA

NIP. 19680307 199803 1 002

Page 105: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

90

Lampiran 2

Wawancara dengan Guru

Sebelum Tindakan

1. Hambatan apa yang ada ketika ibu memulai proses pembelajaran

berlangsung pada mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas VII-3?

2. Solusi apa yang ibu berikan?

3. Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran fiqih saat pembelajaran

berlangsung?

4. Metode apa yang biasa ibu gunakan ketika pembelajaran berlangsung?

5. Berapakah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata

pelajaran Fiqih kelas VII-3?

6. Berapa nilai rata-rata siswa pada nilai ulangan harian?

7. Bagaimana hasil belajar fiqih pada siswa kelas VII-3?

Page 106: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

91

Lampiran 3

Hasil Wawancara dengan Guru

Sebelum Tindakan

Hari/ Tanggal : 22 November 2016

Tempat : SMP Islam Ruhama

Nara Sumber : Nani S.Pd.I

Peneliti : Hambatan apa yang ada ketika ibu memulai proses pembelajaran

berlangsung pada mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas VII-3?

Guru : banyak siswa yang tidak memperhatikan, sehingga kurangnya

pemahaman materi yang telah disampaikan.

Peneliti : Solusi apa yang ibu berikan?

Guru : Memberi hukuman dan menegurnya.

Peneliti : Bagaimana respon siswa terhadap pelajaran fiqih saat

pembelajaran berlangsung?

Guru : biasa-biasa saja repsonnya, tidak terlalu terpacu kecuali ada

beberapa anak yang respon belajarnya sangat bagus dan sebagian

siswa juga ada yang respon belajarnya rendah.

Peneliti : Metode apa yang biasa ibu gunakan ketika pembelajaran

berlangsung?

Page 107: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

92

Guru : Biasa saya menggunakan metode ceramah.

Peneliti : Berapakah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata

pelajaran Fiqih kelas VII-3?

Guru : 75

Peneliti : Berapa nilai rata-rata siswa pada nilai ulangan harian?

Guru : kurang lebih 60

Peneliti : Bagaimana hasil belajar fiqih pada siswa kelas VII-3?

Guru : Masih tergolong rendah

Guru Fiqih

Nani S.Pd.I

Page 108: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

93

Lampiran 4

Wawancara Siswa Sebelum Tindakan

1. Menurut kamu bagaimana biasanya cara mengajar guru dikelas?

2. Apakah kamu senang dengan cara mengajar guru?

3. Apakah kamu sering bertanya bila kurang paham atau kurang mengerti?

4. Apakah kamu sering membaca buku?\

5. Bagaiaman cara kamu mengatasi kesulitan belajar?

Page 109: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

94

Lampiran 5

Hasil Wawancara Siswa Sebelum Tindakan

Nama : Putri Dian Lestari

Hari/Tanggal : 22 November 2017

Peneliti : Menurut kamu bagaimana biasanya cara mengajar guru

dikelas?

Siswa : Guru biasanya mengajar dengan cara menggunakan

ceramah

Peneliti : Apakah kamu senang dengan cara mengajar guru?

Siswa : kurang senang dengan cara guru mengajar

Peneliti : Apakah kamu sering bertanya bila kurang paham atau

kurang mengerti?

Siswa : kadang-kadang saya bertanya jika kurang paham

Peneliti : Apakah kamu sering membaca buku?\

Siswa : Tidak pernah

Peneliti : Bagaiaman cara kamu mengatasi kesulitan belajar?

Siswa : Biasanya bertanya pada orang tua, kaka dan teman

Siswa

Putri Dian Lestari

Page 110: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

95

Lampiran 6

Lembar Observasi

Aktivitas Siswa Siklus I

SMP Islam Ruhama

Hari/Tanggal : Selasa, 10-11 Januari 2017

Kelas/Sekolah : VII-3 SMP Islam Ruhama

Waktu : 12:50 – 14:10

Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang diamati Nilai

SB B C K SK

1 Melakukan tes awal

(pretest)

2 Mendengarkan

penjelasan materi yang

disampaikan guru

3 Memperhatikan

penjelasan guru tentang

tahapan pembelajaran

dengan menggunakan

metode make a match

4 Semangat dan antusias

mengikuti kegiatan

belajar mengajar

Page 111: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

96

5 Komunikasi dan

kerjasama

6 Aktif dalam

mengungkapkan

pendapat

7 Aktif dalam

mengajukan pertanyaan

8 Melakukan tes akhir

(posttest)

Page 112: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

97

Lampiran 7

Lembar Observasi

Aktivitas Siswa Siklus II

SMP Islam Ruhama

Hari/Tanggal : Selasa, 24-31 Januari 2017

Kelas/Sekolah : VII-3 SMP Islam Ruhama

Waktu : 12:50 – 14:10

Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang diamati Nilai

SB B C K SK

1 Melakukan tes awal

(pretest)

2 Mendengarkan

penjelasan materi

yang disampaikan

guru

3 Memperhatikan

penjelasan guru

tentang tahapan

pembelajaran dengan

menggunakan metode

make a match

4 Semangat dan antusias √

Page 113: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

98

mengikuti kegiatan

belajar mengajar

5 Komunikasi dan

kerjasama

6 Aktif dalam

mengungkapkan

pendapat

7 Aktif dalam

mengajukan

pertanyaan

8 Melakukan tes akhir

(posttest)

Page 114: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

99

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI GURU

Kegiatan pembelajaran Fiqih dengan menerapkan Metode Make a Match

Nama Sekolah : SMP Islam Ruhama

Tahun Ajaran : 2016/2017

Kelas Semester : VII-3

Materi Pokok : Shalat Jama’, Qashar, dan Jama’ Qashar

Siklus : I

Hari/Tanggal : 24 - 31Januari 2017

Observer : Nani S.Pd.I

Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang diamati Nilai

SB B C K SK

1 Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti proses

pembelajaran

2 Guru memberikan apersepi √

3 Membangkitkan minat atau rasa

ingin tahu siswa (motivasi)

4 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Page 115: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

100

5 Menjelaskan cara mengisi

pretest dan posttest

6 Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran metode make a

match

7 Teknik menjelaskan /

menyampaikan materi

8 Pengelolaan kegiatan

pembelajaran dengan metode

make a match

9 Memberi bimbingan kepada

kelompok

10 Pemusatan perhatian terhadap

proses pembelajaran

11 Memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya dan

mengungkapkan pendapat

12 Keterampilan menerangkan

kembali dan menyimpulkan

materi yang disampaikan

13 Memberikan evaluasi

pembelajaran berupa tes objektif

(posttest) yang sesuai dengan

indikator yang ingin dicapai

Observer

Nani S.Pd.I

Page 116: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

101

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI GURU

Kegiatan pembelajaran Fiqih dengan menerapkan Metode Make a Match

Nama Sekolah : SMP Islam Ruhama

Tahun Ajaran : 2016/2017

Kelas Semester : VII-3

Materi Pokok : Shalat Jama’, Qashar, dan Jama’ Qashar

Siklus : II

Hari/Tanggal : 24 - 31Januari 2017

Observer : Nani S.Pd.I

Berilah tanda chek list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda !

SB : Sangat Baik

B : Baik

C : Cukup

K : Kurang

SK : Sangat Kurang

No Aspek yang diamati Nilai

SB B C K SK

1 Mengkondisikan situasi

pembelajaran dan kesiapan

siswa untuk mengikuti

proses pembelajaran

2 Guru memberikan apersepi √

3 Membangkitkan minat atau

rasa ingin tahu siswa

(motivasi)

4 Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Page 117: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

102

5 Menjelaskan cara mengisi

pretest dan posttest

6 Menjelaskan langkah-

langkah pembelajaran

metode make a match

7 Teknik menjelaskan /

menyampaikan materi

8 Pengelolaan kegiatan

pembelajaran dengan

metode make a match

9 Memberi bimbingan kepada

kelompok

10 Pemusatan perhatian

terhadap proses

pembelajaran

11 Memberi kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya dan

mengungkapkan pendapat

12 Keterampilan menerangkan

kembali dan menyimpulkan

materi yang disampaikan

13 Memberikan evaluasi

pembelajaran berupa tes

objektif (posttest) yang

sesuai dengan indikator

yang ingin dicapai

Observer

Nani S.Pd.I

Page 118: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

103

Lampiran 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SiKLUS I

Satuan Pendidikan : SMP Islam Ruhama

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VII-3/II (Genap)

Materi Pokok : Shalat Jama’, Qashar, dan Jama’ Qashar

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4x 60 menit)

Standar Kompetensi : Melaksanakan Tata cara Salat Jama’, Qasar, dan

Jama’ Qasar

A. Kompetensi Dasar

2.1. Menjelasan ketentuan shalat jama’, qashar, dan jama’ qashar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jama’

2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam shalat jama’

3. Siswa dapat menunjukkan shalat yang boleh di jama’

4. Siswa dapat menjelaskan syarat shalat jama’

5. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat qashar

6. Siswa dapat menjelaskan shalat yang boleh di qashar

7. Siswa dapat mengemukakan syarat shalat qashar

8. Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat jama’ qashar

9. Siswa dapat menjelaskan shalat yang boleh di jama’ qashar

10. Siswa dapat mengemukakan syarat shalat jama’ qashar

Page 119: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

104

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu memahami pengertian shalat jama’, qashar, dan jama’

qashar

2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam shalat jama’, qashar, dan

jama’ qashar

3. Siswa mampu menyebutkan syarat shalat jama’, qashar, dan jama’ qashar

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian shalat jama’. qashar dan jama’ qashar

2. Macam-macam shalat jama’, qashar dan jama’ qashar

3. Syarat shalat jama’, qashar dan jama’ qasar

E. Metode Pembelajaran

1. Make a Match

2. Ceramah

F. Sumber Pembelajaran

1. LKS Fiqih kelas VII semester II (Genap)

2. Buku Paket Fiqih kelas VII

G. Media Pembelajaran

1. Media : Buku Paket

2. Alat : papan tulis, sepidol dan kartu make a match

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan :

Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam

dan berdoa bersama

5

menit

Page 120: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

105

Guru memperhatikan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan

tempat duduk serta pakain siswa

Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

mempelajari seputar shalat jama’, qashar dan jama’

qashar

Guru memberikan motivasi dan mengajukan

pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan

materi pelajaran

2. Kegiatan Inti :

a. Elaborasi

Guru menjelaskan pengertian shalat jama’, qashar

dan jama’ qashar

Menjelaskan tentang macam-macam shalat jama’

Menjelaskan syarat sah shalat jama’

Menjelaskan shalat yang boleh di jama’

b. Elaborasi

Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil

Guru memberikan materi kepada setiap kelompok

untuk diskusikan dalam kelompoknya masing-

masing

Guru mengamati dan membimbing proses

pembelajaran make a match

Guru menyiapkan kartu indeks yang berisi

pertanyaan dan soal dan membagikan pada setiap

kelompok, lalu setiap ketua kelompok diperintahkan

untuk mengatur anggotanya yang mendapat

pertanyaan dan jawaban

Guru memerintahkan setiap anggota kelompok

untuk mencari pasangannya, baik pertanyaan atau

50

menit

Page 121: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

106

jawaban

Setelah semua mendapat pasangannya lalu mereka

duduk bersama dan menulis nama pasangan di

kertas indeks

Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan

menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang

dimiliki

Siswa yang lain di perintahkan untuk mengamati

dan mengoreksi kartu yang dibacakan oleh

temannya

c. Konfirmasi

Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum jelas

Guru memberikan penguatan materi yang dijelaskan

3. Penutup :

Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang

telah di ajarkan

Guru melakukan relaksasi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa terkait materi

yang telah diajarkan

Guru memberikan materi pelajaran yang akan

datang dan memberikan tugas

Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan

membaca doa bersama dan mengucap salam

sebelum keluar kelas

5

menit

Page 122: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

107

2. Pertemuan kedua

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan :

Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam

dan berdoa bersama

Guru memperhatikan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan

tempat duduk serta pakain siswa

Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

mempelajari seputar shalat jama’, qashar dan jama’

qashar

Guru memberikan motivasi dan mengajukan

pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan

materi pelajaran

5

menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksporasi

Guru menjelaskan tentang shalat yang boleh di qashar

Guru menjelaskan syarat shalat qashar

Guru menjelaskan pengertian shalat jama’ qashar

Guru menjelaskan shalat yang boleh di jama’ qashar

Guru menguraikan syarat shalat jama’ qashar

b. Elaborasi

Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil

Guru memberikan materi kepada setiap kelompok

untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-

masing

Guru mengamati dan membimbing proses

pembelajaran make a match

Guru menyiapkan kartu indeks yang berisi

50

menit

Page 123: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

108

pertanyaan dan soal dan membagikan pada setiap

kelompok, lalu setiap ketua kelompok diperintahkan

untuk mengatur anggotanya yang mendapat

pertanyaan dan jawaban

Guru memerintahkan setiap anggota kelompok untuk

mencari pasangannya, baik pertanyaan atau jawaban

Setelah semua mendapat pasangannya lalu mereka

duduk bersama dan menulis nama pasangan di kertas

indeks

Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan

menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang

dimiliki

Siswa yang lain di perintahkan untuk mengamati dan

mengoreksi kartu yang dibawakan oleh temannya

c. Konfirmasi

Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum jelas

Guru memberikan penguatan materi yang dijelaskan

3 Penutup :

Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang

telah diajarkan

Guru melakukan relaksasi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa terkait materi

yang telah di ajarkan

Guru memberikan materi pelajaran yang akan datang

dan memberikan tugas

Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan

membaca doa bersama dan mengucapkan salam

sebelum keluar kelas

5

menit

Page 124: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

109

Mengetahui, Jakarta, 10 Januari 2017

Guru Fiqih Peneliti

Nani Spd.I Dewi Mufidah

Page 125: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

110

Lampiran 11

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Siklus II

Satuan Pendidikan : SMP Islam Ruhama

Mata Pelajaran : Fiqih

Kelas/Semester : VII-3/II (Genap)

Materi Pokok : Shalat Jama’, Qashar, Jama’ Qashar,

Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (4x 30 menit)

Standar Kompetensi : Melaksanakan Tata cara Salat Jama’, Qasar, dan

Jama’ Qasar

A. Kompetisi Dasar

2.2. Mempraktekkan shalat, jama’, qashar, dan jama’ qasar

B. Indikator Pencapaian Kompetisi

1. Siswa mampu menjelaskan tata cara melaksanakan shalat jama’

2. Siswa mampu menjelaskan tata cara melaksanakan shalat qashar

3. Siswa mampu menjelaskan tata cara melaksanakan shalat jama’ qashar

4. Siswa mampu memahami niat shalat jama’, qashar, dan jama’ qashar

5. Siswa mampu mempraktekkan shalat jama’, qashar, dan jama’ qashar

C. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami tata cara melaksanakan shalat jama’, qashar, dan

jama’ qashar

2. Siswa dapat menyebutkan niat shalat jama’, qasar dan jama’ qashar

D. Materi Pembelajaran

Tata cara shalat jama’, qashar dan jama’ qashar

Niat melaksanakan shalat jama’, qashar dan jama’ qashar

E. Metode Pembelajaran

Make a Match

Page 126: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

111

F. Sumber Pembelajaran

3. LKS Fiqih kelas VII semester II (Genap)

4. Buku Paket Fiqih kelas VII

G. Media Pembelajaran

3. Media : Buku Paket

4. Alat : papan tulis, sepidol dan kartu make a match

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan :

Guru membuka pembelajaran dengan memberi

salam dan berdoa bersama

Guru memperhatikan kesiapan diri dengan

mengisi lembar kehadiran siswa, dan

memeriksa kerapihan tempat duduk serta

pakain siswa

Memberikan Pertanyaan seputar pelajaran yang

lalu tentang materi shalat jama’, qashar dan

jama’ qashar

Guru memberikan Informasi tentang tujuan dan

manfaat mempelajari seputar shalat jama’,

qashar dan jama’ qashar

5 menit

2. Kegiatan Inti :

a. Eksporasi

Guru menjelaskan tentang tata cara

melaksanakan shalat jama’

Guru menjelaskan tata cara melaksanakan

50 menit

Page 127: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

112

shalat qashar dan jama’ qashar syarat sah

shalat jama’

b. Elaborasi

Guru membagi siswa kedalam kelompok

kecil

Guru memberikan materi kepada setiap

kelompok untuk diskusikan dalam

kelompoknya masing-masing

Guru mengamati dan membimbing proses

pembelajaran make a match

Guru menyiapkan kartu indeks yang berisi

pertanyaan dan soal dan membagikan pada

setiap kelompok, lalu setiap ketua kelompok

diperintahkan untuk mengatur anggotanya

yang mendapat pertanyaan dan jawaban

Guru memerintahkan setiap anggota

kelompok untuk mencari pasangannya, baik

pertanyaan atau jawaban

Setelah semua mendapat pasangannya lalu

mereka duduk bersama dan menulis nama

pasangan di kertas indeks

Kemudian guru akan menunjuk pasangan

siswa dan menyuruhnya untuk membacakan

kartu indeks yang dimiliki

Siswa yang lain di perintahkan untuk

mengamati dan mengoreksi kartu yang

dibacakan oleh temannya

Page 128: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

113

c. Konfirmasi

Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum

jelas

Guru memberikan penguatan materi yang

dijelaskan

3. Penutup :

Guru memberikan kesimpulan tentang materi

yang telah di ajarkan

Guru melakukan relaksasi dengan

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada

siswa terkait materi yang telah diajarkan

Guru memberikan materi pelajaran yang akan

datang dan memberikan tugas

Guru mengakhiri proses pembelajaran

dengan membaca doa bersama dan mengucap

salam sebelum keluar kelas

5 menit

Page 129: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

114

2. Pertemuan kedua

No Uraian Kegiatan Waktu

1. Pendahuluan :

Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam

dan berdoa bersama

Guru memperhatikan kesiapan diri dengan mengisi

lembar kehadiran siswa, dan memeriksa kerapihan

tempat duduk serta pakain siswa

Memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat

mempelajari seputar shalat jama’, qashar dan jama’

qashar

Guru memberikan motivasi dan mengajukan

pertanyaan secara komunikatif yang berkaitan dengan

materi pelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti

a. Eksporasi

Guru menjelaskan tentang shalat yang boleh di qashar

Guru menjelaskan syarat shalat qashar

Guru menjelaskan pengertian shalat jama’ qashar

Guru menjelaskan shalat yang boleh di jama’ qashar

Guru menguraikan syarat shalat jama’ qashar

b. Elaborasi

Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil

Guru memberikan materi kepada setiap kelompok

untuk didiskusikan dalam kelompoknya masing-

masing

Guru mengamati dan membimbing proses

pembelajaran make a match

50 menit

Page 130: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

115

Guru menyiapkan kartu indeks yang berisi pertanyaan

dan soal dan membagikan pada setiap kelompok, lalu

setiap ketua kelompok diperintahkan untuk mengatur

anggotanya yang mendapat pertanyaan dan jawaban

Guru memerintahkan setiap anggota kelompok untuk

mencari pasangannya, baik pertanyaan atau jawaban

Setelah semua mendapat pasangannya lalu mereka

duduk bersama dan menulis nama pasangan di kertas

indeks

Kemudian guru akan menunjuk pasangan siswa dan

menyuruhnya untuk membacakan kartu indeks yang

dimiliki

Siswa yang lain di perintahkan untuk mengamati dan

mengoreksi kartu yang dibawakan oleh temannya

c. Konfirmasi

Guru mengkonfirmasi pelajaran yang belum

jelas

Guru memberikan penguatan materi yang

dijelaskan

3 Penutup :

Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang

telah diajarkan

Guru melakukan relaksasi dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa terkait materi

yang telah di ajarkan

Guru memberikan materi pelajaran yang akan datang

dan memberikan tugas

Guru mengakhiri proses pembelajaran dengan

membaca doa bersama dan mengucapkan salam

sebelum keluar kelas

5 menit

Page 131: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

116

Mengetahui, Jakarta,24 Januari 2016

Guru Fiqih Peneliti

Nani Spd.I Dewi Mufidah

Page 132: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

117

Lampiran 12

SOAL SIKLUS I

Nama :

Kelas : VII

A. Berilah tanda (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang

paling benar !

1. Arti Jama’ menurut bahasa adalah ...

a. Menyatukan

b. Meringkas

c. Memisahkan

d. Mengumpulkan

2. Ketentuan shalat secara Jama’ hanya berlaku dalam ...

a. Shalat fardhu saja

b. Bagi orang tertentu saja

c. Berpergian saja

d. Shalat wajib dan sunah

3. Di perbolehkan menjama’ shalat merupakan ... dalam syariat Islam

a. Rukhsah

b. Khusus

c. Takhasus

d. Qisas

4. Diperbolehkannya shalat Jama’ di terangkan dalam surah ...

a. Qs. An-Nisa 104

b. Qs. An-Nisa 103

c. Qs. An-Nisa 102

d. Qs. An-Nisa 101

5. Salat Jama’ berarti ...

a. Menggabungkan dua shalat fardu empat rakaat menjadi dua rakaat

b. Meringkas salat fardu empat rakaat menjadi dua rakaat

Page 133: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

118

c. Menggabungkan dua shalat fardu dengan alasan syariat Islam

d. Menggabungkan salat fardu yang terasa berat

6. Menjama’ shalat dzuhur dan asar dan dilaksanakan pada waktu shalat

dzuhur di sebut ...

a. Jama’ Taqdim

b. Jama’ Takhir

c. Jama’ Qashar

d. Jama’ Taqdim Qashar

7. Dalil tentang keringanan dalam beribadah ...

a. Qs. Al-Baqarah: 185

b. Qs. Al-Baqarah: 286

c. Qs. Al-Baqarah: 187

d. Qs. Al-Baqarah: 189

8. Menjamak shalat dzuhur dan asar dan dilaksanakan pada waktu shalat

ashar di sebut ...

a. Jama’ Taqdim

b. Jama’ Takhir

c. Jama’ Qashar

d. Jama’ Takhir Qashar

9. Shalat fardu yang tidak boleh di jama’ adalah ...

a. Maghrib

b. Isya

c. Subuh

d. Dzuhur

10. Arti qashar menurut bahasa adalah ...

a. Mengumpulkan

b. Menyatukan

c. Meringkas

d. menunda

Page 134: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

119

Lampiran 13

SOAL SIKLUS II

Nama :

Kelas : VII

B. Berilah tanda (x) pada salah satu huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang

paling benar !

1. Di antara sebab shalat jama’ dan qashar adalah ...

a. Sedang bermain

b. Sedang capek

c. Sedang sibuk kerja

d. Sedang dalam perjalanan

2. Menjamak shalat dzuhur dan shalat asar dilaksanakan pada waktu shalat

dzuhur, disebut ...

a. Jama’ Taqdim

b. Jama’ Qasar Taqdim

c. Jama’ Takhir

d. Jama’ Qasar

3. Tata cara bersuci bagi seseorang yang dalam keadaan sakit dan

dikhawatirkan akan bertambah parah apabila terkena air maka ...

a. Berwudhu

b. Bertayamum

c. Tidak perlu bersuci

d. Langsung melaksanakan shalat

4. Shalat seseorang yang tidak mampu berdiri, boleh dilakukan dengan ....

a. Tidur

b. Duduk

c. Jongkok

d. Berbaring

5. Ketentuan shalat secara jama’ hanya berlaku dalam ...

a. Shalat fardhu saja

b. Bagi orang tertentu saja

Page 135: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

120

c. Berpergian saja

d. Shalat wajib dan sunnah

6. Shalat isya dapat di jama’ dengan shalat ...

a. Subuh

b. Asar

c. Maghrib

d. Dzuhur

7. Pengertian dari Jama’ Taqdim adalah ...

a. Meringkas dua shalat fardu dikerjakan pada waktu shalat yang akhir

b. Meringkas dan mengumpulkan shalat fardhu dikerjakan pada waktu

shalat yang awal

c. Mengumpulkan dua shalat fardhu dikerjakan pada waktu shalat yang

awal

d. Mengumpulkan dua shalat fardhu dikerjakan pada waktu yang kedua

8. Shalat yang tidak boleh di qashar adalah ...

a. maghrib

b. Isya

c. Asar

d. Dzuhur

9. Shalat jama’ dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu ...

a. Jama’ dan qasar

b. Jama’ taqdim dan Jama’ takhir

c. Jama’ dan jama’ qasar

d. Jama’ taqdim dan jama’ qasar

10. Shalat jama’ qashar artinya ...

a. Menyatukan dua shalat pada satu waktu shalat

b. Menyatukan dua shalat pada satu waktu dan meringkasnya

c. Merangkum dua shalat pada satu shalat

d. Meringkas dua waktu shalat

Page 136: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

121

Lampiran 14

HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS I

No Nama Pre

Test

Post

test N-gain Kriteria

Ketercapaian

KKM (75)

1 Adinda

Purnama Sari 60 80 0,5

Sedang

Tercapai

2 Agus

Purwanto 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

3 Bahtiar Harid 60 90 0,75

Tinggi

Tercapai

4 Carito 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

5 Citra Sabilla 40 70 0,5

Sedang

Tercapai

6

Fadilah

Rahma Dwi

wanti

70 90 0,66 Sedang Tercapai

7 Fahmi Habibi 70 90 0,66 Sedang

Tercapai

8 Faiz

Ramadhan 80 70 0,5

Sedang

Tercapai

9 Fitri Yani 80 90 0,5

Sedang

Tercapai

Page 137: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

122

10 Gusti Aditiya 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

11

Hana

Humaira

Sachmaso

90 70 0,66 Sedang Tercapai

12 Hanifa

Nuroktavianti 50 40 0,2

Rendah

Belum Tercapai

13 Haryo Budi

Saputro 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

14 Ika Putri

Rahma Yanti 70 80 0,33 Sedang Tercapai

15 Indri

Gunawan 80 70 0,5

Sedang

Tercapai

16 Indri Nur

Azizah 80 70 0,5

Sedang

Tercapai

17 Indri Yani 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

18 Intan

Mutmainah 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

19 Luqman Al

Fatah 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

20 Muhammad 70 80 0,33 Tercapai

Page 138: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

123

Ikhsan Sedang

21 Mochammad

Dzaky 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

22 Muhammad

AlFarhan 50 80 0,6 Sedang Tercapai

23 Naia Ayu

Fatria 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

24

Naza

Maysyukey

Purta Lizuana

70 80 0,33 Sedang Tercapai

25 Putri Dian

Lestari 60 90 0,75

Tinggi

Tercapai

26 Rafli Bone

Putra 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

27 Risky

Julianto 70 90 0,66

Sedang

Tercapai

28 Shagita Nur

Hasanah 60 70 0,25

Rendah

Belum Tercapai

29 Sofiyan

Sholihan 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

30 Tabina

Pramushita 70 80 0,33

Sedang

Tercapai

Page 139: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

124

31 Yahya

Setiawan 60 80 0,5

Sedang

Tercapai

32

Zora Edita

Ersalina

Candini

70 90 0,66 Sedang Tercapai

33

Muhammad

Tassa

Imansyah

70 80 0,33

Sedang

Tercapai

Jumlah 2,25

0 2,630 15,29

Rata-rata 68,1

8 79,70 0.46

Nilai Tinggi 6 %

Nilai Sedang 88 %

Nilai Rendah 6 %

Page 140: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

125

Lampiran 15

HASIL BELAJAR SISWA SIKLUS II

No Nama Pre

Test

Post

Test

N-gain Kriteria Ketercapaian

KKM (75)

1 Adinda

Purnama Sari

90 100 1 Tinggi

Tercapai

2 Agus

Purwanto

90 100 1 Tinggi

Tercapai

3 Bahtiar Harid 80 90 0,5 Sedang

Tercapai

4 Carito 90 100 1 Tinggi

Tercapai

5 Citra Sabilla 80 90 0,5 Sedang

Tercapai

6 Fadilah

Rahma Dwi

wanti

90 100 1 Tinggi

Tercapai

7 Fahmi Habibi 90 90 1 Tinggi

Tercapai

8 Faiz

Ramadhan

80 90 0,5 Sedang

Tercapai

9 Fitri Yani 90 100 1 Tinggi

Tercapai

10 Gusti Aditiya 80 100 1 Tinggi

Tercapai

11

Hana

Humaira

Sachmaso

80

100

1

Tinggi

Tercapai

12 Hanifa 80 100 1 Tinggi Tercapai

Page 141: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

126

Nuroktavianti

13 Haryo Budi

Saputro

90 100 1 Tinggi

Tercapai

14 Ika Putri

Rahma Yanti

90 100 1 Tinggi

Tercapai

15 Indri

Gunawan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

16 Indri Nur

Azizah

90 100 1 Tinggi

Tercapai

17 Indri Yani 80 90 0,5 Sedang

Tercapai

18 Intan

Mutmainah

90 100 1 Tinggi

Tercapai

19 Luqman Al

Fatah

90 100 1 Tinggi

Tercapai

20 Muhammad

Ikhsan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

21 Mochammad

Dzaky

90 100 1 Tinggi

Tercapai

22 Muhammad

AlFarhan

80 100 1 Tinggi

Tercapai

23

Naia Ayu

Fatria

90

100

1

Tinggi

Tercapai

24 Naza

Maysyukey

Purta Lizuana

90 100 1 Tinggi

Tercapai

25 Putri Dian

Lestari

80 90 0,5 Sedang

Tercapai

26 Rafli Bone 90 100 1 Tinggi Tercapai

Page 142: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

127

Putra

27 Risky

Julianto

90 100 1 Tinggi

Tercapai

28 Shagita Nur

Hasanah

80 90 0,5 Sedang

Tercapai

29 Sofiyan

Sholihan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

30 Tabina

Pramushita

90 100 1 Tinggi

Tercapai

31 Yahya

Setiawan

90 100 1 Tinggi

Tercapai

32 Zora Edita

Ersalina

Candini

90 100 1 Tinggi Tercapai

33

Muhammad

Tassa

Imansyah

90

100

1

Tinggi

Tercapai

Jumlah 2,870 3,230 30

Rata-rata 86,97 97,88 0,91

Nilai Tinggi 82 %

Nilai Sedang 18 %

Nilai Rendah

Page 143: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

128

Lampiran 16

Wawancara Guru

Sesudah Penelitian

1. Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran dengan metode make a match ?

2. Bagaiamana penguasaan materi Fiqih siswa setelah diterapkannya metode make

a match ?

3. Apakah ibu mendapat hambatan/masalah ketika pembelajaran berlangsung,

terutama berasal dari siswa ?

4. Untuk mengatasi hambatan tersebut, apakah yang ibu lakukan ?

5. Bagaimana kesan ibu setelah mengikuti pembelajaran dengan metode make a

match ?

Page 144: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

129

Lampiran 17

Hasil Wawancara Guru

Sesudah Penelitian

Hari/Tanggal : 31 Januari 2017

Nara sumber : Nani S.Pd.I

Peneliti : Bagaimana pendapat ibu tentang pembelajaran dengan metode make

a match ?

Guru : bila dibandingkan metode ceramah, metode ini lebih baik karena

siswa dilibatkan langsung dalam pembelajaran.

Peneliti : Bagaiamana penguasaan materi Fiqih siswa setelah diterapkannya

metode make a match?

Guru : Sangat baik, karena sebagian besar siswa mendapat nilai diatas

KKM (75)

Peneliti : Apakah ibu mendapat hambatan/masalah ketika pembelajaran

berlangsung, terutama berasal dari siswa?

Guru : Ada, yang pertama adalah hambatan dari siswa. Terdapat siswa

yang masih berbicara dengan teman nya. Yang kedua yaitu dari segi

waktu, pembelajaran dengan metode ini membutuhkan waktu yang

lebih lama sehingga 2 jam pelajaran masih kurang.

Peneliti : Untuk mengatasi hambatan tersebut, apakah yang ibu lakukan ?

Page 145: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

130

Guru : menegur siswa yang sedang mengobrol dengan temannya dan

meminta siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dengan

cara mendampingi siswa.

Peneliti : Bagaimana kesan ibu setelah mengikuti pembelajaran dengan

metode Make a Match ?

Guru : Pembelajaran dengan menggunakan metode make a match

menjadikan siswa lebih aktif dalam mencari pasangan jawaban dan

pertanyaan.

Guru Fiqih

Nani S.Pd.I

Page 146: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

131

Lampiran 18

Wawancara Siswa

Sesudah Penelitian

1. Apakah kamu merasa senang belajar Fiqih dengan menggunakan metode make

a match ?

2. Apakah kamu paham ketika guru Fiqih sedang menerangkan materi?

3. apakah kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan metode make a

match ini?

4. Apakah cara mengajar guru Fiqih kalian menyenangkan?

5. Bagaimana hasil nilai ulangan kalian? Apa sudah memuaskan?

Page 147: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

132

Lampiran 19

Hasil Wawancara Siswa

Sesudah Penelitian

Nama : Ika Putri Rahma Yanti

Kelas : VII-3

Tanggal : 31 Januari 2017

Peneliti : Apakah kamu merasa senang belajar Fiqih dengan menggunakan

metode make a match ?

Siswa : iya, dengan begitu kita bisa lebih semangat.

Peneliti : Apakah kamu paham ketika guru Fiqih sedang menerangkan

materi?

Siswa : iya, kami paham.

Peneliti : apakah kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan metode

make a match ini?

Siswa : kekurangannya sebel kalau belum menemukan pasangan,

kelebihannya lebih seru.

Peneliti : Apakah cara mengajar guru Fiqih kalian menyenangkan?

Siswa : iya, menyenangkan

Peneliti : Bagaimana hasil nilai ulangan kalian? Apa sudah memuaskan?

Siswa : sudah

Siswa

Ika Putri Rahma Yanti

Page 148: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

133

Lampiran 20

KISI-KISI INSTRUMENT TEST

Satuan Pendidikan : SMP Islam Ruhama

Mata Pelajaran : Fiqih

Jumlah Soal : 10 Butir

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi : melaksanakan tata cara shalat jama’, qashar, dan jama’

qashar

Kompetensi Dasar : a. Menjelaskan ketentuan shalat jama’, qashar, dan jama’

qashar

b. Mempraktikkan shalat jama’, qashar dan jama’ qashar

Indikator Materi Indikator

Soal

Butir Soal Skor

Nilai

Memahami

pengertian

shalat

jama’,

qashar daan

jama’

qashar

Shalat

jama’,

qashar dan

jama’

qashar

Menyebutk

an

pengertian

shalat

jama’,

qashar dan

jama’

qashar

1. Arti jama’

menurut bahasa

adalah ...

a. Menyatukan

b. Meringkas

c. Memisahkan

d. Mengumpul

kan

10

Menunjukk

an shalat

yang boleh

di jama’,

qashar dan

Shalat yang

boleh di

jama’,

qashar dan

jama’

2. Ketentuan

shalat secara

jama’ hanya

berlaku dalam

...

10

Page 149: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

134

jama’

qashar

qashar a. Shalat

fardhu saja

b. Bagi orang

tertentu saja

c. Berpergian

saja

d. Shalat wajib

dan sunah

3. Di perbolehkan

menjama’ shalat

merupakan ...

dalam syariat

Islam

a. Rukhsah

b. Khusus

c. Takhasus

d. Qisas

10

4. Diperbolehkann

ya salat jama’ di

terangkan dalam

surah ...

a. Qs. An-Nisa

104

b. Qs. An-Nisa

103

c. Qs. An-Nisa

102

10

Page 150: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

135

d. Qs. An-Nisa

101

5. Salat Jama’

berarti ...

a. Menggabun

gkan dua

shalat fardu

empat rakaat

menjadi dua

rakaat

b. Meringkas

salat fardu

empat rakaat

menjadi dua

rakaat

c. Menggabun

gkan dua

shalat fardu

dengan

alasan

syariat Islam

d. Menggabun

gkan salat

fardu yang

terasa berat

10

6. Menjama’

shalat dzuhur

dan asar dan

dilaksanakan

10

Page 151: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

136

pada waktu

shalat dzuhur di

sebut ...

a. Jama’

Taqdim

b. Jama’

Takhir

c. Jama’

Qashar

d. Jama’

Taqdim

Qashar

7. Dalil tentang

keringanan

dalam beribadah

...

a. Qs. Al-

Baqarah:

185

b. Qs. Al-

Baqarah:

286

c. Qs. Al-

Baqarah:

187

d. Qs. Al-

Baqarah:

189

10

Menunjukk Shalat yang 8. Menjama’ 10

Page 152: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

137

an shalat

yang boleh

di jama’,

qashar dan

jama’

qashar

boleh di

jama’,

qashar dan

jama’

qashar

shalat dzuhur

dan asar dan

dilaksanakan

pada waktu

shalat ashar di

sebut ...

a. Jama’

Taqdim

b. Jama’

Takhir

c. Jama’

Qashar

d. Jama’

Takhir

Qashar

9. Shalat fardu

yang tidak boleh

di jama’ adalah

...

a. Maghrib

b. Isya

c. Subuh

d. Dzuhur

10

Page 153: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

138

10. Arti qashar

menurut bahasa

adalah ...

a. Mengumpul

kan

b. Menyatukan

c. Meringkas

d. menunda

10

Page 154: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …

139

Lampiran 21

DOKUMENTASI PENELITIAN

SMP ISLAM RUHAMA

SMP Islam Ruhama Siswa mengisi soal pre-test

Siswa mengisi soal post-test Metode make a match

Foto bersama guru mata pelajaran Fiqih Guru mata pelajaran fiqih

Page 155: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …
Page 156: UPAYA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR …