PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

90
PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA NEGERI 1 JONGGAT LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017 Oleh Bukran 151. 101. 143 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KUGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

Transcript of PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

Page 1: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PPENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA NEGERI 1 JONGGAT LOMBOK TENGAH

TAHUN PELAJARAN 2017

Oleh

Bukran

151. 101. 143

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KUGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 2: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI DI SMA NEGERI 1 JONGGAT LOMBOK TENGAH

TAHUN PELAJARAN 2017

Skripsi Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar sarjana

Pendidikan

Oleh Bukran

151. 101. 143

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KUGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2017

Page 3: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi oleh: Bukran, NIM: 151.101.143 dengan judul, “Problematika Guru PAI

Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat

Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” Telah memenuhi syarat dan disetujui

untuk diuji.

Disetujui pada tanggal: ………… …./…./…….

Pembimbing I,

Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.i NIP. 197207151998031004

Pembimbing II,

Dr. Akhmad Asyari, S. Ag, M. Pd. NIP.197806212007101001

Page 4: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

Mataram, …/……………./………

Hal: Ujian Skripsi

Yang Terhormat

Rektor UIN Mataram

di Mataram

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan

koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama Mahasiswa : Bukran

NIM : 151.101.143

Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul :”Problematika Guru Pai Daalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1

Jonggat Tahun Pelajaran 2017.”

Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam siding munaqasyah skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami

berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.

Pembimbing I, Dr. Ahmad Sulhan, M.Pd.i NIP. 197207151998031004

Pembimbing II, Dr. Akhmad Asyari, S. Ag, M. Pd. NIP.197806212007101001

iv

Page 5: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Bukran

NIM :151.101.143

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Problematika Guru PAI Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat

Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017 ini secara keseluruhan adalah hasil

penelitian/karya saya sendiri kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Jika saya terbukti melakukan plagiat tulisan/karya orang lain, siap menerima

sanksi yang telah ditentukan oleh lembaga.

Mataram, …/………./……

Saya yang menyatakan,

Bukran

Page 6: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

vi

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI

Page 7: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

vii

PERSERMBAHAN

Skripsi ini Kupersembahkan untuk

Kedua orang tuaku tercinta yakni ibunda Solinah dan ayahanda Abdul

Wahid, yang selalu mendo’akan setiap langkah dan perjalananku serta

telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuan pisik dari segi moril

maupun materil demi menyelesaikan studiku di UIN Mataram.

Adekku (Nurul Wahidah) yang selalu memberikan semangat dan

dukungan untuk menggapai imppian dan cita-citaku.

Buat Almamaterku Tercinta.

Page 8: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

viii

MOTTO:

“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5).

(QS. Alam Nasyrah (95): 5)

Page 9: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

ix

KATA PENGANTR

Segala puji kehadirat Allah SWT. Yang dengan izin-Nya, peneliti dapat

menyelesaikan menyusunan skripsi ini, dan tidak lupa pula shalawat serta salam

dihaturkan kepada junjungan alam Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW yang

telah menyebarkan agama Islam sampai ke penjuru dunia.

Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusunan skripsi yang berjudul:

“Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI

di SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017” dapat

terselesaikan

Dengan selesainya skripsi ini, peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam memberikan

bimbingan, saran dan informasi yang sangat berharga, peneliti tujukan kepada yang

terhormat :

1. Bapak Dr. Ahmad Sulhan, M. Pd.I selaku pembimbing I dan Bapak Dr. Akhmad

Asyari, S. Ag, M. Pd. selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan

waktunya untuk membimbing peneliti dalam menyusun skripsi ini.

2. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag selaku Rektor IAIN Mataram

3. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan

UIN Mataram.

4. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuan bagi peneliti selama berada di bangku kuliah dan seluruh

karyawan/staff pegawai UIN Mataram atas bantuan yang diberikan selama peneliti

mengikuti studi di UIN Mataram.

Page 10: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

x

5. Bapak H. A. Lata Suradi, M. Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Jonggat yang telah

memberikan ijin untuk penelitian dan Bapak Roni Fatanah, S. Pd.i. selaku guru mata

pelajaran PAI kelas XI serta staf tata usaha yang telah banyak membantu dan

memberikan data serta informasi yang diperlukan penliti dalam penyusunan skripsi

ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam kapasitas sebagai mahasiswa, masih terlalu

banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki, untuk itu kritik dan saran yang

bersifat konstruktif sangat penulis harapkan bagi kemajuan dimasa yang akan datang.

Semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat khususnya bagi peneliti sendiri dan

pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan pengetahuan.

Page 11: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJAN PEMBIMBING ................................................................... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

ABSTRAK ...................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Konteks Penelitian ................................................................................ 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................. 5

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ................................................. 6

E. Telaah Pustaka ...................................................................................... 7

F. Kerangka Teoritik................................................................................. 10

1. Konsep Problematika Guru PAI .................................................... 10

a. Problematika............................................................................ 10

1) Pengertian Problematika ................................................... 10

Page 12: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xii

2) Macam-macam Problematika Guru .................................. 12

b. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ..................................... 15

1) Guru ................................................................................... 15

2) Pendidikan Agama Islam (PAI) ........................................ 17

2. Motivasi Belajar ............................................................................ 18

a. Pengertian Motivasi................................................................. 18

b. Fungsi Motivasi ....................................................................... 29

c. Macam-Macam Motivasi ........................................................ 20

d. Indikator Motivasi Belajar ...................................................... 21

e. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar ............................... 22

G. Kerangka Fikir ...................................................................................... 24

H. Metode Penelitian ................................................................................. 25

1. Pendekatan Penelitian .................................................................. 25

2. Kehadiran Peneliti ......................................................................... 26

3. Lokasi Penelitian ........................................................................... 27

4. Sumber Data .................................................................................. 28

5. Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 28

6. Tekhnik Analisis Data ................................................................... 32

7. Keabsahan Data ............................................................................. 33

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ............................................... 36

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Jonggat .......................................... 36

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Jonggat ................................. 36

2. Profil SMA Negeri 1 Jonggat ...................................................... 37

3. Letak Geografis SMA Negeri 1 Jonggat ...................................... 37

4. Keadaan Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Jonggat ....................... 40

5. Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Jonggat .............. 42

6. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Jonggat ................................ 43

B. Hasil Wawancara Dengan Informan ………………………………… 45

BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 50

A. Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat……………………….................. 50

Page 13: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xiii

B. Faktor penyebab timbulnya Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan

Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat………..51

C. Upaya-Upaya yang Dilakukan Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat…………………. 52

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 56

A. KESIMPULAN ................................................................................. 56

B. SARAN ............................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Daftar Keadaan Guru SMA Negeri 1 Jonggat Tahun 2017…38

Tabel 2.2 Daftar Keadaan Peserta Didik SMA Negeri 1 Jonggat Tahun

Pelajaran 2017……………………………………………... 41

Tabel 03 Daftar Keadaan Sarana Dan Prasarana SMA Negeri 1 Jonggat

Tahun 2017………………………………………………….42

Page 15: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 Struktur Organisasi Tenaga Kependidikan SMA Negeri 1

Jonggat Tahun Pelajaran 2016/2017…………………….. 44

Page 16: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 photo wawancara dengan guru dan siswa.

Lampiran 02 photo kegiatan belajar siswa.

Lampiran 03 pedoman observasi.

Lampiran 04 pedoman wawancara.

Lampiran 05 pedoman dokumentasi.

Page 17: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

xvii

ABSTRAK

PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 JONGGAT

LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2017

Guru merupakan motivator dan manager dalam pendidikan, tetapi sangat disayangkan jika guru sebagai tenaga pendidik memiliki kualitas yang rendah, maka terdapat masalah atau problem dalam proses belajar mengajar. Sedangkan motivasi adalah daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi berdasarkan data dan fakta yang benar dan dapat dipercaya tentang problematika guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017 untuk dapat menaggulanginya dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Jenis penelitian yakni studi kasus dengan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisa induktif yaitu jalan berfikir dengan mengambil kesimpulan dari data-data yang dikumpulkan dari hasil observasi, wawancra dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan pada guru mata pelajaran PAI kelas XI. Hasil penelitian yang didpatkan, ternyata banyak sekali problematika yang dihadapi responden untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dari hasil wawancara, problematika yang dialami guru PAI di SMA Negeri 1 Jonggat dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah kurang dekatnya antara guru dan siswa, guru tidak menggunakan metode mengajar yang bervariasi. Faktor yang mempengaruhinya adalah kurangnya penguaan metode mengajar guru, dan ketidak cukupan sarana dan prasarana (media dan bahan ajar). Saran yang dapat peneliti ajukan kepada guru mata pelajaran PAI supaya lebih banyak menguasai metode mengjar agar siswa tidak cepat jenuh dan bagi kepala sekolah diharapkan dapat memfasilitasi sarana prasarana serta media atau alat peraga khususnya bagi proses pembelajaran PAI. Kata kunci: Problematika Guru PAI, Motivasi Belajar Siswa.

Page 18: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Belajar adalah pengalaman terencana yang membawa perubahan tingkah

laku. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan

perubahan perilakunya.1

Belajar sebagai tiga fungsi kegiatan, yaitu: 1) kegiatan pengisian kemampuan kognitif dengan realitas atau fakta, sebanyak-banyaknya (aspek kuantitatif); 2) proses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atau materi yang dikuasai, berdasarkan hasil prestasi yang dicapai (aspek institusional); dan 3) belajar merupakan proses perolehan arti dan pemahaman serta cara-cara untuk menafsirkan dunia disekeliling siswa. sehingga dengan berbekal pengetahuan dan pengalaman tersebut, terjadi pengubahan tingkah laku dan gaya berfikir (aspek kualitatif)2.

Proses belajar mengajar memiliki dua peran yakni guru dan siswa. Peran

terpenting dalam proses belajar mengajar ialah peran sebagai seorang guru.

Guru yang baik adalah guru yang selalu ingin memberikan yang terbaik bagi

siswanya. Karena itu mereka ingin selalu belajar dan berusaha meningkatkan

kualifikasi kependidikannya. Mereka juga berusaha menuangkan ide-idenya

melalui tulisan, tingkah laku, dan ceramah. Mereka tidak ingin ketinggalan

pengetahuan dan keterampilan dari siswanya, yang bisa jadi lebih memiliki

fasilitas untuk mendukung perluasan wawasan dan keahliannya.

1Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran (Bandung:

Humaniora, 2012), h. 34 – 35. 2Moch. Masykur & Abdul Halim Fathani, Mathematical Intelligence (Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media Group, 2007), h. 32.

1

Page 19: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

2

Minimal ada dua kompetensi yang harus dimiliki serta dikuasai oleh

seorang guru agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan bermakna,

yakni menguasai materi (pengetahuan konten) dan ilmu mendidik

(pengetahuan pedagogik)3.

Adapun Pengertian motivsi menurut Mc. Donald dalam bukunya Sardiman

bahwa motivasi adalah “perubahan energy dala diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya

tujuan”.4 Guru seyogyanya memiliki kemampuan untuk bisa membuat peserta

didiknya termotivasi dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Dari hasil wawancara dengan guru agama Islam kelas XI di SMA Negeri 1

Jonggat, yang menjadi problem dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa

yaitu karena kurangnya interaksi antara guru dan siswa, baik di dalam kelas

maupun luar kelas, tidak tersedianya media pembelajaran PAI, kurangnya

sumber belajar yang digunakan untuk mengajar, dan keterbatasan metode

yang dikuasai guru.5

Berdasarkan hasil observasi awal di kelas XI SMAN 1 Jonggat Kabupaten

Lombok Tengah ditemukan bahwa kurangnya pemberian motivasi oleh guru

PAI kepada siswa pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar. Selain

itu cara mengajar guru yang hanya menggunakan metode ceramah sebatas

3Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Bandung:

PT Refika Aditama, 2011), h. 47 – 48. 4 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ( Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada. 2014),,h. 73 5 Hasil wawancara dengan Guru agama Islamdi SMAN 1 Jonggat Kab. Lombok Tengah

21 April 2017.

Page 20: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

3

menyampaikan materi pelajaran sampai selesai. Selain itu kedekatan siswa

dan guru juga kurang, dan guru terlalu serius dalam mengajar tanpa

memberikan hiburan kepada siswa, sehingga siswa merasa takut. Cara guru

seperti itu bisa membuat siswa menjadi jenuh dan tidak memperhatikan guru

yang sedang menyampaikan materi pelajaran. Selain itu dapat dilihat dari

rendahnya minat belajar dan nilai siswa yang kurang pada mata pelajaran

Agama Islam kelas XI SMAN 1 Jonggat.6

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Agama di SMAN 1 Jaonggat,

hal yang paling mendorong motivasi belajar siswa ialah memberikan apresiasi

kepada siswa yang berprestasi maupun siswa yang kurang prestasi tetap

diberikan motivasi oleh guru dengan memuji hasil kerjanya. Selain itu guru

juga harus menggunakan banyak metode, sehingga siswa tidak cepat jenuh

ketika pembelajaran berlangsung.7

Sedangkan untuk menciptakan motivasi belajar siswa dibutuhkan

lingkungan Pembelajaran yang kondusif, yang menyenangkan (fun), penuh

rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi individu untuk melakukan

berbagai permainan atau percobaan. Membentuk lingkungan yang kondusif

seperti itu sangatlah tidak mudah bagi seorang guru. Mendorong kreativitas

dalam pembelajaran menuntut iklim yang permissif terhadap existensi

individualitas dan penerimaan terhadap rasa humor, di samping tetap

6 Observasi awal di SMAN 1 Jonggat Kab. Lombok Tengah 21 April 2017.

7 Hasil wawancara dengan guru agama Islam di SMAN 1 Jonggat Kab. Lombok Tengah 09

Januari 2017.

Page 21: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

4

memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitment sebagai norma

yang berlaku.8

Berangkat dari hasil observasi awal tersebut maka penulis meneliti

tentang “Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMAN

1 Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017”.

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks penelitian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Apa saja problem yang dihadapi guru PAI dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas XI di

SMAN 1 Jonggat?

2. Bagaimana upaya guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas XI di SMAN 1

Jonggat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Untuk mengetahui problematika yang dihadapi guru PAI dalam

menumbuhkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan

agama Islam kelas XI di SMAN 1 Jonggat

8 Observasi awal di SMAN 1 Jonggat Kab. Lombok Tengah 09 Januari 2017.

Page 22: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

5

b. Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam mengatasi problematika

dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran

pendidikan agama Islam kelas XI di SMAN 1 Jonggat

2. Manfaat Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian terhadap suatu fenomena

atau masalah, maka hasil dari penelitian mempunyai makna atau manfaat

baik secara teoritis mapun secara praktis.

a. Secara Teoretik

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

informasi bagi pendidik dalam menumbuhkan motivasi belajar

siswa khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

2) Dari hasil penelitian ini diharapkan pendidik dapat

mengembangkan kemampuan menumbuhkan motivasi belajar

siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan agama Islam

sehingga proses belajar mengajar lebih berkualitas dan menarik.

b. Secara Praktis

1) Kepala sekolah, diharapkan dapat memberikan masukan pada

pendidik khusunya pendidik pada mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam dalam melaksanakan proses belajar mengajar sesuai

dengan yang diharapkan.

2) Guru, diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam

mengembangkan keterampilan menumbuhkan motivasi belajar

siswa agar mampu menjadikan para siswa semakin aktif dan

Page 23: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

6

termotivasi dalam belajar terutama pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam.

3) Sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan untuk

meningkatkan program dalam pembelajaran.

4) Peneliti lain, diharapkan agar dapat dijadikan sebagai pedoman

dalam mengungkap permaslahan yang dihadapi dalam kegiatan

pembelajaran.

D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian merupakan salah satu unsur trpenting

dalam penelitian sebuah karya ilmiah. Ruang lingkup penelitian karya

ilmiah ini hanya dibatasi pada masalah yang berkaitan tentang

“Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI di SMAN 1

Jonggat Lombok Tengah tahun pelajaran 2017”

Untuk memperjelas batasan-batasan dari ruang lingkup penelitian

ini, peneliti memaparkan batasan-batasan masalah yang diteliti, sebagai

berikut:

a. Penelitian ini dikhususkan untuk guru PAI kelas XI SMA Negeri 1

Jonggat

b. Permasalahan yang diteliti yakni problematika yang dihadapi oleh guru

PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI pada mata

Page 24: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

7

pelajaran pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Jonggat, penyebab

munculnya problematika, serta solusi dalam menanggulanginya.

c. Setting atau lokasi penelitian ini yakni di SMA Negeri 1 Jonggat.

2. Setting Penelitian

Lokasi yang dipilih peneliti adalah di SMAN 1 Jonggat Lombok

Tengah. Adapaun alasan peneliti melakukan penelitian di madrasah ini

antara lain:

a. SMAN 1 Jonggat merupakan salah satu sekolah di Kabupaten Lombok

Tengah yang termasuk sekolah pengimpletasi kurikulum 2013. Selain

itu Sekolah ini sangat mengedepankan kedisiplinan, hal ini dapat dilihat

dari perilaku guru maupun murid ketika mentaati tata tertib yang

berlaku di madarsah tersebut.

b. Lokasi penelitian yang mudah dijangkau oleh peneliti sehingga dapat

mempermudah peneliti dalam pengambilan data-data dan informasi

yang terkait dan dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.

E. Telaah Pustaka

Telaah pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang

sedang dilakukan diantara hasil-hasil penelitian dari atau buku-buku terdahulu

yang bertopik senada. Tujuannya adalah untuk menegaskan kebaruan,

orisinalitas, dan urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan terkait.

Adapun judul penelitian terdahulu adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Sulamul Hadi, dengan judul “Peranan

tenaga kependidikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa bidang

Page 25: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

8

studi fiqih kelas VIII di MTs Al Mansyuriyah Kreak Desa Pandan Indah

kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah”.

Pendekatan yang digunakan oleh Sulamul Hadi adalah pendekatan

kualitataif, dengan hasil penelitiannya adalah : peranan tenaga

kependidikan di MTs Al Mansyuriyah Kreak Desa Pandan Indah sangat

penting dan karenanya peningkatan profesionalisme guru sangat urgen.

Upaya- paya yang diterapkan oleh tenaga kependidikan dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa terutama bidang studi fiqih kelas

VIII adalah dengan merencanakan program belajar mengajar, mengelola

proses belajar mengajar, dan menilai kemajuan proses belajar mengajar.9

2. Penelitian yang dilakukan oleh Sukiyan, dengan judul “Problematika Guru

Dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS

Ekonomi di SMP 3 Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2008/2009”.

Pendekatan yang digunakan oleh Sukiyan adalah kualitatif. Adapun

hasil dari penelitiannya adalah: Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang

dilaksanakan di SMP 3 Praya Barat Daya dilakukan secara rutin, namun

tidak terlepas dari permasalahan diantaranya : permasalahan sebelum

pelaksanaan evaluasi dan permasalahan saat pelaksanaan evaluasi. Adapun

untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah kepala sekolah SMP 3

mengadakan semacam diklat atau pelatihan yang membahas tentang

9. Sulamul Hadi, Peranan Tenaga Kependidikan Dalam Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa Bidang Studi Fiqih Kelas VIII di MTs Al Mansyuriyah Kreak Desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. ( Skripsi IAIQ Bagu, 2008)

Page 26: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

9

evaluasi dan meningkatkan kedisiplinan saat pelaksanaan evaluasi baik

dipihak guru maupun siswa.10

3. Penelitian yang dilakukan oleh Asep, dengan judul penelitian, “Analisis

kesulitan guru kelas dalam pembelajaran matematika dengan

menggunakan kurikulum berbasis kompetensi anggota madrasah Learning

Center kecamatan Parun dan Ciseng”

Penelitian yang dilakukan Asep menggunakan metode penelitian

kualitatif deskriptif dengan mengumpulkan angket menggunakan angket

dan wawancara langsung dengan partisipan dengan hasil penelitian yakni

berisikan masalah yang paling sering dihadapi guru kelas dalam

melaksanakan pembelajaran, pengembangan penilaian, pengembangan

silabus serta penyebabnya.11

Relevansi penelitian yang dilakukan oleh Asep dengan penelitian ini

adalah peneliti lansung berhadapan dengan individu-individu secara utuh

dalam memperoleh data yang objektif dan logis namun bedanya

penelitan Asep ditambahkan dengan pemakaian angket untuk

mendapatkan persentase karena jumlah partisipan yang berbeda pula

yakni lebih dari dua. Relevansi lainnya yakni dalamanalisis, penelitan

Asep menganalisis kesulitan yang dialamiguru dalam pembelajaran

10. Sukiyan, Problematika Guru Dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di SMP 3 Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2008/2009, (skripsi IAIN Mataram, 2009).

11

Asep, “Analisis Kesulitan Guru Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan Kurikulum berbasis Kompetensi Anggota Madrasah Learning Center Kecamatan Parung dan Ciseeng” (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008).

Page 27: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

10

matematika serta penyebabnya, namun bedanya, penelitian Asep ini

menganalisis kesulitan guru dalam pengajaran mengggunakan KBK,

sedangkan penelitian ini mengidentifikasi problematika guru PAI dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga kapasitas penelitian tidak

terlalu luas, hanya sebatas guru PAI dan problematikanya dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa.

F. Kerangka Teoritik

1. Konsep Problematika Guru PAI

a. Problematika

1) Pengertian Problematika

Istilah problema/problematika berasal dari bahasa inggris

yaitu problematic yang artinya persoalan atau masalah. Sedangkan

dalam bahasa indonesia, problematik berarti hal yang belum dapat

dipecahkan, yang menimbulkan permasalah. Sedangkan, guru ialah

orang yang bertanggungjawab untuk membimbing, menyampaikan

materi pelajaran kepada peserta didik, dan membentuk kepribadian

peserta didik yang bernilai tinggi.12

Problematika guru pada umumnya diartikan sebagai suatu

kondisi dalam proses mengajar yang ditandai adanya hambatan

atau persoalan tertentu yang masih belum dapat dipecahkan atau

diatasi bagi seorang guru dalam kegiatan mengajarnya dalam

memcapai hasil yang ingin dicapai. Hambatan itu mungkin disadari

12Mukhtar Hully, Profesi Keguruan (Mataram: Alam Tara Institute Mataram,

2012), h. 70.

Page 28: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

11

ataupun tidak disadari oleh seorang guru, baik bersifat psikologis,

sosiologis atau fisiologis dalam proses mengajar. Dengan demikian

seorang guru mengalami problematika dalam pembelajaran akan

menghambat tercapainya hasil belajar siswa.

Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi kesulitan

guru dalam melaksanakan pembelajaran yaitu faktor internal yang

datang dari diri guru tersebut dan faktor eksternal yang datang dari

luar seperti sarana prasarana, dan kondisi sekolah. Faktor-faktor

tersebut antara lain:

a. Penguasaan materi yang belum maksimal.

b. Latar belakang pendidikan.

c. Pengusaan metode pembelajaran yang tidak maksimal.

d. Keterbatasan alokasi waktu.

e. Kurangnya dana dari sekolah, berpengaruh pada sarana dan

prasarana belajar dan,

f. Kemampuan siswa yang berbeda-beda.13

Kesulitan atau problema yang dihadapi seorang guru bukanlah

hal yang dapat dibiarkan dan dilupakan, tetapi hal yang harus kita

akui sebagai salah satu proses penyempurnaan menuju

pembelajaran yang efektif, sesuatu yang harus diantisipasi, perbaiki

dan ditemukan solusinya. Ada delapan bagian kesulitan yang biasa

dialami guru-guru, yakni:

13 Asep, “Analisis Kesulitan Guru Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Anggota Madrasah Learning Centre Kecamatan Parung dan Ciseeng” (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008), h. 7.

Page 29: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

12

a. Kesulitan dalam melayani setiap perbedaan individu dari

peserta didik.

b. Kesulitan dalam menemukan metode pengajaran.

c. Kesulitan dalam menanamkan motivasi pada siswa-siswinya.

d. Kesulitan membimbing belajar siswa.

e. Kesulitan dalam menetapkan pelajaran yang cocok bagi siswa.

f. Kesulitan memperoleh sumber dan alat pengajaran.

g. Kesulitan dalam mengadakan evaluasi.

h. Kesulitan dalam mengatur waktu efektif mengajar.14

Dari delapan kesulitan guru di atas, dapat diketahui bahwa

sebagai seorang guru sangat tidak mudah dan pasti memiliki

kesulitan. Kesulitan yang dihadapi guru bermacam-macam,

sehingga sebagai seorang guru harus benar-benar profesional alam

segala aspek mengajar baik itu menguasai materi dan metode

mengajar.

2) Macam-macam Problematika Guru

Seperti yang telah diuraikan diatas problema atau problematika

guru yang berkaitan dengan pendidikan atau proses pembelajaran

baik disekolah, keluarga, dan masyarakat banyak sekali ragamnya,

dan adapun problem-problem itu akan menjadi penghambat dalam

proses pembelajaran jika tidak diusahakan jalan penyelesaiannya.

Dalam proses pembelajaran tentu tidak luput dari berbagai problem

14 Ibid., h. 10.

Page 30: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

13

atau masalah yang dihadapi, sebab setiap guru tentu mempunyai

masalah yang dihadapi baik yang datang dari dalam maupun dari

luar.

a) Adapun problema guru dari dalam adalah sebagai berikut :

masalah keadaan guru itu sendiri, baik yang dialami dalam

rumah tangganya, dalam masyarakat dan dalam pergaulan

social, ataupun dalam pengetahuan dan keterampilan

menyusuaikan diri dengan dunia ilmu pengetahuan dan

masalah lingkungan yang sangat mempengaruhi proses belajar

mengajar. Situasi rumah tangga guru yang tidak tentram dapat

mempengaruhi proses kegiatan belajar mengajar. Situasi

pergaulan guru dalam masyarakat atau sesama guru di sekolah

yang tidak menyenangkan, dapat membuat seorang guru tidak

akan tekun dalam mengajar. Keadaan, kemalasan dan kelalaian

guru dalam mengikuti perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dalam bidang menjalankan tugasnya.

b) Sementara problem yang datang dari luar guru tersebut adalah

masalah anak didik atau murid, baik masalah kemampuannya

atau masalah tindak tanduknya. Siswa berasal dari keluarga dan

lingkungan yang berbeda-beda, mereka membawa kemampuan

dan caranya sendiri yang tumbuh berkembng selama di

lingkungan yang berbeda-beda tersebut. Ada murid yang cerdas

dan ada pula yang lamban, ada yang bersikap keras dan adapula

Page 31: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

14

yang patuh terhadap guru dan sebagainya. Sebagai guru harus

tabah menghadapinya, dan harus berusaha mencari jalan

penyelesaiannya.15

c) Kurang lengkapnya media yang tersedia. Media dalam konteks

belajar dan pembelajar dapat diartikan sebagai segala sesuatu

yang dapat menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru

sebagai komunikator kepada siswa. Pedoman Penatar Pekerti

yang diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional menyebutkan ada delapan

manfaat media dalam penyelenggaraan belajar dan

pembelajaran yaitu :16

a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan

b. Proses instruksional lebih menarik

c. Proses beajar lebih interaktif

d. Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi

e. Kualitas belajar dapat ditingkatkan

f. Proses belajar dapat terjadi kapanpun dan dimana saja

g. Peran pengajar dapat berubah kearah positif dan produktif

Berdasarkan manfaat penggunaan media dalam belajar dan

pembelajaran di atas maka keberadaan media sangatlah penting

15Zakiah darajat Dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam ( Jakarta : Bumi

Aksara, 2008), h. 99-100. 16Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran,

(Bandung: Humaniora, 2010),h. 141.

Page 32: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

15

tanpa adanya media maka proses belajar dan pembelajaran tidak

dapat berlangsung secara maksimal.

b. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Guru

Guru adalah jabatan profesional yang memerlukan

berbagai keahlian khusus. Sebagai suatu profesi, untuk

dapat mampu melaksanakan tugas mengajar dengan baik,

guru harus memenuhi kriteria profesional sebagai berikut:

a) Fisik

(1) Sehat jasmani dan rohani.

(2) Tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa

menimbulkan ejekan/cemoohan atau rasa kasihan dari

anak didik.

b) Mental/kepribadian

(1) Berkepribadian/berjiwa Pancasila.

(2) Mampu menghayati GBHN.

(3) Mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih

sayang kepada anak didik.

(4) Berbudi pekerti yang luhur.

(5) Berjiwa kreatif, dapat memanfaatkan rasa pendidikan

yang ada secara maksimal.

(6) Mampu menyuburkan sikap demokratis dan penuh

tenggang rasa.

Page 33: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

16

(7) Mampu mengembangkan kreativitas dan tanggung

jawab yang besar akan tugasnya.

(8) Mampu mengenbangkan kecerdasan yang tinggi.

(9) Bersifat terbuka, peka, dan inovatif.

(10) Menunjukkan rasa cinta kepada profesinya.

(11) Ketaatannya akan disiplin.

(12) Memiliki sense of humor.

c) Keilmiahan/pengetahuan

(1) Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan

pribadi.

(2) Memahami ilmu pendidikan dan keguruan dan

mampu.

(3) Menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik.

(4) Memahami, menguasai, serta mencintai ilmu

pengetahuan yang akan diajarkan.

(5) Memiliki pengetahuan yang cukup tentang bidang-

bidang yang lain.

(6) Senang membaca buku-buku ilmiah.

(7) Mampu memecahkan persoalan secara sistematis,

terutama yang berhubungan dengan bidang studi.

(8) Memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.

Page 34: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

17

d) Keterampilan

(1) Mampu berperan sebagai organisator proses belajar

mengajar.

(2) Mampu menyusun bahan pelajaran atas dasar

pendekatan

struktural, interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi.

(3) Mampu menyusun garis besar program pengajaran (GBPP).

(4) Mampu memecahkan dan melaksanakan teknik-teknik

mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan.

(5) Mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi

pendidikan.

(6) Memahami dan mampu melaksanakan kegiatan dan

pendidikan luar sekolah. 17

2. Pendidikan Agama Islam

Menurut Sajjad Husain dan Syed Ali Asraf dalam buku yang ditulis oleh Sri Minarti mendefinisikan pendidikan Islam sebagai “pendidikan yang melatih perasaan murid-murid dengan cara-cara tertentu sehingga dalam sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan terhadap segala jenis pengetahuan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan sadar akan nilai etis Islam.”18

Sedangkan menurut Zakiyah Dradjat sebagaimana yang

dikutip oleh Abdul Majid bahwa pendidikan Islam didefinisikan

sebagai “suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik

17

Asep, Analisis Kesulitan, h. 7 – 10. 18 Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Amzah, 2013), h. 26.

Page 35: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

18

agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara

menyeluruh”.19

Dari perbedaan pendapat di atas dapat dipaparkan bahwa

adanya titik persamaan yang secara ringkas yaitu pendidikan

agama Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seseorang

dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki

kepribadian Muslim.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu movere yang

dalam bahasa Inggris berarti move adalah kata kerja yang artinya

menggerakkan. Motivasi itu sendiri dalam bahasa Inggris berarti

motivation yaitu sebuah kata benda yang artinya penggerakan.20

Menurut Sobry istilah motivasi dapat diartikan sebagai “daya

penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan”. 21

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan,

menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,

sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan

di dalam kegiatan belajar sebab seseorang yang tidak mempunyai

19 Abdul Majid, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan

Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 130. 20Abdurrakhman Ginting, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Humaniora,

2010), h. 86. 21Sobry, Belajar dan Pembelajaran (Lombok: Holistica, 2013), h. 69.

Page 36: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

19

motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas

belajar.22 Hal tersebut sesuai dengan teori kebutuhan Mc.Clelland,

mengajukan teori motivasi yang berkaitan erat dengan konsep belajar.

Mc. Clelland berpendapat ada tiga kebutuhan yang dapat dipelajari,

yaitu kebutuhan berprestasi (need for achievement), kebutuhan

berkuasa (need for power) dan kebutuhan berafiliasi (need for

affiliation). Mc.Clelland mengatakan bahwa jika kebutuhan seseorang

sangat kuat, maka motivasinya akan kuat untuk memenuhi kebutuhan

tersebut. Sebagai misal, seseorang yang mempunyai kebutuhan

berprestasi, maka akan terdorong untuk menetapkan tujuan yang penuh

tantangan dan seseorang tersebut akan bekerja keras untuk mencapai

tujuan tersebut serta menggunakan keahliannya untuk mencapainya.23

b. Fungsi Motivasi

Secara garis besar Oemar Hamalik, sebagaimana dikutip Sobry,

menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:24

1) Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi ini sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2) Menentuakan arah perbuatan yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan pembelajaran.25

22Ibid,. h. 69-70. 23Satria Hadi Lubis, Total Motivation (Yogyakarta: Pro-You, 2008), h. 24-25. 24Sobry s Sutikno, Belajar., h. 71. 25Ibid., h. 70-71.

Page 37: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

20

c. Macam-Macam Motivasi

Motivasi ada dua macam, yaitu:

1) Motivasi instrinsik (motivasi dari dalam). Jenis motivasi ini

timbul dari dalam individu sendiri tanpa ada paksaan dorongan

orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau

motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari dalam diri siswa.

Misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu,

mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.

2) Motivasi ekstrinsik (motivasi dari luar). Jenis motivasi ini timbul

sebagai akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena ada

ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga dengan

keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi

ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah

tidak semuanya menarik minat atau sesuai dengan kebutuhan

siswa. Kalau keadaan seperti ini, maka siswa bersangkutan perlu

dimotivasi agar belajar, dan guru harus berusaha membangkitkan

motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.26

Sedangkan menurut Riduwan, motivasi “merupakan suatu daya

atau kekuatan yang timbul dari dalam diri siswa untuk memberikan

kesiapan agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai”. Sedangkan

belajar merupakan suatu proses yang dilakukan siswa untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik dari sebelumnya

26Ibid., h. 70-71.

Page 38: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

21

sebagai hasil pengamatan siswa dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. 27

d. Indikator Motivasi Belajar

Indikator motivasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar

antara lain:

1) Ketekunan dalam belajar, meliputi:

a) Mengikuti PBM (proses belajar mengajar) di kelas

b) Belajar di rumah

2) Ulet dalam menghadapi kesulitan, meliputi:

a) Sikap terhadap kesulitan

b) Usaha menghadapi kesulitan

3) Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar, meliputi:

a) Semangat dalam mengikuti PBM (proses belajar mengajar)

b) Fokus terhadap penjelasan guru

4) Berprestasi dalam belajar, meliputi:

a) Keinginan untuk berprestasi

b) Kualifikasi hasil

5) Mandiri dalam belajar, meliputi:

a) Penyelesaian tugas/PR

Menggunakan kesempatan diluar jam pelajaran untuk

berdiskusi dengan teman sekelas.28

27Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2009),h. 210.

28 Riduwan, Belajar Mudah., h. 210.

Page 39: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

22

e. Strategi Menumbuhkan Motivasi Belajar Siswa

proses belajar mengajar adalah suatu proses yang sengaja

diciptakan untuk kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan

bergairah belajar guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang

kondusif dengan memanfaatkan semua potensi kelas yang ada.

Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat guru gunakan guna

mempertahankan minat anak didik terhadap bahan pelajaran yang

diberikan. Bentuk-bentuk motivasi dimaksud adalah:

1) Member angka

Angka dimaksud adalah sebagai symbol atau nilai dari hasil

aktivitas belajar anak didik. Angka merupakan alat motivasi yang

cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk

mempertahankan atau bahkan lebih meningkatnya prestasi belajar

sisw.

2) Hadiah

Hadiah adalah sesuatu yang diberikan kepada orang lain

sebagai penghargaan atau kenang-kenangan/ cenderamata. Dalam

kegiatan belajar mengajar, guru dapat memberikn hadiah berupa

apa saja kepada anak didik yang berprestasi dalam menyelesaikan

tugas, benar menjawab ulangan formatif yang diberikan, dapat

meningkatkan disiplin dalam belajar, taat pada tata tertib sekolah,

dan sebagainya.

Page 40: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

23

3) Pujian

Pujian adalah alat motivasi yang positif. Guru dapat

menggunakan pujian untuk menyenangkan anak didik. Anak didik

senang mendapat perhatian dari guru dengan memberikan

perhatian, anak didik akan mersa diawasi dan dia tidak akan dapat

berbuat menurut kehendak hatinya.

4) Gerakan tubuh

Gerakan tubuh merupakan penguatan yang dapat

membangkitka gairah belajar anak didik, sehingga proses belajar

mengajar lebih menyenangkan. Misalnya, suatu ketika guru dapat

bersikap diam untuk memerhentikan kelas yang gaduh.

5) Member tugas

Tugas dapat diberikan oleh guru setelah selesai

menyampaikan bahan pelajaran. Anak didik yang menyadari akan

mendapat tugas dari guru setelah mereka menerima bahan

pelajaran, akan memperhatikan penyampaian pelajaran.

6) Member ulangan

Ulangan dapat diberikan pada setiap akhir dari kegiatan pembelajaran.

Agar perhatian anak didik terhadap bahan yang akan diberikan

dapat bertahan dalam waktu yang relative lama.

Page 41: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

24

7) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil dari apa yang telah dilakukan

anak didik, apalagi dengan prestasi yang tinggi, dapat mendorong

untuk mempertahankannya dan bahkan anak didik berusaha

meningkatkannya dikemudian hari dengan cara giat belajar

dirumah ataupun disekolah.

8) Hukuman

Dalam proses belajar mengajar, anak didik yang membuat

keributan dapat diberikan sanksi untuk menjelaskan kembali bahan

pelajaran yang baru saja dijelaskan oleh guru.29

G. Kerangka fikir

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh

sembarang orang diluar bidang pendidikan. Seorang guru juga seharusnya

memiliki suatu pengetahuan khusus yang diperoleh dari proses mengajar yang

telah dilakukan bertahun-tahun dan dari pengembangan profesi.

Sebagai agen pengubah, para guru seyogyanya terus mengembangkan

proses mengajarnya dikelas dan melatih kemampuannya dalam merancang

pembelajaran. Salah satu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran

ialah guru harus bisa mengatasi problem-problem yang dialami siswa-

siswanya sehingga dengan mudah utuk mendorong motivasi dalam proses

pembelajaran.

29

Syaiful Bahri Djamarah &Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 147-157.

Page 42: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

25

Seorang guru Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa

pastilah menemui hambatan-hambatan atau problematika dalam proses belajar

mengajar, maka dari itu perlu diidentifikasi permasalahan yang dialami oleh

guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa serta solusi apa yang

dilakukan untuk mengatasinya.

H. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat

deskriptif. “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat

sekarang”.30 Sedangkan menurut Nazir Metode deskriptif adalah “suatu

metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang”.31

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisi data bersifat induktif, dah hasil penelitian kualitatif lebih menekaknkan makna daripada generalisasi.32

Menurut Moleong dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif

menjelaskan bahwa: “Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

30 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2011), h. 34. 31 Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), h. 84.

32 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), h., 1.

Page 43: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

26

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakann dll. secara holistik, dan dengan

cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus

yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.” 33

Dalam penelitian ini, penelitian kualitatif deskriptif ditujukan untuk: 1)

Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,

2) Mengidentifikasi masalah yang ada atau memberikan kondisi atau praktek-

praktek yang berlaku, 3) Membuat perbandingan atau evaluasi, 4) Menentukan

apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan

belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada

waktu yang berbeda.

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat

penelitian adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai instrumen dapat

ditingkatkan dengan jalan pertama-tama peneliti hendaknya selalu pergi

kepada situasi baru untuk memperoleh pengalaman kemudian berusaha

mencatat apa saja yang terjadi dan mewancarai beberapa orang serta

mencatat apa saja hasil pembicaraan.

Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit dia

sekaligus perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir

data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasir penelitiannya.

33 Lexy, J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 6.

Page 44: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

27

Pengertian instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi

segalanya dari keseluruhan proses penelitian.34

Adapun hal-hal yang dilakukan peneliti dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Melakukan observasi mengenai keadaan lokasi penelitian, keadaan

lingkungan sekoah, keadaan sosial guru dengan peserta didik,

keadaan lingkungan kelas, serta bagaimana suasana kegiatan belajar

menggajar dan cara meningkatkan motivasi belajar siswa oleh guru

mata pelajaran agama Islam kelas XI.

b. Mengadakan wawancara dengan pihak-pihak terkait, yaitu guru-

guru sebagai sumber informasi dan mempunyai peran aktif dalam

lingkungan pendidikan.

c. Menarik kesimpulan berupa bagaimana seorang guru dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa, kendala yang dihadapi, serta

upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Jonggat yang terletak di

sebelah barat kantor Kecamatan Jonggat. Adapun alasan peneliti

memilih SMAN 1 Jonggat sebagai lokasi penelitian, karena SMAN 1

Jonggat merupakan satu-satunya sekolah di Kabupaten Lombok Tengah

yang sudah dilengkapi dengan Laboratorium Pendidikan Agama Islam,

dengan demikian peserta didiknya lebih mudah memahami dan

34 Ibid. , h. 168.

Page 45: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

28

mempraktikkan konsep pembelajaran Agama Islam yang selama ini

masih bersifat verbal.

4. Sumber Data

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.35

Sementara menurut Lofland dan sebagaimana yang dikutip oleh

Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata,

tindakan dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan

lain-lain.36

Sumber data dalam penelitian ini ialah subjek penelitian atau

informan, atau subjek dari mana data diperoleh. Data yang diperoleh

dalam penelitian ini berasal dari informan yakni orang yang

diwawancarai secara mendalam, subjeknya ialah guru mata pelajaran

PAI kelas XII di SMA Negeri 1 Jonggat. Adapun data lainnya yang

diperoleh dari hasil wawancara dengan informan-informan lainnya di

antaranya Kepala sekolah serta beberapa siswa-siswi kelas XII untuk

mengetahui keaslian dan kebenaran data. Sumber data utamanya ialah

hasil wawancara dan selebihnya ialah tambahan seperti hasil

observasi dan dokumentasi, riwayat pendidikan responden, foto dan

lain-lain..

5. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.

35 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 172.

36 Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, h. 157.

Page 46: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

29

a. Metode Observasi

Menurut Mahmud dalam bukunya Metode Penelitian Pedidikan,

Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis

dari fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk

menemukan data dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian

atau peristiwa) secara sistematis dan didasarkan pada tujuan

penyelidikan yang telah dirumuskan.37

Menurut Sutrisno Hadi sebagaimana yang dikutip oleh Sugiono

mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang

kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses

pengamatan dan ingatan.38 Dari kedua pendapat diatas kita dapat

menyimpulkan bahwa observasi merupakan alat pengumpul data yang

dilakukan dengan cara pengamatan langsung oleh peneliti terhadap

objek yang akan diteliti.

Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan serta)

dan non participant observation (observasi non partisipan).

1) Observasi Berperanserta (Participant Observation)

Dalam obsesrvasi ini, peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-

hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti

37 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung, Pustaka Setia, 2011) h., 168 38 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&G (Bandung: Alfabeta, 2013), h.203.

Page 47: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

30

ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut

merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka

data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

2) Observasi Nonpartisipan

Pada observasi non_partisipatif pengamat tidak langsung

terlibat pada situasi yang sedang diamati. Dengan kata lain,

pengamat tidak berinteraksi atau mempengaruhi objek yang

diamati.39

Dalam penelitian ini yang digunakan adalah observasi bentuk

non partisipatif karena peneliti tidak ikut berpartisipasi dengan

guru ataupun siswa, melainkan peneliti sebagai pengamat

terhadap kejadian yang menjadi topik penelitian. Sehingga

peneliti dapat mengamati problematika apa saja yang dihadapi

guru bidang studi Agama Islam dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa, dan untuk mengetahui upaya-upaya guru bidang

studi Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

b. Metode wawancara (Interview)

Menurut Emzir dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif

menyatakan bahwa metode wawancara adalah interaksi bahasa yang

berlangsung antara dua orang dalam situasi saling berhadapan, yaitu

39Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan(Bandung : Alfabeta 2011), h. 159.

Page 48: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

31

orang yang melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan

kepada orang yang diteliti.40Ada dua jenis wawancara, yakni :

1) Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan tekhnik pnegumpulan data,

bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti

tentang informasi apa yang akan diperoleh. Pengumpul data dalam

melakukan wawancara telah menyiapkan instrumen penelitian

berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya

juga telah disiapkan.

2) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana

peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun

secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.41

Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian wawancara

tidak terstruktur, agar informasi yang didapat lebih banyak,

sehingga peneliti mengetahui apasaja problem-problem yang

dihadapi guru agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa, dan bagaimana cara mengatasinya.

c. Metode Dokumentasi

Mengutip pendapatnya Suharsimi, metode dokumentasi yaitu

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

40Emzir,Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta : PT Grapindo Persada,

2010),h. 50. 41Sugiyono,Memahami Penelitian, h. 73-74.

Page 49: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

32

transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,

agenda, dan lain sebagainya.42

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, metode

dokumentasi pada prinsipnya adalah metode pengumpulan data dari

catatan peristiwa atau laporan tertulis dari suatu kejadian yang telah

berlalu.

Dalam hal ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data

tentang gambaran umum terdiri dari sejarah singkat berdirinya SMAN

1 Jonggat, sarana dan prasarana, struktur SMAN 1 Jonggat, keadaan

guru, keadaan siswa dan hal-hal yang ada dilokasi penelitian.

6. Tekhnik Analisis Data

Melakukan analisis berarti melakukan kajian untuk mengenali

struktur fenomena. Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaah

terhadap fenomena-fenomena secara keseluruhan, maupun terhadap

bagian-bagian yang membentuk fenomena tersebut serta hubungan

keterkaitan antara unsur pembentukan fenomena.

Analisis dalam penelitian merupakan bagian dalam proses

penelitian yang sangat penting, karena dengan analisis inilah data yang

ada akan Nampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah

penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian.43

42 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 274. 43 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek (Jakarta:

Rineka Cipta, 2004), h. 105.

Page 50: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

33

Bogdan dan taylor mendifinisikan analisis data sebagai proses

mencari usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu44.

Menurut Gay “ analysis of data can investigated by comparing responses

on one data with responses on other data”. Analisis data dilakukan

dengan menguji kesesuaian antara data yang satu dengan data yang

lain45.

Mengingat penelitian ini bersifat deskriftif, maka metode yang

digunakan adalah analisa induktif yaitu jalan berfikir dengan mengambil

kesimpulan dari data-data yang bersifat khusus. Pendekatan yang

digunakan dalam penelitian ini berusaha untuk mengumpulkan data hasil

observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan peneliti dilokasi

penelitian. Data yang dimaksud seperti data tentang problem yang

dihadapi guru PAI yakni dapat diketahui dengan mewawancarai langsung

guru PAI, bagaimana cara mengatasinya, dan segala hal yang dibutuhkan

dalam penelitian ini46

7. Keabsahan Data

Agar temuan atau data-data yang diperoleh menjadi lebih absah

dan valid. Maka perlu diteliti mengenai kreadibilitasnya. Menurut

Meleong untuk memperoleh keabsahan data yang valid diperlukan

tehnik-tehnik pemeriksaan yaitu :Keikutsertaan yang panjang,

Pengamatan yang tekun, Triagulasi.

44Iskandar, Metodologi, h. 213 45Sugiyono,Memahami Penelitian,h.89.

Page 51: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

34

Untuk lebih jelasnya tehnik pemeriksaan data yang penulis

gunakan di atas adalah:

a. Keikutsertaan yang panjang

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan

data. Keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu

singkat, tetapi dilakukan dalam waktu yang panjang. Keikutsertaan

yang panjang berarti peneliti tinggal dilapangan penelitian sampai

kejenuhan pengumpulan data tercapai. Jika hal itu dilakukan maka

akan lebih memperkuat data yang diperoleh.

b. Pengamatan yang tekun.

Dalam hal ini peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti

dan rinci secara berkesinambungn terhadap faktor-faktor yang

menonjol. Kemudian peneliti menelaahnya secara rinci sampai pada

suatu titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu

atau seluruh faktor yang sudah dipahami dengan cara yang biasa.

c. Triangulasi

Triangulasi adalah tekhnik pemeriksaan data yang

memanfaatkan suatu pemikiran keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu. Tekhnik triangulasi yang

paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber

lainnya.47

47 Ibid, h. 330.

Page 52: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

35

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi teknik

dan triangulasi sumber. Trianggulasi teknik yaitu mengecek data

kepada sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda,

triangulasi teknik yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu

berasal dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Bila ternyata

diperoleh situasi yang berbeda maka peneliti perlu melakukan

diskusi lebih lanjut dengan sumber data untuk memastikan data yang

dianggap benar.

Trianggulasi sumber yang peneliti gunakan dalam penelitian

ini yaitu berasal dari hasil wawancara dengan guru dan siswa.

Triangulasi sumber ini dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui

apakah hasil wawancara dengan guru dan siswa sesuai dengan data

hasil temuan peneliti saat melakukan observasi.

Page 53: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

36

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Jonggat

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Jonggat

Setiap sekolah pasti memiliki sejarah saat didirikan. Demikian pula

SMA Negeri 1 Jonggat. Mulai dari belum memiliki gedung sendiri sampai

berkembang seperti sekarang. Kecamatan Jonggat sebagai pintu masuk

Kabupaten Lombok Tengah dan berada pada daerah perbatasan dengan

Lombok barat berpeluang besar menyelanggarakan pendidikan sesuai

dengan tuntutan masyarakat. Untuk menjawab tuntutan masyarakat

Lombok tengah khususnya masyarakat jonggat maka diprakarsailah

berdirinya SMA Negeri yang pada saat itu masih menumpng di gedung

SMA Negeri 2 Praya selama satu tahun dan sebagai filial dari SMA Negeri

2 Praya.

Kemudian pada awal tahun 1985 menumpang di SDN 1 Ubung

selama satu semester. Pada tahun yang sama keluarlah SK Kakanwil

depdikbud Provinsi Nusa Tenggara Barat tanggal 25 November 1985 No.

79/SK/B III tentang peresmian SMA Negeri 1 Jonggat dan keputusan ini

menyatakan bahwa SMA Negeri 1 Jonggat berdiri tanggal 25 November

1985.

Seiring perjalanan waktu, SMA Negeri 1 Jonggat yang juga pernah

bernama SMUN 1 Jonggat serta popular juga disebut SMA Ubung, kini

telah berkembang pesat menjadi sekolah yang maju dengan status sebagai

36

Page 54: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

37

sekolah Standar Nasional (SSN). Berdiri kokoh pada areal kurang lebih 3

ha, dan hamper seluruhnya berfungsi baik sebagai ruang belajar maupun

sebagai sarana olah raga.

2. Profil Sekolah

a. Identitas SMA Negeri 1 Jonggat

Nama sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat

Alamat :Desa Ubung, Kecamatan Jonggat Kabupaten

Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat

Jalan raya Ubung Jonggat, Lombok Tengah

No. Telpon : _

Status : Sekolah Negeri

Kode Poa : 83561

Kepala Sekolah

Nama : H.A. Lata Suradi, M. Pd

Pendidikan terakhir : S2 Manajemen Pendidikan

Alamat : Jl. Angsoka No. 2b Praya

Telpon : 081907807222

3. Keadaan Geografis SMA Negeri 1 Jonggat

SMA Negeri 1 Jonggat mempunyai lokasi yang sangat strategis

baik ditinjau dari letak geografis maupun secara demokratis secara

Page 55: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

38

geografis SMA Negeri 1 Jonggat yaitu terletak di pinggir jalan raya

dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Barat : Jalan Raya

b. Sebelah Timur : Lapangan Ubung

c. Sebelah Selatan : Kantor Kecamatan Jonggat

d. Sebelah Utara : Perumahan warga

4. Keadaan Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Jonggat

a. Keadaan Guru SMA Negeri 1 Jonggat

Guru adalah profesi yang diperoleh melalui pendidikan, tidak

semua orang bisa menjadi guru. Mengingat tanggung jawab yang

dipikul seorang guru sangat banyak, selain bertanggung jawab

mengajarkan siswa, guru juga bertanggung jawab membimbing dan

mengarahkan siswa ke arah pencapaian tujuan pengajaran yaitu

menjadikan siswa yang berprestasi dan berakhlak.

Mengenai keadaan guru di SMA Negeri 1 Jonggat pada tahun

pelajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1. Keadaan Guru Tahun 2016/2017. 48

NO NAMA STATUS MATA

PELAJARAN

1 H. LataSuradi, M.Pd. PNS MATEMATIKA 2 Anhar, M.Pd.I. PNS PAI 3 H. Akup, S.Pd. PNS PKn

48Data Guru Dan Tenaga Administrasi SMA Negeri 1 Jonggat , Dokumentasi, 20 Mei 2017

Page 56: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

39

4 Drs. LaluRaptaErnawan PNS EKONOMI 5 Lalu Mujahidin, S.Pd. PNS B. INGGRIS 6 IGA RakaSutrisni, S.Pd. PNS SEJARAH 7 Hj. Pitriatulail, M.Pd. PNS BIOLOGI 8 Muzammil, S.Pd. PNS B. INDONESIA 9 H. Muslim, S.Pd. PNS MATEMATIKA 10 SamudiErawan, M.Pd PNS MATEMATIKA 11 H. LaluHaryadi, S.Pd. PNS PKn 12 Dr. Dian IskandarJaelani, MA PNS PAI 13 Drs. Burhanuddin, M.Pd. PNS BIOLOGI 14 I Nengah Rena, S.Pd. PNS KIMIA 15 BaiqElia, S.Pd. PNS SOSIOLOGI 16 NurulQomariah, S.Si., M.Pd. PNS FISIKA 17 Rinaman, S.Pd. PNS BIOLOGI 18 Ahmad Armin, SS PNS SEJARAH 19 Hj. Rohatini, SE PNS EKONOMI 20 H. Sumantri, SE PNS EKONOMI 21 Samsudin, S.Pd. PNS GEOGRAFI 22 Moh. Fadli, M.Pd PNS B. INGGRIS 23 Ropiah, S.Pt. PNS FISIKA 24 Hartini, S.Pd. PNS SEJARAH 25 RoniFatanah, S.Pd.I. PNS PAI 26 H. Sandy Tyas, S.Pd. PNS B. INGGRIS 27 HaryRusmanHadi, S.Pd. PNS GEOGRAFI 28 AnugrahIlahi, S.Pd. PNS B. INDONESIA 29 Marian Zuzanti, S.Pd. PNS FISIKA 30 Rudiawan, S.Pd. PNS B. INGGRIS 31 Ahmad NajihanZulfa H. S.Pd. PNS PENJASORKES 32 yu Kade ParmitaU, S.Pd PNS BIOLOGI 33 LaluAtmaNugraha, S.Pd PNS PENJASORKES 34 ArfiTohiri, S.Pd. PNS MATEMATIKA 35 Ahmad NizarHasim, S.Ag. PNS SENI BUDAYA 36 FaihahMulyawati, S.PdI PNS EKONOMI 37 BaiqSophiatun, S.Pd. PNS BIOLOGI 38 Ali Sadikin, S.Pd NON BK 39 Arpan, S.Pd. NON KIMIA 40 AsepTresnaWijaya, S.Pd. NON PENJASORKES 41 BaiqElyasmina, S.Pd. NON SENI BUDAYA 42 Baiq Emi Kalsum, S.Pd. NON B. INDONESIA 43 Bangun, S.Pd NON PENJASORKES 44 DewiKusumayantie, S.Pd. NON MATEMATIKA 45 Drs. Mawardi NON GEOGRAFI 46 FiraSyafriana, S.HI NON PAI 47 Liasim, S.Pd NON BK

Page 57: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

40

48 I DewaKtWessunawe, S.Ag NON PENDIDIKAN

AGAMA HINDU

49 Jalaludin, S.Pd. NON

PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

50 Juanda, S.Pd. NON MATEMATIKA 51 Muazzin, S.Pd.I. NON BK 52 NilaAnggraini, S.Pd NON MATEMATIKA 53 Randy WijayaSurachman, SE NON EKONOMI 54 RendyPratama CR, S.Pd NON SOSIOLOGI 55 Senun, S.Pd NON B. INGGRIS 56 Sri Wahyuni, S.Pd. NON MATEMATIKA 57 Sri Yuniarti, S.Pd. NON MATEMATIKA

58 Sunardi,S.Pd NON

PRAKARYA DAN

KEWIRAUSAHAA

N 59 Suryani, S.Pd. NON B. INDONESIA 60 Yuri Rahman, S.Pd. NON B. INDONESIA

berdasarkan data di atas, maka dapat diketahui bahwa jumlah

guru di SMA Negeri 1 Jonggat berjumlah 60 orang, dan 4 di antaranya

adalah guru pendidikan agama Islam.

b. Keadaan siswa di SMA Negeri 1 Jonggat

siswa menduduki peranan yang sangat penting dalam proses

belajar mengajar karena siswalah yang menjadi tolak ukur berhasil

tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Keadaan peserta didik di

SMA Negeri 1 Jonggat sebagai mana tercantum sebagai berikut:

Page 58: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

41

Tabel 2.2. Keadaan Peserta Didik SMA Negeri 1 Jonggat Tahun Pelajaran 2016-2017

KELAS NAMA

ROMBEL

L P TOTAL REKAP

X

X MIPA 1 10 21 31 L= 139 X MIPA 2 16 14 30 P= 202 X MIPA 3 11 19 30 MIPA L= 64 X MIPA 4 10 20 30 MIPA P= 117 X MIPA 5 10 20 30 Jlh MIPA : 181 X MIPA 6 7 23 30

X IPS 1 13 20 33 IPS L = 75 X IPS 2 15 17 32 IPS P = 85 X IPS 3 16 15 31 Jlh IPS : 160 X IPS 4 16 16 32 X IPS 5 15 17 32 Jumlah 341

XI

XI MIPA 1 7 29 36 L= 134 XI MIPA 2 11 25 36 P= 172 XI MIPA 3 11 25 36 MIPA L= 54 XI MIPA 4 14 22 36 MIPA P= 126 XI MIPA 5 11 25 36 Jlh MIPA : 180 XI IPS 1 19 13 32 IPS L = 80 XI IPS 2 18 13 31 IPS P = 46 XI IPS 3 22 11 33 Jlh IPS : 126 XI IPS 4 21 9 30 Jumlah 306

XII

XII MIPA 1 12 24 36 L= 146 XII MIPA 2 12 24 36 P= 182 XII MIPA 3 12 21 33 MIPA L= 60 XII MIPA 4 13 22 35 MIPA P= 115 XII MIPA 5 11 24 35 Jlh MIPA : 175 XII IPS 1 17 14 31 IPS L = 86 XII IPS 2 18 14 32 IPS P = 67 XII IPS 3 17 14 31 Jlh IPS : 153 XII IPS 4 14 16 30 XII IPS 5 20 9 29 Jumlah 328

Total 419 556 975

Berdasarkan tabel diatas maka jumlah seluruh siswa SMA Negeri

1 JonggatTahun Pelajaran 2016-2017 yang terdiri dari kelas X MIPA

Page 59: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

42

adalah 181, X IPS adalah 160, XI MIPA adalah 180, XI IPS adalah

126, XII MIPA adalah 175, dan XII IPS adalah 153. Dari keseluruhan

kelas dapat di jumlahkan siswa SMA Negeri 1Jonggat tahun pelajaran

2016-2017 berjumlah 975 siswa.

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Keadaan sarana dan prasarana yang mendukung proses belajar

mengajar di SMA Negeri 1 Jonggat antara lain sebagai berikut:

Tabel 2.3. keadaan Sarana dan Prasarana di SMA Negeri 1 Jonggat Tahun Pelajaran 2016/2017

No Sarana dan prasarana Jumlah

1 Ruangan belajar 31

2 Laboratorium 5

3 Perpustakaan 1

4 Aula 1

5 Ruang guru 3

6 Ruang kepala sekolah 1

7 Ruang BK/BP 1

8 Ruang osis 1

9 UKS 1

10 WC 6

11 Pos satpam 1

12 Mushalla 1

13 Kantin 1

14 Gudang 1

Page 60: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

43

Berdasarkan hasil observasi, SMA Negeri 1 Jonggat memiliki sarana

dan prasarana yang sangat memadai. Kecukupan ruang belajar, baik itu

ruang kelas maupun ruang laboratorium, sehingga proses belajar mengajar

dilakukan dengan aman dan nyaman. Siswa tidak lagi belajar

menggunakan ruangan bergiliran seperti sebelum bangunan ditambahkan.

6. Struktur organisasi tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Jonggat

Sebagai suatu lembaga organisasi, struktur organisasi harus ada

sebagai gambaran terorganisasinya pembagian tugas dalam organisasi atau

lembaga tersebut demikian juga pada lembaga pendidikan sudah

seharusnya ada. Mengingat struktur organisasi sangat penting untuk

menunjang maju mundurnya proses belajar mengajar pada lembaga

pendidikan. Struktur organisasi sangat dibutuhkan sehingga guru-guru di

SMA Negeri 1 Jonggat mengetahui tugas pada lembaga pendidikan.

Keberadaan struktur organisasi dapat menunjang guru untuk mengetahui

berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar pada lembaga pendidikan.

Keberhasilan siswa sangat ditentukan oleh kompetensi yang dimilki guru,

oleh karena struktur organisasi sangat dibutuhkan pada lembaga

pendidikan.

Struktur organisasi SMA Negeri 1 Jonggat dapat disajikan dalam

bagan organisasi sebagai berikut:

Page 61: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

44

B. Hasil Wawancara Dengan Informan

Hasil wawancara yang dilakukan kepada informan yakni guru PAI

dengan bapak Roni Fatanah, S.Pd.I, kepala sekolah dengan bapak H. A. Lata

Suradi Suradi, M.Pd. serta empat orang siswa kelas XI di SMA Negeri 1

Jonggat. Tujuan dari wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk

menguak dan mengidentifikasi problematika-problematika yang ditemui guru

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran

PAI saja sesuai batasan penelitian serta memberikan kejelasan akan kebenaran

dari data hasil wawancara guru mata pelajaran PAI melalui hasil wawancara

dengan Kepala Madrasah dan beberapa siswa.

Adapun hasil wawancara dengan bapak Roni Fatanah selaku guru bidang

studi PAI di kelas XI mengatakan bahwa:

Pertama, mengenai penguasaan materi pelajaran PAI yang diajarkan

kepada siswa bahwa, materi pelajara yang diajarkan sudah dikuasai dan

mampu untuk diajarkan dan dijelaskan kepada siswa.

Kedua, mengenai sumber dan dan alat bahan ajar yang digunakan beliau

dalam mengajarkan materi pelajaran PAI kepada siswa yakni seperti biasanya

beliau menggunakan LKS yang baru berbasis KTSP dan buku paket yang

disediakan di sekolah, serta ada beberapa buku yang beliau beli sebagai referensi

tambahan. Sumber dan alat bahan ajar yang digunakan masih kurang dari yang

diharapkan untuk dapat meningkatkan penguasaan beliau dalam mengajar.

Keempat, metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam

mengajarkan materi pelajaran PAI kepada siswa yakni: kalau metode beliau

sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab yang paling umumnya

Page 62: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

45

menjelaskan materi selanjutnya memberikan contoh. Kalau media beliau minim

dalam penggunaanya karena media PAI yang tersedia disekolah hanya media

LCD saja. Sedangkan, media yang disediakan guru itu bergantung pada kemauan,

kemampuan dan keterampilan guru untuk menyediakannya.

Kelima, mengenai pemaparan dan penjelasan guru mengenai keterkaitan atau

hubungan yang dimiliki disetiap materi ajar PAI untuk kelas XI yakni sudah

menjadi suatu keharusan bagi seorang guru dalam mengaitkan materi yang

selanjutnya hendak diajarkan dengan materi sebelumnya sehingga memberikan

kontribusi yang baik bagi siswa dalam memahami materi selanjutnya.

Keenam, mengenai problematika-problematika yang dialami atau ditemui

guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain:

1. Pemberian hadiah, selaku guru PAI, bapak Roni Fatanah mengaku bahwa

beliau tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi tinggi

dalam pelajaran PAI. Hal itu karena pribadi bapak Roni Fatanah yang kurang

peduli dan paham dengan cara menumbuhkan gairah belajar siswa.

2. Pujian, dalam kegiatan belajar mengajar bapak Roni Fatanah mengatakan

bahwa setiap memberikan tugas kepada siswa, beliau hanya memeriksa dan

memberikan nilai dan tidk ada pujian yang diberikan kepada siswa yang lebih

tinggi nilainya. Hal itu dilakukan oleh bapak Roni Fatanah untuk menghindari

anggapan pilih kasi dari siswanya yang mendapatkan nilai sedikit

3. Gerakan tubuh, dalam proses pembelajaran, bapak roni fatanah mengatakan

bahwa beliau mengajar hanya di depan siswa, di kursi guru tanpa berjalan

kebelakang dan smping. Beliau mengakui juga bahwa beliau sangat minim

Page 63: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

46

dalam membuat humor di dalam kelas, sehingga dalam kegiatan pembelajaran

siswa merasa tegang.

4. Pemberian tugas, dalam hal pemberian tugas, bapak Roni Fatanah

mengatakan bahwa setiap selesai materi yang diajarkan, beliau selalu

memberikan tugas, namun karena terlalu sering memberikan tugas, siswa

menjadi bosan dan komplain. Hal ini yang belum bisa diatasi oleh beliau

untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengerjakan tugas.

Ketujuh, mengenai penyebab timbulnya problema yang dialami guru yakni

terdiri atas beberapa hal, antara lain: Alokasi waktu yang belum dapat digunakan

seefisien mungkin; Bahan ajar yang menjadi pegangan guru masih kurang

memadai; LKS yang digunakan tak detail; Keadaan fisik serta suasana hati saat

mengajar yang belum profesional; Sarana prasarana dari sekolah yang masih

belum mencukupi; Ketersediaan.

Kedelapan, mengenai usaha yang hendaknya dilakukan guru dalam mengatasi

atau mengantisipasi problema yang dialami antara lain: Berusaha menyediakan

bahan ajar yang lebih detail pemaparannya sebagai buku panduan bagi guru; Guru

berusaha memantapkan pengusaan materi; Belajar menggunakan alokasi waktu

seefisien mungkin; Mengasah kreatifitas baik dalam mendatangkan media

mengajar serta dalam menjelaskan materi; Lebih mempersiapkan diri dengan

matang ketika akan mengajar; Lebih banyak belajar penguasaan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD; Berusaha membiasakan diri

menggunakan bahasa yang mudah di mengerti siswa.

Adapun hasil wawancara dengan bapak H.A. Lata Suradi, M. Pd. selaku

Kepala sekolah di SMA Negeri 1 Jonggat, antara lain:

Page 64: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

47

Pertama, mengenai kinerja bapak Roni Fatanah selaku guru PAI yang

mengajar di kelas XI. Kepala Madarasah memantau dan mengevaliusi kinerja

guru secara lansung melalui supervisi klinik yang dilakukan setiap semester

yakni mengamati proses mengajarnya, menyampaikan saran bagi bagian yang

kurang, dan memberikan penilaian. Pendapat beliau, kinerja mengajar bapak

Mahiruddin sudah sesuai dengan program dan prosedur yang dibuat. Sudah

cukup melengkapi. Cara mengajarnya beliau, medianya, mengajarkan sesuai

dengan RPP, hanya saja masi minim dalam menggunakan metode.

Kedua mengenai sarana prasarana yang tersedia di sekolah untuk mata

pelajaran PAI yang memang masih sangat jauh dari kata cukup baik mengenai

kelengkapan sarana belajar, media, maupun bahan ajar. Hal ini dikarenakan

masih minimnya anggaran yang dimiliki sekolah.

Keenam, mengenai usaha atau solusi yang diutarakan oleh pihak sekolah

bagi guru PAI guna mengatasi problema yang dihadapi dalam menngkatkan

motivasi belajar siswa antara lain, diadakannya pelatihan Musyawarah Guru

Mata Pelajaran (MGMP), kelompok kerja sebagai tempat mereka sharing dan

diskusi bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru maupun meningkatkan

kualitas sumber daya guru serta acara sosialisasi yang serupa dengan seminar

umum yang diadakan tiap tahun.

Adapun hasil wawancara dengan beberapa perwakialn dari siswa-siswi

kelas XI adalah sebagai berikut:

1. Novia Safitri mengatakan,” saya menyukai pelajaran PAI, karena mudah dipahami. Dalam mata pelajaran PAI kita diajar bagaimana

Page 65: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

48

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, sehingga saya senang mempelajarinya.”49

2. Widya Wati mengatakan, ”cara mengajar yang digunakan oleh bapak Roni Fatanah hanya menulis, menjelaskan dan kadang-kadang menyuruh kita maju untuk membaca ayat Al-Qur’an jika materi yang diajarkan ada dalilnya. Tidak ada permainan, canda, atau cerita yang diselingi dalam mengajar. Cara mengajarnya juga terlalu serius, hal ini yang membuat saya kurang semangat dalam mengikuti pelajaran PAI karena saya lebih menyukai cara belajar yang santai dan menghibur, seperti dengan memperlihatkan kita gambar dan sebagainya. Dengan seperti ini bisa menguatkan ingatan saya dibandingkan dengan menulis dan menjelaskan.50

3. Peneliti bertanya kepada salah satu siswa kelas XII yang bernama Muhammad Suryadinata, dengan pertanyaan “apakah anda menyukai pelajaran PAI?” Muhammad Suryadinata menjawab “saya tidak suka pelajaran PAI apalagi ketika disuruh maju membaca dalil Al-Qur’an, saya lemah dalam membaca Al-Qur’an dan saya sering merasa malu pada setiap akhir semester bapak membacakan nilai PAI kami, siapa yang mempunyai nilai tertinggi maka mendapatkan hadiah sedangkan saya selalu mendapat nilai paling rendah.51

49 Novia Safitri,Wawancara ,19 Mei 2017 50Widyawati, Wawancara , 19 Mei 2017 51Muhammad Suryadinata, Wawancara , 20 Mei 2017

Page 66: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

49

BAB III

PEMBAHASAN

A. Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran

2017

problematika-problematika yang dialami atau ditemui guru PAI dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain:

1. Pemberian hadiah, dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan gairah

belajar siswa, setidaknya seorang guru memberikan hadiah kepada iswanya

yang berprestasi tinggi sehingga, siswa merasa senang dan siswa yang

mendapat nilai rendah akan termotivasi. dalam hal pemberian hadiah bapak

Roni Fatanah selaku guru PAI tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa

yang berprestasi tinggi dalam pelajaran PAI. Hal itu karena pribadi bapak

Roni Fatanah yang kurang peduli dan paham dengan cara menumbuhkan

gairah belajar siswa.

2. Pujian, dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, motivasi sangat penting

dilakukan oleh guru. Oleh karena itu sebagai seorang guru harus banyak

memunyji siswanya ketika ada peningkatan supaya siswa semakin semangat

belajar. dalam kegiatan belajar mengajar bapak Roni Fatanah mengatakan

bahwa setiap memberikan tugas kepada siswa, beliau hanya memeriksa dan

memberikan nilai dan tidk ada pujian yang diberikan kepada siswa yang lebih

tinggi nilainya. Hal itu dilakukan oleh bapak Roni Fatanah untuk menghindari

anggapan pilih kasi dari siswanya yang mendapatkan nilai sedikit

49

Page 67: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

50

3. Gerakan tubuh, dalam proses pembelajaran gerak tubuh dalam bentuk mimik

yang cerah, dengan senyum, mengangguk, geleng-geleng kepala merupakan

sejumlah gerakan fisik yang dapat memberikan umpan balik dari anak didik,

sehingga sebagai seorang guru sangat dibutuhkan gerak tubuh. Bapak Roni

Fatanah mengatakan bahwa beliau mengajar hanya di depan siswa, di kursi

guru tanpa berjalan kebelakang dan smping. Beliau mengakui juga bahwa

beliau sangat minim dalam membuat humor di dalam kelas, sehingga dalam

kegiatan pembelajaran siswa merasa tegang.

4. Pemberian tugas, pemberian tugas sangat penting dalam kegiatan

pembelajaran yakni untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta

didik dalam menguasai materi yang diajarkan sehingga apa yang belum di

pahami bisa dijelaskan ulang oleh guru. dalam hal pemberian tugas, bapak

Roni Fatanah mengatakan bahwa setiap selesai materi yang diajarkan,

beliau selalu memberikan tugas, namun karena terlalu sering memberikan

tugas, siswa menjadi bosan dan komplain. Hal ini yang belum bisa diatasi

oleh beliau untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengerjakan tugas.

B. Faktor Penyebab Timbulnya Problematika Guru PAI Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat

Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016-2017

Guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa tidaklah mudah. Merujuk dari

problem yang sudah di paparkan oleh guru PAI kels XI di atas maka, faktor

yang menyebabkan problem tersebut adalah:

Page 68: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

51

1. Faktor Sarana Prasarana

Faktor sarana prasarana menjadi faktor pendukung yang harus

tersedia dan dilengkapi. Namun, di temui di SMA Negeri 1 Jonggat masih

kekurangan media atau alat peraga yang berhubungan dengan mata

pelajaran PAI, hanya menyediakan media LCD saja. Begitu pula media

yang disediakan oleh guru tidaklah banyak, hal ini bergantung pada

kreatifitas dan kemauan guru.

Adapun sarana prasarana yang masih kurang yakni bahan ajar berupa

LKS atau buku paket pegangan guru di SMA Negeri 1 Jonggat kurang dapat

dikembangkan karena kurang detail komposisinya. Sedangkan, buku pegangan

bagi guru hanyalah satu macam hanya itu saja yang diperoleh dari sekolah.

Sehingga ada beberapa materi yang tidak dikuasai sepenuhnya oleh guru PAI

disana.

C. Upaya Yang Dilakukan Guru Pai Dalam Mengatasi Problematika Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat

Tahun Pelajaran 2016/2017

1. Melengkapi media dan sumber belajar

Ketersediaan media dan sumber belajar dapat meningkatkan

motivasi serta minat belajar siswa karena dengan adanya media dan

sumber belajar pembelajaran menjadi lebih santai dan interaktif .Dalam

kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan dan menjamin

kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga

Page 69: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

52

diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam

kegiatan belajar sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam

belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.52

Dalam bukunya Sobri bahwa strategi untuk menumbuhkan

motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan media yang baik,

serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki

kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun

pengelihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih

senang membaca dan sebaliknya. Dengan penggunaan media, kelemahan

indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. 53

Dengan adanya media dan sumber belajar yang memadai maka

motivasi belajar juga akan tumbuh baik itu dari dorongan guru ataupun

dari dalam diri sendiri.

2. Mempererat interaksi antara guru dan siswa

Interaksi atau komunikasi yang lancar antara guru dan siswa

sangat penting dengan adanya komunikasi yang lancar antara guru dan

siswa maka siswa akan merasa nyaman terhadap guru tersebut baik itu

ketika bertanya atau diskusi dengan guru. Menurut Sobri dalam bukunya,

bahwa strategi dalam menumbuhkan motivasi belajar adalah:54

52Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Lombok: Holistica, 2013), h. 69. 52 ibid, h.71 53 Ibid, h.74

Page 70: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

53

a. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Strateginya

adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.

b. Humor atau dengan cerita-cerita lucu. Pada saat menyampaikan

materi pelajaran, upayakan untuk menyelipkan dengan humor atau

cerita-cerita lucu.

c. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun

kelompok. Guru harus berusaha untuk terus-menerus membantu

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini guru

harus bisa berperan layaknya dokter yang siap mendeteksi dan

berusaha meyembuhkannya.

Dengan adanya interaksi atau komunikasi yang lancar antara siswa

dan guru maka motivasi belajar siswa akan bertambah karena adanya

kedekatan antara guru dan siswa.

3. Mempererat hubungan guru dan wali murid

Mempererat hubungan antara guru dan wali murid juga merupakan

salah satu cara yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa. Hubungan wali murid dengan guru sangat penting, dengan

adanya hubungan yang erat maka baik guru atau wali murid dengan

mudah menyalurkan inspirasi mereka, di sma Negeri 1 Jonggat setiap

pembagian raport pihak sekolah mengundang wali murid dan di sana

kepala sekolah mengajak kepada wali murid untuk sama-sama

membimbing anak-anak selama dalam ranah lingkungan rumah.

Page 71: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

54

4. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar

Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar merupakan

salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana

guru di SMA Negeri 1 Jonggat diusahakan agar mengikuti pelatihan

yang berkaitan dengan pendidikan, hal ini dilakukan agar kinerja

mengajar guru menjadi lebih baik dan mampu menghasilkan siswa yang

bermutu. Selain itu juga Guru sebaiknya melakukan variasi gaya dalam

membelajarkan. Jika variasi gaya guru dalam membelajarkan dilakukan

dengan baik, akan sangat berguna dalam usaha menarik dan

mempertahankan minat serta semangat siswa dalam belajar. Termasuk

variasi gaya guru dalam membelajarkan, di antaranya adalah:55

a. Variasi suara (termasuk pengubahan nada suara yang keras menjadi

lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi

lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau pada saat

memberikan tekanan pada kata-kata tertentu)

b. Variasi gerakan anggota badan dan mimik (seperti variasi dalam

ekspresi wajah guru, gerakan kepala dan badan). Pindah posisi

(berarti guru tidak berada dalam satu posisi saja, melainkan

berpindah-pindah. Perpindahan posisi guru hendaklah karena

maksud-maksud tertentu dan dilakukan secara wajar dan tidak

berlebihan.

55 Ibid ,h. 73

Page 72: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

55

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini maka

peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Problematika yang dihadapi guru PAI dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa adalah kurangnya penguasaan metode oleh guru, kurang

pemberian pujian, minimnya guru dalam menampilkan gerak tubuh yang

menyenangkan, pemberian hadiah, dan pemberian tugas.

2. Upaya yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar

siswa adalah melengkapi media dan sumber belajar, meningkatkan

interaksi dan sumber belajar, meningkatkan hubungan guru dan wali

murid, dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.

B. Saran

Melalui skripsi ini peneliti ingin menyampaikan beberapa saran

kaitannya dengan judul dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dan semoga

kiranya bermanfaat bagi semua pihak. Adapun saran-saran tersebut sebagai

berikut :

1. Kepada Kepala Sekolah

Diharapkan kepada kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jonggat untuk

selalu melihat aktifitas guru di sekolah dan selalu mengadakan

pengontrolan saat proses belajar mengajar sedang berjalan di kelas, hal ini

55

Page 73: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

56

sangat perlu dilakukan untuk terus memperbaiki kualitas mengajar guru

agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai.

2. Kepada Guru PAI

Diharapkan dengan adanya penelitian ini guru bidang studi PAI

dapat memperbaiki cara mengajarnya serta lebih sering memberikan

motivasi kepada siswa baik itu saat berada diluar kelas.

3. Kepada siswa

Diharapkan kepada siswa agar tetap rajin dalam mengikuti pelajaran

yang diajarkan oleh guru termasuk pembelajaran PAI sehingga diperoleh

hasil belajar yang memuaskan.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian ini

sebaiknya memperkuat pengamatan (observasi) di lapangan, mencari

upaya-upaya lain sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, atau mengangkat

masalah lain yang masih memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

Dengan demikian, hasilnya nanti dapat berguna bagi segenap civitas

sekolah, baik kepala sekolah, guru ataupun siswa.

Page 74: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Asep, “Analisis Kesulitan Guru Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Anggota Madrasah Learning Centre Kecamatan Parung dan Ciseeng”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Daman Huri, Problematika Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Keas VII di SMP Al Ma’rif Nu Al-Mansyuriyah Desa Tanak Rarang Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015 / 2016, Skripsi IAIN Mataram, 2017.

Darmadi Hamid, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta 2011.

Darajat Zakiah Dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara , 2008.

Djamarah Syaiful Bahri &Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 .

Emzir,Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Grapindo Persada, 2010.

Fathurrohman Pupuh dan Sutikno Sobry, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2011.

Gintings Abdorrakhman, Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran, Bandung : Humaniora, 2010.

., Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2010.

., Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2012.

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2009.

Hully Mukhtar, Profesi Keguruan, Yogyakarta: Alam Tara Institute Mataram, 2012.

Lubis Satria Hadi, Total Motivation, Yogyakarta: Pro-You, 2008.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia, 2011.

Page 75: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

58

Maimun, Menjadi Guru Yang Dirindukan, Yogyakarta : Kurnia Kalam Semesta, 2011.

Majid Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Masykur Moch. & Fathani Abdul Halim, Mathematical Intelligence, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2007.

Moleong Lexy, J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Partanto, Kamus Kecil Bahasa Indonesia, surabaya: PT. Arkola, 1994.

Pius abdillah P. dan M dahlan al barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkola, 2009.

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2009.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2014.

Subagyo P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.

Sukiyan, Problematika Guru Dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di SMP 3 Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2008/2009, skripsi IAIN Mataram, 2009.

Sulamul Hadi, Peranan Tenaga Kependidikan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Fiqih Kelas VIII di MTs Al Mansyuriyah Kreak Desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. ( Skripsi IAIQ Bagu, 2008)

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&G, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sutikno Sobry, Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica, 2013.

Page 76: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

59

Lampiran 03

PEDOMAN OBSERVASI

1. Melihat secara langsung gambaran umum lokasi penelitian di SMA Negeri 1

Jonggat

2. Melihat secara langsung kelengkapan fasilitas belajar sebagai bahan

penunjang di SMA Negeri 1 Jonggat.

3. Melihat secara langsung metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

PAI siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat.

4. Melihat secara langsung kendala/hambatan guru dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa.

5. Melihat secara langsung bagaimana cara mengajar guru PAI di SMA Negeri 1

Jonggat

6. Melihat secara langsung bagaimana cara berinteraksi antara guru dan siswa

kelas

XI SMA Negeri 1 Jonggat saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Page 77: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

60

Lampiran: 04

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat

Nama Interviewer : Bukran

Hari/Tanggal :

Responden : Kepala Sekolah

No Pertanyaan Deskripsi/Jawaban

Pada tahun berapa SMA Negeri 1 Jonggat

berdiri dan pada tanggal berapa

mendapat akreditasi?

Berapa jumlah guru yang sudah PNS dan

guru yang belum PNS serta prestasi

apa saja yang pernah diraih oleh

SMA Negeri 1 Jonggat bapak

menjabat sebagai kepala sekolah?

Menurut bapak selaku kepala sekolah

bagaimanakah proses pembelajaran

PAI dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa?

Apa saja bentuk upaya guru bidangstudi PAI

dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa?

Page 78: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

61

Apakah menurut bapak cara mengajar guru

PAI di SMA Negeri 1 Jonggat sudah

mampu meningkatkan motivasi

kepada siswa?

Adakah media pembelajaran PAI yang

sudah disediakan di SMA Negeri 1

Jonggat ini?

Selaku kepala sekolah bentuk bimbingan

yang bapak berikan pada siswa

dalam meningkatkan motivasi

belajar seperti apa?

Selaku kepala sekolah bagaimana bentuk

kerja sama bapak dngan guru PAI

dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa?

Page 79: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

62

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat

Nama Interviewer : Bukran

Hari/Tanggal :

Responden : Guru bidangstudi PAI

No Pertanyaan Deskripsi/Jawaban

1 Apakah ada problem yang dihadapi bapak dalam

proses pembelajaran PAI untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa?

2 Apakah ada kendala yang bapak hadapi dalam

mengajar PAI ?

3 Bagaimana cara bapak mengatasi problem-

problem tersebut?

4 Apakah dalam kegiatan belajar di dalam kelas

maupun di luar kelas bapak memberikan

bimbingan kepada siswa?

5 Ketika siswa mendapat kesulitan dalam belajar

apakah dari teman kelas juga saling

memberikan pemahaman tentang materi

yang belum dipahami?

Page 80: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

63

6 Ketika terjadi kesulitan pada siswa dalam

memhami materi pelajaran apakah ada

bimbingan dari bapak?

PEDOMAN WAWANCARA

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat

Nama Interviewer : Bukran

Hari/Tanggal :

Responden : Siswa Kelas XI

No Pertanyaan Deskripsi/Jawaban

1 Apakah anda menyukai pelajaran PAI?

2 Metode apa saja yang digunakan oleh guru

PAI anda saat pembelajaran PAI?

Apakah anda dekat dengan guru PAI anda

saat di dalam kelas maupun di luar

kelas?

Dalam memberikan bimbingan apakah guru

PAI anda memberikan bimbingan di

luar kegiatan belajar?

Adakah yang tidak anda sukai dari cara

mengajar guru PAI anda?

Page 81: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

64

Lampiran 05

PEDOMAN DOKUMENTASI

Hal-hal yang didokumentasikan dalam penelitian ini adalah:

1. Data tentang identitas SMA Negeri 1 Jonggat

2. Data tentang sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Jonggat

3. Data tentang guru SMA Negeri 1 Jonggat

4. Data tentang siswa SMA Negeri 1 Jonggat

5. Data tentang struktur organisasi SMA Negeri 1 Jonggat

6. Proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jonggat

Page 82: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

65

Lampiran 01

Gambar: wawancara dengan siswa di SMA Negeri 1 Jonggat

Gambar: wawancara dengan siswa di SMA Negeri 1 Jonggat

Gambar: dokumentasi sesudah selesai wawancara dengan guru di SMA Negeri 1 Jonggat

Page 83: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

66

Lampiran 02

Gambar: Lokasi Penelitian

Page 84: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

67

Page 85: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

68

Page 86: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

69

Page 87: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

70

Page 88: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

71

Page 89: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

72

Page 90: PROBLEMATIKA GURU PAI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI …

73