UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN...
Transcript of UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN...
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR PAI KELAS V MELALUI STRATEGI
PEMBELAJARAN INQUIRI
(Studi Tindakan Kelas di SD Bolo 2 Demak)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
SRI SUKAYATI
NIM : 093111438
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Sri Sukayati
NIM : 093111438
Jurusan/Program Studi : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, 2 Juni 2011
Saya yang menyatakan
Sri Sukayati
NIM: 093111438
iv
NOTA PEMBIMBING
NOTA DINAS Semarang, 2 Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diberitahuan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan :
Judul : Upaya Meningkatkan Minat Belajar dan Hasil Belajar PAI Kelas
V melalui Strategi Pembelajaran Inquiri (Studi Tindakan Kelas
di SD Bolo 2 Demak)
Nama : Sri Sukayati
NIM : 093111438
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah.
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
Drs. Karnadi, M.Pd
v
ABSTRAK
Sri Sukayati (093111438), Upaya Meningkatkan Minat Belajar dan Hasil Belajar
PAI Kelas V melalui Strategi Pembelajaran Inquiri (Studi Tindakan Kelas di SD
Bolo 2 Demak)
Skripsi ini membahas tentang penerapan strategi pembelajaran inquiri
dalam pendidikan agama Islam, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan
minat dan hasil belajar. Kajiannya dilatar belakangi oleh kebutuhan peserta didik
untuk membangun kepercayaan diri pada kemampuannya dalam menyelesaikan
permasalahan belajar pendidikan agama Islam, sehingga secara berangsur-angsur
akan mengurangi rasa cemasnya terhadap kesulitan yang sebelumnya dialami.
Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: apakah minat belajar dan
hasil belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak
dapat ditingkatkan dengan strategi pembelajaran inquiri ?. Permasalahan tersebut
dibahas dengan studi lapangan yang dilaksanakan di SD 2 Bolo Demak. Peserta
didik yang menjadi obyek penelitian hanya pada kelas V SD Bolo 2 Demak tahun
pelajaran 2010/2011. Di kelas V dalam pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran pendidikan agama Islam begitu kurang aktif dalam kelas dibandingkan
dengan kelas lainnya. Sekolah tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk
mendapatkan gambaran mengenai perubahan perilaku belajar peserta didik.
Datanya diperoleh melalui kegiatan penelitian tindakan kelas. Semua data
dianalisis dengan mencari nilai rata-rata untuk nilai tes dan kuesioner.
Kajian ini menunjukkan bahwa : (1) Nilai rata-rata (mean) untuk hasil
belajar Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada
siklus I adalah 82,76. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk indikator
pembelajaran mengartikan al-Qur‟an surat pendek pilihan, nilai yang didapatkan
memuaskan. Kemudian siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap semua
pernyataan tentang penggunaan strategi pembelajaran inquiri dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam. (2) Nilai rata-rata (mean) untuk hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada siklus II adalah
90,82. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk indikator pembelajaran
mengenal Rasul-rasul Allah, nilai yang didapatkan sangat memuaskan.
Peningkatan hasil belajar siswa sesudah siklus II dilakukan disebabkan semakin
baiknya strategi pembelajaran inquiri yang digunakan.
Adapun saran peneliti, yaitu strategi pembelajaran inquiri bukan satu-
satunya strategi yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Artinya
guru perlu mengembangkan strategi belajar dengan teknik lain agar proses belajar
siswa lebih variatif. Dengan demikian tujuan yang diharapkan akan tercapai yaitu
adanya peningkatan hasil siswa dalam kegiatan belajar, dan hasil pembelajaran
terlaksana dengan optimal.
vi
TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Penulisan transliterasi huruf-huruf Arab Latin dalam skripsi ini berpedoman
pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor:
158/1987 dan Nomor 0543b/U/1987. Penyimpangan penulisan kata sangan [al-]
disengaja secara konsisten supaya sesuai teks Arabnya.
t ط a ا
z ظ b ب
„ ع t ت
g غ s ث
f ف j ج
q ق h ح
k ك kh خ
l ل d د
m م z ذ
n ن r ر
w و z ز
h ه s س
‟ ء sy ش
y ي s ص
d ض
.
.
.
.
.
.
.
vii
MOTTO
“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu
dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, Maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik”
(QS. Al-Israa‟ : 19)
viii
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk orang-orang yang tersayang yang selalu
memberikan motivasi, kasih sayang dan doanya yang begitu tulus kepadaku :
Suami tercinta Bapak Sutrisno yang telah memberikan motivasi dan semangatnya
untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.
Ketiga anakku tersayang (Indah Wakhidarul Islamiyah, Nurul Muthomimah,
Wahyu Nur Rahman)
Fakultas Tarbiyah (Pendidikan Agama Islam) IAIN Walisongo Semarang
Bapak Waserin, S.Pd.SD., selaku Kepala SD Negeri 2 Bolo Demak yang telah
memberikan dukungan dan kemudahan dalam memberi ijin belajar.
Teman-teman Seangkatan dalam program peningkatan kualifikasi S1 Guru PAI di
IAIN Walisongo Semarang.
Teriring doa semoga segala kebaikan dibalas oleh Allah SWT. Amien.
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah
memberikan petunjuk dan pertolongan sehingga skripsi ini selesai. Shalawat dan
salam semoga tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW., beserta keluarga
dan para sahabatnya yang telah menuntun manusia ke jalan yang benar, di jalan
yang diridlai Allah SWT.
Alhamdulillah, atas bantuan, saran, dan bimbingan dari semua pihak
memberikan kemudahan bagi penulis sehingga skripsi akhirnya dapat
terselesaikan. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya kepada:
1. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yakni Dr. Suja‟i, M.Ag.
2. Dosen Pembimbing Skripsi, yakni Bapak Drs. Karnadi, M.Pd.
3. Seluruh Dosen, Staf dan Karyawan IAIN Walisongo Semarang yang telah
memberikan pengetahuan dan pelayanan selama melaksanakan studi.
4. Seluruh Guru, Staf dan Karyawan SD Negeri 2 Bolo Demak. Terutama kepada
Bapak Waserin, S.Pd. SD, selaku Kepala SD Negeri 2 Bolo Demak yang
telah memberikan segala kemudahan dan ijin penelitian.
5. Suami tercinta yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya kepada penulis
serta selalu memberikan nasihat dan semangat bagi penulis.
6. Serta semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini.
Kepada Allah jualah kita menyerahkan segala urusan. Semoga amal baik
semua pihak diterima oleh Allah SWT., dan skripsi ini bisa bermanfaat bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya.
Semarang, 2 Juni 2011
Penulis
Sri Sukayati
NIM: 093111438
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................. iii
NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
TRANSLITERASI ........................................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 3
D. Telaah Pustaka .......................................................................... 4
BAB II : KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Minat Belajar ............................................................................. 8
1. Pengertian Minat Belajar..................................................... 8
2. Unsur-unsur Minat Belajar .................................................. 10
3. Fungsi Minat Belajar ........................................................... 14
B. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam .................................... 16
1. Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ............ 16
2. Kriteria Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam ................. 18
3. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam .................................................................................... 19
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam .................................................... 21
xi
C. Strategi Pembelajaran Inquiri .................................................... 24
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inquiri ........................... 24
2. Pembelajaran dengan Metode Inquiri Suchman ................. 26
3. Proses Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inquiri ............. 27
4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inquiri ... 30
D. Hipotesis Tindakan....................................................................
BAB III : METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 33
B. Subjek Penelitian ....................................................................... 33
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 33
D. Prosedur Kinerja Penelitian Tindakan Kelas ............................ 35
E. Analisis Data Penelitian ............................................................ 41
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pembelajaran ............................................................. 43
1. Pembelajaran Siklus I .......................................................... 43
2. Pembelajaran Siklus II ........................................................ 47
B. Analisis Hasil Penelitian ........................................................... 50
1. Analisis Hasil Angket Minat Peserta Didik ........................ 50
2. Analisis Hasil Tes ............................................................... 53
C. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 55
1. Hasil Angket Minat Peserta Didik ...................................... 55
2. Hasil Belajar PAI Peserta Didik .......................................... 56
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................. 58
B. Saran ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 : Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus I ........................... 36
Tabel 3.2 : Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II .......................... 38
Tabel 3.3 : Tabel Interpretasi Minat Siswa ......................................................... 41
Tabel 3.4 : Tabel Interpretasi Hasil Belajar PAI ................................................. 42
Tabel 4.1 : Data Hasil Pengolahan Kuesioner Minat Belajar PAI dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiri .................................... 51
Tabel 4.2 : Nilai Akhir Siklus I Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Peserta
Didik Kelas V di SD 2 Bolo Demak ................................................. 53
Tabel 4.3 : Nilai Akhir Siklus II Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Peserta Didik Kelas V di SD 2 Bolo Demak ..................................... 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Permasalahan mutu pembelajaran seringkali dikaitkan dengan
merosotnya prestasi atau hasil belajar yang dicapai peserta didik. Sehubungan
dengan hal tersebut di atas, maka hal semacam itu harus dikaji secara cermat
melalui komponen-komponen penting dalam sistem pendidikan yang
berkaitan agar dapat dilakukan upaya penanggulangannya.
Untuk itu terwujudnya kondisi pembelajaran siswa aktif merupakan
harapan dari semua komponen pendidikan termasuk masyarakat dan praktisi
pendidikan. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran dituntut suatu
strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan
keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar
yang menekan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan
motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah.
Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dicirikan oleh dua
aktivitas, yaitu aktivitas dalam berpikir (minds-on), dan aktivitas dalam
berbuat (hands-on). Perbuatan nyata ssiwa dalam pembelajaran merupakan
hasil keterelibatan berpikir siswa terhadap kegiatan belajarnya. Denga
demikian proses siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dilaksanakan secara terus menerus dan
tidak berhenti. Hal ini dilakukan apabila interaksi antara guru dan siswa
terjalin dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, ternyata
guru PAI di SD Bolo 2 Demak dalam mengajar cenderung bersifat informatif
atau hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke siswa sehingga siswa belum
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Siswa juga belum sepenuhnya
menyukai pelajaran pendidikan agama Islam yang disebabkan oleh kurangnya
minat belajar maupun kreativitas yang dimiliki oleh siswa. Hal ini sesuai
dengan pendapat Nasution, yang menyatakan: pelajaran berjalan lancar bila
2
ada minat dan apabila anak-anak malas belajar, mereka akan gagal karena
tidak adanya minat.1 Selain itu, alat peraga di SD Bolo 2 Demak khususnya
untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam juga terbatas sehingga
mengakibatkan minat siswa terhadap mata pelajaran pendidikan agama Islam
berkurang. Demikian juga kurangnya variasi dalam pembelajaran juga
menjadi faktor yang mempengaruhi minat siswa maupun hasil belajar yang
diperoleh siswa.
Sebagai salah satu pemecahan masalah ini dipilih suatu pendekatan
mengajar yaitu pendekatan inquiri (inquiry approach). Pendekatan inquiri
merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan
mengembangkan cara berfikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan peserta
didik lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kekreatifan dalam
pemecahan masalah. Disini peserta didik sebagai subjek belajar. Peranan guru
dalam pendekatan ini adalah pembimbing belajar dan fasilitator belajar.2
Diharapkan dengan strategi ini peserta didik akan lebih aktif terlibat dalam
proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan lebih memahami materi
pendidikan agama Islam yang dipelajari, selain itu konsep yang mereka
dapatkan akan lebih lama tersimpan di dalam memori mereka.
Sedangkan alasan peneliti memilih mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam digunakan sebagai materi penelitian, karena dalam kurikulum
Pendidikan Agama Islam dapat membantu siswa untuk: (1) menjalani
kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memanfaatkan kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, fleksibel, dan inovatif, (3)
mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep Pendidikan Agama Islam,
(4) memberikan pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan isu-isu
sains dan teknologi, dan (5) menyiapkan diri untuk studi pada tindakan yang
lebih lanjut.
1Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2003), hlm. 7. 2Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,
Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003, hlm. 63.
3
Melihat permasalahan yang ada di atas, maka tindakan yang akan
dilakukan ditujukan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik,
mengetahui aktivitas peserta didik dan mencoba mengubah pandangan peserta
didik yang berpendapat bahwa pendidikan agama Islam merupakan pelajaran
yang sulit untuk dipelajari. Munculnya pandangan tersebut menjadi salah satu
penyebab terganggunya proses belajar mengajar mata pelajaran pendidikan
agama Islam. Akibatnya para peserta didik kesulitan dalam menyerap materi
yang disampaikan, salah satunya dalam menyelesaikan soal-soal pokok
bahasan yang diberikan oleh guru pada akhir pembelajaran.
Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil menguasai materi
yang disampaikan oleh guru, peneliti akan menerapkan strategi pembelajaran
inquiri dalam pendidikan agama Islam, yang diharapkan dapat membantu
meningkatkan minat dan hasil belajar. Peserta didik secara individu akan
membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya dalam menyelesaikan
permasalahan belajar pendidikan agama Islam, sehingga secara berangsur-
angsur akan mengurangi rasa cemasnya terhadap kesulitan yang sebelumnya
dialami. Pembelajaran inquiri juga terbukti sangat bermanfaat bagi para
peserta didik yang heterogen. Dengan menonjolkan interaksi dalam kelompok,
model belajar ini dapat membuat peserta didik mampu menerima peserta didik
lain yang berkemampuan berbeda. Maka dari itu, peneliti hendak melakukan
penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Minat Belajar
dan Hasil Belajar PAI Kelas V melalui Strategi Pembelajaran Inquiri (Studi
Tindakan Kelas di SD Bolo 2 Demak)”.
B. Rumusan Masalah
Peserta didik yang menjadi obyek penelitian hanya pada kelas V SD
Bolo 2 Demak tahun pelajaran 2010/2011. Di kelas V dalam pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam begitu kurang aktif
dalam kelas dibandingkan dengan kelas lainnya.
Berpijak dari hal tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah minat belajar dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam peserta
4
didik kelas V di SD 2 Bolo Demak dapat ditingkatkan dengan strategi
pembelajaran inquiri ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki
tujuan yaitu : untuk meningkatkan minat dan hasil belajar pendidikan agama
Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak, dengan menerapkan strategi
pembelajaran inquiri.
Sedangkan manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini secara umum diharapkan dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran pendidikan agama Islam,
umumnya pada peningkatan minat belajar dan prestasi belajar pendidikan
agama Islam peserta didik.
Secara khusus penelitian ini meletakkan konstribusi pada strategi
pembelajaran di SD 2 Bolo Demak serta mampu mengoptimalkan
pemanfaatan pendekatan pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan
agama Islam khususnya pendekatan inquiri.
2. Manfaat Praktis
Pada dataran praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi
guru pendidikan agama Islam dan peserta didik SD 2 Bolo Demak. Bagi
guru pembelajaran pendidikan agama Islam dengan menggunakan
pendekatan inquiri dapat digunakan pembelajaran yang lebih menarik dan
kreatif serta lebih menekankan keterlibatan peserta didik dalam proses
belajar mengajar dan memberi kesempatan peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
D. Telaah Pustaka
Penelitian tentang stategi pembelajaran inquiri sedikit banyak sudah
dilakukan. Namun demikian, masing-masing penelitian memiliki fokus yang
berbeda sesuai dengan lingkup kajian masing-masing agar tidak terjadi
5
duplikasi penelitian, maka peneliti memfokuskan penelitian terhadap upaya
meningkatkan minat dan hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam
pada kelas V di SD 2 Bolo Demak tahun ajaran 2010/2011. Penelitian-
penelitian sebelumnya yang menjadi bahan rujukan sekaligus sebagai
perbandingan penelitian ini adalah :
Rosyda Safrida Ariyani, yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar Kimia Peserta didik Kelas XI Melalui Model Pembelajaran dengan
Pendekatan IBL (Inquiry Based Learning) di SMA 12 Semarang”.3 Skripsi.
Jurusan Kimia. FMIPA, UNNES, 2006. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari hasil penelitian,
rata-rata hasil belajar kognitif pada siklus I meningkat dari 47.61 dengan
ketuntasan klasikal 27.91% menjadi 77.42 dengan ketuntasan klasikal 83.72%.
Pada siklus II mencapai 86.89 dengan ketuntasan klasikal 100%. Pada siklus
III mencapai 89.77 dengan ketuntasan klasikal 100%. Rata-rata hasil belajar
afektif siklus I, II, dan III berturut-turut adalah 72.31; 77; dan 80.39.
Sedangkan rata-rata hasil belajar psikomotorik pada siklus I, II, dan III
berturut-turut adalah 72.09; 76.31; dan 78.78. Berdasarkan hasil penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dapat meningkat melalui
penerapan model pembelajaran dengan pendekatan IBL.
Kemudian oleh Lailatul Hijriyah yang berjudul “Eksperimentasi
Pengajaran Matematika Melalui Pendekatan Inquiri Ditinjau Dari Minat
Belajar Peserta didik pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) (Eksperimen di Kelas VIII SMPN 2 Leksono Wonosobo)”,4
skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2008. Penelitian ini adalah
penelitian tindakan yang terdiri dari tiga siklus, masing-masing siklus terdiri
3Rosyda Safrida Ariyani, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Peserta didik Kelas XI
Melalui Model Pembelajaran dengan Pendekatan IBL (Inquiry Based Learning) di SMA 12
Semarang, Skripsi FMIPA (Semarang: UNNES 2006). 4Lailatul Hijriyah, Eksperimentasi Pengajaran Matematika Melalui Pendekatan Inquiri
Ditinjau Dari Minat Belajar Peserta didik pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Dua
Variabel (SPLDV) (Eksperimen di Kelas VIII SMPN 2 Leksono Wonosobo), Skripsi Pendidikan
Matematika, (Surakarta: UMS, 2008).
6
dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian yang diperoleh pada siklus pertama peserta didik yang tuntas
belajar 22 anak (59,45%) yang belum tuntas 15 anak. Minat belajar peserta
didik menunjukan angka 81,08 % dan termasuk kriteria aktif. Pada siklus yang
kedua peserta didik yang tuntas belajar 29 anak (78,37%) meningkat 18,92 %
dari siklus pertama. Minat peserta didik pada siklus kedua 94,59% meningkat
13,51% dari siklus pertama. Pada siklus ketiga peserta didik yang tuntas
belajar 32 anak (86,48 %) sedang yang belum tuntas 5 anak. Pada siklus ketiga
minat peserta didik menunjukkan angka 100% meningkat 5,41% dari siklus
kedua dan meningkat 18,21% dari siklus pertama. Tindakan siklus ketiga telah
mencapai batas ketuntasan belajar sehingga hipotesis dalam penelitian telah
tercapai.
Selanjutnya oleh Diah Nugraheni yang berjudul, “Meningkatkan Minat
Belajar Sains (IPA) dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual
(Contextual Teaching and Learning) pada Pokok Bahasan Cahaya Peserta
didik Kelas V Semester II Sekolah Dasar Negeri Kedungmundu 01 Semarang
Tahun Pelajaran 2006/2007”.5 Jurusan Fisika, FMIPA, UNNES. 2007. Hasil
penelitian menunjukkan, nilai rata-rata hasil belajar kognitif pada siklus 1
diperoleh 75,50 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 77,69. Nilai rata-rata
hasil belajar afektif minat pada siklus 1 diperoleh 85,10 dan pada siklus 2
meningkat menjadi 91,83. Nilai rata-rata hasil belajar afektif sikap pada siklus
1 diperoleh 85,38 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 90,19. Nilai rata-rata
hasil belajar afektif nilai pada siklus 1 diperoleh 84,42 dan pada siklus 2
meningkat menjadi 89,04. Nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik pada
siklus 1 83,85 meningkat menjadi 92,40 pada siklus 2. Sedangkan kriteria
minat belajar peserta didik pada siklus 1 adalah berminat dengan skor 64,83
dan meningkat menjadi sangat berminat dengan skor 70,67.
5Diah Nugraheni, Meningkatkan Minat Belajar Sains (IPA) dengan Menggunakan
Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) pada Pokok Bahasan Cahaya
Peserta didik Kelas V Semester II Sekolah Dasar Negeri Kedungmundu 01 Semarang Tahun
Pelajaran 2006/2007, Skripsi FMIPA, (Semarang: UNNES, 2007).
7
Sedangkan penelitian ini merupakan penelahan kembali terhadap
penelitian-penelitian yang sudah ada, namun pada skripsi ini lebih
menekankan pada sebuah upaya baru melalui penelitian yang lebih mendalam
dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam, sehingga hasil
penelitian dapat dirasakan oleh guru dan peserta didik sebagai pelaku
pendidikan.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Minat secara bahasa diartikan sebagai keinginan yang kuat, gairah,
kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.1 Sedangkan secara istilah
minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu.2
Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minat.3
Hilgard sebagaimana dikutip Tohirin, menyatakan bahwa interest is
persiting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content.
Dengan demikian, minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memerhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan termasuk
belajar yang diminati siswa, akan diperhatikan terus menerus yang disertai
rasa senang. Oleh sebab itu, minat juga diartikan sebagai perasaan senang
atau tidak senang terhadap suatu objek. Misalnya minat siswa terhadap
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam akan berpengaruh terhadap usaha
belajarnya, dan pada gilirannya akan dapat berpengaruh terhadap hasil
belajarnya.4
Berpijak dari minat inilah seseorang akan berusaha semaksimal
mungkin untuk menguasai sesuatu yang diminatinya. Sedangkan bagi
1Tim Prima Pena, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gita Media Press, 2004), hlm.
532. 2Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005), hlm. 151.
3Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003), hlm. 180. 4Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2005),
hlm. 130-131.
9
seseorang yang kurang berminat terhadap sesuatu maka ia kurang berusaha
bahkan lebih cenderung mengabaikannya. Besar kecilnya minat seseorang
akan menentukan besar kecilnya hasil yang akan diperoleh. Sebagaimana
Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat An-Najm ayat 39 :
Artinya : “Dan bahwasannya seorang manusia tiada memperoleh selain
apa yang telah diusahakannya”. (QS. An-Najm : 39).5
Dari keterangan ayat tersebut di atas sudah jelas bahwa seseorang
tidak akan memperoleh hasil melainkan sesuai dengan apa yang telah
diusahakannya. Dan minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar siswa dalam bidang studi tertentu, karena bila seseorang siswa
menaruh minat yang besar pada salah satu bidang studi, maka siswa
tersebut akan memusatkan perhatiannya pada bidang studi tersebut dan
akan belajar lebih giat yang akhirnya akan mencapai prestasi yang
diinginkan. Guru dalam kegiatan ini seyogyanya berusaha membangkitkan
minat siswa untuk menguasai pengetahuan yang terkandung dalam bidang
studi tersebut dengan cara membangun sikap yang positif.
Kemudian pengertian belajar, para ahli psikologi dan pendidikan
mengemukakan rumusan yang berlainan, tetapi pada prinsipnya adalah
sama. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan definisi belajar,
antara lain sebagi berikut:
a. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.6
b. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan
5Soenardjo, et.al, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 1987), hlm. 877.
6Daryanto, Belajar dan Mengajar, (Bandung: Yrama Widya, 2010), hlm. 2.
10
pendidikan itu amat bergantung pada proses yang dialami siswa, baik
ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau
keluarganya sendiri.7
c. Belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan
sebagai pola-pola respons yang baru yang membentuk keterampilan,
sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.8
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian belajar di atas, dikutip
dari buku "Psikologi Pendidikan" karangan M. Mustaqim dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Suatu aktivitas atau usaha yang disengaja.
b. Aktivitas tersebut menghasilkan perubahan, berupa sesuatu yang baru
baik yang segera nampak atau tersembunyi tetapi juga hanya berupa
penyempurnaan terhadap sesuatu yang pernah dipelajari.
c. Perubahan-perubahan itu meliputi perubahan keterampilan jasmani,
kecepatan perseptual, isi ingatan, abilitas berfikir, sikap terhadap nilai-
nilai dan inhibisi serta lain-lain fungsi jiwa (perubahan yang berkenaan
dengan aspek psikis dan fisik).
d. Perubahan tersebut relatif bersifat konstan.9
Dari kesemuanya itu dapat diambil kesimpulan bahwa minat belajar
adalah suatu proses atau keinginan anak didik dalam menerima, merespon,
serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang telah disajikan guru yang
berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan pelajaran dan
meningkatkan perubahan sikap dan tingkah laku baik yang berupa
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek
2. Unsur-unsur Minat Belajar
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
7Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000), hlm. 89. 8Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: Remaja
Rosda Karya, 2004), hlm. 155. 9H. Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerjasama dengan
Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008), hlm. 34.
11
Menurut Reber. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi
karena ketergantungannya yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya
seperti perhatian, keinginan, motivasi dan keaktifan belajar. Dengan kata
lain minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi
dalam kegiatan belajar.
Bertitik tolak dari pengertian minat sebagaimana telah diuraikan di
atas, maka dapat diambil kesimpulan mengenai unsur-unsur minat yang
meliputi :
a. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu
obyek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai aktivitas yang
dilakukan. Maka dari itu, makin intensif perhatian belajar makin
berhasillah belajar, oleh karenanya materi dan penyampaian sebaiknya
sebaiknya mampu menimbulkan perhatian yang intensif.10
Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih
sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai
seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak
didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang
diajarkannya. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan
memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu
dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang
mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha
keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar.
b. Perasaan
Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik
terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan didefinisikan
“sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya
berhubungan dengan gejala-gejala mengenal dan dialami dalam
kualitas senang atau tidak dalam berbagai taraf.”11
10
Ibid, hlm. 72. 11
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: CV. Rajawali, 1989), hlm. 66.
12
Tiap aktivitas dan pengalaman yang dilakukan akan selalu
diliputi oleh suatu perasaan, baik perasaan senang maupun perasaan
tidak senang. Perasaan umumnya bersangkutan dengan fungsi
mengenal artinya perasaan dapat timbul karena mengamati,
menganggap, mengingat-ingat atau memikirkan sesuatu.
Yang dimaksud dengan perasaan di sini adalah perasaan senang
dan perasaan tertarik. “Perasaan merupakan aktivitas psikis yang di
dalamnya subjek menghayati nilai-nilai dari suatu objek.”.12
Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus
berpengaruh terhadap semangat belajar. Jika seorang siswa
mengadakan penilaian yang agak spontan melalui perasaannya tentang
pengalaman belajar di sekolah, dan penilaian itu menghasilkan
penilaian yang positif maka akan timbul perasaan senang di hatinya
akan tetapi jika penilaiannya negatif maka timbul perasaan tidak
senang.
Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat
dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan
menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif
sehingga tidak menunjang minat dalam belajar.
c. Motivasi
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang
itu berbentuk suatu aktivitas nyata dalam kehidupan fisik. Karena
seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan
segala upaya yang dapat dilakukan untuk mencapainya.13
Karena
seseorang mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka
12
W.S. Winkell, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: Gramedia, 1996),
hlm. 30. 13
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 114.
13
seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan
segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya.
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda
bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh
kebutuhannya, segala sesuatu yang menarik minat orang lain belum
tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak
bersentuhan dengan kebutuhannya.
d. Keaktifan belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya keaktifan tidak
hanya dilakukan oleh guru tetapi siswa harus aktif dalam melakukan
kegiatan belajar. Karena siswalah yang menjadi subyek. Dialah yang
belajar dengan melakukan kegiatan belajar. Agar siswa berperan
sebagai perilaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya
merencanakan pengajaran yang menuntut siswa banyak melakukan
aktivitas belajar. Aktivitas belajar yang dikerjakan hendaknya menarik
minat siswa, dibutuhkan dalam perkembangannya, serta bermanfaat
bagi masa depannya. Metode-metode yang dapat membangkitkan
keaktifan siswa di antaranya adalah metode eksperimen, demonstrasi,
pemecahan masalah, diskusi dan penugasan.14
Aktivitas belajar siswa yang dimaksud di sini adalah aktivitas
jasmaniah maupun aktivitas mental. Aktivitas belajar murid dapat
digolongkan kedalam beberapa hal antara lain :
1. Aktivitas visual (visual activities) seperti bercerita, menulis,
melakukan eksperimen dan demonstrasi.
2. Aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak,
tanya jawab, diskusi, menyanyi.
3. Aktivitas mendengarkan (listening activities) seperti mendengarkan
penjelasan guru, ceramah, pengarahan.
14
Ibid. hlm. 82.
14
4. Aktivitas gerak (motor activities) seperti senam, atletik, menari,
melukis.
5. Aktivitas menulis (writing activities) seperti mengarang, membuat
makalah, membuat surat.15
Setiap jenis aktivitas tersebut di atas memiliki kadar atau bobot
yang berbeda bergantung pada segi tujuan mana yang akan dicapai
dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Fungsi Minat Belajar
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha
manusia dan hasil yang dicapai dalam suatu aktivitas. Minat berkaitan erat
dengan motivasi, oleh karena itu motivasi muncul sebab ada kebutuhan.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa minat adalah alat motivasi yang
pokok untuk melaksanakan kegiatan belajar.
Berpijak pada pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa
fungsi minat tidak jauh berbeda dengan fungsi motivasi yaitu : “sebagai
pendorong usaha usaha dan pencapaian prestasi. Adanya minat yang baik
dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Intensitas minat
seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya.16
Di dalam belajar minat juga berfungsi sebagai pendorong, penentu
arah dan penentu perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan,
sehingga besar kecilnya minat siswa dalam belajar akan mempengaruhi
prestasi yang akan mereka capai. Sardiman A.M mengemukakan fungsi
motivasi atau minat sebagai berikut :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi.
b. Penentu arah perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang
hendak dicapai.
15
Moh. Uzer Usman. Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999),
hlm. 22. 16
Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 1990),
hlm. 85.
15
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.17
Elizabeth B. Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan
anak sebagaimana yang ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut:
a. Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
Sebagai contoh anak yang berminat pada olah raga, maka cita-
citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang anak
yang berminat pada kesehatan fisiknya, maka cita-citanya menjadi
seorang dokter.
b. Minat sebagai tenaga pendorong yang kuat.
Minat anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk
belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
c. Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.
Minat seseorang meskipun diajar oleh guru yang sama dan diberi
pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah
pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya
serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat
mereka.
d. Minat yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa
seumur hidup karena minat membawa kepuasan.
Minat menjadi guru yang telah membentuk sejak kecil sebagai
misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan. Apabila ini
terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa karena
semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela. Dan apabila minat ini
tidak terwujud maka bisa menjadi obsesi yang akan dibawa sampai
mati.18
17
Ibid, hlm. 84-85. 18
Abdul Wahid, “Menumbuhkan Minat dan Bakat Anak” dalam Chabib Toha (eds),
PBMPAI di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar Pendidikan Agama Islam,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 109-110.
16
B. Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya
untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Adapun hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang
telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud
dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang
lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah menyerap pengetahuan.
Belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan
mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar
memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang
sesuatu.19
Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian
prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian
belajar itu sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang
berbeda-beda sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari
pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan.
Sehubungan dengan hasil belajar, Winarno memberikan pengertian
hasil belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh seseorang dari berbagai
pengalaman interaksi edukatif. Dari situlah timbulnya klasifikasi hasil
yang perlu dimiliki oleh seorang murid, seperti hasil dalam bentuk
ketrampilan, dalam bentuk konsep-konsep, dan dalam bentuk sikap”20
19
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2008), hlm. 13. 20
Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar, (Bandung: Tarsito, 2003),
hlm. 75.
17
Selanjutnya menurut Benjamin S. Bloom sebagaimana dikutip M.
Rosyid bahwa hasil belajar ukurannya adalah jika peserta didik mampu
menguasai tiga ranah (doamin) yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Ketiga ranah tersebut identik dengan ranah cipta, rasa dan karsa, sehingga
ketiga ranah tersebut ditambahkan dengan domain nilai yang merupakan
semangat yang terkandung dalam Undang-undang no. 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional.21
Sedangkan pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam, dibarengi dengan
tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya
dengan kerukunan antara umat beragama hingga terwujud kesatuan dan
persatuan bangsa.22
Sedangkan HM. Arifin mengartikan pendidikan agama Islam adalah
suatu usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar
mengarahkan dan membimbing pertumbuhan serta perkembangan fitrah
(kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam ke arah titik maksimal
dan perkembangannya.23
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil
belajar pendidikan agama Islam merupakan tingkat kemanusiaan yang
dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi
yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang
sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi
pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang
studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Hasil belajar pendidikan
agama Islam siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi
21
Moh. Rosyid, Strategi Pembelajaran Demokratis, (Semarang: UPT. Unnes Press, 2006),
hlm. 41. 22
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompotensi,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 130. 23
HM. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 32.
18
belajar siswa. Dalam sudut pandang Islam, agama Islam sangat
menghargai orang-orang yang beprestasi atau memiliki ilmu pengetahuan
yang lebih, sehingga hanya merekalah yang pantas mencapai taraf
ketinggian dan keutuhan hidup.
2. Kriteria Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar
dapat dilakukan melalui tes hasil belajar. Kemudian dari tes-tes yang telah
diadakan, ada beberapa altematif norma pengukuran hasil belajar sebagai
indikasi keberhasilan belajar peserta didik setelah mengikuti proses belajar
mengajar. Di antara norma-norma pengukuran tersebut adalah:
a. Norma skala angka dari 0 sampai 10.
b. Norma skala angka dari 0 sampai 100.
c. Norma skala angka dari 0,0 - 4,0
d. Norma skala huruf dari A sampai E.24
Angka terendah yang menyatakan kelulusan atau keberhasilan
belajar (passing grade) skala 0-10 adalah 5 atau 6, sedang untuk skala 0 -
100 adalah 55 atau 60, untuk skala 0,0 - 4,0 adalah 1,0 atau 1,2 dan untuk
skala huruf adalah D. Apabila peserta didik dalam ujian dapat menjawab
atau menyelesaikan lebih dari separuh soal-soal ujian (tugas-tugas)
dianggap telah memenuhi syarat target minimal keberhasilan belajar.
Namun demikian, perlu dipertimbangkan oleh para pendidik atau sekolah
tertentu) penetapan passing grade yang lebih tinggi misalnya 70 atau 75
untuk pelajaran-pelajaran inti. Pengkhususan passing grade seperti ini
sudah berlaku umum di negara-negara maju.25
Selain hal tersebut, kriteria keberhasilan belajar dibagi atas beberapa
taraf atau tingkatan-tingkatan, tingkatan-tingkatan keberhasilan tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Istimewa atau maksimal : apabila seluruh bahan pelajaran yang
diajarkan dapat dikuasai oleh peserta didik.
24
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Op.Cit., hlm. 159. 25
Ibid, hlm. 160.
19
b. Baik sekali atau optimal : apabila sebagian besar (76% s/d 99%) bahan
pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh peserta didik.
c. Baik atau minimal : apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 60%
s/d 75% saja yang dikuasai oleh peserta didik.
d. Kurang : apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% yang
dikuasai oleh peserta didik.
Taraf atau tingkat keberhasilan belajar dapat dimanfaatkan untuk
berbagai upaya. Salah satunya adalah sehubungan dengan kelangsungan
PBM itu sendiri, antara lain : apakah PBM berikut pokok baru, mengulang
sebagian pokok bahasan yang baru saja diajarkan.
Apabila 75% bahan pelajaran yang dikuasai oleh peserta didik
mencapai taraf keberhasilan maksimal (optimal), maka dapat membahas
pokok bahasan baru. Sedangkan apabila 75% atau lebih dari jauh peserta
didik mencapai taraf keberhasilan minimal (kurang), maka PBM
berikutnya hendaklah bersifat perbaikan.26
3. Instrumen Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Secara garis besar, instrumen evaluasi yang digunakan dalam
menentukan hasil belajar dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu tes
dan bukan tes (non-tes).27
Berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya, tes hasil belajar dapat
digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai berikut:
a. Penilaian Harian
Penilaian harian atau sering disebut juga ulangan harian dilakukan
setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu.
Penilaian harian ini terdiri dari seperangkat soal yang harus dijawab
para peserta didik dan tugas-tugas terstruktur yang berkaitan dengan
konsep dan kompetensi dasar yang sedang dibahas. Penilaian harian
minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Penilaian harian ini
26
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1997), hlm. 121-123. 27
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995),
hlm. 23.
20
terutama ditujukan untuk memperbaiki modul dan program
pembelajaran (RPP), tetapi tidak menutup kemungkinan digunakan
untuk tujuan-tujuan lain, misalnya sebagai bahan pertimbangan dalam
memberikan nilai bagi para peserta didik.28
b. Penilaian Tengah Semester
Penilaian tengah semester atau sering disebut ujian tengah
semester (UTS) dilakukan sete1ah pembelajaran mencapai beberapa
standar kompetensi tertentu (lebih kurang 50% standar kompetensi
pada semester tersebut). UTS terdiri dari seperangkat soal yang harus
dijawab para peserta didik mengenai materi standar dan kompetensi
dasar yang telah dibahas dalam setengah semester pertama. UTS
dilakukan satu kali dalam setiap semester, namun ada juga pendidik
yang tidak melaksanakannya, mereka menganggap cukup dengan
penilaian harian atau tugas. UTS merupakan penilaian subsumatif,
ditujukan untuk menentukan keberhasilan peserta didik yang
diwujudkan dalam pemberian nilai, termasuk untuk bahan
pertimbangan kenaikan kelas.
c. Penilaian Akhir Semester
Penilaian akhir semester atau ujian akhir semester (UAS) sering
disebut juga penilaian umum, dengan bahan yang diujikan yaitu : a)
Penilaian akhir semester pertama soalnya diambil dari materi standar,
standar kompetensi, dan kompetensi dasar semester pertama. b)
Penilaian akhir semester kedua soalnya merupakan gabungan dari
materi standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar semester
pertama dan kedua, dengan penekanan pada materi standar, standar
kompetensi, dan kompetensi dasar semester kedua.
UAS dilaksanakan secara bersama untuk kelas-kelas paralel dan
pada umumnya dilakukan penilaian urnurn bersama, baik tingkat
rayon, kecamatan, kodya/kabupaten, maupun propinsi. Hal ini
28
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,
2008), hlm. 209. :
21
dilakukan terutama untuk meningkatkan pemerataan mutu pendidikan
dan untuk menjaga keakuratan soal-soal yang diujikan. Di samping
untuk menghemat tenaga dan biaya, pengembangan soal bisa dilakukan
oleh bank soal, dan bisa digunakan secara berulang-ulang selama soal
tersebut masih layak dipergunakan.29
d. Penilaian Kenaikan Kelas
Penilaian kenaikan kelas atau ujian kenaikan kelas dilakukan pada
akhir semester genap. Penilaian kenaikan kelas sama dengan ujian
akhir semester genap, dengan materi standar, standar kompetensi, dan
kompetensi dasar yang diujikan merupakan gabungan dari materi
standar, standar kompetensi, dan kompetensi dasar semester ganjil dan
genap, dengan penekanan pada materi standar, standar kompetensi, dan
kompetensi dasar semester genap.
Penilaian kenaikan kelas dilakukan untuk menentukan peserta
didik yang berhak pindah atau naik ke kelas yang berada di atasnya
(misalnya: dari kelas satu ke kelas dua, dan dari kelas dua ke kelas
tiga). Sedangkan penilaian kenaikan kelas yang dilakukan pada
semester genap terakhir merupakan penilaian untuk menentukan
kelulusan. Penilaian ini sering juga disebut dengan evaluasi belajar
akhir tahun (EBAT) pada setiap tahun, atau evaluasi belajar tahap akhir
(EBTA) pada akhir satuan pendidikan.30
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam
Perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
telah dilakukan oleh individu. Perubahan itu adalah hasil yang telah
dicapai dari proses belajar. Jadi untuk mendapatkan hasil belajar dalam
bentuk “perubahan” harus melalui proses tertentu yang dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri individu dan di luar individu. Proses disini tidak
dapat dilihat karena bersifat psikologis. Kecuali bila seseorang telah
29
Ibid, hlm. 210. 30
Ibid, hlm. 211.
22
berhasil dalam belajar, maka seseorang itu telah mengalami proses tertentu
dalam belajar. Oleh karena itu, proses belajar telah terjadi dalam diri
seseorang hanya dapat disimpulkan dari hasilnya, karena aktivitas belajar
yang telah dilakukan.31
Proses belajar tentunya tidak lepas dari berbagai faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi sejauhmana mana keberhasilan belajar tadi. Oleh
karena itu akan penulis kemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar yang dapat digolongkan sebagai berikut yaitu :
a. Faktor individu ialah faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri.
b. Faktor sosial, ialah faktor yang ada di luar individu yang
bersangkutan.32
Untuk memudahkan pemahaman kedua faktor tersebut penulis akan
mengklasifikasikannya, sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata di
dalam bukunya Psikologi Pendidikan yaitu :
a. Faktor yang berasal dari luar diri si pelajar dan ini masih dapat
digolongkan menjadi : faktor-faktor non sosial, dan faktor sosial.
b. Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan ini pun dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor-faktor fisiologis dan
faktor-faktor psikologis.33
Dari rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang
mempengaruhi belajar secara garis besar antara lain:
a. Faktor Eksternal (dari luar diri pelajar)
Yang termasuk faktor eksternal adalah:
1) Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan kelompok.
2) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, tekhnologi
dan kesenian.
3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, belajar dan iklim.
31
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 141. 32
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1984), hlm.
102. 33
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Op.Cit, hlm. 233.
23
4) Faktor lingkungan atau keamanan.
Dari keterangan tersebut maka faktor keluarga mempunyai
peran yang sangat besar dalam membentuk kegiatan belajar anak,
kemudian sekolah menemptai urutan yang besar juga.34
b. Faktor Internal (dari dalam diri siswa)
Faktor ini dapat berupa faktor psikologis dan fisiologis, faktor
fisik berasal dari keadaan jasmani dan faktor psikologis berasal dari
keadaan rohani. Faktor ini mungkin dapat berdiri sendiri tetapi
mungkin saling berhubungan, keadaan fisik yang terganggu akan
mempengaruhi pada psikologinya dan sebaliknya. Bagaimana juga
kedua saling berhubungan. Keadaan jasmani dan psikologis dalam
sudut pandang Islam berkaitan dengan sikap kepatuhan seseorang,
sebagaimana dalam firman Allah dalam surat asy-Syams surat 7
sampai dengan 10 yaitu :
Artinya : “dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, dan Sesungguhnya merugilah orang
yang mengotorinya”. (QS. Asy-Syams : 7-10)35
Ajaran Islam yang tertera pada ayat tersebut, menandakan
bahwa sebagai manusia harus belajar untuk menentukan antara baik
dan buruk, seperti sifat patuh pada perintah Allah dan diharapkan
menjauhi sikap kefasikan yang dapat mengotori dirinya sendiri.
Adapun yang termasuk faktor internal yang dapat
mempengaruhi seseorang dalam belajar diantaranya :
34
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,Op.Cit, hlm. 104. 35
RHA. Soenardjo, et.al., Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op.Cit, hlm. 1064.
24
1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya: penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh.
2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, yang terdiri atas faktor intelektif yang meliputi faktor
potensi yaitu kecerdasan dan bakat. Faktor kecakapan nyata yaitu
prestasi yang telah dimiliki.
3) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Dengan demikian keberhasilan proses belajar seseorang pelajar
dipengaruhi oleh faktor psikis maupun fisiknya (internalnya) dan tidak
lepas pula dari pengaruh eksternal, termasuk juga faktor sosial di mana
anak hidup dan bertempat tinggal serta melakukan kegiatan belajar
tersebut. 36
Faktor-faktor di atas dalam banyak hal sering saling berkaitan dan
mempengaruhi satu sama lain. seorang siswa yang bersikap conserving
terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal)
umpamanya, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang
sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya siswa yang berinteligensi
tinggi (faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya
(faktor eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih
mementingkan kualitas hasil pembelajaran.37
C. Strategi Pembelajaran Inquiri
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Inquiri
Salah satu metode mengajar yang akhir-akhir ini banyak di sekolah-
sekolah yang sudah maju adalah dengan model pembelajaran inquiri. Hal
tersebut disebabkan karena model pembelajaran inquiri merupakan suatu
cara untuk mengembangkan siswa belajar dengan aktif dan kreatif. Berikut
36
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Op.Cit, h. 130. 37
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Op.Cit., hlm. 132.
25
akan diuraikan mengenai pengertian model pembelajaran inquiri menurut
beberapa tokoh pendidikan.
Oemar Hamalik menjelaskan bahwa pengajaran berdasarkan strategi
inquiri berarti suatu strategi yang berpusat pada siswa, di mana kelompok-
kelompok siswa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap
pertanyaan-pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok
yang digariskan secara jelas.38
Sedangkan Ahmad Rohani berpendapat bahwa salam strategi
inquiri, struktur pengajaran/belajar bersifat ekstrovert (terbuka)
sepenuhnya. Peserta didik dilepas bebas untuk menemukan sesuatu
melalui proses “asimilisi” yaitu “memasukkan” hasil pengamatan ke
dalam struktur kognitif peserta didik yang telah ada dan proses
“akomodasi” yakni mengadakan perubahan-perubahan atau “penyesuaian”
dalam struktur kognitif yang lama hingga cocok/tepat dan sesuai dengan
fenomena baru yang diamati.39
Kemudian, W. Gulo memberikan pendapat pengertian strategi
inquiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki
secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.40
Sasaran
utama kegiatan mengajar pada strategi ini adalah : a) Keterlibatan siswa
secara maksimal dalam proses kegiatan belajar. Kegiatan belajar di sini
adalah kegiatan mental intelektual dan sosial emosional. b) Keterarahan
kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pengajaran. c)
Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (self belief) pada diri
siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inquiri.41
38
Oemar Hamalik, Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA,
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2003), hlm. 63. 39
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 37. 40
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grasindo, 2008), hlm. 84. 41
Ibid, hlm. 85.
26
Lebih lanjut Suryosubroto, menambahkan pentingnya menggunakan
strategi inquiri dalam pembelajaran, dengan alasan: a) Merupakan suatu
cara untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif. b) Dengan
menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan
setia dan tahan lama dalam ingatan, tak mudah dilupakan anak. c)
Pengertian yang ditemukan sendiri merupakan pengertian yang betul-betul
dikuasai dan mudah digunakan atau ditransfer dalam situasi lain. d)
Dengan menggunakan strategi inquiri, anak belajar menguasai salah satu
metode ilmiah yang akan dapat dikembangkan sendiri. e) Dengan metode
inquiri ini juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan
persoalan (problema) yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer
dalam kehidupan bermasyarakat.42
Dengan demikian dapat disimpulkan penulis bahwa model
pembelajaran inquiri diartikan sebagai suatu prosedur mengajar yang
mementingkan pengajaran perseorangan, manipulasi objek, teknik
percobaan dan merupakan suatu strategi yang unik, yang dapat dibentuk
oleh guru dalam berbagai cara, termasuk mengajarkan keterampilan
menyelidiki dan memecahkan masalah sebagai alat bagi siswa untuk
mencapai tujuan pendidikannya.
2. Pembelajaran dengan Metode Inquiri Suchman
Berdasarkan uraian pembelajaran inquiri umum, dapat dilihat bahwa
waktu dan sumber yang tersedia merupakan permasalahan dalam
pembelajaran. Menanggapi permasalahan ini Richard Suchman
mengembangkan suatu pembelajaran inquiri yang telah dimodifikasi. Hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh Suchman tentang mode inquiri ini
menunjukkan bahwa ketrampilan inquiri siswa meningkat dan motivasi
belajarnya juga meningkat.43
42
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),
hlm. 191. 43
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), hlm. 139.
27
Suchman berkeyakinan bahwa siswa akan lebih menyadari tentang
proses penyelidikannya dan mereka dapat diajarkan tentang prosedur
ilmiah secara langsung. Selanjutnya, Suchman berpendapat tentang
pentingnya membawa siswa kepada sikap bahwa semua pengetahuan
bersifat tentatif. Teori Suchman dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Mengajak siswa membayangkan seakan-akan dalam kondisi yang
sebenarnya.
b. Mengidentifikasi komponen-komponen yang berada di sekeliling
kondisi tersebut.
c. Merumuskan permasalahan dan membuat hipotesis pada kondisi
tersebut.
d. Memperoleh data dari kondisi tersebut dengan membuat pertanyaan
dan jawabannya “ya” atau “tidak”.
e. Membuat kesimpulan dari data-data yang diperolehnya.44
Pembelajaran inquiri dengan metode Suchman menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada siswa sebagai alternatif untuk
prosedur pengumpulan data. Ada dua kelebihan metode Suchman yaitu a)
penelitian dapat diselesaikan dalam waktu satu periode pertemuan. Waktu
yang singkat ini memungkinkan siswa dapat mengalami silus inquiri
dengan cepat dan dengan pelatihan mereka akan terampil melakukan
inquiri, b) lebih efektif dalam semua bidang di dalam kurikulum.45
Dengan demikian dapat dilihat bahwa perbedaan utama antara
inquiri Suchman dengan inquiri umum adalah pada proses pengumpulan
data. Suchman mengembangkan suatu metode penemuan baru menuntun
siswa mengumpulkan data melalui bertanya.
3. Proses Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inquiri
Pelaksanaan strategi pembelajaran inquiri dalam sistem belajar
mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang
44
Ibid, hlm. 139. 45
Ibid, hlm. 140.
28
final, tetapi anak didik diberi peluang untuk mencari dan menemukannya
sendiri dengan menggunakan teknik pendekatan pemecahan masalah.46
Tujuan menggunakan model pembelajaran inquiri agar siswa
terangsang oleh tugas dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan
masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam
kelompok. Diharapkan juga siswa mampu mengemukakan pendapatnya
dan merumuskan kesimpulan nantinya.47
Adapun secara garis besar proses
penerapan strategi inquiri adalah sebagai berikut :
a. Simulation. Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan atau
menyuruh anak didik membaca atau mendengarkan uraian yang
memuat permasalahan.
b. Problem statement. Anak didik diberi kesempatan mengidentifikasi
berbagai permasalahan. Sebagian besar memilihnya yang dipandang
paling menarik dan fleksibel untuk dipecahkan. Permasalahan yang
dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau
hipotesis yakni pernyataan (statement) sebagai jawaban sementara atau
pertanyaan yang diajukan.
c. Data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar
tidaknya hipotesis ini, anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber,
melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
d. Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi
dan sebagainya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila
perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
e. Verification atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan
tafsiran atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah
46
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Op.Cit., hlm. 22. 47
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Op.Cit, hlm. 76.
29
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak,
apakah terbukti atau tidak.
f. Generalization. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi,
anak didik belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu.48
Secara jelasnya strategi inquiri tidak hanya mengembangkan
kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk
pengembangan emosional dan pengembangan keterampilan. Pada
hakikatnya, inquiri ini merupakan suatu proses. Proses ini bermula dari
merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti,
menguji hipotesis dan menarik kesimpulan sementara, menguji
kesimpulan sementara supaya sampai pada kesimpulan yang pada taraf
tertentu diyakini oleh peserta didik yang bersangkutan.49
Semua tahap dalam proses inquiri tersebut merupakan kegiatan
belajar dari siswa. Guru berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut
pada proses belajar sebagai motivator, fasilitator, pengarah. Pada strategi
ekspositori murni, semua tahap itu dilakukan sendiri oleh guru. Guru yang
merumuskan masalah, guru yang menyusun hipotesis, guru yang mencari
bukti, guru yang membuktikan hipotesis dan yang merumuskan
kesimpulan. Semua perolehan guru pada setiap tahap diinformasikan
kepada peserta didik. Namun pada strategi inquiri semua itu dilakukan
oleh siswa.50
Maka, proses pengajaran harus dipandang sebagai simulus/
rangsangan yang dapat menantang peserta didik untuk merasa terlibat/
partisipasi dalam aktivitas pengajaran. Peranan guru hanyalah sebagai
fasilitator dan pembimbing atau pemimpin pengajaran yang demokratis,
sehingga diharapkan pesrta didik lebih bayak melakukan kegiatan sendiri
atau dalam bentuk kelompok memecahkan masalah atas bimbingan guru.51
48
Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Op.Cit, hlm. 22-23. 49
W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Op.Cit, hlm. 93. 50
Ibid, hlm. 94. 51
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Op.Cit, hlm. 39.
30
Dengan demikian dapat disimpulkan, setidaknya ada 5 tahap yang
harus ditempuh dalam menerapkan strategi inkuri, yaitu: 1) Merumuskan
masalah untuk dipecahkan peserta didik. 2) Penetapan jawaban sementara/
pengajuan hipotesis. 3) Peserta didik mencari informasi, data dan fakta
yang diperlukan untuk menjawab/memecahkan masalah dan menguji
hipotesis. 4) Menarik kesimpulan dari jawaban/generalisasi, dan 5)
Aplikasi kesimpulan/generalisasi dalam situasi baru.
4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inquiri
Adapun pembelajaran inkuri ini memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak
persediaan dan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa,
andaikata siswa itu dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin.
Kekuatan dari proses penemuan datang dari usaha untuk menemukan;
jadi seorang belajar bagaimana belajar itu.
b. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan
mungkin merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh; dalam arti
pendalaman dari pengertian retensi dan transfer.
c. Strategi inkuri membangkitkan gairah pada siswa, misalnya: siswa
merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan
kadang-kadang kegagalan.
d. Strategi ini memberi kesempatan pada siswa untuk bergerak maju
sesuai dengan kemampuannya sendiri.
e. Strategi ini dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses
penemuan. Dalam memungkinkan siswa sanggup mengatasi kondisi
yang mengecewakan.
f. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya: memberi kesempatan kepada
mereka dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide.
Guru menjadi teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang
“jawaban”-nya belum diketahui sebelumnya.
31
g. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk
menemukan kebenaran akhir dan mutlak.52
Selain itu, strategi inkuri juga memiliki kelemahan, yaitu sebagai
berikut:
a. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk belajar cara
belajar ini. Misalnya: siswa yang lamban mungkin bingun dalam
usahanya mengembangkan pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal
yang abstrak, atau menemukan saling ketergantungan antara pengertian
dalam suatu obyek atau dalam usahanya menyusun suatu hasil
penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai mungkin
akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada
siswa yang lain.
b. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya:
sebagian besar waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa
menemukan teori-teori, atau menemukan bagaimana ejaan dari bentuk
kata-kata tertentu.
c. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan
guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran
secara tradisional.
d. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu
mementingkan memperoleh pengertian yang kurang memperhatian
diperolehnya sikap dan keterampilan. Sedangkan sikap dan
keterampilan diperlukan untuk memperoleh pengertian atau sebagai
perkembangan emosional sosial secara keseluruhan.
e. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berfikir
kreatif, kalau pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah
diseleksi terlebih dahulu oleh guru, demikian pula proses-proses di
bawah pembinaannya. Tidak semua pemecahan masalah menjamin
52
B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Op.Cit, hlm. 201.
32
penemuan dalam penuh arti. Pemecahan masalah dapat bersifat
membosankan mekanisasi, formalitas dan pasif.53
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian diartikan sebagai jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut bisa berupa
pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan atau
variabel mandiri (deskripsi).54
Jadi, hipotesis mempunyai peranan yang
penting dalam membuktikan tujuan yang jelas dan tegas bagi penelitian, juga
membantu dalam menentukan arah yang akan ditempuh dan menghindari dari
ketidakterarahnya serta tidak bertujuannya suatu penelitian.
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar
sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah
minat dan hasil belajar peserta didik kelas V SD 2 Bolo Demak dapat
ditingkatkan dengan pembelajaran bersiklus yang berorientasi kepada
penggunaan strategi pembelajaran inquiri.
53
Ibid, hlm. 202. 54
Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 84.
33
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian (reseach) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka
pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian tidak pernah dimaksudkan
sebagai suatu pemecahan (solusi) langsung bagi permasalahan yang dihadapi,
karena penelitian merupakan bagian saja dari usaha pemecahan masalah yang
lebih besar. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban
terhadap permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang
dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
Adapun jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang
dikategorikan studi kasus dan penelitian lapangan. Tujuannya adalah
mempelajari secara intensif latar belakang, status terakhir, dan interaksi
lingkungan yang terjadi pada suatu satuan sosial seperti individu, kelompok,
lembaga atau komunitas.1
B. Subjek Penelitian
Subyek yang akan diteliti atau sampel yang akan ditelti adalah peserta
didik yang kelas V SD 2 Bolo Demak. Kelas tersebut dirasa banyak peserta
didik yang mengalami gangguan perhatian dan tidak sedikit peserta didik
membuat gaduh, sehingga peserta didik tersebut kurang dapat memusatkan
perhatiannya dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas. Akibatnya
peserta didik kurang dapat mengetahui dan memahami materi pelajaran yang
diajarkan oleh guru dan memperoleh prestasi belajar rendah, sehingga proses
pembelajaran pendidikan agama Islam menjadi tidak efektif dan efisien.
C. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid dalam penelitian, maka peneliti
menggunakan beberapa metode yang diharapkan melengkapi data penelitian.
Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode sebagai berikut :
1Syaifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), hlm. 8.
34
1. Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua
diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan dengan observasi digunakan bila penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan
bila responden yang diamati tiak terlalu besar.2
Metode ini dilakukan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berlangsung di kelas
dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiri dalam upaya
meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.
2. Metode Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan
diri pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada
pengetahuan atau keyakinan pribadi.3
Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi proses
pembelajaran yang selama ini berlangsung dan kendala apa saja yang
dihadapi oleh seseorang guru, wawancara disini adalah dengan kepala
sekolah, dan peserta didik kelas V SD 2 Bolo Demak.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu metode yang dipergunakan untuk mencari
data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan transkip, buku,
prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. Dibanding dengan metode lain,
maka metode ini agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan
2Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 203. 3Ibid, hlm. 194.
35
sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi
yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati.4
Metode ini digunakan untuk memperoleh informasi dari bermacam-
macam sumber data berupa silabus, lembar absen peserta didik, foto
pembelajaran, lembar evaluasi dan lain sebagainya yang dianggap
menunjang penelitian di SD 2 Bolo Demak.
4. Metode Tes
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan
pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Salah tes yang digunakan adalah tes prestasi yaitu
tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah
mempelajari sesuatu.5
Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar pada
salah satu materi pendidikan agama Islam. Tes ini diberikan pada peserta
didik kelas V yang diberikan setelah pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran inquiri. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, jadi tes akhir
siklus dilakukan sebanyak dua kali. Tes yang digunakan berbentuk pilihan
ganda (multiple choice) dengan empat pilihan jawaban. Dari data tes
inilah yang dijadikan acuan untuk menarik simpulan pada akhir
penelitian.
D. Prosedur Kinerja Penelitian Tindakan Kelas
Kegiatan ini dirancang dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
kegiatan ini diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama
Islam peserta didik. Tahapan langkah disusun dalam siklus penelitian. Setiap
siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Penelitian ini dirancang dalam 2 siklus, antara lain :
4Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2002), hlm. 206. 5Subana dan Moersetyo Rahadi, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm.
28-29.
36
1. Siklus I
Berikut akan diuraikan tahapan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus I.
Tabel 3.1
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus I
No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
1 Perencanaan - Peneliti mempelajari kurikulum madrasah kelas
V, merancang Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan lembar kerja peserta didik,
membuat soal kuis, membuat soal tes beserta
kisi-kisinya. RPP berisi tentang skenario
pembelajaran yang harus dilaksanakan dalam
pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
2 Pelaksanaan - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
melakukan appersepsi menyampaikan materi
pendidikan agama Islam.
- Guru mempertegas materi pendidikan agama
Islam yang sedang dipelajari.
- Guru menghadapkan peserta didik pada pokok
materi pendidikan agama Islam dengan strategi
pembelajaran inquiri.
- Peserta didik berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran inquiri dan menyarankan membuat
catatan yang dianggap penting untuk dicatat.
- Peserta didik secara mandiri diberi kesempatan
mempelajari materi yang akan didiskusikan
dalam strategi pembelajaran inquiri.
37
- Peserta didik dalam strategi pembelajaran inquiri
dibagi menjadi 4 kelompok yang tiap kelompok
terdiri dari 5 sampai 6 orang.
- Peserta didik/kelompok diberi soal/permasalahan
dan diminta untuk mendiskusikan tentang materi
pendidikan agama Islam yang diajarkan.
- Guru membimbing peserta didik yang sedang
melakukan diskusi dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan baik tugas individu
maupun kelompok.
- Setelah peserta didik/kelompok selesai
mengerjakan tugas baik individu maupun
kelompok, menunjukkan hasilnya untuk ditarik
kesimpulan.
- Guru memberikan tes akhir siklus
3 Pengamatan - Mengamati apakah peserta didik sudah aktif
dalam melakukan pembelajaran inquiri.
- Peneliti mengamati dan memberikan penilaian
pada setiap kegiatan yang dilakukan peserta
didik. Dimulai dari proses awal hingga akhir
pembelajaran.
- Guru mengamati jalannya peserta didik yang
melakukan pembelajaran model inuiri, apakah
ada kendala-kendala yang dihadapi peserta didik.
Pada bagian-bagian mana peserta didik
mengalami kesulitan dalam melakukan diskusi
kelompok.
- Guru melakukan evaluasi terhadap individu-
individu yang aktif dan tidak aktif dalam
38
melakukan pembelajaran inquiri.
- Menganalisis data hasil tes siklus I serta hasil
observasi.
4 Refleksi - Guru membuat refleksi dan kesimpulan
sementara terhadap pelaksanaan siklus I.
- Merefleksikan kegiatan peserta didik, apakah
terdapat peningkatan yang kongkrit dan bisa
diamati melalui indikator (kognitif, afektif dan
psikomotorik) proses pembelajaran.
- Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan
perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian
dalam siklus II.
2. Siklus II
Berikut akan diuraikan tahapan Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
Siklus II.
Tabel 3.2
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Siklus II
No Kegiatan Rencana Pelaksanaan
1 Perencanaan - Meninjau kembali Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan lembar kerja peserta didik yang
disusun dengan mengacu pada penggunaan
pembelajaran inquiri. Disini benar-benar
disiapkan lebih terarah pada indikator
pencapaian. Perkenaan pada kemampuan
individual, karena pada akhirnya dilakukan
evaluasi, untuk mengetahui hasil belajar yang
telah dilakukan.
- Menyiapkan instrumen tes akhir dan meninjau
39
lebih detail tentang indikator penelitian.
- Mempersiapkan bantukan khusus pada peserta
didik-peserta didik yang belum terlihat aktif atau
bermasalahan dalam pembelajaran inquiri.
2 Pelaksanaan - Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
melakukan appersepsi menyampaikan materi
pendidikan agama Islam yang diajarkan.
- Guru mempertegas materi pendidikan agama
Islam yang sedang dipelajari.
- Guru menghadapkan peserta didik pada pokok
materi pendidikan agama Islam dengan model
pembelajaran inquiri.
- Peserta didik berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran inquiri dan menyarankan peserta
didik untuk membuat catatan seperlunya.
- Secara mandiri, peserta didik diberi kesempatan
mempelajari sendiri tentang materi pendidikan
agama Islam sebelum pembelajaran model
inquiri.
- Peserta didik dalam pembelajaran inquiri dibagi
menjadi 4 kelompok yang tiap kelompok terdiri
dari 5 sampai 6 orang.
- Peserta didik/kelompok diberi soal/permasalahan
dan diminta untuk mendiskusikan tentang materi
pendidikan agama Islam.
- Guru membimbing peserta didik yang sedang
melakukan diskusi dalam memecahkan
permasalahan yang diberikan baik tugas individu
40
maupun kelompok.
- Setelah peserta didik/kelompok selesai
mengerjakan tugas baik individu maupun
kelompok, menunjukkan hasilnya untuk ditarik
kesimpulan.
- Guru kembali memberikan tes akhir silus kepada
peserta didik. Soal dibuat mirip yang pertama,
mungkin soalnya dengan dengan yang lain.
Diharapkan pada siklus II ini peserta didik lebih
baik dan aktif dari pada siklus I. teknik yang
dilakukan pada kesempatan ini benar-benar
memperhatikan keaktifan individu.
3 Pengamatan - Mengamati setiap kegiatan yang dilakukan
peserta didik, dilihat secara jeli terhadap semua
indikator pencapaian (kognitif, afektif dan
psikomotorik).
- Guru mengamati jalannya model pembelajaran
inquiri tahap pertama dan kedua, pengamatan ini
lebih ditekankan pada pencapaian dan ketepatan
menyelesaikan.
- Menganalisis data hasil tes siklus II dan
observasi.
4 Refleksi - Guru menganalisa hasil pengamatan, hasil tes,
selajutnya membuat suatu kesimpulan terhadap
pencapaian indikator. Diharapkan pada siklus ini
indikator pencapainnya dapat dipenuhi.
- Mengevaluasi hasil kesimpulan indikator
(kognitif, afektif, psikomotorik) dan indikator
soal lembar kegiatan pembelajaran.
41
E. Analisis Data Penelitian
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode
deskriptif. Data hasil penelitian yang sudah terkumpul kemudian dianalisis
sebagai berikut:
1. Data hasil pengisian kuesioner sebelum dan sesudah tindakan dihitung
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Membaca setiap jawaban yang dipilih oleh siswa pada lembar
kuesioner baik sebelum tindakan maupun sesudah tindakan.
b. Memberikan skor pada lembar kuesioner yang sudah diisi oleh siswa.
Sistem penskoran menggunakan skala Likert. Untuk pernyataan
sangat setuju (SS) diberi skor 4, setuju (S) diberi skor 3, tidak setuju
(TS) diberi skor 2, dan sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1.6
c. Merekapitulasi skor hasil pengisian sesudah tindakan untuk
mengetahui minat siswa kemudian dimasukkan dalam kategori minat
siswa. Kemudian data diolah dengan menentukan rata-rata masing-
masing item pernyataan berdasarkan jawaban peserta didik sebagai
berikut :
Rata-rata per item = didik pesertajumlah
itemper skor jumlah
d. Selanjutnya untuk tiap-tiap item pernyataan, hasil rata-rata dapat
diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.3
Tabel Interpretasi Minat Siswa
Rata-rata Interpretasi
1,0 – 1,9 Sangat Negatif
2,0 – 2,9 Negatif
3,0 – 3,9 Positif
4,0 – 5,0 Sangat positif
6Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Op.Cit, hlm. 135.
42
2. Data hasil belajar pendidikan agama Islam peserta didik dihitung dengan
menggunakan rumus:
a. Merekapitulasi nilai hasil belajar PAI siswa setiap akhir siklus yang
dihitung dengan menggunakan rumus:
Nilai = 100soaljumlah
benar yangjawaban jumlah x
b. Menghitung rata-rata nilai hasil belajar PAI peserta didik setiap akhir
siklus dengan menggunakan rumus:7
N
XX
Keterangan:
X = nilai rata-rata kelas
ΣX = jumlah nilai
N = banyaknya siswa
c. Menginterpretasi nilai hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang
telah diperoleh berdasarkan skala penilaian raport sebagai berikut :
Tabel 3.4
Tabel Interpretasi Hasil Belajar PAI
Rata-rata Interpretasi
86 – 100 Sangat Memuaskan
71 – 85 Memuaskan
56 – 70 Cukup Memuaskan
41 – 55 Kurang Memuaskan
< 40 Sangat Kurang Memuaskan
7Sugiono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 43
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pembelajaran
1. Pembelajaran Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 April 2011. Tanggal 1
April 2011 untuk kegiatan pembelajaran yang pertama, sedangkan tanggal
3 April 2011 satu jam pelajaran untuk tes akhir siklus I. Pelaksanaan setiap
siklus mencakup empat tahap, yaitu (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c)
pengamatan, dan (d) refleksi. Uraian pelaksanaan siklus I adalah sebagai
berikut:
1.1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
mengartikan al-Qur’an surat pendek pilihan.
b. Merancang desain pembelajaran sebagai pedoman dalam
pembelajaran.
c. Membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa yang dibagi
berdasarkan urutan absensi.
d. Menentukan soal sebagai sarana untuk pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi di akhir pertemuan siklus I untuk mengukur
keberhasilan siswa.
f. Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pembelajaran baik
untuk guru maupun untuk siswa.
1.2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan desain pembelajaran pokok bahasan
perbandingan senilai sesuai dengan desain pembelajaran yang telah dibuat.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Membuka Pelajaran
Hal-hal yang dilaksanakan dalam membuka pelajaran yaitu:
44
1) Mengucap salam, menanyakan kabar pada siswa,berdoa sebelum
mengajar.
2) Membaca Asma’ul Husna.
3) Guru mengabsen siswa.
4) Appersepsi (guru menyuruh siswa untuk membaca QS. Al-Fiil).
b. Kegiatan Inti
Kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
- Siswa melafalkan QS. Al-Fiil dengan bimbingan guru.
- Guru membagikan soal pada kelompok untuk diselesaikan.
- Siswa mencari bacaan tajwid pada QS. Al-Fiil.
2) Elaborasi
- Siswa mengartikan QS. Al-Fiil secara bergantian.
- Siswa mendiskusikan bacaan tajwid pada QS. Al-Fiil dengan
bimbingan guru.
- Siswa menjelaskan isi kandungan QS. Al-Fiil dengan bimbingan
guru.
3) Konfirmasi
- Guru mengadakan tanya jawab tentang QS. Al-Fiil.
- Siswa mengamati arti QS. Al-Fiil ayat demi ayat.
- Siswa menyimpulkan isi kandungan QS. Al-Fiil.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menyuruh siswa untuk menghafalkan QS. Al-Fiil beserta
artinya.
2) Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.
3) Guru mengucap salam pada siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawabnya.
1.3. Tahap Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan berkolaborasi oleh peneliti
dengan guru lain untuk mengamati dan mengevaluasi proses pembelajaran,
terutama keaktifan dan cara kerja siswa dalam kelompok.
45
a. Mengamati apakah peserta didik sudah aktif dalam melakukan
pembelajaran inquiri.
b. Peneliti mengamati dan memberikan penilaian pada setiap kegiatan
yang dilakukan peserta didik. Dimulai dari proses awal hingga akhir
pembelajaran.
c. Guru mengamati jalannya peserta didik yang melakukan pembelajaran
model inquiri, apakah ada kendala-kendala yang dihadapi peserta
didik. Pada bagian-bagian mana peserta didik mengalami kesulitan
dalam melakukan diskusi kelompok.
d. Guru melakukan evaluasi terhadap individu-individu yang aktif dan
tidak aktif dalam melakukan pembelajaran inquiri.
e. Menganalisis data hasil tes siklus I serta hasil observasi.
1.4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan pengamatan selama pembelajaran di dalam
kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala yang dilakukan.
a. Dari pengamatan kolaborator terhadap kemampuan guru dalam
mengelola kelas dan kelompok diperoleh temuan sebagai berikut.
1) Guru dalam menyampaikan materi pelajaran PAI, waktu yang
digunakan sudah cukup efisien, sesuai dengan alokasi waktu yang
ditentukan.
2) Guru tidak menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis, hanya
dinyatakan secara lisan. Sehingga siswa sering lupa apa yang
hendak dipelajari dan beberapa siswa ada menanyakan kembali.
3) Dalam mengelola siswa menjadi beberapa kelompok untuk
kegiatan diskusi membutuhkan waktu yang cukup menyita, namun
dapat disiasati dengan menegaskan siswa diberi waktu beberapa
menit untuk berada di kelompoknya masing-masing.
b. Dari pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam kegiatan belajar di
dalam kelas diperoleh temuan sebagai berikut.
1) Semua siswa sudah siap mengikuti pelajaran.
2) Semua siswa antusias mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.
46
3) Siswa sudah cukup baik dalam etika diskusi kelompok.
4) Ada kelompok yang kurang berani memberikan tanggapan
terhadap hasil yang disajikan kelompok lain.
5) Masih ada ketua kelompok yang belum dapat mengelola kerjasama
dalam kelompoknya.
6) Penyaji yang merupakan wakil dari kelompok siswa masih ada
yang canggung dalam menyajikan hasil di depan kelas.
7) Untuk pengamatan keseluruhan terhadap kegiatan belajar sudah
berlangsung baik, walaupun masih ada kekurangan yang
ditampilkan siswa, yang belum mengikuti KBM secara maksimal.
Hal ini disebabkan dari faktor yang rendah kemampuannya
dalam menguasai materi pelajaran. Monitoring yang dilaksanakan
kepada siswa melalui pengamatan dengan item pertanyaan yang
disusun diperoleh gambaran bahwa diadakan pembelajaran kelompok,
siswa merasa dibantu dalam berpikir untuk menyelesaikan soal-soal.
Ditemukan jawaban dari beberapa siswa yang menyatakan
bahwa bersaing untuk kreatif, berpikir kritis, percaya diri dalam
menyalurkan kemampuannya kepada teman kelompok.
c. Adapun hasil penelitian melalui pengamatan kepada siswa diperoleh
hasil-hasil sebagai berikut :
1) Siswa dalam menyelesaikan masalah secara kelompok belum
berjalan dengan baik.
2) Siswa masih kurang aktif dalam membahas soal dan maih ada
dominasi oleh anggota kelompok yang pandai saja.
3) Anggota kelompok belum sepenuhnya mengerjakan secara
kerjasama antar anggota kelompok.
4) Penyelesaian tugas kelompok ada yang dikerjakan oleh salah
seoarang anggota kelompok.
Namun dapat dikatakan bahwa secara garis besar pelaksanaan siklus
I berlangsung baik, akan tetapi kegiatan pada siklus I perlu diulang agar
kemampuan siswa dapat lebih baik.
47
2. Pembelajaran Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 5 dan 7 April 2011. Tanggal 5
April 2011 untuk kegiatan pembelajaran yang pertama, sedangkan tanggal
7 April 2011 satu jam pelajaran untuk tes akhir siklus II. Pelaksanaan
setiap siklus mencakup empat tahap, yaitu (a) perencanaan, (b)
pelaksanaan, (c) pengamatan, dan (d) refleksi. Uraian pelaksanaan siklus I
adalah sebagai berikut:
2.1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Guru menentukan pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu mengenal
rasul-rasul Allah.
b. Merancang desain pembelajaran sebagai pedoman dalam
pembelajaran.
c. Membentuk kelompok beranggotakan 5-6 orang siswa yang dibagi
berdasarkan urutan absensi.
d. Menentukan soal sebagai sarana untuk pembelajaran.
e. Menyusun alat evaluasi di akhir pertemuan siklus II untuk mengukur
keberhasilan siswa.
f. Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pembelajaran baik
untuk guru maupun untuk siswa.
2.2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini dilaksanakan desain pembelajaran pokok bahasan
perbandingan senilai sesuai dengan desain pembelajaran yang telah dibuat.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Membuka Pelajaran
Hal-hal yang dilaksanakan dalam membuka pelajaran yaitu:
1) Mengucap salam, menanyakan kabar pada siswa, berdoa sebelum
mengajar.
2) Membaca Asma’ul Husna.
3) Guru mengabsen siswa.
4) Appersepsi (tanya jawab tentang materi lalu).
48
b. Kegiatan Inti
Kegiatan yang dilaksanakan secara garis besar adalah sebagai berikut:
1) Eksplorasi
- Siswa menghafal nama-nama rasul Allah SWT.
- Siswa menjelaskan pengertian rasul Allah SWT.
- Siswa menyebutkan nama-nama rasul.
- Siswa menjelaskan tugas pada nabi dan rasul.
2) Elaborasi
- Diskusi kelompok tentang pengertian nabi dan rasul.
- Masing-masing kelompok menghafalkan nama rasul dan nabi.
- Menyebutkan tugas-tugas para rasul.
3) Konfirmasi
- Guru mengadakan tanya jawab tentang pengertian dan tugas
rasul Allah SWT.
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang telah
dibahas dalam forum diskusi.
- Siswa membuat kesimpulan dan rangkuman materi yang telah
dibahas.
c. Kegiatan Penutup
1) Guru menyuruh siswa untuk menghafalkan nama-nama rasul
Allah.
2) Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah.
3) Guru mengucap salam pada siswa sebelum keluar kelas dan siswa
menjawabnya.
2.3. Tahap Pengamatan
Dalam tahap ini dilakukan pengamatan berkolaborasi oleh peneliti
dengan guru lain untuk mengamati dan mengevaluasi proses pembelajaran,
terutama keaktifan dan cara kerja siswa dalam kelompok.
a. Mengamati setiap kegiatan yang dilakukan peserta didik, dilihat secara
jeli terhadap semua indikator pencapaian (kognitif, afektif dan
psikomotorik).
49
b. Guru mengamati jalannya model pembelajaran inquiri tahap pertama
dan kedua, pengamatan ini lebih ditekankan pada pencapaian dan
ketepatan menyelesaikan.
c. Menganalisis data hasil tes siklus II dan observasi.
2.4. Tahap Refleksi
Setelah melaksanakan pengamatan selama pembelajaran di dalam
kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala yang dilakukan.
a. Dari pengamatan kolaborator terhadap kemampuan guru dalam
mengelola kelas dan kelompok diperoleh temuan sebagai berikut.
1) Guru dalam menyampaikan materi pelajaran PAI, waktu yang
digunakan sudah efisien karena sudah mampu memperbaiki
pengalaman dari tindakan siklus I.
2) Guru menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis. Kegiatan ini
dilakukan agar pembelajaran dapat berlangsung sesuai tujuan yang
diharapkan sesuai dengan yang telah ditulis di papan tulis.
3) Pengelolaan kelas dalam membentuk kelompok berjalan dengan
cepat dan tertib.
b. Dari pengamatan terhadap kemampuan siswa dalam kegiatan belajar di
dalam kelas diperoleh temuan sebagai berikut.
1) Semua siswa sudah siap mengikuti pelajaran.
2) Siswa aktif dalam mengerjakan soal secara kelompok atas dasar
kemampuan sendiri-sendiri dan kerjasama untuk membahas soal.
3) Keaktifan belajar siswa sudah menunjukkan sebagaimana layaknya
kelompok, dan semua kelompok sudah berani memberikan
tanggapan terhadap hasil yang disajikan kelompok lain.
4) Penyaji yang merupakan wakil dari kelompok siswa sudah tidak
ada yang canggung dalam menyajikan hasil di depan kelas.
5) Untuk pengamatan keseluruhan terhadap kegiatan belajar sudah
berlangsung baik, dan kegiatan KBM berjalan secara maksimal.
Hal ini disebabkan rata-rata siswa sudah mampu dalam
menguasai materi pelajaran dengan baik. Monitoring yang
50
dilaksanakan kepada siswa melalui wawancara dengan item pertanyaan
yang disusun diperoleh gambaran bahwa diadakan pembelajaran
kelompok, siswa merasa dibantu dalam berpikir untuk menyelesaikan
soal-soal. Hasil monitoring guru pengamat siswa yang menyatakan
bahwa bersaing untuk kreatif, berpikir kritis, percaya diri dalam
menyalurkan kemampuannya kepada teman kelompok.
c. Adapun hasil penelitian melalui pengamatan kepada siswa diperoleh
hasil-hasil sebagai berikut :
1) Siswa senang mengerjakan tugas kelompok secara berkelompok.
2) Siswa aktif bertanya kepada teman kelompok, jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan soal-soal.
3) Siswa selalu belajar teratur supaya mendapat nilai baik.
4) Siswa berusaha memperbaiki kesalahan-kesalahan yang merasa
dirinya kurang mampu dalam pemahaman materi.
Secara garis besar pelaksanaan siklus II berlangsung baik, akan
tetapi kegiatan pada siklus II perlu diadakan perbaikan untuk kegiatan-
kegiatan pembelajaran selanjutnya.
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Analisis Hasil Angket Minat Peserta Didik
Pada prinsipnya proses pembelajaran tindakaan kelas ini mengarah
kepada penggunaan strategi inquiri dalam mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam disusun untuk
merangsang minat belajar peserta didik.
Adapun untuk mengetahui tingkatan minat peserta didik, maka
diberikan kuesioner pada masing-masing peserta didik yang dijadikan
kelas eksperimen. Berikut hasil rekapitulasi angket minat peserta didik
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan
strategi inquiri dalam menyelesaikan permasalahan. Kemudian data diolah
dengan menentukan rata-rata masing-masing item pernyataan berdasarkan
jawaban peserta didik sebagai berikut :
51
Rata-rata per item = didik pesertajumlah
itemper skor jumlah
Contoh perhitungan item nomor 1
Diketahui :
Jumlah skor per item nomor 1 yaitu 125
Jumlah peserta didik sebagai sampel yaitu 34
Rata-rata per item = 34
125
= 3,7
Setelah diketahui nilai rata-rata peritem, langkah selanjutnya adalah
mengkonsultasikan dengan tabel interpretasi minat siswa pada tabel 3.3 di
bab 3 sebelumnya. Kemudian secara keseluruhan hasil minat siswa dapat
dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.1
Data Hasil Pengolahan Kuesioner Minat Belajar PAI dengan
Menggunakan Strategi Pembelajaran Inquiri
No Pernyataan Rata2 Interpretasi
1 Saya tertarik dengan pembelajaran PAI
menggunakan strategi pembelajaran inquiri
3,7 Positif
2 Pembelajaran PAI menggunakan strategi
pembelajaran inquiri membuat saya semangat
belajar
3,6 Positif
3 Pembelajaran PAI dengan menggunakan
strategi pembelajaran inquiri membuat saya
senang berdiskusi dengan teman-teman
3,6 Positif
4 Dengan belajar menggunakan strategi
pembelajaran Inquiri membuat saya lebih
tertantang untuk belajar PAI dengan giat
3,4 Positif
5 Dalam pembelajaran PAI menggunakan
strategi pembelajaran inquiri, ketika ada
kesulitan dalam mengerjakan soal, teman
sekelompok saling bantu
3,5 Positif
6 Dengan menggunakan strategi pembelajaran
inquiri, menjadikan saya lebih berpengalaman
dalam belajar PAI
3,5 Positif
52
7 Dengan menggunakan strategi pembelajaran
inquiri, saya lebih terampil dan berfikir kreatif
dalam menyelesaikan soal PAI yang diberikan
3,5 Positif
8 Pembelajaran PAI dengan strategi
pembelajaran inquiri, memunculkan
keingintauan saya lebih tinggi
3,4 Positif
9 Pembelajaran PAI dengan strategi
pembelajaran inquiri, menimbulkan rasa
kebersamaan dalam belajar kelompok
3,7 Positif
10 Saya mampu menyelesaikan soal PAI yang
diberikan dengan cepat, ketika menggunakan
strategi pembelajaran inquiri
3,5 Positif
11 Soal PAI yang diberikan membuat saya
berfikir untuk mendapatkan jawaban dengan
benar, ketika menggunakan strategi
pembelajaran inquiri
3,5 Positif
12 Dalam pembelajaran PAI menggunakan
strategi inquiri, soal-soal yang diberikan
membuat saya penasaran untuk
menyelesaikannya
3,5 Positif
13 Pembelajaran PAI menggunakan strategi
inquiri memberi kesempatan pada saya untuk
bergerak maju sesuai dengan kemampuan
saya sendiri
3,0 Positif
14 Pembelajaran PAI dengan strategi inquiri
dapat membantu memperkuat pribadi saya
dengan bertambahnya kepercayaan pada diri
sendiri melalui proses-proses penemuan
4,0 Sangat Positif
15 Strategi pembelajaran PAI dengan inquiri
membantu perkembangan saya untuk
menemukan kebenaran akhir dan mutlak
3,2 Positif
Dari tabel di atas, dapat dikatakan bahwa terdapat peningkatan
minat peserta didik. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
Pendidikan Agama Islam menggunakan strategi inquiri dapat dikatakan
positif karena dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
53
2. Analisis Hasil Tes
Untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini, maka dilakukan
analisa hasil tes. Tes yang dilaksanakan terdiri dari tes akhir siklus I dan
tes akhir siklus II. Analisis masing-masing tes sebagai berikut :
a. Tes Akhir Siklus I
Pada akhir siklus I dilaksanakan tes dengan tujuan untuk
mengetahui hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa. Tes akhir
siklus I dilaksanakan setelah pelaksanaan pembelajaran tindakan
kelas pada pertemuan kedua setelah pelaksanaan tindakan kelas
berakhir, dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat hasil
belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang telah dicapai. Adapun
data rekapitulasi tes akhir siklus I diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.2
Nilai Akhir Siklus I Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Peserta Didik Kelas V di SD 2 Bolo Demak
No Nilai Frekuensi Jumlah
1 62 1 62
2 70 2 140
3 72 1 72
4 76 2 152
5 78 4 312
6 80 4 320
7 82 5 410
8 84 2 168
9 86 3 258
10 88 2 176
11 90 3 270
12 92 1 92
13 94 1 94
14 96 3 288
Total 34 2814
54
Sehingga dapat dilihat nilai rata-rata hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada siklus I
melalui perhitungan dengan rumus:
M = N
fX
= 34
2814
= 82,76
Setelah diketahui perhitungan di atas, maka menujukkan bahwa
nilai rata-rata (mean) untuk hasil belajar Pendidikan Agama Islam
peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada siklus I adalah 82,76.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk indikator
pembelajaran mengartikan al-Qur’an surat pendek pilihan, nilai yang
didapatkan memuaskan.
b. Tes Akhir Siklus II
Pada akhir siklus II dilaksanakan tes dengan tujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
Tes akhir siklus II dilaksanakan setelah pelaksanaan pembelajaran
tindakan kelas pada pertemuan kedua setelah pelaksanaan tindakan
kelas berakhir, dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana
peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa yang telah
dicapai. Adapun data rekapitulasi tes akhir siklus II diperoleh data
sebagai berikut :
Tabel 4.3
Nilai Akhir Siklus II Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Peserta Didik Kelas V di SD 2 Bolo Demak
No Nilai Frekuensi Jumlah
1 78 1 78
2 80 2 160
3 84 1 84
4 86 4 344
55
5 88 6 528
6 90 6 540
7 92 2 184
8 94 3 282
9 96 2 192
10 98 2 196
11 100 5 500
Total 34 3088
Sehingga dapat dilihat nilai rata-rata peningkatan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak
pada siklus II melalui perhitungan dengan rumus:
M = N
fX
= 34
3088
= 90,82
Setelah diketahui perhitungan di atas, maka menujukkan bahwa
nilai rata-rata (mean) untuk hasil belajar Pendidikan Agama Islam
peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada siklus II adalah
90,82. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk indikator
pembelajaran mengenal Rasul-rasul Allah, nilai yang didapatkan
sangat memuaskan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Hasil Angket Minat Peserta Didik
Dengan menggunakan instrumen angket memperlihatkan bahwa
minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran sudah meningkat. Hal
tersebut ditandai dengan banyaknya muncul pertanyaan dari peserta didik
di samping guru juga memberikan pertanyaan kepada peserta didik. Hanya
saja, secara kuantitas, frekuensi pertanyaan masih perlu ditambah agar
56
distribusinya merata, prinsip pemindahan giliran pertanyaan dapat sesuai
porsinya.
Analisis terhadap peningkatan minat peserta didik dalam menjawab
pertanyaan dan mengemukakan pendapat tentang hal-hal yang berkaitan
dengan materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam menunjukkan
bahwa peserta didik terlihat antusias dalam pembelajaran yang dilakukan.
Selain itu tujuan dari proses pembelajaran adalah pada aspek sikap
(afektif). Sikap merupakan cerminan dari minat, motivasi, perasaan dan
semacamnya. Proses pembelajaran dapat menyenangkan atau
membosankan tergantung pada cara guru mengorganisasi kelas serta
strategi pembelajarang yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini sikap
siswa terhadap suatu kondisi pembelajaran sangat mempengaruhi
keberhasilan proses belajar mengajar. Oleh karena itu sikap peserta didik
harus diperhatikan dalam pembelajaran
Berdasarkan analisis kuesioner pada tabel 4.1 dapat diperoleh
kesimpulan bahwa peserta didik rata-rata memberikan tanggapan positif
terhadap semua pernyataan tentang penggunaan strategi pembelajaran
inquiri.
2. Hasil Belajar PAI Peserta Didik
Hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang diperoleh siswa pada
siklus I menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan sebelum diberi
pembelajaran dengan strategi pembelajaran inquiri. Kondisi seperti ini
sesuai dengan pernyataan bahwa strategi yang digunakan guru secara lebih
variatif akan mendorong siswa untuk belajar secara aktif, sehingga
penyajian materi pelajaran oleh guru akan lebih menarik. Pembelajaran
yang sebelumnya bersifat abstrak dan teoretis, sehingga siswa tidak aktif
dalam pembelajaran dan menimbulkan kebosanan terhadap pembelajaran
yang dilakukan berubah menjadi menarik.
Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiri merupakan langkah
yang tepat. Dengan strategi pembelajaran inquiri ini siswa menjadi lebih
57
paham, karena pembelajaran menjadi lebih konkrit dan realistis. Strategi
pembelajaran inquiri merupakan sesuatu metode penemuan yang
diwujudkan sebagai curahan perasaan atau pikiran. Penggunaan strategi
pembelajaran inquiri dapat meningkatkan pemahaman siswa akan materi
yang disampaikan guru. Oleh karena itu tak heran jika dalam siklus I
penelitian sudah terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiri
juga mengikis kesan verbalisme dalam pembelajaran pendidikan Agama
Islam. Guru cenderung lebih mengurangi komunikasi satu arah, sehingga
peran aktif siswa dalam pembelajaran menjadi lebih meningkat. Untuk
lebih meningkatkan hasil yang maksimal dalam suatu proses
pembelajaran, serta mengetahui tingkat kemampuan anak secara maksimal
pula diadakan siklus II.
Pada Siklus II hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa sesudah
diberi pembelajaran pada siklus II dengan menggunakan strategi
pembelajaran inquiri menunjukkan peningkatan. Sebelum diberi
pembelajaran, hasil belajar siswa siswa pada siklus I menunjukkan dari 34
peserta didik mendapatkan nilai rata-rata 82,76. Sesudah siklus II
dilakukan hasilnya secara keseluruhan rata-rata kelas menjadi 90,82.
Peningkatan ini sudah sesuai dengan apa yang diharapkan yang dituangkan
dalam hipotesis, dan sesuai dengan prinsip belajar tuntas. Oleh karena itu
peneliti merasa tidak perlu untuk melakukan siklus ketiga, dan penelitian
dianggap telah berhasil.
Peningkatan hasil belajar siswa sesudah siklus II dilakukan
disebabkan semakin baiknya strategi pembelajaran yang digunakan. Hasil
ini sesuai dengan pernyataan bahwa keberhasilan pendidikan di sekolah
tergantung dari baik tidaknya stategi yang digunakan dalam pendidikan
yang dirancang. Dengan bervariasi potensi yang tersedia melahirkan
strategi yang tepat guna dalam pendidikan.
58
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pada pembahasan kegiatan pendidikan tindakan yang telah
dilakukan oleh peneliti, maka dapat dirumuskan beberapa kesimpulan,
diantaranya:
Secara garis besar pelaksanaan siklus I berlangsung baik, hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai rata-rata (mean) untuk hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada siklus I adalah
82,76. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk indikator pembelajaran
mengartikan al-Qur’an surat pendek pilihan, nilai yang didapatkan
memuaskan. Kemudian siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap
semua pernyataan tentang penggunaan strategi pembelajaran inquiri dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Pada pelaksanaan siklus II juga berlangsung baik, hal tersebut
ditunjukkan dengan nilai rata-rata (mean) untuk hasil belajar Pendidikan
Agama Islam peserta didik kelas V di SD 2 Bolo Demak pada siklus II adalah
90,82. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk indikator pembelajaran
mengenal Rasul-rasul Allah, nilai yang didapatkan sangat memuaskan.
Peningkatan hasil belajar siswa sesudah siklus II dilakukan disebabkan
semakin baiknya strategi pembelajaran yang digunakan. Hasil ini sesuai
dengan pernyataan bahwa keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari
baik tidaknya stategi yang digunakan dalam pendidikan yang dirancang.
Dengan bervariasi potensi yang tersedia melahirkan strategi yang tepat guna
dalam pendidikan
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang tersebut, maka dapat dirumuskan saran-
saran sebagai berikut: (1) Kepada guru mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam agar mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan
59
mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi.
Salah satunya adalah strategi pembelajaran inquiri, (2) Kepada guru yang
mengajarkan mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam, hendaknya selalu
mempunyai kreativitas dalam menggunakan strategi belajar yang diberikan
kepada siswa, dan (3) Strategi pembelajaran inquiri bukan satu-satunya
strategi yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Artinya guru
perlu mengembangkan strategi belajar dengan teknik lain agar proses belajar
siswa lebih variatif. Dengan meningkatkan hasil siswa dalam kegiatan belajar,
maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Amad Tahsir, Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam, Bandung, PT Remaja
Rosdakarya, 2010
Al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta, Yayasan Penyelenggara Penterjemah dan
Penafsiran Departemen RI, 1971
Ag.Soejono, Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum,CV.Ilmu Bandung, 1998
Drs. Kamisa, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, CV. Kartika, Surabaya
Sardiman,A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru
dan Calon Guru, Jakarta, Rajawali, 2010
Syaiful Bahri Djamrah, Rahasia Sukses Belajar, Cet I, Jakarta, Rineka Cipta,
2002
http://alif-computer.ucoz.com/publ/my_educations/korelasi metode keteladanan
dengan akhlak siswa/2-1-0-5
Dr. Kartini Kartono, Pengatar Metodologi Riset Sosial, Bandung, Mandar Maju,
1990
Drs. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta, Cet. VIII, 1991
Prof. Drs. Sutrisno Hadi, MA., Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM,
Yogyakarta, 1981,
Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid 1, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM,
1984
Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid 2, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM,
2002
Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid 3, Yogyakarta, CV Andi Yogyakarta, 2004
Masri Singarimbun, Efendi Sofyan, Metodologi Penelitian Survey, Jakarta,
LP3ES,
M. Natsir, Fighud Dakwah Jejak Risalah dan Dasar-Dasar Dakwah, Jakarta,
Media dakwah, 1988
Abdullah Nasih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam, Terj. Syaiful
Kamalie dan Hery Noer Aly, Jilid II, Semarang, CV. Asy Sifa’, 1981
Hamzah Ya`qup, Etika Islam, Bandung, CV Diponegoro, 1991
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
1999
Amir Mahmud, Pembangunan Politik Dalam Negeri Indonesia, Jakarta,
Gramedia, 1881
H. Muh. Said, Ilmu Pendidikan, Alumni IKAPI, Bandung, 1985
Singgih, dkk, Psikologi Untuk Membimbi\ng ,Gunung Mulia, Jakarta
Soerjono soekanto, Kesadaran Hukun dan Kepatuhan Hukum, Jakarta, CV
Rajawali, 1982
Charles schaeafer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, Semarang, Dahara prize,
1994
Drs. Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta, Cet. XII, 2006
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Bolo 2
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (1 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
1. Mengartikan al-Qur’an surat pendek pilihan
B. Kompetensi Dasar
6.1. Membaca al-Qur’an surat al-Fiil
6.2. Mengartikan al-Qur’an surat al-Fiil
C. Indikator
1. Mampu membaca QS. Al-Fiil dengan baik dan benar
2. Mampu mengidentifikasi tajwid pada QS. Al-Fiil
3. Mampu menghafal QS. Al-Fiil
4. Mampu mengartikan ayat demi ayat QS. Al-Fiil
5. Mampu menerjemahkan QS. Al-Fiil
6. Mampu menghafal arti QS. Al-Fiil
7. Mampu menyimpulkan isi QS. Al-Fiil
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengalami pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Membaca QS. Al-Fiil dengan baik dan benar
2. Mengidentifikasi tajwid pada QS. Al-Fiil
3. Menghafal QS. Al-Fiil
4. Mengartikan ayat demi ayat QS. Al-Fiil
5. Menerjemahkan QS. Al-Fiil
6. Menghafal arti QS. Al-Fiil
7. Menyimpulkan isi QS. Al-Fiil
E. Materi Ajar
1. QS. Al-Fiil (terlampir)
F. Metode/Strategi Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Diskusi dengan inquiry
3. Demonstrasi
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal
- Mengucap salam, menanyakan kabar pada siswa, berdoa
sebelum mengajar
- Membaca Asma’ul Husna
- Guru mengabsen siswa
- Appersepsi (guru menyuruh siswa untuk membaca QS.
15 menit Tanya
jawab
Al-Fiil
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Siswa melafalkan QS. Al-Fiil dengan bimbingan guru
- Siswa mencari bacaan tajwid pada QS. Al-Fiil
b. Elaborasi
- Siswa mengartikan QS. Al-Fiil secara bergantian
- Siswa mendiskusikan bacaan tajwid pada QS. Al-Fiil
dengan bimbingan guru
- Siswa menjelaskan isi kandungan QS. Al-Fiil dengan
bimbingan guru
c. Konfirmasi
- Guru mengadakan tanya jawab tentang QS. Al-Fiil
- Siswa mengamati arti QS. Al-Fiil ayat demi ayat
- Siswa menyimpulkan isi kandungan QS. Al-Fiil
20 menit
40 menit
15 menit
Penugasan
Diskusi
Tanya
jawab
3 Kegiatan Akhir
- Guru menyuruh siswa untuk menghafalkan QS. Al-Fiil
beserta artinya
- Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah
- Guru mengucap salam pada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawabnya
20 menit Penugasan
H. Media Pembelajaran
Sumber bahan
1. Buku PAI Kelas V Yudistira
2. Buku PAI Kelas V Pustaka Mas
3. Buku LKS Kelas V PAI SD 4b (KTSP)
Alat
1. Kertas karton bertuliskan QS. Al-Fiil
2. Lakban/Isolasi untuk menempel, lem, paku pines
3. Stik
I. Penilaian
1. Prosedur
Tes awal : tanya jawab
Tes proses : melalui kegiatan siswa dapat melakukan proses pembelajaran
Tes akhir : pemberian soal tes (evaluasi)
2. Bentuk Tes
Tes awal : non obyektif
Tes proses : non obyektif
Tes : obyektif
3. Alat Tes
Tes awal : lesan
Tes proses : proaktif (partisipasi mengikuti kegiatan proses)
Tes akhir : tes tertulis
Instrumen tes tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Ada berapa jumlah ayat surat Al-Fiil ?
2. Apa arti Al-Fiil ?
3. Mengapa surat Al-Fiil disebut surat Makiyah ?
4. Binatang apa yang menghancurkan tentara bergajah ?
5. Darimana pasukan bergajah berasal ?
6. Siapakah nama pemimpin pasukan bergajah ?
7. Mengapa Raja Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah ?
8. Dimana surat Al-Fiil diturunkan ?
9. Surat Al-Fiil diturunkan sesudah surat apa ?
10. Kenapa kelahiran Nabi Muhammad disebut tahun gajah ?
Jawab
1. 5 ayat
2. Gajah
3. Karena turun di kota Mekah
4. Burung Ababil
5. Yaman
6. Raja Abrahah
7. Karena iri, bangunan mereka tak ada yang mengunjungi
8. Mekkah
9. Surat al-Kafirun
10. Sebab kelahiran Nabi Muhammad bertepatan dengan pasukan bergajah ingin menggempur
Ka’bah.
Skor
Jawaban betul nilai 1 (jawaban betul 10 x 1 = 10) nilai 10
Demak, ……………………… 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Bolo 2
Waserin S.Pd.SD.
NIP. 19640509 198405 1 001
Guru Agama
Sri Sukayati
LAMPIRAN
MATERI AJAR
SURAT AL-FIIL
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
1. Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah?
2. Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-
sia?
3. dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
SOAL AKHIR SIKLUS I
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V
A. Berilah tanda silang (X) huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar !
1. Surat Al-Fiil termasuk surat ……….
a. Makiyyah c. Madaniyah
b. Malikiyah d. Misriyah
2. Surat Al-Fiil turun sesudah surat ……….
a. At-Takasur c. Al-Kafirun
b. Al-Lahab d. Al-Kautsar
3. Surat Al-Fiil merupakan surat yang ke ……….
a. 101 c. 107
b. 105 d. 109
4. Surat Al-Fiil diturunkan di kota ……….
a. Madinah c. Mina
b. Makkah d. Jeddah
5. Tentara bergajah yang akan menghancurkan ka’bah dipimpin oleh ……….
a. Namrud c. Abrohah
b. Fir’aun d. Waraqah
6. Isi pokok surat Al-Fiil adalah ……….
a. Pasukan bergajah c. Pasukan berkuda
b. Kuda jantan lari kencang d. Pasukan berani mati
7. Surat Al-Fiil terdiri dari ………. ayat
a. 4 (empat) c. 6 (enam)
b. 5 (lima) d. 7 (tujuh)
8. Peristiwa penyerangan ka’bah bertepatan dengan lahirnya ……….
a. Nabi Ibrahim as c. Nabi Muhammad SAW
b. Nabi Musa as d. Nabi Isa as
9. Al-Fiil artinya ……….
a. Kuda c. Unta
b. Domba d. Gajah
10. Pasukan bergajah berasal dari negeri ……….
a. Persia c. Yaman
b. Yordania d. Mesir
11. Pasukan bergajah berasal dari negeri ……….
a. Penduduk Mekah c. Burung Ababil
b. Kaum Quraisy d. Nabi Muhammad
12. Kora yang artinya “tanah yang terbakar” adalah ……….
a.
c.
b.
d.
13. Kota yang artinya “tentara bergajah” adalah ……….
a.
c.
b.
d.
14. Sedangkan kata artinya ……….
a. Seperti daun-daun c. Bertindak
b. Tanah yang terbakar d. Sia-sia
15. Surat Al-Fiil ayat kedua berbunyi ……….
a.
c.
b.
d.
16. Surat Al-Fiil yang artinya “yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah
yang terbakar” adalah ……….
a.
c.
b.
d.
17. Pasukan bergajah hancur lebur diibaratkan bagaikan ……….
a. Kotoran hewan c. Pasir
b. Daun yang dimakan ulat d. Debu
18.
Ayat di atas adalah bacaan surat Al-fiil ayat ke
a. 2 (dua) c. 4 (empat)
b. 3 (tiga) d. 5 (lima)
19. Burung Ababil berbondong-bondong melempari mereka dengan ……….
a. Tanah merah c. Debu
b. Pasir d. Tanah yang terbakar
20.
Lanjutan ayat di atas adalah ……….
a.
c.
b.
d.
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Surat Al-Fiil diturunkan sesudah surat……….
2. surat Al-Fiil jumlah ayatnya ada ………. ayat
3. Al-Fiil artinya……….
4. Binatang yang diutus Allah untuk membinasakan tentara bergajah adalah ……….
5. Pasukan bergajah dipimpin oleh ……….
6. Surat Al-Fiil ayat yang ke 4 (empat) berbunyi……….
7. Surat Al-Fiil adalah surat al-Qur’an yang ke……….
8. Peristiwa penyerangan ka’bah bertepatan dengan tahun kelahiran ……….
9. Pasukan bergajah berasal dari negeri……….
10. Raja Abrahah ingin menghancurkan ka’bah karena sifat………. dan ……….
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban benar !
1. Apakah yang dimaksud pasukan bergajah ?
2. Dengan cara bagaimana allah menghancurkan tentara bergajah ?
3. Apa arti ayat ke 5 dari surat Al-Fiil ?
4. Apa alasan pokok Raja Abrahah menyerang ka’bah?
5. Apa isi pokok surat Al-Fiil ayat 1 s/d 5 ?
Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus I
1. A 6. A 11. C 16. D
2. C 7. B 12. D 17. B
3. B 8. C 13. B 18. B
4. B 9. D 14. D 19. D
5. C 10.C 15. C 20. B
1. Al-Kafirun 6. Tarmihim bihijarotimminsijjil
2. 5 ayat 7. 105
3. Gajah 8. Nabi Muhammad SAW
4. Burung Ababil 9. Yaman
5. Raja Abrahah 10. Iri dan dengki
1. Pasukan tentara yang mengendarai gajah yang dipimpin oleh raja Abrohah yang ingin
menghancurkan ka’bah.
2. Dengan cara mengirimkan burung Ababil yang membawa batu panas dari tanah yang
terbakar
3. Lalu dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
4. Rasa iri terhadap kemasyhuran ka’bah sehingga dihormati dan dikunjungi banyak orang.
5. Mengisahkan tentang pasukan bergajah pimpinan raja Abrohah yang bermaksud
menghancurkan ka’bah.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Bolo 2
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester : V (Lima)/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit (1 kali pertemuan)
A. Standar Kompetensi
7. Mengenal Rasul-rasul Allah
B. Kompetensi Dasar
7.1. Menyebutkan nama-nama rasul Allah
7.2. Menyebutkan nama-nama rasul ulul azmi dari rasul Allah
7.3. Membedakan nabi dan rasul
C. Indikator
1. Mampu menyebutkan jumlah rasul Allah
2. Mampu menyebutkan nama rasul Allah
3. Mampu menjelaskan sifat-sifat rasul Allah
4. Mampu menjelaskan pengertian ulul azmi
5. Mampu menjelaskan nama-nama rasul ulul azmi
6. Mampu menyebutkan mukjizat rasul ulul azmi
7. Mampu menjelaskan pengertian nabi dan rasul
8. Mampu membedakan antara nabi dan rasul
9. Mampu menjelaskan perbedaan tugas nabi dan rasul
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengalami pembelajaran diharapkan siswa dapat :
1. Menyebutkan jumlah rasul Allah
2. Menyebutkan nama rasul Allah
3. Menjelaskan sifat-sifat rasul Allah
4. Menjelaskan pengertian ulul azmi
5. Menjelaskan nama-nama rasul ulul azmi
6. Menyebutkan mukjizat rasul ulul azmi
7. Menjelaskan pengertian nabi dan rasul
8. Membedakan antara nabi dan rasul
9. Menjelaskan perbedaan tugas nabi dan rasul
E. Materi Ajar
Jumlah rasul (terlampir)
F. Metode/Strategi Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi dengan inquiry
4. Pemberian tugas
G. Langkah-langkah Pembelajaran
No Kegiatan Waktu
1 Kegiatan Awal
- Mengucap salam, menanyakan kabar pada siswa, berdoa
sebelum mengajar
- Membaca Asma’ul Husna
- Guru mengabsen siswa
- Appersepsi (tanya jawab tentang materi lalu)
15 menit Tanya
jawab
2 Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
- Siswa menghafal nama-nama rasul Allah SWT
- Siswa menjelaskan pengertian rasul Allah SWT
- Siswa menyebutkan nama-nama rasul
- Siswa menjelaskan tugas pada nabi dan rasul
b. Elaborasi
- Diskusi kelompok tentang pengertian nabi dan rasul
- Masing-masing kelompok menghafalkan nama rasul
dan nabi
- Menyebutkan tugas-tugas para rasul
c. Konfirmasi
- Guru mengadakan tanya jawab tentang pengertian dan
tugas rasul Allah SWT
- Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi
yang telah dibahas dalam forum diskusi
- Siswa membuat kesimpulan dan rangkuman materi
yang telah dibahas
20 menit
40 menit
15 menit
Penugasan
Diskusi
Tanya
jawab
3 Kegiatan Akhir
- Guru menyuruh siswa untuk menghafalkan nama-nama
rasul Allah
- Guru mengakhiri pelajaran dengan membaca hamdalah
- Guru mengucap salam pada siswa sebelum keluar kelas
dan siswa menjawabnya
20 menit Penugasan
H. Media Pembelajaran
Sumber bahan
1. Buku PAI Kelas V Yudistira
2. Buku PAI Kelas V Pustaka Mas
3. Buku LKS Kelas V PAI SD 4b (KTSP)
Alat
1. Kertas karton bertuliskan nama-nama rasul Allah
2. Lakban/Isolasi untuk menempel, lem, paku pines
3. Stik
I. Penilaian
1. Prosedur
Tes awal : tanya jawab
Tes proses : melalui kegiatan siswa dapat melakukan proses pembelajaran
Tes akhir : pemberian soal tes (evaluasi)
2. Bentuk Tes
Tes awal : non obyektif
Tes proses : non obyektif
Tes : obyektif
3. Alat Tes
Tes awal : lesan
Tes proses : proaktif (partisipasi mengikuti kegiatan proses)
Tes akhir : tes tertulis
Instrumen tes tertulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Nabi yang pertama adalah ……….
2. Rasul Allah yang wajib diketahui ada ……….
3. Iman kepada rasul Allah termasuk rukun iman no ……….
4. Jumlah rasul ulul azmi ada ……….
5. Rasul yang terakhir adalah ……….
6. Rasul bersifat tabligh artinya ……….
7. Nabi yang sakit kulit selama 7 tahun bernama ……….
8. Nabi yang paling mulia yaitu ……….
9. Nabi dan rasul yang wajib diimani ada ……….
10. Abul Anbiya artinya ……….
Jawab
1. Adam As 6. Menyampaikan
2. 25 7. Nabi Ayyub
3. 4 (empat) 8. Nabi Muhammad SAW
4. 5 (lima) 9. 25
5. Nabi Muhammad SAW 10. Bapak para nabi
Skor
Jawaban betul nilai 1 (jawaban betul 10 x 1 = 10) nilai 10
Demak, ……………………… 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Bolo 2
Waserin S.Pd.SD.
NIP. 19640509 198405 1 001
Guru Agama
Sri Sukayati
LAMPIRAN MATERI AJAR
Nama-nama nabi dan rasul Allah yang wajib kita imani, adalah sebagai berikut :
1. Nabi Adam As
2. Nabi Idris As
3. Nabi Nuh As
4. Nabi Hud As
5. Nabi Soleh As
6. Nabi Ibrahim As
7. Nabi Luth As
8. Nabi Ismail As
9. Nabi Ishaq As
10. Nabi Ya’kub As
11. Nabi Yusuf As
12. Nabi Ayyub As
13. Nabi Zulkifli As
14. Nabi Syuaib As
15. Nabi Musa As
16. Nabi Harun As
17. Nabi Daud As
18. Nabi Sulaiman As
19. Nabi Ilyas As
20. Nabi Ilyasa As
21. Nabi Yunus As
22. Nabi Zakaria As
23. Nabi Yahya As
24. Nabi Isa As
25. Nabi Muhammad SAW
SOAL AKHIR SIKLUS II
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V
A. Berilah tanda silang (X) huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar !
1. Seorang laki-laki dewasa mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri disebut ….
a. Rasul c. Tabi’in
b. Nabi d. Sahabat
2. Jumlah nabi dan rasul yang wajib kita imani ada ….
a. 10 c. 23
b. 25 d. 99
3. Yang bukan termasuk rasul ulul azmi adalah….
a. Nabi Musa As c. Nabi Muhammad SAW
b. Nabi Nuh As d. Nabi Sulaiman As
4. Setiap rasul pasti dapat dipercaya, karena bersifat….
a. Fathonah c. Tabligh
b. Siddiq d. Amanah
5. Allah mengutus nabi dan rasulnya untuk….
a. Memberi kabar yang benar c. Untuk menyekutukan Allah
b. Memberi informasi yang salah d. Untuk berkhianat
6. Penutup dan penyempurna para nabi adalah….
a. Nabi Adam As c. Nabi Ibrahim As
b. Nabi Isa As d. Nabi Muhammad SAW
7. Wujud dari iman kepada rasul Allah adalah….
a. Mentaati ajarannya c. Selalu mendoakannya
b. Meniru gayanya d. Selalu menyebut namanya
8. Dalam menghadapi rintangan, para rasul ulul azmi bersikap ….
a. Sabar c. Selalu menggerutu
b. Menyerah d. Marah
9. Rasulullah bersifat fathonah artinya….
a. Cerdas c. Dapat dipercaya
b. Jujur d. Menyampaikan
10. Rasul adalah diberi amanah Allah untuk….
a. Menyampaikan wahyu c. Membimbing manusia dari golongan sendiri
b. Membiarkan umatnya d. Menyampaikan pesan dari Allah
11. Semua rasul pasti menyampaikan wahyu dan mustahil bersifat….
a. Kitman c. Khianat
b. Baladah d. Hazib
12. Nabi yang mempunyai bala tentara jin dan hewan adalah….
a. Nabi Daud As c. Nabi Sulaiman As
b. Nabi Ibrahim As d. Nabi yusuf As
13. Iman kepada rasul Allah merupakan rukun iman yang ke….
a. Tiga c. Lima
b. Empat d. Enam
14. Berikut ini yang bukan merupakan hikmah iman kepada rasul adalah….
a. Tidak akan tersesat hidupnya c. Hidupnya akan miskin
b. Diperoleh petunjuk jalan yg benar d. Memperoleh teladan yang baik
15. Orang yang tak percaya para rasul berarti ia….
a. Beriman kepada Allah c. Teguh pendirian
b. Tidak beriman d. Merupakan diri sendiri
16. Nabi yang pernah sakit kulit 7 tahun bernama….
a. Nabi Musa As c. Nabi Daud As
b. Nabi Isa As d. Nabi Ayyub As
17. Nabi yang pertama adalah….
a. Nabi Adam As c. Nabi Isa As
b. Nabi Idris As d. Nabi Muhammad SAW
18. Rasul yang paling mulia yaitu….
a. Nabi Nuh As c. Nabi Musa As
b. Nabi Ibrahim As d. Nabi Muhammad SAW
19. Mukjizat nabi Muhammad SAW yang terbesar adalah….
a. Dilindungi awan hitam c. Membelah bulan
b. Memperbanyak makanan d. Kitab suci Al-Qur’an
20. Rasul bukan ulul azmi yaitu….
a. Nabi Nuh As c. Nabi Sulaiman As
b. Nabi Ibrahim As d. Nabi Muhammad SAW
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Seorang laki-laki diberi wahyu oleh Allah untuk disampaikan pada umatnya disebut ...
2. Nabi yang pertama adalah ……….
3. Rasul ulul azmi berjumlah …..
4. Nabi dan rasul yang wajib diimani ada …..
5. Rasul bersifat amanah artinya …..
6. Nabi dan rasul terakhir adalah …..
7. Semua rasul diutus membawa syariat …..
8. Nabi yang mendapat gelar “abul anbiya” adalah …..
9. Rasul bersifat tabligh, mustahil bersifat …..
10. Rasul cerdas bersifat …..
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban benar !
1. Jelaskan perbedaan nabi dan rasul Allah !
2. Sebutkan nama-nama rasul ulul azmi !
3. Apakah keistimewaan nabi Muhammad dengan nabi yang lain ? jelaskan !
4. Apa tujuan Allah mengutus nabi dan rasul untuk umat manusia ?
5. Sebutkan siapakah (10) nama-nama nabi dan rasul Allah yang kamu hafal !
Kunci Jawaban Tes Akhir Siklus II
1. B 6. D 11. A 16. D
2. B 7. A 12. C 17. A
3. D 8. A 13. B 18. D
4. D 9. A 14. C 19. D
5. A 10.A 15. B 20. C
1. Rasul Allah 6. Nabi Muhammad SAW
2. Nabi Adam 7. Agama Islam
3. 5 (lima) 8. Nabi Ibrahim As
4. 25 (dua puluh lima) 9. Kitman
5. Dapat dipercaya 10. Fathonah
6. Nabi, laki-laki pilihan mendapat wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri.
Rasul, laki-laki pilihan, mendapat wahyu dari Allah untuk disampaikan pada umatnya
7. Nabi Nuh As, Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Isa As, dan Nabi Muhammad SAW
8. Nabi Muhammad membawa kitab suci al-Qur’an, merupakan penyempurna kitab-kitab
suci sebelumnya
Nabi Muhammad diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dan merupakan rahmat
bagi semesta alam
9. Agar manusia tidak tersesat jalan hidupnya
Memiliki akhlak mulia
Memiliki pedoman hidup
Penuh kedamaian serta selamat dunia dan akhirat
10. Nabi Adam As Nabi Yusuf As Nabi Yunus As
Nabi Idris As Nabi Ayyub As Nabi Zakaria As
Nabi Nuh As Nabi Zulkifli As Nabi Yahya As
Nabi Hud As Nabi Syuaib As Nabi Isa As
Nabi Soleh As Nabi Musa As Nabi Muhammad SAW
Nabi Ibrahim As Nabi Harun As
Nabi Luth As Nabi Daud As
Nabi Ismail As Nabi Sulaiman As
ANGKET MINAT BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI
Setelah anda melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiri (penemuan melalui pembelajaran
tugas) maka berikanlah tanggapan pada pernyataan yang telah disediakan.
Tanggapan anda dapat dicantumkan dengan cara memberikan tanda centang
(√) pada salah satu kolom yang telah tersedia dengan kriteria :
SS : jika jawaban anda Sangat Setuju
S : jika jawaban anda Setuju
TS : jika jawaban anda Tidak Setuju
STS : jika jawaban anda Sangat Tidak Setuju
Sebelumnya isikan identitas diri anda, sebagai berikut :
Nama : ………………………………………………………………..
Jenis Kelamin : ………………………………………………………………..
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengisian angket ini adalah :
1. Bacalah dengan cermat pertanyaan-pertanyaan yang disediakan.
2. Jawaban anda harus diisikan pada kolom jawaban yang telah tersedia.
3. Jawaban anda sangat berarti dalam keberhasilan penelitian ini.
SELAMAT MENGERJAKAN
No Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya tertarik dengan pembelajaran PAI
menggunakan strategi pembelajaran inquiri
2 Pembelajaran PAI menggunakan strategi
pembelajaran inquiri membuat saya semangat belajar
3 Pembelajaran PAI dengan menggunakan strategi
pembelajaran inquiri membuat saya senang
berdiskusi dengan teman-teman
4 Dengan belajar menggunakan strategi pembelajaran
Inquiri membuat saya lebih tertantang untuk belajar
PAI dengan giat
5 Dalam pembelajaran PAI menggunakan strategi
pembelajaran inquiri, ketika ada kesulitan dalam
mengerjakan soal, teman sekelompok saling bantu
6 Dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiri,
menjadikan saya lebih berpengalaman dalam belajar
PAI
7 Dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiri,
saya lebih terampil dan berfikir kreatif dalam
menyelesaikan soal PAI yang diberikan
8 Pembelajaran PAI dengan strategi pembelajaran
inquiri, memunculkan keingintauan saya lebih tinggi
9 Pembelajaran PAI dengan strategi pembelajaran
inquiri, menimbulkan rasa kebersamaan dalam
belajar kelompok
10 Saya mampu menyelesaikan soal PAI yang diberikan
dengan cepat, ketika menggunakan strategi
pembelajaran inquiri
11 Soal PAI yang diberikan membuat saya berfikir
untuk mendapatkan jawaban dengan benar, ketika
menggunakan strategi pembelajaran inquiri
12 Dalam pembelajaran PAI menggunakan strategi
inquiri, soal-soal yang diberikan membuat saya
penasaran untuk menyelesaikannya
13 Pembelajaran PAI menggunakan strategi inquiri
memberi kesempatan pada saya untuk bergerak maju
sesuai dengan kemampuan saya sendiri
14 Pembelajaran PAI dengan strategi inquiri dapat
membantu memperkuat pribadi saya dengan
bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui
proses-proses penemuan
15 Strategi pembelajaran PAI dengan inquiri membantu
perkembangan saya untuk menemukan kebenaran
akhir dan mutlak
Demak, Maret 2011
Peneliti,
Sri Sukayati
NIM. 093111438
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS I
MATA PELAJARAN PAI
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Tujuan
Pembelajaran
Kemampuan yang Diuji Indikator No
Soal
1 2 3 4 5 6 7
Memahami,
menghafal,
membaca,
mengartikan surat-
surat pendek dalam
al-Qur’an :
a. Surat al-Ma’un
b. Surat al-Fiil
Membaca QS. Al-
ma’un dan QS. Al-
Fiil
Siswa dapat :
Membaca QS. Al-Fiil
dengan baik dan benar
Memahami/mengetahui
tentang surat al-Ma’un
Disajikan jenis/golongan surat, siswa dapat
menentukan golongan surat Al-Ma’un
1
Mengartikan QS.
QS. Al-Ma’un dan
QS. Al-Fiil
Mengidentifikasi tajwid
yang ada pada QS. Al-
Maun dan Al-Fiil
Disajikan beberapa surat al-Qur’an, siswa dapat
menentukan salah satu surat yang diturunkan
sebelum surat al-Ma’un
2
Menghafal QS. Al-
Ma’un dan Al-Fiil
Mengetahui isi surat al-
Ma’un
Disajikan beberapa istilah, siswa dapat
menentukan salah satu istilah seorang anak yang
tidak berayah
3
Menerapkan QS Al-
Ma’un dan Al-Fiil
dalam shalat
Disajikan 4 pernyataan, siswa dapat menentukan
salah satu yang berhubungan dengan isi surat al-
Ma’un
4
Mengartikan ayat demi
ayat QS. Al-Ma’un dan
Al-Fiil
Disajikan 4 pernyataan, siswa dapat menentukan
salah satu yang berkaitan dengan perbuatan riya
5
Menerjemahhkan QS. Al-
Ma’un dan Al-Fiil
Disajikan beberapa pernyatan, siswa dapat
menentukan salah satu yang berkaitan dengan
lalai dalam sholat
6
Menghafal arti QS. Al-
Ma’un dan Al-Fiil
Membaca surat al-Ma’un Disajikan ayat surat al-Ma’un, siswa dapat
menentukan ayat ke berapa ayat yang dimaksud
7
Menyimpulkan isi QS.
Al-Ma’un dan Al-Fiil
Memahami isi surat al-
Ma’un
Disajikan potongan ayat surat al-Ma’un, siswa
dapat menentukan maksud dari potongan ayat
yang dimaksud
8
Menghafal surat al-Ma’un Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menentukan salah satu pernyataan yang berkaitan
dengan mendustakan agama
9
Disajikan beberapa ayat surat Al-Ma’un, siswa
dapat memilih ayat ke 4 dari surat Al-Maun
tersebut
10
Pengertian surat al-Fiil Disajikan 4 bilangan, siswa dapat menentukan
bilangan mana yang sesuai dengan jumlah ayat
surat al-Fiil
11
Memahami isi surat al-Fiil Disajikan 4 nama Rosul, siswa dapat
menyebutkan siapa yang kelahirannya bertepatan
dengan peristiwa penyerangan ka’bah
12
Pengertian/memahami isi
surat al-Fiil
Disajikan 4 nama raja, siswa dapat menentukan
nama raja yang akan menghancurkan ka’bah
13
Disajikan beberapa nama/pernyataan, siswa
dapat menentukan siapa yang dapat
membinasakan pasukan gajah
14
Disajikan beberapa nama kota, siswa dapat
menentukan salah satu nama kota yang berkaitan
dengan pasukan gajah
15
Mengartikan surat al-Fiil Disajikan beberapa potongan sari surat al-Fiil,
siswa dapat menentukan mana yang artinya
“tentara bergajah”
16
Menghhafalkan surat al-
Fiil
Disajikan beberapa ayat al-Qur’an, siswa dapat
menentukan salah satu yang menunjukkan surat
al-Fiil ayat ke dua
17
Memahami arti/isi surat al-
Fiil
Disajikan beberapa nama benda, siswa dapat
menentukan salah satu yang berkaitan dengan
kehancuran pasukan gajah
18
Pengertian turunnya surat
al-Fiil
Disajikan beberapa nama surat al-Qur’an, siswa
dapat menentukan salah satu surat yang turun
sebelum surat al-Fiil
19
Disajikan beberapa nama kota, siswa dapat
menentukan salah satu nama kota tempat
turunnya surat al-Fiil
20
Pengertian turunnya surat
al-Ma’un
Disajikan surat al-Ma’un, siswa dapat
menentukan kapan surat al-Ma’un diturunkan
21
Pengertian isi surat al-
Ma’un
Siswa dapat menyebutkan istilah anak yang tidak
berayah
22
Menghafalkan surat al-
Ma’un
Siswa dapat menyebutkan jumlah ayat surat al-
Ma’un
23
Pengertian isi surat al-
Ma’un
Siswa dapat menyebutkan larangan yang
terkandung dalam surat al-Ma’un
24
Siswa dapat menjelaskan sesuatu yang berkaitan
denan potongan ayat الدين هم عن صال تهم ساهون
25
Mengartikan surat al-
Ma’un
Siswa dapat menyebutkan arti salah satu
potongan ayat surat al-Ma’un
26
Mengartikan surat al-Fiil Siswa dapat menyebutkan arti salah satu
potongan ayat surat al-Fiil
27
Pengertian isi surat al-
Ma’un
Siswa dapat menyebutkan pemimpin pasukan
gajah
28
Menghafal surat al-Ma’un Disajikan ayat dari surat al-Ma’un, siswa apat
menyebutkan ayat nomor berapa yang dimaksud
29
Memahami isi surat al-
Ma’un
Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pendusta
agama sesuai dengan isi surat al-Ma’un
30
Siswa dapat menyebutkan definisi anak yatim 31
Siswa dapat menyebutkan 3 contoh yang
berkaitan dengan surat al-Ma’un ayat ke 5
32
Pengertian isi surat al-Fiil Siswa dapat menyebutkan sarana penghambat
pasukan gajah
33
Siswa dapat menjelaskan mengapa Abrahah akan
menyerang ka’bah
34
Pengertian isi surat al-Fiil Siswa dapat menyebutkan nama binatang yang
menghancurkan pasukan gajah
35
Demak, ……………………… 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Bolo 2
Waserin S.Pd.SD.
NIP. 19640509 198405 1 001
Guru Agama
Sri Sukayati
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS II
MATA PELAJARAN PAI
No Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Tujuan
Pembelajaran
Kemampuan yang Diuji Indikator No
Soal
1 2 3 4 5 6 7
Mengenal rasul
Allah SWT
Menyebutkan
nama-nama rasul
Allah SWT
Siswa dapat
Menyebutkan jumlah
rasul Allah
Memahami arti para nabi Disajikan beberapa nama istilah, siswa dapat
memilih seseorang yang mendapat wahyu dari
Allah
1
Menyebutkan
nama-nama rasul
ulul azmi dari para
rasul
Menyebutkan nama rasul
Allah
Menghafal jumlah rasul
Allah
Disajikan 4 bilangan, siswa dapat menentukan
bilangan mana yang jumlahnya ditentukan
2
Menyebutkan sifat-sifat
rasul Allah
Disajikan 4 nama rasul, siswa dapat
menyebutkan rasul ulul azmi
3
Membedakan
antara nabi dan
rasul
Menjelaskan sifat-sifat
rasul Allah
Menyebutkan sifat rasul
Allah
Disajikan 4 sifat, siswa dapat menentukan sifat
wajib rasul
4
Menjelaskan pengertian
ulul azmi
Memahami rasul/nabi Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menentukan utusan Allah
5
Menyebutkan nama-nama
rasul ulul azmi
Disajikan 4 nama-nama rasul, siswa dapat
menyebutkan rasul akhir zaman
6
Menjelaskan mukjizat Pengertian iman pada rasul
Allah
Disajikan beberapa pernyataan siswa dapat
menentukan ajaran agama Islam
7
Menjelaskan pengertian
nabi dan rasul
Memahami rasul ulul azmi Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menyebutkan sikap-sikap para rasul
8
Membedakan antara nabi
dan rasul
Memahami sifat rasul
Allah
Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menentukan/memilih/mengartikan sifat rasul
Allah
9
Menjelaskan perbedaan
tugas nabi dan rasul
Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menyebutkan amanah Allah
10
Memahami sifat mustahil Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
memilih sifat mustahil rasul
11
Memahami kelebihan Disajikan 4 nama rasul, siswa dapat 12
rasul Allah menyebutkan nama rasul yang mempunyai
kelebihan
Menghafal rukun iman Disajikan 4 bilangan, siswa dapat menunjukkan
iman kepada rasul Allah
13
Pengertian hikmah iman
kepada Allah
Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menentukan hikmah iman kepada rasul Allah
14
Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menentukan keimanan seseorang
15
Memahami nabi Ayyub Disajikan 4 nama rasul Allah, siswa dapat
menyebutkan kesabaran para rasul
16
Menghafal nama nabi Disajikan 4 nama rasul Allah, siswa dapat
menyebutkan kesabaran para rasul
17
Pengertian rasul mulia Disajikan 4 nama rasul Allah, siswa dapat
menyebutkan kemuliaan seorang rasul
18
Pengertian mukjizat Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menyebutkan mukjizat rasul
19
Pengertian iman kepada
rasul
Disajikan beberapa pernyataan, siswa dapat
menyebutkan /menentukan keimanan pada rasul
Allah
20
Pengertian rasul Siswa dapat menyebutkan arti dari rasul Allah 21
Menghafal jumlah rasul Siswa dapat menyebutkan nama rasul 22
Pengertian ulul azmi Siswa dapat menyebutkan nama rasul ulul azmi 23
Menghafal rasul Allah Siswa dapat menyebutkan nama-nama rasul
Allah
24
Memahami sifat rasul Siswa dapat mengartikan sifat rasul Allah 25
Menghafal rasul Allah Siswa dapat menyebutkan nama rasul akhir
zaman
26
Siswa dapat menyebutkan syariat 27
Siswa dapat menyebutkan bapak para nabi 28
Pengertian mustahil Siswa dapat sifat mustahil 29
Memahami sifat rasul Siswa dapat sifat wajib rasul 30
Memahami nabi dan rasul Siswa dapat membedakan utusan Allah 31
Siswa dapat menyebutkan rasul ulul zami 32
Siswa dapat menjelaskan nabi yang istimewa 33
Siswa dapat menyebutkan utusan Allah 34
Siswa dapat menyebutkan nama rasul Allah 35
Demak, ……………………… 2011
Mengetahui
Kepala Sekolah SD Bolo 2
Waserin S.Pd.SD.
NIP. 19640509 198405 1 001
Guru Agama
Sri Sukayati
DATA HASIL PENGOLAHAN KUESIONER MINAT BELAJAR PAI DENGAN
MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRI
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Awalia Khulifatun 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
2 Mukhamad Subiyanto 4 4 4 3 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4
3 Abdul Latif 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 1 4 3
4 Farid Mustofa 4 4 4 3 3 1 4 3 4 4 2 4 3 4 3
5 M. Aji Bagus Wiratno 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4
6 Aditya Dwi Ardianto 4 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2
7 Alfian Albiantoro 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3
8 Angga Dwi Febrianto 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
9 Asti Musidah 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4
10 Ayu Fitriani 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
11 David Cahyo Ferianto 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 4 2
12 Edy Prasetyo 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3
13 Eka Desi Ratnasari 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4
14 Eko Viery Saputro 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4
15 Erni Tontriasari 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2
16 Eva Dewi Kinanti 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2
17 Esti Cahyani 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3
18 Fainsa Alfiyatur Rozazi 4 4 3 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4
19 Kivan Yusuf 3 4 4 3 4 3 4 1 2 3 4 4 1 4 3
20 Mailana Faujiyah 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2
21 M. Al Huda Refi 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4
22 Nunung Indriyanto 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
23 Nitti Kundariana 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2
24 Nurul Syailinda 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4
25 Okta Leviana 4 3 4 3 4 4 2 4 4 1 4 4 3 4 3
26 Orizza Anggun Ferayanti 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4
27 Puji Eva Annisa 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2
28 Ratna Pramesti W 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 4
29 Rendi Ardianto 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4
30 Siwi Anggraeni 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3
31 Tri Wanitaningtyas 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2
32 Umi Setyoningsih 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4
33 Wahyu Lia Dwi Astuti 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4
34 Yunita Nur Cahyani 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 2 4 4 4 2
Jumlah 125 123 121 114 120 120 120 114 126 120 118 120 102 135 109
Rata-rata Per Item 3.7 3.6 3.6 3.4 3.5 3.5 3.5 3.4 3.7 3.5 3.5 3.5 3.0 4.0 3.2
HASIL NILAI BELAJAR PAI PADA SIKLUS I
PESERTA DIDIK KELAS V DI SD 2 BOLO DEMAK
No Nama Nilai
1 Awalia Khulifatun 76
2 Mukhamad Subiyanto 88
3 Abdul Latif 62
4 Farid Mustofa 88
5 M. Aji Bagus Wiratno 72
6 Aditya Dwi Ardianto 86
7 Alfian Albiantoro 70
8 Angga Dwi Febrianto 78
9 Asti Musidah 92
10 Ayu Fitriani 78
11 David Cahyo Ferianto 80
12 Edy Prasetyo 78
13 Eka Desi Ratnasari 90
14 Eko Viery Saputro 80
15 Erni Tontriasari 82
16 Eva Dewi Kinanti 84
17 Esti Cahyani 90
18 Fainsa Alfiyatur Rozazi 86
19 Kivan Yusuf 82
20 Mailana Faujiyah 80
21 M. Al Huda Refi 70
22 Nunung Indriyanto 80
23 Nitti Kundariana 86
24 Nurul Syailinda 76
25 Okta Leviana 82
26 Orizza Anggun Ferayanti 94
27 Puji Eva Annisa 96
28 Ratna Pramesti W 96
29 Rendi Ardianto 84
30 Siwi Anggraeni 90
31 Tri Wanitaningtyas 82
32 Umi Setyoningsih 96
33 Wahyu Lia Dwi Astuti 78
34 Yunita Nur Cahyani 82
Jumlah 2814
Rata-rata 82.76471
HASIL NILAI BELAJAR PAI PADA SIKLUS II
PESERTA DIDIK KELAS V DI SD 2 BOLO DEMAK
No Nama Nilai
1 Awalia Khulifatun 80
2 Mukhamad Subiyanto 96
3 Abdul Latif 78
4 Farid Mustofa 90
5 M. Aji Bagus Wiratno 80
6 Aditya Dwi Ardianto 90
7 Alfian Albiantoro 86
8 Angga Dwi Febrianto 88
9 Asti Musidah 100
10 Ayu Fitriani 86
11 David Cahyo Ferianto 92
12 Edy Prasetyo 86
13 Eka Desi Ratnasari 98
14 Eko Viery Saputro 88
15 Erni Tontriasari 94
16 Eva Dewi Kinanti 88
17 Esti Cahyani 96
18 Fainsa Alfiyatur Rozazi 90
19 Kivan Yusuf 94
20 Mailana Faujiyah 88
21 M. Al Huda Refi 84
22 Nunung Indriyanto 88
23 Nitti Kundariana 92
24 Nurul Syailinda 88
25 Okta Leviana 90
26 Orizza Anggun Ferayanti 100
27 Puji Eva Annisa 100
28 Ratna Pramesti W 100
29 Rendi Ardianto 90
30 Siwi Anggraeni 98
31 Tri Wanitaningtyas 94
32 Umi Setyoningsih 100
33 Wahyu Lia Dwi Astuti 86
34 Yunita Nur Cahyani 90
Jumlah 3088
Rata-rata 90.82353
HASIL NILAI BELAJAR PAI
PESERTA DIDIK KELAS V DI SD 2 BOLO DEMAK
No Nama Nilai Pra
Siklus
Nilai
Siklus I
Nilai
Siklus II
1 Awalia Khulifatun 63 76 80
2 Mukhamad Subiyanto 76 88 96
3 Abdul Latif 60 62 78
4 Farid Mustofa 64 88 90
5 M. Aji Bagus Wiratno 60 72 80
6 Aditya Dwi Ardianto 62 86 90
7 Alfian Albiantoro 65 70 86
8 Angga Dwi Febrianto 75 78 88
9 Asti Musidah 65 92 100
10 Ayu Fitriani 65 78 86
11 David Cahyo Ferianto 75 80 92
12 Edy Prasetyo 70 78 86
13 Eka Desi Ratnasari 75 90 98
14 Eko Viery Saputro 75 80 88
15 Erni Tontriasari 74 82 94
16 Eva Dewi Kinanti 63 84 88
17 Esti Cahyani 72 90 96
18 Fainsa Alfiyatur Rozazi 74 86 90
19 Kivan Yusuf 68 82 94
20 Mailana Faujiyah 65 80 88
21 M. Al Huda Refi 66 70 84
22 Nunung Indriyanto 65 80 88
23 Nitti Kundariana 74 86 92
24 Nurul Syailinda 61 76 88
25 Okta Leviana 65 82 90
26 Orizza Anggun Ferayanti 75 94 100
27 Puji Eva Annisa 74 96 100
28 Ratna Pramesti W 67 96 100
29 Rendi Ardianto 76 84 90
30 Siwi Anggraeni 69 90 98
31 Tri Wanitaningtyas 65 82 94
32 Umi Setyoningsih 75 96 100
33 Wahyu Lia Dwi Astuti 64 78 86
34 Yunita Nur Cahyani 76 82 90
Jumlah 2338 2814 3088
Rata-rata 68,76 82,76 90,82
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama Lengkap : Sri Sukayati
Tempat, Tanggal Lahir : Boyolali, 28 Maret 1959
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Bolo, RT. 02 RW. 04 Demak
Telp : (0291) 4284703
II. Riwayat Pendidikan
1. MI Kragilan Mojosongo Boyolali Lulus Tahun 1972
2. PGA (4 Th) di Boyolali Lulus Tahun 1976
3. PGAN (6 th) di Boyolali Lulus Tahun 1979
4. Diploma 2 IAIN Walisongo Semarang lulus tahun 1997
5. Mahasiswi Kualifikasi DMS IAIN Walisongo Semarang Angkata Tahun
2009/2010.
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan
semoga dapat menjadi keterangan yang jelas.