UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR FIQIH MELALUI...
Transcript of UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR FIQIH MELALUI...
UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR FIQIH
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE
DI MTS ISLAMIYAH CIPUTAT
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Islamiyah Ciputat)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi
Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
CHIQMATUN NAZILA
NIM : 1110011000102
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
i
ABSTRAK
Chiqmatun Nazila, 2014. “Upaya Peningkatan Minat Belajar Fiqih melalui
Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle di MTs Islamiyah Ciputat
(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Islamiyah Ciputat)”. Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Latar belakang masalah yang dihadapi MTs Islamiyah kelas VIII-1 adalah
minat belajar fiqih siswa yang rendah, bagi mereka mata pelajaran fiqih dianggap
salah satu pelajaran yang sulit. Pembelajaran kurang menarik karena guru lebih
sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa merasa
bosan dan kurang bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran fiqih dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle di
MTs Islamiyah Ciputat.
Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) pada siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat yang terdiri dari dua
siklus dan setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi. Siklus berhenti ketika indikator keberhasilan telah tercapai.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat belajar pada
setiap siklus, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus
II. Pada siklus I hasil belajar siswa memperoleh rata-rata mencapai 83,23 dan
pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 89,70.Peningkatan
minat belajar fiqih siswa juga dapat dibuktikan dengan hasil skor angket minat
belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, diperoleh skor rata-rata 66,58. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran crossword puzzle dapat
meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 di MTs Islamiyah Ciputat.
Kata Kunci : Minat belajar, Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle, Fiqih
ii
ABSTRACT
Chiqmatun Nazila, 2014 "Efforts Increasing Interest in Learning Fiqh
through Learning Crossword Puzzle Strategy in Chester Islamiyah High
School (High School Classroom Action Research in Chester Islamiyah)".
Islamic Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science,
State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta.
Background problems encountered Islamiyah high school VIII-1 is interest
in studying low school of jurisprudence, fiqh those subjects considered to be one
hard lesson. Learning is less attractive because it is more often the teacher uses
lecture and question and answer, so that students feel bored and less eager to
follow the learning activities.
This research aims to increase student interest in the subject of
jurisprudence by using learning strategies crossword puzzle in Islamiyah high
School Chester.
The research method used is the method of Classroom Action Research
(CAR) in class VIII-1 Islamiyah high School Chester with a qualitative
descriptive method. This study consisted of two cycles and each cycle includes
planning, implementation, observation and reflection. The cycle stops when the
indicator of success has been achieved.
The results showed an increase in interest in learning at every cycle, it can
be seen from the results of student learning in the first cycle and second cycle. In
the first cycle of student learning outcomes average reached 83.23 and the second
cycle the average student learning outcomes increased to 89,70. Increasing student
interest in learning fiqh can also be proved by the results of a questionnaire score
of student interest in the subject of fiqh, obtained an average score of 66.58. It can
be concluded that the crossword puzzle learning strategies can improve students'
interest in learning fiqh class VIII-1 on Islamiyah high School Chester.
Keywords: Interest in learning, Learning Strategy Crossword Puzzle, Fiqh
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi
akal fikiran dan nikmat iman, islam dan ihsan serta nikmat kesehatan.
Alhamdulillah ucapan syukur yang tak henti-hentinya penulis ucapkan sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa pembuatan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Nurlena Rifa’I, M.A, PhD selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Abdul Majid Khon, MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta .
3. Ibu Marhamah Saleh, Lc., MA selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan seluruh dosen berserta staf yang
telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada penulis baik secara edukatif
maupun administratif selama proses perkuliahan sampai terselesaikannya
skripsi ini.
4. Bapak Drs. Ghufron Ihsan, MA, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi dan telah banyak
memberikan inspirasi bagi penulis yang telah dituangkan dalam karya ilmiah
ini, serta kesabaran yang sangat tinggi dalam memberikan bimbingan
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dan senatiasa berbagi pengalaman
yang tak kan bisa tergantikan dengan apapun.
5. Bapak Drs. Aris Herdiana, selaku guru mata pelajaran Fiqih di MTs
Islamiyah Ciputat yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini dan tak lupa untuk siswa-siswi kelas VIII-1 MTs Islamiyah terima
kasih banyak semoga cita-cita kalian tercapai dan berguna bagi agama dan
bangsa.
iv
6. Orangtua tercinta, ayahanda Fauzan dan Ibunda Nanik Nuryati yang dengan
penuh kasih sayang dan perhatiannya yang tulus, serta dengan penuh
kesabaran tak hentinya memberikan motivasi baik secara moril maupun
materil dan senantiasa memanjatkan doa demi kesuksesan dan tercapainya
cita-cita sang buah hati.
7. Adikku tercinta, Alfiana Nur Faiza dan Laily Aprilia Nur Fauziyah terima
kasih atas support dan bantuannya.
8. Keluarga Besar Abah M. Muslim M. Ag dan Ibu Dr. Sururin, M.Ag yang
telah memberikan limpahan dukungan, sarana dan prasarana kepada penulis
selama menyusun skripsi ini (semoga Allah membalas semua amal baik dan
selalu melimpahkan keberkahan).
9. Keluarga di Bojonegoro, Budhe Ir, lek Mun, lek Huri, lek Nun, lek Ila, dik
Nud, dik Ul, mas Umar, mba Tina terimakasih atas do’anya.
10. Sahabat karibku, Rudy Imam Agung Aji Wibowo, terima kasih yang tak
pernah henti menghujani semangat dan motivasi untuk menyelesaikan tugas
akhir yang penuh dengan lika-liku kehidupan. Namun, akhirnya semua dapat
kulalui dan telah sampai pada garis finish menuju ke jenjang yang
selanjutnya.
11. Saudara-saudara seperjuanganku yang tak lain adalah sahabat-sahabat yang
sangat membantu terselesaikannya skripsi ini, Shofia Hasanah Firianur,
Nurhikmah, Cherry Kintani, Sifa Fajriyah, Khairun Nisa, Nur Asiyah. Terima
kasih teman-temanku, masa-masa mengerjakan tugas akhir ini tak akan
pernah terlupakan. Perjuangan yang luar biasa dengan semangat kalian
akhirnya aku bisa menyelesaikannya. Dan juga sahabat-sahabat PAI C
molose, kalian luar biasa dan kenangan indah di bangku kuliah dengan kalian
akan menjadi kenangan terindah, memberikan banyak warna di hari-hariku.
12. Saudara-saudara perantauan di Jakarta, Cholisotul Ilmiah (IIQ),
Kholilurrahman (PTIQ), Arifin (UIN), Anisatul Hikmah (UIN) terimakasih
telah memberikan motivasi dan semua pihak yang tak bisa saya sebutkan satu
persatu, terimakasih doa yang senantiasa mengalir sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Belakang ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar ........................................................................................ 9
1. Pengertian Minat Belajar .................................................................. 9
2. Parameter Minat Belajar................................................................... 14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ......................... 15
B. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle ............................................. 17
1. Pengertian Strategi Pembelajaran..................................................... 17
2. Tujuan Pembelajaran ........................................................................ 18
3. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran .............................................. 19
4. Pengertian dan Sejarah Crossword Puzzle ....................................... 20
5. Langkah-Langkah Crossword Puzzle ............................................. 22
6. Kelebihan dan Kelemahan Crossword Puzzle ................................. 23
7. Manfaat Strategi Crossword Puzzle ................................................. 24
vi
C. Bidang Studi Fiqih ................................................................................ 25
1. Pengertian Bidang Studi Fiqih ......................................................... 25
2. Tujuan Fiqih di Madrasah Tsanawiyah ............................................ 26
3. Ruang Lingkup Fiqih di Madrasah Tsanawiyah .............................. 27
D. Hasil Penelitian yang Relevan .............................................................. 28
E. Kerangka Berfikir ................................................................................. 29
F. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 31
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ............................ 31
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 33
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ........................................... 34
E. Tahapan Intervensi Tindakan ................................................................ 34
F. Hasil Intervensi yang Diharapkan ......................................................... 35
G. Data dan Sumber Data .......................................................................... 35
H. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 36
I. Instrumen Penelitian ............................................................................. 37
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .................................................... 38
K. Teknik Analisis Data dan Interpretasi Data .......................................... 40
L. Teknik Pengembangan Perencanaan Tindakan .................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ..................................................... 42
B. Deskripsi Data ....................................................................................... 46
C. Analisis Data ......................................................................................... 60
D. Hasil Interpretasi Tindakan ................................................................... 74
E. Pembahasan........................................................................................... 86
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 87
B. Saran ..................................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Pertemuan 1 Siklus I
Lampiran 2 : RPP Pertemuan 2 Siklus I
Lampiran 3 : RPP Pertemuan 1 Siklus II
Lampiran 4 : Materi Pembelajaran Siklus I (Pertemuan 1 dan 2)
Lampiran 5 : Materi Pembelajaran Siklus II
Lampiran 6 : Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Siklus I
Lampiran 7 : Crossword Puzzle (Teka-Teki Silang) Siklus II
Lampiran 8 : Pretest Pra Penelitian
Lampiran 9 : Kunci Jawaban Pretest Pra Penelitian
Lampiran 10 : Pretest dan Postes Siklus I
Lampiran 11 : Kunci Jawaban Pretes dan Postes Siklus I
Lampiran 12 : Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 13 : Kunci Jawaban Pretes dan Postes Siklus II
Lampiran 14 : Hasil Belajar Pra Penelitian
Lampiran 15 : Hasil Belajar Siklus I
Lampiran 16 : Hasil Belajar Siklus II
Lampiran 17 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Lampiran 18 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Lampiran 19 : Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus I
Lampiran 20 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II
Lampiran 22 : Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran Siklus II
Lampiran 23 : Lembar Wawancara Pra Penelitian
Lampiran 24 : Hasil Wawancara Setelah Tindakan
Lampiran 25 : Catatan Lapangan Siklus I
Lampiran 26 : Catatan Lapangan Siklus II
Lampiran 27 : Angket Minat Belajar Siswa
Lampiran 28 : Hasil Skor Angket Minat Belajar Siswa
Lampiran 29 : Dokumentasi
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Kisi-kisi Angket Minat Belajar
Tabel 3.2 : Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Tabel 3.3 : Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Tabel 4.1 : Data Siswa VIII-I
Tabel 4.2 : Skor Pretest Pra Penelitian
Tabel 4.3 : Kalsifikasi Skor Tes Pra Penelitian
Tabel 4.4 Skor tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus I
Tabel 4.5 : Skor tes Individu Siklus I
Tabel 4.6 : Kalsifikasi Skor Siklus I
Tabel 4.7 : Skor tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus II
Tabel 4.8 : Skor tes Individu Siklus II
Tabel 4.9 : Kalsifikasi Skor Siklus II
Tabel 4.10 : Prosentase Item Pertanyaan 1
Tabel 4.11 : Prosentase Item Pertanyaan 2
Tabel 4.12 : Prosentase Item Pertanyaan 3
Tabel 4.13 : Prosentase Item Pertanyaan 4
Tabel 4.14 : Prosentase Item Pertanyaan 5
Tabel 4.15 : Prosentase Item Pertanyaan 6
Tabel 4.16 : Prosentase Item Pertanyaan 7
Tabel 4.17 : Prosentase Item Pertanyaan 8
Tabel 4.18 : Prosentase Item Pertanyaan 9
Tabel 4.19 : Prosentase Item Pertanyaan 10
Tabel 4.20 : Prosentase Item Pertanyaan 11
Tabel 4.21 : Prosentase Item Pertanyaan 12
Tabel 4.22 : Prosentase Item Pertanyaan 13
Tabel 4.23 : Prosentase Item Pertanyaan 14
Tabel 4.24 : Prosentase Item Pertanyaan 15
Tabel 4.25 : Prosentase Item Pertanyaan 16
Tabel 4.26 : Prosentase Item Pertanyaan 17
ix
Tabel 4.27 : Prosentase Item Pertanyaan 18
Tabel 4.28 : Prosentase Item Pertanyaan 19
Tabel 4.29 : Prosentase Item Pertanyaan 20
Tabel 4.30 : Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Tabel 4.31 : Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4.32 : Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.33 : Aktivitas Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.34 : Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.35 : Aktivitas Guru Siklus II
Tabel 4.36 : Aktivitas Pembelajaran Siklus II
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Problematika dalam dunia pendidikan merupakan suatu masalah yang
penting dalam kehidupan manusia, karena pendidikan tidak dapat dipisahkan baik
dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kepentingan masyarakat dan bernegara.
Adapun maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar dilihat dari maju
mundurnya pendidikan pada negara tersebut.
Hakikat pendidikan adalah menyediakan lingkungan yang memungkinkan
setiap peserta didik mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya secara
optimal dan utuh yang mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Proses pendidikan merupakan aktivitas yang sangat penting dan penuh
dengan perencanaan seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan
seseorang karena dengan adanya pendidikan hidup seseorang dapat terarah sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu pendidikan
butuh perencanaan yang baik agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. Begitu
juga di dalam agama Islam, umat manusia diajarkan tentang berbagai aspek
kehidupan baik duniawi maupun ukhrawi. Salah satu diantara ajaran tersebut
adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan pendidikan, karena
menurut ajaran Islam pendidikan merupakan kebutuhan hidup manusia yang
mutlak harus dipenuhi demi terciptanya kesejahteraan dan kebahagian dunia dan
1 Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Jakarta:
Biro Hukum dan Organisasi Direktorat Jenderal Departemen Agama RI, 2006), h. 5.
2
akhirat. Dengan pendidikan inilah manusia mendapatkan berbagai macam ilmu
pengetahuan untuk bekal dalam kehidupannya. Hal ini senada dengan pendapat
Zakiah Daradjat yang dikutip oleh Nur Uhbiyati bahwa “Tujuan pendidikan islam
diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya,
serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam dalam
hubungannya dengan Allah dan sesamanya dan dapat mengambil manfaat dari
alam semesta untuk kepentingan hidup di dunia dan akhirat.”2
Keberadaan pendidikan Islam di suatu lembaga pendidikan sangatlah
penting, karena mempunyai fungsi yaitu memelihara dan mengembangkan fitrah
serta sumber daya insani yang ada pada subyek didik menuju terbentuknya
manusia seutuhnya yang sesuai dengan norma Islam. Sekolah merupakan salah
satu faktor yang mempunyai peranan penting yang memberikan pengaruh
terhadap pembentukan karakter dan pengetahuan seseorang. Untuk mencapai
tujuan tersebut maka perlu adanya upaya agar pendidikan agama Islam
dilaksanakan dengan persiapan yang matang, mendasar dan terpadu, di mana jika
dalam proses belajar mengajar tersebut menginginkan kondisi belajar yang efektif
maka diperlukan keterlibatan siswa secara aktif dalam mencapai hal tersebut.
Keaktifan siswa itu dipengaruhi oleh sikapnya, diantaranya adalah minat. Minat
siswa akan timbul apabila merasa tertarik pada sesuatu, karena sesuai dengan
kebutuhannya atau merasa berarti baginya.
Minat merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi belajar
siswa, baik minat terhadap mata pelajaran atau guru yang mengajar. Apabila
siswa tidak berminat kepada salah satunya, akibatnya siswa menjadi malas belajar
dan tidak memperhatikan penjelasan gurunya ketika proses belajar mengajar
sedang berlangsung. Sehingga hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang
tidak memenuhi standar KKM yang telah ditentukan.
Di dalam proses pembelajaran yang terjadi dalam kelas dilaksanakan sesuai
dengan kemampuan guru, sebagai tenaga pendidik guru dituntut untuk
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik sehingga dapat menimbulkan
2 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), h. 41.
3
minat belajar. Karena minat merupakan variabel penting yang berpengaruh
terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif tidaklah mudah, banyak
kendala-kendala yang menjadikan proses kegiatan belajar mengajar menjadi
terhambat. Sebagaimana permasalahan yang dialami oleh guru bidang studi fiqih
di MTs Islamiyah Ciputat yang terkait dengan waktu pembelajaran. Adapun
diantara permasalahan tersebut adalah kurangnya waktu yang tersedia untuk
pembelajaran bidang studi fiqih yaitu hanya 2x40 menit saja dalam seminggu,
sedangkan materi yang harus disampaikan banyak. Hal ini mengakibatkan
indikator-indikator dalam pembelajaran fiqih tidak bisa tercapai sesuai dengan
yang diharapkan. Selain itu, sarana prasarana sekolah juga menjadi bagian
daripada suatu permasalahan. Minimnya alat-alat bantu ketika berlangsungnya
proses belajar mengajar mengakibatkan minat belajar siswa menjadi berkurang.
Bukan hanya itu saja, kendala lain diantaranya adalah latar belakang pendidikan
siswa. Mayoritas siswa MTs Islamiyah ini background pendidikannya dari
Sekolah Dasar (SD) yang dasar pengetahuan agamanya kurang jika dibandingkan
dengan siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang bisa dibilang
cukup banyak mendapat pengetahuan tentang agama. Kendala ini menjadi PR
tersendiri bagi guru fiqih dalam menyeimbangkan pengetahuan agama pada siswa
yang berlatar belakang pendidikan SD dengan MI agar minat belajar siswa
meningkat. Faktor ekonomi serta lingkungan keluarga yang berbeda-beda juga
mempengaruhi minat belajar siswa, kebanyakan siswa MTs Islamiyah ini berasal
dari kalangan menengah kebawah dan lingkungan keluarga yang beragam, ada
beberapa siswa yang memang dalam lingkungan keluarganya memahami betul
masalah agama, akan tetapi tidak sedikit lingkungan keluarga siswa yang masih
kurang memahami agama sehingga sejak dini siswa belum sepenuhnya
dikenalkan dengan pengetahuan agama.3
Rendahnya minat belajar siswa MTs Islamiyah Ciputat kelas VIII-1
terhadap bidang studi fiqih selama ini menandakan bahwa mata pelajaran fiqih
3 Hasil wawancara dengan Aris Herdiana guru MTs Islamiyah Ciputat, pada tanggal 11
Maret 2014.
4
kurang diminati oleh siswa, karena proses pembelajaran guru dalam
menyampaikan materi pelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah
yang sifatnya monoton dan kurang menarik. Hal ini terlihat ketika kegiatan belajar
mengajar sedang berlangsung ada beberapa siswa yang mengantuk, tidur dan
berbicara sendiri dengan teman sebangkunya, dan bahkan ada beberapa siswa
yang asik berpindah tempat dari bangku satu ke bangku yang lain. Sehingga hal
tersebut berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan dan harus
mengulang ujian lagi. Dengan demikian, minat belajar siswa MTs Islamiyah pada
mata pelajaran fiqih ini masih perlu untuk ditingkatkan lagi, agar nantinya hasil
dari proses KBM siswa meningkat sehingga pengetahuan agama siswa menjadi
bertambah dan siswa mampu melaksanakan ajaran Islam dengan baik.
Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu aspek dari proses pendidikan,
karenanya harus di desain sedemikian rupa melalui perencanaan yang sistematis
dan inovatif. Ketika berbicara tentang pembelajaran tidak bisa lepas dengan peran
guru. Perencanaan pembelajaran dapat diwujudkan manakala guru mempunyai
sejumlah kompetensi.4 Sebelum merencanakan suatu pembelajaran hendaknya
guru harus melihat kondisi siswanya, menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry
Sutikno, mereka berpendapat “Peserta didik dengan segala perbedaannya seperti
motivasi, minat, bakat, perhatian, harapan, latar belakang sosio-kultural, menyatu
dalam sebuah sistem belajar di kelas dan perbedaan-perbedaan ini harus dikelola
oleh guru untuk mencapai proses pembelajaran yang optimal”.5
Pada bidang studi fiqih ini tentu dalam pengajarannya guru dituntut untuk
memiliki kemampuan mengembangkan sistem belajar mengajar secara kreatif,
imajinatif, menguasai materi yang akan disampaikan serta mampu
membangkitkan minat belajar siswa dalam KBM agar tercipta suasana belajar
menarik dan menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan
tercapai sesuai dengan harapan. Ketika melaksanakan pengelolaan pembelajaran
guru juga dituntut untuk membuat perencanaan yang matang dengan
4 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosda karya, 2011),
Cet. 7, h. 3. 5 Pupuh Fathurrohman dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Refika Aditama, 2009), Cet. III, h. 116.
5
memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf
perkembangan intelektual serta perkembangan psikologi belajar siswa. Hal ini
biasanya terkait dengan strategi pembelajaran, strategi pembelajaran juga
merupakan komponen yang mempunyai fungsi penting dalam pembelajaran.
Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh
komponen ini, walaupun komponen-komponen lain itu lengkap jika tidak dapat
diimplementasikan melalui strategi yang tepat maka komponen-komponen
tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan. Menurut
Hamzah B. Uno, “Tujuan pembelajaran merupakan salah satu aspek yang
dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab segala kegiatan
pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut”.6 Oleh karena itu, setiap
guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi strategi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran. Jadi tugas guru agama tidak hanya mengembangkan intelek
siswa saja, akan tetapi juga berupaya untuk membentuk batin dan jiwa agama
sehingga siswa melaksanakan apa yang telah di ajarkan oleh guru dan pada
akhirnya kelak siswa diharapkan menjadi seseorang yang taat kepada agama serta
mempunyai pengetahuan hukum agama dan dapat mempraktekannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Banyak strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar, salah satu strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan
minat belajar siswa adalah strategi pembelajaran crossword puzzle (Teka-teki
Silang). Strategi ini merupakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang dapat
mengundang minat belajar dan partisipasi siswa. strategi pembelajaran aktif
merupakan suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara
aktif.
Teka teki silang yang dimaksudkan ini selain ada unsur permainan juga ada
unsur pendidikannya, karena strategi ini melibatkan semua siswa untuk berfikir
saat pembelajaran berlangsung. Dengan mengisi teka–teki silang, siswa menjadi
lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, sehingga indikator-indikator
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
6 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 34.
6
Strategi pembelajaran crossword puzzle ini dapat membantu siswa untuk
mudah mengingat pelajaran yang disampaikan oleh guru. Adapun prosedur
penggunaannya, siswa mendengarkan penjelasan guru tentang beberapa istilah
atau nama-nama penting yang terkait dengan materi mata pelajaran fiqih.
Kemudian siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari dua,
empat sampai enam siswa atau bisa disesuaikan dengan jumlah siswa di dalam
kelas. Lalu masing-masing kelompok diberikan lembaran yang berisikan beberapa
pertanyaan untuk dikerjakan, dan waktu mengerjakan dibatasi kemudian hasilnya
dicocokkan bersama.
Teka-teki silang yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini dapat
memberikan nilai yang positif bagi siswa. Hal ini disebabkan karena dengan
menjawab dan mengerjakan bersama, siswa akan selalu berlomba untuk dapat
menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat.
Faktor ketelitian dan ketepatan yang tinggi juga menjadi sangat menentukan
dalam pengisian jawaban teka-teki silang, karena huruf-huruf dalam jawaban
dapat mempengaruhi jawaban yang lain baik dalam baris atau kolom. Dengan
pembelajaran aktif ini siswa secara aktif menggunakan otak, baik untuk
menemukan ide pokok materi, serta mereka juga diajak untuk turut serta dalam
semua proses pembelajaran. Bukan hanya mental akan tetapi juga melibatkan
fisik, dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih
menyenangkan sehingga hasil belajar dapat tercapai secara maksimal.
Berpijak dari permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik
mengadakan penelitian tentang “Upaya Peningkatan Minat Belajar Fiqih
melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle di MTs Islamiyah Ciputat ”.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Banyaknya guru yang menggunakan metode pembelajaran dengan ceramah,
sehingga pembelajaran bersifat monoton dan membosankan.
2. Kurang adanya peran aktif siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar.
7
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih karena kurangnya
minat belajar.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi permasalahan ruang
lingkup penelitian yakni upaya peningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-
1 MTs Islamiyah Ciputat dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle.
D. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada pembatasan masalah tersebut, maka yang menjadi fokus
permasalahan pada penelitian ini apakah strategi pembelajaran crossword puzzle
dapat meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat?
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada peningkatan yang signifikan apabila strategi
pembelajaran crossword puzzle diterapkan dalam pengajaran fiqih.
2. Manfaat Penelitian
Penulis berharap penelitian ini dapat memberi manfaat diantaranya:
a. Manfaat bagi Peserta Didik
1) Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar.
2) Dengan diterapkannya startegi pembelajaran crossword puzzle,
memberikan alternatif kepada peserta didik untuk mempermudah
mengingat materi-materi dalam mata pelajaran fiqih.
3) Meningkatkan minat belajar siswa dengan adanya strategi
pembelajaran crossword puzzle.
8
b. Manfaat bagi Guru
1) Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar.
2) Memberikan wacana untuk menambah variasi mengajar.
3) Mampu menghidupkan suasana kelas dengan strategi pembelajaran
yang diterapkan.
c. Manfaat bagi Peneliti
1) Memberikan bekal pengetahuan dan pengalaman mengajar.
2) Memberikan pengalaman cara mendesain materi pembelajaran yang
tepat.
d. Manfaat bagi Sekolah
Memberi masukan bagi sekolah untuk melakukan perbaikan terhadap
proses pembelajaran fiqih pada khususnya dan pelajaran lain pada
umumnya.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar Siswa
1. Pengertian Minat Belajar
Minat belajar secara terminologi terdiri dari dua istilah kata yang masing-
masing memiliki pengertian sendiri-sendiri. Untuk menjelaskan keduanya,
terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari istilah minat dan belajar itu sendiri.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Minat adalah kecenderungan hati
yang tinggi terhadap sesuatu”.7 Menurut Muhibbin Syah, “Minat adalah
kecenderungan dan kegairahan tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu”.8 Minat sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang,
karena dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diinginnya.
Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto mengatakan “Interest is
peristing tendency to pay attention to end enjoy some activity and content”. Minat
adalah suatu rasa lebih suka atau dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.9
Adapun menurut M. Alisuf Sabri dalam bukunya Psikologi Pendidikan
mengemukakan bahwa “Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan
dan mengingat sesuatu secara terus menerus”.10
Sedangkan menurut Carl
Witherington, “Minat adalah kesadaran seseorang tentang suatu obyek, seseorang,
suatu soal atau suatu situasi yang mengandung sangkut paut dengan dirinya”.11
Pada umumnya minat muncul dari dalam diri seseorang karena melihat atau
menilai apa yang dicenderungi itu menarik, menyenangkan dan memuaskan
keinginannya. Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para tokoh,
7Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Perum Balai Pustaka,
1988), h. 583. 8Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999), Cet I, h. 136.
9Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta,
1995), h. 180. 10
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), h. 83. 11
Carl Witherington, Psikologi Pendidikan,Terj. dari Educational Psychology oleh M.
Buchori, (Bandung: Jemmars, 1982), Cet. IV, h. 110.
10
dapat disimpulkan bahwasannya minat adalah kecendrungan pada suatu hal yang
dikehendaki dan dianggap menarik untuk dijalani.
Minat merupakan salah satu faktor psikis yang membantu dan mendorong
individu dalam memberi stimulusi pada suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Minat juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan
peserta didik dan mempunyai dampak besar terhadap sikap dan perilaku. Siswa
yang mempunyai minat tinggi akan lebih semangat dalam mengikuti proses
kegiatan belajar, sebaliknya apabila siswa yang minat belajarnya kurang maka
semangat dalam belajar pun menjadi rendah. Oleh sebab itu, mengembangkan
minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi
belajar, karena minat dari taraf tinggi merupakan hasil pendidikan yang penting.
Orang yang benar-benar terdidik ditandai oleh adanya minat yang benar-benar
tinggi dan pada hal-hal yang bernilai.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar
siswa, diantaranya:
a. Adanya hubungan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan
kebutuhan siswa. Minat akan tumbuh manakala ia dapat menangkap
materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya.
b. Adanya kesesuaian materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan
kemampuan siswa. Materi pelajaran yang terlalu sulit untuk dipelajari
atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, tidak akan
diminati oleh siswa.
c. Menggunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara berbagai,
misalnya diskusi, kerja diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi
dan lain-lain.12
Adapun definisi belajar adalah sebagai berikut:
1. Morgan, sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Saleh mengemukakan:
“Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang
terjadi sebagai hasil dari pelatihan atau pengalaman”.13
12
Ibid., h. 115. 13
Abdul Rahman Saleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Kencana, 2009), h. 208.
11
2. Witherington, sebagaimana yang dikutip oleh Abdul Rahman Saleh
mengemukakan: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.14
3. Hilgard dan Bower, sebagaimana yang dikutip oleh Ngalim Purwanto
mengemukakan bahwa: “Belajar adalah berhubungan dengan perubahan
tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan
tingkah laku tidak dapat dijelaskan”.15
4. Thorndike, sebagaimana yang dikutip oleh Hamzah B. Uno mengemukakan
bahwa “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa
pikiran, perasaan atau gerakan) dan respon”.16
5. Hintzman dalam bukunya Psychology of Learning and Memory, sebagaimana
yang dikutip oleh Muhibbin Syah mengatakan “Learning is change in
organism due to experience which can effect the organism’s behavior.”17
Maksudnya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organism
yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme lain.
Belajar merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap manusia,
karena jika seseorang tidak belajar ia tidak akan tahu apa-apa di mana hal tersebut
membawa kepada kebodohan. Islam menganjurkan kepada setiap umat untuk
senantiasa belajar. Hal ini terdapat dalam firman Allah QS. Al-Alaq ayat 1-5
yakni:
14
Ibid,. 208. 15
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2011), h.
84. 16
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet.
III, h. 11. 17
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000), h. 89.
12
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5)18
Ayat tersebut mengandung “اقرأ” yang berarti "bacalah". Kata ini
mengandung perintah yang berarti mewajibkan kepada seluruh umat untuk
membaca, yang dikonotasikan sebagai kata belajar.
Hal ini senada dengan pendapat Fadhilah Suralaya yang mengatakan bahwa:
“Belajar memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia”.
Manusia terlahir sebagai makhluk lemah yang tidak mampu berbuat apa-apa.
Akan tetapi melalui proses belajar dalam fase perkembangannya, manusia bisa
menguasai berbagai macam pengetahuan.19
Dalam perspektif keagamaan, belajar merupakan kewajiban setiap orang
beriman agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat
hidup manusia itu sendiri.
Sebagaimana telah disebutkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
Artinya: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadalah: 11)20
Ayat di atas menjelaskan janji Allah yang akan meninggikan derajat orang-
orang berilmu dan beriman baik di dunia maupun akhirat. Salah satu usahanya
adalah dengan belajar atau mencari ilmu.
Dengan belajar, seseorang akan mengalami perubahan tingkah laku secara
menyeluruh. Karena dengan belajar, seseorang dari yang belum mengerti menjadi
mengerti dengan ditambah pengalaman-pengalaman yang dapat dijadikan
pelajaran untuk masa yang akan datang. Bukan hanya itu saja ilmu pengetahuan
18
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Surabaya: Mekar, 2004), h. 279. 19
Fadhilah Suralaya, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Ciputat: UIN Jakarta
Press, 2005), Cet. 1, h. 59. 20
Departemen Agama RI, op. cit., h. 434.
13
yang berkembang terus menerus secara pesat menjadikan peranan pendidikan
sangat penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, wajib hukumnya untuk
menuntut ilmu bagi seluruh kaum muslimin baik laki-laki dan perempuan.
Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Nabi yang berbunyi:
قال: قال رسول رضى اهلل عنو عن أنس
العلم اهلل صلى اهلل عليو وسلم طلب
إن طا لبو فريضة على كل مسلم
يستغفرلو كل شيئ حىت احليتان العلم
)رواه ابن عبد ال(يف البحر
Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda:
Mencari ilmu itu wajib atas setiap Muslim. Sesungguhnya pencari
ilmu dimohonkan pengampunan kepadanya oleh segala sesuatu
sampai ikan yang ada di dalam lautan”. (HR. Ibnu Abdil al-Barr)21
Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwasannya mencari ilmu merupakan
suatu kewajiban, tidak ada alasan seseorang meninggalkan ilmu atau tidak
mencarinya karena baginya (penuntut ilmu) akan dimohonkan pengampunan.
Mencari ilmu bahkan dianjurkan sampai ke negeri Cina, maksudnya kita
diperbolehkan menutut ilmu walaupun di negeri seberang dan jauh. Menuntut
ilmu juga tidak mengenal usia karena menuntut ilmu itu sudah dimulai dari
seseorang masih dibuaian sampai liang lahat.
Menurut Faydh al-Qadir yang dikutip oleh Abdul Majid Khon mengatakan
“Mencari ilmu wajib walaupun tercapainya ilmu harus mengadakan perjalanan
yang sangat jauh seperti perjalanan ke Cina dan sangat menderita, bagi orang
yang tidak sabar dalam mencari ilmu kehidupannya buta dalam kebodohan dan
orang yang sabar akan meraih kemuliaan dunia dan akhirat”.22
21
Jalaludin Abdurrahman al-Suyuthiy, Jami’ al-Hadits al-Jami’ al-Shogir wa Zawaaiduhu
wal Jami’ al-Kabir , (Beirut: Dar al-Fikr, 1994), Juz. 6, h. 136. 22
Abdul Majid Khon, Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2012), h. 143.
14
Hukum mencari ilmu wajib bagi seluruh kaum Muslimin baik laki-laki dan
perempuan, sedangkan masa mencari ilmu itu seumur hidup “long life of
education”.23
Oleh karena itu, pendidikan mempunyai peranan penting yang tidak
dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan suatu proses belajar mengajar, yang di dalamnya
terdapat suatu proses interaksi antara guru dan siswa. Dari proses interaksi
tersebut, proses belajar mengajar terikat dengan minat dan perhatian. Dengan
demikian, proses belajar mengajar akan menjadi efektif dan efesien apabila siswa
mempunyai minat terhadap suatu pelajaran.
Minat belajar adalah kecendrungan untuk selalu memperhatikan dan
mengingat secara terus-menerus terhadap sesuatu, yang disertai dengan keinginan
untuk mengetahui dan mempelajarinya serta membuktikan dalam perubahan
tingkah laku atau sikap yang relatif menetap melalui latihan dan pengalaman serta
interaksi dengan lingkungan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu
kecenderungan sikap yang baik pada peserta didik dalam melakukan aktifitas
belajar, di mana hal ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang
terhadap mata pelajaran yang dianggapnya berharga atau sesuai dengan kebutuhan
atau memberi kepuasan kepadanya.
2. Parameter Minat Belajar
Minat belajar yang dimaksudkan peneliti disini adalah kecenderungan hati
untuk melakukan aktivitas belajar, khususnya belajar bidang studi yang dipelajari
di sekolah dalam rangka melakukan perubahan baik berupa sikap, tutur kata
maupun perilaku ke arah yang lebih baik. Tinggi rendah minat belajar dapat
diukur dengan parameter minat belajar.
Adapun parameter minat belajar adalah sebagai berikut24
:
Minat Belajar Minat Belajar Minat Belajar
23
Ibid., h. 145. 24
Sofiah MS, Dampak Televisi terhadap Minat Belajar Anak, Didaktika Islamika, 2, 2003,
h. 166
15
Rendah Sedang Tinggi
Kurang perhatian
terhadap pelajaran
Perhatian tidak penuh
terhadap pelajaran
Perhatian penuh
terhadap pelajaran
Semangat belajar
lemah
Semangat belajar
terkadang lemah dan
terkadang kuat
Semangat belajar
kuat
Malas-malas dalam
belajar
Antara malas dan rajin Rajin belajar
Ada kecendrungan
untuk tidak
mengerjakan PR, jika
tidak disuruh
Ada kecendrungan
untuk tidak
mengerjakan PR,
namun kurang
mengindahkan
Berkecendrungan
untuk
mengindahkan
pengerjaan PR
Mementingkan main,
nonton dan hura-hura
Terkadang cenderung
hura-hura dan
terkadang
mementingkan belajar
Lebih
mementingkan
tugas, belajar,
membaca
Waktu hanya di
habiskan hanya untuk
selain belajar
Waktu untuk belajar
dan untuk yang lain
relatif seimbang
Waktu lebih
banyak digunakan
untuk belajar
daripada kegiatan
lain yang kurang
bermanfaat
Tidak menyukai
kelompok belajar
Relatif munyukai
kelompok belajar
Sangat menyukai
kelompok belajar
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Minat Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya minat belajar
anak diantaranya:
a. Kesiapan mental
16
Seorang anak akan berminat untuk mempelajari sesuatu bila mentalnya sehat,
tidak ada gangguan jiwa, hatinya tenang dan fikirannya dalam kondisi segar,
tidak sedang kelelahan berfikir. Mental yang sehat sangat besar pengaruhnya
terhadap minat belajar maupun minat baca anak.
b. Kesiapan fisik
Anak yang sehat jasmaninya, jelas akan lebih bersemangat untuk belajar
dibandingkan dengan anak yang sakit, atau sakit-sakitan dan kondisi fisiknya
tidak prima. Anak yang kurang tidur dan istirahat juga berpengaruh terhadap
minat belajar, karena mereka meresa kelelahan dan tidak dapat berkonsentrasi
dengan baik.
c. Kesiapan emosi
Kesiapan emosi juga mempengaruhi minat belajar anak, apabila gangguan-
gangguan emosi seperti mudah marah, sangat pemalu, sangat pendiam, terlalu
penakut, dan sebagainya belum bisa dikontol dengan baik maka akan sangat
berpengaruh dalam kegiatan belajar mengajar.
d. Kesiapan pengalaman
Kesiapan pengalaman yang dimaksud disini seperti prestasi belajar yang baik
dan sebaliknya dapat berpegaruh terhadap minat belajar. Sebab, apa yang
pernah dialaminya akan membekas dan membentuk kesan atau trauma
tersendiri dalam dirinya. Oleh karena itu, dalam hal ini guru dituntut mampu
memberikan pengalaman yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar.
e. Lingkungan keluarga
Lingkungan keluarga juga turut mempengaruhi tinggi rendahnya minat anak
dalam belajar. Jika seorang anak hidup dalam lingkungan keluarga yang
mencintai ilmu, ia akan terkondisikan untuk belajar dan meniru anggota
keluarga lainnya dalam belajar. Sebaliknya, jika dibesarkan dalam keluarga
yang harmonis, sering terjadi pertengkaran antara suami-istri, maka minat anak
untuk belajar akan menurun dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik.
f. Lingkungan sosial-masyarakat
17
Apabila lingkungan sosial-masyarakat yang baik dan mencintai ilmu juga
dapat mempengaruhi minat belajar anak. Sebaliknya, apabila lingkungan
sosial-masyarakat yang kurang menyukai ilmu dan pendidikan juga akan
berpengaruh terhadap minat belajar anak. 25
B. Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
1. Pengertian Strategi Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana
membangun interaksi yang baik antara dua komponen yaitu guru dan siswa.
Interaksi yang baik dapat digambarkan dengan suatu kondisi di mana guru
dapat membuat siswa belajar dengan mudah dan terdorong oleh kemauannya
sendiri untuk mempelajari apa yang ada dalam kurikulum sebagai kebutuhan
mereka. Strategi di dalam pembelajaran mempunyai peranan penting, yang
mana strategi diperlukan untuk mempermudah proses belajar mengajar.
Strategi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti “Rencana yang
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”.26
Sedangkan
pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.27
Adapun definisi Strategi pembelajaran menurut Kozna yang dikutip oleh
Hamzah B. Uno menyatakan bahwasannya “Strategi pembelajaran adalah
kegiatan yang dipilih dan memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta
didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu”.28
25
Ibid., h.167. 26
Tim Penyusun KBBI, op. cit., h. 859. 27
Ratna Yudhawati dkk., Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2011), h. 14. 28
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 1.
18
Sedangkan Gerlach dan Ely berpendapat “Strategi pembejaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pembelajaran
dalam lingkungan pembelajaran tertentu”.29
Menurut Suyono dan Hariyanto dalam bukunya Belajar dan
Pembelajaran berpendapat bahwa “Strategi pembelajaran adalah perencanaan
atau kebijakan yang dirancang di dalam mengelola pembelajaran untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan”.30
Beberapa definisi yang telah dipaparkan oleh para ahli dapat disimpulkan
bahwasannya strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang akan dipilih
dan digunakan oleh seorang pendidik untuk menyampaikan materi
pembelajaran, sehingga akan memudahkan peseta didik menerima dan
memahami materi pembelajaran, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan
pun akan tercapai.
Strategi pembelajaran adalah cara untuk meningkatkan pembelajaran
yang optimal bagi siswa, karena apabila strategi pembelajaran yang
digunakan kurang baik akan berpengaruh terhadap semangat belajar siswa,
dan itu juga akan berdampak pada minat dan hasil belajar siswa. Oleh karena
itu, sebagai pendidik/guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam kegiatan
belajar mengajar. Sedangkan pembelajaran aktif menurut Hisyam Zaini ialah
“Pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.”31
Dengan belajar aktif peserta didik diajak untuk terlibat langsung dalam proses
kegiatan pembelajaran.
Keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran tidaklah terlepas dari
peran serta dan kemampuan dari seorang guru di dalam mengembangkan
model-model pembelajaran yang arahnya kepada peningkatan belajar siswa
dalam sebuah proses belajar mengajar. Maka dari itu, untuk dapat
mengembangkan suatu kegiatan pembelajaran yang efektif maka setiap guru
29
Iif Khoiru Ahmadi dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Prestasi Pustaka,
2011), h. 9. 30
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2011), h.20. 31
Hisyam Zaini dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani,
2008), h. 2.
19
diharuskan memiliki sebuah pengetahuan yang memadai berkenaan dengan
konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model pembelajaran
tersebut dalam proses belajar mengajar.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan muara dan pangkal dari proses belajar mengajar.
Tujuan menjadi pedoman arah dan sekaligus sebagai sesuatu yang akan
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar.
Tujuan pembelajaran menurut Oemar Hamalik merupakan “Salah satu
aspek yang perlu dipertimbangkan dalam merencanakan pembelajaran, sebab
kegiatan pembelajaran muaranya pada tercapainya tujuan tersebut”.32
Ada beberapa tujuan yang perlu dirumuskan dalam merancang suatu
program pembelajaran untuk siswa diantaranya adalah:
a. Untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan proses pembelajaran.
Suatu proses pembelajaran dikatakan berhasil manakala siswa dapat
mencapai tujuan secara optimal, dan keberhasilan itu merupakan
indikator keberhasilan guru dalam merancang serta melaksanakan
proses pembelajaran.
b. Tujuan pembelajaran digunakan sebagai pedoman dan panduan
kegiatan belajar siswa. Tujuan yang jelas dan tepat dapat
membimbing siswa dalam melaksanakan aktivitas belajar, dan guru
dapat merencanakan serta mempersiapkan tindakan apa saja yang
harus dilakukan untuk membantu siswa belajar.
c. Tujuan pembelajaran dapat membantu mendesain sistem
pembelajaran. Maksudnya, dengan tujuan dapat membantu guru
dalam menentukan materi pembelajaran, metode atau strategi
pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam
menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan
belajar siswa.
d. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam
menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran. Artinya, melalui
penetapan tujuan, guru bisa mengontrol sampai mana siswa telah
menguasai kemampuan-kemampuan sesuai dengan tujuan dan
tuntutan kurikulum yang berlaku.33
3. Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran
32
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 63-64. 33
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 64.
20
Prinsip umum penggunaan strategi pembelajaran adalah bahwa tidak
semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan
dan semua keadaan, guru harus mampu memilih strategi yang dianggap
cocok dengan keadaan.
Adapun prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam menggunakan
strategi pembelajaran yakni:
a. Berorientasi pada Tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.
Segala aktivitas guru dan siswa diupayakan untuk untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat
ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dapat menentukan strategi yang harus digunakan oleh guru.
b. Aktivitas
Aktivitas siswa belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi.
Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
mendorong aktivitas siswa.
c. Individualitas
Mengajar merupakan usaha mengembangkan setiap individu siswa,
walaupun kita mengajar pada sekelompok siswa namun pada hakikatnya
yang ingin dicapai adalah perubahan perilaku setiap siswa.
d. Integritas
Integritas merupakan salah satu prinsip pembelajaran, dimana guru yang
mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, akan
tetapi meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik.
Strategi pembelajaran harus dapat mengambangkan seluruh aspek
kepribadian siswa secara terintegritas.34
34
Ibid., h. 131-132.
21
4. Pengertian dan Sejarah Crossword Puzzle
Permainan menurut Abdul Aziz el-Quusy merupakan “Suatu hal yang
dapat menarik perhatian dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi setiap
individu”.35
Permainan bukan hanya digemari oleh anak-anak, akan tetapi
para remaja dan bisa dikatakan semua kalangan.
Permainan crossword puzzle di Indonesia lebih di kenal dengan istilah
Teka Teki Silang (TTS). Crossword puzzle ini merupakan salah satu
permainan yang mempunyai nilai edukasi, bukan hanya menjadi salah satu
permainan yang dimuat di majalah-majalah akan tetapi permainan ini
digunakan di dalam pembelajaran.
Pada Desember 1913, Arthur Wynne menerbitkan TTS (Teka Teki
Silang) dalam majalah New York World dengan format seperti yang kita kenal
saat ini. Teka-teki ini, yang bisa dilihat di situs web Crossword Tournament,
sering disebut sebagai TTS pertama, dan Wynne sebagai penemunya. TTS
kemudian menjadi fitur mingguan di majalah tersebut. Buku kumpulan TTS
pertama terbit pada 1924, diterbitkan oleh Simon and Schuster. Bukunya
terbukti laris dan TTS menjadi salah satu benda terpopuler pada tahun 1924.
Pada tahun 1970-an di Jakarta terbit "Asah Otak", sebuah majalah TTS dan
berbagai teka-teki lainnya. Penerbitan ini ternyata sukses sehingga banyak
terbitan serupa yang segera mengikutinya.36
Pada tahun 1995, Dr. Melvin L. Silberman seorang Guru Besar Kajian
Psikologi Pendidikan di Temple University yang berspesialisasi dalam
psikologi pengajaran, menerbitkan sebuah buku berjudul “101 Ways to Make
Training Active”.37
Di dalam bukunya berisi tentang strategi-strategi praktis
dan cara-cara khusus yang bisa digunakan untuk menyemarakkan kelas dan
memperdalam proses belajar dan memperkuat ingatan. Salah satu strategi
35
Abdul Aziz el-Quusy, Ilmu Jiwa Prinsip-Prinsip dan Implementasinya dalam Pendidikan,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1988), h. 293. 36
Wikipedia, Sejarah Crossword Puzzle, 2014, (http://id.wikipedia.org) di akses tanggal 26
Agustus 2014. 37
Melvin L. Silberman, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung:
Nusamedia, 2006), h. 5.
22
pembelajaran yang ditulis oleh Melvin L. Silberman dalam bukunya adalah
strategi pembelajaran aktif crossword puzzle.
Crossword puzzle adalah susunan tes peninjauan kembali dalam bentuk
teka-teki silang yang dapat mengundang minat dan partisipasi peserta didik,
yang mana teka-teki silang ini bisa diisi secara perorangan atau kelompok.38
Crossword puzzel atau teka – teki silang sudah biasa kita dengar dalam
kehidupan di masyarakat. Teka teki silang ini berguna untuk mengasah otak
bagi yang mengerjakannya. Ternyata teka teki silang bukan hanya dilakukan
oleh orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga dapat mengisi teka teki silang
dengan materi pelajaran. Hal ini menguntungkan guru untuk melakukan
metode pembelajaran dengan menggunakan teka-teki silang dalam
pembelajaran.
Crossword puzzle (teka-teki silang) ini merupakan salah satu strategi
pembelajaran aktif bagi peserta didik yang melibatkan semua peserta didik
untuk berfikir saat pembelajaran berlangsung dengan mengisi teka–teki
silang, sehingga peserta didik menjadi lebih antusias dalam mengikuti
pelajaran. Teka teki silang yang dimaksudkan bahwa selain ada unsur
permainan juga ada unsur pendidikannya, dimana dengan mengisi teka-teki
silang tersebut secara sadar ataupun tidak sadar peserta didik itu belajar
sehingga diharapkan selain kesenangan juga didapatkan pengetahuan dan
pemahaman materi pelajaran.
Fungsi kegunaan dari teka teki silang itu sendiri yaitu membangun saraf-
saraf otak yang memberi efek menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja
otak kembali optimal karena otak dibiasakan untuk terus menerus belajar
dengan santai, selain itu dengan metode ini dapat membuat siswa tidak cepat
bosan dengan materi yang diajarkan oleh guru. Karena fungsi teka-teki silang
inilah dapat dijadikan senjata bagi guru untuk mengetahui pemahaman siswa
setelah materi yang diajarkan.
5. Langkah-Langkah Crossword Puzzle
38Ibid., h. 256.
23
Adapun langkah-langkah penggunaan strategi pembelajaran crossword
puzzle diantaranya:
a. Menulis kata-kata kunci, terminologi atau nama-nama yang berhubungan
dengan materi pelajaran yang telah diberikan.
b. Membuat kisi-kisi yang dapat diisi dengan kata-kata yang telah dipilih
(seperti teka-teki silang).
c. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya adalah kata-kata yang
telah dibuat atau dapat juga hanya membuat pertanyaan-pertanyaan yang
mengarah kepada kata-kata tersebut.
d. Membagikan teka-teki kepada siswa, bisa individu atau kelompok.
e. Membatasi waktu mengerjakan teka-teki silang tersebut.
f. Memberikan hadiah kepada kelompok atau individu yang mengerjakan
paling cepat dan benar.39
6. Kelebihan dan Kelemahan Crossword Puzzle
Kelebihan crossword puzzle dalam proses pembelajaran diantaranya,
yaitu:
a. Melalui crossword puzzle siswa sedikit banyak telah memunculkan
semangat belajar dan rasa percaya diri pada setiap siswa. Karena metode
ini dapat memacu diri siswa untuk lebih menggali konsep-konsep materi
yang diajarkan sehingga menghasilkan rasa keingintahuan dan percaya diri
yang tinggi.
b. Melalui crossword puzzle ini siswa belajar untuk lebih menggali potensi
yang ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang telah
dianugrahkan Tuhan kepadanya. Selain ini siswa juga belajar untuk
menghargai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
c. Strategi pembelajaran ini sangat efektif karena mampu meningkatkan
aktivitas dan keaktifan siswa dalam bentuk interaksi baik antara siswa
dengan guru maupun antara siswa dengan lainnya.
d. Secara keseluruhan strategi ini mampu menciptakan proses pembelajaran
yang menyenangkan yang pada akhirnya diharapkan akan meningkatkan
minat belajar pada siswa.
e. Sifat kompetitif dalam permainan crossword puzzle dapat mendorong
peserta didik untuk berlomba-lomba ketika proses KBM berlangsung.40
Adapun kelemahan crossword puzzle dalam proses pembelajaran
diantaranya, yaitu:
39
Hisyam Zaini dkk, op. cit., h. 71. 40
Mochulilma, “Implementasi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Pendidikan Agama
Islam di MTs Al-Amin Keboharan Krian Sidoarjo”. Diakses pada 20 September 2014 dari :
http://jiptiain--mochulilma-8888-2-4.babii.pdf
24
a. Sedikitnya waktu pembelajaran yang tersedia, sedangkan materi yang
harus disampaikan sangat banyak.
b. Penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle dalam ruang kelas juga
memungkinkan terjadinya diskusi hangat dalam kelas. Adakalanya siswa
berteriak atau bertepuk tangan untuk mengungkapkan kegemberiaannya
ketika mampu memecahkan suatu masalah ketika mereka mampu
memecahkan suatu masalah. Hal ini dapat mengganggu konsentrasi guru
dan siswa yang berada di kelas lain.
c. Banyak mengandung unsur spekulasi, siswa yang lebih dulu berhasil
dalam permainan crossword puzzle belum dapat dijadikan ukuran bahwa
dia seorang siswa yang lebih pandai dari lainnya.
d. Tidak semua materi pelajaran dapat diinterpretasikan dengan pembelajaran
aktif crossword puzzle dan jumlah siswa yang relatif besar sulit melibatkan
keseluruhannya.
e. Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah paradigma lama
dalam pendidikan. Kebanyakan guru sudah merasa nyaman dengan
metode ceramah sehingga mereka enggan mencoba hal-hal yang baru
karena dianggap merepotkan.41
7. Manfaat Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle
Menurut M. Ghanoe di dalam bukunya mengatakan bahwa teka-teki
dapat bermanfaat di dalam proses pembelajaran, diantaranya:
a. Dapat mengasah daya ingat
Apabila anak diberi beberapa pertanyaan dalam bentuk teka-teki, ia akan
mengingat pengalaman-pengalaman dan kemudian ia akan memilih
jawaban yang sesuai untuk menjawab teka-teki tersebut dan manfaatnya
dapat mengasah daya ingat yang pernah diperoleh oleh seorang anak.
b. Mengembangkan kemampuan analisa
Dalam permainan crossword puzzle ini dibutuhkan konsentrasi, ketika ada
sebuah pertanyaan siswa akan menganalisis mana jawaban yang cocok
karena antara satu kata dengan kata lain saling berkaitan.
c. Menghibur
41
Mochulilma, “Implementasi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Pendidikan Agama
Islam di MTs Al-Amin Keboharan Krian Sidoarjo”. Diakses pada 20 September 2014 dari :
http://jiptiain--mochulilma-8888-2-4.babii.pdf
25
Strategi pembelajaran crossword puzzle ini sifatnya juga menghibur,
karena dalam metode ini siswa dituntut untuk aktif maka sifatnya tidak
mononton dan tidak membosankan.
d. Merangsang aktifitas
Secara tidak langsung dengan teka-teki silang siswa akan dibantu untuk
menyalurkan potensi-potensi kreatifitas yang dimilikinya. Di dalam
mempertahankan jawaban misalnya, siswa akan belajar berargumentasi,
memilih bahasa yang mudah dipahami orang lain dan mencari cara
alternatif untuk menjawab. Tidak jarang ketika menjawab soal, siswa akan
menemukan pertanyaan-pertanyaan baru yang belum tentu didapatkan
sebelumnya.42
C. Bidang Studi Fiqih
1. Pengertian Bidang Studi Fiqih MTs
Pada tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs), mata pelajaran fiqih merupakan
salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik agar mereka bisa mengenal. memahami dan
mengamalkan syariat Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
dalam bermasyarakat. Fiqih menurut Zakiah Daradjat ialah “Ilmu yang
menerangkan hukum-hukum syariat Islam yang diambil dari dalil-dalilnya yang
terperinci”.43
Di dalam ilmu fiqih ini ada sistem norma yang gunanya adalah
untuk mengatur kehidupan manusia, yakni kehidupan yang hubungannya antara
manusia dengan Allah, dan antara sesama manusia dengan makhluk lainnya. Di
mana hal tersebut bersumber dari Al-Qur’an dan hadits.
Sedangkan mata pelajaran fiqih dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah
adalah bimbingan untuk mengetahui ketentuan-ketentuan syariat Islam.
Pembelajaran fikih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami
pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikankan
42
M. Ghanoe, Asah Otak Anda dengan Permainan Teka-Teki, (Yogyakarta: Buku Biru,
2010), h. 10. 43
Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,
1995), h. 78.
26
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi muslim yang selalu taat
menjalankan syariat Islam secara kaaffah (sempurna).44
2. Tujuan Pembelajaran Studi Fiqih di MTs
Sedangkan mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah tujuannya adalah
untuk:
a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah
yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama
yang diatur dalam fiqih mu’amalah.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dalam melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial. Pengalaman
tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam,
disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi
maupun sosial.45
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Fiqih di kelas VIII
(MTs) sebagaimana berikut:
Kelas VIII, Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan tata cara sujud
di luar salat
1.1 Menjelaskan ketentuan sujud
syukur dan tilawah
1.2 Mempraktikkan sujud syukur dan
Tilawah
2. Melaksanakan tata cara puasa 2.1 Menjelaskan ketentuan puasa
2.2 Menjelaskan macam-macam puasa
3. Melaksanakan tata cara zakat 3.1 Menjelaskan ketentuan zakat fitrah
dan zakat maal
44
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008 tentang Standar Kelulusan dan Standar
Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Media Pustama Mandiri,
2009), Cet. I, h. 45. 45
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008, op. cit,. h. 45.
27
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
3.2 Menjelaskan orang yang berhak
menerima zakat
3.3 Mempraktikkan pelaksanaan zakat
fitrah dan maal
Kelas VIII, Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Memahami ketentuan
pengeluaran harta di luar
zakat
1.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan
shadaqah, hibah dan hadiah
1.2 Mempraktikkan sedekah, hibah dan
hadiah
2. Memahami hukum Islam
tentang haji dan umrah
2.1 Menjelaskan ketentuan puasa
2.2 Menjelaskan macam-macam puasa
3. Memahami hukum Islam
tentang makanan dan
minuman
3.1 Menjelaskan jenis-jenis makanan
dan minuman halal
3.2 Menjelaskan manfaat
mengkonsumsi makanan dan
minuman halal
3.3 Menjelaskan jenis-jenis makanan
dan minuman haram
3.4 Menjelaskan bahayannya
mengkonsumsi makanan dan
minuman haram
3.5 Menjelaskan jenis-jenis binatang
yang halal dan haram dimakan
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Studi Fiqih di MTs
Ruang lingkup mata pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi
ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan dan
28
keseimbangan antara hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun ruang
lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi:
a. Aspek fiqih ibadah meliputi: ketentuan dan tata cara thaharah, shalat
fardhu, shalat sunnah dan shalat dalam keadaan darurat, sujud, adzan dan
iqamah, berzikir dan berdo’a setelah shalat, puasa, zakat, haji dan umrah,
qurban dan aqiqah, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur.
b. Aspek fiqih mu’amalah meliputi: ketentuan dan hukum jual beli, qirad,
riba, pinjam-meminjam, utang-piutang, gadai dan upah.46
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa hasil penelitian yang memiliki keterkaitan tentang
strategi pembelajaran Crossword Puzzle yang telah dikemukakan oleh beberapa
peneliti diantaranya yaitu, Siska Wulansari dalam skripsinya yang berjudul:
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Strategi Crossword Puzzle untuk
meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA al-Hasra
Bojongsari Depok”. Berikut hasil penelitiannya:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar pada siklus I
nilai rata-rata siswa pada pre test diperoleh 52,60 dan post test nya adalah
78,26. Pada siklus I nilai sejarah masih dibawah KKM maka peneliti
melanjutkan ke siklus II. Pada siklus II nilai rata-rata pre test diperoleh
43,04 dan post test 84,35. Hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai
KKM yang telah ditentukan. Jadi peneliti menyimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif strategi crossword puzzle dapat
meningkatkan hasil belajar sejarah siswa di SMA al-Hasra Bojongsari
Depok. 47
Menurut Edah Junaedah dalam skripsinya yang berjudul: “Upaya
Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran Aktif Crossword
Puzzle”. Berikut hasil penelitiannya:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran aktif crossword
puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA, hal
ini dapat diketahui dari evaluasi yang menunjukkan peningkatan. Sebelum
diterapkannya strategi pembelajaran aktif crossword puzzle nilai rata-rata
pre test diperoleh 64,8. Setelah diterapkannya strategi pembelajaran aktif
46
Ibid.,h. 91. 47
Siska Wulansari, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Strategi Crossword Puzzle
untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah di SMA al-Hasra
Bojongsari Depok, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2013.
29
crossword puzzle pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,4 dan
siklus II sebesar 78,5.48
Menurut Muhammad Husein dalam skripsinya yang berjudul:
“Implementasi Cooperative Learning melalui Strategi Pembelajaran Crossword
Puzzle dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas
VII MTs Yaspuri di Malang”. Berikut hasil penelitiannya:
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif melalui
strategi pembelajaran aktif crossword puzzle terbukti dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak. Hal ini dapat
dilihat hasil data yang telah dianalisis, dari lembar observasi dan tes
menunjukkan adanya peningkatan motivasi. Ketuntasan belajar dari tes awal
68,75 %. Pada siklus I diperoleh 75,37 % dan pada siklus II meningkat
menjadi 84,87 %.49
E. Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu usaha sadar yang dilakukan oleh individu dalam
merubah tingkah lakunya baik melalui latihan dan pengalaman untuk memperoleh
tujuan tertentu. Proses belajar bukan hanya untuk menguasai materi pengetahuan
saja, akan tetapi perlu terjadi adanya suatu perubahan pada dirinya. adapun
perubahan yang dimaksud adalah setelah proses belajar dapat dilihat berbagai
macam aspek diantaranya aspek afektif, kognitif dan psikomotorik.
Pelajaran fiqih merupakan salah satu pelajaran yang kurang diminati siswa
kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat, hal ini dikarenaka oleh berbagai macam
faktor. Salah satu faktornya adalah latar belakang pendidikan siswa kelas VIII-1
MTs Islamiyah, kebanyakan siswa MTs Islamiyah Ciputat berasal dari SD
(Sekolah Dasar). Selain itu, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yakni
metode ceramah dan tanya jawab, sehingga proses belajar mengajar menjadi
monoton dan kurang menarik. Proses pembelajaran yang seperti ini menyebabkan
48
Edah Junaedah, Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Strategi Pembelajaran
Aktif Crossword Puzzle , Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2013. 49
Muhammad Husein, “Implementasi Cooperative Learning melalui Strategi Pembelajaran
Crossword Puzzle dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Aqidah Akhlak Pada Siswa Kelas VII
MTs Yaspuri di Malang”. Di akses tanggal 20 September 2014 dari http://05110076 husein uin
malang.pdf.
30
siswa kurang berminat mengikuti mata pelajaran fiqih, hal tersebut juga
berdampak pada hasil belajar siswa yang menurun.
Rendahnya minat belajar siswa ini dipengaruhi karena mereka beranggapan
materi pelajaran fiqih terlalu banyak yang harus difahami, dengan proses
pembelajaran yang kurang interaktif menjadikan mata pelajaran fiqih terkesan
membosankan. Oleh karena itu, agar pelajaran fiqih tidak membosankan dan
mudah dipahami oleh siswa dapat disiasati dengan menerapkan strategi
pembelajaran crossword puzzle.
Pembelajaran crossword puzzle ini merupakan salah satu pembelajaran yang
efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa. Jadi, pembelajaran peneliti
berharap dengan strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkatkan
minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat.
F. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah dugaan awal yang bakal terjadi jika suatu tindakan
dilakukan. Jika tindakan dilakukan dengan baik, maka tindakan ini akan
memperoleh suatu pemecahan problem yang baik. Berdasarkan uraian di atas
dapat dimunculkan hipotesis tindakan yaitu dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle dalam pembelajaran fiqih dapat meningkatkan
minat belajar siswa kelas VIII-1 di MTs Islamiyah Ciputat Jakarta Tahun
Pelajaran 2013-2014.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di MTs Islamiyah Ciputat. Penelitian
tindakan ini dilakukan terhadap seluruh siswa VIII-1 sebanyak 34 siswa pada
tahun ajaran 2013/2014 semester genap. Waktu penelitian ini dilaksanakan kurang
lebih 3 bulan, di mulai pada bulan Maret-Mei 2014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
(Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu upaya
untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik, dengan memberikan
sebuah tindakan (treatmen) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru bersama-sama dengan peserta didik, atau oleh peserta didik
dibawah bimbingan dan arahan guru dengan maksud untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.50
Fokus masalah dalam penelitian ini untuk meningkatkan minat belajar
fiqih siswa dengan memberikan tindakan berupa strategi pembelajaran aktif
dengan crossword puzzle atau teka teki silang. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan
melalui suatu tindakan tertentu dalam siklus serta mampu memberi solusi pada
masalah yang baik secara perorangan maupun keseluruhan.
2. Rancangan Siklus Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan siklus, yang mana pada
masing-masing siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
refleksi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah merujuk pada
50
E. Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2009), h. 11.
32
model yang dikembangkan oleh Kemmis & Mc Taggart yang dikutip oleh
Suharsimi Arikunto. Dan digambarkan dalam bagan di bawah ini. Adapun
rancangan siklus pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Desain Intervansi Tindakan51
Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan menggunakan
beberapa siklus dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap, secara rinci prosedur
penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan
penelitian. Peneliti membuat rencana untuk mencari tindakan yang akan
dilakukan di kelas sehubungan dengan rendahnya minat belajar siswa.
Rencana ini kemudian dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran(RPP). Selain itu paada tahap ini juga peneliti menyiapkan yang
51
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 16.
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS I Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan
Pengamatan
?
33
tediri dari soal yang harus dijawab oleh siswa, lembar observasi dan
wawancara.
b. Pelaksanaan (Tindakan)
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan
perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Tindakan inilah yang menjadi
inti dari PTK, dimana tindakan pelaksaan ini dilakukan dalam program
pembelajaran apa adanya yang terjadi dalam kelas. Langkah tindakan harus
terkontrol secara seksama dan harus hati-hati dan benar-benar terencana.52
c. Observasi
Observasi atau pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berlangsung. Peneliti dibantu oleh observer yang mengamati segala aktivitas
siswa selama proses pembelajaran. Pada lembar observasi ini ada beberapa
indikator yang akan diamati yaitu perhatian siswa, keaktifan siswa, rasa
ketertarikan siswa, dan semangat siswa yang dimaksudkan sebagai kegiatan
mengamati, mengenali dan mendokumentasikan semua gejala atau indikator
dari proses ataupun hasil tindakannya.
d. Refleksi
Refleksi menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama adalah
“memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi yang dilakukan oleh para
kolaborator atau partisipan yang terkait dengan suatu PTK yang
dilaksanakan”.53
Kegiaan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai
melakukan tindakan. Data-data yang diperoleh melalui observasi
dikumpulkan dan dianalisis. Berdasarkan observasi tersebut guru dapat
merefleksi diri tentang upaya meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan
hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan
kelas pada siklus berikutnya.
52
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2010), Cet. V, h. 282. 53
Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT. Indeks,
2009), h.40.
34
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas
VIII-1 yang berjumlah 34 siswa pada tahun ajaran 2013-2014. Sedangkan objek
dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dengan
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Adapun pihak yang terkait
dalam penelitian ini adalah guru fiqih sterlibat sebagai observer yang mengamati
dan mencatat sikap detail aktifitas peneliti dan siswa.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Peran dan posisi peneliti dalam penelitian ini adalah bertindak sebagai
guru dan sekaligus peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru
bidang studi fiqih selaku observer yang mencatat segala aktivitas yang dilakukan
oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle.
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk meningkatkan minat belajar
siswa. Adapun tahapan intervensi tindakan sebagai berikut:
Tahapan Kegiatan
Pendahuluan Melakukan survei lapangan untuk memperoleh
gambaran kondisi sekolah. Survei dilakukan dengan
wawancara kepada guru bidang studi fiqih untuk
mengetahui permasalahan yang ada di sekolah. Survei
juga dilakukan tehadap minat belajar siswa dan
pendapat siswa tentang pembelajaran fiqih yang
selama ini diterapkan oleh guru fiqih.
Perencanaan - Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan metode Crossword Puzzle.
- Menyiapkan instrument (tes pilihan ganda, lembar
observasi, catatan lapangan dan wawancara)
- Melakukan uji coba instrumen.
35
S
I
K
L
U
S
I
- Menyusun kelompok belajar siswa.
Tindakan - Melakukan langkah-langkah sesuai rencana
pembelajaran yang telah disusun.
- Melakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal
siswa.
- Ketika proses pembelajaran berlangsung,
dilakukannya obeservasi guru dan siswa.
- Melakukan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Pengamatan - Mengumpulkan data penelitian.
- Melakukan diskusi dengan guru fiqih untuk
membahas tentang kelemahan atau kekurangan
proses pembelajaran yang telah dilakukan.
Refleksi - Menganalisis data yang telah diperoleh untuk
memperbaiki dan menyempurnakan tindakan pada
siklus berikutnya.
- Menganalisis kelemahan dan kelebihan dari proses
pembelajaran yang berlangsung dan
mempertimbangakan langkah selanjutnya.
Siklus II dan Seterusnya
Penyusunan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan pada penelitian ini adalah sesuai dengan tujuan
yang dicapai yaitu meningkatkan minat belajar fiqih siswa kelas VIII-1 Madrasah
Tsanawiyah Islamiyah Ciputat dengan menggunakan strategi pembelajaran
dengan crossword puzzle.
G. Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
a. Hasil tes siswa setiap akhir siklus
b. Hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran setiap siklus
36
c. Hasil wawancara
d. Hasil dokumentasi
e. Hasil angket minat belajar dengan menggunakan crossword puzzle
2. Sumber Data
a. Peneliti
b. Siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 34 siswa
terdiri dari 16 laki-laki dan 18 perempuan, yang dirasa minat belajarnya
rendah diantara kelas VIII-2 dan VIII-3.
c. Guru mata pelajaran fiqih, sekaligus sebagai observer
H. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu:
1. Observasi.
Observasi merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian.
Menurut Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa “Observasi adalah metode
atau cara-cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok
secara langsung”.54
Lembar observasi ini berisi tentang indikator-indikator
penilaian yang ingin dicapai pada penelitian ini. Instrumen ini digunakan untuk
menilai aktifitas siswa dalam proses belajar.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan untuk setiap tindakan dimaksudkan untuk mengungkapkan
aktivitas siswa dan guru yang tidak dapat diungkapkan dengan menggunakan
lembar observasi dalam waktu yang sudah ditentukan dan berupa catatan
penting dari pengamat mengenai kegiatan pembelajaran.
3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data atau informasi dengan cara
menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran
media tertentu.55
Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh
54
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung, Remadja
Karya, 1986), h. 191. 55
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. I., h. 96.
37
informasi/data bagaimana penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle
dalam bidang studi fiqih. Selain itu, wawancara juga digunakan untuk
membandingkan dan mencocokkan kata-kata, perilaku, tindakan subyek
penelitian dengan pembelajaran yang sebenarnya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,
teori, dalil atau hukum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Sedangkan Menurut Sugiyono, “Dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar
atau karya monumental dari seseorang”.56
5. Angket
Angket menurut Cholid Narbuko dan Abu Achmadi merupakan “Suatu
daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau
bidang yang akan diteliti untuk memeperoleh data”.57
Angket disebarkan
kepada responden untuk memperoleh data yang diinginkan. Tujuan angket ini
adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan
mendapatkan informasi mengenai suatu masalah secara serentak.
I. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat bantu yang digunakan untuk memperoleh data pada
penelitian ini adalah:
1. Instrumen Tes
Tes tertulis ini berupa tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Tes awal
(pretest) adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan
kepada siswa. Sedangkan tes akhir (postest) adalah bahan-bahan pelajaran yang
tergolong penting yang telah diajarkan oleh guru kepada siswa dan biasanya tes
akhir ini dibuat sama dengan tes awal.
56
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2007), Cet. I, h. 222. 57
Cholid narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta: Bumi Aksara,
2004), h. 76.
38
2. Instrumen Non Tes
a. Lembar Observasi
Lembar observasi ini terdiri dari tiga macam yakni lembar observasi
guru, lembar observasi aktifitas siswa dan lembar observasi aktivitas
pembelajaran. lembar observasi ini diadakan untuk mencatatat secara
sistematis mengenai aktivitas belajar siswa, guru dan proses pembelajaran
dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle.
b. Catatan lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mengamati seluruh kegiatan salama
proses pembelajaran berlangsung. Berbagai hasil pengamatan tentang
aspekpembelajaran di kelas, suasanan kelas, pengelolaan kelas, interaksi
guru dengan siswa dan aspek lainnya yang perlu dicatat.
c. Lembar Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui kondisi siswa dan gambaran
umum mengenai pelaksanaan pembelajaran dan masalah-masalah yang
dihadapi di kelas. Wawancara digunakan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan strategi pembelajaran crossword puzzle terhadap siswa.
wawancara dilakukan kepada guru dan siswa.
d. Angket (kuesioner)
Pada penelitian tindakan kelas ini, angket digunakan untuk mengetahui
apakah ada peningkatan minat belajar fiqih siswa dengan menggunakan
strategi pembelajaran crossword puzzle. Adapun dalam menyusun angket
peneliti membuat kisi-kisi minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih.
Tabel 3.1
KISI-KISI ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
NO Dimensi Indikator Nomor Item
Positif Negatif Jumlah
1. Minat Belajar
Fiqih Siswa
- Perasaan senang dalam
mengikuti pelajaran
- Perhatian dalam belajar
1,2
3,6
10
12
3
3
39
- Memiliki catatan
pelajaran fiqih
- Berusaha memahami
pelajaran fiqih
- Keberanian bertanya
5
4, 18,
7,8, 9
11
16
1
3
4
2. Pembelajaran
dengan
Crossword
Puzzle
- Penyampaian materi
pelajaran fiqih menarik
- Penggunaan strategi
pembelajaran
crossword puzzle
17
14,20,19
13,15
3
3
JUMLAH 20
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan observasi secara
terus menerus dan triangulasi data. Triangulasi adalah proses memastikan sesuatu,
dari berbagai sudut pandang.58
Trigulasi ini merupakan teknik pemeriksaan
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap suatu data. Keabsahan
data dalam penelitian ini dilakukan dengan trigulasi data dan trigulasi sumber
data, yaitu menggunakan data dari berbagai suasana, waktu, tempat dan jenis serta
mengambil data dari berbagai nara sumber.
Agar diperoleh data yang valid, peneliti menggunakan angket minat di
akhir siklus, dalam instrument angket minat belajar fiqih siswa ini, peneliti
menggunakan tabel distribusi frekuensi relatif . Tabel ini disebut dengan tabel
Presentase, menurut Anas Sudijono ialah “Alat penyajian data statistikyang
berbentuk kolom dan lajur, yang didalamnya dimuat angka yang dapat
melukiskan atau menggambarkan pancaran atau pembagian frekuensi dari
variable yang menjadi objek penelitian”.59
58
Ibid,. h.128 59
Anas Sudijono, Pengantar Statistik, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), h. 38.
40
Angket minat belajar ini digunakan oleh peneliti dalam penelitian
tindakan kelas untuk melihat apakah ada peningkatan minat belajar fiqih siswa
kelas VIII-1 setelah menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle.
Adapun rumus distribusi frekuensirelatif adalah sebagai berikut:
Rumus:
x 100%
Keterangan:
P = Prosentasi
F = Frekuensi
N = Banyaknya responden
Tabel 3.2
Skor Item Alternatif Jawaban Responden
Positif (+) Negatif (-)
Jawaban Skor Jawaban Skor
Selalu 4 Selalu 1
Pernah 3 Pernah 2
Kadang-Kadang 2 Kadang-Kadang 3
Tidak Pernah 1 Tidak pernah 4
Tabel 3.3
Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Klasifikasi Jumlah Siswa Keterangan Jumlah Skor
76%-100% - Sangat Baik
56%-75% - Baik
36%-55% - Cukup Baik
10%-35% - Kurang Baik
K. Analisis Data dan Interpretasi Data
Proses analisis dara terdiri dari analisis data pada saat di lapangan yaitu
di awal kegiatan penelitian, peneliti memperoleh data dari hasil wawancara
41
terhadap guru dan siswa mengenai minat belajar melalui strategi pembelajaran
crossword puzzle. Kemudian pada saat proses pembelajaran di ambil dari data
hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, dan di akhir siklus peneliti
menggunakan angket minat belajar untuk mengetahui adanya peningkatan minat
belajar siswa setelah menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Data
yang sudah terkumpul berupa hasil wawancara, hasil skor minat, hasil observasi,
catatan lapangan dan dokumentasi. Semua data di analisis dengan dengan
menggunakan analisis deskriptif.
Tahap analisis data di mulai dengan membaca keseluruhan data dari
berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data yakni menyusunnya dalam
satuan-satuan dan mengkategorikannya. Data yang diperoleh berupa kalimat-
kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna dan
alamiah. Kriteria keberhasilan peningkatan minat belajar fiqih adalah adanya
peningkatan minat belajar fiqih yang terlihat dari hasil pengamatan dan telah
menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan rencana dan
siswa memperlihatkan minat belajar yang tinggi dan menunjukkan adanya
peningkatan. Sedangkan keberhasilan penggunaan strategi pembelajaran
crossword puzzle adalah kesesuaian penggunaan strategi pembelajaran dengan
tahapan-tahapan yang telah dibuat.
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Apabila setelah tindakan pertama selesai dilakukan dan hasil yang
diharapkan belum mencapai kriteria minat belajar maka akan ditindak lanjuti
dengan melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran.
Siklus ini terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, serta
analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum tercapai
maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Penelitian ini berakhir, apabila
peneliti menyadari bahwa penelitian ini dirasa telah berhasil meningkatkan minat
belajar fiqih siswa.
42
BAB IV
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah MTs Islamiyah
Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Ciputat berdomisili di Jl. KH.
Dewantara No. 23 Ciputat Telp. 28752974 Kecamatan Ciputat, Kota
Tanggerang Selatan 15411 yang secara geografis terletak dekat kantor
Kelurahan Ciputat, dan mudah dijangkau dari segala arah melalui banyak
sarana transportasi.
MTs ini merupakan cikal bakal tebentuknya Yayasan Islamiyah Ciputat,
ini dikarenakan MTs. Islamiyah adalah unit sekolah pertama yang berdiri dari
diantara sekolah-sekolah yang ada di Yayasan Islamiyah Ciputat. Tahun
berdirinya sekitaran tahun 1978 adapun bulan tepatnya sekitaran bulan
Agustus. Dan kemudian berdirilah sekolah-sekolah yang lain hingga jejang
STIE Islamiyah Ciputat.
Yayasan Islamiyah itu sendiri membawahi beberapa sekolah termasuk
didalamnya MTs. Islamiyah, SMP Islamiyah, MA Islamiyah, SMK
Islamiyah,dan yang terakhir adalah STIE Islamiyah. Padaperkembangannya
Mts ini cukup bagus dan telah menciptakan lulusan yang banyak
berkompeten di bidangnya masing-masing. Setelah adanya SMP Islamiyah
banyak orang tua yang memilihkan anaknya untuk disekolahkan di SMP, ini
mengakibatkan berkurangnya jumlah murid di MTs itu sendiri.
Adapun karena MTs merupakan sebuah lembaga yang bernuansakan
Islam, maka dari jenis pelajarannya pun cukup padat. Ini dikarenakan agar
para siswa mempunyai jiwa keislaman yang lebih dari sekolah-sekolah lain.
Selain itu ekstrakulikulernya pun banyak yang bernuansakan keislaman.
Contohnya seperti nasyid, marawis, pidato dan jenis-jenis kegiatan keislaman
lainnya. Salah satu pendiri Yayasan Islamiyah bernama Bapak Zarkasih Noor,
beliau bersama-sama dengan saudaranya mengembangkan yayasan tersebut
hingga seperti sekarang.
43
2. Visi dan Misi
a. Visi
Terbentuknya manusia unggul dalam iman, ilmu, dan amal yang
berhaluan ahlussunah wal jamaah
b. Misi
- Membentuk siswa yang berakhlakul karimah
- Meningkatkan prestasi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler
maupun ekstrakurikuler
- Melatih dan membimbing siswa untuk selalu ikhlas dalam tindakan
maupun perbuatan
- Menjunjung tinggi dan melaksanakan kaidah-kaidah Ahlu Sunnah
Wal Jama’ah
3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Kebanyakan tenaga pengajar ataupun tenaga kependidikan yang ada di
MTs. Islamiyah berlatar belakang pendidikan sarjana tingkat satu. Yang
berasal dari universitas yang berada disekitar Jakarta, dan kebanyakan
berasal dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Guru yang ada di Mts. Islamiyah berjumlah 18 orang dan seorang staf
TU. Karena MTs banyak memuat mengenai materi yang bermuatan Islam
tenaga kependidikannyapun banyak yang berlatar belakangkan jurusan-
jurusan Islam. Adapun kepala sekolahnya ditunjuk langsung oleh pihak
yayasan yang memayungi MTs. Islamiyah. Tenaga pengajar di MTs ini
tidak hanya memegang satu mata pelajaran hal ini dikarenakan kurangnya
tenaga pengajar yang berada di MTs ini.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan yayasan ini pun sering
melakukan program peningkatan kualitas guru. Ini dilakukan agar
meningkatnya kualitas pengajaran agar sesuai dengan kurikulum yang
berlaku saat ini. Dalam pengajarannya guru-guru disi sudah mulai
menggunakan metode yang berpusat pada siswa (Student Center) ini
dilakukan agar siswa tidak bosan dalam melakukan pembelajaran. Hal ini
pula dilakukan agar siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran.
44
Guna menunjang proses pembelajaran yang berlasung guru-guru di
Mts.Islamiyah diwajibkan lulusan S1. Ini sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, sedangkan dari staff TU sendiri hanya
satu dan mereka saling berkordinasi dengan kantor pusat yaitu Yayasan
Islamiyah, maka latar belakang dari staff tersbut juga masih dalam proses
gelar S1.
4. Data Siswa
Siswa-siswi yang bersekolah di Mts. Islamiyah ini berasal dari
sekitaran Ciputat ini dikarenakan letak Mts ini yang mudah diakses dari
segala arah transportasi. Kebanyakan siswanya berasal dari kalangan
menengah kebawah. Siswa sangat kurang minat membacanya.
Dari tahun ketahun jumlah siswa yang ada di MTs ini mengalami
peningkatan ini dikarenakan semakin baiknya pola pengajaran yang
dilakukan oleh guru-guru. Berikut ini adalah data jumlah siswa MTs.
Islamiyah tiga tahun kebelakang:
Tahun
Ajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah VII –
IX
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
2010/2011 70 2 76 2 74 2 220 6
2011/2012 88 2 72 2 70 2 230 6
2012/2013 102 3 91 2 74 2 267 7
2013/2014 102 3 100 3 81 2 283 8
5. Sarana Prasarana
Sarana yang ada di sekitaran MTs. Islamiyah ini cukup memadai
untuk standar sekolah.Tetapi sangat disayangkan belum lengkapnya
perpustakan yang ada di sekolah.Di MTs. Islamiyah ini hanya mempunyai
45
perpustakaan mini.Berikut ini data sarana yang berada di sekolah MTs.
Islamiyah.
No. Jenis Prasarana Jumlah
Ruang
Jumlah
Ruang
Kondisi
Baik
Jumlah
Ruang
Kondisi
Rusak
Kategori Kerusakan
Rusak
Ringan
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
1 Ruang Kelas 8 8
2 Perpustakaan 1 1
3. R. Lab IPA 1 1
4 R. Lab Biologi - -
5 R. Lab Fisika - -
6 R. Lab Kimia - -
7
R. Lab
Komputer 2 2
8 R. Lab Bahasa 1 1
9 R. Pimpinan 1 1
10 R. Guru 1 1
11 R. Tata Usaha 1 1
12 R. Konseling 1 1
13 Tempat Ibadah 1 1
14 R. UKS 1 1
15 Jamban 5 5
16 Gudang 1 1
17 R. Sirkulasi - -
18
Tempat
Olahraga 2 2
19 R. OSIS 1 1
20 R. Lainnya - -
46
2. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Sebelum Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VIII-1. Adapun
jumlah siswa kelas VIII-1 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Siswa VIII-1
No Keterangan Jumlah
1. Putra 16 Siswa
2. Putri 18 Siswa
Pelajaran fiqih diberikan satu kali dalam seminggu, yaitu hari selasa,
pada pukul 10.00-11.20. Guru bidang studi fiqih adalah Bapak Aris Herdiana.
Pada hari selasa, 4 Maret 2014 peneliti melakukan observasi di MTS
Islamiyah untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa pada pelajaran Fiqih.
Pada pertemuan itu, peneliti menyampaikan tujuan untuk melaksanakan
penelitian di sekolah tersebut. Kepala Madrasah dan guru fiqih memberikan
izin pelaksanaan penelitian. Kemudian peneliti mengadakan wawancara
dengan guru fiqih tentang model pembelajaran yang dilaksanakan dalam
pelajaran fiqih. Hasil dari observasi tersebut guru masih menggunakan
pembelajaran konvensional, sehingga minat belajar siswa dalam pelajaran
Fiqih masih rendah. Setelah memperoleh beberapa data yang menunjukkan
bahwa siswa di MTS Islamiyah khususnya kelas VIII, maka peneliti harus
memberikan tindakan dengan tujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa
dalam pelajaran fiqih.
Kemudian penelitian dilaksanakan pada 1 April 2014, setelah
mendapatkan izin dari pihak fakultas dan kepala sekolah. Selain itu, peneliti
juga meminta data-data yang digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan
dalam menerapkan model pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Selain melakukan penelitian, peneliti membuat perencanaan sebagai
berikut:
a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
47
b. Membuat handout materi pembelajaran
c. Membuat lembar observasi
Sebelum tindakan dilaksanakan, peneliti mengadakan pre test sebagai
tindakan memeriksa lapangan dengan menggunakan metode konvensional,
yaitu metode ceramah dan tanya jawab, yang digunakan sebagai tolak ukur
perbandingan sebelum ada tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas,
yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle untuk
meningkatkan minat belajar siswa. Peneliti mengadakan pre test sebagai
tindakan memeriksa lapangan dengan menggunakan metode konvensional,
yaitu metode ceramah dan tanya jawab, yang digunakan sebagai tolak ukur
perbandingan sebelum ada tindakan kelas dengan sesudah ada tindakan kelas,
yaitu dengan menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle untuk
meningkatkan minat belajar siswa.
Pre test dilaksanakan pada hari selasa 1 April 2014 dengan menggunakan
pembelajaran konvensional. Indikator pada pertemuan I adalah menjelaskan
arti makanan dan minuman halal dan haram beserta dalil dan contohnya.
Pembelajaran ini tanpa menggunakan media pembelajaran, di mana guru
hanya menjelaskan saja dan memberikan contohnya. Pada saat pembelajaran
guru hanya menerangkan dan siswa mendengarkan begitu saja. Di saat
kondisi seperti itu, siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam menerima
pelajaran, sehingga terdapat beberapa siswa mengalihkan perhatiannya
dengan bermain sendiri, menggambar, dan berbicara dengan temannya.
Setelah selesai menerangkan, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya dengan cara mengacungkan tangannya, akan tetapi tidak ada
yang merespon.
Kemudian guru memberikan umpan balik kepada siswa, dengan
melempar pertanyaan kepada siswa, namun hanya satu, dua siswa yang
menjawab dengan kurang semangat. Sehingga kelas terkesan tidak hidup.
Setelah itu guru langsung membagikan soal kepada siswa untuk
mengerjakannya. Dalam mengerjakan soal siswa kurang bergairah. Kemudian
pembelajaran diakhiri dengan berdo’a dan salam. Pada pretest ini, peneliti
48
belum memperoleh ketercapaian tujuan pembelajaran secara individual
melalui tes individu. Sebagaimana hasil pre test dapat ditunjukkan pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.2
Skor Pre Test Pra Penelitian
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
No Nama siswa Pretest Keterangan
1 Adam Abdillah Mr. 65 Tidak Lulus
2 Ahmad Rizky Y. 70 Tidak Lulus
3 Aida Maysaroh 80 Lulus
4 Akna Zaki Hasballah 60 Tidak Lulus
5 Amalia Pujiyanti 75 Lulus
6 Arinda Nur Afifah 70 Tidak Lulus
7 Diah Ayu Setiyaningrum 80 Lulus
8 Dwi Handika 70 Tidak Lulus
9 Dwi Ilham Maulana 75 Lulus
10 Erika Rohmayaning 60 Tidak Lulus
11 Farhan Irawan 50 Tidak Lulus
12 Fatihatul Amanatul A. 70 Tidak Lulus
13 Fikri Riduan 65 Tidak Lulus
14 Ilham Saputra 75 Lulus
15 Kelian Dwi Evaningdia 55 Tidak Lulus
16 Khoirul Rohman Hadi 60 Tidak Lulus
17 Maulana Iskandar 75 Lulus
18 Muhammad Miswan 70 Tidak Lulus
19 Nabila Rosyana 75 Lulus
20 Nur Laily F. 60 Tidak Lulus
21 Nuraini 75 Lulus
22 Panji Satria 55 Tidak Lulus
23 Putra Pratama Wijaya 65 Tidak Lulus
49
24 Putri Indah Permatasari 75 Lulus
25 Salaman Alfarisyi 60 Tidak Lulus
26 Selfi Khofifah 65 Tidak Lulus
27 Sintia Chairunnisa 70 Tidak Lulus
28 Tania Syifah Nur 75 Lulus
29 Tresnowaty 65 Tidak Lulus
30 Vio Virginia Budiman 70 Tidak Lulus
31 Vita Oktaviana 70 Tidak Lulus
32 Widya Ningrum K 75 Lulus
33 Yudrika Yazzaka K. 55 Tidak Lulus
34 Zaki Zulkarnaen 60 Tidak Lulus
Tabel 4.3
Klasifikasi Jumlah Skor Pre Test Pra Penelitian
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
No Interval Skor Frekuensi Status*
1. 91-100 - Lulus
2. 81-90 2 Lulus
3. 75-80 9 Lulus
4. 60-74 19 Tidak Lulus
5. 50-59 4 Tidak Lulus
Jumlah 34
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat tahun ajaran
2013-2014
2. Siklus Penelitian
50
a. Siklus I
Pada siklus 1 dilaksanakan 2 kali pertemuan selama 80 menit pada
tanggal 8 dan 22 April jam 10.00-11.20. Pada pertemuan ini peneliti
menerapkan pembelajaran dengan strategi crossword puzzle dalam
meningkatkan minat belajar siswa.
1) Tahap Perencanaan Siklus I
Pada perencanaan tindakan siklus I, peneliti menerapkan strategi
pembelajaran crossword puzzle, dengan strategi ini dapat
menumbuhkan kemampuan kerja sama siswa, berpikir kritis, dan
mengembangkan sikap sosial, serta dapat meningkatkan minat serta
hasil belajar, dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama,
sehingga siswa tidak bermain sendiri dan mempunyai tanggung jawab.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan siklus
I ini adalah menyiapkan kelas tempat penelitian. Kelas tersebut adalah
kelas VIII-1 MTs islamiyah Ciputat. Selanjutnya menyiapkan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), soal latihan berupa crossword puzzle
(TTS), lembar observasi, lembar wawancara, dan alat dokumentasi.
Kelas yang digunakan untuk penelitian adalah ruang kelas yang
biasa para siswa dan siswi kelas VIII-1 gunakan untuk proses
pembelajaran, hal ini dilakukan agar penerapan strategi pembelajaran
crossword puzzle pada mata pelajaran fiqih menjadi lebih efektif.
Rencana pembelajaran ini dibuat dan disesuaikan dengan kurikulum
yang ditetapkan di MTs Islamiyah Ciputat. Strategi pembelajaran
crossword puzzle yang digunakan adalah berupa strategi pembelajaran
dengan permainan mengisi soal teka teki silang. Materi pada siklus 1 ini
diantaranya mengenai makanan dan minuman halal. Lembar soal
latihan dan tes akhir siklus dibuat untuk mengetahui perkembangan
akhir belajar siswa. lembar observasi digunakan untuk mencatat aspek-
aspek yang berkaitan dengan aktifitas siswa pada setiap pertemuan
untuk melihat tingkat minat belajar siswa ketika pembelajaran
51
dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle.
Pada tahap ini peneliti ingin mengetahui apakah penerapan strategi
pembelajaran crossword puzzle dapat menumbuhkan minat belajar
siswa pada mata pelajaran fiqih, sehingga minat belajar siswa dapat
meningkat. Adapun target yang ingin dicapai pada siklus ini adalah
siswa antusias dan semangat belajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle dan dapat menyelesaikan soal-soal yang
diberikan dengan baik.
2) Tahap Pelaksanaan Siklus I
Tahap pelaksanaan pada siklus I dilaksanakan dengan
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Pada siklus I ini
ada dua pertemuan yang dilakukan oleh peneliti, pertemuan I
dilaksanakan pada tanggal 8 April 2014 dan pertemuan II pada tanggal
29 April 2014.
a. Pertemuan I
Kegiatan pembelajaran berlangsung selama 2 x 40 menit, dimulai
pada pukul 10.00 sampai pukul 11.30. Adapun indikator yang harus
dicapai pada pertemuan I adalah siswa dapat menjelaskan definisi, dalil,
jenis-jenis dan manfaat makanan dan minuman halal. Guru sebagai
peneliti yang mengamati aktifitas belajar siswa satu persatu kemudian
dicatat pada lembar observasi. Selain itu observer juga melakukan
penilaian kepada peneliti ketika mengajar di kelas. Hal ini dimaksud
untuk mendapatkan informasi bagi perbaikan pengajaran pada
pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan I kegiatan pembelajaran meliputi tiga tahap yaitu
kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal dilakukan dengan memberi salam kepada
para siswa, dilanjutkan dengan absensi, menanyakan kabar siswa,
52
menanyakan pelajaran sebelumnya. Kemudian menyampaikan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan apersepsi yakni
memberikan stimulus dengan mengajak siswa mengingat kembali
tentang makanan dan minuman halal sebelum pelajaran dimulai.
Kegiatan Inti
Pada srategi pembelajaran crossword puzzle ini guru bertindak
sebagai fasilitator. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan
masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang. Pembelajaran di
mulai ketika siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-
masing. Pada tahap pertama guru memberikan modul pembelajaran
kepada setiap siswa untuk membantu mempermudah siswa belajar.
Kemudian guru memberikan waktu 15 menit kepada siswa untuk
berdiskusi tentang materi makanan dan minuman halal. Setelah
siswa melakukan diskusi, guru memberikan waktu kepada murid
untuk menanyakan materi yang belum dimengerti dan kemudian
guru memberikan pengarahan dan penjelasan materi tambahan
yang belum dimengerti oleh murid.
Selanjutnya guru membagikan teka-teki silang pada masing-
masing kelompok untuk dikerjakan secara berkelompok dengan
memberikan batas waktu 15 menit. Hasil TTS kemudian ditukar
dengan kelompok lain untuk dikoreksi bersama-sama.
Berdasarkan pengamatan tes kelompok dalam mengerjakan
lembar crossword puzzle berjalan dengan lancar, setelah itu skor tes
setiap kelompok disajikan dalam tabel sebagaimana berikut:
Tabel 4.4
Skor Tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus I
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
Kelompok Skor Test Keterangan*
I 90 Lulus
II 85 Lulus
53
III 80 Lulus
IV 90 Lulus
V 80 Lulus
VI 85 Lulus
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat
tahun ajaran 2013-2014.
Berdasarkan hasil skor perolehan siswa, dapat dikatakan bahwa
strategi pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan minat
belajar siswa terhadap materi makanan dan minuman halal yang
sedang dipelajari.
Tugas guru dalam pembelajaran tersebut adalah mengontrol
secara keseluruhan kelompok dan membantu apabila ada beberapa
kelompok yang mengalami kesulitan dalam memahami materi dan
lembar soal.
Kegiatan Penutup
Guru mengadakan evaluasi dengan menanyakan kembali kepada
siswa hikmah yang dapat diambil pada materi yang telah dipelajari
untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang
dipelajari. Kemudian siswa mengumpulkan hasil kerja
kelompoknya untuk dinilai. Penilaian dilakukan pada waktu belajar
kelompok, dengan melihat keaktifan siswa dalam mengungkapkan
ide, tanya jawab, dan kekompakan dalam kerja kelompok.
b. Pertemuan II
Pada pertemuan kedua ini di laksanakan pada tanggal 29 April
2014. Pada awal pertemuan ini peneliti mengemukakan pengalaman
pembelajaran yamg dirasakan dalam pertemuan sebelumnya, peneliti
merasa senang bahwa ada sesuatu yang beda dalam pembelajaran yang
telah diterapkannya dibandingkan dengan pembelajaran sebelumnya
54
yang menggunakan metode konvensional, yaitu ceramah, tanya jawab,
dan mengerjakan tugas.
Pada pertemuan II ini akan dilanjutkan materi pembelajaran tentang
makanan dan minuman haram, serta tes secara individu untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan pada pertemuan I dan II. Kegiatan pembelajaran ini harus
meliputi tiga tahap, yaitu:
Kegiatan awal
Pada kegiatan ini sebagaimana yang telah dilakukan pada
pertemuan sebelumnya, yaitu memberikan salam, berdo’a,
menanyakan kabar hari ini, dan mengulas sedikit tentang pelajaran
yang telah disampaikan pada pertemuan I.
Kegiatan inti
Sebelum melanjutkan pada materi sebelumnya guru melakukan
pre test, guru memberikan waktu 5 menit untuk membaca materi.
Setelah itu buku ditutup dan dimasukkan ke dalam laci, kemudian
guru membagi soal kepada siswa, diharapkan mereka mengerjakan
sendiri-sendiri tanpa menyontek.
Setelah dilakukan pre test guru membagi siswa menjadi 4
kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 8-9 orang.
Kemudian guru membagikan kertas kepada masing-masing
kelompok dan guru memberi tugas kepada siswa untuk membuat
peta konsep. Hasil dari peta konsep dipresentasikan oleh masing-
masing kelompok, dari setiap kelompok dibagi 4 orang
mempresentasikan makanan dan minuman halal dan 4 orang lagi
mempresentasikan makanan dan minuman haram. Setelah selesai
guru membagikan lembar post test kepada masing-masing siswa.
Pada pertemuan II ini, peneliti memperoleh ketercapaian tujuan
pembelajaran secara individual melalui tes individu pada pertemuan
kedua, sebagaimana direncanakan pada tahap perencanaan. Skor tes
individual sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
55
Tabel 4.5
Skor Tes Individu Siklus I
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
No Nama siswa Pretest Postest Keterangan
1 Adam Abdillah Mr. 70 80 Lulus
2 Ahmad Rizky Y. 60 80 Lulus
3 Aida Maysaroh 70 100 Lulus
4 Akna Zaki Hasballah 60 90 Lulus
5 Amalia Pujiyanti 70 80 Lulus
6 Arinda Nur Afifah 60 70 Lulus
7 Diah Ayu S. 70 100 Lulus
8 Dwi Handika 50 70 Tidak Lulus
9 Dwi Ilham Maulana 60 80 Lulus
10 Erika Rohmayaning 70 90 Lulus
11 Farhan Irawan 50 70 Tidak Lulus
12 Fatihatul Amanatul A. 70 90 Lulus
13 Fikri Riduan 40 70 Tidak Lulus
14 Ilham Saputra 70 80 Lulus
15 Kelian Dwi E. 60 80 Lulus
16 Khoirul Rohman Hadi 50 70 Tidak Lulus
17 Maulana Iskandar 60 80 Lulus
18 Muhammad Miswan 50 80 Lulus
19 Nabila Rosyana 70 100 Lulus
20 Nur Laily F. 70 90 Lulus
21 Nuraini 60 80 Lulus
22 Panji Satria 50 80 Lulus
23 Putra Pratama Wijaya 60 70 Tidak Lulus
24 Putri Indah P. 70 90 Lulus
25 Salaman Alfarisyi 70 100 Lulus
26 Selfi Khofifah 60 90 Lulus
56
27 Sintia Chairunnisa 60 90 Lulus
28 Tania Syifah Nur 60 80 Lulus
29 Tresnowaty 70 90 Lulus
30 Vio Virginia Budiman 50 70 Tidak Lulus
31 Vita Oktaviana 60 80 Lulus
32 Widya Ningrum K 60 90 Lulus
33 Yudrika Yazzaka K. 50 80 Lulus
34 Zaki Zulkarnaen 70 90 Lulus
Tabel 4.6
Klasifikasi Jumlah Skor Tes Individu Siklus I
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
No Interval Skor Frekuensi Status*
1. 91-100 4 Lulus
2. 81-90 10 Lulus
3. 75-80 14 Lulus
4. 60-74 6 Tidak Lulus
5. 50-59 - Tidak Lulus
Jumlah 34
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat
tahun ajaran 2013-2014
Dari hasil diatas menunjukkan adanya peningkatan minat
belajar siswa, terbukti dari perolehan hasil belajar siswa setelah
diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle.
Kegiatan akhir
Pada kegiatan ini guru bersama siswa menyimpilkan materi
tersebut, mengadakan tanya jawab tentang materi yang belum
dipahami, siswa mengumpulkan soal, guru menyampaikan pesan-
pesan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar, kemudian
diakhiri dengan do’a dan salam.
57
3) Tahap Observasi Siklus I
Obsevasi dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung, setelah
menerapkan pembelajaran tersebut pada siklus I, dapat di amati dari
hasil belajar kelompok siswa dengan strategi crossword puzzle mulai
adanya peningkatan minat belajar sehingga prestasi siswa juga
meningkat, jika dibandingkan dengan hasil pre tes yang dilaksanakan
sebelumnya. Hal ini terlihat dari aktivitas Tanya jawab siswa pada saat
pre test mereka masih merasa malu dan takut salah. Pada siklus I ini
mereka sudah mulai berani bertanya dan menjawab meskipun masih
belum mencapai seperti yang diharapkan.
Dari pembelajaran tersebut mereka cukup senang, dan berani
untuk mengacungkan tangan dalam bertanya dan menjawab soal.
Walaupun keberanian tersebut masih didominasi oleh siswa yang aktif.
Akan tetapi bagi siswa yang pasif juga sedikit demi sedikit menjadi
berani dan antusias, sehingga mereka tidak merasa bosan dalam
menerima pelajaran fiqih. Dan mereka juga mulai belajar bertanggung
jawab, disiplin, dan mudah bersosialisasi dengan teman saat belajar
kelompok. Indikator peningkatan motivasi belajar siswa tercermin
dalam semangat, antusias, dan rasa ingin tahu siswa dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi pada siklus I yang dilaksanakan 2
kali pertemuan terdapat peningkatan motivasi belajar. Hal ini dapat
diamati pada lembar observasi kegiatan siswa menunjukkan nilai rata-
rata 2,6.
Pada siklus I para siswa hadir semua, akan tetapi terdapat kendala
yaitu banyak siswa yang meminta izin ke kamar mandi/membuang
sampah, sehingga proses pembelajaran menjadi tergangu.
4) Tahap Refleksi Siklus I
Dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I terdapat peningkatan
minat dalam belajar siswa. Akan tetapi peningkatan tersebut belum
58
maksimal, sehingga perlu adanya revisi pembelajaran dalam upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hasil observasi yang telah
dilaksanakan pada siklus I terdapat beberapa kendala dalam penerapan
pembelajaran kooperatif , diantaranya, yaitu:
a. Siswa masih belum terbiasa menerapkan strategi pembelajaran
crossword puzzle.
b. Sebagian siswa masih menggantungkan pada siswa yang lain,
sehingga pembelajaran masih didominasi oleh siswa yang aktif.
c. Pada saat pembelajaran berlangsung masih ada siswa yang main dan
berbicara sendiri.
d. Masih belum tercipta pembelajaran yang efektif edukatif, karena
siswa masih dihinggapi rasa takut dalam mengemukakan ide.
b. Siklus II
Siklus II di laksanakan dengan 1 kali pertemuan pada tanggal 13 Mei
2014 selama 80 menit. Untuk mengantisipasi siklus I yang kurang
maksimal, maka peneliti benar-benar mempersiapkan pelaksanaan siklus II
agar kesalahan yang terjadi pada siklus I tidak terulang kembali.
1) Tahap Rencana Siklus II
Pada tahap perencanaan, peneliti melaksanakan tindakan
berdasarkan perencanaan yang telah dikembangkan setelah melakukan
refleksi pada siklus I. Adapun indikator yang harus dicapai pada siklus
II ini adalah siswa dapat memahami binatang yang halal dan haram.
Sebelum melakuan tindakan pada siklus II, peneliti menyiapkan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat handout terkait
dengan materi yang akan diajarkan, menyiapkan lembar observasi,
menyiapkan instrument pembelajaran crossword puzzle dan angket
minat belajar siswa.
59
2) Tahap Pelaksanaan Siklus II
Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini meliputi tiga tahap,
yaitu:
Kegiatan awal
Pada kegiatan ini sebagaimana yang telah dilakukan pada
pertemuan sebelumnya, yaitu memberikan salam, berdo’a,
menanyakan kabar hari ini, dan mengulas sedikit tentang pelajaran
yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
Kegiatan inti
Pada siklus II ini proses pembelajaran diawali dengan pretes
selama 10 menit, tujuan adalah untuk mengukur seberapa jauh
siswa telah memiliki kemampuan mengenai hal-hal yang akan
dipelajari.
Kemudian guru menjelaskan materi pokok yang akan dipelajari
disertai dengan contoh-contoh terkait dengan pelajaran yang
diajarkan. Sebagaimana yang dilakukan pada siklus I, yaitu siswa
dibagi menjadi 6 kelompok dan guru membagikan lembar
crossword puzzle yang sama dalam setiap kelompok.
Berdasarkan pengamatan pada siklus II, tes kelompok dalam
mengerjakan lembar crossword puzzle berjalan dengan baik.
Setelah dilakukan koreksi, skor tes setiap kelompok sebagaimana
disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.7
Skor Tes Kelompok Crossword Puzzle Siklus II
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1 MTs
Kelompok Skor Test Keterangan*
I 100 Lulus
II 90 Lulus
III 90 Lulus
IV 100 Lulus
60
V 90 Lulus
VI 100 Lulus
* Diambil dari Kriteria Penilaian di MTs Islamiyah Ciputat
tahun ajaran 2013-2014.
Setelah siswa mengerjakan lembar soal crossword puzzle secara
berkelompok. Kemudian guru melaksanakan post test dengan
membagikan lembar soal latihan pada setiap siswa yang gunanya
adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa secara individu. Untuk
mengetahui seberapa besar minat belajar siswa, guru memberikan
angket minat kepada setiap siswa.
Setelah dilakukannya post test maka diperoleh skor tes individu
sebagaimana disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.8
Skor Tes Individu Siklus II
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
No Nama siswa Pretest Postest Keterangan
1 Adam Abdillah Mr. 70 100 Lulus
2 Ahmad Rizky Y. 60 90 Lulus
3 Aida Maysaroh 70 100 Lulus
4 Akna Zaki Hasballah 70 90 Lulus
5 Amalia Pujiyanti 70 80 Lulus
6 Arinda Nur Afifah 60 80 Lulus
7 Diah Ayu S. 80 100 Lulus
8 Dwi Handika 80 100 Lulus
9 Dwi Ilham Maulana 70 80 Lulus
10 Erika Rohmayaning 60 80 Lulus
11 Farhan Irawan 70 90 Lulus
12 Fatihatul Amanatul 70 100 Lulus
13 Fikri Riduan 60 80 Lulus
14 Ilham Saputra 70 100 Lulus
61
15 Kelian Dwi E. 70 90 Lulus
16 Khoirul Rohman H. 60 90 Lulus
17 Maulana Iskandar 60 80 Lulus
18 Muhammad Miswan 50 80 Lulus
19 Nabila Rosyana 80 100 Lulus
20 Nur Laily F. 70 80 Lulus
21 Nuraini 80 100 Lulus
22 Panji Satria 70 80 Lulus
23 Putra Pratama W. 70 80 Lulus
24 Putri Indah P. 70 90 Lulus
25 Salaman Alfarisyi 70 100 Lulus
26 Selfi Khofifah 70 100 Lulus
27 Sintia Chairunnisa 70 90 Lulus
28 Tania Syifah Nur 60 90 Lulus
29 Tresnowaty 70 90 Lulus
30 Vio Virginia B. 60 80 Lulus
31 Vita Oktaviana 70 80 Lulus
32 Widya Ningrum K 70 100 Lulus
33 Yudrika Yazzaka K. 60 80 Lulus
34 Zaki Zulkarnaen 70 100 Lulus
Tabel 4.9
Klasifikasi Jumlah Skor Tes Individu Siklus II
Mata Pelajaran Fiqih Kelas VIII-1
No Interval Skor Frekuensi Status*
1. 91-100 12 Lulus
2. 81-90 9 Lulus
3. 75-80 13 Lulus
4. 60-74 - Tidak Lulus
5. 50-59 - Tidak Lulus
Jumlah 34
62
Pada hasil skor perolehan siswa, dapat dikatakan bahwa strategi
pembelajaran ini terbukti efektif untuk meningkatkan minati belajar
siswa terhadap materi makanan dan minuman haram yang sedang
dipelajari.
Kegiatan akhir
Pada kegiatan ini guru bersama siswa menyimpilkan materi
tersebut, mengadakan tanya jawab tentang materi yang belum
dipahami, siswa mengumpulkan soal, guru menyampaikan pesan-
pesan kepada siswa agar tetap semangat dalam belajar, kemudian
diakhiri dengan do’a dan salam.
3) Tahap Observasi Siklus II
Pada siklus II ini hasil pengamatan menunjukkan bahwa siswa
mengalami peningkatan minat belajar yang cukup tinggi selama
proses pembelajaran, siswa mulai terbiasa bertanya dan
mengemukakan pendapatnya.
Dari pembelajaran tersebut mereka cukup senang, dan tidak
merasa bosan dalam mempelajari pelajaran fiqih, perasaan ceria pada
waktu pembelajaran berlangsung, semangat, antusias yang diimbangi
dengan aktif dalam diskusi, berani menengemukakan pendapatnya dan
menjawab pertanyaan dari guru dan siswa. Mereka sudah mulai berani
berkomunikasi dan kerjasama yang cukup baik pada diskusi antar
sesama anggota kalompok, karena masing-masing siswa sudah mulai
bisa menghilangkan rasa malu dan takut salah dalam mengajukan
pendapat. Mayoritas siswa sudah mulai terbiasa dengan model
pembelajaran yang peneliti terapkan. Ditambah lagi pada siklus II ini,
peneliti memberikan pujian dan hadiah pada salah satu kelompok atau
siswa atas prestasi yang diraih, Sehingga mereka akan lebih semangat
dalam belajar, mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin dalam
mengerjakan tugas, serta menghormati guru dan ramah kepada teman.
63
4) Tahap Refleksi siklus II
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini tetap sama dengan
siklus I yaitu bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Pada
siklus ini, siswa sudah mengerti dengan model pembelajaran yang
diterapkan oleh peneliti. Pada waktu mengerjakan soal para siswa
sudah bisa menerima pendapat dari teman kelasnya.
Dengan demikian hasil observasi tindakan pada siklus II
terdapat peningkatan dalam belajar Fiqih. Peningkatan tersebut dapat
diamati dari hasil tes kelompok dan angket minat belajar.
Melalui pengamatan setiap siklus dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa strategi pembelajaran crossword puzzle terbukti
mampu meningkatkan minat belajar siswa pada pelajaran fiqh di MTs
Islamiyah Ciputat. Pengamatan tersebut dilakukan secara bertahap
melalui tugas kelompok dan soal latihan, serta angket minat belajar
yang menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I sampai siklus II.
Dengan demikian, peneliti memandang bahwa tidak perlu
dilakukan tindakan selanjutnya dan mengakhiri penelitian tindakan ini
pada siswa kelas VIII-1 MTs Islmiyah Ciputat
3. Pemeriksaan Keabsahan Data
Intrument yang digunakan untuk menguji minat belajar fiqih siswa.
Peneliti memberikan angket di akhir siklus yang terdiri terdiri dari 20 butir
pertanyaan. Angket diberikan pada tanggal 13 Mei 2014 yakni pada akhir
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan skor
minat belajar fiqih pada siswa setelah diterapkannya strategi pembelajaran
crossword puzzle.
Selain menggunakan angket peneliti juga menggunakan lembar
observasi, wawancara dan catatan lapangan untuk mengetahui aktivitas siswa
pada setiap pertemuan baik di siklus I maupun siklus II. Untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh valid dan memiliki tingkat kepercayaan yang
tinggi maka dilakukan member check. Kegiatan ini meliputi memeriksa
64
kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi dari nara
sumber. Serta untuk memperoleh data yang abash maka dilakukan juga teknik
triangulasi melalui pengamatan terhadap aktifitas siswa, apakah ada
peningkatan minat belajar siswa pada mata fiqih setelah diterapkannya
strategi pembelajaran crossword puzzle.
4. Analisis Data
Pada analisis data peneliti menggunakan metodologi kualitatif karena
mampu menggali sumber data dengan observasi partisipan, dokumentasi dan
wawancara mendalam secara triangulasi serta sumber-sumber lain. Tahap analisis
dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada dari berbagai sumber.
Hasil pengamatan siklus I diperoleh data, bahwa siswa cukup senang belajar
dengan strategi pembelajaran crossword puzzle. Namun aktivitas siswa dalam
menanggapi pertanyaan,kesungguhan menjawab soal dan perhatian terhadap
materi yang dijelaskan guru belum mengalami peningkatan. Pada siklus I
pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal karena siswa kurang
konsentrasi dan aktif ketika proses kegiatan belajar berlangsung.
Salah satu hal yang menarik dari strategi pembelajaran crossword puzzle,
teka-teki silang yang notabene menjadi permainan edukasi dapat memberikan
nilai yang positif bagi siswa. Dalam permainan ini, siswa berlomba untuk dapat
menemukan jawabannya dengan benar sehingga akan muncul persaingan sehat.
Rasa kebersamaan yang tinggi akan tumbuh, karena bagi siswa yang menemukan
jawaban akan dapat menjawab teka-teki silang tersebut dan siswa lain dalam
kelompoknya juga akan mengetahui jawaban yang benar.
Pada siklus II, dari hasil aktivitas siswa yang diamati terlihat bahwa minat
belajar mengalami peningkatan yang cukup baik jika dibandingkan dengan siklus
I. proses pembelajaran yang dilakukan pun berjalan dengan baik dan tertib dan
indikator-indikator yang diinginkan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
Selanjutnya untuk lebih mendapatkan gambaran kualitatif secara mendalam
terhadap penerapan pembelajaran kooperatif melalui strategi crossword puzzle,
peneliti melakukan wawancara kepada siswa. Berdasarkan wawancara terhadap
65
beberapa siswa, mereka berpendapat bahwa belajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle membuat mereka lebih semangat dalam belajar.
Suasana kegiatan belajar menjadi hidup dan penuh dengan kompetisi, mereka juga
lebih semangat mengerjakan soal lataihan yang diberikan oleh guru sehingga hasil
belajar siswa mengalami peningkatan.
Data hasil angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dibuat
dengan menggunakan analisis distribusi frekuensirelatif.
Data Prosentase Item tentang Minat Belajar Fiqih Siswa
Tabel 4.10
Siswa berusaha selalu hadir pada pelajaran Fiqih
NO Alternatif Jawaban F P %
1. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
29
3
2
0
85,29
8,83
5,88
0,00
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat responden (85,29%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah responden (8,83%), yang menjawab kadang-
kadang ada responden (5,88%) dan responden yang menjawab tidak pernah
(0,00%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 29 responden
(85,29%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa Kelas VIII-1 MTs Islamiyah
Ciputat selalu mengikuti pelajaran Fiqih.
Tabel 4.11
Siswa sangat kecewa jika pelajaran Fiqih kosong
NO Alternatif Jawaban F P %
2. a. Selalu
b. Pernah
18
8
52,92
23,52
66
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
6
2
17,64
5,88
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat responden (52,92%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah responden (23,52%), yang menjawab kadang-
kadang ada responden (17,64%) dan responden yang menjawab tidak pernah
(5,880%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 18 responden
(52,92%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa Kelas VIII-1 MTs Islamiyah
Ciputat merasa kecewa apabila mata pelajaran fiqih kosong dan guru pengajar
tidak bisa hadir karena berhalangan.
Tabel 4.12
saya memperhatikan pelajaran fiqih dan tidak tidur
NO Alternatif Jawaban F P %
3. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
20
8
5
1
58,82
23,52
14,70
2,94
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 20 responden (58,82%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 8 responden (23,52%), yang menjawab
kadang-kadang ada 5 responden (14,70%) dan 1 responden yang menjawab tidak
pernah (2,94%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 20 responden
(58,82%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat selalu memperhatikan pelajaran fiqih dan mendengarkan
penjelasan guru ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.
67
Tabel 4.13
Siswa berusaha memahami materi pelajaran Fiqih
NO Alternatif Jawaban F P %
4. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
19
8
7
0
55,88
23,52
20,58
0,00
Jumlah 34 100%
Memahami suatu materi pelajaran adalah hal penting yang harus
diperhatikan dalam kegiatan KBM, karena pemahaman ini dapat mempenaruhi
hasil dari pada prestasi belajar (nilai akhir) siswa itu sendiri.
Dari data diatas, terlihat 19 responden (55,88%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 8 responden (23,52%), yang menjawab
kadang-kadang ada 7 responden (20,58%) dan 0 responden yang menjawab tidak
pernah (0,00%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 19 responden
(55,88%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat selalu berusaha memahami mata pelajaran Fiqih.
Tabel 4.14
Siswa memiliki buku catatan Fiqih dan mencatat materi
NO Alternatif Jawaban F P %
5. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
23
7
3
1
67,64
20,58
8,82
2,94
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 23 responden (67,64%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 7 responden (20,58%), yang menjawab
68
kadang-kadang ada 3 responden (8,82%) dan 1 responden yang menjawab tidak
pernah (2,94%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 23 responden
(67,64%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah
Ciputat hampir semua mempunyai buku catatan pelajaran fiqih. Karena dalam
pelajaran fiqih di MA Pembangunan ini siswa dituntut untuk mencatat keterangan
guru yang tidak terdapat dalam buku. Catatan ini akan diberikan penilaian guna
mengisi nilai formatif siswa.
Tabel 4.15
Siswa suka memberi pendapat ketika ada teman bertanya
NO Alternatif Jawaban F P %
6. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
17
7
6
4
50,00
20,58
17,64
11,76
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 17 responden (50,00%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 7 responden (20,58%), yang menjawab
kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 4 responden yang menjawab tidak
pernah (11,76%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 17 responden
(50,00%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah
Ciputat sebagian sudah aktif dalam kegiatan belajar mangajar.
Tabel 4.16
Siswa suka berdiskusi dan membahas permasalahn fiqih
NO Alternatif Jawaban F P %
7. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
15
10
6
44,11
29,41
17,64
69
d. Tidak Pernah 3 8,82
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 15 responden (44,11%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 10 responden (29,41%), yang menjawab
kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 3 responden yang menjawab tidak
pernah (8,82%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu 15 responden
(44,11%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat mulai senang berdiskusi tentang permasalahan fiqih.
Tabel 4.17
Jika pelajaran yang belum jelas, akan saya tanyakan kepada guru
NO Alternatif Jawaban F P %
8. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
10
16
6
2
29,41
47,05
17,64
5,88
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 16 responden (47,05%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 16 responden (29,41%), yang menjawab
kadang-kadang ada responden (17,64%) dan 2 responden yang menjawab tidak
pernah (5,88%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 16 responden
(47,05%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat selalu menanyakan pelajaran yang dianggap kurang dimengerti.
Tanya jawab dalam pembelajaran Fiqih ini sangat bagus karena akan
menumbuhkan sikap kritis siswa dalam memahami suatu permasalan.
70
Tabel 4.18
Jawaban guru ketika saya bertanya sangat mengena dan tepat
NO Alternatif Jawaban F P %
9. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
7
18
6
3
20,58
52,94
17,64
8,82
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 7 responden (%) menjawab selalu, sedangkan
yang menjawab pernah 18 responden (%), yang menjawab kadang-kadang ada 6
responden (%) dan 3 responden yang menjawab tidak pernah (%).
Dapat diketahui responden banyak memilih pernah ada 18 responden
(48.3%), hal ini menunjukkan bahwasannya jawaban guru dalam menjawab
pertanyaan sesuai dengan harapan siswa. Dan siswa merasa puas dan akan
memacu keberian siswa untuk senantiasa bertanya kembali.
Tabel 4.19
Bagi saya pelajaran Fiqih membosankan, sehingga saya malas mengikuti
pelajaran
NO Alternatif Jawaban F P %
10. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
1
5
10
18
2,94
14,70
29,41
52,94
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 1 responden (2,94%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 5 responden (14,70%), yang menjawab
kadang-kadang ada 10 responden (29,41%) dan 18 responden yang menjawab
tidak pernah (52,94%).
71
Dapat diketahui responden banyak memilih tidak pernah ada 15
responden (52,94%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat tidak merasa bosan mengikuti proses pembelajaran fiqih.
Tabel 4.20
Siswa tidak tahu permasalahan Fiqih dan tidak faham sama sekali materi
pelajaran Fiqih
NO Alternatif Jawaban F P %
11. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
0
6
9
19
0,00
17,64
26,47
55,88
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 0 responden (0,00%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 6 responden (17,64%), yang menjawab
kadang-kadang ada 9 responden (26,47%) dan 19 responden yang menjawab tidak
pernah (55,88%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 19 responden
(55,88%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat faham materi pelajaran fiqih.
Tabel 4.21
Siswa tidur dan ngobrol ketika guru menjelaskan materi pelajaran fiqih
NO Alternatif Jawaban F P %
12. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
1
5
10
18
2,94
14,70
29,41
52,94
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 1 responden (2,94%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 5 responden (14,70%), yang menjawab
72
kadang-kadang ada 10 responden (29,41%) dan 18 responden yang menjawab
tidak pernah (52,94%).
Dapat diketahui responden banyak memilih kadang-kadang ada 18
responden (52,94%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1
MTs Islamiyah Ciputat memperhatikan guru ketika meenjelaskan materi
pelajaran.
Tabel 4.22
Metode pembelajaran guru sangat membosankan dan kurang bervariasi
NO Alternatif Jawaban F P %
13. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
3
4
6
21
8,82
11,76
17,64
61,76
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 3 responden (8,82%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 4 responden (11,76%), yang menjawab
kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 21 responden yang menjawab tidak
pernah (61,76%).
Dapat diketahui responden banyak memilih tidak pernah ada 21
responden (61,76%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat tidak membosankan dan bervariasi sehingga mereka minat
belajar fiqih.
Tabel 4.23
Saya tertarik belajar fiqih dengan strategi pembelajaran crossword puzzle
NO Alternatif Jawaban F P %
14. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
24
5
3
2
70,58
14,70
8,82
5,88
73
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 24 responden (70,58%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 5 responden (14,70%), yang menjawab
kadang-kadang ada 5 responden (8,82%) dan 2 responden yang menjawab tidak
pernah (5,88%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 24 responden
(70,58%), hal ini menunjukkan bahwasannya bahwasannya siswa kelas VIII-1
MTs Islamiyah Ciputat antusias ketika mengikuti pembelajaran fiqih dengan
strategi pembelajaran fiqih.
Tabel 4.24
Guru selalu menggunakan metode ceramah dan tidak pernah menggunakan
metode belajar yang menarik
NO Alternatif Jawaban F P %
15. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
4
6
14
10
11,76
17,64
41,17
29,41
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 4 responden (11,76%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 6 responden (17,64%), yang menjawab
kadang-kadang ada 14 responden (41,17%) dan 10 responden yang menjawab
tidak pernah (29,41%).
Dapat diketahui responden banyak memilih kadang-kadang ada 14
responden (29,41%), hal ini menunjukkan bahwasannya guru kadang-kadang
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran fiqih akan tetapi guru
menvariasikan dengan metode yang lain.
Tabel 4.25
Saya hanya diam ketika teman-teman berdiskusi dan tidak bertanya jika pelajaran
belum jelas
74
NO Alternatif Jawaban F P %
16. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
5
7
9
13
14,70
20,58
26,47
38,23
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 5 responden (14,70%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 7 responden (20,58%), yang menjawab
kadang-kadang ada 9 responden (26,47%) dan 13 responden yang menjawab tidak
pernah (38,23%).
Dapat diketahui responden banyak memilih tidak pernah ada 13
responden (38,23%), hal ini menunjukkan bahwasannya kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat tidak diam saja ketika mereka tidak memahami materi pelajaran
yang disampaikan oleh guru dalam proses KBM.
Tabel 4.26
Cara guru mengajar membuat kami mudah memahami pelajaran Fiqih
NO Alternatif Jawaban F P %
17. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
19
9
5
1
55,88
26,47
14,70
2,94
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 19 responden (55,88%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 9 responden (26,47%), yang menjawab
kadang-kadang ada 5 responden (14,70%) dan 1 responden yang menjawab tidak
pernah (2,94%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 19 responden
(55,88%), hal ini menunjukkan cara guru mengajar membuat kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat mudah memahami materi pelajaran fiqih.
75
Tabel 4.27
Praktek pelajaran fiqih membuat saya semakin faham pelajaran yang
diajarkan
NO Alternatif Jawaban F P %
18. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
15
10
6
3
44,11
29,41
17,64
8,82
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 15 responden (44,11%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 10 responden (29,41%), yang menjawab
kadang-kadang ada 6 responden (17,64%) dan 3 responden yang menjawab tidak
pernah (8,82%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 15 responden
(44,11%), hal ini menunjukkan bahwasannya praktek pembelajaran fiqih lebih
membuat siswa lebih faham akan pelajaran Fiqih
Tabel 4.28
Pembelajaran dengan crossword puzzle membuat dan betah berlama-lama
di kelas
NO Alternatif Jawaban F P %
19. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
26
4
2
2
76,47
11,76
5,88
5,88
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 26 responden (76,47%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 4 responden (11,76%), yang menjawab
kadang-kadang ada 2 responden (5,88%) dan 2 responden yang menjawab tidak
pernah (5,88%).
76
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu hanya ada 26
responden (76,47%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat bersemangat apabila guru munggunakan metode crossword
puzzle dan betah berlama-lama di kelas.
Tabel 4.29
Setelah belajar fiqih dengan pembelajaran crossword puzzle saya menjadi
tambah bersemangat belajar
NO Alternatif Jawaban F P %
20. a. Selalu
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
28
4
2
0
82,35
11,76
5,88
0,00
Jumlah 34 100%
Dari data diatas, terlihat 28 responden (82,35%) menjawab selalu,
sedangkan yang menjawab pernah 4 responden (11,76%), yang menjawab
kadang-kadang ada 2 responden (5,88%) dan 0 responden yang menjawab tidak
pernah (0,00%).
Dapat diketahui responden banyak memilih selalu ada 28 responden
(82,35%), hal ini menunjukkan bahwasannya siswa siswa kelas VIII-1 MTs
Islamiyah Ciputat setelah belajar fiqih hidup siswa menjadi tambah bersemangat.
Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya peneliti mencari skor jawaban
responden. Setelah diketahui jumlah skor angket minat belajar kemudian dibagi
dengan jumlah responden. Rata-rata hasil skor minat belajar fiqih di awal dan
akhir siklus terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil skor angket minat belajar
siswa pada mata pelajaran fiqih adalah 2264/34 dan diperoleh hasil rata-ratanya
adalah 66,58.
Dari skor yang diperoleh menujukkan bahwa indikator keberhasilan
sudah tercapai. Dengan demikian jumlah skor rata-rata minat belajar siswa
dengan strategi pembelajaran crossword puzzle di MTs Islamiyah Ciputat adalah
baik. Jumlah skor jawaban siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
77
Tabel 4.30
Klasifikasi Jumlah Skor Jawaban Responden
Klasifikasi Jumlah Siswa Keterangan Jumlah Skor
76%-100% - Sangat Baik
56%-75% 34 Baik
36%-55% - Cukup Baik
10%-35% - Kurang Baik
Dari tabel di atas menunjukan bahwasannya strategi
pembelajaran crossword puzzle menurut siswa MTs Islamiyah Ciputat
dianggap baik yakni antara klasifikasi 56-75%.
5. Hasil Intervansi Tindakan
Hasil penelitian diuraikan dalam beberapa tahapan berupa siklus-
siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Dalam
penelitian ini, pembelajaran di kelas dilakukan dalam bentuk siklus. Berikut
pemaparanya adalah:
1. Siklus I
Siklus I terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi.
a. Perencanaan
1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Membuat handout mengenai materi makanan dan minuman halal
3) Membuat teka teki silang
4) Menyiapkan instrument (tes hasil belajar, lembar observasi, catatan
lapangan dan lembar wawancara)
5) Melakukan uji coba instrument
78
b. Tindakan
Pada siklus pertama pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan
sebanyak dua kali pertemuan, namun belum sesuai dengan rencana. Hal
ini disebabkan karena siswa belum terbiasa melakukan kerja kelompok
dengan baik dan masih ada anggota-anggota kelompok yang belum
bertanggung jawab dengan tugasnya, sehingga minat belajar siswa
masih rendah karena kurang antusias.
Masalah tersebut harus segera diatasi oleh peneliti yang
bertindak sebagai guru, karena tujuan penerapan strategi pembelajaran
crossword puzzle adalah untuk meningkatkan minat belajar fiqih siswa.
maka dengan itu peneliti melakukan upaya untuk mengatasi masalah
tersebut dengan cara memberi peringatan kepada siswa yang tidak
bertanggung jawab terhadap tugasnya.
Pada pertemuan kedua siswa mulai terbiasa belajar dengan
kelompok dan mereka sudah bertanggung jawab masing-masihng
dengan menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle. Hal ini
terliahat dengan meningkatnya aktifitas siswa dalam kegiatan
pembelajaran, mendapat pemahaman materi yang sedag dipelajari.
c. Observasi
1) Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.31
Aktivitas Siswa Siklus I
No Aspek yang
diobservasi
Ket Nilai Ket
Ada Tidak 1 2 3 4
1. Melaksanakan tes awal
(pre test) √ √
2. Mendengarkan
penjelasan materi yang √ √
79
disampaikan oleh guru
3. Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
√ √
4. Murid melakukan
diskusi kelompok
mengerjakan teka-teki
tersebut
√ √
5. Komunikasi dan
kerjasama sangat baik
dan sempurna pada
masing-masing siswa
√ √
6. Setiap kelompok
membacakan jawaban
secara bergantian
√ √
7. Aktif bertanya √ √
8. Aktif mengungkap
pedapat √ √
9. Menjawab pertanyaan
dari guru √ √
10. Melaksanakan tes akhir √ √
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada
pembelajaran fiqih masih perlu ditingkatkan karena masih banyak siswa
yang tidak mendengarkan penjelasan guru, komunikasi dan kerjasama
antar siswa masih kurang, dan siswa masih belum aktif menjawab
pertayaan dari guru.
80
2) Hasil observasi siklus I mengenai aktivitas guru dalam proses belajar
mengajar.
Tabel 4.32
Aktivitas Guru Siklus I
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Mengkondisikan siswa dan
kesiapan siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
√ √
2. Apersepsi √ √
3. Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
√ √
4. Menyampaikan tujuan/
indikator yang ingin
dicapai
√ √
5. Penggunaan media atau
alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
bahan ajar
√ √
6. Penjelasan metode
pembelajaran crossword
puzzle
√ √
7. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses belajar √ √
8. Teknik menyampaikan/
menjelaskan materi √ √
9. Guru memberikan contoh-
contoh terkait dengan √ √
81
pelajaran yang diajarkan
10. Pengelolaan kegiatan
diskusi dengan
menggunakan metode
crossword puzzle
√ √
11. Pemberian kesempatan
berfikir dan batas waktu
untuk mengerjakan teka-
teki tersebut
√ √
12. Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa √ √
13. Ketrampilan menerangkan
kembali atau
menyimpulkan materi
yang disampaikan
√ √
14. Ketrampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut
setelah menyampaikan
materi
√ √
15. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
√ √
Hasil aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus
I masih rendah. Hal ini terjadi karena guru kurang membangkitkan
semangat dan motivasi siswa sehingga minat belajar siswa masih kurang.
guru dirasa kurang interaktif dengan murid, hal ini terbukti masih
banyaknya siswa yang tidak mendengarkan penjelasan guru.
82
3) Hasil evaluasi siklus I mengenai penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran.
Tabel 4.33
Aktivitas Pembelajaan Siklus I
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Guru menyampaikan
materi yang akan diajarkan √ √
2. Guru melakukan Tanya
jawab √ √
3. Guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok √ √
4. Setiap kelompok diberi
teka-teki yang sama
dengan kelompok lain dan
guru memberi saran agar
setiap kelompok berbagi
tugas dalam mengerjakan
teka-teki silang
√ √
5. Memberi batas waktu
untuk mengerjakan teka-
teki tersebut
√ √
6. Setelah waktu yang
ditentukan habis,
kemudian setiap kelompok
membacakan hasilnya
secara bergantian
√ √
7. Mengoreksi hasil kerja
kelompok dan
memberikan reward
√ √
83
kepada kelompok yang
mengerjakan paling cepat
dan benar
d. Refleksi
Pada siklus I ini, masih banyak kekuranga yang harus diperbaiki
ketika memberi tindakan pada siklus II. Adapun kekurangan yang
terjadi pada siklus I adalah sebagai berikut:
1) Suasana belajar kelompok masih kurang tertib dengan adanya
siswa yang belum bisa bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
2) Penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah.
3) Antusias belajar siswa yang rendah membuat minat belajar siswa
pada mata pelajaran fiqih kurang.
4) Guru kurang membangkitkan semangat dan motivasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi siklus I, masih banyak kegiatan
pembelajaran yang harus diperbaiki. Untuk memperbaiki kelemahan
dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I,
maka pelaksanaan siklus II perlu dibuat pengembangan perencanaan
tindakan keberhasilan hasil refleksi dari siklus I.
2. Siklus II
Pada siklus II ini, seperti halnya siklus I ada beberapa 4 tahapan yaitu
perencanaan, tindakan, pelaksanaan dan refleksi.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka perencanaan di
siklus II ini lebih dikembangkan agar indikator keberhasilan tercapai.
Perencaannya adalah sebagai berikut:
1) Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
2) Membuat handout mengenai materi pembelajaran
3) Meningkatkan minat belajar dengan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle.
84
4) Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif lagi dalam
pembelajaran.
5) Memberikan bimbingan kepada setiap kelompok, tujuannya agar
siswa mudah untuk memahami materi pembelajaran sehingga
b. Tindakan
Pada siklus II pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan satu kali
pertemuan. Proses kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini minat
belajar siswa mengalami peningkatan dan suasana pembelajaran sudah
efektif. Hal ini terbukti dengan antusias siswa dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Ketika peneliti memberi kesempatan siswa
untuk mengajukan pertanyaan, banyak siswa yang aktif bertanya dan
mengeluarkan pendapat.
c. Observasi
1. Hasil observasi aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar selama
siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.34
Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek yang
diobservasi
Ket Nilai Ket
Ada Tidak 1 2 3 4
1. Melaksanakan tes awal
(pre test) √ √
2. Mendengarkan
penjelasan materi yang
disampaikan oleh guru
√ √
3. Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan
belajar mengajar
√ √
4. Murid melakukan
diskusi kelompok
mengerjakan teka-teki
√ √
85
tersebut
5. Komunikasi dan
kerjasama sangat baik
dan sempurna pada
masing-masing siswa
√ √
6. Setiap kelompok
membacakan jawaban
secara bergantian
√ √
7. Aktif bertanya √ √
8. Aktif mengungkap
pedapat √ √
9. Menjawab pertanyaan
dari guru √ √
10. Melaksanakan tes akhir √ √
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa aktivitas siswa pada
pembelajaran fiqih mengalami peningkatan. Hal ini terbukti siswa
mendengarkan penjelasan guru, komunikasi dan kerjasama antar siswa
masih bagus, dan siswa masih sudah aktif bertanya dan menjawab
pertayaan dari guru.
2. Hasil observasi siklus II mengenai aktivitas guru dalam proses belajar
mengajar.
Tabel 4.35
Aktivitas Guru Siklus II
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Mengkondisikan siswa dan
kesiapan siswa untuk
mengikuti proses
√ √
86
pembelajaran
2. Apersepsi √ √
3. Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
√ √
4. Menyampaikan tujuan/
indikator yang ingin
dicapai
√ √
5. Penggunaan media atau
alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
bahan ajar
√ √
6. Penjelasan metode
pembelajaran crossword
puzzle
√ √
7. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses belajar √ √
8. Teknik menyampaikan/
menjelaskan materi √ √
9. Guru memberikan contoh-
contoh terkait dengan
pelajaran yang diajarkan
√ √
10. Pengelolaan kegiatan
diskusi dengan
menggunakan metode
crossword puzzle
√ √
11. Pemberian kesempatan
berfikir dan batas waktu
untuk mengerjakan teka-
teki tersebut
√ √
87
12. Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa √ √
13. Ketrampilan menerangkan
kembali atau
menyimpulkan materi
yang disampaikan
√ √
14. Ketrampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut
setelah menyampaikan
materi
√ √
15. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
√ √
Hasil aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus
II ada peningkatan dibandingkan dengan aktivitas guru pada siklus I. hal ini
terjadi karena guru membangkitkan semangat dan memberikan motivasi.
Sehingga minat belajar siswa meningkat. Interaksi antara guru dan murid
sangat baik dengan banyakanya siswa yang aktif bertanya.
3. Hasil evaluasi siklus II mengenai penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran.
Tabel 4.36
Aktivitas Pembelajaan Siklus II
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Guru menyampaikan
materi yang akan diajarkan √ √
88
2. Guru melakukan Tanya
jawab √ √
3. Guru membagi siswa
menjadi 4 kelompok √ √
4. Setiap kelompok diberi
teka-teki yang sama
dengan kelompok lain dan
guru memberi saran agar
setiap kelompok berbagi
tugas dalam mengerjakan
teka-teki silang
√ √
5. Memberi batas waktu
untuk mengerjakan teka-
teki tersebut
√ √
6. Setelah waktu yang
ditentukan habis,
kemudian setiap kelompok
membacakan hasilnya
secara bergantian
√ √
7. Mengoreksi hasil kerja
kelompok dan
memberikan reward
kepada kelompok yang
mengerjakan paling cepat
dan benar
√ √
d. Refleksi
Berdasarkan observasi pada saat proses kegiatan pembelajaran
maka dapat disimpulkan keberhasilan yang dicapai pada siklus II adalah
sebagai berikut:
89
1) Aktivitas guru semakin mampu meningkatkan minat belajar
yang efektif dan menyenangkan.
2) Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle
mengalami peningkatan.
3) Minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih pada siklus II
mengalami peningkatan, dibuktikan dengan antusias belajar
siswa dan keaktifan siswa dalam proses KBM.
6. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan observasi peneliti sebelum menerapkan
strategi pembelajaran crossword puzzle (pra penelitian) ditemukan berbagai
masalah dalam pembelajaran fiqih siswa diantaranya adalah metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru adalah ceramah sehingga siswa merasa bosan dan
jenuh. Kelas terlihat pasif karena siswa kurang terlibat dalam proses
pembelajaran, hal inilah yang membuat minat belajar siswa rendah dan membuat
hasil belajar mereka juga menurun.
Masalah-masalah tersebut diatas akan menghambat siswa dalam
mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. pada akhirnya hasil belajar fiqih
yang diperoleh pun tidak sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Pada siklus I
aktivitas siswa belum memuaskan, terlihat dari kurangnya komunikasi dalam
kelompok dan siswa masih belum bisa bertanggung jawab terhadap kelompoknya
dan cenderung mengandalkan teman yang dirasa pintar untuk mengerjakan soal
yang telah diberikan oleh guru. Akhirnya untuk mengatasi kekurangan-
kekurangan yang terjadi pada siklus I, guru melakukan berbaikan yang
dilaksanakan ada siklus II.
Berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar siswa pada siklus II
mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Rata-rata observasi siklus I
adalah 2,6 rata-rata siklus II adalah 5,5. Sedangkan dari hasil belajar juga
mengalami peningkatan, pada siklus I hasil belajar siswa pre test diperoleh rata-
rata 61,17 dan hasil post test mamperoleh rata-rata mencapai 83,23. Pada siklus II
90
rata-rata hasil belajar meningkat, hasil pre test diperoleh nilai rata-rata yakni 67,94
dan hasil post test diperoleh nilai rata-rata yakni 89,70.
Dari hasil skor angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih
diperoleh hasil rata-rata 66,58 dimana hasil dari skor angket minat belajar ini
menunjukkan bahwa pembelajaran berjalan dengan baik setelah diterapkannya
strategi pembelajaran crossword puzzle. Dari hasil wawancara peneliti dengan
beberapa siswa kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat berpendapat bahwa ketika
diterapkannya strategi pembelajaran crossword puzzle, mereka merasa antusias
dan bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Siswa merasa senang dengan
strategi pembelajaran crossword puzzle mereka seperti bermain game, karena
selain belajar mereka bisa berkompetisi dengan teman-teman yang lain. Serta dari
hasil belajar yang diperoleh siswa rata-rata mengalami peningkatan . Maka dari
hasil pengumpulan data di atas dapat disimpulkan bahwasannya ada peningkatan
minat belajar fiqih siswa pada mata pelajaran fiqih melaui strategi pembelajaran
crossword puzzle.
91
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas
VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
strategi pembelajaran crossword puzzle dapat meningkat minat belajar fiqih
siswa. Minat belajar fiqih siswa meningkat setelah diterapkannya strategi
pembelajaran crossword puzzle, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar pada
siklus I dan siklus II. Pada siklus I hasil belajar siswa mamperoleh rata-rata
mencapai 83,23 dan pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa meningkat
menjadi 89,70.
Peningkatan minat belajar fiqih siswa juga dapat dibuktikan dengan hasil
skor angket minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih, pada angket minat
belajar siswa diperoleh skor rata-rata 66,58. Hal ini menunjukan
bahwasannya strategi pembelajaran crossword puzzle menurut siswa MTs
Islamiyah Ciputat dianggap baik yakni antara klasifikasi 56-75%. Dengan
demikian penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle dapat
meningkatkan minat belajar fiqih siswa.
B. Saran
1. Siswa: strategi ini sangat bermanfaat bagi siswa karena dengan
menggunakan strategi crossword puzzle ini siswa merasa tidak bosan saat
proses belajar berlangsung.
2. Guru: penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru agar
dapat menggunakan strategi crossword puzzle dalam menggunakan
metode ceramah dan Tanya jawab. Karena strategi pembelajaran ini sangat
bermanfaat bagi guru untuk membuat siswa menjadi aktif dan dapat
bekerjasama dalam proses belajar.
92
3. Sekolah: sekolah dapat memilih strategi crossword puzzle untuk digunakan
oleh para guru, selain mata pelajaran fiqih strategi ini juga cocok
digunakan pada beberapa mata pelajaran lain agar guru dapat lebih
mengembangkan kemampuan berfikir siswa-siswanya.
93
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya, Surabaya: Departemen Agama RI Mekar, 2004.
al-Suyuthiy, Jalaludin Abdurrahman. Jami’ al-Hadits al-Jami’ al-Shogir wa
Zawaaiduhu wal Jami’ al-Kabir , Beirut: Dar al-Fikr, 1994.
Arikunto, Suharsimi. dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara,
2012.
Ahmadi, Iif Khoiru dkk., Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Prestasi
Pustaka, 2011.
Aziz el-Quusy, Abdul. Ilmu Jiwa Prinsip-Prinsip dan Imolementasinya dalam
Pendidikan, Jakarta: Bulan Bintang, 1988.
Daradjat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, 1995.
Edah Junaedah, Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Strategi
Pembelajaran Aktif Crossword Puzzle , Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Fathurrohman, Pupuh dan Sutikno, Sobry. Strategi Belajar Mengajar, Bandung:
PT Refika Aditama, 2009.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2008
Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada, 2010.
Kusuma, Wijaya dan Dwitagama, Dedi. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT.
Indeks, 2009.
Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosda karya,
2011.
Majid Khon, Abdul. Hadis Tarbawi Hadis-Hadis Pendidikan, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012.
Mulyasa, E. Praktik Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2009.
94
Peraturan Menteri Agama RI No. 02 Tahun 2008 tentang Standar Kelulusan dan
Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, Jakarta:
Media Pustama Mandiri, 2009.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2011a.
----------- Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remadja
Karya, 1986b.
Narbuko, Cholid. dan Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi
Aksara, 2004.
Sabri, Alisuf., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007.
Saleh Abdul, Rahman,. Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam,
Jakarta: Kencana, 2009.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana, 2008.
--------- Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, Cet. III, 2011.
Silberman, Melvin L. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Nusamedia, 2006.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Sofiah MS, Dampak Televisi terhadap Minat Belajar Anak, Didaktika Islamika, 2,
2003.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik, Jakarta: Rajawali Press, 2012.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2007.
Suralaya, Fadhilah. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Ciputat: UIN
Jakarta Press, 2005.
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar, Jakarta: Logos, 1999.
Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Perum Balai
Pustaka, 1988.
95
Uhbiyati, Nur. Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung: Pustaka Setia, 1997.
Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Direktorat Jenderal Departemen Agama
RI, 2006.
Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2011a.
---------- Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang
Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2011b.
---------- Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara, 2008c.
Witherington, Carl. Psikologi Pendidikan,Terj. dari Educational Psychology oleh
Buchori, M. Bandung: Jemmars, 1982.
Zaini dkk, Hisyam. Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani, 2008.
Yudhawati, Ratna. dkk., Teori-Teori Dasar Psikologi Pendidikan, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2011.
Wikipedia, Sejarah Crossword Puzzle, 2014, (http://id.wikipedia.org) di akses
tanggal 26 Agustus 2014.
Wulansari, Siska .Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Strategi Crossword
Puzzle untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Sejarah di SMA al-Hasra Bojongsari Depok, Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
Mochulilma, “Implementasi Pembelajaran Crossword Puzzle dalam Pendidikan
Agama Islam di MTs Al-Amin Keboharan Krian Sidoarjo”. Diakses pada 20
September 2014.
1
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : VIII-1 / II
Pertemuan : Ke-1 (Siklus I)
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman halal
2. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian makanan halal
2. Menjelaskan pengertian minuman halal
3. Menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman halal
4. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan halal
5. Mengidentifikasi jenis-jenis minuman halal
6. Menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan halal
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian minuman halal
3. Siswa dapat menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman halal
4. Siswa dapat meengidentifikasi jenis-jenis makanan halal
5. Siswa dapat menengidentifikasi jenis-jenis minuman halal
6. Siswa dapat menjelaskan manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman
halal
2
E. Karakter yang diharapkan :
1. Mandiri
2. Tanggung Jawab
3. Teliti
4. Percaya diri
5. Berani
6. Aktif
7. Jujur
8. Cinta ilmu
9. Rasa ingin tahu
10. Kooperatif
F. Materi Ajar ( Materi Pokok)
Makanan dan Minuman Halal (Terlampir)
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Crossword puzzle
3. Tanya jawab
4. Pemberian tugas
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Kegiatan Waktu Aspek Skill yang
dikembangkan
Nilai yang
ditanamkan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Merapikan tempat duduk
siswa agar siap untuk
mengikuti pelajaran
c. Memulai pelajaran dengan
membaca do’a
d. Mengabsen kehadiran siswa
e. Menyampaikan standar
kompetensi dari materi yang
akan diajarkan
f. Menjelaskan tujuan
10 Menit Pemahaman
konsep
Percaya diri
Disiplin
3
pembelajaran makanan dan
minuman halal
g. Memberikan motivasi dan
apersepsi yang ada
hubungannya dengan materi
yang akan diajarkan.
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi
pembelajaran tentang
makanan dan minuman halal
2. Guru menjelaskan kepada
murid tentang aturan
pembelajaran aktif
crossword puzzle
3. Guru membagikan siswa
menjadi 6 kelompok.
4. Guru membagikan lembaran
teka-teki silang kepada
masing-masing kelompok
B. Elaborasi
1. Siswa menjawab teka-teki
silang dengan cara
menempelkan huruf-huruf
yang sudah tersedia sesuai
dengan materi pembahasan.
2. Guru membatasi waktu
menjawab teka-teki silang
3. Guru memberikan
pengawasan dan memastikan
55 Menit Pemahaman
konsep
Mandiri
Komunikatif
Percaya diri
Bertanggung
jawab
4
semua siswa bekerja sama
dalam menjawab teka-teki
silang
C. Konfrmasi
1. Guru meluruskan hasil dari
teka-teki silang yang telah
dijawab oleh siswa
2. Guru memberikan informasi
tambahan mengenai
makanan dan minuman halal
3. Siswa mengidentifikasi
materi tentang makanan dan
minuman halal
3. Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan
2. Guru dan siswa sama- sama
menarik kesimpulan dari
hasil pembelajaran tentang
makanan dan minuman halal
3. Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
merangkum materi tentang
makanan dan minuman halal
4. Guru menutup pelajaran
dengan hamdalah dan
mengucapkan salam
15 Menit Pemahaman
konsep
Cinta ilmu
Berani
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Tekun
Bertanggung
jawab
5
I. Sumber Belajar
Buku Pendidikan Agama Islam Fiqih kelas VIII, karangan J. Zainuddin,
Djedjen, Semarang : PT. Ghalia Indonesia, 2009.
J. Media dan Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Proyektor
4. Papan tulis
5. Spidol
K. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis Pre test dan post test (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen
Tes tertulis pilihan ganda
Selasa, 8 April 2014
Mengetahui
Guru Bidang Studi Peneliti
Drs. Aris Herdiana Chiqmatun Nazila
NIP. 19670625 200604 1 010 1110011000102
6
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : VIII-1 / II
Pertemuan : Ke-2 (Siklus I)
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
B. Kompetensi Dasar
1. Menjelaskan jenis-jenis makanan dan minuman haram
2. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian makanan haram
2. Menjelaskan pengertian minuman haram
3. Menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman haram
4. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan haram
5. Mengidentifikasi jenis-jenis minuman haram
6. Menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram
D. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian makanan haram
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian minuman haram
3. Siswa dapat menunjukkan dalil tentang makanan dan minuman haram
4. Siswa dapat meengidentifikasi jenis-jenis makanan haram
5. Siswa dapat menengidentifikasi jenis-jenis minuman haram
6. Siswa dapat menjelaskan bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman
haram
7
E. Karakter yang diharapkan :
1. Mandiri
2. Tanggung Jawab
3. Teliti
4. Percaya diri
5. Berani
6. Aktif
7. Jujur
8. Cinta ilmu
9. Rasa ingin tahu
10. Kooperatif
F. Materi Ajar ( Materi Pokok)
Makanan dan Minuman Haram (Terlampir)
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Crossword puzzle
3. Peta Konsep
4. Tanya jawab
5. Pemberian tugas
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Kegiatan Waktu Aspek Skill yang
dikembangkan
Nilai yang
ditanamkan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Merapikan tempat duduk
siswa agar siap untuk
mengikuti pelajaran
c. Memulai pelajaran dengan
membaca do’a
d. Mengabsen kehadiran siswa
e. Menyampaikan standar
kompetensi dari materi yang
akan diajarkan
f. Menjelaskan tujuan
pembelajaran makanan dan
10 Menit Pemahaman
konsep
Percaya diri
Disiplin
8
minuman haram
g. Memberikan motivasi dan
apersepsi yang ada
hubungannya dengan materi
yang akan diajarkan.
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi
1. Guru menjelaskan kepada
murid tentang aturan
pembelajaran aktif
crossword puzzle
2. Guru membagikan siswa
menjadi 4 kelompok.
3. Guru membagikan beberapa
lembar kertas untuk
berdiskusi dan membuat
peta konsep
4. Memberikan soal teka-teki
silang kepada masing-
masing siswa
B. Elaborasi
1. Masing-masing kelompok
membuat peta konsep sesuai
dengan materi tentang
makanan dan minuman
haram
2. Masing-masing kelompok
mempesntasikan hasil peta
konsep
3. Guru membatasi waktu
55 Menit Pemahaman
konsep
Mandiri
Komunikatif
Percaya diri
Bertanggung
jawab
9
dalam menjawab soal TTS
4. Guru memberikan
pengawasan dan memastikan
semua siswa menjawab
C. Konfirmasi
1. Guru memberikan koreksi
terhadap hasil dari peta
konsep dan teka-teki silang
2. Guru memberikan informasi
tambahan mengenai
makanan dan minuman
haram
3. Siswa mengidentifikasi
materi tentang makanan dan
minuman haram
3. Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan
2. Guru dan siswa sama- sama
menarik kesimpulan dari
hasil pembelajaran tentang
makanan dan minuman
haram
3. Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
merangkum materi tentang
makanan dan minuman
haram
4. Guru menutup pelajaran
15 Menit Pemahaman
konsep
Cinta ilmu
Berani
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Tekun
Bertanggung
jawab
10
dengan hamdalah dan
mengucapkan salam
I. Sumber Belajar
1. Buku Pendidikan Agama Islam Fiqih kelas VIII, karangan J. Zainuddin,
Djedjen, Semarang : PT. Toha Putra, 2009.
J. Media dan Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Proyektor
4. Papan tulis
5. Spidol
K. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis Pre test dan post test (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen
Tes Pilihan Ganda
Selasa, 29 April 2014
Mengetahui
Guru Bidang Studi Peneliti
Drs. Aris Herdiana Chiqmatun Nazila
NIP. 19670625 200604 1 010 1110011000102
11
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Mata Pelajaran : Fiqih
Kelas/ Semester : VIII-1 / II
Pertemuan : Ke-1 (Siklus II)
Alokasi Waktu : 2x40 Menit
A. Standar Kompetensi
Memahami hukum Islam tentang makanan dan minuman
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan
C. Indikator
1. Menjelaskan pengertian binatang yang halal dan haram dimakan
2. Menunjukkan dalil binatang yang halal dan haram dimakan
3. Mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang halal dimakan
4. Mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang haram dimakan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian binatang yang halal dan haram
dimakan
2. Siswa dapat menunjukkan dalil binatang yang halal dan haram dimakan
3. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang halal dimakan
4. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis binatang yang haram dimakan
E. Karakter yang diharapkan :
1. Mandiri
2. Tanggung Jawab
3. Teliti
4. Percaya diri
6. Aktif
7. Jujur
8. Cinta ilmu
9. Rasa ingin tahu
12
5. Berani 10. Kooperatif
F. Materi Ajar ( Materi Pokok)
Jenis-jenis binatang yang halal dan haram dimakan (Terlampir)
G. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Crossword puzzle
3. Tanya jawab
4. Pemberian tugas
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Langkah-Langkah Kegiatan Waktu Aspek Skill yang
dikembangkan
Nilai yang
ditanamkan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Mengucapkan salam
b. Merapikan tempat duduk
siswa agar siap untuk
mengikuti pelajaran
c. Memulai pelajaran dengan
membaca do’a
d. Mengabsen kehadiran siswa
e. Menyampaikan standar
kompetensi dari materi yang
akan diajarkan
f. Menjelaskan tujuan
pembelajaran jenis-jenis
binatang halal dan haram
g. Memberikan motivasi dan
apersepsi yang ada
hubungannya dengan materi
yang akan diajarkan.
10 Menit Pemahaman
konsep
Percaya diri
Disiplin
13
2. Kegiatan Inti
A. Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi
pembelajaran tentang jenis-
jenis binatang halal dan
haram
2. Guru menjelaskan kepada
murid tentang aturan
pembelajaran aktif
crossword puzzle
3. Guru membagikan siswa
menjadi 6 kelompok.
4. Guru membagikan lembaran
teka-teki silang kepada
masing-masing kelompok
B. Elaborasi
1. Siswa menjawab teka-teki
silang dengan cara
menempelkan huruf-huruf
yang sudah tersedia sesuai
dengan materi pembahasan.
2. Guru membatasi waktu
menjawab teka-teki silang
3. Guru memberikan
pengawasan dan memastikan
semua siswa bekerja sama
dalam menjawab teka-teki
silang
55 Menit Pemahaman
konsep
Mandiri
Komunikatif
Percaya diri
Bertanggung
jawab
14
C. Konfirmasi
1. Guru meluruskan hasil dari
teka-teki silang yang telah
dijawab oleh siswa
2. Guru memberikan informasi
tambahan mengenai jenis-
jenis binatang halal dan
haram
3. Siswa mengidentifikasi
materi tentang jenis-jenis
binatang halal dan haram
3. Kegiatan Penutup
1. Guru melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang
telah dilakukan
2. Guru dan siswa sama- sama
menarik kesimpulan dari
hasil pembelajaran tentang
jenis-jenis binatang halal dan
haram
3. Guru memberikan tugas
kepada siswa untuk
merangkum materi tentang
jenis-jenis binatang halal dan
haram
4. Guru menutup pelajaran
dengan hamdalah dan
mengucapkan salam
15 Menit Pemahaman
konsep
Cinta ilmu
Berani
Disiplin
Rasa ingin
tahu
Tekun
Bertanggung
jawab
15
I. Sumber Belajar
Buku Pendidikan Agama Islam Fiqih kelas VIII, karangan J. Zainuddin,
Djedjen, Semarang : PT. Toha Putra, 2009.
J. Media dan Alat Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Proyektor
4. Papan tulis
5. Spidol
K. Penilaian
1. Teknik Penilaian
Tes tertulis Pre test dan post test (Terlampir)
2. Bentuk Instrumen
Tes tertulis pilihan ganda
Selasa, 13 Mei 2014
Mengetahui
Guru Bidang Studi Peneliti
Drs. Aris Herdiana Chiqmatun Nazila
NIP. 19670625 200604 1 010 1110011000102
16
Lampiran 4
MATERI POKOK
MAKANAN DAN MINUMAN HALAL
(Siklus I Pertemuan Ke I)
A. Pengertian dan Dalil Makanan dan Minuman Halal
Kata halal berasal dari bahasa Arab ( حالل) yang berarti disahkan atau
dibolehkan. Adapun secara istilah makanan dan minuman halal adalah
makanan dan minuman yang boleh dimakan atau dikonsumsi oleh umat
Islam.
Semua makanan dan minuman yang berada di muka bumi yang
bermanfaat bagi pertumbuhan badan dan jiwa manusia menurut
hukumasalanya adalah halal (boleh) dimakan, kecuali apabila ada larangan
dari syara’ (Al-Qur’an dan Hadits) atau karena maharatnya (bahaya).
Sebagaimana firman Allah SWT:
.....
Artinya:“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi…”(QS. Al-Baqarah: 168)
.....
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang
baik-baik yang kami berikan kepadamu….”)QS. Al-Baqarah: 172)
Dari ayat tersebut jelas bahwa makanan yang dimakan oleh seseorang
muslim hendaknya memenuhi dua syarat yaitu, sebagaimana berikut:
Halal, artinya diperbolehkan untuk dimakan dan tidak dilarang oleh hukum
syara’.
17
Baik, artinya makanan itu bergizi dan bermanfaat untuk kesehatan.
Dalam Islam halal itu meliputi tiga hal diantaranya adalah:
1. Halal karena zatnya, artinya benda itu memang tidak dilarang oleh hukum
syara’.
2. Halal cara perolehannya, artinya sesuatu yang halal itu harus diperoleh
dengan cara yang halal pula. Sesuatu yang halal dan cara memperolehnya
bertentangan dengan hukum syara’ maka menjadi haram. Seperti: telur
yang diperoleh dengan mencuri.
3. Halal karena proses atau cara pengolahannya, artinya selain sesuatu yang
halal harus diperoleh dengan cara yang halal pula. Maka cara atau proses
pengolahannya pun harus benar menurut syara’. Seperti: hewan yang
disembelih dengan cara tidak menyebut asma Allah.
Ketentuan tentang makanan yang halal dan haram dijelaskan oleh
Rasulullah SAW, sebagaimana berikut:
نبجلاو نانس نص.و. : ع اهلل لىسر مئس
تبك يف اهلل محا يب بلهحن: ا بلقف اءزنفاو
)رواه ىكب نفع بي ىهف ونع تكب سيو وب
ابن يبجو واتزيذي(Artinya: “Rasulullah saw ditanya tentang minyak samin, keju dan fira
(kulit binatang yang dipergunakan untuk perhiasan atau tempat
duduk), maka Rasulullah saw bersabda: Apa yang dihalalkan
oleh Allah di dalam kitab-Nya adalah halal, dan apa yang
diharamkan oleh Allah di dalam kitab-Nya adalah haram, dan
apa yang tidak diterangkan, maka barang tersebut termasuk
yang dimanfaatkan”. (HR. Ibnu Majah dan Tirmizdi)
B. Jenis-Jenis Makanan dan Minuman Halal
1. Jenis Makanan Halal
a. Semua makanan yang tidak diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
b. Semua makanan yang baik-baik, tidak kotor dan tidak menjijikkan.
c. Semua makanan yang tidak memberi madharat, tidak membahayakan
kesehatan jasmani, tidak merusak akal, tidak merusak moral dan tidak
merusak akidah.
18
Adapun contoh makanan halal seperti buah-buahan, sayur-sayuran,
telur, ikan, daging sapi, daging ayam, mentega dan lain-lain.
2. Jenis Minuman Halal
Semua minuman hukumnya halal kecuali yang jelas diharamkan oleh
Allah dan Rasul-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT:
....
Artinya: “Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk
mensucikan kamu dengan hujan…”(QS. al-Anfal: 11)
Minuman yang halal secara garis besar dapat dibagi menjadi empat
bagian yaitu:
a. Semua jenis air atau cairan yang tidak membahayakan bagi kehidupan
manusia.
b. Air atau cairan yang tidak memabukkan walaupun sebelumnya telah
memabukkan, seperti arak yang telah berubah menjadi cuka.
c. Air atau cairan yang bukan berupa benda najis atau benda suci yang
terkena najis (mutanajis).
d. Air atau cairan yang suci itu didapatkan dengan cara-cara yang halal
dan tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
C. Manfaat Makanan dan Minuman Halal
1. Badan kita menjadi sehat, karena makanan halal sudah dijamin oleh Allah
pasti baik untuk kesehatan tubuh kita.
2. Manusia dapat mencapai ridha Allah SWT dalam hidup karena dapat
memilih jenis makanan dan minuman yang baik sesuai dengan petunjuk
Allah SWT.
3. Manusia dapat memiliki akhlak karimah karena makanan dan minuman
yang halal dapat mempengaruhi watak dan perangai yang terpuji. Seperti:
sabar, tenang, qanaah dan akan tercela dari akhlak tercela.
19
MATERI POKOK
MAKANAN DAN MINUMAN HARAM
(Siklus I Pertemuan Ke II)
A. Pengertian dan Makanan dan Minuman Haram
Haram berarti sesuatu yang dilarang oleh agama untuk dilakukan. Adapun
secara istilah makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman
yang tidak boleh dimakan atau dikonsumsi oleh umat Islam karena dilarang
oleh syara’ (ajaran Islam).
Semua makanan dan minuman yang dilarang pasti ada bahayanya bagi
kesehatan tubuh manusia dan meninggalkan yang haram itu pasti ada
manfaatnya dan akan mendapat pahala dari Allah SWT.
B. Jenis-Jenis dan Dalil Makanan dan Minuman Haram
1. Jenis Makanan Haram
a. Semua makanan yang disebutkan di dalam Al-Qur’an, sebagaimana
berikut:
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala”. (QS. Al-Maidah: 3)
Dari ayat ini dapat dipahami bahwa yang termasuk makanan yang
haram adalah sebagai berikut:
- Bangkai, kecuali bangkai ikan dan belalang
- Darah, kecuali hati dan limpa
20
- Daging babi
- Daging hewan halal yang disembelih atas nama selain Allah SWT
- Binatang yang mati tercekik
- Binatang yang mati terpukul
- Binatang yang mati terjatuh
- Binatang yang mati ditanduk oleh binatang lain
- Binatang yang mati diterkam binatng buas
- Binatang yang disembelih untuk berhala
b. Semua makanan yang kotor/keji.
c. Semua makanan yang mendatangkan madharat (kerusakan) terhadap
jiwa, raga, akal, moral dan akidah.
d. Bagian yang dipotong dari binatang yang masih hidup.
e. Makanan yang didapat dengan cara yang tidak halal, seperti: makanan
hasil curian, rampasan, korupsi, riba dan cara lain yang dilarang oleh
agama.
2. Jenis Minuman Haram
Minuman yang haram secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:
a. Semua jenis minuman yang memabukkan atau apabila diminum
menimbulkan madharat dan merusak badan, akal, jiwa, moral dan
akidah. Seperti: arak (khamer), wisky, brendy, dan lainnya. Firman
Allah SWT:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib
dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka
jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.”(QS. Al-Maidah: 90)
21
Di dalam hadits juga dijelaskan, sebagaimana berikut:
كل شراب اسكر فهى حرام )رواه البخار وهسلن(
Artinya: “Semua minuman yang memabukkan hukumnya haram.”
(HR. Bukhori dan Muslim)
b. Minuman dari benda najis atau benda suci yang terkena najis.
c. Minuman yang didapatkan dengan cara yang tidak halal atau yang
bertentangan dengan ajaran agama Islam.
C. Akibat Mengkonsumsi Makanan dan Minuman Haram
Apabila manusia memakan makanan dan minuman haram, maka akan
menimbulkan akibat buruk terhadap pribadinya maupun terhadap orang lain,
masyarakat bahkan terhadap lingkungannya. Akibat buruk yang akan timbul
apabila kita mengkonsumsi makanan dan minuman haram, diantaranya
adalah:
1. Amal ibadahnya tidak diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh
Allah SWT.
2. Merusak jiwa, terutama minuman keras dan mengandung alkohol.
3. Membahayakan kesehatan (khususnya khamer) seperti: wajah pucat dan
mata merah, mulut menjadi kering, berat badan menun dan lain-lain.
4. Memubazirkan harta.
5. Mengganggu orang lain dan lingkungan sekitar, karena orang yang mabuk
pembicaraannya tidak terkontrol, bahkan kadang menimbulkan
permusuhan dan kebencian.
6. Menghalangi dalam mengingat Allah SWT.
22
Lampiran 5
MATERI POKOK
JENIS-JENIS BINATANG HALAL DAN HARAM
(Siklus II Pertemuan Ke I)
A. Binatang Halal
1. Pengertian Binatang Halal
Binatang halal adalah binatang yang boleh dimakan menurut hukum
syariat Islam. Secara garis besar, tidak ada larangan di dalam Al-Qur’an dan
hadits tentang binatang tersebut.
2. Jenis-Jenis dan Dalil Binatang halal
a. Binatang yang Hidup di Laut/ Air Tawar
Semua binatang yang hidup di laut atau air tawar adalah halal untuk
dimakan, baik yang ditangkp maupun yang ditemukan dalam keadaan
mati, kecuali binatang tersebut mengandung racun, atau membahayakan
bagi kehidupan manusia. Adapun firman Allah:
....
Artinya: “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang
berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi
orang-orang yang dalam perjalanan…”(QS. Al-Maidah: 96)
b. Binatang yang Hidup di darat
1) Binatang ternak, seperti kerbau, sapi, unta dan kambing/biri-
biri/domba.
....
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu
dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan
dibacakan kepadamu.” (QS. Al-Maidah: 1)
23
2) Binatang sejenis unggas, seperti ayam, bebek, angsa, itik dan lain-lain.
3) Kuda
4) Keledai liar
5) Kelinci
6) Belalang
B. Binatang Haram
1. Pengertian Binatang haram
Binatang haram yaitu binatang yang tidak boleh dimakan dagingnya
berdasarkan hukum syari’at Islam.
2. Jenis-Jenis dan Dalil Binatang Haram
Binatang yang diharamkan untuk dimakan karena dua hal yakni:
a. Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an
1. Binatang yang terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 3
Artinya: “Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat
kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang
disembelih untuk berhala”. (QS. Al-Maidah: 3)
2. Binatang yang kotor/keji
b. Binatang yang diharamkan berdasarkan hadits Nabi
1. Binatang buas atau bertaring, seperti harimau, serigala, anjing, kucing,
kera dan lain-lain.
24
2. Burung yang berkuku tajam, seperti: elang, rajawali,burung hantu,
gagak dan nuri. Rasulullah bersabda:
ريالط يه بلخه ير لك يص.م. ع يبالن هن
)رواه هسلن(Artinya:“Nabi saw. Telah melarang tiap-tiap burung yang
mempunyai kuku tajam.” (HR. Muslim)
3. Binatang yang diperintahkan untuk dibunuh, seperti: ular, gagak,
tikus, anjing dan burung elang.
4. Binatang yang dilarang untuk membunuhnya, yaitu semut, tawon,
burung-hud-hud dan burung suradi.
5. Binatang yang hidup di dua alam (di darat dan di air), seperti: katak,
buaya, katam, dan sejenisnya.
بايبط ى: ااىوثع يب يعي عبذ الرحو
ىف هالعجي عذفض يص.م. ع يبالن لأس
هالتق يي ص.م. عبالن هن. فاءود
)رواه أبىداود(
Artinya:“Dari Abdurrahman bin Usman r.a. sesungguhnya
sesungguhnya seorang tabib telah bertanya kepada
Rasulullah SAW tentang katak yang dijadikan
obat,Rasulullah SAW telah melarang membunuhnya.”
(HR. Abu Daud)
25
Lampiran 6
CROSSWORD PUZZLE FIQIH
SIKLUS I
MATERI POKOK
(MAKANAN DAN MINUMAN HALAL HARAM)
6
2
8
4
1
6
3
5
9
7
10
26
PERTANYAAN
NO MENDATAR NO MENURUN
1. Hukum makanan yang boleh
dimakan
1. Sumber (landasan) makanan yang
boleh dikonsumsi
3. Cairan awalnya memabukkan
dan boleh dikonsumsi karena
telah berubah
2. Sinonim dari kata khamer
4. Makanan yang didapat secara
tidak halal
5. Alasan dilarang memakan makanan
dan minuman haram
6. Manfaat dari makanan dan
minuman yang baik
6. Bangkai yang boleh dimakan
8. Dalil tentang makanan dan
minuman haram
7. Darah yang boleh dikonsumsi
9. Kandungan zat yang ada
didalam minuman yang
dilarang
10. Salah satu kerusakan yang diakibat
karena mengkonsumsi makanan
dan minuman haram
JAWABAN
No Mendatar No Menurun
1 Halal 1 Hadits
3 Cuka 2 Arak
4 Ikan 5 Berbahaya
6 Sehat 6 Ikan
8 Almaidah 7 Limpa
9 Alkohol 10 Moral
27
Lampiran 7
CROSSWORD PUZZLE FIQIH
SIKLUS II
MATERI POKOK
(MAKANAN, MINUMAN, BINATANG HALAL DAN HARAM)
4
1
3
5
2
6
4
3
7 5
9 8
11 10
28
PERTANYAAN
NO MENDATAR NO MENURUN
1. Dalil yang menjelaskan
makanan halal terdapat dalam
Al-Qur’an(Surat)
1. Contoh minuman yang haram
dikonsumsi oleh manusia
2. Contoh minuman halal 2. Makanan dan minuman yang halal
tercantum dalam … dan hadits
3. Bangkai yang halal dimakan 3. Yang haram dimakan dan
termaktub dalam firman Allah
4. Nama yang wajib disebut saat
menyembelih binatang
4. Hukum binatang yang hidup di
laut/ air tawar
5. Binatang haram dimakan
yang buas dan bertaring
5. Hukum memakan makanan yang
baik secara dzat dan perolehannya
8. Hukum memakan makanan
hasil korupsi
6. Binatang yang haram dimakan
dagingnya
10. Manfaat mengkonsumsi
makanan dan minuman halal
untuk ….. badan
7. Binatang ternak yang halal untuk
dimakan dagingnya
9. Makanan yang didapat dengan cara
yang tidak halal
11. Burung yang berkuku tajam dan
haram dimakan
JAWABAN
No Mendatar No Menurun
1 Al-Baqarah 1 Arak
2 Air 2 Al-Qur’an
3 Ikan 3 Bangkai
4 Allah 4 Halal
5 Kucing 5 Haram
8 Haram 6 Babi
10 Kesehatan 7 Unta
9 Riba
10 Elang
29
Lampiran 8
SOAL PRE TEST
PRA PENELITIAN
NAMA :
KELAS :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
paling benar!
1. Makanan makanan yang berada di muka bumi menurut hukum asalnya
adalah…
a. haram c. halal
b. sunnah d. makruh
2. Makanan halal adalah makanan yang diperbolehkan oleh…
a. manusia c. UUD 45
b. syariat agama d. Islam
3. Makanan dan minuman yang dilarang oleh syara’ (ajaran Islam) hukumnya…
a. halal c. makruh
b. haram d. makruh
4. Dalil yang menunnjukkan diperbolehkan memakan makanan yang halal dan
baik terdapat dalam firman Allah yakni…
a. QS. an-Nahl: 8 c. QS. al-Baqarah: 168
b. QS. al-Maidah : 3 d. QS. al-A’raf : 33
5. Dalil yang menunnjukkan diharamkan memakan makanan yang haram terdapat
dalam firman Allah yakni…
a. QS. al-Baqarah : 172 c. QS. al-Anfal : 11
b. QS. al-Maidah : 3 d. QS. al-A’raf : 157
6. Contoh makanan dan minuman yang halal dimakan dibawah ini, kecuali…
a. kopi dan susu c. nasi dan air putih
b. bangkai dan wishky d. singkong dan teh
7. Makanan dan minuman yang haram dimakan dibawah ini adalah…
a. arak c. susu
30
b. martabak d. daging sapi
8. Semua bangkai itu haram dimakan, kecuali bangkai…
a. ayam c. sapi
b. manusia d. belalang dan ikan
9. Adapun yang bukan termasuk syarat-syarat makanan yang dihalalkan dalam
Islam yaitu…
a. halal secara dzatnya c. halal cara memakannya
b. halal cara prosesnya d. halal dalam memperolehnya
10. Berikut adalah manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal,
kecuali…
a. dilindungi Allah c. hidup tenang
b. menambah kesehatan d. merusak kesehatan
11. Bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram adalah…
a. stamina bertambah c.memiliki akhlak karimah/ terpuji
b. merusak jiwa d. mendapat ridha Allah SWT
12. Binatang yang diperbolehkan dikonsumsi hukumnya…
a. halal c. sunnah
b. haram d. mubah
13. Binatang yang hidup di darat boleh dikonsumsi seperti yang telah diterangkan
dalam firman Allah…
a. QS. al-Maidah : 1 c. QS. al-Maidah: 3
b. QS. al-Baqarah: 168 d. QS. al-Maidah: 96
14. Semua binatang yang tidak boleh dimakan dan dilarang hukumnya…
a. sunnah c. makruh
b. haram d. halal
15. Binatang yang halal dimakan salah satunya adalah binatang ternak seperti…
a. sapi dan kambing c. kelinci dan kera
b. ayam dan kucing d. unta dan anjing
16. Binatang yang haram dimakan dijelaskan dalam firman Allah yakni…
a. QS. al-Maidah: 96 c. QS. al-Maidah : 3
b. QS. al-Anfal : 11 d. QS. al-Baqarah : 172
31
17. Darah yang halal dimakan adalah…
a. darah manusia c. darah mengalir
b. darah ular d. hati dan limpa
18. Berikut adalah binatang yang berkuku tajam dan dilarang oleh syariat,
kecuali…
a. ayam c. nuri
b. rajawali d. elang
19. Binatang yang hidup di dua alam seperti buaya dan katak hukumnya…..
dimakan
a. mubah c. sunnah
b. halal d. haram
20. Binatang yang haram dimakan berdasarkan hadits nabi, kecuali…
a. binatang yang hidup di laut c. binatang hidup di dua alam
b. binatang yang berkuku tajam d. binatang buas dan bertaring
32
Lampiran 9
KUNCI JAWABAN
PRE TEST PRA PENELITIAN
1. C
2. B
3. B
4. C
5. B
6. B
7. A
8. D
9. C
10. D
11. B
12. A
13. A
14. B
15. A
16. C
17. D
18. A
19. D
20. A
33
Lampiran 10
SOAL PRE TEST DAN POST TES
SIKLUS I
NAMA :
KELAS :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
benar!
1. Makanan dan minuman halal adalah makanan yang diperbolehkan dikonsumsi
menurut ajaran Islam sesuai dengan…
a. Al-Qur’an dan hadits c. Sunnah dan Ijma’ ulama
b. Al-Qur’an dan Ijma d. Ijma’ dan Qiyas
2. Makanan dan minuman yang membahayakan tubuh dan dilarang oleh syara’
(ajaran Islam) hukumnya…
a. halal c. makruh
b. makruh d. haram
3. Dalil yang menunnjukkan diperbolehkan memakan makanan yang halal dan baik
terdapat dalam firman Allah yakni…
a. QS. an-Nahl: 8 c. QS. al-Baqarah: 168
b. QS. al-Maidah : 3 d. QS. al-A’raf : 33
4. Dalil yang menunnjukkan diharamkan memakan makanan yang haram terdapat
dalam firman Allah yakni…
a. QS. al-Baqarah : 172 c. QS. al-Anfal : 11
b. QS. al-Maidah : 3 d. QS. al-A’raf : 157
5. Berikut adalah makanan dan minuman yang halal dimakan dibawah ini, kecuali…
a. nasi dan susu c. darah dan wishky
b. telor dan air putih d. singkong dan sirup
6. Makanan dan minuman yang haram dimakan dibawah ini, kecuali..
a. bangkai c. arak
b. darah d. daging sapi
7. Semua bangkai itu haram dimakan, kecuali bangkai…
a. belalang dan ikan c. sapi
34
b. manusia d. ayam
8. Adapun yang bukan syarat-syarat makanan yang dihalalkan dalam Islam yaitu…
a. halal secara dzatnya c. halal dalam memperolehnya
b. halal cara prosesnya d. halal cara memakannya
9. Berikut adalah manfaat mengkonsumsi makanan dan minuman halal, kecuali…
a. merusak kesehatan c. membawa ketenangan dalam hidup
b. menambah kesehatan d. mendapat perlindungan dari Allah
10. Bahaya mengkonsumsi makanan dan minuman haram adalah…
a. stamina bertambah c.memiliki akhlak karimah/ terpuji
b. merusak jiwa d. mendapat ridha Allah SWT
35
Lampiran 11
KUNCI JAWABAN
PRE TEST DAN POST TES SIKLUS I
1. A
2. D
3. C
4. B
5. C
6. D
7. A
8. D
9. A
10. B
36
Lampiran 12
SOAL PRE TEST DAN POST TES
SIKLUS II
NAMA :
KELAS :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang paling
benar!
1. Binatang halal adalah binatang yang diperbolehkan dikonsumsi menurut hukum…
a. kitab UUD c. sunnah Rasul
b. syari’at Islam d. ijma’ dan qiyas
2. Binatang yang tidak boleh dimakan dan dilarang oleh syara’ (ajaran Islam)
hukumnya…
a. sunnah c. haram
b. makruh d. halal
3. Binatang yang hidup di darat boleh dikonsumsi seperti yang telah diterangkan
dalam firmat Allah…
a. QS. al-Maidah : 1 c. QS. al-Maidah: 3
b. QS. al-Baqarah: 168 d. QS. al-Maidah: 96
4. Binatang yang haram dimakan dijelaskan dalam firman Allah yakni…
a. QS. al-Maidah: 96 c. QS. al-Anfal : 11
b. QS. al-Maidah : 3 d. QS. al-Baqarah : 172
5. Semua binatang yang hidup di air laut dan air tawar halal dimakan, kecuali…
a. menyehatkan badan c. mengandung protein
b. menambah gizi d. mengandung racun
6. Darah yang halal dimakan dibawah ini adalah…
a. darah manusia c. hati dan limpa
b. darah ular d. darah mengalir
7. Binatang yang halal dimakan salah satunya adalah binatang ternak seperti…
a. sapi dan kambing c. kelinci dan kera
b. ayam dan kucing d. unta dan anjing
8. Binatang yang haram dimakan berdasarkan hadits nabi, kecuali…
37
a. binatang buas dan bertaring c. binatang hidup di dua alam
b. binatang yang berkuku tajam d. binatang yang hidup di laut
9. Berikut adalah binatang yang berkuku tajam dan dilarang oleh syariat, kecuali…
a. elang c. rajawali
b. ayam d. nuri
10. Binatang yang hidup di dua alam seperti buaya dan katak hukumnya….. dimakan
a. haram c. sunnah
b. halal d. mubah
38
Lampiran 13
KUNCI JAWABAN
PRE TEST DAN POST TES SIKLUS II
1. B
2. C
3. A
4. B
5. D
6. C
7. A
8. D
9. B
10. A
39
Lampiran 14
HASIL BELAJAR
PRA PENELITIAN
No Nama siswa Pretest Keterangan
1 Adam Abdillah Mr. 65 Tidak Lulus
2 Ahmad Rizky Y. 70 Tidak Lulus
3 Aida Maysaroh 80 Lulus
4 Akna Zaki Hasballah 60 Tidak Lulus
5 Amalia Pujiyanti 75 Lulus
6 Arinda Nur Afifah 70 Tidak Lulus
7 Diah Ayu Setiyaningrum 80 Lulus
8 Dwi Handika 70 Tidak Lulus
9 Dwi Ilham Maulana 75 Lulus
10 Erika Rohmayaning 60 Tidak Lulus
11 Farhan Irawan 50 Tidak Lulus
12 Fatihatul Amanatul A. 70 Tidak Lulus
13 Fikri Riduan 65 Tidak Lulus
14 Ilham Saputra 75 Lulus
15 Kelian Dwi Evaningdia 55 Tidak Lulus
16 Khoirul Rohman Hadi 60 Tidak Lulus
17 Maulana Iskandar 75 Lulus
18 Muhammad Miswan 70 Tidak Lulus
19 Nabila Rosyana 75 Lulus
20 Nur Laily F. 60 Tidak Lulus
21 Nuraini 75 Lulus
22 Panji Satria 55 Tidak Lulus
23 Putra Pratama Wijaya 65 Tidak Lulus
24 Putri Indah Permatasari 75 Lulus
25 Salaman Alfarisyi 60 Tidak Lulus
40
26 Selfi Khofifah 65 Tidak Lulus
27 Sintia Chairunnisa 70 Tidak Lulus
28 Tania Syifah Nur 75 Lulus
29 Tresnowaty 65 Tidak Lulus
30 Vio Virginia Budiman 70 Tidak Lulus
31 Vita Oktaviana 70 Tidak Lulus
32 Widya Ningrum K 75 Lulus
33 Yudrika Yazzaka K. 55 Tidak Lulus
34 Zaki Zulkarnaen 60 Tidak Lulus
Jumlah 2295
Rata-Rata 67.5
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 80
41
Lampiran 15
HASIL BELAJAR
SIKLUS I
No Nama siswa Pretest Postest Keterangan
1 Adam Abdillah Mr. 70 80 Lulus
2 Ahmad Rizky Y. 60 80 Lulus
3 Aida Maysaroh 70 100 Lulus
4 Akna Zaki Hasballah 60 90 Lulus
5 Amalia Pujiyanti 70 80 Lulus
6 Arinda Nur Afifah 60 70 Lulus
7 Diah Ayu Setiyaningrum 70 100 Lulus
8 Dwi Handika 50 70 Tidak Lulus
9 Dwi Ilham Maulana 60 80 Lulus
10 Erika Rohmayaning 70 90 Lulus
11 Farhan Irawan 50 70 Tidak Lulus
12 Fatihatul Amanatul A. 70 90 Lulus
13 Fikri Riduan 40 70 Tidak Lulus
14 Ilham Saputra 70 80 Lulus
15 Kelian Dwi Evaningdia 60 80 Lulus
16 Khoirul Rohman Hadi 50 70 Tidak Lulus
17 Maulana Iskandar 60 80 Lulus
18 Muhammad Miswan 50 80 Lulus
19 Nabila Rosyana 70 100 Lulus
20 Nur Laily F. 70 90 Lulus
21 Nuraini 60 80 Lulus
22 Panji Satria 50 80 Lulus
23 Putra Pratama Wijaya 60 70 Tidak Lulus
24 Putri Indah Permatasari 70 90 Lulus
25 Salaman Alfarisyi 70 100 Lulus
42
26 Selfi Khofifah 60 90 Lulus
27 Sintia Chairunnisa 60 90 Lulus
28 Tania Syifah Nur 60 80 Lulus
29 Tresnowaty 70 90 Lulus
30 Vio Virginia Budiman 50 70 Tidak Lulus
31 Vita Oktaviana 60 80 Lulus
32 Widya Ningrum K 60 90 Lulus
33 Yudrika Yazzaka K. 50 80 Lulus
34 Zaki Zulkarnaen 70 90 Lulus
Jumlah 2080 2830
Rata-Rata 61.17 83.23
Nilai Terendah 40 70
Nilai Tertinggi 70 100
43
Lampiran 16
HASIL BELAJAR
SIKLUS II
No Nama siswa Pretest Postest Keterangan
1 Adam Abdillah Mr. 70 100 Lulus
2 Ahmad Rizky Y. 60 90 Lulus
3 Aida Maysaroh 70 100 Lulus
4 Akna Zaki Hasballah 70 90 Lulus
5 Amalia Pujiyanti 70 80 Lulus
6 Arinda Nur Afifah 60 80 Lulus
7 Diah Ayu Setiyaningrum 80 100 Lulus
8 Dwi Handika 80 100 Lulus
9 Dwi Ilham Maulana 70 80 Lulus
10 Erika Rohmayaning 60 80 Lulus
11 Farhan Irawan 70 90 Lulus
12 Fatihatul Amanatul A. 70 100 Lulus
13 Fikri Riduan 60 80 Lulus
14 Ilham Saputra 70 100 Lulus
15 Kelian Dwi Evaningdia 70 90 Lulus
16 Khoirul Rohman Hadi 60 90 Lulus
17 Maulana Iskandar 60 80 Lulus
18 Muhammad Miswan 50 80 Lulus
19 Nabila Rosyana 80 100 Lulus
20 Nur Laily F. 70 80 Lulus
21 Nuraini 80 100 Lulus
22 Panji Satria 70 80 Lulus
23 Putra Pratama Wijaya 70 80 Lulus
24 Putri Indah Permatasari 70 90 Lulus
25 Salaman Alfarisyi 70 100 Lulus
44
26 Selfi Khofifah 70 100 Lulus
27 Sintia Chairunnisa 70 90 Lulus
28 Tania Syifah Nur 60 90 Lulus
29 Tresnowaty 70 90 Lulus
30 Vio Virginia Budiman 60 80 Lulus
31 Vita Oktaviana 70 80 Lulus
32 Widya Ningrum K 70 100 Lulus
33 Yudrika Yazzaka K. 60 80 Lulus
34 Zaki Zulkarnaen 70 100 Lulus
Jumlah 2310 3050
Rata-Rata 67,94 89,70
Nilai Terendah 50 80
Nilai Tertinggi 80 100
45
Lampiran 17
Lembar Aktivitas Siswa
Siklus I
Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Melaksanakan tes awal
(pre test) √ √
2. Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan
oleh guru
√ √
3. Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan belajar
mengajar
√ √
4. Murid melakukan diskusi
kelompok mengerjakan
teka-teki tersebut
√ √
5. Komunikasi dan kerjasama
sangat baik dan sempurna
pada masing-masing siswa
√ √
6. Setiap kelompok
membacakan jawaban
secara bergantian
√ √
7. Aktif bertanya √ √
8. Aktif mengungkap pedapat √ √
9. Menjawab pertanyaan dari
guru √ √
10. Melaksanakan tes akhir √ √
Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang
46
Lampiran 18
Lembar Aktivitas Guru
Siklus I
Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Mengkondisikan siswa dan
kesiapan siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
√ √
2. Apersepsi √ √
3. Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
√ √
4. Menyampaikan tujuan/
indikator yang ingin
dicapai
√ √
5. Penggunaan media atau
alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
bahan ajar
√ √
6. Penjelasan metode
pembelajaran crossword
puzzle
√ √
7. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses belajar √ √
8. Teknik menyampaikan/
menjelaskan materi √ √
9. Guru memberikan contoh- √ √
47
contoh terkait dengan
pelajaran yang diajarkan
10. Pengelolaan kegiatan
diskusi dengan
menggunakan metode
crossword puzzle
√ √
11. Pemberian kesempatan
berfikir dan batas waktu
untuk mengerjakan teka-
teki tersebut
√ √
12. Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa √ √
13. Ketrampilan menerangkan
kembali atau
menyimpulkan materi
yang disampaikan
√ √
14. Ketrampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut
setelah menyampaikan
materi
√ √
15. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
√ √
Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik
2 = Baik
3 = Cukup
4 = Kurang
48
Lampiran 19
Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran
Siklus I
Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Guru menyampaikan materi
yang akan diajarkan √ √
2. Guru melakukan Tanya jawab √ √
3. Guru membagi siswa menjadi
4 kelompok √ √
4. Setiap kelompok diberi teka-
teki yang sama dengan
kelompok lain dan guru
memberi saran agar setiap
kelompok berbagi tugas dalam
mengerjakan teka-teki silang
√ √
5. Memberi batas waktu untuk
mengerjakan teka-teki tersebut √ √
6. Setelah waktu yang ditentukan
habis, kemudian setiap
kelompok membacakan
hasilnya secara bergantian
√ √
7. Mengoreksi hasil kerja
kelompok dan memberikan
reward kepada kelompok yang
mengerjakan paling cepat dan
benar
√ √
Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang
49
Lampiran 20
Lembar Aktivitas Siswa
Siklus II
Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Melaksanakan tes awal
(pre test) √ √
2. Mendengarkan penjelasan
materi yang disampaikan
oleh guru
√ √
3. Semangat dan antusias
mengikuti kegiatan belajar
mengajar
√ √
4. Murid melakukan diskusi
kelompok mengerjakan
teka-teki tersebut
√ √
5. Komunikasi dan kerjasama
sangat baik dan sempurna
pada masing-masing siswa
√ √
6. Setiap kelompok
membacakan jawaban
secara bergantian
√ √
7. Aktif bertanya √ √
8. Aktif mengungkap pedapat √ √
9. Menjawab pertanyaan dari
guru √ √
10. Melaksanakan tes akhir √ √
Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang
50
Lampiran 21
Lembar Aktivitas Guru
Siklus II
Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Mengkondisikan siswa dan
kesiapan siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
√ √
2. Apersepsi √ √
3. Membangkitkan minat dan
rasa ingin tahu siswa
(motivasi)
√ √
4. Menyampaikan tujuan/
indikator yang ingin
dicapai
√ √
5. Penggunaan media atau
alat pembelajaran yang
sesuai dengan indikator
bahan ajar
√ √
6. Penjelasan metode
pembelajaran crossword
puzzle
√ √
7. Pemusatan perhatian siswa
terhadap proses belajar √ √
8. Teknik menyampaikan/
menjelaskan materi √ √
9. Guru memberikan contoh- √ √
51
contoh terkait dengan
pelajaran yang diajarkan
10. Pengelolaan kegiatan
diskusi dengan
menggunakan metode
crossword puzzle
√ √
11. Pemberian kesempatan
berfikir dan batas waktu
untuk mengerjakan teka-
teki tersebut
√ √
12. Mengamati kesulitan dan
kemajuan belajar siswa √ √
13. Ketrampilan menerangkan
kembali atau
menyimpulkan materi
yang disampaikan
√ √
14. Ketrampilan memberikan
kegiatan tindak lanjut
setelah menyampaikan
materi
√ √
15. Kemampuan memberikan
evaluasi pembelajaran
yang sesuai dengan
indikator yang ingin
dicapai
√ √
Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik
2 = Baik
3 = Cukup
4 = Kurang
52
Lampiran 22
Lembar Observasi Aktivitas Pembelajaran
Siklus II
Berikan tanda check list ( √ ) pada nilai dengan pengamatan anda!
No Aspek yang diobservasi Ket Nilai
Ket Ada Tidak 1 2 3 4
1. Guru menyampaikan materi
yang akan diajarkan √
√
2. Guru melakukan Tanya jawab √ √
3. Guru membagi siswa menjadi
4 kelompok √
√
4. Setiap kelompok diberi teka-
teki yang sama dengan
kelompok lain dan guru
memberi saran agar setiap
kelompok berbagi tugas dalam
mengerjakan teka-teki silang
√
√
5. Memberi batas waktu untuk
mengerjakan teka-teki tersebut √
√
6. Setelah waktu yang ditentukan
habis, kemudian setiap
kelompok membacakan
hasilnya secara bergantian
√
√
7. Mengoreksi hasil kerja
kelompok dan memberikan
reward kepada kelompok yang
mengerjakan paling cepat dan
benar
√
√
Keterangan Skor Penilaian:
1 = Sangat Baik, 2 = Baik, 3 = Cukup, 4 = Kurang
53
Lampiran 23
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU FIQIH
(Pra Penelitian)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Guru : Drs. Aris Herdiana
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Maret 2014
1. Apa latar belakang pendidikan bapak?
Jawab : IAIN S1
2. Berapa lama bapak mengajar Fiqih di MTs Islamiyah Ciputat?
Jawab : 9 Tahun dari tahun 2005 - Sekarang
3. Metode apa saja yang bapak gunakan saat mengajar di kelas?
Jawab : Ceramah, penugasan, demonstrasi dan Tanya jawab
4. Media apa saja yang bapak gunakan saat mengajar fiqih?
Jawab : Power Point
5. Darimana saja sumber materi pelajaran yang bapak gunakan mengajar fiqih?
Jawab : Buku paket Fiqih, buku LKS, modul
6. Kendala yang bapak alami selama mengajar fiqih di MTs Islamiyah?
Jawab : Banyak sekali kendalanya yang saya alami ketika mengajar,
diantarnya: 1) Latar belakang pendidikan murid di MTs Islamiyah
kebanyakan berasal dari SD yang minim pengetahuan agamanya
daripada dari MI. Jika dibandingkan misalnya: 40 siswa di dalam
kelas, 35 siswa dari SD dan 5 siswa dari MI. 2) Kurang adanya
pembiasaan, siswa yang dari SD takut dengan pelajaran agama
seperti takut dengan pelajaran fiqih, bahasa Arab dan mereka lebih
suka pelajaran umum. 3) Karakter siswa yang berbeda-beda
7. Bagaimana solusi bapak untuk mengatasi kendala selama mengajar fiqih?
Jawab : Solusinya perlu adanya kerja sama antara guru, orangtua dan
siswaagar tujuan pembelajaran fiqih tercapai dan bisa dipraktekkan
54
dalam kehidupan sehri-hari, serta perlu motivasi lebih dan
berbeda-beda karena melihat karakter siswa yang berbeda-beda.
8. Bagaimana antusias siswa selama kegiatan pembelajaran?
Jawab : Belum ada antusias yang signifikan selama kegiatan pembelajaran
9. Bagaimana keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran?
Jawab : Hanya sebagian siswa yang aktif pada saat proses pembelajaran
10. Bagaimana perhatian siswa pada saat bapak menjelaskan materi pelelajaran?
Jawab : Perhatian terfokus akan tetapi masih ada siswa yang kadang-kadang
tidak memperhatikan, ngobrol dengan temannya dan kadang tidur.
11. Apakah bapak pernah menerapkan strategi pembelajaran crossword puzzle
(teka-teki silang) pada pembelajaran fiqih?
Jawab : Belum pernah
12. Sebagai seorang guru fiqih, upaya apa yang telah bapak lakukan untuk
meningkatkan minat belajar siswa?
Jawab : Memberi motivasi kepada siswa supaya giat belajar dan bisa
memperbaiki nila-nilai.
13. Berapakah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah
untuk mata pelajaran fiqih?
Jawab : 75
Peneliti Guru Bidang Studi Fiqih
Chiqmatun Nazila Drs. Aris Herdiana
55
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
(Pra Penelitian)
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Siswa : Dwi Ilham Maulana
Kelas : VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 11 Maret 2014
1. Bagaimana menurut pendapatmu tentang pelajaran fiqih di kelas?
Jawab : Biasa aja, kurang menarik
2. Apakah kamu senang dengan pelajaran fiqih di kelas?
Jawab : Tidak begitu
3. Bagaimana hasil belajar Fiqih yang kamu peroleh?
Jawab : Kurang memuaskan
4. Bagaimana usaha kamu untuk memperbaiki nilai fiqih yang kurang?
Jawab: Belajar lagi
5. Apakah kamu dapat memahami materi fiqih yang dijelaskan oleh guru?
Jawab: Kadang-Kadang tanya sama pak guru
6. Apabila ada materi yang kurang jelas, apa yang kamu lakukan?
Jawab : Iya, tapi kalo susah ya diam aja
7. Apa hambatan yang kamu hadapi pada saat belajar fiqih di kelas?
Jawab: Banyak dalil-dalil yang harus dihafal
8. Apakah guru fiqih kamu pernah menerapkan strategi pembelajaran crossword
puzzle (teka-teki silang) di kelas?
Jawab : Belum Pernah
9. Menurut kamu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru fiqih apakah
sudah cukup baik dan membuat kamu memahami materi yang disampaikan?
Jawab : Biasa aja, kadang saya masih tidur atau ngobrol sama temen
Peneliti Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila Dwi Ilham Maulana
Lampiran 24
56
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Siswa : Dwi Ilham Maulana
Kelas : VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014
1. Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Jawab : Menyenangkan bu, dan tambah bersemangat
2. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
crossword puzzle?
Jawab : Seneng banget
3. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih?
Jawab : Iya, pelajaran fiqih menjadi mudah dan mengasikkan.
4. Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle?
Jawab : Tidak ada.
5. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle kalian lebih berani bertanya?
Jawab : Iya lumayan berani bertanya.
6. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
Jawab : Iya, soalnya seru belajar kelompok kayak lomba.
7. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini?
Jawab : Iya ada peningkatan dari pada nilai saya sebelumnya.
Peneliti Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila Dwi Ilham Maulana
57
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Siswa : Farhan Irawan
Kelas : VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014
1. Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Jawab : Seru, , tidak bikin ngantuk dan saya seneng belajar kayak gini terus.
2. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
crossword puzzle?
Jawab : Iya, seneng. Coba kaya gini terus belajarnya saya jadi semangat.
3. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih?
Jawab : Iya bu, agak mendingan gak kayak sebelumnya.
4. Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle?
Jawab : Tidak ada bu, malah seru.
5. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle kalian lebih berani bertanya?
Jawab : Iya, kalo gak faham Tanya temen atau ke bu guru.
6. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
Jawab : Awal-awalnya bingung, tapi yang selanjutnya udah faham jadi ya
enak kerjasamanya.
7. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini?
Jawab : Ada, nilai saya jadi meninggkatkan.
Peneliti Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila Farhan Irawan
58
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Siswa : Aida Maysaroh
Kelas : VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014
1. Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Jawab : Saya seneng banget bu, soalnya bisa kerjasama sama teman-teman
dan bikin suasa kelas jadi seru.
2. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
crossword puzzle?
Jawab : Seneng bu, soalnya kayak maen game.
3. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih?
Jawab : Iya bu, saya jadi semangat dan mudah mengerti materi Fiqih.
4. Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle?
Jawab : Tidak ada bu.
5. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle kalian lebih berani bertanya?
Jawab : Iya, kadang kalo saya tidak mengerti tanya ke temen atau ke buguru.
6. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
Jawab : Iya dong, kalo tidak kerjasama nanti kalah cepat jawabnya dengan
kelompok lain.
7. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini?
Jawab : Alhamdulillah, ada peningkatan.
Peneliti Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila Aida Maysaroh
59
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Siswa : Nuraini
Kelas : VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014
1. Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Jawab : Enak, kayak lomba jadinya, bikin semangat.
2. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
crossword puzzle?
Jawab : Iya bu seneng, soalnya seru.
3. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih?
Jawab : Saya merasa lebih aktif bertanya sama bu guru kalo misalnya saya
gak faham, dan ibu ngajarnya enak jadi saya gampang faham.
4. Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle?
Jawab : Tidak ada bu.
5. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle kalian lebih berani bertanya?
Jawab : Iya berani, misalnya kalo ada soal yang g dipahami tenya ke temen
atau bu guru
6. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
Jawab : Iya, kelompok saya enak anak-anaknya kalo diajak kerjasama, jadi
saya tambah semangat belajar
7. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini?
Jawab : Alhamdulillah, ada peningkatan daripada nilai saya sebelumnya.
Peneliti Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila Nuraini
60
LEMBAR PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA
SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN
Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat
Nama Siswa : Tania Syifah Nur
Kelas : VIII-1
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014
1. Bagaimana menurut kalian tentang pembelajaran yang telah kalian ikuti?
Jawab : Seru dan pelajaran Fiqih jadi asyik, karena harus berlomba-lomba
adu kecepatan biar dapat hadiah dari bu guru.
2. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
crossword puzzle?
Jawab : Seneng banget, soalnya kalo ada kelompok yang cepet selesai di
kasih hadiah.
3. Apakah kalian merasa lebih aktif dan mudah mengerti materi fiqih?
Jawab : Iya bu. Lebih cepet faham.
4. Apakah ada kesulitan belajar ketika guru menggunakan menggunakan strategi
pembelajaran crossword puzzle?
Jawab : Tidak ada sama sekali, tapi diawal-awal masih bingung.
5. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle kalian lebih berani bertanya?
Jawab : Iya dong, kalo tidak faham tanya ke bu guru.
6. Apakah dengan menggunakan menggunakan strategi pembelajaran crossword
puzzle ini kalian dapat bekerjasama dengan anggota kelompok dengan baik?
Jawab : Iya bu, saya sama kelompok saya itu kompak jadi kita bisa cepet
ngerjain soalnya daripada teman yang lainnya.
7. Apakah ada peningkatan hasil belajar Fiqih kalian setelah diterapkannya
menggunakan strategi pembelajaran crossword puzzle ini?
Jawab : Iya ada peningkatan bu hasil belajarnya.
Peneliti Siswa Kelas VIII-1
Chiqmatun Nazila Tania Syifah Nur
61
Lampiran 25
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Tempat penelitian : MTs Islamiyah Ciputat
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 April 2014
Kegiatan : Pembelajaran Fiqih
Siklus : I
Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan
melaksanakan pre-test. Jumlah soalnya adalah sebanyak 10 butir soal pilihan
ganda. Tes berlangsung 10 menit yang diikuti sebanyak 34 siswa kelas VIII -1
MTs Islamiyah Ciputat.
Aktivitas Guru
Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu memotivasi siswa agar
lebih aktif lagi dalam pembelajaran fiqih. Kemudian guru menjelaskan/
menguraikan materi pelajaran fiqih dengan materi pokok tentang makanan dan
minuman halal dan haram, memberikan contoh terkait dengan pelajaran yang
diajarkan. Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan
mempersiapkan pembelajaran dengan metode crossword puzzle.
Aktivitas Siswa
Suasana pembelajaran fiqih belum efektif, karena masih banyak siswa yang
belum dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya. Ada beberapa
siswa yang tidak bertanggung jawab terhadap tugas kelompoknya sehingga
membuat suasana kelas menjadi gaduh dan proses pembelajaran fiqih pada
siklus I masih belum efektif.
62
Lampiran 26
Catatan Lapangan
Penelitian Tindakan Kelas
Tempat penelitian : MTs Islamiyah Ciputat
Hari/ Tanggal : Selasa, 13 Mei 2014
Kegiatan : Pembelajaran Fiqih
Siklus : II
Proses Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi kemudian dilanjutkan dengan
melaksanakan pre-test. Jumlah soalnya adalah sebanyak 10 butir soal pilihan
ganda. Tes berlangsung 10 menit yang diikuti sebanyak 34 siswa kelas VIII-1
MTs Islamiyah Ciputat.
Aktivitas Guru
Sebelum pembelajaran dimulai guru terlebih dahulu memotivasi siswa agar
lebih aktif lagi dalam pembelajaran fiqih. Kemudian guru menjelaskan/
menguraikan materi pelajaran fiqih dengan materi pokok tentang haji dan
umrah serta memberikan contoh terkait dengan pelajaran yang diajarkan.
Kemudian guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan
mempersiapkan pembelajaran dengan metode crossword puzzle.
Aktivitas Siswa
Suasana pembelajaran fiqih sudah efektif, hal ini terbukti dengan antusias siswa
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Minat belajar siswa dalam siklus II
ini meningkat, ketika peneliti mengajukan beberapa pertanyaan banyak siswa
yang berebut menjawab pertanyaan. Siswa juga aktif dalammenjawab
pertanyaan dari guru dan hanya beberapa siswa saja yang terlihat pasif. Dan
selama kerja kelompok berlangsung sudah beranggung jawab terhadap tugasnya
masing-masing dan suasana di kelas menjadi tertib.
63
Lampiran 27
ANGKET MINAT BELAJAR
A. Data Pribadi
Nama :
Jenis Kelamin :
Kelas :
B. Petunjuk Pengisian
Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum menjawab. Beri tanda (X) pada
setiap pertanyaan dengan cara memilih satu jawaban yang paling sesuai
menurut anda. Pengisian ini tidak mempengaruhi nilai, untuk itu jawablah
dengan jujur dan sesuai dengan hati nurani anda.
C. Pertanyaan
1. Saya berusaha selalu hadir pada pelajaran Fiqih
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
2. Saya sangat kecewa jika pelajaran Fiqih kosong
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
3. Saya memperhatikan pembelajaran fiqih dan tidak tidur
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
4. Saya berusaha memahami materi pelajaran fiqih
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
5. Saya memiliki buku catatan fiqih dan mencatat materi setiap kali pertemuan
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
6. Saya suka memberikan pendapat ketika ada teman bertanya
64
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
7. Saya suka berdiskusi dan membahas permasalahan fiqih
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
8. Jika pelajaran belum jelas, akan saya tanyakan kepada guru
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
9. Jawaban guru ketika saya bertanya sangat mengena dan tepat
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
10. Bagi saya pelajaran Fiqih membosankan, sehingga saya malas mengikuti
pelajaran
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
11. Saya tidak tahu permasalahan Fiqih dan tidak faham sama sekali materi
pelajaran Fiqih
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
12. Saya tidur dan ngobrol ketika guru menjelaskan materi pelajaran fiqih
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
13. Metode pembelajaran guru sangat membosankan dan kurang bervariasi
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
14. Saya tertarik belajar fiqih dengan strategi pembelajaran crossword puzzle
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
15. Guru selalu menggunakan metode ceramah dan tidak pernah menggunakan
metode belajar yang menarik
a. Selalu c. Kadang-Kadang
65
b. Pernah d. Tidak Pernah
16. Saya hanya diam ketika teman-teman berdiskusi dan tidak bertanya jika
pelajaran belum jelas
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
17. Cara guru mengajar membuat kami mudah memahami pelajaran Fiqih
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Selalu
18. Praktek pelajaran fiqih membuat saya semakin faham pelajaran yang
diajarkan
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
19. Pembelajaran dengan crossword puzzle membuat dan betah berlama-lama
di kelas
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
20. Setelah belajar fiqih dengan pembelajaran crossword puzzle saya menjadi
tambah bersemangat belajar
a. Selalu c. Kadang-Kadang
b. Pernah d. Tidak Pernah
Jumlah Skor Akhir Item Pertanyaan Angket Minat Belajar Siswa
Kelas VIII-1 MTs Islamiyah Ciputat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Laki-Laki 4 4 3 2 4 3 4 4 1 4 2 3 4 4 4 4 3 2 4 4 67
2 Laki-Laki 4 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 1 4 1 2 3 4 4 3 4 62
3 Perempuan 4 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 70
4 Laki-Laki 4 4 3 3 4 2 1 3 1 4 4 2 4 4 1 1 2 4 1 3 55
5 Perempuan 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 70
6 Perempuan 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 75
7 Perempuan 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 72
8 Laki-Laki 4 3 4 2 3 1 4 3 1 4 2 2 4 4 2 2 1 4 3 4 57
9 Laki-Laki 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 3 1 4 69
10 Perempuan 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 72
11 Laki-Laki 3 2 4 3 4 4 2 2 2 4 2 2 1 4 4 1 2 4 3 4 57
12 Perempuan 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 71
13 Laki-Laki 4 3 2 3 4 2 4 2 2 4 2 4 4 1 2 2 4 4 4 4 61
14 Laki-Laki 4 2 1 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 1 2 4 3 4 3 62
15 Perempuan 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 72
16 Laki-Laki 2 4 4 3 3 1 4 1 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 63
17 Laki-Laki 4 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 68
18 Laki-Laki 4 2 4 2 4 4 4 2 4 3 2 2 4 4 2 2 2 3 4 3 61
19 Perempuan 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 4 4 4 71
20 Perempuan 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 71
21 Perempuan 4 4 2 4 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 69
22 Laki-Laki 2 4 4 3 3 4 2 1 4 2 4 4 2 3 4 1 4 2 2 2 57
23 Laki-Laki 4 1 2 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 4 4 1 2 4 4 4 63
24 Perempuan 4 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 68
25 Laki-Laki 4 3 2 3 4 1 1 4 2 1 4 2 2 4 2 3 4 4 4 2 56
26 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 75
27 Perempuan 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 72
28 Perempuan 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 72
29 Perempuan 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 76
30 Perempuan 4 1 4 2 4 2 3 4 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 65
31 Perempuan 4 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 70
32 Perempuan 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 72
33 Laki-Laki 3 4 4 2 4 1 2 4 4 3 3 4 4 4 1 2 4 4 2 4 63
34 Laki-Laki 4 3 2 4 2 2 1 4 2 4 4 3 2 4 4 1 2 4 4 4 60
2264
No Responden Skor Item
Jumlah
Jumlah
Lampiran 29
PROSES PEMBELAJARAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE
1. SIKLUS I (Pertemuan I)
2. SIKLUS I (Pertemuan II)
3. SIKLUS II (Pertemuan I)