Unsur K

download Unsur K

of 4

description

ktnt

Transcript of Unsur K

Unsur K memiliki beberapa fungsi. UnsurK bukan merupakan unsur penyusun jaringan tanaman, namun berperan dalam pembentukan pati, mengaktifkan enzim, pembukaan stomata (mengatur pernapasan dan penguapan), proses fisiologis dalam tanaman, proses metabolik dalam sel, mempengaruhi penyerapan unsur-unsur lain, mempertinggi daya tahan terhadap kekeringan, penyakit selain itu juga berperan dalam perkembangan akar. Kegunaan unsur hara K bagi tanaman yang lain adalah mengaktifkan kerja beberapa enzim asetik thiokinase, aldolase, pirivat kinase, glutamilsistein sinterase, formil tetrahidrofolatsintetase, suksinil Co A sintetase, induksi nitrat reduktase, sintesis tepung, ATP ase. Kalium juga memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman yang lain, terutama organ tanaman penyimpan karbohidrat, misalnya ubi. Disamping itu Kalium juga merupakan komponen penting di dalam mekanisme pengaturan osmotik di dalam sel dan juga berpengaruh langsung terhadap tingkat semipermiabilitas membran dan fosforilasi di dalam khloroplast. Ahli yang lain juga menyebutkan bahwa peranan unsur K bagi tanaman sangat penting dalam setiap proses melabolisme dalam tanaman yaitu dalam sintesis dari asam amino dan protein dari ion-ion amonium, dalam proses fotosintesis, sebab apabila terjadi kekurangan kalium dalam daun, maka kecepatan asimilasi karbondioksida (CO2) akan turun. Jadi K membantu pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman, meningkatkan resistensi terhadap penyakit dan kualitas buah-buahan.Kehilangan K terbesar dari tanah disebabkan pencucian dan air drainase (Hakim et al., 1986). Menurut Masud (1993) faktor tanah yang mempengaruhi ketersediaan K antara lain : mineralogi tanah, kandungan bahan organik, KPK, K dapat ditukar, pH tanah dan lengas tanah.Tanaman menyerap K dalam bentuk kation monovalen (K+ ) yang berasal dari larutan tanah dan kompleks pertukaran. K larutan tanah lebih mudahdiserap oleh tanaman dan juga peka terhadap pencucian (Hakim et al., 1986).Engelstad (1997) melaporkan bahwa Kalium harus dapat tersedia menurutposisi pada permukaan akar dan juga dalam bentuk dapat tersedia sebagai K+dalam larutan tanah. Ia akan diserap oleh akar melalui mekanisme serapanyang dikendalikan secara metabolik. Mekanisme pemasokan ke akar melaluialiran massa dan difusi. Namun lebih dominan secara difusi karena faktor inimempengaruhi ketersediaan K bagi tanaman yang paling besar.Kehilangan K terbesar dari tanah disebabkan pencucian dan air drainase (Hakim et al., 1986). Menurut Masud(1993) faktor tanah yang mempengaruhi ketersediaan K antara lain :mineralogi tanah, kandungan bahan organik, KPK, K dapat ditukar, pH tanahdan lengas tanah.Tanaman menyerap K dalam bentuk kation monovalen (K+) yang berasaldari larutan tanah dan kompleks pertukaran. K larutan tanah lebih mudahdiserap oleh tanaman dan juga peka terhadap pencucian (Hakim et al., 1986).Engelstad (1997) melaporkan bahwa Kalium harus dapat tersedia menurutposisi pada permukaan akar dan juga dalam bentuk dapat tersedia sebagai K+dalam larutan tanah. Ia akan diserap oleh akar melalui mekanisme serapanyang dikendalikan secara metabolik. Mekanisme pemasokan ke akar melaluialiran massa dan difusi. Namun lebih dominan secara difusi karena faktor inimempengaruhi ketersediaan K bagi tanaman yang paling besar.http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/833-peran-unsur-hara-kalium-k-bagi-tanamanAgustina, L. 1990.Dasar Nutrisi Tanaman. Rineka Cipta. Jakarta.Hardjowigeno, S. 2003.Ilmu Tanah. Akamedika Pressindo. Jakarta.Sarief, S. 1986.Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana. Bandung.Sutedjo, M, M., Kartasapoetra dan A, G.,Sastroatmodjo, S. 1996.Mikro Biologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.

Sumber K1. Bahan organik: sebagian besar K mudah terlindi dari seresah tanaman, pelepasan tersebut tidak berkaitan dengan tingkat perombakan sebagaimana N atau P, hal ini disebabkan K tidak menjadi komponen dalam struktur senyawa organik.2. Rabuk, kompos dan biosolid: kebanyakan K dalam bentuk terlarut, sehingga segera tersedia bagi tanaman3. K tertukar: sebagai K+dalam kompleks pertukaran, pertukaran merupakan reaksi dalam tanah yang paling penting bagi K4. K tidak tertukar : K+pada posisi antar kisi dalam mineral lempung 2:15. Pelarutan mineral K: kebanyakan tanah memiliki kadar K total yang tinggi, K yang dimiliki tersebut lebih banyak dibanding hara yang lain, sedangkan untuk tanah pasir secara alami kandungan K memang rendah, sumber K adalah mineral feldspar dan mika, yang akan tersedia dengan lambat, ini menjadi sumber K dalam jangka panjang, K tersedia merupakan sebagian kecil saja dari K total6. Pupuk K

Ketersediaan kalium bagi tanaman tergantung aspek tanah dan parameter iklim yang meliputi:jumlah dan jenis mineral liat, kapasitas tukar kation, daya sangga, kelembaban, suhu, aerasi dan pH tanah (Havlin et al., 1999). Selain faktor tanah dan iklim, spesies dan varietas tanaman juga berpengaruh terhadap serapan K, dimana tanaman yang toleran memerlukan K dalam jumlah sedikit dan sebaliknya tanaman sensitif memerlukan K dalam jumlah banyak. Salah satu mekanisme ketoleranan tanaman terhadap kekurangan hara adalah dengan cara mengeluarkan eksudat asam organik di sekitar akar (rhizosphere). Selanjutnya asam organik dapat melarutkan hara (P, K, Fe, Mn, dan lain-lain) yang sebelumnya tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman (Marschner, 1997). Dengan demikian maka pengelolaan hara K untuk meningkatkan produksi tanaman perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas.Berbagai penelitian menunjukkan bahwa asam organik dan sejumlah kation (NH4+, Na+, dan lain lain) mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan ketersediaan K tanah. Asam oksalat dan sitrat dapat melepaskan K tidak dapat dipertukarkan (Ktdd) menjadi K dapat dipertukarkan (Kdd) dan K larut (Kl) pada tanah-tanah yang berbahan induk batu kapur, dimana asam oksalat mempunyai efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam sitrat (Zhu and Luo, 1993). Song and Huang (1988) juga melaporkan bahwa Ktdd dari struktur mineral yang mengandung K (biotit, muskovit, mikroklin, dan ortoklas) dapat dilepaskan oleh asam oksalat dan sitrat.http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/jurnal_dedi28.pdfUnsur hara kalium di dalam tanah selain mudah tercuci, tingkat ketersediaanya sangat dipengaruhi oleh pH dan kejenuhan basa. Pada pH rendah dan kejenuhan basa rendah kalium mudah hilang tercuci, pada pH netral dan kejenuhan basa tinggi kalium diikat oleh Ca. Kapasitas tukar kation yang makin besar meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan Kalium, dengan demikian larutan tanah lambat melepaskan Kalium dan menurunkan potensi pencucian(Ismunadji, 1989).http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28015/4/Chapter%20II.pdfKahat K disebabkan oleh rendahnya kapasitas pasok K tanah, ketidak-cukupan pemberian pupuk K anorganik, pengangkutan semua jerami ke luar lahan, kecilnya masukan K dalam air irigasi, rendahnya efisiensi penyerapan pupuk K yang diberikan karena tingginya kapasitas pengikatan atau pencucian K, kelebihan jumlah bahan-bahan reduksi dalam tanah dengan drainase buruk (misal: H2S, asam-asam organik, dan Fe2+), menyebabkan pertumbuhan akar, dan penyerapan K terhambat, besarnya nisbah Na:K, Mg:K, atau Ca:K dalam tanah, dan kondisi sodik atau salin, Kelebihan Mg dalam tanah asal batuan ultrabasik, besarnya konsentrasi bikarbonat dalam air irigasi.