UNIVERSITAS BENGKULUrepository.unib.ac.id/13570/1/Faktor2 Terjadinya... · 2017. 10. 31. ·...

4
I I I EAI(OI{.EAI(OR PEI\trYEBAB TEIUADINYA TINDAIGN VANDALISME I(OLEI$I PERPUSTAIGAN DAN UPAYA PENCEGAHANMA Oleh: Daryonor Abstrak Pengunjung perpustakaan yang beraneka ragam usia, kebutuhan informasi dan status sosialnya maka muncul suatu perilaku penyalahgunaan koleksi yang dikenal dengan vandalisme seperti mencoret-coret, penyobekan, sampai dengan pencurian. Tindakan vandalisme terhadap koleksi perpustakaan seiain merugikan perpustakaan juga merugikan orang lain bahkan merugikan diri sendiri. Faktor-faktor penyebab terjadinya vandalisme adalah kekurang sadaran pemustaka, kekecewaan, adanya kesempatan, lemahnya pengawasan, petugas yang tidak profesional, dan faktor lingkungan. Upaya pencegahan (prefentifl yang dapat dilakukan dengan pengamanan fisik dan pengamanan sistem dan tindakan (action) dapat dilakukan dengan pembentukan mentalitas pemustaka, pengontrolan secara rutin, penerapan sanksi yang tegas, pemasangan alat pengaman seperti ccTV c. Kata kunci : vandalisme - koleksi - pemustaka perilaku pemustaka yang menyimpang yaitu menyalahgunakan koleksi. Perilaku penyalahgunaan koleksi ini selain merugikan pihak perpustakaan, sebenarnya jrg, merugikan pemustaka lain bahkan dapat merugikan diri sendiri. Salah satu perilaku pemustaka yang sangat merugikan inilah yang dinamakan vandalisme. Secara umum vandalisme dapat diartikan sebagai perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya. Penyalahgunaan koleksi seperti memberi tanda tertentu, mencoret- coret yang tidak berarti, penyobekan dan pencurian dapat dimasukkan dalam perilaku vandalisme. Dari segi finansial akibat perilaku vandalisme sangat merugikan, sebagai contoh di negara yang sudah maju seperti Amerika Serikat juga terdapat perilaku vandalisme yang menelan kerugian sangat besar. Secara ulnum akibat perilaku vandalisme pada tahun 1990 di Amerika Serikat memgikan negara sebesar $ 600 juta dan setahun kemudian (1991) kerugian bertambah menjadi $ 1 Milyar (Arnold, 1996:11). Selain merugikan secara finansial akibat perilaku vandalisme juga merugikan sesama pemustaka, dapat mengurangi jumlah koleksi, dan juga dapat menghalangi transfer ilmu pengetahuan. Sering ditemui di lapangan koleksi bahan perpustakaan di perpustakaan telah rusak akibat Pendahul @ uan i era abad informasi ini koleksi p erpustakaan b ermac am - mac am jenisnya, yaitu yang paling identik dengan perpustakaan adalah bahan perpustakaan tercetak. Selain itu ada bahan perpustakaan non cetak yang dikenal dengan koleksi audio visual (AV) seperti kaset, video, CD, dan koleksi dalam bentuk mikro. Walaupun beraneka ragam jenis koleksi perpustakaan namun suatu perpustakaan tidakterlepas dari adanya koleksi buku, bahkan masyarakat sering mengatakan yang namanya perpustakaan identik dengan buku. Mengapa koleksi buku masih dominan di perpustakaan, karena membaca buku adalah suatu kenikmatan tersendiri dibandingkan dengan membaca dalam bentuk media lain. Membaca buku bisa dilakukan di perpustakaan, di rumah, di halaman, di halte bahkan di dalam kendaraan, selain itu buku juga enak dibaca di atas meja, sambil santai, di ruang tamu bahkan sambil tidur-tiduran. Dengan bertambah banyaknya koleksi buku di perpustakaan dan berbagai macam aturan yang diterapkan terhadap pemustaka maka muncul t .Pustakawan Muda pada Perpustakaan Universitas Bengkulu. I L t I MEDIA PUSTAKAWAN Vol. 1Z No. 1 dan 2 Juni 2010

Transcript of UNIVERSITAS BENGKULUrepository.unib.ac.id/13570/1/Faktor2 Terjadinya... · 2017. 10. 31. ·...

  • II

    I

    EAI(OI{.EAI(OR PEI\trYEBAB TEIUADINYA TINDAIGN VANDALISME

    I(OLEI$I PERPUSTAIGAN DAN UPAYA PENCEGAHANMA

    Oleh:

    Daryonor

    Abstrak

    Pengunjung perpustakaan yang beraneka ragam usia, kebutuhan informasi dan status sosialnya maka muncul suatu perilaku

    penyalahgunaan koleksi yang dikenal dengan vandalisme seperti mencoret-coret, penyobekan, sampai dengan pencurian.

    Tindakan vandalisme terhadap koleksi perpustakaan seiain merugikan perpustakaan juga merugikan orang lain bahkanmerugikan diri sendiri. Faktor-faktor penyebab terjadinya vandalisme adalah kekurang sadaran pemustaka, kekecewaan,adanya kesempatan, lemahnya pengawasan, petugas yang tidak profesional, dan faktor lingkungan. Upaya pencegahan(prefentifl yang dapat dilakukan dengan pengamanan fisik dan pengamanan sistem dan tindakan (action) dapat dilakukandengan pembentukan mentalitas pemustaka, pengontrolan secara rutin, penerapan sanksi yang tegas, pemasangan alatpengaman seperti ccTV c.

    Kata kunci : vandalisme - koleksi - pemustaka

    perilaku pemustaka yang menyimpang yaitumenyalahgunakan koleksi. Perilakupenyalahgunaan koleksi ini selain merugikan pihakperpustakaan, sebenarnya jrg, merugikanpemustaka lain bahkan dapat merugikan diri sendiri.Salah satu perilaku pemustaka yang sangatmerugikan inilah yang dinamakan vandalisme.Secara umum vandalisme dapat diartikan sebagaiperbuatan merusak dan menghancurkan hasil karyaseni dan barang berharga lainnya. Penyalahgunaankoleksi seperti memberi tanda tertentu, mencoret-coret yang tidak berarti, penyobekan dan pencuriandapat dimasukkan dalam perilaku vandalisme.

    Dari segi finansial akibat perilaku vandalisme sangatmerugikan, sebagai contoh di negara yang sudahmaju seperti Amerika Serikat juga terdapat perilakuvandalisme yang menelan kerugian sangat besar.Secara ulnum akibat perilaku vandalisme pada tahun1990 di Amerika Serikat memgikan negara sebesar$ 600 juta dan setahun kemudian (1991) kerugianbertambah menjadi $ 1 Milyar (Arnold, 1996:11).Selain merugikan secara finansial akibat perilakuvandalisme juga merugikan sesama pemustaka, dapatmengurangi jumlah koleksi, dan juga dapatmenghalangi transfer ilmu pengetahuan.

    Sering ditemui di lapangan koleksi bahanperpustakaan di perpustakaan telah rusak akibat

    Pendahul

    @uan

    i era abad informasi ini koleksip erpustakaan b ermac am - mac amjenisnya, yaitu yang paling identikdengan perpustakaan adalah bahanperpustakaan tercetak. Selain itu ada

    bahan perpustakaan non cetak yang dikenal dengankoleksi audio visual (AV) seperti kaset, video, CD,dan koleksi dalam bentuk mikro. Walaupunberaneka ragam jenis koleksi perpustakaan namunsuatu perpustakaan tidakterlepas dari adanya koleksibuku, bahkan masyarakat sering mengatakan yangnamanya perpustakaan identik dengan buku.Mengapa koleksi buku masih dominan diperpustakaan, karena membaca buku adalah suatukenikmatan tersendiri dibandingkan denganmembaca dalam bentuk media lain. Membaca bukubisa dilakukan di perpustakaan, di rumah, dihalaman, di halte bahkan di dalam kendaraan, selainitu buku juga enak dibaca di atas meja, sambil santai,di ruang tamu bahkan sambil tidur-tiduran.

    Dengan bertambah banyaknya koleksi buku diperpustakaan dan berbagai macam aturan yangditerapkan terhadap pemustaka maka muncul

    t .Pustakawan Muda pada Perpustakaan Universitas Bengkulu.

    IL

    tI

    MEDIA PUSTAKAWAN Vol. 1Z No. 1 dan 2 Juni 2010

  • perilaku vandalisme meskipun dalam jumlah yangrelatif sedikit. Kerusakan tersebut diantaranyaadalah ada buku yang diberi tanda dengan stabillo/ballpoin, adanya coretan atau gambar yang tidak adaartinya, beberapa bagian halaman yang hilang, dansebagainya. Memang perilaku vandalisme tidakhanya terjadi pada perpustakaan-perpustakaankonvensional yang belum tersentuh teknologi tetapijuga terjadi. pada perpustakaan-perpustakaan yangmodern yang telah menggunakan teknologiinformasi. Berdasarkan hasil penelitian oleh seorangpustakawan dari Australia, potensi penyalahgunaankoleksi perpustakaan mencapai 2 o/o dari jumlahkoleksi yang dimiliki perpustakaan.

    Pengertian Vandalisme

    Vandalisme berasal dari nama puak di Eropa, yaituvandals yang telah membinasakan kota Roma padatahun 445 M. Dalam bahasa Indonesia katavandalisme berasal dari kata dasar vandal yangberarti perusak, kemudian mendapat akhiran ismemaka mengandung arti perbuatan merusak danmenghancurkan hasil karya seni dan barang-barangberharga lainnya (KBBI,1995: 1 1 16) Pengertian laintentang vandalisme adalah penambahan,penghapusan, atau pengubahan isi yang secarasengaja dilakukan untuk mengurangi kualitas(Wikipedia.org).

    Dari pengertian tersebut apabila digunakan dalamdunia perpustakaan yang berhubungan dengankoleksi bahan perpustakaan, maka vandalisme seringdisebut dengan penyalahgunaan koleksi bahanperpustakaan. Penyalahgunaan koleksi di antaranyaadalah pencurian, mutilasi/penyobekan,peminjaman tidak sah dan coret-mencoret buku(Kompas, 6 |uni 2007).

    Bentuk-Bentuk Vandalisme

    Bentuk-bentuk vandalisme yang sering terjadi diperpustakaan dij elaskan oleh Fatmawa ti (2007 :4) adadelapan bentuk, yaitu: a) Coret-coret tulisan ataupenodaan yang menggunakan ballpoint, spidol,stabillo, maupun pensil warna, b) Pelipatan halamantertentu, c) Pengguntingan gambar-gambar tertentu,d) Perobekan pada halaman tertentu, e) Pengerarandan pembetotan halaman, f) Memanfaatkan kartuanggota perpustakaan milik orang lain, g) Buku yangtidak dikembalikan, dan h) Penjiplakan/plagiarkarya ilmiah

    Sedangkan menurut Sri Hartari (KepalaPerpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta),bentuk vandalisme yang diistilahkan denganpenyalahgunaan koleksi yang sering ditemui ada

    empat bentuk, yaitu: a) Coret-mencoret buku, b)Mutilasi atau penyobekan buku pada bagiantertentu, c) Peminjaman tidak sah, dan e) Pencuriankoleksi oleh pemustaka

    Faktor-Faktor Penyebab Tindakan Vandalisme

    Perilaku vandalisme di perpustakaan dapat terjadidisebabkan oleh beberapa faktor, baik yang berasaldari pemustaka sendiri maupun yang berasal dariperpustakaan. Faktor-faktor yang menyebabkantindakan vandalisme tersebut adalah:

    1. Faktor Dari Pemustakaa. Kurangnya kesadaran pemustaka

    Kurangnya kesadaran pemustaka akanpentingnya sebuah informasi dalam bahanperpustakaan yang sebenarnya milikbersama dimana koleksi yang mereka vandaldapat menyebabkan orang lain tidak bisamengakses lagi, rnereka tidak menyadarikemungkinan suatu informasi yangdibutuhkan jrg, telah divandal olehpemustaka lain. Seandainya pemustakaperpustakaan menyadari akibat perbuatanvandalisme yang mereka lakukan dapatmerugikan diri sendiri maka koleksi bahanperpustakaan di perpustakaan akan lestari.

    b. Kekecewaanperpustakaan

    terhadap layanan

    Faktor kecewa ini juga dapat menyebabkanpemustaka melakukan tindakan vandalismeterhadap koleksi perpustakaan. Kekecewaanbisa terjadi karena kebutuhan informasiyang mereka cari tidak ketemu, sehinggamereka merasa kecewa dan melakukantindakan vandal. Kekecewaan pemustakajuga bisa terjadi akibat petugas perpustakaanyang kurang ramah terhadap pemustaka,cuek, dan tidak mau membantukesulitannya.

    Faktor ini biasanya terjadi karena perugasperpustakaan terlalu kaku dengan aturanyang ada dan tidak ada toleransi. Conroh,pemustaka yang terlambat mengembalikanbuku cukup lama terkena sanksi denda yangcukup banyak dimana banyaknya dendatersebut melebihi dari harga buku yangmereka pinjam akan tetapi petugas tidak adakebijaksanaan. Pemberlakuan aturan yangseperti ini justru dapat menyebabkanpemustaka marah dan bisa melakukantindakan vandal terhadap koleksi yang lain

    E Vol. 17 No. 1 dan 2 Juni 2010 MEDIA PUSTAKAWAN

  • c. Adanya kesempatan"Kesempatan" jrg" merupakan faktorpemustaka melakukan tindakan vandalisme.

    Sebenarnya pemustaka tidak ada niat untukmelakukan vandal, akan tetapi karenakurang atau tidak adanya pengawasan makamereka iseng-iseng melakukan vandal.Apabila kesempatan pertama mereka merasaaman tidak diketahui oleh petugas makaberikutnya mereka akan mencarikesempatan lagi, bahkan lama-lama merekaakan mencari-cari kesempatan.

    2. Faktor Dari Perpustakaana. Lemahnya Pengawasan.

    Faktor penyebab terjadinya tindakanvandalisme dan pencurian bukudiantaranya adalah akibat lemahnyapengawasan petugas baik terhadappemustakanya maupun terhadapkoleksinya. Longgarnya pengawasanterhadap pemustaka dan koleksi yang akandibawa keluar perpustakaan maupunkoleksi yang dikembalikan menjadipenyebab banyaknya buku-buku yanghilang. Begitu jrg, lemahnya pengawasanpemustaka di rak-rak koleksi atau di meja-meja baca dan tempat- tempat dapatmenyebabkan pemustaka dengan leluasamerobek sebagian halaman buku.

    b. Petugas yang Kurang ProfesionalLayanan terhadap pemustaka yang terlalubirokratis dapat menyebabkan layananmenjadi lambat sehingga pemustaka merasakesulitan dan tidak sabar yang akhirnyadapat mengakibatkan pemustaka mengambiljalan pintas dengan membawa buku keluartanpa melalui proseduryang syah. Selain itukarena terbenturnya dengan aturan/tatatertib perpustakaan yang berlaku sepertimisalnya tidak boleh fotokopi, koleksitertentu tidak boleh dipinjam, dan ketentuanjumlah maksimal buku yang dipinjam jrg,menyebabkan pemustaka melakukantindakan vandalisme.Petugas yang kurang profesional dalammemberikan layanan seperti tidak simpati,rendahnya kualitas layanan, petugas tidakbisa membantu kesulitan pemustakasehingga mereka tidak puas. Ketidakpuasanpemustaka ini mereka dapat melakukanperusakan bahan perpustakaan.

    3. Faktor Laina. Faktor Lingkungan

    Faktor lingkungan diantaranya adalahkarena kondisi ekonomi pemustaka, faktorsosial masyarakat, lingkungan tata letakperpustakaan yang kurang tepat.

    b. StressOrang yang sedang stress, frustasi,kebingungan dan marah serta kecewa dapatdilampiaskan dengan melakukan perusakankoleksi. Tindakan vandalisme yangdisebabkan oleh faktor-faktor tersebutbiasanya bukan karena informasi yangdibutuhkan tetapi benar-benar untukmerusaknya dengan tidak memikirkanakibatnya.

    c. Tersumbatnya KomunikasiKetidakharmonisan hubungan antarapustakawan dengan pemustaka dapatmenimbulkan sikap apriori dari pemustakaterhadap perpustakaan yang pada akhirnyapemustaka tidak mempunyai rasa memilikiterhadap koleksi. Pustakawan dalam suatuperpustakaan adalah sebagai mediator yangmenghubungkan perpustakaan sebagaikomunikator terhadap pemustaka sebagaikomunikan. Untuk itu para pustakawanharus mampu membantu kepentinganpemustaka sehingga komunikasi antarapemustaka dengan perpustakaan tidaktersumbat.

    Upaya Pencegahan

    Perilaku vandalisme terhadap koleksi bahanperpustakaan dapat terjadi di semua jenis dan bentukperpustakaan, baik perpustakaan tersebut masihkecil maupun sudah besar. Untuk mengatasi berbagaibentuk vandalisme yang sangat merugikanperpustakaan dan pemustaka perpustakaan yang lainperlu dilakukan upaya-upaya pencegahan danpengamanan. Hal-hal yang perlu dilakukan untukpencegahan (prefentifl dapat berupa tindakan-tindakan sebagai berikut:

    1. Pengamanan Fisik: Pertama melarangpemustaka memakai jaket dan membawa tas,stopmap atau yang sejenis ke dalam ruangkoleksi. Kedua menyediakan petugas khususuntuk melakukan pengecekan pada saatpemustaka keluar perpustakaan.

    MEDIA PUSTAKAWAN Vol. 17 No. I dan 2 Juni 2010

  • 2. Pengamanan Terhadap Sistem: pertamamenyediakan alat-alat pengendali dalam system.Kedua melakukan pemasangan security systemseperti sensor matric dan sensor alarm pada pintukeluar perpustakaan.

    Pencegahan dan pengamanan terhadap perilakuvandalisme di perpusrakaan dapat berupa tindakan(action) sebagai berikut:

    l. Perlu adanya mentalitas intelektual pemustakaagar tidak melakukan vandalisme terhadapkoleksi bahan perpustakaan.

    2. Sikap dan perilaku pustakawan/perugasperpustakaan yang selalu mengadakanpengontrolan terhadap pemustaka baik dalamruangan maupun pintu keluar.

    3. Pada jenis koleksi tertentu dapat dilakukanlayanan sistem tertutup (close access).

    4. Meimbuat tata tertib tertulis dan sanksi yang jelasbagi yang melakukan pelanggaran.

    5. Mengontrol penggunaan kartu anggora baikyang manual maupun yang terotomasi agarmereka tidak menggunakan kartu anggota oranglain.

    6. Pintu masuk selalu tertutup, hanya pemustakayang mempunyai kartu yang bisa masukperpustakaan.

    7. Menyediakan ruang baca yang representatifyang terpisah dengan rak-rak koleksi.

    8. Pemasangan cermin cembung (cannex mirror)pada tempat-tempat tertentu.

    9. Pemasangan CCTV camera di ruang koleksi.

    Penutup

    Keberhasilan layanan perpustakaan tergantung dari3 faktor utama yaitu 5 % bergantung iari fasllitas,20 o/o keberadaan koleksi, dan 75 o/o stafperpustakaan/pustakawan. Karena faktor terbanyakdari staf maka para pustakawan/staf perpustakaandituntut memiliki sikap yang komunikatif,mempunyai perhatian, mau membantu, terampil,pandai menempatkan persoalan yang tepat,mempunyai pengetahuan yang luas baik duniaperpustakaan maupun pengetahuan umum, danmempunyai imajinasi yang tinggi. Faktor rerpentingkedua adalah keberadaan koleksi yang memadaiyang harus dijaga keutuhannya dari perbuatanvandalisme pemustaka. Karena vandalisme tidakhanya-merugikan perpustakaan tetapi j.rg"merugikan orang lain bahkan diri sendiri.

    Pemustaka yang melakukan vandalisme di sampingada niat sebelumnya jrga karena adanyakesempatan. Perilaku vandalisme yang dilakukan91eh pemustaka sudah sangat canggih denganberbagai teknik agar aman dari pengawasan petugasmaupun luput dari alat-alat yang digunakanperpustakaan. Oleh sebab itu sebagai seorangpustakawan/staf perpusrakaan harus lebih berhati-hati dan waspada terhadap perilaku-perilakuvandalisme yang cenderung selalu meningkat dannekat. OIeh karena itu pustakawan harusmeningkatkan profesionalisme dari semua aspek danmen;'alin hubungan kerja sama yang sinergis denganberbagai unsur, baik pimpinan dan organisasi-organisasi kemahasiswaan, bahkan dengan individu-individu pemustaka.

    Daftar Pustaka

    Ananova. Vandalisme urine di buku. Tempo Senin23 Mei 2005

    Arnold P Goldstein. 1996. Psycologi of vandalism.New York: Plenum Press

    Artika, I Wayan .2A02. Vandalisme dan kecurigaan: tantangan baru konservasi

    warisan budaya. Sinar Harapan

    Definisi vandalisme dan realitanya. ht_tp/lid.wikepedia.org

    Fatmawati, Endang . 2007. Vandalisme diperpustakaan. Media informasi vol XVI no.1 hlm/.Yogyakarta: Perpustakaan UGM

    Pengenalan vandalisme. Http//mpm.gov.my. (15Marer 2007)

    Santoso, Heri.2008. Strategi perpustakaan pergumantinggi dalam mengatasi vandalisme. /urnalkepustakawanan dan masyaraka t mem bacavolume24, |anuari -]uni 2008. Palembang PerpustakaanUniversitas Sriwijaya hlm 6-7

    Sri Hartati . 2005. Mutilasi buku rerap berlangsung.Kompas Rabu 6 /uni 2007

    Suciati, Uminurida dkk. 2006. Pemanfaaranteknologi komputer di UPT PerpustakaanUniversitas Gadjah Mada. Berkala ilmu perpustakaandan informasi vol. III no. I Yogyakarra :Perpustakaan Universitas Gadjah Mada

    Vol. t7 No. 1 dan 2 Juni 2010 MEDIA PUSTAKAWAN