Analisis Faktor2 Yg Mempengaruhi Tk Pengungkapan LKPD Di Jabar 2012

download Analisis Faktor2 Yg Mempengaruhi Tk Pengungkapan LKPD Di Jabar 2012

of 17

description

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD). Sampel dalam penelitian ini menggunakan semua anggota populasi sebanyak 27 LKPD provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2012 yang sudah diaudit oleh BPK. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, dengan uji asumsi klasik. Hasil penelitian ini menemukan bahwa rata-rata tingkat pengungkapan LKPD provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2012 sebesar 55,21%. Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa semua variabel independen yang diteliti, yaitu kekayaan pemerintah daerah, umur administratif pemerintah daerah, ukuran legislaltif, intergovernmental revenue, jumlah temuan audit, dan tingkat penyimpangan, tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD, baik secara simultan maupun parsial. Keenam variabel independen tersebut secara simultan memberikan kontribusi atau pengaruh hanya sebesar 31,9% terhadap tingkat pengungkapan LKPD, sedangkan sisanya sebesar 68,1% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Transcript of Analisis Faktor2 Yg Mempengaruhi Tk Pengungkapan LKPD Di Jabar 2012

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

    (Studi Empiris pada Provinsi Jawa Barat)

    Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis faktor-faktor yang

    mempengaruhi tingkat pengungkapan LKPD provinsi dan kabupaten/kota di

    Jawa Barat tahun 2012.

    Objek dalam penelitian ini terdiri dari: kekayaan pemerintah daerah (X1), umur

    administratif pemerintah daerah (X2), ukuran legislatif (X3), intergovernmental

    revenue (X4), jumlah temuan audit (X5), tingkat penyimpangan (X6), dan tingkat

    pengungkapan LKPD (Y).

    Metode penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan uji

    asumsi klasik, meliputi: uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji

    heteroskedastisitas.

    Oleh:

    DANI KURNIA105136011

    POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2014

  • PAGE 2

    Company Proprietary and Confidential

    Undang-undang di bidang keuangan mengamanatkan agar gubernur/bupati/walikota

    menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang telah diaudit

    oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun

    anggaran berakhir. Karena laporan tersebut akan digunakan untuk membuat keputusan, maka

    laporan keuangan pemerintah daerah perlu dilengkapi dengan pengungkapan yang memadai

    (disclosure) mengenai informasi-informasi yang dapat mempengaruhi keputusan (Mardiasmo,

    2002).

    Pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan dan merupakan

    bentuk dari penyajian informasi dalam laporan keuangan. Dalam kerangka konseptual SAP

    menyebutkan salah satu prinsip akuntansi adalah pengungkapan lengkap (full disclosure),

    dimana laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi-informasi yang berguna bagi

    pengguna laporan baik pada lembar muka laporan keuangan maupun pada catatan atas

    laporan keuangan (CaLK). Dengan adanya standar akuntansi pemerintahan, undang-undang

    dan peraturan pemerintah yang mendukung, berarti pemerintah daerah telah menyusun

    laporan keuangan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku. Akan tetapi,

    apakah laporan keuangan tersebut telah mengungkapkan informasi yang lengkap dalam

    laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD)?

  • PAGE 3

    Company Proprietary and Confidential

    Peneliti Hasil Penelitian

    1. Liestiani (2008) Rata-rata pengungkapan wajib LKPD tahun 2006 sebesar 35,45%

    2. Lesmana (2010) Rata-rata tingkat pengungkapan wajib LKPD tahun 2007 hanya 22%

    3. Hilmi (2011) Rata-rata tingkat pengungkapan LKPD dalam CaLK selama tahun 2006-2009 sebesar 44,56%

    4. Syafitri (2012) Rata-rata tingkat pengungkapan LKPD kabupaten/kota di Indonesia periode 2008-2009 sebesar 52,09%

    5. Syarifah (2013) Dengan menggunakan data tahun 2010, bahwa rata-rata tingkat pengungkapan LKPD kabupaten/kota di Jawa Barat sebesar 31,55%

    Penelitian Terdahulu

    Perkembangan Opini LKPD Provinsi Jawa Barat, 2008-2012

  • PAGE 4

    Company Proprietary and Confidential

    Perumusan Masalah

    Apakah:

    1. Kekayaan pemerintah daerah2. Umur administratif pemda3. Intergovernmental revenue4. Ukuran legislatif5. Jumlah temuan audit6. Tingkat penyimpangan

    Berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pemerintah daerah?

    Ruang Lingkup Penelitian

    1.Penelitian ini menggunakan data LKPD provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat untuk tahun anggaran 2012 yang telah diperiksa oleh BPK RI, yang mencakup laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan (CaLK)

    2.Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini hanya menjelaskan sebagian kecil dari faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan LKPD, artinya masih ada faktor-faktor lain yang dapat menjelaskan tingkat pengungkapan LKPD yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini karena keterbatasan waktu dan data

  • PAGE 5

    Company Proprietary and Confidential

    Gambaran LKPD di Jawa Barat Tahun 2012Dari hasil pemeriksaan BPK atas LKPD di Jawa Barat tahun 2012 tersebut, dapatdisimpulkan bahwa permasalahan yang umum terjadi disebabkan oleh hal-halsebagai berikut:1. Belum dilakukannya inventarisasi, penilaian, dan penatausahaan aset tetap

    secara tuntas dan menyeluruh, termasuk rekonsiliasi dan penelusurankeberadaan aset.

    2. Persediaan belum disajikan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik (stockopname) dan menurut harga perolehan terakhir.

    3. Investasi nonpermanen belum disajikan berdasarkan nilai bersih yang dapatdirealisasikan. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan artinya investasidicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan untuk kepemilikan yangakan dilepas atau dijual dalam jangka waktu dekat.

    4. Perbedaan pengakuan piutang dan belum dibuatnya daftar rincian piutang.

  • PAGE 6

    Company Proprietary and Confidential

    Analisis Deskriptif Variabel Dependen dan Variabel Independen

    Rata-rata tingkat pengungkapan LKPD provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat tahun 2012sebesar 55,21%. Tingkat pengungkapan LKPD tertinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat sebesar70,16%, sedangkan tingkat pengungkapan LKPD terendah terjadi di Kabupaten Purwakartasebesar 43,46%.

    Tingkat pengungkapan yang rendah cenderung didominasi oleh pemerintah daerah kabupaten.Hal tersebut dapat disebabkan perbedaan karakteristik daerah kabupaten/kota.

    Hasil pengungkapan dibawah nilai rerata tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah daerahbelum sepenuhnya patuh terhadap SAP.

  • PAGE 7

    Company Proprietary and Confidential

    Uji NormalitasGrafik Normal Probability Plot

    Dasar pengambilan keputusan:a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan

    mengikuti arah garis diagonal, maka modelregresi memenuhi asumsi normalitas.

    b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atautidak mengikuti arah garis diagonal, maka modelregresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

    Kesimpulan:Data (titik-titik) menyebar di sekitar garis diagonaldan mengikuti arah garis diagonal, menunjukkanbahwa pola berdistribusi normal, maka modelregresi memenuhi asumsi normalitas.

  • PAGE 8

    Company Proprietary and Confidential

    Uji MultikonlinearitasMelihat angka VIF dan Tolerance

    Kesimpulan:Nilai Tolerance untuk keenam variabel bebas > 0,1dan nilai VIF semua variabel < 10. Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa tidak terjadimultikolinieritas pada data.

    Dasar pengambilan keputusan:Suatu model regresi bebas dari multikolinearitas,yaitu mempunyai nilai VIF (Variance Inflation Factor)kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih dari 0,1.

  • PAGE 9

    Company Proprietary and Confidential

    Uji HeteroskedastisitasGrafik Scatterplot Dasar pengambilan keputusan:

    a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

    b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

    Kesimpulan:titik-titik menyebar secara acak sertatersebar merata baik diatas maupundibawah angka 0 pada sumbu Y,sehingga dapat disimpulkan bahwatidak terjadi heteroskedastisitas padamodel regresi

  • PAGE 10

    Company Proprietary and Confidential

    Analisis Regresi Linier Berganda

    = + 11 + 22 + 33 + 44 + 55 + 66 +

    = 0,408 + 0,0231 + 0,00042 + 0,00043 + 0,1594 + 0,0015 + 4,123X66

    Persamaan dasar regresi (Sugiyono, 2012):

    Dari tabel output, maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

    Dimana: : Tingkat pengungkapan LKPD : Kekayaan daerah : Konstanta ... : Koefisien Regresi : Tingkat kesalahan

  • PAGE 11

    Company Proprietary and Confidential

    Koefisien Determinasi

    Analisis Koefisien Determinasi ParsialKesimpulan 2: Kekayaan pemda (X1) memberikan pengaruh 0,265 (26,5%) Tingkat penyimpangan (X6) memberikan pengaruh sebesar

    0,07 (7%) Ukuran legislatif (X3) memberikan pengaruh sebesar 0,022

    (2,2%) Umur administratif pemda (X2) memberikan pengaruh

    sebesar 0,012 (1,2%) Jumlah temuan audit (X5) memberikan pengaruh sebesar

    0,008 (0,8%) Intergovernmental revenue (X4) memberikan pengaruh

    sebesar -0,059 (-5,9%)

    Kesimpulan 1:Nilai R-square sebesar 0,319 atau 31,9% menunjukkanbahwa semua variabel independen secara simultanmemberikan kontribusi atau pengaruh terhadap variabelY sebesar 31,9%. Sedangkan sisanya sebesar 100% -31,9% = 68,1% merupakan pengaruh dari variabel lainyang tidak diteliti.

  • PAGE 12

    Company Proprietary and Confidential

    Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F)

    Kesimpulan:Dari tabel output dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 1,558 dengan nilai signifikansi sebesar0,211. Untuk = 0,05, db1 = 6 dan db2 = n-k-1 atau 27-6-1 = 20, maka diperoleh nilai Ftabel sebesar2,599. Karena Fhitung < Ftabel , maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0,05) diputuskan untuk menerimaH0 dan menolak H1. Artinya, dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa kekayaanpemerintah daerah, umur administratif pemerintah daerah, ukuran legislatif, intergovernmentalrevenue, jumlah temuan audit, dan tingkat penyimpangan secara simultan tidak berpengaruhsignifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD.

    Dasar pengambilan keputusan:Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 Jika Fhitung Ftabel : H0 diterima dan H1 ditolak.Jika Fhitung > Ftabel : H0 ditolak dan H1 diterima.

    Rumusan hipotesis statistik:H0 : Semua i < 0 Semua variabel X secara

    simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y

    H1 : Semua i > 0 Semua variabel X secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel Y

  • PAGE 13

    Company Proprietary and Confidential

    Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t)

    Kesimpulan:Untuk = 0,05, df = n-k-1 atau 27-6-1 = 20, maka diperoleh nilai ttabel sebesar (-2,086 dan 2,086). Daritabel output, karena masing-masing thitung < ttabel , maka pada tingkat kekeliruan 5% (=0,05)diputuskan untuk menerima H0 dan menolak H1. Artinya, dengan tingkat kepercayaan 95% dapatdisimpulkan bahwa kekayaan pemerintah daerah, umur administratif pemerintah daerah, ukuranlegislatif, intergovernmental revenue, jumlah temuan audit, dan tingkat penyimpangan secara parsialtidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD.

    Dasar pengambilan keputusan:Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05 Jika thitung ttabel : H0 diterima dan H1 ditolak.Jika thitung > ttabel : H0 ditolak dan H1 diterima.

    Rumusan hipotesis statistik:H0 : Semua i < 0 Variabel X secara parsial tidak

    berpengaruh signifikan terhadap variabel Y

    H1 : Semua i > 0 Variabel X secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel Y

  • PAGE 14

    Company Proprietary and Confidential

    Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa kekayaan pemerintahdaerah, umur administratif pemerintah daerah, ukuran legislatif, intergovernmentalrevenue, jumlah temuan audit, dan tingkat penyimpangan tidak berpengaruh signifikanterhadap tingkat pengungkapan LKPD provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat tahun2012. Semua variabel independen secara simultan hanya memberikan kontribusi pengaruhsebesar 31,9%, sedangkan sisanya 100%-31,9% = 68,1% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainyang tidak diteliti dalam penelitian ini.

    Menurut Kepala Seksi Akuntansi pada Dinas Pengelolaan Pendapatan, Keuangan, danAset Daerah Kota Depok, Ahmad Andri Syahputra, SE, menyatakan bahwa faktor-faktoryang mempengaruhi Pemkot Depok dapat menyajikan dan mengungkapkan informasidalam laporan keuangan secara lengkap yaitu: 1) Administrasi (aset); 2) Sistem aplikasi 3)Komitmen kepala daerah; 4) Komitmen kepala OPD; 5) Pembinaan terhadap SDM; 6)Dukungan peraturan-peraturan yang ada; 7) Peranan Inspektorat; dan 8) Peranan DPRD.

    Sementara itu, Kepala Bagian Akuntansi dan Pelaporan Biro Keuangan SekretariatDaerah Provinsi Jawa Barat, Hidajat Setiaputra, Sk, MM, menyatakan bahwa faktor-faktoryang mempengaruhi luas pengungkapan dalam laporan keuangan yaitu: 1) Standarakutansi; 2) SDM yang memahami akuntansi; 3) Sisdur pengelolaan keuangan daerah; 4)Kebijakan akuntansi daerah; dan Komitmen kepala daerah.

  • PAGE 15

    Company Proprietary and Confidential

    Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, dapat diketahui bahwa kekayaan pemerintahdaeraBerdasarkan hasil pengujian, ditemukan rata-rata tingkat pengungkapan laporankeuangan pemerintah daerah (LKPD) provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat tahun2012 adalah sebesar 55,21%. Tingkat pengungkapan tertinggi diperoleh Provinsi JawaBarat, sedangkan tingkat pengungkapan terendah diperoleh Kabupaten Purwakarta.

    Hasil penelitian ini menemukan bahwa semua variabel independen yang diuji yaitukekayaan pemerintah daerah, umur administratif pemerintah daerah, ukuran legislatif,intergovernmental revenue, jumlah temuan audit, dan tingkat penyimpangan tidakberpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan LKPD provinsi dan kabupaten/kotadi Jawa Barat tahun 2012.

    Variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menjelaskan sebagian kecil darifaktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan LKPD, yang berarti masih ada faktor-faktor lain yang dapat menjelaskan tingkat pengungkapan LKPD yang tidak dimasukkandalam penelitian ini karena keterbatasan waktu dan data

  • PAGE 16

    Company Proprietary and Confidential

    1. Bagi Pemerintah Daerah Untuk mengatasi permasalahan aset, persediaan, piutang, dan investasi, maka upaya yang

    dapat dilakukan antara lain: 1) Aset tetap mutasinya dijelaskan, invetarisasi antara catatandengan fisik asetnya, dilengkapi dengan berita acara inventarisasi fisik (dalam terminologipengelolaan barang milik daerah disebut sensus barang milik daerah); 2) Stock opname harusdilaksanakan tiap tahun untuk persediaan. 3) Melakukan diskusi dan kesepakatan denganpihak BPK mengenai investasi nonpermanen yang harus disajikan dengan nilai bersih yangdapat direalisasikan, terkait bagaimana cara menghitungnya; 4) Piutang harus disajikandengan penjelasan umur piutang dan tingkat kemungkinan tertagihnya.

    Perlu dibangun sistem aplikasi yang membantu mempermudah kinerja. Kegiatan pelatihan SDM dalam memahami standar akuntansi diperbanyak. Koordinasi instensif dengan Inspektorat untuk pengawasan laporan keuangan OPD.

    2. Bagi Peneliti Selanjutnya Menggunakan data LKPD yang paling baru dan periode waktu yang lebih panjang. Menggunakan variabel penelitian lain, seperti karakteristik kepala daerah, SDM, reviu

    Inspektorat, dengan metode penelitian yang berbeda. Meneliti tingkat pengungkapan LKPD berdasarkan PP 71/2010 lamp-1 (berbasis akrual), jika

    sudah diterapkan dalam pemerintahan.

  • PAGE 17

    Company Proprietary and Confidential