Universitas Galuh

download Universitas Galuh

of 8

Transcript of Universitas Galuh

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    1/8

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 111

    ANALISIS TEBAL PERKERASAN TAMBAHAN PADA

    BANDAR UDARA NUSAWIRU CIJULANG

    KABUPATEN CIAMIS

    Oleh:Dedi Sutrisna, Drs., M.Si.

    AbstrakBandar Udara Nusawiru merupakan bandara kelas perintis yang terletak di pantai

    selatan Kabupaten Ciamis dan merupakan satu-satunya prasarana transportasi udara di daerah

    tersebut. Konstruksi landasan pacu bandara dimaksud yang telah habis masa pelayanannya

    diperlukan tebal lapis tambahan untuk dapat kembali mempunyai nilai kekuatan sesuai dengan

    umur rencana yang ditetapkan.

    Analisis tebal lapis tambahan pada landasan pacu Bandar Udara Nusawiru bertujuan

    untuk mengetahui tebal lapis perkerasan landasan yang ideal guna mengatasi kerusakan yang

    terjadi pada landasan tersebut. Adapun metode perencanaan yang dipakai yaitu metode FAA

    (Federal Aviation Administration). Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan ini adalah

    harga CBR (California Bearing Ratio) subgrade, penentuan pesawat rencana, MTOW pesawat

    rencana, jenis roda pendaratan, penentuan pesawat rencana, equivalent annual departure (R2),

    beban satu roda (W2), Wheel load pesawat rencana (W1), dan equivalent annual departurepesawat rencana (R1).

    Dalam perencanaan tebal perkerasan lapis tambahan ini menggunakan pesawat rencanaCN 235, umur rencana adalah 10 tahun. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, bahwa

    dari empat alternatif perhitungan tebal perkerasan lapis tambahan pada landasan pacu gunaperbaikan dan peningkatan landasan adalah 20,5 cm.

    Kata kunci:

    FAA, CBR, MTOW, CN 235.

    PENDAHULUAN

    A.Latar Belakang

    Bandara adalah suatu tempat dimana

    kegiatan-kegiatan di dalamnya berhubungandengan transportasi udara. Bandara

    kebanyakan digunakan untuk tujuankomersial meskipun ada beberapa bandara

    yang berfungsi sebagai landasan pesawat

    militer. Pedoman-pedoman perencanaan

    bandara secara detail ada pada peraturan-

    peraturan yang dikeluarkan FAA (Federal

    Aviaton Administration) dan ICAO

    (Intenational Civil Aviaton Organization).Di Indonesia sendiri aturan-aturan tersebut

    tercakup dalam Peraturan Pemerintah

    Republik Indonesia Nomor 70 tahun 2001

    tentang Kebandarudaraan dan Kepmen

    Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002

    tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

    Bandar Udara Nusawiru merupakan

    bandara perintis yang terletak di pantai

    selatan Kabupaten Ciamis. Berdasarkan

    hasil pengamatan di lapangan konstruksi

    perkerasan menggunakan perkerasan lentur(fleksibel) terdiri dari subbasemenggunakan

    pasir kerikil, agregat base menggunakan

    batu pecah, dan aspal penetrasi

    menggunakanprime coatAC 60/70 dengan

    tebal 7 cm. Kondisi struktur perkerasan yang

    ada (existing)saat ini mengalami kerusakan,

    bahu landasan yang retak-retak, ditumbuhi

    rumput-rumput dan adanya genangan airapabila terjadi hujan.

    Perencanaan perbaikan Bandar

    Udara Nusawiru menyangkut pelapisan

    ulang perkerasan landasan yang meliputi

    kualitas tanah dasar, beban pesawat rencana,

    konfigurasi roda pendaratan dan

    keberangkatan tahunan ekivalen. Pesawat

    rencana menggunakan CN-235 dengan

    kapasitas penumpang 45 orang, bobot lepas

    landas maksimum 15.100 kg (33,290 lb),dan konfigurasi roda adalah Single Whell.

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    2/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 112

    Diharapkan bandar udara tersebut dapat

    lebih mengembangkan akses dari dan kedaerah lain guna mengembangkan

    kepariwisataan di Kabupaten Ciamis.

    Dengan adanya perubahan

    peruntukan landasan dari pesawat CesssnaGrand Caravan PK-VVH menjadi pesawat

    CN-235, maka perlu direncanakan teballapis perkerasan ulang Bandar Udara

    Nusawiru yang memadai bagi kepentinganbandara tersebut.

    B. Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah untuk

    mengetahui tebal lapis tambah atau overlay

    landasan pacu Bandar Udara Nusawiru yang

    diperlukan dengan menggunakan pesawatrencana CN 235.

    LANDASAN TEORI

    A.Konsep Umum Landasan Bandar

    UdaraBandar udara atau bandara

    merupakan sebuah fasilitas tempat pesawatterbang dapat lepas landas dan mendarat. B

    andara yang paling sederhana minimalmemiliki sebuah landas pacu namun

    bandara-bandara besar biasanya dilengkapiberbagai fasilitas lain, baik untuk operator

    layanan penerbangan maupun bagi

    penggunanya.

    Standar-standar rancangan FAA

    sangat mirip dengan ketentuan-ketentuan

    ICAO, yang memberikan keseragaman

    fasilitas-fasilitas bandar uadara dan

    pedoman bagi para pembuat dan operator

    pesawat terbang mengenai fasilitas-fasilitas

    yang mungkin disediakan pada masa yang

    akan datang.

    Komponen Perkerasan FleksibelLandasan Bandar Udara, terdiri dari:

    1.Lapis Permukaan (Surface)

    2.Lapis Pondasi Atas (Base Course)

    3.Lapis Pondasi Bawah (Subbase Course)

    4.Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)

    Gambar 1. Lapisan Perkerasan

    Landasan

    B. Perencanaan Perkerasan Landasan

    Perkerasan landasan adalah

    konstruksi yang dibangun diatas tanahdasar

    (subgrade),yang berfungsi untuk menopang

    beban pesawat. Perencanaan konstruksi

    perkerasan landasan dapat dilakukan dengan

    berbagai metode, antara lain FAA (federalAviaton Administration), ICAO

    (Intenational Civil Aviaton Organization)dan Bina Marga (Indonesia).

    Gambar 2. Bagan Alir Sistem

    Perencanaan Perkerasan Landasan

    Karakteristik kekuatan tanah untuk

    perencaaan perkerasan fleksibel yang

    digunakan dalam metode FAA adalah

    nilai CBR. Parameter yang dibutuhkan

    untuk perencaaan perkerasan ini meliputi

    bobot lepas landas maksimum pesawat yang

    menggunakan landasan, konfigurasi rodapendaratan, volume lalu lintas, dan kualitas

    tanah dasar.

    C. Beban Pesawat dan Tipe Main GearBeban pesawat diperlukan untuk

    menentukan tebal lapis keras landingmovement yang dibutuhkan. Beberapa jenis

    beban pesawat yang berhubungan denganpengoperasian pesawat antara lain:

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    3/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 113

    a) Berat Kosong Operasi (Operating Weight

    Empty = OWE)b) Muatan (Payload)

    c) Berat Bahan Bakar Kosong (Zero FuelWeight = ZFW)

    d) Berat Ramp Maksimum (Maximum Ramp

    Weight = MRW)e) Berat Maksimum Lepas Landas

    (Maximum Take Off Weight = MTOW)f) Berat Maksimum Pendaratan (Maximum

    Landing Weight = MLW)

    Gambar 3. Tipe Konfigurasi RodaPendaratan Utama.

    Keterangan:

    Sr = jarak antar sumbu pada roda tandem

    S = Jarak antar pusat kontak area

    D. Penentuan Desain Pesawat (Air Craft)Desain pesawat tidak harus pesawat

    terberat yang diramalkan beroperasi, tetapi

    adalah jenis pesawat yang membutuhkan

    tebal perkerasan paling tebal menurut

    Forecast Annual Departure tiap tipepesawat. Untuk perencanaan perkerasan

    landasan di Bandara Udara Nusawiru

    Cijulang menggunakan pesawat rencana

    CN 235 (Single Wheel) dengan MTOW

    15.100 lbs.

    E. Volume Lalu Lintas

    Forecast Annual Departure menurut

    tipe pesawat diperlukan untuk perencanaantebal perkerasan. Informasi mengenai

    pesawat yang beroperasi diperoleh dari

    airport activity statistic. Penyelidikanmenunjukkan bahwa lalu lintas pesawat

    pada umumnya disebarkan pada daerah

    lateral dari permukaan perkerasan.

    F. Penentuan Equivalent Annual

    Departure ke Pesawat RencanaPerbedaan konfigurasi roda pendaratan

    utama tersebut harus dikonversikan terhadap

    roda pendaratan utama pesawat rencana,

    sesuai dengan faktor konversi pada tabel

    berikut:

    Tabel 1. Konversi Konfigurasi RodaPendaratan Umum

    Keberangkatan tahunan dari pesawat

    rencana ditetapkan dengan menjumlahkankeberangkatan tahunan pesawat.

    R2= Repetisi pesawat pada tahun rencana xfaktor konversi (2.1)

    Log R1 = Log R2 (W2/ W1)(2.2)

    Dimana :R1 = keberangkatan tahunan ekivalen oleh

    pesawat rencana

    R2 = jumlah keberangkatan tahunan oleh

    pesawat lain

    W1= beban roda pesawat rencana (kg)

    W2= beban roda pesawat lain (kg)

    G. Daya Dukung Tanah Dasar

    Untuk melengkapi data/keterangan

    tentang sifat tanah, dilakukan penyelidikan

    tanah, merupakan data dasar yang

    diperlukan untuk mengembangkan suatubandar udara. Kuat dukung tanah di ukur

    dengan pengujian California Bearing Ratio(CBR), pengujian ini didasarkan pada

    desakan dengan pertambahan regangan(strain) yang seragam, gaya desak yang

    dibutuhkan untuk mendapatkanpenetrasi.tanah

    H. Tebal Perkerasan FleksibelKurva perencanaan tebal lapis

    permukaan, tebal lapis pondasi bawah dan

    total tebal perkerasan, seperti gambar

    dibawah ini:

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    4/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 114

    Gambar 3. Kurva Perancangan

    Perkerasan Fleksibel

    Untuk perencanaan tebal minimum

    lapis pondasi seperti pada gambar berikut ini:

    Gambar 4. Kurva Perencanaan Tebal

    Minimum Lapis Pondasi

    METODOLOGI PENELITIAN

    A.Waktu dan Tempat

    Penelitian ini dilakukan pada bulanJanuari sampai Februari 2011 di Bandar

    Udara Nusawiru Cijulang Kabupaten

    Ciamis. Lokasi ini dipilih mengingat bandarudara tersebut merupakan satu-satunya

    transportasi udara di Kabupaten Ciamisyang dapat memacu perkembangan

    perekonomian, khususnya di sektorpariwisata.

    B. Data Penelitian

    1. Data Bandar Udara Nusawiru

    2.Data Pesawat Rencana

    Pesawat rencana yang digunakan

    adalah CN-235, dengan spesifikasi sebagai

    berikut:

    Kru: 2(dua) pilots

    Kapasitas: sampai 45 penumpang

    Panjang: 21.40 m (70 ft 3 in)

    Bentang sayap: 25.81 m (84 ft 8 in) Tinggi: 8.18 m (26 ft 10 in)

    Area sayap: 59.1 m (636 ft)

    Berat Kosong: 9,800 kg (21,605 lb)

    Berat Isi: 15,500 kg (16,500 kgMilitary load) ( lb)

    Maksimum take off: 15,100 kg(33,290 lb)

    C. Metode Penelitian1. Metode FAA

    Langkah-langkah perencanaan teballapis tambah (overlay) perkerasan bandar

    udara dengan Metode FAA (FederalAviation Administration) dengan

    menggunakan perkerasan fleksibel adalah

    sebagai berikut :

    1. Menentukan nilai CBR TanahDasar (Subgrade).

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    5/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 115

    2. Menentukan Daya Dukung Tanah(DDT)

    3. Menentukan Beban Pesawat danTipe Main Gear.

    4. Menentukan KeberangkatanTahunan Ekivalen

    5. Menentukan Equivalent AnnualDeparture ke Pesawat Rencana.

    6. Menentukan tebal lapis tambahanperkerasan, yaitu lapisan

    permukaan (surface), lapis pondasi(base course), lapis pondasi bawah

    (subbase course) dan lapisan tanahdasar (subgrade).

    7. Menetapkan Tebal Lapis Tambah

    2. Tahapan Penelitian

    Tahapan penelitian yang dilakukan

    digambarkan dalam bagan alir berikut ini :

    Gambar 5. Bagan Alir Penelitian

    HASIL PENELITIAN DAN

    PEMBAHASAN

    Susunan perkerasan landasan denganperkerasan fleksibel yaitu :

    a. Lapis Permukaan :7,00 cm (AC)b. Lapis Pondasi Atas :20,00 cm

    c. Lapis Pondasi Bawah :15,00 cm

    A.Perencanaan Lapis Tambahan

    Untuk perencanaan tebal lapis

    tambahan diperlukan daya dukung tanahyang baik agar struktur perkerasan landasan

    dapat menahan beban pesawat secaraoptimal. Faktor-faktor yang harus

    diperhatikan dalam perencanaan tebal lapis

    tambahan adalah sebagai berikut :1. CBR tanah dasar (subgrade)2. Daya Dukung Tanah (DDT)3. Tebal lapisan tambahan

    B. CBR Tanah Dasar (Subgrade)

    Dari data CBR akan dihitung dengan4 (empat) alternatif nilai CBR yaitu dengan

    nilai nilai CBR rata-rata tiap 4 titik. NilaiCBR yang didapatkan dari yang terendah

    adalah: 7.1, 9.1, 10.9, 13.6. Nilai CBR yang

    digunakan adalah nilai CBR tertinggi yaitu

    13,6 %.

    Nilai CBR lapis pondasi bawah untuk

    perhitungan tebal perkerasan diambil nilai

    CBR terendah yaitu 36%.

    C. Penentuan Beban Pesawat dan Tipe

    Main Gear

    Perencanaan tebal perkerasan harusmemakai Maximmum Take Off Wight

    (keadaan paling aman). Pada perencanantebal lapis tambahan perkerasan Bandar

    Udara Nusawiru Cijulang Kabupaten Ciamismenggunakan pesawat rencana CN-235

    dengan MTOW (Maximmum Take OffWight) 15.100 kg (33,290 lb) dengan tipe

    main gear Single Whell. Desain pesawattidak harus pesawat terberat yang

    diramalkan beroperasi, tetapi adalah jenis

    pesawat yang membutuhkan tebal

    perkerasan paling tebal menurut forecast

    annual departuretiap tipe pesawat.

    D. Penentuan Keberangkatan TahunanEkivalen

    Keberangkatan Tahunan Ekivalen

    (R1) dari pesawat rencana CN 235

    ditetapkan dengan menjumlahkan

    keberangkatan tahunan dari pesawat lain(R2) yang beroperasi di Bandar Udara

    Nusawiru Cijulang. Contoh perhitunganjumlah keberangkatan tahunan oleh pesawat

    lain (R2) berdasarkan rumus (2.1) untuk

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    6/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    pesawat F 28 dengan repetisi rencana

    tahun 2018 = 89 dan faktor konversi = 0,6

    adalah sebagai berikut:

    R2pesawat F 28 = 89 x 0,6 = 53,4

    Tabel 2. Jumlah Keberangkatan Tahunan

    oleh Pesawat Lain (R2)

    Sumber : Hasil Perhitungan

    Tabel 3. Penentuan Equivalent Annual

    Departure ke Pesawat Rencana CN-235

    Sumber : Hasil Perhitungan

    Keterangan :

    R1 =Equivalent Departures ke pesawat CN 235

    R2 = Repetisi pesawat pada tahun rencana xfaktor konversi)

    W1 = Beban roda dari pesawat rencanaW2 = beban satu roda pesawat

    E. Penentuan Tebal Lapis Tambahan

    1. Alternatif I dengan Nilai CBR 9,1%Surface 4 inchi 10 cm

    Base Course 5,63 inchi 14,07 cmSubbase 7,72 inchi 19,3 cm

    Sumber : Hasil Perhitungan

    2. Alternatif II dengan Nilai CBR 13, 6%

    Surface 4 inchi 10 cm

    Base Course11,85inchi

    29,62 cm

    Subbase 7 inchi 17,5 cm

    Sumber : Hasil Perhitungan

    3. Alternatif III dengan Nilai CBR 7, 1 %Surface 4 inchi 10 cm

    Base

    Course 6,1 inchi 15,25 cmSubbase 11,8inchi 29,5 cm

    Sumber : Hasil Perhitungan

    4. Alternatif IV dengan Nilai CBR 10, 9%

    Surface 4 inchi 10 cm

    Base Course 8,75 inchi 21,87 cm

    Subbase 8,15 inchi 20,38 cm

    Sumber : Hasil Perhitungan

    F. Penetapan Tebal Lapis Tambahan

    Total tebal perkerasan existing =

    a. Lapis Permukaan :7,00 cm (AC)

    b. Lapis Pondasi Atas :20,00 cm

    c. Lapis Pondasi Bawah:15,00 cm +

    42,00 cm

    Dari perhitungan beberapa alternatif di

    atas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :Tabel 4. Alternatif Ketebalan Rencana

    10 Tahun Kedepan

    Sumber : Hasil Perhitungan

    SIMPULAN DAN SARANA.Simpulan

    Dari hasil analisis yang dilakukan,

    maka dapat ditarik simpulan bahwa tebal

    perkerasan lapis tambahan Bandar Udara

    Nusawiru untuk umur rencana 10 tahun

    kedepan adalah sebagai berikut :

    a. Alternatif I dari nilai CBR 9,1 dan totaltebal perkerasan 45, 6 cm, didapat nilai

    tebal perkerasan lapis tambahan 3,6 cm.

    b. Alternatif II dari nilai CBR 13,6 dantotal tebal perkerasan 62,5 cm, didapat

    nilai tebal perkerasan lapis tambahan

    20,5 cm.c. Alternatif III dari nilai CBR 7,1 dan total

    tebal perkerasan 44, 62 cm, didapat nilai

    tebal perkerasan lapis tambahan 2,62

    cm.

    d. Alternatif IV dari nilai CBR 10,9 dantotal tebal perkerasan 55,38 cm, didapat

    nilai tebal perkerasan lapis tambahan

    13,38 cm.

    Berdasarkan keempat alternatif

    diatas, maka tebal perkerasan lapis

    tambahan Bandar Udara Nusawiru untuk 10tahun ke depan guna perbaikan dan

    peningkatan landasan adalah 20, 5 cm. Hasil

    ini diambil berdasarkan nilai CBR yangtertinggi yaitu 13,6, karena semakin baik

    kondisi tanah, maka semakin besar nilai

    CBR nya.

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    7/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 117

    B. Saran

    Berdasarkan hasil penelitian ini,

    penulis dapat memberikan saran sebagai

    berikut :

    1. Untuk perencanaan landasan pacu

    (Runway), selain kondisi lingkungan,perlu dipertimbangkan juga data prestasipesawat rencana, sehingga didapatkan

    hasil perhitungan yang paling tepatuntuk digunakan.

    2. Agar kekuatan landasan sesuai denganumur rencana, maka pihak kontraktor

    harus memperhatikan mutu bahan yangakan digunakan.

    3. Dalam pelaksaaan konstruksi perkerasanhendaknya dilakukan pengawasan yang

    ketat untuk menjaga agar tidak terjadi

    kegagalan yang dapat menyebabkankerugian baik waktu, biaya, maupun

    jiwa.

    4. Dalam pemeliharaan hendaknyadievaluasi secara berkala guna

    menanggulangi hal-hal yang tidak

    diinginkan bagi keamanan dan

    kenyamanan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2010. Gambaran Umum Bandar

    Udara Nusawiru, DinasPerhubungan Provinsi Jawa Barat.Bandung.

    Anonin, 1996. Pekerjaan Hotmix/ ACBandar Udara Nusawiru,

    Departemen Pekerjaan UmumKabupaten Daerah Tingkat II

    Ciamis, Jawa Barat.

    Horonjeff, Robert / Francis X. McKelvey.

    1988. Perencanaan dan

    Perancangan Bandar Udara.

    Erlangga, Jakarta.

    Sandhyavitri, Ari & Hendra Taufik. 2005.

    Teknik Lapangan Terbang 1

    (teori dasar). Universitas Riau.

    Pekanbaru.

    Zally, Ismail. 2007. Konstruksi Landasan

    Pacu. Balai Pendidikan danPelatihan Penerbangan.

    Palembang.

    Riwayat Penulis

    Dedi Sutrisna, Drs., M.Si. adalah Dosen

    Kopertis Wilayah IV dpk Fakultas TeknikUniversitas Galuh, Kandidat Doktor

    Teknologi Kejuruan UPI Bandung.

  • 7/25/2019 Universitas Galuh

    8/8

    Dedi Sutrisna Analisis Tebal Perkerasan Tambahan Pada Bandar Udara Nusawiru CijulangKabupaten Ciamis

    CAKRAWALA GALUH Vol. I No. 6 September 2011 118