Uncertainty reduction theory

3
UNCERTAINTY REDUCTION THEORY Atmi Ahsani Yusron, 0906492000 URT ini dipelopori oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Tujuan disusunnya teori ini adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty) di antara orang asing yang terlibat dalam pembicaraan satu sama lain untuk pertama kali. Berger dan Calabrese yakin bahwa ketika orang asing pertama kali bertemu, utamanya mereka tertarik untuk meningkatkan prediktabilitas dalam usaha untuk memahami pengalaman komunikasi mereka. Dalam proses pengurangan ketidakpastian (uncertainty reduction) terdapat dua konsep penyusun yaitu Prediction yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkirakan pilihan-pilihan perilaku yang mungkin dipilih dari sejumlah kemungkinan pilihan yang ada bagi diri sendiri atau bagi pasangan dalam suatu hubungan, dan Explanation yang dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menginterpretasikan makna dari tindakan yang dilakukan di masa lalu dalam sebuah hubungan. URT ini konsisten dengan teori informasi Shannon dan Weaver dalam hal tingkat ketidakpastian. Dalam teori Shannon dan Weaver, tingkat ketidakpastian tinggi apabila jumlah alternatif yang mungkin dilakukan dalam sebuah situasi terhitung tinggi dan kemungkinan terjadinya alternatif-alternatif lain relatif setara. Sedangkan ketidakpastian menurun apabila alternatif-alternatif yang ada terbatas jumlahnya dan/atau terdapat sebuah alternatif yang biasanya dipilih. Karena naiknya jumlah alternatif ini akan meningkatkan ketidakpastian, maka kita akan selalu berusaha untuk menguranginya. Berger dan Calabrese berteori bahwa komunikasi merupakan sarana yang digunakan orang untuk mengurangi ketidakpastian mereka mengenai satu sama lain. Sebaliknya, pengurangan ketidakpastian menciptakan kondisi yang sangat baik untuk pengembangan hubungan interpersonal. Teori ini kemudian dikembangkan kedalam versi yang lebih baru yang menyatakan bahwa: terdapat dua tipe ketidakpastian dari perjumpaan awal yaitu kognitif dan perilaku. Ketidakpastian kognitif merujuk pada keyakinan dan sikap yang kita dan orang lain anut. Sedangkan ketidakpastian perilaku lebih kepada batasan-batasan sampai mana perilaku dapat diprediksi dalam sebuah situasi tertentu. Berger dan Calabrese berargumen mengenai pengurangan ketidakpastian ini sendiri. Bahwa pengurangan ketidakpastian memiliki proses proaktif dan retroaktif. Proses proaktif terjadi ketika seseorang berpikir mengenai pilihan-pilihan berkomunikasi sebelum benar-benar melakukannya. Sedangkan retroaktif lebih kepada usaha-usaha untuk menjelaskan perilaku setelah perjumpaan itu sendiri. ASUMSI URT People experience uncertainty in interpersonal setting. Di dalam sebuah latar interpersonal, terkadang seseorang mengalami ketidakpastian. Hal ini terjadi karena terdapat harapan-harapan yang berbeda mengenai kejadian interpersonal. Hal inilah yang membuat orang merasakan ketidakpastian atau bahkan cemas untuk bertemu dengan orang lain.

Transcript of Uncertainty reduction theory

Page 1: Uncertainty reduction theory

UNCERTAINTY REDUCTION THEORYAtmi Ahsani Yusron, 0906492000

URT ini dipelopori oleh Charles Berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Tujuan disusunnya teori ini adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty) di antara orang asing yang terlibat dalam pembicaraan satu sama lain untuk pertama kali. Berger dan Calabrese yakin bahwa ketika orang asing pertama kali bertemu, utamanya mereka tertarik untuk meningkatkan prediktabilitas dalam usaha untuk memahami pengalaman komunikasi mereka. Dalam proses pengurangan ketidakpastian (uncertainty reduction) terdapat dua konsep penyusun yaitu Prediction yang dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk memperkirakan pilihan-pilihan perilaku yang mungkin dipilih dari sejumlah kemungkinan pilihan yang ada bagi diri sendiri atau bagi pasangan dalam suatu hubungan, dan Explanation yang dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menginterpretasikan makna dari tindakan yang dilakukan di masa lalu dalam sebuah hubungan.

URT ini konsisten dengan teori informasi Shannon dan Weaver dalam hal tingkat ketidakpastian. Dalam teori Shannon dan Weaver, tingkat ketidakpastian tinggi apabila jumlah alternatif yang mungkin dilakukan dalam sebuah situasi terhitung tinggi dan kemungkinan terjadinya alternatif-alternatif lain relatif setara. Sedangkan ketidakpastian menurun apabila alternatif-alternatif yang ada terbatas jumlahnya dan/atau terdapat sebuah alternatif yang biasanya dipilih. Karena naiknya jumlah alternatif ini akan meningkatkan ketidakpastian, maka kita akan selalu berusaha untuk menguranginya. Berger dan Calabrese berteori bahwa komunikasi merupakan sarana yang digunakan orang untuk mengurangi ketidakpastian mereka mengenai satu sama lain. Sebaliknya, pengurangan ketidakpastian menciptakan kondisi yang sangat baik untuk pengembangan hubungan interpersonal.

Teori ini kemudian dikembangkan kedalam versi yang lebih baru yang menyatakan bahwa: terdapat dua tipe ketidakpastian dari perjumpaan awal yaitu kognitif dan perilaku. Ketidakpastian kognitif merujuk pada keyakinan dan sikap yang kita dan orang lain anut. Sedangkan ketidakpastian perilaku lebih kepada batasan-batasan sampai mana perilaku dapat diprediksi dalam sebuah situasi tertentu.

Berger dan Calabrese berargumen mengenai pengurangan ketidakpastian ini sendiri. Bahwa pengurangan ketidakpastian memiliki proses proaktif dan retroaktif. Proses proaktif terjadi ketika seseorang berpikir mengenai pilihan-pilihan berkomunikasi sebelum benar-benar melakukannya. Sedangkan retroaktif lebih kepada usaha-usaha untuk menjelaskan perilaku setelah perjumpaan itu sendiri.ASUMSI URT People experience uncertainty in interpersonal setting. Di dalam sebuah latar interpersonal,

terkadang seseorang mengalami ketidakpastian. Hal ini terjadi karena terdapat harapan-harapan yang berbeda mengenai kejadian interpersonal. Hal inilah yang membuat orang merasakan ketidakpastian atau bahkan cemas untuk bertemu dengan orang lain.

Uncertainty is an aversive state, generating cognitive stress. Ketidakpastian adalah keadaan yang kurang mengenakkan yang artinya bahwa ketika kita berada di dalam kondisi ketidakpastian, kita membutuhkan energi emosional dan psikologis yang tidak sedikit.

When strangers meet, their primary concern is to reduce their uncertainty or to increase predictability. Adalah suatu hal yang wajar jika pada saat pertama kali bertemu, dua orang asing akan berusaha mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan prediktabilitas. Tetapi Berger menyimpulkan bahwa “selalu terdapat kemungkinan bahwa mitra berbicara seseorang akan memberikan respons secara tidak biasa pada pesan yang paling rutin sekalipun.”

Interpersonal communication is a developmental process that occurs through stages. Berger dan Calabrese berpendapat bahwa kebanyakan orang memulai interaksi dalam sebuah entry phase, dimana dalam fase ini komunkasi dituntun oleh aturan dan norma implisit dan eksplisit. Misalnya membalas ketika orang mengatakan, “Hey! Apa kabar?”. Personal phase adalah ketika partisipan sudah mulai berkomunikasi dengan lebih spontan dan membuka lebih banyak informasi pribadinya. Tahap ini dapat terjadi dalam perjumpaan awal, tetapi biasanya lebih banyak terjadi setelah beberapa kali melakukan interaksi. Exit phase adalah tahap dimana seseorang akan membuat keputusan apakah mereka ingin melanjutkan interaksi dengan pasangannya di masa yang akan datang atau tidak.

Page 2: Uncertainty reduction theory

Interpersonal communication is the primary means of uncertainty reduction. Komunikasi interpersonal merupakan alat utama dalam pengurangan ketidakpastian. Tetapi ada beberapa kondisi dimana menurut Berger terdapat “kondisi prasyarat untuk menjalankan pertemuan tatap muka ini tidak terpenuhi.” Dia menekankan misalnya ketika kita berkomunikasi dengan seseorang yang memiliki kekurangan pendengaran atau visual atau kita berkomunikasi dengan seseorang yang berbicara dengan bahasa yang berbeda dengan bahasa kita.

The quantity and nature of information that people share change through time. Asumsi ini menekankan pada waktu. Waktu bisa membuat seseorang mengubah prediktabilitas dan kecemasannya tentang sesuatu. Waktu juga dapat membantu untuk mengurangi ketidakpastian.

It is possible to predict people’s behaviour in a lawlike fashion. Asumsi ini menjelaskan bahwa perilaku manusia dapat diprediksi dengan hukum-hukum yang berlaku secara umum karena para peneliti percaya bahwa perilaku komunikasi diatur oleh kekuatan-kekuatan yang dapat diprediksi dan digeneralisasi.

AKSIOMA URT1. Adanya hubungan negatif antara ketidakpastian dengan komunikasi verbal. Jika jumlah

komunikasi verbal meningkat, maka jumlah ketidakpastian akan menurun.2. Adanya hubungan negatif antara ketidakpastian dengan ekspresi afiliatif nonverbal (nonverbal

affiliative expressiveness). Ketidakpastian akan menurun jika ekspresi afiliatif nonverbal meningkat.

3. Adanya hubungan positif antara ketidakpastian dengan pencarian informasi. Semakin tinggi tingkat ketidakpastian akan menyebabkan menurunnya intensitas pencarian informasi.

4. Adanya hubungan yang negatif antara ketidakpastian dengan tingkat keintiman komunikasi. Semakin tinggi ketidakpastian maka akan menyebabkan keintiman komunikasi menurun.

5. Adanya hubungan positif antara ketidakpastian dengan resiprositas (reciprocity). Tingkat ketidakpastian yang tinggi akan menyebabkan resiprositas tinggi. Dan sebaliknya.

6. Adanya hubungan yang negatif antara ketidakpastian dengan kesamaan. Semakin rendah ketidakpastian mengindikasikan bahwa semakin dekat hubungan seseorang dengan lawan interaksinya.

7. Adanya hubungan yang negatif antara ketidakpastian dengan kesukaan. Semakin rendah atau sedikit tingkat kesukaan seseorang pada hal yang sama dengan lawan interaksinya, semakin tinggi ketidakpastian di antara mereka.

AKSIOMA TAMBAHAN (PERLUASAN URT)8. Adanya hubungan negatif antara ketidakpastian dengan interaksi dalam jarinagn sosial. Semakin

orang berinteraksi dengan teman dan anggota keluarga dari mitra hubungan mereka, maka ketidakpastian akan semakin sedikit.

9. Terdapat hubungan negatif antara ketidakpastian dengan kepuasan komunikasi (sebuah respon afektif terhadap pencapaian tujuan dan harapan berkomunikasi).

KONDISI PENDAHULU (PERLUASAN URT)Berger berpendapat, ada 3 kondisi pendahulu ketika seseorang berusaha untuk mengurangi

ketidakpastian. Kondisi pertama terjadi ketika pihak A mempunyai potensi untuk memberikan penghargaan atau hukuman. Kondisi kedua terjadi ketika pihak lain berperilaku kebalikan dari yang diharapkan. Kondisi ketiga terjadi ketika seseorang mengharapkan interaksi selanjutnya dengan orang lain.STRATEGI (PERLUASAN URT)

Berger berpendapat bahwa ada tiga strategi yang digunakan seseorang untuk mengurangi ketidakpastian. Strategi pasif terjadi ketika seseorang mengambil peranan sebagai pengamat yang tidak mengganggu terhadap orang yang lainnya. Strategi aktif muncul ketika seorang pengamat mulai melakukan suatu usaha selain berhubungan secara langsung untuk tahu mengenai orang lain. Strategi interaktif terjadi ketika pengamat dan orang yang diamati terlibat dalam kontak secara langsung.KONTEKS (PERLUASAN URT)

Budaya konteks rendah adalah budaya di mana makna ditemukan dalam kode atau pesan yang eksplisit. Misalnya Amerika Serikat, Jerman dan Swiss. Dalam budaya ini, berbicara secara langsung dan apa adanya dianggap bernilai.

Budaya konteks tinggi adalah budaya dimana pesan-pesan nonverbal memainkan peranan yang lebih penting daripada hanya sekedar pesan verbal, dan kebanyakan makna pesan diinternalisasi oleh pendengar atau tergantung pada konteks. Misalnya di Jepang, Korea dan Cina.