Laporan Size Reduction

28
BAB III SIZE REDUCTION 1. TUJUAN a. Mampu melakukan pengukuran partikel dengan metode sieving. b. mampumenghitungreduction ratio untukbahan yang berbeda- beda. c. Mampu mengukur daya (energi) yang terpakai pada size reduction dengan kapasitas yang berbeda-beda. d. Mampu menerapkan hukum kick dan rittinger dan menghitung indeks kerja. e. Mampu menghitung power transmission factor (energy penggerusan). 2. DASAR TEORI Size reduction adalah proses penguranganukurandenganmemotongataumemecahsuatupadatanh inggamenjadikecil. Mengurangiukuranpartikeldapatmeningkatkanreaktivitaspad atan, sehinggamemungkinkanpemisahanbahanyang tidakdiinginkandenganmetodemekanis, mengurangisebagianbesarbahanberseratuntukmemudahkanpena nganandanpembuanganlimbah.Peralatanpenguranganukurandib agimenjadicrusher, penggiling, penggilingultrafine, danmesinpemotong. (Mc.Cabe,1993) Ada berbagaimacammetode yang digunakandalam size reduction.Metode penyaringan dan klasifikasi

description

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I

Transcript of Laporan Size Reduction

Page 1: Laporan Size Reduction

BAB III

SIZE REDUCTION

1. TUJUAN

a. Mampu melakukan pengukuran partikel dengan metode sieving.

b. mampumenghitungreduction ratio untukbahan yang berbeda-beda.

c. Mampu mengukur daya (energi) yang terpakai pada size reduction dengan

kapasitas yang berbeda-beda.

d. Mampu menerapkan hukum kick dan rittinger dan menghitung indeks kerja.

e. Mampu menghitung power transmission factor (energy penggerusan).

2. DASAR TEORI

Size reduction adalah proses

penguranganukurandenganmemotongataumemecahsuatupadatanhinggamenjadike

cil. Mengurangiukuranpartikeldapatmeningkatkanreaktivitaspadatan,

sehinggamemungkinkanpemisahanbahanyang

tidakdiinginkandenganmetodemekanis,

mengurangisebagianbesarbahanberseratuntukmemudahkanpenanganandanpembua

nganlimbah.Peralatanpenguranganukurandibagimenjadicrusher, penggiling,

penggilingultrafine, danmesinpemotong. (Mc.Cabe,1993)

Ada berbagaimacammetode yang digunakandalam size

reduction.Metode penyaringan dan klasifikasi sieving adalah metode analisis yang

mungkin paling sering digunakan dan disalahgunakan karena peralatan, prosedur

analitis, dan konsep dasar yang sederhana. Dalam penyaringan, partikel disiapkan

dengan ukuran lubang yang sama yang menyusun serangkaian go-no-go

pengukur. Analisis dengan saringan memiliki tiga kesulitan utama: (1) dengan

saringan anyaman kawat, proses tenun menghasilkan lubang tiga dimensi dengan

toleransi yang cukup besar, terutama untuk fine-anyaman jala; (2) mesh mudah

rusak digunakan; (3) partikel harus efisien disampaikan kepada saringalubang.

(Perry,R.H,1999).

Page 2: Laporan Size Reduction

A. Macam‐macamAlat Size Reduction MenurutProduk

a. Crusher

Alat size reduction yang memecahkanbongkahanpadatan yang

besarmenjadibongkahan‐bongkahan yang lebihkecil,

dimanaukurannyasampaibatasbeberapa inch.

Primary crusher

Mampuberoperasiuntuksegalaukuran feed. Produk yang

dihasilkanmempunyaiukuran 6‐10 inch.

Secondary crusher

Mampuberoperasidenganukuran feed, seperti di produk primary crusher

denganukuran /4 inch.

b. Grinder

Alatiniberoperasiuntukmemecahbongkahan yang dihasilkan crusher,

sehinggabongkahaninimenjadibubuk.Untuk intermediate grinder, produk yang

dihasilkan ± 40 mesh. Ultrafine grinder hanyadapatmenerimaukuran feed

lebihkecil /4 mesh.

c. Cutter

Alatinimempunyaicarakerja yang berbedadengan size reduction sebelumnya. Pada

cutter ini, carakerjanyadenganmemotong.

Alatinidipakaiuntukprodukuletdantidakbisadiperkecildengancarasebelumnya.

Ukuranproduk 2‐10 mesh.(Steffanny yuliana, 2013)

Operasi size reduction seringdigunakanpadaindusri‐industri yang

memerlukanbahanbakudalamukurantertentudanprodukdalamukurantertentu,

misalnyaindustri semen, batu bara, pertambangan, pupuk, keramik, dll.

Pemilihanjenisalat yang digunakanbiasanyaberdasarkanukuran feed padaproduk,

sifatbahan, kekerasanbahan, dankapasitasnya.

Energi yang dibutuhkanuntukoperasi size reduction

sangatbergantungdariukuranpartikel yang dihasilkan.Makinkecilpartikel,

makamakinbesarenergi yang dibutuhkan.

B. Hukum-hukum Size Reduction

a. Hukum Kick

Page 3: Laporan Size Reduction

Kick beranggapanbahwaenergi yang

dibutuhkanuntukpemecahanpartikelzatpadatadalahberbandinglurusdenga

n ratio dari feed denganproduk. Secaramatematisdinyatakandengan:

dimana,

E : tenaga yang dibutuhkanuntukmemecahkanpartikelzat

padatatau feed

k : konstanta Kick

Xf : diameter rata-rata feed

( A. Jankovic*, H. Dundar, and R. Mehta)

b. HukumRittinger

Rittingerberanggapanbahwabesarnya power yang diperlukanuntuk size

reduction berbandinglurusdenganselisih diameter

partikelawaldanakhirdaribahan,( A. Jankovic*, H. Dundar, and R.

Mehta)

c. Hukum Bond

Persamaanlain yang bisadigunakanadalahpersamaan Bond.

Bond beranggapanbahwaenergi yang

dibutuhkanuntukmembuatpartikeldenganukuranDpdari feed

denganukuransangatbesaradalahberbandinglurusdengan volume produk.

Denganmemecahkan factor sphericity:

Cp / Vp = G / (v). (Dp)

dimana, Cp : luasanpartikelproduk

Vp : volume partikelproduk

υ :sphericity

Page 4: Laporan Size Reduction

Tenaga

sphericityuntukberbagaimacamprodukdapatdilihatdaribermacambuku,

misalnya Mc Cabe table 26‐1 halaman 80. Besarnyaenergi yang

dibutuhkan :

p / M = Kb / (Dp)^0,5

Dimana Kb adalahsuatukonstanta yang besarnyasama,

tergantungpadatipemesindan material yang akandireduksi.

Hubunganantara Kb dan W sebagaiberikut:

Kb =  Wi = 0,3162 Wi

dimana, Wi adalahenergidalam Kwh tiap ton feed yang

dibutuhkanuntukmereduksi feed denganukuran yang

sangatbesarsampaimenghasilkanproduk yang 90%

mampumelewatisaringan 100μ, dimana:

P : dalamsatuankwh

M : dalamsatuan ton/jam

Dp : dalamsatuan mm

Bila 80% feed mampumelewati screen denganukuranDpadan 80%

produkmampumelewati screen denganukuran,

makagabunganpersamaansebagaiberikut:

D=0.3162Wi( 1

Dpb12−Dpa

12

)

HargaindekstenagaWidapatdibacapada Mc Cabehal 77 tabel 27‐1.

Peramaanumum :dE = dx/xn

dimana, E : energi yang dibutuhkan

x :ukuranpartikel

Bilaharga n = 1, makaintegrasiakanmenghasilkanpersamaanRittinger:

E=C ( 1/xp – 1/xf)

Untuk n = 1,5, makapadaintegrasiakanmuncul:

E=C( 1

xp12

− 1

xf12

)

Sedangkan untuk n>1, secara umum persamaan differensial di atas

mempunyaiintegrasi :

Page 5: Laporan Size Reduction

E= cx( 1xpn−1−

1xf n−1 )

Persamaanlain yang harusdicatatadalahgrindabilitysuatubahan.

Didefinisikansebagai ton/jam bahan yang

dapatdihasilkanmenjadiukurantertentudalampesawattertentu.Grindabilitas

relatifadalahperbandingansuatubahanstandardan data

grindabilitastersebutdapatdigunakanuntukmemperkirakankebutuhanenerg

imereduksibahan, memperkirakanukuranjenispesawat. (Mc Cabe)

Page 6: Laporan Size Reduction

III. PROSEDUR KERJA

I. Alat

a. Mortar

b. Timbangan

c. Cawan Porselen

d. Blender

e. Spatula

f. Baskom

g. Saringan 150 mesh

h. Saringan 34 mesh

GambarIII.1. Peralatan size reduction

Page 7: Laporan Size Reduction

Penghancuran

Penimbangan

Pengukuran diameter

Biji Kopi

Pengukuran partikel bahan Bahan diblender   

Biji Kopi yang halus

Penyaringanukuran 150 mesh 

Biji kopi yang lolos saringan

Perhitungan Dinginkan di air es 0,5 jam

Hukum Rittinger Hukum Kick Hukum Bond

Beras halus

Hukum Bond

Bubuk beras lolos saringan 150 mesh

Hukum KickHukum Rittinger

Beras

Pengayakan(150 mesh)

- Pengukuran diameter  

II. Bahan :

Beras160 gram

KacangHijau 160 gram

III. Skema Kerja :

Gambar III.2 Skema Kerja Size Reduction pada Beras

Page 8: Laporan Size Reduction

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HasilPengamatan

Tabel II.1 Data Pengamatan Size Reduction

No Perlakuan Hasil Pengamatan1.

2.

3.

4.

5.

6.

Pengukuran diameter beras dan kacang hijau

8. Variabel 1, yaitu beras dan kacang hijau diambil sebanyak 35 gr, kemudian dihancurkan dengan mortar selama 30 detik.

Hasil penghancuran diayak dengan saringan 34 mesh dan ditimbang massanya, dengan target massa hasil = 80%.

Dihitung konstanta Rittinger, Kick, dan indeks kerja dari proses pengecilan ukuran beras dan kacang hijau.

Variabel 2, yaitu beras dan kacang hijau diambil sebanyak 35 gr, kemudian dihancurkan dengan mortar selama 2 menit.Hasil penghancuran diayak dengan saringan 150 mesh, hasil pengayakan ditimbang massanya dan dihitung presentasinya.

- Diameter beras: 0,58 cm- Diameter beras : 0.44 cm Batu bata tampak lebih lembut, dan ukuran menjadi lebih kecil seperti serbuk.

Massa beras = 33,75 gr

% massa=33 , 7530

x100 %

= 95,45%Massa kacang hijau = 33,39

% massa=33 , 3930

x100 %

= 95,4%

Beras : -Kr= 6,699 gr/N-Kk= 4118,12 gr/N-Wi = 1172,11Kacang hijau :-Kr= 0,17 gr/N-Kk= 150,36 gr/N-Wi = 33,81(data perhitungan disebutkan pada analisis data)

Beras tampak lebih lembut dengan ukuran seperti serbuk.

Massa beras = 18,05 gr

% massa=18 , 0535

x100 %

= 51,5%Massa kacang hijau = 20,67

% massa=20 , 6735

x 100 %

= 59,05 %

Page 9: Laporan Size Reduction

7. Dihitung konstanta Rittinger, Kick, dan indeks kerja dari proses pengecilan ukuran

Beras : -Kr = 0,259 gr/N-Kk = 599,67 gr/N-Wi = 72,21Kacang hijau :-Kr = 0,26 gr/N-Kk = 644,136 gr/N-Wi = 92,502

(data perhitungan disebutkan pada analisis data)

2. Analisa Data dan Pembahasan

a. Analisa Data

1.) Beras

Massa= 35 gr

t = 30detik

power mortar diasumsikan sama dengan power blender, maka

P = 400 watt = 400 Nm/s

Laju alir feed ( m ) =

massat

=35 gr30 s

=1 , 67 grs

Diameter awal (Xf) =0,58 cm = 0,0058 m

Diameter akhir (Xp) = 34 mesh = 400 μm=4,5 x 10−4 m

a) Mencari konstanta Rittinger (Kr)

E=Kr(1Xp

−1Xf )

Pm

=Kr (1Xp−1

Xf )4001 , 67

=Kr (14,5 x10− 4 −10 . 0058 )

14440 , 43=Kr (2222 ,22−172 , 41 )

Kr=14440 , 432049 , 8

Kr=5 , 97 grN

Page 10: Laporan Size Reduction

b) Mencari konstanta Kick (Kk)

Kk=Pm

x 1

ln (XfXp )

=4001 , 167

x 1

ln(0 , 00584,5 x 10−4 )

¿342 , 85x 10 , 276

¿1241 ,097 grN

c) Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan Hukum Bond

Pm

=Kb(√1db

−√1da )

Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm

=0 ,3162 Wi(√1db

−√1da )

4001 ,167 =0 ,3162 Wi(√1

4,5 x10−4 −√10 ,0058 )

342 , 85=0 , 3162 Wi ( 47 , 14−1, 313 )

Wi=342, 850 ,3162 x 45 , 82

¿23 , 66

2.) Kacang hijau

Massa= 35 gr

t = 30 detik

power mortar diasumsikan sama dengan power blender, maka

Page 11: Laporan Size Reduction

P = 400 watt = 400 Nm/s

Laju alir feed ( m ) =

massat

=35 gr30 s

=1 , 67 grs

Diameter awal (Xf) =0,44 cm = 0,0044 m

Diameter akhir (Xp) = 34 mesh = 400 μm=4,5 x 10−4 m

a) Mencari konstanta Rittinger (Kr)

E=Kr(1Xp

−1Xf )

Pm

=Kr (1Xp−1

Xf )4001 ,67

=Kr (14,5 x10−4 −10 . 0044 )

342 , 85=Kr (2222, 22−227 ,27 )

Kr=342 , 851994 , 94

Kr=0 , 171 grN

b) Mencari konstanta Kick (Kk)

Kk=Pm

x 1

ln (XfXp )

=4001 , 167

x 1

ln(0 , 00444,5 x 10−4 )

¿342 , 85x 12 ,28

¿150 , 81grN

Page 12: Laporan Size Reduction

c) Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan Hukum Bond

1.) Beras

Massa = 35 gr

t = 30 s

P = 400 watt = 400 Nm/s

Laju alir feed ( m) =

massat

=45120

=0 ,29 grs

Diameter awal ( Xf ) = 0,58 cm = 0,0058 m

Diameter akhir ( Xp ) = 150 mesh = 106 μm=1 ,06 x 10−4 m

Mencari konstanta Rittinger (Kr)

Pm

=Kb(√1db

−√1da )

Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm

=0 ,3162 Wi(√1db

−√1da )

4001 ,167 =0 ,3162 Wi(√1

4,5 x10−4 −√10 ,0044 )

342 ,85=0 ,3162 Wi ( 47 ,14−15 ,07 )

Wi=342,850 ,3162 x

32, 06

¿33 ,81

Page 13: Laporan Size Reduction

E=Kr(1Xp

−1Xf )

Pm

=Kr (1Xp−1

Xf )4000 ,29166

=Kr(11,06 x 10−4 −1

5,8 x 10−3 )¿ Kr ( 9433 ,96−172 ,41 )

Kr=0 ,291669261 , 548

Kr=0 ,14 grN

Mencari Konstanta Kick (Kk)

Kk=Pm

x1

ln(XfXp )

=4000 ,291

x1

ln(5,8 x10−3

1 ,06 x10−4 )¿1371 , 429 x 1

4 , 002

¿342 ,67 grN

Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan hukum Bond,

Page 14: Laporan Size Reduction

Pm

=Kb(√1db

−√1da )

Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm

=0 ,3162 Wi(√1db

−√1da )

4000 ,0203 =0 ,3162Wi(√1

1 , 06 x10−4 −√15,8 x 10−3 )

1371 , 429=0 ,3162 Wi (97 , 129−1 ,313 )

Wi=1371 , 4290 ,3162 x 95 ,816

Wi=45 , 261.) Kacang hijau

Massa = 35 gr

t = 150 s

P = 400 watt = 400 Nm/s

Laju alir feed ( m) =

massat

=45150

=0 ,2333 grs

Diameter awal ( Xf ) = 0,58 cm = 0,0044 m

Diameter akhir ( Xp ) = 150 mesh = 106 μm=1 ,06 x 10−4 m

Mencari konstanta Rittinger (Kr)

Page 15: Laporan Size Reduction

E=Kr(1Xp

−1Xf )

Pm

=Kr (1Xp−1

Xf )4000 ,29166

=Kr(11,06 x 10−4 −1

4,4 x10−3 )¿ Kr ( 9433 ,96−227 , 27 )

Kr=0 ,291669261 ,548

Kr=0 ,186 grN

Mencari Konstanta Kick (Kk)

Kk=Pm

x1

ln(XfXp )

=4000 ,291

x1

ln(4,4 x10−3

1 ,06 x10−4 )¿1371 , 429 x 1

3 , 725

¿460 ,09 grN

Menghitung nilai indeks kerja (Wi) dengan hukum Bond,

Page 16: Laporan Size Reduction

Pm

=Kb(√1db

−√1da )

Kb=0 ,3162 Widb=Xpda=XfPm

=0 ,3162 Wi(√1db

−√1da )

4000 ,0203 =0 , 3162Wi(√1

1 ,06 x10−4 −√14,4 x 10−3 )

1371 ,429=0 ,3162 Wi (97 , 129−15 ,07 )

Wi=1371,4290 ,3162 x82 ,053

Wi=66 ,07

Page 17: Laporan Size Reduction

Pembahasan

Pada praktikum size reduction ini digunakan dua variabel bahan yaitu

beras dan kacanng hijau. Bahanyang digunakan harus benar-benar kering karena

dalam proses size reduction ini sampel akan menerima panas akibat energi yang

dikeluarkan oleh alat size reduction yaitu mortar, jika sampel yang digunakan

masih mengandung air, maka akan terjadi penggumpalan saat proses

penghancuran sehingga akan menyulitkan pada tahap screening. Kemudian,

prinsipkerjadarialat size reduction yang digunakan, yaitu mortar,

adalahattrition/rubbing, yaitupenggerusan/penggesekan.

Massa masing-masing bahan yang pertama yaitu 35 gram, diameter beras

dan kacang hijau diukur menggunakan mistar dengan megukur lima sampel beras,

didapatkan diameter rata-rata beras sebesar 0,58 cm, dan kacang hijau sebesar

0,44 cm. Pengukuran diameter tersebut bertujuan untuk mengetahui ukuran awal

suatu sampel sebelum mengalami proses size reduction. Bahan tersebut kemudian

dihancurkan menggunakan mortar dan selanjutnya diayak dengan mengguanakan

saringan 34 mesh, dalam waktu 30 detik didapat produk beras 34 mesh sebanyak

95,45% sedangkan untuk kacang hijau didapatka produk sebesar 95,4%.

Selanjutnya yaitu menimbang kedua bahan masing-masing sebesar 45 gram,

kemudian dihancurkan menggunakan mortar selama 30 detik. Hasilnya disaring

dengan menggunakan saringan 34 mesh, dan didapatkan produk beras sebesar

89,6% dan kacang hijau sebesar 98,04%.

Langkah selanjutnya yaitu penghancuran dan pengayakan dengan

menggunakan saringan 150 mesh. Massa masing-masing bahan yaitu 35 gram.

Bahan tersebut dihancurkan secara bergantian selama 2 menit, bahan yang sudah

hancur kemudian disaring dengan menggunakan saringan 150mesh. Didapatkan

produk 150 mesh beras sebanyak 51,5% dan kacang hijau sebanyak 62,8%.

Dari penghancuran dan pengayakan kedua bahan tersebut, dapat

dibandingkan bahwa persen massa yang dihasilkan (yield) untuk sampel dengan

34 mesh yaitu sampel kacang hijau lebih besar dari beras dalam waktu 30 detik.

Page 18: Laporan Size Reduction

Sama halnya dengan menggunakan saringan 150 mesh, yield kacang hijau lebih

besar dari beras dalam waktu 2 menit. Salah satufaktor yang

mempengaruhihaltersebutadalahtingkatkekerasandankeringnyabahan.Berasmemp

unyaiteksturlebihpadatdankeras dibanding kacang hijau. Beras juga mengandung

kadar air lebih tinggi dibanding kacang hijau.

Apabiladilakukankominusidenganukuranpartikelawal, ukuranpartikelakhir,

alatsize reduction, dan power yang diberikansama, makakacang

hijauakanlebihcepathancurdanyield yang

dihasilkanlebihbanyakdibandingberasuntukwaktu size reduction yang sama pula.

Dilihatdarikebutuhanenerginya, saatbahanlebihsulituntukdihancurkan,

makakebutuhanenergiuntukmenghancurkanbahantersebutakanbertambah agar

bahandapatsegeradihancurkan. Dari percobaanini, dapatdikatakanbahwa power

yang

dibutuhkanuntukmenghancurkanbatubatamerahlebihsedikitdibandingkanberas.Sel

ainitu, saatmembandingkanjumlahyieldbatubatamerahdenganberas, maka mortar

dikatakankurangefisienuntukdigunakansebagaialatkominusiuntukberas.

Data yang didapat dari proses pengecilan ukuran batu bata dan beras

digunakan untuk menghitung konstanta Rittinger, Kick, dan Bond. Perhitungan

dengan ketiga hukum tersebut bertujuan untuk mengestimasi energi atau power

yang digunakan alat size reduction. Dari hasilperhitungan, yang mengguakan 34

meshpadaberas 35 gram dihasilkankonstantaRittinger (Kr) sebesar5,97 gr/N,

konstanta Kick (Kk)1241,09 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi) 23,66. Pada kacang

hijau 35 gram dihasilkan konstantaRittinger (Kr) sebesar0,17 gr/N, konstanta

Kick (Kk)150,36 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi) 33,81. Untuk bahan dengan massa

45 gram didpatkan nilai Kr, Kk, dan Wi sama dengan yang 35 gram.Sedangkan

penggunaan saringan 150 meshpadabahanberas, dihasilkankonstantaRittinger (Kr)

sebesar0,14 gr/N, konstanta Kick (Kk) 342,67 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi)

45,26 dan pada kacang hijau dihasilkan konstantaRittinger (Kr) sebesar0,14 gr/N,

konstanta Kick (Kk) 368,077 gr/N, dannilaiindekskerja (Wi) 52,85.

Page 19: Laporan Size Reduction

Kemudian, denganmenggunakankonstanta Rittinger (Kr), konstantaKick

(Kk), dan indekskerja (Wi) yang didapat, digunakanuntukmenganalisiskebutuhan

power padakasus yang diberikan.

Kasus :Analisis berapa power yang dibutuhkan untuk proses size reduction

padasuatupabrikTurabika yang inginmemproduksi kopi dengan diameter 250

mesh dan 150 mesh. Denganinputan 300 ton/jam dankonversi yang

diinginkanyaitu 80%.

Dengan menggunakan data praktikum yang sudah didapat.

1.) UntukSerbuk Kopi250 mesh

Hukum Rittinger

asumsi diameter rata-rata kopi = 0,65 cm

Diameter awal (Xf)= 0,0065 m

Diameter akhir (Xp)= 250 mesh =1 ,016 x10−4 m

Konstanta Rittinger = 0 , 171 gr

N

Laju alir feed ( m )

300 tonjam

|1000000 gr1 ton

| 1 jam3600 s

=27777 ,78 grs

m= 80% x 27777,78 gr/s

= 22222,224

Ditanya: Power ?

Jawab

Page 20: Laporan Size Reduction

E=Kr(1Xp

−1Xf )

Pm

=Kr (1Xp−1

Xf )P=Kr .m(1Xp

−1Xf )

P=0 ,171 x22222 ,224(11 , 016 x 10−4 −10 , 0065 )

P=3800 (9842 , 52−153 ,85 )P=3800 (9688 , 67 )

P=36816946 Nms

2.) UntukSerbuk Kopi150 mesh

Hukum Rittinger

asumsi diameter rata-rata kopi = 0,65 cm

Diameter awal (Xf)= 0,0065 m

Diameter akhir (Xp)= 150 mesh =1 , 693 x10−4 m

Konstanta Rittinger = 0 ,171 gr

N

Laju alir feed ( m )

300 tonjam

|1000000 gr1 ton

| 1 jam3600 s

=27777 ,78 grs

m= 80% x 27777,78 gr/s

= 22222,224

Ditanya: Power ?

Jawab

Page 21: Laporan Size Reduction

E=Kr(1Xp

−1Xf )

Pm

=Kr (1Xp−1

Xf )P=Kr . m(1Xp

−1Xf )

P=0 ,171 x22222 , 224(11 , 693 x10−4 −10 , 0065 )

P=3800 (5906 , 67−153 , 85 )P=3800 (5752 , 82 )

P=21860716 Nms

Page 22: Laporan Size Reduction

V. SIMPULAN DAN SARAN

a. Simpulan

1. Diameter awal rata-rata beras dan kacang hijauadalah0,58dan 0,44

cmsetelahdilakukan proses size reduction diperoleh diameter akhir450, dan 106

µm.

2. Reduction ratio yang didapatkanadalah 80 % untuk 34 mesh sedangkanuntuk 150

mesh < 80%.

3. Hukum Kick, Rittinger, dan Bond

dapatdiaplikasikanuntukmenghitungestimasikebutuhan power/energidarialatsize

reduction.

4. Dayaenergi yang digunakandalampercobaan size reduction sebesar 400 watt. Dan

untukstudikasus debit massa 300 ton/jam diperolehdaya yang dibutuhkanuntuk

150 mesh dengankonversi 80% sebesar21860716 Nm/sdaya yang

dibutuhkanuntuk 250 mesh denganvariabel yang samasebesar36816946 Nm/s

5. Faktor yang mempengaruhikebutuhanenergipada proses size

reductionberasdankacang hijauadalahtingkatkekerasanbahandanluasanpartikelbaru

yang dihasilkan.

b. Saran

1. Perhatikanbahan yang digunakan benar-benar kering, agar proses pengayakan

dapat mudah lolos.

2. Pastikan bahan yang digunakan memenuhi untuk proses size reduction.

3. Perhatikan efesiensi waktu dalam proses size reduction untuk masing-masing

bahan.

Page 23: Laporan Size Reduction

DAFTAR PUSTAKA

Perry, R.H., Green, D.W. 1999. Perry’s Chemical Engineers Handbook, edisi ke-

7. Mc Graw Hill Companies, Inc.

Mc. Cabe, W.L., Smith. J.C., Harriot.1993. Unit Operation of Chemical

Engineering, edisi ke-5. Mc. Graw Hill International Edition.Co. Ltd.

Singapore.

Geankoplis, C.J. 1993. Transport Process and Unit Operations, edisi ke-3.

Prentice-Hall, Inc. New Jersey, USA.

Sinnott, R. K. 2005. Coulson & Richardson, Chemical Engineering Design,

volume ke-6, edisi ke-4.Elsevier Butterworth-Heinemann, New York.