Ull Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26724...Hari ini Karn is Tanggal 10 Bulan...

124
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR YANG MELEKAT PADA TAX PA YER (WAJIB PAJAK) TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUN.AN (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Baru 2) ••• Ull I Oleh: Nama : Angga Munggara Han_· sman - -rn tt'rtn, ·,_" ____ NIM : '. 'i.J:"Q'T ....................... .. ,.,: .. ,.,,,._," ; k : ................. " llRUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGER[ SY ARrF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430 H/2009 ...........................

Transcript of Ull Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26724...Hari ini Karn is Tanggal 10 Bulan...

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FAKTOR YANG

MELEKAT PADA TAX PA YER (WAJIB PAJAK)

TERHADAP KEBERHASILAN PENERIMAAN

PAJAK BUMI DAN BANGUN.AN

(Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Baru 2)

••• Ull I

Oleh:

Nama : Angga Munggara Han_· sman --rn tt'rtn, ·,_" -·--~,_, ____ ~-""'-~""-~,..~t-J

NIM : 10308202933~~;.1 '. 'i.J:"Q'T ....................... .. ,.,: .. ,.,,,._," ; £:i'c.i.v..·:;.l>::[;k.~S'2s k lasHika~i : ................. "

llRUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSIT AS ISLAM NEGER[

SY ARrF HIDAY ATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009

...........................

ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR YANG

MELEl(A T P ADA TAX PA YER (WAJIB PAJAK) TERHADAP

KEBERHASILAN PENERIMAAN

PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)

(Studi Empiris Di Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru Dua)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh Angga Munggara Harisman

NIM: 103082029330

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Abdul Hamid, M.S. Afif Sulfa S.E.,Ak.,M.Si. NIP : 131 474 891

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAY A TULLAH

JAKARTA

Hari ini Karn is Tanggal 10 Bulan Dcsembcr tahun Dua ribu Scmbilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas Nama Angga Munggara Harisman, NIM : 103082029330 dcngan judul skripsi "Analisis Pengarull Faktor-Falitor Yang Melekat Pada Tax Payer (wajib Pajak)Terlladap Keberlzasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kenayoran Baru Dua). Memperhatikan kemampuan keilmuan dan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan llmu Sosial Univcrsitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, I 0 Desember 2009

Tim Penguji Ujian Skripsi

Ke tu a S.ekretaris

Prof. Dr. H. Abdul Hamid, MS NIP : 131.474.891

Afif Sulfa, S.E.,Ak.,M.Si.

Hari ini Rabu Tanggal 18 Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan telah

dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Angga Munggara Harisrnan NIM:

I 03082029330 dengan judul Skripsi "Analisis Pengarulz Faktor-Faktor Yang

Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terlladap Keberllasilan Pe11erimaa11 Pajak

Bumi Dan Ba11g1111a11 (Studi Empiris Pada Kantor Pelaya11a11 Pajak Pratama

Kebayoran Baru Dua) . Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Faknltas Ekonomi

dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 November 2009

Tim Pcnguji Ujian Komprehensif

Yessi Fitri, S.E., Ak., M.Si Ketua

Hepi P~1van, S , ., Ak.,.M.M Sekretaris

Dr. Yahya Hamja, MM Penguji Ahli

DAFT AR RIWA Y AT HID UP

I. IDENTIT AS PRIBADI 1. Nama Angga Munggara Harisman 2. Tempat & Tgl. Lahir Lebak, 30 Januari 1985 3. Tinggal di Bayah Baral 2 4. Alamal Batah Baral 2. Kee. Bayah, Kab. Lebak,

Ban ten 5. Telepon 081210007059

II. PENDIDIKAN I. SD SON Bayah Baral 2 2. MTS Daar El-Kutub Bayah 3. MA Daar El-Kulub Bayah

Ill. LATAR BELAKAN KELUARGA f. Ayah !ding Nazmudin S.Pdl 2. Tempal & Tgl. Lahir Majalengka, 7 Juli 1955 3. Alamat Desa Sukamurni, Kee. Maja,

4. Telepon

5. !bu 6. Tempat & Tgl. Lahir 7. Alam al

8. Telepon 9. Anak Ke dari

Kab. Majalengka, Jawa Barat 081384775288

Hal um Lebak, 3 Februari 1958 Bayah Baral 2, Kee. Bayah, Kab. Lebak, Banlen 0252 401154 Pertama dari 4 bersaudara

ABSTRACT

The objective of' this research have been understanding the influence of factors inherent in the tax payer (compulsory tax) to pay the tax Land and Building success and acceptance of Land and Building Tax Services Office in the Land and Building Tax Pratama .Jakarta Kebayoran Baru Dua.

Research was conducted by using regression linier to double with dummy variables, a sample of this research was 100 respondents to pay the Land and Building T{lx Services Ojjice in the Land and Building Jl1xes PraJoma Jok11rta Kebayoran Baru Dua. Sampling method used was the judgment sampling. Collecting data using the primary data is data taken directly.from the re.17J1mdents to the questionnaire technique.

Research results obtained in the partial test is the obligat01y tax on laws and regulations from Land and Building Tax and unite on the implementation of mandatory tax penalty fines Land and Building Tax sign(ficant effect on the success of the reception of Land and Building Tax. Awarnes of taxation, attitudes assessable development priorities of the government, edua1tion mandatory taxes, mandatory status of the house tax, income tax shall live long in the location object tax and income tax obligation to the heavy case load Land and Building Tax is not a significant effect on the success of the reception of Land and Building Tax.

Simultaneously the independent variables affect the success of the reception of Land and Building Ttu: as dependent variables.

Keywords: Factors that inherent on the Jax payer (obligatory t{lx), compliance, /{IX Revenue of Land {Ind Building.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara faktor­faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak) yang membayar Pajak Bumi dan Bangunan dengan keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda dengan variabel dummy, sampel penelitian ini sebanyak I 00 responden yang membayar Pajak Bumi dan Bimgunan di Kantor Pelayanan Pajak bumi dan Bangunan Pratama jakarta Kebayoran Baru Dua. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah judgemenl sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer yaitu data yang dian1bil langsung dari responden dengan teknik kuesioner.

Hasil penelitian diperoleh dalam pengujian seeara parsial adalah pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan Pajak Bumi dan Bangunan dan presepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda Pajak Bumi dan Bangunan berpengaruh signifikan terhadap keberhasifan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan. Kesadaran perpajakan, sikap wajib p:~jak terhadap prioritas pembangunan pemerintah, pendidikan wajib pajak, status rumah wajib pajak, lama tinggal wajib pajak di lokasi obejek pajak dan pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban Pajak Bumi dan Bangunan tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan.

Secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan sebagai variabel dependen.

Kata kunci: Faktor-faktor yang melekat pada tax payer (w:~jib pajak), kepatuhan, Keberhasilan Penerimaan pajak Bumi dan Bangunan.

KATA PENGANTAR

Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil'alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang

selalu memberikan rahmat dan cinta-Nya scrta semru1gat hidup untuk terus

mencari ridho-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada

Rasulullah Muhamad SAW, revolusioner dunia yllilg membawa umat manusia

dari jrunllil jahiliyah menuju jrunllil keselamatan, pemimpin dan publik figur kaum

yang beriman, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh umat yllilg setia.

Turwujudnya skripsi ini bukanlah merupakllil basil penulis pribadi, akllil

tetapi berkat adllilya bantuan baik moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis tidak lupa untuk menyampaikllil rasa terima kasih yang

sebesar-besamya kepada:

1. Bapak Abdul Hamid, H., Prof., Dr., MS, Dekan Fakultas ekonomi dan

Ilmu Sosial, selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan

waktunya dengan penuh kesabaran dllil keikhlasan memberikan segala hal

yang berharga dallli11 pembuatan skripsi ini.

2. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak .. M.Si, Ketua .lurusan Akuntansi, selaku dosen

pembimbing II yang telah banyak membantu penulis disela-sela

kesibukannya dengan penuh kesabaran.

3. Bapak Azam Jasin, Prof., Dr .. MBA, Penguji Ahli Sidllilg Skripsi yllilg

berkenan melullilgkan waktunya untuk menguji skripsi penulis dan

memberkan pelajaran berharga bagi penulis.

4. Bapak Yahya Hamja, MM, Penguji Ahli Tim PengLiji Ujian Komprehensif

yang berkenan meluangkan waktunya untuk mengi.;ji komprehensip dan

memberikan motivasi dan kesadaran penulis sebagai mahasiswa ekonomi.

5. !bu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi, Sekretaris Jurusan Akuntansi dan ketua Tim

Penguji Ujian Komprehensif dan menyadarkan penulis hidup dalam

kehidupan sosial masyarakat dan memberikllil pe!Bijaran berharga tentllilg

mekanisme belajar yang benar.

6. Bapak Hepi Prayudiawan. SE .. Ak., MM, Sekretaris Tim Penguji Ujian

Komprehensif yang meluangkan waktu mengajarnya tmtuk memehuni

tanggung jawabnya sebagai Tim Penguji untuk menguji komprehensif

penulis dan memberikan pelajaran tentang waktu yang begitu berharga

dalam melaksanakan tanggungjawab.

7. Untuk segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pendidikan dan inspirasi yang tak terhingga untuk bekal

pengabdian di masyarakat.

8. Kedua orang tua tercinta !ding Nazmudin S.Pdl dan Halum yang selalu

mendoakan di setiap sujudnya dan memberikan cinta serta kasih sayang

yang amat sangat besar dan menjaga anak-anaknya dalam jalan Islam serta

tak pemah lelah memberi semangat agar penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. A" sayang dan cinta Bapak dan Mamah .. Serta ketiga adik­

adikku Hafid Usman, Halida Zakiyah dan Havaz Fazrurrahman yang

selalu menjadi inspirasi dan selalu meberikan senyum-senyum yang penuh

wama bagi penulis untuk terus melangkah ke depan. Semangat terus

meraih cita-cila yaa ....

9. Perempuanku Vita Fitriyah yang menemani penui.is dari awal sampai

skripsi ini hadir ke tengah-tengah pembaca. Peran kamu sungguh berarti

dalam ruang kampus, semoga peran selalu berarti dalam ruang lairmya

esok hari. Semoga Allah meridhoi dan menjaga kita, amiiiin ....

10. My Best Friend, Ahmad "Cebhel" Nida, Abdul "Akim" Hakim, Rima

"Ceu' Ima" Yulianti dan Dini "Achuy" Pratiwi yang selalu menemani

kesedihan dan kebahagiaan juga memotivasi penulis untuk selalu

semangat berjuang. Dimanapun kita berada, kita tetap satu ...

11. Temen-temen kamar kostan, Ahmad "onta" Ilhan1 Syarif dan Gandhi

"mamo" Angelino, terima kasih sudah menjadi korban jail dan usil penulis

saat penulis sedang suntuk dan bete, it's all just a joke ... semangal yaa

Sob ... Temen-temen kostn, Veri "Veli" Andi terima kasih internet dan

Muhamad "ucen" Husen, terima kasih atas segala waktunya untuk

menemam penulis bercanda dan berdiskusi. Semangal terus ya kawan­

kawan. .. lbu-ibu kostn Nadya, Ayu, !ta dan lsma yang selalu memberikan

warna-warni yang indah di kostn. Semoga silaturahmi kit a letap terjaga ya

Buuu ...

12. Sahabat-sahabati PMII KOMFEIS seperjuangan, kakak-kakak senior Bang

Aki, Bang Kubil, Bang Alwi, Bang Hasyim, Bang Bewok, Bang Margi

dan Bang Helmi serta pandawa dan punggawa lainnya yang selalu

membimbing penulis dalam belajar berorganisasi. Love U all ... Adek-adek

tercinta yang ganteng-ganteng dan cantik-cantik Badru, Bembeng, Badri,

Buie, Galuh, Gita, Ute dan yang lainya, semangat terus mengkibarkan

bendera aswaja di kampus UJN tercinla ...

13. Teman-teman seperjuangan yang sudah lama kena! atau pun baru kenal,

terima kasih banyak atas segala suport n dukungan.

Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, atas

bantuan dan jasa-jasa yang telah terkorbankan untuk penulis mudah-rnudahan

Allah SWT akan senantiasa rnelimahkan rahmat clan cinta-Nya serta pahala yang

berlipat ganda dengan penuh keridhoan-Nya.

Wassalaamu'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Angga Munggara Harisrnan

DAFT AR ISi

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... .

Abstract ..................................................................................................... 11

A bstrak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . m

Kata Pengantar ......... .............................................................. ................... 1v

Daftar Isi . .. .. . . .. .. . ... . .. . .... ..... .. .. ....... ...... .. .. .. ... . ... ..... .. .. . .. .. .. . .. . .. . . . . . .. .. .... ... .... vn

Daftar Tabel . ........ .. . .. ..... .. .. ..... .... .... ... ... . . . . . .. . .. . .. . . .. .. ... .. . .. .. ... .. .. ................. x

Daftar Garn bar ......................................................... .................................. x1

Daftar lan1piran .......................................................................................... x11

BABI

BAB II

PENDAHULUAN

A. La tar Belakang ............................................................. .

B. Perumusahan Masalah ............................... .................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................... 9

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Perpajakan......................... .................... I I

I. Pengertian Pajak Dan Pajak Bumi dan Bangunan... 11

2. Dasar Hukum Dan Tujuan Undang-unclang PBB .... 14

3. Subjek Pajak............................................................. 15

4. Objek Pajak.............................................................. 15

5. Objek Pajak Yang Tidak Dikenakan PBB ............... 15

6. Tarif Pajak, Dasar Pengenaan Pajak Dan

Cara Menghitung PBB ............................................. 16

7. Sanksi Dan Denda PBB............................................ 17

8. Jangka Waktu Pembayaran ...................................... 19

9. Pem bagian Hasi !.......... ...... .. ... .. .. . . .... .. .. ...... ... .. ... ... ... 20

B. Konsep Dasar Tax Payer (Wajib Pajak)...................... 21

I. Pengertian Wajib Pajak............................................ 21

2. Faktor-faktor Yang Melekat Pada Wajib Pajak....... 21

a. Kesadaran Perpajakan ................... ..................... 21

BAB III

b. Pemahaman wajib Pajak Terhadap

Undang-undangPBB..................... .................... 22

c. Sikap Wajib Pajak Terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah................................ 22

d. Presepsi Wajib Pajak Tentang Pelaksanaan

Sanksi Denda PBB . ... . ............ .. ........ ....... .. . . ..... 23

e. Pendidikan Wajib Pajak..................................... 23

f. Pendapatan Wajib Pajak Terhadap Berat

Tidaknya Be ban PBB ....................................... 24

g. Lama Tinggal Wajib Pajak Di Lokasi

Objek Pajak...................................................... 24

h. Status Rumah Wajib Pajak................................. 25

C. Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan 25

D. Kerangka Pemikiran ..................................................... 31

E. Perumusan 1-lipotesis .................................................... 33

METODELOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 34

B. Metode Penentuan Sampel ............................................ 34

C. Metode Pengumpulan Data........................................... 35

I. Data Primer .......................................... .................... 35

2. Data Sekunder ..................................... ..................... 35

D. Metode Analisis Data.................................................... 35

I. Uji Validitas dan Realibilitas ................................... 36

2. Uji Asumsi Klasik .................................................... 39

a. Uji Normalitas Data............................................ 39

b. Multikolenearitas................................................ 39

c. Heterokedastisitas ............................................... 40

3. Analisis Regresi Berganda Variabel Dummy.......... 41

4. Uji Hipotesis............................................................. 43

a. Uji !..................................................................... 43

E. Operasional Variabel Penelitian .................................... 45

BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Jakarta Selatan 2 ........................................................... 50

I. Sejarah ................................................... ................... 50

2. Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik....................... 51

3. Struktur Organisasi................................................... 53

4. Tugas Dan Fungsi..................................................... 55

5. Sumber Daya Manusia ............................................. 56

B. Karakteristik Responden................................................ 58

I. Hasil Analisis Data Kualitatif .............. .................... 58

C. Uji Kualitas Data........................................................... 64

1. Uji Validitas ............................................................. 64

2. Uji Reliabilitas.......................................................... 68

D. Uji Asumsi Klasik ......................................................... 71

I. Uji Multikolenearitas................................................ 71

2. Uji Heterokedastisitas .............................................. 73

3. Uji Normalitas.......................................................... 73

E. Uji Hipotesis .................................................................. 75

I. Uji Koefisien Determinasi (R2) ..•...•.•.....•.••••.........•.• 75

2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy...... 76

3. Uji Statistik !.............................................................. 79

4. Uji Statistik Fisher (F) ............................................. 84

BABY KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan............................................... ..................... 86

B. lmplikasi Dan Saran ...................................................... 88

I. Implikasi .............................................. ..................... 88

2. Saran......................................................................... 89

Oaf tar Pustaka .......................................................................................... 90

Daftar Lampiran ...................................................................................... 92

DAFT ART ABEL

Nomor Keterangan Halaman

3.1 Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 47 4.1 Jenis Kelamin ................................................................................... 59 4.2 Usia Responden ................................................................................ 60 4.3 Pendidikan Wajib Pajak ................................................................... 61 4.4 Pekerjaan .......................................................................................... 61 4.5 Status Tempat Tinggal ..................................................................... 62 4.6 Lama Menempati Tempat Tinggal ................................................... 63 4.7 Pendapatan Wajib Pajak ................................................................... 63 4.8 Hasil Uji Validitas Kesadaran Perpajakan ....................................... 64 4.9 Basil Uji Validitas Pemahaman Wajib Pajak Terhadap

Undang-undang Dan Peraturan PBB ................................................ 65 4. IO Hasil Uji Validitas Sikap Wajib Pajak Terhadap

Prioritas Pembangunan Pemerintah ................................................. 66 4.11 Basil Uji Validitas Presepsi Wajib Pajak Tentang

Pelaksanaan Sanksi Denda PBB ...................................................... 67 4.12 Basil Uji Validitas Keberhasilan Penerimaan PBB ......................... 68 4.13 Basil Uji Reliabilitas Kesadaran Perpajakan ................................... 69 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Pemahan1an Wajib Pajak Terhadap

Undang-undang Dan Peraturan PBB ................................................ 69 4.15 Basil Uji Reliabilitas Sikap Wajib Pajak Terhadap

Prioritas Pembangunan Pemerintah ................................................. 70 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Presepsi Wajib Pajak Tentang

Pelaksanaan Sanksi Denda PBB ...................................................... 70 4.17 Basil Uji Reliabilitas Keberhasilan Penerimaan PBB. ..................... 71 4.18 Basil Uji Multikolinearitas ............................................................... 72 4.19 Basil Uji Regresi .............................................................................. 75 4.20 Hasil Uji t ......................................................................................... 76 4.21 Basil Uji t ......................................................................................... 79 4.22 Basil lJji F ........................................................................................ 84

DAFT AR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

4.1 Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Barn Dua ........................................................................ 55

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 73 4.3 Normal Probability 1'101... ........................................................................... 74

DAFT AR LAMPIRAN

Nomor Kctcrangan Halaman

I. Lembar Kuesioner ............................................................................ 92 2. Lcmbar Hasil Olah Data SPSS ......................................................... 97 3. Lembar Nilai Hasil Keusioner .......................................................... I 05

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Indonesia adalah sebuah negara paradoks, negara yang subur dan

kekayaan alamnya melimpah. lni merupakan anugerah dari Allah SWT untuk

pembangunan dan kesejahteraan negara dan rakyat Indonesia. Dalam BKKSI

(2001), salah satu tujuan pembangunan adalah untuk memacu pertumbuhan

ekonomi. Sedangkan pertumbuhan ekonomi digunakan sebagai alat ukur bagi

keberhasilan pembangunan. Peningkatan clan pemerataan pertumbuhan

ekonomi selanjutnya akan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah Indonesia harus memiliki kemarnpuan supaya dapat

mempercepat laju pembangunan serta memperbaiki stmktur pembiayaan dari

dalam negeri. Seperti yang dijelaskan oleh Bawazier (1995); Adriansyah

(2005), peran penerimaan dalam negeri akan terns ditingkatkan seoptimal

mungkin melalui sumber penerimaan negara terutarna penerimaan dari non

migas. Penerimaan dari non migas ini sebagian besar dari penerimaan pajak.

Mengingat urgensi pajak dalam menopang perjalanan clan kehidupan

negara, sejak awal kemerdekaan para pendiri negara telah menempatkan pajak

dalam konstitusi negara yang diamanatkan dalam pasal 23 ayat (2) UUD 1945

bahwa "segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan Undang-Undang",

sehingga dasar hukum pengenaan pajak di Indonesia telah kuat.

Pajak berfungsi budgeter-regulerend-social. Pajak bertimgsi budgeter

artinya pajak bersifat kontraksi terhadap dana masyarakat dan memberikan

kontribusi sebesar-besarnya untuk budge/ (APBN/APBD). Dengan prinsip

APBN berimbang dan dinamis yang dianut pemerintah, maka penerimaan

pajak di Indonesia harus selalu ditingkatkan. Hal ini dikaitkan dengan

kebutuhan investasi dalam negeri yang terns meningkat akibat proyek-proyek

pembangunan yang terns bertambah. Pajak berfimgsi regulerend artinya pajak

adalah instrumen untuk mengatur, mendorong atau menghan1bat pertumbuhan

pelaku-pelaku dan bidang-bidang ekonomi tertentu. Pajak berfungsi sosial

artinya pajak adalah instrnmen untuk mengurangi perbedaan si kaya dan si

miskin.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintah, pelayanan masyarakat dan

pembangunan pemerintah suatu negara pada hakekatnya mengemban tiga

fungsi utama yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi dan fungsi stabilisasi.

Fungsi alokasi yang meliputi sumber-sumber ekonomi dalam bentuk barang

dan jasa pelayanan terhadap masyarakat. Fungsi distribusi yang meliputi

kekayaan dan pendapatan masyarakat serta pemerataan pembangunan. Fungsi

stabilisasi yang meliputi stabilisasi pertaharian dan keamanan, stabilisasi

ekonomi dan moneter, dan lain-lain.

Fungsi distribusi dan stabilisai Iebih ditujukan pelaksanaannya oleh

pemerintah pusat, sedangkan fungsi alokasi lebih efektif dilaksanakan oleh

pemerintah daerah karena Iebih mengetahui akan kebutuhan dan standar

oelavanan terhadap masyarakatnya. Dengan demikian pembagian tiga fungsi

tersebut sangat penting sebagai landasan dalam penentuan dasar-dasar dana

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah secara

jelas dan tegas. Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada

daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan

desentralisasi. Dana perimbangan ini merupakan sumber pembiayaan yang

berasal dari bagian daerah yaitu dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea

Perolehan Hak atas Tanah clan Bangunan (BPHTB), penerimaan dari Sumber

Daya Alam (SDA), serta Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi

Khusus (DAK). Menurut Saragih (2003); Adria11syah (2005), yang

mengatakan bahwa dana perimbangan tersebut tidak dapat dipisahkan satu

sama lain, mengingat tujuan tersebut saling mengisi dan melengkapi.

Seperti yang dikatakan oleh Gunadi (1999); Adriansyah (2005), bahwa di

negara Indonesia yang kehidupan rakyat dan perekonomiannya sebagian besar

bercorak agraris, bumi termasuk perairan dan kekayaan alam terkandung

didalamnya mempunyai fungsi penting dalam membangun masyarakat yang

adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan lJlJD 1945. Oleh karena itu bagi

mereka yang memperoleh manfaat dari bumi dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya, karena mendapat suatu hak dari kenikmatan yang

diperolehnya kepada negara melalui pembayaran pajak.

Menurut Khadijah (2005), salah satu jenis pajak di Indonesia adalah pajak

bumi clan bangunan. Pajak bumi dan bangunan merupakan pajak yang

memiliki nilai rupiahnya tergolong kecil dibandingkan dengan jenis pajak

yang lain. walaupun demikian PBB, memiliki dampak yang lebih luas sebab

hasil penerimaan PBB dikembalikan untuk pembangunan daerah yang

bersangkutan. PBB merupakan sumber penerimaan pembangunan utama

pemerintah daerah dan PBB memiliki jumlah wajib pajak terbesar

dibandingkan pajak-pajak yang lain.

Pada tahun 1983 dan l 994, pemerintah mengadakan tax-reform

(pembaharuan pajak). Tax reform ini sangat penting karena bersifat konseptual

dan membuat sistem pajak Indonesia sederhana, mudah, adil dan berkepastian

hukum. Akibatnya sistem perpajakan saat ini mudah dipelajari, dipahami dan

dipatuhi. Reformasi perpajakan ini bertujuan mendorong keberhasilan

perpajakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pajak adalah tax law, tax

policy, tax administration dan tax payer. Di bandingkan dengan faktor-faktor

yang lain, faktor tax payer atau wajib pajak (WP) bersifat uncontrolable

(sistem kontrol tidak dapat dilakukan atau dilakukan dengan baik) bagi fiskus.

Faktor tax payer adalah faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak. Oleh

karena itu pengetahuan tentang faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak

merupakan input penting pada fiskus dan sangat berpern.n penting dalam setiap

upaya peningkatan keberhasilan pajak baik pajak pusat maupun pajak daerah.

Salah satu ukuran keberhasilan perpajakan yang sesuai dengan fungsi

budgeter pajak adalah keberhasilan penenmaan pajak (Collection success)

keberhasilan penenmaan pajak adalah jumlah pembayaran pajak sesuai

demrnn ookok ketetaoannva pada tahun yang bersangkutan. Kepatuhan wajib

pajak terbagi atas dua macam yaitu kepaluhan formal dm1 kepatuhm1 material.

Menurut Suhardito (1999); Khadijah (2005), bahwa kepatuhmi formal adalah

kepatuhmi wajib pajak dalmn menyampaikmi SPTnya. Sedmigkmi kepatuhmi

material adalah kepatuhan wajib pajak dalmn membayar pajak sesuai dengan

besarnya pajak terhutmig. Semakin tinggi tingkat kepatuhan WP semakin

tinggi keberhasilan perpajakmi.

Upaya peningkatan kepatuhmi perpajakan dapat melalui penyuluhan

perpajakan, seminar, diskusi, penataran, dmi penyelenggaran tax education

lainnya. Upaya tersebut dilakukmi oleh jajarmi Ditjen Pajak di tingkat pusat

maupun daerah, nmi1un dapat pula dilakukan oleh berbagai pihak seperti

konsultan pajak, lembaga pendidikan, lembaga swadaya masyarakat atau

pihak lain.

Pada penelitimi ini, penulis mencoba untuk mencari tahu apakah terdapat

pengaruh antara faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)

terhadap keberhasilmi penerimaml pajak bumi dmi bangunan. Penelitian ini

didasari oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khadijah (2005),

dengan judul "Pengaruh Karakteristik Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan

Penerimaml PBB". Data dianalisis dengan menggunaikan analisis deskriptif

dan regresi linier berganda, yang menghasilkan kesimpulan bahwa faktor

kesadarmi perpajakan pada wajib pajak wiraswasta berpengaruh terhadap

keberhasilmi penerimami Pajak Bumi dmi Bmigunan sedangkmi pada wajib

pajak non wiraswasta tidak berpengaruh.

Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Adriansyah (2005), dengan judul

"Pengaruh Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak

Bumi Dan Bangunan". Dengan menggunakan analisis deskriptif dan regresi

linier berganda, data diolah dengan menggunakan SPSS. Yang membuktikan

bahwa faktor tax payer berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB,

faktor-filktor ini meliputi faktor kesadaran perpajakan, rasio beda hitung, sikap

WP terhadap prioritas pembangunan, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi

denda PBB, pendapat WP tentang berat tidaknya beban PBB, pendidikan WP,

lama tinggal WP dilokasi objek PBB dan status rumah WP.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryadi (2006), dengan judul "Model

Hubungan Kausal Kesadaran, Pelayanan, Kepatuhan Wajib Pajak Dan

Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah

Jawa Timur". Data dianalisis dengan menggunakan metode Structural

Equation Modelling (SEM) dan Uji Beda Dua Rata-rata (t Test), yang

membuktikan bahwa Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan,

Karakteristik Wajib Pajak dan Penyuluhan Perpajakan tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja Penerimaan Pajak. Pelayanan Perpajakan, Kualitas

SOM dan Sistem Informasi Perpajakan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Penerimaan Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak, Penegakan Hukum dan

Kompensasi Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Penerimaan

Perpajakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suminar (1997), dengan judul "Analisis

Faktor-Faktor Sikap Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan

Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan (Studi Empiris di Kota Surabaya)".

Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yang membuktikan

bahwa sikap wajib pajak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan Pajak

Bumi dan Bangunan.

Adapun perbedaan penelitian 1111 dengan penelitian yang dilakukan oleh

Umi Khadijah adalah:

I. Objek penelitian

Pada penelitian sebelumnya objek penelitian dilakukan di Jakarta Barat,

sedangkan pada penelitian ini objek penelitian dilakukan di Jakarta

Selatan.

2. Variabel penelitian

Pada penelitian sebelumnya variabel penelitian yang digunakan terdapat 6

(enam) variabel yaitu: tingkat kesadaran wajib pajak, pemahaman WP

terhadap UU dan Peraturan Perpajakan PBB, sikap WP tentang prioritas

pembangunan, persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi denda, tingkat

pendidikan WP, lama tinggal WP dilokasi objek PBB. Sedangkan pada

penelitian penulis menggunakan 8 ( delapan) variabel yaitu: tingkat

kesadaran wajib pajak, pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan

Perpajakan PBB, sikap WP tentang prioritas pembangunan dan persepsi

WP tentang pelaksanaan sanksi denda. Dan variabel demografi yaitu:

tingkat pendidikan WP, lama tinggal WP dilokasi objek PBB, status

rumah wajib pajak dan pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya

beban PBB.

Berdasarkan ura1an diatas. penelitian ini mengambil judul "Pengaruh

Faktor-Faktor yang melekat pada Tax Payer (Wajib Pajak) terhadap

Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan" (Studi Empiris di

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua).

B. Perumusan Masalah

Faktor tax payer adalah faktor yang melekat pada WP PBB yaitu

demografi seperti faktor pendidikan WP, lama tinggal WP di lokasi objek

pajak PBB dan faktor lainnya yaitu tingkat kesadaran perpajakan WP,

pemahaman WP terhadap undang-undang dan peraturan perpajakan PBB,

sikap WP terhadap prioritas pembangunan daerah, persepsi WP tentang

pelaksanaan sanksi denda PBB, pendapatan WP terhadap berat tidaknya beban

PBB, status rumah WP. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut:

I. Apakah faktor tax payer berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan

PBB?

2. Apakah kesadaran perpajakan wajib pajak berpengaruh terhadap

keberhasilan penerimaan PBB?

3. Apakah pemahaman wajib pajak terhadap Undang-undang dan peraturan

PBB berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB?

4. Apakah sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan daerah

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB?

5. Apakah persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB

beroengaruh terhadao keberhasilan oenerimaan PBB?

6. Apakah pendidikan wajib pajak berpengaruh l<~rhadap keberhasilan

penerimaan PBB?

7. Apakah pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB?

8. Apakah lama tinggal wajib pajak di lokasi obje:k pajak berpengaruh

terhadap keberhasilan penerimaan PBB?

9. Apakah status tempat tinggal wajib pajak berpengaruh terhadap

keberhasilan penerimaan PBB?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

I. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh faktor-faktor yang

melekat pada lax payer (wajib pajak) terhadap keberhasilan

penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan.

b. Untuk mengetahui pengaruh tingkat kesadaran wajib pajak terhadap

keberhasilan penerimaan PBB.

c. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman WP terhadap UU dan

Peraturan Perpajakan PBB terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

d. Untuk mengetahui pengaruh sikap WP tentang prioritas pembangunan

terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

e. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan WP terhadap berat tidaknya

beban PBB.

f. Untuk mengetahui pengaruh persepsi WP tentang pelaksanaan sanksi

denda terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

g. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan WP terhadap

keberhasilan penerimaan PBB.

h. Untuk mengetahui pengaruh lama tinggal WP dilokasi objek PBB

terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi

berkembangnya ilmu pengetahuan khususnya bidang Akuntansi

perpaj akan.

b. Dapat dijadikan referensi bagi praktik perpajakan PBB, seperti

pembentukan model penyuluhan dan penagihan perpajakan.

c. Memberikan masukan kepada Direktorat Jenderal Pajak dan

pemerintah-pemerintah daerah berkenaan dengan upaya-upaya untuk

meningkatkan keberhasilan perpajakan.

BABB

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dasar Perpajakan

I. Pengertian Pajak dan Pajak Bumi Dan Bangunan

Banyak para ahli dalan1 bidang perpajakan yang memberikan

pengertian atau definisi pajak yang berbeda-beda, namun demikian

berbagai definisi tersebut mempunyai tujuan yang sama sehingga mudah

dipahami. Perbedaannya terletak pada sudut pandang yang digunakan

masing-masing pihak.

Beberapa pengertian dari pajak adalah sebagai berikut:

Menurut Adriani dalam Zain (2003:6)

"Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum (Undang Undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan".

Menurut Somerfeld Ray M, Andersen Herschel M. dan Brock Horace R.

dalam Zain (2003:6).

"Pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat dari pelanggaran hukum namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan".

Menurut Soemitro dalam Si ti Resmi (2003: l)

"Paiak adalah iuran rakvat kepada kas Negara berdasarkan Undang-

balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum".

Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ada 2 (dua) ha!

penting yang terdapat dalam pengertian pajak yaitu:

a. luran yang dapat dipaksakan. artinya iuran yang mau tidak mau harus

dibayar oleh rakyat yang dikenakan kewajiban membayar iuran

tersebut. Apabila rakyat atau wajib pajak tidak mau melaksanakan

pembayaran tersebut, maka wajib pajak yang bersangkutan dapat

dikenakan tindakan hukum oleh pemerintah berdasarkan Undang

Undang.

b. Tanpa psa timbal atau kontraprestasi atau imbalan langsung yang

dapat ditunjukkan, mengandung arti bahwa wajib pajak yang

membayar iuran kepada negara tidak ditunjukkan secara langsung

imbalan apa yang diperolehnya dari pemerintah atas pembayaran iuran

tersebut.

Dari berbagai definisi tersebut diatas, baik pengertian secara ekonomis

(pajak sebagai pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah)

atau pengertian secara yuridis (pajak adalah iuran yang dapat dipaksakan)

dapat ditarik kesimpulan tentang ciri-ciri yang terdapat dalam pengertian

pajak adalah sebagai berikut:

a. Pajak dipungut oleh negara baik oleh pemerintah pusat maupun untuk

pemerintah daerah berdasarkan alas Undang Undang serta aturan

pelaksanaannya.

b. Pemungutan pajak mengisyaratkan adanya alib dana (sumber daya)

dari sektor swasta (wajib pajak membayar p~iak) ke sektor negara

(pemungut pajak/administrator pajak).

c. Pemungutan pajak diperuntukkan bagi keperluan pembiayaan umum

pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan, baik rutin

maupun pembangunan.

d. Tidak dapat ditunjukkan adanya imbalan (kontraprestasi) individual

oleh pemerintah terhadap pembayaran pajak yar1g dilakukan oleh para

wajib pajak.

e. Selain fungsi budgeter (anggaran), pajak juga berfungsi sebagai alat

untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan

ekonomi dan sosial (fungsi mengatur/regulatif).

Sedangkan definisi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) menurut

Tjahjono (2003 :345), yang mendefinisikan PBB adalah pajak yang

dikenakan atas obyek pajak bumi dan bangunan yang diatur pengenaannya

berdasarkan Undang Undang nomor 12 tahun 1985 sebagaimana telah di

ubah dengan Undang Undang nomor 12 tahun 1994 tentang Pajak Bumi

dan Bangunan. Yang dimaksud dengan bumi disini adalah permukaan

bumi dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Perrnukaan bumi meliputi

tanah dan perairan, pedalaman (terrnasuk rawa-rawa, tambak pengairan)

serta laut wilayah Republik Indonesia. Sedangkan bangunan adalah

konstruksi teknik yang ditanam/dilekatkan secara tetap pada tanah

dan/atau perairan untuk tempat tinggal, tempat usaha dan tempat yang

diusahakan. Tcrmasuk dalam pengertian bangunan adalah hotel, pabrik,

_jalan tol, kolam renang, pagar mewah, tempat olahraga, tanian mewah,

galangan kapal, dem1aga dan fasilitas lain yang memberikan manfaat.

Pajak bumi dan bangunan adalah pajak yang dikenakan (objeknya)

atas nilai jual bumi dan bangunan. Termasuk pajak atas kekayaan, wealth

taxes, pajak objektif karena dikenakan terhadap "kekayaan" dalam bentuk

tanah dan bangunan.

2. Dasar hukum dan tujuannya undang-undang PBB

Pemungutan pajak bumi dan bangunan (PBB) didasarkan pada Undang

Undang nomor 12 tahun 1985 tentang pajak bumi dan bangunan

sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 12 tahun 1994.

Tujuan ditetapkannya Undang Undang PBB antara lain:

a. Menyederhanakan peraturan perundang-undangan pajak sehingga

mudah dimengerti oleh rakyat.

b. Memberi dasar hukum yang kuat pada penguatan pajak atas harta tak

bergerak, menyerasikan pajak atas harta tak bergerak di semua daerah

dan menghilangkan simpang siur.

c. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat sehingga

masyarakat mengetahui sejauh mana hak dan kewajibannya.

d. Menghilangkan pajak ganda yang terjadi sebagai akibat berbagai

undang-undang pajak yang sifatnya sama.

e. Memberikan penghasilan kepada daerah yang sangat diperlukan untuk

menegakkan otonomi daerah dan untuk pemban:~unan daerah.

f. Menambah penghasilan bagi daerah

3. Subjek pajak

Subjek pajak adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai

suatu hak atas bumi, dan atau memperoleh manfaat atas bumi, dan atau

memiliki menguasai, dan atau memperoleh manfaat atas bangunan.

Dengan demikian, subjek pajak tersebut diatas menjadi wajib pajak PBB.

4. Objek pajak

Objek pajak adalah bumi dan atau bangunan. P·~ngertian bumi adalah

permukaan bumi dan tubuh bumi yag ada di bawahnya, sedangkan

bangunan adalah kontruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara

tetap pada tanah atau perairan.

5. Objek pajak yang tidak dikenakan PBB

Kategori objek pajak yang tidak dikenakan PBB adalah objek pajak

yang:

a. Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum di bidang

ibadah, sosial, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang

tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.

b. Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, atau sejenis dengan

itu.

c. Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman

nasional, tanah penggembalan yang dikuasai oleh desa, dan tanah

negara yang belum dibebani suatu hak.

cl. Digunakan oleh perwakilan cliplomatik, konsulat berclasarkan atas

perlakuan timbal balik.

e. Digunakan oleh baclan atau perwakilan organisasi internasional yang

clitentukan oleh menteri keuangan.

6. Tarif Pajak, Dasar Pengenaan clan Cara Menghitung PBB

a. Tarif Pajak

Tarif Pajak Bumi clan Bangunan yang clikenakan atas Objek Pajak

Bumi clan Bangunan sebesar 0,5%.

b. Dasar pengenaan clan cara menghitung PBB

Dasar Pengenaan Pajak aclalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP) yang

clitetapkan serenclah-renclahnya 20% clan setinggi-tingginya I 00% clari

Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

Besarnya persentase NJOP ditetapkan clengan Peraturan

Pemerintah No. 46 Tahun 2000 Tanggal 26 Juni 2000 yang

cliberlakukan mulai tahun pajak 200 I yaitu:

1) Sebesar 40% clari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

a) Objek Pajak Perkebunan

b) Objek Pajak Kehutanan

c) Objek Pajak Lainnya

Apabila NJOP Rp 1.000.000.000,- atau lebih.

2) Sebesar 20% dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

1) Objek Pajak Pertambangan

2) Obiek Paiak Lainnva

Apabila NJOP kurang dari Rp 1.000.000.000,­

Cara menghitung Pajak Bumi dan Bangunan:

PBB Terutang = Tarif Pajak x % NJKP x NJOP untuk Perhitungan Pajak

7. Sanksi dan Denda PBB

Sanksi PBB ada 2 jenis, yaitu:

a. Sanksi Administrasi

Sanksi administrasi dikenakan terhadap:

I) Wajib pajak yang tidak menyampaikan SPOP walaupun telah

ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi adrninistrasi berupa denda

sebesar 25% dihitung dari pokok pajak.

2) Wajib pajak yang berdasarkan hasil pemeriksaaan atau keterangan

lain temyata jumlah pajak yang terhutang lebih besar dari jumlah

pajak yang dihitung berdasarkan SPOP, maka selisih pajak tersebut

ditambah/dikenakan sanksi administrasi berupa denda sebesar 25%

dari selisih pajak yang terhutang.

3) Wajib pajak tidak membayar atau kurang membayar. Pajak yang

tehutang pada saat jatuh tempo pembayarannya dikenakan sanksi

administrasi berupa denda sebesar 2% sebulan yang dihitung dari

saat jatuh tempo sampai dengan hari pernbayaran untuk jangka

waktu paling lama 24 bulan.

b. Sanksi Pidana

Sanksi oidana diatur sebagai berikut:

I) Barang siapa karena kealpaanya:

a) Tidak mengembalikan/menyampaikan SPOP kepada Direktorat

Jendral Pajak.

b) Menyampaikan SPOP tetapi 1smya tidak benar atau tidak

lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar.

Sehingga menimbulkan kerugian pada ne:gara, dipidana dengan

pidana kurungan selama-lamanya 6 bulan atau denda setinggi­

tingginya sebesar 2 kali pajak yang terhutang .

2) Barang siapa dengan sengaja:

a) Tidak mengembalikan/menyampaikan SPOP kepada Direktorat

J endral Pajak.

b) Menyampaikan SPOP, tetapi 1smya tidak benar atau tidak

lengkap dan atau melampirkan keterangan yang tidak benar.

c) Memperlihatkan surat palsu atau dipalsukan atau dokumen lain

yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar.

d) Tidak memperlihatkan atau tidak meminjamkan surat atau

dokumen lainnya.

e) Tidak menunjukan data atau tidak menyampaikan keterangan

yang diperlukan.

Sehingga menimbulkan kerugian pada n•egara, dipidana dengan

pidana penjara selama-lamanya 2 tahun atau denda setinggi­

tingginya sebesar 5 kali pajak yang terhutang.

3) Terhadap bukan wajib pajak yang bersangkulan yang melakukan

tindakan sebagaimana dimaksud pada angka 2) poin:

a) Tidak memperlihatkan atau tidak merninjamkan surat atau

dokumen lainnya.

b) Tidak menunjukan data atau tidak menyampaikan keterangan

yang diperlukan.

Dipidana dengan kurungan selama-lamanya I tahun atau denda

setinggi-tingginya Rp. 2.000.000.

Pengertian bukan wajib pajak diatas adalah pejabat yang

bertugas dan pekerjaanya berkaitan langsung atau ada

hubungannya dengan objek pajak atau pihak lainnya. Ancaman

pidana pada angka 2) dilipatkan dua apabila seseorang melakukan

lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat I tahun,

terhitung sejak selesainya menjalani sebagian atau seluruh pidana

penjara yang dijatuhkan atau sejak dibayamya denda. Selanjutnya

tindak pidana tidak dapat dituntut setelah lampau I 0 tahun sejak

berakhimya tahun pajak yang bersangkutan.

8. Jangka Waktu Pembayaran

Jangka waktu pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan diatur sebagai

berikut:

a. Wajib pajak yang telah menerima SPPT hams melunasi Pajak terutang

berdasar SPPT selambat-lan1batnya 6 bulan sejak tanggal diterimanya

SPPT tersebut.

b. Wajib pajak yang telah menenma Surat Ketetapan Pajak harus

melunasi pajaknya selambat-lambatnya

diterimanya Surat Ketetapan Pajak tersebut.

bulan sejak tanggal

c. Wajib pajak yang telah menerima Surat Tagihan Pajak atas sanksi

administrasi berupa denda sebagai akibat W<ijib Pajak tidak atau

kurang membayar pajak terutang pada saat jatuh tempo pembayaran,

harus melunasi utangnya selambat-lan1batnya l. bulan sejak tanggal

diterimanya Surat Tagihan Pajak tersebut.

9. Pembagian Hasil

Hasil Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan merupakan penerimaan

negara yang dibagi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

dengan lmbangan pembagian sekurang-kurangnya 90% untuk Pemerintah

Daerah Tingkat II dan Pemerintah Daerah Tingkat I sebagai pendapatan

daerah yang bersangkutan, sedangkan sisanya I 0% merupakan bagian

Pemerintah Pusat. Dengan memperhatikan pembagian tersebut terlihat

bahwa basil Penerimaan PBB diarahkan untuk kepentingan masyarakat di

Daerah Tingkat II.

Hasil pembagian PBB dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur

daerah yang bersangkutan. Pembagian ini diharapkan akan merangsang

masyarakat didaerah untuk memenuhi kewajibannya membayar pajak,

sebagai realisasi kegotongroyongan yang pada akhirnya akan

meningkatkan kesejahteraan rakyat didaerah dan juga layanan pemerintah

keoada masyarakat. Seperti yang dikatakan oleh Soetrisno (1994);

Khadijah (2005) yang mengatakan bahwa terrnasuk pembangunan

infrastruktur dapat mempengaruhi ketaatan pembayaran pajak wajib pajak

PBB khususnya wajib pajak PBB perkotaan.

B. Konsep Dasar Tax Payer (Wajib Pajak)

1. Pengertian Wajib Pajak

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yarlg menurut ketentuan

peraturan undang-undang perpajakan clitentukan untuk melakukan

kewajiban perpajakan, termasuk pemungut atau pemotong pajak tertentu.

2. Faktor-Faktor yang Melekat Pada Wajib Pajak (Fax Payer)

a. Kesaclaran perpajakan

Kesadaran perpajakan adalah suatu sikap terhadap fungsi pajak

yaitu fungsi Budge/air yang artinya pajak merupakan salah satu

sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik

rutin maupun pembangunan dan fungsi regu/erend yang artinya pajak

sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah

dalam bidang sosial dan ekonomi dan mencapai tujuan-tujuan tertentu

di luar biclang keuangan, berupa konstelasi komponen kognitif, afektif

dan konatif, yang berinteraksi clalam memahami, merasakan clan

berperilaku terhadap makna dan fungsi pajak. Kesadaran perpajakan

berkonsekuensi logis untuk para wajib pajak agar mereka rela

memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaar1 fungsi pajak dengan

cara membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu clan tepat

jumlah. Keberhasilan perpajakan sangat diten1ukan oleh kesadaran

perpajakan wajib pajak.

b. Pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan peraturan

perpajakan PBB

UU, PP, KEPPRES, Kep. Menkeu dan SE Dirjen Pajak yang

secara jelas mengatur perhitungan PBB. Pemerintah telah melakukan

perubahan peraturan PBB dalan1 ha! untuk penyederhanaan maupun

penyesuaian perhitungannya agar wajib pajak dapat lebih memahami

dalam memenuhi kewajiban membayar pajak. Perilaku wajib pajak

terhadap kesederhanaan dan daya jangkau hukum pajak akan

mempengaruhi perilaku wajib pajak dan keberhasilan perpajakan.

Pemahaman wajib pajak terhadap UU dan Peraturan Perpajakan PBB

berfungsi karena ini merupakan elemen kognitif dari sikap wajib pajak

terhadap UU dan Peraturan Perpajakan PBB dan sikap wajib pajak

mempengaruhi perilaku perpajakan wajib pajak dan akhimya perilaku

perpajakan mempengaruhi keberhasilan perpajakan.

Wajib pajak yang memperoleh pengetahuan dan informasi

perpajakan yang memadai cenderung lebih patuh daripada yang kurang

mendapatkan pengetahuan dan informasi perpajakan.

c. Sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah.

Menurut Wiranata (1995); Adriansyah (2005) mengatakan bahwa

hasil penerimaan PBB dipergunakan untuk pembangunan infra­

struktur daerah yang bersangkutan, tetapi karena terbatasnya dana

maka pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan secara bertahap

sesuai dengan skala prioritas pemerintah daerah yang bersangkutan.

Kenaikan penerimaan PBB dapat disebabkan karena akibat adanya

penbangunan prasarana baru di suatu daerah.

d. Persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB

Undang-undang dan peraturan secara garis besar berisikan hak dan

kewajiban, tindakan yang diperkenankan dan yang tidak

diperkenankan oleh masyarakat. Sanksi PBB yang banyak diterapkan

adalah denda. Masyarakat akan mematuhi pcmbayaran PBB, bila

memandang sanksi denda PBB tersebut dilaksanakan secara lugas,

konsisten dan mampu menjangkau para pelanggar.

e. Pendidikan wajib pajak

Menurut Soebroto (1994); Suminar (2000), mengatakan bahwa

keberhasilan perpajakan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pendidikan

masyarakat. Pendidikan adalah salah satu elemen sikap WP yang

berpengaruh terhadap keberhasilan perpajakan. Agar masyarakat

memiliki kesadaran tinggi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan,

masyarakat harus tahu lebih dahulu tentang pajak. Tahu apa itu pajak,

tahu mengapa harus membayar pajak, tahu sifat dari pajak, tahu

ketentuan perundang-undangan perpajakan, tahu bagaimana cara

menghitung pajak, tahu bagaimana cara rnembayar pajak dan

sebagainya. Namun tidak berarti bahwa tidak semua masyarakat harus

menjadi ahli perpajakan, tetapi minimal hams tahu hal-hal yang

mendasar tentang perpajakan.

Setelah mengetahui hal-hal yang mendasar tentang perpajakan,

selanjutnya diharapkan akan tumbuh kesadaran di dalam masyarakat

untuk membayar pajak. Karena ada sebagian WP yang tidak

membayar pajak, belum tentu WP tersebut tidak mau membayar pajak.

Bisa jadi WP tidak tahu bagaimana cara membayar pajak dan

bagaimana cara menghitungnya.

f. Pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB

Tarifpajak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam

kesadaran dan kepatuhan wajib pajak. Tarif pajak yang terlalu tinggi

akan menimbulkan beban yang terlalu berat bagi wajib pajak. Beban

pajak yang terlalu berat akan membuat wajib pajak tidak mampu

membayamya karena beban pajak dibayar dari penghasilan wajib

pajak. Oleh karena itu derajat penghasilan WP akan mempengaruhi

tingkat keberhasilan penerimaan PBB.

g. Lama tinggal wajib pajak di lokasi objek pajak F'BB

Semakin lama wajib pajak bertempat tinggal di lokasi yang

menjadi objek pajak PBB maka akan meningkat pula nilai jual tanah

dan rumah yang bersangkutan sehingga PBB yang dikenakan dapat

ditingkatkan sesuai dengan nilai tanah dan bangunan yang besar. PBB

adalah pajak objektif/kebendaan yang artinya penetapan pajak tidak

melihat kemampuan ekonomis subjek pajak, Daftar Himpunan

Ketetapan Pajak (DHKP), buku induk PBB, tidak membedakan WP

badan/perusahaan dengan WP Nir-Badan/perusahaan tetapi

membedakan WP berdasarkan luas, klasifikasi, lokasi obyek pajak dan

Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP).

h. Status rumah wajib pajak

Selain menghasilkan penenmaan negara, pemungut PBB juga

dapat meningkatkan efesiensi pembangunan tanah dan bangunan.

Pemikiran ini didasarkan oleh suatu logika bahwa pemilik tanah dan

bangunan akan berusaha untuk mengurangi beban pajak yang harus

dibayar dengan cara meningkatkan hasil dari tanah atau bangunan

miliknya, misalnya dengan disewakan atau dikontrakan.

C. Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan

Keberhasilan penerimaan PBB diukur dengan melihat seberapa besar

wajib pajak mematuhi Undang-Undang pajak dalam ha! ini mengenai

ketepatan waktu wajib pajak membayar PBB atau yang biasa disebut

kepatuhan pajak.

Pengertian kepatuhan menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah sifat

patuh, ketaatan. Menurut Gunadi dalam Marliyah (2003: 19), mendefinisikan

kepatuhan pajak (tax compliance) adalah wajib pajak yang mempunyai

kesediaan untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan aturan yang

berlaku tanpa perlu dilakukan pemerikasaan, investigasi, peringatan ataupun

ancaman dan penerapan sanksi baik hukum maupun administrasi.

Menurut Sumitro dalam Harahap (2004) dalam Marliyah (2006: 19), secara

umum teori tentang kepatuhan dapal digolongkan dalam teori paksaan (dwang

theory) dan teori konsensus. Menurut teori paksaan, orang mematuhi hukum

karena adanya unsur paksaan dari kekuasaan yang bersifat legal dan penguasa.

Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa paksaan fisik yang merupakan

monopoli penguasa adalah dasar untuk terciptanya suatu ketertiban sebagai

tujuan dan hukum. Menurut teori ini, unsur sanksi merupakan faktor yang

menyebabkan seseorang mematuhi hukum.

Sedangkan bagi teori konsensus, dasar ketaatan hukum terletak pada

penerimaan masyarakat terhadap sistem hukwn, yaitu :;ebagai dasar legalitas

hukum. Teori inilah yang sejalan dengan upaya mewujudkan kepatuhan

sukarela wajib pajak. Menurut Harahap (2004) dalam Fitriyah (2007:32),

menyatakan kepatuhan hukum ditinjau dari segi deni,jat kualitatifnya dapat

dibedakan dalam tiga proses:

1. Compliance

Suatu kepatuhan yang didasarkan pada harapan akan adanya suatu imbalan

dan sebagai usaha untuk menghindarkan diri dari hukum yang mungkin

akan dijatuhkan. Pada tahapan ini orang membayar pajak karena takut

dihukum bila orang itu menyembunyikan pajak atau tidak membayar

pajak. Seseorang membayar pajak bukan didasarkan pada kesadaran akan

pentingnya pajak bagi negara dan dirinya melainkan didasarkan berat

tidaknya hukuman yang akan diterimajika tidak membayar pajak.

2. Identification

Orang membayar pajak didorong karena rasa senang dan hormat pada

tugas pemerintah, khususnya petugas pajak. Bila pegawai negeri

khususnya petugas pajak dapat berbuat secara simpatik, jujur, penolong,

dan adil. Maka orang akan bergairah untuk membayar pajak.

3. Internalization

Pada tingkat ini, orang membayar pajak karena sadar bahwa pajak itu

memang berguna untuk pribadi maupun masyarakat luas. Dalam tingkatan

ini orang sudah menginternalisasikan norma hidup bersama yang memang

memerlukan pajak untuk kepentingan bersama.

Salah satu keberhasilan perpajakan adalah keberhasilan penerimaan pajak

yang diakibatkan oleh tingginya tingkat kepatuhan Wajib Pajak. Oleh karena

itu semakin tinggi tingkat kepatuhan WP, semakin tinggi pula tingkat

keberhasilan penerimaan pajak, dan akan mengakibatkan semakin tinggi

keberhasilan penerimaan pajak. Sedangkan kiteria wajib pajak yang patuh,

antara lain:

I. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang

(SPPT).

2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali telah

memperoleh izin untuk mengawasi atau menunda pembayaran pajak.

3. Tidak pernah dijatuhi hukuman karena melakukan tindak pidana dibidang

perpajakan dalam jangka waktu l 0 tahun terakhir.

[·~·····-· .. ··--·-·.·-·. ·--. -. --. ---······~ ..... --···1 PEfH"U~;T"" ,\f\N UTAMA

UIN SYl\hiU JAf<ARTA ---------------·~-'

4. Dalam laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan

Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), pendapat hams wajar

tanpa syarat atau wajar dengan pengeeualian, sepanjang pengecualian

tersebut tidak mempengamhi laba-mgi fiskal.

Terdapat 2 indikator dalam mengukur kepatuhan perpajakan antara lain:

a. Pemeriksaan Pajak

Tujuan pemeriksaan adalah untuk mengUJI kcpatuhan wajib pajak

dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Menurut Broto Diharjo

dalam Marliah (2006:23), menjelaskan bahwa pada urnurnnya masyarakat

cenderung meloloskan diri dari kewajiban perpajakannya. Dalam hal ini

terdapat dua faktor utama dalam usaha tersebut, yaitu:

I) Perlawanan pasit: merupakan produk dari ketidaktahuan

masyarakat tentang pengetahuan perpajakan. Masyarakat secara

tidak sadar melakukan suatu perlawanan dalam bentuk tidak

membayar pajak. Dalam perlawanan pasif ini tidak terlihat adanya

unsur kesengajaan dari masyarakat untuk menghidari pembayaran

pajak apalagi menghambatnya. Mereka ti,dak tahu untuk apa,

bagaimana, kapan, dan kepada siapa pajak hams dibayarkan.

2) Perlawanan aktif, meliputi semua usaha dan perbuatan, yang secara

langsung ditujukan terhadap fiskus dan bertujuan untuk

menghindari pajak. Perlawanan ini justm dilakukan oleh mereka

yang mengetahui peraturan clan permainan pajak dengan baik.

Sementara itu cara-cara perlawanan aktif yang ada dapat dibedakan

atas:

I) Penghindaraan dari pajak (tax avoidance), pembayaran pajak

dengan mudah dapat dihindari dengan tidak melakukan perbuatan

yang memberi alasan untuk dikenakan pajak, yaitu dengan

meniadakan atau tidak melakukan hal-hal yang dapat dikenakan

pajak.

2) Penyelundupan pajak, apabila penghindaran dari pajak tidak dapat

dilaksanakan, maka wajib pajak akan menggunakan usaha dengan

cara lain yang disebut pengelakan pajak. Pengelakan itu

merupakan pelanggaran undang-undang dengan maksud

melepaskan diri dari pajak atau mengurangi dasarnya.

3) Melalaikan pajak, yaitu menolak pajak-pajak yang telah ditetapkan

dan menolak memenuhi formalitas-formalitas yang harus dipenuhi

olehnya.

b. Penegakan Hukum

Tujuan penegakan hukum adalah untuk memberikan keadilan dan

kepastian hukum sehingga wajib pajak akan taat, patuh dan disiplin

dalam membayar pajak. Kesadaran hukum m<~rupakan suatu proses

dan sikap yang berpangkal pada pengetahuan dan pengertian tentang

hukum. Atas dasar nilai-nilai yang dihayati seseorang, kemudian

timbul sikap terhadap hukum yang bermuara pada tingkah laku sesuai

dengan makna dan fungsi hukum.

Tingkah laku hukum warga masyarakat tidak lain merupakan

manifestasi dari kesadaran hukumnya yang berkaitan dengan nilai-nilai

dan sikap hubungannya dengan fungsi hukum dalam membayar Pajak

Bumi dan Bangunan. Kesadaran hukum merupakan konsep abstrak

dalam diri manusia sehingga sulit untuk diberi perumusan. Salah satu

perumusan yang dapat dijadikan pegangan mempunyai empat

indikator kesadaran hukum, yaitu:

I) Pengetahuan tentang peraturan-peraturan hukum (Law

Awareness)

2) Pengetahuan tentang 1s1 peraturan-peraturan hukum (Law

Acquitance.1~

3) Sikap terhadap peraturan hukum (Legal Allilude)

4) Pola-pola perkelakuan hukum (Legal Behavior)

Setiap indikator menunjukan tingkat kesadaran hukum tertentu,

mulai dari yang terendah sampai pada tingkat kesadaran hukum yang

tertinggi. Dengan adanya indikator-indikator tersebut dapat diketahui

apa sesungguhnya yang merupakan kesadaran hukum.

Indikator pengetahuan tentang hukum/pcraturan tidak terlalu

relevan bagi konsepsi kesadaran hukum. Walaupun adanya

pengetahuan tersebut menyempurnakan taraf kesadaran hukum, karena

taraf pengetahuan hukum tidak berpengaruh terhadap pengetahuan

tentang isi aturan hukum. Jadi pengetahuan hukum tidak berpengaruh

terhadao tinggj rendahnva kesadaran hukum.

Faktor-faktor yang lebih pokok dari kesadaran lrnkum adalah

pengetahuan tentang isi peraturan yang di satu pihak mempengaruhi

sikap hukum dan perilaku hukumnya. Hal ini dikarenakan pengetahuan

tentang isi peraturan terjadi karena proses internalisasi dan proses

limitasi terhadap pola perilaku pejabat hukum dan menyangkut nilai

yang berlaku.

Dari keterangan diatas, hukum merupakan kongkretisasi dari pada

sistem nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Suatu keadaan yang

diciptakan adalah kesesuaian antara hukum dengan sistem nilai-nilai

harus diikuti dengan perubahan hukum atau dilain pihak hukum harus

dapat dipergunakan sebagai saran untuk mengadakan perubahan pada

sistem nilai-nilai tersebut. Dengan demikian masalah kesadaran hukum

sebetulnya masalal1 nilai-nilai. Maka kesadaran hukum adalah

konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, tentang keserasian

antara ketertiban dengan ketentraman yang dikehendaki atau

sepantasnya.

D. Kerangka Pemikiran

Faktor-faktor yang melekat pada WP dalam penelitian ini merupakan

variabel bebas. Faktor-faktor yang mempengaruhi adalah faktor demografi

yaitu faktor pendidikan WP, pendapat WP terhadap berat-tidaknya beban

PBB, status rumah wajib pajak clan lama tinggalnya WP dilokasi objek pajak.

Dan faktor lainnya seperti kesadaran perpajakan WP, pemahaman WP

terhadap undang-undang clan peraturan perpajakan PBB, sikap WP terhadap

prioritas pembangunan pemerintah, persepsi WP tentang sanksi denda PBB.

Sedangkan variabel tidak bebas (Dependen Variabel) druri penelitian ini adalah

tingkat keberhasilan penerimaan PBB di Jakarta Selatan.

Dari kerangka pemikiran tersebut diatas, dapat digambarkan model

penelitian:

Kesadaran Perpajakan I

Pernahaman WP terhadap Undang-undang dan ~

Peraturan Perpajakan PBB Faktor-faktor yang Melekat pada

- Wajib Pajak (X) Sikap WP terhadap

Prioritas Pembangunan Pemerintah

Persepsi WP tentang Sanksi Denda PBB

...__

~

Pendidikan WP (D) I

Pendapat WP terhadap Berat-tidaknya Behan

PBB (D)

~eberhasilan penerimaan PBB ~

Status Rumah Wajib (Y)

Pajak (D)

Lama Tinggalnya WP di Lokasi Objek Pajak (D) ~

E. Perumusan Hipotesis

Kerangka pemikiran merupakan gambaran penelitian yang dilakukan.

Oleh karena itu, berdasarkan kerangka pemikiran diatas penulis dapat

mengambil hipotesis sebagai berikut:

HO : Faktor-faktor yang melekat pada Wajib Pajak tidak berpengaruh

terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Ha : Faktor-faktor yang melekat pada Wajib Pajak berpengaruh

terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

BABill

METODE PENELITIAN

A. Ruaug Lingkup Penelitian

Objek penelitian ini dilakukan terhadap wajib pajak yang membayar PBB

pada Kantor Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan Pratama Jakarta

Kebayoran Baru Dua. Dalam penelitian ini, variabel bebas (lndependen

Variabel) dalam penelitian ini faktor-faktor yang melekat ada wajib pajak ada

8 ( delapan) yaitu kesadaran perpajakan, sikap WP terhadap prioritas

pembangunan pemerintah, persepsi WP tentang sanksi denda PBB pendapat

WP terhadap berat-tidaknya beban PBB dan status rumah wajib pajak.

Sedangkan variabel tidak bebas (Dependen Variabe/) dari penelitian ini adalah

tingkat keberhasilan penerimaan PBB di Jakarta Selatan.

B. Metode Penentuan Sampcl

Menurut lndriantoro (2002: 115), populasi adalah sekelompok orang,

kejadian atau segala sesuatu mempunyai karakteristik tertentu. Populasi pada

penelitian ini adalah para wajib pajak yang dikenakan pajak bumi dan

bangunan di wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan definisi sampel menurut

Indriantoro (2002: 115) adalah sebagian elemen-elemen dari populasi.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

secara non probabilitas atau non acak dengan menggunakan judgement

sampling yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya

diperoleh dengan menggunakan pe11imbangan tertentu ( umumnya disesuaikan

dengan tujuan atau masalah penelitian).

Metode ini dipilih untuk menentukan sampel penelitian dengan mengambil

sampel berdasarkan wajib pajak yang membayar PBB di Kantor Pelayanan

Pajak Bumi dan Bangunan Jakarta Selatan.

C. Mctodc Pcngumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua sumber

data:

I . Data primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara

langsung dari sumber asli (tidak melalui media pelantara). Pada penelitian

ini data primer dikumpulkan dengan menggunakan metode survei ( datang

langsung ke KP PBB) dan metode kuesioner yaitu peneliti berhubungan

langsung dengan responden dan memberikan penj1~lasan seperlunya dan

kuesioner dapat langsung dikumpulkan setelah dijawab oleh responden.

2. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dengan meminta

secara langsung catatan atau laporan historis tentang penerimaan PBB.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif yaitu menekankan pada penguj ian teori-teori melalui

pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis

data dengan prosedur statistik.

Dalam penelitian ini kuesioner yang dibagikan adalah berdasarkan pada

variabel-variabel faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)

yaitu kesadaran perpajakan, pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang

dan peraturan perpajakan PBB, sikap wajib pajak terhadap prioritas

pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi

denda PBB, pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB,

pendidikan wajib pajak, lama tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak PBB

dan status rumah wajib pajak.

Setelah melakukan perhitungan atas hasil kuesioner, selanjutnya dilakukan

pengolahan data kuantitatif mengenai faktor-faktor yang melekat pada tax

payer (wajib pajak) terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Maka sebelum

dilakukan pengolahan data terlebih dahulu data yang diperoleh harus

dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

I. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauhmana

instrumen pengukur mampu mengukur apa yang diukur. Menurut

Ghozali (2005:45) uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau

tidak validnya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Tipe validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas

konstruksi (Construct validity). Validitas konstruksi menentukan

validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara skor yang

diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun

pernyataan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang

diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor

item dengan skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi

konsep berkorelasi dengan skor totalnya, j ika hasil skor item dengan

skor totalnya signifikan maka dapat disimpulkan bahwa alat pengukur

tersebut valid. Menurut lndriantoro (2002: 181) syarat minimum untuk

dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabilR hasil r = positif (+),

jika korelasi antar butir dengan skor total mempunyai hasil negatif (-)

maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2005:45) yang dimaksud uji reliabilitas adalah

alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.

Untuk melihat reliabilitas, maka harus dihitung cronbach alpha

masing-masing instrumen. Variabel-variabel tersebut dikatakan

reliabel bila cronbach alphanya memiliki nilai lebih besar dari 0,60.

Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha cronbach dengan

rumus:

r=l~l (i ~ab~ lk- IJ l ot

2J

dimana: r : Reliabilitas instrumen

k : Banyak butir pertanyaan

a t2 : Varians total

a b2 : J umlah varians butir

Sedangkan untuk mencari nilai varians butir dapat dipergunakan

rumus:

a= N

N

Dimana : N : Jumlah populasi

X : Nilai skor yang dipilih

a : Ragam atau varians butir

Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima j ika memiliki koefisien

alpha cronbach minimal 0,60 yang berarti bahwa instrumen tersebut

dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji nommlitas adalah penguJ1an tentang kenormalan distribusi

data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk

analisis statistic parametric. Penggunaan uji normalitas dilakukan

karena pada analisis statistic parametric asumsi yang harus dimiliki

oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara normal.

Maksud data terdistribusi secara nonnal adalah bahwa data akan

mengikuti bentuk distribusi normal. Pengujian ini mengasumsikan

dalam bentuk uji F dan uji t, jika asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menunjukan adanya

hubungan linier antara variabel-variabel bebas (independen) dalam

model regresi. Jika variabel bebas berkorelasi sempurna maim dapat

disebut dengan multikolinearitas sempurna.

Menurut Santoso (2002:217), untuk mengetahui ada tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut:

I) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antara

variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di alas 90

%) maka ha! ini diindikasikan adanya multikolineritas.

c~~:i·~i~;~~~~~:-1 2) Dilihat dari nilai 10/erance dan varian inflalion]aclol' (VJF:):--MedeL

regresi yang bebas multikolineritas mempunyai nilai VlF berkisar

pada angka I hingga 8 dan mempunyai angka 10/erence mendekati

I. Uji ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam

mengestimasi kemampuan variabel independen sebagai prediktor

variabel dependen. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan

cara melihat nilai VIF regresi jika nilai VIF variabel independen

lebih besar dari I 0 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

tersebut mempunyai hubungan linear yang sangat kuat dengan

variabel bebas lain. Untuk menghilangkan multikolinearitas adalah

dengan menghilangkan variabel bebas tersebut dari persamaan

regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005: l 05), uji heteroskedastisitas bertujuan

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Pada heteroskedasti1sitas kesalahan yang

terjadi tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis

sesuai dengan besamya satu atau lebih variabel.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas ada

beberapa cara yaitu :

1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya

pola tertentu pada grafik scal/erp/o/ antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya).

2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang

membentuk pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit). Maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

3. Regresi Berganda Variabel Dummy

Menurut Sugiono (2002:2 I I), Analisis regresi linear berganda

digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (Y),

bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor

dimanipulasi. Analisis regresi berganda variabel dummy memprediksi

besar Variabel Tergantung menggunakan data variabel bebas, adalah

variabel dummy. Varianel dummy adalah variabel yang di gunakan untuk

membuat kategori data yang bersifat kualitatif (nominal). Jadi analisis

regresi berganda variabel dummy sebagai berikut:

Oimana: Y = Keberhasilan penerimaan PBB

A Konstanta

~ Angka arah (koefisien)

X1 Kesadaran perpajakan

X2 Pemahaman wajib pajak terhadap undang-undang dan

peraturan perpajakan PBB

X3 = Sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan

pemerintah

X4 Persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda

PBB

0 1 = Pendidikan wajib pajak

0 1 = O,jika non perguruan tinggi

0 1 = I, j ika perguruan tinggi

02 Status rumah wajib pajak

02 = 0, jika hak sewa

=

02 = I, jika hak milik

Lama tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak PBB

0 3 = kurang dari 2 tahun

0 3 = lebih dari sama dengan 2 tahun

0 4 - Pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban

PBB

0 4 = kurang dari Rp 1.000.000,-

04 = lebih dari sanrn dengan Rp 1.000.000,-

e = Standar error

4. Uji Hipotesis

a. Uji Distribusi t (Uji t)

Uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas

terhadap variabel terikat, maka digunakan kriteria sebagai berikut :

Faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak) terhadap

keberhasilan penerimaan PBB.

Ho= Faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak)

tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Ha = Faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak)

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Kriteria pengarnbilan keputusan t hitung dengan t tabel :

a) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib

pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan

PBB.

b) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak

Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib

pajak) berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Kriteria pengambilan keputusan probabilitas (signifikansi) dengan

a0.05:

a) Jika probalitas >a 0.05, maka Ho diterima.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib

pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan

PBB.

b) Jika probabilitas <a 0.05, maka Ho ditolak.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib

pajak) berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

b. Uji distribusi F (Uji F)

Untuk menguji pengaruh secara bersama variabel bebas terhadap

variabel terikat, maka digunakan kriteria sebagai berikut:

Faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak) terhadap

keberhasilan penerimaan PBB.

Ho= faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak)

tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Ha = faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)

berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Kriteria pengambilan keputusan F hitung dengan F label :

a) Jika F hitung < F tabel, maka, Ho diterima.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib

pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan

PBB.

b) Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib

pajak) berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB.

Kriteria pengujian tingkat signifikansi dengan a 0.05:

a) Jika probalitas >a 0.05, maka Ho diterima.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib

pajak) tidak berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan

PBB.

b) Jika probalitas < a 0.05, maka Ho ditolak.

Artinya faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib

pajak) berpengaruh terhadap keberhasila11 penerimaan PBB.

E. Operasional Variabel Penelitian

Definisi dari operasional variabel menurut lndriantoro (2002:69) adalah

definisi yang diberikan kepada variabel atau konstrak dengan cara memberi

arti atau menspesifikasikan kegiatan ataupun memberi suatu operasional yang

diperlukan untuk mengukur variabel atau konstrak tersebut. Dengan adanya

definisi operasional yang diukur dapat memberikan gambaran bagaimana

variabel tersebut diukur.

Adapun variabel penelitian terdiri dari variabel Jlndependen (X) yaitu

faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib pajak), dan variabel

dependen (Y) yaitu keberhasilan penerimaan PBB.

I. Variabel Independen (faktor-faktor yang melekat pada lax payer (wajib

pajak).

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel independen adalah faktor-faktor yang melekat pada lax payer

(wajib pajak) yang terdiri dari :

X1 = Kesadaran perpajakan.

X2 = Pemahaman wajib pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan

Perpajakan PBB.

X3 = Sikap wajib pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah.

Xi = Persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda PBB.

X5 = Pendidikan wajib pajak.

X6 = Status rumah wajib pajak.

X7 = Lama tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak PBB.

X8 = Pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban PBB.

Dimana Variabel X1 sampai dengan X4 diukur dengan menggunakan

skala ordinal sedangkan Xs sampai dengan Xs diukur dengan

menggunakan skala nominal.

2. Variabel Dependen (Keberhasilan penerimaan PBB)

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel yang lain. Variabel dependen ini diukur dengan

melihat jumlah pembayaran pajak oleh wajib pajak sesuai dengan pokok

ketetapannya pada tahun yang bersangkutan. Oleh karena itu Variabel

dependen ini menggunakan skala ordinal.

Tabel 3.1 Operasional Variabel dan Pengukurannya

Variabel Sub Variabel lndikator Pengukuran Skala Depend en Kepatuhan Pajak • Pemeriksaa11 Kuesioner Skala keberhasilan Pajak Ordinal penenmaan • Penegakan PBB Hukum Independen X 1 = Kesadaran • Stimulus Kuesioner Skala Faktor- perpajakan pengalaman, Ordinal faktor yang perasaan dan melekat perilaku pad a tax mempengaruhi payer (wajib akan makna Pajak) dan fungsi

pajak .. Pernyataan sikap wajib pajak akan kesadaran makna dan fungsi pajak

• Wajib pajak memberikan kontribusi dana untuk pelaksanaan fungsi pajak

• Kesadaran WP membayar kewajiban pajaknya secara tepat waktu dan tepat jumlah

X2 = Pemahaman • Adanya UU Kuesioner Skala wajib pajak dan Peraturan Ordinal terhadap UU Perpajakan dan memberikan Peraturan pemahaman Perpajakan ten tang PBB kewajiban

membayar

• Tax reform peraturan PBB untuk penyederhanaa ndan penyesuaian perhitungan WP membayar pajak

• Perilaku WP akan kesederhanaan dayajangkau hukum pajak

• Pengetahuan WP terhadap UU danPP PBB

• Sikap WP terhadap refonn UU dan PP PBB

X3 = Sikap wajib • Pembangunan Kuesioner Skala pajak merupakan Ordinal terhadap tanggung prioritas jawab bersama pembanguna • Pembangunan n pemerintah infastruktur

dari hasil penenmaan PBB

• Kenaikan penenmaan PBB dapat disebabkan akibat pembangunan prasarana barn di suatu daerah

X4 = Persepsi • Berat tidaknya Kuesioner Skala wajib pajak sanksi atas Ordinal ten tang pelanggaran ... ,...1 .... 1,. ........................ nnn

·---·- -PBB • UU dan PP

yang mengatur ten tang pelaksanaan sanksi denda PBB

• Kelalaian akan pelaksanaan sanksi denda terhadap WP

• Ampunan dan tidak adanya pelaksanaan sanksi denda terhadap WP atas pelanggaran yang dilakukan

Xs = Pendidikan Jenjang Pendidikan a. Non Skala Wajib Pajak pergurua Nominal

n tinggi b. Pergurua

n tinggi X6 =Status Status tempat a. Hak sewa Skala rumah wajib tinggal b. Hak milik Nominal pajak

X1=Lama Lama menempati a. Kurang Skala tinggal Wajib tempat tinggal dari 2 Nominal Pajak di lokasi tahun objek pajak PBB b. Lebih

dari sama dengan 2 tahun

Xs = Pendapatan Pendapatan a. Kurang Skala wajib pajak perbulan dari Rp 1 Nominal terhadap Ju ta berat b. Lebih tidaknya dari sama beban PBB dengan

Rp I Juta

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kantor Pclayanan Pajak Pratama Jakarta Sclatan 2

1. Sejarah

Sebelum diterapkannya administrasi modem, KPP Pratama Jakarta

Kebayoran Barn Dua adalah KPP Jakarta Kebayoran Baru Dua (lama)

yang struktur organisasinya masih berdasarkan jenis pajak dan memiliki

tugas pelayanan, pengawasan administratif, penagihan dan pemeriksaan

terbatas hanya untuk jenis Pajak Panghasilan, Pajak Pertambahan Nilai,

Pajak Penjualan atas Barang Mewah, dan Pajak Tidak Langsung lainnya.

Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru Dua dibentuk

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 443/KMK.Ol/2001

tanggal 23 Juli 2001 sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden Nomor 84

Tahun 20001. Dengan Keputusan Menteri Keuangan tersebut maka

dengan resmi terbentuklah unit eselon III baru yang merupakan pemekaran

dari Kantor Pelayanan Pajak Jakarta Kebayoran Baru dan berkantor di

Graha Kanaan JI. TB.Simatupang Jakarta Selatan.

Seiring dengan semangat modemisasi yang dicanangkan Kantor

Pusat Direktorat Jenderal Pajak maka sesuai dengan Keputusan Direktur

Jenderal Pajak Nomor : KEP-86/PJ/2007 tanggal 11 Juni 2007

terbentuklah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebayoran Baru

Dua yang menerapkan sistim administrasi perpajakan yang moderen dan

struktur orgarnsas1 yang didasarkm1 alas fungsi. Di dalam struktur

organisasi moderen ini fungsi pemeriksaan yang s·~belumnya di Kantor

Pemeriksaan Pajak dan Fungsi pelayanan PBB yang sebelumnya di Kantor

Pelayanan PBB dilebur ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama dengan

prinsip "One Stop Services" dan diharapkan Wajib Pajak dapat memenuhi

seluruh hak dan kewajiban perpajakannya di satu tern.pat .

Saat Mulai Operasi (SMO) Kantor Pelayanan Pajak Pratania Jakarta

Kebayoran Baru Dua terhitung sejak tanggal 12 Juni 2007 dan menempati

gedung baru yang merupakan eks Kantor Pelayanan PBB Jakarta Selatan

II di Jalan Ciputat Raya No.2 ,Pondok Pinang ,Jakarta Selatan.

2. Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebayoran Baru Dua sebagai salah

satu institusi pelayanan publik dibawah Direktorat Jenderal Pajak terns

mentransformasi diri untuk memenuhi tuntutan perubahan lingkungan

ekstemal dan tuntukan masyarakat supaya Direktorat Jenderal Pajak

bekerja secara professional dan proporsional. Sebagai wujud nyata dari hal

tersebut KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru Dua melaksanakan tugas

dan fungsinya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintah yang

baik (good Corporate Governance) yang menekankna lata kerja yang

transparan, akuntabel dan menjamin kepastian hukum bagi masyarakat

khususnya Wajib Pajak.

Untuk mcnjamin terlaksananya tata kelola pemerintahan yang baik

scbagai landasan kerja di Direktorat jenderal pajak maka telah dibuat

berbagai instrument antara lain:

a. Kode Etik yang secara jelas menyebutkan hal-hal yang wajib

dilakukan dan yang dilarang unutk dilakukan oleh pegawai, berikut

sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut.

b. Komite Kode Etik yang diketuai oleh sekretaris Jenderal Departemen

Keuangan dan bertugas untuk menerima serta rnemproses pengaduan

atas pelanggaran Kode Etik. Komite Kode Etik ini dilengkapi dengan

secretariat yang difasilitasi oleh sambungan teletpon khusus untuk

pengaduan alas pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai.

c. Kerjasama dengan Komisi Ombudsman Nasional untuk membentuk

Custom and Tax Ombudsman Desk yang bertugas menangani

pengaduan mengenai peny1mpangan atas pelayanan kepada

masyarakat.

d. Tim Khusus dari lnspektorat Jenderal Departemen Keuangan yang

mengawasi kenerja KPP secara lebih intensif.

e. Konsolidasi interen berupa penyelenggaraan pendidikan dan

pelatihan, intemasilasi Kode Etik, pembinaan mental dan perilaku

secara berkesinambungan, pemberian reward and punishman kepada

para pegawa1.

3. Struktur Organisasi

Berbeda dengan struktur organisasi yang lama, pembagian seksi di

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Baru dua didasarkan alas fungsi,yang

secara garis besar meliputi fungsi pelaymmn, fungsi pengawasan dan

konsultasi, dan fungsi pemeriksaan dengan tujuan untuk dapat

memberikan pelayanan yang lebih prima kepada Wajib Pajak. Pembagian

seksi adalah sebagai berikut :

a. Sub Bagian Umum

Melakukan tata kelora kantor sehingga kegiatan organisasi kantor

secara keseluruhan dapat berjalan dengan baik diantaranya tata

kelola Kepegawaian, keuangan, tata usaha dan rumah tangga.

b. Seksi Pengolahan Data Dan lndormasi

Seksi ini merupakan pusat dukungan teknis komputer di Kantor

Pelayanan Pajak yang menjaga agar sistim komputerisasi yang telah

diterapkan di KPP berjalan dengan baik. Disamping itu tugas dari

seksi ini untuk mengumpulkan data baik itu yang bersifat internal

maupun eksternal KPP, pencarian dan pengolahan data, pengamatan

potensi perpajakan,penyajian informasi perpajakan, perekaman

dokumen perpajakan, urusan tata usaha penenmaan perpajakan,

pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak

alas Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis komputer,

pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP

dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.

c. Seksi Pelayanan

Melakukan penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan,

pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan

pengolahan surat pemberitahuan perpajakan serta penerimaan surat

lainnya, penyuluhan perpajakan,pelaksanaan registrasi Wasib Pajak,

penerbitan nomor PKP , Validasi PBB serta melakukan kerjasama

perpajakan.

d. Seksi Penagihan

Melakukan urusan penatausahaan piutang pajak, penundaan dan

angsuran tunggakan pajak, penagihan aktif, usulan penghapusan

piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

e. Seksi Pemeriksaan

Melakukan penyusunan rencana pemeri.ksaan, pengawasan

pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat

Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan

perpajakan lainnya.

f. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan

subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi.

g. Seksi Pengawasan Dan Konsultasi

Melakukan pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan Wajib

Pajak, bimbingan/himbauan kepada Wajib Pajak dan konsultasi

teknis perpajakan, penyusunan profil Wajib Pajak, analisis kinerja

Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka

melakukan intensifikasi, dan melakukan evaluasi hasil banding.

Gambar4.l Stuktur organisasi kantor pelayanan pa1jak

Pratama jakarta kebayoran baru du:a

Catatan : **) terdapat empat seksi Pengawasan dan Konsultasi

4. Tugas Dan Fungsi

KPP Pratama Jakarta Kebayoran Barn Dua mempunyai tugas

melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan Wajib Pajak di

bidang Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Penjualan atas

Barang Mewah, Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan

Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam

wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

KPP Pratama Kebayoran Barn Dua menjalankan fungsi :

a. Mengumpulkan, mencari dan mengolah data,, mengamati potensi

perpajakan, menyajikan informasi perpajakan, mendata objek dan

subjek pajak, serta menilai objek Pajak Bumi dan Bangunan;

b. Menetapkan dan Menerbitkan produk hukum perpajakan;

c. Mengadministrasikan dokumen dan berkas perpajakan, menerima dan

mengolah Surat Pemberitahuan, serta menerima surat lainnya;

d. Melakukan penyuluhan perpajakan;

e. Melaksanakan registrasi waj ib pajak;

f. Melaksanakan ekstensifikasi;

g. Menatausahakan piutang pajak dan melaksanaJcan penagihan pajak;

h. Melaksanakan pemeriksaan pajak;

1. Mengawasi kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak;

J. Melaksanakan konsultasi perpajakan;

k. Melaksanakan intensitikasi;

I. Melaksanakan administrasi Kantor Pelayanan Pajak.

5. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan agenda modemisasi di Dire:ktorat Jenderal Pajak

tetapi yang paling penting adalah sumber daya manusia sebagai motor

penggerak roda organisasi . Untuk itu di KPP Pratama Jakarta Kebayoran

Baru yang didukung oleh 112 pegawai telah dm1 sedang dilakukan

perbaikan secara berkelanjutan sehingga KPP dapat mempososikan diri

sebagai pusat layanan yang bercirikan;

a. Keran1ahan, melayani dengan keikhlasan, p·enuh perhatian dan

berempati.

b. Kemudahan, menjan1in bahwa Wajib Pajak akan mendapat kemudahan

akses informasi dan kemudahan prosedur pelayanan dalan1

melaksanakan kewaj i bannya.

c. Kompetensi, men3amm bahwa Wajib Pajak akan dilayani oleh

karyawan yang terlatih dan profisional.

d. Kejelasan, men3amm bahwa Wajib Pajak akan mendapat informasi

yangjelas tentang hak dan kewajibannya.

e. Kepastian, menjamin bahwa Wajib Pajak dalam menjalankan hak-dan

kewajibannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. lntegritas, berpedoman kepada sikap jujur dan tegas dalam melayani

Wajib Pajak.

Upaya Pengembangan Pegawai:

a. Memberikan kesempatan seluas luasnya kepada ~;e]uruh pegawai untuk

melanjutkan pendidikan dalam rangaka peningkatan kemampuan

pegawai.

b. Mengikutsertakan pegawai dalam berbagai in house traning untuk

meningkatkan kompetensi dan integritas pegawai seperti : training

pelayanan prima, training kode etik, training komunikasi skill,

sedangkan dibidang teknis perpajakan antara Jain diklat pemeriksaan,

diklat penagihan.

6. Wilayah Kerja

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor. 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja lnstansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

ditetapkan wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta

Kebayoran Baru Dua meliputi 4 kelurahan yaitu Kelurahan Kramat Pela,

Kelurahan Pulo, Kelurahan Gandaria Utara dan Kelurahan Cipete Utara

yang terletak di Kacamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

B. Karakteristik Responden

I. Hasil Analisis Data Kualitatif

Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan selama penelitian melalui

kuesioner yang dibagikan sebanyak 100 buah kepada Wajib Pajak Orang

dilihat bahwa _jumlah responden berdasarkan _jenis kelamin terbanyak pada

laki-laki berjumlah 65 orang atau 65%, sedangkan responden perenpuan

35 orang atau 35%. Artinya sebagian besar responden yang mengisi

kuesioner adalah laki-laki.

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Frekuensi

65

35

100

Sumber: data pnmer yang d10lah

Persentase (%)

65

35

100

Pada tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah responden berdasarkan

usia tersebar pada responden berusia 21-25 tahun sebanyak 15 orang atau

15% dari 100 responden, responden berusia 26-30 tahun sebanyak 20

orang atau 20%, responden berusia 31-40 tahun sebanyak 34 orang atau

34%, responden yang berusia 41-50 tahun sebanyak 21 orang atau 21 %

san responden yang berusia 51 tahun keatas sebanyak 10 orang atau 10%.

Usia

21-25 tahun

26-30 tahun

31-40 tahun

41-50 tahun

51 tahun keatas

Jumlah

Tabcl 4.2 Usia Rcspondcn

Frekucnsi

15

20

34

21

10

100

Sumber: data pnmer yang d10lah

Pcrsentase ('Yo)

15

20

34

21

10

100

Pada tabel 4.3 dapat dilihat jumlah responden berdasarkan jenjang

pendidikan terakhir tersebar pada pendidikan tingkat SL TA sederajat

dengan kategori Non Perguruan Tinggi sebanyak 22 orang atau 22% dan

yang berpendidikan terakhir Perguruan Tinggi sebanyak 78 orang atau

78% meliputi Diploma (D3), Sarjana (SI), Master (S2), dan Doktor (S3).

Artinya kondisi ini menggambarkan bahwa WPOP sebagai responden

yang terdaftar di KPP Pratan1a Jakarta Kebayoran Baru Dua sebagian

besar berpendidikan terakhir hingga Perguruan Tinggi.

Pendidikan

Tabet 4.3 Pendidikan Wajib Pa.iak

Frekuensi

Non perguruan tinggi 22

Perguruan tinggi 78

Jumlah 100

Sumber: data primer yang diolah

Persentase (%)

22

78

100

Dilihat dari label 4.4 dapat dilihat pekerjaan responden pada data

yang telah diolah responden yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa

adalah I orang atau I%, responden yang bekerja sebagai guru/dosen

sebanyak 3 orang atau 3%, responden yang bekerja sebagai ibu rumah

tangga sebanyak 2 orang atau 2%, responden yang bekerja sebagai

karyawan swasta/pegawai negeri sebanyak 79 orang atau 79%, dan

profesi/ahli sebanyak 15 orang atau 15%.

Pekerjaan

Tabet 4.4 Pekerjaan

Pelajar/Mahasiwa

Guru/Dosen

!bu rumah tangga

Karyawan Swasta/Pegawai Negeri

Profesi/ Ahli

Jumlah

~11mhp.r• rl-.::it!l nr1mPr ''!lno ..-1101-.::ih

Frelmensi Persentase (%)

I I

3 3

2 2

79 79

15 15

JOO JOO

Status tempat tinnggal Wajib Pajak yang menjadi responden daspat

dilihat pada tabel 4.5 menunjukan tenpat tinggal yang merupakan hak

sewa sebanyak 25 tempat tinggal atau 25% dan tempat tinggal yang

nerupakan hak milik sebanyak 75 tempat tinggal atau 75%. Dari 100

responden yang mempunyai hak milik atas tempat tinggal lebih banyak

dari pada hak sewa.

Tabel 4.5 Status Tempat Tinggal

Tempat Tinggal Frekuensi Persentase (%)

HakSewa 25 25

Hak Milik 75 75

Jumlah 100 100

Sumber: data pnmer yang d10lah

Dari tabel 4.6 dapat dilihat responden yang menempati tempat

tinggalnya kurang dari 2 tahun sebanyak 25 responden atau 25% dan yang

menempati tempat tinggalnya lebih dari atau sama dengan 2 tahun 75

responden atau 75%. Artinya responden yang merupakan WPOP KPP

Pratan1a Jakarta Kebayoran Baru Dua menempati tempat tinggalnya

kebanyakan lebih dari sama dengan 2 tahun.

Tabel 4.6 Lama Menempati Tempat Tinggal

Lama Menempati Frekuensi Persentase (%)

Tempat Tinggal

Kurang dari 2 tahun 25 25

Lebih dari sama 75 75

dengan 2 tahun

Jumlah 100 100

Sumber: data primer yang diolah

Pada tabel 4.7 responden yang memiliki pendapatan kurang dari I

Juta 7 orang atau 7% sedangkan yang responden yang memiliki

pendapatan lebih dari sama dengan I Juta 93 orang atau 93%. lni

menunjukan bahwa WPOP yang menjadi responden dengan pendapatan

lebih dari sama dengan I Juta lebih banyak pada KPP Pratama Jakarta

Kebayoran Baru Dua.

Pendapatan

Tabel 4.7 Pendapatan Wajib Pajak

Frekuensi

Kurang dari l Juta 7

Lebih dari sama 93

dengan I J uta

Jumlah 100

Sumber: data primer yang diolah

Persentase (%)

7

93

100

~ \

I. PEf~PUS I r,VJ\AN UT/,[1'11\ :

UIN SY/1HID JAKAF\TA I L ___ . _________________ _1

C. U ji Kualitas Data

I. Uji Validitas

Instrumen validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang

telah dibuat dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur

secara cepat. Butir pertanyaan dinyatakan valid jikai r Hitung lebih besar

dari r Tabet 0,230 (r Hitung > r Tabet). Tabet 4.8 berikut ini hasil uji

validitas untuk Kesadaran Perpajakan yang mempakan faktor yang

Melekat pada Wajib Pajak dimana jumlah pertanyaan sebanyak 4 butir.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Kesadairan Perp:ajakan

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Butir I 0.510 0,230 Valid

Butir 2 0.561 0,230 Valid

Butir 3 0.681 0,230 Valid

Butir 4 0.355 0,230 Valid

Sumber: data pnmer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa seluruh pertanyaan

tersebut valid, karena memiliki r Hitung lebih dari 0,230 (r Hitung > r

Tabet).

Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk Pemahaman Wajib

Pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan PBB yang mempakan

faktor yang Melekat pada Wajib Pajak dimana jumlah pertanyaan 8 butir.

Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini.

Tabel 4.9 Basil Uji Validitas Pcmahaman Wajib Pajak t•~rhadap Undang­

Undang dan Pcraturan PBB

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Butir l 0.222 0,230 Tidak Valid

Butir 2 0.269 0,230 Valid

Butir 3 0.218 0,230 Tidak Valid

Butir 4 0.444 0,230 Valid

Butir 5 0.188 0,230 Tidak Valid

Butir 6 0.378 0,230 Valid

Butir 7 0.460 0,230 Valid

Butir 8 0.322 0,230 Valid

Sumber: data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas bahwa tidak seluruh pertanyaan tersebut

valid, karena ada 3 butir pertanyaan yang memiliki r Hitung kurang dari

0,230 (r Hitung < r Tabel), sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan

penelitian.

Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk Sikap Wajib Pajak

terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah yang merupakan faktor yang

Melekat pada Wajib Pajak dimana jumlah pertanyaan 10 butir. Hasil uji

Tabcl 4.10 Hasil Uji Validitas Sikap Wajib Pajak tcrhadap Prioritas

Pcmbangunan Pcmerintah

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Butir 1 .191 0,230 Tidak Valid

Butir 2 .288 0,230 Valid

Butir 2 .303 0,230 Valid

Butir 2 .294 0,230 Valid

Butir 2 .571 0,230 Valid

Butir 2 .293 0,230 Valid

Butir 2 .045 0,230 Tidak Valid

Butir 2 .355 0,230 Valid

Butir 2 .405 0,230 Valid

Butir 2 .352 0,230 Valid

Sumber: data pnmer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa ada 2 butir pertanyaan

yang tidak valid artinya t Hitung kurang dari 0,230 (r Hitung < r Tabel),

sehingga harus dikeluarkan dari perhitungan penelitian.

Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk Persepsi Wajib

Pajak tentang Pelaksanaan Sangsi Denda PBB dimana jumlah pertanyaan

6 butir pertanyaan. Hasil pengujian validitas ini dapat dilihat pada tabel

4.11 berikut.

Tabet 4.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sangsi

Denda PBB

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Butir 1 0.507 0.230 Valid

Butir 2 0.518 0.230 Valid

Butir 3 0.409 0.230 Valid

Butir 4 0.533 0.230 Valid

Butir 5 0.368 0.230 Valid

Butir 6 0.384 0.230 Valid

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan

tersebut valid, karena memiliki r Hitung lebih dari. 0.230 (r Hitung > r

Tabel).

Pengujian selanjutnya adalah uji validitas untuk variabel

Keberhasilan Penerimaan PBB dimana jumlah pertanyaan 7 butir

pertanyaan. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut.

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Keberhasilan Pencrimaan PBB

Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

Butir 1 0.503 0.230 Valid

Butir 2 0.705 0.230 Valid

Butir 3 0.500 0.230 Valid

Butir 4 0.342 0.230 Valid

Butir 5 0.503 0.230 Valid

Butir 6 0.705 0.230 Valid

Butir 7 0.500 0.230 Valid

Sumber : data pnmer yang d1olah

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas menunjukkan bahwa seluruh

pertanyaan tersebut valid karena r Hitung lebih drui 0.230 (r Hitung > r

Tabel).

Pada pengujian validitas, pertanyaan pada kuesioner dapat

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengukur apakah jawaban

responden alas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu dengan

menggunakan SPSS konstruk, atau variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai Cronbach 's Alpha> 0.60 (Ghozal.i, 2005). Hasil dari uji

reliabilitas untuk Kesadaran Perpajakan dapat dilihat pada Tabel 4.13

Tabet 4.13 Hasil dari uji reliabilitas Kcsadaran Perpajakan

Cronbach's Alpha N of Items

0.730 4

Sumber: data primer yang dioJah

Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.730

dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.730 >

0.60).

Selanjutnya uji reliabilitas untuk Pemahaman Wajib Pajak terhadap

Undang-Undang dan Peraturan PBB. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat

pada Tabel 4.14 berikut.

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang­

Undang dan Peraturan PBB

Cronbach's Alpha N ofitems

0.620 8

Sumber : data pnmer yang d10lah

Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.620

dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.620 >

0.60).

Selanjutnya uji reliabilitas untuk Sikap Wajib Pajak terhadap

Prioritas Pembangunan Pemerintah. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada

Tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas

Pembangunan Pemcrintah

Cronbach's Alpha N ofltems

0.643 10

Sumber: data primer yang diolah

Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.643

dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.643 >

0.60).

Selanjutnya uji reliabilitas untuk Persepsi Wajib Pajak tentang

Sanksi Denda PBB. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.16

berikut.

Tabel 4.16 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi Denda

PBB

Cronbach's Alpha N ofitems

0.719 6

Sumber : data primer yang diolah

Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.719

dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0.719 >

0.60).

Selanjutnya uji reliabilitas untuk Keberhasilan Penerimaaan PBB.

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.17 berikut.

Tabcl 4.17 Hasil Uji Reliabilitas Keberhasilan Pcnerimaaan PBB

Cronbach's Alpha N of Items

0.783 7

Sumber: data primer yang diolah

Hasil uji relabilitas menunjukkan Cronbach's Alpha sebesar 0.783

dan dinyatakan reliabel karena nilainya lebih besar dari 0.60 (0. 783 >

0.60).

Dari pengUJian reliabilitas indikator atau konstruk dari variabel-

variabel menunjukan jawaban responden konsisten dari waktu ke waktu

dan penelitian ini dapat dilakukan ke analisis data.

D. Uji Asumsi Klasik

I. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa variabel independen atau semua variabel

independen dalam model regres1. Tabel 4.17 berikut ini hasil

multikolinearitas.

Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF

Kesadaran Perpajakan 0.885 1.130

Pemahaman WP terhadap

Undang-Undang dan Peraturan 0.771 1.297

PBB

Sikap WP terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah 0.784 1.275

Presaepsi WP twntang

Pelaksanaan Sanksi Denda PBB 0.820 1.219

Pendidikan WP 0.881 l.135

Status Rumah WP 0.926 1.080

Lama Tinggal WP di Lokasi

Objek PBB 0.940 1.064

Pendapatan WP terhadap Berat

Tidaknya Beban PBB 0.952 1.050

Sumber : data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji dapat dilihat melalui Variance

Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF

tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance > 0, I. maka dapat dinyatakan model

regresi linear berganda terbebas dari asumsi multikolinearitas.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat sebaran titik-titik

secara acak pada grafik yang tidak membentuk po la t•ertentu dengan jelas.

Gambar4.2 hasil uji heteroskedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: Keberhasilan Penerim<ttan PBB

3--;;

" .., 0 0 0 .. 2· D

0

0 0 00 0 0

<b 0 °"" Do 0 "co.,, 0 oo o o QI'} ~coo o Q)

~ 0 OQ) 0 0

0 0 0 0 0 Oo '° o Do 0 0

'b

0

.. 0::

"' 1-.. N ..,

°"' c .. o· 0 0

"' i3 "' D ~ -1-.. ~

;; _z- 0

0

0

0 0 ..

a: 0

.3·

-2

Regression Standardized Predicted Value

Sumber: data yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas karena titik-titik menyebar di atas dan di bawah nilai

angka nol (0) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati nomml. Cara untuk mengetahui normalitas adalah

normal (nom1al P-P Plot). Distribusi normal akan membentuk suatu garis

lurus diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

Gambar4.3 Normal Probability Plot

Normal P-P Plot of Regression standardized Residual

Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB 1.0J-r------------..,,,

0 .

.Q

f 0.. EO.ti

" 0 .,, i 0.4 a. " w

0

o.~ .JE-----------~ RO 02 0.4 O.B O.S 1.0

Observed Cum Prob

Sumber: data yang diolah

Dalam gambar 4.3 grafik normal probability plot menunjukan pola

grafik yang normal, terlihat dari titik-titik distribusi data yang terletak

disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal sehingga model regresi layak digunakan.

E. Uji Hipotesis

I. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi bertujuan untuk meng,~tahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Hasil uji

koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 4.18 berikut.

Model R

1 .521 8

Tabel 4.19 Basil Uji Regresi

Model Summary

Adjusted R

R Sauare Sauare

.271 .207 Sumber: data yang diolah

Std. Error of the

Estimate

2.648

Tabel 4.18 menunjukan bahwa nilai Adjusted R Square yang

dihasilkan oleh variabel independen hanya sebesar 0,207 yang artinya

20,7% variabel dependen Keberhasilan Penerimaan PBB dapat dijelaskan

oleh variabel independen Faktor-faktor yang Melekat pada Wajib Pajak.

Sedangkan sisanya sebesar 79.3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

masuk dalam analisis regresi ini, seperti pelayanan. perpajakan, promosi

perpajakan, penyuluhan perpajakan, image yang terbangun di masyarakta

bahwa KPP adalah lahan potensi korupsi dan kurang jelasnya kebijakan

pemerintah yang dikenakan kepada Departemen Keuangan yang

mengelola pajak dan Departemen Agama yang mengelola zakat..

2. Persamaan Regresi Berganda Variabel Dummy

Tabet 4.20 Hasil Uji t

Coefficients a

Unstandardized Coefficients

Model B Std. Error

1 (Constant) 12.656 3.593

Kesadaran Perpajakan .175 .127

Pemahaman WP terhadap

Undang-Undang dan .236 .088

Peraturan PBB

Sikap WP terhadap Prioritas .006 .076

Pembangunan Pemerintah

Presaepsi WP tentang

Pelaksanaan Sanksi Denda .257 .082

PBB

Pendidikan WP .327 .681

Status Rumah WP -.399 .654

Lama Tinggal WP di Lokasi .389 .745

Objek PBB

Pendapatan WP terhadap -.663 1.063

Bera! Tidaknya Beban PBB

a. Dependent Vanabel: Keberhas1lan Penenmaan PBB

Standardized

Coefficients

Beta

.131

.273

.008

.311

.046

-.057

.048

-.057

Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh persarnaan regres1 sebagai

berikut:

Y=12.656+0.175X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327D1-0.399D2+0.389D3-0.663D4+e

Maka, apabila setiap peningkatan kesadaran perpajakan (X1) satu

satuan maka keberhasilan penerimaan PBB akan meningkat sebesar 0.175

oertahun. aoabila oemahaman waiib oaiak terhadao undang-undang dan

peraturan PBB (X2) meningkat satu satuan maka keberhasilan penerimaan

PBB akan meningkat 0.236 pertahun, apabila sikap wajib pajak terhadap

prioritas pembangunan pemerintah (X3) meningkat satu satuan maka

keberhasilan penerimaan PBB akan meningkat 0.006 pertahun, apabila

Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB (X4)

meningkat satu satuan maka keberhasilan penerimaan PBB akan

meningkat 0.257 pertahun, apabila Pendidikan Wajib Pajak (D 1)

meningkat satu satuan maka keberhasilan penenmaan PBB akan

meningkat 0.327 pertahun, sedangkan status rumah wajib pajak (D2)

memiliki hubungan negatif dengan keberhasilan penerimaan PBB sebesar

-0.399 yang artinya jika status rumah wajib pajak meningkat satu satuan

maka keberhasilan penerimaan PBB akan menurun sebesar 0.399

pertahun, apabila Lama Tinggal Wajib Pajak (D3) meningkat satu satuan

maka keberhasilan penerimaan PBB akan meningkat 0.389 pertahun,

sedangkan Pendapatan WP terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (D4)

memiliki hubungan negatif dengan keberhasilan penerimaan PBB sebesar

-0.663 yang artinya jika Pendapatan Wajib Pajak meningkat satu satuan

maka keberhasilan penerimaan PBB akan menurun sebesar 0.663

pertahun.

Persamaan regres1 dapat dijelaskan dengan perhitungan

matematika berikut ini :

a. Variabel Dummy Pendidikan Wajib Pajak (Non Perguruan Tinggi),

Status Rumah Wajib Peajak (Hak Sewa), Lama Tinggal Wajib Pajak di

Lokasi Objek Pajak ((kurang dari 2 tahun) dan Pendapatan Wajib

Pajak terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (kurang dari I Juta)).

Y= I 2.656+0.175X1+0.236X2+0.006X3+0.257X,rt-0.327D1-

0.399D2+0.389D3-0.663D4

Y=l 2.656+0. I 75X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327(0)-

0.399(0)+0.389(0)-0.663(0)

Y= 12.656+0. I 75X 1 +0.236X2+0.006X3+0.257~

b. Variabel Dummy Pendidikan Wajib Pajak (Perguruan Tinggi), Status

Rumah Wajib Peajak (Hak Milik), Lama Tinggal Wajib Pajak di

Lokasi Objek Pajak (lebih dari sama dengan 2 tahun) dan Pendapatan

Wajib Pajak terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (lebih dari sama

deangan I Juta).

Y= I 2.656+0.175X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327D1-

0.399D2+0.389D3-0.663D4

Y=l 2.656+0. I 75X1+0.236X2+0.006X3+0.257X4+0.327( I)-

0.399(1 )+0.389( I )-0.663((1)

Y= l 2.299+0. I 75X 1 +0.236X2+0.006X3+0.257~-0,346

3. Uj i Statistik t

Model

1 (Constant)

Kesadaran Perpajakan

Pemahaman WP

terhadap Undang-

Undang dan Peraturan

PBB

Sikap WP terhadap

Prioritas Pembangunan

Pemerintah

Presaepsi WP twntang

Pelaksanaan Sanksi

DendaP88

Pendidikan WP

Status Rumah WP

Lama Tinggal WP di

Lokasi Objek PBB

Pendapatan WP

\erhadap Bera\

Tidaknya Beban PBB

Tabet 4.21 Hasil Uji t

Coefficients a

Unstandardized

Coefficients

B Std. Error

12.656 3.593

.175 .127

.236 .088

.006 .076

.257 .082

.327 .681

-.399 .654

.389 .745

-.663 1.063

a. Dependent Vanabel: Keberhas1lan Penenmaan PBB

Berdasarkan hasil uji t menunjukan bahwa:

a. Kesadaran Perpajakan (X1)

Standardized

Coefficients

Beta t Sig.

3.522 .001

.131 1.375 .173

.273 2.675 .009

.008 .083 .934

.311 3.151 .002

.046 .480 .633

-.057 -.610 .544

.048 .522 .603

-.057 -.624 .534

Kesadaran Perpajakan memiliki nilai signifikansi sebesar 0.173 dan t

hitung sebesar 1.375. Sedangkan nilai t tabel untuk pengujian

signifikansi diperoleh dengan nilai 0.05 dan df sebesar I 00-4=96 maka

diperoleh t tabel 1,985. Artinya nilai t hitung Jebih kecil dari nilai t

tabel (l,375<1,985) dan nilai signifikansi Jebih besar dari nilai alpha

(0.173>0.05). lni berarti Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

Kesadaran Wajib Pajak (Xi) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak masih

kurang memahan1i fungsi pajak dan merasa kurangnya pelayanan dan

kepastian hukum perpajakan juga mengklaim KPP sebagai tempat

praktek KKN.

b. Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan

PBB (X2)

Pemahaman Wajib Pajak terhadap Undang-Undang dan Peraturan

PBB memiliki nilai signifikansi sebesar 0.009 dan t hitung 2.675.

sedangkan nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan

nilai 0,05 dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985.

artinya nilai t hitung lebih besar dari t tabel (2.675> 1,985) dan nilai

signifikansinya Jebih kecil dari alpha (0.009<0,05). Ini berarti Ho

ditolak. Sehingga dapat disimpulkan Pemahaman Wajib Pajak

terhadap Undang-Undang dan Peraturan PBB (X2) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB.

Pemahaman wajib pajak tentang UU dan peraturan PBB dapat

memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan.

c. Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah (X3)

Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas Pembangunan Pemerintah

memiliki nilai signifikansi sebesar 0.934 dan t hitung 0.083 sedangkan

nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai 0,05

dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985. Artinya nilai t

hitung lebih kecil dari nilai t tabel (0.083 <1,985) dan nilai signifikansi

lebih besar dari nilai alpha (0.934 >0.05). lni berarti Ha ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan Sikap Wajib Pajak terhadap Prioritas

Pembangunan Pemerintah (X3) secara parsial tidak berpengaruh

dignifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak

melihat kurangnya infrastruktur dan perawatan infrastruktur

pembangunan pemerintah karena infrastruktur merupakan asset untuk

perekonomian masyarakat. Jika infrastruktur bagus maka keberhasilan

penerimaan pajak akan meningkat.

d. Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB (Xi)

Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB

memiliki nilai signifikansi sebesar 0.002 dan t hitung 3.151. sedangkan

nilai t tabel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai 0,05

dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985. artinya nilai t

hitung lebih besar dari t tabel (3.151>1,985) dan nilai signifikansinya

lebih kecil dari alpha (0.002<0,05). Ini berarti Ho ditolak. Sehingga

dapat disimpulkan Persepsi Wajib Pajak tentang Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB (X4) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Keberhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak merasa takut akan

pengenaan denda dengan bunga 2% karena tidak memenuhi kewajiban

PBB dan wajib pajak merasa pengenaan denda PBB sudah lugas dalam

pengenaan kepada pelanggar pajak.

e. Pendidikan Wajib Pajak (01)

Pendidikan Wajib Pajak memiliki nilai signifikansi sebesar 0.633 dan t

hitung 0.480 sedangkan nilai t tabel untuk pengujian signifikansi

diperoleh dengan nilai 0,05 dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t

tabel 1,985. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel

(0.480<1,985) dan nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha

(0.633>0.05). lni berarti Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

Pendidikan Wajib Pajak (0 1) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB. Semakin Wajib

Pajak memahami dan tahu perpajakan terkadang wajib pajak merasa

enggan untuk membayar pajak karena wajib pajak yang paham

perpajakan tidak hanya kesadaran tapi melihat juga pelayanan

perpajakan, fungsi pajak dan kepastian hukum perpajakan untuk

memenuhi keajiban membayar PBB.

f. Status Rumah Wajib Pajak (D2)

Status Rumah Wajib Pajak memiliki nilai signifikansi sebesar 0.544

dan t hitung -0.610 sedangkan nilai t tabel untuk pengujian signifikansi

diperoleh dengan nilai 0,05 dan df sebesar I 00-4=96 maka diperoleh t

tabel 1,985. Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-

0.610<1,985) dan nilai signifikansi lehih he:sar dari nilai alpha

(0.544>0.05). lni herarti Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan Status

Rumah Wajih Pajak (02) secara parsial tidak herpengaruh signifikan

terhadap Keherhasilan Penerimaan PBB. Wajib pajak masih helum

hisa untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan PBB dengan

menyewakan atau mengontrakan rumah yang bersifat hak milik dan

basil sewa atau kontrak rumah tersehut dapat dihayarkan untuk PBB.

g. Lama Tinggal Wajih Pajak di Lokasi Ohjek PBB (03)

Lama Tinggal Wajih Pajak di Lokasi Ohjek PBB memiliki nilai

signifikansi sehesar 0.603 dan t hitung 0.522 s·edangkan nilai t tahel

untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan nilai 0,05 dan df sehesar

I 00-4=96 maka diperoleh t tahel 1,985. Artinya nilai t hi tung lehih

kecil dari nilai t tahel (0.522<1,985) dan nilai signifikansi lehih hesar

dari nilai alpha (0.603>0.05). Ini herarti Ha ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan Lama Tinggal Wajih Pajak di Lokasi Ohjek PBB (03)

secara parsial tidak herpengaruh signifikan t-erhadap Keherhasilan

Penerimaan PBB. Ohjek PBB dilihat dari lua:s dan klasifikasi juga

NJOP dan NJKP tanah dan hangunan hukan dari ekonomis wajih

pajak.

h. Pendapatan Wajih Pajak terhadap Berat Tidaknya Behan PBB (04)

Pendapatan Wajih Pajak terhadap Berat Tidaknya Behan PBB

memiliki nilai signifikansi sehesar 0.534 clan t hitung -0.624

sedangkan nilai t tahel untuk pengujian signifikansi diperoleh dengan

nilai 0,05 dan df sebesar l 00-4=96 maka diperoleh t tabel 1,985.

Artinya nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-0.624 <l ,985) dan

nilai signifikansi lebih besar dari nilai alpha (0 . .534>0.05). Ini berarti

Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan Pendapatan Wajib Pajak

terhadap Berat Tidaknya Beban PBB (04) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB.

Kurangnya kesadaran wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya

dengan membayar pajak dari penghasilan wajib pajak dan tarih pajak

PBB masih dianggap berat untuk wajib pajak KPP Pratama Jakarta

Kebayoran Baru Dua.

4. Uji Statistik Fisher (F)

Uji F bertujuan untuk menunjukan apakah semua variabel

independen yang dimasukan dalam model regresi mempunyai pengaruh

yang signifikan secara bersamaan terhadap variabel dependen. Hasil uji F

dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini :

Model

1 Regression

Residual

Total

Tabet 4.22 Basil Uji F

ANOVAb

Sum of

Squares di

237.650 8

637.910 91

875.560 99

Mean Square F Sig.

29.706 4.238 .ODO'

7.010

a. Predictors: (Constant), Pendapatan WP terhadap Bera! Tidaknya Beban PBB, Lama Tinggal WP di Lokasi Objek PBB, Kesadaran Perpajakan , Status Rumah WP, Presaepsi WP twntang Pelaksanaan Sanksi Denda PBB, Pendidikan WP, Sikap WP terhadap Prinrit:it:: PPmh::inn11n::in PPmPrint::ih P1=>m:::th:::tm::in \J\/P fArh!~rl::in I lnrl::inn-1 lnrl:::tnn rl..:.n

b. Dependent Variabel: Keberhasilan Penerimaan PBB

Dari tabel uji F diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah

4.238 dan F tabel 2,030 artinya F hitung > F tabel, maka disimpulkan

bahwa menolak Ho dan menerima Ha, artinya ada pengaruh faktor-faktor

yang melekat pada tax payer (wajb Pajak) terhadap keberhasilan

penerimaan PBB. Dengan membandingkan signifikansi 0.000 jauh lebih

kecil dari 0,05 (0.000<0,05) yang berarti ada pengaruh faktor-faktor yang

melekat pada tax payer (wajib Pajak) terhadap keberhasilan penerimaan

PBB. Berdasarkan hasil uji F baik dengan rnembandingkan F hitung dan F

tabel maupun dengan signifikansi, maka dapat disimpulkan bahwa faktor­

faktor yang melekat pada wajib pajak secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Tax

payer (wajib pajak) merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

keberhasilan penerimaan pajak selain dari tax policy dan tax

administration. Dibandingkan dengan faktor-faktor yang lainya, tax payer

(wajib pajak) bersifat uncontrollable (sistem control tidak dapat dilakukan

atau dilakukan dengan baik) bagi fiskus. Oleh karena itu pengetahuan dan

keasadaran wajib pajak merupakan input penting pada fiskus dan sangat

berperan penting dalam upaya peningkatan keberhasilan penerimaan pajak

(collection success) pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

A. Kesimpulan

[·-~~---·-·---· ... -·--·

PERPUSTAl\AAN Ur;: ~. UIN SY.t1H!D JJ.\l"./\HT /"

--~-~------·----····~·~-·-"'

BABV

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

J. Dari hasil Uji t, secara parsial variabel kesadaran perpajakan, sikap wajib

pajak terhadap prioritas pembangunan pemerintah, pendidikan wajib

pajak, status tempat tinggal wajib pajak, lama tinggal wajib pajak di lokasi

objek pajak dan pendapatan wajib pajak terhadap berat tidaknya beban

PBB tidak berpengaruh terhadap keberhasilan peneirimaan PBB, karena t

hitung lebih kecil dari pada t tabel dan nilai signifikansinya lebih besar

dari nilai alpha sehingga Ha ditolak.

2. Secara parsial variabel pemahaman wajib pajak terhadap UU dan

peraturan PBB dan persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda

PBB berpengaruh terhadap keberhasilan penerimaan PBB, karena nilai t

hitung lebih besar dari pada nilai t tabel dan nilai signifikansinya lebih

kecil dari pada nilai alpha sehingga Ho ditolak.

3. Dari hasil uji F ditemukan bahwa faktor-faktor yang melekat pada /ax

payer (wajib Pajak) yaitu kesadaran perpajakan, pemahaman wajib pajak

terhadap UU dan peraturan PBB, sikap wajib pajak terhadap prioritas

pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan

sanksi denda PBB, pendidikan wajib pajak, status rumah wajib pajak, lama

tinggal wajib pajak dilokasi objek pajak dan pendapatan wajib pajak

terhadap berat tidaknya beban PBB secara bersamaan (simultan)

berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan penerimaan PBB

dengan nilai F hitung 4,238 lebih besar dari pada nilai F tabel 2,030.

4. Hasil penelitian ini mendapatkan R = 0,521 menunjukan hubungan yang

sedang antara faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib pajak)

terhadap keberhasilan penerimaan PBB. Koefisien determinasi (R Squere)

(Adjusted R Squere) sebesar 0,207 hal ini berarti faktor-faktor yang

melekat pada tax payer (wajib pajak) dapat menjelaskan 20,7% terhadap

keberhasilan penerimaan PBB. Sedangkan sisanya 79,3% dijelaskan oleh

faktor-faktor lainnya.

B. lmplikasi dan saran

a. lmplikasi

I. Berdasarkan kesimpulan diatas, bahwa secara parsial kesadaran

perpajakan tidak dapat pengaruh yang signifikan terhadap

keberhasilan penerimaan PBB. Hal ini disebabkan sikap, pemahaman

dan perilaku wajib pajak terhadap fungsi pajak yaitu fungsi budgetair

yang artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan

pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun

pembangunan dan fungsi regulerend yang artinya pajak sebagai alat

untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam

bidang sosial dan ekonomi dan mencapai tujuan·-t~juan tertentu diluar

bidang keuangan. Wajib pajak menilai negative terhadap program

pembangunan pemerintah seperti fasilitas-fasilitas umum yang

dibangun di sekitar rumah dan tempat kerja wajib pajak karena

kurangnya perawatan dan renovasi kembalo oleh pemerintah. Wajib

pajak yang berpendidikan tinggi dan memahami perpajakan

beranggapan bahwa pajak tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah

sehingga wajib pajak kurang patuh untuk membayar pajak dan wajib

pajak juga merasa berat untuk membayar pajak dari penghasilannya,

karena wajib pajak kurang inovatif dan kreatif dalam mengelola

rumah tempat tinggalnya.

2. Pemahaman wajib pajak terhadap UU dan peraturan pemerintah

memiliki pengaruh signifikan terhadap keberhasiiJan penerimaan PBB.

lni merupakan pemerintah dalam melakukan perubahan peraturan

PBB dalam hal menyederhanakan maupun penyesuman

perhitungannya agar wajib pajak Jebih memahami kewajiban

dilaksanakan secara lugas. knsisten dan mampu menjangkau para

pelanggar.

3. Faktor-faktor yang melekat pada Tax Payer (wajib pajak) bersifat

uncontrollable bagi fiskus. Oleh karena itu pengctahuan fiskus tentang

faktor-faktor yang melekat pada wajib pajak me:rupakan input penting

dalam upaya peningkatan keberhasilan penerimaan PBB.

4. Hubungan antara faktor-faktor yang melekat pada tax payer (wajib

pajak) terhadap keberhasilan penerimaan PBB bersifat sedang dan

variabel bebas kurang dapat menjelaskan vruiabel terikat, karena

adanya variabel lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan

penerimaan PBB seperti promosi pajak, pelayanan pajak, transparansi

dana pajak, kinerja perpajakan dan lain-lain.

b. Saran

Berdasarkan kesimpulru1 diatas, diharapkan penelitian selaJ1jutnya

dapat menyajikan hasil penelitiaJ1 yang berkualitas dengan adanya saran­

saran mengenai beberapa hal:

1. Pemerintah melalui KPP hams lebih senus dalrun melakukan

sosialisasi pajak seperti mengadakan pelatihan gratis bagi para wajib

pajak sehingga wajib pajak lebih bisa memahami pajak dalam hal

teknis.

2. Pelaksanaan penyuluhan dan penyampruaJ1 informasi secara benar

menyangkut perpajakan kepada wajib pajak di wilayah Kebayoran

Baru Dua diharapkan lebih ditingkatkan. Pengawasan dan konsultasi

yang diberikan secara cepat, tepat dan benar olc:h fiskus. Diharapkan

dengaJ1 peningkatan kedua progrrun tersebut pada KPP Pratruna Jakarta

Kebayoran Baru Dua dapat meningkatkanjumlah penerimaan pajak.

3. Kualitas kinerja KPP Pratruna Jakarta Kebayoran Barn Dua yang

mempunyai fungsi-fungsi lain, seperti fungsi pelayanan dan fungsi

pengawasan dan konsultasi diharapkan juga lebih ditingkatkaJ1 karena

fungsi ini juga berhubungan langsung dengan wzuib pajak yaJ1g datang

memuaskan wajib pajak dan dapat memberikan kesan positif dan baik

dari wajib pajak terhadap kinerja pelayanan KPP Pratama Jakarta

Kebayoran Barn Dua.

4. Aparat pajak (fiskus) perlu melakukan sosialisasi perpajakan secara

maksimal, efesien dan efektif ke seluruh lapisan masyarakat, lebih

menekankan hukum pajak kepada wajib pajak, merubah image wajib

pajak tentang KPP yang merupakan tempat praktek KKN, distribusi

pajak untuk pembangunan dan belanja pemerintah harus lebih

transparan supaya wajib pajak memiliki pengetahuan tentang

perpajakan dan memahami secara benar hak dan kewajibannya.

Dengan demikian, secara langsung akan berdampak pada penerimaan

pajak yang diharapkan terns meningkat dan juga terciptanya kepatuhan

wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

DAFT AR PUST AKA

Adriansyah. "Pengaruh Faktor Tax Payer Terhadap Keberhasilan Penerimaan P BB" .Skri psi STIE Manajemen Trisakti.Jakarta.2005.

BKKSI. "Formal 01da dan Dampaknya Terhadap Anggaran Pembangunan Daerah ".artikel ini diakses tanggal 21 Februari 2008.dari http://www.bkksi.or.id/modules.php?name=News&file=article&sid=52

Ghozali, Imam. "Aplikasi Analisis Mul!ivariale Dengan Program SPSS" .Universitas Diponegoro.Semarang.2005.

Hamid, Abdul. "Panduan Penulisan Skripsi",Grafika Karya Utama.Jakarta.2005.

Herdjati, Tyassih "Pengaruh Tingkat Pendidikan Wajib Pajak Terhadap Kesadaran Hukum Wajib Pajak Dalam Membayar PBB Di Kolamadya Dati II Semarang ".Skripsi Universitas Diponegoro.Semarang.2000.

Jndriantoro, Nur dan Bambang Supomo. "Metodologi Penelilian Bisnis".BPFE Y ogyakarta. Y ogyakarta.2002.

Khadijah, Umi."Pengaruh Karakteristik Wajib Pajak Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB". Skripsi STIE Manajemen Trisakti.Ja'rnrta.2005.

Misbach, M. Lutfie. "Analisis Faklor-Faktor Yang Melekat Pada Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap KeberhasifanPenerimaan PBB (Sludi Empiris Di Kotamadya Surabaya ".Skripsi Universitas Airlangga.Surabaya.2000.

Resmi, Siti. "Perpajakan Teori Dan Kasus".Salemba Empat.Jakarta.2003.

Ruhpina, HL. Said."Tingkat Kesadaran Hukum Wqjib Pajak PBB Dan Faklor Yang Mempengaruhinya ".Skripsi Universitas Mataram.Mataram.2000.

Santoso, Singgih. "Menggunakan SPSS Untuk Slatistik Parametrik (Seri Solusi Bi.mis Berbasis TI) ".Elex Media Komputindo.Jakarta.2005.

Sugiono. "Afetodologi Penelitian Bisnis ". CV. Alfabeta; Bandung, 2004.

Suminar, Dewi Retno. "Analisis Faklor-Faktor Sikap Wajib Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Keberhasilan Penerimaan PBB (S1udi Empiris Di Kola Surabaya ".Skripsi Universitas Airlangga.Surabaya.2000.

Suryadi. ..Model Huhungan Kausal Kesadaran, Pelayanan,Kepatuhan Wqjih Pajak Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Penerimaan Pajak: Suatu Survei Di Wilayah Jawa Timur". Jurnal Keuangan Publik 2006.

Tjahjono, Ahmad dan Triyono Wahyudi. "Perpajakan Indonesia Pendekatan Soal Jawah dan Kasus".PT.Rajagrafindo Persada.Jakarta.2003.

Waluyo. "Perpajakan Indonesia".Salemba Empat.Jakarta.2004.

Zain, Mohammad. "Manajemen Perpajakan". Salemba Empat.Jakarta.2003.

----~· "Undang-Undang Pajak + PTKP 2006".Mitra Wacana Media.Jakarta.2006.

Lampiran I: Lembar Kuisioner

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Responden yang terhormat

KUISIONER

Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan, saya mohon kepada Bapak/lbu untuk membantu menjawab kuesioner ini dalam rangka penyusunan tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Progran1 Strata I (SI), dengan skripsi berjudul: "Pengaruh Faktor-faktor yang Melekat pada Tax Payer (wajib pajak) terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan".

Oleh karena itu, saya mengharapkan bantuan Bapak/lbu untuk memberikan jawaban yang sesungguhnya. Saya menjamin kerahasiaan yang Bapak/lbu berikan, karena jawaban tersebut hanya sebagai bahan atau data penelitian dan tidak untuk dipublikasikan

DAT A PENELITI

Nama NIM

: Angga Munggara Harisman : I 03082029330

Program Studi : Akuntansi Perpajakan Fakultas : Ekonomi dan Ilmu Sosial

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

LEMBAR KUISIONER

Petunjuk Pengisian : I. Berilah tanda silang ( x ) pada pilihan yang sesuai dengan pendapat anda. 2. Pilih hanya satu jawaban untuk setiap pemyataan

A. Identitas Responden

I. Nama Responden : ............................................................... . (Catatan: Boleh Tidak Diisi)

2. Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

3. Usia

a. 21 Tahun s/d 25 Tahun

b. 26 Tahun s/d 30 Tahun

d. 41 Tahun s/d 50 tahun

e. 51 Tahun keatas

4. Pendidikan terakhir:

a. Tidak tamat SD f. 04

b. SD g. SI

c. SLTP h. S2

d. SLTA i. S3

e. 03

5. Pekerjaan:

a. Pelajar I Mahasiswa d. Karyawan Swasta I Pegawai Negeri

b. Guru I Dosen e. Profesi I Ahli Sebutkan : ................... .

c. !bu Rumah Tangga

6. Status tempat tinggal :

a. Hak sewa tempat tinggal

b. Hak sewa untuk usaha

c. Hak milik tempat tinggal

d. Hak milik untuk usaha

e. Lainnya, sebutkian: ...................... .

7. Lama menempati tempat tinggal:

a. Kurang 2 Tahun

b. 2 Tahun

c. 2 Tahun s/d 4 Tahun

d. 4 Tahun s/d 6 Tahun

e. 6 Tahun Lebih

8. Pendapatan perbulan

a. < Rp 1.000.000 d. Rp 5.000.000 s/d Rp 10.000.000

b. Rp 1.000.000 s/d Rp 2.000.000 e. > Rp I 0.000.000

c. Rp 2.000.000 s/d Rp 5.000.000

B. Pilihlah .Jawaban yang paling sesuai dengan kondisi anda mengenai beberapa pertanyaan dengan memberi tanda ( '1 ) sesuai dengan pilihan bobot jawaban yang tersedia pada kolom, dengan rincian Sbb :

( STS) (TS) (R) ( s ) (SS)

Jawaban : Sangat Tidak Setuju : Tidak Setuju : Ragu : Setuju : Sangat Setuju

Bobot Nilai (I) (2) (3) (4) (5)

1. Variabel lndependen (Faktor-faktor yang melekat pada Wajib Pajak)

a. K d esa aran p "k ema1a an No Pernyataan Bnbot Jawaban

STS TS R s 1 Pajak merupakan salah satu penerimaan

pemerintah 2 Pajak untuk membiayai pengeluaran rutin

pemerintah 3 Pajak untuk mengatur dan melaksanakan

fungsi pemerintah 4 Wajib pajak mebatar pajak untuk

oelaksanaan fungsi pajak

b p emamman w··br·ak hd Ud 1\JI a1 ter a ap n ang-un d ang d p an eraturan PBB No Pernyataan Bobot Jawaban

STS TS R s l Perubahan Peraturan PBB dalam ha!

penyederhanaan penyesuaian perhitungan pajak akan mempengaruhi keberhasilan penerimaan PBB

2 Pemahaman wajib pajak terhadap UU dan Peraturan PBB akan mempengaruhi oerilaku waiib paiak

3 Wajib pajak yang memperoleh pengetahuan dan informasi perpajakan cenderung lebih patuh

4 Penjelasan di SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang) telah cukup menjelaskan kewajiban Wajib Paiak

5 Undang-undang dan Peraturan PBB mengatur tentang pelaksanaan sanksi

~~~

SS

SS

mengajukan keberatan terhadap besarnya pengenaan (tarif) PBB

7 BapalJJbu dapat dengan mudah mengajukan pengurangan terhadap besarnya pengenaan (tarif) PBB

8 Prosedur membayar dan menghitung pajak mudah dilakukan

c. s·k w --b P ·ak h ct P · · P b I ap aJI aJ ter a ap nontas em angunan p h emermta No Pernyataan Bobot Jawaban

STS TS R s SS l Pembangunan bertujuan untuk memajukan

kesejahteraan rakyat 2 Dalam melaksanakan tugas pembangunan

pemerintah memerlukan dana 3 PBB salah satu dana pembangunan 4 Dana PBB hanya untuk pembangunan

daerah 5 PBB untuk kemandirian membangun

daerah 6 Pembangunan prasarana/bangunan baru

menaikan penerimaan PBB 7 Pembangunan infrastruktur dilakukan

secara bertahap sesuai dengan skala prioritas nemerintah

8 Realisasi pembayaran PBB Bapak/lbu sangat tergantung pada pembangunan fasilitas umum

9 Realisasi pembayaran PBB Bapak/lbu sangat tergantung pada mutu bangunan fasilitas umum di sekitar rumah (tempat usaha) Bapak/Ibu

IO Wajib pajak mengevaluasi dan menilai mutu pembangunan fasilitas umum seperti jalan/got/trotoar/jembatan dan sarana umum lainnya disekitar rumah/tempat keria

d p ·w--bP.ak erseps1 a_11 ai, ten tang P I k ea sanaan S nk. D d PBB a SI en a No Pernyataan Bobot Jawaban

STS TS R s SS 1 Denda bunga sebesar 2% perbulan adalah

wajar 2 Pengenaan sanksi denda bunga terhadap

aparat pajak sesuai prosedur dan tepat waktu

3 Perhitungan pelaksanaan sanksi denda bunga terhadap Wajib Pajak yang lalai membayar dilakukan oleh Wajib Pajak yang bersangkutan

4 Keterlambatan membayar pajak PBB akan dikenakan beban bunga

5 Sanksi denda PBB dilaksanakan secara lugas dan konsisten

6 Sanksi denda PBB mampu menjangkau para pelanggar dalam pelaksanaannya

3. VarfabeJ Dependen (Keberhasilan Penerimaan PBB)

No Pernyataan Bobot Jawaban STS TS R s SS

1 Membayar PBB tepat pada waktunva 2 Melaporkan setiap perubahan/renovasi

tanah dan bangunan/rumah sendiri 3 Mengambil dan mengisi SPOP (Surat

Pemberitahuan Objek Pajak) dengan benar 4 Menyerahkan SPOP (Surat Pemberitahuan

Objek Pajak) yang sudah terisi ke Kantor Pelayanan Pajak

5 Wajib pajak membayar PBB karena kesadaran akan beban pajak yang harus di bayar.

6 Wajib pajak membayar PBB karena adanya Undang Undang yang mengharuskan membayar PBB.

7 Wajib pajak membayar pajak karena mengerti akan manfaat dan kegunaan pajak untuk kepentingan bersama.

''.'7 eWna liadi/i. a/uJ t!Hda dmt depa/a .7fdaillmt ~ Aft~ ini. .. ,,

Lampiran 2: Lcmbar Hasil Olah Data SPSS

A. UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS I. Kesadaran Perpajakan

Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Hems

.730

Uji Vahd1tas

4

Item-Total Statistics

'

' r Hitung r Tabel

Kesadaran Perpaiakan .510 0,230

Kesadaran Perpaiakan .561 0.230

Kesadaran Perpajakan .681 0,230

Kesadaran Perpajakan .355 o,2c;o

2. Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB Uji reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.620 8

Uji validitas

Item-Total Statistics

r Hitung

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .222

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .269

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .218

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .444

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .188

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .378

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .460

Pemahaman WP terhadap UU dan Peraturan PBB .322

Keterangan

Valid

Valid

Valid

Valid

r Tabel Keterangan

0,230 Tidak Valid

0,230 Valid

0,230 Tidak Valid

0,230 Valid

0,230 Tidak Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

3. Sikap WP terhadap Prioritad Pembangunan Pemerintah Uji reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.643 10

Uji validitas

Item-Total Statistics

~~ Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan

.191 Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .288

Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .303

Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .294

Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .571

Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .293

Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .045

Pemerintah

Sikap WP temadap Prioritas Pembangunan .355

Pemerintah

Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan .405

Pemerintah

Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan .352

Pemerintah

rTabel Keterangan

D,230 Tidak Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

0,230 Tidak Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

0,230 Valid

4. Presepsi WP tentang sanksi Denda PBB Uji reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.719 6

Uji validitas

Item-Total Statistics

Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB

Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB

Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB

Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB

Presepsi WP tentang Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB

Presepsi WP tentang Peiaksanaan Sanks!

Denda PBB

5. Keberhasilan penerimaaan PBB Uji reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha Based on

Cronbach's Standardized

r Hitung

.507

.518

.409

.533

.368

.384

Alpha Items N of Items

.783 .811 7

rTabel Keterangan -0.230 Valid

0.230 Valid

0.230 Valid

0.230 Valid

0.230 Valid

0.230 Valid

-

Uji validitas

Item-Total Statistics

r Hitung r Tabel Keterangan

Keberhasilan Penerimaan PBS .503 0.230 Valid

Keberhasi\an Penerimaan PBS .705 0.230 Valid

Keberhasilan Penerimaan PBS .500 0.230 Valid

Keberhasilan Penerimaan PBS .342 0.230 Valid

Keberhasilan Penerimaan PBS .503 0.230 Valid

Keberhasilan Penerimaan PBS .705 0.230 Valid

Keberhasilan Penerimaan PBS .500 0.230 Valid

B. UJI MUL TIKOLINEARIT AS

Collinearity S\alistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Kesadaran Perpajakan .885 1.130

Pemahaman WP terhadap Undang-Undang dan .771 1.297

Peraturan PBS

Sikap WP terhadap Prioritas Pembangunan .784 1.275

Pemerintah

Presaepsi WP twntang Pelaksanaan Sanksi Denda .820 1.219

PBS

Pendidikan WP .881 1.135

Setatus Rumah WP .926 1.080

Lama Tinggal WP di Lokasi Objek PBS .940 1.064

Pendapatan WP terhadap Berat Tidaknya Beban PBS .952 1.050

a. Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBS

C. UJI HETEROSKEDASTISITAS

-3

Scatterplot

Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB

0

0

-0

0

0 0

0

0

0

0

Regression Stand:irdizod P.-edict:edl Value

D. NORMAL PROBABILITY PLOT

Normal P-P Plot of Regression standardized Residual

Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB

1.0'..,-----------------,.,

o. _,, e a. E O.o :J 0 .,, $ ~ 0.4 <>. >< w

0.

02 0.4 0.6 0.8

Observed Cum Prob

0

4

E. HASIL UJI KOEFISIEN DETERMINASI

Model Summary"

Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate

1 .521a .271 .207 2.648

F. PERSAMAAN REGRESI BERGANDA VARIABEL DUMMY

Coefficients a

Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.656 3.593

Kesadaran Perpajakan .175 .127 .131

Pemahaman WP terhadap

Undang-Undang dan Peraturan .236 .088 .273

PBB

Sikap WP terhadap Prioritas .006 .076 .008

Pembangunan Pemerintah

Presaepsi WP twntang

Pelaksanaan Sanksi Denda .257 .082 .311

PBB

Pendidikan WP .327 .681 .046

Setatus Rumah WP -.399 .654 -.057

Lama Tinggal WP di Lokasi .389 .745 .048

Objek PBB

Pendapatan WP terhadap Berat -.663 1.063 -.057

Tidaknya Beban PBB

a. Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan PBB

G. HASIL UJI t

Coefficients a

Unstandardized

Coefficients

Model B Std. Error

1 (Constant) 12.656 3.593

Kesadaran .175 .127

Perpajakan

Pemahaman WP

terhadap Undang-.236 .088

Undangdan

Peraturan PBB

Sil<ap WP terhadap

Prioritas .006 .076

Pembangunan

Pemerintah

Presaepsi WP

twntang .257 .082

Pelaksanaan Sanksi

Denda PBB

Pendidikan WP .327 .681

Setatus Rumah WP -.399 .654

Lama Tinggal WP di .389 .745

Lokasi Objek PBB

Pendapatan WP

terhadap Berat -.663 1.063

Tidaknya Beban

PBB

a. Dependent Variable: Keberhasilan Penerimaan

PBB

-Standardized

Coefficients

Beta

.131

.273

.ooa

.311

.0413

-.057

.048

-.057

t Sig.

3.522 .001

1.375 .173

2.675 .009

.083 .934

3.151 002

.480 .633

-.610 .544

.522 .603

-.624 .534

H. HASIL UJI f

ANOVA•

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 237.650 8 29.706 4.238 .000'

Residual 637.910 91 7.010

Total 875.560 99

~ Jmlh X2

Jmlh X3

Jmlh X4 Jmlh

.. y '' ' ",-, Jmlh 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 1 2. 3 4 5 6 •.7 .

4 12 4 5 2 2 4 2 2 2 23 5 5 4 4 4 4 5 2 2 4 39 4 4 4 2 4 2 20 4 4 5 5 4 4 5 31 4 14 4 4 4 2 3 3 3 4 27 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 32 2 4 4 2 4 2 18 4 4 4 4 4 2 4 26 5 18 5 4 3 4 4 5 4 5 34 5 4 5 2 4 4 5 3 2 3 37 2 4 2 2 4 2 16 5 2 5 5 5 2 5 29 4 15 4 5 4 2 4 2 2 3 26 3 4 4 2 4 4 3 5 5 5 39 3 3 2 4 4 2 18 5 4 4 4 5 3 3 28 4 16 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 37 2 2 4 4 4 3 19 4 2 4 4 4 2 3 23 4 16 3 4 4 3 4 4 4 3 29 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 38 3 3 3 4 4 4 21 4 3 4 4 4 3 4 26 4 19 4 4 4 4 4 3 4 5 32 4 3 5 1 1 1 5 4 1 3 28 4 5 4 3 5 4 25 5 5 5 5 5 4 4 33 4 11 4 2 5 4 4 3 3 4 29 5 4 5 5 4 3 2 2 2 4 36 3 4 2 4 4 5 22 4 4 4 4 4 3 5 28 3 13 4 4 4 4 5 3 3 3 30 3 4 4 4 4 5 3 5 5 5 42 5 4 4 4 4 3 24 4 2 4 4 4 5 3 26 4 16 4 4 4 4 4 3 3 2 28 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 35 4 4 3 4 3 3 21 3 3 4 4 3 4 3 24 4 16 3 3 4 3 3 3 3 3 25 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 38 3 3 3 3 3 3 18 4 4 4 4 4 3 4 27 4 15 4 3 2 2 4 4 4 4 27 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 37 2 4 4 4 4 4 22 4 3 4 4 4 2 4 25 4 16 4 4 4 4 4 4 4 3 31 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 40 4 4 3 3 4 3 21 4 4 4 4 4 4 5 29 4 16 2 3 2 2 4 4 2 4 23 2 4 4 2 2 2 4 2 2 4 28 4 4 4 4 4 2 22 4 4 4 2 4 4 2 24 4 17 4 4 4 3 3 2 2 3 25 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 40 3 3 3 4 2 3 18 5 4 4 4 5 3 5 30 4 16 4 4 4 4 4 2 2 4 28 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 36 2 2 2 2 2 2 12 4 4 4 4 4 2 4 26 4 15 3 4 4 3 3 4 4 4 29 5 4 3 2 3 4 4 4 4 5 38 4 4 4 4 4 4 24 5 4 4 4 5 4 5 31 4 16 4 3 4 4 3 3 4 3 28 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 33 2 2 2 2 2 2 12 5 5 4 4 5 2 3 28 2 13 4 4 5 2 4 1 1 3 24 4 4 4 1 2 1 4 5 5 5 35 1 1 5 1 4 5 17 5 2 5 4 2 1 4 23 5 19 4 4 4 3 4 3 3 4 29 5 5 4 4 4 4 4 3 2 4 39 4 3 4 3 4 3 21 4 4 4 4 4 4 5 29 5 14 4 4 4 5 4 3 3 5 32 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34 2 4 3 4 4 4 21 4 4 4 5 4 2 4 27 3 16 4 4 4 4 5 4 5 4 34 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 5 29 3 16 4 4 4 3 4 3 3 4 29 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 38 4 4 4 4 4 5 25 5 4 4 4 4 4 5 30 3 18 4 3 4 3 4 3 3 4 28 5 4 5 4 4 4 4 3 2 4 39 4 4 4 4 4 3 23 5 3 4 5 3 4 4 28 4 17 3 4 4 3 4 5 5 2 30 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 42 2 2 4 1 4 4 17 4 3 4 4 3 2 4 24 4 14 5 5 5 3 4 5 5 5 37 5 5 5 4 4 2 4 4 4 5 42 2 4 4 2 5 5 22 5 5 5 5 5 4 5 34 5 19 4 4 5 5 2 4 4 4 32 5 5 5 3 4 4 4 2 2 4 38 4 2 4 4 4 3 21 4 4 4 4 4 2 5 27 4 16 4 4 4 4 4 4 4 5 33 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 48 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 4 4 4 4 28 4 13 3 4 3 3 4 4 4 3 28 4 5 3 3 3 3 4 2 2 3 32 3 2 3 2 3 3 16 5 4 4 5 4 2 5 29 4 16 4 4 4 3 4 4 5 4 32 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 36 3 4 4 2 4 3 20 4 4 4 4 4 4 4 28 5 1S 4 4 5 2 2 4 2 5 23 4 4 4 2 3 4 4 4 2 5 36 2 4 2 < 4 5 18 4 2 4 4 2 4 4 "' ·~ 4 16 4 4 4 4 3 3 3 3 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 3 4 2 2 3 16 4 4 4 4 4 3 4 27 4 13 4 5 4 4 3 3 3 4 30 5 4 5 3 3 4 3 3 3 4 37 4 4 4 5 5 5 27 5 4 4 4 4 4 4 29 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 5 4 4 2 4 2 4 4 4 4 37 2 4 4 2 4 4 20 5 5 5 5 5 4 4 33 4 16 4 5 5 4 4 5 5 5 37 5 5 5 3 4 2 4 2 4 4 38 3 4 4 4 3 4 22 5 5 5 5 5 4 5 34 4 18 4 4 4 4 4 5 5 5 35 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 2 4 2 4 5 21 4 4 4 4 4 2 4 26 4 13 3 4 5 3 4 5 2 2 28 5 5 4 1 4 3 5 4 4 5 40 2 4 2 4 5 5 22 5 3 4 5 3 4 5 29 4 16 4 4 4 4 3 3 3 5 30 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 40 2 3 3 2 3 2 15 4 5 4 4 4 3 5 29 4 14 4 4 4 4 4 2 2 4 28 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 39 1 1 1 1 5 4 13 5 4 4 4 4 1 4 26 4 19 4 3 4 3 4 5 2 3 28 4 5 5 3 3 3 4 4 4 3 38 3 4 3 2 4 3 19 4 4 4 4 4 4 5 29 4 15 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 4 4 4 4 4 23 4 2 4 4 4 4 4 26 4 15 4 4 4 3 3 3 3 3 27 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 36 3 3 3 2 4 4 19 4 4 4 4 4 3 4 27 4 17 5 4 2 2 2 4 2 5 26 4 4 4 3 2 1 4 4 2 4 32 4 4 4 2 4 3 21 4 5 4 4 4 4 4 29

1~ g~~~ i~1i~2iil:i~- f-,~,j~,.,;·r-·~".~~.,-i,.-~=·i;"'':.;;'r-•• ~~-----+"~~~Er-i'ii'""'~""i-~ 4 16 5 4 4 5 4 4 4 41 191 41 51 41 41 51 41 31 51 341 51 41 51 41 51 31 41 41 51 51 441 31 41 41 31 51 51 241 51 SI 51 SI SI 41 41 33 41 121 41 41 31 31 41 31 31 41 281 51 41 41 21 21 31 41 31 31 41 341 41 41 41 41 41 31 231 51 41 41 41 41 41 41 29 41 161 sl 41 41 21 41 41 41 41 31 I 51 41 41 41 41 41 41 41 31 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 41 41 41 41 41 41 28 41 191 41 41 41 41 41 21 21 41 281 51 51 41 41 41 41 41 41 21 41 401 41 41 21 41 41 41 221 41 41 41 41 41 21 41 26 41 161 31 41 41 41 41 31 31 41 291 31 41 41 31 31 31 31 21 21 41 31 I 21 41 41 21 31 21 171 41 41 41 41 41 41 41 28 31 121 31 41 SI 41 41 SI 41 41 331 41 41 41 11 41 21 31 41 SI SI 361 31 41 41 11 31 31 181 41 31 41 41 41 41 41 27 31 141 31 41 41 31 41 31 31 41 281 41 41 41 21 21 21 41 21 21 21 281 41 41 31 41 41 41 231 41 41 41 41 41 31 41 27 41 1SI 41 41 41 41 41 51 31 51 331 51 41 31 21 21 31 41 41 21 41 331 41 31 41 41 41 51 241 SI 51 41 41 41 41 31 29 41 161 SI 41 SI 41 31 41 41 41 331 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 31 41 41 41 41 41 27 51 161 41 41 31 41 41 41 41 41 31 I 41 41 41 21 41 31 41 41 41 41 371 21 41 41 21 41 41 201 41 21 41 41 41 41 41 26 SI 191 51 51 51 31 31 31 31 21 291 31 41 41 41 41 31 31 31 41 51 371 21 31 21 21 41 31 - 161 31 31 41 51 41 21 41 25 31 151 31 41 41 31 31 31 31 . 31 261 41 41 41 41 41 31 41 31 41 41 381 41 41 21 41 41 31 21 I 41 41 41 41 41 21 41 26 41 161 41 51 51 41 21 51 51 11 311 41 41 41 21 41 41 41 51 SI 51 411 11 41 41 41 41 41 211 41 41 41 41 41 41 41 28 31 141 31 31 31 31 41 31 31 31 251 41 51 41 31 31 31 31 31 31 31 341 31 31 31 41 31 31 191 41 31 41 41 41 31 41 26 51 191 41 41 41 41 41 31 31 31 291 41 51 51 21 41 21 41 sl 41 51 401 31 31 41 41 41 41 221 51 41 41 51 51 41 SI 32 51 201 sl 41 51 4t 41 3t 3t 3t 31 I 31 4t 51 4t 41 51 41 4t 31 41 401 3t 31 41 3t 31 31 19t 51 51 st st sl 4t s1 34 41 141 41 41 41 31 41 41 21 41 291 41 SI 41 SI 51 41 41 41 31 41 421 21 41 21 21 SI 41 191 41 21 41 41 41 21 41 24 51 201 51 51 31 11 31 31 31 31 261 21 41 41 31 31 31 31 SI SI SI 371 11 11 31 11 31 31 121 51 51 SI 51 SI 31 41 32 51 201 41 41 41 41 41 31 31 31 291 41 51 51 31 31 31 41 31 31 31 361 31 31 31 31 31 41 191 SI 51 41 41 41 31 51 30 41 161 51 31 41 11 31 11 11 11 191 41 41 41 41 41 51 41 11 11 51 361 11 11 11 41 41 41 151 SI 11 41 21 21 11 41 19 51 161 21 31 41 11 41 41 21 51 2SI 51 51 SI 21 SI 21 SI 31 21 51 391 11 41 41 41 41 41 211 SI 21 SI 11 11 41 SI 23 31 121 31 31 31 41 41 41 41 31 281 31 41 41 31 31 31 41 31 41 31 341 41 41 41 41 41 41 241 41 21 41 41 41 41 41 26 SI 201 41 41 SI 21 31 11 11 11 211 41 SI 41 41 41 41 41 sl 41 41 421 31 41 41 41 41 41 231 41 31 41 41 41 41 41 27 31 131 31 41 41 41 41 31 31 41 291 41 31 41 31 31 41 41 41 41 SI 381 31 21 41 31 41 21 181 41 31 41 41 41 41 41 27 31 141 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 SI 41 41 41 41 41 41 29 SI 201 41 41 SI 41 41 31 31 41 31 I 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 SI 51 SI SI SI 41 41 33 41 141 41 41 41 41 1 I 41 21 41 271 31 41 41 31 31 51 41 41 41 SI 391 21 31 41 41 SI SI 231 41 41 41 41 41 41 41 28 41 1SI 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 21 21 41 41 21 21 21 301 31 41 41 41 41 41 231 SI 41 41 41 41 41 41 29 31 1SI 41 41 41 41 41 31 31 41 301 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 41 41 41 41 41 41 28 31 121 41 41 41 41 41 41 41 41 321 51 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 I 41 41 41 41 41 41 241 51 41 4i 4i 41 41 41 29 31 1s1 31 41 31 21 31 41 41 31 isl 41 4! 4! 21 3! 3! 4! 4! 2! s! 35! 3! 3! 3! 2! 3! 3! 17! 4! 3! 4! 4! 4! 21 21 23 41 191 SI 51 SI 51 41 41 41 41 361 sl 51 Sf 21 21 11 41 SI 51 SI 391 11 11 11 11 51 11 101 SI 41 51 21 21 11 21 21 41 141 31 31 21 31 31 41 41 31 2SI 41 41 41 21 31 31 31 31 31 21 31 I 21 31 31 21 21 21 141 41 41 41 41 41 21 21 24 41 181 sl 51 31 41 41 21 21 41 291 41 41 51 21 41 41 31 41 41 21 361 21 31 41 41 41 31 201 41 31 41 31 31 41 21 23 41 141 31 41 41 31 31 21 21 41 2SI sl 41 41 SI 41 41 21 31 41 41 391 21 21 31 31 41 31 171 41 31 41 41 41 31 51 27 41 151 31 31 31 31 41 31 31 31 2Sf 41 41 41 31 31 31 31 41 41 31 3SI 31 31 31 41 41 31 201 41 41 41 41 41 41 31 27 41 161 31 31 41 31 31 51 31 31 271 31 41 41 41 41 31 31 31 31 31 341 21 21 21 21 21 21 . 121 41 41 41 4i 41 21 41 26 31 121 21 11 31 41 31 41 51 31 251 41 41 41 11 41 41 41 21 41 51 361 21 41 41 31 31 31 191 51 41 41 41 41 31 11 25 41 181 41 41 31 31 41 31 31 31 271 41 41 41 41 41 41 31 41 41 41 391 21 31 41 21 41 41 191 41 41 . 41 41 41 21 41 26 41 161 41 41 41 31 31 41 41 41 301 41 41 41 41 41 41 21 21 21 41 341 21 41 41 21 41 41 201 51 4141 41 41 21 41 27 41 161 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 31 41 41 41 41 41 27 41 161 41 41 41 41 41 41 41 41 321 41 41 41 41 41 41 41 41 41 41 401 41 41 41 41 41 41 241 41 41 41 41 41 41 41 28 51 161 41 31 31 41 41 31 31 41 281 31 41 41 31 SI 41 41 21 21 SI 361 41 41 31 21 31 31 191 41 31 31 41 41 21 31 23

2

i ~~~ ,.'j~1.,~ ·'~12i> ~·.3!~-~~M ~s:~·~,~6~:;.;-i~.7;:) ;;,S:;j, ~'Sl!llrA: 2.~<I ,:; ~;2~ ~ .. 3 ;:, ¢;4$ ~i-5~~~;.s.~ ,(~7·~~'~;8~s;-~;9ji ~Ol ~~},~: ~,;~'Iif1"~~~~·';3,iitt:'°.~~~·;:·~~;; ·~~!!l ~1y, ~~ ;;3.'~i ~·4j g;t53g ~ 4 16 4 4 4 4 4 4 3 3 30 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 34 3 3 3 4 4 4 21 5 4 4 4 4 4 3 28 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 36 2 4 2 2 4 4 18 4 2 4 4 4 2 2 22 5 20 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 5 5 5 5 5 5 30 5 4 4 4 4 5 5 31 3 12 4 4 3 4 4 5 4 4 32 5 5 4 2 2 5 4 3 3 3 36 4 4 4 4 4 3 23 5 4 5 5 5 4 2 30 3 16 4 5 4 4 3 3 3 2 28 4 4 3 3 3 2 4 3 2 2 30 2 3 2 2 2 3 14 5 2 4 4 4 2 3 24 4 12 2 2 4 4 4 4 4 2 26 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 26 2 4 4 4 4 2 20 5 2 4 2 2 4 2 21 4 17 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 42 4 4 3 4 4 4 23 4 4 5 4 4 4 4 29 4 15 3 3 3 4 3 3 3 4 26 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 4 3 4 4 4 4 23 4 2 4 4 4 4 4 26 4 19 4 4 4 2 4 2 2 4 26 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 33 3 2 2 4 4 4 19 5 5 4 4 4 4 3 29 4 16 2 2 2 4 2 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 2 2 2 4 4 16 4 2 4 4 4 2 4 24 4 16 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 1 4 4 4 4 4 21 5 4 5 5 5 4 4 32 5 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 42 2 4 4 2 2 2 16 4 4 4 4 4 2 4 26 4 17 4 4 5 3 3 3 3 4 29 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 36 3 3 4 4 4 3 21 5 4 4 4 4 4 3 28

3

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I ~ 1 1 1 1 c rn

- ::0 . • 1 Z,"'F! ' ' 1 1 0 I 0~ c

1 1 1 1 -< (!)

0 1 1 1 I 2;: ~ 1 0 1 1 -;;<::

1 1 1 1 0 )>

r'-> 0 1 1 1 />-,,. 0 1 1 1

A =.

/>c; 1 0 1 1 I :::o ..., 1 1 1 1 -I )>

I J>~ I .Y>

~"-< '""'' e::-,-,;J •