Pf!V'UIJAUAN·~,---·-1 IJll JWllTA Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

of 92 /92
:NGARUH MOTIVASI, KOMJl'ENSASI, LINGKUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP KINERJA PEGA WAI :studi Kasns : Pegawai 1>ada Satuan Keirja Bimbingan Masyairakat Polda l\/fotro Jaya Jakarta) Oleh Fitria Nur Anggraeni NIM: 107081003723 JURUSAN MANAJEMEN IJll JWllTA I FAKULTAS EKONOMI DAN JIUSNIS UNlVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 Fi/2011 Ivl

Embed Size (px)

Transcript of Pf!V'UIJAUAN·~,---·-1 IJll JWllTA Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

  • :NGARUH MOTIVASI, KOMJl'ENSASI, LINGKUNGAN KI~RJA, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP KINERJA PEGA WAI

    :studi Kasns : Pegawai 1>ada Satuan Keirja Bimbingan Masyairakat Polda l\/fotro Jaya Jakarta)

    Oleh

    Fitria Nur Anggraeni NIM: 107081003723

    JURUSAN MANAJEMEN

    Pf!V'UIJAUAN~,----1

    IJll JWllTA I

    FAKULTAS EKONOMI DAN JIUSNIS UNlVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA 1433 Fi/2011 Ivl

  • l'ELAlUIAN DAN l'ENGEMRANGAN SDM TERHADAI' KJP'1EJ~JA

    PEGAWAI

    Skripsi

    Diterin.

    dari Tgl. No. lnduk l,; l.1.;;.ifih;lSi

    : ::6e:~:i?.~:~:i9:\i::::::::::::::: : . 0112 - 03 - I\ 3.52. . . ............................... .. . ' ......................................... .

    Diajukan kepada Fttkultas Ekononii dan Bisnis

    Untuk Memenuhi Syamt-syarat untuk Meraih Gelar Sm:jana Ekonomi

    Pembi1nbing I

    l'rof. Dr. Abdul Hamid, MS.

    NlP: 195 70617 J 98503 l 002

    Oleh

    NlM: 107081003723

    Di Ba,vah Bin1bingan

    Pembimb:!ng !I

    r1ttsJ;P+- . Siihcmhii.iJ!~

    NIP: 19711206 200312 l 001

    .IURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN IEllSNIS

    UN!VERSITAS ISLAM l'IEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

    JAKARTA

    1433 H/21111 M

  • L1MBAR PENGESAHAN U.llAN KCIMPRIEHENSIF

    Hari ini Selasa, 22 November 2011 telah dilakukan u.1um komprehensif atas mahasisv;i:

    1. Nama

    1 NIM

    Jurusun

    4. .ludul Skripsi

    Fitria Nur 1

  • LEMIIAR PENGESAHAN u.nAN SKRlfPSI

    Hari ini Jumat 16 Desernber 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi mas mahasiswa:

    Nama : Fi!ria Nur Anggraeni

    N!M : 107081003 723

    Jurusan : !\.fanajemen

    Jud11! shipsi :--Pengaruh Motivasi. Kompensasi, Linglamgan Kerja, Pelatihan dan Pengembangan SDM ierhadap Kine1:ia

    Pegawai (Studi Kasus pada Satuan Kcrja Bimbingan Masyarakat Polda Metni Jaya Jakarta) ..

    Setelah menccrmati dan memperhatikan pe11ampilan dan kemampuan yang

    bcrsangkutan sdama proses ujian skripsi, maka dipu!uskan bahwa mahasiswa

    tcrsebut di alas dinyatakan lulus dm1 skripsi ini ditcrima sebagai salab satu syarat untuk mempcroleh gelar Sai:jana Ekooomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universilas Islam Ncgeri Syarif Hidayalullah Jakarta,

    Jakarta, 16 Desember 2011

    I. ludo Yama Nasaruddin, SE, MAB N'IP.19741127200112 l 002

    2. Leis Suzanawati, SE, M.Si

    NIP. l 9720809 20050 l 2 004

    3. M. AriefMufraini. Le, M.Si NJP,19770122 200312 l 001

    4, Prof: Dr. Abdul Hamid, MS

    NIP. 19570617 198503 l 002

    5. Suhcndra.S.Ag., MM NIP. 19711206 200312 l 001

    ( )

    ~;~~ ( ____________ Pembimbing l

    . ( )

    Pcmbimbiug ll

  • I. DATA PRIBADI

    Nama

    Tempat/ Tgl lahir

    Jenis Kelamin

    NamaAyah

    Nama lbu

    Anakke

    Status

    Agama

    Alamat

    No. Telp

    Email

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    : Fitria Nur Anggraeni

    : Jakarta, 15 - 05 - 1989

    : Perempuan

    : Salikin

    : Sanitias Asih

    : l dari 3 bersaudara

    : Belum Menikah

    : Islam

    : JI. Bratasena 14 blok u4 no 27, Reni Jaya-Pamulang 15416

    : 03568909054

    : \Vonnie.rennv(,fl1vahoo.con1

    H. PENDIDIKAN FORMAL

    1995-2001

    2001 -2004

    2004-2007

    2007 -2012

    IH.KEAHLIAN

    : SD Negeri l pamulang

    : SMP Negeri 2 Kanmganyar

    : SMA Negeri l Karanganyar

    : U!N SyarifHidayatullah Jakarta

    l. Dapat mengoperasikan program computer MS.Office.

    2. Dapat berbahasa lnggris secara aktif dan pasif.

  • PEN GAR UH MOTlV ASI, KOMPENSASI, LING KUN GAN KER,JA, PELATUIAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP KINERJA PEGA WAI

    (St1111li Kasus : Pegawai pada Satua11 Kerja Ilimbi11ga11 Masyarakat Poida Metro Jaya Jakarta)

    Ofteh: Fitria Nur A11ggrae11i

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, kompensasi, lingkungan ~erja, pelatihan dan pengembangan SDM terhadap kine1ja pegawai pada satuan kerja bimbingan nasyarakat POLDA Metro Jaya Jakarta. Sampel dalam penelitian ini be1:jumlah 60 orang. Uji :tatistik yang digm1akan adalah Regresi Berganda.

    Hasil penelitian ini, berdasarkan analisis uji F (uji simultan) 1mmunjukan bahwa variabel notivasi, kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan SDM berpengamh :ignifikan terhadap kineija pegawai. Sedangkan berdasarkan hasil analisis uji T (uji parsial) nenunjukan bahwa motivasi, kompensasi, pelatihan dan pengembangan SDM berpengeruh :ignifikan terhadap kine1ja pegawai.

    (ata kunci: Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Pelatihan SDM, Pengembangan SDM,

    Kinerja Pegawai

  • KA'fAPENGAN'fAR

    "Bismillahirrahmcmirrahim"

    Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan kanmia yang diberikan kepada kita

    emua. Shalawat dan salam saya haturkan kepada junjungan umat Nabi Muhammad SAW

    1eserta keluarga, sahabat, dan kita semua yang semmtiasa istiqomah dalam menjalankan sunah-

    ~ya.

    \Jhamdulillah, atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Skripsi dengan

    udul "Pm1garn!u Motivasi, Kompensasi, Lil1gknngan Keirja, Pelatili1a11 da11 Pengembimgim

    >DM terlmdap Kineirja pegawai". Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan sebagai syarat untuk

    nemperoleh gelar Saijana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

    ;yarif Hidayatullah Jakarta.

    Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

    lari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan, ha! tersebut

    likarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Namun berkat bantuan,

    ,imbingan, se11a dorongan dari berbagai pihak akhimya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.

    )engan rasa honnat penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besamya

    ~epada:

    1. Allah SWT, yang selalu memberikan berkah, rahmat, dan hidayah sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi.

    2. Orangtua, yang tiada hentinya mendoakan, membimbing dan memotivasi.

    3. Kedua adik ku, yang selalu mendoakan dan mendukung.

    4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, Ms. Selaku Dekan fakultas ekonomi dan Bisnis serta

    pembimbing I yang telah bersedia melmmgkan waktu untuk memberikan pengarahan

    serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi.

    5. Bapak Suhendra, S.Ag, MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen faku!tas Ekonomi dan

    Bisnis serta pembimbing 2 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan

    pengarahan serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi.

  • 6. Teman-teman angkatan 2007 Jurusan Manajemen terutama Manajemen

    Manajemen SDM, terimakasih atas doa, dukungan dan motivasinya.

    E dan

    7. Untuk sahabat-sahabat ku, Neneng Suryati dan Wahyudi, tiJrirnakasih banyak atas doa,

    waktu, pikiran, tenaga dan motivasinya.

    8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah S WT selalu

    melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.

    Penulis mengucapkan banyak terima kasih, dan berharap semoga Allah SWT senantiasa

    nelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan

    :epada penulis, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat menjadi bahan masukan dan tambahan

    vawasan bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyajian

    >kripsi ini terdapat kesalahan dan kekurangan.

    Jakarta, 16 Desember 2011

    Fitriru Nm Anggraeni NIM: !07081003723

  • DAFTARISI

    ,EMBAR PENGESAHAN SKRlPSJ

    ,EMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSlf

    ,EMBAR PERNY ATAAN KEASLIAN SKRJPS!

    )AFTAR RIWAYAT 1-IIDUP

    IBSTRACT

    \BSTRAK

    CA TA PENGANTAR

    )AFTAR !SI

    )AFT AR T ABEL

    )AFTAR GAMBAR

    )AFTAR LAMPIRAN

    3AB. !. PENDAHULUAN

    3AB. IL

    A. Latar Belakang

    B. Perumusan Masalah

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    TJNJAUAN PUST AKA

    JO

    l l

    A. Motivasi 14

    l. Pengeitian Motivasi l 4

    2. Teori-Teori Motivasi 15

    B. Kompensasi 19

    I. Pengertian Kompensasi 19

    2. Bentuk-Bentuk Kompensasi 20

    3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi 23

    4. Tujuan Kompensasi 27

    C. Lingkungan ke1ja 28

    1. Pengertian Lingkungan Keija 28

    2. Jenis-Jenis Lingkungan Keija 28

    3. Faktor-Faktor Lingkungan K.erja 29

  • D. Pelatihan clan Pengembangan SDM 31

    I. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM 31

    2. Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM 34

    3. Komponen Pelatihan clan Pengembangan SDM 36

    4. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan 37

    5. Indicator Pengembangan 39

    E. Kine~ja Pegawai 40

    I. Pengertian Kinerja Pegawai 40

    2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai 40

    3. Ukuran-Ukuran Kine1ja Pegawai 41

    F. Penelitian Sebelumnya 43

    G. Kerangka Berpikir 45

    H. Pernmusan Hipotesis 52

    3AB. Ill. METODOLOGl PENELITIAN

    A. Ruang Lingkup Penelitian 54

    B. Metode Penentuan Sampel 54

    c. Metocle Pengurnpulan Data 55 D. Metocle Analisis 56

    E. Operasional Variabel Penelitian 63

    3AB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 69

    B. Analisis dan Pembahasan 71

    I. Statistik Deskriptif 71

    2. Uji Kualitas Data 72

    3. Uji Asumsi Klasik 78

    4. Analisis Regresi Linier Barganda 84

    3AB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKAS!

    A. Kesimpulan 95

    B. lmplikasi 95

    )AFTAR PUST AKA 99

    "AMPIRAN l02

  • DAFTAR LAMPIRAN

    \lo. Keternngan JtfalHlllllll

    I. Kuesioner Penelitian 102

    1. Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi l lO

    L Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kompensasi 112

    I. Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja 114

    ) . Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Pelatihan SDM 116 ). Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Pengembangan SDM 118

    1. Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja Pegawai 120

    L Output SPSS Uji Validitas Variabel Motivasi 122

    ) . Output SPSS Uji Validitas Variabel Kornpensasi 123

    10. Output SPSS Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja 124

    11. Output SPSS Uji Validitas Variabel Pelatihan SDM 125

    12. Output SPSS Uji Validitas Variabel Pengembangan SDM 126

    13. Output SPSS Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai 127

    14. Output SPSS Uj i Reliabilitas Variabel Motivasi 130

    15. Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi 130

    16. Output SPSS Uji Reliabilitas Variahel Lingkungan Kerja 130

    17. Output SPSS Uji Reliabi!itas Variabel Pelatihan SDM 131

    18. Output SPSS Uji Reliabi!itas Variabel Pe11gemhangan SDM 131

    19. Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai 131

    w. Output SPSS Uji Multikolinearitas 132 n. Output SPSS Uji Heteroskedastisitas 132 12. Output SPSS Uji Normalitas 133 p .J. Output SPSS Uji Autokorelasi 134

    !4. Output SPSS Uji Koefisien Determinasi (R2) 134

    15. Output SPSS Uji Koefisien Signifikansi Simultan (Uji F) 134

    !6. Output SPSS Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) 135

  • BABI

    PENDAHULUAN

    A. Lat:u Belakang Masalab

    Kepolisian Negara Republik Indonesia mernpakan salah

    satu bentuk organisasi nasional yang mempunyai peran penting

    dalam penyelengaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Oleh karena itu, dalan1 menjalankau peraunya sesuai dengan

    au1anat perundang-undangan, Kepolisian Negara Republik

    Indonesia harus benar-benar bekerja secara optimal, clan

    menjalankan visi, misi, clan sasaran yang telah ditetapkan

    sesuai dengan kebijakan pimpinan yai1g mengacu kepada

    sistem yang ada di negara ini. Polda Metro Jaya Jakaita

    merupaktm bentuk orgai1isasi yang membawahi l 3 Polres

    Metropolitan, ! 09 Polsek Metropolitan, 324 Polpos dai1 55

    Pospol dengan j11111lah penduduk sebaJ1yak 23 .474.841 dai1

    jumlah anggota Polri sebanyak 30.909 personil

    (www.metro.polri.go.id).

    Dalain menjalankan tugasnya Polda Metro Jaya terbagi

    dalam 26 satuan ke1ja. Satu diantaranya adalah Bimbingan

    Masyarakat (B!NMAS). Tugas dari satuan ke1ja BINMAS ini

    ai1tara lain membina dan dalam batas kewenangmmya

    __ 1__ 1-~ ___ i_ ' , ' .

  • kemitraan dalam lingkungan Polda Metro Jaya. Fungsi dari

    satuan ke1:ja BINMAS ini (www.metro.polri.go.id), adalah:

    a. Penyelenggaraan manajeman bimbingan masyarakat yang

    meliputi, penyuluhan masyarakat, pembi11:an ketertiban

    masyarakat, dan pembinaan/ pengembangan bentuk-bentuk

    pengamanan swakarsa dalam rangka meningkatkan

    kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhaclap lmkum

    clan perunclang-undangan, tumbuh kembangnya peran serta

    masyarakat clalam pembinaan keamanan clan ketertiban.

    Serla te1jalinnya hubungan Polri dengan masyarakat yang

    konclusif bagi pelaksanaan tugas kepolisian.

    b. Pembinaan hubungan ke1ja sama clengan organisasi I

    lembaga I tokoh masyarakat clan instansi pemerintah

    khususnya pemeriutah daerah, dalam konteks otonomi

    daerah clalam upaya peningkatan kesadaran clan ketaatan

    warga masyarakat pada huk1m1 clan peraturnn perunclang-

    unclangan terbinanya ketertiban masyarakat, pengembangan

    pengamanan swarkarsa dan pembinaan hubungan Polri

    clengan masyarakat yang kondusif bagi pelaksanaan tugas

    kepolisian.

    c. Pembinaan teknis koordinasi clan pengawasan kepolisian

    khusus dan koordinasi/ manajeria! dalam rangka

  • pengembangan kemampuan penyidik pegawai negeri sipil

    pada tingkat Provinsi.

    Salah satu faktor yang mendukung satuan ke1ja ini dalam

    menjalankan peran dan fw1gsinya uutnk meneapai tujuan

    organisasi adalah kualitas dan kuantitas sumber daya yang

    dimiliki. Sumber daya manusia rnerupakan faktor terpenting

    dalam menjalankan roda organisasi. Tanpa smnber daya

    manusia yang baik, tujuan organisasi akan snlit dicapai. Oleh

    karena itu, dalam lingkup satuan keija BINMAS di Polda

    Metro Jaya Jakarta peran pimpinan untuk mampu

    meningkatkan kine~ja pegawainya sangatlah diperlukan.

    POLRI sebagaimana diamanatkan dalmn undang-undang

    no. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik

    Indonesia, khususnya pada pasal 2 dijelaskan bahwa fongsi

    kepolisim1 adalah salah satu fungsi pemerintah negara di bidang

    pemeliharaan keamanm1 dan ketertiban masyarakat, penegakan

    lmkum, perlindungm1, pengayoman dan pelaym1an kepada

    masyarakat, demikian JUga ketentum1 tugas POLRI

    sebagaimana tercantum pada pasa! 13 dan 14 undang-undilllg

    POLRI yang melingkupi usaha meme!ihara kemmman dan

    ketertiban masymakat, menegakilll lmkum clan memberi

    perlindungan, pengayomm1 dan pelaym1an kepada masyarakat.

  • bahwa POLRI adalah salah satu fungsi birokrasi pemerintahan

    yang JUga memiliki tugas penyedia layamm publik, seperti

    pelayanan SIM (Surat Izin Mengemudi)., SKCK (surat

    Keterangan Catatan Kepolisian), clan lain sebagainya.

    Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja POLRI pasca

    POLRI mandiri yang dilakukan oleh Direktorat Penelitian dan

    Pengembangan Ilmu dan Telmologi Kepolisian Pergurnan

    Tinggi Ilmu Kepo!isian talmn 2002, terungkap bahwa penilaian

    masyarakat terhadap kualitas pelayanan POLRI semakin baik.

    Nanmn sebagian Msyarakat menilai pelayanan publik yang

    disediakan oleh POLR! masih kurang baik karena adanya

    diskrirninasi dalam pelayanan masyarakat, sambutan kurang

    ramah, mengutip uang jasa, berbelit-belit dan tidak trnnsparan.

    Perkembangan kemajuan masyarakat yang pesat clan seiring

    fenomena supremasi hukum, HAM, Globalisasi, clemokrasi

    clesentralisasi, transparansi clan akuntabilitas telah melahirkan

    berbagai paradigma barn clalam knalitas pelayanan publik

    POLRI (http://www.kalteng004.blogspot.com).

    Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kine1:ja,

    cliantaranya: motivasi, kepemimpinan, lingknngan ke1:ja,

    kompensasi, pelatihan, pengembangan, buclaya kerja, dan

    masih banyak lagi. Semua faktor itu pasti berpenganih, acla

  • tunjangan pegawai baik dalam bentuk tunjangan istri,

    tunj ai1gan ai1ak, tunj angan beras, tunjangan !auk pauk,

    tw~jai1gan Jabatall, tunjangan polwan dan tunjangan ktibmas

    (ketertiban masyarakat) yang nilainya berbeda-beda antara

    pegawai satu dengai1 pegawai lain. Tunjai1ga:n ini masuk

    kedalam daftar pembayaxan penghasilan yang nilainya akan

    ditotalkan dengai1 nilai gaji pokok. Selain itu, pegawai juga

    akam mendapatkan tunjangan kine1ja yang diberikan setiap tiga

    bulan sekali dengan nilai Rp. 636,000 saiupai Rp. 4.797,000

    sesuai dengan pangkat clan jabatam1ya di dalam orgaisasi.

    Kompensasi juga digunakan sebagai alat memotivasi pegawai

    untuk mainpu meningkatkall kine1janya karena semakin

    kebuiuhannya terpenuhi maka akai1 semakin besar kinerja

    pegawai da]am melaksanakan tngas dan kewajibannya dafa:m

    organisasi.

    Lingkungan kerja dalam orgallisasi juga mempengamhi

    kinerja pegawai. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri dari

    lingkungan keija fisik dan lingkungan ke1j1a non fisik

    (Sedarmayanti, 200 l 21 ). Polda Metro Jaya bemsaha

    menciptakall lingkungan ke~ja yang dapat mendukung pegawai

    agar mainpu bekerja dengan baik. Diantaranya dengan

    menyediakan sarana clan prasarana yang dapat mendukung

  • komputer, printer clan mesin foto kopi, meja clan kursi kerja

    yang nyaman, ruangan yang cukup nyaman ditempati oleh

    beberapa pegawai clalam satu kelompok kerja, penyediaan

    kamar mandi yang tidak jauh dari ruang ketja dan !etak

    ruangan yang jauh dari jalan raya untuk mengurangi

    kebisingan. Selain itu, Polda Metro Jaya juga berusaha

    menciptakan hubungan yang baik antara rekan kerja manpun

    antarn atasan dengan bawahan dan sebaliknya. Hal ini dapat

    ter!ihat pada saat tugas diluar ruangan, climana para anggota

    polisi yang bertugas clituntut mampu bekerjasama satu dengan

    yang lainnya. Sarana clan prasarana yang mendukung serta

    ke1jasanm yang baik antar anggota kepolisian akan dapat

    meningkatkan kinerja pegawai.

    Hal lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai acla!ah

    pelatihan sumber daya manusia. Payaman Simanjuntak (200.5)

    menclefinisikan pe!atihan merupakan bagian dari investasi

    SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan

    dan keterampilan ke1ja dengan demikian clapat meningkatkan

    kinerja pegawai. Pelatihan yang dilakukan oleh Polda Metro

    Jaya berupa pendidikan awal selama enam bulan pada saat

    pegawai lu!us me1tjadi anggota polisi. Setelah enam bulan

    menjalani penclidikan, pegawai tersebut ditempa1kan di kantor

  • dengan bagian penempatannya. Hal mi bergnna nntnk

    memberikan pengetahnan kepada pegawai kt:.polisian tentang

    bidang ke1ja dan tugasnya.

    Pengembangan juga memiliki pengaruh terhadap kine1ja

    pegawai. Pegembangan berbeda deng:m pelatihan, pelatihan

    berorientasi di masa seka:rang dan berkaitan langsnng dengan

    bidang ke1janya saat ml. Sedangkan, pengembangan

    berorientasi untuk beberapa waktu yang akan darnng dan tidak

    berkaitan langsung dengan bidang ke1janya saat uu.

    Pengembangan lebih ditujukan kepada pegawa1 te!ap atau

    pegawai yang telah lama bekerja pada organisasi dengan tujuan

    untuk meningkatkan kualitas, keterampilan pegawai, dan lebih

    difokuskan pada peningkatan posisi mereka di masa yang akan

    datang. Pengembangan yang dilakukan berupa memberikan

    kesempatan kepada anggota kepolisian w1tuk meneruskan

    pendidikan di bangku kuliah. Seielah selesai kuliah diharapkan

    anggota kepolisian dapat lebih siap memangku jabatan tertentu

    di masa yang akan datang.

    Motivasi, kompensasi, lingkungan ke1ja, pelatihan dan

    pengembangan sumber daya manusia mernpakan beberapa

    faktor yang dapat mempengaruhi kine1ja pegawai terutama bagi

    organisasi yang memberikan pelayanan kepada publik dimana

  • A. Motivasi

    BABU

    TINJAUAN PUSTAKA

    L P;mgertiailll Motivasi

    Stephen P. Robbins dan Maxy Coulter (2005: 92)

    menyatakan bahwa motivasi mernpakan kesedirum

    melakukan usaha tingkat tinggi gima mencapai sasanm

    organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha

    tersebut untuk memuaskan kebutuhan sejmnlah individu.

    Meskipun secara umum, motivasi merujuk ke upaya yang

    di!akukan gm1a mencapai setiap sasaran, di sini kita

    merujuk ke sasaran organisasi karena fokm; kita adalah

    perilaku yang berkaitan dengan kerja. Ada tiga unsur kunci

    da!am definisi tersebut, yaitu : upaya, sasaran organisasi

    dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas atau

    dorongan. Seseorang y

  • mernpakan jenis usaha yang hams kita cari. Akhimya, kita

    akan memperlakukan motivasi sebagai proses memuaskan

    kebutuhan. Kebutuhan mengacu ke keadaan batin yang

    membuat hasil-hasi! tertentu tampak menarik Kebutuhan

    yang tidak terpuaskan menciptakan ketegangan yang

    mernngsang dorongan di dalam diri seseorang. Dorongan

    itu menimbulkan peri!aku pencarian untuk menemukan

    sasaran te1tentu yang jika tercapai akan memuaskan

    kebutuhan itu dan menurnnkan ketegangan tadi.

    Sedangkan menurut Hendry Siman10ra (2004 : 51)

    motivasi adalah sebuah fungsi dari pengharapan individu

    bahwa upaya tertentu akan menghasilkan ti11gkat kineija

    yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasi!

    yang dikehendaki.

    2. Teori-Teori Motivasi

    a. Teori Hiirarki Kelmt11han Maslow

    Maslow adalah Psiko!og humanistik yang

    berpendapat bahwa pada diri tiap orang terdapat hirarki

    dari !ima kebutuhan (Stephen P. Robbins dan Many

    Coulter, 2005: 93-94), yaitu:

    I) Kebutuhan Fisik, yaitu kebutuha11 seseorang akan

    makanaa, mmuman, tempat tinggal, kepuasan

    ' '

  • 2) Kebutuhan Keamanan, yaitu kebutuhan seseorang

    akan keamanan clan perlindungan dari gangguan

    fisik dan emosi.

    3) Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan seseorang akan

    kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya,

    diteriman oleh teman-teman clan persahabatan.

    4) Kebutuhan Harga Diri, yaitu kebutuhan seseorang

    akan faktor internal (penghormatan diri, otonomi

    dan pencapaian prestasi) dan faktor ekstemal

    (status, pengakuan dan perhatian).

    5) Kebutuhan Aktualissasi Diri, yaitu perhm1buhan,

    pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri

    sendiri ( dorongan untuk meqjadi apa yang dia

    marnpu capai).

    b. Tcori X clan Y Me.Gregor

    Douglas Mc.Gregor terkenal karena rumusannya

    tentang dua kelompok asumsi mengenai sifat manusia

    yaitu X dan Y (Stephen P. Robbins dan Marry Coulter,

    2005: 95). Sangat sederhana, Teori X pada dasamya

    menyajikan pandangan negatif tentang orang. Teori X

    berasumsi bahwa para pekeija mempunyai sedikit S{\ja

    ambisi untuk maju, tidak menyukai pekerjaan, ingin

  • ketat aghar dapat efektif beke1:ja. Sebaliknya, teori Y

    menawarkan pandangan positif yang berasumsi bahwa

    para peke~ja dapat berlatih mengarahkan diri, menerima

    dan secara nyata mencari tanggung jawab dan

    menganggap beke1ja sebagai kegiatan almni. Mc.Gregor

    yakin bahwa asumsi teori Y lebih menekm1kan sifat

    peke1ja sebenamya dan harns meqjadi pedoman pada

    praktek manajemen.

    c. Temi Tiga Keln11mlum

    David Mc.Clelland dan para pakar lain telah

    mengemukakm1 teori tiga kebutuhan yang menyebutkan

    bahwa ada tiga kebutuhm1 yang menjadi motif utama

    dalam pekerjaan (Stephen P. Robbins dm1 Mary

    Coulter, 2005: 97). Ketiga kebutuhan itu meliputi :

    1) Kebutuhm1 akan prestasi adalah kebutuhm1 seseonmg untuk

    memiliki pencapaian prestasi yang signifikan atau

    mengungguli dengm1 cara meningkatkan berbagai bidang

    keahlian dan kemampuan agar dapat mencapai atau bahkan

    melebihi standm yang ditetapkan untuk mencapai

    kesuksesan.

    2) Kebutuhm1 akan kekuasaau, yaitu keinginan untuk

    mempengarnhi atau mengatur orang lain,

  • bertanggung jawab untuk orang lain, dan memiliki

    otoritas atas orang lain.

    3) Kebutuhan akan afiliasi, yaitu keinginan untuk

    membentuk hubungan personal yang akrab,

    menghindari konflik dan membangun hubungan

    pertemamm yang hangat.

    Berdasarkan teori-teori diatas, dapat simpulkan bahwa

    ada berbagai macam ha! yang hams diketahui oleh para

    pimpinan dalam suatu organisasi mengenai hal-hal yang

    mampu mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu

    organisasi atau pernsahaan. Selain itn, pemimpin juga harus

    mampu mengetalmi apa saja yang dibntuhkan dan

    diharapkan pegawai dari organisasi agar pimpinan man1pu

    menyesuaikan dan menetapkan langkal1 yang akan diambil

    berdasarkan kebutuhan dan harapan tersebut dalam upaya

    memotivasi pegawai guna meningkatkan kinerjanya,

    sehingga pegawai mampu bekerja sama dengan organisasi

    dalam pencapaian tujuan organisasi.

  • B. Kompe11sasi

    l. Pengertian Kompensasi

    Soehardi Sigit dalam Subowo (2003: 132)

    berpendapat bahwa kompensasi adalah segala bentuk

    imbalan yang diberikan oleh pemsahaan kepada

    karyawannya at as pengorbanan karyawan yang

    bersangkutan. Pengorbarnrn karyawan tersebul dapat bempa

    kerja, jasa kineija, biaya, maupun jerih payah yang

    dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

    ditetapkan oleh perusahaan.

    Sedangkan rnenurut Dessler (1998: 85) kompensasi

    adalah semua bentuk upah atau irnbalan yang berlaku bagi

    karyawan clan muncul dari pekerjaan mereka, dm1

    mempunyai dua komponen, yaitu Kompem:asi langsung

    (direct compensation) dm1 kompensasi tidak langsung

    (indirect compensation).

    Berdasarkan uraian diatas, dapat disirnpulkan bahwa

    kompensasi adalah imbal jasa yang diberikan oleh

    organisasi (perusahaan) kepada pegawai atas dasar

    pekerjaai1 yang telah dilakukm1 bagi perusahaan.

    Kompensasi rnemiliki dua kornponen, yaitu kompensasi

    langsung dan kornpensasi tidak langsung.

  • berubah-ubah berdasarka keluaran (output) yang

    dihasilkan.

    3) Insentif atau Bonus

    Karyawan secara individual dapat menenma

    kompensasi tambahan dalam bentuk bonus, yaitu

    gaji satu kali yang tidak menjadi bagian dari gaji

    pokok karyawan. Bonus dapat diberikan sebagai

    pengakuan alas kine1ja seorang karyawan, tim atau

    organisasi secara keseluruhan (Robert L. Mathis dan

    John H. Jackson 2006: 462).

    b. Kompensasi Tidaik Limgsm1g (I11direct Compe11sation)

    Kompensasi tidaik langsung merupakan kompensasi

    tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaikan

    perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya

    meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kompensasi ini

    berupa hmjangan karyawan. Tunjangan adalah

    pembayaran (payment) dan jasa yang mclengkapi gaji

    pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian

    dari tunjangan ini (Simamora, 2004:442), dan lebih

    lanjutnya Simamora (2004:541) memb21gi tunjangan

    karyawan menjadi empat yaitu:

    I) Tunjangan yang menghasilkan penghasilan

    (income) seperli tuniangan keamanan sosial dan

  • pensiun, kontinuitas gaj i dan program bagi yang

    tidak mampu atau cacat yang jangka pendek dan

    jangka panjang menggantikan penghasilan yang

    hilang karena sakit atau cacat.

    2) Tunjangan yang memberikan peningkatan rasa

    aman bagi kalangan karyawan dengan membayar

    pengeluaran ekstra atau luar biasa yang dialami

    karyawan secara tidak diduga seperti perawatan gigi

    dan kesehatan temiasuk ke dalam kategori.

    3) Program tunjangan yang dapat dipandang sebagai

    kesempatan bagi karyawan. Hal ini dapat me!iputi

    mulai dari pembayaran biaya kuliah sampai liburan

    dan hari besar. Tunjangan ini berkaitan dengan

    kualitas kehidupan karyawan yang terpisah.

    4) Fasilitas adalah sarana dan prasarana atau wahana

    untuk melakukan atau memperrnudah sesuatu.

    Fasilitas biasanya dihubungkan dalam pemenuhan

    suatu prasarana yang dibutuhkan gtma menuqjang

    dalarn pelaksanaan peke~jaan dan terdapat dalarn

    suatu perusahaan-pernsahaan ataupun organisasi

    tertentu.

  • kompensasi pada karyawannya relatif lebih besar

    dibandingkan dengan perusahaan yang menengah atau

    kecil. Ini juga berhubungan dengan upaya perusahaan

    untuk mempertahakan karyawannya yang potensial.

    Kemudain Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2002

    129-131) juga menyebutkan faktor-faktor yang berasal

    dari luar perusahaan (ekslernal faktors) yang

    mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi

    diantaranya adalah sebagai berikut :

    I) Pernturan pemerintah, pemerintah dalam pelaksanaan

    pemberian kompensasi untuk karyawan bidang

    pengolahan maupun Jasa dapat mempengamhi dan

    memaksakan suatu peraturan untuk menetapkan upah

    mmmmm. Penetapan upah minimum 1111 oleh

    pemerintah didasarkan kepada kebutuhan pokok hidup

    sehari-hari.

    2) Biaya hidup, penentuan besarnya kompensasi sangat

    dipengarnhi oleh biaya hidup sehari-hari. Biaya hidup

    ini sangat dipengarnhi oleh harga-harga kebutuhan

    pokok yang tergantung pada lokasi dimana perusahaan

    itu berada. Kalan biaya hidup naik otomatis kornpensasi

    yang diterima karyawan juga naik seiring naikuya biaya

    '.'

  • 3) 'fawair mc11awar serilmt pckeirja, pengaruh tawar

    menawar dengan kelompok serikat kt:1ja akan sangat

    berpengamh terhadap pemsahaan dalarn menetapkan

    besarnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan.

    4) Lctak geogiri1fis, perbedaan dalam pemberian

    kompensasi JUga sangat clipengaruhi oleh letak

    geografis dimana pemsahaan itu beracla. Karyawan

    pernsahaan di daerah yang terpencil akan mendapat

    kompensasi yang berbeda dengan karyawm1 pemsahaan

    di kota besar.

    5) Pasar tenaga kcrja, pemberian kompensasi juga sm1gat

    dipengamhi oleh penawaran clan permintaan tenaga

    ke~ja di pasar. Sesuai hukum penawarm1 clan

    permintaan, pada saat keadaan perekonomian pada titik

    booming permintaan akan tenaga ke1:ja meningkat

    seclangkan tenaga kerja yang terseclia sm1gat terbatas

    maka kompensasi yang ditawarkan kepada calon

    kmyawan pun akan tinggi. Begitu juga sebaliknya

    apabila perekonomian dalam keadaan resesi pennintaan

    tenaga ke1ja menurun maka tingkat kompensasi yang

    ditawarkan kcpada calon kmyawai1 pun akai1 rendah.

    Calon karyawan dengan keahlian dm1 keterampilan

    ''

  • lebih kuat dalam menentukan tingkat kompensasi

    dibandingkan dengan calon karyawan yang tidak

    memiliki keahlian dan keterampilan khusus.

    4. Tu,j1um Kompe1m1si

    Pemberian kompensasi dalam suatu perusahaan

    bertt\juan untuk mempertahankan karyawan clan menjamin

    keadilan. Analis pengupahan dan penggaJ1an harus

    membayar kompensasi yang sama besamya untuk

    pekei:jaan-pekei:jaan sejenis. Tetapi bagian perekrutan

    mungkin ingin menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk

    memperoleh pelamar yang qualified. Tujuan pemberifu1

    kompensasi (Handoko, 1994: 156) aclalah:

    a. Memperoleh personalia yang qualified.

    b. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang.

    c. Menjamin keaclilan.

    cl. Menghargai peri!aku yang diinginkan.

    e. Mengendalikm1 biaya-biaya.

    f. Memenuhi peraturan-peraturm1 legal.

  • PERPI!! AN%Alr! UTAMA !

    ~ llY1H111t lt!tlilV,lTUl.LllH JllK.:.~::J

    C. Linglmngim Kerja

    1. P1mge11fan Lingkung:m Ker,ja

    Alex S Nitisemito (2000:183) mendefinisikan

    lingkungan ke~ja adalah segala sesuatu yang ada disekitar

    para pekerja yang dapat mempengamhi dirinya dalam

    meryalankan tugas-tugas yang diembankan.

    Sedarmayati (200 l : 1) mendefinisikan lingkungan

    ke1ja adalah keselurnhan alat perkakas clan bahan yang

    dihadapi, lingkungan sekitamya di mana seseorang bekerja,

    metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai

    perseorangan maupw1 sebagai kelompok.

    Dari pendapat di atas, disimpulkan bahwa

    lingkungan kerja mempakan segala sesuatu yang ada di

    sekitar karyawan pada saat beke1ja, baik yang berbentuk

    fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsnng, yang

    dapat mempengaruhi dirinya clan peke1jaanya ;;aat beke~ja.

    2. Jenis-Jenis Lingknngan Kerja

    Lingkungan kerja tercliri dari clua jenis, yaitu

    lingkungan ke1ja fisik clan lingkungan ke1ja non-fisik.

    Menurut (Sedannayanti, 2001: 21) menyatakan bahwa secara

    garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu :

    a. Lingkungan kerja fisik

  • dapat mempengarnhi karyawan baik secara langsung

    maupun tidak langsung.

    b. Lingkungan ke~ja Non fisik

    Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang

    te1jadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik

    hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan

    ke1ja, ataupun hubungan dengan bawahan.

    Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan

    bahwa lingkungan kerja fisik merupakan kondisi eksternal

    yang berada di luar diri pegawai sedangkan !ingkungan

    kerja non-fisik merupakan suatu keadaan yang berasal dari

    keadaan internal dalam diri individu maupun hubungan

    antar individu.

    3. Faktor-Fakto1 Lingkrumg:m Keir.la

    Menurut Ahyari dalam Chaifatul (2006) terdapat

    beberapa faktor yang rnernpengarnhi lingkungan kerja

    antara lain:

    a. Penerangan

    Penerangan adalah cukupnya sinar yang rnasuk kedalam

    ruang kerja, rnasing-rnasing karyawan perusahaan.

    Penerangan yang ada harns sesuai dengan kebutuhan,

    tidak terlalu terang tetapi juga tidal< terlalu gelap,

    dengan sistem penerangan yang baik diharapkan

  • meningkatkan ketrampilan yang be1;kaitan dengan

    peke1:jaan.

    Pengertian pengembangan menurut Bernardin dan

    Russel (1998: 172) development refers to learning

    opportunity designed lo help employee's pe.~formance on

    their current jobs. Pengembangan bertnjuan untuk

    mempelajari kesempatan yang tersedia untuk membantu

    meningkatkan kine1ja para pegawai dalam menyelesaikan

    pekerjaan mereka saat ini.

    Pengembangan menurnt John Suprihanto (2001 :88)

    adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki dan kemampuan

    pegawai dengan cara meningkatkan pengetahuan dan

    pengertian pengetahuan umnm termasuk peningkatan

    pengnasaan teori dan pengambilan keputnasan dalam

    menghadapi persoalan organisasi.

    Menurut Soekitjo Notoadmodjn (2003:V)

    mengemukan pengembangan sumber daya manusia adalah

    suatu upaya untuk mengembangkan kualitas dan

    kemampuan sumber daya manusia melalui proses

    pendidikan, pelatihan, dan pengelolaan pegawai untuk

    mencapai hasil yang optimal.

    Komaruddin Sastradipoera (2002:51) menjelaskan

  • yang meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman

    lingkungan secara keseluruhan maupun pelatihan yang

    menambah keterampilan dalam melaksanakim tugas yang

    spesifik.

    Dari definisi di atas, dapat kita jelaskan lebih lanjut

    bahwa pengembangan sumber daya manusia memiliki

    kaitan dalam perubahan perilaku ke keadacm yang lebih

    baik untuk mempersiapkan para pegawai dallam mencapai

    tujuan organisasi.

    Kemudian Mondy dan Noe dalarn Hardijanto

    (2010:9) " Human resource development is planned

    continues effort by management to improve employee

    pe1:formance and organizational through training,

    education, and development programs" yar1g artinya bahwa

    pengembangan sumber daya mrumsia adalah suatu rencana

    yang dilakukan secara berkelanjutan oleh manajemen untuk

    meningkatkan kine1:ja pegawai dan kine1:ia organisasi

    melalui pelatihan, pendidikan, dan progrrun-progrrun

    pengembangan.

    Pengembangan berbeda dengru1 pelatihan. Seperti

    yang diungkapkan o!eh Bernadin dan Ruselll (1998: 172)

    bahwa : the fokus of development is !he long term to help

  • muncul dalam pekerjaan rnereka dengan meniru situasi-

    situasi dunia nyata.

    e. Permainan bisnis

    Merupakan metode pelatihan dan pengembangan yang

    memungkinkan para peserta nntuk mengambil peran-

    peran seperti presiden, controller, alau vice presiden

    pemasaran dari dua organisasi bayangan atau lebih dan

    bersaing satu sa:ma lain dengan memanipulasi faktor-

    fal,tor yang dipilih dalam suatu situasi bisnis tertentu.

    f On-the-job training

    Merupakan metode pelatihan dan pe:ngembangan

    infonnal yang memungkinkan seorang karyawan untuk

    mempelajari tu gas-tu gas pekerjaan dengan

    mengerjakannya secarn nyata. Kunci dari pelatihan ini

    adalah transfer pengetahuan clari karyawan yang sangat

    terampil clan berpengalaman kepada seorang karyawan

    barn, sembari memelihara produktivitas kedua

    karyawan tersebut.

    g. Rotasi peke1jaan

    Mempakan metode pelatihan dan pe:ngembangan

    dimana para karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke

    peke1jaan !ainnya untuk memperluas pengalaman

  • h. Magang

    Merupakan metode rekruitmen yang biasanya

    melibatkan para mahasiswa pergurnan tinggi yang

    membagi waktu mereka antara mengikuii kuliah dan

    bekerja untuk sebuah organmisasi.

    1. Pelatihan pemula

    Merupakan metode pelatihan yang mengkombinasikan

    instruksi di kelas dengan on the job !raining. Pelatihan

    ini umum da!am pekerjaan-pekerjaan yang banyak

    membutuhkan keterampilan, seperti tukang ledeng,

    tukang potong rambut, tukang kayu, masinis dan tukang

    cetak.

    3. Kom1Jontm- Komponen Pelatilum dan Pengfmbangan

    a. Tujuan dan sasaran pelatihan atau pengembangan, setiap

    pelatihan hasus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa

    diuraikan kedalam perilaku-perilaku yang dapat cliarnati dan

    cliukur agar clapat diketalmi efektivitas clari pelatihan itu sendiri

    yang pacla ak11irnya clapat meningkatkan pengetahuan clan

    keterampilan pegawai (As'acl, l 998: 73).

    b. Pelatih (Trainer), seorang pelatih hams mampu mengajarkan

    materi-materi dengan metocle tertentu sehingga peserta

    memperoleh pengetahuan clan keterampilan yang diperlukan

    l, '

  • e. Mengurangi turn over dan absensi.

    Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap

    organisasi akan memberikan dampak terhadap adanya

    pengurangan tingkat turn over clan absensi. Dengan clemikian

    juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.

    5. lmiikatoir Pengembangan SDM

    a. Meningkatkan kemampuan pegawai, kemampuan terbentuk

    dari sejumlah kompetensi yang dimilikii seorang karyawan

    yang mencakup pengetahuan clan keterampilan serta tanggung

    jawab clalam menyelesaikan tugas (lhmdoko, 2004: l 04).

    b. Pengetahuan program pengembangan melipnti pengetahuan

    akan tugas clan kemampuan clalam menyelesaikan tngas-tugas

    sesuai clengan kebutuhan pekeijaan (Jim Stewart clan Graham

    Beaver, 2004: l 06).

    c. Penugasan pengembangan adalah berbagai tugas yang

    cliberikan clalan1 progran1 pengembangan yang bertujuan untuk

    meningkatkan kemampuan pegawai agar mampu

    menyelesaikan peke1jaan clengan baik serta dapat

    menyelesaikan pekerjaan pada waktnnya (Jim Stewart clan

    Gra11m11 Beaver, 2004: l 06).

    cl. Pelaksanaan pengembangan aclalah waktu ym1g ditetapkan

    dalam melaksanakan progrmn pengembangan clengan

  • pengalaman keija, latar belakang budaya dan variabel-variabel

    personal lainnya.

    b. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi

    kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, meliputi

    kebijakan organisasi, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan

    ke1ja jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan

    lingkungan sosial.

    3. UkMran-Uknran Kinerja Karyawim

    Berikut ukuran-ukurnn yang dapal digunakan untuk

    mengukur kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernadin &

    Russell ( 1993: 135) diantaranya adalah :

    a. Quantity of Work (kuantitas ke1ja) adalah jumlah ke1ja yang

    dilaksanakan oleh seseornng pegawai dalam suatu periode

    tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam

    ke1ja penggunaan waktu tertentu da.u kecepatan dalam

    menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya." Dengan

    demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja dan

    penggunaan waktu dimana karyawan sanggup meuyelesaikan

    tugas - tugas yang dikerjakaanya. Adapun jumlah ke1ja adalah

    banyaknya tugas pekeijaanya, dapat dikerjakan dan

    penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan

    dalam menyelesaikan tugas dan pekerjam1.

  • positif terhadap kinerja pegawai, artinya peningkatan kompensasi

    secara langsung akan meningkatkan kineija pegawai dipihak lain

    semakin tinggi kompensasi maka akai1 meningkatkai1 motivasi

    pegawai yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya.

    Vera Parlinda dan M. Wahyndin dalam penelitiannya yang

    berjudul "Pengaruh Kepemimpinai1, Motivasi, Pelatihan dan

    Lingkungai1 Kerja Terhadap Kineija Karyawa!l pada Perusahaan

    Daerah Air Minum Kota Surakarta" menyimpulkai1 bahwa variabel

    pelatihan dan lingkunga!l ke~ja mempunyai pengaruh positif dan

    signifikan tarhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air

    mmum Kota Surakarta. Dijelaskai1 bahwa nilai F-hitung sebesar

    29 ,809. Artinya bahwa secara bersaina-saina faktor kepemimpinan,

    motivasi, pelatihan dan lingkungan ke1ja berpengaruh terhadap kinerja

    karyawa11. Diperoleh Koefisien Deten:ninasi sebesar 0,620, ha! ini

    beraiti variabel independen (kepemimpinan, pelatihan, motivasi,

    pelatihan dan lingkungan kerja) mainpu menjelaskan 62% terhadap

    variabel dependennya (kinerja karyawai1). Sedangka11 sisanya sebesar

    38% dijelaskan o!eh variabel lain.

    Utin Nina Hermina, Liliyai1a, dai1 Desvira Zain dalam

    penelitiannya yai1g berjudul "Penganih Pelatihan dai1 Pengemba!lgan

    Terhadap Kinerja Karyawan UKM Kerajinan Anyainan Bainbu di

    Kabupaten Sambas Kalimantan Barat" dijelaskan bahwa variabel

    '.

  • hubungannya dengan motivasi, karena pada dasamya motivasi ada!ah

    sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan

    menghasilkan tingkat kine1ja yang pada giliraxmya akan membuahkan

    imbalan atau hasil yang dikehendaki Hendry Simamora (2004 : 51 ).

    Hal ini dapat dilihat daxi teori yang dikemukan oleh David Mc.

    Clelland yang mengemukakan tentang tiga motif utama dalam

    pekerjaan yaitu : kebutuhan akan pencapaian prestasi, kebutuhan akan

    kekuasaan dan kebutuhan akan afiliasi. Orang yang kebutu11an akan

    pencapaian prestasinya tinggi akan berjuang meraih prestasi pribadi

    daripacla meraih fasilitas jabatan clan imbalan atas kesuksesan (Stephen

    P. Robbins clan Mary Coulter : 2055 : 97), untuk dapat mencapai

    prestasi yang tinggi maka seseorang harus memiliki kinerja yang

    tinggi pula, ha! ini menunjukkax1 bahwa adanya pengaruh motivasi

    terhadap kinerja pegawai guna mencapai prestasi dalam organisasi.

    Sedangkan untuk kebutuhan akan kekuasaan clan afiliasi sangat terkait

    dengan kesuksesan manajerial.

    Pemberi ke1:ja harus menyeimbangkax1 biaya kompensansi pada

    satu tingkat yang menjamin claya saing organisasional clan

    memberikan penghargaan yang memadai untuk pera karyawan atas

    pengetahuan, keterampilan, kemampuan clan kine1ja pegawai. Agar

    clapat menarik, mernpe1ialiankan clan memberi penghargaan pada

    pegawai (Robert L. Mathis clan Jolm H. Jackson: 2006 : 372). Pemberi

  • mencapai pembelajaran langsung, maka hubtmgan antara pelatihan dan

    kinerja menjadi penting (Robert L. Mathis dan John H. Jackson : 2006

    : 302). Dengan komponen pelatihan yang terdiri dari tl:!iuan dan

    sasaran pelatihan, para pelatih, materi pelatihan dan peserta pelatihan

    yang semua komponen itu harus disesuaikan dengan tujuan

    diadakannya pelatihan. Apabila semua itu terpenuhi maka kine1ja

    pegawai yang baik pnn akan dapat dicapai oleh organisasi.

    Menurut Gilley dan Enggland dalam Hardijanto (2010:8)

    mengemukakan "Human resource development i's organized learning

    activities arranged within an organization in order to improve

    pe1formance and or personal growth for the purpose of improving the

    job, the individual, and or the organizational" yang artinya

    pengembangan sumber daya manusia adalah mempelajari kegiatan-

    kegiatan yang teratm da!am organisasi bertujuan untuk meningkatkan

    kine1ja, meningkatkan kemampuan pribadi, dan organisasi agar dapat

    menye!esaikan pekerjaan dengan baik. Pernyataan tersebut dapat

    mem111jukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengembangan dengan

    kine1ja pegawai. Dengan indikator pengetahuan program

    pengembangan dimana para peserta pengembangan SDM harus

    mengetahui tentang program pengernbangan yang akan mereka ikuti,

    penugasan pengembangan yang mempakan berbagai macam tugas

    yang hams diselesaikan oleh para peserta dalam mengikuti program

    - --- 1_ -

  • dengan kondisi clan kebutuhan organisasi dalan1 upaya peningkatan

    SDM di masa yang ukan datang, se11a pengembangan mampu

    meningkatkan keman1puan pegawai.

    Kine1ja pegawai sangat dibutuhkan dalam organisasi untuk dapat

    mewujudkan tujuan organisasi, terntama bagi organisasi kepolisian

    yang kadang harus berintegrasi langsung dengan masyarukat, dimana

    kine1ja yang baik sangat dibutnhkan. Kine1ja yang baik itn dapat

    diukur melalui quantity of work yaitu jnmlah satuan ke1ja BINMAS

    dalam memberikan penyulnhan kepada masyarukat maupun LSM.

    Quality of work yaitu kualitas kerja pegawai yang diukur melalui

    pelaksanaan tugas yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Job

    knowledge yang diukur dengan pemahaman pegawai dalam

    menjalaukan tugas dan fungsinyadalam organisasi. Creativeness yang

    diukur melalui sejanh mana pegawai mem:iliki gagasan yang

    berpengarnh terhadap kinerjanya. Cooperation clapat diukur melalui

    bagairnan pegawai dalan1 beke1jasan1a dan bersosialisasi dengan

    pegawai lainnya dalam upaya penyelesaian tugas. Dependability yang

    cliukur rnelalui absensi dan ketepatan waktu pegawai pacla saat masuk

    dan pulang ke1ja serta ketepatan wuktu dalam penyelesaian tugas.

    Initiative yang diukur melalui inisiatifnya untuk menyelesaikan tugas-

    tugas sebelum batas akhir penyelesaian tugas. Personal qualities yang

    dapat diukur melalni sejauh mana para pegawai bemsalm untuk terns

    ,. . ' '

  • MOTIVASI (Xl)

    1. Kebutuhan akan prestasi 2. Kebutuhan akan kekuasaau 3. Kebutuhan akan berafiliasi

    KOMPENSASI (X2)

    l. Upah dan gaji 2. insentif 3. tu1tj angan 4. fasilitas

    Gamba1 2.1 Kerangka Pemikiran

    LINGKUNGAN KERJA(X3)

    I. Lingkungan Ke1ja Fisik 2. Lingkungan Ke1ja Non Fisik

    PELATIH.AN SDM (X4)

    1. Tujuan dan Sasaran Pelatihan 2. Pelatih (trainer) 3. Materi Pelatihan 4. Peserta Pelatihan

    PENGEMBANGAN SDM (X5)

    l. Pengetahuan program pengembangan

    2. Meningkatkan kemampuan pegawai

    3. Penugasan pengembangan 4. Pelaksanaan pengembangan

    Kl:NERJA PEGA WAI (Y)

    1. Quantity of work 2. Quality of work 3. Job knowledge 4. Creativeness 5. Cooperation 6. Dependability 7. Initiative 8. Personal Qualities

  • Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan

    bahwa motivasi, kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan

    pengembangan SDM berpengaruh terhadap kine1ja pegawai.

    H, Hipotesis

    1. Ho : b1 = 0 : Tidak terdapat pengamh antara vadabel motivasi

    terhadap variabel kine1ja pegawai secara pa.rsia!.

    H1 : b1 f 0 : Terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap

    variabel kinerja pegawai secara parsial.

    2. Ho : bz = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel kompensasi

    terhadap variabel kinei:ja pegawai secara parnial.

    H2 : b2 f 0 : Terdapat pengaruh antara variabel kompensasi

    terhadap variabel kinerja pegawai secara paTsial.

    3. Ho : b3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel lingkungan

    kei:ja terhadap variabel kine1ja pegawai secara parsial.

    H3 : b3 f 0 Terdapat pengaruh antara variabel lingkungau ke1ja

    terhadap variabel kine1ja pegawai secara parsial.

    4. Ho : b4 = 0 : Tidak terdapal: pengaruh antara variabel pelatihan

    SDM terhadap variabel kine1ja pegawai secara parsial.

    H4 : b4 j 0 : Terdapat pengaruh antara variabel pelatihan SDM

    terhadap va:riabel kinerja pegawai secara parsial.

  • BAB HI

    METODOLOGI PENELITlAN

    A. Rmmg Lingk111p Pemiliti!m

    Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian

    manajemen sumber daya manusia, dimana motivasi, kompensasi,

    lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan merupakan

    beberapa faktor penting dalam upaya meningkatkan kinerja

    pegawm. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk

    mengetabui pengarubnya terhadap kinerja serta seberapa besar

    tingkat signifikan vm"iabel bebas terhadap va:riabel terikatnya baik

    secara pmsial maupun secarn simultan. Penelitian ini dilakukm1

    pada tanggal 10 Oktober 2011 sampai 24 Oktober 201 l. Objek

    Penelitian ini adalah Pegawai bimbingan masyarakat Polda Metro

    Jaya yang beralm11at di Jalan Jenderal Sudirman No.55 Jakarta

    12190.

    B. Metode Pemmtnmrn Sampel

    Menurut Sugiyono (2010:80) "populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai

    kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkm1 peneliti untnk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan". Adapun populasi

  • dalam penelitian ini ialah Pegawai Bimbingan Masyarakat Polda

    Metro Jaya.

    Adapun untuk mengukur variabel. motivasi, kompensasi,

    lingkungan ke1ja, pelatihan chm pengembangan se1ta pengaruhnya

    terhadap kinerja pegawai digunakan m.::tode sensus, yakni

    keseluruhan populasi memiliki hak yang :;ama untuk menjadi

    sampel dengan catatan jika elemen - elemen popnlasi relatif

    sedikit maka penelitian populasi dengan metode sensus lebih layak

    digunakan (Nur Indriantoro dan Bambang Suporno, 1999: 117).

    C. Metmfo Pengm1rn1n1ilm Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

    penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.

    I. Data Primer

    Data primer merupakan data yang didapat dari sumber

    pe1tama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil

    wawancara atau basil pengisian kuesioner (Husein Umar,

    2008:99). Kuesioner ( daftar pertanyaan),

    Kuesioner ini dibagikan dan diisi oleh 60 responden yang

    disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan dengan

    menyediakan jawaban altematif. Responden dalam penelitian

    ini dibatasi pada pegawai satuan keija bimbingan masyarakat

  • menggambarkan sifat sesuatu yang tengah b~rlangsung pada saat

    riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala

    tertentu Travers (l 978) dalarn (Husein Umar, 2008:81).

    1. Statistik Ilcskri1Jtif

    Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

    menganalisis data dengan cara menjelaskan gambaran data

    yang telah terkumpul sebagaimana adimya atau aslinya tlmpa

    bermaksud untnk membuat kesimpulm1 yang berlaku secara

    umum (Sugiyono, 2004: 147).

    a. Uji V aliditas

    Validitas adalal1 tingkat keaJldalan dan kesahihan

    alat ukur yang digunakan. Instrumen di.katakan valid berarti

    memmjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk

    mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk

    mengu1.cJr apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,

    2004:137).

    Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada

    pemyataan-pemyataan pada kuesioner yang harus

    dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik

    untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan

    menghitung korelasi antar data pada masing-masing

    pernyataan dengan skor total, deng

  • jika > 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya

    dengan r tabel. Jika r hitung > r tabd maka valid.

    b. Uji Rcliabilitas

    Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang menunjukan

    stabilitas dan konsistensi dari suatu variabel yang

    mengukur suatu konsep untuk mengakses dari suatu

    pengukuran (Sugiyono, 2004:460). Uji reliabilitas

    dilakukan untuk meng1tji apakah jawaban dari responden

    konsisten atau stabil. Suatu variabel penelitian dikatakan

    reliable apabila memenuhi criteria sebagai berikut :

    I) Jika Cronbach Alpha> 0,6 dikatakan reliable

    2) Jika Cronbach Alpha< 0,6 dikatakan tidak reliable

    2. Uji Asnmsi Klasik

    Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

    dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada

    lima uji asumsi klasik yaitu uji rnultikolinearitas, uji

    heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji

    linearitas.

    a. Uji Normalitas

    Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai

    residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang

    haik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi

    normal. .ladi uji normalitas bukan dilakuka11 pada masing-

    masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Untuk

  • yaitu dengan melihat normal probability plot yang

    membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

    Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran dan

    (titik) pada surnbu diagonal dari grafik. Jika ada (titik)

    menyebar disekitar garis diagonal nw1ka menuajukan pola

    distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model

    regresi memenuhi asumsi normal (Ghazali : 2005).

    b. Uji Multikolinearitas

    Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah

    da!am model regresi ditemukan adanya korelasi antar

    variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang

    baik seharnsnya tidak te1jadi korelasi di antara variabel

    bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

    tolerance dan variance inflation filktor (VIF) dari basil

    analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila tolerance

    value lebih tinggi daripada 0, 10 atau VIF lebih kecil

    daripada l 0 maka dapat disimpulkan tidak te1jadi

    multikolinearitas (Santoso, 2002 : 206).

    c. Uji Heteroskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah

    terdapat ketidaksan1aan varians dari residual satu ke

    pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi

    ' .

  • terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi

    (Santoso, 2002:2 I 9).

    3. Amdisis Regresi Linier Hergamfa

    Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai

    kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai

    variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu

    atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory).

    Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan

    variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika

    variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut

    regresi linear berganda. Dengan kata lain regresi linier

    berganda adalah regresi yang didalamnya terdapat satu variabel

    terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X). Variabel

    terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai

    sedangkan variabel bebas (X) adalah motivasi, kompensasi,

    lingkungan ke~ja serta pelatihan dan pengembangan SDM.

    Dirnmuskan sebagai berikut :

    Y =a+ f31X1 + f32X2 + (33X3 + p4X4+ f3sXs + e

    Keterangan :

    y = Kine1ja pegawai

    = Konstanta

    131132. 133. 134 13s = Koefisien variabel indenendent

  • X2 = Kompensasi

    X3 = Lingkungan kerja

    X4 = Pelatihan

    X5 = Pengembangan

    e =Error

    langkah-langkah yang digunakan dalam analisis regresi

    linier berganda adalah :

    a. Uji F (Uji Simultan)

    Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-

    variabel independen secara simultan yang digunakan

    mampu me1tjelaskan variabel dependen. Pembuktian

    dilakukan dengan earn membandingkm1 Ftabei dengan nilai

    F1ii1ung Jika Fhitung lebih besar daripada Ftabeb maka

    keputusannya menolak hipotesis no! (Ho) dan menerima

    hipotesis alternatif (Ha). Arti secara statistik, data yang

    digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen

    (Xi, Xz, X3, X4 dan Xs) berpengaruh terhadap ni!ai variabel

    dependen (Y).

    b. Uji t (uji parsial)

    Nilai tbitung > ltabcl berarti ada pengaruh yang signifikan

    antara variabe! bebas terhadap variabel terikat, atau bisa

    juga dengan signifikansi di bawah 0,05 nntnk penelitian

    . '

  • perseorangan maupun sebagai kelompok. Indikator-

    indikator lingkungan kerja menurnt Sedarmayanti

    (200 l :46) adalah sebagai berikut :

    l) Lingkungan Ke1ja fisik

    2) Lingkungan Kerja Non Fisik

    d. Pelatihan (X4)

    Pelatihan menurut Gary Dessler (1997:263) adalah Proses

    mengajarkan karyawan barn atau yang ada sekarang,

    ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk

    menjalankan pekerjaan mereka. Pengembangan SDM

    menurut Sehuler (1987: 392) merupakan upaya m1tuk

    meningkatkan kinerja dengan memberikan bekal

    ketrampilan dan pengetahuan yang relevan dengan

    kebutuhan. Indikator-indikator pelatihan adalah :

    l) Tujuan dan Sasaran Pelatihan

    2) Pelatih (I'raine1)

    3) Materi Pelatihan

    4) Peserta Pelatihan

    e. Pengembangan (XS)

    Pengembangan SDM menurut Schuler (1987: 392)

    merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja dengan

    memberikan bekal ketran1pilan dan pengetahuan yang

  • relevan dengan kebutuhan. Indikator-indikator

    pengembangan (Tunggul K. Simon Manik, 2008):

    I) Pengetahuan program pengembm1gan

    2) Meningkatkan kemampuan pegawai

    3) Penugasan pengembangan

    4) Pelaksmiaan pengembangm1

    f. Kine1ja pegawai (Y)

    Kine~ja pegawai menurut Bemadin daa Russell (1993: 135)

    yang dikutip oleh Faustino cardoso gomes dalam bukunya

    yang berjudul Human Resource l!i!anagemenl, Pe~fiJrmansi

    adalah catatmi yang dihasilkm1 dmi flmgsi suatu pekeijami

    tertentu atau kegiatm1 selmim periode waktu tertentu.

    Indikator-indikator kine1ja karyawan menurut Bemadin &

    Russell (1993:135) yang dikutip okh Faustino Cardoso

    Gomes dalmn bukunya Human Resource Management

    yaitu sebagai berikut :

    I) Quantity of work

    2) Quality of work

    3) Job knowledge

    4) Creativeness

    5) Cooperation

    6) Initiative

    "T\ Yll~-~----l __ 1,__

  • Tabel 3.1 V aniabel dan1 fodikator Penciifoim

    Variabel Definisi konseptual Indikator I Skala pernmkuran

    r-~~~~~~-1~~~~--~~~~~~~~~+-~~~~~~~~-t-C.::::32-:=::::=c:......;

    Motivasi adalah kesediaan I. Kebutuhan akan Skala Motivasi (XI) MC.Ciell:md

    (2005: 97)

    Komp1msasi (X2)

    Gary Dessler (1998: 85)

    Lingkm11gan Kerja (X3)

    Sedarmayanti (2001: 21)

    Pclatil1urn SDM. (X4) Gary

    Dess I er (211118:281)

    Pengembangan SDM(X5)

    menurut Schuler

    melakukan usaha tingkat tinggi prestasi Interval guna mencapai sasaran organisasi 2. Kebutuhan yang dikondisikan oleh kekuasaan

    akan

    kemampuan usaha tersebut untuk 3. Kebutuhan akan memuaskan kebutuhan sejumlah berafiliasi individu Kompensasi ada!ah semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi karyawan dan muncul dari peke1jaan mereka, dan mempunyai dua komponen, yaitu kompensasi langsung (direct compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation). lingkungan ke1ja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseonmg beke1ja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Pelatihan adalah Proses mengajarkan karyawan barn atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk rnenjalankan pekeriaan mereka. Pengembangan mempakan upaya untuk meningkatkan kine1ja dengan memberikan bekal ketrampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan.

    l. upah dan gaji 2. insentif 3. tunjangim 4. fasilitas

    l. Lingkungan Ke1ja Fisik

    2. Lingkungan Kerja Non Fisik

    1. Tujuan dan Sasaran Pelatihan

    2. Pelatih (traine;~ 3. Materi Pelatihan 4. Peserta Pelatihan 1. Pengtotahuan

    program pengembangan

    2. Meningkatkan kemampuan pegawai

    3. Penugasan pengembangan

    4. Pelaksanaan oengembangan

    Skala Interval

    Skala Interval

    Skala Interval

    Skala Interval

  • Tabel 3.1 Variabel d:m fodikatoir Peuelitian

    Lanj utan Tabel Variabel Definisi konseptual

    --

    Kineirj11 Kine1ja adalah catatan yang Pegawai (Y) dihasilkan dari fungsi suatu

    Bemadin d:m pekerjaan te1ientu atau kegiatan Russel selama periode waktu tertentu.

    (1993:135)

    ~

    lndikator Skala

    ---------+-~l~Je_n~g~u_k_u_n __ u1~ l. Qu antity of work

    ality of work 2. Qu 3. Job 4. Cr 5. Co 6. De 7. Init

    knowledge eative11ess operation pendability iative

    8. Per sonal Qualities

    Skala Interval

  • 0,05. Serta kita juga dapat melihat dari nilai Pearson

    Correla/ion yang jauh lebih besar dari nilai r-tabel 0,254 yang

    berarti bahwa secara keseluruhan indikator variabel lingkungan

    ke1ja. Dengan kata lain, bahwa selmuh indikator dapat

    menjelaskan dengan baik variabel lingkungan keija.

    Tabel 4.7 Uii Validitas Variabel Pelatihan (~I

    Pemyatairn Sig. Pewrsm; Keterangan Correlation

    X4.l 0,000 I 0,679"'r----

    Valid -X4.2 0,000 0.661 Valid X4.3 0,000 0,742 Valid

    !"----0 685'' X4.4 0,000 Valid '

    X4.5 0,000

    I 0,752 Valid 0,525 .

    ~

    X4.6 0,000 Valid X4.7 0,000 0,684 Valid X4.8 0,000 0,716'' Valid Sumber : Dala diolah SPSS

    Tabel 4. 7 memurjukan hasil nilai 1~ji validitas variabel

    pelatihan yang secara keselumhan valid. Dapat kita lihat dari

    semua pemyataan memiliki nilai signifikasi 0,000. Nilai ini

    lebih kecil dari nilai signifikasi minimum sebesar 0,05. Serta

    kita juga dapat melihat dari nilai Pearson Correlation yang

    jauh lebih besru dari nilai r-tabel 0,254 yru1g berarti bahwa

    secara keselmuhan indikator variabel pelatihan. Dengan kata

    lain, bahwa seluruh indikator dapat menjelaskru1 dengan baik

    variabel pelatihru1.

  • Tabel 4.11 U'i Validitas Vairiabcl Pcr11J:cmba11!!a1n (XS)

    -Pe1rnyataan Sig. Peanum Kctel!'angan

    Correlation XS.I 0,000 -~ Valid XS.2 0,000 0,829'' Valid X5.3 0,000 0 803'' ' Valid X5.4 0,000 0,838 Valid X5.5 0,000 0,832'" Valid X5.6 0,000 0,76(' Valid XS.7 0750--

    - 0,000

    ' Valid

    X5.8 0,000 0,685 Valid Sumber : Data diolah SPSS

    Tabe! 4.8 menunjukan hasil nilai uji va!iditas variabel

    pengembangan yang secara keseluruhan valid. Dapat kita lihat

    dari semua pernyataan memiliki nilai signifikasi 0,000. Nilai

    ini lebih kecil dari nilai signifikasi minimum sebesar 0,05.

    Serta kita juga dapat melihat dari nilai Pearson Correlation

    yang jauh lebih besar dari nilai r-tabel 0,254 yang berarti

    bahwa secara keselumhan indikator variabel pengembangan.

    Dengan kata lain, bahwa seluruh indikator dapat menjelaskan

    dengan baik variabel pengembangan.

    Tabel 4.9 Uii Validitas Variabel Kim:iria (Y)

    Pen1yata;m Sig. Pearso11 Keh~ira11.gai1 Correlation --

    Y.1 0,000 0,508. Valid Y.2 0,000 0,695 Valid Y.3 0,000 0,681" Valid Y.4 0,000 0,637h Valid

    0,651 =i== -Y.5 0,000 Valid Y.6 0,000 I 0.692-- Valid

  • Y.8 0,000 0,590~ Y.9 0,000 0,580'' .

    Y.10 0,000 0,559'' Y.11 0,000 0,645''

    Valid Valid Valid

    -Valid

    Y.12 0,000 0,559 . Valid Y.13 0,000 0,655" Valid

    ~ -Y.14 0,000 0,493 Valid Y.15 0,000 0 616'' , Valid Y.16 0,000 0.683 ' Valid Sumber: Data diolah SPSS

    Tabel 4.9 memmjukan hasil nilai v~i validitas variabel

    kinerja yang secara keseluruhan valid. Dapat kita lihat dari

    semua pernyataan memiliki nilai signifikasi 0,000. Nilai ini

    lebih kecil dari nilai signifikasi minimum sebesar 0,05. Kita

    juga dapat melihat dari nilai Pearson Correlation yang jauh

    lebih besar dari nilai r-tabel 0,254 yang berarti bahwa secara

    keseluruhan indikator variabel kine~ja. Dengan kata lain,

    bahwa seluruh indikator dapat mer\jelaskan dengan baik

    variabel kinei:ja.

    b. Uji Reliabiiitas

    Reliabilitas adalah suatu pengukura11 yang menunjukan

    stabilitas dan konsistensi dari suatu vmfabel yang mengukur

    suatu konsep untuk mengakses dari suatu pengukuran

    (Sugiyono, 2004:460). Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji

    apakah jawaban dari responden konsisten atau stabil, Suatu

  • variabel penelitian dikatakan reliable apabila memenuhi

    kriteria sebagai berikut :

    l) Jika Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliable

    2) Jika Cronbach Alpha < 0,6 dikatakan tidak reliable

    Tabel 4.rn u R r bTt 111 eianas

    Variabel Cro11bacl1 's Aloha Status Motivasi 0,795 Reliabel Komnensasi 0,853 Reliabel Lingkungan Kerja 0,771 Reliabel Pelatihan 0,835 Reliabel Pengembangan 0,909 Reliabel Kinerja 0,892 Reliabel

    Sumber : Data diolah SPSS

    Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa selumh

    pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen (motivasi,

    kompensasi, lingkungim ke1ja, pelatihan dan pengembangan) dan

    variabel dependen (kinerja pegawai) dalam kuesioner dikatakan

    reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach's Alpha yang jauh

    lebih besar dari tingkat Reliable > 0,60. Dengan kata lain bahwa

    selurnh pernyataan pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan

    yang baik dan dapat digunakan dalam analisis pada penelitian ini.

    3. U ji Asnmsi Klasik

    a. Uji Nmrmaiitas Data

    Uji norma!itas digunakan untuk melihat apakah nilai residnal

    terdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi apakah

  • normal probability plot yang membandingkan distribusi

    kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi

    dengan melihat penyebaran dan (titik) pada sumbu diagonal

    dari grafik. Jika ada (titik) menyebar disekitar garis diagonal

    maka menunjukan po!a distribusi normal yang

    mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asums1

    normal (Ghazali : 2005).

    Gambair4.1 Uji Noirmalitas

    Norinr~a~ P-P PHot :f Re~ress~on Si:a~11dardlized Re:sildual

    1.0-.----------

    0.

    0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

  • value lebih tinggi daripada 0, 10 atau VIF lebih kecil daripada

    10 maka dapat disimpulkan tidak 1e1jadi multikolinearitas

    (Santoso, 2002 : 206).

    Tabel 4.11 lU .. M I 'k r 1.11 n ti o meantas -Unstandardized Standardized Collinearity

    Coefficients Coefficients Correlations Statistics ~

    Std, Zero- Toleranc Model B Error Beta order Partial Part e VIF -(Constant) 3,344 0,378

    Res_ lingkungan 0,027 0,017 0,183 0,116 0,219 0,182 0,981 l,020

    Res_ 2Pbangan 0,019 0,099 0,028 0,093 0,026 0,021 0,545 l,836

    Res_ 2pelatihan 0,281 0,127 0,338 0,013 0,289 0,244 0,520 1,925

    Res _2Kornpensasi 0,213 0,070 0,415 0,378 0,384 0,336 0,658 1,520

    Res 2Motivasi 0,322 0,103 0,391 0,424 0,392 0,345 0,776 l,289

    Sumber: Data diolah SPSS

    Hasil perhitungan nilai Variance Leflation F aktor (VIF)

    memmjukkan tidak ada satu variabel independen yang

    rnemiliki nilai VIF > I 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak

    ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model

    regresi.

    c. Uji Hete1rnskedastisitas

    Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah

    terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke

    pengamatan yang lain. Cara yang dapat digunakan untuk

    mengukur heteroskedastisitas adalah dcngan melihat pada

  • scatterplot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu

    atau tidak.

    3

    m "' "' ;;; 2 " "'

    0

    "" 1 " .~ ;:; [email protected] 0 ::J

    iii s 1 "it)

    " !:! "' " "' -3

    -3

    Gambar 4.3 Uji Heteiroskedastisitas

    :Scaltrplot

    0

    0 0 ()

    0 'b 0 OJ' 0

    0

    0 cP 0

    0 o

  • R Model R

    d. Uji A11tolrnrelasi

    Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu

    model regresi linear ada korelasi antaw kesalahan pengganggu

    pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

    (sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan

    menggunakan uji = 5%, Apabila D-Vvo: Durbin-Watson (D-

    W). suatu data dapat dikatakan tidak ada. autokorelasi a.pabila

    nilai DW lebih rendah dari nilai DU (Santoso, 2002:219),

    Adjusted R Square

    Tabel 4.ll2 Uji Antokorelasi

    Std, En-or Change Statistics

    of the R Square F Estin1ate Change Change dfl df2

    0,08400 0,546 5,705 5 54

    Sig, F Change

    0,000

    Durbin-Watson

    a, Predictors: (Constant), Res_2Motivasi, Res_lingkungan, Res_2pelatihan, Res_2Kompensasi, Res_ 2Pbangan

    b, Dependent Variable: Res_ 2Kine1ja Sumber : Data diolah SPSS

    Dilihat dari uji autokorelasi nilai hitung Durbin Watson

    lebih besar dari nilai tabel Durbin Watson (dU) yaitu : 2,073 >

    1,7671. Jika dilihat dari rumus autokorelasi nilai Dmbin

    Watson lebih kecil dari 4 - dU (4 - 1,7671) = 2,2329 yang

    berarti tidak ada autokorelasi antar variabel. Dengan kata lain,

    dapat kita dapan mengambil kesimpulan bahwa variabel pada

    penelitian ini layak untuk di uji dan dianalisis.

  • l

    4. Amdisis Regn~si Linier Bcrgamfa

    Model

    Regresi tinier berganda adalah regresi yang didalamnya

    terdapat satu variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabe! bebas

    (X). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kine1ja

    pegawai sedangkan variabel bebas (XJ adalah motivasi,

    kompensasi, lingkungan ke1ja serta pelatihan dan pengembangan

    SDM. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk

    mengukur seberapa besar pengaruh antara variabel independen (X)

    dengan variabel depemlen (Y).

    a. U ji F (Uji Simultim)

    Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-

    variabe! independen secara simultan yang digunakan mampu

    menjelaskan variabel dependen, Pembuktian dilakukan dengan

    earn membandingkan Ftabel dengan nilai F11i1ung Jika Fhitung lebih

    besar daripada F1abe1, maka keputusannya menolak hipotesis no!

    (Ho) clan menerima hipotesis altematif (Ha).

    Sum of ~ res

    Tallel 4.B Uji F (Simultan)

    ANOVA0

    df ~ ~

    F ~

    Regression 0,201 5 0,040 5,705 0,000'

    Residual 0,381 54 0,007

    Total 0,582 59 -a, Predictors: (Constant), Res_2Mobvas1, Res_hngkungan, Res_2pelat1han, Res_2Kompensasi, Res_2Pbangan

    b, Dependent Variable: Res_2Kinerja

    Sumber : Data diolah SPSS

  • Hasil perhitungan uji F diatas menunjukkan bahwa nilai

    F1tilung sebesar 5,705, sedangkan nilai F1a1tc1 = 2,37 dan nilai

    signifikansi lebih kecil dari yang disyaratkan (0,000 < 0,05).

    Maka dapat disimpulkan bahwa F1titung > Ftabel = 5,705 > 2,37.

    Hal tersebut menujukkan bahwa hipotesis altematif (Ha)

    diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara

    variabel motivasi, kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan

    pengembangan SDM secara simultan terhadap variabel kinerja

    pegawa1.

    Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

    oleh Leny Triastuti (2008) bahwa kompensasi dan motivasi

    memiliki pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama

    terhadap kinerja. Dengan kata lain semakin besar motivasi

    yang diberikan Kepolisian Polda Metro Jaya pada satuan kerja

    BINMAS, maka akan semakin besar pula prestasi kerja

    anggota BINMAS. Begitu pula dengan kompensasi dan disiplin

    ke1ja yang juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan

    prestasi. Dalam ha! ini Kepolisian Polda Metro Jaya pada

    satuan ke1ja BINMAS perlu memperhatikan apa yang menjadi

    kebutuhan BINMAS dan menjadikan mereka lebih baik dalam

    beke1ja. Maka perlu ada penernpan sistem kompensasi yang

    adil, motivasi yang berkesinambungan, dan aturan.

  • I

    Model

    (Constant)

    Res _linglmngan

    Res_ 2 Pbangan

    Res_ 2pelatihan

    Res_2Kompensasi

    Res 2Motivasi

    dependen (kinerja pegawai). Hal tersebut dapat dilakukan

    dengan rnernbandingkan an!a:ra t1iitung dt,ngan ltabcl Apabila nilai

    t1iitung > ltabcl berarti ada pengaruh yang signifikan antara

    variabel bebas terhadap vaTiabel terikat, atau bisa juga dengan

    signifikansi di bawah 0,05.

    Unstandardized Coefficients

    Std, B Error

    3,344 0,378

    0,027 0,017

    0,019 0,099

    0,281 0,127

    0,213 0,070

    0,322 0,103

    'fabel 4.14 Uji t (Parsial)

    Standardize d

    Coefficients

    Beta t

    8,857

    0,183 1,650

    0,028 2,189

    0,338 2,216

    0,415 3,057

    0,391 3,130

    Con-elations

    Zero-Sig, order Partial Part

    0,000

    0,105 0,116 0,219 0,182

    0,043 0,093 0,026 0,021

    0,031 0,013 0,289 0,244

    0,003 0,378 0,384 0,336

    0,003 0,424 0,392 o,345

    Sumber : Data diolah SPSS

    Berdasarkan tebel diatas dapat disirnpulkan bahwa :

    1) Variabel motivasi rnerniliki nilai signifikan lebih kecil dari

    pada yang disyaratkan (0,003 < 0,05) dan memiliki nilai !11;1ung

    lebih besar dari pada ltabcl (3, 130 > 2,000), Hal ini

    rnenuajukkan bahwa variabel rnotivasi memiliki pengarnh yang

    signifikan terhadap variabel kine1ja pegawai.

    Hasil analisis ini diperkuat oleh hasil analisis yang dilakukan

    M. Wahyuddin clan Djumino. A (2007) yang menyatakan

  • kine1ja. Hal ini terjadi karena faktor motivasi merupakan

    potensi yang dapat mengerahkan segenap kemampuan yang

    dimiliki pegawai untuk mencapai basil yang optimal. Daya

    dorong tersebut sering disebut motivasi. Melihat kenyataan

    tersebut, sudal1 saatnya Kepolisian Polda Metro Jaya pada

    satuan kerja B!NMAS dapat lebih banyak memberikan

    kesempatan kepada para anggota BINMAS mengembangkan

    sumber daya manusm agar lebih berprestasi dalam

    melaksanakan tugas pelayanan terhadap masyarakat Indonesia.

    Pentingnya motivasi perlu secara sadar dilakukan oleh

    KAPOLRI untuk secara kosisten memlukung dan mendorong

    baik dengan pemberian penghargaan maupun pemberian

    kompensasi kepada m1ggota BINMAS supaya mau beke1ja giat

    dan m1tusias mencapa1 hasil yang optimal dan bekerja

    efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

    mencapai kepuasm1 (Hasibuan (2000: 142).

    2) Variabel kompensasi memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari

    pada yang disyaratkm1 (0,003 < 0,05) clan memiliki nilai t11itung

    lebih besar dari pada !tabel (3,057 > 2,000), Hal ini memmjukkan

    bahwa variabel kompensasi memiliki pengaruh ym1g signifikan

    terhadap vm"iabel kinerja pegawai.

    Hani Handoko (1988; hal.l 55) berpendapat bahwa

  • nilai t1i;1ung lebih kecil dari pada tiabel (1,650 < 2,000). Hal ini

    menunjukkan bahwa variabel lingkungan keija tidak memiliki

    pengaruh yang signifikan terhadap variabe! kinerja pegawai.

    Pada saat ini lingkungan kerja dapat didesain sedemikian

    rupa untuk menciptakan hubungan ke~ja yang mengikat

    pekerja dalam lingkungannya. Lingkungan kerja yang baik

    adalah yang aman, tenteram,

    bersih, tidak bising, terang clan belias dari segala macam

    ancaman dm1 gangguan yang dapat menghambat karyawm1

    untuk bekerja secara optimal. Menurut Agus Ahyari (1997; hal

    97) lingkungan ke1:ja adalah suatu lingklmgan dimana

    karyawan bekeija, sedm1gkan kondisi ke1ja merupakan

    kondisi dimana karyawan tersebut beke1ja. Minimnya

    fasilitas yang mendnkung kerja, budaya ke1ja yang tidak

    berorientasi kinerja, suasm1a kerja yang kurang kondusif dan

    pemetaan lokasi ke1ja yang kurnng baik ini merupakm1 faktor -

    faktor yang meqjadi sebab bahwa lingkungan ke1ja belum

    secma signifikan mempengaruhi terhadap kine1ja para anggota

    BINMAS.

    4) Vm-iabel pelatihan SDM memiliki nilai signifikansi lebih kecil

    dari pada yang disyaratkan (0,031 < 0,,05) clan memiliki nilai

    t1iitung lebih besar dari pada t1abel (2,216 > 2,000). Hal ini

  • memantau kinerja para anggotanya dalam melayani masyarakat

    Indonesia.

    5) Variabel pengembangan SDM memiliki nilai signifikansi lebih

    kecil dari pada yang disyaratkan (0,043 < 0,05) dan memiliki

    nilai t1iitung lebih besar dari pada ttabel (2,189 > 2,000). Hal ini

    menmtjukkan bahwa variabel pengembangan SDM memiiiki

    pengaruh yang signifikan terhadap variabel kine1ja pegawai.

    Penelitian ini juga didukung o!eh penelitian yang dilakukan

    o!eh Choyimah (2005) yang meuyatakan bahwa pengembangan

    memi!iki pengaruh yang positif te;rhadap prestasi kerja

    karyawan. Hal ini terjadi karena pengembangan merupakan

    sa!ah sal:u faktor kebutuhan dalam melaksanakan peke1jaan

    yang tujuannya bukan saja untuk para karyawan dapat

    melaksanakan peke1jaan yang sedang dilakukan tapi lebih Juas

    untuk mempersiapkan karyawan agar dapat melaksanakan

    pekerjaan secar menyelmuh dan agar dapat melakukan

    perubahan kemajuan di masa yang akan datang. Pengembangan

    pegawai adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

    teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai sesuai

    kebutuhan peke1jaan/jabatan melalui pendiclikan clan latihan,

    promosi dan pemindahan pegawai (Hasibuan 2000:69). Upaya

    1111 pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan

  • sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik dalam

    mewujudkan tujuan organisasi. Tingkat efektifitas nu

    ditentnkan oleh kemampuan pegawai yang mencakup aspek

    pengetahuan, keterampi!an, sikap, kei:jasama dalam tim,

    kemampuan pemecahan masa!ah clan berbagai kemampuan

    manajerial !ainnya. Dari uraian di atas ditarik kesimpu!an

    bahwa secara teori pengembangan pegawai akan berpengaruh

    positif terhadap peningkatan kine1ja pegawai.

    c. Uji K11disien Detenninasi (Uji R2)

    Ghoza!i (2001) menyatakan bahwa koefisien determinasi

    (R2) pada intinya mengnkur seberapa jauh kemampmm model

    dalam menerangkan variansi variabel dependen. Nilai koefisien

    determinasi adalah antara no! sampai satu (0 - l ). Jika nilai R2

    mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model

    tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen

    terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R2 mendekati 0

    (no!) maka semakin lemah variasi variabel independen

    menerangkan variabel dependen.

    Tobel 4.15 Uji Kodisien Determinosi (Uji R')

    Std, Error Change Statistics ----R Adjusted of the R Square F Sfig, F

    R Square R Square Estimate Change Change dfl df2 Change

    ,588" ,546 ,585 ,08400 ,546 5,705 5 54 ,000

  • BABV

    KESIMPULAN DAN lMPLIKASI

    A. Kesimpuhm

    Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan

    pada bab sebe!umnya, maka dapat diambH kesimpulan sebagai

    berikut:

    I. Variabel motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

    kineija pegawai.

    2. V ariabel kompensasi memiliki pengaruh signifikan terhadap

    variabel kinerja pegawai.

    3. Variabel lingkungan ke1ja tidal< memiliki pengarnh signifikan

    terhadap variabel kine1ja pegawai.

    4. Variabel pelatihan SDM memiliki pengaruh signifikan terhadap

    variabel kine1ja pegawai.

    5. Variabel pengembangan SDM memiliki pengmllh signifikan

    terhadap variabel kinerja pegawai.

    6. Variabel motivasi, kompensasi, lingkungan ke1ja, pe!atihan dan

    pengembangan SDM secara bersm11a-smna (simultan) memiliki

    pengmlll1 ym1g signifikan terhadap vaariabel kinerja pegawai.

    B. lmplikasi Penelitiim

    Penelitian ini bertuju

  • dan pengembangan SDM serta tingkat singnifikansinya terhadap

    variabel kineija pegawai. Dari kelima variabel independen yang telah

    di sebutkan diatas, variabel motivasi mernpakan variabel yang paling

    berpengarnh terhadap kine1ja pegawai dengan nilai 3,130, disusul

    oleh variabel kompensasi yang juga berpengamh sebesar 3,057

    kemudian variabel pelatihan SDM yang memili!ki nilai 2,216 dan

    variabel terakhir yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai adalah

    pengembangan SDM dengan nilai 2,187, Sedangkan untuk variabel

    lingkungan kerja tidak memiliki pengamh terhadap variabel kine1ja

    pegawai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa motivasi keija yang

    diberikan oleh pimpimm pada Satuan Kerja Bimbingan Masyarakat

    kepada para pegawainya merupakan ha! terpenting yang dibutuhkan

    oleh para pegawai untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Berclasarkan

    analisis data clan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas maka

    implikasi yang disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai beriknt

    1. Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

    pegawm. Oleh karena itu peran pimpimm pada satuan kerja

    bimbingan masyarakat dalam memberika11 motivasi bagi para

    pegawainya sangat penting guna mendorong pegawai agar

    mampu meningkatkan kine~janya, karena semakin baik

    pemimpin dalam memberikan motivasi kepada pegawainya,

  • Polda Metro Jaya akan berdampak pada peningkatan kinerja

    pegawainya. Oleh karena itu, hendaknya Polda Metro Jaya

    mampu memberikan program pengembangan SDM yang baik

    dan berkesinambungan serta disesuaikan dengan tujuan

    orgamsas1.

  • DAFT AR PUST AKA

    Ahyari, Agus. (2006) "Aplikasi Statistik Praktis dengan Menggunakan SPSS 10 For Windows", 2006.

    Bernardin Jackson & Joyce E. A. Russel. "Human Resources Management an Experimental Approach", Mc. Graw Hill Inc, Singapore, 1998.

    ___ "Human Resources Management". Mc. Graw Hill Inc, Singapore, 1993.

    Choyimah. "Pengaruh Pengembangan Pegawai lerhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, 2005.

    Dessler, Gary. "Manajemen Sumber Daya AJanusia, edisi Bahasa Indonesia jilid 2 ", Jakaita: PT. Pren Halindo, 1997.

    Ghozali, Imam. "A5plikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005.

    Gujarati, Damodar. "Dasar-Dasar Ekonometrika ", Jakarta: Erlangga, 2006.

    Handoko, T. Hani. "Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, edisi kedua ". Yogyakaita: BPFE, 2000.

    Hardijanto. "Diktat Pengembangan Sumber Daya Manusia ", Vol. 8-9, 2010.

    Hasibuan, Malayu. "Manajemen SDM", Jakaita: PT. Bumi Aksaia, 2001.

    Hermina, dkk. "Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kine1:ja Karyawan UKM Kerajinan Anyaman Bambu di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat", Eksekutif, vol. 6, No. l, Febmari 2009.

    http://www.kalteng004.blogspot.com/2009/05/ kineija - pelayanan - publik - polri

    .html

    http:// sdm-teori. b I ogspot.com/2007 /0 5/kinerj a-pegawai.html

    http://sdm-teori.blogspot.com/2007 /05/kompensasi .html

    Husein, Umar. "!vfetode Riset Bisnis", Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.

    lndriai1toro, Nur dan Supomo, Bainbang. "Melodologi Penelitian Bisnis untuk

  • Keraf, Gorys. "Diksi dan Gaya Bahasa", Jakarta: PT. Grnmedia Pustaka Utama, 2001.

    Mauik, Simon Tunggul K. "Pengaruh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan Prima, kasus: PT. Bank Sumut", Jakarta: Tugas Akhir Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka, 2008.

    Mathis, L. Robert dan Jackson, H. John. "lvfanajemen Sumber Daya Manusia", Jakarta: Salemba Empat, 2002.

    ___ "'Manqjemen Samber Daya Manusia, edisi JO", Jakarta: Salemba Empat, 2006.

    Mondy, R. Wayne. "Manqjemen Sumber Daya Manusia, edisi kesepuluhjilid 2", Jakarta: Erlangga, 2008.

    Nitisemito, Alex. S. "Manejemen Personalia ". Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000.

    Notoadmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

    Parlinda, Vera dan Wahyudin M. "Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kola Surakarla ". Jumal SDM.

    pksm.mercubuana.ac.id

    Randall S. Schuller dan Susan E. Jackson. "Manqjemen Sumber Daya lvfanusia, Menghadapi Abad ke-21, edisi keenamjilid dua ". Jakarta: Erlangga, 1992.

    Rusdah. "Peran Kompensasi dalam Afemotivasi Pegawai dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Direkloral Jenderal Perhubungan Laut", Jurnal Pengembangan Wiraswasta, vol. 8, Dese:mber 2006.

    Santoso, Singgih. "Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, edisi ketiga ". Gramedia, Jakarta, 2002.

    Schemerhom. John R., Jr. "Management". John Wiley & sons, Inc. New York, 1999.

    Sedarmayanti. "Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kei:ja". Bandung: CV. Mandar Maju, 2001.

  • KUESIONER PENELITIAN

    Yth.

    .------,----"""""--" ___ ,,.,, . .,,.

    I' PERPUSTAKAAl\I UTAMA I , mtJ __ i-1_M~~M_u_~-JA_1u1_111:_~ I

    Bapak/ Ibu Pegawai Kepolisian

    Satuan Kerja Bimbingan Masyarakat

    Di Polda Metro Jaya

    Bersama ini, saya :

    Nama : Fitria Nur Anggraeni

    NIM : 107081003732

    Jurusan : Manajemen SDM

    Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

    Universitas :Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta.

    Untuk keperluan pene!itian yang saya !aknkan, maim saya mohon kepada

    bapak/ ibu pegawai kepolisian pada satuan kerja Bimbingan Masyarakat

    Po!da Metro Jaya Jakarta se!aku responden berkenan untnk mengisi

    kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner ini terjamin kerahasiannya.

    Kuesioner ini dibuat sebagai bahan penelitian dalam memenuhi tugas

    skripsi. Tidak !upa saya ucapkan terima kasih atas kesedian dan bantuan

    bapak/ ibu selaku respomlen untuk mengisi kuesioner 'mi.

    Hormat Saya,

    Fitria Nur Anggraeni

  • Baghm U

    Pemyataan pada bagian II ini merupakan perny