Pf!V'UIJAUAN·~,---·-1 IJll JWllTA Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
Embed Size (px)
Transcript of Pf!V'UIJAUAN·~,---·-1 IJll JWllTA Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...
-
:NGARUH MOTIVASI, KOMJl'ENSASI, LINGKUNGAN KI~RJA, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP KINERJA PEGA WAI
:studi Kasns : Pegawai 1>ada Satuan Keirja Bimbingan Masyairakat Polda l\/fotro Jaya Jakarta)
Oleh
Fitria Nur Anggraeni NIM: 107081003723
JURUSAN MANAJEMEN
Pf!V'UIJAUAN~,----1
IJll JWllTA I
FAKULTAS EKONOMI DAN JIUSNIS UNlVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1433 Fi/2011 Ivl
-
l'ELAlUIAN DAN l'ENGEMRANGAN SDM TERHADAI' KJP'1EJ~JA
PEGAWAI
Skripsi
Diterin.
dari Tgl. No. lnduk l,; l.1.;;.ifih;lSi
: ::6e:~:i?.~:~:i9:\i::::::::::::::: : . 0112 - 03 - I\ 3.52. . . ............................... .. . ' ......................................... .
Diajukan kepada Fttkultas Ekononii dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syamt-syarat untuk Meraih Gelar Sm:jana Ekonomi
Pembi1nbing I
l'rof. Dr. Abdul Hamid, MS.
NlP: 195 70617 J 98503 l 002
Oleh
NlM: 107081003723
Di Ba,vah Bin1bingan
Pembimb:!ng !I
r1ttsJ;P+- . Siihcmhii.iJ!~
NIP: 19711206 200312 l 001
.IURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN IEllSNIS
UN!VERSITAS ISLAM l'IEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1433 H/21111 M
-
L1MBAR PENGESAHAN U.llAN KCIMPRIEHENSIF
Hari ini Selasa, 22 November 2011 telah dilakukan u.1um komprehensif atas mahasisv;i:
1. Nama
1 NIM
Jurusun
4. .ludul Skripsi
Fitria Nur 1
-
LEMIIAR PENGESAHAN u.nAN SKRlfPSI
Hari ini Jumat 16 Desernber 2011 telah dilakukan Ujian Skripsi mas mahasiswa:
Nama : Fi!ria Nur Anggraeni
N!M : 107081003 723
Jurusan : !\.fanajemen
Jud11! shipsi :--Pengaruh Motivasi. Kompensasi, Linglamgan Kerja, Pelatihan dan Pengembangan SDM ierhadap Kine1:ia
Pegawai (Studi Kasus pada Satuan Kcrja Bimbingan Masyarakat Polda Metni Jaya Jakarta) ..
Setelah menccrmati dan memperhatikan pe11ampilan dan kemampuan yang
bcrsangkutan sdama proses ujian skripsi, maka dipu!uskan bahwa mahasiswa
tcrsebut di alas dinyatakan lulus dm1 skripsi ini ditcrima sebagai salab satu syarat untuk mempcroleh gelar Sai:jana Ekooomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universilas Islam Ncgeri Syarif Hidayalullah Jakarta,
Jakarta, 16 Desember 2011
I. ludo Yama Nasaruddin, SE, MAB N'IP.19741127200112 l 002
2. Leis Suzanawati, SE, M.Si
NIP. l 9720809 20050 l 2 004
3. M. AriefMufraini. Le, M.Si NJP,19770122 200312 l 001
4, Prof: Dr. Abdul Hamid, MS
NIP. 19570617 198503 l 002
5. Suhcndra.S.Ag., MM NIP. 19711206 200312 l 001
( )
~;~~ ( ____________ Pembimbing l
. ( )
Pcmbimbiug ll
-
I. DATA PRIBADI
Nama
Tempat/ Tgl lahir
Jenis Kelamin
NamaAyah
Nama lbu
Anakke
Status
Agama
Alamat
No. Telp
Email
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
: Fitria Nur Anggraeni
: Jakarta, 15 - 05 - 1989
: Perempuan
: Salikin
: Sanitias Asih
: l dari 3 bersaudara
: Belum Menikah
: Islam
: JI. Bratasena 14 blok u4 no 27, Reni Jaya-Pamulang 15416
: 03568909054
: \Vonnie.rennv(,fl1vahoo.con1
H. PENDIDIKAN FORMAL
1995-2001
2001 -2004
2004-2007
2007 -2012
IH.KEAHLIAN
: SD Negeri l pamulang
: SMP Negeri 2 Kanmganyar
: SMA Negeri l Karanganyar
: U!N SyarifHidayatullah Jakarta
l. Dapat mengoperasikan program computer MS.Office.
2. Dapat berbahasa lnggris secara aktif dan pasif.
-
PEN GAR UH MOTlV ASI, KOMPENSASI, LING KUN GAN KER,JA, PELATUIAN DAN PENGEMBANGAN SDM TERHADAP KINERJA PEGA WAI
(St1111li Kasus : Pegawai pada Satua11 Kerja Ilimbi11ga11 Masyarakat Poida Metro Jaya Jakarta)
Ofteh: Fitria Nur A11ggrae11i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, kompensasi, lingkungan ~erja, pelatihan dan pengembangan SDM terhadap kine1ja pegawai pada satuan kerja bimbingan nasyarakat POLDA Metro Jaya Jakarta. Sampel dalam penelitian ini be1:jumlah 60 orang. Uji :tatistik yang digm1akan adalah Regresi Berganda.
Hasil penelitian ini, berdasarkan analisis uji F (uji simultan) 1mmunjukan bahwa variabel notivasi, kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan SDM berpengamh :ignifikan terhadap kineija pegawai. Sedangkan berdasarkan hasil analisis uji T (uji parsial) nenunjukan bahwa motivasi, kompensasi, pelatihan dan pengembangan SDM berpengeruh :ignifikan terhadap kine1ja pegawai.
(ata kunci: Motivasi, Kompensasi, Lingkungan Kerja, Pelatihan SDM, Pengembangan SDM,
Kinerja Pegawai
-
KA'fAPENGAN'fAR
"Bismillahirrahmcmirrahim"
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan kanmia yang diberikan kepada kita
emua. Shalawat dan salam saya haturkan kepada junjungan umat Nabi Muhammad SAW
1eserta keluarga, sahabat, dan kita semua yang semmtiasa istiqomah dalam menjalankan sunah-
~ya.
\Jhamdulillah, atas izin Allah SWT penulis dapat menyelesaikan Penyusunan Skripsi dengan
udul "Pm1garn!u Motivasi, Kompensasi, Lil1gknngan Keirja, Pelatili1a11 da11 Pengembimgim
>DM terlmdap Kineirja pegawai". Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan sebagai syarat untuk
nemperoleh gelar Saijana Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
;yarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
lari kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan, ha! tersebut
likarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis. Namun berkat bantuan,
,imbingan, se11a dorongan dari berbagai pihak akhimya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan.
)engan rasa honnat penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besamya
~epada:
1. Allah SWT, yang selalu memberikan berkah, rahmat, dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi.
2. Orangtua, yang tiada hentinya mendoakan, membimbing dan memotivasi.
3. Kedua adik ku, yang selalu mendoakan dan mendukung.
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, Ms. Selaku Dekan fakultas ekonomi dan Bisnis serta
pembimbing I yang telah bersedia melmmgkan waktu untuk memberikan pengarahan
serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi.
5. Bapak Suhendra, S.Ag, MM. selaku Ketua Jurusan Manajemen faku!tas Ekonomi dan
Bisnis serta pembimbing 2 yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan
pengarahan serta bimbingan dalam proses penyusunan skripsi.
-
6. Teman-teman angkatan 2007 Jurusan Manajemen terutama Manajemen
Manajemen SDM, terimakasih atas doa, dukungan dan motivasinya.
E dan
7. Untuk sahabat-sahabat ku, Neneng Suryati dan Wahyudi, tiJrirnakasih banyak atas doa,
waktu, pikiran, tenaga dan motivasinya.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah S WT selalu
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih, dan berharap semoga Allah SWT senantiasa
nelimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan
:epada penulis, dan semoga Skripsi ini dapat bermanfaat menjadi bahan masukan dan tambahan
vawasan bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan mohon maaf apabila dalam penyajian
>kripsi ini terdapat kesalahan dan kekurangan.
Jakarta, 16 Desember 2011
Fitriru Nm Anggraeni NIM: !07081003723
-
DAFTARISI
,EMBAR PENGESAHAN SKRlPSJ
,EMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSlf
,EMBAR PERNY ATAAN KEASLIAN SKRJPS!
)AFTAR RIWAYAT 1-IIDUP
IBSTRACT
\BSTRAK
CA TA PENGANTAR
)AFTAR !SI
)AFT AR T ABEL
)AFTAR GAMBAR
)AFTAR LAMPIRAN
3AB. !. PENDAHULUAN
3AB. IL
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
TJNJAUAN PUST AKA
JO
l l
A. Motivasi 14
l. Pengeitian Motivasi l 4
2. Teori-Teori Motivasi 15
B. Kompensasi 19
I. Pengertian Kompensasi 19
2. Bentuk-Bentuk Kompensasi 20
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi 23
4. Tujuan Kompensasi 27
C. Lingkungan ke1ja 28
1. Pengertian Lingkungan Keija 28
2. Jenis-Jenis Lingkungan Keija 28
3. Faktor-Faktor Lingkungan K.erja 29
-
D. Pelatihan clan Pengembangan SDM 31
I. Pengertian Pelatihan dan Pengembangan SDM 31
2. Metode Pelatihan dan Pengembangan SDM 34
3. Komponen Pelatihan clan Pengembangan SDM 36
4. Manfaat Pelatihan dan Pengembangan 37
5. Indicator Pengembangan 39
E. Kine~ja Pegawai 40
I. Pengertian Kinerja Pegawai 40
2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai 40
3. Ukuran-Ukuran Kine1ja Pegawai 41
F. Penelitian Sebelumnya 43
G. Kerangka Berpikir 45
H. Pernmusan Hipotesis 52
3AB. Ill. METODOLOGl PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian 54
B. Metode Penentuan Sampel 54
c. Metocle Pengurnpulan Data 55 D. Metocle Analisis 56
E. Operasional Variabel Penelitian 63
3AB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 69
B. Analisis dan Pembahasan 71
I. Statistik Deskriptif 71
2. Uji Kualitas Data 72
3. Uji Asumsi Klasik 78
4. Analisis Regresi Linier Barganda 84
3AB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKAS!
A. Kesimpulan 95
B. lmplikasi 95
)AFTAR PUST AKA 99
"AMPIRAN l02
-
DAFTAR LAMPIRAN
\lo. Keternngan JtfalHlllllll
I. Kuesioner Penelitian 102
1. Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Motivasi l lO
L Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kompensasi 112
I. Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Lingkungan Kerja 114
) . Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Pelatihan SDM 116 ). Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Pengembangan SDM 118
1. Tabulasi Jawaban Kuesioner Variabel Kinerja Pegawai 120
L Output SPSS Uji Validitas Variabel Motivasi 122
) . Output SPSS Uji Validitas Variabel Kornpensasi 123
10. Output SPSS Uji Validitas Variabel Lingkungan Kerja 124
11. Output SPSS Uji Validitas Variabel Pelatihan SDM 125
12. Output SPSS Uji Validitas Variabel Pengembangan SDM 126
13. Output SPSS Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai 127
14. Output SPSS Uj i Reliabilitas Variabel Motivasi 130
15. Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Kompensasi 130
16. Output SPSS Uji Reliabilitas Variahel Lingkungan Kerja 130
17. Output SPSS Uji Reliabi!itas Variabel Pelatihan SDM 131
18. Output SPSS Uji Reliabi!itas Variabel Pe11gemhangan SDM 131
19. Output SPSS Uji Reliabilitas Variabel Kinerja Pegawai 131
w. Output SPSS Uji Multikolinearitas 132 n. Output SPSS Uji Heteroskedastisitas 132 12. Output SPSS Uji Normalitas 133 p .J. Output SPSS Uji Autokorelasi 134
!4. Output SPSS Uji Koefisien Determinasi (R2) 134
15. Output SPSS Uji Koefisien Signifikansi Simultan (Uji F) 134
!6. Output SPSS Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) 135
-
BABI
PENDAHULUAN
A. Lat:u Belakang Masalab
Kepolisian Negara Republik Indonesia mernpakan salah
satu bentuk organisasi nasional yang mempunyai peran penting
dalam penyelengaraan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itu, dalan1 menjalankau peraunya sesuai dengan
au1anat perundang-undangan, Kepolisian Negara Republik
Indonesia harus benar-benar bekerja secara optimal, clan
menjalankan visi, misi, clan sasaran yang telah ditetapkan
sesuai dengan kebijakan pimpinan yai1g mengacu kepada
sistem yang ada di negara ini. Polda Metro Jaya Jakaita
merupaktm bentuk orgai1isasi yang membawahi l 3 Polres
Metropolitan, ! 09 Polsek Metropolitan, 324 Polpos dai1 55
Pospol dengan j11111lah penduduk sebaJ1yak 23 .474.841 dai1
jumlah anggota Polri sebanyak 30.909 personil
(www.metro.polri.go.id).
Dalain menjalankan tugasnya Polda Metro Jaya terbagi
dalam 26 satuan ke1ja. Satu diantaranya adalah Bimbingan
Masyarakat (B!NMAS). Tugas dari satuan ke1ja BINMAS ini
ai1tara lain membina dan dalam batas kewenangmmya
__ 1__ 1-~ ___ i_ ' , ' .
-
kemitraan dalam lingkungan Polda Metro Jaya. Fungsi dari
satuan ke1:ja BINMAS ini (www.metro.polri.go.id), adalah:
a. Penyelenggaraan manajeman bimbingan masyarakat yang
meliputi, penyuluhan masyarakat, pembi11:an ketertiban
masyarakat, dan pembinaan/ pengembangan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa dalam rangka meningkatkan
kesadaran dan ketaatan warga masyarakat terhaclap lmkum
clan perunclang-undangan, tumbuh kembangnya peran serta
masyarakat clalam pembinaan keamanan clan ketertiban.
Serla te1jalinnya hubungan Polri dengan masyarakat yang
konclusif bagi pelaksanaan tugas kepolisian.
b. Pembinaan hubungan ke1ja sama clengan organisasi I
lembaga I tokoh masyarakat clan instansi pemerintah
khususnya pemeriutah daerah, dalam konteks otonomi
daerah clalam upaya peningkatan kesadaran clan ketaatan
warga masyarakat pada huk1m1 clan peraturnn perunclang-
unclangan terbinanya ketertiban masyarakat, pengembangan
pengamanan swarkarsa dan pembinaan hubungan Polri
clengan masyarakat yang kondusif bagi pelaksanaan tugas
kepolisian.
c. Pembinaan teknis koordinasi clan pengawasan kepolisian
khusus dan koordinasi/ manajeria! dalam rangka
-
pengembangan kemampuan penyidik pegawai negeri sipil
pada tingkat Provinsi.
Salah satu faktor yang mendukung satuan ke1ja ini dalam
menjalankan peran dan fw1gsinya uutnk meneapai tujuan
organisasi adalah kualitas dan kuantitas sumber daya yang
dimiliki. Sumber daya manusia rnerupakan faktor terpenting
dalam menjalankan roda organisasi. Tanpa smnber daya
manusia yang baik, tujuan organisasi akan snlit dicapai. Oleh
karena itu, dalam lingkup satuan keija BINMAS di Polda
Metro Jaya Jakarta peran pimpinan untuk mampu
meningkatkan kine~ja pegawainya sangatlah diperlukan.
POLRI sebagaimana diamanatkan dalmn undang-undang
no. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia, khususnya pada pasal 2 dijelaskan bahwa fongsi
kepolisim1 adalah salah satu fungsi pemerintah negara di bidang
pemeliharaan keamanm1 dan ketertiban masyarakat, penegakan
lmkum, perlindungm1, pengayoman dan pelaym1an kepada
masyarakat, demikian JUga ketentum1 tugas POLRI
sebagaimana tercantum pada pasa! 13 dan 14 undang-undilllg
POLRI yang melingkupi usaha meme!ihara kemmman dan
ketertiban masymakat, menegakilll lmkum clan memberi
perlindungan, pengayomm1 dan pelaym1an kepada masyarakat.
-
bahwa POLRI adalah salah satu fungsi birokrasi pemerintahan
yang JUga memiliki tugas penyedia layamm publik, seperti
pelayanan SIM (Surat Izin Mengemudi)., SKCK (surat
Keterangan Catatan Kepolisian), clan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil penelitian tentang kinerja POLRI pasca
POLRI mandiri yang dilakukan oleh Direktorat Penelitian dan
Pengembangan Ilmu dan Telmologi Kepolisian Pergurnan
Tinggi Ilmu Kepo!isian talmn 2002, terungkap bahwa penilaian
masyarakat terhadap kualitas pelayanan POLRI semakin baik.
Nanmn sebagian Msyarakat menilai pelayanan publik yang
disediakan oleh POLR! masih kurang baik karena adanya
diskrirninasi dalam pelayanan masyarakat, sambutan kurang
ramah, mengutip uang jasa, berbelit-belit dan tidak trnnsparan.
Perkembangan kemajuan masyarakat yang pesat clan seiring
fenomena supremasi hukum, HAM, Globalisasi, clemokrasi
clesentralisasi, transparansi clan akuntabilitas telah melahirkan
berbagai paradigma barn clalam knalitas pelayanan publik
POLRI (http://www.kalteng004.blogspot.com).
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kine1:ja,
cliantaranya: motivasi, kepemimpinan, lingknngan ke1:ja,
kompensasi, pelatihan, pengembangan, buclaya kerja, dan
masih banyak lagi. Semua faktor itu pasti berpenganih, acla
-
tunjangan pegawai baik dalam bentuk tunjangan istri,
tunj ai1gan ai1ak, tunj angan beras, tunjangan !auk pauk,
tw~jai1gan Jabatall, tunjangan polwan dan tunjangan ktibmas
(ketertiban masyarakat) yang nilainya berbeda-beda antara
pegawai satu dengai1 pegawai lain. Tunjai1ga:n ini masuk
kedalam daftar pembayaxan penghasilan yang nilainya akan
ditotalkan dengai1 nilai gaji pokok. Selain itu, pegawai juga
akam mendapatkan tunjangan kine1ja yang diberikan setiap tiga
bulan sekali dengan nilai Rp. 636,000 saiupai Rp. 4.797,000
sesuai dengan pangkat clan jabatam1ya di dalam orgaisasi.
Kompensasi juga digunakan sebagai alat memotivasi pegawai
untuk mainpu meningkatkall kine1janya karena semakin
kebuiuhannya terpenuhi maka akai1 semakin besar kinerja
pegawai da]am melaksanakan tngas dan kewajibannya dafa:m
organisasi.
Lingkungan kerja dalam orgallisasi juga mempengamhi
kinerja pegawai. Lingkungan kerja ini sendiri terdiri dari
lingkungan keija fisik dan lingkungan ke1j1a non fisik
(Sedarmayanti, 200 l 21 ). Polda Metro Jaya bemsaha
menciptakall lingkungan ke~ja yang dapat mendukung pegawai
agar mainpu bekerja dengan baik. Diantaranya dengan
menyediakan sarana clan prasarana yang dapat mendukung
-
komputer, printer clan mesin foto kopi, meja clan kursi kerja
yang nyaman, ruangan yang cukup nyaman ditempati oleh
beberapa pegawai clalam satu kelompok kerja, penyediaan
kamar mandi yang tidak jauh dari ruang ketja dan !etak
ruangan yang jauh dari jalan raya untuk mengurangi
kebisingan. Selain itu, Polda Metro Jaya juga berusaha
menciptakan hubungan yang baik antara rekan kerja manpun
antarn atasan dengan bawahan dan sebaliknya. Hal ini dapat
ter!ihat pada saat tugas diluar ruangan, climana para anggota
polisi yang bertugas clituntut mampu bekerjasama satu dengan
yang lainnya. Sarana clan prasarana yang mendukung serta
ke1jasanm yang baik antar anggota kepolisian akan dapat
meningkatkan kinerja pegawai.
Hal lain yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai acla!ah
pelatihan sumber daya manusia. Payaman Simanjuntak (200.5)
menclefinisikan pe!atihan merupakan bagian dari investasi
SDM (human investment) untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan ke1ja dengan demikian clapat meningkatkan
kinerja pegawai. Pelatihan yang dilakukan oleh Polda Metro
Jaya berupa pendidikan awal selama enam bulan pada saat
pegawai lu!us me1tjadi anggota polisi. Setelah enam bulan
menjalani penclidikan, pegawai tersebut ditempa1kan di kantor
-
dengan bagian penempatannya. Hal mi bergnna nntnk
memberikan pengetahnan kepada pegawai kt:.polisian tentang
bidang ke1ja dan tugasnya.
Pengembangan juga memiliki pengaruh terhadap kine1ja
pegawai. Pegembangan berbeda deng:m pelatihan, pelatihan
berorientasi di masa seka:rang dan berkaitan langsnng dengan
bidang ke1janya saat ml. Sedangkan, pengembangan
berorientasi untuk beberapa waktu yang akan darnng dan tidak
berkaitan langsung dengan bidang ke1janya saat uu.
Pengembangan lebih ditujukan kepada pegawa1 te!ap atau
pegawai yang telah lama bekerja pada organisasi dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas, keterampilan pegawai, dan lebih
difokuskan pada peningkatan posisi mereka di masa yang akan
datang. Pengembangan yang dilakukan berupa memberikan
kesempatan kepada anggota kepolisian w1tuk meneruskan
pendidikan di bangku kuliah. Seielah selesai kuliah diharapkan
anggota kepolisian dapat lebih siap memangku jabatan tertentu
di masa yang akan datang.
Motivasi, kompensasi, lingkungan ke1ja, pelatihan dan
pengembangan sumber daya manusia mernpakan beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kine1ja pegawai terutama bagi
organisasi yang memberikan pelayanan kepada publik dimana
-
A. Motivasi
BABU
TINJAUAN PUSTAKA
L P;mgertiailll Motivasi
Stephen P. Robbins dan Maxy Coulter (2005: 92)
menyatakan bahwa motivasi mernpakan kesedirum
melakukan usaha tingkat tinggi gima mencapai sasanm
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha
tersebut untuk memuaskan kebutuhan sejmnlah individu.
Meskipun secara umum, motivasi merujuk ke upaya yang
di!akukan gm1a mencapai setiap sasaran, di sini kita
merujuk ke sasaran organisasi karena fokm; kita adalah
perilaku yang berkaitan dengan kerja. Ada tiga unsur kunci
da!am definisi tersebut, yaitu : upaya, sasaran organisasi
dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas atau
dorongan. Seseorang y
-
mernpakan jenis usaha yang hams kita cari. Akhimya, kita
akan memperlakukan motivasi sebagai proses memuaskan
kebutuhan. Kebutuhan mengacu ke keadaan batin yang
membuat hasil-hasi! tertentu tampak menarik Kebutuhan
yang tidak terpuaskan menciptakan ketegangan yang
mernngsang dorongan di dalam diri seseorang. Dorongan
itu menimbulkan peri!aku pencarian untuk menemukan
sasaran te1tentu yang jika tercapai akan memuaskan
kebutuhan itu dan menurnnkan ketegangan tadi.
Sedangkan menurut Hendry Siman10ra (2004 : 51)
motivasi adalah sebuah fungsi dari pengharapan individu
bahwa upaya tertentu akan menghasilkan ti11gkat kineija
yang pada gilirannya akan membuahkan imbalan atau hasi!
yang dikehendaki.
2. Teori-Teori Motivasi
a. Teori Hiirarki Kelmt11han Maslow
Maslow adalah Psiko!og humanistik yang
berpendapat bahwa pada diri tiap orang terdapat hirarki
dari !ima kebutuhan (Stephen P. Robbins dan Many
Coulter, 2005: 93-94), yaitu:
I) Kebutuhan Fisik, yaitu kebutuha11 seseorang akan
makanaa, mmuman, tempat tinggal, kepuasan
' '
-
2) Kebutuhan Keamanan, yaitu kebutuhan seseorang
akan keamanan clan perlindungan dari gangguan
fisik dan emosi.
3) Kebutuhan Sosial, yaitu kebutuhan seseorang akan
kasih sayang, menjadi bagian dari kelompoknya,
diteriman oleh teman-teman clan persahabatan.
4) Kebutuhan Harga Diri, yaitu kebutuhan seseorang
akan faktor internal (penghormatan diri, otonomi
dan pencapaian prestasi) dan faktor ekstemal
(status, pengakuan dan perhatian).
5) Kebutuhan Aktualissasi Diri, yaitu perhm1buhan,
pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri
sendiri ( dorongan untuk meqjadi apa yang dia
marnpu capai).
b. Tcori X clan Y Me.Gregor
Douglas Mc.Gregor terkenal karena rumusannya
tentang dua kelompok asumsi mengenai sifat manusia
yaitu X dan Y (Stephen P. Robbins dan Marry Coulter,
2005: 95). Sangat sederhana, Teori X pada dasamya
menyajikan pandangan negatif tentang orang. Teori X
berasumsi bahwa para pekeija mempunyai sedikit S{\ja
ambisi untuk maju, tidak menyukai pekerjaan, ingin
-
ketat aghar dapat efektif beke1:ja. Sebaliknya, teori Y
menawarkan pandangan positif yang berasumsi bahwa
para peke~ja dapat berlatih mengarahkan diri, menerima
dan secara nyata mencari tanggung jawab dan
menganggap beke1ja sebagai kegiatan almni. Mc.Gregor
yakin bahwa asumsi teori Y lebih menekm1kan sifat
peke1ja sebenamya dan harns meqjadi pedoman pada
praktek manajemen.
c. Temi Tiga Keln11mlum
David Mc.Clelland dan para pakar lain telah
mengemukakm1 teori tiga kebutuhan yang menyebutkan
bahwa ada tiga kebutuhm1 yang menjadi motif utama
dalam pekerjaan (Stephen P. Robbins dm1 Mary
Coulter, 2005: 97). Ketiga kebutuhan itu meliputi :
1) Kebutuhm1 akan prestasi adalah kebutuhm1 seseonmg untuk
memiliki pencapaian prestasi yang signifikan atau
mengungguli dengm1 cara meningkatkan berbagai bidang
keahlian dan kemampuan agar dapat mencapai atau bahkan
melebihi standm yang ditetapkan untuk mencapai
kesuksesan.
2) Kebutuhm1 akan kekuasaau, yaitu keinginan untuk
mempengarnhi atau mengatur orang lain,
-
bertanggung jawab untuk orang lain, dan memiliki
otoritas atas orang lain.
3) Kebutuhan akan afiliasi, yaitu keinginan untuk
membentuk hubungan personal yang akrab,
menghindari konflik dan membangun hubungan
pertemamm yang hangat.
Berdasarkan teori-teori diatas, dapat simpulkan bahwa
ada berbagai macam ha! yang hams diketahui oleh para
pimpinan dalam suatu organisasi mengenai hal-hal yang
mampu mempengaruhi kinerja pegawai dalam suatu
organisasi atau pernsahaan. Selain itn, pemimpin juga harus
mampu mengetalmi apa saja yang dibntuhkan dan
diharapkan pegawai dari organisasi agar pimpinan man1pu
menyesuaikan dan menetapkan langkal1 yang akan diambil
berdasarkan kebutuhan dan harapan tersebut dalam upaya
memotivasi pegawai guna meningkatkan kinerjanya,
sehingga pegawai mampu bekerja sama dengan organisasi
dalam pencapaian tujuan organisasi.
-
B. Kompe11sasi
l. Pengertian Kompensasi
Soehardi Sigit dalam Subowo (2003: 132)
berpendapat bahwa kompensasi adalah segala bentuk
imbalan yang diberikan oleh pemsahaan kepada
karyawannya at as pengorbanan karyawan yang
bersangkutan. Pengorbarnrn karyawan tersebul dapat bempa
kerja, jasa kineija, biaya, maupun jerih payah yang
dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Sedangkan rnenurut Dessler (1998: 85) kompensasi
adalah semua bentuk upah atau irnbalan yang berlaku bagi
karyawan clan muncul dari pekerjaan mereka, dm1
mempunyai dua komponen, yaitu Kompem:asi langsung
(direct compensation) dm1 kompensasi tidak langsung
(indirect compensation).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disirnpulkan bahwa
kompensasi adalah imbal jasa yang diberikan oleh
organisasi (perusahaan) kepada pegawai atas dasar
pekerjaai1 yang telah dilakukm1 bagi perusahaan.
Kompensasi rnemiliki dua kornponen, yaitu kompensasi
langsung dan kornpensasi tidak langsung.
-
berubah-ubah berdasarka keluaran (output) yang
dihasilkan.
3) Insentif atau Bonus
Karyawan secara individual dapat menenma
kompensasi tambahan dalam bentuk bonus, yaitu
gaji satu kali yang tidak menjadi bagian dari gaji
pokok karyawan. Bonus dapat diberikan sebagai
pengakuan alas kine1ja seorang karyawan, tim atau
organisasi secara keseluruhan (Robert L. Mathis dan
John H. Jackson 2006: 462).
b. Kompensasi Tidaik Limgsm1g (I11direct Compe11sation)
Kompensasi tidaik langsung merupakan kompensasi
tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaikan
perusahaan terhadap semua karyawan sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kompensasi ini
berupa hmjangan karyawan. Tunjangan adalah
pembayaran (payment) dan jasa yang mclengkapi gaji
pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian
dari tunjangan ini (Simamora, 2004:442), dan lebih
lanjutnya Simamora (2004:541) memb21gi tunjangan
karyawan menjadi empat yaitu:
I) Tunjangan yang menghasilkan penghasilan
(income) seperli tuniangan keamanan sosial dan
-
pensiun, kontinuitas gaj i dan program bagi yang
tidak mampu atau cacat yang jangka pendek dan
jangka panjang menggantikan penghasilan yang
hilang karena sakit atau cacat.
2) Tunjangan yang memberikan peningkatan rasa
aman bagi kalangan karyawan dengan membayar
pengeluaran ekstra atau luar biasa yang dialami
karyawan secara tidak diduga seperti perawatan gigi
dan kesehatan temiasuk ke dalam kategori.
3) Program tunjangan yang dapat dipandang sebagai
kesempatan bagi karyawan. Hal ini dapat me!iputi
mulai dari pembayaran biaya kuliah sampai liburan
dan hari besar. Tunjangan ini berkaitan dengan
kualitas kehidupan karyawan yang terpisah.
4) Fasilitas adalah sarana dan prasarana atau wahana
untuk melakukan atau memperrnudah sesuatu.
Fasilitas biasanya dihubungkan dalam pemenuhan
suatu prasarana yang dibutuhkan gtma menuqjang
dalarn pelaksanaan peke~jaan dan terdapat dalarn
suatu perusahaan-pernsahaan ataupun organisasi
tertentu.
-
kompensasi pada karyawannya relatif lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang menengah atau
kecil. Ini juga berhubungan dengan upaya perusahaan
untuk mempertahakan karyawannya yang potensial.
Kemudain Robert L. Mathis dan John H. Jackson (2002
129-131) juga menyebutkan faktor-faktor yang berasal
dari luar perusahaan (ekslernal faktors) yang
mempengaruhi kebijakan pemberian kompensasi
diantaranya adalah sebagai berikut :
I) Pernturan pemerintah, pemerintah dalam pelaksanaan
pemberian kompensasi untuk karyawan bidang
pengolahan maupun Jasa dapat mempengamhi dan
memaksakan suatu peraturan untuk menetapkan upah
mmmmm. Penetapan upah minimum 1111 oleh
pemerintah didasarkan kepada kebutuhan pokok hidup
sehari-hari.
2) Biaya hidup, penentuan besarnya kompensasi sangat
dipengarnhi oleh biaya hidup sehari-hari. Biaya hidup
ini sangat dipengarnhi oleh harga-harga kebutuhan
pokok yang tergantung pada lokasi dimana perusahaan
itu berada. Kalan biaya hidup naik otomatis kornpensasi
yang diterima karyawan juga naik seiring naikuya biaya
'.'
-
3) 'fawair mc11awar serilmt pckeirja, pengaruh tawar
menawar dengan kelompok serikat kt:1ja akan sangat
berpengamh terhadap pemsahaan dalarn menetapkan
besarnya kompensasi yang diberikan kepada karyawan.
4) Lctak geogiri1fis, perbedaan dalam pemberian
kompensasi JUga sangat clipengaruhi oleh letak
geografis dimana pemsahaan itu beracla. Karyawan
pernsahaan di daerah yang terpencil akan mendapat
kompensasi yang berbeda dengan karyawm1 pemsahaan
di kota besar.
5) Pasar tenaga kcrja, pemberian kompensasi juga sm1gat
dipengamhi oleh penawaran clan permintaan tenaga
ke~ja di pasar. Sesuai hukum penawarm1 clan
permintaan, pada saat keadaan perekonomian pada titik
booming permintaan akan tenaga ke1:ja meningkat
seclangkan tenaga kerja yang terseclia sm1gat terbatas
maka kompensasi yang ditawarkan kepada calon
kmyawan pun akan tinggi. Begitu juga sebaliknya
apabila perekonomian dalam keadaan resesi pennintaan
tenaga ke1ja menurun maka tingkat kompensasi yang
ditawarkan kcpada calon kmyawai1 pun akai1 rendah.
Calon karyawan dengan keahlian dm1 keterampilan
''
-
lebih kuat dalam menentukan tingkat kompensasi
dibandingkan dengan calon karyawan yang tidak
memiliki keahlian dan keterampilan khusus.
4. Tu,j1um Kompe1m1si
Pemberian kompensasi dalam suatu perusahaan
bertt\juan untuk mempertahankan karyawan clan menjamin
keadilan. Analis pengupahan dan penggaJ1an harus
membayar kompensasi yang sama besamya untuk
pekei:jaan-pekei:jaan sejenis. Tetapi bagian perekrutan
mungkin ingin menawarkan gaji yang lebih tinggi untuk
memperoleh pelamar yang qualified. Tujuan pemberifu1
kompensasi (Handoko, 1994: 156) aclalah:
a. Memperoleh personalia yang qualified.
b. Mempertahankan karyawan yang ada sekarang.
c. Menjamin keaclilan.
cl. Menghargai peri!aku yang diinginkan.
e. Mengendalikm1 biaya-biaya.
f. Memenuhi peraturan-peraturm1 legal.
-
PERPI!! AN%Alr! UTAMA !
~ llY1H111t lt!tlilV,lTUl.LllH JllK.:.~::J
C. Linglmngim Kerja
1. P1mge11fan Lingkung:m Ker,ja
Alex S Nitisemito (2000:183) mendefinisikan
lingkungan ke~ja adalah segala sesuatu yang ada disekitar
para pekerja yang dapat mempengamhi dirinya dalam
meryalankan tugas-tugas yang diembankan.
Sedarmayati (200 l : 1) mendefinisikan lingkungan
ke1ja adalah keselurnhan alat perkakas clan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitamya di mana seseorang bekerja,
metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perseorangan maupw1 sebagai kelompok.
Dari pendapat di atas, disimpulkan bahwa
lingkungan kerja mempakan segala sesuatu yang ada di
sekitar karyawan pada saat beke1ja, baik yang berbentuk
fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsnng, yang
dapat mempengaruhi dirinya clan peke1jaanya ;;aat beke~ja.
2. Jenis-Jenis Lingknngan Kerja
Lingkungan kerja tercliri dari clua jenis, yaitu
lingkungan ke1ja fisik clan lingkungan ke1ja non-fisik.
Menurut (Sedannayanti, 2001: 21) menyatakan bahwa secara
garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu :
a. Lingkungan kerja fisik
-
dapat mempengarnhi karyawan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
b. Lingkungan ke~ja Non fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang
te1jadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik
hubungan dengan atasan maupun hubungan sesama rekan
ke1ja, ataupun hubungan dengan bawahan.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa lingkungan kerja fisik merupakan kondisi eksternal
yang berada di luar diri pegawai sedangkan !ingkungan
kerja non-fisik merupakan suatu keadaan yang berasal dari
keadaan internal dalam diri individu maupun hubungan
antar individu.
3. Faktor-Fakto1 Lingkrumg:m Keir.la
Menurut Ahyari dalam Chaifatul (2006) terdapat
beberapa faktor yang rnernpengarnhi lingkungan kerja
antara lain:
a. Penerangan
Penerangan adalah cukupnya sinar yang rnasuk kedalam
ruang kerja, rnasing-rnasing karyawan perusahaan.
Penerangan yang ada harns sesuai dengan kebutuhan,
tidak terlalu terang tetapi juga tidal< terlalu gelap,
dengan sistem penerangan yang baik diharapkan
-
meningkatkan ketrampilan yang be1;kaitan dengan
peke1:jaan.
Pengertian pengembangan menurut Bernardin dan
Russel (1998: 172) development refers to learning
opportunity designed lo help employee's pe.~formance on
their current jobs. Pengembangan bertnjuan untuk
mempelajari kesempatan yang tersedia untuk membantu
meningkatkan kine1ja para pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan mereka saat ini.
Pengembangan menurnt John Suprihanto (2001 :88)
adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki dan kemampuan
pegawai dengan cara meningkatkan pengetahuan dan
pengertian pengetahuan umnm termasuk peningkatan
pengnasaan teori dan pengambilan keputnasan dalam
menghadapi persoalan organisasi.
Menurut Soekitjo Notoadmodjn (2003:V)
mengemukan pengembangan sumber daya manusia adalah
suatu upaya untuk mengembangkan kualitas dan
kemampuan sumber daya manusia melalui proses
pendidikan, pelatihan, dan pengelolaan pegawai untuk
mencapai hasil yang optimal.
Komaruddin Sastradipoera (2002:51) menjelaskan
-
yang meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman
lingkungan secara keseluruhan maupun pelatihan yang
menambah keterampilan dalam melaksanakim tugas yang
spesifik.
Dari definisi di atas, dapat kita jelaskan lebih lanjut
bahwa pengembangan sumber daya manusia memiliki
kaitan dalam perubahan perilaku ke keadacm yang lebih
baik untuk mempersiapkan para pegawai dallam mencapai
tujuan organisasi.
Kemudian Mondy dan Noe dalarn Hardijanto
(2010:9) " Human resource development is planned
continues effort by management to improve employee
pe1:formance and organizational through training,
education, and development programs" yar1g artinya bahwa
pengembangan sumber daya mrumsia adalah suatu rencana
yang dilakukan secara berkelanjutan oleh manajemen untuk
meningkatkan kine1:ja pegawai dan kine1:ia organisasi
melalui pelatihan, pendidikan, dan progrrun-progrrun
pengembangan.
Pengembangan berbeda dengru1 pelatihan. Seperti
yang diungkapkan o!eh Bernadin dan Ruselll (1998: 172)
bahwa : the fokus of development is !he long term to help
-
muncul dalam pekerjaan rnereka dengan meniru situasi-
situasi dunia nyata.
e. Permainan bisnis
Merupakan metode pelatihan dan pengembangan yang
memungkinkan para peserta nntuk mengambil peran-
peran seperti presiden, controller, alau vice presiden
pemasaran dari dua organisasi bayangan atau lebih dan
bersaing satu sa:ma lain dengan memanipulasi faktor-
fal,tor yang dipilih dalam suatu situasi bisnis tertentu.
f On-the-job training
Merupakan metode pelatihan dan pe:ngembangan
infonnal yang memungkinkan seorang karyawan untuk
mempelajari tu gas-tu gas pekerjaan dengan
mengerjakannya secarn nyata. Kunci dari pelatihan ini
adalah transfer pengetahuan clari karyawan yang sangat
terampil clan berpengalaman kepada seorang karyawan
barn, sembari memelihara produktivitas kedua
karyawan tersebut.
g. Rotasi peke1jaan
Mempakan metode pelatihan dan pe:ngembangan
dimana para karyawan berpindah dari satu pekerjaan ke
peke1jaan !ainnya untuk memperluas pengalaman
-
h. Magang
Merupakan metode rekruitmen yang biasanya
melibatkan para mahasiswa pergurnan tinggi yang
membagi waktu mereka antara mengikuii kuliah dan
bekerja untuk sebuah organmisasi.
1. Pelatihan pemula
Merupakan metode pelatihan yang mengkombinasikan
instruksi di kelas dengan on the job !raining. Pelatihan
ini umum da!am pekerjaan-pekerjaan yang banyak
membutuhkan keterampilan, seperti tukang ledeng,
tukang potong rambut, tukang kayu, masinis dan tukang
cetak.
3. Kom1Jontm- Komponen Pelatilum dan Pengfmbangan
a. Tujuan dan sasaran pelatihan atau pengembangan, setiap
pelatihan hasus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa
diuraikan kedalam perilaku-perilaku yang dapat cliarnati dan
cliukur agar clapat diketalmi efektivitas clari pelatihan itu sendiri
yang pacla ak11irnya clapat meningkatkan pengetahuan clan
keterampilan pegawai (As'acl, l 998: 73).
b. Pelatih (Trainer), seorang pelatih hams mampu mengajarkan
materi-materi dengan metocle tertentu sehingga peserta
memperoleh pengetahuan clan keterampilan yang diperlukan
l, '
-
e. Mengurangi turn over dan absensi.
Bahwa dengan semakin besarnya komitmen pegawai terhadap
organisasi akan memberikan dampak terhadap adanya
pengurangan tingkat turn over clan absensi. Dengan clemikian
juga berarti meningkatkan produktivitas organisasi.
5. lmiikatoir Pengembangan SDM
a. Meningkatkan kemampuan pegawai, kemampuan terbentuk
dari sejumlah kompetensi yang dimilikii seorang karyawan
yang mencakup pengetahuan clan keterampilan serta tanggung
jawab clalam menyelesaikan tugas (lhmdoko, 2004: l 04).
b. Pengetahuan program pengembangan melipnti pengetahuan
akan tugas clan kemampuan clalam menyelesaikan tngas-tugas
sesuai clengan kebutuhan pekeijaan (Jim Stewart clan Graham
Beaver, 2004: l 06).
c. Penugasan pengembangan adalah berbagai tugas yang
cliberikan clalan1 progran1 pengembangan yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan pegawai agar mampu
menyelesaikan peke1jaan clengan baik serta dapat
menyelesaikan pekerjaan pada waktnnya (Jim Stewart clan
Gra11m11 Beaver, 2004: l 06).
cl. Pelaksanaan pengembangan aclalah waktu ym1g ditetapkan
dalam melaksanakan progrmn pengembangan clengan
-
pengalaman keija, latar belakang budaya dan variabel-variabel
personal lainnya.
b. Faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, meliputi
kebijakan organisasi, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan
ke1ja jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan
lingkungan sosial.
3. UkMran-Uknran Kinerja Karyawim
Berikut ukuran-ukurnn yang dapal digunakan untuk
mengukur kinerja karyawan yang dikemukakan oleh Bernadin &
Russell ( 1993: 135) diantaranya adalah :
a. Quantity of Work (kuantitas ke1ja) adalah jumlah ke1ja yang
dilaksanakan oleh seseornng pegawai dalam suatu periode
tertentu. Hal ini dapat dilihat dari hasil kerja pegawai dalam
ke1ja penggunaan waktu tertentu da.u kecepatan dalam
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya." Dengan
demikian kuantitas kerja dapat dilihat dari jumlah kerja dan
penggunaan waktu dimana karyawan sanggup meuyelesaikan
tugas - tugas yang dikerjakaanya. Adapun jumlah ke1ja adalah
banyaknya tugas pekeijaanya, dapat dikerjakan dan
penggunaan waktu adalah banyaknya waktu yang digunakan
dalam menyelesaikan tugas dan pekerjam1.
-
positif terhadap kinerja pegawai, artinya peningkatan kompensasi
secara langsung akan meningkatkan kineija pegawai dipihak lain
semakin tinggi kompensasi maka akai1 meningkatkai1 motivasi
pegawai yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerjanya.
Vera Parlinda dan M. Wahyndin dalam penelitiannya yang
berjudul "Pengaruh Kepemimpinai1, Motivasi, Pelatihan dan
Lingkungai1 Kerja Terhadap Kineija Karyawa!l pada Perusahaan
Daerah Air Minum Kota Surakarta" menyimpulkai1 bahwa variabel
pelatihan dan lingkunga!l ke~ja mempunyai pengaruh positif dan
signifikan tarhadap kinerja karyawan pada perusahaan daerah air
mmum Kota Surakarta. Dijelaskai1 bahwa nilai F-hitung sebesar
29 ,809. Artinya bahwa secara bersaina-saina faktor kepemimpinan,
motivasi, pelatihan dan lingkungan ke1ja berpengaruh terhadap kinerja
karyawa11. Diperoleh Koefisien Deten:ninasi sebesar 0,620, ha! ini
beraiti variabel independen (kepemimpinan, pelatihan, motivasi,
pelatihan dan lingkungan kerja) mainpu menjelaskan 62% terhadap
variabel dependennya (kinerja karyawai1). Sedangka11 sisanya sebesar
38% dijelaskan o!eh variabel lain.
Utin Nina Hermina, Liliyai1a, dai1 Desvira Zain dalam
penelitiannya yai1g berjudul "Penganih Pelatihan dai1 Pengemba!lgan
Terhadap Kinerja Karyawan UKM Kerajinan Anyainan Bainbu di
Kabupaten Sambas Kalimantan Barat" dijelaskan bahwa variabel
'.
-
hubungannya dengan motivasi, karena pada dasamya motivasi ada!ah
sebuah fungsi dari pengharapan individu bahwa upaya tertentu akan
menghasilkan tingkat kine1ja yang pada giliraxmya akan membuahkan
imbalan atau hasil yang dikehendaki Hendry Simamora (2004 : 51 ).
Hal ini dapat dilihat daxi teori yang dikemukan oleh David Mc.
Clelland yang mengemukakan tentang tiga motif utama dalam
pekerjaan yaitu : kebutuhan akan pencapaian prestasi, kebutuhan akan
kekuasaan dan kebutuhan akan afiliasi. Orang yang kebutu11an akan
pencapaian prestasinya tinggi akan berjuang meraih prestasi pribadi
daripacla meraih fasilitas jabatan clan imbalan atas kesuksesan (Stephen
P. Robbins clan Mary Coulter : 2055 : 97), untuk dapat mencapai
prestasi yang tinggi maka seseorang harus memiliki kinerja yang
tinggi pula, ha! ini menunjukkax1 bahwa adanya pengaruh motivasi
terhadap kinerja pegawai guna mencapai prestasi dalam organisasi.
Sedangkan untuk kebutuhan akan kekuasaan clan afiliasi sangat terkait
dengan kesuksesan manajerial.
Pemberi ke1:ja harus menyeimbangkax1 biaya kompensansi pada
satu tingkat yang menjamin claya saing organisasional clan
memberikan penghargaan yang memadai untuk pera karyawan atas
pengetahuan, keterampilan, kemampuan clan kine1ja pegawai. Agar
clapat menarik, mernpe1ialiankan clan memberi penghargaan pada
pegawai (Robert L. Mathis clan Jolm H. Jackson: 2006 : 372). Pemberi
-
mencapai pembelajaran langsung, maka hubtmgan antara pelatihan dan
kinerja menjadi penting (Robert L. Mathis dan John H. Jackson : 2006
: 302). Dengan komponen pelatihan yang terdiri dari tl:!iuan dan
sasaran pelatihan, para pelatih, materi pelatihan dan peserta pelatihan
yang semua komponen itu harus disesuaikan dengan tujuan
diadakannya pelatihan. Apabila semua itu terpenuhi maka kine1ja
pegawai yang baik pnn akan dapat dicapai oleh organisasi.
Menurut Gilley dan Enggland dalam Hardijanto (2010:8)
mengemukakan "Human resource development i's organized learning
activities arranged within an organization in order to improve
pe1formance and or personal growth for the purpose of improving the
job, the individual, and or the organizational" yang artinya
pengembangan sumber daya manusia adalah mempelajari kegiatan-
kegiatan yang teratm da!am organisasi bertujuan untuk meningkatkan
kine1ja, meningkatkan kemampuan pribadi, dan organisasi agar dapat
menye!esaikan pekerjaan dengan baik. Pernyataan tersebut dapat
mem111jukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengembangan dengan
kine1ja pegawai. Dengan indikator pengetahuan program
pengembangan dimana para peserta pengembangan SDM harus
mengetahui tentang program pengernbangan yang akan mereka ikuti,
penugasan pengembangan yang mempakan berbagai macam tugas
yang hams diselesaikan oleh para peserta dalam mengikuti program
- --- 1_ -
-
dengan kondisi clan kebutuhan organisasi dalan1 upaya peningkatan
SDM di masa yang ukan datang, se11a pengembangan mampu
meningkatkan keman1puan pegawai.
Kine1ja pegawai sangat dibutuhkan dalam organisasi untuk dapat
mewujudkan tujuan organisasi, terntama bagi organisasi kepolisian
yang kadang harus berintegrasi langsung dengan masyarukat, dimana
kine1ja yang baik sangat dibutnhkan. Kine1ja yang baik itn dapat
diukur melalui quantity of work yaitu jnmlah satuan ke1ja BINMAS
dalam memberikan penyulnhan kepada masyarukat maupun LSM.
Quality of work yaitu kualitas kerja pegawai yang diukur melalui
pelaksanaan tugas yang sesuai dengan tanggung jawabnya. Job
knowledge yang diukur dengan pemahaman pegawai dalam
menjalaukan tugas dan fungsinyadalam organisasi. Creativeness yang
diukur melalui sejanh mana pegawai mem:iliki gagasan yang
berpengarnh terhadap kinerjanya. Cooperation clapat diukur melalui
bagairnan pegawai dalan1 beke1jasan1a dan bersosialisasi dengan
pegawai lainnya dalam upaya penyelesaian tugas. Dependability yang
cliukur rnelalui absensi dan ketepatan waktu pegawai pacla saat masuk
dan pulang ke1ja serta ketepatan wuktu dalam penyelesaian tugas.
Initiative yang diukur melalui inisiatifnya untuk menyelesaikan tugas-
tugas sebelum batas akhir penyelesaian tugas. Personal qualities yang
dapat diukur melalni sejauh mana para pegawai bemsalm untuk terns
,. . ' '
-
MOTIVASI (Xl)
1. Kebutuhan akan prestasi 2. Kebutuhan akan kekuasaau 3. Kebutuhan akan berafiliasi
KOMPENSASI (X2)
l. Upah dan gaji 2. insentif 3. tu1tj angan 4. fasilitas
Gamba1 2.1 Kerangka Pemikiran
LINGKUNGAN KERJA(X3)
I. Lingkungan Ke1ja Fisik 2. Lingkungan Ke1ja Non Fisik
PELATIH.AN SDM (X4)
1. Tujuan dan Sasaran Pelatihan 2. Pelatih (trainer) 3. Materi Pelatihan 4. Peserta Pelatihan
PENGEMBANGAN SDM (X5)
l. Pengetahuan program pengembangan
2. Meningkatkan kemampuan pegawai
3. Penugasan pengembangan 4. Pelaksanaan pengembangan
Kl:NERJA PEGA WAI (Y)
1. Quantity of work 2. Quality of work 3. Job knowledge 4. Creativeness 5. Cooperation 6. Dependability 7. Initiative 8. Personal Qualities
-
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa motivasi, kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan
pengembangan SDM berpengaruh terhadap kine1ja pegawai.
H, Hipotesis
1. Ho : b1 = 0 : Tidak terdapat pengamh antara vadabel motivasi
terhadap variabel kine1ja pegawai secara pa.rsia!.
H1 : b1 f 0 : Terdapat pengaruh antara variabel motivasi terhadap
variabel kinerja pegawai secara parsial.
2. Ho : bz = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel kompensasi
terhadap variabel kinei:ja pegawai secara parnial.
H2 : b2 f 0 : Terdapat pengaruh antara variabel kompensasi
terhadap variabel kinerja pegawai secara paTsial.
3. Ho : b3 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara variabel lingkungan
kei:ja terhadap variabel kine1ja pegawai secara parsial.
H3 : b3 f 0 Terdapat pengaruh antara variabel lingkungau ke1ja
terhadap variabel kine1ja pegawai secara parsial.
4. Ho : b4 = 0 : Tidak terdapal: pengaruh antara variabel pelatihan
SDM terhadap variabel kine1ja pegawai secara parsial.
H4 : b4 j 0 : Terdapat pengaruh antara variabel pelatihan SDM
terhadap va:riabel kinerja pegawai secara parsial.
-
BAB HI
METODOLOGI PENELITlAN
A. Rmmg Lingk111p Pemiliti!m
Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup penelitian
manajemen sumber daya manusia, dimana motivasi, kompensasi,
lingkungan kerja, pelatihan dan pengembangan merupakan
beberapa faktor penting dalam upaya meningkatkan kinerja
pegawm. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk
mengetabui pengarubnya terhadap kinerja serta seberapa besar
tingkat signifikan vm"iabel bebas terhadap va:riabel terikatnya baik
secara pmsial maupun secarn simultan. Penelitian ini dilakukm1
pada tanggal 10 Oktober 2011 sampai 24 Oktober 201 l. Objek
Penelitian ini adalah Pegawai bimbingan masyarakat Polda Metro
Jaya yang beralm11at di Jalan Jenderal Sudirman No.55 Jakarta
12190.
B. Metode Pemmtnmrn Sampel
Menurut Sugiyono (2010:80) "populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkm1 peneliti untnk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan". Adapun populasi
-
dalam penelitian ini ialah Pegawai Bimbingan Masyarakat Polda
Metro Jaya.
Adapun untuk mengukur variabel. motivasi, kompensasi,
lingkungan ke1ja, pelatihan chm pengembangan se1ta pengaruhnya
terhadap kinerja pegawai digunakan m.::tode sensus, yakni
keseluruhan populasi memiliki hak yang :;ama untuk menjadi
sampel dengan catatan jika elemen - elemen popnlasi relatif
sedikit maka penelitian populasi dengan metode sensus lebih layak
digunakan (Nur Indriantoro dan Bambang Suporno, 1999: 117).
C. Metmfo Pengm1rn1n1ilm Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder.
I. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pe1tama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil
wawancara atau basil pengisian kuesioner (Husein Umar,
2008:99). Kuesioner ( daftar pertanyaan),
Kuesioner ini dibagikan dan diisi oleh 60 responden yang
disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan dengan
menyediakan jawaban altematif. Responden dalam penelitian
ini dibatasi pada pegawai satuan keija bimbingan masyarakat
-
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah b~rlangsung pada saat
riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala
tertentu Travers (l 978) dalarn (Husein Umar, 2008:81).
1. Statistik Ilcskri1Jtif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara menjelaskan gambaran data
yang telah terkumpul sebagaimana adimya atau aslinya tlmpa
bermaksud untnk membuat kesimpulm1 yang berlaku secara
umum (Sugiyono, 2004: 147).
a. Uji V aliditas
Validitas adalal1 tingkat keaJldalan dan kesahihan
alat ukur yang digunakan. Instrumen di.katakan valid berarti
memmjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk
mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk
mengu1.cJr apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono,
2004:137).
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada
pemyataan-pemyataan pada kuesioner yang harus
dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik
untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan
menghitung korelasi antar data pada masing-masing
pernyataan dengan skor total, deng
-
jika > 0,3 atau bisa juga dengan membandingkannya
dengan r tabel. Jika r hitung > r tabd maka valid.
b. Uji Rcliabilitas
Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang menunjukan
stabilitas dan konsistensi dari suatu variabel yang
mengukur suatu konsep untuk mengakses dari suatu
pengukuran (Sugiyono, 2004:460). Uji reliabilitas
dilakukan untuk meng1tji apakah jawaban dari responden
konsisten atau stabil. Suatu variabel penelitian dikatakan
reliable apabila memenuhi criteria sebagai berikut :
I) Jika Cronbach Alpha> 0,6 dikatakan reliable
2) Jika Cronbach Alpha< 0,6 dikatakan tidak reliable
2. Uji Asnmsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus
dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Setidaknya ada
lima uji asumsi klasik yaitu uji rnultikolinearitas, uji
heteroskedastisitas, uji normalitas, uji autokorelasi dan uji
linearitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai
residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang
haik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi
normal. .ladi uji normalitas bukan dilakuka11 pada masing-
masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Untuk
-
yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran dan
(titik) pada surnbu diagonal dari grafik. Jika ada (titik)
menyebar disekitar garis diagonal nw1ka menuajukan pola
distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normal (Ghazali : 2005).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
da!am model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Dalam model regresi yang
baik seharnsnya tidak te1jadi korelasi di antara variabel
bebas. Uji Multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation filktor (VIF) dari basil
analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila tolerance
value lebih tinggi daripada 0, 10 atau VIF lebih kecil
daripada l 0 maka dapat disimpulkan tidak te1jadi
multikolinearitas (Santoso, 2002 : 206).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah
terdapat ketidaksan1aan varians dari residual satu ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi
' .
-
terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi
(Santoso, 2002:2 I 9).
3. Amdisis Regresi Linier Hergamfa
Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai
kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai
variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu
atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory).
Variabel pertama disebut juga sebagai variabel tergantung dan
variabel kedua disebut juga sebagai variabel bebas. Jika
variabel bebas lebih dari satu, maka analisis regresi disebut
regresi linear berganda. Dengan kata lain regresi linier
berganda adalah regresi yang didalamnya terdapat satu variabel
terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X). Variabel
terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai
sedangkan variabel bebas (X) adalah motivasi, kompensasi,
lingkungan ke~ja serta pelatihan dan pengembangan SDM.
Dirnmuskan sebagai berikut :
Y =a+ f31X1 + f32X2 + (33X3 + p4X4+ f3sXs + e
Keterangan :
y = Kine1ja pegawai
= Konstanta
131132. 133. 134 13s = Koefisien variabel indenendent
-
X2 = Kompensasi
X3 = Lingkungan kerja
X4 = Pelatihan
X5 = Pengembangan
e =Error
langkah-langkah yang digunakan dalam analisis regresi
linier berganda adalah :
a. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-
variabel independen secara simultan yang digunakan
mampu me1tjelaskan variabel dependen. Pembuktian
dilakukan dengan earn membandingkm1 Ftabei dengan nilai
F1ii1ung Jika Fhitung lebih besar daripada Ftabeb maka
keputusannya menolak hipotesis no! (Ho) dan menerima
hipotesis alternatif (Ha). Arti secara statistik, data yang
digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen
(Xi, Xz, X3, X4 dan Xs) berpengaruh terhadap ni!ai variabel
dependen (Y).
b. Uji t (uji parsial)
Nilai tbitung > ltabcl berarti ada pengaruh yang signifikan
antara variabe! bebas terhadap variabel terikat, atau bisa
juga dengan signifikansi di bawah 0,05 nntnk penelitian
. '
-
perseorangan maupun sebagai kelompok. Indikator-
indikator lingkungan kerja menurnt Sedarmayanti
(200 l :46) adalah sebagai berikut :
l) Lingkungan Ke1ja fisik
2) Lingkungan Kerja Non Fisik
d. Pelatihan (X4)
Pelatihan menurut Gary Dessler (1997:263) adalah Proses
mengajarkan karyawan barn atau yang ada sekarang,
ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka. Pengembangan SDM
menurut Sehuler (1987: 392) merupakan upaya m1tuk
meningkatkan kinerja dengan memberikan bekal
ketrampilan dan pengetahuan yang relevan dengan
kebutuhan. Indikator-indikator pelatihan adalah :
l) Tujuan dan Sasaran Pelatihan
2) Pelatih (I'raine1)
3) Materi Pelatihan
4) Peserta Pelatihan
e. Pengembangan (XS)
Pengembangan SDM menurut Schuler (1987: 392)
merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja dengan
memberikan bekal ketran1pilan dan pengetahuan yang
-
relevan dengan kebutuhan. Indikator-indikator
pengembangan (Tunggul K. Simon Manik, 2008):
I) Pengetahuan program pengembm1gan
2) Meningkatkan kemampuan pegawai
3) Penugasan pengembangan
4) Pelaksmiaan pengembangm1
f. Kine1ja pegawai (Y)
Kine~ja pegawai menurut Bemadin daa Russell (1993: 135)
yang dikutip oleh Faustino cardoso gomes dalam bukunya
yang berjudul Human Resource l!i!anagemenl, Pe~fiJrmansi
adalah catatmi yang dihasilkm1 dmi flmgsi suatu pekeijami
tertentu atau kegiatm1 selmim periode waktu tertentu.
Indikator-indikator kine1ja karyawan menurut Bemadin &
Russell (1993:135) yang dikutip okh Faustino Cardoso
Gomes dalmn bukunya Human Resource Management
yaitu sebagai berikut :
I) Quantity of work
2) Quality of work
3) Job knowledge
4) Creativeness
5) Cooperation
6) Initiative
"T\ Yll~-~----l __ 1,__
-
Tabel 3.1 V aniabel dan1 fodikator Penciifoim
Variabel Definisi konseptual Indikator I Skala pernmkuran
r-~~~~~~-1~~~~--~~~~~~~~~+-~~~~~~~~-t-C.::::32-:=::::=c:......;
Motivasi adalah kesediaan I. Kebutuhan akan Skala Motivasi (XI) MC.Ciell:md
(2005: 97)
Komp1msasi (X2)
Gary Dessler (1998: 85)
Lingkm11gan Kerja (X3)
Sedarmayanti (2001: 21)
Pclatil1urn SDM. (X4) Gary
Dess I er (211118:281)
Pengembangan SDM(X5)
menurut Schuler
melakukan usaha tingkat tinggi prestasi Interval guna mencapai sasaran organisasi 2. Kebutuhan yang dikondisikan oleh kekuasaan
akan
kemampuan usaha tersebut untuk 3. Kebutuhan akan memuaskan kebutuhan sejumlah berafiliasi individu Kompensasi ada!ah semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi karyawan dan muncul dari peke1jaan mereka, dan mempunyai dua komponen, yaitu kompensasi langsung (direct compensation) dan kompensasi tidak langsung (indirect compensation). lingkungan ke1ja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseonmg beke1ja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok. Pelatihan adalah Proses mengajarkan karyawan barn atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk rnenjalankan pekeriaan mereka. Pengembangan mempakan upaya untuk meningkatkan kine1ja dengan memberikan bekal ketrampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan.
l. upah dan gaji 2. insentif 3. tunjangim 4. fasilitas
l. Lingkungan Ke1ja Fisik
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
1. Tujuan dan Sasaran Pelatihan
2. Pelatih (traine;~ 3. Materi Pelatihan 4. Peserta Pelatihan 1. Pengtotahuan
program pengembangan
2. Meningkatkan kemampuan pegawai
3. Penugasan pengembangan
4. Pelaksanaan oengembangan
Skala Interval
Skala Interval
Skala Interval
Skala Interval
-
Tabel 3.1 Variabel d:m fodikatoir Peuelitian
Lanj utan Tabel Variabel Definisi konseptual
--
Kineirj11 Kine1ja adalah catatan yang Pegawai (Y) dihasilkan dari fungsi suatu
Bemadin d:m pekerjaan te1ientu atau kegiatan Russel selama periode waktu tertentu.
(1993:135)
~
lndikator Skala
---------+-~l~Je_n~g~u_k_u_n __ u1~ l. Qu antity of work
ality of work 2. Qu 3. Job 4. Cr 5. Co 6. De 7. Init
knowledge eative11ess operation pendability iative
8. Per sonal Qualities
Skala Interval
-
0,05. Serta kita juga dapat melihat dari nilai Pearson
Correla/ion yang jauh lebih besar dari nilai r-tabel 0,254 yang
berarti bahwa secara keseluruhan indikator variabel lingkungan
ke1ja. Dengan kata lain, bahwa selmuh indikator dapat
menjelaskan dengan baik variabel lingkungan keija.
Tabel 4.7 Uii Validitas Variabel Pelatihan (~I
Pemyatairn Sig. Pewrsm; Keterangan Correlation
X4.l 0,000 I 0,679"'r----
Valid -X4.2 0,000 0.661 Valid X4.3 0,000 0,742 Valid
!"----0 685'' X4.4 0,000 Valid '
X4.5 0,000
I 0,752 Valid 0,525 .
~
X4.6 0,000 Valid X4.7 0,000 0,684 Valid X4.8 0,000 0,716'' Valid Sumber : Dala diolah SPSS
Tabel 4. 7 memurjukan hasil nilai 1~ji validitas variabel
pelatihan yang secara keselumhan valid. Dapat kita lihat dari
semua pemyataan memiliki nilai signifikasi 0,000. Nilai ini
lebih kecil dari nilai signifikasi minimum sebesar 0,05. Serta
kita juga dapat melihat dari nilai Pearson Correlation yang
jauh lebih besru dari nilai r-tabel 0,254 yru1g berarti bahwa
secara keselmuhan indikator variabel pelatihan. Dengan kata
lain, bahwa seluruh indikator dapat menjelaskru1 dengan baik
variabel pelatihru1.
-
Tabel 4.11 U'i Validitas Vairiabcl Pcr11J:cmba11!!a1n (XS)
-Pe1rnyataan Sig. Peanum Kctel!'angan
Correlation XS.I 0,000 -~ Valid XS.2 0,000 0,829'' Valid X5.3 0,000 0 803'' ' Valid X5.4 0,000 0,838 Valid X5.5 0,000 0,832'" Valid X5.6 0,000 0,76(' Valid XS.7 0750--
- 0,000
' Valid
X5.8 0,000 0,685 Valid Sumber : Data diolah SPSS
Tabe! 4.8 menunjukan hasil nilai uji va!iditas variabel
pengembangan yang secara keseluruhan valid. Dapat kita lihat
dari semua pernyataan memiliki nilai signifikasi 0,000. Nilai
ini lebih kecil dari nilai signifikasi minimum sebesar 0,05.
Serta kita juga dapat melihat dari nilai Pearson Correlation
yang jauh lebih besar dari nilai r-tabel 0,254 yang berarti
bahwa secara keselumhan indikator variabel pengembangan.
Dengan kata lain, bahwa seluruh indikator dapat menjelaskan
dengan baik variabel pengembangan.
Tabel 4.9 Uii Validitas Variabel Kim:iria (Y)
Pen1yata;m Sig. Pearso11 Keh~ira11.gai1 Correlation --
Y.1 0,000 0,508. Valid Y.2 0,000 0,695 Valid Y.3 0,000 0,681" Valid Y.4 0,000 0,637h Valid
0,651 =i== -Y.5 0,000 Valid Y.6 0,000 I 0.692-- Valid
-
Y.8 0,000 0,590~ Y.9 0,000 0,580'' .
Y.10 0,000 0,559'' Y.11 0,000 0,645''
Valid Valid Valid
-Valid
Y.12 0,000 0,559 . Valid Y.13 0,000 0,655" Valid
~ -Y.14 0,000 0,493 Valid Y.15 0,000 0 616'' , Valid Y.16 0,000 0.683 ' Valid Sumber: Data diolah SPSS
Tabel 4.9 memmjukan hasil nilai v~i validitas variabel
kinerja yang secara keseluruhan valid. Dapat kita lihat dari
semua pernyataan memiliki nilai signifikasi 0,000. Nilai ini
lebih kecil dari nilai signifikasi minimum sebesar 0,05. Kita
juga dapat melihat dari nilai Pearson Correlation yang jauh
lebih besar dari nilai r-tabel 0,254 yang berarti bahwa secara
keseluruhan indikator variabel kine~ja. Dengan kata lain,
bahwa seluruh indikator dapat mer\jelaskan dengan baik
variabel kinei:ja.
b. Uji Reliabiiitas
Reliabilitas adalah suatu pengukura11 yang menunjukan
stabilitas dan konsistensi dari suatu vmfabel yang mengukur
suatu konsep untuk mengakses dari suatu pengukuran
(Sugiyono, 2004:460). Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
apakah jawaban dari responden konsisten atau stabil, Suatu
-
variabel penelitian dikatakan reliable apabila memenuhi
kriteria sebagai berikut :
l) Jika Cronbach Alpha > 0,6 dikatakan reliable
2) Jika Cronbach Alpha < 0,6 dikatakan tidak reliable
Tabel 4.rn u R r bTt 111 eianas
Variabel Cro11bacl1 's Aloha Status Motivasi 0,795 Reliabel Komnensasi 0,853 Reliabel Lingkungan Kerja 0,771 Reliabel Pelatihan 0,835 Reliabel Pengembangan 0,909 Reliabel Kinerja 0,892 Reliabel
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa selumh
pernyataan yang berkaitan dengan variabel independen (motivasi,
kompensasi, lingkungim ke1ja, pelatihan dan pengembangan) dan
variabel dependen (kinerja pegawai) dalam kuesioner dikatakan
reliabel. Hal ini dapat dilihat dari nilai Cronbach's Alpha yang jauh
lebih besar dari tingkat Reliable > 0,60. Dengan kata lain bahwa
selurnh pernyataan pada penelitian ini memiliki tingkat kehandalan
yang baik dan dapat digunakan dalam analisis pada penelitian ini.
3. U ji Asnmsi Klasik
a. Uji Nmrmaiitas Data
Uji norma!itas digunakan untuk melihat apakah nilai residnal
terdistribusi normal atau tidak. Untuk mendeteksi apakah
-
normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat dideteksi
dengan melihat penyebaran dan (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik. Jika ada (titik) menyebar disekitar garis diagonal
maka menunjukan po!a distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asums1
normal (Ghazali : 2005).
Gambair4.1 Uji Noirmalitas
Norinr~a~ P-P PHot :f Re~ress~on Si:a~11dardlized Re:sildual
1.0-.----------
0.
0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
-
value lebih tinggi daripada 0, 10 atau VIF lebih kecil daripada
10 maka dapat disimpulkan tidak 1e1jadi multikolinearitas
(Santoso, 2002 : 206).
Tabel 4.11 lU .. M I 'k r 1.11 n ti o meantas -Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Correlations Statistics ~
Std, Zero- Toleranc Model B Error Beta order Partial Part e VIF -(Constant) 3,344 0,378
Res_ lingkungan 0,027 0,017 0,183 0,116 0,219 0,182 0,981 l,020
Res_ 2Pbangan 0,019 0,099 0,028 0,093 0,026 0,021 0,545 l,836
Res_ 2pelatihan 0,281 0,127 0,338 0,013 0,289 0,244 0,520 1,925
Res _2Kornpensasi 0,213 0,070 0,415 0,378 0,384 0,336 0,658 1,520
Res 2Motivasi 0,322 0,103 0,391 0,424 0,392 0,345 0,776 l,289
Sumber: Data diolah SPSS
Hasil perhitungan nilai Variance Leflation F aktor (VIF)
memmjukkan tidak ada satu variabel independen yang
rnemiliki nilai VIF > I 0. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak
ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model
regresi.
c. Uji Hete1rnskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke
pengamatan yang lain. Cara yang dapat digunakan untuk
mengukur heteroskedastisitas adalah dcngan melihat pada
-
scatterplot dan dilihat apakah residual memiliki pola tertentu
atau tidak.
3
m "' "' ;;; 2 " "'
0
"" 1 " .~ ;:; [email protected] 0 ::J
iii s 1 "it)
" !:! "' " "' -3
-3
Gambar 4.3 Uji Heteiroskedastisitas
:Scaltrplot
0
0 0 ()
0 'b 0 OJ' 0
0
0 cP 0
0 o
-
R Model R
d. Uji A11tolrnrelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antaw kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Uji autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan uji = 5%, Apabila D-Vvo: Durbin-Watson (D-
W). suatu data dapat dikatakan tidak ada. autokorelasi a.pabila
nilai DW lebih rendah dari nilai DU (Santoso, 2002:219),
Adjusted R Square
Tabel 4.ll2 Uji Antokorelasi
Std, En-or Change Statistics
of the R Square F Estin1ate Change Change dfl df2
0,08400 0,546 5,705 5 54
Sig, F Change
0,000
Durbin-Watson
a, Predictors: (Constant), Res_2Motivasi, Res_lingkungan, Res_2pelatihan, Res_2Kompensasi, Res_ 2Pbangan
b, Dependent Variable: Res_ 2Kine1ja Sumber : Data diolah SPSS
Dilihat dari uji autokorelasi nilai hitung Durbin Watson
lebih besar dari nilai tabel Durbin Watson (dU) yaitu : 2,073 >
1,7671. Jika dilihat dari rumus autokorelasi nilai Dmbin
Watson lebih kecil dari 4 - dU (4 - 1,7671) = 2,2329 yang
berarti tidak ada autokorelasi antar variabel. Dengan kata lain,
dapat kita dapan mengambil kesimpulan bahwa variabel pada
penelitian ini layak untuk di uji dan dianalisis.
-
l
4. Amdisis Regn~si Linier Bcrgamfa
Model
Regresi tinier berganda adalah regresi yang didalamnya
terdapat satu variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabe! bebas
(X). Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kine1ja
pegawai sedangkan variabel bebas (XJ adalah motivasi,
kompensasi, lingkungan ke1ja serta pelatihan dan pengembangan
SDM. Analisis regresi berganda digunakan sebagai alat untuk
mengukur seberapa besar pengaruh antara variabel independen (X)
dengan variabel depemlen (Y).
a. U ji F (Uji Simultim)
Uji F digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-
variabe! independen secara simultan yang digunakan mampu
menjelaskan variabel dependen, Pembuktian dilakukan dengan
earn membandingkan Ftabel dengan nilai F11i1ung Jika Fhitung lebih
besar daripada F1abe1, maka keputusannya menolak hipotesis no!
(Ho) clan menerima hipotesis altematif (Ha).
Sum of ~ res
Tallel 4.B Uji F (Simultan)
ANOVA0
df ~ ~
F ~
Regression 0,201 5 0,040 5,705 0,000'
Residual 0,381 54 0,007
Total 0,582 59 -a, Predictors: (Constant), Res_2Mobvas1, Res_hngkungan, Res_2pelat1han, Res_2Kompensasi, Res_2Pbangan
b, Dependent Variable: Res_2Kinerja
Sumber : Data diolah SPSS
-
Hasil perhitungan uji F diatas menunjukkan bahwa nilai
F1tilung sebesar 5,705, sedangkan nilai F1a1tc1 = 2,37 dan nilai
signifikansi lebih kecil dari yang disyaratkan (0,000 < 0,05).
Maka dapat disimpulkan bahwa F1titung > Ftabel = 5,705 > 2,37.
Hal tersebut menujukkan bahwa hipotesis altematif (Ha)
diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel motivasi, kompensasi, lingkungan kerja, pelatihan dan
pengembangan SDM secara simultan terhadap variabel kinerja
pegawa1.
Hasil analisis ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Leny Triastuti (2008) bahwa kompensasi dan motivasi
memiliki pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama
terhadap kinerja. Dengan kata lain semakin besar motivasi
yang diberikan Kepolisian Polda Metro Jaya pada satuan kerja
BINMAS, maka akan semakin besar pula prestasi kerja
anggota BINMAS. Begitu pula dengan kompensasi dan disiplin
ke1ja yang juga memiliki pengaruh terhadap peningkatan
prestasi. Dalam ha! ini Kepolisian Polda Metro Jaya pada
satuan ke1ja BINMAS perlu memperhatikan apa yang menjadi
kebutuhan BINMAS dan menjadikan mereka lebih baik dalam
beke1ja. Maka perlu ada penernpan sistem kompensasi yang
adil, motivasi yang berkesinambungan, dan aturan.
-
I
Model
(Constant)
Res _linglmngan
Res_ 2 Pbangan
Res_ 2pelatihan
Res_2Kompensasi
Res 2Motivasi
dependen (kinerja pegawai). Hal tersebut dapat dilakukan
dengan rnernbandingkan an!a:ra t1iitung dt,ngan ltabcl Apabila nilai
t1iitung > ltabcl berarti ada pengaruh yang signifikan antara
variabel bebas terhadap vaTiabel terikat, atau bisa juga dengan
signifikansi di bawah 0,05.
Unstandardized Coefficients
Std, B Error
3,344 0,378
0,027 0,017
0,019 0,099
0,281 0,127
0,213 0,070
0,322 0,103
'fabel 4.14 Uji t (Parsial)
Standardize d
Coefficients
Beta t
8,857
0,183 1,650
0,028 2,189
0,338 2,216
0,415 3,057
0,391 3,130
Con-elations
Zero-Sig, order Partial Part
0,000
0,105 0,116 0,219 0,182
0,043 0,093 0,026 0,021
0,031 0,013 0,289 0,244
0,003 0,378 0,384 0,336
0,003 0,424 0,392 o,345
Sumber : Data diolah SPSS
Berdasarkan tebel diatas dapat disirnpulkan bahwa :
1) Variabel motivasi rnerniliki nilai signifikan lebih kecil dari
pada yang disyaratkan (0,003 < 0,05) dan memiliki nilai !11;1ung
lebih besar dari pada ltabcl (3, 130 > 2,000), Hal ini
rnenuajukkan bahwa variabel rnotivasi memiliki pengarnh yang
signifikan terhadap variabel kine1ja pegawai.
Hasil analisis ini diperkuat oleh hasil analisis yang dilakukan
M. Wahyuddin clan Djumino. A (2007) yang menyatakan
-
kine1ja. Hal ini terjadi karena faktor motivasi merupakan
potensi yang dapat mengerahkan segenap kemampuan yang
dimiliki pegawai untuk mencapai basil yang optimal. Daya
dorong tersebut sering disebut motivasi. Melihat kenyataan
tersebut, sudal1 saatnya Kepolisian Polda Metro Jaya pada
satuan kerja B!NMAS dapat lebih banyak memberikan
kesempatan kepada para anggota BINMAS mengembangkan
sumber daya manusm agar lebih berprestasi dalam
melaksanakan tugas pelayanan terhadap masyarakat Indonesia.
Pentingnya motivasi perlu secara sadar dilakukan oleh
KAPOLRI untuk secara kosisten memlukung dan mendorong
baik dengan pemberian penghargaan maupun pemberian
kompensasi kepada m1ggota BINMAS supaya mau beke1ja giat
dan m1tusias mencapa1 hasil yang optimal dan bekerja
efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk
mencapai kepuasm1 (Hasibuan (2000: 142).
2) Variabel kompensasi memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari
pada yang disyaratkm1 (0,003 < 0,05) clan memiliki nilai t11itung
lebih besar dari pada !tabel (3,057 > 2,000), Hal ini memmjukkan
bahwa variabel kompensasi memiliki pengaruh ym1g signifikan
terhadap vm"iabel kinerja pegawai.
Hani Handoko (1988; hal.l 55) berpendapat bahwa
-
nilai t1i;1ung lebih kecil dari pada tiabel (1,650 < 2,000). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel lingkungan keija tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabe! kinerja pegawai.
Pada saat ini lingkungan kerja dapat didesain sedemikian
rupa untuk menciptakan hubungan ke~ja yang mengikat
pekerja dalam lingkungannya. Lingkungan kerja yang baik
adalah yang aman, tenteram,
bersih, tidak bising, terang clan belias dari segala macam
ancaman dm1 gangguan yang dapat menghambat karyawm1
untuk bekerja secara optimal. Menurut Agus Ahyari (1997; hal
97) lingkungan ke1:ja adalah suatu lingklmgan dimana
karyawan bekeija, sedm1gkan kondisi ke1ja merupakan
kondisi dimana karyawan tersebut beke1ja. Minimnya
fasilitas yang mendnkung kerja, budaya ke1ja yang tidak
berorientasi kinerja, suasm1a kerja yang kurang kondusif dan
pemetaan lokasi ke1ja yang kurnng baik ini merupakm1 faktor -
faktor yang meqjadi sebab bahwa lingkungan ke1ja belum
secma signifikan mempengaruhi terhadap kine1ja para anggota
BINMAS.
4) Vm-iabel pelatihan SDM memiliki nilai signifikansi lebih kecil
dari pada yang disyaratkan (0,031 < 0,,05) clan memiliki nilai
t1iitung lebih besar dari pada t1abel (2,216 > 2,000). Hal ini
-
memantau kinerja para anggotanya dalam melayani masyarakat
Indonesia.
5) Variabel pengembangan SDM memiliki nilai signifikansi lebih
kecil dari pada yang disyaratkan (0,043 < 0,05) dan memiliki
nilai t1iitung lebih besar dari pada ttabel (2,189 > 2,000). Hal ini
menmtjukkan bahwa variabel pengembangan SDM memiiiki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kine1ja pegawai.
Penelitian ini juga didukung o!eh penelitian yang dilakukan
o!eh Choyimah (2005) yang meuyatakan bahwa pengembangan
memi!iki pengaruh yang positif te;rhadap prestasi kerja
karyawan. Hal ini terjadi karena pengembangan merupakan
sa!ah sal:u faktor kebutuhan dalam melaksanakan peke1jaan
yang tujuannya bukan saja untuk para karyawan dapat
melaksanakan peke1jaan yang sedang dilakukan tapi lebih Juas
untuk mempersiapkan karyawan agar dapat melaksanakan
pekerjaan secar menyelmuh dan agar dapat melakukan
perubahan kemajuan di masa yang akan datang. Pengembangan
pegawai adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai sesuai
kebutuhan peke1jaan/jabatan melalui pendiclikan clan latihan,
promosi dan pemindahan pegawai (Hasibuan 2000:69). Upaya
1111 pada dasarnya bertujuan untuk memperbaiki dan
-
sehingga mampu memberikan kontribusi terbaik dalam
mewujudkan tujuan organisasi. Tingkat efektifitas nu
ditentnkan oleh kemampuan pegawai yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampi!an, sikap, kei:jasama dalam tim,
kemampuan pemecahan masa!ah clan berbagai kemampuan
manajerial !ainnya. Dari uraian di atas ditarik kesimpu!an
bahwa secara teori pengembangan pegawai akan berpengaruh
positif terhadap peningkatan kine1ja pegawai.
c. Uji K11disien Detenninasi (Uji R2)
Ghoza!i (2001) menyatakan bahwa koefisien determinasi
(R2) pada intinya mengnkur seberapa jauh kemampmm model
dalam menerangkan variansi variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah antara no! sampai satu (0 - l ). Jika nilai R2
mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model
tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen
terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R2 mendekati 0
(no!) maka semakin lemah variasi variabel independen
menerangkan variabel dependen.
Tobel 4.15 Uji Kodisien Determinosi (Uji R')
Std, Error Change Statistics ----R Adjusted of the R Square F Sfig, F
R Square R Square Estimate Change Change dfl df2 Change
,588" ,546 ,585 ,08400 ,546 5,705 5 54 ,000
-
BABV
KESIMPULAN DAN lMPLIKASI
A. Kesimpuhm
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan
pada bab sebe!umnya, maka dapat diambH kesimpulan sebagai
berikut:
I. Variabel motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
kineija pegawai.
2. V ariabel kompensasi memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel kinerja pegawai.
3. Variabel lingkungan ke1ja tidal< memiliki pengarnh signifikan
terhadap variabel kine1ja pegawai.
4. Variabel pelatihan SDM memiliki pengaruh signifikan terhadap
variabel kine1ja pegawai.
5. Variabel pengembangan SDM memiliki pengmllh signifikan
terhadap variabel kinerja pegawai.
6. Variabel motivasi, kompensasi, lingkungan ke1ja, pe!atihan dan
pengembangan SDM secara bersm11a-smna (simultan) memiliki
pengmlll1 ym1g signifikan terhadap vaariabel kinerja pegawai.
B. lmplikasi Penelitiim
Penelitian ini bertuju
-
dan pengembangan SDM serta tingkat singnifikansinya terhadap
variabel kineija pegawai. Dari kelima variabel independen yang telah
di sebutkan diatas, variabel motivasi mernpakan variabel yang paling
berpengarnh terhadap kine1ja pegawai dengan nilai 3,130, disusul
oleh variabel kompensasi yang juga berpengamh sebesar 3,057
kemudian variabel pelatihan SDM yang memili!ki nilai 2,216 dan
variabel terakhir yang berpengaruh terhadap kinerja pegawai adalah
pengembangan SDM dengan nilai 2,187, Sedangkan untuk variabel
lingkungan kerja tidak memiliki pengamh terhadap variabel kine1ja
pegawai. Hal tersebut mengindikasikan bahwa motivasi keija yang
diberikan oleh pimpimm pada Satuan Kerja Bimbingan Masyarakat
kepada para pegawainya merupakan ha! terpenting yang dibutuhkan
oleh para pegawai untuk dapat meningkatkan kinerjanya. Berclasarkan
analisis data clan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas maka
implikasi yang disarankan dalam penelitian ini adalah sebagai beriknt
1. Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
pegawm. Oleh karena itu peran pimpimm pada satuan kerja
bimbingan masyarakat dalam memberika11 motivasi bagi para
pegawainya sangat penting guna mendorong pegawai agar
mampu meningkatkan kine~janya, karena semakin baik
pemimpin dalam memberikan motivasi kepada pegawainya,
-
Polda Metro Jaya akan berdampak pada peningkatan kinerja
pegawainya. Oleh karena itu, hendaknya Polda Metro Jaya
mampu memberikan program pengembangan SDM yang baik
dan berkesinambungan serta disesuaikan dengan tujuan
orgamsas1.
-
DAFT AR PUST AKA
Ahyari, Agus. (2006) "Aplikasi Statistik Praktis dengan Menggunakan SPSS 10 For Windows", 2006.
Bernardin Jackson & Joyce E. A. Russel. "Human Resources Management an Experimental Approach", Mc. Graw Hill Inc, Singapore, 1998.
___ "Human Resources Management". Mc. Graw Hill Inc, Singapore, 1993.
Choyimah. "Pengaruh Pengembangan Pegawai lerhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang, 2005.
Dessler, Gary. "Manajemen Sumber Daya AJanusia, edisi Bahasa Indonesia jilid 2 ", Jakaita: PT. Pren Halindo, 1997.
Ghozali, Imam. "A5plikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2005.
Gujarati, Damodar. "Dasar-Dasar Ekonometrika ", Jakarta: Erlangga, 2006.
Handoko, T. Hani. "Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, edisi kedua ". Yogyakaita: BPFE, 2000.
Hardijanto. "Diktat Pengembangan Sumber Daya Manusia ", Vol. 8-9, 2010.
Hasibuan, Malayu. "Manajemen SDM", Jakaita: PT. Bumi Aksaia, 2001.
Hermina, dkk. "Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kine1:ja Karyawan UKM Kerajinan Anyaman Bambu di Kabupaten Sambas Kalimantan Barat", Eksekutif, vol. 6, No. l, Febmari 2009.
http://www.kalteng004.blogspot.com/2009/05/ kineija - pelayanan - publik - polri
.html
http:// sdm-teori. b I ogspot.com/2007 /0 5/kinerj a-pegawai.html
http://sdm-teori.blogspot.com/2007 /05/kompensasi .html
Husein, Umar. "!vfetode Riset Bisnis", Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008.
lndriai1toro, Nur dan Supomo, Bainbang. "Melodologi Penelitian Bisnis untuk
-
Keraf, Gorys. "Diksi dan Gaya Bahasa", Jakarta: PT. Grnmedia Pustaka Utama, 2001.
Mauik, Simon Tunggul K. "Pengaruh Program Pelatihan dan Pengembangan Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan Prima, kasus: PT. Bank Sumut", Jakarta: Tugas Akhir Program Pasca Sarjana Universitas Terbuka, 2008.
Mathis, L. Robert dan Jackson, H. John. "lvfanajemen Sumber Daya Manusia", Jakarta: Salemba Empat, 2002.
___ "'Manqjemen Samber Daya Manusia, edisi JO", Jakarta: Salemba Empat, 2006.
Mondy, R. Wayne. "Manqjemen Sumber Daya Manusia, edisi kesepuluhjilid 2", Jakarta: Erlangga, 2008.
Nitisemito, Alex. S. "Manejemen Personalia ". Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000.
Notoadmodjo, Soekidjo. Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Parlinda, Vera dan Wahyudin M. "Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Pelatihan, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kola Surakarla ". Jumal SDM.
pksm.mercubuana.ac.id
Randall S. Schuller dan Susan E. Jackson. "Manqjemen Sumber Daya lvfanusia, Menghadapi Abad ke-21, edisi keenamjilid dua ". Jakarta: Erlangga, 1992.
Rusdah. "Peran Kompensasi dalam Afemotivasi Pegawai dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Pelabuhan dan Pengerukan Direkloral Jenderal Perhubungan Laut", Jurnal Pengembangan Wiraswasta, vol. 8, Dese:mber 2006.
Santoso, Singgih. "Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, edisi ketiga ". Gramedia, Jakarta, 2002.
Schemerhom. John R., Jr. "Management". John Wiley & sons, Inc. New York, 1999.
Sedarmayanti. "Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kei:ja". Bandung: CV. Mandar Maju, 2001.
-
KUESIONER PENELITIAN
Yth.
.------,----"""""--" ___ ,,.,, . .,,.
I' PERPUSTAKAAl\I UTAMA I , mtJ __ i-1_M~~M_u_~-JA_1u1_111:_~ I
Bapak/ Ibu Pegawai Kepolisian
Satuan Kerja Bimbingan Masyarakat
Di Polda Metro Jaya
Bersama ini, saya :
Nama : Fitria Nur Anggraeni
NIM : 107081003732
Jurusan : Manajemen SDM
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Universitas :Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Untuk keperluan pene!itian yang saya !aknkan, maim saya mohon kepada
bapak/ ibu pegawai kepolisian pada satuan kerja Bimbingan Masyarakat
Po!da Metro Jaya Jakarta se!aku responden berkenan untnk mengisi
kuesioner ini. Semua informasi dari kuesioner ini terjamin kerahasiannya.
Kuesioner ini dibuat sebagai bahan penelitian dalam memenuhi tugas
skripsi. Tidak !upa saya ucapkan terima kasih atas kesedian dan bantuan
bapak/ ibu selaku respomlen untuk mengisi kuesioner 'mi.
Hormat Saya,
Fitria Nur Anggraeni
-
Baghm U
Pemyataan pada bagian II ini merupakan perny