I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN...

85
PESAN MORAL DARI KISAH NABI ZAKARryA A.S. DALAMAI--QUR'AN Skripsi Diajukan untuk lremefiuhi persyaratan rnemperolehi Gelar Sajana Agama (S.Ag.) Oleh: Nuzulliuna Azka Ratrbari t t 1303,t000077 PROGRAM STfIDI ILMT] ALQUR'AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN IiNIVERSITAS IST-AM NEGERT SYARIF HIDAYATULL{H JAKARTA t44tH t2020Il[- I IIL. tl{It I

Transcript of I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN...

Page 1: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

PESAN MORAL DARI KISAH NABI ZAKARryA A.S.

DALAMAI--QUR'AN

Skripsi

Diajukan untuk lremefiuhi persyaratan rnemperolehi

Gelar Sajana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Nuzulliuna Azka Ratrbari

t t 1303,t000077

PROGRAM STfIDI ILMT] ALQUR'AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

IiNIVERSITAS IST-AM NEGERT

SYARIF HIDAYATULL{H

JAKARTA

t44tH t2020Il[-

I IIL.tl{It I

Page 2: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

PESAN MORAL DARI KISAH NABI ZAKARIYA

A.S. DALAM AL-QUR'AII

SkriPsi

Diajukan untuk mememuhi persyaratan memperolchi

Gelar Sarjana Agama (S.Ag.)

Oleh:

Nuzullinna Azka Rabbani

1113034000077

PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR'A}I DAII

TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATT]LLAII

JAKARTA

t44tIJt20t9n.[..

107 198303 1 001

Page 3: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s didalam Al-Qur'an" telah diujikan dalam sidang rnunaqasyah Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 29

Janoari 2020. Skipsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Agama (S.Ag) pada jurusan Ilmu al-Quran dan

Tafsir.

I akafta, 29 J anuari 2A2(l

Sidang Munaqasyah,

NIP. 19880502 201903 I 009

Anggota.

6.{.d6ro

NIP. i9721024200312 1 002

Pembimbins-

Ketua,

Dr. M. Su#/dinata. M.As.NIP. 19600908 198903 1 005

Penguj i l,

Page 4: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nuzullinna Azka Robbani

NIM :1113034000077

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika kemudian hari terbukti bahr.va karya ini bukan hasil karya asli

saya atau menrpakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia nrenerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayahrllah

Jakarla.

Jakarta, i5 Januari 2020

Per, ulis

Nuzullinna Azka Robbani

NIM 1113034000077

Page 5: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

i

ABSTRAK

Nuzullinna Azka Robbani

Nim 1113034000077

“Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariyaa.s di dalam Al-Qur’an”.

Terdapat banyak cerita yang mengisahkan nabi terdahulu, salah

satunya yang diteliti pada skripsi ini yaitu membahas kisah Nabi Zakariya

a.s. dalam al-Qur’an. Di dalamnya terdapat pesan moral yang bisa

dijadikan peajaran, adapun tujuan kisah dalam al-Qur’an yaitu sebagai

peringatan kepada manusia agar dapat berakhlak mulia. Penelitian ini ada

pada surah Maryam dari ayat 2-9 dan surah Ali ‘Imran ayat 37-39. Kisah

Nabi Zakaria a.s. yang menanti seorang anak yang akan mewarisi dan

meneruskan perjuangannya membela agama Islam dengan cara

berdakwah. Kemudian identifikasi masalah yang diambil dari kisah Nabi

Zakariya a.s. ialah : karakteristik kisah Nabi Zakariya a.s. dalam al-

Qur’an, pesan moral dari kisah Nabi Zakariya a.s dalam al-Qur’an dan

penafsirannya.

Penelitian skripsi ini yaitu bertujuan untuk memaparkan pesan

moral apa saja yang terdapat pada kisah Nabi Zakariya a.s. dalam al-

Qur’an. Dan metode penelitian ini yaitu menggunakan metode

kepustakaan (Library Research) yang dilakukan dengan cara

pengumpulan data dan referensi yang berkaitan dengan pembahasan dalam

permasalahan tersebut. Teknik yang digunakan adalah analisis data

kualitatif dan metode maudhu’I (Tematik).

Pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa skripsi ini memiliki

Pesan moral yang terapat dari kisah Nabi Zakariya a.s.: mehami hukum

alam, memahami kekuasaan mutlak Allah, memahami ketetapan

keturunan, ketekunan dalam beribaah, dan dapat menelaani sejarah.

Kata kunci : Pesan, Moral, Kisah, Nabi Zakariya a.s.

Page 6: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang. Puji dan syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan

kehadirat Ilahi atas rahmat dan hidayat-Nya sertai-Nya yang selalu

diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pesan Moral Dari Kisah Nabi Zakariya a.s. Dalam Al-Qur’an”.

Salawat dan salam yang tak terlupakan penulis panjatkan kepada

Nabi Muhammad SAW, yang telah banyak memberi pengajaran dan

pelajaran agar manusia berada di jalan yang benar dan lurus dan

senantiasa berada dalam keadaan nyaman dan juga selamat.

Melalui upaya dan usaha yang melelahkan, akhirnya dengan

limpahan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan sebaik-baiknya. Berbagai kesulitan, cobaan dan hambatan yang

penulis rasakan dalam penyusunan skripsi ini, al-ḥamdulillâh dapat

teratasi berkat tuntunan serta bimbingan-Nya dan bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ungkapan rasa

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis Lc, MA.,

selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Dr. Yusuf Rahman, MA., selaku Dekan Fakultas

Ushuluddin Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, beserta para wakil Dekan.

Page 7: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

iii

3. Bapak Dr. Eva Nugraha, MA., selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-

Qur’an dan Tafsir dan Bapak Fahrizal Mahdi, MIRKH.,

selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.

4. Bapak Prof. Dr. Hamdani Anwar, MA., Selaku dosen

pembimbing akademik, dan selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu memberikan dedikasinya kepada penulis, bersabar

memberikan ilmu dan bimbingannya selama penulis berada di

bawah bimbingannya. Juga melalui beliau, tumbuh ide-ide

baru, pemikiran baru, sehingga penulis ada gairah semangat

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Segenap jajaran dosen dan civitas akademik Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, terkhususnya jurusan Ilmu

Al-Qur’an dan Tafsir yang dengan ikhlas dan tulus serta penuh

sabar dalam mencurahkan dan mendidik saya selama menimba

ilmu di kampus tercinta ini.

6. Kedua orang tuaku tercinta, ayahanda Mian Darmawan dan

ibunda Siti Aisyah, yang telah mengarahkan, dengan penuh

kasih sayang tanpa pamrih, tak pernah lelah dan tak bosan

dalam memberikan dukungan moral maupun materil, serta

do’a dan semangat yang selalu membanjiri buah hatimu ini.

7. Kepada adik-adikku tercinta, Marwah Daud Ibrahim, Nabil

Anababil Haq, Abda Salwan Al Hijr, serta keluarga besar yang

tidak bosan-bosannya menyemangati dan mendo’akan saya.

8. Kepada sahabat terbaik saya Afifah Dwi Cahyati, Randu

Ramdhani, Agung Wahyu Prasetyo, Mudabbiroh, Titi

Tahinani, Riski Amalia, yang tak pernah bosan-bosannya dan

terus memberi dukungan dan motivasi terbaik di kala

semangat ini memudar. Ter untuk teman terbaik saya Fian

Page 8: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

iv

Kamil Arifin, Darul Quthni, yang sangat tulus membantu dan

menyemangati dalam pembuatan skripsi ini, terimakasih

banyak atas dukungannya.

9. Seluruh sahabat-sahabat yang mensupport serta mendo’akan

dalam menyelesaikan tugas akhir ini, dan seluruh teman-teman

Jurusan Tafsir Hadits angkatan 2013 terutama TH-B.

Terimakasih atas do’a kalian.

Semoga Allah membalas dengan sebaik-baiknya balasan.

Harapan penulis, mudah-mudahan karya ini bermanfaat dan

mempunyai kontribusi yang signifikan bagi penelitian selanutnya.

Jakarta, 29 Januari 2020

Penulis

Nuzullinna Azka Robbani

Page 9: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

v

PEDOMAN TRANSLITERASI

Pedoman transliterasi hasil keputusan bersama (SKB) Menteri

Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Nomer: 158 Tahun

1987 dan Nomer: 0543b/U/1987.

1. Padanan Aksara

Huruf Arab Huruf Latin Keterangan

Tidak di lambangkan Tidak di lambangkan ا

B Be ب

T Te ت

Ṡ Es dengan titik di atas ث

J Je ج

Ḥ Ha dengan titik di bawah ح

Kh Ka dan Ha خ

D De د

Ż Zet dengan titik di atas ذ

R Er ر

Z Zet ز

S Es س

Sy Es dan Ye ش

Ṣ Es dengan titik di bawah ص

Ḍ De dengan titik di bawah ض

Ṭ Te dengan titik di bawah ط

Ẓ Zet dengan titik di bawah ظ

Page 10: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

vi

ʻ_ Apostrof terbaik ع

G Ge غ

F Ef ف

Q Qi ق

K Ka ك

L El ل

M Em م

N En ن

W We و

H Ha ه

Apostrof ’_ ء

Y Ye ي

2. Vocal

Vokal terdiri dari dua bagian, ialah vokal tunggal dan vokal

rangkap, transliterasi vokal tunggal sebagai berikut:

Tanda Vokal Vokal Latin Keterangan

A Fathah ا

I Kasrah ا

U Ḍammah ا

Page 11: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

vii

Brikut ini adalah vokal rangkap berupa gabungan antara harakat

dan hurup.

Tanda Vokal Vokal Latin Keterangan

ي _ Ai a dan i

و _ Au a dan u

3. Vokal panjang

Ketentuan alih aksara vokal panjang bahasa arab dilambangkan

dengan harkat dan huruf, yaitu:

Tanda Vokal Vokal Latin Keterangan

Ā a dengan topi di atas ا

Ī i dengan topi di atas ا

Ū u dengan topi di atas ا

4. Kata Sandang

Kata sandang dilambangkan dengan huruf ال dialih aksara menjadi

‘I’ baik di sandangkan dalam huruf syamsiyah maupun di sandangkan

dengan huruf qamariyah. Contoh: al-ẓikr bukan az-ẓikr.

5. Syaddah (Tasydīd)

Syaddah atau Tasydīd dalam sistem tulisan arab dilambangkan

dengan sebuat tanda Tasydīd ( ), dalam translit ini dilambangkan dengan

perulangan huruf (konsonan ganda) yang di beri tanda Tasydīd. Contoh:

ب ن ا ين ا rabbanā : ر najjaīnā : ن ج ق al-ḥaqq : ا لح

Page 12: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

viii

6. Cara penulisan kata

Setiap kata, baik kata kerja, kata benda, maupun huruf ditulis

secara terpisah. Berikut contohnya dengan berpedoman pada ketentuan-

ketentuandiatas:

كر لن االذ ن ز Innā naḥnu nazzalnā al-żikra إ نان حن

ب ه اٱلنب ي ون م Yaḥkumu bihā al-nabiyyūna ي حك

Istuḥfiẓū ٱست حف ظ وا

7. Singkatan

Huruf Latin Keterangan

Swt. Subḥanahu wa ta‘ālā

Saw. Ṣalla Allāh ‘alaihi wa sallam

QS. Quran Surat

M Masehi

H Hijriah

Page 13: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

ix

DAFTAR ISI

COVER SKRIPSI

HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................................... v

DAFTAR ISI ..................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah .............................................. 6

C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 6

E. Metodologi Penelitian ............................................................ 7

a. Jenis Penelitian ................................................................ 7

b. Sumber Data .................................................................... 7

c. Teknik Analisis Data ....................................................... 7

d. Teknik Penulisan ............................................................. 8

F. Kajian Pustaka ........................................................................ 8

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 10

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KISAH

A. Pengertian Kisah Dalam Al-Qur’an ........................................ 12

B. Jenis-jenisnya Dalam al-Qur’an .............................................. 15

C. Tujuan Kisah Dalam Al-Qur’an ............................................. 21

D. Pengulangan Kisah dan Faedahnya ........................................ 29

Page 14: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

x

E. Pengaruh Kisah Dalam Al-Quran Terhadap Pendidikan ........ 31

BAB III MENGENAL NABI ZAKARIYA A.S.

A. Biografi Nabi Zakariyaa.s. .................................................... 33

B. Kenabian Nabi Zakariyaa.s. ................................................... 35

BAB IV PESAN MORAL YANG TERKANDUNG DALAM KISAH

NABI ZAKARIYA A.S.

Analisis Ayat-Ayat Pesan Moral dan Pemaparannya ............. 50

1. Memahami Hukum Alam ................................................. 50

2. Memahami Kekuasaan Mulak Allah ................................ 53

3. Memahami Kebenaran Keturunan ................................... 60

4. Ketekunan Beribadah ....................................................... 62

5. Meneladani Sejarah .......................................................... 63

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 66

B. Saran-saran ............................................................................. 67

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 68

LAMPIRAN

Page 15: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Allah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya rupa. Dia

mengaruniakan dan menanamkan kecenderungan kesempurnaan dan

kemampuan bergerak manusia menuju kesempurnan. Manusia, dalam

menjalani hidup dan meraih kebahagian hakiki, memerlukan jalan dan

petunjuk. Tanpa petunjuk ia tidak akan mampu mencapai kesempurnaan

hakiki. Jika hanya mengandalkan dirinya sendiri, manusia tidak akan

mampu mengenal aturan hidup dan jalan kebahagiaan, apalagi

menjalankannya. Ia membutuhkan Tuhan semesta alam dan para Nabi-

Nya. Oleh karena itu kita bisa memahami pentingnya pengutusan para

Nabi. Dari fakta itu sendiri bahwa manusia memiliki dua dimensi eksitensi

(jasad dan ruh) dan dua macam kehidupan yang saling berkaitan

seutuhnya, dan untuk menjamin kebahagiaan ukhrawi. Kesejahteraan

duniawi dan ukhrawi.1

Di dalam al-Qur‟an banyak menjelaskan berbagai macam sikap

dan sifat manusia pada masa lalu, sebagai pelaku di seluruh dunia. Al-

Qur‟an adalah suatu kitab yang mengamati tragedi-tragedi penting dari

manusia terdahulu. Berdasarkan pemberitahuannnya inilah, dapat

disebutkan bahwa al-Qur‟an sebagai nasihat masa lalu manusia. Al-Qur‟an

juga disebutkan sebagai nasihat sejarah sebagai wahyu, juga sebagai

sumber al-ra‟yu (sumber ilmu pengetahuan). Di dalamnya mencakup

1Amini Ibrahim, Mengapa Nabi diutus, cet . 1 (Jakarta : Al-Huda, 2006) , 7. 11-

12.

Page 16: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

2

berbagai aspek kehidupan manusia. Al-Qur‟an itu memuat berbagai kisah-

kisah perjalanan yang mencerminkan kehidupan umat masa lalu.2

M. Quraish Shihab memabagi kemujizatan al-Qur‟an itu dalam tiga

aspek, yakni aspek kebahasaan, aspek isyarat ilmiah, dan aspek

pemberitaan ghaibnya. Aspek yang disebutkan terakhir ini, termasuk

pemberitahuan al-Qur‟an tentang beberapa peristiwa masa lampau dan

masa sesudahnya. Menyangkut peristiwa masa lampau, al-Qur‟an

merekamnya dalam bentuk kisah. Kisah-kisah tersebut merupakan salah

satu aspek kemujizatan al-Qur‟an yang sangat menarik untuk dicermati

lebih lanjut, sebab di dalamnya termuat berita-berita tentang keadaan umat

terdahulu, pengalaman para Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw. dan

beberapa peristiwa lain yang telah terjadi.3

Allah Swt. telah mengutus rasul-rasul untuk menyeru seluruh umat

manusia agar beribadah hanya kepada Allah Yang Maha Esa. Dan untuk

setiap umat, Allah Swt. mengutus seorang rasul dari kalangan mereka dan

menyampaikan ajaran dengan bahasa mereka.4 Hal ini ditegaskan Allah

dalam firman-Nya yang berbunyi:

Dalam firman-Nya surah Ibrahim ayat: 4

لم وما أرسلنا من رسول إل ف يضل اللو من يشاء وي هدي بلسان ق ومو ليب ينوىو العزيز الكيم من يشاء

„‟Kami tidak mengutus seorang rasul pun melainkan dengan

bahasa kaumnya, suapaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang

kepada mereka. „‟(QS. Ibrahim: 4)5

2 Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, Jurnal Rihlah vol.V no. 2/

(2016): 76-77. 3 Budiman Kadir, “Karekteristik keluarga Imran (Ali „Imran) (suatu kajian tafsir

tematik)”, (Skripsi S 1., Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2015), 1. 4Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan silsilah para Nabi, cet. 2 (Jakarta: Qisthi

Press, 2008.), 1-2. 5 Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Page 17: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

3

Arti penting diutusnya para nabi, sebab akal pikiran manusia sama

sekali tidak cukup memadai dan tidak akan sanggup untuk memilah antara

kebaikan dengan keburukan. Di alam dunia ini terdapat banyak kejadian-

kejadian ghaib yang tidak mungkin bisa diketahui manusia terkecuali

melalui wahyu dan lewat syari‟at, bagaikan keimanan kepada Allah

dengan sifat-sifat-Nya yang mulia, keimanan para malaikat, kebangkitan

dari kubur, mengharapkan pengadilan Tuhan dan sebagainya. Karena

segalanya itulah maka atas kebijaksanaan dan belas kasih-Nya, Allah

mengutus para rasul kepada umat manusia agar mereka tidak berargumen

dan berhujjah di hadapan Allah pada hari akhir nanti. Para rasul

mempunyai tugas mulia dan terhormat, yaitu: Menyeru mahluk untuk

menyembah hanya kepada Allah saja.6

Dalam firman-Nya :

أنو ل إلو إل أنا فاعبدون وما أرسلنا من ق بلك من رسول إل نوحي إليو

„‟Dan kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelummu

(Muhammad) melainkan kami wahyukan kepadanya: “Bahwasannya

tidak ada Tuhan melainkan Aku maka sembahlah olehmu sekalian akan

Aku.” (al-Anbiya:25) „‟7

Berangkat dari pola pandang yang terbangun di atas logika wahyu,

aneka mukjizat yang dibawakan para nabi berfungsi semata-mata untuk

membuktikan kedudukan kenabian mereka dari Tuhan, hubungan khas

mereka dengan alam supranatural, dan penerimaan amanat hidayah Ilahi

untuk manusia. Para nabi tidak menginginkan, dengan mu‟jizat,

menunjukan kebenaran kandungan ilmu yang mereka klaim, atau

6Muhammad Ali Ash-Shabuni, Membela Nabi, cet. 3 (Jakarta: Gema Insani

Press, 1992), 11-12. 7Departemen RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya Special For Woman, Juz 18

(Bogor : PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007), 324.

Page 18: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

4

dengannya berkehendak meyakinkan orang pada prinsip-prinsip yang

justru sudah bisa dibuktikan nilai validitasnya dengan akal.8

Salah satu kisah nabi yang disebutkan al-Qur‟an ialah kisah Nabi

Zakariya a.s. yang tertuang di dua surah yakni surah Maryam dan surah

Ali „Imran. Allah Swt. pernah memerintahkan kepada Nabi Muhammad

Saw. agar menceritakan kepada sahabat-sahabatnya tentang kisah Nabi

Zakariya a.s ketika memasuki usia tua dan istrinya seorang yang mandul

seperti halnya Sarah, istri Nabi Ibrahim a.s.9 Disebutkan bahwa meskipun

kondisi seperti itu, ternyata Allah Swt. mengaruniakan kepadanya seorang

anak laki- laki. Yaitu Nabi Yahya. Padahal, waktu itu keduanya benar-

benar telah lanjut usia. Kejadian ini sebagaimana halnya yang dialami oleh

Nabi Ibrahim a.s. yang juga dikaruniai anak setelah beliau lanjut usia.

Pasalnya hal yang bersifat duniawi itu merupakan suatu yang tidak ada

harganya di mata para nabi. Nabi Zakariya a.s. adalah seorang tukang

kayu, dan dalam menjalani kehidupan dunia ini, beliau hanya mau makan

sesuatu yang diperoleh dari hasil keringatnya sendiri dan halal. Beliau

juga dikenal sebagai orang yang banyak berdo‟a, sehingga Allah Swt. pun

mengabulkan do‟anya. Hal itu sebagaimana tergambar dalam firman Allah

sebagai berikut:10

Dalam firman-Nya:

رك بيحي مص قا ف نادتو الملئكة وىو قائم يصلني ف المحراب أن اللو ي بشن دنالي ن الص ن اللو وسيندا وحصورا ونبيا من بكلمة من

8 Muhammad Baqiri Saidi Rousyan, Menguat takbir Mukjizat, cet. 1 (Jakarta:

Sandra Press, 2012.), 115-116. 9Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan silsilah para Nabi, cet. 2 (Jakarta: Qisthi

Press, 2008.), 185. 10

Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan silsilah para Nabi, 187.

Page 19: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

5

„‟Kemudian malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia

tengah berdiri melakukan shalatdi mihrab (katanya):„sesungguhnya

Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putra) Yahya,

yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan,

menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi merupakan keturunan

orang-orang shaleh‟. (QS. Ali-„Imran: 39) „‟11

Dari sepenggal kisah Nabi Zakariya a.s di atas, tentu banyak

pelajaran atau hikmah yang dapat di petik. Oleh karena itu, penulis ingin

mengungkapkan berbagai pesan moral yang terkandung dalam setiap kisah

Nabi Zakariya a.s yang ada pada al-Qur‟an yang tentunya dapat diketahui

melalui Tafsir-tafsir yang memberikan penjelasan akan kisah-kisah nabi

Zakariya a.s tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka judul dari Penelitian

ini ialah : “Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a.s di dalam Al-

Qur’an”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Nama Nabi Zakariya a.s., secara jelas disebutkan dalam al-Qur‟an

sebanyak 6 kali. Masing-masing dalam surah Ali-Imran 3 (37, 38), al-

An‟am 6 (85) Maryam 19 (2dan 7) serta al-Anbiya 21 (89).12

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, penulis membatasi

persoalan yang akan diteliti dari penelitian ini, untuk dapat bertambah

fokus dan dapat tercapainya arahan dari penelitian ini. Ditemukan dua

surah di dalam al-Qur‟an yang membahas kisah Nabi Zakariya a.s, yakni

Surah Maryam ( 2 - 9 ) dan Surah Ali „Imran (37-39). Oleh karena itu

rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

11

Al-Qur‟an dan terjemahannya 12

Syahruddin El-Fikri, Situs-situs dalam al-Qur‟an (dari peperangan Daud

melawan Jaluthingga Gua Ashabul Kahfi), cet. 1 (Jakarta: penerbit republika,2010), 71-

72.

Page 20: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

6

- Bagaimana pesan moral kisah Nabi Zakariya a.s. di dalam Al-

Qur‟an ?

Di sini penulis menggunakan beberapa penafsiran yang terkait

dengan skripsi saya. Buku tafsir yang saya gunakan yaitu penafsiran

Departemen Agama Rebublik Indonesia, penafsiran Mukhtasar Tafsir

Ibnu Katsir.

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan Rumusan Masalah di atas, maka tujuan utama dari

penelitian ini adalah:

a. Mengetahui kisah Nabi Zakariya a.s yang terkandung dalam

al-Qur‟an.

b. Mengetahui pesan moral yang terkandung dalam setiap kisah

Nabi Zakariya a.s.yang terdapat di dalam al-Qur‟an.

c. Secara akademis, skripsi ini memberikan konribusi

pengetahuan tentang pesan- pesan moral yang terkanung

pada kisah Nabi Zakariya a.s. yang dapat menambah

wawasan akan kajian yang terkait.

d. Secara normative, skripsi ini memberikan gambaran tentang

kisah Nabi Zakariya a.s. serta pesan moral yang terapat di

dalam al-Qur‟an surah Mariam ayat (2-9) dan surah Ali

„Imran ayat (37-39)

e. Secara prakis, skipsi ini memberikan wawasan pengetahuan

dan dijadikan bahan kajian bagi peneliti lain.

f. Untuk memenuhi tugas akhir membuat skripsi untuk

pemperoleh gelar sarana Agama (S.Ag)

Page 21: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis bagi peneliti khususnya dan bagi para pembaca

umumnya, dalam mengetahui kisah Nabi Zakariya a.s di dalam al-Qur‟an,

serta pesan moral yang juga terkandung didalamnya.

Dan juga dapat bermanfaat dalam memperkaya khazanah keilmuan

mengenai aspek kebaikan yang terdapat pada kisah-kisah Kenabian yang

ada di dalam al-Qur‟an.

E. Metodologi Penelitian

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (Library Research) yaitu

dengan mengumpulkan data-data dan menelaah sejumlah bahan bacaan

atau referensi yang berhubungan dengan judul penelitian yang akan

dibahas.

b. Metode pengumpulan sumber data

Metode pengumpulan data tentang penelitian ini dilakukan

menggunakan kajian literatur, dan yang menjadi sumber primer dalam

penelitian ini adalah al-Qur‟an dan Kitab-kitab tafsir yang dianggap

relevan dengan pokok pembahasannya yakni kisah Nabi Zakariya a.s,

seperti kitab Tafsir klasik, yaitu: Tafsir ibn Katsir dan Tafsir al-Ṭabari.

Untuk itu yang merupakan sumber sekunder ialah Tulisan-tulisan lain

tentang kisah Nabi Zakariya a.s. baik terdokumentasi dalam bentuk buku

maupun makalah-makalah seminar, artikel-artikel jurnal dan buku-buku

dan kitab-kitab. Serta sumber-sumber lainnya yang mempunyai relevansi.

c. Teknik Analisis Data

Page 22: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

8

Dalam hal ini penulis menggunakan sebuah teknik analisis data

kualitatif dengan metode Maudhu‟I (tematik). Yakni dalam mengkaji

suatu tema, diharuskan untuk mengerahkan seluruh ayat yang terkait

dengan tema tersebut.

d. Teknik Penulisan

Penelitian dalam skripsi ini, berpedoman pada buku panduan

akademik program strata-1 2014-2015, dan terjemahan ayat-ayat al-

Qur‟an penulisan karya berdasarkan pada al-Qur‟an dan terjemahannya,

dan ditulis satu spasi.

Dalam pembuatan dan karya-karya ilmiah pada sebuah disiplin

ilmu, di setiap pembahasan masalah tentunya harus menggunakan

metodologi untuk menganalisa permasalahan. Metode itu berfungsi

sebagai landasan berpijak sehingga dapat dijelaskan secara mendetail dan

dapat dipahami.

Dari isi penelitian ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan

(Library Research), yaitu sebuah penelitian yang berasal dari buku-buku

(pustaka) tafsir, dan buku-buku lainya. Jenis penelitiannya menggunakan

penelitian kualitatif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan dan mencari data informasi yang berhubungan dengan

ayat al-Qur‟an tentang kisah Nabi Zakariya. Oleh karena itu sumber

datanya diperoleh dari berbagai buku yang telah ditelaah oleh peneliti,

sehingga dengan melakukan hal itu diharapkan dapat memberikan

pengaruh baik untuk kedepannya.

F. Kajian Pustaka

Setelah penulis melakukan observasi terhadap karya-karya ilmiah

yang memiliki relevansi dengan penelitian yang dilakukan, terdapat

beberapa karya ilmiah yang dirasa masih memiliki keterkaitan dengan

Page 23: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

9

topik kajian penulis, yakni tentang pesan moral kisah Nabi Zakariya

a.s.dalam al-Qur‟an. Berikut beberapa karya ilmiah terkait :

Muhammadt Khotib, Penafsiran Kisah-Kisah al-Qur‟an : Telaah

terhadap pemikiran Muhammad Ahmad Khalafullah dalam al fann al-

Qaṣaṣiy fi al-Qur‟an al-Karim, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat,

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.13

Nurlaeli, Pesant Moral Kisah Nabi Yunus Menurut Mufasir

Modern Indonesia, Program Studi Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin,

Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014. Skripsi ini

berisikan tentang sikap sabar dan optimis yang dijalani Nabi Yunus dalam

menghadapi kaumnya. Disini berisikan literature Hamka (al-Azhar) dan

Quraish Shihab (al-Mishbah). Skripsi ini mengkaji tentang Pesan Moral

tapi ddi dalam kisahnya berbeda.14

Mohammad Sofiyullah, Pesan Moral Dalam Kisah Nabi Ayyub

AS: telaah terhadap kitab al-Lama‟at karya Said Nursi, Program Studi

Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015.15

Husnil Mardiyah, Pesan Moral Dalam Kisah Nabi Salih dan

Kaumnya: Sebuah Kajian Tematik, Program studi Tafsir Hadis, Fakultas

Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2018.

Dalam skripsi ini menjelaskan tentang metode pendidikan ahlak yang

dapat mengatasi tantangan dan godaan, perbedaannya skripsi ini

13

Muhammad Khotib, “Penafsiran Kisah-Kisah al-Qur‟an : Telaah terhadap

pemikiran Muhammad Ahmad Khalafullah dalam al fann al-Qasasiy fi al-Qur‟an al-

Karim”, (Skripsi S 1., Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009), 1. 14

Nur Laeli, “Pesan Moral Kisah Nabi Yunus Menurut Mufasir Modern

Indonesia”, (Skripsi S 1., Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), 1. 15

Mohammmad Sofiyullah, “Pesan Moral dalam Kisah Nabi Ayyub AS : Telaah

Terhadap Kitab al-Lama‟at Karya Said Nursi”, (Skripsi S 1., Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), 1.

Page 24: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

10

membahas Kisah Nabi Shalih dan Kaumnya: Sebuah Kajian Tematik.

Sedangkan persamaannya dengan saya adalah menfgkaji pesan Moral.

Nia Hidayati, Pesan Moral Dalam Kisah Nabi Hud (Studi

Penafsiran al-Sya‟rawi atas Q.S. al- A‟Raf: 65-72), Program studi Tafsir

Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2019. Skripsi ini membahas tentang kisah Nabi Hud juga

menerangkan kandungan pesan moral yang terdapat dalam kisah

tersebut.16

yang menjadi pembeda dengan penelitian yang saya lakukan

ialah pada objeknya, yakni kisah Nabi Hud a.s sedangkan saya kisah Nabi

Zakariya a.s.

Setelah menganalisa beberapa karya ilmiah yang dinilai memiliki

keserupaan dengan penelitian yang saya lakukan, disimpulkan bahwa

belum ditemukan penelitian yang serupa dengan yang akan saya lakukan.

Oleh karena itu, saya memilih kajian tematik mengenai: “Pesan Moral

dari Kisah Nabi Zakariya a.s di dalam Al-Qur’an”.

G. Sistematika Penulisan

Guna mendapat pemahaman yang terarah dan komprehensif dalam

penelitian ini, penulisan skripsi ini dibagi atas lima bab yang akan saya

ringkas sebagai berikut:

Di mulai dari Bab awal menjelaskan tenang latar belakang

permasalahan yang ingin dikemukakan dalam tulisan ini, kemudian

merumuskan dan membatasi permasalahan, dilanjutkan dengan tujuan dan

manfaat penelitian, metode penelitian dan tinjauan kepustakaan lalu

diakhiri dengan sistematika penulisan. Bab ini penting untuk mengurai

secara umum keseluruhan isi tulisan Pembahasan umum diperlukan agar

16

Nia Hidayati, Pesan Moral Dalam Kisah Nabi Hud (Studi Penafsiran al-

Sya‟rawi atas Q.S. al- A‟Raf: 65-72), (Skripsi S 1., Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019), 1.

Page 25: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

11

tercipta pengetahuan yang utuh mengenai keterkaitan antara satu bagian

dengan bagian yang lain di dalam tulisan ini.

Bab kedua, menjelaskan tentang gambaran makna “kisah” secara

umum, dari penguraian tentang definisi, macam-macam kisah yang

terdapat dalam al-Qur‟an, kemudian tujuan dan faedah adanya kisah

tersebut, serta unsur-unsur yang terdapat dalam kisah. Keterlibatan bab

pertama dengan bab kedua yaitu bab kedua menguraikan teori-teori yang

menunjang penulisan atau penelitian, yang bisa di perkuat dengan

menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

Bab ketiga berisi Biografi dari Nabi Zakariya a.s. Yang dimulai

dari, siapakah Nabi Zakariya a.s? perjalanan dakwahnya hingga wafatnya.

kemudian bagaimana kisah Nabi Zakariya a.s yang terdapat dalam al-

Qur‟an dan tafsir. Selain itu semasa hidup Nabi Zakariya yang selalu ta‟at

beribadah dia juga di amanatkan untuk mengasuh keponakanya yaitu anak

dari saudaranya Imran.

Bab keempat, pada bab ini penulis akan menganalisis pesan moral

yang terkandung pada kisah Nabi Zakariya a.s. yang dapat dijadikan

pelajaran dalam hidup. Pembahasan ini dibatasi dari sisi penanian

keturunan yang terdapat pada surah maryam ayat 2-9, dan surah Ali

„Imran ayat 37-39.

Bab kelima, adalah bab yang terakhir dan jawaban rumusan

masalah dari penelitian ini, yang berisi Kesimpulan dan Saran. Pada bab

ini penulis akan menyimpulkan secara ringkas apa saja hasil dari

penelitian yang terkandung dalam kisah Nabi Zakariya dari sisi moral

maupun pesan yang dapat dipelajari.

Page 26: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

12

BAB II

TINJAUAN UMUM KISAH DAN MORAL

A. Pengertian dan Makna Kisah dalam al-Qur’an

Kisah atau dalam bahasa arab al-Qiṣaṣah yang artinya cerita atau

hikayat1, secara etimologi terambil dari kata Qaṣaṣa Yaqṣuṣu, dikatakan

Qaṣṣa al-Syai‟a berarti Tatabba‟a Atsarahu (mengikuti jejaknya). Dan

Qaṣṣa al-Qaṣṣata berarti rawaha (meriwayatkannya).Al-Qiṣṣah berarti al-

Khabar (cerita). Qaṣṣa juga bisa berarti ḍaraba (memukul), dikatakan

Qaṣṣa Fulanun Fulanan, artinya: si fulan memukul si fulan.2

Kisah berawal dari kata al-qaṣṣu yang bermakna mencari atau

mengikuti jejak. Dikatakan: “ Qaṣaṣtu asarahu ”, artinya, “saya mengikuti

atau mencari jejaknya”. Kata al-qaṣaṣ adalah bentuk maṣdar. Firman

Allah: fārtaddā „alā āsārihimā qaṣaṣan (al-Kahfi ayat 64). Maksudnya,

kedua orang itu kembali lagi untuk mengikuti jejak dari mana kedunya itu

datang. Qaṣaṣul-Qur‟an adalah pemberitaan al-Qur‟an tentang hal ihwal

umat yang telah lalu, nubuwat (kenabian) yang terdahulu dan peristiwa-

peristiwa yang telah terjadi. Al-Qur‟an banyak mengandung keterangan-

keterangan tentang kejadian pada masa lalu, sejarah bangsa-bangsa,

keadaan negeri-negeri dan peninggalan atau jejak setiap umat. Ia

menceritakan semua keadaan mereka dengan cara yang menarik dan

mempesona.3

1 Ahmad Warson Munawwir, AL MUNAWWIR (Kamus Arab –Inonesia) cet,

XIV (Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), 1126. 2 Yusuf Baihaqi, Dimensi Ekonomi dalam kisah al-Qur‟an, Jurnal UIN Raden

Intan Lampung Jl. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. 3 Manna‟ Khalil al- Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, terj. Mudzakir. Cet. 15

(Bogor: Litera AntarNusa, 2012), 435-436.

Page 27: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

13

Al-Qur‟an mencakup berbagai kisah tentang bangsa-bangsa

maupun para tokoh-tokoh terdahulu. Kisah mengenai tokoh atau bangsa

terdahulu menyimpan banyak pelajaran, bisa berupa pelajaran yang baik

untuk diteladani, bisa juga pelajaran yang buruk untuk dijauhi atau

dihindari. Pengalaman adalah guru yang terbaik di dalam kehidupan.

Kisah di dalam al-Qur‟an ini merupakan paparan pergumulan yang abadi

di antara nilai-nilai kebajikan yang diuraikan melalui para Nabi dan tokoh-

tokoh kebaikan lainnya, dan nilai- nilai kejahatan dalam perilaku yang

tidak baik di sejumlah tokoh yang diperlihatkan. Dibandingkan sejarah

yang lain, kisah di dalam al-Qur‟an adalah kisah yang paling baik jika

dilihat dari retorika dan cara penyampaiannya serta pelajaran dan hikmah

yang terdapat di dalamnya, sehingga bisa memuaskan akal, jiwa, dan

perasaan setiap pendengarnya. Kisah al-Qur‟an bukanlah sebuah karya

sastra bebas, yang bertujuan cerita untuk cerita atau seni untuk seni, yang

kadang- kadang kehilangan fungsi dan idealisme serta tujuan, sehingga

berimplikasi negatif bagi pembaca dan pendengarnya. Kisah al-Qur‟an

berfungsi menggambarkan suatu peristiwa yang pada akhirnya membawa

implikasi makna yang baik bagi pembaca dan pendengarnya, baik makna

itu menyentuh rohani-imannya, akalnya, perasaannya, ataupun perilaku,

perkataan, perbuatan, dan sikap hidupnya.4

Jika diperhatikan kisah-kisah yang terdapat dalam al-Qur‟an, maka

paling tidak akan ditemukan tiga macam,yakni :

Pertama, kisah-kisah tentang para nabi. Kisah ini umumnya berisi

dakwah kepada kaumnya, mujizat sebagai petunjuk kerasulan untuk

mendukung kebenaran risalah yang dibawanya, sikap kaumnya yang

menentang proses dan tahapan-tahapan dakwah, dan kesudahan orang-

4 Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat (Lajnah pentashih Mushaf al-

Qur‟an), Kisah Para Nabi Pra-Ibrahim (Dalam Perspektif al-Qur‟an dan Sains), cet 1

(Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur‟an, 2012), 2-3.

Page 28: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

14

orang yang mengimani dan menentangnya. Seperti kisah Nabi Nuh,

Ibrahim, Musa, Harun, Isa, Muhammad saw, dan lain-lain.

Kedua, kisah-kisah ini tentang tragedi yang terjadi di masa lalu,

tapi bukan para Nabi, seperti cerita Kabil dan Habil, ahlul Kahfi,

Zulkarnain, Karun, Maryam, asḥab al-Fil, dan lain-lain.5

Ketiga, kisah-kisah ini yang terjadi pada masa Rasul Allah, seperti

perang Badar dan perang Uhud dalam surah Ali-Imran, perang Hunain dan

Tabuk dalam surat at-Taubaḥ, Hijrah, Isra, dan sebagainya. Jika di

perhatikan dari ketiga macam kisah di atas yang terdapat dalam al-Qur‟an,

maka didapati bahwa semua kisah-kisah tersebut bermaksud untuk

memberikan pelajaran dalam usaha mengajak umat menuju zaman yang

benar agar dapat selamat hidup di dunia dan akhirat.6

Adanya kisah yang tertera di dalam al-Qur‟an merupakan petunjuk

yang kuat bagi umat manusia bahwa al-Qur‟an amat pantas dengan

keadaan mereka sejak kecil, dewasa dan bahkan sampai berusia lanjut.

Tidak ada orang yang tidak menyukai cerita masa lalu, terlebih lagi jika

cerita tersebut mempunyai tujuan berlipat, di samping sebagai media

pendidikan dan pengajaran juga pula bertujuan untuk media hiburan. Al-

Qur‟an sebagai hidayah mencakup kedua hal tersebut (media pendidikan,

pengajaran, dan media hiburan) di dua hal itu kisah dalam al-Qur‟an

diuraikan dengan bahasa yang sangat menarik dan indah, sehingga tidak

ada rasa bosan bagi orang yang mendengar dan membacanya. Dalam

empat belas abad sejak turunnya al-Qur‟an, kisah dalam al-Quran yang

diungkap dengan bahasa Arab sampai sekarang masih tetap kekinian tak

termakan oleh zaman, sebagaimana bahasa-bahasa yang lainnya telah

5 Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat (Lajnah pentashih Mushaf al-

Qur‟an), Kisah Para Nabi Pra-Ibrahim (Dalam Perspektif al-Qur‟an dan Sains), 2-3. 6 Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat (Lajnah pentashih Mushaf al-

Qur‟an), Kisah Para Nabi Pra-Ibrahim (Dalam Perspektif al-Qur‟an dan Sains), 2-3.

Page 29: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

15

banyak yang punah dan tidak digunakan lagi dalam berkomunikasi,

dengan bahasa Ibrani, Latin, dan lain sebagainya.7

B. Jenis-Jenisnya dalam al-Qur’an

Pendapat A. Hanafi mengatakan bahwasanya Allah membentuk

kisah al-Qur‟an kepada tiga macam dan Jenis-jenis kisah di dalam al-

Qur‟an yaitu:

1. Yang dinamakan Kisah sejarah (al-Qiṣṣatu al-Tarikhiyyah). Kisah

yang menerangkan tentang para tokoh sejarah seperti para Nabi

dan Rasul.8Kisah ini mengandung dakwah mereka kepada

kaumnya, mukjizat-mukjizat yang memperkuat dakwahnya, sikap

orang yang memusuhinya, tahapan-tahapan dakwah dan

perkembangannya serta akibat-akibat yang diterima oleh mereka

yang mempercayai dan golongan yang mendustakan. Misalnya

kisah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Isa,

Nabi Muhammad dan Nabi-Nabi serta Rasul lainya.9

2. Kisah-kisah perumpamaan atau permisalan (al-Qiṣṣatu al-

Tamsiliyyah). kejadian yang diceritakan agar dapat menjelaskan

suatu pengertian. Di dalam sebuah perisiwa tidaklah mutlak harus

berlangsung.10

Dan kisah-kisah yang berhubungan dengan

kejadian-kejadian yang berlangsung pada masa lalu dan orang-

orang yang tidak dipastikan kenabiannya. Misalnya kisah orang

yang keluar dari kampung halaman, yang beribu-ribu jumlahnya

karena takut mati, kisah Talut dan Jalut, dua orang putra Adam,

penghuni gua, Zulkarnain, Karun, orang-orang yang menangkap

7 Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat (Lajnah pentashih Mushaf al-

Qur‟an), Kisah Para Nabi Pra-Ibrahim (Dalam Perspektif al-Qur‟an dan Sains), 2-3. 8Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, 76-78.

9 Manna‟ Khalil al- Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 436.

10Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, 76-78.

Page 30: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

16

ikan pada hari sabtu (ashabus sabti), Maryam, Ashabul Ukhdud,

Ashabul Fil dan lain-lain.11

3. Kisah asatir, kisah ini bermaksud untuk menghasilkan arahan-

arahan keilmuan atau penafsiran fenomena-fenomena yang berat di

terima daya pikir. Cerita-cerita seperti ini hanya dijadikan

perangkat. Cerita ini dimaksud menunjukan tujuan-tujuan ilmiah,

menafsirkan gejala-gejala alam serta menguraikan persoalan-

persoalan yang sukar diterima akal.12

Kisah-kisah yang berhubung

dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa Rasulullah,

seperti perang Badar dan perang Uhud dalam surah Ali Imran,

perang Hunain dan Tabuk dalam surah at-Taubaḥ, perang Ahzab

dalam surah al-Aḥzab, hijrah, isra, dan lain-lain.13

Secara etimologis, kata kisah berarti cerita tentang suatu kejadian

(riwayat) dalam kehidupan seseorang dan sebagainya.14

Diantara cerita

sejarah atau al-Qiṣṣatu al-Tarikhiyyah yang mentokohkan seorang nabi

atau rasul dan kisah tersebut bisa dijadikan nasehat sejarah. Bentuk

rangkaian kisah ini sebagai nasihat adalah para nabi dan rasul, yang

tentunya tidak terlepas terhadap kondisi umatnya ketika ia mendakwahkan

ajarannya. Al-Qur‟an dalam mengemukakan kisah-kisah sejarah bersifat

kesusastraan dan bersifat sejarah, sedang sasaran utamanya agar dapat

menggugah jiwa dan perasaan yang halus. Sedangkan tingkatan kisahnya

bersifat filosofis dan perasaan.15

11

Manna‟ Khalil al- Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 436. 12

Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, 76-78. 13

Manna‟ Khalil al- Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 436. 14

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia

(Jakarta: Balai Pustaka, 1988), 443-444. 15

Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, 78.

Page 31: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

17

Semua kisah rasul pasti mempunyai ikatan atau aturan silsilah

keturunan, tetapi ada juga beberapa rasul yang jauh urutannya kendati

sesudahnya. Mulai dari Nabi Adam, a.s. dan diakhiri kepada Nabi

Muhammad Saw. berikut ini akan dijelaskan satu-persatu garis asal usul

para nabi tersebut yaitu:

Penyebutan manusia yang pertama ialah Nabi Adam a.s.,

kemudian Nabi Idris bin Yorad bin Mahlail Qoiman bin Anusi bin Syaith

bin Adam, Nabi Nuh a.s. adalah putra Lamik bin Mutu Shaleh bin Ahnuk

(Idris), Nabi Hud a.s. keturunan Nabi Nuh a.s., Nabi Shaleh a.s. keturunan

Nabi Syam bin Nuh, Nabi Ibrahim a.s. putra Azar, keturunan Syam bin

Nuh, Nabi Ismail a.s. adalah putra Nabi Ibrahim dari istri yang kedua

yakni Sitti Hajar, Nabi Luth a.s. seperjuangan Nabi Ibrahim a.s., Nabi

Ishaq a.s. putra Nabi Ibrahim dari Sitti Sarah, Nabi Ya‟qub a.s. adalah

putra Nabi Ishaq a.s.,Nabi Yusuf a.s. adalah putra Ya‟qub, Nabi Ayyub

a.s. bin Rum bn „Is bin Ishaq bin Ibrahim, Nabi Dzulkifli a.s., adalah

keturunan Nabi Ayyub a.s., Nabi Su‟aeb a.s., adalah rumpun Nabi Musa

a.s., Nabi Harun a.s., adalah saudara Musa, ibunya bernama Yuhamida

binti Lauwra bin Ya‟yub, Nabi Musa a.s., adalah putra Imran bin Yashar,

Nabi Daud a.s., bin A‟is bin Yahud bin Ya‟qub a.s., Nabi Sulaiman a.s.

putra Nabi Daud a.s., ialah keurunanya Nabi Ibrahim yang ke-13, Nabi

Ilyas a.s., adalah keturunan Nabi Harun a.s. yang ke-4, Nabi Ilyasa a.s.,

adalah putra Athud bin „Ajuz, ia adalah saudara kandung nabi Ilyas a.s.,

Nabi Isa a.s., adalah putra Maryam, Nabi Yunus a.s., adalah putra Mata,

Nabi Zakariya a.s., adalah cucu Nabi Sulaiman a.s. dan ayah dari Nabi

Yahya a.s., Nabi Yahya a.s., putra Nabi Zakariya a.s., Nabi Muhammad

s.a.w., adalah putranya dari Abdullah dan ibunya bernama Sitti Aminah.16

16

Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, 79.

Page 32: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

18

Nampak dari keturunannya para nabi dan rasul memiliki garis

keturunan (gen) dari Nabi Adam a.s., sampai kepada Nabi Muhammad,

s.a.w..para Nabi dan Rasul diutus di muka bumi ini dibekali dengan

kelebihan dan kemu‟jizatan yang berbeda-beda. Di antara mereka

diberikan kelebihan dalam pertukangan, membuat kapal, ahli dalam segi

pertanian dan banyak keahlian-keahlian diberikan pada tiap rasul.

Keahlian yang diberikan pada nabi yang berupa mu‟jizat disesuaikan

dengan keadaan umatnya yang ia hadapi saat itu. Kemu‟jizatan itu salah

satu tujuannya adalah untuk menetapkan kenabiannya, kecuali dari itu

untuk memperlihatkan keagungan Allah Swt.17

Apabila diperhatikan dari beberapa cerita nabi-nabi yang telah

lalu, al-Qur‟an menanggapi uraian tragedi-tragedi tersebut sebagai berita

ghaib yang Allah berikan wahyu kepada Nabi Muhammad Saw. yang

terdapat dalam surah Hud, setelah al-Qur‟an menceritakan kisah Nabi Nuh

a.s..

Dalam firma-Nya:

ما كنت ت علمها أنت ول ق ومك من ق بل تلك من أنباء الغيب نوحيها إليك ذا إن العاقبة للمتقي فاصب ى

“Itu adalah di antara berita-berita penting tentang yang

ghaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); tidak pernah

kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka

bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi

orang-orang yang bertakwa” ( Hud:49).18

17

Abu Haif, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, 79. 18

Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Page 33: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

19

Dari penutup kisah Nabi Yusuf a.s., al-Qur‟an juga menyebutkan

akan kegaiban kisah tersebut dalam firman-Nya:

لك من أنباء الغيب نوحيو إليك وما كنت لديهم إذ أجعوا أمرىم وىم ذ يكرون

“Demikian itu (adalah) di antara berita-berita yang ghaib

yang kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal kamu

tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan

rencanya (untuk memasukan Yusuf ke dalam sumur) dan mereka

sedang mengatur tipu daya” (Yusuf,12:102).19

Dengan pemahaman bahwa kisah merupakan hal ghaib, kita tidak

bisa dengan mudahnya mengklaim waktu kejadian suatu tragedi baik yang

sudah terjadi maupun yang belum terjadi.

1. Kita tidak berada diantara mereka

Mengingat kisah orang-orang terdahulu adalah termasuk hal ghaib

masa lampau maka hanya Allah Swt. yang mengetahuinya, hanya Dia-lah

yang mengetahui peristiwa dan perinciannya. Allah berfirman:

ل عليو ماوات والرض وإليو ي رجع المر كلو فاعبده وت وك وما وللو غيب الس

ا ت عملون ربك بغافل عم

“Dan kepunyaannya Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di

bumi dan kepada-Nyalah dikembalikan urusan-urusan semuanya,

maka sembahah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. Dan sekali-kali

Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.”( Hud:123).20

19

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 20

Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Page 34: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

20

2. Allah Swt. Maha Tahu atas Kisah

Kita mengambil isyarat pengamatan Qur‟ani yang pandai dalam

mengamati histori, membahas dan berintraksi dengannya. Histori manusia

adalah sebuah kehidupan umat manusia itu sendiri, yang dicatat,

diabstaksikan dan dituturkan. Histori yang baru dicatat di masa

berikutnya, yang hanya sedikit menanggapi dari peristiwa dan rincian

beruntun serta cerita dari sejarah itu. Oleh karena itu, kita tidak bisa

membuat atau juga menggunakan keterangan-keterangan terkecuali yang

Allah Swt. (al-Qur‟an) firmankan maupun yang Nabi Muhammad Saw.

(Sunnah) sabdakan.21

3. Konfirmasi terhadap beritan Allah berfirman:

مع والبصر والفؤاد كل أولئك كان ول ت قف ما ليس لك بو علم إن الس عنو مسئول

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,

penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertangung

jawabannya” ( al-`Isra:36).22

Dalam penjelasan Sayyid Qutb mengatakan, bahwa ayat ini

menguraikan mengenai konsep yang global untuk daya pikir dan hal yang

menyeluruh metodologi ilmiah yang dikenal oleh umat manusia, serta

menambahkan padanya konsistensi jiwa dan adanya rasa yang selalu

taqarrub kepada Allah (al-Khalidy:38). Pembenaran ulang terhadap

informasi merupakan rencana ini maka tidak akan ada ruang khayalan bagi

kepercayaan-kepercayaan yang ada di dunia akidah, prasangka dan

21

Umaiyatus Syarifah, Manhajt tafsir Dalam Memahami ayat-ayat Kisah dalam

al-Qur‟an, Fakultas Saintek, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gayana No 50

Malang, 6. 22

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 35: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

21

praduga dalam hukum, peradilan dan hubungan sosial, tidak akan ada

dugaan dangkal dan asumsi fantastis dalam penelitian, percobaan ataupun

ilmu pengentahuan .23

C. Tujuan Kisah dalam Al-Qur’an

Kisah-kisah dalam al-Qur‟an mempunyai keistimewaan dalam hal

cita-citanya yang luhur, tujuannya yang mulia dan maksudnya yang

agung.24

Kisah itu merupakan sebuah peristiwa yang bersangkutan dengan

sebab dan akibat dapat menarik perhatian para pendengar. Jika dalam

peristiwa itu tersimpan pesan-pesan dan pelajaran tentang berita-berita

umat terdahulu, rasa ingin tahu merupakan faktor paling besar yang dapat

menanamkan kesan tragedi tersebut ke dalam hati. Dan nasehat dengan

tutur kata yang disampaikan tanpa variasi tidak mampu menarik perhatian

daya pikir, dan semua isinya tidak akan dapat di pahami. Akan tetapi bila

nasehat itu ditumpahkan diisi berupa cerita yang menggambarkan tragedi

dalam kenyataan kehidupan maka akan terjadilah dengan jelas yang di

maksud. Maka seseorangpun akan merasa senang mendengarkannya,

mengamatinya dengan penuh rasa rindu dan rasa ingin tahu, dan pada

gilirannya ia akan terpanah dengan nasihat dan pelajaran yang terkandung

di dalamnya. Kesusastraan cerita dewasa ini sudah menjadi seni yang khas

di antara seni-seni bahasa dan kesusastraan. Dan “kisah yang benar” telah

menyatakan situasi ini dalam uslub arabi secara jelas dan

mencerminkannya dalam bentuk yang paling tinggi, yaitu kisah-kisah

Qur‟an.25

23

Umaiyatus Syarifah, Manhaj tafsir Dalam Memahami ayat-ayat Kisah dalam

al-Qur‟an, 7. 24

Ali Muhammad al-Bajawi, Untaian kisah dalam al-Qur‟an, cet 1 (Jakarta :

Darul Haq, 2007), 1. 25

Manna‟ Khalil al- Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 435.

Page 36: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

22

Kisah-kisah dalam al-Qur‟an tidak sekedar sebagai tambahan, tapi

di dalamnya banyak tujuan yang ingin dituju di antaranya:

1. Menentukan dan juga membetulkan bahwasanya Muhammad Saw.

adalah rasul yang diutus oleh Allah, dengan membawakan risalah

seperti halnya nabi-nabi sebelumnya yaitu beribadah kepada Allah.

(al-Thanṭawi, al-Qiṣṣah, 1996: 4) setara dengan firman-Nya:

ره إنن أخاف و غي ن إل عليكم لقد أرسلنا نوحا إل ق ومو ف قال يا ق وم اعبدوا اللو ما لكم من عذاب ي وم عظيم

Artinya: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak

ada Tuhanbagimu selain-Nya. Sesungguhnya (kalau kamu tidak

menyembah Allah), aku takut kamu akan ditimpa azab hari yang

besar" (al A'raf: 59).26

و وإل عاد أخاىم ىودا ۞ ن إل قال يا ق وم اعبدوا اللو ما لكم منره قون غي أفل ت ت

Artinya:"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak

ada Tuhan bagimu selain-Nya. Maka mengapa kamu tidak

bertakwa kepada-Nya?" ( al A'raf: 65).27

2. Menyatakan kebenaran bahwa al-Qur‟an adalah kitab yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad. Al-Quran banyak

mengisahkan kisah-kisah nabi terdahulu, yang Nabi Muhammad

sendiri tidak pernah menyaksikannya (Thanṭawi: 5).

26

Al-Qur‟an dan terjemahannya 27

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 37: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

23

3. Menetapkan hati Rasulullah Saw. dan umatnya atas agama Allah

Swt. Memperkuat kepercayaan orang mukmin atas kebenaran (Ali

al-Majdub:25). Dalam firman-Nya:

ذه الق وكل ن قص عليك من أنباء الرسل ما ن ثبنت بو ف ؤادك وجاءك ف ى وموعظة وذكرى للمؤمني

“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan

kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan

hatimu, dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta

pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman" (Hud:

120).28

4. Menerangkan bahwa seluruh agama dari Allah, sejak masa Nabi

Nuh sampai Nabi Muhammad Saw. dan bahwa orang mukmin

seluruhnya adalah umat satu, sedangkan Allah Swt. menjadi Tuhan

mereka semua (Sayyid Quthb, 2004: 163). Dalam surat al Anbiyaa

sesudah menyebutkan kisah Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi

Ibrahim, Nabi Luth, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Ayyub, Nabi

Ismail,Nabi Idris, Nabi Zulkiflli, Nabi Zunnun, dan Nabi Zakariya,

firman Allah Swt. diakhiri dengan:

ة واحدة وأنا ربكم فاعبدون تكم أم ذه أم إن ى

"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu

semua, agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka

sembahlah Aku"( al Anbiyaa: 92).29

28

Al-Qur‟an dan terjemahannya 29

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 38: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

24

5. Memberitahukan umat manusia akan bahaya Iblis yang senang

menyesatkan manusia. cerita ini juga menunjukkant permusuhan

abadi antar Iblis dan manusia.

6. Menjelaskan kekuasan Allah untuk menciptakan tragedi-

tragediyang luar biasa. Seperti cerita kejadian Adam as dan kisah

lahirnya Isa as (Sayyid Quṭb: 171).

7. Pendidikan. Yaitu, menjadikan perasaan yang kuat dan jujur ke

arah akidah Islamiyah dan prinsip-prisipnya, dan ke arah

pengorbanan jiwa untuk mewujudkan kebenaran dan kebaikan.

8. Memudahkan tanggungan jiwa atau desakan jiwa Nabi-nabi dan

orang-orang beriman. Hal ini disebabkan perkataan orang-orang

musyrik dan perilaku serta sikap mereka yang suka mendustakan

ajaran Islam.

9. Menaruh harapan dan saran, al-Qur‟an merealisasikannya dengan

menumbuhkan semangat atau tekad yang kuat untuk

membersihkan lingkungannya dari berbagai norma kesusilaan dan

kemasyarakatan yang bertolak belakang dengan al-Quran

(Khalafullah: 332-335).

Kemudian, Pengungkapan cerita dalam al-Qur‟an bagi Allah

bermaksud agar memanggil kepada umat manusia ke jalan yang

lurusuntuk keselamatan dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat nanti.

Kesimpulan besarnya bermaksud unuk penyampaian cerita didalam al-

Qur‟an terbagi menjadi dua macam yaitu tujuan primer dan tujuan

sekunder.30

30

Buya Kharismawanto, Kisah-kisah Isra‟iliyyat dalam penafsiran surat al-

Qasas (studi Komparatif antara tafsir al-Ibriz dengan Tafsir al-Khazin), (Skripsi

pascasarjana institute agama Islam negeri Surakarta, tahun 2017), 40-41.

Page 39: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

25

Pendapat al-Buti, yang di maksud dengan tujuan primer

“merealisir tujuan umum yang dibawa oleh al-Qur‟an kepada manusia,

yakni menyeru dan menunjukan kepada mereka jalan kebenaran agar

mendapat keselamatan di dunia dan di akhirat kelak”. dan yang dimaksud

dengan tujuan sekunder adalah sebagai berikut:

a. Demi penetapan bahwa Nabi Muhammad benar-benar menerima

wahyu dari Allah bukan berasal dari orang-orang ahli kitab

seperti Yahudi dan Nasrani. Dalam surat Ṭaha ayat 99:31

b. Dalam pelajaran bagi umat manusia. Hal ini tampak dari dua

aspek. Pertama menjelaskan kebesaran kekuasaan Allah dan

kekuatan-Nya, serta memperlihatkan berbagai macam azab dan

siksaan kepada umat yang telah lalu sebagai akibat kesombongan

dan pembangkangan mereka terhadap kebenaran. Sebagaimana

yang terjadi pada kaum Nabi Nuh, Luth, kaum „Ad dan lain-lain.

c. Membuat jiwa Rasulullah tentram dan tegar dalam berdakwah.

Dengan dikisahkan sebagai bentuk keingkaran dan kedurhakaan

umat-umat dimasa lalu terhadap Nabi dan tuntunan yang

dibawanya, maka Nabi Muhammad Saw. bahwa kesulitan-

kesulitan hanya dia saja yang merasakan, apalagi sebelumnya ada

diantara Nabi-nabi yang dibunuh oleh kaumnya seperti Nabi

Zakariya a.s., Yahya, dan lain-lain.Sebagaimana yang tercatat

dalam surat al-Baqarah ayat 61 dan surah Ali Imran ayat 21 dan

112. Cerita tersebut juga menjadi gagasan bagi para ulama setelah

Nabi Muhammad dalam usaha berdakwah dituntut agar bersabar

dan tegar.

31

Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat

yang telah lalu, dan sesungguhnya telah kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu

peringatan (al-Qur‟an). (Ṭaha ayat 99)

Page 40: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

26

d. Mengomentari para ahli kitab terhadap kejelasan dan penjelasan

yang mereka sembunyikan tentang kebenaran Nabi Muhammad

dan risalah yang di bawanya, danmengubah isi dari kitab mereka.

Beberapa point di atas pada intinya kisah al-Qur‟an bertujuan

untuk mendukung tujuan agama secara umum, memberikan pembelajaran

dan pemeliharaan kepada umat agar tidak tersesat menjalani hidup dan

kehidupan di dunia ini.32

Kisah dalam al-Qur‟an kebanyakan tidak menyebutkan tempat dan

waktu, hal ini tidak memungkinkan al-Qur‟an mengabaikan dua hal

tersebut yang mana menyebutkan keduanya merupakan suatu yang urgensi

dalam suatu kisah. Ini tidak berarti bahwa cerita dan kisah dalam al-

Qur‟an tersebut bohong atau dongeng, melainkan ada tujuan-tujuan

tertentu antara lain: Tujuan utama dari cerita di dalam al-Qur‟an adalah

untuk pelajaran („ibrah) dan menjadi fokusnya adalah nilai pendidikin dan

pelajaran di dalanya bukan tenpat, tanggal kejadian.

Maksud dan tujuan kisah al-Qur‟an untuk menyampaikan amanat

agama melalui cerita yang memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Banyak

hal disampaikan ulama dan pakar tentang hal tersebut, diantaranya:

Pertama, membuktikan bahwa Nabi Muhammad benar-benar

seorang Nabi yang diutus oleh Allah Swt. dan bahwa al-Qur‟an yang

disampaikannya itu benar-benar firman Allah Swt. yang diwahyukan

kepadanya. Sebagian informasi masa lalu banyak diketahui oleh tokoh ahli

kitab yang tergolong terpelajar dan berbudaya. Nabi Muhammad seorang

yang tidak tahu baca-tulis dan tidak pernah belajar dari mereka. Ketika

semua informasi itu disampaikan oleh rasulullah yang ummi dan tidak

32

Buya Kharismawanto, Kisah-kisah Isra‟iliyyat dalam penafsiran surat al-

Qasas (studi Komparatif antara tafsir al-Ibriz dengan Tafsir al-Khazin), 40-41.

Page 41: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

27

pernah mempelajarinya dari mereka, atau dari siapa pun, itu menunjukan

apa yang disampaikan itu merupakan wahyu. Dengan demikian, para

pengikut Nabi Muhammad yang berpegang pada al-Qur‟an berhak untuk

menyandang predikat sebagai kalangan terpelajar dan berbudaya, seperti

halnya mereka (Ahlul Kitab) yang selama ini mendominasi predikat itu.

Tuduhan para Ahlul Kitab terhadap komunitas muslim saat itu sebagai

umat jahiliyah tidak lagi benar setelah mereka mampu menceritakan

kisah-kisah masa lalu secara lebih tepat dan akurat dibanding informasi

Ahlul Kitab.33

Kedua, menanamkan ajaran-ajaran agama melalui dialog yang

terdapat dalam kisah. Cara ini belum dikenal oleh kalangan masyarakat

Arab saat al-Qur‟an diturunkan. Pemaparan kisah al-Qur‟an yang

sedemikian rupa merupakan terobosan baru dalam tradisi kekusteraan

Arab yang memberi pengaruh besar dalam jiwa pembaca dan pendengar.

Ketiga, menerangkan yaitu prinsip- prinsip ajaran agama yang

disampaikan oleh para nabi dan rasul itu adalah sama, yaitu mengajarkan

tauhid/keyakinan, beriman kepada hari kiamat, menyeru kepada hal baik

dan meninggalkan hal buruk.

Keempat, ingatan perlu diabadikan yaitu tentang pristiwa yang

dialami oleh para nabi dan tokoh-tokoh lain di masa terdahulu agar tetap

menjadi pembelajaran. Kisah-kisah itu menerangkan bahwa Allah pasti

akan menolong para nabi dan membinasakan orang-orang yang ingkar.

Mereka yang mengingkari kebenaran risalah para nabi akan bernasib

seperti yang dialami kaum Nabi Nuh a.s., kaum „Ad, kaum Samud, dan

lainnya. Dengan demikian, nabi dan para pengikutnya, demikian juga para

dai yang melanjutkan tugas dakwah nabi, diharapkan dapat bersabar dan

33

Buya Kharismawanto, Kisah-kisah Isra‟iliyyat dalam penafsiran surat al-

Qasas (studi Komparatif antara tafsir al-Ibriz dengan Tafsir al-Khazin), 40-41.

Page 42: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

28

tidak larut dalam kesedihan untuk menghadapi pembangkangan dan

penolakan masyarakat terhadap dakwah yang disampaikan. Kisah-kisah

itu berfungsi sebagai penghibur hati sekaligus sebagai berita gembira.

Kelima, kebodohan yang menyiksa bangsa Arab dan lemahnya

tradisi baca-tulis saat al-Qur‟an diturunkan membuat akal mereka hanya

mampu menjangkau sesuatu yang bersifat fisik atau material; bisa dilihat,

dirasa, dan diraba. Mereka tidak memiliki daya jangkau untuk menjadikan

kisah terdahulu sebagai pelajaran yang akan menggerakan mereka untuk

melakukan perubahan dan perbaikan kearah yang lebih baik dalam hidup.

Penguraian kisah umat di masa lalu membuka wawasan berpikir mereka

tentang peradaban manusia di zaman dahulu dengan segala keahlian dan

keterbatasannya.34

Terdapat beberapa kisah masa lampau yang diungkap al-Qur‟an,

yang belum dibuktikan kebenarannya, tetapi ada sebagian yang lain telah

terbukti melalui penelitian antropologi, dan arkeologi. Mengenai adanya

kisah yang belum terbukti, bukan merupakan alasan untuk menolak semua

kisah yang ada dalam al-Qur‟an. Kisah yang belum terbukti kebenarannya

itu, juga belum terbukti kekeliruannya. Sebagaimana di antaranya kisah

tentang para nabi dan rasul. Figur para Nabi dan Rasul dalam kisahnya itu,

menunjukan adanya standar kehidupan manusia dari setiap zaman dan

sepanjang zaman, sesuai dengan tahap-tahap kehidupan setiap manusia

pada umumnya. Standar kehidupan yang di maksud, dilahirkan, tumbuh

menjadi anak-anak, remaja, dewasa, dan hingga tiba ajalnya kelak. Dalam

al-Qur‟an banyak terdapat potret keluarga sepanjang zaman. Ada potret

keluarga shaleh dan ada juga potret keluarga celaka. Potret-potret keluarga

tersebut meskipun terjadi pada masa dan lingkungan yang berada dengan

34

Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat (Lajnah pentashih Mushaf

al-Qur‟an), Kisah Para Nabi Pra-Ibrahim (Dalam Perspektif al-Qur‟an dan Sains), 4-5.

Page 43: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

29

masa saat ini, akan tetapi ia tetap mengandung banyak hikmah dan

pelajaran berharga yang senantiasa kekal sepanjang zaman.35

D. Pengulangan Kisah dan Faedahnya

Al-Qur‟an banyak mendapatkan berbagai kisah yang diungkapkan

berulang-ulang di beberapa tempat. Sebuah kisah terkadang berulang kali

di sebutkan dalam al-Qur‟an dan di kemukakan dalam berbagai bentuk

yang berbeda. Di satu tempat ada beberapa bagian yang didahulukan, dan

di tempat lain diakhirkan. Demikian pula terkadang dikemukakan secara

singkat dan kadang-kadang secara meluas, dan lain sebagainya.36

Kisah-kisah al-Qur‟an mempunyai banyak faedahnya. Berikut ini

beberapa faedah terpenting yaitu :

1. Menjelaskan asas-asas dakwah menuju Allah dan menjelaskan

pokok-pokok syari‟at yang di bawa oleh para Nabi :

وما أرسلنا من ق بلك من رسول إل نوحي إليو أنو ل إلو إل أنا فاعبدون

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum

kamu melainkan kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada

tuhanselain Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku.” (al-

`Anbiya‟ ayat 25).37

2. Meneguhkan hati Rasulullah Saw. dan hati umat Muhammad atas

agama Allah, memperkuat kepercayaan orang mukmin tentang

menangnya kebenaran dan para pendukungnya serta hancurnya

kebatilan dan para pembelanya.

35Budiman Kadir, Karekteristik keluarga Imran (Ali „Imran) (suatu kajian tafsir

tematik), (Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar 2015), 1-2. 36

Manna‟ Khalil al- Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 438. 37

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 44: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

30

ذه الق وكل ن قص عليك من أنباء الرسل ما ن ثبنت بو ف ؤادك وجاءك ف ى وموعظة وذكرى للمؤمني

“Dan semua kisah rasul-rasul yang Kami ceritakan

kepadamu, adalah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan

hatimu; dan dalam surah ini telah datang kepadamu kebenaran

serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.”

(Hud ayat 120)38

3. Membenarkan para nabi terdahulu, menghidupkan kenangan

terhadap mereka serta mengabadikan jejak dan peninggalannya.

4. Menampakan kebenaran Muhammad dalam dakwahnya dengan

apa yang diberitakannya tentang hal ihwal orang-orang terdahulu

di sepanjang kurun dan generasi.

5. Menyimak kebohongan ahli kitab dengan hujjah yang

membeberkan keterangan dan petunjuk yang mereka sembunyikan,

dan menantang mereka dengan isi kitab mereka sendiri sebelum

kitab itu diubah dan diganti. misalnya firman Allah:

كل الطعام كان حل لنبن إسرائيل إل ما حرم إسرائيل على ن فسو ۞وراة وراة فات لوىا إن كنتم صادقي من ق بل أن ت ن زل الت قل فأتوا بالت

“Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan

makanan yang diharamkan oleh Israil (Ya‟kub) untuk dirinya

sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah: (Jika kamu

mengatakan ada makanan yang diharamkan debelum Taurat),

maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah ia jika kamu orang-orang

yang benar.” (Ali „Imran ayat 93).39

38

Al-Qur‟an dan terjemahannya 39

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 45: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

31

6. Kisah termasuk salah satu bentuk sastra yang dapat menarik

perhatian para pendengar dan memantapkan pesan-pesan yang

terkandung di dalamnya ke dalam jiwa. Firman Allah:

ول اللباب رة لن ... لقد كان ف قصصهم عب “Sesungguhnya pada kisah mereka itu terdapat pelajaran

bagi orang-orang yang berakal…” (Yusuf ayat 111).40

E. Pengaruh Kisah dalam Al-Qur’an Terhadap Pendidikan

Tidak di ragukan lagi bahwa kisah yang baik dan cermat akan

digemari dan menembus relung jiwa manusia dengan mudah. Segenap

perasaan mengikuti alur kisah tersebut tanpa merasa jemu atau kesal, serta

unsur-unsurnya beragam bunga dan buah-buahan. Pelajaran yang

disampaikan dengan metode talqin dan ceramah akan menimbulakn

kebosan, bahkan tidak dapat diikuti sepenuhnya oleh generasi muda

kecuali dengan sulit dan berat serta memerlukan waktu yang cukup lama

pula. Oleh karena itu, maka uslub qaṣaṣi (narasi) sangat bermanfaat dan

mengandung banyak faedah. Pada umumnya, anak-anak suka

mendengarkan cerita-cerita, memperhatikan riwayat kisah, dan ingatannya

segera memuat apa yang diriwayatkan kepadanya, kemudian ia

memperagakan dan mengisahkannya.

Kejadian fitrah kejiwaan ini sudah seharusnya dimanfaatkan oleh

para pendidik dalam sarana pendidikan, khususnya pendidikan agama

yang merupakan inti pengajaran dan soko guru pendidikan. Dalam kisah-

kisah qur‟ani terdapat lahan subur yang dapat membantu keberhasilan para

pendidik dalam melaksanakan tugasnya dan membekali mereka dengan

bekal kependidikan berupa peri hidup para Nabi, berita-berita tentang

umat yang lalu, sunnatullah dalam kehidupan masyarakat dan hal ihwal

40

Manna‟ Khalil al-Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 437.

Page 46: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

32

bangsa-bangsa. Dan semua itu dikatakan dengan betul dan jujur. Para

pendidik hendaknya mampu menyuguhkan kisah-kisah qur‟ani itu dengan

uslub bahasa yang sesuai dengan tingkat nalar pelajar dalam segala

tingkatan. Sejumlah kisah keagamaan yang disusun oleh ustaz Sayid

Quṭub dan ustaz as-Saḥḥar telah berhasil memberikan bekal bermanfaat

dan berguna bagi anak-anak kita, dengan keberhasilan yang tiada

bandingnya. Demikian pula al-Jarim telah menampilkan kisah-kisah

qur‟ani dengan gaya sastra yang indah dan tinggi, serta lebih banyak

analisis yang mendalam. Betapa baiknya andaikata orang lain pun

mengikuti dan melanjutkan metode pendidikan baik ini.41

41

Manna‟ Khalil al-Qaṭṭan, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, 441.

Page 47: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

33

BAB III

MENGENAL NABI ZAKARIYA A.S.

A. Kelahiran dan Nasab Nabi Zakariya a.s

Zakariya a.s adalah salah satu nabi Allah. Beliau adalah ayah dari

Nabi Yahya a.s.1. Nabi Zakariya a.s. adalah seorang nabi yang diutus oleh

Allah Swt. untuk mengemban misi dakwah kepada Bani Israel. Ia

meneruskan risalah dari Nabi Sulaiman a.s. dan Nabi Daud a.s., ia juga

seorang pemakmur masjid sekaligus pemelihara Maryam, ibunda Nabi Isa

a.s. menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts dalam bukunya Atlas Sejarah

nabi dan rasul, Zakariya a.s. adalah putra dari Da`an bin Mausallam bin

Shaduq bin Husyban bin Daud bin Sulaiman bin Musallam bin Shiddiqah

bin Barkhiya bin Bal‟athah bin Nuhuur bin Syalom bin Yahfasyath bin

Aynaman bin Rahba‟am bin Sulaiman a.s. bin Daud a.s. ia di perkirakan

hidup pada 91 SM-31 M. Sementara itu, menurut Ibnu Katsir dalam

bukunya Qiṣaṣal-`Anbiyaa‟ (kisah para nabi), mengutip pendapat al-

Hafizh Abu al-Qasim bin `Asakir dalam kitab al-Tarikh, Nabi Zakariya

a.s. adalah putra dari Bakhiya bin Da`an. Namun, ada pula yang

mengatakan Zakariya putra dari Ladun bin Muslim bin Ṣhaduq bin

Hasyban bin Daud bin Sulaiman bin Muslim bin Shadiqah bin Barkhiya

bin Bal‟athah bin Nahur bin Salum bin Baḥfasyaṭh bin Inaman bin

Rahba‟am bin Sualiman bin Daud. Namanya, secara jelas disebutkan

dalam al-Qur‟an sebanyak 6 kali. Masing- masing dalam surat Ali‟Imran 3

ayat (37,38), surah al- `An‟am 6 ayat (85), surah Maryam 19 ayat ( 2 - 7),

dan surah al-`Anbiya 21 ayat (89).

1 Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan silsilah para Nabi, 185.

Page 48: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

34

B. Perjalanan Kenabian Nabi Zakriya a.s.

Sebelum diutus menjadi Nabi, pekerjaannya adalah seorang tukang

kayu. (Lihat Atlas al-Qur‟an, karya Sauqi Abu Khalil, kisah para Nabi,

karya Ibnu Katsir, Atlas Sejarah nabi dan rasul, karya Sami bin Abdullah

Al-Maghluts. Sejarah nabi-nabi Allah, karya Ahmad Bahjat, dan nabi-nabi

dalam al-Qur‟an, karya `Afif Abdul Fataḥ). Ia diutus oleh Allah kepada

Bani Israil di daerah palestina ketika banyak terjadi kemaksiatan,

kemungkaran, kezaliman dan kebobrokan di tengah-tengah mereka.

Sementara itu, tampuk kekuasaan dipegang oleh para tiran yang berbuat

zalim. Ketika itu, pemerintah dipimpin oleh seorang raja yang lalim

bernama Herodes. Raja ini pula yang memerintahkan pembunuhan atas

Nabi Yahya a.s. Putranya. 2

Zakariya sudah memasuki usia senja. Rambutnya sudah dipenuhi

uban, tulangnya semakin rapuh, tubuhnya bungkuk dan tidak mampu lagi

berjalan selain ketempat ibadahnya, tempat biasanya ia menyampaikan

nasihat dan petuah untuk kemudian beribadah. Setelah itu, di penghujung

hari ia pulang ke rumahnya untuk menghabiskan malam bersama istrinya

yang juga sudah sepuh. Rambut istrinya pun sudah memutih. Zakariya tak

lagi bisa bekerja selain pergi ke kedainya sejenak di siang hari. Rezeki

yang didapatkan dari hasil dagangannya itu ia pergunakan untuk

mengusap air mata orang-orang malang dan menyantui para peminta-

peminta. Setelah bekerja sebentar, ia ke rumahnya dengan hanya

2 Syahruddin El-Fikri, Situs-situs dalam al-Qur‟an (dari peperangan Daud

melawan Jaluthingga Gua Ashabul Kahfi), cet. 1 (Jakarta: penerbit republika,2010), 71-

72.

Page 49: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

35

membawa sekadar kebutuhan hidup mereka berdua. Lisannya sekian lama

telah terbungkam kecuali untuk berzikir kepada Allah.3

Usianya saat itu nyaris mencapai Sembilan puluh tahunan, namun

hingga setua itu ia belum juga di karuniai seorang anak untuk

menghubungkan dirinya dengan kehidupan dan meneruskan

keturunannya. Suatu hari, Zakariya memasuki rumahnya dengan hati yang

sedih, murung, dan nyaris putus harapan. Tidak lama lagi ia akan melipat

lembaran hari-harinya dan memasuki pintu kematian. Lalu, siapakah yang

akan mewarisi tugasnya dan menunaikan amanah yang dibebankan

kepadanya? Ia tak bisa berharap pada para budak dan anak-anak

saudaranya yang cenderung bersifat jahat dan congkak. Ia membayangkan

keadaan kaumnya sepeninggal dirinya. Siapakah yang akan mengasuh dan

membimbing mereka, sedangkan kambing-kambing saja butuh seorang

pengembala untuk mengarahkan mereka. Andai mereka di biarkan

mengikuti kemauannya sendiri, tentu mereka akan menghapus syariat,

menebar kehancuran, dan mengubah ketentuan al-kitab.

Sekian lama pemikirannya di kecambuk oleh bayangan itu.

Bayangan masa depan kaumnya dan perjuangan dakwahnya. Sekian lama

dadanya di kecambuk perasaan sedih dan gelisah. Namun ia tetap bersabar

dan menahannya dengan penuh kelapangan seraya terus menjeritkan do‟a

dan permohonan di kegelapan malam. Ketika gelap menjelang, dan ketika

orang-orang berlabuh dalam impian mereka, Zakariya bangun dan

berdo‟a.Ia menjerit dan merintih kepada Tuhanya.

Ia menerima semua ketentuan Allah dengan lapang dada. Ia harus

menjadi teladan dalam kesabaran dan ketabahan. Ia memahami bahwa

Allah Mahabijaksana. Mungkin Allah menangguhkan seorang anak

3 M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku induk kisah-kisah

dalam al-Qur‟an, cet. 1, (Jakarta : Zaman, 2009), 379-385.

Page 50: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

36

kepadanya demi satu tujuan yang tidak diketahuinya. Segala puji bagi

Allah atas apa yang telah Dia berikan. Tak ada yang pantas di lakukan

selain memanjatkan puji syukur kepada-Nya dan menerima segala

ketentuan-Nya.

Suatu hari, seperti biasa Zakariya pergi kerumah ibadah. Disana ia

berdoa, beribadah, merendahkan diri, dan bermunajat kepada Tuhannya.

Usai shalat, ia memasuki Mihrab Maryam. Zakariya mendapati Maryam

tengah larut dalam munajat dan khusyuk dalam shalatnya. Zakariya

melihat sesuatu yang membuatnya terheran-heran dan bertanya-tanya,

“Buah-buahan itu ada di hadapan Maryam. Aneh, itu buah-buahan musim

panas, padahal saat ini musim dingin. Dari mana datangnya buah-buahan

itu? Sejak berselisih dengan para pelayan Baitul Maqdis tentang Maryam

dan ia memenangkan undian untuk mengasuhnya, gadis itu terus

mengurung diri di mihrabnya dan tak pernah meranjak keluar darinya.

bahkan sejak ibunya meninggalkan dia di rumah ibadah demi memenuhi

nazar dan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, seharipun ia tak pernah

menemuinya. Lalu, dari mana ia mendapatkan rezeki yang cukup banyak

itu? Bagaimana bisa gadis itu mengalami peristiwa yang begitu

menakjubkan?”4

Didorong oleh rasa penasaran, Zakariya meanyakan hal itu kepada

Maryam, “Wahai Maryam, dari, dari manakah engkau memperoleh

makanan ini?”

Maryam menjawab, “Makanan ini dari Allah. Saat pagi datang,

aku melihat rezeki itu sudah ada, dan ketika sore tiba aku pun melihat

rezeki itu telah tersedia, padahal aku tidak mengusahakannya, tidak pula

meminta kebaikan itu kepada Allah. Rezeki itu mendatangi ku sebagai

4 M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku induk kisah-kisah

dalam al-Qur‟an, 379-385.

Page 51: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

37

anugrah dan aku mendapatinya dengan mudah. Kenapa engkau bingung

dan aneh? Bukankah Allah member rezeki kepada orang-orang yang

dikehendaki-Nya tanpa batas?”5

Ucapan Maryam yang sarat kebajikan itu menebarkan kehangatan

dalam jiwa Zakariya.Ia seakan-akan mendapatkan pencerahan. Ia langsung

menuju tempat ibadahnya dan larut dalam munajatnya. Perempuan muda

yang mulia dan mengenal Allah itu telah membangkitkan kembali

kerinduan dalam dirinya untuk mendapat seorang putra. Memang tulang-

tulangnya sudah rapuh, kulitnya keriput, dan usianya sudah lanjut, hampir

tidak mungkin dalam usia setua itu akan dikaruniai seorang anak. Keadaan

istrinya pun tak jauh berbeda, bahkan ia mandul, tidak ada harapan untuk

punya keterunan. Namun, bukankah Allah yang member keistimewaan

kepada Maryam, melimpahkan nikmat, dan menganugrahinya rezeki yang

menakjubkan, buah-buahan yang datang setiap hari padahal bukan

musimnya kuasa untuk memberikan seorang anak kepada Zakariya,

meskipun istrinya mandul dan ia sendiri sudah tua renta. Zakariya berdoa

memohon kepada Allah, dan ia penuh harapan doanya akan di kabulkan.

Zakariya merentang kedua tangannya sambil memohon, dengan

suara lirih ia bermunajat, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku

hidup seorang diri dan Engkaulah pewaris paling baik.”

Dalam pandangan Allah, Zakariya terlalu mulia untuk ditolak

doanya dan di pupus harapannya. Dan terbuktilah, tidak lama kemudian

malaikat memanggilnya ketika ia shalat di mihrab, “Hai Zakariya,

seungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan

(memperoleh) seorang anak yang namanya adalah Yahya, yang

5 M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku induk kisah-kisah

dalam al-Qur‟an, 379-385.

Page 52: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

38

sebelumnya kami belum pernah menciptakan orang yang serupa

dengannya.”6

Zakariya terperanjat mendengar seruan itu. Selama ini ia nyaris

melupakan kuasa Allah dan berputus asa dari pengabulan doanya. Namun

seruan itu telah mengembalikan harapannya yang nyaris sirna dan

keinginannya yang sekian lama ia nantikan. Ia bertanya-tanya bagaimana

Allah akan menganugrahkan seorang putra kepadanya, sementara ia sudah

tua renta dan istrinya pun sudah tua lagi mandul? Pertanyaan serupa

seperti yang dulu di ajukan Ibrahm kepada Tuhannya, “Bagaimana Allah

bisa menghidupkn yang telah mati? Bagaimana Allah akan

membangkitkan manusia pada hari berbangkit?” Namun, dengan

pertanyaan tersebut, kedua nabi itu tidak menjadi kafir. Bahkan,

ketentraman dalam hati mereka semakin bertambah.

Malaikat menjawab, “Bukankah Allah yang dahulu

menciptakanmu saat kau belum menjadi apa-apa kuasa untuk

menganugrahimu seorang putra, meskipun kau di penghujung usia dan

memasuki masa akhir hidupmu?”

Zakariya meminta kepada Tuhannya untuk memberikan tanda-

tanda yang mendahului anugrah tersebut. Allah memberikan jawaban,

“Tanda-tandamu bahwa kau tidak mampu berbicara kepada manusia

sepatah kata pun selama tiga hari. Ketika kau ingin berbicara, kau hanya

bisa melakukannya dengan isyarat atau tanda.”7

Seperti yang telah kita saksikan, ketika nabi Zakariya menyeru

kaumnya untuk beribadah kepada Allah yang Maha Tunggal, merekapun

mendustakannya dan mengabaikan seruannya. Lalu, beliau memohon

6 M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku induk kisah-kisah

dalam al-Qur‟an, 379-385. 7 M. Ahmad Jadul Mawla dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku induk kisah-kisah

dalam al-Qur‟an, 379-385.

Page 53: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

39

kepada Tuhannya agar di beri anak laki-laki untuk mewarisi kenabiannya

dan meneruskan dakwahnya di tengah-tengah Bani Israil kelak di

kemudian hari. Namun itulah Bani Israil, mereka tidak hanya

mendustakan seruan Nabi Zakariya, tetapi berencana akan membunuh

Zakariya. Melihat kondisi tersebut, beliau pun pergi meninggalkan

kampungnya untuk menyelamatkan diri. Namun Bani Israil terus

mengejarnya, sehingga Allah Swt. menurunkan pertolongan-Nya. Allah

membukakan untuknya sebuah batang pohon, lalu Zakariya pun masuk di

dalamnya. Tapi, tak lama kemudian, setan memberitahu mereka tempat

persembunyian Zakariya. Maka, mereka pun menggergaji pohon tersebut

hingga Zakariya meninggal.8

8 Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan silsilah para Nabi, 190

Page 54: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

40

BAB IV

PESAN MORAL DALAM KISAH NABI ZAKARIYA A.S.

Setelah menjelaskan secara singkat mengenai biografi Nabi

Zakariya a.s pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan

menjelaskan ayat-ayat al-Qur‟an yang mengandung kisah Nabi Zakariya

a.s, dalam hal ini terdapat dalam surat Al-Imran ayat 37-39 dan surat

Maryam ayat 2-9. Penulis menggunakan beberapa kitab tafsir rujukan

untuk membantu menjelaskan isi kandungan tiap ayat guna memperoleh

hasil berupa pesan moral dalam kisah Nabi Zakariya a.s tersebut.

a. Persesuaian ayat

Setelah Allah SWT menjelaskan bahwa Maḥabbah kepada-Nya

menuntut untuk maḥabbah kepada Rasul-Nya, mengikuti dan taat kepada

beliau, bahwa taat kepada Allah SWT harus dibarengi dengan ketaatan

kepada Rasul-Nya. Maka selanjutnya untuk menyesuaikan dengan hal ini,

Allah SWT menyebutkan contoh orang-orang yang dicintai-Nya, yaitu

para rasul dan para keturunan mereka yang menjelaskan kepada manusia

tentang cara maḥabbah terhadap Allah SWT yaitu iman kepada Allah

SWT disertai dengan ketaatan kepada-Nya dan ketaatan kepada para

Rasul-Nya yang mulia.1

1 Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), cet. 1 (Jakarta: Gema Insani, 2013), 254.

Page 55: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

41

b. Tafsir dan penjelasan

Allah Swt. menjelaskan bahwa Dia menjadikan keluarga-keluarga

ini sebagai keluarga pilihan-Nya melebihi seluruh penduduk bumi. Allah

Swt. menjadikan mereka para orang pilihan di antara seluruh penduduk

alam dengan menjadikan di antara anggota mereka sebagai Nabi. Allah

Swt. memilih Adam sebagai bapak manusia, Dia menciptakannya dengan

tangan-Nya sendiri, lalu meniupkan ruh ke dalam tubuhnya, menyuruh

para malaikat memberikan sujud penghormatan kepadannya, memberikan

ilmu tentang nama-nama benda kepadanya, menempatkanya di dalam

syurga, kemudian Allah Swt. menurunkannya ke bumi karena ada hikmah

di balik diturunkannya Adam ke bumi ini, lalu Adam bertobat kepada-Nya

lalu Allah Swt. memilihnya. Allah Swt. berfirman,

ث اجتباه ربو ف تاب عليو وىدى

“kemudian Tuhannya memilih Dia, maka Dia menerima

tobatnya dan memberinya petunjuk”. (Ṭahā: 122)2

Dan para rasul dan nabi adalah dari keturunan Nabi Adam.

Kemudian setelah itu, Allah Swt. memilih dan memuliakan Nuh, bapak

manusia yang kedua setelah Adam. Allah Swt. menjadikan Nuh sebagai

rasul pertama yang diutus kepada penduduk bumi ketika mereka menjadi

orang-orang yang menyembah berhala. Lalu Allah Swt. membinasakan

mereka dengan mengirimkan banjir yang menenggelamkan mereka semua

dan menyelamatkan Nabi Nuh beserta kaum mukminin yang naik sebuah

kapal besar. Dari keturunan Nabi Nuh inilah banyak bermunculan para

nabi dan rasul. Nabi Nuh a.s. adalah rasul pertama yang diutus oleh Allah

2Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 56: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

42

SWT kepada penduduk bumi setelah Nabi Adam a.s. dengan membawa

syari‟at yang mengharamkan pernikahan sedarah, seperti antara saudara

sekandung, bibi dan kerabat dekat lainnya.

Allah Swt. juga memilih dan memuliakan keluarga dan keturunan

Nabi Ibrahim a.s., dan di antara mereka adalah pemimpin umat manusia

dan pemungkas para nabi secara mutlak, Nabi agung Muhammad s.a.w..

Di antara mereka juga adalah Nabi Isma‟il a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi

Ya‟qub a.s., dan anak cucunya. Allah Swt. juga memilih dan memuliakan

sebuah keluarga dari keturunan Nabi Ibrahim a.s., yaitu keluarga „Imran,

yaitu Nabi Isa a.s., ibunya, Maryam binti „Imran.3

Lalu malaikat berbicara kepadanya secara langsung. Menurut

mayoritas para ulama tafsir, malaikat yang berbicara kepadanya adalah

Jibril a.s.. Namun, argumen yang lebih kuat menurut Imam al-Qurṭubi

adalah bahwa yang berbicara kepada Zakariya a.s. adalah malaika-

malaikat banyak. Maksudnya panggilan atau perkataan tersebut berasal

dari para malaikat. Waktu itu, Zakariya a.s. sedang berdiri memanjatkan

doa kepada Allah Swt. dan menunaikan shalat di dalam mihrab tempat

ibadahnya, “Sesungguhya Allah Swt. menggembirakan kamu dengan

seorang anak yang diberi nama Yahya.” Di dalam sebuah ayat, Allah Swt.

berfirman, dalam surah Maryam ayat ketujuh dijelaskan Yahya adalah

nama Arab Yohanes, di dalam Injil Mathius, ia disebut dengan nama

Yohanes al-Ma‟madan, karena ia adalah orang yang bertugas membaptis

orang-orang pada masa itu. Yahya adalah orang pertama yang beriman

dan membenarkan Nabi Isa a.s. yang dikenal dengan sebutan

Kalimatullah. Nabi Isa a.s. dikenal dengan sebutan ini karena ia diciptakan

Allah Swt. dengan kalimat “Kun,” tidak dengan cara atau proses alamiyah,

3 Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 254

Page 57: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

43

yaitu melalui perantara ayah atau ibu. Yahya a.s. juga seorang pemuka

bagi kaumnya, orang yang dijaga dari dosa, orang yang menahan dirinya

dari syahwat dan seorang dan seorang nabi yang diberi wahyu. Ini

merupakan bentuk berita gembira kedua setelah berita gembira tentang

kelahirannya, bahkan berita gembira yang kedua ini jauh lebih tinggi

nilainya dibandingkan berita gembira yang pertama. Ia adalah sosok

seorang laki-laki shaleh yang berasal dari keturunan orang-orang shaleh

juga, yaitu para nabi yang mulia.4

Pada saat menerima berita bahagia tersebut, Nabi Zakariya a.s.

merasa takjub dan berkata, “Bagaimana saya bisa mendapatkan seorang

anak, padahal saya sudah lanjut usia dan istri saya mandul.” Lalu Allah

Swt. memberi jawaban melalui perantara malaikat, “Begitulah, Allah Swt.

berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” Yang dimaksud, seperti penciptaan

seorang anak yang tidak seperti biasanya yang dialami oleh dirinya

bersama istrinya itulah, Allah Swt. berbuat apa yang dikehendaki-Nya di

alam ini. Kapan Allah Swt. menghendaki sesuatu, maka Dia akan

mewujudkannya, baik melalui sebab atau perantara yang biasa berlaku

maupun tidak, dan di antaranya adalah menciptakan anak dari seorang ibu

yang mandul.

Lalu Nabi Zakariya a.s. meminta kepada Allah Swt. agar ia

diberikan sebuah pertanda yang menunjukan kalau istrinya sudah hamil,

karena dirinya ingin segera merasakan kebahagiaan tersebut atau dirinya

ingin mensyukuri nikmat tersebut. Lalu Allah Swt. menjadikan pertanda

tersebut dalam bentuk dirinya yang tidak dapat berbicara kepada orang-

orang kecuali hanya melakukannya melalui isyarat dengan tangan atau

kepala atau yang lainnya selama tiga hari berturut-turut Allah Swt. juga

4 Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 254

Page 58: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

44

menyuruhnya untuk memperbanyak dzikir, membaca takbir dan tasbih di

kala ia sedang melalui kondisi tersebut, terutama pada waktu pagi dan sore

hari.5

c. Fikih kehidupan atau hukum-hukum

Ayat ini mengandung penjelasan tentang disyari‟atkanya meminta

anak, karena hal ini sudah menjadi sunnah para rasul dan para ṣiddiiqiin

(orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul).

Allah Swt. Berfirman :

ن ق بلك وجعلنا لم أزواجا وذرنية ... ولقد أرسلنا رسل من

“Dan sesungguhnya kami telah mengutus beberapa Rasul

sebelum Engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka

istri-istri dan keturunan…”(Ar-Ra‟d: 38)6

والذين ي قولون رب نا ىب لنا من أزواجنا وذرنياتنا ق رة أعي واجعلنا للمتقي إماما

“Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami,

anugrahkanlah kepada kami pasangan istri-istri kami dan

keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah

kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (al-Furqaan:

74)7

Di antara tugas malaikat adalah menyampaikan berita gembira,

seperti menyampaikan berita gembira kepada Nabi Zakariya a.s. bahwa

dirinya akan dikaruniai seorang anak saleh bernama Yahya a.s. para nabi

dijaga dari dosa dan kemaksiatan baik yang besar maupun yang kecil, baik

sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi. Para nabi juga terkadang

5 Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 255. 6 Al-Qur‟an dan terjemahannya

7 Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 59: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

45

ada yang dijaga dari bentuk-bentuk syahwat yang bersifat mubah

(diperbolehkan), seperti yang terjadi pada diri Nabi Yahya a.s..Ia adalah

orang yang menjaga dirinya dari syahwat dan mungkin ini adalah

syari‟atnya. Adapun syari‟at kita, umat Islam adalah menikah. Nabi Yahya

a.s. adalah orang pertama yang beriman dan membenarkan Nabi Isa a.s..

Nabi Yahya lebih tua tiga tahun ada yang mengatakan enam bulan dari

Nabi Isa a.s..8

Keheranan Nabi Zakariya a.s. merupakan sebuah respon yang

didasarkan atas sebuah kebiasaan, karena melihat kenyataan dirinya yang

sudah lanjut usia dan istrinya yang mandul yang biasanya seperti yang

dialami dirinya dan istrinya ini menurut kebiasaan sudah tidak bisa

memiliki anak. Jadi, keherannya tersebut bukan dikarenakan hal itu di luar

kekuasaan Allah Swt. Lalu Nabi Zakariya a.s. memohon agar nikmat yang

akan diterimanya tersebut disempurnakan dengan memberinya sebuah

ayat atau tanda yang menunjukkan akan bertambahnya nikmat dan

karamah tersebut.

Ayat ini juga mengandung dalil bahwa isyarat dianggap memiliki

fungsi dan kedudukan yang sama dengan perkataan. Hal ini banyak

ditemukan di dalam hadis-hadis Rasulullah saw. seputar perkara seorang

wanita berkulit hitam ketika beliau berkata kepadanya, “Di manakah Allah

Swt.?” lalu wanita tersebut menggunakan kepalanya. Lalu beliau berkata,

“Bebaskanlah ia, karena ia adalah seorang wanita Mukminah.” Jadi, Islam

yang merupakan inti agama yang menjaga dan menghormati nyawa serta

harta yang menyatakan bolehnya menggunakan bentuk bahasa isyarat di

dalam menyatakan keislaman dan keimanan yang bisa membawa kepada

surga dan menyelamatkan dari api neraka. Di dalam hadits di atas,

8 Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 255.

Page 60: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

46

Rasulullah Saw. menyatakan keimanan wanita tersebut dengan

menggunakan bahasa lisan.

Ini adalah pendapat mayoritas ulama fiqih, Imam Malik berkata,

“Seseorang yang bisu jika ia memberi isyarat bahwa ia menceraikan

istrinya, maka talak tersebut sah dan jatuh.” Imam Syafi‟i berkata bahwa

jika ada seorang laki-laki yang menderita sakit yang mengakibatkan

lisannya tidak bisa berfungsi secara normal, sehingga dirinya tidak bisa

berbicara dengan jelas, maka ia dihukumi seperti orang bisu di dalam

masalah ruju‟ dan talak.” Imam Abu Hanifah berkata, “Hal itu boleh jika

memang isyarat yang diberikanya jelas dan maksudnya bisa diketahui,

tetapi jika masih diragukan, maka isyaratnya tidak diterima. Hal ini bukan

termasuk qias, tetapi al-Istiḥsân.9

Nabi Zakariya a.s. tidak bisa berbicara karena ada semacam

gangguan yang menimpa dirinya yang menyebabkan dirinya tidak bisa

bicara. Gangguan tersebut berupa ketidak mampuan berbicara pandahal

kondisinya normal dan sehat. Namun, hal ini tidak berlaku di dalam

aktivitas żikir kepada Allah Swt., karena Allah Swt. telah memerintahkan

kepada dirinya untuk selalu berżikir kepada Allah Swt. di dalam hati

meskipun lisannya mengalami gangguan. Muhammad bin Ka‟b al-Qurazhi

berkata, “Seandainya seseorang diberi keringanan untuk meninggalkan

żikir, maka Nabi Zakariya a.s. tentunya diberi keringanan ini. Namun, hal

ini tidak terjadi, karena Allah SWT berfirman:

واذكر قال آي تك أل تكلنم الناس ثلثة أيام إل رمزا قال ربن اجعل لن آية بكار ربك كثريا وسبنح بالعشين وال

9 Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 255.

Page 61: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

47

“Engkau tidak dapat berbicara dengan manusia selama tiga

hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu

banyak-banyak dan bertasbihlah (memuji-Nya) pada waktu petang

dan pagi hari‟.( Ali „Imran: 41)10

Tentunya keringanan tersebut juga diberikan kepada orang yang

sedang berada di tengah medan pertempuran. Namun, hal ini juga tidak

terjadi, karena Allah Swt. Berfiman:

يا أي ها الذين آمنوا إذا لقيتم فئة فاث بتوا واذكروا اللو كثريا لعلكم ت فلحون “Wahai orang-orang yang beriman!Apabila kamu bertemu

pasukan (Musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah

(nama) Allah banyak-banyak (berżikir dan berdoa) agar kamu

beruntung.”(al-`Anfal:45)11

Begitu juga halnya dengan shalat, tidak boleh ditinggalkan, karena

ayat, “wasabbiḥ.” (dan bertasbihlah) maksudnya adalah, dan kerjakanlah

shalat. Karena shalat disebut juga subhaḥ, karena di dalam shalat

terkandung makna pensucian Allah Swt. dari kejelekan atau hal-hal yang

tidak layak untuk-Nya.

Kisah Nabi Zakariya a.s disebut di dalam al-Qur‟an sebanyak

delapan kali, yaitu di dalam surah Ali „Imran, surah al-An‟aam, surah

Maryam dan di dalam surah al-`Anbiyaa‟. Diketahui bahwa Nabi Zakariya

a.s. adalah ayah Nabi Yahya a.s. yang memiliki peran atau andil di dalam

berkhidmah di al-Haikal. Ia adalah seorang Lewi dan ia adalah suami

Khâlah (bibi dari ibu) Maryam.

10

Al-Qur‟an dan terjemahannya 11

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 62: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

48

Ketika Nabi Zakariya a.s. menyaksikan ayat-ayat Allah Swt. yang

begitu luar biasa mengagumkan, pemuliaan-Nya terhadap Maryam dan

memberinya rezeki tanpa ia harus bekerja dan bersusah payah mencarinya,

maka ketika itu, Nabi Zakariya a.s. berdoa kepada Allah Swt. meminta

agar dirinya dikaruniai anak yang baik (saleh) dan diberkahi yang nantinya

akan menjadi pemimpin Bani Israil. Karena dirinya merasa khawatir akan

terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terhadap bani Israil yang

diakibatkan oleh para bawahannya yang tidak memiliki komitmen

memegang syariat dengan baik. Lalu istrinya pun mengandung janin yang

bernama Yahya a.s. dan ia digembirakan bahwa anaknya tersebut nantinya

akan menjadi seorang nabi. Allah Swt. memberitahukan kepadanya bahwa

ayat atau tanda kalau istrinya sudah hamil adalah ia tidak bisa bicara

dengan orang lain selama tiga hari, ia hanya bisa berbicara dengan mereka

dengan menggunakan bahasa isyarat. Nabi Zakariya a.s. dan putranya,

Nabi Yahya a.s. terbunuh secara bersamaan di dalam sebuah tragedi.12

Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dalam kitab Siirah-nya dari

hadits Ummu Salamah, juga Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan dari

Ibnu Mas‟ud mengenai kisah hijrah dari Makkah ke negeri Habasyah. Di

dalamnya disebutkan bahwa Ja‟far bin Abi Ṭalib r.d membaca permulaan

surat ini kepada an-Najasyi (raja negeri Habasyah) dan sahabat-

sahabatnya. Surat Maryam adalah surat Makkiyah, surat ke 19 yang terdiri

dari 98 ayat. Surat ini menjelaskan tentang kisah Nabi Zakariya dan

do‟anya agar dianugerahi seorang anak.13

12

Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 257-258. 13

Syaikh Syafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Shahih Tafsir Ibnu Katsir

(pengesahan hadits berdasarkan kitab-kitab Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani

RtAllah dan Ulama Ahli Hadist lainnya disertai pembahasan yang rinci dan Mudah

difahami), jilid 5, cet. 14 (Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, 2018), 610.

Page 63: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

49

A. Analisis ayat-ayat pesan moral

1. Memahami hukum alam

Hukum alam adalah hukum yang berlaku universal dan abadi yang

sebagainya disampaikan oleh Friedmann (1990 :47) sejarah tentang

hukum alam merupakan sejarah umat manusia dalam usahanya untuk

menemukan apa yang dinamakan keadilan yang mutlak (Absolute Justice).

Hukum alam sebagai substansi berisikan norma-norma yang diciptakan

dari asas-asas yang mutlak yang lazim dikenal sebagai peraturan hak-hak

asasi.14

Dalam pengertian hukum menurut L. J Van Apeldoorn tidak

mungkin memberikan suatu definisi tentang yang disebut hukum itu.

Definisi tentang hukum sulit untuk dibuat karena tidak mungkin untuk

mengadakan sesuai dengan kenyatannya. Manusia dalam kehidupan tidak

dapat melepaskan diri dari kaidah-kaidah hukum yang ada. Hukum

sebagai salah satu kaidah yang mengatur kehidupan antar pribadi, telah

menguasai kehidupan manusia sejak ia dilahirkan, bahkan waktu ia masih

dalam kandungan hingga sampai ke liang kubur memberikan arah dan

gambaran.15

Sebuah hukum alam yaitu melambangkan kebesaran Allah Swt. di

atas segala kejadian yang berlaku di muka bumi ini, ditunjukan kepada

semua mahluk ciptaan-Nya khususnya manusia. Setiap perubahan dan

perkembangan yang terjadi atas diri manusia dan alam perlu disesuaikan

dengan peraturan dan hukum Yang Maha Esa yang sudah ditentukan-Nya

sejak dari dulu. Allah Swt. menentukan peraturan dan hukum alam ini

14

Ni Komang Wisesa Subagia, “Perspektif Masyarakat Terhadap konsep Tri Hita

karana Sebagai Implementasi Hukum Alam”, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung, Bandar Lampung, (2016), 2. 15

Harsanto Nursadi, “sistem Hukum Indonesia”, IsIp4131/ Modul, 4.

Page 64: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

50

sempurna dan lengkap serta seimbang yakni tidak keterlaluan dan juga

tidak berlaku pertindihan antara peraturan dan hukum-Nya. Kedua-duanya

tersusun rapih dan sesuai untuk kehidupan manusia dari awal mula hingga

ke ujung akhirnya.16

Dalam hukum alam tidak ada sembarang cacat cela

walau sekecil zarah pun bersesuaian dengan kehidupan manusia, binatang,

tumbuhan dan benda. Manusia dimaklumkan mengenainya melalui ayat

kauniyah (mutashabihat) yang menerangkan tanda kebesaran dan

kekuasaan Allah Swt. tentang peraturan dan hukum alam ini. Oleh karena

itu manusia bertanggungjawab memelihara keamanan, kesejahterahan,

keselamatan, dan kemakmuran bumi karena tugas ini adalah syariat Allah

Swt. yang diamanahkan kepada umat manusia sebagai khalifah Allah Swt.

di muka bumi ini.

Umar khayam memandang alam sebagai sebuah buku yang

tertutup dan terbungkus, di mana ilmu pengetahuan manusia terlalu lemah

untuk dapat barang sebaris saja dari seluruh isi buku itu. Baginya alam ini

merupkan sebuah kegaiban yang tidak dimengerti, di mana manusia

terhenti di muka pintunya yang terkunci rapat, dan hanya mampu

mengetok-ngetoknya saja tanpa hasil yang berarti. Di situlah manusia

tidak dapat mengetahui dari mana dan mengapa dia datang, tidak tahu ke

mana dia pergi dan tidak akan ada musyawarah atas kepergiannya itu.17

Begitulah pandangan Umar Khayam terhadap hubungan antara

manusia dan alam, dan dari sanalah dia menentukan nilai-nilai hidup yang

mewarnai kesusastraannya. Kehidupan yang tidak diketahui asal dan

ujungnya ini membuat manusia tidak paham akan dirinya sendiri.

Pendeknya setiap pandangan tertentu terhadap hidup dan terhadap

16

Kamarul Azmi Jasmi, “Sains Islam Hukum Alam : Satu Pembahasan”,

Akademi Tamadun Islam, Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universitas Teknologi

Malaysia, 52. 17

Kamarul Azmi Jasmi, “Sains Islam Hukum Alam : Satu Pembahasan”, 52.

Page 65: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

51

hubungan antara manusia dan alam, pastilah dengan sendirinya

melahirkan nilai-nilai terentu yang membekas dalam kesusastraan dan

kesenian umumnya, baik itu disadari atau tidak.

Agama Islam menekankan dan merupakan realisme praktis,

bahkan dalam lapangan pikir dan cita-cita sekali pun. Sebab berpikir itu

merupakan penyadaran atau proses penyadaran akan realitas hubungan

kealaman dan kemanusiaan.18

Dalam surah maryam ayat 4

وىن العظم منن واشت عل الرأس شيبا ول أكن بدعائك ربن شقيا قال ربن إنن

Artinya: “Dia (Zakariya) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh

tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku

belum pernah kecewa dalam berdo‟a kepada-Mu, ya Tuhanku.”19

Yang tertera Karena tak kunjung memiliki keturunan, suatu ketika

Nabi Zakariya a.s. berdoa memohon keturunan. Hal ini disebutkan dalam

al-Qur‟an sebagaimana berikut:

“Disanalah Zakariya berdoa kepada Tuhanya seraya berkata, „Ya

Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang

baik.Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.‟ Kemudian malaikat

(Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di

mihrab (Katanya), „sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan

kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang

datang) dari Allah menjadi ikatan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan

seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang shaleh.‟ Zakariya berkata,

Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat

18

Sayyid Quthub, konsepsi sejarah dalam islam, cet. II, (Jakarta : Pedoman Ilmu

jaya, 1992), 5-8. 19

Al-Qur‟an dan terjemahannya

Page 66: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

52

tua dan istriku pun seorang yang mandul?‟Allah berfirman, „Demikianlah,

Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.„Zakariya berkata, „berilah aku

suatu tanda (bahwa istriku telah mengandung). „allah berfirman,

„Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama

tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-

banyaknya serta bertasbilah di waktu petang dan pagi hari.”

Dalam doanya itu, “ia berkata, „Ya Tuhanku, sesungguhnya

tulangku telah lemah dan kepalaku telah di tumbuhi uban‟.”(Qs.Maryam:

4) Yakni, rambutnya telah di tumbuhi uban. Beliau memohon kepada

Allah Swt. agar dikarunia anak untuk mewarisi kenabiannya setelahnya,

karena Bani Israil waktu itu benar sedang berada dalam kesesatan.20

2. Memahami Kekuasaan Mutlak Allah

Manusia diberikan kuasa oleh Allah Swt. untuk menyusun sistem

kehidupan mereka, yang paling utama yang terkait dengan urusan

keduniaan. Namun demikian, konsep kuasa manusia justru berbeda

dengan konsep kuasa Allah Swt. Kekuasan manusia hanya sesuai dan

selaras dengan kedudukan mereka sebagai mahluk Allah Swt. Terdapat

ungkapan bahasa Arab, di dalamnya ada berbagai-bagai istilah yang

memberi maksud kekuasaan Allah Swt. Perkataan yang biasa digunakan

dalam percakapan ilmu Tauhid ialah qudrah yang berarti kuasa. Ia adalah

salah satu dari sifat Allah Swt. yang berdiri pada zat-Nya Yang Maha

Agung, wajib diketahui dan dipercayai oleh setiap muslim.

Mempercayainya ialah dengan meyakini bahwa Allah Swt. itu berkuasa

mencitakan alam dan mengaturnya. Tidaklah ada sesuatu pun yang boleh

menghalangi kuasa Allah Swt., bahkan Dialah yang menentukan segala

sesuatu. Para ulama Tauhid menegaskan bahwa mustahil bagi Allah Swt.

20

Jihad Muhammad Hajjaj, Umur dan silsilah para Nabi, cet. 2 (Jakarta : Qisthi

Press,2008), 186.

Page 67: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

53

itu lemah. Sekiranya Dia lemah, tentu sekali tidak dapat menciptakan

makluk, karena yang lemah itu sebenarnya bukanlah Tuhan.21

Dalam surah Maryam ayat kedua:

ذكر رحت ربنك عبده زكريا

Artinya: “(yang dibacakan ini adalah) penjelasan tentang

rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakariya.”22

Ialah penjelasan tentang rahmat Tuhan yang dilimpahkan kepada

seorang hamba-Nya yang sudah tua yaitu Nabi Zakariya a.s. ketika beliau

berdo‟a supaya diberi seorang anak yang saleh.

Dalam surah Maryam ayat yang kedelapan:

امرأت عاقرا وقد ب لغت من الكب عتياقال ربن أن يكون ل غلم وكانت

Artinya: “Dia (Zakariya) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana

aku akan mempunyai seorang anak, padahal isriku seorang yang

mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang

sangat tua?” 23

Nabi Zakariya a.s. setelah diberitahu akan mempunyai seorang

putra bertanya kepada Allah Swt. Pertanyaan itu muncul tidak karena

keragu-raguan tentang kekuasaan Allah, akan tetapi untuk mendapat

penjelasan tentang caranya, karena beliau merasa sudah tidak mampu lagi,

dan istrinya mandul.24

mungkinkah beliau akan dijadikan seperti seorang

pemuda lagi dengan kekuatan yang cukup pada fisiknya, atau istrinya akan

21

Bharuddin Che Pa, “Kedudukan Kuasa Allah dan Kuasa Manusia: Menurut

perspektif Al-Qur‟an” jurnal usuluddin, Bil 19 (2004): 1-2. 22

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 23

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 24

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, (Yogyakarta

: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990), 33-34.

Page 68: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

54

dikembalikan seperi seorang gadis yang dapat melahirkan seorang anak,

ataukah beliau mengharuskan kawin lagi dengan seorang perempuan lain

yang tidak mandul ? Karena Zakariya a.s. sangat gembira dengan berita

akan mendapat seorang anak itu, dan beliau penuh dengan rasa keheranan

tentang cara-cara pelaksanaannya, maka beliau tidak dapat menahan diri

untuk menanyakan hal itu kepada Tuhannya. Maka dijawab dengan firman

Allah Swt. dalam surah Maryam ayat yang kesembilan:

وقد خلقتك من ق بل ول تك شيئا لك قال ربك ىو علي ىين قال كذ

Artinya: “(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu

berfirman, “hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku

ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum

berwujud.”25

Demikian itu, kamu akan dianugerahi seorang putra, meskipun

kamu sudah tuarenta dan istrimu mandul. Hal ini adalah mudah bagi

Tuhan. Kamu ini, dari mulai penciptaan Adam yang diciptakan dari yang

tiada sama sekali telah tercipta. Menciptakan anakmu dari suatu yang ada,

yaitu kamu dan istrimu adalah lebih mudah bagi-Ku, walaupun sebenarnya

hal itu bagi-Ku sama saja, tidak ada yang meringan atau tidak ada yang

memberatkan.26

Tafsir Surah Ali „Imran : 37-39 terdapat dalam Al-Qur‟an kisah

Nabi Zakariya dan Yahya a.s. terdapat pada surat Ali „Imran : 37-39,

berikut tafsiran dari ayat-ayat tersebut :

Ali‟Imran-37

25

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 26

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 33-34.

Page 69: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

55

لها زكريا لها رب ها بقبول حسن وأنبت ها ن باتا حسنا وكف ها كلما دخل علي ف ت قب ذا زكريا المحراب وجد عندىا رزقا قالت ىو من عند اللو قال يا مري أن لك ى

إن اللو ي رزق من يشاء بغري حساب

Artinya: “Maka Dia (Allah) menerimanya dengan

penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan

yang baik, dan menyerakan pemeliharaannya kepada Zakariya.

Setiap kali Zakariya masuk menemuinya di mihrab (kamar Khusus

ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, “wahai

Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam)

menjawab, “itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah member rezeki

kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.” (QS. Ali

„Imran ayat 37)27

Ayat yang lalu menginformasikan doa istri „Imran, karena itu ayat

ini menerangkan penerimaan Allah atas do‟a tersebut. Maka Tuhan

Pemelihara istri „Imran menerima do‟anya, dan bukan hanya dengan

penerimaan yang penuh keridhaan, sehingga apa yang diharapkannya

diridhai oleh Allah dan dikabulka secara meningkat, tahap demi tahap dan

dari waktu ke waktu, sebagaimana dipahami dari kata taqabbala tetapi

juga dengan hasanan yang maknanya mencakup segala sesuatu yang

menggembirakan dan disenangi dimulai dengan menumbuh-

kembangkannya mendidiknya dengan pendidikan yang baik. Di luar

kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat, Allah merekayasa sehingga

putrid „Imran, yakni Maryam a.s. menjadi pengasuh rumah ibadah sesuai

dengan harapan ibunya, dan karena „Imran, ayah sang anak telah

meninggal dunia maka Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya.

Zakariya ialah seorang Nabi Bani Irail yang garis keturunannya sampai

kepada Sulaiman putra Daud a.s. beliau menikah dengan saudara ibu

27

Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Page 70: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

56

Maryam. Ada juga riwayat yang menyatakan bahwa beliau menikah

dengan saudara Maryam. Beliau juga adalah pimpinan rumah-rumah suci

orang Yahudi.28

Pastinya diwaktu itu, ada suatu yang menakjubkan yang

dianugrahkan Allah kepada Maryam, dan Nampak disekitaran mereka,

sehingga para pengasuh dan pemimpin rumah suci saling

menginginkannya untuk mereka asuh, tetapi sekali lagi Allah merekayasa,

sehingga untuk menentukan siapa yang mendapat kehormatan itu para

pengasuh dan pemimpin rumah suci sepakat melakukan undian. Ini

disinggung oleh Allah dalam ayat 44 surah ini : artinya. Sekali lagi tentu

mereka tidak bertengkar dan tidak melakukan undian kalau tidak ada

sesuatu yang istimewa pada Maryam putri „Imran itu. 29

Dengan undian, pemenang bukan ditentukan oleh kepandaian, atau

kekuasaan dan wibawa tetapi untuk kasus ini ia diatur dan ditentukan oleh

Allah SWT. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan Maryam, diatur

langsung oleh Allah, melalui Nabi Zakariya a.s. Setiap Zakariya masuk

untuk mengunjunginya, yakni Maryam yang biasanya berzikir dan

mendekatkan diri kepada Allah di mihrab, yakni kamar atau tempat

khusus lagi tinggi yang digunakan sebagai tempat melawan hawa nafsu

dan setan sebagaimana di pahami dari akar kata mihrab yaitu ḥaraba,

yakni perang, dia mendapati rezeki yang agung disisinya. Zakariya heran

karena rezeki itu bukan suatu yang lumrah diperoleh pada masa atau

tempat seperti itu, karena itu dia bertanya: “Wahai Maryam, dari mana

engkau memperoleh rezeki ini?” Dia, yakni Maryam menjawab: “ Ia dari

sisi Allah, sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang

28

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (pesan, kesan dan keserasian al-Qur‟an),

cet. 1 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 82. 29

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (pesan, kesan dan keserasian al-Qur‟an),

82.

Page 71: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

57

dikehendaki-Nya tanpa hisab.” Jawaban ini menunjukan hubungan yang

sangat akrab antara Allah swt. Dan Maryam, dan bahwa ada rahasia

dibalik penganugrahan itu, yang tidak perlu di ketahui yang lain. Ini

dimengerti dari jawaban Maryam yang hanya menerangkan rezeki itu

berasal, yakni Allah dan tidak menjelaskan bagaimana beliau

menapatkannya. Memang pesan banyak orang arif tidak semua

pengalaman ruhani dapat disebarluaskan kepada orang lain, karena kata-

kata seringkali tidak mampu menampung pengalaman ruhani itu, sehingga

kalau terucapkan, boleh jadi pengucapannya yang keliru, atausalah paham

dalam pendengaranya.30

Dalam surah Ali„Imran ayat 38-39

عاء قال ربن ىب ل من لدنك ذرنية طينبة ىنالك دعا زكريا ربو يع الد إنك س

Artinya: “ Di sanalah Zakariya berdo‟a kepada Tuhannya

seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang

anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do‟a.

(QS. Ali „Imran ayat 38).31

قا بكلمة رك بيحي مصدن ن اللو ف نادتو الملئكة وىو قائم يصلني ف المحراب أن اللو ي بشن منن الي وسيندا وحصورا ونبيا من الص

Artinya: “kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya,

sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya):

“Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran

(seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (QS. Ali

„Imran ayat 39).32

30

M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah (pesan, kesan dan keserasian al-Qur‟an),

82. 31

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 32

Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Page 72: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

58

Kata hunalikal di sana yakni, di mihrab disana Maryam berdiam

dan ketika itulah saat dia mendengar jawaban tentang rezeki Maryam itu

berasal, keinginan Zakariya untuk mendapatkan anak keturunan timbul

lagi dari hatinya yang paling dalam. Semasa ini keinginanya tersebut telah

ia redupkan karena menyadari bahwasannya dia dan istrinya telah berusia

lanjut. Tetapi melihat apa yang terjadi pada Maryam, kemudian

mendengar dan menyadari perkataannya bahwa Allah memberi rezeki

kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa yang bersangkutan menduganya,

di sana dan ketika itulah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya

berkata: “Tuhanku..., Pemelihara dan Pembimbingku anugrahilah aku dari

sisi Engkau, yang aku tidak tahu bagaimana caranya sebagaimana yang

dipahami dari kata ludunka bukan „indka seorang anak yang berkualitas.

Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar, yakni Maha Pengabul doa.33

Dalam al-Qur‟an berkali-kali ditemukan ayat yang menguraikan

sifat Allah as-sami‟/Maha Mendengar. Pada umunya sifat tersebut

dirangkaikan dengan sifat-Nya yang lain seperti „Alim/ Maha

Mengetahui, atau Bashir/ Maha melihat, atau Qarib/Maha Dekat. Hanya

dua ayat yang mengemukakan sifat tersebut secara berdiri sendiri dan

dalam konteks doa. Keduanya dipanjatkan oleh dua orang nabi yang telah

berusia lanjut dan keduanya mengharapkan keturunan, yaitu Nabi Ibrahim

a.s. dalam QS. Ibrahim (14): 39, dan Nabi Zakariya a.s. dalam ayat yang

sedang ditafsirkan ini. Permohonan dengan menyebut sifat Tuhan Yang

Maha Pendengar itu, tanpa dirangkaikan dengan salah satu sifat-Nya yang

lain member isyarat bahwa doa tersebut mereka panjatkan tanpa dilihat

33

Syaikh Ahmad Syakir, Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, cet. 4 (Jakarta : Darus

sunnah Press, 2017), 868-869.

Page 73: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

59

dan di dengar orang lain, bahkan kata-kata yang terucapkan nyaris hanya

didengar oleh hati para pendoa itu bersama Allah Swt.34

Kemudian Allah Swt. menggambarkan tentang kepemimpinannya

dan keagungannya di tempat ibadahnya, firman-Nya, “Setiap kali

Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di

sisinya,” 37) Mujahid, Ikrimah, Sa‟idbin Jubair, dan selain mereka

berkata, artinya dia mendapatkan buah-buahan musim panas pada waktu

musim dingin dan buah-buahan musim dingin pada waktu musim panas di

sisinya. Padanya terdapat dalil tentang karamah (keramat) para wali. Di

dalam sunnah terdapat banyak sekali keterangan-keterangan yang setara

dengannya. Maka ketika Zakariya melihat makanan ini di sisinya ia

berkaa, “Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh

(makanan) ini?” (37) arinya dia berkata, “dari mana kamu dapatkan ini

semua?”Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah.”sesungguhnya

Allah member rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa

hisab.”(37).35

Tatkala Zakariya a.s. melihat bahwasannya Allah Swt.

memberikan rezeki kepada Maryam, berupa buah-buahan musim dingin

pada waktu musim panas dan buah-buahan musim panas pada waktu

musim dingin saat itulah ia sangat menginginkan seorang anak laki-laki,

sementara keadaannya sudah tua renta, tulang belulang sudah lemah dan

rambut kepala sudah beruban, sementara istrinya sudah tua dan mandul,

akan tetapi meskipun kondisi mereka berdua demikian, ia memohon

kepada Tuhannya, dan menyeru-Nya dengan seruan lembut, sembari

berkata, “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi engkau,”(38) maksudnya dari

sisi Engkau, “seorang anak yang baik.” (38)yaitu anak laki-laki yang

34

Syaikh Ahmad Syakir, Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, 868-869. 35

Syaikh Ahmad Syakir, Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, 868-869.

Page 74: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

60

shalih, “Sesungguhnya Engkau Maha mendengar Do‟a.”(38) Allah Swt.

berfirman, “Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia

tengah berdiri melakukan shalat di mihrab,” (39) artinya Malaikat

mengajaknya bicara secara lisan yang diperdengarkan kepadanya,

sementara dia sedang berdiri shalat di mihrab tempat ibadahnya, dan

tempat menyepinya, tempat ia bermunajat, serta shalat. Kemudian Allah

SWT mengabarkan dari kabar gembira yang telah disampaikan oleh

malaikat, “Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu” (39) arinya

menggembirakan dengan seorang anak laki-laki yang di dapat untukmu

dari tulang rusukmu namanya adalah Yahya.36

3. Memahami kebenaran keturunan

Manusia dalam pandangan Islam adalah Khalifah Allah di muka

bumi. Sebagai kuasa tuhan, dia memiliki karakteristik yang multidimensi,

yakni:

Pertama, diberi hak untuk mengatur alam ini sesuai

kapasitasnya.Dalam mengemban tugas ini, manusia dibekali wahyu dan

kemampuan mempersepsi.Kedua, dia mendapati posisi terhormat di antara

mahluk Allah yang lain. Anugerah ini diperoleh lewat kedudukan, kualitas

yang diberikan Allah kepadanya. Ketiga, dia memiliki peran khusus yang

harus dimainkan di planet ini, yaitu mengembangkan dunia sesuai dasar

dan hukum-hukum yang di tetapkan oleh Allah.37

Anak adalah asset hidup yang paling berharga dan sekaligus

sebagai amanah Allah yang dititipkan kepada orang tuanya. Ia juga bisa

dipahami sebagai cobaan atau ujian dalam hidup ini. Sejak kelahiran anak

dalam sebuah rumah tangga, maka akan timbul suatu harapan baru sebagai

36

Syaikh Ahmad Syakir, Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, 871. 37

Reza Pahlevy, M. Siregar, dan Ferry M. Siregar, “Memahami Makna Fitrah

Manusia dan Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam”, Vol. 10, No. 1, (September

2013): 70.

Page 75: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

61

generasi penerus yang akan melanjutkan kehidupan ini. Sebagai orang tua

yang mendapat amanah, mereka dituntut untuk menjaga amanah itu

dengan baik lewat kasih sayang yang tulus, pendidikan dan

kesejahteraannya.38

Dalam surah Maryam ayat yang kelima:

وإنن خفت الموال من ورائي وكانت امرأت عاقرا ف هب ل من لدنك وليا

Artinya: “dan sesungguhnya aku khawatir terhadap orang-

orang yang akan mengendalikan dan meneruskan memimpin

umatku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka

anugerahilah aku dari sisi Engkau seorang putra.” (QS. Maryam

ayat 5).39

Penjelasanya yaitu, dan sesungguhnya aku khawatir terhadap

orang-orang yang akan mengendalikan dan meneruskan memimpin

umatku, karena tidak ada seorangpun yang dapat dipercaya diantara

mereka itu dan oleh sebab itu mohonlah aku dianugerahilah seorang anak.

Walaupun istriku mandul dan aku sendiripun sudah sangat tua, tetapi hal

ini tidak menyebabkan aku putus asa, karena percaya atas kebijaksanaan

dan kekuasaan Allah Yang Maha Agung.40

4. Ketekunan beribadah

Ketekunan beribadah yakni adanya keterkaitan antara segi

rohaniyah dan segi jasmaniah. Bagian rohaniah adalah adanya semangat

yang membesarkan keinginan dalam beribadah. Pada segi jasmaniyah, erat

kaitannya dengan pengembangan dari segi spriritual. Seperti halnya

ungkapan Arifin dan Said: “pada masa lalu umat manusia lebih berpusat

pada pembangunan material. Akibatnya kebanyakan umat diantara kita

38

Reza Pahlevy, M. Siregar, dan Ferry M. Siregar, “Memahami Makna Fitrah

Manusia dan Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam”, 67. 39

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 40

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 33-34.

Page 76: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

62

menjadi manusia yang materialistis. Stetemen ini menunjukkan dari segi

jasmaniyah adalah berpotensi kepada hal yang tidak baik, namun kunci

utamanya adalah semangat beribadah sehingga mampu bertahan.

Kekhususan dan giat beribadah juga dapat dilihat dari berbagai macam

faktor antara lain termasuk usia.41

Tatkala Tafsir dan penjelasan tentang Nabi Zakariya a.s. yang

menyaksikan keadaan Maryam, pencurahan seluruh waktu dan tenaganya

untuk beribadah serta di karunia yang diberikan Allah Swt. kepadanya

berupa rezeki yang berlimpah, maka ia berdoa kepada Allah Swt. agar ia

dikaruniai anak yang shaleh seperti Maryam dari keturunan nabi Ya‟qub

a.s. seraya berkata, “Ya Tuhanku, Engkau Maha Mendengar setiap

ucapan, memperkenankan setiap doa yang baik.” Karena melihat

keturunan yang shaleh dan unggul membuat jiwa seseorang sangat

mengharapkan seandainya dirinya memiliki keturunan seperti mereka.42

Dalam surah Maryam ayat yang ketiga :

إذ نادى ربو نداء خفيا

Artinya: “yaitu tatkala ia berdo‟a kepada Tuhanya dengan

suara yang lembut.”43

Adalah penerangan tentang beliau berdo‟a dengan suara lembut

lagi menyendiri dalam mihrabnya, supaya diberi keturunan yang akan

melanjutkan tugas seorang Rasul. Do‟anya itu sengaja diucapkan dengan

41

Armyn Hasibun, “Motivasi suluk 5 hari dan ketekunan beribadah pengamal

tarekat Naqsyabandiyah Syekh H. MHD. Ihsan Harahap (Studi Analisis pada Murid Usia

Minus 40 Tahun)”, Leturer of Da‟wa and communication sciences Faculty at IAIN

Padangsidimpuan, 123. 42

Wahbah az-Zuhailī, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-Manhaj.

Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), 254. 43

Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Page 77: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

63

suara yang lembut dan dalam keadaan sunyi, supaya terasa lebih tulus dan

terkabul. Kemudian diperinci bagaimana suara do‟annya itu.

Dalam surah Maryam ayat yang ketujuh,

رك بغلم اسو يي ل نعل لو من ق بل يا يا زكريا إنا ن بشن س

Artinya: “Hai Zakariya, sesungguhnya Kami member kabar

gembira kepadamu akan (peroleh) seorang anak yang namanya

Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang

yang serupa dengan dia.”44

Allah Swt. memberitahukan tentang dikabulkannya do;a Nabi

Zakariya a.s. dan pemberian namanya langsung dari Allah sendiri. Hai

Zakariya, sesungghnya Kami member kabar gembira kepadamu, bahwa

permohonanmu untuk dianugrahi seorang putra sudah terkabul, dan telah

disiapkan pula supaya anakmu itu jika sudah lahir harus diberi nama

Yahya dan nama itu belum pernah diberikan kepada seorangpun sebelum

dia. Dalam Injil Matius beliau menyebutnya dengan nama Johannes

Pembaptis karena sering memandikan orang dalam sungai Yordan.45

5. Meneladani sejarah

Istilah sejarah, dikenal dalam bahasa Arab yaitu dengan kata

tarikh, dari asal kata arrakha (a-r-kh), yang berarti menulis atau mencatat

dan catatan tentang waktu dan peristiwa. Malah ada pendapat bahwa

istilah tersebut tidak serta merta hanya berasal kata ini. Bahwa istilah

sejarah itu berasal dari istilah bahasa Arab syajarah, yang berarti pohon

atau silsilah.46

44

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 45

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 33-34. 46

Misri A. Muchsin, Filsafat sejarah dalam Islam, cet. I, (Jogjakarta : AR-RUZZ

PRESS, 2002), 17.

Page 78: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

64

Bagi orang yang membaca sejarah dengan pandangan objektif dan

proposional, bebas dari warisan yang kadang malah mengotori sejarah dan

membutakan akal dan pemikiran asing yang menyerang pemikiran

cendikiawan muslim melalui para propagandis dan orentalis pasti akan

mendapatkan bahwa sejarah Islam yang tentunya seperti sejarah umat

manusia lainnya tidak luput dari kesalahan memiliki perbedaan dengan

sejarah peradaban umat manusia lainnya. Hal itu bisa dilihat dari jejak dan

kegemilangan yang tidak didapatkan dalam sejarah peradaban umat

manusia lainnya. Termasuk hak bahkan kewajiban kita untuk

menyebarkan jejak peninggalan dan kegemilangan tersebut, agar setiap

orang yang membaca sejarah bisa melihat dengan jelas tentang kebenaran

tersebut. Maka metode yang benar ketika kita melihat segala sesuatu, tidak

melebihkan dan tidak mengurangi.47

Sejarah bukanlah pristiwa-pristiwa, melainkan tafsiran pristiwa-

pristiwa itu, dan pengertian mengenai hubungan-hubungan nyata dan tidak

nyata, yang menjalin seluruh bagian serta memberinya dimensi dalam

waktu dan tempat. Untuk dapat memahami, menafsirkan dan mengaitkan

pristiwa-pristiwa yang telah lalu dengan pristiwa-pristiwa berikutnya

diperlukan pengertian yang memadai tentang semua kelengkapan manusia

dan semua sendi kehidupannya. Kelengkapan dimaksud meliputi

kejiwaan, pemikiran dan pisik, sementara sendi-sendi kehidupannya

meliputi unsur non materi dan unsur materi. Disamping itu orang yang

bersangkutan harus menanggapi dengan sungguh-sungguh peristiwa-

peristiwa itu, yaitu menanggapinya dengan jiwa, pikiran dan alat-alat indra

serta menaruh perhatian yang cukup besar terhadapnya.48

47

Yusuf al-Qaraḍawi, Distorsi Sejarah Islam, cet. I (Jakarta : Pustaka Al-Kautsar,

2005), 129-130. 48

Sayyid Quṭub, konsepsi sejarah dalam islam, cet. II, 17.

Page 79: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

65

Dalam surah Maryam ayat yang ke enam:

واجعلو ربن رضيا يرثن ويرث من آل ي عقوب

“Artinya: yang akan mewarisi aku an mewarisi sebagian keluarga Ya’qub; dan jaikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridai”49 menjelaskan tentang, Ya Tuhan, berikanlah kepadaku keturunan

yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga ya‟kub dan

jadikanlah ia seorang yang patut lagi ta‟at dan diridhoi oleh-Mu, karena

mempunyai akhlak dan budi yang luhur lagi mulia, dapat dijadikan suri

tauladan oleh sekalian pengikutnya.50

49

Al-Qur‟an dan terjemahannya. 50

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya, 33-34.

Page 80: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

66

BAB V

Penutup

A. Kesimpulan

Kisah-kisah dalam al-Qur‟an mempunyai keistimewaan dalam hal

cita-citanya yang luhur, tujuannya yang mulia dan maksudnya yang

agung. Kisah para Nabi adalah salah satu tema dari kisah yang ada di

dalam al-Qur‟an. Dalam kisah-kisah berikut banyak mengandung

pelajaran yang dapat dijadikan sebagai contoh bagi Umat di seluruh dunia.

Kisah Nabi Zakariya a.s di dalam al-Qur‟an mengisahkan berbagai

perjalanan hidup serta dakwah beliau.

Kisah Nabi Zakaria a.s. mengajarkan bahwa sebuah do‟a tidak

langsung dikabulkan oleh Allah, walaupun orang yang berdo‟a merupakan

orang yang beriman dan melakukan amal shaleh. Pesan moral yang terapat

dari kisah Nabi Zakariya a.s.: mehami hukum alam, memahami kekuasaan

mutlak Allah, memahami ketetapan keturunan, ketekunan dalam beribaah,

dan dapat menelaani sejarah.

Yakinlah kepada Allah serta bersungguh-sungguh dalam berdo‟a

kepada-Nya, karena pada hakikatnya Allah Maha Mendengar, dan Allah

akan mengabulkan segala doa dan permintaan yang di lakukan dengan

sungguh-sungguh dan penuh keyakinan.

Saran-saran

Penulis menyadari dengan penelitian yang sedikit ini masih jauh

dari kata cukup. Bahwa dalam kisah Nabi Zakatriya a.s.terdapat nasehat-

nasihat, kesimpulan, serta maksud yang belum terungkap dan bisa dengan

Page 81: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

67

menggunakan tafsir lain atau dengan surah lainnya. Dengan ini penulis

terhadap para pengkaji al-Qur‟an dapat melanjutkan penelitian ini.

Penulis berasumsi bahwa dalam kisah Nabi Zakariya a.s.masih

terpendam pesan-pesan, kadungan, dan maksud yang belum terungkap

atau menggunakan penafsir lain dengan cara komparasi atau dengan

berdasarkan teologi mufasirnya itu sendiri.

Page 82: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur‟an dan terjemahannya.

Baihaqi, Yusuf, Dimensi Ekonomi dalam kisah al-Qur‟an, dosen Fakultas

Syariah dan hukum UIN Raden Intan Lampung Jl. Endro Suratmin

Sukarame Bandar Lampung.

Bajawi, Ali Muhammad al-, Untaian kisah dalam al-Qur‟an, ce.t 1 Jakarta

:Darul Haq, 2007.

Che Pa, Bharuddin,“Kedudukan Kuasa Allah dan Kuasa Manusia:

Menurut perspektif Al-Qur‟an” jurnal usuluddin, Bil 19 (2004).

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya,

Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1990.

Departemen RI, Al-Qur‟an dan Terjemahannya Special For Woman, Juz

18, Bogor : PT Sygma Examedia Arkanleema, 2007.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai Pustaka, 1988.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur‟an dan Tafsirnya.

El-Fikri, Syahruddin, Situs-situs dalam al-Qur‟an (dari Peperangan Daud

melawan Jalut hingga Gua Ashabul Kahfi), cet. 1, Jakarta: penerbit

republika,2010.

Hasibun, Armyn, “Motivasi suluk 5 hari dan ketekunan beribadah

Pengamal tarekat Naqsyabandiyah Syekh H. MHD. Ihsan Harahap

(Studi Analisis pada Murid Usia Minus 40 Tahun)”, Leturer of

Da‟wa and communication sciences Faculty at IAIN Padang

sidimpuan.

Page 83: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

69

Haif, Abu, “al-Quran Sebagai Nasehat Sejarah”, Jurnal Rihlah vol.V no.

2/ (2016).

Hajjaj, Jihad Muhammad, Umur dan silsilah para Nabi, cet. 2, Jakarta:

Qisthi Press, 2008.

Hidayati, Nia, Pesan Moral Dalam Kisah Nabi Hud (Studi

Penafsiran al-Sya‟rawiatas Q.S. al- A‟Raf: 65-72), Program studi

Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2019.

`Ibrahim, Amini, Mengapa Nabi diutus, cet . 1, Jakarta : Al-Huda, 2006.

Jasmi, Kamarul `Azmi, “Sains Islam Hukum Alam : Satu Pembahasan”,

Akademi Tamadun Islam, Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan,

Universitas Teknologi Malaysia.

Kadir, Budiman, Karekteristik keluarga Imran (Ali „Imran) (suatu Kajian

tafsir tematik), Fakultas Ushuluddin, Filsafat dan Politik, UIN

Alauddin Makassar 2015.

Kementrian Agama RI Badan Litbang dan Diklat (Lajnah pentashih

Mushaf al-Qur‟an), Kisah Para Nabi Pra-Ibrahim (Dalam

Perspektif al-Qur‟an dan Sains), cet 1, Jakarta: Lajnah Pentashihan

Mushaf Al-Qur‟an, 2012.

Kharismawanto, “Buya, Kisah-kisah Isra‟iliyyat dalam penafsiran surat al-

Qasas (studi Komparatif antara tafsir al-Ibriz dengan Tafsir al-

Khazin)”, pascasarjana, program studi ilmu al-Qur‟an dan Tafsir,

institute agama Islam, negeri Surakarta, tahun 2017.

Khotib, Muhammad, “Penafsiran Kisah-Kisah al-Qur‟an : Telaah terhadap

pemikiran Muhammad Ahmad Khalafullah dalam al fann al-

Qasasiy fi al-Qur‟an al-Karim”, (Fakultas Ushuluddin dan

Filsafat, Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2009).

Page 84: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

70

Laeli, Nur,“Pesan Moral Kisah Nabi Yunus Menurut Mufasir Modern

Indonesia”, (Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014).

Mawla M. Ahmad Jadul, dan M. Abu al-Fadhl Ibrahim, Buku induk

kisah-kisah dalam al-Qur‟an, cet. 1, Jakarta : Zaman 2009.

Mubarakfuri, Syaikh Syafiyyurrahman Al-, Ṣahih Tafsir Ibnu Katsir

(pengesahan hadits berdasarkan kitab-kitab Syaikh Muhammad

Nashiruddin al-Albani Rt Allah dan Ulama Ahli Hadist lainnya

disertai pembahasan yang rinci dan Mudah difahami), jilid 5, cet.

14, Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, 2018.

Muchsin, Misri A., Filsafat sejarah dalam Islam, cet I, Jogjakarta : AR-

RUZZ PRESS, 2002.

Munawwir, Ahmad Warson, AL MUNAWWIR (Kamus Arab –Inonesia)

cet. XIV Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Nursadi, Harsanto,“Sistem Hukum Indonesia”, IsIp4131/ Modul.

Pahlevy, Reza, M. Siregar, dan Ferry M. Siregar, “Memahami Makna

Fitrah Manusia dan Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam”,

Vol. 10, No. 1, September 2013.

Qaraḍawi, Yusuf Al- , Distorsi Sejarah Islam. Jakarta : Pustaka Al-

Kautsar, 2005.

Qaṭṭan, Manna‟ Khalil al-, Studi ilmu-ilmu Qur‟an, terj. Mudzakir. Cet 15

Bogor: Litera Antar Nusa, 2012.

Quthub, Sayyid, konsep sisejarah dalam islam, cet. II, Jakarta : Pedoman

Ilmu jaya, 1992.

Rousyan, Muhammad Baqiri Saidi, Menguattakbir Mukjizat, cet. 1,

Jakarta: Sandra Press, 2012.

Page 85: I tl{It IIL. Irepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · PERSf, T UJUAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul "Pesan Moral dari Kisah Nabi Zakariya a,s di dalam Al-Qur'an"

71

Ṣabuni, Muhammad Ali Ash-, Membela Nabi. Jakarta: Gema Insani Press,

1992.

Sofiyullah, Mohammmad,“Pesan Moral dalam Kisah Nabi `Ayyub

AS :Telaah Terhadap Kitab al-Lama‟at Karya Said Nursi”,

(Jurusan Tafsir Hadis, Fakultas Ushuluddin, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015).

Syarifah, Umaiyatus, ”Manhaj tafsir Dalam Memahami ayat-ayat Kisah

dalam al-Qur‟an”, Fakultas Saintek, UIN Maulana Malik `Ibrahim

Malang. Jalan Gayana No 50 Malang.

Shihab, M. Quraish, Tafsir al-Misbah (pesan, kesandan Keserasian al-

Qur‟an), cet. 1, Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Syakir, Syaikh Ahmad, Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, cet 4 Jakarta

:Darussunnah Press, 2017.

Wisesa Subagia, Ni Komang,“Perspektif Masyarakat Terhadap konsep Tri

Hitakarana Sebagai Implementasi Hukum Alam”, Fakultas

keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, Bandar

Lampung, (2016).

Zuhailī, Wahbah Az-, Tafsir al-Munīr fī „Aqīdah wa al-Syarī‟ah wa al-

Manhaj. Al-Baqarah, al-„Imran, an-Nisaa‟), cet. 1, Jakarta: Gema

Insani, 2013.