UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal...

23
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November 19 InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2177 UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN UKURAN CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015 2018 Disusun Oleh : YOHANES AUGUST GOENAWAN, M.Ak., BKP. NIDN : 0401087905 STIE PUTRA PERDANA INDONESIA [email protected] ABSTRAK The purpose of this study is to see the effect of debt to equity ratio and corporate governance perception index on profitability value. This research was conducted for banks that are included in the list of corporate governance perception index on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2018. The sampling technique uses purposive sampling. This study uses IBM SPSS Software V.20.0 Statistick. with regression and show that simultaneously there is a significant influence between Debt to Equity Ratio (DER), Corporate Governance Perception Index (CGPI) of the profitability value of 50.1%, while 42.2% is influenced by other factors not examined in this study. While based on the results of partial testing shows that there is a negative and significant correlation between the Debt To Equity Ratio (DER) and the profitability value of the Banks, while the Corporate Governance Perception Index (CGPI) is not Keywords: Return On Asset, Debt to Equity Ratio and Corporate Governance Perception Index

Transcript of UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal...

Page 1: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2177

UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN UKURAN

CORPORATE GOVERNANCE PERCEPTION INDEX (CGPI) TERHADAP

PROFITABILITAS (ROA) PADA BANK DI BURSA EFEK INDONESIA

TAHUN 2015 – 2018

Disusun Oleh :

YOHANES AUGUST GOENAWAN, M.Ak., BKP.

NIDN : 0401087905

STIE PUTRA PERDANA INDONESIA

[email protected]

ABSTRAK

The purpose of this study is to see the effect of debt to equity ratio and corporate

governance perception index on profitability value. This research was conducted for

banks that are included in the list of corporate governance perception index on the

Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2018. The sampling technique uses

purposive sampling. This study uses IBM SPSS Software V.20.0 Statistick. with

regression and show that simultaneously there is a significant influence between Debt

to Equity Ratio (DER), Corporate Governance Perception Index (CGPI) of the

profitability value of 50.1%, while 42.2% is influenced by other factors not examined in

this study. While based on the results of partial testing shows that there is a negative

and significant correlation between the Debt To Equity Ratio (DER) and the

profitability value of the Banks, while the Corporate Governance Perception Index

(CGPI) is not

Keywords: Return On Asset, Debt to Equity Ratio and Corporate Governance

Perception Index

Page 2: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2178

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam

perekonomian di suatu Negara dalam upayanya untuk memberikan jasa pelayanan

keuangan kepada masyarakat. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

utamanya menerima simpanan, baik itu berupa simpanan giro, tabungan dan deposito,

dan menyalurkan dana dalam bentuk kredit (pinjaman) kepada masyarakat yang

membutuhkannya, atau biasa disebut sebagai perantara keuangan (financial

intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak

yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi

memperlancar aliran lalu lintas pembayaran (Kasmir 2013: 24).

Bank sebagai penyalur dana dalam bentuk kredit (pinjaman) kepada masyarakat

yang membutuhkannya, atau biasa disebut sebagai perantara keuangan (financial

intermediary), saat ini sedang mengalami tantangan perubahan yang luar biasa di masa

kemajuan teknologi informasi. Tantangan perubahan yang timbul ini dapat dilihat dari

banyaknya perusahaan pendanaan yang mucul dengan sebutan fintech. Perkembangan

teknologi informasi yang cepat dan di dukung internet membuat masyarakat beralih

dari sistem konvensional ke arah berbasis teknologi dan internet yang sangat

memudahkan. Perubahan fenomena ini yang saat ini menjadi perhatian dan tantangan

bagi perbankan untuk merubah pola bisnisnya dari yang konvensional menjadi

berteknologi informasi agar dapat bersaing dan meningkatkan profitabilitas yang sudah

diperoleh saat ini sehingga tidak tergerus oleh perusahaan-perusahaan fintech yang

bermunculan.

Pertumbuhan jasa lembaga keuangan di Indonesia khususnya fintech

dipengaruhi oleh akses mayarakat terhadap lembaga keuangan yang sangat mudah di

era teknologi informasi saat ini. Hal ini dapat dilihat dari jumlah fintech yang ada saat

ini. Berdasarkan data di Otoritas Jasa Keuangan melalui satgas waspada investasi telah

ditemukan 123 fintech lending atau lembaga pinjaman online illegal (kompas.com: 7

September 2019). Berikut ini beberapa nama fintech illegal yang dirilis satgas waspada

Page 3: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2179

investasi antara lain : Akupro, Ayo Credo, Bunga Dompet, Dana Cash, Dana Luhur,

Doku OK, Gestun Indonesia, Grab Cash Dompet Durian dan masih banyak lagi.

Laporan keuangan seringkali digunakan sebagai acuan untuk menggambarkan nilai

perusahaan. Profitabilitas menggambarkan apakah suatu entitas usaha memiliki peluang

atau prospek yang baik dimasa yang mendatang. Semakin tinggi profitabilitas badan

usaha, maka kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya

akan semakin terjamin (Hermungningsih,2013). Efektivitas manajemen dalam

menghasilkan laba dapat diukur dengan rasio profitabilitas salah satunya adalah Return

On Asset (ROA).

Penelitian ini di dasari besarnya jumlah jasa keuangan fintech yang bertumbuh di

era teknologi informasi saat ini dibandingkan jumlah bank yang ada secara keseluruhan

saat ini membuat peneliti tertarik untuk menganalisa dari sudut pandang debt to equity

ratio dan corporate governance perception index terhadap profitabilitas bank, dimana

ukuran profitabilitas bank yang dipakai adalah return on asset (ROA). Sehingga

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Ukuran Rasio

Leverage (Debt To Equity Ratio) dan Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015 -

2018”.

B. KAJIAN TEORI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio leverage dan corporate

governance perception index terhadap profitabilitas perusahaan (ROA). Pada penelitian

ini informasi yang dimaksudkan adalah debt to equity ratio (rasio leverage) dan

corporate governance perception index apakah memiliki pengaruh terhadap return on

asset (rasio profitabilitas), khususnya profitabilitas pada bank yang sudah go public

dan berpartisipasi dalam CGPI dengan melihat pengaruhnya secara bersama ataupun

secara parsial.

1. Teori Sinyal (Signaling Theory)

Teori dasar dalam penelitian ini yaitu menggunakan signaling theory. Teori sinyal

pertama kali diperkenalkan oleh Spence yang melakukan penelitian dengan judul Job

Page 4: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2180

Market Signalling pada tahun 1973. Spence (1973) menyatakan bahwa informasi

asimetris terjadi pada pasar ketenagakerjaan. Oleh karena itu, Spence membuat suatu

kriteria sinyal guna untuk menambah kekuatan pada pengambilan keputusan. Informasi

merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena menyajikan

keterangan, catatan atau gambaran baik keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan

masa yang akan datang mengenai prospek bisnis perusahaan dan bagaimana pasaran

efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan

oleh investor sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Signaling

Theory merupakan teori yang menyatakan adanya dorongan yang dimiliki oleh para

manajer perusahaan yang memiliki informasi yang baik mengenai perusahaan, sehingga

para manajer akan terdorong untuk dapat menyampaikan informasi mengenai

perusahaan tersebut kepada para calon investor, yang bertujuan agar perusahaan dapat

meningkatkan nilai perusahaan tersebut melalui sinyal dalam pelaporan pada laporan

tahunan perusahaan (Leland dan Pyle, 1977) dalam (Scott, 2012:475).

2. Pecking Order Theory

Teori pecking order mengasumsikan bahwa perusahaan bertujuan untuk

memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham. Dalam corporate finance, teori

pecking order mendalilkan bahwa biaya pembiayaan meningkat dengan informasi

asimetris. Pembiayaan berasal dari tiga sumber yaitu dana internal, hutang dan ekuitas

baru. Perusahaan memprioritaskan sumber pembiayaan mereka, pertama memilih

pembiayaan internal, kemudian hutang dan terakhir meningkatkan ekuitas sebagai

upaya terakhir. Teori pecking order dipopulerkan oleh Myers dan Majluf (1984)

dimana mereka berpendapat bahwa ekuitas adalah cara yang kurang disukai untuk

meningkatkan modal karena ketika para manajer (yang diasumsikan lebih tahu tentang

kondisi sebenarnya dari firma daripada investor), hal ini menjadi masalah.

3. Good Corporate Perception Index

Menurut Reny Dyah Retno dan Denies Priantinah (2012) dalam penerapan Good

Corporate Governance diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan

Page 5: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2181

oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) berupa Corporate

Governance Perception Index (CGPI) yang diterbitkan di majalah SWA.

Menurut The Indonesian Institute Perception Index (IICG) dalam Gabriela Cynthia

Windah (2013) yang menyatakan bahwa: Corporate Governance Perception Index

(CGPI) adalah program riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate

Governance (GCG) pada perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui perancangan

riset yang mendorong perusahaan meningkatkan kualitas penerapan konsep Good

Corporate Governance melalui perbaikan yang berkesinambungan (continous

improvement) dengan melaksanakan evaluasi dan studi banding (brenchmarking).

Penelitian yang dilakukan oleh IICG untuk menilai CGPI (Corporate Governance

Perception Index) yaitu setelah melakukan penilaian yang dilakukan dengan cara

memberikan penilaian yang dilakukan kepada perusahaan peserta, besaran nilai skor ini

dibuat berdasakan acuan yang telah dibuat IICG. Skor ini diambil hasilnya berdasarkan

hasil kuesioner penelitian yang diberikan ke perusahaan peserta yang dipublikasikan

dalam majalah SWA. Adapun bobot nilai yang digunakan untuk menilai Good

Corporate Governance (GCG) sebagai berikut:

Tabel 2.1

Tahapan Dan Bobot Nilai

Corporate Governance Perception Index (CGPI)

No Indikator Bobot (%)

1 Self Assessment 21

2 Kelengkapan Dokumen 27

3 Penyusunan Makalah Dan

Presentasi

25

4 Obeservasi Ke Perusahaan 27

Sumber : (IICG), 2014

Menurut The Institute for Corporate Governance (IICG) (2014) penilaian proses

riset dalam penentuan nilai penerapan Good Corporate Governance adalah sebagai

berikut:

a. Self Assessment

Page 6: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2182

Pada tahap awal ini perusahaan harus mengisi self assessment terkait penerapan

(GCG) yang sudah di implementasikan dalam perusahaannya.

b. Kelengkapan Dokumen

Pada tahap ini perusahaan harus membuat uraian penjelasan terkait penerapan

GCG di perusahaan.

c. Makalah

Pada tahap ini perusahaan harus mambuat uraian penjelasan terkait penerapan

GCG di perusahaan yang dibentuk dalam makalah dengan memperhatikan

sistematika yang telah ditentukan.

d. Observasi

Dalam tahap ini peneliti Corporate Governance Perception Index (CGPI) akan

datang langsung ke perusahaan untuk melihat secara pasti penerapan prinsip

GCG di perusahaan.

Menurut Corporate Governance Perception Index dalam IICG (2014) bahwa nilai

Governance Perception Index (CGPI) akan dijadikan dasar acuan untuk menentukan

perolehan peringkat berdasarkan skor yang telah ditentukan. Hasil peringkat

Governance Perception Index (CGPI) terbagi tiga kategori, yaitu:

Tabel 2.2

Kategori Pemeringakatan

Governance Perception Index (CGPI)

Skor Level Terpercaya

85-100 Sangat Terpercaya

70-84 Terpercaya

55-69 Cukup Terpercaya

Sumber : (IICG), 2014

4. Return On Assets (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat

mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang

digunakan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

Page 7: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2183

pada masa lampau untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Asset atau

aktiva yang dimaksud adalah keseluruhan harta perusahaan yang diperoleh dari modal

sendiri maupun dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aktiva-aktiva

perusahaan yang digunakan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kasmir

(2014), Return on Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva

yang digunakan dalam perusahaan. Sawir (2005), mendefinisikan Return on Assets

sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu

perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan dan

semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset.

5. Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to equity ratio untuk setiap perusahaan tentu berbeda-beda, tergantung

karakteristik bisnis dan keberagaman arus kasnya. Perusahaan dengan arus kas yang

stabil biasanya memiliki rasio yang lebih tinggi. Menurut Kasmir (2014:157) adalah

“Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan

ekuitas. Rasio ini dicari dengan membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang

lancar dengan seluruh ekuitas”.

6. Perumusan Hipotesis

a) Hubungan leverage (debt to equity ratio) terhadap profitabilitas (return on

asset)

ROA merupakan indikator kinerja bank secara umum, karena menunjukkan

hubungan antara earnings dan asset serta ROA dapat diukur secara keseluruhan

earnings bank per satuan unit moneter aset dan juga dapat digunakan untuk

membandingkan kinerja bank umum dalam industri perbankan (Zimmerman,1996).

Menurut Kusumajaya (2011) bagi setiap perusahaan, keputusan dalam pemilihan

sumber dana merupakan hal penting sebab hal tersebut akan mempengaruhi struktur

keuangan perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas. Sumber

dana perusahaan dicerminkan oleh modal asing dan modal sendiri yang diukur

dengan Debt to Equity Ratio (DER). Jika DER semakin tinggi, maka kemampuan

Page 8: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2184

perusahaan untuk mendapatkan profitabilitas akan semakin rendah, sehingga DER

mempunyai hubungan negative dengan profitabilitas. Dari pemaparan dapat

diinformasikan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap profitabilitas

(return on asset) perusahaan.

b) Hubungan corporate governance perception index (CGPI) terhadap profitabiltas

(return on asset) perusahaan.

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba selama periode tertentu

dengan menggunakan aktiva atau modal, baik modal secara keseluruhan atau modal

sendiri (Barus dan Leliani, 2013). Semakin efektif Corporate Governance

Perception Index (CGPI) maka semakin besar perusahaan menilai kemampuan

dalam mencari laba atau keuntungan hal ini dibuktikan oleh Desi Kristiani

Simbolon (2014) dan Riana Christel Tumewu (2014) yang menemukan bahwa

Good Corporate Governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas. Dari pemaparan dapat diinformasikan hipotesis sebagai berikut :

H2 : Corporate Governance Perception Index (CGPI) berpengaruh

terhadap profitabilitas (return on asset) perusahaan.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, dimana data

yang dikumpulkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan data sekunder yaitu

laporan keuangan perusahaan perbankan khususnya bank yang terdaftar di BEI tahun

2015-2018. Metode ini merupakan metode analisis data berupa tabel, diagram, grafik,

dan angka- angka dari hasil penelitian. Penelitiaan ini merupakan penelitian yang

bersifat kausal asosiatif. Penelitian kausal asosiatif menurut Sugiyono (2015:55-56)

adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua

variabel atau lebih, yang mempunyai hubungan sebab-akibat. Jadi disini ada variabel

independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi). Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas, yaitu debt to equity ratio

Page 9: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2185

dan corporate governance performace index (CGPI) terhadap variabel terikat, yaitu

profitabilitas perusahaan perbankan (ROA) baik secara parsial maupun simultan

melalui pengujian hipotesis.

2. Penentuan Jumlah Sampel

Populasi penelitian ini meliputi perusahaan perbankan umum yang terdaftar di

Indonesia dari tahun 2015 sampai dengan 2018 dengan total sebanyak 6 perusahaan.

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pada teknik ini sampel

yang diambil adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti telah menentukan kriteria yang harus

dipenuhi oleh anggota populasi untuk dapat menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu :

perusahaan perbankan umum yang terdaftar di BEI dan berpartisipasi dalam

CGPI selama periode 2015 sampai 2018.

Sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan di atas tersebut, maka sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebagai perusahaan yang terdaftar sebagai perbankan

syariah, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan Sampel

No Kode Nama Emiten

1 BBCA Bank Central Asia, PT Tbk

2 BMRI Bank Mandiri, PT Tbk

3 BBNI Bank Negara Indonesia, PT Tbk

4 NISP Bank OCBC NISP, PT Tbk

5 BBRI Bank Rakyat Indonesia, PT Tbk

6 BBTN Bank Tabungan Negara, PT Tbk

Sumber : Data diolah penulis, 2019

3. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya

a) Variabel Dependen

Page 10: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2186

Penelitian ini menggunakan Return On Asset sebagai variabel yang

menunjukkan kinerja perusahaan karena ROA merupakan ukuran efisiensi operasi

yang relevan. Return On Asset (ROA) dapat merefleksikan keuntungan bisnis dan

efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total aset yang ada dalam perusahaan.

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen

bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar

ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut

dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset. Pengukuran

variable dilakukan dengan menggunakan skala rasio. Variabel ROA diukur dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Laba Bersih Setelah Pajak

ROA = _________________________________________

Total Asset

b) Variabel Independen

1) Good Corporate Governance (GCG)

Penelitian ini Good Corporate Governance menurut Sutedi (2011:1) adalah:

“Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ perusahaan

(PemegangSaham/Pemilik Modal, Komisaris, dewan Pengawas dan Direksi)

untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna

mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan

perundang-undangan dan nilai-nilai etika”. Good Corporate Governance (GCG)

dalam penelitian ini diukur menggunakan skor pemeringkatan Corporate

Governance Perception Index(CGPI) yang dilakukan oleh IICG.

2) Debt to Equity Ratio

Menurut Kasmir (2014:157-158), Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah

dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan

kata lain rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang

dijadikan untuk jaminan hutang.

Page 11: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2187

Total hutang (Debt)

DER = ___________________________

Ekuitas (Equity)

4. Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan data sekunder berupa laporan keuangan audited sebagai objek penelitian

di dasari atas kemudahan dalam memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan

penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan

perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai bank umum di BEI yang diperoleh dari

website resmi BEI yaitu www.idx.co.id dan berpartisipasi dalam CGPI. Maka menurut

jenis perolehannya, jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yaitu data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi,

2011:104). Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan

keuangan akhir tahun pembukuan per 31 Desember periode 2014, 2015, 2016, 2017

dan 2018 dari perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

5. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:

a. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji statistik umum

yang berupa uji deskriptif. Uji statistik deskriptif meliputi menentukan

mean, minimum, maximum serta standar deviasi yang bertujuan mengetahui

distribusi data yang menjadi sampel penelitian. Tujuan dari hasil uji statistik

deskriptif ini adalah untuk melihat kualitas data penelitian yang ditunjukkan

dengan angka atau nilai yang terdapat pada mean dan standar deviasi. Dapat

dikatakan apabila mean lebih besar daripada standar deviasi atau

penyimpangannya maka kualitas data adalah lebih baik.

b. Uji Asumsi Klasik

- Uji Multikolonieritas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model

Page 12: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2188

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen (Ghozali, 2006).

Multikolinearitas antar variabel independen dapat dilihat dari nilai tolerance

dan variances inflation factor (VIF) (Ghozali, 2006). Kedua ukuran

tersebut menunjukkan setiap variabel independen yang satu yang

dijelaskan oleh variabel independen yang lain. Nilai tolerance yang rendah

sama artinya dengan nilai VIF yang tinggi (Ghozali, 2005). Jika nilai

tolerance lebih besar dari 0.1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak

terjadi multikoliniaritas. Ciri-ciri Multikoloniaritas adalah:

a) R-Square tinggi ( > 0,90 )

b) Tolerance mendekati 0, dimana Toll = 1/R2 atau Toll = 1/VIF

c) VIF > 10

d) Condotion Indeks ( CI ) > 10

- Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji suatu model regresi linear, untuk

melihat keberadaan korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t

dengan periode t-1 (Ghozali, 2006). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

ada problem autokorelasi.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lainnya.

Untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam model regresi

terdapat autokorelasi atau tidak, dapat diketahui melalui uji Durbin-Watson

(DW). Apabila nilai DW lebih besar dari batas atas (du) dan kurang dari 4-

du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

- Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Jika variance dari satu pengamatan

ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas.

Page 13: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2189

Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Di dalam penelitian ini, untuk

menentukan ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji

park. Hasil perhitungan dengan uji park apabila nilai prob. Sig. > 0,05 maka

asumsi homokedastisitas diterima atau data bebas penyimpangan asumsi

klasik Heteroskedastisitas dan sebaliknya (Gujarati, 2003).

- Uji Normalitas

Uji Normalitas yang dipergunakan adalah uji kolmogorof smirnov.

Uji Normalitas bertujuan apakah variabel yang diregresikan menunjukkan

data yang normal atau tidak. Data dikatakan normal menurut uji kolmogorav

smirnov apabila hasil sign > 0,05.

c. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, untuk menguji hipotesis dianalisis dengan menggunakan

regresi linear berganda. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:

Y = ß0 + ß1.X1 + ß2.X2 + ε

Dimana :

Y = Return on Asset

X1 = Debt to Equity Ratio

X2 = Corporate Governance Performance Index

ε = adalah komponen error

Apabila dalam uji persyaratan analisis adanya asumsi-asumsi yang tidak

terpenuhi, maka pengujian hipotesis tidak dilakukan dengan analisis parametrik,

melainkan dengan nonparametrik. Teknik analisis yang digunakan adalah

korelasi Spearmant’s Rho. Untuk menentukan hipotesis diterima atau ditolak

didasarkan pada koefisien P-value. Apabila koefisien P-value lebih besar dari

0,05 maka hipotesis dinyatakan ditolak dan apabila koefisien P-value lebih kecil

dari 0,05 maka hipotesis dinyatakan diterima. Dalam analisis ini menggunakan

program komputer IBM SPSS 20,0 for Windows.

Page 14: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2190

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Pengujian Normalitas

Untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal, maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorof-

Smirnov dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu:

Hipotesis Nol (H0). Untuk menolak atau menerima H0 dilakukan dengan

membandingkan nilai P-value dengan taraf signifikansi pada α = 0,05. Dari

hasil pengujian, didapat hanya variabel ROA memiliki distribusi data normal

dengan koefisien Kolmogorf-Smirnov sebesar 1,231 dengan P-value sebesar

0,096 yang lebih besar dari 0,05 demikian juga dengan variabel DER dan CGPI

masing-masing variabel berdistribusi secara normal. Dari hasil perhitungan uji

normalitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil Pengujian Normalitas

CGPI DER ROA

N 24 24 24

Normal

Parametersa,b

Mean 87.977083 6.602500 .020000

Std. Deviation 2.4297495 1.8244171 .0088465

Most Extreme

Differences

Absolute .251 .266 .246

Positive .251 .266 .246

Negative -.138 -.146 -.246

Kolmogorov-Smirnov Z 1.231 1.301 1.204

Asymp. Sig. (2-tailed) .096 .068 .110

a. Test distribution is Normal b. Calculated from data

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

b. Pengujian Multikoleniaritas

Hasil Multikolineariotas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi. Model regresi

Page 15: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2191

bebas multikoleniaritas terlihat pada nilai Tolerance Value (TOL) di atas 0,1

dan Varians Inflation Factor (VIF) dibawah 10. Berikut adalah hasil uji

multikoleniaritas :

Tabel 3. Pengujian Asumsi Multikolinearitas Menggunakan Koefisien Tolerance

dan VIF

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CGPI .824 1.213

DER .826 1.210

a. Dependent Variable : ROA

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

Dari tabel di atas, menunjukkan nilai tolerance variable CGPI dan DER

memiliki nilai diatas 0,1. Disamping itu juga bisa dilihat untuk nilai VIF

masing-masing variabel diatas kurang dari 10, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model

regresi.

c. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear

berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

periode t-1 (sebelumnya). Apabila terdapat korelasi maka dinyatakan adanya

autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidak autokorelasi dilakukan dengan

analisis Durbin-Watson. Berikut ini disajikan hasil analisisnya:

Tabel 4. Pengujian Asumsi Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .708a .501 .422 .0066671 1.919

Page 16: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2192

a. Predictors: (Constant), DER, CGPI

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

Dari hasil analisis diperoleh besarnya koefisien Durbin-Watson (d) sebesar

1,919. Sedangkan besarnya dL dan dU dengan n = 24 dan k = 2 (banyaknya

variabel independen) didapatkan masing-masing sebesar 1,1878 dan 1,5464

(koefisien ini dilihat dari tabel dengan k = 2 dan jumlah data sebanyak 24).

Besarnya nilai Durbin-Watson (d) lebih besar dari dL dan dU namun lebih kecil

dari 4 – dL dan 4 - dU. yang memiliki makna bahwa tidak terdapat autokorelasi.

d. Pengujian Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residu satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Pengujian ini dapat dilihat dengan grafik scatterplot,

apabila titik-titik data membentuk suatu pola tertentu dan teratur dalam grafik

scatterplot maka dinyatakan terdapat heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila

tidak terbentuk suatu pola tertentu maka dinyatakan tidak terdapat

heteroskedastisitas. Berikut ini hasil analisisnya:

Gambar 1. Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas

Page 17: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2193

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

Berdasarkan gambar di atas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas.

Titik-titik data menyebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y,

maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas atau dengan kata lain

residual homoskedastis. Dengan demikian asumsi heteroskedastisitas terpenuhi.

2. Pengujian Hipotesis

Dalam analisis ini dilakukan pengujian hubungan antara variabel corporate

governance performance index dan debt to equity ratio terhadap return on asset

pada perusahaan perbankan. Hasil analisis data dengan regresi ganda diperoleh

sebagai berikut:

Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Ganda Corporate Governance Performance

Index dan Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset Perusahaan

Perbankan Periode 2015-2018

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .708a .501 .422 .0066671 1.919

a. Predictors: (Constant), CGPI, DER

b. Dependent Variable: ROA

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

Dari hasil analisis diperoleh besarnya koefisien R2 (R Square) diperoleh sebesar

0,501 yang mengindikasikan bahwa variabel-variabel independen yang meliputi

corporate governance performance index dan debt to equity ratio secara bersama-

sama dapat menjelaskan 50,1% dari variasi variabel return on asset perusahaan

perbankan umum yang berpartisipasi dalam CGPI, dan sisanya sebesar 42,2%

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijadikan variabel independen dalam

penelitian ini.

Tabel 6. Hasil Analisis Pengujian Signifikansi Persamaan Regresi Ganda

Corporate Governance Performance Index dan Debt to Equity Ratio terhadap

Return on Asset Perusahaan Perbankan

ANOVAa

Page 18: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2194

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .001 3 .000 6.348 .004b

Residual .001 19 .000

Total .002 22

a.Dependent Variable: Return on Asset

b.Predictors: (Constant), Corporate Governance Performance Index dan Debt to Equity Ratio Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

Hasil uji F statistik menunjukkan nilai Fhitung = 6,348 lebih besar dari nilai

Ftabel(0,05)(3;19) = 3,130 dan P-value dengan nilai signifikansi sebesar 0,004

lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa secara

bersama-sama terdapat pengaruh corporate governance performance index dan debt

to equity ratio terhadap return on asset atau setidaknya terdapat satu variabel

independen yang memiliki pengaruh terhadap ROA perusahaan yang terkelompok

dalam perbankan.

Tabel 7. Hasil Analisis Persamaan Regresi dan Pengujian Signifikansi

Koefisien Regresi Ganda Corporate Governance Performance Index dan

Debt to Equity Ratio terhadap Return On Asset Perbankan

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1

(Constant) .106 .059 1.804 .087

CGPI -.001 .001 -.216 -1.207 .242 .824

DER -.003 .001 -.598 -3.356 .003 .826

Sumber: hasil pengolahan data dengan SPSS

Dari hasil analisis pada tabel di atas, diperoleh persamaan regresi: Ŷ = 0,106 -

0,001 CGPI - 0,003 DER. Berdasarkan uji F diperoleh bahwa terdapat pengaruh

secara bersama-sama corporate governance performance index dan debt to equity

ratio terhadap return on asset yang terkelompok dalam perbankan. Sedangkan

berdasarkan analisis persamaan regresi secara parsial dengan uji t hanya variabel

debt to equity ratio yang signifikan.

Page 19: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2195

Meskipun demikian, karena secara statistik menunjukkan bahwa secara bersama-sama

terdapat pengaruh corporate governance performance index dan debt to equity ratio

memiliki pengaruh terhadap return on asset, maka persamaan regresi tersebut dapat

diinterprestasikan sebagai berikut: konstanta bernilai positif sebesar 0,106 artinya

apabila semua variabel bebas dianggap nilai konstanta maka return on asset (ROA)

akan bernilai sebesar 0,106 atau mengalami kenaikan sebesar 0,106. Nilai koefisien

variabel corporate governance performance index bernilai negatif sebesar 0,001 artinya

apabila corporate governance performance index mengalami kenaikan sebesar satu kali

sedangkan variabel lain dianggap sebagai konstanta, maka return on asset (ROA) akan

mengalami penurunan sebesar 0,001. Nilai koefisien variabel debt to equity ratio

sebesar negatiF 0,003 artinya apabila debt to equity ratio mengalami kenaikan sebesar

satu kali sedangkan variabel lain dianggap sebagai konstanta, maka return on asset

(ROA) akan mengalami penurunan sebesar 0,003.

Pengaruh Corporate Gorvernance Performance Index terhadap Return on Asset (ROA).

Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh corporate governance performance

index terhadap return on asset diperoleh koefisien regresi sebesar -0,001 dengan

koefisien t sebesar -1,207 dan P-value sebesar 0,242 yang berarti tidak signifikan.

Dengan demikian hipotesis ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh

secara signifikan corporate governance performance index terhadap return on

asset. Hasil penelitian ini memiliki makna bahwa peningkatan corporate

governance performance index tidak berdampak terhadap penurunan return on

asset secara signifikan.

Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return on Asset (ROA).

Berdasarkan pengujian hipotesis pengaruh debt to equity ratio terhadap return on

asset diperoleh koefisien regresi sebesar -0,003 dengan koefisien t sebesar -3,356

dan P-value sebesar 0,003 yang berarti signifikan. Hasil ini menunjukkan hipotesis

yang menyatakan bahwa pengaruh debt to equity ratio secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap return on asset diterima. Koefisien regresi yang negatif dan

signifikan memiliki makna bahwa penurunan debt to equity ratio berdampak

terhadap peningkatan return on asset (ROA).

Page 20: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2196

3. Pembahasan

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh

yang signifikan corporate governance performance index terhadap return on asset.

Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis dimana nilai signifikansi t untuk

variabel CGPI 0,242 lebih besar dari 0,05 sehingga hipotesis pertama atas corporate

governance performance index pada penelitian ini ditolak. Hal ini memiliki arti

meskipun semakin tinggi nilai corporate governance performance index maka tidak

menjamin semakin tinggi return on asset yang bersangkutan.

Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa debt to equity ratio

berdampak terhadap peningkatan nilai perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

pengujian hipotesis dimana nilai signifikansi t untuk variabel debt to equity ratio

0,003 lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis kedua atas debt to equity ratio pada

penelitian ini diterima. Nilai koefisien regresi sebesar -0.003 menunjukkan

pengaruhnya negatif. Jadi debt to equity ratio berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap return on asset. Artinya semakin rendah debt to equity ratio akan semakin

meningkatkan return on asset.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, maka simpulan dari penelitian

ini sebagai berikut :

Corporate Governance Performance Index dan Debt to Equity Ratio secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan perbankan

yang diukur dengan Return on Asset (ROA).

Corporate Governance Performance Index secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang dalam hal ini ditunjukkan

melalui ROA.

Debt to Equity Ratio secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap

Profitabilitas Perusahaan (ROA).

Page 21: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2197

Penelitian ini memiliki implikasi bahwa secara teoritis mendukung pengaruh

debt to equity ratio terhadap profitabilitas perusahaan, sesuai dengan teori

signaling, bahwa dengan menurunnya debt to equity ratio akan membuat

semakin baik profitabilitas perusahaan karena memperkecil hutang usaha yang

memiliki dampak berkurangnya juga beban bunga sehingga dibaca oleh investor

sebagai tanda naiknnya profitabilitas.

2. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka saran dan keterbatasan dari hasil

penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Bagi perbankan umum yang berpartisipasi dalam CGPI dan tertarik untuk

menghimpun dana di Bursa Efek Indonesia perlu untuk memperhatikan aspek

debt to equity rationya untuk mengontrol tingkat hutangnya agar tidak

menyebabkan beban bunga yang tinggi sehingga dapat menurunkan

profitabilitasnya dalam upaya untuk menarik investor.

Dana yang berhasil dhimpun oleh perbankan diharapkan dapat digunakan secara

maksimal untuk mengelola asset nya sehingga dapat bersaing dengan

perusahaan pendanaan (fintech) yang mulai bertumbuh dan berkembang saat ini.

Penelitian lebih lanjut hendaknya juga mengkaji alat ukur kinerja bank yang

lain, seperti: capital, asset quality dan liquidity sehingga tidak hanya terfokus

pada satu jenis alat ukur kinerja bank yaitu earning dan efficiency. Penggunaan

lebih dari satu jenis alat ukur kinerja bank akan membuat luasnya generalisasi

hasil penelitian dan memperluas gambaran investor dalam pertimbangannya

untuk melakukan investasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sanusi. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta : Salemba Empat

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, J. 2014. Teori Portfolio dan Analisis Investasi. Edisi 8. Yogyakarta:

Page 22: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2198

BPFE-Yogyakarta.

Hermuningsih, Sri. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur

Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik Di Indonesia.

Yogyakarta: University of Sarjanawiyata Taman Siswa Yogyakarta.

Kasmir. 2013.”Ruang Lingkup Lembaga Keuangan Bank.” In Bank Dan Lembaga

Keuangan Lainnya, edited by Fajar Interpratama Offset, 12thed. Depok: PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Satu, Cetakan Ketujuh.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kusumajaya, D. K. (2011). Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. PT Grasindo :

Jakarta.

Myers, M. (1984). Corporate Financing and Investment Decisions When Firms

Have Information That Investors Do Not Have. Journal of Financial Economic.

Reny Dyah Retno, Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate

Governance dan Pengungkapan CSR terhadap nilai perusahaan Studi Empiris

Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahub 2007-2010. E-

Jurnal Akuntansi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE.

Scott, William R., 2012, Financial Accounting Theory. Sixth Edition. Toronto,

Ontario: Pearson Canada Inc.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Zimmerman. (1996). Factors Influencing Community Bank Performance in

California

www.fcgi.org

www.iicg.org

www.idx.co.id

Page 23: UKURAN RASIO LEVERAGE (DEBT TO EQUITY RATIO) DAN … JURNAL YOHANES NOV 2019.pdf · Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia November

Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi STIE Putra Perdana Indonesia

November 19

InoVasi Volume 20 ; November 2019 Page 2199

www.kompas.com. September 8, 2019.