UJIAN HIPERTENSI rev.doc
-
Upload
uria-prasetya-tidar-siagian -
Category
Documents
-
view
239 -
download
3
Transcript of UJIAN HIPERTENSI rev.doc
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
STATUS UJIAN
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
Periode 6 Oktober 2014 – 13 Desember 2014
Hari/ Tanggal Pengambilan Data : 30 Oktober 2014
Hari / Tanggal Intervensi : 6 November 2014
Masalah kesehatan : Hipertensi
Wilayah masalah : RT 02/ RW 08 Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur
Hari / Tanggal ujian :
Tempat ujian : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
1Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
Nama : Aditya Pinastikaningrum
NIM : 0961050008
Tanda tangan :
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penderita hipertensi sangat heterogen, hal ini membuktikan bahwa hipertensi bagaikan
mozaik, diderita oleh orang banyak yang datang dari berbagai sub-kelompok berisiko di dalam
masyarakat. Hipertensi dipengaruhi oleh faktor risiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti
neurotransmitter, hormon, dan genetik, maupun yang bersifat eksogen, seperti rokok, nutrisi,
stresor dan lain-lain.
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan
dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, dan stress
psikososial. Hampir disetiap negara, hipertensi menduduki tingkat pertama sebagai penyakit
yang paling sering dijumpai (WHO, 2000). Sekitar 1 miliyar penduduk dunia menderita
hipertensi, dan mengkontribusikan lebih dari 7,1 juta kematian di dunia tiap tahunnya (WHO,
2002).
Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan
diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah diukur dengan spygmomamometer yang telah
dikalibrasi dengan tepat (80 % dari ukuran manset menutupi lengan) setelah pasien beristirahat
nyaman, posisi duduk punggung tegak atau terlentang paling sedikit (Yogiantoro, 2006).
Tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum,
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di
dalam arteri menyebabkan meningkatnya risiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung,
serangan jantung dan kerusakan ginjal. (Anies, 2006).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan bahwa prevalensi hipertensi
di Indonesia (32,2%) lebih tinggi dari temuan penelitian sebelumnya. Hasil Survei Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi
dan meningkat menjadi 27,5% pada tahun 2004. Kelompok Kerja Serebrokardiovaskuler FK
UNPAD/RSHS tahun 1999, menemukan prevalensi hipertensi sebesar 17,6%, dan MONICA
Jakarta tahun 2000 melaporkan prevalensi hipertensi di daerah urban adalah 31,7%. Sementara
untuk daerah rural (Sukabumi) FKUI menemukan prevalensi sebesar 38,7%. Hasil SKRT 1995,
2001 dan 2004 menunjukkan penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit nomor satu
penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20–35% dari kematian tersebut disebabkan oleh
hipertensi. Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan
atau riwayat minum obat hanya 7,8% atau hanya 24,2% dari kasus hipertensi di masyarakat.
Berarti 75,8% kasus hipertensi di Indonesia belum terdiagnosis dan terjangkau pelayanan
kesehatan. (Rahajeng,2009)2
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Tekanan darah cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya umur, kemungkinan
seseorang menderita hipertensi juga semakin besar. Pada umumnya penderita hipertensi adalah
orang-orang yang berusia 40 tahun namun saat ini tidak menutup kemungkinan diderita oleh
orang berusia muda. (Suheni Y, 2007). Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang
mengalami kenaikan tekanan darah. Tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bakan menurun drastis. (Ricky, 2008).
Penyakit Hipertensi akan meningkat sejalan dengan bertambahnya umur, dari 5% pada
usia 20 tahun menjadi 45% pada umur 70 tahun (Moerdono, 2004). Diperkirakan 2/3 dari
pasien hipertensi yang berumur lebih dari 60 tahun akan mengalami payah jantung kongestif,
infark miokard, stroke diseksi aorta dalam lima tahun bila hipertensinya tidak diobati
(Tjokronegoro, 2001). Satu dari lima pria berusia antara 35-40 tahun memiliki tekanan darah
yang tinggi. Angka prevalensi tersebut menjadi dua kali lipat pada usia antara 45-54 tahun.
Sebagian dari mereka yang berusia 55-64 tahun mengidap penyakit ini. Pada usia 65-74 tahun
prevalensinya menjadi lebih tinggi sekitar 60% menderita hiperteensi. Insidensi hipertensi
meningkat seiring dengan pertembahan umur. Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50-60 %
mempunyai tekanan lebih besar atau sama dengan 140 /90 mmHg. Hal ini merupakan pengaruh
degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah umur. Pria yang berusia < 45 tahun
dinyatakan hipertensi jika tekanan darah berbanding 130/90 mmHg atau lebih, sedangkan yang
berusia > 45 tahun dinyatakan hipertensi jika tekanan darah 145/95 mmHg atau lebih (Suheni
Y, 2007).
World Health Organization (WHO), memberikan batasan tekanan darah normal adalah
140/90 mmHg, dan tekanan darah sama atau di atas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin, sebagaimana pada
populasi umum, kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga 55
tahun lebih banyak pada pria. Pada saat terjadi menopause (umur 51 tahun), tekanan darah pada
wanita terus meningkat, sampai usia 75 tahun takanan darah tinggi lebih banyak terjadi pada
wanita (Muhammadun, 2010). Berbagai penelitian yang dilakukan di Indonesia menunjukan
bahwa 1,8% - 28,6% penduduk yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Hasil
penelitian Oktora (2007) mengenai gambaran penderita hipertensi yang dirawat inap di bagian
penyakit dalam RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tahun 2005 didapatkan penderita hipertensi
meningkat secara nyata pada kelompok umur 45-54 tahun yaitu sebesar 24,07% dan mencapai
puncaknya pada kelompok umur 65 tahun yaitu sebesar 31,48%. Jika dibandingkan antara pria
dan wanita didapatkan wanita lebih banyak menderita hipertensi yaitu sebesar 58,02% dan pria
3Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
sebesar 41,98%. Menurut Bustan (2000), banyaknya penderita hipertensi diperkirakan sebesar
15 juta bangsa indonesia tetapi dengan hanya 4% yang dengan hipertensi terkontrol.
Menurut Hendrik L Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi status derajat kesehatan
masyarakat atau perorangan. Faktor-faktor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :\
1. Lingkungan
Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan
keturunan. Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu yang
berhubungan dengan aspek fisik dan sosial. Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik
contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial
merupakan hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena sehat atau
tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung pada
perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan,
kepercayaan, pendidikan sosial ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya.
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan pemulihan kesehatan,
pencegahan terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta kelompok dan masyarakat yang
memerlukan pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas dipengaruhi oleh lokasi, apakah dapat
dijangkau atau tidak. Yang kedua adalah tenaga kesehatan pemberi pelayanan, informasi dan motivasi
masyarakat untuk mendatangi fasilitas dalam memperoleh pelayanan serta program pelayanan
kesehatan itu sendiri apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan.
4. Keturunan (herediter)
Keturunan (herediter) merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia yang dibawa sejak
lahir, misalnya dari golongan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan asma
bronkhial.
4Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Bagan Hendrik L Blum
Menurut Hendrik L blum ada 4 hal yang dapat mempengaruhi kesehatan, yaitu:
Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan yang terakhir herediter. Dengan demikian jika
dikaitkan dengan masalah hipertensi akan didapatkan beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi Hipertensi, yaitu:
1. Lingkungan
Faktor lingkungan ini juga berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi esensial.
Hubungan antara stress dengan hipertensi, diduga melalui aktivasi saraf simpatis. Peningkatan
aktivitas saraf simpatis dapat meningkatkan tekanan darah secara intermitten (tidak menentu).
Apabila stress berkepanjangan, dapat mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Angka
kejadian di masyarakat perkotaan lebih tinggi dibandingkan dengan di pedesaan. Hal ini dapat
dihubungkan dengan pengaruh stress yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di kota.
2. Perilaku
Joint National Commite On Detection, Evaluation and Treatment of High Blood
Pressure menurut Bustan (2000), antara lain :
a) Menurunkan BB (berat badan). Menurunkan berat badan bila status gizi berlebih.
Peningkatan berat badan di usia dewasa sangat berpengaruh terhadap tekanan
darahnya. Oleh karena itu, manajemen berat badan sangat penting dalam prevalensi
dan kontol hipertensi.
5Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
b) Pembatasan konsumsi garam dapur. Mengurangi asupan natrium. Apabila diet tidak
membantu dalam 6 bulan, maka perlu pemberian obat anti hipertensi oleh dokter.
c) Kurangi alkohol. Menurunkan konsumsi kafein dan alkohol. Kafein dapat memacu
jantung bekerja lebih cepat, sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada detiknya.
Sementara konsumsi alkohol lebih dari 2-3 gelas/hari dapat meningkatkan risiko
hipertensi.
d) Menghentikan rokok. Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah. Peokok
berat dapat dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko
terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.
e) Olahraga teratur. Meningkatkan aktivitas fisik. Orang yang beraktivitas rendah
berisiko terkena hipertenssi 30-50 % daripada yang aktif. Oleh karena itu, aktivitas
fisik antara 30-45 menit sebanyak > 3x/hari penting sebagai pencegahan primer dari
hipertensi.
f) Diet rendah lemak jenuh.
g) Pemberian kalium dalam bentuk makanan (sayur dan buah).
h) Setelah umur 30 tahun, periksa tekanan darah setiap tahun.
i) Jangan merokok/ minum alkohol.
j) Kurangi berat badan bila berlebihan.
k) Lakukan latihan aerobik.
l) Pelajari cara-cara mengendalikan stress (Ricky, 2008).
3. Pelayanan Kesehatan
Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25%
yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated
cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf,
kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
4. Herediter
Faktor bawaan dari orang tua penting dalam menentukan apakah akan menderita
tekanan darah tinggi atau tidak. Kemungkinan menderita tekanan darah tinggi kurang lebih
1:3 jika salah saru orang tua menderita tekanan darah tinggi atau pernah mendapat stroke
sebelum usia 70 tahun. Resiko ini meningkat menjadi 3:5 jika kedua orang tua menglaminya.
Riwayat keluarga yang menunjukan adanya tekanan darah yang meninggi merupakan faktor
resiko yang paling kuat bagi seseorang untuk mengidap hipertensi di masa yang akan datang.
Tekanan darah kerabat tingkat pertama (orang tua saudara kandung) yang dikoreksi terhadap 6
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
umur dan jenis kelamin tampak pada semua tingkat tekanan darah (Susalit et al. 2003). Peran
faktor genetik terhadap hipertensi primer dibuktikan dengan berbagai faktor yang dijumpai.
Adanya bukti bahwa kejadian hipertensi lebih banyak dijumpai pada pasien kembar
monozigot dari pada heterozigot . jika salah satu diantaranya menderita hipertensi.
Menyokong pendapat bahwa genetik mempunyai pengaruh terhadap timbulnya hipertensi.
Keluarga yang mempunyai riwayat hipertensi, mempunyai kecenderungan yang besar bagi
keturunanya menderita hipertensi. Sebanyak 60% penderita hipertensi didapatkan riwayat
hipertensi di dalam keluarganya (Tjokronegoro, 2001). Pada 70-80% kasus hipertensi primer
didapat riwayat hipertensi pada kedua orang tua dugaan terhadap hipertensi primer makin
kuat (Tjokronegoro, 2001).
Menurut dasar epidemiologi (Triangle Epidemiology) apabila ada perubahan dari salah
satu faktor, maka akan terjadi perubahan keseimbangan diantara mereka, yang berakibat akan
bertambah atau berkurangnya penyakit yang bersangkutan.
1. Host (Penjamu)
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit hipertensi pada penjamu :
a. Daya Tahan Tubuh Terhadap Penyakit
Daya tubuh seseorang sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi, aktifitas, dan istirahat.
Dalam hidup modern yang penuh kesibukan juga membuat orang kurang berolagraga
dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok , minum alkohol, atau kopi sehingga
daya tahan tubuh menjadi menurun dan memiliki resiko terjadinya penyakit hipertensi.
b. Genetik
Para pakar juga menemukan hubungan antara riwayat keluarga penderita hipertensi
(genetik) dengan resiko untuk juga menderita penyakit ini.
c. Umur
Penyebaran hipertensi menurut golongan umur agaknya terdapat kesepakatan dari para
peneliti di Indonesia. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami
kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan
tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara
perlahan atau bahkan menurun drastis. Tetapi di atas usia tersebut, justru wanita (setelah
mengalami menapouse) berpeluang lebih besar. Para pakar menduga perubahan
hormonal berperan besar dalam terjadinya hipertensi di kalangan wanita usia lanjut.
Namun sekarang penyakit hipertensi tidak memandang golongan umur.
d. Jenis Kelamin
Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 2005 menunjukkan prevalensi penyakit
hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi,7
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
yaitu 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya lebih banyak pria menderita
hipertensi dibandingkan dengan perempuan.
e. Adat Kebiasaan
Kebiasaan- kebiasaan buruk seseorang merupakan ancaman kesehatan bagi orang
tersebut seperti:
- Gaya hidup modern yang mengagungkan sukses, kerja keras dalam situasi penuh
tekanan, dan stres terjadi yang berkepanjangan adalah hal yang paling umum serta
membuat orang kurang berolagraga, dan berusaha mengatasi stresnya dengan merokok,
minum alkohol atau kopi, padahal semuanya termasuk dalam daftar penyebab yang
meningkatkan resiko hipertensi.
- Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk memiliki ambang batas yang
tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat menerima makanan yang agak
tawar. Konsumsi garam ini sulit dikontrol, terutama jika kita terbiasa mengonsumsi
makanan di luar rumah (warung, restoran, hotel, dan lain-lain).
- Pola makan yang salah, faktor makanan modern sebagai penyumbang utama terjadinya
hipertensi. Makanan yang diawetkan dan garam dapur serta bumbu penyedap dalam
jumlah tinggi, dapat meningkatkan tekanan darah kerana mengandung natrium dalam
jumlah yang berlebih.
f. Pekerjaan
Stress pada pekerjaan cenderung menyebabkan terjadinya hipertensi berat. Pria yang
mengalami pekerjaan penuh tekanan, misalnya penyandang jabatan yang menuntut
tanggung jawab besar tanpa disertai wewenang pengambilan keputusan, akan mengalami
tekanan darah yang lebih tinggi selama jam kerjanya, dibandingkan dengan rekannya
mereka yang jabatan nya lebih “longgar” tanggung jawabnya. Stres yang terlalu besar
dapat memicu terjadinya berbagai penyakit misalnya sakit kepala,sulit tidur, tukak
lambung, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
g. Ras/Suku
Individu kulit hitam memiliki prevalensi kejadian hipertensi yang lebih tinggi
dibandingkan orang kulit putih. Prevalensi hipertensi telah dilaporkan meningkat sebesar
50% pada orang kulit hitam. Kebanyakan penelitian di Inggris dan Amerika Serikat tidak
hanya melaporkan prevalensi yang lebih tinggi tetapi juga kesadaran yang lebih rendah
mengenai hipertensi pada orang kulit hitam dibandingkan orang kulit putih. Prevalensi dan
kejadian hipertensi pada orang Amerika-Meksiko sama dengan atau lebih rendah
dibandingkan non-Hispanik kulit putih. NHANES (National Health Examination Surveys)
8Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
III melaporkan prevalensi usia terhadap hipertensi pada 20,6% pada Amerika-Meksiko dan
23,3% pada non-Hispanik kulit putih.
2. Agent (Penyebab Penyakit)
Agent adalah suatu substansi tertentu yang keberadaannya atau ketidakberadaannya dapat
menimbulkan penyakit atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Untuk penyakit
hipertensi yang menjadi agen adalah :
a. Faktor Nutrisi
- Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, natrium memegang peranan penting
terhadap timbulnya hipertensi. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan
konsentrasi natrium di dalam cairan ekstraseluler meningkat. Untuk
menormalkannya, cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga volume cairan
ekstraseluler meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraseluler tersebut
menyebabkan meningkatnya volume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya
hipertensi.
- Konsumsi garam dapur (mengandung iodium) yang dianjurkan tidak lebih dari 6
gram per hari, setara dengan satu sendok teh. Dalam kenyataannya, konsumsi
berlebih karena budaya masak-memasak masyarakat kita yang umumnya boros
menggunakan garam. Indra perasa kita sejak kanak-kanak telah dibiasakan untuk
memiliki ambang batas yang tinggi terhadap rasa asin, sehingga sulit untuk dapat
menerima makanan yang agak tawar.
- Minuman berkafein dan beralkohol.Minuman berkafein seperti kopi dan alkohol
juga dapat meningkatkan resiko hipertensi
- Juga terbukti adanya hubungan antara resiko hipertensi dengan makanan cepat saji
yang kaya daging. Makanan cepat saji juga merupakan salah satu penyebab obesitas
(berat badan berlebih ). Dilaporkan bahwa 60% penderita hipertensi mempunya
berat badan berlebih.
b. Faktor Kimia
Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat
tertentu (misalnya pil KB).
c. Faktor Biologi
- Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun peniliti telah
membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan resistensi insulin
dan/ atau peningkatan kadar insulin (hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah
tinggi dan resistensi insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , 9
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
kelompok abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan HDL
rendah (kolesterol baik) dan terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan
faktor pengatur tekanan darah.
- Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan, namun hubungannya
tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari interaksi gen yang beragam,
sehingga tidak ada tes genetik yang dapat mengidentifikasi orang yang berisiko
untuk terjadi hipertensi secara konsisten.
- Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah
menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai
faktor resiko terjadi hipertensi.
d. Faktor Fisik
- Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada
saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat.
- Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu terjadinya hipertensi
pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
- Berat badan yang berlebih akan membuat seseorang susah bergerak dengan bebas.
Jantungnya harus bekerja lebih keras untuk memompa darah agar bisa menggerakkan
berlebih dari tubuh terdebut. Karena itu obesitas termasuk salah satu yang
meningkatkan resiko hipertensi.
3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia serta pengaruh-pengaruh
luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan manusia. Lingkungan ini termasuk
perilaku/pola gaya hidup misalnya gaya hidup kurang baik seperti gaya hidupnya penuh
dengan tekanan (Stres). Stres yang terlalu besar dapat memicu terjadinya berbagai penyakit
seperti hipertensi. Dalam kondisi tertekan adrenalin dan kortisol dilepaskan ke aliran darah
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah agar tubuh siap beraksi. Gaya hidup
yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa
memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan.
Terdapatnya perbedaan keadaan geografis, dimana daerah Pantai lebih berisiko terjadinya
penyakit hipertensi dibading dengan daerah pegunungan, karena daerah pantai lebih banyak
terdapat natrium bersama klorida dalam garam dapur sehingga Konsumsi natrium pada
penduduk pantai lebih besar dari pada daerah pegunungan.
10Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Penyakit hipertensi ditemukan di semua daerah di Indonesia dengan prevalensi yang cukup
tinggi. Dimana daerah perkotaan lebih dengan gaya hidup modern lebih berisiko terjadinya
penyakit hipertensi dibandingkan dengan daerah pedesaan.
B. DATA GEOGRAFI DAN DATA DEMOGRAFI
KECAMATAN PASAR REBO
1. DATA GEOGRAFI
Luas wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur adalah 1.297, 70 Ha
yang terdiri dari 5 Kelurahan, 53 RW dan 524 RT dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Luas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo Tahun 2013
11Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
NO KELURAHAN LUAS ( Ha )
1.
2.
3.
4.
5.
Gedong
Cijantung
Baru
Kalisari
Pekayon
263, 40 Ha
238, 57 Ha
188, 55 Ha
289, 45 Ha
317, 73 Ha
Jumlah 1.297, 70 Ha
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2013
2. BATAS WILAYAH
Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo berdasarkan surat Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1227 Tahun 1989 adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo
No. Bagian Batas Wilayah
1. UtaraJl. Tengah, Jl. Bala Rakyat, Jl. Condet, Jl. H. Nasih, Jl. Mandor Baning,
Jl. H. Taiman Timur, Jl. Trikora II.
2. Selatan
Setu Tipar Desa Mekar Sari, Pilar Batas DKI dengan Jawa Barat, PT.
Panasonic Desa Tugu atau Palsi Gunung, Setu Arman atau Desa Rumbut,
Kecamatan. Cimanggis Kotamadya Depok.
3. Timur Kali Cipinang,Jl.Raya Bogor,Kecamatan Pasar Rebo .
4. Barat Kali Ciliwung, Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Sumber : Profil puskesmas kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur Tahun 2013
Peta Batas Wilayah Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur
Sumber : Laporan Tahunan Kecamatan Pasar Rebo tahun 2013
12Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
KEL. KALISARI
KEL. CIJANTUNG
KEL. BARU
KEL. PEKAYON
KEL. GEDONG
Wil.Kec.KramatJati
Kec. Cimanggis
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Tabel 1.3. Jumlah RT,RW, dan KK di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
NO KELURAHAN RT RW KK
1 G e d o n g 117 12 11.683
2 C i j a n t u n g 109 11 13.097
3 B a r u 80 10 8.186
4 K a l i s a r i 102 10 12.458
5 P e k a y o n 116 10 13.467
TOTAL 524 53 54.118
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2013
3. JUMLAH PENDUDUK
Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Pasar Rebo Kota Administrasi Jakarta Timur
Tahun 2013 berjumlah 204.599 jiwa, terdiri dari laki-laki 103.348 jiwa dan perempuan
101.251 jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga 54.118 KK.
Jumlah penduduk di wilayah Kelurahan Baru selama Tahun 2013 adalah 25.331
jiwa, terdiri dari: 5197 KK; 12880 penduduk laki-laki; 12451 penduduk perempuan,
dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1.4. Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Pasar Rebo13
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
No Kelurahan Jumlah
1 Pekayon 46.497
2 Kalisari 44.861
3 Baru 25.331
4 Cijantung 46.252
5 Gedong41.658
Jumlah 204.599
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2013
Tabel 1.5. Data penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Kecamatan Pasar Rebo.
NOKELOMPOK UMUR
(TAHUN)
JUMLAH PENDUDUK
LAKI-LAKI PEREMPUANLAKI-LAKI +
PEREMPUAN
1 0 – 4 10.399 10.046 20.445
2 5 – 9 9.158 8.886 18.044
3 10 - 14 7.675 7.456 15.131
4 15 - 19 7.117 7.384 14.501
14Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
5 20 - 24 8.497 9.016 17.513
6 25 - 29 10.569 10.643 21.212
7 30 - 34 11.187 10.655 21.842
8 35 - 39 9.482 9.178 18.660
9 40 - 44 8.056 7.941 15.997
10 45 - 49 6.817 6.603 13.420
11 50 - 54 5.616 5.176 10.792
12 55 - 59 3.925 3.592 7.517
13 60 - 64 2.284 2.054 4.338
14 65 - 69 1.361 1.267 2.628
15 70 - 74 720 712 1.432
16 75+ 485 642 1.127
JUMLAH 103.348 101.251 204.599
Sumber : Laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2013
Diagram 1. Piramida Penduduk Kecamatan Pasar Rebo Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
15Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2013
4. Tabel Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan
Tabel 1.6.1. Data Fasilitas Kesehatan.
16Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
No Sarana Pekayon Kalisari Baru Cijantung Gedong Jml
1Rumah
Sakit- - - - 2 2
2Rumah
Bersalin1 - - - 1 2
3 Puskesmas 2 1 1 1 1 6
4Pos
Kesehatan- - 2 2 13 17
5 BKIA 1 1 - 1 - 3
6 Apotik 3 1 1 4 1 10
7 Poliklinik 2 2 2 3 1 10
8Praktek
Dokter3 5 8 5 2 23
9 Posyandu 23 21 16 30 15 105
10 Bidan 8 8 5 8 - 28
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2013
Tabel 1.6.2. Data Sekolah
No Nama Pendidikan Gedong Cijantung Baru Kalisari Pekayon
1 Taman Kanak-kanak 7 12 4 10 8
2 SD 14 16 8 13 18
3 SLTP 5 6 1 3 3
4 SLTA/SMU 6 12 2 2 4
5 SLB - 2 - - -
6 UNIV/ST/Akademi 1 1 1 - -
Jumlah 33 49 16 28 33
Sumber: laporan tahunan puskesmas kecamatan Pasar Rebo tahun 2013.
Tabel 1.7. Jumlah Penyakit Terbanyak di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo
KELURAHAN BARU
A. DATA GEOGRAFI
Kelurahan Baru terletak di Kecamatan Pasar Rebo wilayah Jakarta Timur.
Tabel 1.8
17Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
ISPA
PENY. SIS
TEM
OTOT
& JAR.P
ENGIKAT
DARAH T
INGGI
DIARE
PULPA &
JAR.P
ERIAPIK
AL
KULIT A
LERGI
TONSILIT
IS
KULIT IN
FEKS I
PENY.PD S
AL.PERNAFASAN A
TAS
PENY.MATA
LAIN
NYA
10 PENYAKIT TERBESAR PUSKESMAS KEC. PASAR REBO TAHUN 2013
32594
7932
5806
4723 46554371
3913
3060
2510
1438
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kelurahan Baru
No. Usia Jumlah Penduduk Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1. 0-4 1554 1353 2907
2. 5-14 2266 2145 4411
3. 15-44 6684 6969 13653
4. 45-64 2054 1795 3849
5. ≥65 260 251 511
Jumlah 12670 12661 25331
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Baru Tahun 2013
Tabel 1.9
Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kelurahan Baru Tahun 2013
No. Mata Pencaharian Jumlah
1. Bidang Industri/Pabrik 257
2. Bidang Pertanian 936
3. Bidang Perdagangan 1328
4. Pegawai Negeri 2184
5. Pegawai Swasta 1932
6. TNI/Polri 3379
7. Buruh Harian 5712
8. Wiraswasta 2113
18Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
9. Lain-lain 208
Jumlah 18049
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Baru 2013
Tabel 1.10
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kelurahan Baru Tahun 2013
No. Jenis Jumlah
1. Rumah Sakit 0
2. Rumah Bersalin 4
3. Puskesmas 1
4. Pos Kesehatan 0
5. Balai Kesehatan 0
6. Apotek 1
7. Poliklinik 2
8. Praktek Dokter 1
9. Posyandu 10
10. Bidan 1
Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Baru tahun 2013
Tabel 1.11 Data 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kelurahan Baru Tahun 2013
No Nama penyakit Jumlah %
1 Infeksi akut saluran pernapasan bagian atas 4238 40.00%
19Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
2 Pulpa dan Jaringan Periapikal 1835 17.00%
3 Penyakit Sistem Otot dan Jaringan Ikat 1167 11.00%
4 Hipertensi 987 9.00%
5 PENY.PD SAL.PERNAFASAN ATAS 798 8.00%
6 Diare 460 4.00%
7 Tonsilitis 427 4.00%
8 Penyakit Kulit Alergi 351 3.00%
9 Penyakit Mata 216 2.00%
10 Penyakit Kulit Infeksi 185 2.00%
Total 25331 100.00%
Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Baru Tahun 2013
Sumber : Laporan Tahunan Kelurahan Baru Tahun 2013
II. DIAGNOSIS MASALAH
Masalah Kesehatan : Hipertensi
Wilayah Masalah : RT 02/ RW 08 Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo
20Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Sasaran : Warga yang berusia lebih dari 40 tahun di RT 02/ RW 08, Kelurahan
Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Target Sasaran : 20 orang
Jumlah Sasaran : 58 orang
Jumlah KK : 36 KK
Jumlah warga : 142 orang
Sebelum penyuluhan kesehatan, terlebih dahulu dilakukan pre-test tentang pengetahuan
warga yang berusia lebih dari 40 tahun RT 02/ RW 08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur mengenai Hipertensi. Setiap orang diberikan 10 (sepuluh) pertanyaan yang sama, dan
hasilnya akan dievaluasi.
Tabel 2.1 Data Jumlah Warga yang Menjawab Benar Mengenai Pengetahuan Hipertensi
Sebelum Dilakukan Intervensi
No. Pengetahuan
Sebelum Intervensi
N %
1. Yang mengetahui tentang tekanan darah
normal
15 75
21Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
2. Yang mengetahui tentang pengertian hipertensi 10 50
3. Yang mengetahui tentang tekanan darah
untuk seseorang dikatakan hipertensi
5 25
4. Yang mengetahui tentang faktor risiko
hipertensi
8 40
5. Yang mengetahui tentang makanan yang perlu
dihindari jika memiliki hipertensi
15 75
6. Yang mengetahui tentang gejala hipertensi 13 65
7. Yang mengetahui tentang komplikasi
hipertensi
10 50
8. Yang mengetahui tentang pencegahan
hipertensi
7 35
9. Yang mengetahui tentang pemeriksaan
hipertensi
15 75
10. Yang mengetahui tentang pola hidup sehat
berkaitan dengan hipertensi
17 85
Berdasarkan hasil pretest didapatkan :
1. 15 dari 20 responden (75%) mengetahui tekanan darah normal..
2. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui pengertian hipertensi.
3. 5 dari 20 responden (25%) mengetahui tekanan darah untuk seseorang dikatakan
hipertensi.
4. 8 dari 20 responden (40%) mengetahui faktor risiko hipertensi.
5. 15 dari 20 responden (75%) mengetahui makanan yang perlu dihindari jika memiliki
hipertensi.
22Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
6. 13 dari 20 responden (65%) mengetahui gejala hipertensi.
7. 10 dari 20 responden (50%) mengetahui komplikasi hipertensi.
8. 7 dari 20 responden (35%) mengetahui pencegahan dari hipertensi.
9. 15 dari 20 responden(75%) mengetahui pemeriksaan hipertensi.
10. 17 dari 20 responden (85%) mengetahui tentang pola hidup sehat berkaitan dengan
hipertensi.
Tabel II.2 Hasil Pretest
23Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
No Pre testPretest
1 80
2 70
3 70
4 60
5 40
6 50
7 40
8 60
9 50
10 90
11 70
12 80
13 30
14 60
15 80
16 40
17 60
18 60
19 90
20 80
Jumlah 1260
Rata-Rata 63
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Tabel II.3 Kriteria Nilai Rata-Rata
No. Nilai Kategori
1. < 65 Kurang
2. 65 – 75 Cukup
3. > 75 Baik
III. PERUMUSAN MASALAH
Dari hasil pre test didapatkan pengetahuan warga yang berusia lebih dari 40 tahun di RT 02 /
RW 08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai Hipertensi masih kurang,
terutama mengenai tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi.
IV. PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
24Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
1. Masalah : Hipertensi
2. Rencana Intervensi : Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi
3. Tujuan
a. Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan warga yang berusia lebih dari 40 tahun
di RT 02/ RW 08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta
Timur mengenai Hipertensi.
b. Tujuan Khusus :
Meningkatkan pengetahuan warga yang berusia lebih dari 40 tahun di RT 02/ RW
08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai tekanan darah
untuk seseorang dikatakan hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan warga yang berusia lebih dari 40 tahun di RT 02/ RW
08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai pencegahan
dari hipertensi.
Meningkatkan pengetahuan warga yang berusia lebih dari 40 tahun di RT 02/ RW
08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai faktor risiko
hipertensi.
4. Sasaran : Warga di RT 02/ RW 08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar Rebo,
Jakarta Timur yang berusia lebih dari 40 tahun.
5. Jumlah Sasaran : 58 orang
6. Target Sasaran : 20 orang
7. Rencana Kegiatan
Hari/Tanggal : Kamis, 6 November 2014
Jam : 18.30 – 19.00 WIB
Tempat : Balai Warga di RT 02/ RW 08
Acara : Penyuluhan Kesehatan tentang Hipertensi
8. Sumber Daya
- Dokter Muda : 1 orang
- Kader : 1 orang
- Alat peraga : Flipchart
9. Biaya operasional :
No Keterangan Jumlah
25Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
1. Snack Rp. 200.000,-
2.Fotocopy pre-test dan post-test 2 x 30 lembar
@ Rp 100,-Rp. 6.000,-
3. Cetak Flipchart Rp. 60.000,-
4. Alat tulis Rp. 30.000,-
TOTAL Rp. 296.000,-
10. Evaluasi : Melakukan pre-test sebelum penyuluhan dan post-test setelah penyuluhan.
V. PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
Dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai penyakit Hipertensi pada :
1. Pelaksanaan Intervensi (kegiatan intervensi)
Hari/Tanggal : Kamis, 6 November 2014
Jam : 18.45 – 19.15 WIB
Tempat : Balai Warga RT 02/ RT 08
2. Peserta yang hadir : 20 orang
3. Sumber daya : Dokter muda : 1 orang
26Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
Kader : 1 orang
Alat peraga : Flipchart
4. Biaya Operasional :
No Keterangan Jumlah
1. Snack Rp. 200.000,-
2. Fotocopi pre-test dan post-test 2 x 30 lembar
@ Rp 100,-
Rp. 6.000,-
3. Cetak flipchart Rp. 60.000,-
4. Alat tulis Rp. 30.000,-
TOTAL Rp. 296.000,-
5. Materi : a) Pengertian Hipertensi
b) Derajat Hipertensi
c) Penyebab Hipertensi
d) Faktor Resiko Hipertensi
e) Gejala Hipertensi
f) Pencegahan/pengendalian hipertensi
g) Komplikasi/ akibat lanjutan Hipertensi
VI. EVALUASI
Input
- Penyuluh dan narasumber untuk kegiatan kali ini adalah Aditya Pinastikaningrum, S.Ked,
sesuai dengan perencanaan
- Ibu kader yang hadir 1 orang, yaitu Ibu Sri, sesuai dengan perencanaan.
- Sarana dalam melakukan penyuluhan Hipertensi ini adalah dengan menggunakan Flipchart,
sesuai dengan yang direncanakan.
- Biaya yang dikeluarkan Rp. 296.000, sesuai dengan yang direncanakan dan semua anggaran
dana berasal dari uang pribadi dan tidak terdapat kekurangan atau kelebihan.
27Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
- Tempat penyuluhan di rumah warga yaitu di Balai Warga RT 02/RW 08 Kelurahan Baru,
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
- Materi yang disampaikan sesuai dengan yang direncanakan.
Proses
- Dilakukan kegiatan penyuluhan pada hari Kamis, 6 November 2014. Dimulai pukul 18.30
– 19.00 WIB. Tidak sesuai dengan perencanaan (perencanaan waktu pelaksanaan 18.45-
19.15 WIB), hal ini terjadi karena sebagian besar peserta penyuluhan terlambat datang
dikarenakan peserta menunaikan sholat Ashar terlebih dahulu.
- Jumlah peserta yang hadir 20 orang, sesuai dengan target yang telah direncanakan.
- Pelaksanaan kegiatan berupa pre-test, penyuluhan mengenai Hipertensi
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan post-test untuk mengetahui
keberhasilan intervensi sesuai dengan perencanaan.
- Terdapat 3 pertanyaan pada sesi Tanya jawab :
Apakah jika saya minum obat teratur, saya akan sembuh dari hipertensi?
Jawab : Hipertensi bukanlah suatu penyakit yang dapat seketika sembuh total bila sudah
meminum obat teratur. Obat hipertensi hanya untuk mengendalikan maupun
menstabilkan tekanan darah seseorang yang tinggi menjadi normal kembali. Hipertensi
itu sendiri dapat timbul kembali bila ada pemicunya kembali. Maka dari itu selain dari
meminum obat seumur hidup yang bersifat mengkontrol/menstabilkan tekanan darah,
kita pun juga seharusnya melawan penyebab hipertensi itu sendiri,seperti menurunkan
kadar kolesterol pada orang gemuk dengan cara-cara pecegahan yang saya sampaikan
tadi, dimulai dari gaya hidup sehat.
Adakah efek samping bila meminum obat seumur hidup?
Jawab : Pada umumnya obat hipertensi tidak menimbulkan efek samping berbahaya
sampai mengancam nyawa. Terutama bila diminum sesuai anjuran juga dengan kontrol
tekanan darah minimal 1 bulan sekali ke dokter. Obat yang sering di pakai misalkan
adalah captopril sering menyebabkan beberapa pasien batuk-batuk namun bila diganti
dengan obat lain, batuk tersebut akan hilang sendiri. Obat Amlodipine banyak digunakan
untuk mengganti captopril.
Apakah santan juga termasuk makanan yang harus dihindari?
Jawab : benar, makanan bersantan megandung banyak lemak yang akan menyebabkan
tingginya kadar kolesterol di tubuh.
28Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
- Tidak ada masalah berarti selama penyuluhan. Penyuluhan dapat berjalan dengan baik.
Masyarakat cukup antusias mengikuti penyuluhan hanya saja masyarakat masih datang
terlambat sehingga tertunda 15 menit.
Output
Tabel 5.1 Hasil Perbandingan Pre test dan Post test
No Pretest Post test
1 80 100
2 70 80
3 70 90
4 60 90
5 40 90
6 50 80
7 40 80
8 60 80
9 50 70
10 90 80
11 70 80
12 80 100
13 30 80
14 60 80
15 80 100
16 40 90
17 60 80
18 60 90
19 90 90
20 80 100
Jumlah 1260 1720
Rata-rata 63 86
Sebelum dilakukan penyuluhan mengenai Hipertensi hasil pretest rata - rata dari 20
responden adalah 63. Sedangkan setelah diberikan penyuluhan, hasil post test rata - rata dari
20 responden adalah 86. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan pengetahuan responden
29Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
warga yang berusia lebih dari 40 tahun di RT 02/ RW 08, Kelurahan Baru, Kecamatan Pasar
Rebo, Jakarta Timur sebesar 36,5 % (23). Hal ini menandakan penyuluhan mengenai
Hipertensi yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden.
{(Post test–Pretest ) / pretest } x 100% = {(86 – 63) /63}x100%
= 36,5 %
5.2 Tabel Peningkatan Pengetahuan Dilihat Dari Jawaban Tiap Soal
No. PertanyaanPretest Posttest Kenaikan
N % N % N %
1. Tekanan Darah Ideal 15 75 20 100 5 25
2. Pengertian Hipertensi 10 50 20 100 10 50
3. Tekanan Darah Hipertensi 5 25 19 95 14 70
4. Faktor Resiko Hipertensi 8 40 18 90 10 50
5. Makanan yang dihindari 15 75 20 100 5 25
6. Gejala Hipertensi 13 65 19 95 6 30
7. Komplikasi Hipertensi 10 50 15 75 5 25
8. Pencegahan Hiperetensi 7 35 16 80 9 45
9.Pemeriksaan untuk
mengetahui tekanan darah15 75 18 80 3 5
10. Pola Hidup sehat 17 85 18 90 1 5
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Angka kejadian Hipertensi di wilayah kerja puskesmas Kelurahan Baru cukup tinggi dapat
dilihat dari tabel sepuluh penyakit terbanyak, penyakit Hipertensi peringkat ke dua dari sepuluh
penyakit terbanyak.
Sebelum dilakukan intervensi, pengetahuan warga di RT 02/RW 08, Kelurahan Baru,
Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur mengenai Hipertensi dari 20 responden masuk dalam
kategori kurang dengan rata-rata 63 .Sedangkan setelah dilakukan intervensi, pengetahuan
meningkat menjadi kategori baik dengan rata-rata 86. Hal ini berarti, telah terjadi peningkatan
30Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
pengetahuan responden sebesar 36,5 % . Hal ini menandakan penyuluhan mengenai Hipertensi
yang diberikan telah berhasil menambah pengetahuan responden
Saran
Kepada Masyarakat
Supaya mempraktikan apa yang telah diberikan selama penyuluhan mengenai Hipertensi
terutama waspada jika memiliki faktor resiko hipertensi.
Melakukan pemeriksaan berkala bagi warga dengan faktor resiko hipertensi
Melakukan terapi yang teratur bagi para penderita hipertensi.
Supaya responden dapat membagikan pengetahuan yang sudah didapat dari penyuluhan
kepada lingkungan sekitar.
Kepada Petugas Kesehatan Setempat
Meningkatkan kegiatan promosi kesehatan yang berkaitan dengan Hipertensi
Memberikan penyuluhan secara berkala mengenai Hipertensi
VIII. LAMPIRAN
PRETEST-POSTTEST PENGETAHUAN HIPERTENSI
PENGETAHUAN MASYARAKAT MENGENAI HIPERTENSI DI RT 02/ RW 08,
KELURAHAN BARU, KECAMATAN PASAR REBO TAHUN 2014
No. Kuisioner :
Nama responden :
Umur Responden :
1. Menurut anda, berapakah tekanan darah yang normal?
a. 120/80 mmHg
31Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
b. 110/70 mmHg
c. 130/90 mmHg
d. 140/100 mmHg
2. Menurut anda apa itu pengertian hipertensi?
a. Peningkatan tekanan darah yang menetap diatas normal
b. Peningkatan tekanan darah yang terjadi akibat emosi
c. Penurunan tekanan darah yang terjadi secara menetap
d. Tekanan darah yang tidak stabil
3. Dari yang anda ketahui, berapa tekanan darah untuk seseorang dikatakan hipertensi?
a. Kurang dari 120/80 mmHg
b. Diatas 120/80 mmHg
c. 140/90 mmHg atau lebih
d. 120/80 mmHg
4. Dibawah ini yang merupakan faktor yang dapat menyebabkan hipertensi, kecuali?
a. Stress
b. Kegemukan
c. Pola hidup sehat
d. Makan makanan yang asin
5. Makanan apa saja yang perlu dihindari jika anda memiliki hipertensi?
a. Makanan tinggi kolesterol dan garam
b. Makanan tinggi karbohidrat
c. Makanan tinggi purin
d. Nasi
6. Apa saja gejala hipertensi yang anda ketahui?
a. Pusing, tengkuk terasa berat, mudah lelah
b. Sering terasa sakit diperut
c. Sering buang air kecil malam hari
d. sesak
7. Menurut anda dari penyakit dibawah ini yang bukan komplikasi dari hipertensi?
a. Stroke
b. serangan jantung
c. Gangguan ginjal
d. Penyakit infeksi
8. Dibawah ini adalah pencegahan untuk menghindari terjadinya hipertensi, kecuali?
a. Menjaga pola makan yang sehat32
Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
b. Olahraga teratur
c. Menghindari stress
d. Minum vitamin secara teratur
9. Bagi seseorang penderita hipertensi, dianjurkan untuk memeriksa tekanan darah secara rutin
setiap :
a. 1 tahun sekali
b. 3 bulan sekali
c. 1 bulan sekali
d. Tidak perlu diperiksa secara rutin
10. Apa yang anda ketahui tentang pola hidup sehat?
a. Menjaga pola makan sehat, olahraga teratur, menghindari stress, rokok, dan minuman
keras, serta tidur cukup
b. Makan apa saja yang membuat senang, tidak membawa barang-barang berat, tidur
setidaknya 2 jam sehari.
c. Makan sering dengan porsi sedikit, olahraga sebulan sekali
d. Makan sebanyak-banyaknya
FOTO INTERVENSI
33Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKATDEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang Jakarta 13650
DAFTAR PUSTAKA
1. Das SK, Sanyal K, Basu A. Study of urban community in India:growing trend of high
prevalence of hypertension in a developing country. Int J Med Sci. 2005;2(2):70-78.
Diunduh dari www.medsci.org 5 November 2011.
2. Sugiharto, Aris. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat. 2007
3. Suyono-Slamet, Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid II. FKUI, Jakarta: Balai Pustaka,
2001; 253, 454-459,463-464.
4. WHO dalam Soenarta Ann Arieska, Konsensus Pengobatan Hipertensi. Jakarta:
Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Perhi), 2005
34Status Ujian Ilmu Kesehatan Masyarakat “Hipertensi”