UJI non parametric & data kuantitatif
-
Upload
siti-norshamsiah-shamsuddin -
Category
Documents
-
view
43 -
download
3
description
Transcript of UJI non parametric & data kuantitatif
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
PR Ujian Penelitian
Nama : Siti Norshamsiah binti Shamsuddin 11.2011.255
Ni Made Helen Virginia Jacob 11.2011.125
Jesica Chintia Dewi 11.2011.075
Mohamad Azrin bin Md Yusof 11.2011.163
Judul Penelitian : Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Pengunjung Puskesmas terhadap
Pencegahan Primer Penyakit Jantung Koroner dan Faktor-faktor yang
Berhubungan
Dokter pembimbing : Dr. dr. Aris Sutanto, MS, Sp.OK
Dokter penguji : Dr. E. Irwandy Tirtawidjaja
dr. Melda Suryana, M.Epid
1. STATISTIK NON PARAMETRIK
Metode tes statistik non parametrik sering juga disebut metode bebas sebaran (free
distribution). Penyebutan ini didasarkan pada kenyataan bahwa tes ini metode uji tes
statistiknya tidak menetapkan syarat-syarat tertentu tentang bentuk distribusi parameter
populasinya. Artinya metode statistik non parametrik tidak menetapkan syarat bahwa
observasi-observasinya harus ditarik dari populasi yang berdistribusi normal.
Banyak diantara sejumlah tes statistik non parametrik yang disebut sebagai tes “ uji
ranking”, non parametrik ternyata menunjukkan hasil yang cukup baik tidak jauh berbeda
dari sebab tes statistik yang digunakan bukan untuk skor eksak dalam pengertian keangkaan
melainkan skor yang berupa jenjang atau tingkatan. Selanjutnya hasil pemikiran para pakar
statistik menciptakan berbagai jenis tes statistik jenis tes statistik parametrik. Meski demikian
tes statistik dalam banyak hal juga memiliki kelemahan selain kelebihan.
Kelebihan Tes Statistik Non Parametrik
Tes ini dapat dimanfaatkan ketika sampel yang diambil dalam penelitian kecil atau
terpaksa kecil karena sifat hakekat dari sampel itu sendiri (misalnya n = 6).
Uji statistik non parametrik dapat digunakan untuk menganalisis data dalam bentuk
jenjang atau ranking dan data yang skor keangkaannya secara sepintas kelihatan
memiliki ranking. Bahkan dalam beberapa tes hanya dengan data dalam bentuk tanda
plus atau minus maka analisis dengan tes non parametrik dapat dilakukan.
Uji tes statistik non parametrik dapat digunakan untuk data dalam bentuk klasifikasi
atau kategorikal. Dalam hal ini data dimaksud adalah data nominal.
Tersedia tes statistik non parametrik untuk menganalisis sampel yang terdiri dari
observasi dari beberapa populasi yang berlainan.
Tes statistik non parametrik dalam kenyataan sederhana perhitungan atau analisisnya
sehingga mudah untuk dipelajari dan dipraktekkan.
Kelemahan Tes Statistik Non Parametrik
Apabila persyaratan bagi model tes statistik parametrik (terutama asumsi distribusi
normal) dapat dipenuhi dan jika pengukuran data memiliki kekuatan seperti
dipersyaratkan pemakaian uji tes statistik non parametrik maka kekuatan efisiensinya
menjadi lebih rendah.
Uji statistik non parametrik tidak dapat digunakan untuk menguji interaksi seperti
dalam model analisis variance.
Metode statistik non parametrik tidak dapat digunakan untuk membuat prediksi
(ramalan) seperti dalam model analisis regresi, karena asumsi distribusi normal tidak
dapat dipenuhi.
Selama ini dikenal banyak jenis tes statistik non parametrik (sedikitnya 37 jenis)
dalam berbagai kasus. Kondisi ini kadang menyulitkan peneliti atau analis data untuk
memilih tes yang tepat atau sesuai dengan kasus yang dihadapi.
Penggunaan dan Jenis Tes Statistik Non Parametrik
Tes statistik non parametrik digunakan dalam kondisi sebagai berikut:
Bentuk distribusi populasi yang menjadi asal sampel diambil tidak diketahui distribusi
penyebarannya secara normal.
Variabel penelitian hanya dapat diukur dalam skala nominal (hanya diklasifikasikan
dan dihitung frekuensinya).
Variabel penelitian yang diukur menghasilkan dapat berskala ordinal atau hanya dapat
disusun berdasarkan ranking atau tingkatan/jenjang.
Ukuran sampelnya kecil dan sifat distribusi populasinya tidak diketahui secara pasti.
Sejauh ini telah banyak tes statistik non parametrik yang dikembangkan. Siegel dan Castellan
dalam bukunya “Non Parametric Statistic for The Behavioral Sciences” tahun (1988)
membahas sebanyak kurang lebih 37 jenis tes statistik. Uji statistik dimaksud antara lain; Uji
Chi Square, uji median, uji tanda (sign test), uji Wilcoxon; uji U Mann Whitney; Tes
Kolmogorov Smirnov; Uji Kruskall Wallis; Uji Friedman; Tes Mc Nemar, dan sebagainya.
Untuk uji asosiasi tes non parametrik yang digunakan adalah tes koefisien korelasi Rank
Kendall, Rho Spearman; koefisien kontigensi C, Koefisien phi dan sebagainya.
2. PERBANDINGAN DATA DISKRIT DAN KONTINYU
Menurut jenisnya, data dikelompokkan menjadi dua yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Data kualitatif (non metric) yaitu kemungkinan observasi yang tidak dinyatakan dengan
angka-angka. Data disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna.
o Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan,
anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
Data kuantitatif yaitu serangkaian observasi atau pengajaran yang dapat dinyatakan
dengan angka-angka. Data dipaparkan dalam bentuk angka-angka.
o Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa
kelas 3 ips 2, dan lain-lain.
Data kuantitatif dikelompokkan menjadi dua yaitu data diskrit dan data kontinu.
a. Data diskrit: yaitu data yang hanya mempunyai sejumlah terbatas nilai-nilai. Ia
merupakan data kuantitatif yang nilainya khusus dan merupakan hasil perhitungan
serta biasanya berbentuk bilangan bulat.
Contohnya:
o Jumlah penumpang bus pariwisata 5 orang, 10 orang atau 40 orang.
o Jumlah mahasiswa di sebuah universitas
o Banyaknya masyarakat yang memakai kendaraan roda dua di daerah
Purwokerto
b. Data kontinu: yaitu data yang secara teoritis dapat menjalani setiap nilai. Disebut juga
nilai pengamatan kuantitatif kontinyu. Ia merupakan data kuantitatif yang nilainya
menempati semua interval pengukuran dan merupakan hasil pengukuran serta bisa
berupa bilangan pecahan dan bulat.
Contoh :
o Jarak rumah ke sekolah bisa 1.25 Km
o Pengukuran debit air di bendungan
o Pengukuran tingkat curah hujan di daerah Bandung