deskriptif kuantitatif

download deskriptif kuantitatif

of 127

Transcript of deskriptif kuantitatif

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 (S1) Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

Disusun oleh : DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103

PROGRAM PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

i

PERSETUJUAN

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Dipersiapkan dan Disusun Oleh: DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103

Telah Disetujui dan Disyahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II untuk Dipertahankan Dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mengetahui, Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Suyatmini, SE. M.Si. Tanggal:

Drs.Sudarto HS, MM. Tanggal:

ii

PENGESAHAN

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh: DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal: Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Susunan Dewan Penguji 1. Dr. Suyatmini, SE. M.Si. 2. Drs.Sudarto HS, MM. 3. () () (.)

Surakarta, Februari 2010 Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M. Si NIK. 547

iii

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata kelak di kemudian hari terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Juli 2010

DHIDA DWI KURNIAWATI A210 060 103

iv

MOTTO

Masalah bukan untuk dihindari tapi dicari solusinya dan harus dihadapi dengan sabar jadi tetap semangat. Jadilah diri sendiri jangan meniru orang (Penulis)

Kita hanya cukup yakin dan benar-benar menginginkannya maka semua akan terjadi (penulis)

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbilalamin, Sujud Syukurku kehadirat illahi Robbi Atas segala nikmat dan kemudahan yang telah diberikan-Nya persembahan kecil ini teruntuk: 1. Ayah dan Ibunda tercinta, sebagai ungkapan rasa hormat dan baktiku, terima kasih atas kasih sayang, doa, perhatian dan pengorbanan yang tiada pernah lekang oleh waktu, rangkaian yang tidak pernah putus dalam setiap langkahku, serta perjuanganmu untuk membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang agar aku dapat gapai cita dan impianku, Engkau tak akan pernah tergantikan karena engkau tiada duanya didunia ini. 2. Kakakku (Ms Eko), Adikku (De Kiki) tersayang yang telah mewarnai hari-hariku dengan kasih sayang dan selalu memberiku semangat. 3. 46 Kasih Ibu, Baki Community, Si item kasih ibu, dan Spin Abot yang selalu setia mengantarkan aku kemana pun aku pergi. 4. Djarot, atas perhatian, dukungan dan kebersamaan yang membuatku selalu bahagia. 5. Sahabat-sahabatku, Ipee (Arifah), Ndul (Elyy), Ndaa (Ingga), Emi, Lia, Dewi, Agung n The ganx, terima kasih atas dukungan selama ini dan mendengarkan keluh kesahku. Aku telah menemukan arti sahabat sejati, kebersamaan kita adalah hal yang terindah. Jangan pernah melupakan persahabatan ini. 6. Almameterku yang kucinta.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb. Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penyusunan skripsi ini berjalan lancar dan terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk melengkapi sebagian dari syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya kesulitankesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan kepada: 1. Drs. Sofyan Anif, M.Si, selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah berkenan memberikan surat ijin peneliti. 2. Drs. H. Djalal Fuadi, MM, selaku ketua program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan dan masukan selama studi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. 3. Dr. Suyatmini, SE., M.Si., selaku pembimbing I yang penuh kesabaran dan ketulusan membimbing, mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Drs.Sudarto HS, MM., selaku pembimbing II yang memberikankan arahan dan nasehat dalam penyusunan skripsi ini.

vii

5. Drs. Joko Suwandi, SE. M.Pd, selaku Pembimbing Akademik selama menempuh studi. 6. Bapak/Ibu Dosen program studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 7. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian 8. Bapak Amin Bambang selaku guru ekonomi yang telah membantu dalam penelitian. 9. Siswa siswi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta khususnya kelas VIII A,B, dan C yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian. 10. Semua teman-teman Pendidikan Akuntansi angkatan 2006 khususnya kelas C dan semua pihak yang telah membantu terwujudnya karya ini yang penulis tidak bisa sebutkan satu persatu. 11. Semua pihak yang telah berperan serta memberikan bantuan moral maupun material dalam penyusunan skripsi. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat serta menjadi jembatan bagi penulisan selanjutnya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Surakarta,

2010

DHIDA DWI KURNIAWATI A 210 060 103

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... HALAMAN MOTTO ...................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ABSTRAK ........................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... B. Pembatasan Masalah ..................................................................... C. Perumusan Masalah ..................................................................... D. Tujuan Penelitian ......................................................................... E. Manfaat Penelitian ....................................................................... F. Sistematika Penulisan Skripsi ...................................................... BAB II LANDASAN TEORI A. Prestasi Belajar ..............................................................................

i ii iii iv v vi vii ix xii xiii xiv xvi

1 5 5 6 6 7

9

ix

1. Pengertian Belajar .................................................................. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... B. Mind Mapping ....................................................................... ....... 1. Definisi Mind Mapping .......................................................... 2. Kegunaan Mind Mapping .......................... 3. Cara membuat Mind Mapping . 4. Indikator Mind Mapping 5. Kelebihan dan Kelemahan. C. Keaktifan Belajar .......................................................................... 1. Pengertian Keaktifan......................................................... ...... 2. Indikator Keaktifan.......................................................... ....... D. Hubungan antar variabel ............................................................... 1. Hubungan metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi Belajar (Y) .............................................................................. 2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)................ 3. Hubungan metode Mind Mapping(X1), Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y)..................................................... ..... E. Kerangka Pemikiran............................................................... ....... F. Hipotesis........................................................................................ BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian ......................................................... B. Objek Penelitian ........................................................................... C. Populasi, Sampel, dan Sampling ..................................................

9 10 16 16 19 19 22 23 25 24 26 27

27 27

28 29 30

32 32 32

x

D. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................... E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ F. Teknik Analisis Data ....................................................................

35 40 42

G. Uji Prasarat Analisis 44 H. Analisis Data ................................................................................ BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta .................. B. Uji Instrumen Penelitian .............................................................. C. Uji Prasyarat Analisis ................................................................... D. Analisis Data Penelitian ................................................................ E. Pembahasan .................................................................................. BAB V ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan ................................................................................... B. Implikasi........................................................................................ C. Saran.............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 75 76 76 50 59 61 63 69 45

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Penggunaan otak pada Mind Mapping .......................................... Tabel 3.1 Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS ..................

17 35

Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping 59 Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar IPS ................................................................................................. Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors ...................... Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Linieritas.................................................... Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ................. 60 61 62 63

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping ................................................. Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta .............. 21 29 56

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian 2. Angket Penelitian 3. Hasil Tri Out Penelitian 4. Hasil Uji Validitas 5. Hasil Uji Reliabilitas 6. Data Butir Angket Penelitian 7. Data Induk Penelitian 8. Hasil Deskriptif 9. Hasil Uji Normalitas 10. Hasil Uji Linearitas 11. Hasil Uji Regresi Berganda 12. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

xiv

ABSTRAK

PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Dhida Dwi Kurniawati. A210 060 103. Jurusan Pendidikan Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.

Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, 2) mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, dan 3) mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Penelitian mengambil lokasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 200 siswa. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200 siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Hasil penelitian pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta menghasilkan temuan sebagai berikut : Hasil uji regresi membentuk suatu persamaan garis regresi linier Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2. Nilai Fhitung dari hasil analisis data sebesar 54,355 dan taraf signifikan 0,05 diperoleh Fhitung sebesar 3,20 diketahui bahwa Fhitung lebih besar dari Ftabel (54,355 > 3,20), maka dapat diketahui bahwa secara bersama-sama metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y) pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Secara individu metode mind mapping (X1) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y), karena nilai thitung = 3,642 > ttabel = 2,01 (3,642 > 2,01) sedangkan keaktifan belajar IPS menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar IPS, yaitu ditunjukkan bahwa nilai thitung = 7,544 > ttabel = 2,01 (7,544 > 2,01). Pengujian koefisien determinasi diperoleh nilai R2 sebesar 0,698, yang artinya bahwa metode mind mapping (X1) dan keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta (Y) sebesar 69,8% sedangkan sisanya sebesar 30,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Kata kunci : metode mind mapping, keaktifan belajar IPS dan prestasi belajar IPS

xv

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di era globalisasi sesuai Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan begitu perkembangan IPTEK yang ada dapat dikuasai, dimanfaatkan semaksimal mungkin dan dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik di dalam pembinaan SDM, oleh karena itu pendidikan perlu mendapat perhatian, penanganan dan prioritas secara baik oleh pemerintah, keluarga dan pengelola pendidikan. Pendidikan merupakan masalah yang sangat menarik untuk dibahas karena melalui usaha pendidikan diharapkan tujuan pendidikan akan segara tercapai. Salah satu tujuan Pendidikan Nasional yang ingin dicapai dalam pembangunan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi sehingga bertanggung jawab.

1

2

Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha-usaha yang telah dilakukan. Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memerlukan suatu strategi yang tepat supaya hasil yang yang dicapai maksimal dan berpengaruh berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Guru harus dapat memilih metodemetode yang sesuai dengan pokok bahasan yang disampaikan, dan juga mempunyai cara-cara yang menarik sehingga peserta didik mempunyai minat yang tinggi terhadap pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa yaitu dengan menerapkan pembelajaran melalui tugas dan umpan balik. Dimana tujuan pemberian tugas ini adalah siswa tetap belajar dirumah dan dapat dimanfaatkan waktu diluar jam pelajaran sekolah, sehingga siswa yang kurang paham terhadap materi yang disampaikan akan menjadi lebih mengerti karena adanya latihan dirumah umpan balik disini berupa pembahasan kembali tugas yang diberikan pada materi terdahulu. Dengan umpan balik diharapkan siswa yang kesulitan mengenai konsep-konsep pada materi yang telah diberikan dapat terbantu sehingga prestasi belajar IPS siswa meningkat. Dalam pembelajaran IPS, kemandirian serta keaktifan siswa cenderung masih rendah. Misalnya kemandirian siswa dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru, berlatih menjelaskan hasil pekerjaannya kepada teman yang lain, serta bekerjasama dan hubungan dengan siswa lain. Keaktifan siswa dalam mengajukan ide pada guru, memberikan tanggapan atau komentar terhadap siswa lain, bertanya kepada guru tentang materi yang disampaikan,

3

menyanggah atau menyetujui ide pengerjaan soal dari teman juga masih rendah. Guru sebagai pendidik dan pengajar bertugas untuk memberi kemudahan untuk siswa dalam menerima ilmu atau materi yang telah diajarkan. Menurut Isjoni (2007:62), seorang guru harus memiliki sikap-sikap sebagai berikut : 1. Mampu menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. 2. Membantu dan mendorong siswa untuk mengungkapkan dan menjelaskan keinginan dan pembicaraannya baik secara individual maupun kelompok. 3. Membantu kegiatan-kegiatan dan menyediakan sumber atau peralatan serta membantu kelancaran belajar mereka. 4. Membina siswa agar setiap orang merupakan sumber yang manfaat bagi yang lainnya. 5. Menjelaskan tujuan kegiatan pada kelompok dan mengatur penyebaran dalam bertukar pendapat Djamarah (2002:181-186),Tujuan dari penyampaian variasi metode mengajar dan aplikasinya dalam pengajaran adalah : a. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses belajar mengajar. b. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi. c. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. d. Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual. e. Mendorong anak didik untuk belajar. Salah satu metode yang akan diterapkan adalah pembelajaran IPS dengan pola latihan interaktif yang menggunakan metode Mind Mapping. Dalam metode Mind Mapping siswa di kuatkan pada cara menghadapi persoalan dengan langkah penyelesaian yang sistematis yaitu memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan memeriksa kembali

4

sehingga persoalan yang dihadapi akan dapat diatasi. Sedangkan dengan latihan interaktif siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dituntut untuk aktif secara langsung dalam proses pembelajaran. Sehingga diharapkan kemandirian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS dapat ditingkatkan. Dengan demikian siswa belajar IPS tidak hanya mendengarkan dan guru menerangkan didepan kelas saja, namun diperlukan keaktifan siswa didalam proses belajar mengajar. Melalui usaha pendidikan diharapkan kualitas generasi muda yang cerdas, aktif, dan mandiri dapat terwujud. Namun kenyataannya keaktifan siswa sekarang ini berkembang lambat dan disiplin belajar siswa yang kurang. Menurut Sujanto (1996:53) : Pelaksanaan pengajaran sering hanya si guru mendikte dan si anak yang mencatat dan kemudian menghafalkannya persis seperti bunyi catatatan dan sama sekali tidak ada kaitan dengan pengertian ataupun perubahan anak perbuatan anak karenanya. Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengambil judul skripsi PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SISWA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010.

5

B. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah ini dibatasi pada : 1. Penggunaan Mind Mapping dibatasi pada sikap ingin tahu siswa untuk mengembangkan materi pelajaran IPS. 2. Aktif dalam belajar siswa dibatasi pada keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran disekolah. 3. Prestasi belajar siswa dibatasi pada penguasaan materi dan keaktifan siswa terhadap pelajaran IPS yang berupa nilai rapot semester ganjil.

C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan : 1. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta? 2. Apakah terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta? 3. Apakah terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta?

6

D. Tujuan Penelitian Adanya tujuan dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena dengan tujuan yang tepat menjadikan tolok ukur keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai : 1. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta 2. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta 3. Untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

E. Manfaat Penelitian Manfaat teoristis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat dijadikan bahan pertimbangan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan pada umumnya dan di bidang kependidikan luar biasa pada khususnya. Sehingga perkembangan tersebut dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan bagi anak berkebutuhan khusus disekolah. Manfaat praktis yang diharapkan dalam penelitain ini terdiri : 1. Bagi guru kelas Sebagai bahan kajian guru dalam memberikan atau menyampaikan materi (metode Mind Mapping dan keaktifan belajar IPS) untuk meningkatkan prestasi belajar dalam pembelajaran IPS.

7

2. Bagi siswa Memberi alternative lain untuk mempelajari suatu pelajaran dengan cara membuat ringkasan yang menarik dan anak terdorong untuk belajar IPS. 3. Bagi kepala sekolah Memberi masukan berupa informasi ilmiah tentang pentingnya metode penyampaian materi yang menarik pada siswa agar prestasi belajar dalam pembelajaran IPS. 4. Bagi sekolah Dari hasil penelitian dapat memberikan masukan kepada sekolah atau lembaga pendidikan di SMP sebagai bahan kajian dalam usaha perbaikan proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik.sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat.

F. Sistematika Skripsi Untuk memperoleh gambaran permulaan terhadap hasil penelitian ini, maka perlu dikemukakan sistematika penelitian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang bekaitan dengan definisi prestasi

8

belajar, definisi metode Mind Mapping, definisi keaktifan, hubungan antar variabel dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang jenis dan rancangan penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel dan sampling, data dan instrumen pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil pengembalian kuesioner, pengujian kualitas dan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar terlebih dahulu akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan prestasi dan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pendapat mereka. Prestasi merupakan kumpulan hasil akhir dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan. Menurut Djamarah (2002:19),Prestasi adalah suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individual maupun kelompok. Selanjutnya menurut Winkel (1996:53),Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai denagan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Menurut Djamarah (2002:231),Prestasi adalah hasil kegiatan 9

10

usaha kegiatan belajarnya yang dinyatakan dalam bentuk, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu. Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang

diharapkan, menurut Syah (2004:132), maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain: faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor internal), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor eksternal) :

11

a. Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor internal adalah keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal siswa adalah: 1) Aspek fisiologis Kondisi jasmani dan tonus (tegangan otot) yang memadai tingakat organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah apabila serta pusing-pusing dapat menurunkan ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk dipelajarinya pun kurang atau tidak terbatas. Mempertahankan tonus, jasmani agar tetap bugar siswa dianjurkan mengkonsumsi minuman yang bergizi. Selain itu juga siswa dianjurkan memilih pola istirahat dan olahraga ringan. 2) Aspek psikologis Yang mempengaruhi pembelajaran termasuk kulitas siswa. psikologis dan yang dapat perolehan faktor-faktor

kuantitas diantara

Namun

rohaniah siswa siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah tingkat kecerdasan atau intelejensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

12

b. Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa) Faktor Eksternal adalah kondisi lingkungan sekitar siswa. 1) Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah, para staf guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas yang mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam belajar. 2) Lingkungan non sosial Faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya rumah tempat tinggal keluarga siswa dan alat-alat belajar keadaan cuaca dan waktu belajar digunakan siswa. 3) Metode pembelajaran a) Pengertian metode Menurut Djamarah (2002:85) : Pemilihan metode merupakan hal yang sangat penting perlu diperhatikan karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Djamarah (2002:85-93), pemilihan dan

penentuan metode dalam pembelajaran harus memiliki:

13

(1) Nilai strategi dan metode Didalam proses pembelajaran sering terjadi interaksi edukatif antara anak didik dan guru. Pengalaman membuktikan bahwa kegagalan

pembelajaran salah satunya disebabkan oleh pemilikan metode yang kurang tepat. Oleh karena itu metode adalah salah satu cara yang memilliki nilai strategis dalam kegiatan belajar mengajar. Nilai strategis dari metode adalah dapat

mempengaruhi jalannya pembelajaran. (2) Efektivitas penggunaan metode Penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran akan menjadikan kendala dalam mencapai tujuan yang dirumuskan, karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuain metode dengan semua komponen diprogramkan. (3) Pentingnya pemilihan dan penentuan metode Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran yang telah

pembelajaran. Apapun yang termasuk perangkat program pembelajaran dituntut secara mutlak

14

untuk menunjang tercapainya tujaun guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban

menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didk dikelas b) Pengertian pembelajaran Menurut Sagala (2006:61),Pembelajaran ialah membelajarkan siswa dengan menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar merupakan penentu utama kebersilan pendidikan. Sedangkan Riyanto (2002:57) berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu proses eksperimantasi. Selalu harus ada yang dipelajari dan arena adanya pengalaman-pengalaman baru. Menurut guru Djamarah harus (2002:62),Dalam menggunakan

mengajarkan

pandai

pendekatan secara aktif, secara arif dan bijaksana. Menurut Sagala (2006:68) : Pembelajaran merupakan aktivitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran, hal tersebut dibuat karena adanya kebutuhan untuk menyakinkan 1) adanya alasan untuk belajar, 2) siswa belum mengetahui apa yang akan diajarkan, oleh karena itu guru menetapkan hasil-hasil belajar dan tujuan yang akan dicapai. Menurut Mulyana (2005:100) : Dalam pembelajaran guru yang utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik,

15

dan umumnya pelaksanaan pembelajaran mencakup 3 hal yaitu pre tes, proses dan post tes. Keberhasilan pembelajaran IPS diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut dan dipengaruhi beberapa faktor antara lain: faktor guru, faktor materi pelajaran, faktor lingkungan, faktor metode pengajaran, dan faktor lainnya termasuk siswa itu sendiri. Keberhasilan tersebut dapat diamati dari beberapa sisi banyaknya soal yang mampu dikerjakan dengan betul, maka tingginya pemahaman dan penguasaan siswa dalam suatu pelajaran dan makin banyak soal yang mampu dikerjakan dengan benar diharapkan makin tinggi tingkat keberhasilan pembelajaran tersebut. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh guru dalam proses pelajaran IPS, maka dengan metode pembelajaran yang sesuai siswa akan bersemangat dan suasana kelas akan lebih hidup, sehingga prestasi yang akan dicapai memuaskan. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak memberikan paksaan kepada individu. Menurut Slameto (1995:60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat. Menurut Arikunto dalam Dimyati & Mudjiono (2009:200-201) prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi dan ditujukan untuk keperluan :

16

a. b. c. d.

Untuk diagnostik dan pengembangan. Untuk seleksi. Untuk kenaikan kelas. Untuk penempatan. demikian dapat dikatakan lingkungan membentuk

Dengan

kepribadian anak, karena dalam pergaulan sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana temannya.

B. Mind Mapping 1. Definisi Mind Mapping Barbara Prashing mengemukakan Mind Mapping dipopulerkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an, aslinya diciptakan oleh Gelb. Michael Gelb dalam Buzan (2007:179-181): Mind Mapping dapat diartikan sistem revolusioner dalam perencanaan dan pembuatan catatan yang telah mengubah hidup jutaan orang di seluruh dunia. Pembuatan Mind Mapping didasarkan pada cara kerja alamiah otak dan mampu menyalakan percikanpercikan kreatifitas dalam otak karena melibatkan kedua belahan otak kita. Menurut Porter & Hernacki (2008:152-159) : Mind Mapping juga dapat disebut dengan peta pemikiran. Mind Mapping juga merupakan metode mencatat secara menyeluruh dalam satu halaman. Mind Mapping menggunakan pengingatpengingat visual dan sensorik dalam suatu pola dari ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau Mind Mapping pada dasarnya

17

menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan pada otak. Metode Mind Mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Metode ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan your brain is like a sleeping giant, hal itu disebabkan 99% kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal. Table 1.1 Tabel penggunaan otak pada Mind Mapping Otak Kiri 1. Tulisan 2. Urutan Penulisan 3. Hubungan Antar Kata Otak Kanan Warna Gambar Dimensi

Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran Mind Mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan ingatan dan memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran, dengan demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu Mind Mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menajubkan.

18

Mind Mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Mind Mapping adalah satu teknik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual. Mind Mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima. Mind Mapping yang dibuat oleh siswa dapat bervariasi pada setiap materi. Hal ini disebabkan karena berbedanya emosi dan perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap saat. Suasana menyenangkan yang diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas pada saat proses belajar akan mempengaruhi penciptaan peta pikiran. Dengan demikian, guru

diharapkan dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. Proses belajar yang dialami seseorang sangat bergantung kepada lingkungan tempat belajar. Jika lingkungan belajar dapat memberikan sugesti positif, maka akan baik dampaknya bagi proses dan hasil belajar, sebaliknya jika lingkungan tersebut memberikan sugesti negatif maka akan buruk dampaknya bagi proses dan hasil belajar.

19

2. Kegunaan Mind Mapping Menurut Michael Michalko dalam Buzan (2009:6), metode Mind Mapping dapat dimanfaatkan atau berguna untuk berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Kegunaan metode Mind Mapping dalam bidang pendidikan, khususnya pada Sekolah Menengah Pertama kelas VIII antara lain: a. Memberi pandangan menyeluruh pokok masalah. b. Memungkinkan kita merencanakan rute atau kerangka pemikiran suatu karangan. c. Mengumpulkan sejumlah besar data disuatu tempat. d. Mendorong pemecahan masalah dengan kreatif. Selain itu menurut Buzan (2009:54-130) metode Mind Mapping dapat bermanfaat untuk : 1) Merangsang bekerjanya otak kiri dan kanan secara sinergis. 2) Membebaskan diri dari seluruh jeratan aturan ketika mengawali belajar. 3) Membantu seseorang mengalirkan diri tanpa hambatan. 4) Membuat rencana atau kerangka cerita. 5) Mengembangkan sebuah ide. 6) Membuat perencanaan sasaran pribadi. 7) Memulai usaha baru. 8) Meringkas isi sebuah buku. 9) Fleksibel. 10) Dapat memusatkan perhatian. 11) Meningkatkan pemahaman. 12) Menyenangkan dan mudah diingat. 3. Cara Membuat Mind Mapping Buzan (2009:14), sarana dan prasarana untuk membuat Mind Mapping adalah : a. b. c. d. Kertas kosong tak bergaris. Pena dan pensil warna. Otak. Imajinasi

20

Buzan (2009:15-16), membuat Mind Mapping membutuhkan imajinasi atau pemikiran, adapun cara pembuatan Mind Mapping adalah: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) Mulailah dari tengah kertas kosong. Gunakan gambar (simbol) untuk ide utama. Gunakan berbagai warna. Hubungan cabang-cabang utama ke gambar pusat. Buatlah garis hubung yang melengkung. Gunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Gunakan gambar.

Dalam membuat Mind Mapping juga diperlukan keberanian dan kreativitas yang tinggi. Variasi dengan huruf capital, warna, garis bawah atau simbol-simbol yang menggambarkan poin atau gagasan utama. Menghidupkan Mind Mapping yang telah dibuat akan lebih mengesankan. Membuat Mind Mapping yang terdapat didalam (http://astutimin .wordpress.com/20/09/11/26/meningkatkan-hasil-belajar-dan-kreativitas siswa-melalui-pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) Tony

Buzan telah menyusun sejumlah aturan yang harus diikuti agar Mind Mapping yang dibuat dapat memberikan manfaat yang optimal. Berikut adalah ringkasan dari Law of MM: a) Kertas: polos dengan ukuran minimal A4 dan paling baik adalah ukuran A3 dengan orientasi horizontal (Landscape). Central Topic diletakkan ditengah-tengah kertas dan sedapat mungkin berupa Image dengan minimal 3 warna. b) Garis: lebih tebal untuk BOIs dan selanjutnya semakin jauh dari pusat garis akan semakin tipis. Garis harus melengkung (tidak boleh garis lurus) dengan panjang yang sama dengan panjang kata atau image yang ada di atasnya. Seluruh garis harus tersambung ke pusat. c) Kata: menggunakan kata kunci saja dan hanya satu kata untuk satu garis. Harus selalu menggunakan huruf cetak supaya lebih jelas dengan besar huruf yang semakin mengecil untuk cabang yang semakin jauh dari pusat.

21

d) Image: gunakan sebanyak mungkin gambar, kode, simbol, grafik, table dan ritme karena lebih menarik serta mudah untuk diingat dan dipahami. Kalau memungkinkan gunakan Image yang 3 Dimensi agar lebih menarik lagi. e) Warna: gunakan minimal 3 warna dan lebih baik 5 6 warna. Warna berbeda untuk setiap BOIs dan warna cabang harus mengikuti warna BOIs. f) Struktur: menggunakan struktur radian dengan sentral topic terletak di tengah-tengah kertas dan selanjutnya cabangcabangnya menyebar ke segala arah. BOIs umumnya terdiri dari 2 7 buah yang disusun sesuai dengan arah jarum jam dimulai dari arah jam 1.

Gambar 2.1 Contoh Aplikasi Mind Mapping Aplikasi Mind Mapping dalam Pembelajaran Dalam tahap aplikasi, terdapat empat langkah yang harus dilakukan proses pembelajaran berbasis Mind Mapping, yaitu: a) Overview: Tinjauan Menyeluruh terhadap suatu topik pada saat proses pembelajaran baru dimulai. Hal ini bertujuan untuk memberi gambaran umum kepada siswa tentang topik yang akan dipelajari. Khusus untuk pertemuan pertama pada setiap awal Semester, Overview dapat diisi dengan kegiatan untuk membuat

22

Master Mind Map yang merupakan rangkuman dari seluruh topik yang akan diajarkan selama satu Semester yang biasanya sudah ada dalam Silabus. Dengan demikian, sejak awal siswa sudah mengetahui topik apa saja yang akan dipelajarinya sehingga membuka peluang bagi siswa yang aktif untuk mempelajarinya lebih dahulu di rumah atau di perpustakaan. b) Preview: Tinjauan Awal merupakan lanjutan dari Overview sehingga gambaran umum yang diberikan setingkat lebih detail daripada Overview dan dapat berupa penjabaran lebih lanjut dari Silabus. Dengan demikian, siswa diharapkan telah memiliki pengetahuan awal yang cukup mengenai sub-topik dari bahan sebelum pembahasan yang lebih detail dimulai. Khusus untuk bahan yang sangat sederhana, langkah Preview dapat dilewati sehingga langsung masuk ke langkah Inview. c) Inview: Tinjauan Mendalam yang merupakan inti dari suatu proses pembelajaran, di mana suatu topik akan dibahas secara detail, terperinci dan mendalam. Selama Inview ini, siswa diharapkan dapat mencatat informasi, konsep atau rumus penting beserta grafik, daftar atau diagram untuk membantu siswa dalam memahami dan menguasai bahan yang diajarkan. d) Review: Tinjauan Ulang dilakukan menjelang berakhirnya jam pelajaran dan berupa ringkasan dari bahan yang telah diajarkan serta ditekankan pada informasi, konsep atau rumus penting yang harus diingat atau dikuasai oleh siswa. Hal ini akan dapat membantu siswa untuk fokus dalam mempelajari-ulang seluruh bahan yang diajarkan di sekolah pada saat di rumah. Review dapat juga dilakukan saat pelajaran akan dimulai pada pertemuan berikutnya untuk membantu siswa mengingatkan kembali bahan yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. 4. Indikator Mind Mapping Menurut Tony Buzan (2009:6), indikator Mind Mapping sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. h. i. merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran, mengingat dengan lebih baik belajar lebih cepat dan efisien, dan melatih gambar keseluruhan.

23

5. Kelebihan dan Kelemahan a. Kelebihan metode Mind Mapping dalam (http://mahmmudin.

wordpress.com/2009/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mindmapping/) sebagai berikut: 1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. 2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya 3) Catatan lebih padat dan jelas 4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan. 5) Catatan lebih terfokus pada inti materi 6) Mudah melihat gambaran keseluruhan 7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat, membandingkan dan membuat hubungan 8) Memudahkan penambahan informasi baru 9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat 10) Setiap peta bersifat unik b. Kelemahan pembelajaran metode Mind mapping : 1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat. 2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar 3) Mind map siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan memeriksa mind map siswa.

24

C. Keaktifan Belajar 1. Pengertian Keaktifan Menurut Mc Keachie dalam Dimyati dan Mujiono (1999:45) berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan manusia belajar yang selalu ingin tahu. Menurut Sriyono (1992:75),Keaktifan adalah pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani. Menurut Sagala (2006:124-134), keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara lain: a. Keaktifan indera : pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain. Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. b. Keaktifan akal : akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan. c. Keaktifan ingatan : pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali. d. Keaktifan emosi : dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. Menurut Sudjana (1988:72), mengemukakan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam : a. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. b. Terlibat dalam pemecahan masalah.

25

c. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. d. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. e. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal. f. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. Menurut Paul. B. Diedrich dalam Rohani (1991:8-9)

mengklasifikasikan aktifitas menjadi : a. Visual activities, seperti : membaca, melihat gambar, percobaan, mengamati pekerjaan orang lain. b. Oral activities, seperti : menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, diskusi. c. Listening activities, seperti : mendengarkan uraian, percakapan, musik, pidato. d. Writing activities, seperti : menulis, keterangan, laporan. e. Drawing activities, seperti : menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, seperti : melakukan percobaan, membuat konstruksi. g. Mental activities, seperti : menanggapi, mengingat-ingat,

memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil keputusan. h. Emotional activities, seperti : menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPS sangat penting, karena dalam IPS banyak kegiatan pemecahan masalah yang

26

menuntut kreativitas siswa aktif. Siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Untuk menarik keterlibatan siswa dalam pembelajaran guru harus membangun hubungan baik yaitu dengan menjalinan rasa simpati dan saling pengertian. Membina hubungan baik bisa mempermudahkan pengelolaan kelas dan memperpanjang waktu. 2. Indikator Keaktifan Keaktifan belajar dalam (http://ardhana12.wordpress.com

/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaiandalam-ptk-2/) dapat dilihat dari : a. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru b. Kerjasamanya dalam kelompok c. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli d. Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal e. Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok f. Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat g. Memberi gagasan yang cemerlang h. Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang i. Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain j. Memanfaatkan potensi anggota kelompok k. Saling membantu dan menyelesaikan masalah

27

D. Hubungan Antar Variabel 1. Hubungan Metode Mind Mapping (X1) dan Prestasi Belajar (Y) Menurut Silberman (2001:181),Pemetaan pemikiran adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. Dengan memerintahkan peserta didik membuat peta pikiran memudahkan mereka untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari dan apa yang sedang mereka rencanakan. Mind Mapping memungkinkan siswa lebih fokus pada pokok bahasan, memberi gambaran yang jelas keseluruhan dan perincian pokok bahasan yang dipelajari. Pola pikir siswa akan lebih berkembang dengan memunculkan ide-ide dalam proses pembelajaran IPS. Sehingga metode Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. 2. Hubungan Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y) Dalam proses belajar yang sedang berlangsung di kelas melibatkan siswa dan menuntut siswa untuk melakukan aktivitas belajar. Para siswa dituntut untuk mendengarkan, memperhatikan, dan mencerna pelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu siswa harus aktif bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum jelas. Siswa harus lebih kritis, kreatif dan lebih perhatian dalam menerima pelajaran / materi yang disampaikan oleh guru. Begitu juga sebaliknya guru juga harus memberikan pertanyaanpertanyaan kepada siswa dan dapat menciptakan suasana belajar dalam

28

kelas yang menimbulkan keaktifan siswa sehingga akan tercipta proses belajar yang baik dan akan membuat interaksi di dalam kelas yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi anak didiknya. Keaktifan merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar tanpa adanya keaktifan siswa, maka belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Siswa yang aktif dalam belajar akan mendapatkan prestasi yang baik dibandingkan siswa yang kurang aktif dalam belajar. Dengan demikian keaktifan siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar, karena segala sesuatu tidak akan tercapai secara maksimal bila setiap individu tidak aktif dalam melaksanakan suatu kegiatan. 3. Hubungan Metode Mind Mapping (X1), Keaktifan (X2) dan Prestasi Belajar (Y) Otak yang berpengetahuan tinggi secara mental, dan karenanya berpikir fleksibel, akan melihat jauh lebih banyak kesempatan untuk mengiterpretasikan pertanyaan secara kreatif, dan karenanya akan lebih banyak menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas. Jutaan orang diseluruh dunia menggunakan Mind Mapping setiap hari untuk membantu mereka. Ada yang menggunakannya agar mereka bisa membuat perencanaan yang lebih baik atau menjadi pembicara yang lebih percaya diri, sementara ada juga yang menggunakan Mind Mapping untuk memecahkan masalah dalam skala yang lebih besar.

29

Keberhasilan pembelajaran dipengaruhi oleh faktor individu dan faktor sosial. Yang termasuk faktor individu diantaranya adalah keaktifan belajar. Keaktifan siswa dalam belajar sangat mempengaruhi prestasi belajar apabila siswa tidak aktif bertanya, mengerjakan soal, berdiskusi maka siswa itu akan mendapatkan prestasi yang bagus, sebaliknya siswa yang aktif akan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Sehingga keaktifan belajar diperlukan untuk meningkatkan prestasi belajar dalam aspek kognitif, affektif dan psikomotorik. Mind Mapping akan lebih meningkatkan keaktifan siswa untuk membaca, berpikir, bertanya dan aktif dalam belajar IPS. Prestasi belajar siswa akan meningkat jika siswa aktif dalam proses pembelajaran IPS, dan akan mendapatkan hasil yang maksimal

E. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian teoristis sebagaimana telah dipaparkan dimuka, maka dalam penyusunan penelitian ini penulis mengajukan anggapan dasar atau kerangka pemikiran sebagai berikut :

Metode Mind Mapping (X1) Keaktifan Belajar (X2) Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran

Prestasi belajar (Y)

30

Keterangan : 1. Variabel Independen (variabel bebas) yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas adalah : a) Metode Mind Mapping (X1) b) Keaktifan Belajar (X2) 2. Variabel Dependen (variable terikat) yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah : Prestasi Belajar (Y).

F. Hipotesis Menurut Arikunto (2005:64) Hipotesis berasal dari penggunaan kata Hypo yang artinya Dari bawah dan kata Thesa yang artinya Kebenaran Hipotesis adalah anggapan dasar mengenai satu teori yang bersifat sementara, yang kebenarannya masih perlu diuji dibawah kebenaran atau tidaknya peneliti perlu mengadakan penelitian. Dari landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

31

2. Terdapat pengaruh keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta 3. Terdapat pengaruh metode Mind Mapping dan keaktifan belajar siswa terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

32

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang artinya penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala peristiwa dan kejadian pada saat sekarang serta mengungkapkan data yang telah berlangsung tanpa mempengaruhi variabel terikat. Berdasarkan sifatnya yaitu mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungannya atau data kualitatif yang diangkakan. Maka jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dimana data yang diperoleh berasal dari angket, maka penelitian ini merupakan penelitian survey.

B. Obyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta.

C. Populasi, Sampel, dan Sampling 1. Populasi Menurut Arikunto (2002:108) Populasi adalah keseluruhan kelompok orang atau kejadian atau hal minat yang diinvestigasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang berjumlah 200 siswa. 32

33

2. Sampel Menurut Arikunto (2005:105) Sampel adalah sebagian atau wakilpopulasi yang diteliti. Menurut Arikunto (2006:134) menyatakan bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 orang diambil semua, sehingga penelitianberupa penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-25%. Dalam penelitian ini menggunakan sample sebanyak 50 siswa dari 200 siswa populasi di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. 3. Sampling Menurut Hadi (1993:75) sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel. Menurut Djarwanto PS dan Subagyo (1996:114) ada dua cara pengambilan sample yaitu : a. Random Sampling Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dengan random ada tiga cara yaitu: 1) Cara Undian : Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian. 2) Cara Ordinal : Cara ini dilakukan dengan jalan mengambil jumlah subjek yang diperlukan dengan mengambil urutan dari atas ke bawah.

34

3) Cara Randomisasi : Cara ini di lakukan dengan bantuan tabel random yang umumnya terdapat pada buku-buku statistik b. Non Random Sampling Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih sebagai sample. Macam-macam non random sampling adalah sebagai berikut: 1) Quota Sampling Sampel diambil berdasarkan pertimbangan tertentu dari penyidik. 2) Purposive Sampling Dalam Purposive sampling pemilihan sekelompok subyek

didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui. 3) Double Sampling Pengambilan sampling yang menguasakan adanya sampel kembar. 4) Proporsional Sampling Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel tiap-tiap sub populasi dengan memperhatikan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut.

35

5) Stratified Sampling Teknik ini biasanya digunakan apabila populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat. Teknik pengambilan sampling sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan sample random sampling dengan cara undian, cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian. Semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk menjadi anggota sampel.

D.

Instrumen Pengumpulan Data 1. Pembuatan kisi-kisi angket Sebelum dilakukan penyusunan angket tertulis dibuat dahulu konsep yang berupa kisi-kisi angket yang disusun dalam suatu tabel, kemudian dijabarkan dalam aspek dan indikator yang sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dicapai. Dari aspek dan indikator tersebut kemudian dijadikan landasan penyusunan kisi-kisi angket. Adapun kisi-kisi angket adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Kisi-kisi angket keaktifan belajar mata pelajaran IPS Variabel Metode Mind Mapping a. b. c. d. e. Indikator merencanakan berkomunikasi menjadi lebih kreatif menyelesaikan masalah memusatkan perhatian Item 1-10

36

Keaktifan Belajar

f. menyusun dan menjelaskann pikiranpikiran g. mengingat dengan baik h. belajar lebih cepat dan efisien i. melatih gambar keseluruhan a. perhatian siswa terhadap penjelasan guru b. kerjasamanya dalam kelompok c. kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli d. kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal e. memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok f. mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat g. memberi gagasan yang cemerlang h. membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang i. kepetusan berdasarkan pertimbangan kerja yang matang j. memanfaatkan potensianggota kelompok k. saling membantu dan menyelesaikan masalah

1-12

2. Penyusunan Angket Setelah kisi-kisi angket dibuat maka item-item pertanyaan disertai dengan alternatif jawaban kemudian disusun pedoman pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh responden. Setelah selesai dijawab data disusun untuk diolah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.

37

3. Menentukan Skor Angket Menurut Nawawi (2005:242),Skoring variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar siswa untuk tiap-tiap alternatif jawaban adalah: Item pertanyaan atau pernyataan positif adalah: Jawaban alternatif a (terbaik) Jawaban alternatif b (cukup baik) Jawaban alternatif c (buruk) Jawaban alternatif d (terburuk) :4 :3 :2 :1

Item pertanyaan atau pernyataan negatif adalah: Jawaban alternatif a (terbaik) Jawaban alternatif b (cukup baik) Jawaban alternatif c (buruk) Jawaban alternatif d (terburuk) 4. Uji Coba Angket Uji coba angket digunakan untuk mengetahui apakah soal yang akan diberikan kepada responden valid atau tidak valid & digunakan untuk menguji apakah data tersebut variabel. Uji coba (try out) dilaksanakan terhadap siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010 yang tidak menjadi anggota sampel. 5. Uji Validitas Item Menurut Arikunto (1988:138) Uji Validitas adalah suatu ukuranukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan keaslian suatu instrument. :1 :2 :3 :4

38

Rumus yang digunakan adalah Pearson Product Moment: rxy = N XY ( X )( Y )

( NY 2 ( X ) 2 )( N Y 2 ( Y ) 2

Dimana: rxy X2 Y2 XY X Y N = Koefisien korelasi antara variabel X dan Variabel Y = Jumlah kuadrat dari X = Jumlah kuadrat dari Y = Jumlah koofisien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah tiap faktor = Jumlah seluruh faktor = Jumlah subyek Karena dengan angka kasar relatif lebih mudah dan dapat menghindari angka pecahan. Menurut Arikunto (1998:208), mengenai perhitungan korelasinya berdasarkan ketentuan bahwa rxy > rtabel taraf signifikan 5% berarti item atau butir soal valid dan sebaliknya bila rxy < rtabel 5% maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memenuhi prasyarat. 6. Uji Reliabilitas Item Reliabilitas menunjukkan pada suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini mengukur reliabilitas angket digunakan teknik belah dua melalui cara membelah data dengan item-item nomor genap dan ganjil. Kemudian mencari korelasi antara masing-masing belahan item tersebut dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Selanjutnya hasil korelasi itu dianalisa untuk mencari

39

realibilitas dengan menggunakan rumus Sperman Bown, dikutip Hadi yaitu sebagai berikut: r11==

Keterangan : r11 = koefisien reliabilitas yang dicari

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan yang dicari. Arikunto (2006:276),Adapun interprestasi besarnya koefisien korelasi digunakan ketentuan yang sama yaitu: a) b) c) d) e) Antara 0,800 sampai 1,000 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai 0,800 = tinggi Antara 0,400 sampai 0,600 = cukup tinggi Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah Antara 0,100 sampai 0,200 = sangat rendah

Sedangkan menurut Ghozali (2005: 42) Dikatakan reliabel jika angka korelasi yang diperoleh > 0,6 taraf signifikansi 5% dikatakan tidak reliabel jika angka korelasi rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) valid, sebaliknya bila rxy < rtabel maka butir soal tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan. 2. Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2006:178) Uji reliabilitas adalah suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik-baik. Uji reliabilitas menunjukan sejauh mana instrument dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang. Pengukuran reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan rumus :

44

2(r1/ 2 .1 / 2) r11 = 1 + r1 / 2.1 / 2 Keterangan : r11 r1/2 r1/2 = koefisien reliabilitas yang dicari = koefisien antara skor-skor setiap olahan tersebut

Jika rhitung > rtabel pada taraf signifikan 5% berarti item (butir soal) reliable dan sebaliknya bila rhitung < rtabel pada taraf signifikan 55 maka butir soal tersebut reliable sekaligus tidak memenuhi prasyarat.

G. Uji Prasyarat Analisa

1. Uji Normalitas Uji normaltas digunakan untuk menguji asumsi yang diambil benar atau menyimpang, langkahnya menurut formula Jorque Berra (JB) sebagai berikut: S 2 (k 3) 2 J B = n + 24 6

Keterangan : S K = Skewnees (kemencengan) = Kurtosis (keruncingan)

Kesimpulan : Jika JB < X2 (chi square table) maka data dinyatakan normal Jika JB > X2 (chi square table) maka data dinyatakan tidak normal

45

2. Uji Linearitas Uji lenearitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan linear yang kita peroleh cocok atau tidak. Perhitungannya menggunakan rumus : F= Rreg Rkres

Kesimpulan : Jika nilai Fhitunng < Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat berbentuk linear. Jika nilai Fhitung > Ftabel maka pengaruh variabel bebas dan terikat tidak berbentuk linear.

H. Analisis Data

1. Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel satu dengan variabel lain. Dalam regresi ini dilakukan untuk menentukan prestasi belajar yang disebabkan oleh metode mind mapping X1 dan keaktifan belajar X2. menurut Sugiono (2005:211), dijelaskan analisis regresi ganda dua predictor menggunakan persamaan garis regresi berikut: Y = a + b1.x1 + b2.x2 + + bk.xk Dimana: Y a = Prestasi belajar = Konstanta

46

b X1 X2

= Koofesien korelasi = Kreativitas = Disiplin belajar

2. Pengujian Hipotesis a. Uji F Uji F digunakan untuk signifikasi pengaruh X1 dan X2 terhadap y 1) Perumusan Hipotesis a) Ho: b1 :b2 = 0,berarti secara bersama-sama variabel independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. b) Ha : b1 # b2 # 0, berarti secara bersam-sama variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2) Penentuan level signifikan tingkat signifikan () = 50% derajat kebebasan pembilang = K derajat kebebasan penyebut = n-k-1 3) Kriteria pengujian a) Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti semua variabel independent X1 dan X2 secara simultan berpengaruh terhadap nilai variabel dependen

47

b) Fhitung < Ftabel maka ho diterima, yang secara statistic berarti semua variabel independent (X1 dan X2) tidak berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen. Daerah tolak

Daerah terima

Ftabel (, k-1, n-k) 4) Kesimpulan : H0 diterima apabila Ftabel Fhitung Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung Ftabel b. Uji t Analisis uji t (t tes) ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel indenpeden (x) terhadap variabel dependen (Y) secara individual. 1) Pengujian Hipotesis a) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak dapat terdapat pengaruh variabel independent x1 (metode mind mapping)

terhadapvariabel dependen (y). b) Ha : b1 b2 0, artinya terdapat pebgaruh variabel independent x1 terhadap variabel dependen (y) c) Ho : b1 : b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel independent dependen (y) x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel

48

d) Ha : b1 b2 0, artinya terdapat pengaruh variabel independent dependen (y) 2) Menentukan level of signifikasi Tingkat signifikan () = 5%, derajat kebebasan (dk) = n-k t table = t / 2 (n-k) n = jumlah sampel Mencari nilai hitung dengan rumus: x2 (keaktifan belajar) terhadap variabel

t=

b Seb

Keterangan : b Seb = Koefisien regresi = Standar error b

3) Kriteria Pengujian a) thitung > ttabel maka menolak hipotesis nol (Ho) yang secara statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b) thitung < ttabel maka menerima hipotesis nol (Ho) yang secara statistic menyimpulkan bahwa variabel independent (x) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (y). Daerah tolak Daerah terima - /2; n-k-1

Daerah tolak

/2; n-k-1

49

4) Kesimpulan H0 diterima apabila ttabel < thitung < ttabel H0 ditolak apabila thitung > ttabel atau thitung < ttabel 3. Sumbangan relative (SR) dan sumbangan efektif (SE) a. Sumbangan Relative Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan relative adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel predictor terhadap kriterium y.SR% X 1 b1 x1 x100% b1 x1 + b2 x 2b2 x 2 x100% b1 x1 + b2 x 2

SR % X 2

b. Sumbangan Efektif Menurut Hadi, (2004:41) sumbangan efektif adalah untuk

mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel predictor terhadap kriterium y. SE%X1=SR%X1R2 SE%X2=SR%X2R2

50

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta 1. Sejarah Singkat SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Pada bulan Juli 1947, Aisyiah Cabang Solo mendirikan Sekolah Kepandaian Putrid (SKP) yang bertempat di jalan Pasar Legi. Diantara tokoh pendirinya adalah Ibu Suhud Rais, Nyonya H. M. Idris dan Ibu Sudarso. Selaku Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Sudarso, selanjutnya karena Ibu Sudarso pindah mengikuti suami maka sebagai pengganti Kepala Sekolah adalah Ibu Darso. Perkembangan selanjutnya SKP Muhammadiyah I ini berganti menjadi Sekolah Kesejahteraan Keluarga Pertama (SKKP)

Muhammadiyah I yang menempati gedung baru yang bertempat di jalan Brigjen Sudirto No. 60 Surakarta dengan Kepala Sekolah Ibu Aminah Mindrofah. Semua itu atas bantuan yayasan, bantuan social Repubik Indonesia pada saat Bapak R. Moelyadi Martono sebagai Menteri Sosial (kemudian Menko Kesra). Pada bulan Juli 1960 SKKP Muhammadiyah I tersebut menerima status subsidi dari Departemen P dan K yang berlaku mulai 1 Agustus 1959 dengan nomor subsidi No. 55973/ B. II, merupakan status sekolah tertinggi pada saat itu. Guru atau pegawai tetap digaji dengan subsidi dari

50

51

pemerintah, yaitu melalui Departemen P dan K. Kepala sekolah setelah Ibu Aminah Mindrofah adalah Ibu Hartono. Berlakunya kurikulum 1975, maka SKKP Muhammadiyah I Surakarta tersebut di hapus oleh pemerintah dan diganti dengan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Tahun berdirinya adalah 1 Juli 1977. Pada saat itu SMP Muhammadiyah 5 Surakarta masih transisi karena masih ada kelas dua dan tiga SKKP, sedangkan kelas 1 sudah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Kepala Sekolah pada saat itu adalah Ibu Siti Suwibah, BA. Pada tahun 1978 dengan SK BAKN No. 027/ Kep. II/ 1978, dari segi kepegawaian semua guru dan karyawan subsidi diangkat menjadi negeri yang mulai berlaku tanggal 17 April 1978. Sedangkan atasan guru dan karyawan bervariasi, antara lain Guru Tetap Persyarikatan, Guru Diberbantukan (DPB), Guru Dipekerjakan (DPK), Guru Depag, Guru Negeri dicoba dan Guru tidak tetap. Pada tahun ajaran 1979/1980 SMP Muhammadiyah 5 Surakarta melaksanakan EBTA pertama kali dengan menggabung di SMP Negeri 8 Surakarta dengan kepala sekolah masih tetap Ibu Siti Suwaibah, BA. Pada tanggal 17 Oktober 1979, SMP Muhammadiyah 5 Surakarta dipimpin oleh kepala sekolah Bapak Achmad Hany, BA. yang menggantikan Ibu Siti Suwaibah, BA. karena pindah tugas dengan SK definitive selaku kepala sekolah dari Mendikbud pada 7 Oktober 1986. Pada saat itu SMP Muhammadiyah 5 Surakarta telah berusaha meningkatkan mutu sekolah dengan melaksanakan akreditasi sekolah pertama tahun 1985 dengan hasil

52

ststus diakui Nomor :359/ 103/ 1985 tanggal 31 Desember 1985. Yang kedua tanggal 30-31 Agustus 1990 dengan hasil diakui sesuai Nomor Piagam : 405/103/ H 1990 tanggal 31 Desember 1990. Pada tahun pelajaran 1994/ 1995 Kepala Sekolah Bapak Achmad Hany, BA. mulai memasuki purna tugas dan meninggal dunia pada tanggal 25 Maret 1995, maka yang menggantikan sebagai Kepala Sekolah pada tahun pelajaran 1994/ 1995-1995/1996 adalah Ibu Umul Hidayah yang diangkat oleh Majelis Dikdasmen PDM Kodia Surakarta. Pada tahun pelajaran 1996/ 1997 terhitung mulai tanggal 26 Juni 1996 dengan berdasarkan SK Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Propinsi Jawa Tengah : 10/ SK. PWM/ III. A/ 2. b/ 1996 tanggal 1 Mei 1996, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 5 Surakarta adalah Bapak Drs. Saifudin berasal dari Wakasek Kurikulum SLTP Muhammadiyah 1 Surakarta. Sedangkan Ibu Umul Hidayah berdasar surat Majelis Dikdasmen PDM Kodia Surakarta tanggal 25 Juni 1996 alih tugas ke SMP Muhammadiyah 1 Surakarta. Sampai pada tahun 1998 status sekolah menjadi disamakan sesuai dengan SK Nomor 0022/ 103. 07/ MN/ 1998. Perkembangan selanjutnya dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah bapak Drs. Saifudin dan dibantu para Wakasek, guru-guru dan karyawan serta seluruh siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta berusaha keras untuk menanamkan pelaksanaan disiplin budaya tertib, bersih dan belajar serta bekerja keras dengan sebaik-baiknya

53

2. Identitas Sekolah a. Nama Organisasi : SMP Muhammadiyah 5 Surakarta b. Alamat : Jl. Slamet Riyadi No. 443, Pajang, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah c. Berdiri Tahun d. Pendiri/perintis e. Disyahkan Oleh : 01 Juli 1947 : Hj. Suhud Rais dan :Ny. H. M. Idris : Kanwil Depdikbud Prop. Jateng SK Nomor: 0276/ XII 4.P/ 78 Tanggal 01 April 1978 f. Badan Pengelola : Majelis Dikdasmen PDM Surakarta g. Yang Pernah Menjabat Kepala Sekolah : 1) Siti Suwaibah 2) Achmad Hany, BA. 3) Umul Hidayah 4) Drs. Saifudin h. Status Sekolah 3. Gedung Gedung SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di jalan Slamet Riyadi No. 443 Surakarta berdampingan dengan SMU Muhammadiyah 4 Surakarta dengan luas keseluruhan 2600 m2. Bangunan SMP : Akreditasi A

Muhammadiyah 5 Surakarta terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 meliputi ruang Kepala Sekolah, ruang BP, ruang UKS, ruang tamu, ruang TU, koperasi kantin, tempat alat olahraga, ruang computer, ruang kelas IX A,. Lantai 2 terdiri dai guru, perpustakaan, mushola, toilet, laboratorium, ruang kelas

54

VII A, IX B, IX C, IX D, IXE, IX F dan III F. Sedangkan untuk lantai 3 terdiri dari ruang menjahit, ruang OSIS/IRM, ruang kelas VII A sampai VII E dan kelasVIII B, VIII C, VIII D,VIIIE, VIII F Dari lantai 1 sampai 3 dilengkapi dengan kamar mandi. 4. Fasilitas Kelas a) Meja dan kursi Pengadaan meja dan kursi untuk tiap-tiap kelas, yaitu kelas VII sampai dengan kelas IX keadaanya baik untuk proses pembelajaran. b) Papan tulis Penyediaan papan tulis masing-masing kelas telah memenuhi persyaratan untuk proses pembelajaran. c) Daftar siswa, jadwal piket dan jadwal pelajaran Tiap kelas terdapat 1 papan yang berisi daftar siswa, jadwal piket, dan jadwal pelajaran. Jadwal piket dimaksudkan untuk menjaga

kelangsungan proses pembelajaran dan berfungsi menanamkan disiplin serta tanggungjawab siswa. d) Gambar dinding Disetiap kelas ada beberapa gambar yang terpajang di dinding, tergantung kreasi masing-masing kelas. Hal tersebut dimaksudkan untuk menciptakan suasana ruang kelas yang nyaman. e) Jam dinding Masing-masing kelas mempunyai jam dinding sebagai penunjuk waktu, sehingga membantu guru dalam ketepatan waktu kegiatan pembelajaran

55

5. Perpustakaan Ruang perpustakaan SMP Muhammadiyah 5 Surakarta terletak di lantai 2 disebelah ruang kesenian dan juga berhimpitan dengan laboratorium. Keadaan ruang perpustakaannya yang nyaman membuat siswa senang untuk datang dan membaca buku diperpustakaan. Inventaris perpustakaan antara lain almari buku, rak buku, madding, buku-buku pelajaran (buku paket), buku-buku sekolah yang lain, majalah, surat kabar, tempat duduk, meja baca dan alat Bantu mengajar (layar Ohp, globe, peta). Almari bukunya ada 5 buah. Almari 1 untuk menyimpan buku agama, almari 2 untuk menyimpan buku ilmu ketrampilan, almari 3 untuk menyimpan buku kesustraan, cerita dan majalah. Sedangkan almari 4 untuk menyimpan buku-buku pelajaran (buku paket) dan almari 5 untuk menyimpan buku-buku IPTEK/ khusus. Adapun buku pelajaran (buku paket) yang dimiliki perpustakaan ini adalah buku Bahasa Indonesia, Matematika, IPS Ekonomi, IPS Geografi, IPS Sejarah, IPA Biologi, IPA Fisika dan Bahasa Inggris. Buku-buku perpustakaan yang lain adalah buku keagamaan, ketrampilan, ilmu pengetahuan, kesustraan, buku induk, buku peminjam. Buku daftar penunjang, dan lain-lain. Waktu peminjaman buku antara guru dengan siswa berbeda. Untuk siswa dapat meminjam pada hari senin (07.0013.30), selasa dan rabu (07.00-13.00). Sedangkan untuk guru adalah setiap waktu.

56

6. Laboratorium Di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta memiliki Laboratorium computer dan Laboratorium IPA. Laboratorium computer bertempat di lantai 1 berdekatan dengan ruang TU. Di Laboratorium computer kira-kira terdapat 20 komputer dengan dilengkapi meja dan kursi. Sedangkan Laboratorium IPA terletak di lantai 2 berdekatan dengan perpustakaan. Untuk Laboratorium IPA sudah memenuhi persyaratan dalam jumlah dan jenis. di laboratorium IPA antara lain terdapat bahan-bahan Kimia, peralatan Biologi dan peralatan Fisika 7. Struktur Organisasi

Kepala Sekolah Tata Usaha

Wakasek Kurikulum

Wakasek Kesiswaan Kord.Mata Pelajaran

Wakasek SarPras Bimbingan Penyuluhan

Wakasek Humas

Wali Kelas Guru Peserta didik

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Sumber : Data Monografi SMP Muhammadiyah 5 Surakarta

57

a. Tugas kepala sekolah 1) Membuat rencana program sekolah secara menyeluruh. 2) Mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada pelaksanaan BP. 3) Mengawasi pelaksanaan program. 4) Melengkapi fasilitas BP. 5) Memberi tanggung jawab ke dalam dan keluar 6) Mengadakan hubungan dengan lembaga di luar sekolah dalam rangka kerja sama dengan pelaksanaan BP. b. Tugas koordinator 1) Menyusun program bersama sekolah. 2) Bertanggungjawab atas jalannya program. 3) Memberikan laporan kepada kepala sekolah. 4) Menganalisa data peserta didik guna menetapkan suatu rencana tindakan positif terhadap peserta didik. 5) Menyelenggarakan pertemuan staf. 6) Mengadakan konsultasi dengan orang tua peserta didik. 7) Mengadakan revisi lembaga yang berwenang. c. Tugas wali kelas 1) Membuat laporan hasil belajar. 2) Mengumpulkan data tentang peserta didik. 3) Menyelenggarakan penyuluhan. 4) Mengawasi kegiatan sehari-hari.

58

5) Menyalurkan dan menempatkan peserta didik. d. Tugas guru mengajar 1) Mengajar. 2) Turut serta aktif membantu pelaksanaan kegiatan BP. 3) Memberikan informasi tentang peserta didik kepada staf BP. 4) Berpartisipasi dalam pertemuan kasus. 5) Meneliti kesulitan kemajuan belajar peserta didik. e. Tugas administrasi BP 1) Mengisi kartu-kartu pribadi peserta didik. 2) Mengumpulkan catatan dan data yang lain. 3) Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang peserta didik. 4) Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan. f. Tata Usaha 1) Penyusunan program TU dan laporan keuangan di sekolah. 2) Pengurusan pegawai. 3) Pembinaan pengembangan karier pegawai TU sekolah. 4) Penyusunan perlengkapan sekolah. 5) Penyusunan penyajian data atau statistik sekolah. 6) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

59

B. Uji Instrumen Penelitian Instrumen yang baik harus memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Kedua syarat tersebut apabila terpenuhi maka instrumen dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat kevalidan instrumen angket. Pengujian validitas, item atau butir soal menggunakan korelasi product moment. Uji validitas diberlakukan untuk angket metode mind mapping dan angket keaktifan belajar IPS, sedangkan prestasi belajar IPS diperoleh melalui dokumentasi hasil ujian harian siswa. Tingkat

validitas item dapat diketahui dengan cara membandingkan harga rxy dengan harga rtabel. Apabila rxy > rtabel maka item tersebut valid dan sebaliknya apabila rxy < rtabel maka item angket dinyatakan tidak valid. Pada uji instrumen penelitian ini, data diambil dari 20 responden melalui penyebaran angket. Adapun ringkasan hasil perhitungannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Rangkuman Hasil perhitungan uji validitas metode mind mapping No. Item rxy 1. 0,537 2. 0,631 3. 0,598 4. 0,457 5. 0,618 6. 0,713 7. 0,634 8. 0,761 9. 0,685 10. 0,477 Sumber : Analisis data (Lampiran 4.) rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

60

Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh item angket metode mind mapping dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan oleh harga rxy untuk seluruh item lebih besar dari rtabel. dengan demikian ke-10 item tersebut dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Tabel 4.2 Rangkuman Hasil perhitungan validitas angket keaktifan belajar IPS No. Item 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. rxy 0,544 0,517 0,490 0,791 0,617 0,621 0,580 0,468 0,446 0,828 0,617 0,560 rtabel 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 0,444 Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber : Analisis Data (Lampiran 4)Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh item angket keaktifan belajar IPS dinyatakan valid. Hal ini ditunjukkan oleh semua item soal menunjukkan hasil rxy > rtabel. Dengan demikian ke-12 item tersebut dapat digunakan sebagai instrumen penelitian untuk variabel keaktifan belajar IPS. 2. Uji Reliabilitas Instrumen yang memiliki sifat konsisten berarti jawaban yang diperoleh dari angket tersebut relatif sama untuk pengujian pada waktu dan tempat yang berlainan. Teknik yang digunakan yaitu rumus Cronbach

61

Alpa. Nilai r11 untuk angket metode mind mapping didapat 0,7514, dan untuk keaktifan belajar IPS di dapat 0,7467. Harga r11 tersebut diantara 0,600 dan 0,800, sehingga reliabilitasnya dinyatakan tinggi, hal ini sesuai pendapat Suharsimi bahwa kriteria reliabilitas (0,600 r11 < 0,800) bernilai tinggi.

C. Uji Prasyarat Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, tetapi jika data tidak memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan bias, untuk itu perlu dilakukan pengujian prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dan linearitas. 1. Uji Normalitas Berdasarkan perhitungan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS For Windows Versi 15.00 diperoleh kesimpulan bahwa data yang dianalisis berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rangkuman sebagai berikut : Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Uji Normalitas dengan Liliefors Variabel X1 X2 y N 50 50 50 Harga L Lhitung 0,118 0,100 0,098 Ltabel 0,125 0,125 0,125 Keterangan Normal Normal Normal

Sumber : Analisis Data (Lampiran 9)

62

Tabel diatas menunjukkan harga Lhitung untuk variabel X1 = 0,118 < dari Ltabel =0,125 dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, untuk variabel X2 didapat Lhitung = 0,100 < Ltabel= 0,125 maka dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan untuk variabel y didapat Lhitung = 0,098 < dari Ltabel = 0,125 maka dapat disimpulkan variabel berasal dari populasi normal dengan taraf signifikansi 5%. 2. Uji Linieritas Uji linieritas regresi antar variabel bebas dengan variabel terikat digunakan untuk mengetahui model regresinya berbentuk linier atau non linier. Perhitungan uji linieritas regresi menggunakan SPSS terangkum dalam tabel berikut : Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Linieritas Variabel X1Y X2Y N 50 50

0,050,05

Harga F Fhitung Ftabel 0,800 2,18 0,920 2,03

Keterangan Linier Linier

Sumber : Analisis Data (Lampiran 10) Dari hasil perhitungan uji linieritas diperoleh harga Fhitung untuk X1 terhadap Y sebesar 0,800, Harga F ini dikonsultasikan dengan harga Ftabel dengan dk pembilang = 8 dan dk penyebut = 40 taraf signifikansi 0,05 adalah 2,18. Perbandingan kedua harga tersebut diperoleh harga Fhitung = 0,800 < Ftabel = 2,18 karena Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa

63

hubungan antara X1 dan Y linier. Untuk harga Fhitung X2 terhadap Y sebesar 0,920, harga ini dikonsultasikan dengan harga Ftabel diperoleh Ftabel dengan dk pembilang = 12 dan dk penyebut = 36 taraf signifikansi 0,05 adalah 2,03 perbandingan harga Fhitung < Ftabel maka disimpulkan bahwa hubungan antara X2 dan Y linier.

D. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Regresi Linier Berganda Pada bagian ini akan dikemukakan mengenai hasil analisis dari pengolahan data menggunakan alat analisis model regresi berganda. Pembahasan mengenai hasil analisis regresi linear berganda data ini akan dibagi menjadi hasil persamaan regresi, Uji F, Uji t dan Koefisien Determinasi (R2). Analisis Linier Berganda digunakan untuk mengetahui persamaan garis regresi pengaruh variabel independen yang berupa metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS terhadap variabel dependen yaitu prestasi belajar IPS. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Rangkuman Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Konstanta (a) 34,405 Metode Mind Mapping (b1) 0,407 Keaktifan Belajar IPS (b2) 0,654 F : 54,355 Sig : 0,000 R : 0.836 R2 : 0.698 Sumber : Analisis Data (Lampiran 11) t hitung 3,642 7,544 t tabel 2,01 2,01

64

Hasil pengujian regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi linier sebagai berikut: Y = 34,405 + 0,407X1 + 0,654X2 a = 34,405 Nilai konstanta sebesar 34,405 yang berarti bahwa jika tidak mempertimbangkan metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS, maka prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta sebesar 34,405 satuan. b1 = 0,407 Variabel metode mind mapping (X1) mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar IPS, dengan koefisien regresi sebesar 0,407 yang artinya apabila variabel metode mind mapping meningkat sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,407 satuan dengan asumsi bahwa variabel lain dalam kondisi konstan. b2 = 0,654 Variabel keaktifan belajar IPS (X2) mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar IPS, dengan koefisien regresi sebesar 0,654 yang artinya apabila variabel keaktifan belajar IPS meningkat sebesar 1 satuan, maka prestasi belajar IPS akan meningkat sebesar 0,654 satuan dengan asumsi bahwa pada variabel lain dalam kondisi konstan.

65

2. Uji F Uji F adalah untuk mengetahui apakah variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar IPS. Berikut ini adalah hasil uji F: a. Hipotesis H0 : 1 = 2 = 0, artinya bahwa metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar IPS. H1 : 1 2 0, artinya metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS. b. Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang 2 dan penyebut = 47, diketahui besar nilai Ftabel adalah 3,20 c. Nilai Fhitung Penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji F digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai Fhitung adalah 54,355. d. Kriteria pengambilan keputusan a. Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. b. Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Daerah terima

Daerah tolak

3,20

54,355

66

e. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai Fhitung sebesar 54,355 dan dengan Ftabel sebesar 3,20. Nilai Fhitung 54,355 > Ftabel 3,20, maka secara bersama-sama metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. 3. Uji t Analisis ini bertujuan untuk menguji pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun hasil dari pengujian statistik adalah sebagai berikut: a. Metode mind mapping (X1) 1) Hipotesis Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara metode mind mapping terhadap prestasi belajar IPS. H1 0 artinya ada pengaruh signifikan antara metode mind mapping terhadap prestasi belajar IPS. 2) Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang /2 dan penyebut = n k 1, diketahui besar nilai ttabel adalah 2,01. 3) Nilai thitung Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji t digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai thitung adalah 3,642.

67

4) Kriteria pengujian hipotesis a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Daerah tolak -2,01

Daerah terima

Daerah tolak 2,01 3,642

5) Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai thitung sebesar 3,642 dan dengan ttabel sebesar 2,01. Nilai thitung 3,642 > ttabel 2,01, hal ini menunjukkan bahwa metode mind mapping (X1) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y). b. Keaktifan belajar IPS (X2) 1) Hipotesis Ho = 0 artinya tidak ada pengaruh signifikan antara keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS. H1 0 artinya ada pengaruh signifikan antara keaktifan belajar IPS terhadap prestasi belajar IPS. 2) Level of significant = 5% dengan menggunakan pembilang /2 dan penyebut = n k 1, diketahui besar nilai ttabel adalah 2,01. 3) Nilai thitung Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai statistik uji t digunakan bantuan program SPSS 15.0 for windows. Setelah

68

dilakukan analisis data maka diketahui besar nilai thitung adalah 7,544. 4) Kriteria pengujian hipotesis a. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan H1 ditolak. b. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Daerah tolak -2,01

Daerah terima

Daerah tolak 2,01 7,544

5) Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan diketahui nilai thitung sebesar 7,544 dan dengan ttabel sebesar 2,01. nilai thitung 7,544 > ttabel 2,01, hal ini menunjukkan bahwa keaktifan belajar IPS (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar IPS (Y). 4. Sumbangan Efektif dan Sumbangan Relatif Dari pengujian yang telah dilaksanakan menghasilkan nilai R2 (dalam Lampiran 11) sebesar 0,698 sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengujian yang dilakukan memberikan hasil yang cukup baik. Nilai koefisien determinasi bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa sekitar 69,8% variasi dari prestasi belajar IPS dapat dijelaskan oleh variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS. Sedangkan sisanya sebesar 30,2% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Besarnya

metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS dalam mempengaruhi prestasi belajar IPS dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif (SR%)

69

dan sumbangan efektif (SE%). Variabel metode mind mapping memberikan sumbangan relatif sebesar 26,3% dan sumbangan efektif 18,3% terhadap prestasi belajar IPS. Variabel keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan relatif sebesar 73,7% dan sumbangan efektif 51,5% terhadap prestasi belajar IPS (Lampiran 12). Secara keseluruhan variabel metode mind mapping dan keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan sebesar 69,8% terhadap prestasi belajar IPS. Selanjutnya diantara kedua variabel tersebut dapat diketahui bahwa keaktifan belajar IPS memberikan sumbangan lebih besar terhadap prestasi belajar IPS (51,5%), sehingga keaktifan belajar IPS membe