Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...
Transcript of Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang ......20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis...
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian non eksperimental yang
bersifat kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross
sectional yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki
dengan cara menggambarkan atau melukiskan keadaan objek
penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak
atau sebagaimana adanya dengan melakukan pengamatan
sekali terhadap variabel bebas dan variabel terikat pada saat
yang sama (Arikunto, 2002).
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik 3
bulan yang pernah suntik ulang dua kali atau lebih di
Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Jumlah populasi akseptor
KB pada bulan Oktober 2011 sebanyak 57 orang.
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling yaitu suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan
berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan oleh peneliti
(Dharma, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor
yang melakukan KB suntik yang berada di wilayah kerja
Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga yang berjumlah 38 akseptor.
21
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Puskesmas Sidorejo Lor
Salatiga. Wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
adalah di kecamatan Sidorejo.
Luas kelurahan Sidorejo 271,6 ha, terdiri dari 14 RW
dan 87 RT dengan batasan wilayah sebagai berikut: sebelah
Utara Desa Bugel, Selatan Desa Pulutan, Barat Desa
Blotongan, Timur Desa Salatiga.
Gambar 3.1. Wilayah Kerja Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga
22
Puskesmas sebagai unit pelaksana Dinas Kesehatan
Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Waktu
penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai
pertengahan Februari 2012.
3.4 Identifikasi Variabel Penelitian
3.4.1 Variabel Bebas (Independent)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas
adalah peran pengetahuan akseptor tentang KB Suntik, lama
menjadi akseptor, pengalaman penggunaan jenis KB selain
KB suntik, jumlah anak ibu, pendidikan terakhir ibu, pekerjaan
ibu, jarak rumah ke puskesmas, umur ibu, dan penghasilan
keluarga.
3.4.2 Variabel Terikat (Dependent)
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikatnya
adalah ketepatan waktu untuk suntik kembali.
23
3.5 Kerangka Konsep
Variabel Bebas (Independent) Variabel Terikat (Dependent)
Gambar 3.2. Hubungan Antar Variabel
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
3.6 Masalah Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan harus diperhatikan karena
penelitian berhubungan dengan manusia. Masalah etika
tersebut menurut (Hidayat, 2007)
1. Informed Consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan
responden penelitian berupa lembar persetujuan yang
diberikan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan.
Ketepatan waktu untuk
suntik kembali
Peran pengetahuan akseptor tentang KB suntik
Lama menjadi akseptor
Penggunaan jenis KB selain KB suntik
Jumlah anak ibu
Pendidikan terakhir ibu
Pekerjaan ibu
Jarak rumah ke puskesmas
Umur ibu
Penghasilan keluarga
24
2. Anonimity (tanpa nama)
Merupakan bentuk jaminan untuk responden
penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama
responden pada lembar alat ukur tetapi hanya
menggunakan inisial atau kode tertentu untuk memperjelas
penelitian.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan bentuk jaminan kerahasiaan hasil
penelitian baik berupa informasi maupun masalah lain yang
berhubungan dengan responden penelitian.
3.7 Jenis Data
Data primer diperoleh dari akseptor KB suntik yang
berkunjung pada saat melakukan penelitian di Puskesmas
Sidorejo Lor Salatiga dengan menggunakan kuesioner.
Pertanyaan kuesioner berupa pertanyaan tentang
pengetahuan dan ketepatan waktu untuk suntik kembali.
Data sekunder diperoleh dari hasil studi kepustakaan
berdasarkan buku-buku dan artikel-artikel yang sesuai
dengan tujuan penelitian.
3.8 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah merupakan definisi
berdasarkan karakteristik yang dapat diukur dari suatu yang
didefinisikan dan memungkinkan peneliti untuk melakukan
25
observasi dan pengukuran secara cermat terhadap suatu
obyek atau fenomena yang kemungkinan dapat diulang lagi
orang lain (Nursalam, 2001).
Agar konsep dapat diteliti secara empiris maka konsep
tersebut harus dioperasionalkan dengan cara mengubahnya
menjadi variable atau sesuatu yang mempunyai nilai. Untuk
menghindari salah pengertian mengenai data yang akan
dikumpulkan serta untuk menghindari kekeliruan dalam
menentukan alat pengumpulan data, maka batasan
operasional dari variable-variabel yang dipakai dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian
N
O
Variabel Definisi
Operasional
Alat Ukur Kriteria hasil
dan Skala
1. Pengeta
huan
Akseptor
tentang
KB suntik
Pengetahuan
tentang
pengertian,
tujuan,manfaat,
indikasi /kontra
indikasi dan efek
samping
dari program KB
suntik
Kuesioner - Dikategorikan
dengan
penilaian baik
(84-100),
cukup (67-83),
dan kurang
( ≤ 66).
- Skala :
Ordinal
26
2. Lama
menjadi
akseptor
KB suntik
3 Bulan
Lama menjadi
akseptor
KB yang masih
menggunakan KB
suntik 3 bulan.
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategori
kan menjadi
0-4 tahun dan
5-19 tahun
- Skala: Ordinal
3. Penggu
naan KB
selain KB
suntik 3
Bulan
Merupakan alat
kontrasepsi suntik
yang digunakan
akseptor KB
suntik 3 bulan
maupun selain KB
suntik 3 bulan
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategorikan
menjadi hanya
KB suntik dan
Selain KB
suntik
- Skala: Ordinal
4. Jumlah
anak ibu
Banyaknya anak
kandung yang
telah dilahirkan
Ibu.
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategorikan
menjadi 1
anak, 2 anak,
3 anak
- Skala: Ordinal
5. Pendidi
kan
terakhir
ibu
Tingkat
atau jenjang pen
didikan formal
terakhir yang di
tempuh oleh ibu
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategorikan
menjadi SD,
SMP, SMA,
Perguruan
Tinggi.
- Skala: Ordinal
6. Pekerja
an ibu
Jenis pekerjaan
yang dikerjakan
oleh akseptor,
Data
pendukung
- Dikategorikan
menjadi
27
baik itu
yang dikerjakan
didalam rumah
maupun diluar
rumah.
kuesioner Bekerja, Tidak
Bekerja
- Skala: Ordinal
7. Jarak
rumah ke
puskes
mas
Jarak yang
ditempuh oleh
akseptor menuju
tempat
pelayanan
kesehatan itu
dari tempat
aktivitasnya atau
tempat kerja
maupun dari
rumah akseptor
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategorikan
menjadi 1-2
km dan 2.5-4
km
- Skala: Ordinal
8. Umur ibu Umur pada saat
akseptor menjadi
responden
dikelompokkanme
njadi 2: usia
produktif 23-35
tahun, usia tidak
produktif 36-48
tahun
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategorikan
menjadi usia
produktif 23-
35 tahun, usia
tidak produktif
36-48 tahun
- Skala: Ordinal
9. Penghasil
an
keluarga
Jumlah
penghasilan
akseptor yaitu
penghasilan rata-
rata perbulan
yang didapatkan
oleh keluarga
Data
pendukung
kuesioner
- Dikategorikan
menjadi
28
- ≥ UMR Rp
900.000,00
- < UMR Rp
900.000,00
- Skala: Ordinal
3.8.1 Tingkat Pengetahuan Akseptor Tentang KB Suntik
Tingkat pengetahuan akseptor tentang KB suntik adalah
suatu pemahaman tentang kontrasepsi suntikan baik tentang
pengertian, kekurangan atau kelebihannya. Skala pengukuran
variabel ini adalah skala ordinal, yang dikategorikan dengan
penilaian baik (84%-100%), cukup (67%-83%), dan kurang
(≤ 66%).
Tabel 3.2. Skor Penilaian Pengukuran Pengetahuan
Jawaban Favoubrable Unfavourable
Benar 1 0
Salah 0 1
3.8.2 Ketepatan Untuk Melakukan Suntik Kembali
Ketepatan untuk melakukan suntik kembali adalah
waktu dimana akseptor KB datang kembali untuk melakukan
suntik ulang sesuai dengan jenis kontrasepsi suntik yang
digunakan tepat pada jadwal/tanggal yang telah ditentukan.
Skala pengukuran variabel ini adalah skala nominal,
29
dikategorikan dengan:
Tidak tepat waktu : 0
Tepat waktu : 1
3.8.3 Akseptor KB Suntik
Akseptor KB suntik adalah ibu-ibu yang menggunakan
alat kontrasepsi suntik serta telah melakukan dua kali atau
lebih penyuntikan dan bertempat tinggal di wilayah kerja
Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga.
3.9 Instrumen Penelitian
Alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner merupakan suatu bentuk pengumpulan
data fleksibel sehingga mudah digunakan. Data yang
diperoleh dikategorikan sebagai data faktual. Kuesioner berisi
sejumlah pertanyaan kepada responden dalam bentuk
pertanyaan tertutup untuk mendapatkan data mengenai peran
pengetahuan akseptor tentang KB suntik dengan ketepatan
waktu suntik kembali.
3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas
Salah satu alat ukur terpenting dalam penelitian adalah
menentukan validitas dan reliabilitas suatu alat ukur. Alat ukur
30
yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas yang ditunjukkan dengan tingginya validitas dan
reliabilitas alat ukur tersebut (Suryabrata, 2000).
a. Uji validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrumen. Uji
validitas menggunakan validitas isi yaitu dengan melihat
apakah alat ukur telah memuat pertanyaan atau
pernyataan yang relevan dengan materi yang akan diteliti.
Jika terdapat butir yang tidak valid, maka butir tersebut
dibuang dan butir-butir yang valid secara bersamaan
diukur reliabilitasnya. Suatu instrumen yang valid atau sah
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen kurang
valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2002).
Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat dengan selang
kepercayaan 95% (α=5%). Jika r hitung (rxy) > r kritis
(tabel) maka kuesioner tersebut valid (df = n – 2). Jika r
hitung (rxy) < r kritis (tabel) maka kuesioner tersebut tidak
valid.
Hasil uji validitas untuk 19 item pertanyaan yang
dibagikan ke 20 akseptor KB suntik 3 bulan menunjukkan
32
dengan yang diukur, sehingga alat ukur itu dapat dipercaya
atau dapat diandalkan (Bungin, 2005).
Untuk menghitung reliabilitas dengan uji Cronbach’s
Alpha. Jika nilai α lebih kecil dari α 0,5 maka item x
dinyatakan tidak reliabel. Sedangkan jika nilai α lebih besar
dari 0,5 maka item x dinyatakan reliabel.
Rumus:
Keterangan:
α = koefisien reliabilitas
K = jumlah butir
r = rata-rata korelasi antar butir
1 = bilangan konstan
Cronbach’s Alpha N Kesimpulan
0,995 20 Reliabel
Untuk menentukan bahwa suatu instrumen reliabel
yaitu jika r hitung kurang dari 1 (Sugiono, 2005).
Berdasarkan hasil analisis menggunakan program SPSS
didapatkan koefisien Cronbach’s Alpha 0,995 (<1) untuk
peran pengetahuan akseptor tentang KB suntik dengan
33
ketepatan waktu untuk suntik kembali di Puskesmas
Sidorejo Lor Salatiga sehingga instrumen tersebut
dinyatakan reliabel.
3.11 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian yaitu setelah data
terkumpul langkah-langkah pengolahan data menurut
(Azrul Aswar dan Joedo Prihartono, 2003)
a. Cleaning, yaitu data yang telah diperoleh dikumpulkan
untuk dilakukan pembersihan data dengan mengecek data
yang benar saja yang diambil sehingga tidak terdapat data
yang meragukan atau salah
b. Editing, yaitu memeriksa hasil kuesioner yang telah
dilaksanakan untuk mengetahui kesesuaian jawaban
responden. Editing tidak dilakukan penggantian jawaban
dengan maksud agar data tersebut konsisten dan sesuai
dengan tujuan penelitian.
c. Coding, yaitu pemberian tanda atau kode untuk
memudahkan analisa pada waktu pengolahan data.
d. Tabulating, adalah menyusun dan menghitung data hasil
pengkodean untuk disajikan dalam tabel sesuai kategori
variabel.
e. Entry, yaitu data yang sudah diseleksi dan dimasukkan ke
dalam komputer untuk dilakukan pengolahan lebih lanjut
34
dengan menggunakan program komputerisasi dianalisis
secara deskriptif prosentase.
f. Pemindahan data dan dikelompokkan dalam suatu data
tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan
penelitian. Data-data hasil penelitian dipindah ke dalam
tabel-tabel sesuai kriteria.
Dengan menggunakan sebaran prosentase maka
dapat diketahui jawaban-jawaban yang mempunyai
prosentase paling besar dan prosentase paling sedikit.
Setelah mengetahui prosentase paling besar dan
prosentase paling sedikit maka peneliti melakukan analisis
dengan menggunakan teori-teori yang digunakan dalam
peneliltian.
3.12 Teknik Analisa Data
3.12.1 Analisis Univariat
Analisa yang digunakan adalah analisis statistika
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi dan
melakukan pengujian hipotesis.
1. Akseptor KB suntik
Dalam mengolah hasil penelitian ini teknik analisis
data yang digunakan yaitu dengan menggunakan analisis
35
statistika deskriptif. Untuk mengetahui frekuensi sebaran
prosentase digunakan rumus berikut:
Keterangan :
P = Prosentase
f = Frekuensi jawaban
N = Jumlah sampel
3.12.2 Analisis Bivariat
Analisa data mengenai peran pengetahuan dengan
ketepatan waktu suntik menggunakan analisa bivariat.
Analisa ini digunakan untuk untuk menguji hipotesis
hubungan antara suatu variabel bebas dan variable terikat.
Analisa yang digunakan uji hipotesis Chi-square dengan
rumus sebagai berikut (Sugiyono, 2007:107):
Keterangan:
fo = Frekuensi yang diobservasi
fh = Frekuensi yang diharapkan
x = Chi kuadrat/hasil hitung
Selang kepercayaan yang digunakan 95% (α=5%)
Ketentuan interpretasi hasil:
fh
fhfox
22 )(
2
36
a. Jika X h ≥ X t, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
b. Jika X h < X t, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Keterangan:
X h = Nilai X hasil hitung
X t = Nilai X yang tertera dalam tabel sesuai taraf
signifikansi yang telah ditetapkan.
Setelah hasil X ditemukan, kemudian dihitung
koefisien kontingensi untuk melihat kekuatan hubungan
antar variabel bebas dan terikat dengan rumus (Riwidikdo,
2007).
KK =
Keterangan:
KK = Koefisien Kontingensi
X = Chi-Square
N = Jumlah responden
2 2
2 2
2 2
2 2
2
Nx
x2
2
2