Uji Ketersediaan Hayati Pemberian Obat Melalui Kulit
Click here to load reader
-
Upload
marinachaerianisa -
Category
Documents
-
view
213 -
download
2
Transcript of Uji Ketersediaan Hayati Pemberian Obat Melalui Kulit
UJI KETERSEDIAAN HAYATI PEMBERIAN OBAT MELALUI KULIT
Jumlah senyawa yang diserap lewat jalur perkutan sangat sedikit dan pada umumnya
sulit dilacak, bahkan kadang tidak mungkin, hal itu karena sensitivitas metoda penentuan
kadar fisikokimianya sering tidak memadai. Pemakaian molekul bertanda menyelesaikan
masalah yang murni analitik yaitu dengan sensitivitas tinggi dan spesifisitas mutlak terhadap
berbagai teknik yang digunakan. Jika senyawa yang diteliti merupakan senyawa yang normal
terdapat didalam tubuh misalnya vitamin dan hormon tidak mungkin ditentukan secara
langsung dan tentunya memerlukan penggunaan runutan radioaktif. Dalam hal-hal tertentu
senyawa yang tidak dapat berubah dapat ditentukan kadarnya secara radioimunologik yang
harus selalu dilaksanakan dengan sangat hati-hati untuk mencegah terjadinya reaksi samping,
dan hanya dapat diterapkan untuk molekul-molekul tertentu yang peka terhadap pembentukan
antibodi spesifik. Kromatografi gas dan imunoenzimologi juga dapat diterapkan untuk
memecahka masalah analisis.
1. STUDI DIFUSI IN VITRO
Bertolak dari penilaian biofarmasetik obat-obatan yang diberikan melalui kulit, maka sesudah
dilakukan uji kekentalan bentuk sediaan, ketercampuran, pengawetan maka selanjutnya
dilakukan uji pelepasan zat aktif in vitro, agar dapat ditentukan pembawa yang paling sesuai
untuk dapat melepaskan zat aktif di tempat pengolesan. Telah diajukan sejumlah metoda,
diantaranya:
a. difusi sederhana dalam air atau difusi dalam gel
b. dialisis melalui membran kolodion atau selofan
2. STUDI PENYERAPAN
Penyerapan perkutan dapat diteliti dari dua aspek utama yaitu penyerapan sistemik
dan lokalisasi senyawa dalam stuktur kulit, dengan cara in vitro dan in vivo dapat dipastikan
lintasan penembusan dan tetapan permeabilitas, serta membandingkan efektivitas berbagai
bahan pembawa.
Sejumlah metoda penelitian telah dipublikasikan dalam berbagai pustaka. Untuk
memperjelas hal tersebut, maka prinsip metoda penyerapan perkutan dirangkum dalam tabel
II, III, dan IV yang mencantumkan pemakaian, kemampuan serta keterbatasan setiap metoda.
Tergantung pada kemungkinan percobaan tersebut dapat dilakukan dan zat aktif yang
dipakai, peneliti-peneliti yang lain melakukan sejumlah perubahan pola penelitian untuk
menyempurnakan penelitian.