Uji Efek Antibakteri Ekstrak Lada Putih

4
Uji Efek Antibakteri Ekstrak Lada Putih (Piper Nigrum L.) Terhadap Streptococcus Viridans Latar Belakang Kesehatan gigi dan rongga mulut adalah hal yang penting dalam kedokteran gigi. Rongga mulut merupakan habitat yang banyak mengandung populasi bakteri, hidup sebagai flora normal terdapat 300-700 jenis bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Namun, flora normal tersebut dapat menjadi patogen. Secara sederhana, bakteri patogen bisa diartikan sebagai jenis bakteri yang menjadi sumber penderitaan. Bakteri patogen ini dapat menimbulkan penyakit dalam keadaan tertentu, salah satunya adalah Streptococcus viridans, Streptococcus viridans merupakan salah satu mikroorganisme penyebab karies gigi dan dapat menyebabkan endokarditis setelah prosedur pembedahan mulut, tindakan ekstraksi atau bahkan prosedur dental rutin (Wulansari,2012). Streptococcus viridans umum ditemukan dalam rongga mulut, berbentuk kokus, bersifat gram positif, nonmotil, fakultatif anaerobik, katalase negatif, fermentatif dan membentuk rangkaian seperti rantai. Streptococcus viridans juga dikenal

description

lada putih

Transcript of Uji Efek Antibakteri Ekstrak Lada Putih

Uji Efek Antibakteri Ekstrak Lada Putih (Piper Nigrum L.) Terhadap Streptococcus Viridans

Latar BelakangKesehatan gigi dan rongga mulut adalah hal yang penting dalam kedokteran gigi. Rongga mulut merupakan habitat yang banyak mengandung populasi bakteri, hidup sebagai flora normal terdapat 300-700 jenis bakteri yang ada di dalam rongga mulut. Namun, flora normal tersebut dapat menjadi patogen. Secara sederhana, bakteri patogen bisa diartikan sebagai jenis bakteri yang menjadi sumber penderitaan. Bakteri patogen ini dapat menimbulkan penyakit dalam keadaan tertentu, salah satunya adalah Streptococcus viridans, Streptococcus viridans merupakan salah satu mikroorganisme penyebab karies gigi dan dapat menyebabkan endokarditis setelah prosedur pembedahan mulut, tindakan ekstraksi atau bahkan prosedur dental rutin (Wulansari,2012). Streptococcus viridans umum ditemukan dalam rongga mulut, berbentuk kokus, bersifat gram positif, nonmotil, fakultatif anaerobik, katalase negatif, fermentatif dan membentuk rangkaian seperti rantai. Streptococcus viridans juga dikenal sebagai bakteri penyebab sebagian besar infeksi saluran akar. Sebesar 90% mikroorganisme yang terdapat dalam saluran akar gigi yaitu bakteri anaerob yang didominasi oleh bakteri anaerob obligat, dan sebagian besar diantaranya merupakan organisme Gram positif. Salah satu penyebab utama kegagalan perawatan saluran akar yakni mikroorganisme yang tersisa setelah preparasi ataupun setelah pengisian saluran akar gigi. Oleh sebab itu, perlu adanya upaya untuk mengendalikan Strepcocos viridans yaitu dengan menggunakan bahan yang bersifat antibakteri (Mulyawati, 2011).Penggunaan antibakteri yang terlalu sering dalam jangka waktu lama serta penggunaan yang irasional dan berlebihan memudahkan perkembangan resistensi pada bakteri. Adanya efek samping terhadap tubuh penjamu pada penggunaan antibakteri pun menurunkan kualitas efektivitas obat dalam mengatasi bakteri penyebab infeksi. Penggunaan antibakteri berspektrum luas dapat menyebabkan infeksi baru dari bakteri patogen oportunis, yang disebut dengan superinfeksi. Salah satu tindakan yang diambil untuk mengatasi superinfeksi dan resistensi bakteri yakni dengan melakukan biakan penyebab superinfeksi, tetapi bakteri anaerob obligat sebagai bakteri dominan penghuni saluran akar gigi yang sukar dibiakkan menjadi suatu kendala untuk memberikan antibakteri yang efektif terhadap bakteri tersebut Oleh karena itu, salah satu kunci keberhasilan perawatan endodontik ditentukan oleh pemilihan bahan antibakteri yang tepat (Walton ,2008)Bahan yang bersifat antibakteri bisa diperoleh dari bahan alam, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, kaya akan rempah-rempah dan terkenal dari berbagai belahan dunia sebagai negara yang kaya akan alamnya. Efek samping yang relatif kecil dan harganya dapat dijangkau oleh masyarakat luas merupakan salah satu alasannnya. Penggunaan rempah sebagai alternative perlu dikaji lebih mendalam untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,. Upaya itu dilakukan seiring dengan anjuran pemerintah untuk mengelola dan memberdayakan segala sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan, dan juga perawatan alternatif, harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, baik dari segi manfaat maupun keamanannya (Djauhariya dan Hermani, 2004). Salah satu rempah yang memiliki menfaat dan sering di pakai Masyarakat Indonesia pada umumnya adalah lada putih (Piper Nigrum L.), lada putih (Piper Nigrum L.) merupakan bahan yang sudah dikenal lama sebagai bahan penyedap dan juga mudah untuk didapatkan. Lada mengandung minyak atsiri yang memiliki efek antibakteri. Lada melalui kandungannya seperti minyak esensial, alkaloid dan fenol bekerja merusak dinding sel bakteri sehingga diharapkan dapat menurunkan aktivitas bakteri karies gigi. Efek antibakteri lada tersebut telah diuji berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans. Penelitian sebelumnya dilakukan untuk menentukan konsentrasi ekstrak lada putih yang dapat menghambat Streptococcus mutans secara in vitro. Hasilnya menunjukkan ekstrak lada putih dapat menghambat Streptococcus mutans pada konsentrasi 12,5% (Sidarta,2013).Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak lada putih (Piper Nigrum L.) terhadap Streptococcus viridans secara invitro.